22
.:: HUTAN HUJAN TROPIS ::. FORMASI-FORMASI HUTAN DI INDONESIA

Formasi Hutan Di Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Formasi tegakan hutan

Citation preview

PowerPoint Presentation

.:: HUTAN HUJAN TROPIS ::. FORMASI-FORMASI HUTAN DI INDONESIA

Formasi Penyebaran Hutan Tropis Di Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga zone vegetasi, yaitu : Zone barat, yang berada dibawah pengaruh vegetasi Asia, meliputi pulau Sumatera dan Kalimantan dengan jenis-jenis kayu yang dominan dari famili Dipterocarpaceae.

Zone timur, berada dibawah pengaruh Australia meliputi vegetasi pulau Maluku,Nusa Tenggara dan Irian. Jenis dominan adalah dari famili Araucariaceae dan Myrtaceae.

Zone peralihan, dimana pengaruh dari kedua benua tersebut bertemu yaitu pulau Jawa dan Sulawesi, terdapat jenis dari famili Araucariaceae, Myrtaceae dan Verbenaceae.

Penyebaran hutan tropis di Indonesia terdapat terutama di pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Irian atau Papua. Tipe-tipe ekosistem hutan secara garis besar dapat dibagi menurut faktor yang mempengaruhinya yaitu "faktor edafik" dan "faktor iklim".Faktor Edafik : Hutan payau (mangrove) dengan ciri umum antara lain sebagai berikut:

Tidak terpengaruh iklim;Terpengaruh pasang surut,Tanah tergenang air laut, tanah lumpur atau pasir, terutama tanah liat;Tanah rendah pantai;Hutan tidak mempunyai strata tajuk;Tinggi pohon dapat mencapai 30 m;Tumbuh di pantai merupakan jalur.b. Hutan rawa (swamp forest) dengan ciri umum antara lain sebagai berikut:Tidak terpengaruh iklim;Tanah tergenang air tawar;Umumnya terdapat di belakang hutan payau;Tanah rendah;Tajuk terdiri dari beberapa strata;Pohon dapat mencapai tinggi 50 - 60 m;Terdapat terutama di Sumatera dan Kalimantan mengikuti sungai-sungai besar.

c. Hutan Pantai (Coastal forest) dengan ciri umum antara lain sebagai berikut:Tidak terpengaruh iklim;Tanah kering (tanah pasir, berbatu karang, lempung);Tanah rendah pantai;Pohon kadang-kadang ditumbuhi epyphitTerdapat terutama di pantai selatan P. Jawa, pantai barat daya Sumatera dan pantai Sulawesi.Faktor Iklim :a. Hutan Gambut (peat swamp forest) dengan ciri antara lain sebagai berikut:Iklim selalu basah;Tanah tergenang air gambut, lapisan gambut 1 - 20 m;Tanah rendah rata;Terdapat di Kalimantan Barat dan Tengah, Sumatera Selatan, Riau dan Jambi.b. Hutan Karangas (heath forest) dengan ciri antara lain sebagai berikut:Iklim selalu basah;Tanah pasir, podsol;Tanah rendah rata; .Terdapat di Kalimantan Tengah.Hutan Hujan Tropik (tropical rain forest) dengan ciri umum antara lain sbb:

Iklim selalu. basah;Tanah kering dan bermacam-macam jenis tanah;Terdapat di pedalaman yang selanjutnya dapat dibagi lagi menurut ketinggian daerahnya, yaitu :hutan hujan bawah, terdapat pada tanah rendah rata atau berbukit dengan ketinggian 2 - 1000 m dpl.;hutan hujan tengah, terdapat pada dataran tinggi dengan ketinggian 1000 3000 m dpl.;hutan hujan atas, terdapat di daerah pegunungan dengan ketinggian 3000 - 4000 m dpl.; Tipe hutan ini terdapat terutama di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya.d. Hutan musim (monsoon forest) dengan ciri umum antara lain sebagai berikut:

Iklim musim;Tanah kering dan bermacam-macam jenis tanah;Terdapat di pedalaman yang selanjutnya dapat dibagi lagi menurut ketinggian, yaitu:hutan musim bawah terdapat pada ketinggian 2 - 1000 m dpl.;hutan musim tengah atas terdapat pada ketinggian 1000 - 4000 m dpl.;Terdapat secara mozaik diantara hutan hujan di Jawa dan Nusa Tenggara.Tipe Tipe Hutan Tropis Di daerah tropis umumnya temperaturnya tinggi dan ketersediaan air merupakan faktor yang sangat penting. Berdasarkan dua faktor tersebut dilahirkan berbagai zonasi atau pengelompokan vegetasi dengan cara-cara yang berbeda.Ketinggian tempat merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kondisi iklim, baik dari segi suhu, kelembaban udara maupun curah hujan, yang selanjutnya mempengaruhi vegetasi yang ada. Masing-masing zona ketinggian tempat memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari segi floristik, komposisi maupun struktur. Tipe Hutan Hujan Tropis Menurut Ketinggian Tempat

Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, hutan hujan tropis dibedakan menjadi tiga zona atau wilayah sebagai berikut.

Zona 1 dinamakan hutan hujan bawah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 0 -1.000 m dari permukaan laut.

2. Zona 2 dinamakan hutan hujan tengah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 1.000 - 3.300 m dari permukaan laut.

3. Zona 3 dinamakan hutan hujan atas karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 3.300 - 4.100 m dari permukaan laut.Zona Hutan Hujan Bawah

Penyebaran tipe ekosistem hutan hujan bawah meliputi pulaupulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Irian, Sulawesi, dan beberapa pulau di Maluku misalnya di pulau Taliabu, Mangole, Mandioli, Sanan, dan Obi. Di hutan hujan bawah banyak terdapat spesies pohon anggota famili Dipterocarpaceae terutama anggota genus Shorea, Dipterocarpus, Hopea, Vatiea, Dryobalanops, dan Cotylelobium. Dengan demikian, hutan hujan bawah disebut juga hutan Dipterocarps. Selain spesies pohon anggota famili Dipterocarpaceae tersebut juga terdapat spesies pohon lain dari anggota famili Lauraceae, Myrtaceae, Myristicaceae, dan Ebenaceae, serta pohon-pohon anggota genus Agathis, Koompasia, dan Dyera.

Pada ekosistem hutan hujan bawah di Jawa dan Nusa Tenggara terdapat spesies pohon anggota genus Altingia, Bischofia, Castanopsis, Ficus, dan Gossampinus, serta spesies-spesies pohon dari famili Leguminosae. Adapun eksosistem hutan hujan bawah di Sulawesi, Maluku, dan Irian, merupakan hutan campuran yang didominasi oleh spesies pohon Palaquium spp., Pometia pinnata, Intsia spp., Diospyros spp., Koordersiodendron pinnatum, dan Canarium spp. Spesies-spesies tumbuhan merambat yang banyak dijumpai di hutan hujan bawah adalah anggota famili Apocynaceae, Araceae, dan berbagai spesies rotan (Calamus spp.).Zona Hutan Hujan Tengah

Penyebaran tipe ekosistem hutan hujan tengah meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, sebagian daerah Indonesia Timor, di Aceh dan Sumatra Utara. Secara umum, ekosistem hutan hujan tengah didominasi oleh genus Quercus, Castanopsis, Nothofagus, dan spesies pohon anggota famili Magnoliaceae.

Di beberapa daerah, tipe ekosistem hutan hujan tengah agak khas. Misalnya di Aceh dan Sumatra Utara terdapat spesies pohon Pinus merkusii, di Jawa Tengah terdapat spesies pohon Albizzia montana dan Anaphalis javanica, di beberapa daerah Jawa Timur terdapat spesies pohon Cassuarina spp., di Sulawesi terdapat kelompok spesies pohon anggota genus Agathis dan Podocarpus. Di sebagian daerah Indonesia Timur terdapat spesies pohon anggota genus Trema, Vaccinium, dan pohon Podocarpus imbricatus, sedangkan spesies pohon anggota famili Dipterocarpaceae hanya terdapat pada daerah-daerah yang memiliki ketinggian tempat 1.200 m dpl.Zona Hutan Hujan Atas

