Upload
pucacha-puputcandrakharisma
View
237
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7/31/2019 Fix Alzhaimer
1/38
ALZHEIMER
A. PengertianMenurut Arief Muttaqin (2008), Penyakit Alzheimer adalah penyakit
degenerasi neuron kolinergik yang merusak dan menimbulkan kelumpuhan, yang
terutama menyerang orang berusia 65 tahun keatas. Alzheimer merupakan
penyebab yang umum untuk kasus demensia hilangnya intelektual dan
kemampuan bersosialisasi yang cukup parah untuk mempengaruhi aktivitas
harian. Pada penyakit Alzheimer, kesehatan jaringan otak mengalami penurunan,
menyebabkan menurunnya daya ingat dan kemampuan mental (Anonim, 2010).
Jadi, Alzheimer adalah penyakit degenerasi neuron kolinergik yang
bersifat merusak sehingga kesehatan jaringan otak mengalami penurunan dan
menimbulkan kelumpuhan, hilangnya intelektual, penurunan daya ingat serta
kemampuan mental.
B. InsidentialPenyakit alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang secara
epidemiologi terbagi 2 kelompok yaitu kelompok yang menderita pada usia
kurang 58 tahun disebut sebagai early onset sedangkan kelompok yang menderita
pada usia lebih dari 58 tahun disebut sebagai late onset.
Penyakit alzheimer dapat timbul pada semua umur, 96% kasus dijumpai
setelah berusia 40 tahun keatas. Schoenburg dan Coleangus (1987) melaporkan
insidensi berdasarkan umur: 4,4/1000.000 pada usia 30-50 tahun, 95,8/100.000
pada usia > 80 tahun. Angka prevalensi penyakit ini per 100.000 populasi sekitar
300 pada kelompok usia 60-69 tahun, 3200 pada kelompok usia 70-79 tahun, dan
10.800 pada usia 80 tahun. Diperkirakan pada tahun 2000 terdapat 2 juta
penduduk penderita penyakit alzheimer. Sedangkan di Indonesia diperkirakan
jumlah usia lanjut berkisar, 18,5 juta orang dengan angka insidensi dan prevalensi
penyakit alzheimer belum diketahui dengan pasti.
7/31/2019 Fix Alzhaimer
2/38
Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi wanita lebih banyak tiga kali
dibandingkan laki-laki. Hal ini mungkin refleksi dari usia harapan hidup wanita
lebih lama dibandingkan laki-laki. Dari beberapa penelitian tidak ada perbedaan
terhadap jenis kelamin.
C. EtiologiPenyebab yang pasti belum diketahui. Beberapa alternatif penyebab yang
telah dihipotesa adalah intoksikasi logam, gangguan fungsi imunitas, infeksi virus,
polusi udara/industri, trauma, neurotransmiter, defisit formasi sel-sel filament,
presdiposisi heriditer. Dasar kelainan patologi penyakit alzheimer terdiri dari
degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan
gangguan fungsi kognitif dengan penurunan daya ingat secara progresif.
Adanya defisiensi faktor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan
dalam kematian selektif neuron. Kemungkinan sel-sel tersebut mengalami
degenerasi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan calsium intraseluler,
kegagalan metabolisme energi, adanya formasi radikal bebas atau terdapatnya
produksi protein abnormal yang non spesifik.
Penyakit alzheimer adalah penyakit genetika, tetapi beberapa penelitian
telah membuktikan bahwa peran faktor non-genetika (lingkungan) juga ikut
terlibat, dimana faktor lingkungan hanya sebagai pencetus faktor genetika.
D. PatogenesaSejumlah patogenesa penyakit alzheimer yaitu:
1. Faktor genetik Beberapa peneliti mengungkapkan 50% prevalensi kasusalzheimer ini diturunkan melalui gen autosomal dominant. Individu
keturunan garis pertama pada keluarga penderita alzheimer mempunyai
resiko menderita demensia 6 kali lebih besar dibandingkan kelompok kontrol
normal. Pemeriksaan genetika DNA pada penderita alzheimer dengan
familial early onset terdapat kelainan lokus pada kromosom 21 diregio
proximal log arm, sedangkan pada familial late onset didapatkan kelainan
lokus pada kromosom 19. Begitu pula pada penderita down syndrome
7/31/2019 Fix Alzhaimer
3/38
mempunyai kelainan gen kromosom 21, setelah berumur 40 tahun terdapat
neurofibrillary tangles (NFT), senile plaque dan penurunan Marker kolinergik
pada jaringan otaknya yang menggambarkan kelainan histopatologi pada
penderita alzheimer. Hasil penelitian penyakit alzheimer terhadap anak
kembar menunjukkan 40-50% adalah monozygote dan 50% adalah dizygote.
Keadaan ini mendukung bahwa faktor genetik berperan dalam penyakit
alzheimer. Pada sporadik non familial (50-70%), beberapa penderitanya
ditemukan kelainan lokus kromosom 6, keadaan ini menunjukkan bahwa
kemungkinan faktor lingkungan menentukan ekspresi genetika pada
alzheimer.
2. Faktor infeksiAda hipotesa menunjukkan penyebab infeksi virus pada keluarga penderita
alzheimer yang dilakukan secara immuno blot analisis, ternyata diketemukan
adanya antibodi reaktif. Infeksi virus tersebut menyebabkan infeksi pada
susunan saraf pusat yang bersipat lambat, kronik dan remisi. Beberapa
penyakit infeksi seperti Creutzfeldt-Jacob disease dan kuru, diduga
berhubungan dengan penyakit alzheimer.
Hipotesa tersebut mempunyai beberapa persamaan antara lain:
a. Manifestasi klinik yang sama
b. Tidak adanya respon imun yang spesifik
c. Adanya plak amyloid pada susunan saraf pusat
d. Timbulnya gejala mioklonus
e. Adanya gambaran spongioform
3. Faktor lingkunganFaktor lingkungan juga dapat berperan dalam patogenesa penyakit alzheimer.
Faktor lingkungan antara lain, aluminium, silicon, mercury, zinc. Aluminium
merupakan neurotoksik potensial pada susunan saraf pusat yang ditemukan
neurofibrillary tangles (NFT) dan senile plaque (SPINALIS). Hal tersebut
diatas belum dapat dijelaskan secara pasti, apakah keberadaan aluminum
adalah penyebab degenerasi neurosal primer atau sesuatu hal yang tumpang
7/31/2019 Fix Alzhaimer
4/38
tindih. Pada penderita alzheimer, juga ditemukan ketidak seimbangan
merkuri, nitrogen, fosfor, sodium, dengan patogenesa yang belum jelas.
Ada dugaan bahwa asam amino glutamat akan menyebabkan depolarisasi
melalui reseptor N-methy D-aspartat sehingga kalsium akan masuk ke
intraseluler (Cairan-influks) dan menyebabkan kerusakan metabolisma energi
seluler dengan akibat kerusakan dan kematian neuron.
4. Faktor imunologisBehan dan Felman (1970) melaporkan 60% pasien yang menderita alzheimer
didapatkan kelainan serum protein seperti penurunan albumin dan
peningkatan alpha protein, anti trypsin alphamarcoglobuli dan haptoglobuli.
Heyman (1984), melaporkan terdapat hubungan bermakna dan meningkat
dari penderita alzheimer dengan penderita tiroid. Tiroid Hashimoto
merupakan penyakit inflamasi kronik yang sering didapatkan pada wanita
muda karena peranan faktor immunitas
5. Faktor traumaBeberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan penyakit alzheimer
dengan trauma kepala. Hal ini dihubungkan dengan petinju yang menderita
demensia pugilistik, dimana pada otopsinya ditemukan banyak
neurofibrillary tangles.
6. Faktor neurotransmiterPerubahan neurotransmitter pada jaringan otak penderita alzheimer
mempunyai peranan yang sangat penting seperti:
a. AsetilkolinBarties et al (1982) mengadakan penelitian terhadap aktivitas spesifik
neurotransmiter dengan cara biopsi sterotaktik dan otopsi jaringan otak
pada penderita alzheimer didapatkan penurunan aktivitas kolinasetil
transferase, asetikolinesterase dan transport kolin serta penurunan
biosintesa asetilkolin. Adanya defisit presinaptik dan postsynaptik
kolinergik ini bersifat simetris pada korteks frontalis, temporallis
superior, nukleus basalis, hipokampus.
7/31/2019 Fix Alzhaimer
5/38
Kelainan neurottansmiter asetilkoline merupakan kelainan yang selalu
ada dibandingkan jenis neurottansmiter lainnya pada penyakit alzheimer,
dimana pada jaringan otak/biopsinya selalu didapatkan kehilangan
cholinergik Marker. Pada penelitian dengan pemberian scopolamin pada
orang normal, akan menyebabkan berkurang atau hilangnya daya ingat.
Hal ini sangat mendukung hipotesa kolinergik sebagai patogenesa
penyakit alzheimer
b. NoradrenalinKadar metabolisma norepinefrin dan dopimin didapatkan menurun pada
jaringan otak penderita alzheimer. Hilangnya neuron bagian dorsal lokus
seruleus yang merupakan tempat yang utama noradrenalin pada korteks
serebri, berkorelasi dengan defisit kortikal noradrenergik. Bowen et
al(1988), melaporkan hasil biopsi dan otopsi jaringan otak penderita
alzheimer menunjukkan adanya defisit noradrenalin pada presinaptik
neokorteks. Palmer et al(1987), Reinikanen (1988), melaporkan
konsentrasi noradrenalin menurun baik pada post dan ante-mortem
penderita alzheimer.
c. DopaminSparks et al (1988), melakukan pengukuran terhadap aktivitas
neurottansmiter regio hipothalamus, dimana tidak adanya gangguan
perubahan aktivitas dopamin pada penderita alzheimer. Hasil ini masih
kontroversial, kemungkinan disebabkan karena potongan histopatologi
regio hipothalamus setia penelitian berbeda-beda.
d. SerotoninDidapatkan penurunan kadar serotonin dan hasil metabolisme 5 hidroxi
indolacetil acid pada biopsi korteks serebri penderita alzheimer.
