Fix 3 Marmalade

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknologi pengolahan pangan

Citation preview

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    1/19

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

    TEKNOLOGI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYUR

    MARMALADE(Malus domestica)

    Oleh :

    Nama : Pika Apriyanve

    NRP : 113020094

    No. Meja : 4 (Empat)

    Kelompok : E

    Tanggal Praktikum : 2 Mei 2014

    Asisten : Mugni Srinovia

    LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

    JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PASUNDAN

    BANDUNG

    2014

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    2/19

    I PENDAHULUAN

    Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan , (2)

    Tujuan Percobaan dan (3) Prinsip Percobaan.

    1.1 Latar Belakang

    Marmalade adalah olahan buah yang terbuat dari jus dan kulit buah jeruk

    direbus dengan gula dan air. Hal ini dapat dihasilkan dari kumquat, lemon, limau,

    jeruk bali, jeruk, jeruk manis, bergamots dan buah jeruk lainnya, atau berbagai

    kombinasinya. Buah jeruk patokan untuk produksi selai di Inggris adalah Spanyol

    Seville orange, Citrus aurantium varian aurantium, dapat juga dilakukan untuk

    buah yang memiliki kandungan pektin tinggi, pada pembuatan marmalade, kulit

    diikut sertakan dalam pengolahan agar mendapatkan cita rasa pahit. Marmalade

    umumnya dibedakan dari selai oleh kulit buahnya (Maguelonne, 2009)

    Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon buah

    apel. Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan),

    namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek,

    daging buahnya keras. Buah ini memiliki beberapa biji di dalamnya (Potter,

    2007).

    Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel

    berkembang di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama

    ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya

    adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom

    dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    3/19

    Buah apel memiliki kandungan pektin 2 gram per 100 gram sehingga dapat

    dijadikan bahan untuk pembuatan marmalade (Hastomo, 2012).

    1.2 Tujuan Percobaan

    Tujuan pembuatan marmalade adalah untuk diversifikasi produk olahan

    buah, untuk mengetahui proses pembuatan marmalade dan untuk menambah nilai

    ekonomis.

    1.3 Prinsip Percobaan

    Prinsip pembuatan marmalade adalah berdasarkan ekstraksi sari buah dan

    dilakukan pencampuran dan pemasakan sehingga terjati gelatinisasi lalu ditambah

    potongan buah.

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    4/19

    II BAHAN, ALAT DAN METODE PERCOBAAN

    Bab ini menguraikan mengenai : (1) Bahan Percobaan yang Digunakan,

    (2) Alat Percobaan yang digunakan dan (3) Metode Percobaan.

    2.1 Bahan-bahan Percobaan yang Digunakan

    Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan pembuatan marmalade

    diantaranya adalah bubur buah apel, air, gula pasir, pektin dan potongan buah.

    2.2 Alat-alat Percobaan yang Digunakan

    Alat yang digunakan dalam percobaan marmalade diantaranya adalah

    pisau stainless timbangan, penghancur, wadah, panci, kompor dan jar kaca.

    2.3 Metode Percobaan

    Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Marmalade

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    5/19

    Buah

    Sortasi Buah Apkir

    Air Bersih Pencucian Air Kotor

    Reduksi Ukuran

    Air Perebusan

    T = 1000C, t = 20 menit

    Penyaringan Potongan Buah

    Air Rebusan

    Gula pasir, pektin PencampuranAs.sirat

    Pemasakan

    T = 1000C, t = 30 menit

    Potongan Buah Pencampuran

    Pengemasan

    Marmalade

    Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Marmalade

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    6/19

    III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ini menguraikan mengenai: (1) Hasil Pengamatan dan (2)

    Pembahasan.

    3.1 Hasil Pengamatan

    Berdasarkan pengamatan terhadap proses pembuatan marmalade yang

    telah dilakukan maka diperoleh hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel

    berikut :

    Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Marmalade

    No Analisa Hasil

    1 Basis dan Berat Awal 200 gram

    2 Bahan Utama Buah Apel 115,6 gram

    3 Bahan Tambahan Pektin 2,72 gramGula pasir 68 gram

    Potongan Buah 13,68 gram

    4 Berat Produk 71,6 gram

    5 % Produk 35,8 %

    6

    Organoleptik

    - Warna- Rasa- Aroma- Tekstur- Kenampakan

    Kuning Pudar

    Khas marmalade apel

    Apel

    Lembek Lengket

    menarik

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    7/19

    No Analisa Hasil

    7Gambar Produk

    (Sumber: Meja 4, Kelompok E, 2014).

