Upload
jongwoonie
View
126
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Simultan
Citation preview
1
PENETAPAN KADAR ZAT AKTIF DALAM SEDIAAN FARMASI
TANPA PROSES PEMISAHAN
(PENETAPAN KADAR TRAMADOL HCL DAN PARASETAMOL
SECARA UV-VIS SIMULTAN)
I. TUJUAN
1.1 Menentukan panjang gelombang pengukuran Parasetamol dan Tramadol.
1.2 Menentukan absortivitas molar Parasetamol dan Tramadol pada setiap
panjang gelombang pengukuran.
1.3 Menetapkan kadar tablet campuran Parasetamol dan Tramadol dengan
metode spektrofotometri UV-Visibel secara simultan.
1.4 Membuat kurva absorbsi campuran Parasetamol dan Tramadol.
II. DASAR TEORI
2.1 Parasetamol
Parasetamol memiliki nama lain acetaminofen atau N-asetil-4-aminofenol.
Parasetamol memiliki rumus molekul C8H9NO2 dengan bobot molekul sebesar
151,16 gram/mol. Parasetamol berupa hablur atau serbuk putih, tidak berbau,
dan memiliki rasa pahit (Depkes RI, 1979).
Parasetamol memiliki berat molekul 151,2 gram/mol ; pKa 9,5 (250) dan
koefisien partisi 0,5. Parasetamol sedikit larut dalam air dingin, sangat larut
dalam air panas, larut dalam etanol, metanol, dimetilformamide, etilene
diklorida, aseton, dan etil asetat, sedikit larut dalam eter dan kloroform, serta
tidak larut dalam petrolium eter, pentan dan benzen (Moffat, et al., 2005).
Gambar 2.1. Struktur Kimia Parasetamol (Moffat, et al., 2005).
Identifikasi spektrum serapan parasetamol pada spektrofotometri UV akan
memperlihatkan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 245 nm (A11 =
2
668a) untuk larutan asam dan 257 nm untuk larutan basa (A11 = 715a) (Moffat,
et al., 2005).
Gambar 2.2 Spektrum Serapan UV Paracetamol (Moffat et al.,2005).
2.2 Tramadol
Tramadol (C16H25NO2) atau trans-2-dimethylaminomethyl-1(3methoxy
phenyl) cyclo-hexanol merupakan campuran rasemik dari dua isomer yang
memiliki berat molekul 263,4 gram/mol. Tramadol berupa serbuk kristal putih,
berbau, rasa pahit. Tramadol larut dalam air dan etanol (Moffat, et al., 2005),
dan larut pula dalam metil alkohol (Sweetman, 2009).
Gambar 2.3. Struktur Kimia Tramadol (Moffat, et al.,2005).
Identifikasi spektrum serapan parasetamol pada spektrofotometri UV akan
memperlihatkan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 272 nm
(A11=70a) pada larutan asam, tetapi akan lebih baik pada panjang gelombang
279 nm tidak pada larutan basa (Moffat et al., 2005).
Gambar 2.4. Spektrum Serapan UV Tramadol (Moffat, et al., 2005).
3
2.3. Spektrofotometri UV-Vis dan UV-Vis Simultan
Spektrofotometri UV-Vis termasuk salah satu metode analisis
instrumental yang frekuensi penggunaannya paling banyak dalam laboratorium
analisis. Prinsip spektrofotometri UV-Vis yaitu berdasarkan pengukuran serapan
cahaya (radiasi elektromagnetik) oleh suatu senyawa (analit) di daerah
ultraviolet dan sinar tampak (Gandjar dan Rohman, 2007).
Pengukuran dua senyawa berbeda secara bersama-sama dengan
spektrofotometri, dapat dilakukan pada dua panjang gelombang dimana masing-
masing komponen tidak saling mengganggu atau gangguan dari komponen lain
yang paling kecil. Pada dua panjang gelombang maksimum ini akan didapatkan
dua persamaan hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi masing-masing
panjang gelombang. Sehingga konsentrasi masing-masing komponen dapat
dihitung (Gandjar dan Rohman, 2012).
Pertama dipilih panjang gelombang dengan absortivitas maksimum, yaitu:
(a1/a2) maksimum pada 1 dan (a2/a1) pada 2. Hal tersebut dapat dilihat dari
gambar di bawah ini:
Gambar 2.5. Spektra Dua Buah Senyawa, Senyawa I dan Senyawa II
(Gandjar dan Rohman, 2012).