Penurunan juga didapatkan pada nukleus basalis dari meynert.
Penurunan serotonin pada subregio hipotalamus sangat bervariasi,
pengurangan maksimal pada anterior hipotalamus sedangkan pada
posterior peraventrikuler hipotalamus berkurang sangat minimal.
7/31/2019 Fix Alzhaimer
6/38
Perubahan kortikal serotonergik ini berhubungan dengan hilangnya
neuron-neuron dan diisi oleh formasi NFT pada nukleus rephe dorsalis
e. MAO (Monoamine Oksidase)Enzim mitokondria MAO akan mengoksidasi transmitter mono amine.
Aktivitas normal MAO terbagi 2 kelompok yaitu MAO A untuk
deaminasi serotonin, norepineprin dan sebagian kecil dopamin,
sedangkan MAO B untuk deaminasi terutama dopamin. Pada penderita
alzheimer, didapatkan peningkatan MAO A pada hipothalamus dan
frontais sedangkan MAO B meningkat pada daerah temporal dan
menurun pada nukleus basalis dari meynert.
E. Manisfestasi klinis1. Sering lupa
Hal ini sebenarnya sangat normal, misalkan saja lupa menaruh kacamata atau
lupa dengan sebuah janji penting sekali-sekali. Tapi, jika telah menjadi
kebiasaan rutin, Anda perlu waspada. Gangguan memori adalah gejala umum
alzheimer yang secara bertahap semakin memburuk dari waktu ke waktu. Bila
telah terdiagnosis, penderita alzheimer juga kerap lupa akan hal-hal baru yang
dipelajari dan meminta informasi yang sama berulang-ulang.
2. Sulit mengambil keputusanCiri khas lain orang yang menderita penyakit alzheimer adalah kesulitan
dalam pengambilan keputusan. Hal ini mungkin tampak sepele pada awalnya,
namun seiring waktu, situasi semakin memburuk dan bahkan memerlukan
bantuan medis.
3. Mood berubah-ubahPenderita alzheimer juga mengalami perubahan mood yang cepat. Tiba-tiba
bisa mengalami depresi atau marah tanpa alasan yang jelas. Kepribadian juga
berubah secara dramatis. Individu tersebut dapat menjadi sangat bingung atau
bahkan curiga berlebihan. Namun, perubahan ini mungkin bervariasi untuk
setiap orang. Beberapa perubahan dapat terlihat sangat drastis dan kontras
dengan perilaku normal mereka.
7/31/2019 Fix Alzhaimer
7/38
4. Menarik diri dari kehidupan sosial yang aktifKetika penyakit berkembang secara bertahap, orang cenderung akan menarik
diri dari kegiatan rutin dan kehidupan sosial. Ini mungkin karena frustrasi dan
malu. Kesulitan dalam mengingat kegiatan kecil, nama, dan tanggal akan
menyebabkan kesulitan untuk menyelesaikan tugas atau kegiatan favorit. Oleh
karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda seperti di awal dan mencari
intervensi medis. Ini dapat membantu menangkal depresi dan memperpanjang
kualitas hidup dengan menjaga tingkat rangsangan yang sehat baik secara fisik
dan sosial.
5. Sulit berbicara dan berbahasaWajar memang bila seseorang menghadapi semacam kesulitan berbicara,
tetapi pasien alzheimer dapat melupakan kata-kata sederhana. Mereka
memiliki kesulitan dalam bergabung atau mengikuti percakapan dan sulit
menyusun kalimat sehingga susah untuk dipahami. Juga, mereka mungkin
berhenti tiba-tiba saat berbicara tanpa alasan yang jelas.
6. BingungKebingungan dengan tempat atau waktu merupakan sifat karakteristik pasien
Alzheimer. Penderita biasanya akan tidak mengingat seperti tanggal, musim,
bahkan waktu. Pasien kadang-kadang tiba-tiba tak mengetahui bagaimana
mereka bisa berada di suatu tempat tanpa tahu bagaimana mereka sampai di
sana.
7. Sulit berkonsentrasiKesulitan konsentrasi memang dapat terjadi pada kita semua karena
kurangnya memperhatikan, merasa cemas, atau kurang tidur. Namun, orang
dengan penyakit alzheimer dapat mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang telah dilakukan selama ini. Mereka akan sering merasa sulit
untuk menyelesaikan tugas-tugas rutin seperti membayar tagihan atau
memasak.
8. Lupa menyimpan bendaIni sangat umum dan bisa terjadi pada siapa saja seperti lupa menaruh kunci
atau dompet. Tetapi pada pasien alzheimer, kegiatan tersebut menjadi
7/31/2019 Fix Alzhaimer
8/38
kebiasaan rutin. Selain itu, mereka sering terlihat menempatkan sesuatu di
tempat yang tidak semestinya seperti menaruh sepatu di dalam kulkas.
9. Gangguan penglihatanAlzheimer memang berkaitan dengan masalah penglihatan. Menurut laporan
Komunitas alzheimer, sekitar 60 persen dari semua kasus alzheimer,
dilaporkan adanya gangguan visual. Namun, tidak seperti masalah mata
normal, gangguan visual pada alzheimer bukan karena anomali dalam mata.
Sebaliknya, mereka disebabkan ketidakmampuan otak untuk melihat sinyal
cahaya. Beberapa masalah penglihatan yang umum terjadi pada pasien ini
termasuk kesulitan dalam membedakan warna.
10.Sulit memecahkan masalahBeberapa orang bahkan menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan masalah
matematika dasar atau mengikuti rencana. Mereka juga mungkin merasa sulit
untuk melakukan tugas-tugas yang memerlukan beberapa bentuk pemikiran
abstrak dan mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk melakukan tugas-
tugas yang mereka lakukan sebelumnya.
Selain itu tanda gejala lain yang dapat muncul yaitu :
a. Kemunduran memori/daya ingatb. Sulit melaksanakan kegiatan / pekerjaan sederhanac. Kesulitan bicara dan berbahasad. Disorientasi WTO (WaktuTempatOrang)e. Sulit dalam berhitungf. Salah meletakan bendag. Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau berhiash. Perubahan emosi dan perilaku.i. Gangguan berfikir abstrak. Kemampuan imajinasi penderita terganggu.
j. Hilang minat dan inisiatif. Cenderung menjadi pendiam, tak mau bergaul,menyendiri.
k. Tidak bisa membedakan berbagai jenis bau-bauan (tanpa penyebab lainmisalnya flu, trauma otak, tumor otak).
7/31/2019 Fix Alzhaimer
9/38
F. PathofisiologiSimtoma Alzheimer ditandai dengan perubahan-perubahan yang bersifat
degeneratif pada sejumlah sistem neurotransmiter, termasuk perubahan fungsi
pada system neural monoaminergik yang melepaskan asam
glutamat, noradrenalin, serotonin dan serangkaian sistem yang dikendalikan oleh
neurotransmiter. Perubahan degeneratif juga terjadi pada beberapa
area otakseperti lobus temporal dan lobus parietal, dan beberapa bagian di
dalam korteks frontal dan girus singulat, menyusul dengan hilangnya sel
sarafdan sinapsis.
Sekretase-dan presenilin-1 merupakan enzim yang berfungsi untuk
mengiris domain terminus-C pada molekul AAP dan melepaskan
enzim kinesin dari gugus tersebut. Apoptosis terjadi pada sel sarafyang tertutup
plak amiloid yang masih mengandung molekul terminus-C, dan tidak terjadi jika
molekul tersebut telah teriris. Hal ini disimpulkan oleh tim dari Howard Hughes
Institute yang dipimpin oleh Lawrence S. B. Goldstein, bahwa terminus-C
membawa sinyal apoptosis bagi neuron. Sinyal apoptosis juga diekspresikan oleh
proNGF yang tidak teriris, saat terikat pada pencerap neurotrofin p75NTR, dan
distimulasi hormon sortilin.
Penumpukan plak ditengarai karena induksi apolipoprotein-E yang
bertindak sebagai protein kaperon, defiensi vitamin B1 yang
mengendalikan metabolisme glukosa serebral seperti O-GlkNAsilasi, dan
kurangnya enzim yang terbentuk dari senyawa tiamina seperti
kompleks ketoglutarat dehidrogenase-alfa, kompleks piruvat
dehidrogenase, transketolase, O-GlcNAc transferase, protein fosfatase
2A, dan beta-N-asetilglukosaminidase. Hal ini berakibat pada peningkatan
tekanan zalir serebrospinal, menurunnya rasio hormon CRH, dan terpicunya
simtoma hipoglisemia di dalam otakwalaupun tubuh mengalami hiperglisemia.
Selain disfungsi enzim presenilin-1 yang memicu simtoma ataksia, masih
terdapat enzim Cdk5 dan beta yang
menyebabkan hiperfosforilasi proteintau, hingga terbentuk tumpukan PHF.
