Food and Agriculture Organization of the United Nations ...library.enaca.org/Shrimp/Publications/15_steps_revision_Bahasa.pdf · Perawatan, Laboratorium Swasta/ ... skala yang umum

  • Upload
    vantram

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 15 Langkah-Langkah untukRehabilitasi Lahan BudidayaPerikanan di Aceh, Indonesia

    15 15 LangkahLangkah--LangkahLangkah untukuntukRehabilitasiRehabilitasi LahanLahan BudidayaBudidayaPerikananPerikanan didi Aceh, IndonesiaAceh, Indonesia

    Food and Agriculture Organization of the United Nations,Food and Agriculture Organization of the United Nations,Regional Regional PusatPusat PengembanganPengembangan BudidayaBudidaya PerikananPerikanan Air Air PayauPayau, ,

    UjungUjung BateeBatee, Aceh, Aceh

    P. A. P. A. PadiyarPadiyar, S. , S. RaharjohRaharjoh, , HasanuddinHasanuddin, ,

    M. J. Phillips, R. P. M. J. Phillips, R. P. SubasingheSubasinghe and J. and J. SammutSammut

  • Daftar IsiDaftarDaftar IsiIsi

    1. Kompenen-komponen didalambudidaya perikanan yang komersil

    2. Masalah-masalah yang didapatselama sebelum era tsunami

    3. Point-point yang penting untukmencapai keberhasilan dalamrehabilitasi lahan BudidayaPerikanan dalam situasi pascatsunami

    4. 15 Langkah-langkah untukRehabilitasi Lahan BudidayaPerikanan di Aceh.

    5. Konsep pedoman lingkungan untuk rehabilitasi tambak

  • Komponen-komponen didalam Budidayayang komersil

    KomponenKomponen--komponenkomponen didalamdidalam BudidayaBudidayayang yang komersilkomersil

    Induk Langsung(induk benih) dari tangkapan perikanan

    Hatchery-hatchery (benih/setelah-larva pusat produksi)

    Nursery-Nursery (benih yang muda/ pusat persediaan-supply)

    Lahan-lahan (kolam pemeliharaan) untuk produksi ukuran yang sesuai harga pasar

    Lahan yang yang menghasilkan pembeli (pedagang/perantara)

    Pengolah, packing untuk pasar domestik dan Luar negri

    Pemasukan lahan untukpenyalur makanan,

    Pupuk, Kapur, Obat-Obatan,

    Perawatan,Laboratorium Swasta/

    Pemerintah

    Persediaan Es, Transportasi,Kontrol Kualiatas

  • Masalah-masalah sebelumEra-Tsunami

    MasalahMasalah--masalahmasalah sebelumsebelumEraEra--TsunamiTsunami

    Rantai diantara para petani dan penyalursangat tidak teroganisir dengan baik.

    Kurangnya perencanaan yang tepat danJalannya sebuah sistem.

    Penyakit-penyakit Epidemi dan kehilanganhasil yang besar

    Tidak adanya informasi yang dapatdipercaya yang diberikan kepada para petani.

    Tidak adanya Kualitas pemeriksaan yang memadai untuk pemasukan ke Lahan

    Masalah kualitas makanan Menggunakanbahan kimia

    Turunnya harga pasar dan keuntungan yang terbatas. Ketergantungan yang terlalu besar dari para petani terhadap

    pedagang/perantara untuk Bantuan teknis, keuangan, supply kebutuhan lahan dan pemasaran.

    Masalah-masalah lingkungan Pengrusakan Manggrovedibeberapa tempat.

  • Point-point penting untuk mencapai keberhasilandidalam Rehabilitasi Lahan Budidaya perikanan

    (lanjutan.)

    PointPoint--point point pentingpenting untukuntuk mencapaimencapai keberhasilankeberhasilandidalamdidalam RehabilitasiRehabilitasi LahanLahan BudidayaBudidaya perikananperikanan

    ((lanjutanlanjutan.).)

    Penilaian yang tepat terhadapkerukan oleh tsunami danmasalah sebelum tsunami padalevel petani.

    Keikutsertaan didalamperencanaan dan pelaksanaandari pekerjaan rehabilitasi.

    Mengorganisir para petani untukpengeloolaan bersama.

    Pendidikan dan Motivasi kepadapara petani untuk pelaksanaanyang tepat terhadap praktekpengelolaan yang lebih baik.