Dari Hukum Lambert-Beer, dapat diketahui bahwa absorbansi berbanding
lurus dengan absortivitas (a), tebal kuvet (b), dan konsentrasi (c). Pengukuran
campuran 2 senyawa baik pada panjang gelombang 1 (1) maupun panjang
gelombang 2 (2) oleh absorbansi pada kedua panjang gelombang tersebut
merupakan jumLah dari absorbansi senyawa 1 dan absorbansi senyawa 2, yang
secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
(Gandjar dan Rohman, 2012).
A1 = (a1c1)1 + (a2c2)1
A2 = (a1c1)2 + (a2c2)2
4
III.ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
a. Gelas beker 25 mL, 50 mL, 100 mL
b. Neraca analitik
c. Sendok tanduk
d. Pipet tetes
e. Pipet ukur 1 mL
f. Aluminium foil
g. Erlenmeyer 250 mL
h. Ketas saring
i. Kertas perkamen
j. Batang pengaduk
k. Vial
l. Labu ukur 10 mL
m. Corong gelas
3.2 Bahan
a. Serbuk baku Parasetamol
b. Serbuk baku Tramadol HCl
c. Tablet Ultracet
d. Metanol
e. Akuades
IV. PROSEDUR KERJA
4.1 Pembuatan Larutan Stok Parasetamol dan Tramadol HCl
4.1.1 Pembuatan Larutan Stok Parasetamol 1 mg/mL
Perhitungan :
Diketahui : Cstok pct yg dibuat = 1 mg/mL
Volumelarutan = 10 mL
Ditanya : Serbuk Parasetamol yang ditimbang =..?
Jawab :
Massaparacetamol = Cstok pct yg dibuat x Volumelarutan
= 1 mg/mL x 10 mL = 10 mg
5
Prosedur Pembuatan :
Serbuk Parasetamol ditimbang sebanyak 10 mg, kemudian
dimasukkan kedalam gelas beaker. Serbuk dilarutkan dengan sedikit
metanol hingga larut. Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL dan
ditambahkan metanol hingga tanda batas, digojog hingga homogen.
Dimasukkan kedalam vial dan diberi tanda Larutan Stok Parasetamol 1
mg/mL.
4.1.2 Pembuatan Larutan Stok Tramadol HCl 1 mg/mL
Perhitungan :
Diketahui : Cstok tramadol yg dibuat = 1 mg/mL
Volumelarutan = 10 mL
Ditanya : Serbuk Tramadol HCl yang ditimbang =..?
Jawab :
Massaparacetamol = Cstok tramadol yg dibuat x Volumelarutan
= 1 mg/mL x 10 mL
= 10 mg
Prosedur Pembuatan :
Serbuk Tramadol HCl ditimbang sebanyak 10 mg, kemudian
dimasukkan kedalam gelas beaker. Serbuk dilarutkan dengan sedikit
metanol hingga larut. Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL dan
ditambahkan metanol hingga tanda batas, digojog hingga homogen.
Dimasukkan kedalam vial dan diberi tanda Larutan Stok Tramadol HCl
1 mg/mL.
4.2 Pembuatan Larutan Baku Parasetamol dan Tramadol HCl
4.2.1 Pembuatan Larutan Baku Parasetamol 100 g/mL
Perhitungan :
Diketahui : Cstok paracetamol = 1 mg/mL = 1000 g/mL
Cbaku paracetamol = 100 g/mL
Vbaku paracetamol = 10 mL
Ditanya : Volume stok paracetamol yang dipipet=..?
Jawab :
Cstok x Vstok = Cbaku x Vbaku
6
1000g/mL x Vstok = 100 g/mL x 10 mL
Vstok = 1 mL
Prosedur Pembuatan :
Larutan Stok Parasetamol 1 mg/mL dipipet sebanyak 1 mL, lalu
dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan metanol hingga
tanda batas, kemudian digojog hingga homogen. Dimasukkan kedalam
vial dan diberi tanda Larutan Baku Parasetamol 100 g/mL.
4.2.2 Pembuatan Larutan Baku Tramadol HCl 100 g/mL
Perhitungan :
Diketahui : Cstok tramadol = 1 mg/mL = 1000 g/mL
Cbaku tramadol = 100 g/mL
Vbaku tramadol = 10 mL
Ditanya : Volume stok Tramadol HCl yang dipipet=..?