Penyebaran tipe ekosistem hutan hujan atas hanya di Irian Jaya dan di sebagian daerah Indonesia Barat. Tipe ekosistem hutan hujan atas pada umumnya berupa kelompok hutan yang terpisah-pisah oleh padang rumput dan belukar. Pada ekosistem hutan hujan atas di Irian Jaya banyak mengandung spesies pohon Conifer (pohon berdaun jarum) genus Dacrydium, Libecedrus, Phyllocladus, dan Podocarpus. Di samping itu, mengandung juga spesies pohon Eugenia spp. dan Calophyllum, sedangkan di sebagian daerah Indonesia Barat dijumpai juga kelompokkelompok tegakan Leptospermum, Tristania, dan Phyllocladus yang tumbuh dalam ekosistem hutan hujan atas pada daerah yang memiliki ketinggian tempat lebih dari 3.300 m dpl.Tipe Hutan Tropis Menurut Iklim di Indonesia Tipe hutan berdasarkan faktor iklim umumnya diklasifikasikan berdasarkan curah hujan, suhu udara dan ketinggian tempat. Berdasarkan curah hujan dan suhu udara maka tipe hutan tropis terdiri dari hutan tropis basah, hutan muson basah, hutan muson kering dan hutan savanna. Berdasarkan ketinggian tempat hutan tropis terdiri atas hutan tropis dataran endah, hutan tropis dataran tinggi dan hutan tropis pegunungan tinggi.Hutan Tropis Basah

Hutan tropis basah adalah hutan yang memperoleh curah hujan yang tinggi, (hutan pamah). Hutan jenis ini dapat dijumpai di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Bagian Utara dan Papua. Jenis-jenis yang umum ditemukan di hutan ini, yaitu : Meranti (Shorea dan Parashorea), keruing (Dipterocarpus), Kapur (Dryobalanops), kayu besi (Eusideroxylon zwageri), kayu hitam (Diospyros sp).2. Hutan Muson Basah Hutan muson basah merupakan hutan yang umumnya dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa Timur, periode musim kemarau 4-6 bulan. Curah hujan yang dialami dalam satu tahun 1.250 mm-2.000 mm. Jenis-jenis pohon yang tumbuh di hutan ini antara lain jati, mahoni, sonokeling, pilang dan kelampis.

3. Hutan Muson Kering Hutan muson kering terdapat di ujung timur Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa. Tipe hutan ini berada pada lokasi yang memiliki musim kemarau berkisar antara 6-8 bulan. Curah hujan dalam setahun kurang dari 1.250 mm. Jenis pohon yang tumbuh pada hutan ini yaitu Jati dan Eukaliptus.

4. Hutan Savana Hutan savana merupakan hutan yang banyak ditumbuhi kelompok semak belukar diselingi padang rumput dengan jenis tanaman berduri. Periode musim kemarau 4 6 bulan dengan curah hujan kurang dari 1.000 mm per tahun. Jenis-jenis yang tumbuh di hutan ini umumnya dari Famili Leguminosae dan Euphorbiaceae. Tipe Hutan ini umum dijumpai di Flores, Sumba dan Timor.Tipe Hutan Berdasarkan Physiognomi

Pada sistem klasifikasi ini dasar yang dipakai adalah ciri-ciri luar vegetasi yang mudah dikenali dan dibedakan, seperti semak, rumput, pohon dan lain-lain. Ciri lebih lanjut seperti menggugurkan daun, selalu hijau, tinggi dan derajad penutupan tegakan dapat pula diterapkan. Ciri-ciri yang umum digunakan yaitu :

Tinggi vegetasi, yang berkaitan dengan strata yang nampak oleh mata biasaStruktur, berpedoman pada susunan stratum (A, B, C, D dan E), dan penutupan tajuk (Coverage).Life-form atau bentuk hidup atau bentuk pertumbuhan

Kanopi:25 45 mTinggi pohon (emergent):Khas, 60 80 mDaun penumpu:Sering dijumpaiElemen daun dominan:MesophylAkar papan:Sering dijumpai dan sangat besarKauliflori:Sering dijumpaiLiana berkayu:Sering dijumpaiLiana pada batang:Sering dijumpaiEphyphit:Sering dijumpai1. Ciri physiognomi hutan tropis dataran rendah :

Kanopi :15 33 mTinggi pohon (emergent):Sering tidak adaDaun penumpu:Jarang dijumpaiElemen daun dominan:MesophylAkar papan:Jarang dijumpai dan kecilKauliflori:Jarang dijumpaiLiana berkayu:Jarang dijumpaiLiana pada batang:Sering dijumpaiEphyphit:Sangat sering dijumpai2. Ciri physiognomy hutan tropis dataran tinggi/ pegunungan :Kanopi:2 - 18 m Tinggi pohon (emergent):Pada umumnya tidak adaDaun penumpu:Sangat jarang dijumpaiElemen daun dominan:MicrophylAkar papan:Pada umumnya tidak adaKauliflori:Tidak adaLiana berkayu:Tidak ada3. Ciri physiognomi hutan tropis pegunungan tinggi Liana pada batang:Jarang dijumpaiEphyphit:Sering dijumpaiHutan Hujan Tropis, hutan yang selalu hijau (Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku bagian Utara dan Papua)