    Rehabilitasi dari Hatchery danNursery untuk pentediaankualitas yang lebih baik danbenih yang bebas dari penyakit.

  • Point-point penting untuk mencapai keberhasilandidalam Rehabilitasi Lahan Budidaya perikanan

    PointPoint--point point pentingpenting untukuntuk mencapaimencapai keberhasilankeberhasilandidalamdidalam RehabilitasiRehabilitasi LahanLahan BudidayaBudidaya perikananperikanan

    Menyediakan layanan berkelanjutanyang tepat dan mengembangkanrasa saling percaya diantara semuapemilik.

    Meningkatkan hasil panen danpemeliharaan layanan pasca panenuntuk kualitas dan harga yang lebihbaik.

    Menghubungkan para petani denganpasar untuk lebih memudahkanpemasaran.

    Pelaksanaan kegiatan RehabilitasiMangrove sebagai bagian pelengkapdari Rehabilitasi untuk menciptakanLingkungan Budidaya perikananyang bersahabat.

    Menggunakan Pedoman Lingkungandari Departemen PerikananBudidaya/FAO/NACA .

  • Masuk ke desa & Penilaian Dasar

    Membangun Hubungan & Memotivasi Para Petani

    Berpartisipasi dalam membuatdetail dari keperluan penilaian

    Pemetaan

    Membuat Formasi dariKelompok Petani

    Berpartisipasi dalamPerencanaan Rehabilitasi

    Perencanan & Prioritas Tanaman untukmembiasakan Manajemen yang lebih baik

    Penyediaan dari Masukanuntuk kualitas lahan

    Pelayanan yang berkelanjutan

    Manajemen dari Sumber Air

    Pemasaran dariproduksi Lahan

    Monitoring & Evaluasi

    Hasil Balik untuk para petani &Terbukanya wawasan untuksaling berbagi pengalaman

    1

    15 Langkah untukRehabilitasi Lahan

    BudidayaPerikanan:

    Grafik Aliran

    Perbaikan & Rekonstruksidari Lahan/Saluran

    Penanaman Mangrove

    LANGKAH 1Penilaian, Mobilisasi &

    Perencanaan Masyarakat

    LANGKAH 2Rehabilitasi

    LANGKAH 3Manajemen Tanaman

    & Kelanjutannya

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

  • Langkah 1:Masuk ke Desa dan Penilaian Dasar

    LangkahLangkah 1:1:MasukMasuk keke DesaDesa dandan PenilaianPenilaian DasarDasar

    Memilih desa yang akan diprioritaskanuntuk rehabilitasi denganBerkonsultasi dengan BRR, DinasPerikanan di Masing-masingKabupaten dan FAO, Banda Acehuntuk informasi yang Terbaru.

    Mendatangi desa-desa prioritas danberjalan sepanjang Area Tambak.

    Melihat situasi dari tambak.

  • Mengembangkan Hubungan Kepercayaandiantara Para petani dan Tim Pendukung adalah proses jangka panjangdan merupakan kunci untuk sukses

    Memulai dari Hari Pertama dandilanjutkan sampai akhir dariProyek dan dibawah dari proyek.

    Berpartisipasi dalam Fungsi sosial lokalapabila menerima sebuah undangan.

    Tetap menjaga hubungan yang sangatdekat dengan semua petani, pemimpin danKepala Desa.

    Menyusun perjalanan ke lapangan untuk mencapai sukses bersama Tinggal di desa dalam waktu yang penuh. Hidup secara sederhana sehingga masyrakat lokal merasa bebas

    untuk berbicara dengan staf pendukung.

    Langkah 2:Membangun Hubungan & Memotivasi Para Petani

    LangkahLangkah 2:2:MembangunMembangun HubunganHubungan & & MemotivasiMemotivasi Para Para PetaniPetani

  • Langkah 3:Berpartisipasi dalam membuat detail dari

    Keperluan Penilaian

    LangkahLangkah 3:3:BerpartisipasiBerpartisipasi dalamdalam membuatmembuat detail detail daridari

    KeperluanKeperluan PenilaianPenilaian

    Mengorganisir rapat komunitas petanidi tempat dan waktu yang sesuaidengan petani untuk mendiskusikankerusakan dan keperluan-keperluan.