Jawab :
Cstok x Vstok = Cbaku x Vbaku
1000g/mL x Vstok = 100 g/mL x 10 mL
Vstok = 1 mL
Prosedur Pembuatan :
Larutan Stok Tramadol HCl dipipet sebanyak 1 mL, lalu dimasukkan
ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan metanol hingga tanda batas,
kemudian digojog hingga homogen. Dimasukkan kedalam vial dan diberi
tanda Larutan Baku Tramadol HCl 100 g/mL.
4.3 Pembuatan Larutan Baku Siap Ukur Parasetamol dan Tramadol HCl
4.3.1 Pembuatan Larutan Baku Siap Ukur Parasetamol 6,497 g/mL
Perhitungan :
Dalam analisis menggunakan metode spektrofotometri 0,434
merupakan nilai absorbansi yang menghasilkan kesalahan terkecil,
sehingga untuk menentukan panjang gelombang maksimum, maka
dibuatlah baku siap ukur Parasetamol yang diharapkan memberikan nilai
absorbansi sebesar 0,434.
Diketahui : Absorbansi = 0,434
Absorptivitas molar = 66800 mL g-1 cm-1
7
Tebal kuvet = 1 cm
Ditanya : Konsentrasi Parasetamol =.?
Jawab : A = a.b.c
c= A
a.b
c = 0,434
66800 mL g-1 cm-1 x 1 cm
c = 0,000006497 g/mL = 0,006497 mg/mL
c = 6,497 g/mL
Sehingga jumLah larutan baku yang dipipet untuk membuat larutan
siap ukur dengan konsentrasi 6,497 g/mL sebanyak 10 mL, adalah:
Cbaku x Vbaku = Cukur x Vukur
100 g/mL x Vbaku = 6,497 g/mL x 10 mL
Vbaku = 0,6497 mL
Prosedur Pembuatan :
Larutan Baku Parasetamol 100 g/mL dipipet sebanyak 0,6497 mL
(0,65 mL), lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan
metanol hingga tanda batas, kemudian digojog hingga homogen.
Dimasukkan kedalam vial dan diberi tanda Larutan Baku Siap Ukur
Parasetamol 6,497 g/mL.
4.3.2 Pembuatan Larutan Baku Siap Ukur Tramadol HCl 62 g/mL
Perhitungan :
Dalam analisis menggunakan metode spektrofotometri 0,434
merupakan nilai absorbansi yang menghasilkan kesalahan terkecil,
sehingga untuk menentukan panjang gelombang maksimum, maka
dibuatlah baku siap ukur Tramadol HCl yang diharapkan memberikan
nilai absorbansi sebesar 0,434
Diketahui : Absorbansi = 0,434
Absorptivitas molar = 7000 mL g-1 cm-1
Tebal kuvet = 1 cm
Ditanya : Konsentrasi paracetamol =.?
Jawab : A = a.b.c
8
c = 0,000062 g/mL = 0,062 mg/mL
c = 62 g/mL
Sehingga jumLah larutan baku yang dipipet untuk membuat larutan
siap ukur dengan konsentrasi 62 g/mL sebanyak 10 mL, adalah:
Cbaku x Vbaku = Cukur x Vukur
100 g/mL x Vbaku = 62 g/mL x 10 mL
Vbaku= 6,2 mL
Prosedur Pembuatan :
Larutan Baku Tramadol HCl dipipet sebanyak 6,2 mL, lalu
dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan metanol hingga
tanda batas, kemudian digojog hingga homogen. Dimasukkan kedalam
vial dan diberi tanda Larutan Baku Siap Ukur Tramadol HCl 62 g/mL.
4.4 Pembuatan Larutan Sampel Campuran Paracetamol dan Tramadol
HCl
Sampel yang digunakan adalah 3 buah tablet ultracet dimana dalam
setiap tabletnya mengandung 325 mg parasetamol dan 37,5 tramadol HCl.
Sehingga kandungan parasetamol dalam 3 buah tablet adalah 975 mg dan
tramadol HCl 112,5 mg. Dalam analisis penetapan kadar dilakukan dengan
menimbang sejumlah serbuk yang setara dengan 10 mg parasetamol,
sehingga kadar tramadol HCl menjadi 1,154 mg.
Kandungan tramadol HCl yang diperoleh (1,154 mg) sangat rendah,
sehingga akan menghasilkan nilai absorbansi yang rendah. Sehingga,
untuk memperoleh nilai absorbansi yang baik (0,2-0,8) sehingga perlu
ditambahkan serbuk tramadol HCl yang murni. Jumlah tramadol HCl
murni yang ditambahkan adalah 50 mg, sehingga kadar tramadol HCl
menjadi 51,154 mg.