Hiperfosforilasi juga menjadi penghalang terbentuknya ligasi antara protein
http://id.wikipedia.org/wiki/Neurotransmiterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Noradrenalin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Serotoninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lobus_temporal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lobus_parietal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Korteks_frontal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Girus_singulat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinapsishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekretase#Sekretase-betahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekretase#Sekretase-betahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekretase#Sekretase-betahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Presenilin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kinesin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_sarafhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lawrence_S._B._Goldstein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Neuronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Neurotrofinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sortilin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Apolipoprotein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protein_kaperon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tiaminahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiaminahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ketoglutarat_dehidrogenase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Piruvat_dehidrogenasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Piruvat_dehidrogenasehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transketolase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=O-GlcNAc_transferase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protein_fosfatase_2A&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protein_fosfatase_2A&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beta-N-asetilglukosaminidase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zalir_serebrospinalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kortikoliberinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipoglisemiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Simtomahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ataksiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kinase_CDhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperfosforilasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Filamen_PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Filamen_PHhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperfosforilasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kinase_CDhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ataksiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Simtomahttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipoglisemiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kortikoliberinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zalir_serebrospinalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beta-N-asetilglukosaminidase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protein_fosfatase_2A&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protein_fosfatase_2A&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=O-GlcNAc_transferase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transketolase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Piruvat_dehidrogenasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Piruvat_dehidrogenasehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ketoglutarat_dehidrogenase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tiaminahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiaminahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protein_kaperon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Apolipoprotein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sortilin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Neurotrofinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Neuronhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lawrence_S._B._Goldstein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_sarafhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kinesin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Presenilin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sekretase#Sekretase-betahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinapsishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_sarafhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Girus_singulat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Korteks_frontal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lobus_parietal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lobus_temporal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Serotoninhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Noradrenalin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Neurotransmiter7/31/2019 Fix Alzhaimer
10/38
S100beta dan tau, dan menyebabkan distrofi neurita, meskipun
kelainanmetabolisme sengjuga dapat menghalangi ligasi ini.
Simtoma hiperinsulinemia dan hiperglisemiajuga menginduksi
hiperfosforilasi protein tau, dan oligomerasi amiloid-beta yang berakibat pada
penumpukan plak amiloid.Namun meski insulin menginduksi oligomerasi
amiloid-beta, insulin juga menghambat enzim aktivitas enzim kaspase-9 dan
kaspase-3 yang juga membawa sinyal apoptosis, dan
menstimulasi sekresi Hsp70 oleh sel LAN5 untuk mengaktivasi program
pertahanan sel. Terdapat kontroversi minor dengan dugaan bahwa hiperfosforilasi
tersebut disebabkan oleh infeksi laten oleh virus campak, atau Borrelia. Tujuh dari
10 kasus Alzheimer yang diteliti oleh McLean Hospital Brain Bank of Harvard
University, menunjukkan infeksi semacam ini (Anonim, 2011)
G. Pathway (terlampir)
H. KomplikasiDengan semakin berkembangnya penyakit Alzheimer, pengidapnya akan
kehilangan kemampuan untuk menjaga dirinya. Hal inilah yang mernbuat
pengidap Alzheimer rentan terhadap beberapa masalah kesehatan. Kehilangan
memori, penilaian gangguan kognitif dan perubahan lain yang disebabkan oleh
Alzheimer, dapat mempersulit pengobatan untuk kondisi kesehatan lainnya.
Seseorang dengan penyakit Alzheimer mungkin tidak dapat:
1. Komunikasikan bahwa ia mengalami sakit - misalnya, dari masalah gigi2. Laporan gejala penyakit lain3. Mengikuti rencana pengobatan yang diresepkan4. Perhatikan atau menggambarkan efek samping pengobatan
Sebagai penyakit Alzheimer berlangsung, perubahan otak mulai
mempengaruhi fungsi fisik seperti menelan, keseimbangan usus, dan dan kontrol
kandung kemih. Efek ini dapat meningkatkan kerentanan terhadap masalah
kesehatan tambahan seperti:
http://id.wikipedia.org/wiki/Protein_tauhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Distrofi_neurita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolisme_seng&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperinsulinemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hiperglisemiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oligomerasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Insulinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaspase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sekresihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hsp70&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sel_LAN5&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Campakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Borrelia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Borrelia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Campakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sel_LAN5&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hsp70&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sekresihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaspase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Insulinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oligomerasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hiperglisemiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperinsulinemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolisme_seng&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Distrofi_neurita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Protein_tau7/31/2019 Fix Alzhaimer
11/38
1. Kesulitan pneumonia dan infeksi lain. Menelan dapat menyebabkan orangdengan penyakit Alzheimer menghirup (aspirasi) makanan atau cairan ke
dalam saluran udara dan paru-paru, yang dapat menyebabkan pneumonia.
Ketidakmampuan untuk mengendalikan pengosongan kandung kemih
(urinary incontinence) mungkin memerlukan penempatan tabung untuk
mengeringkan dan mengumpulkan urin (kateter urin). Setelah kateter
meningkatkan risiko infeksi saluran kencing, yang dapat menyebabkan lebih-
serius, infeksi yang mengancam jiwa.
2. Cedera karena jatuh. Orang dengan Alzheimer menjadi semakin rentan untukjatuh. Jatuh dapat menyebabkan patah tulang. Selain itu, jatuh adalah
penyebab umum dari cedera kepala serius, seperti gegar otak atau perdarahan
di otak.
3. Inkontinensia adalah gejala umum dari tengah dan penyakit tahap akhirAlzheimer. Pada saat seseorang menderita kerugian total dari fungsi kandung
kemih, kateter urin kadang-kadang digunakan. Kateter dapat
memperkenalkan bakteri ke dalam tubuh menyebabkan infeksi saluran kemih
(ISK). Pasien dengan penyakit Alzheimer juga tidak bisa ke toilet sendiri
sebagai sering atau dengan penggunaan yang tepat dari kebersihan, yang
menghasilkan pembentukan ISK.
Gejala ISK termasuk urin gelap berwarna kuning, bau yang kuat dari urin,
sedimen dalam urin dan penurunan buang air kecil. Pasien Alzheimer tidak
dapat berkomunikasi rasa sakit atau ketidaknyamanan umumnya terkait
dengan ISK. Tanda pasien sebuah Alzheimer memiliki ISK termasuk
kebingungan, lesu dan gelisah menurut Dr Monika Karlekar dari Vanderbilt
University.
Penyakit Alzheimer adalah tidak umum penyebab spesifik kematian -
berbagai komplikasi dan kondisi sekunder terjadi menyebabkan kesehatan
menurun dengan cepat dalam tahap akhir dari penyakit.
7/31/2019 Fix Alzhaimer
12/38
I. Penatalaksanaan medisPengobatan penyakit Alzheimer masih sangat terbatas oleh karena
penyebab dan patofisiologis masih belum jelas. Pengobatan simptomatik dan
suportif seakan hanya memberikan rasa puas pada penderita dan keluarga.
Pemberian obat stimulan, vitamin B, C, dan E belum mempunyai efek yang
menguntungkan
1. Inhibitor kolinesteraseBeberapa tahun terakhir ini, banyak peneliti menggunakan inhibitor untuk
pengobatan simptomatik penyakit Alzheimer, dimana penderita Alzheimer
didapatkan penurunan kadar asetilkolin. Untuk mencegah penurunan kadar
asetilkolin dapat digunakan anti kolinesterase yang bekerja secara sentral
seperti fisostigmin, THA (tetrahydroaminoacridine). Pemberian obat ini
dikatakan dapat memperbaiki memori dan apraksia selama pemberian
berlangsung. Beberapa peneliti mengatakan bahwa obat-obatan anti
kolinergik akan memperburuk penampilan intelektual pada organ normal dan
penderita Alzheimer .
2. ThiaminPenelitian telah membuktikan bahwa pada penderita Alzheimer didapatkan
penurunan thiamin pyrophosphatase dependent enzyme yaitu 2 ketoglutarate
(75%) dan transketolase (45%), hal ini disebabkan kerusakan neuronal pada
nucleus basalis. Pemberian thiamin hidrochloryda dengan dosis 3gr/hari
selama tiga bulan peroral, menunjukan perbaikan bermakna terhadap fungsi
kognisi dibandingkan placebo selama periode yang sama.
3. NootropikNootropik merupakan obat psikotropik, telah dibuktikan dapat memperbaiki
fungsi kognisi dan proses belajar pada percobaan binatang. Tetapi pemberian
4000mg pada penderita Alzheimer tidak menunjukan perbaikan klinis yang
bermakna.
4. KlonidinGangguan fungsi intelektual pada penderita Alzheimer dapat disebabkan
kerusakan noradrenergik kortikal. Pemberian klonidin (catapres) yang
7/31/2019 Fix Alzhaimer
13/38
merupakan noradrenergik alpha 2 reseptor agonis dengan dosis maksimal 1,2
mg peroral selama 4 mgg, didapatkan hasil yang kurang memuaskan untuk
memperbaiki fungsi kognitif.
5. HaloperiodolPada penderita Alzheimer, sering kali terjadi gangguan psikosis (delusi,
halusinasi) dan tingkah laku. Pemberian oral haloperiodol 1-5 mg/hari selama
4 mgg akan memperbaiki gejala tersebut. Bila penderita Alzheimer menderita
depresi sebaiknya diberikan tricyclic anti depressant (aminitryptiline25-100
mg/hari).
6. Acetyl L-Carnitine (ALC)Merupakan suatu substrate endogen yang disintesa didalam mitokondria
dengan bantuan enzim ALC transferace. Penelitian ini menunjukan bahwa
ALC dapat meningkatkan aktivitas asetil kolinesterase, kolin
asetiltransferase. Pada pemberiaan dosis 1-2 gr /hari/oral selama 1 tahun
dalam pengobatan, disimpulakan bahwa dapat memperbaiki atau
menghambat progresifitas kerusakan fungsi kognitif (Anonim, 2012).
7/31/2019 Fix Alzhaimer
14/38
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab, meliputi: Nama, Umur, Alamat, Jenis
Kelamin, Agama, Pendidikan, Pekerjaan, Suku/Bangsa, No.RM, Tanggal
Masuk RS, Tanggal Pengkajian, Diagnosa Medis.
2. Keluhan UtamaBiasanya pasien datang ke rumah sakit sudah karena adanya komplikasi.
3. Riwayat Penyakit SekarangKeluarga atau orang terdekat melaporkan bahwa pasien memperlihatkan
penurunan daya ingat ringan, tidak tertarik pada lingkungan, kurangnya
perhatian.