    Mengumpulkan Informasi dasar dariBertani dan kerusakan akibat tsunami dari para petani dengan menggunakankuesioner.

    o Nama Petani, Tempat tinggalo Jumlah Tambak, Luas Total

    area (hektar)o Kepemilikan (pribadi/sewaan)o Lebar Pematang (meter), Kerusakan pematang

    (Berat/Sedang/Ringan), o Kondisi Pintu Air (Bagus/buruk)o Spicies prioritas untuk budidaya (Udang/Bandeng

    /Kerapu/Kepiting/dan lainnya), jumlah stocking/ha

  • Langkah 3:Berpartisipasi dalam membuat detail dari keperluan

    penilaian (lanjutan)

    LangkahLangkah 3:3:BerpartisipasiBerpartisipasi dalamdalam membuatmembuat detail detail daridari keperluankeperluan

    penilaianpenilaian ((lanjutanlanjutan))

    Mengumpulkan informasi dariHarapan para petani

    Produksi (kg/ha) dariikan/udang/kepitingUkuran dari ikan/udang/KepitingPrevalensi penyakitHarga PasarKeuntungan

    Yakinkan untuk untukmempertimbangkan pihak-pihakyang berkepentingan lainnyaseperti pekerja, Suplier dalamskala kecil, pekerja Nursery danlain-lain.

  • Langkah 4:PemetaanLangkahLangkah 4:4:PemetaanPemetaan

    Gambar perkiraan peta dari Kolam, Saluran, perumahan, jalan, lahan pertanian dan lain-lain di dalam desa. Ini dapat dipersiapkan dalam 2 metode dibawah ini

    Petani menggambar peta didalam rapat desatersebutStaf pendukung menggambar peta denganberjalan sepanjang lahan-lahan di desatersebut.

    Mengatur batas-batas dari jalan, saluran, lahanpertanian dan lain-lain bisa dari formulir untukbatas-batas yang ideal

    Berikan 3 digit nomor identifikasi yang unik untuksetiap kolam dan setiap kelompok. Jikamemungkinkan gunakan sistem GPS dan petaGIS untuk lokasi kolam yang tepat.

    Menyiapkan daftar para petani dan Nomoridentifikasi dari kolam mereka dalam setiapkelompok

  • Contoh PetaContohContoh PetaPeta

  • Langkah 5:Membuat Formasi kelompok petani

    LangkahLangkah 5:5:MembuatMembuat FormasiFormasi kelompokkelompok petanipetani

    Kelompok petani (Kelompokbudidaya) harus hadir pada rapatpara petani.

    Petani dari setiap kelompokharuslah para petani tetangga daridaerah bertani.

    Setiap kelompok petani idealnyaharus mempunyai 25 petani untukefisiensi dari manajemen sebuahkelompok.

    Setiap kelompok idealnyamempunyai lebih kurang dari 50 Ha lahan terdiri dari lebih kurang100 kolam untuk dapat dikoordinirdalam satu kelompok petani.

    Setiap Kelompok harus memilihketua kelompok dengan prosesbermusyawarah.

  • Langkah 6:Perencanaan Rehabilitasi

    LangkahLangkah 6:6:PerencanaanPerencanaan RehabilitasiRehabilitasi

    Memilih petani penerima danLahan untuk direhabilitasi

    o Kriteria DepeatemenBudidaya/FAO

    o Berkonsultasi dengan parapemimpin group.

    Menyusun agenda rapat petaniuntuk wilayah desa danmenginformasi merekatentang nama dari para petaniyang terpilih.

    Berdiskusi dan menyetujuidalam Aktivitas hasil panen, Manajemen yang lebih baikuntuk mengikuti keperluanrehabilitasi mangrove dalamskala yang umum.

  • Perkiraan biaya untuk rehabilitasi, Memulai bertani dan nara sumberyang diperlukan untuk berkonsultasidengan para pemimpin kelompoko Perbaikan Pematang-pematang dan

    pintu air dan pemindahan endapanlumpur dari dasar kolam.

    o Pekerja, Peralatan, Ekskavator mekanikdan lain-lain

    o Masukan-masukan untuk tanaman Per ha (Benih, makanan, kapur, Bahanbakar untuk Pompa air, Perawatan air.