Serbuk yang mengandung 10 mg prasetamol dan 51,154 mg
tramadol HCl dilarutkan kedalam 10 mL metanol. Sehingga kadar
9
parasetamol dan tramadol HCl dalam 10 mL metanol masing-masing
adalah 1000 g/mL dan 5115,4 g/mL (Larutan 1).
Kadar parasetamol dan tramadol HCl dalam sampel yang akan
diukur adalah 10 g/mL dan 51,154 g/mL. Sehingga dilakukan
pengenceran. Pengenceran yang dilakukan adalah pengenceran bertingkat,
sehingga dapat meminimalkan kesalahan akibat pengenceran.
Pengenceran I:
Parasetamol
Diketahui : C1 Pct = 1000 g/mL
C2 Pct = 100 g/mL
V2 Pct = 10 mL
Ditanya : Volume yang dipipet (V1) = . ?
Jawab : C1 x V1 = C2 x V2
1000 g/mL x V1 = 100 g/mL x 10 mL
V1 = 1 mL
Sehingga volume yang dipipet sebanyak 1 mL. Kadar larutan
parasetamol dan tramadol HCl dalam 10 mL adalah 100 g/mL dan 511,54
g/mL (Larutan 2).
Pengenceran II:
Diketahui : C1 = 100 g/mL
C2 = 10 g/mL
V2 = 10 mL
Ditanya : Volume yang dipipet (V1) = . ?
Jawab : C1 x V1 = C2 x V2
100 g/mL x V1 = 10 g/mL x 10 mL
V1 = 1 mL
Sehingga volume yang dipipet sebanyak 1 mL. Kadar larutan
parasetamol dan tramadol HCl dalam 10 mL adalah 10 g/mL dan 51,154
g/mL (Larutan 3).
4.5 Pengukuran dengan Spektrofotometri UV
4.5.1 Pengukuran Absorbansi Larutan Baku Siap Ukur Paracetamol, Tramadol
HCl dan Larutan Campuran
10
Prosedur Kerja :
Hidupkan Spektrofotometer GENEYS TM 10 dengan menekan
tombol ON/OFF (1=ON, 0=OFF). Kemudian diukur absorbansi
Larutan Baku Siap Ukur Paracetamol, Tramadol HCl dan Larutan
Campuran pada panjang gelombang 200-300 nm dengan menggunakan
blangko metanol dan ditentukan panjang gelombang maksimal
Parasetamol dan Tramadol HCl.
4.5.2 Pengukuran Absorbansi Larutan Sampel
Prosedur Kerja :
Diukur absorbansi larutan sampel pada Spektrofotometer GENEYS
TM 10 pada panjang gelombang maksimal Parasetamol dan Tramadol
HCl yang diperoleh pada pengukuran larutan baku siap ukur sebelumnya.
Dicatat absorbansi sampel yang diperoleh.
V. SKEMA KERJA
5.1 Pembuatan Larutan Stok Parasetamol dan Tramadol HCl
5.1.1 Pembuatan Larutan Stok Parasetamol 1 mg/mL
Ditimbang sebanyak 10 mg serbuk baku Parasetamol.
Dimasukkan ke dalam beaker glass 10 mL
Ditambahkan sedikit metanol hingga larut. Kemudian dipindahkan
ke dalam labu ukur 10 mL
Dimasukkan kedalam botol vial dan diberikan label Larutan Stok
Paracetamol 1 mg/mL.
Ditambahkan metanol sampai tanda batas. Gojog hingga homogen
11
5.1.2 Pembuatan Larutan Stok Tramadol HCl 1 mg/mL
5.2 Pembuatan Larutan Baku Parasetamol dan Tramadol HCl
5.2.1 Pembuatan Larutan Baku Parasetamol 100 g/mL
5.2.2 Pembuatan Larutan Baku Tramadol HCl 100 g/mL
Ditimbang sebanyak 10 mg serbuk baku Tramadol HCl.
Dimasukkan ke dalam beaker glass 10 mL
Ditambahkan sedikit metanol hingga larut. Kemudian dipindahkan
ke dalam labu ukur 10 mL
Dimasukkan kedalam botol vial dan diberikan label Larutan Stok
Tramadol HCl 1 mg/mL.