4. Riwayat Penyakit DahuluKejanggalan awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit
mengingat nama atau lupa meletakkan suatu barang. Mereka juga sering kali
menutup-nutupi hal itu dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal
yang biasa pada usia mereka. Kejanggalan biasanya akan dirasakan oleh
orang-orang di sekitar mereka yang mulai khawatir akan penurunan daya
ingat.
5. Riwayat Penyakit KeluargaPenyebab penyakit Alzheimer ditemukan memiliki hubungan genetik yang
jelas.Diperkirakan 10-30 % klien Alzheimer menunjukkan tipe yang
diwariskan dan dinyatakan sebagai penyakit Alzheimer familiar (FAD).
6. Pola Fungsional Kesehatan (Doegoes)a. Aktivitas/ istirahat
Gejala :Merasa lelah.
Tanda :Siang/malam gelisah, tidak berdaya, gangguan pola tidur.
Letargi: penurunan minat/perhatian pada aktivitas yang
biasa, hobi, ketidakmampuan untuk menyebutkan kembali
apa yang dibaca / mengikuti acara program televise,
7/31/2019 Fix Alzhaimer
15/38
gangguan keterampilan motorik, ketidakmampuan untuk
melakukan hal yang telah biasa di lakukannya, gerakan yang
sangat bermanfaat
b. SirkulasiGejala :Riwayat penyakit vaskuler/serebral, sistemik, hipertensi,
episode emboli ( merupakan faktor predisposisi ).
c. EliminasiGejala :Dorongan berkemih (dapat mengindikasikan kehilangan ).
Tanda :Inkontenensia urine/ feses; cenderung konstipasi/ impaksi
dengan diare.
d. Integritas EgoGejala :Curiga atau takut terhadap situasi / orang khayalan.
Kesalahan persepsi terhadap lingkungan, kesalahan
identifikasi terhadap objek dan orang. Penimbunan objek ;
menyakinibahwa objek yang salah penempatannya telah di
curi. Kehingan multipel, perubahan citra tubuh dan harga
diri yang di rasakan
Tanda :Menyembunyikan ketidakmampuan (banyak alasan tidak
mampu untuk melakukan kewajiban, mungkin juga tangan
membuka buku namun tanpa membacanya). Duduk dan
menonton yang lain. Aktivitas utama mungkin menumpuk
benda tidak bergerak,gerakan tidak berulang ( melipat,
membuka melipat-lipat kembali kain), menyembunyikan
barang-barang , atau berjalan- jalan. Emosi labil : mudah
menangis, tertawa tidak pada tempatnya; perubahan alam
perasaan (apatis, letargi, gelisah,lapang pandang sempit,
peka rangsang ); marah yang tiba-tibadi ungkapkan. ( reaksi
katastrofik): depresi yang kuat , delusi, paranoia lengket
pada seseorang.
7/31/2019 Fix Alzhaimer
16/38
e. Makanan dan CairanGejala :Riwayat episode hipoglikemia (merupakan faktor
predisposisi), perubahan dalam pengecapan, nafsu makan,
mengingkari terhadap rasa lapar/kebutuhan untuk makan.
Kehilangan berat badan.
Tanda :Kehilangan kemampuan untuk mengunyah, menghindari/
menolak makan ( mungkin mencoba untukmenyembunyikan
keterampilan), tampak kurus ( tahap lanjut).
f. NeurosensoriGejala :Pengingkaran terhadap gejala yang ada terutama perubahan
kognitif, dan/ atau gambar yang kabur, keluhan hipokondrial
tentang kelelahan , diare, pusing atau kadang-kadang sakit
kepala. Adanya keluhan dalam penurunan kemampuan
kognitif, mengambil keputusan, mengingat yang baru
berlalu, penurunan tingkah laku ( diobservasi oleh orang
terdekat). Kehilangan sensasi propriosepsi ( posisi tubuh /
bagian tubuhdalam ruang tertentu).
Adanya riwayat penyakit serebral vascular/sistemik, emboli/
hipoksia yang berlangsung secara periodik ( sebagai faktor
predisposisi). Aktivitas kejang ( merupakan akibat sekunder
pada kerusakan otak).
Tanda :Kerusakan komunikasi,afasia dan disfasia , kesulitan dalam
menemukan kata-kata yang benar, bertanya berulang-ulang
atau percakapan dengan substansi kata yang tidak memiliki
arti; terpenggal-penggal atau bicaranya tidak terdengar
Kehilangan kemampuan untuk membaca atau menulis
bertahap( kehilangan keterampilan motorik halus).
g. KenyamananGejala :Adanya riwayat trauma kepala yang serius (mungkin
menjadi faktor predisposisi / faktor akselerasinya), tanda
Trauma kecelakaan (jatuh, luka bakar dan sebagainya).
7/31/2019 Fix Alzhaimer
17/38
Tanda :Ekimosis, laserasiRasa bermusuhan / mnyerang orang lain
h. Interaksi sosialGejala :Merasa kehilangan kekuatanFaktor psikososial sebelumnay;
pengaruh personal dan individuyang muncul mengubah pola
tingkah laku.
Tanda :Kehilangan kontrol sosial, perilaku tidak tetap.
7. Pemeriksaan Fisik dan neurologisDokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan kemungkinan akan diikuti
dengan pemeriksaan neurologis juga. Berikut pemeriksaan yang biasanya
dilakukan:
a. Refleksb. Kekuatan ototc. Kemampuan untuk bangun dari duduk di kursi dan berjalan melintasi
ruangan
d. Kemampuan penglihatan dan merasakan sentuhane. Koordinasif. Keseimbangan
8. Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan darah dapat membantu dokter melihat apakah ada penyebab
potensial yang menyebabkan gangguan ingatan dan kebingungan, misalnya
gangguan tiroid atau defisiensi vitamin.
9. Pemeriksaan Status MentalDokter mungkin akan melakukan pemeriksaan status mental singkat untuk
menilai daya ingat dan kemampuan berpikir. Pemeriksaan status
mental biasanya memakan waktu singkat sekitar 10 menit. Biasanya dalam
pemeriksaan tersebut pasien diminta melakukan beberapa tugas dan menjawab
pertanyaan sebagai berikut:
a. Menggambar jam dengan jarum yang menujukkan waktu yang ditentukanoleh pemeriksa.
b. Menyebutkan nama hari, tanggal, dan tempat saat ini.c. Menyalin dan menggambar dua garis yang saling berpotongan.
7/31/2019 Fix Alzhaimer
18/38
d. Mengikuti tiga tahap perintah.e. Mengingat tiga kata yang diucapkan oleh pemeriksa.f. Menulis satu kalimat lengkap.g. Menghitung mundur dari 100 yang dikurangi 7.
10.Pemeriksaan NeuropsikologisDokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan yang lebih luas untuk
mengevaluasi daya ingat dan kemampuan berpikir pasien. Pemeriksaan
neuropsikologis yang lebih lama bisa membutuhkan waktu beberapa jam
untuk menyelesaikannya. Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi
tambahan yang lebih detail mengenai fungsi mental pasien dibandingkan
dengan orang lain yang memiliki usia dan tingkat pendidikan yang sama
dengan pasien. Jenis pemeriksaan ini akan sangat membantu dokter untuk
melihat apakah pasien mengalami tahap paling awal dari penyakit Alzheimer
atau demensia lainnya. Pemeriksan ini juga bisa membantu mengidentifikasi
pola perubahan yang berhubungan dengan berbagai jenis demensia.
11.Pencitraan Otak (Brain Imaging)Pencitraan otak digunakan terutama untuk menentukan adanya kelainan yang
terkait dengan kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan perubahan kognitif,
misalnya stroke, trauma, atau tumor. Pencitraan otak memungkinkan dokter
untuk mendeteksi perubahan otak spesifik yang disebabkan oleh penyakit
Alzheimer. Saat ini aplikasi tersebut baru digunakan oleh pusat pelayanan
kesehatan besar atau uji klinis saja. Teknologi pencitraan otak diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Computerized Tomography (CT Scan)Tes ini tidak menimbulkan rasa sakit dan membutuhkan waktu sekitar 20
menit. CT Scan merupakan pemeriksaan yang sering digunakan terutama
pada pasien tumor, stroke, dan cedera kepala.
b. Magnetic Resonance Imaging (MRI)MRI menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang kuat untuk
menghasilkan gambaran yang rinci dari otak. Seluruh prosedur ini dapat
memakan waktu satu jam atau lebih. Pemeriksaan MRI tidak
7/31/2019 Fix Alzhaimer
19/38
menimbulkan rasa sakit, tetapi beberapa orang merasa sesak di dalam
mesin dan merasa terganggu oleh kebisingan yang ditimbulkan alat. Saat
ini MRI digunakan terutama untuk melihat kondisi yang mungkin
menyebabkan gejala penurunan kognitif. Di masa depan, MRI mungkin
dapat digunakan untuk mengukur volume jaringan otak dan apakah
penyusutan pada daerah otak ada hubungannya dengan penyakit
Alzheimer.
c. Positron Emission Tomography (PET Scan)Selama PET scan, pelacak radioaktif tingkat rendah akan disuntikkan ke
dalam pembuluh darah vena. Larutan pelacak merupakan bentuk khusus
dari glukosa (gula) yang menunjukkan aktivitas secara keseluruhan di
berbagai daerah otak. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan bagian mana
dari otak yang tidak berfungsi dengan baik. Teknik PET scan terbaru bisa
mendeteksi tingkat plak di otak, satu ciri kelainan yang terkait dengan
Alzheimer.
B. Diagnosa keperawatan1. Sindrom strees relokasi b.d Sedikit atau tidak adanya persiapan untuk masuk
ke rumah sakit/perawatan yang lama. Perubahan dalam aktivitas kehidupan
sehari-hari. Gangguan sensori, penurunan fungsi fisik. Terpisah dari sistem
penyokong.