    Memperkirakan dan mengatur jangkawaktu yang tepat untuk memperbaikiTambak, Pintu Air, Saluran penyediaanair dan kegiatan pemulaian bertani.

    Membuat detail dari rencana kerjadengan jangka waktu yang sesuaiuntuk tiap-tiap aktivitas

    Langkah 6:Perencanaan Rehabilitasi (lanjutan)

    LangkahLangkah 6:6:PerencanaanPerencanaan RehabilitasiRehabilitasi ((lanjutanlanjutan))

  • Langkah 7:Perbaikan/Rekonstruksi kembali Lahan dan

    Saluran

    LangkahLangkah 7:7:Perbaikan/RekonstruksiPerbaikan/Rekonstruksi kembalikembali LahanLahan dandan

    SaluranSaluran

    Penilaian dan perbaikandari Kualitas tanah

    Tanah Acid-SulphateTanah yang berpasir

    Membangun kembaliinfrastruktur seperti:- Pintu Air dan Saluran Air.

    Membangun kembalilahan setelah infrastruktur

    Mengatur sedimen-sedimen dengan secaraberhati-hati

    (Lihat pedoman dari topik ini dari DGA/FAO/ACIAR )

  • Langkah 8:Penanaman Mangrove

    LangkahLangkah 8:8:PenanamanPenanaman MangroveMangrove

    Pada bagian rehabilitasi Mangrove : Disamping kolam didaerah yang luas dalam sistem bertani, MempromosikanSilvofisheries

    Diluar bagian rehabilitasi Mangrove: Merehabilitasi Jalur Hijauuntuk melindungi garis pantai dan area bertanni tambak

  • Langkah 9: Perencanaan & Prioritas tanaman untukmembiasakan manajemen yang lebih baik

    LangkahLangkah 9: 9: PerencanaanPerencanaan & & PrioritasPrioritas tanamantanaman untukuntukmembiasakanmembiasakan manajemenmanajemen yang yang lebihlebih baikbaik

    Mengatur Rapat para petani sekitar 45 harisebelum tanggal direncanakannyapenyimpanan.

    Memutuskan tanggal dan durasi untukpersiapan kolam, Pemilihan benih dan kegiatanpenyimpanan.

    Menggambarkan kondisi BMP untuk kelompokpetani dengan menggunakanposter/dokumentasi/leaflets ynag bewarna(Lihat pedoman FAO/DGA/ACIAR tentang BMP)

    BMP Harus memprioritaskan tentangperencanaan permulaan yang akan dipeliharapada rapat pertama dengan prosesberkonsultasi dengan petani.

    Prioritas dari BMP haruslah disetujui untukdiimplementasikan dengan seluruh petani padalevel individu dengan kedisiplinan suatukelompok.

    Peraturan-peraturan dan regulasi haruslahditulis diatas kertas dan seluruhpetani harusmenandatanganinya.

  • Langkah 10:Penyediaan dari lahan untuk masukan kualitas

    lahan

    LangkahLangkah 10:10:PenyediaanPenyediaan daridari lahanlahan untukuntuk masukanmasukan kualitaskualitas

    lahanlahan

    Ini termasuk penyediaan dari benih, makanan, kapur, Bahan-bahan Kimia, Obat-obatan, dan lain-lain.

    Sistem kontrak dengan pengusaha dandealer lokal yang sudah bereputasi denganbaik adalah menguntungkan.

    Memberikan waktu yang cukupkepada para penyalur untukmemproduksi masukan-masukanlahan sebagai memberikan kualitasstandar dan menyalurkan kepadamereka kuantitas yang dibutuhkanpada waktu yang tepat dan hargayang rasional.Ini dapat meningkatkan kekuatan darikelompok petani.

    Pada Lahan Nursery haruslahdipromosikan yang mana diorganisir olehkelompok petani. Ini menjamin kualitasyang lebih baik dari Benih muda untuklahan-lahan.

  • Langkah 11:Pelayanan Berkelanjutan

    LangkahLangkah 11:11:PelayananPelayanan BerkelanjutanBerkelanjutan

    Menyediakan dukungan teknis untuklahan

    Memperlihatkan metode praktis dariimplementasi BMP

    Mengukur parameter kualitas air danmemberikan saran

    Memeriksa Kualitas dasar dari kolamdan memberikan saran

    Memeriksa kesehatan danpertumbuhan dan memberikan saran-saran.