Hutan musim atau hutan yang menggugurkan daun (Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku bagian Selatan). Tipe Hutan Berdasarkan Sosiologi Vegetasi

Tipe hutan berdasarkan sosiologi vegetasi merupakan pengklasifikasian hutan berdasarkan jenis yang dominan pada hutan tersebut atau berdasarkan famili yang dominan di daerah itu.

Hutan Dipterocarpaceae di Asia Tenggara, merupakan hutan tropis yang umum dijumpai dan Famili yang mendominasi adalah Famili Dipterocarpaceae.

Hutan Shorea albida di Serawak, merupakan hutan tropis yang didominasi jenis Shorea albida.

Hutan Ebony (Diospyros sp) di Sulawesi, merupakan hutan tropis yang didominasi oleh Ebony atau kayu hitam.

Hutan Mahoni di Jawa, meupakan hutan musim yang didominasi oleh mahoni di pulau Jawa.Tipe-tipe Hutan pada Kondisi Khusus (Azonal)

Hutan pada tipe azonal umumnya dipengaruhi oleh kondisi tanah dan air serta kondisi tempat tumbuh yang miskin hara.

1. Hutan MangroveHutan yang berada di tepi pantai, didominir oleh pohon-pohon tropika atau belukar dari genus Rhizophora, Languncularia, Avicennia dan lain-lain.

2. Hutan Gambut (Peat Forest)Hutan yang tumbuh pada tanah organosol dengan lapisan gambut yang memiliki ketebalan 50 cm atau lebih, umumnya terdapat pada daerah yang memiliki tipe iklim A atau B menurut klasifikasi tipe iklim Schmidt dan Ferguson.

3. Hutan Rawa (Swamp Forest)Hutan yang tumbuh pada daerah-daerah yang selalu tergenang air tawar, tidak dipengaruhi iklim. Pada umumnya terletak dibelakang hutan payau dengan jenis tanah aluvial. Tegakan hutan selalu hijau dengan pohon-pohon yang tinggi bisa mencapai 40 m dan terdiri atas banyak lapisan tajuk.Pengertian dan Definisi dari Hutan Primer adalah Hutan Alam yang masih utuh yang belum mengalami gangguan eksploitasi oleh manusia. Karena belum adanya intervensi manusia hutan-hutan primer ini serang disebut juga hutan perawan atau virgin forest.Pengertian dan Definisi dari Hutan Sekunder yang dikemukakan oleh Lamprecht (1986) adalah hutan yang tumbuh dan berkembang secara alami sesudah terjadi kerusakan/perubahan pada hutan yang pertama. Hutan sekunder merupakan fase pertumbuhan hutan dari keadaan tapak gundul, karena alam ataupun antropogen, sampai menjadi klimaks kembali. Pengertian dan Definisi dari Hutan Rawa adalah hutan yang tumbuh dan berkembang pada tempat yang selalu tergenang air tawar atau secara musiman hutan tersebut tergenang air tawar. Secara periodik daerah-daerah yang terletak di dekat aliran sungai bila musim hujan selalu tergenang akan terbentuk hutan rawa. Selain itu Hutan rawa juga biasanya terdapat di belakang hutan payau atau mangrove. Pengertian dan Definisi dari Hutan Pantai adalah Hutan yang tumbuh dan berkembang di tepi pantai, tidak dipengaruhi oleh iklim dan berada di atas garis pasang tertinggi. Daerah pantai berpasir yang tidak terkena pengaruh abrasi biasanya di jumpai dua zona atau formasi yaitu formasi Pescaprae dan formasi Barringtonia.Pengertian dan Definisi dari Hutan Konversi adalah hutan yang ditetapkan untuk berbagai tujuan dan kepentingan pembangunan di luar bidang kehutanan seperti; trasmigrasi, pertambangan, perkebunan, peternakan, pencetakan sawah baru, dan lain sebagainya.