Ditambahkan metanol sampai tanda batas. Gojog hingga homogen
Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL
Ditambahkan metanol hingga tanda batas. Kemudian digojog
hingga homogen.
Dimasukkan kedalam botol vial dan diberikan label Larutan Baku
Paracetamol 100 g/mL
Dipipet 1 mL larutan stok parasetamol dengan konsentrasi 1 mg/mL
Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL
Dipipet 1 mL larutan stok parasetamol dengan konsentrasi 1 mg/mL
12
5.3 Pembuatan Larutan Baku Siap Ukur Parasetamol dan Tramadol HCl
5.3.1 Pembuatan Larutan Baku Siap Ukur Parasetamol 6,497 g/mL
5.3.2 Pembuatan Larutan Baku Siap Ukur Tramadol HCl 62 g/mL
Dipipet sebanyak 0,65 mL Larutan Baku Parasetamol 100 g/mL.
Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL.
Ditambahkan metanol hingga tanda batas. Kemudian digojog
hingga homogen.
Dimasukkan kedalam botol vial dan diberikan label Larutan Baku
Siap Ukur Paracetamol 6,497 g/mL.
Dipipet sebanyak 6,2 mL Larutan Baku Tramadol HCl 100 g/mL.
Dimasukkan ke dalam labu takar 10 mL.
Ditambahkan metanol hingga tanda batas. Kemudian digojog
hingga homogen.
Dimasukkan kedalam botol vial dan diberikan label Larutan Baku
Siap Ukur Tramadol HCl 62 g/mL
Ditambahkan metanol hingga tanda batas. Kemudian digojog
hingga homogen.
Dimasukkan kedalam botol vial dan diberikan label Larutan Baku
Paracetamol 100 g/mL
13
5.4 Penyiapan Larutan Sampel
Diambil 3 tablet Ultracet yang mengandung campuran Parasetamol
dan Tramadol, digerus dan ditimbang,
kemudian dicatat bobot total tablet.
Ditambahkan metanol hingga tanda batas. Gojog hingga homogen.
Dipindahkan ke dalam botol vial (Larutan 1)
Dipipet 1 mL larutan 1, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL
Ditambahkan metanol hingga tanda batas. Gojog hingga homogen.
Dipindahkan ke dalam botol vial (Larutan 2)
Dipipet 1 mL larutan 2, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL
Ditambahkan metanol hingga tanda batas. Gojog hingga homogen.
Dipindahkan ke dalam botol vial (Larutan 3)
Serbuk diambil yang setara dengan 10 mg parasetamol dan 1,154
mg tramadol HCl, dimasukkan kedalam beaker glass
Ditambahkan 50 mg serbuk Tramadol HCl murni kedalam beaker
glass
Dilarutkan dengan sedikit methanol hingga larut. Dipindahkan ke
dalam labu ukur 10 mL
Diambil 3 tablet Ultracet yang mengandung campuran Parasetamol
dan Tramadol, digerus dan ditimbang,
kemudian dicatat bobot total tablet.
14
5.5 Pengukuran dengan Spektrofotometri UV
5.5.1 Pengukuran Absorbansi Larutan Baku Siap Ukur Paracetamol,
Tramadol HCl dan Larutan Campuran
Dipilih menu survey scan, lalu ditekan enter.
Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF (1=ON, 0=OFF)
Dimasukkan larutan blanko, ditekan collect baseline.
Dimasukkan panjang gelombang yang diinginkan (200-300
nm) dengan memilih menu start wavelength dan stop
Ditekan speed scan, dipilih fast, kemudian ditekan run test.
Dikeluarkan blanko, dimasukkan Larutan Paracetamol kemudian
ditekan measure sample.
Ditekan tabular, dicatat absorbansi Paracetamol.
Hal yang sama dilakukan untuk pengukuran absorbansi Tramadol
HCl dan larutan campuran.
Ditentukan panjang gelombang maksimum Paracetamol dan
Tramadol HCl.
15
5.5.2 Pengukuran Absorbansi Larutan Sampel
Dipilih set nm, lalu dimasukkan sesuai dengan max Parasetamol
yang diperoleh.
Ditekan set nm, larutan blanko dimasukkan lalu dipilih measure
Dikeluarkan blangko dan dimasukkan larutan sampel kedalam
kuvet.
Dicatat absorbansi sampel. Hal yang sama dilakukan pada
pengukuran maz Tramadol HCl.