    Permasalahn individu petani danmemberikan saran bagi mereka.

    Memberi dukungan kepada para petanidalam pemeliharaan lahan (Bukucatatan lahan harus diberikan kepadasemua petani pada tanggalpenyimpanan).

    Memberikan dukungan moral denganpendekatan yang bersahabat.

  • Langkah 11:Pelayanan Berkelanjutan(lanjutan)

    LangkahLangkah 11:11:PelayananPelayanan BerkelanjutanBerkelanjutan(lanjutan(lanjutan))

    Rapat Kelompok petaniSetiap minggunya (Hari yang sama, waktuyang sama) mengorganisir di daerah lahanMemeriksa situasi dari bertani dan masalah-masalah untuk minggu yang laluMengidentifikasi solusi-solusi untuk setiapmasalah-masalah di lahan dan manajemenpetani dengan berdiskusi dengan parapetaniRamalan untuk jenis species dan cuacauntuk minggu depan dan rencana dariaktivitas-aktivitas, BMP untuk dapat diimplementasikan dan lain-lain.Mengundang penyalur lokal, penyedialayanan lahan, orang yang berpengetahuantinggi, petani yang sukses dari desa yang lain untuk rapat mingguan. Ini dapatmemotivasi para petani dan meningkatkanpengetahuan mereka.

  • Pusat pelayanan petani Diorganisir oleh petani/pemimpin

    pada tingkat desa Di setiap kecamatan

    mempromosikan Kios Budidayayang mana dapat digunakan sebagai

    Sambungan informasi Gudang makanan dan masukan-

    masukan untuk lahan Test kualitas air Manajemen kesehatan dan

    Fasilitas diagnostik dasarpenyakit

    Pusat rapat petani untukmendiskusikan masalah-masalah/solusi-solusi

    Langkah 11:Pelayanan Berkelanjutan (lanjutan)

    LangkahLangkah 11:11:PelayananPelayanan BerkelanjutanBerkelanjutan ((lanjutanlanjutan))

  • Langkah 12:Manajemen dari Sumber Air

    LangkahLangkah 12:12:ManajemenManajemen daridari SumberSumber AirAir

    Membersihkan lumpur danmemperbaiki saluran-saluran dengabn pendekatan ke masyarakat

    Kapan dan bagaimana cara mengisikolam maka seluruh petani dengantanpa kesulitan bisa mengisi dengansempurna isi dari kolam.

    Berhati-hatilah ketika sedangmelakukan pengosongan air kolamke saluran.

    Menginformasi petani tetangga jikaini adalah yang akan ditukar adalahair yang normal.Menginformasi kepada seluruh petanijika sedang melakukanpembongkaran air dari kolam yang terkena serangan penyakitTidak ada seorang pun petani yang memasukkan air pada situasi terkenaserangan penyakit

  • Langkah 13:Pemasaran dari Produksi Lahan

    LangkahLangkah 13:13:PemasaranPemasaran daridari ProduksiProduksi LahanLahan

    Melihat bagaimana cara untukmengembangkan rantaipenyaluran terhadap kebutuhandari pasar

    Mendukung para petani denganinformasi pasar, contohnyaharga, dan kualitas

    Memeriksa kesempatan-kesempatan untuk memberikanharga yang lebih baik dan parapedagang yang melakukanperdagangan yang adil

    Trace ability (Membiasakankecakapan) dari hasil produksiharuslah dipelihara

    Menjamin kualitas melaluipendinginan(memberi es) yang tepat dan membiasakanlingkungan yang sehat

  • Langkah 14:Monitoring dan Evaluasi

    LangkahLangkah 14:14:Monitoring Monitoring dandan EvaluasiEvaluasi

    Menganjurkan para petani untukMenyimpan catatan monitoring harian baik itu dari lahan maupun dari level kelompok.

    Monitoring harus berdasarkan waktuyang tetap (harian, mingguan, hariterakhir bertani, tergantungkebutuhan).

    Evaluasi petani harus dianjurkan untukpembelajaran diri sendiri bagi parapetani

    Monitor pelaksanaan dari latihanmanajemen oleh petani berdasarkankebijaksanaan pemilik kolam

    Hasil dari panen harus dicatat dandisimpan (Produksi, Penyakit, UkuranIkan/Udang, Lamanya panen, keuntungan, dan lain-lain)nts).