2. Resiko terhadap trauma b.d ketidakmampuan untuk mengenali/mengidentifikasi bahaya dalam lingkungan. Disorientasi, bingung, gangguan
dalam pengambilan keputusan. Kelemahan, otot-otot yang tidak terkoordinasi,
adanya aktivitas kejang.
3. Perubahan proses piker b.d degenerasi neuron irreversibel. Kehilanganmemori. Deprivasi tidur. Konflik psikologis.
4. Perubahan persepsi-sensori b.d perubahan persepsi, transmisi dan atauintegrasi sensori (penyakit defisit neurologis). Keterbatasan berhubungan
dengan lingkungan sosialnya(tinggal di rumah saja/dalam institusional
tertentu).
7/31/2019 Fix Alzhaimer
20/38
5. Perubahan pola tidur b.d perubahan pola sensori, tekanan psikologis(kerusakan neurologis), perubahan pada pola aktivitas.
6. Kurang keperawatan diri b.d penurunan kognitif (keterbatasan fisik), depresiatas kehilangan kemandiriannya.
7. Perubahan nutrisi : kurang/lebih dari kebutuhan tubuh b.d tidak nafsu makan8. Perubahan pola eliminasi urinarius atau konstipasi / inkontinesia b.d
disorientasi, kehilangan fungsi neurologis/tonus otot, ketidakmampuan untuk
menentukan latak kamar mandi/mengenali kebutuhan, perubahan diet atau
pemasukan makanan.
C. Intervensi keperawatan1. Diagnosa Keperawatan : Sindrom stress relokasi
Dapat dihubungkan dengan : Sedikit atau tidak adanya persiapan untuk masuk
ke rumah sakit/perawatan yang lama. Perubahan dalam aktivitas kehidupan
sehari-hari. Gangguan sensori, penurunan fungsi fisik. Terpisah dari sistem
penyokong.
Kemungkinan dibuktikan oleh : Tampak cemas, mudah tersinggung, tingkah
laku defensif, kekacauan mental,tingkah laku curiga, tingkah laku agresif.
Keyakinan diri yang menurun dan menarik diri. Tampak tanda-tanda stimulasi
saraf simpatis, gangguan /perubahan pada gastrointestinal
Kriteria Hasil : Mampu beradaptasi pada perubahan lingkungan dan perubahan
aktivitas kehidupan sehari-hari. Mampu menunjukkan rentang perasaan yang
sesuai dan rasa takut yang berkurang.Tidak menyimpan pengalaman yang
mengguncangkan.
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Tempatkan pada ruangan pribadi jika
mungkin dan bergabung dengan orang
terdekat dalam aktivitas perawatan,
waktu makan, dan seterusnya.
Perawatan di rumah sakit mengubah
aktivitas rutin pasien dan dapat
menimbulkan peningkatan masalah
tingkah laku bahkan pada orang dengan
gangguan kognitif sekalipun.
Memberikan kesempatan untuk
mengontrol lingkungan dan melindungi
yang lain dari kelainan tingkah laku
7/31/2019 Fix Alzhaimer
21/38
7/31/2019 Fix Alzhaimer
22/38
Kemungkinan dibuktikan oleh : [Tidak dapat diterapkan; adanya tanda-tanda
dan gejala-gejala membuat diagnosa aktual].
Kriteria Hasil : Tidak mengalami trauma. Keluarga mengenali resiko potensial
di lingkungan dan mengidentifikasinya tahap-tahap untuk memperbaikinya.
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Kaji derajat gangguan
kemampuan/kompetensi, munculnya
tingkah yang impulsif dan penurunan
persepsi-visual. Bantu orang terdekat
untuk mengidentifikasi risiko
terjadinya bahaya yang mungkintimbul.
Mengidentifikasi risiko potensialdi
lingkungan dan mempertinggi kesadaran
sehingga pemberi asuhan lebih sadar akan
bahaya. Pasien yang memperlihatkan
tingkah laku impulsif menghadapi
peningkatan resiko trauma karena merekakurang mampu mengendalikan
perilaku/kegiatannya sendiri. Penurunan
persepsi visual meningkatkan risiko
terjauh.
Hilangkan/minimalkan sumber
bahaya dalam lingkungan.
Seseorang dengan gangguan kognitif dan
gangguan persepsi merupakan awal untuk
mengalami trauma sebagai akibat
ketidakmampuan untuk
bertanggungjawab terhadap kebutuhan
keamanan yang dasar atau mengevaluasikeadaan tertentu, misalnya api dari
kompor/rokok dan lupa akan hal tersebut,
berusaha untuk makan buah dari plastik,
salah menilai letak kursi, tangga.
Alihkan perhatian pasien ketika
perilaku teragitasi atau berbahaya,
seperti keluar dari tempat tidur
dengan manjat pagar tempat tidur
tersebut.
Mempertahankan keamanan dengan
menghindari konfrontasi yang dapat
meningkatkan perilaku/menigkatkan
resiko adanya trauma.
Berikan gelang identifikasi yang
memperlihatkan nama, nomortelepon, dan diagnosa. Jangan
memposisikan dekat pintu keluar
untuk tangga
Memfasilitasi keamanan untuk kembali
jika hilang. Karena kemampuan verbaldan kebingungan, pasien mungkin tidak
dapat menyebutkan alamat, nomor
telepon dan sebagainya. Pasien mungkin
ngeluyur dan ditangkap oleh polisi,yang
memperlihatkan kebingungan, peka
rangsang; mungkin mempunyai tingkah
laku bermusuhan dan memperlihatkan
kemisskinan pengambilan keputusan.
Kenakan pakaian sesuai lingkungan
fisik/kebutuhan individu.
Perlambatan proses metabolisme secara
umum mengakibatkan penurunan suhu
tubuh. Hipotalamus dipengaruhi oleh
7/31/2019 Fix Alzhaimer
23/38
proses penyakit yang menyebabkan
seseorang merasa kedinginan. Pasien
mungkin mengalami disorientasimengenai cuaca dan mungkin ngeluyur
keluar dalam keadaan dingin. Catatan:
Penyebab kematian seringkali adalah
pneumonia/kecelakaan.
Lakukan pemantauan terhadap efek
samping obat, tanda-tanda adanya
takar lanjak, seperti tanda
ekstrapiramidal, hipotensi
ortostastik, gangguan penglihatan,
gangguan gastrointestinal.
Pasien mungkin tidak dapat melaporkan
tanda/gejala dan obat dapat dengan
mudah menimbulkan kadar toksisitas
pada lansia. Ukuran dosis/penggantian
obat mungkin diperlukan untuk
mengurangi gangguan.
Hindari penggunaan restrein secaraterus-menerus. Berikan kesempatan
orang terdekat tinggal bersama
pasien selama periode agitasi akut.
Membahayakan individu yang mampumelepaskan restrein tersebut secara
parsial. Dapat menigkatkan agitasi dan
timbul resiko fraktur pada pasien
lansia(berhubungan dengan penurunan
kalsium tulang).
Rekomendasikan penggunaankunciChid Prool untuk
mengamankan obat, zat beracun,
alat-alat yang tajam.
Sesuai dengan memburuknya penyakit
itu, pasien mungkin gugup terhdaap
benda/kunci (hipermetamorfosa) atau
meletakkan benda-benda kecil dalam
mulut(hiperoralitas), yang sangatberpotensi terhadap trauma kecelakaan
atau kematian.
3. Diagnosa Keperawatan : Perubahan proses pikirDapat dihubungkan dengan : Degenerasi neuron irreversibel. Kehilangan
memori. Deprivasi tidur. Konflik psikologis.
Kemungkinan dibuktikan oleh : Tidak mampu mengintepretasikan stimulasi
dan menilai realitas dengan akurat. Disorientasi dan kesulitan dalam
mengakomodasikan ide/perintah. Paranoid, delusi, bingung/frustasi dan terjadi
perubahan dalam respons-respons tingkah laku.
Kriteria Hasil : Mampu mengenali perubahan dalam berpikir/tingkah laku dan
faktor-faktor penyebab jika memungkinkan.
7/31/2019 Fix Alzhaimer
24/38
INTERVENSI/TINDAKAN RASIONAL
Kaji derajat gangguan kognitif,
seperti perubahan orientasi terhadaporang, tempat, waktu; rentang
perhatian; kemampuan berpikir.
Bicarakan dengan orang terdekat
mengenai perubahan dari tingkah
laku yang biasa/lamanya masalah
yang telah ada.
Memberikan dasar untuk
evaluasi/perbandingan yang akan datangdan mempengaruhi pilihan terhadap
intervensi. Catatan Evaluasi dari orientasi
secra berulang dapat secara nyata
meninggikan respons yang negatif/
tingkat frustasi pasien.
Pertahankan lingkunganyang
menyenangkan dan tenang.
Kebisingan, keramaian, orang banyak,
biasanya merupakan sensori yang
berlebihan yang meningkatkan gangguan
neuron.
Lakukan pendekatan dengan cara
perlahan dan tenang.
Pendekatan yang terburu-buru dapat
mengancam pasien bingung yang
mengalami kesalahan persepsi atau
perasaan terancam oleh imajinasi orangdan atau situasi tertentu.
Tatap wajah ketika bercakap-cakap
dengan pasien.
Menimbulkan perhatian, terutama pada
orang-orang dengan gangguan perseptual.
Panggil pasien dengan namanya. Nama merupakan bentuk identitas diri
dan menimbulkan pengenalan terhadap
realita dan individu. Pasien mungkin
bersepon terhadap namanya sendirisetelahlama tidak mengenal orang
terdekat.
Gunakan suara yang agak rendah dan
berbicara dengan perlahan pada
pasien.
Meningkatkan kemungkinan pemahaman.
Ucapan yang tinggi dan suara yang keras
menimbulkan stress atau marah yang
kemungkinan dapat mencetuskanmemori
konfrontasi sebelumnya dan menjadi
provokasi respon marah.