    Setiap data yang dikumpulkan harusdengan musyawarah tentang hasil dandianalisa terlebih dahulu untukmemahami kekuatan dan kelemahandari maksud/tujuan. Ini akan sangatmembantu untuk perencanaankedepannya dan untuk kegiatan-kegiatan kedepan yang lebih baik

  • Langkah 15:Hasil Balik dan Saling Berbagi Pengalaman

    LangkahLangkah 15:15:HasilHasil BalikBalik dandan SalingSaling BerbagiBerbagi PengalamanPengalaman

    Menyusun pertemuan para petani danmengundang para pemilik-pemiliklainnya.

    Hasil balik dari para petani terhadaphasil dari seluruh evaluasi sehinggapara petani dapat meningkatkan hasilmereka dan tetap berkelanjutan.

    Saling berbagi pengalaman dan hasil-hasil dengan petani yang lain danpemilik-pemilik yang lain.

    Menyebarkan semua pengalamanuntuk pendengar yang menyeluruhmelalui media cetak, televisi dan lain-lain.

    Organisasi-organisasi pendukung(NGO/LSM dan lain-lain) haruslahdiikutsertakan untuk saling berbagipengalaman melalui semua jaringanyang ada.

  • Konsep pedoman lingkungan untuk rehabilitasi tambak

    Konsep pedoman lingkungan untuk Konsep pedoman lingkungan untuk rehabilitasi tambakrehabilitasi tambak

    Beberapa konsep dibawah ini dibuat untuk dijadikan pedoman untuk rehabilitasi kolam budidaya perikanan air payau di Aceh.

    Pedoman dibuat berdasarkan prinsip-prinsip umum manajemen budidaya udang yang dikembangkan melalui World Bank/NACA/WWF/FAO Consortium Program on Shrimp Farming and the Environment1. Prinsip-prinsip global tersebut merupakan hasil proses yang melibatkan berbagai stakeholder untuk mengembangkan konsensus internasional tentang pengelolaan pertambakan udang, yang pada pedoman ini disesuaikan dengan berbagai kondisi khas lingkungan dan sosial pertambakan udang di Aceh.

    Konsep pedoman rehabilitasi tambak tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Tambak harus dibuat di wilayah dengan lingkungan yang sesuai untuk budidaya ikan dan udang. Pembangunan tambak tidak boleh membawa dampak yang merugikan bagi keanekaragaman hayati, habitat yang secara ekologis rawan dan fungsi ekosistem. Diperlukan pula kejelasan status tanah secara hukum agar tambak tidak dibangun di wilayah sabuk hijau atau yang diperuntukkan sabuk hijau.

    2. Rehabilitasi tambak dan pasokan air harus dilakukan sedemikian rupa agar tidak mengkibatkan kerusakan lingkungan, termasuk di antaranya risiko pencemaran asam sulfat dan rusaknya sistem pasokan air. Desain tambak harus diupayakan agar memadukan wilayah penyangga, misalnya habitat alam bakau, dengan kolam-kolam tambak. Demikian pula teknik dan rekayasa yang diterapkan harus dapat meminimalkan erosi, pencemaran asam sulfat dan salinasi selama proses konstruksi, rehabilitasi dan operasi. dilaksanakan.

  • Konsep pedoman lingkungan untuk rehabilitasi tambak (lanjutan)

    Konsep pedoman lingkungan untuk Konsep pedoman lingkungan untuk rehabilitasi tambak (rehabilitasi tambak (lanjutanlanjutan))

    3. Rehabilitasi sistem pasokan air harus dilaksanakan sedemikian rupa agar dapat menjamin cukupnya persediaan air dan sistem penyaluran yang diperlukan. Kehati-hatian juga sangat diperlukan agar tidak terjadi perembesan air tambak ke wilayah pertanian agrikultur, jika jarak keduanya berdekatan. Demikian pula dampak lokasi yang terkait dengan pembuangan limbah cair dan padat harus diminimalkan.

    4. Pencarian benih dari alam dan sistem hatchery benih udang maupun bandeng harus dilakukan dengan cara yang tidak merusak. Sebaliknya perlu dilakukan praktek hatchery yang dapat meningkatkan kualitas benih udang dan bandeng.