Gunakan kata-kata yang pendek dan
kalimat yang sederhana dan
berikaninstruksi sederhana(tahapdemi tahap). Ulangi instruksi
tersebut sesuai dengan kebutuhan.
Sesuai dengan berkembangnya penyakit,
pusat komunikasi dalam otak mungkin
saja terganggu yang menghilangkankemampuan individu pada proses
penerimaan pesan dan percakapan secara
keseluruhan.
Berhenti sejenak diantara kalimat
atau pertanyaan. Berikan isyarat-
isyarat tertentu dan gunakan kalimat
terbuka jika menugkinkan.
Menimbulkan respon verbal dan mungkin
juga menigkatkan pemahaman.isyarat
menstimulasi komunikasi dan
memberikan orang tersebut satu
kemungkinan pengalaman yang positif.
Dengarkan dengan penuh perhatian
isi dari bicara pasien.
Mengarahkan perhatian dan penghargaan
pada individu
Interpretasikan pertanyaan, arti dan Membantu oasien dengan alat bantu
7/31/2019 Fix Alzhaimer
25/38
kata-kata yang benar. proses kata dalam menurunkan frustasi.
Hindari kritikan, argumentasi dan
konfrontasi negatif(stimulasiprovokasi)
Provokasi menurunkan harga diri dan
mungkin diartikan sebagai satu ancamanyang mencetuskan agitasi atau
meningkatkan tingkah laku yang tidak
sesuai.
Gunakan distraksi. Bicarakan
mengenai orang dan kejadian yang
sebenarnya ketika pasien mulai
merenungkan (mengungkapkan) ide-
ide yang salah, jika hal tersebut tidak
meningkatkan kecemasan/agitasi.
Lamunan membantu dalam meningkatkan
disorientasi. Orientasi pada realita
meningkatkan perasaan realita pasien,
penghargaan diri dan kemuliaan
personal.(kebahagiaan personal).
Hindari pasien dari aktivitas dan
komunikasi yang dipaksakan.
Tertawa dapatmembantu dalam
komunikasidan membantu meningkatkan
kestabilan emosi.
Fokuskan pada tingkah laku yang
sesuai. Berikan penguatan positif,
seperti tepuk punggung pasien,
tepukan tangan. Gunakan sentuhan
dengan bijaksana. Berikan perhatian
pada setiap respon individu.
Menguatkan tingkah laku yang benar dan
sesuai. Karena sentuhan secara teratur
bertujuan menggunakan ungkapan
verbal(memberikan kehangatan,
penerimaan dan realita) maka individu
maka akan salah interpretasi terhadapa
arti dari sentuhan tersebut. Gangguan
dalam lingkup personal dapat mengancam
alam perasaan pasien.Hormati individu dan evaluasi
kebutuhan secara spesifik.
Seseorang yang mengalami satu
penurunan kognitif sepantasnya
mendapatkan penghormatan,
penghargaan, dan kebahagiaan sebagai
individu. Masa lalu dan latar belakang
pasien merupakan satu hal yang penting
dalam mempertahankan konsep diri,
perencanaan aktivitas, komunikasi dan
lain sebagainya.
Berikan kesempatan untuk rasasaling memiliki dan dimiliki secara
personal.
Kekeluargaan meningkatkan keamanandan menurunkan perasaan akan
kehilangan atau deprivasi.
Izinkan untuk mengumpulkan benda
benda yang aman.
Memelihara keamanan dan membuat
keseimbangan kehilangan yang sudah
pasti.
Ciptakan aktivitas yang sederhana
dan tidak bersifat kompetitif yang
didasarkan pada kemampuan
individu.
Memotivasi pasien dalam cara yang akan
menguatkan kegunaannya dan
kesenangan diri dan merangsang realita.
Buat aktivitas yang bermanfaat dan
gerakan yang berulang, seperti
Dapat menurunkan kegelisahan dan
memberikan pilihan terhadap aktivitas
7/31/2019 Fix Alzhaimer
26/38
membuat koleksi perangko,
mempuat kliping, melipat linen,
memantulkan bola, membersihkandebu/kotoran, menyapu lantai, dan
sebagainya.
yang dapat menyenangkan.
Bantu menemukan atau
membetulkan hal hal yang salah
dalam penempatannya. Berikan label
gambar-gambar / hal yang dimiliki
pasien.
Dapat menurunkan defensif pasien jika
pasien mempercayai ia sedang ada dalam
tempat yang salah, tersimpan atau
tersembunyi. Membantah hal yang keliru
dari pasien tidak akan merubah
kepercayaan dan mungkin juga akan
menimbulkan kemarahan.
Pantau penggunaan telepon secara
ketat. Tempatkan nomor nomortelepon penting pada tempat yang
terlihat dengan jelas. Beri jarak yang
cukup pada nomornomor tersebut.
Dapat digunakan untuk mengorientasi
pada realita, tetapi gangguanpengambilan keputusan tidak
memungkinkan pengenalan sejumlah
nomor dan membuat pasien mudah
menghubungi telepon yang tidak
diinginkan.
Evaluasi pola dab kecukupan
tidur/istirahat. Catat adanya letargi,
peningkatan peka rangsang, sering
menguap, adanya garis hitam
dibawah mata.
Kekurangan tidur dapat mengganggu
proses pikir dan kemampuan koping
pasien. ( Rujuk pada DX: Gangguan Pola
Tidur ).
KOLABORASI
Berikan obat sesuai indikasi:
Antisiklotik, seperti haloperidol
(haldol); tioridazin (Mallril)
Dapat digunakan untuk mengontrol
agitasi, halusinasi. Mallaril jarang
digunakan karena adanya beberapa efek
samping yang bersifat ekstrapiramidal
(mis : distonia, aktisia), meningkatkan
kekacauan mental : masalah penglihatan
dan terutama gangguan berdiri dan
berjalan.
Catatan : Fenitiazin dapat menyebabkan
sedasi yang berlebihan, eksitasi, danbizar.
Vasodilator, seperti siklandelat
(cyclospasmol).
Dapat meningkatkan kesadaran mental
tetapi memerlukan penelitian yang lebih
lanjut.
Ergoloid mesilat (Hydergine LC). Peningkatan metabolisme ( meningkatkan
kemampuan otak untuk melakukan
metabolisme glukosa dan menggunakan
oksigen ) yang mempunyai beberapa efek
samping. Walaupun obat ini tidak
meningkatkan kognitif dan memori,
namun obat ini dapat membuat pasien
7/31/2019 Fix Alzhaimer
27/38
lebih sadar, kecemasan/depresi menurun.
Obat ini mungkin juga merupakan bagian
kecil dari terapi demensia karenabiasanya adanya suatu peningkatan
dengan derajat sangat terbatas.
Catatan : ini merupakan obat yang mahal
dan keluarga memerlukan informasi yang
akurat dan adekuat untuk membuat
keputusan soal penggunaan obat ini dan
menghindari harapan yang keliru dan
yang mungkin mengecewakan yang
berhubungan dengan tidak didapatnya
hasil yang diinginkan.
MANDIRIAgen Anksiolitik, seperti diazepam
(valium); lorazepam ( Librium );
oksazepam (Serax)
Lebih bermanfaat pada fase awal dan/atau
fase sedang untuk menghilangkan
kecemasan. Dapat menignkatkan
kekacauan mental pada lansia.
Catatan : Serax dapat dipilih sebab
kerjanya lebih pendek.
Tiamin. Dalam penelitian merupakan cara yang
dilakukan terus menerus untuk
menyelidiki kemanfaatan dari tiamin
dosis tinggi selama fase awal penyakituntuk memperlambat berkembangnya
gangguan / meningkatkan keadaan
kognisi secara sederhana.
4. Diagnosa Keperawatan : Perubahan persepsi-sensoriDapat dihubungkan dengan : Perubahan persepsi, transmisi dan atau integrasi
sensori(penyakit defisit neurologis). Keterbatasan berhubungan dengan
lingkungan sosialnya(tinggal di rumah saja/dalam institusional tertentu).
Kemungkinan dibuktikan oleh : Perubahan respon terhadap stimulasi normal,
seperti disorientasi spasial, bingung. Resppon emosinal yang berlebihan,
seperti kecemasan, paranoid, dan halusinasi. Ketidakmampuan untuk
mengatakan letak dari bagina tubuh tertentu. Menurunnya atau perubahan
dalam sensasi rasa.
Kriteria Hasil : Mampu mendemonstrasikan respon yang meningkat/sesuai
dengan stimulasi. Pemberi asuhan keperawatan akan mampu mengidentifikasi
7/31/2019 Fix Alzhaimer
28/38
atau mengontrol, faktor-faktor eksternal yang berperan terhadap perubahan
dalam kemampuan persepsi sensori.
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Kaji derajat sensori atau gangguan
persepsi dan bagaimana hal tersebut
mempengaruhi individu yang termasuk
didalamnya adalah penurunan
penglihatan/pendengaran.
Karena keterlibatan otak biasanya
global, yaitu : dalam persentase yang
kecil mungkin memperlihatkan masalah
yang bersifat asimetrik yang
menyebabkan pasien kehilangan
kemampuan pada salah satu sisi
tubuhnya ( gangguan unilateral).
Individu mungkin tidak dapat
menentukan sisi isyarat internal,mengenali rasa lapar/haus, penerima
nyeri eksternal ( dari luar ), atau letak
tubuh dalam lingkungannya.
Anjurkan untuk menggunakan kaca
mata, alat bantu pendengaran sesuai
keperluan.
Dapat meningkatkan masukan sensori,
membatasi/menurunkan kesalahan
interpretasi stimulasi.
Pertahankan hubungan, orientasi realita
dan lingkungan. Berikan petunjuk
(isyarat) pada orientasi realita dengan
kalender, jam, catatan, kartu, tanda tanda khusus, musik, ruangan berkode
dengan warna tertentu, gambar
gambar dan sebagainya.
Menurunkan kekacauan mental dan
meningkatkan koping terhadap frustasi
karena salah persepsi dan disorientasi.
Kehilangan fungsi penglihatan ataupersepsi parsial mengganggu
kemampuan orang untuk mengenali
langsung/ pola pola tertentu dan
pasien mungkin menjadi kehilangan
kemampuan mengenali keadaan yang
dikenal di sekitarnya. Petunjuk
merupakan suatu hal yang penting yang
membantu pasien untuk mengenali dan
memperantarai kesenjangan memori dan
selanjutnya meningkatkan kemandirian.
Catatan : gambar gambarbinatang/orang dapat diinterpretasikan
sebagai orang yang mengganggu oleh
beberapa pasien yang dapat
meningkatkan paranoia dan dilusi.
Berikan lingkungan yang tenang dan
tidak kacau jika diperlukan seperti
musik yang lembut, gambar/cat dinding
yang sederhana.
Membantu untuk menghindari masukan
sensori penglihatan atau pendengaran
yang berlebihan dengan mengutamakan
kualitas yang tenang, konsisten.
Catatan : dinding ruangan yang bercorak
akan mengganggu pada beberapa
pasien.
7/31/2019 Fix Alzhaimer
29/38
Berikan sentuhan dalam cara perhatian. Dapat meningkatkan persepsi terhadap
diri sendiri.
Gunakan permainan sensori untukmenstimulasi realita, seperti mencium
permen (Vicks) dan menanyakannya
kapan dan menggunakannya pada
pasien tersebut dan orang terdekat.
Mengkomunikasikan kenyataan melaluiberbagai cara.
Berikan perhatian dalam kenangan
indah secara berkala ( musik yang
menyenangkan, cerita suatu peristiwa
menyenangkan, foto dan sebagainya).
Menstimulasi ingatan, membangkitkan
memori, membantu pengungkapan diri
melalui peristiwa masa lalu.
Meningkatkan perasaan aman yang akan
memudahkan adaptasi pada perubahan
lingkungan.
Ajak piknik sederhana, jalan-jalan
keliling rumah sakit. Pantau aktivitas.
Piknik menunjukkan realita dan
memberikan stimulasi sensori yang
menyenangkan yang dapat menurunkan
perasaan curiga dan atau halusinasi yangdisebabkan oleh perasaan terkekang.
Funsi motorik mungkin menurunyang
disebabkan adanya degenerasi saraf
yang mengakibatkan kelemahanyang
selanjutnya menurunkan stamina.
Tingkatkan keseimbangan fungsi
fisiologis dengan menggunakan bolalantai, tangan menari dengan disertai
musik.
Menjaga mobilitas(yang menurunkan
terjadinya atrofi atau osteoporosis padatulang) dan memberikan kesempatan
yang beragam untuk berinteraksi dengan
orang lain.
Libatkan dalam aktivitasdengan yang
lain sesuai indikasi dengan keadaan
tertentu, seperti satu ke satu
pengunjung, kelompok sosialisasi pada
pusat Alzheimer, terapi okupasi.
Memberikan kesempatan terhadap
stimulasi partisipasi dengan orang lain
dan mungkin dapat mempertahankan
beberapa tingkat dari interaksi sosial.
5. Diagnosa Keperawatan : Perubahan pola tidurDapat dihubungkan dengan : perubahan pola sensori, tekanan psikologis
(kerusakan neurologis), perubahan pada pola aktivitas.
Kemungkinan dibuktikan oleh : perubahan dalam tingkah laku dan
penampilan, disorientasi, peka rangsang, tidak bisa tidur, tidak mampu
menentukan kebutuhan tidur, letargi, tampak ada bayangan lingkaran gelap
dibawah mata, terus menerus menguap karena ngantuk.
7/31/2019 Fix Alzhaimer
30/38
Kriteria Hasil : mampu menciptakan pola tidur yang adekuat dengan
penurunan terhadap pikiran yang melayang-layang (melamun)
Intervensi Rasional
Berikan kesempatan untuk
beristirahat/tidur sejenak, anjurkan
latihan saat siang hari, turunkan
aktivitas mental/fisik pada sore hari.
Aktivitas fisik dan mental yang lama
mengakibatkan kelelahan yang dapat
meningkatkan kebingungan, aktivitas
yang terprogram tanpa stimulasi
berlabihan yang meningkatkan waktu
tidur.
Hindari penggunaan pengikatan
secara terus menerus
Risiko gangguan sensori,
meningkatkan agitas dan menghambat
waktu istirahat.
Evaluasi tingkat stress/orientasi sesuai
perkembangan hari demi hari.
Peningkatan kebingungan, disorientasi
dan tingkah laku yang tidak kooperatif
(sindrom sandowner) dapat melanggar
pola tidur yang mencapai tidur pulas.
Lengkapi jadwal tidur dan ritual
secara teratur. Katakana pada pasien
bahwa saat ini adalah waktu tidur.
Penguatan bahwa saatnya tidur dan
mempertahankanke stabilan
lingkungan. Catatan : penundaan
waktu tidur mungkin diindikasikan
untuk memungkinkan pasien
membuang kelebihan energy dan
memfasilitasi tidur.Berikan makanan kecil sore hari, susu
hangat, mandi dan masase punggung.
Menungkatkan relaksasi dengan
perasaan mengantuk.
Turunkan jumlah minum pada sore
hari. Lakukan berkemih sebelum tidur.
Menurunkan kebutuhan akan bangun
untuk pergi ke kamar mandi/berkemih
selama malam hari.
Putarkan music yang lembut atau
suara yang jernih
Menurunkan stimulasi sensori dengan
menghambat suara-suara lain dari
lingkungan sekitar yang akan
menghambat tidut nyenyak.
Berikan obat sesuai indikasi :
- Antidepresi, seperti amitriptilin(Elavil) ; doksepin (senequan) dantrasolon (desyrel)
- Koral hidrat ; oksazepam (serax) ;triazolam (halcion)
- Mungkin efektif dalam menanganipseudodimensia atau depresi,meningkatkan kemampuan untuk
tidur, tetapi anti kolinergik dapat
mencetuskan bingung dan
memperburuk kognitif dan efek
samping tertentu (seperti hipotrnsi
ortostatik) yang membatasi manfaat
yang maksimal.
- Gunakan dengan hemat, hipnotikdosis rendah mungkin efektif dalam
mengatasi insomnia atau sindrom
7/31/2019 Fix Alzhaimer
31/38
- Hindari penggunaan difenhidramin(Benadryl)
sundowner.
- Bila digunakan untuk tidur, obat inisekarang dikontraindikasikan karena
obat ini mempengaruhi produksi
asetilkoin yang sudah dihambat
dalam otak pasien dengan DAT ini.
6. Diagnosa Keperawatan : Kurang keperawatan diriDapat dihubungkan dengan : penurunan kognitif (keterbatasan fisik), depresi
atas kehilangan kemandiriannya.
Kemungkinan dibuktukan oleh : penurunan kemampuan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari (tidak mampu makan, tidak mampu membersihkan bagian
trubuh tertentu, gangguan kemampuan untuk memakai/menaggalkan pakaian),
kesulitan dalamn melakukan defekasi.
Kriteria hasil : mampu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan
tingkat kemampuan diri sendiri. Mampu mengidentifikasi dan menggunakan
sumber-sumber pribadi/komunitas yang dapat memberikan bantuan.
Intervensi RasionalisasiIdentifikasi kesulitan dalam
berpakaian/ perawatran diri, seperti
keterbatasan gerak fisik, ;
apatis/depresi; penurunan kognitif
(seperti (apraksia) atau temperature
ruangan.
Memahami penyebab yang
mempengaruhi pilihan
intervensi/strategi. Masalah dapat
diminimalkan dengan menyesuaikan
pakaian atau mingkin memerlukan
konsultasi dari ahli lain.
Identifikasi kebutuhan akan kebersihan
diri dan berikan bantuan sesuai
kebutuhan dengan perawatan
rambut/kuku/kulit, bersihkan kaca
mata.
Sesuai dengan perkembangan penyakit,
kebutuhan akan kebersihan dasar
mungkin dilupakan. Panas (mis: infeksi
penyakit gusi, penampilan yang kusut)
mungkin terjadi ketika pasien/pemberi
asuhan menjadi terintimidasi dengan
memelihara masalah-masalah yang ada.
Gabungkan kegiatan sehri-hari kedalam
jadwal aktivitas jika mungkin. Tanda
dan/atau ubah waktu untuk berpakaian
atau kebersihan pasien jika masalah
meningkat.
Mempertahankan kebutuhan rutin dapat
mencegah kebingungan yang semakin
memburuk dan meningkatkan
partisipasi klien. Karena marah dengan
cepat dapat dilipakan, pada waktu atau
pendekatan lain mungkin berhasil.
Perhatikan adanya tanda-tanda Kehilangan sensori dan penurunan
7/31/2019 Fix Alzhaimer
32/38
nonverbal yang fisiologis. fungsi bahasa mungkin menyebabkan
pasien mengungkaokan kebutuhan
perawatan diri dengan cara nonverbal,seperti terengah-engah, ingin berkemih
dengan memegang dirinya.
Waspadai arti dasar dari pernyataan
verbal
Dapat mengarahkan pertanyaan pada
orang lain, seperti apakah anda
kedinginan? artinya saya dingin dan
perlu pakaian/selimut tambahan.
Lakukan pengawasan namun berikan
kesempatan untuk melakukan sendiri
sebanyak mungkin sesuai kemampuan.
Mudah sekali terjadifrustasi jika
kehilangan kemandirian.
Beri banyak waktu untuk melakukan
tugas.
Pekerjaan yang tadinya mudah (missal:
berpakaian, mandi) sekarang menjadi
terhambat karena adanya penurunan
keterampilan motorikdan perubahan
kognitif dan perubahan fisik. Waktuyang cukup dan ketenangan dapat
menurunkan kekacauan yang
diakibatkan karena mencoba untuk
menghindari/mempercepat proses ini.