    5. Pakan dan menajemen pemberian pakan harus dilakukan sedemikian rupa agar dapat memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara efisien. Pakan dan pupuk harus dimanfaatkan secara efisien agar dapat mempertahankan kesuburan tambak dan tidak menyebabkan degradasi kualitas air atau berdampak negatif pada kesehatan atau keamanan pakan udang atau ikan yang dibudidayakan.

    6. Risiko penyakit terhadap ikan dan udang tangkap maupun budidaya harus diminimalkan melalui penebaran benih ikan dan udang yang sehat. Pengelola hatchery dan petambak harus diberi pelatihan tentang cara-cara sederhana untuk mengurangi risiko serangan penyakit terhadap ikan dan udang dengan tetap berpegang pada upaya menjaga kualitas lingkungan.

  • Konsep pedoman lingkungan untuk rehabilitasi tambak (lanjutan)

    Konsep pedoman lingkungan untuk Konsep pedoman lingkungan untuk rehabilitasi tambak (rehabilitasi tambak (lanjutanlanjutan))

    7. Penggunaan bahan kimia yang cenderung menimbulkan residu atau ancaman terhadap lingkungan harus dihindari. Meskipun antibiotik tidak biasa dipergunakan di dalam pertambakan tradisional, pengunaan bahan-bahan kimia untuk persiapan tambak sering dilakukan dan untuk itu harus dicarikan alternatif solusinya dan selanjutnya dimasyarakatkan.

    8. Rehabilitasi dan operasi tambak harus dilakukan agar dapat memberi manfaat bagi masyarakat setempat dan pemerintah provinsi. Rehabilitasi, selain memang sangat diperlukan untuk mata pencaharian masyarakat di wilayah pesisir, juga harus dilakukan agar dapat memaksimalkan lapangan pekerjaan dan keuntungan sosial bagi masyarakat serta dapat mengindarkan terjadinya konflik sosial. Oleh karena itu, rehabilitasi memerlukan ancangan yang sensitif untuk menanggapi berbagai masalah sosial.

    9. Perencanaan terhadap Rehabilitasi tambak harus berdasarkan tingkat kerusakan dari kolam per individu, dan memastikan bahwa dalam pengembangannya tidak mengakibatkan kelebihan kapasitas atau kerusakan dari lingkungan masyarakat tersebut untuk mewujudkan sistem bertani yang berkesinambungan.

    15 Langkah-Langkah untuk Rehabilitasi Lahan Budidaya Perikanan di Aceh, IndonesiaDaftar IsiKomponen-komponen didalam Budidaya yang komersilMasalah-masalah sebelum Era-TsunamiPoint-point penting untuk mencapai keberhasilan didalam Rehabilitasi Lahan Budidaya perikanan (lanjutan.)Point-point penting untuk mencapai keberhasilan didalam Rehabilitasi Lahan Budidaya perikanan Langkah 1:Masuk ke Desa dan Penilaian DasarLangkah 2:Membangun Hubungan & Memotivasi Para PetaniLangkah 3:Berpartisipasi dalam membuat detail dari Keperluan PenilaianLangkah 3:Berpartisipasi dalam membuat detail dari keperluan penilaian (lanjutan)Langkah 4:PemetaanContoh PetaLangkah 5:Membuat Formasi kelompok petaniLangkah 6:Perencanaan RehabilitasiLangkah 6:Perencanaan Rehabilitasi (lanjutan)Langkah 7:Perbaikan/Rekonstruksi kembali Lahan dan SaluranLangkah 8:Penanaman MangroveLangkah 9: Perencanaan & Prioritas tanaman untuk membiasakan manajemen yang lebih baikLangkah 10:Penyediaan dari lahan untuk masukan kualitas lahanLangkah 11:Pelayanan BerkelanjutanLangkah 11:Pelayanan Berkelanjutan(lanjutan)Langkah 11:Pelayanan Berkelanjutan (lanjutan)Langkah 12:Manajemen dari Sumber AirLangkah 13:Pemasaran dari Produksi LahanLangkah 14:Monitoring dan EvaluasiLangkah 15:Hasil Balik dan Saling Berbagi PengalamanKonsep pedoman lingkungan untuk rehabilitasi tambak Konsep pedoman lingkungan untuk rehabilitasi tambak (lanjutan)Konsep pedoman lingkungan untuk rehabilitasi tambak (lanjutan)