Bantu untuk mengenakan pakaian yang
rapi/berikan pakaian yang rapid an
indah.
Meningkatkan kepercayaan, dapat
menurunkan perasaan kehilangan dan
meningkatkan kepercayaan untukhidup.
Usahakan untuk melakukan satu bagian
kegiatan untuk setiap waktu. Bicarakan
satu tahap tersebut saat waktu yang
berbeda.
Aktivitas yang sederhana dapat
menurunkan frustasi dan risiko
terjadinya marah dan putus asa.
Pengarahan dapat menurunkan
kebingungan dan meningkatkan
otonomi.
Izinkan tidur untuk menggunakan kaus
kaki atau sepatu atau pakaian tertentu
atau menggunakan dua set pakaian juka
pasien membutuhkan.
Memberikan keamanan, mengubah,
mengurangi berontakan dan
memungkinkan pasien untuk
beristirahat.
7. Diagnose Keperawatan : Perubahan nutrisi : kurang/lebih dari kebutuhantubuh
Faktor resiko termasuk : perubahan sensori, kerusakan penilaian dan
koordinasi, agitasi, mudah lupa, kemunduran hobi.
Kriteria Hasil : mendapat diet nutrisi yang seimbang,
mempertahankan/mendapat kembali berat badan yang sesuai.
7/31/2019 Fix Alzhaimer
33/38
Kaji pengetahuan pasien/orang terdekat
mengenai kebutuhan akan makanan.
Identifikasi kebutuhan untuk membantu
memformulasikan perencanaan
pendidikan secara individual. Satukeadaan dengan peran terbalik dapat
terjadi (seperti sekarang anak memasak
untuk orang tua, suami mengambil
pekerjaan tugas istri) yang
meningkatkan kebutuhan terhadap
informasi.
Tentukan jumlah latihan/langkah yang
pasien lakukan.
Masukan nutrisi mungkin perlu untuk
memenuhi kebutuhan yang mendekati
berhubungan dengan kecukupan kalori
secara individu.
Usahakan/berikan bantuan dalammemilih menu.
Pasien mungkin tidak mampumenentukan pilihannya atau tidak
menyadari akan kebutuhan untuk
mempertahankan elemen dari nutrisi.
Berikan privasi ketika kebiasaan makn
pasien menjadi bermasalah. Terima
keadaan pasien makan dengan tangan,
dan sedikit kreasi. Seperti selada dalam
susu atau lada dalam es krim. Catatan :
hindari pemisahan pasien dengan orang
lain.
Ketidakmampuan menerima dan
hambatan social dari kebiasaan makan
berkembang sesuai dengan
berkembangnya penyakit.
Penerimaan/pengakuan dapat menjaga
harga diri; menurunkan frustasi dan
penolakan untuk makan sebagai satuakibat dari marah frustasi. Pemisahan
dapat mengakibatkan pasien dalam
perasaan yang kacau dan menolak
dapat secara nyata mengurangi
masukan makanan.
Usahakan untuk memberikan makanan
kecil setiap kira-kira satu jam sesuai
kebutuhan.
Makanan dengan jumlah yang besar
mungkin terlalu banyak untuk pasien,
yang mengakibatkan kesulitan dalam
menelan secara lengkap. Makanan kecil
dapat meningkatkan masukan yang
sesuai. Pembatasan jumlah makananyang diupayakan hanya sekali waktu
pemberian akan menurunkan
kebingungan pasien mengenai makanan
mana yang dipilih.
Berikan waktu yang leluasa untuk
makan.
Pendekatan yang santai membantu
pencernaan makanan dan menurunkan
kemungkinan untuk marah yang
dicetuskan oleh keramaian.
Lakukan langkah makan yang
sederhana, seperti melayani makan
dalam perjalanan. Antisipasi
Meningkatkan otoritas dan
kemandirian. Menurunkan risiko
marah/frustasi atas
7/31/2019 Fix Alzhaimer
34/38
kebutuhan, buatkan makanan yang
dipotong-potong, berikan makanan
lunak dan sebagainya.
kehilangankemampuannya.
Latakkan bagian-bagian makanan pada
pita roti/kantung kertas untuk pasien
yang bepergian/jalan-jalan.
Membawa makanan dapat mendorong
pasien untuk memakannya.
Hindari makanan banyak dan makanan
yang terlalu panas.
Makanan bayi kurang mengandung
nutrisi, serat, dan cita rasa untuk orang
dewasa dan dapat menambah rasa malu
pasien. Makanan panas mengakibatkan
mulut pasien terbakar dan/atau menolak
untuk makan.
Berikan stimulasi refleks hisapan mulut
dengan menekan dagu secara berhati-
hati atau menstimulasi mulut dengan
sendok.
Sesuai berkembangnya penyakit, pasien
dapat merapatkan gigi dan menolak
untuk makan. Menstimulasi refleks
dapat meningkatkan
partisipasi/pemasukkan makanan.
Rujuk/konsultasikan dengan ahli gizi. Bantuan mungkin diperlukan untuk
mengembangkan keseimbangan diet
secara individu untukmenemukan
kebutuhan pasien/makanan yang
disukai.
8. Diagnosa Keperawatan : Perubahan pola eliminasi urinarius atau konstipasi /inkontinesia
Dapat dihubungkan dengan : disorientasi, kehilangan fungsi neurologis/tonus
otot, ketidakmampuan untuk menentukan latak kamar mandi/mengenali
kebutuhan, perubahan diet atau pemasukan makanan.
Kemungkinan dibuktikan oleh : tingkah laku toileting tidak sesuai,
defekasi/berkemih tidak dapast ditahan, konstipasi/inkontinensia.
Kriteria hasil : mampu menciptakan pola eliminasi yang adekuat/sesuai
Kaji pola sebelumnya dan
bandingkan dengan pola yang
sekarang
Memberikan informasi mengenai
perubahan yang mungkin selanjutnya
memerlukan pengkajian/intervensi
Letakkan tempat tidur dekat dengan
kamar mandi jika memungkinkan,
buatkan tanda tertentu/pintu berkode
khusus. Berikan cahaya yang cukup
terutama malam hari
Meningkatkan orientasi/penemuan
kamar mandi, inkontinensia mungkin
disertai ketidakmampuan untuk
menentukan tempat berkemih/defekasi
Berikan kesempatan untuk
melakukan toileting dengan interval
Ketaatan pada jadwal harian dan teratur
dapat mencegah cedera. Sering
7/31/2019 Fix Alzhaimer
35/38
waktu yang teratur. Biarkan
melakukan sendiri satu tahap per
satu tahap pada waktu tertentu.Gunakan penguatan positif
masalahnya melupakan apa yang akan
dilakukan, seperrti melepaskan atau
posisi mendorong
Buat program latihan
defekasi/kandung kemih.
Tingkatkan partisipasi pasien sesuai
tingkah lakunya.
Menstimulasi kesadaran pasien,
meningkatkan mengaturan fungsi tubuh
dan membantu menghindari kecelakaan.
Anjurkan untuk minum adekuat
selama siag hari (paling sedikit 2L
sesuai toleransi) diet tinggi serat dan
sari buah. Batasi minum saat
menjelang malam dan waktu tidur.
Menurunkan resiko
konstipasi/dehidrasi. Pembatasan
minum pada sore menjelang malam hari
dapat menurunkan seringnya
berkemih/inkontinensia selama malam
hari.
Hindari perasaan yang diburu-buru. Hal yang terburu-buru tersebut dapat
diterima sebagai suatu instruksi yang
menimbulkan keadaan marah dan tidakkooperatif dengan aktivitas.
Sadari adanya tanda-tanda
nonverbal, seperti gelisah,
memegang diri sendiri, atau
membuka-buka baju.
Dapat menunjukkan dorongan, tidak
ada perhatian terhadap tanda tersebut,
dan/atau tidak mampu menentukan letak
kamar mandi.
Sampaikan penerimaan ketikaterjadi inkontinensia. Lakukan
perubahan dengan segera, berikan
perawatan kulit dengan baik.
Penerimaan merupakan hal yang amatpenting untuk menurunkan kebingungan
dan perasaan putus asa yang mungkin
terjadi selama proses perubahan
tersebut. Menurunkan resiko iritasi
kulit/kerusakkan kulit.
Pantau penampilan atau warna urin,
catat konsistensi dari feses.
Pendeteksian suatu perubahan
memberikan kesempatan untuk
mengubah intervensi, untuk mencegah
komplikasi atau memerlukan
penanganan sesuai dengan kebutuhan
(seperti adanya konstipasi/infeksikantung kemih dan sebagainya).
Berikan obat pelembek feses :
metamacil, gliserin supositoria
sesuai dengan indikasi.
Mungkin diperlukan untuk
memfasilitasi/menstimulasi defekasi
yang teratur.
7/31/2019 Fix Alzhaimer
36/38
PATHWAY
7/31/2019 Fix Alzhaimer
37/38
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2010. (online) http://health.kompas.com/direktori/yourbody/5 2010.
Diakses tanggal 23 april 2012
Anonym. 2012. (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Alzheimer#Patofisiologi.
Diakses tanggal 23 april 2012
Doenges. E, Marylin Dkk. 2008. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3; alih
bahasa Imade Kariasa, Ni made Sumarwati. Jakarta: EGC
Muttaqin, Arif. 2008. Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan
sistem persyarafan. Salemba : Jakarta
Pramadhan, Aian. 2012. Askep Alzaimer . (online).
http://aianpramadhan.blogspot.com/2012/01/askep-alzhaimer.html .
diakses tanggal 24 april 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Alzheimer#Patofisiologihttp://aianpramadhan.blogspot.com/2012/01/askep-alzhaimer.htmlhttp://aianpramadhan.blogspot.com/2012/01/askep-alzhaimer.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alzheimer#Patofisiologi7/31/2019 Fix Alzhaimer
38/38