    3.2 Pembahasan

    Berdasarkan percobaan pembuatan marmalade apel dapat diketahui bahwa

    produk yang dihasilkan memiliki berat 71,6 gram atau 35,8 % dari berat basis

    awal. Produk memiliki warna kuning pudar, rasa manis khas apel, aroma apel,

    tekstur lembek dan lengket dan kenampakan yang baik atau menarik.

    Gula merupakan pengental dan pengawet alami. Gula mengeraskan buah

    dan memberi rasa manis. Sebelum gula dibubuhkan, buah harus dimasak sampai

    lunak dalam air yang banyaknya telah ditentukan. Bila gula terlalu cepat

    dibubuhkan, buah akan segera mengeras (Shakti, 2008).

    Pektin adalan zat yang mengentalkan selai dan jam. Pektin terdapat dalam

    semua buah dalam berbagai bentuk dan ukuran. Kadar pectin makin berkurang

    pada buah yang makin masak. Gunakan kombinasi buah masak dan buah belum

    masak agar didapat cukup pektin (Shakti, 2008)

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    8/19

    Fungsi air adalah sebagai bahan pelarut dan menghomogenkan bahan

    tambahan pada bubur buah.

    Proses pertama dalam pembuatan marmalade adalah sortasi. Sortasi

    dilakukan untuk memisahkan antara buah apel yang dapat digunakan dan tidak

    dapat digunakan. Selanjutnya yaitu proses pencucian, hal tersebut dilakukan untuk

    menghilangkan bahan pengotor yang masih menempel pada apel. Buah apel yang

    telah bersih kemudian dihancurkan dengan blenderuntuk memperluas permukaan

    dan agar pektin yang terkandung keluar semua.

    Proses selanjutnya adalah pemasakan dan pencampuran dengan bahan

    tambahan lain. Fungsinya adalah untuk mencampurkan bahan sehingga homogen

    dan menghilangkan sebagian kadar air sehingga campuran bahan menjadi lebih

    pekat.

    Campuran bahan yang telah dimasak lalu ditambahkan potongan buah.

    Selanjutnya dilakukan penimbangan agar mengetahui berapa bobot akhir produk.

    Produk yang telah jadi dikemas dalam jar kaca yyang telah disterilisasi agar tidak

    ada kontaminan yang terkandung dalam jar kaca.

    Marmalade yang kami buat termasuk kedalam Jam, yaitu bubur buah yang

    dimasak hingga kental menggunakan gula. Jam (jem) adalah buah awetan yang

    dibuat dengan merebus buah bersama gulanya sampai kental. Salah satu arti kata

    jam dalam bahasa Inggris adalah menghancurkan sesuatu dengan tekanan. Jam

    dibuat dengan menghancurkan buah utuh atau irisan selagi dimasak agar cairan

    sarinya mengalir. Hasilnya berupa cairan manis, kental dan penuh buah (Shakti,

    2008).

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    9/19

    Sedangkan selai hanya memakai sari buah saja. Untuk membuat selai

    diperlukan kain penyaring. Cara membuat kain penyaring yaitu lapisi tapisan

    beberapa lembar kain katun tipis atau kain kasa yang sudah dimasukkan dalam air

    mendidih, didinginkan dan diperas sampai kering. Pasang tapisan di atas mangkuk

    besar, tuangkan buah yang sudah direbus,dan ikat kain untuk membuat kantung.

    Gantungkan kantung di atas mangkuk dengan mengikatkannya ke pegangan

    lemari dapur. Biarkan air buah menetes selama semalaman. Kalau memeras

    kantung ketika penuh bubur buah, selai akan keruh. Marmalade menggunakan

    potongan buah di dalam produknya (Shakti, 2008).

    Biasanya buah yang digunakan untuk bahan baku adalah buah jeruk dan kulitnya

    agar pektin yang dihasilkan menjadi tinggi. Namun, pada praktikum kali ini

    digunakan buah apel untuk bahan baku. Hal tersebut diperbolehkan karena syarat

    buah yang diolah menjadi marmalade adalah buah yang asam dan memiliki kadar

    pektin cukup tinggi (Maguelonne, 2009).

    Bahan yang digunakan selain buah yang dijadikan bahan utama dalam

    pembuatan marmalad adalah sukrosa, pektin, potongan buah dan air. Buah yang

    digunakan harus asam karena gel tidak akan terbentuk jika suasana tidak asam. Gelasi atau pembentukan gel merupakan fenomena yang menarik dan sangat

    kompleks, namun sampai saat ini masih banyak hal-hal yang belum diketahui

    tentang mekanismenya. Pada prinsipnya pembentukan gel hidrokoloid terjadi

    karena adanya pembentukan jala atau jaringan tiga dimensi oleh molekul primer

    yang terentang pada seluruh volume gel yang terbentuk dengan memerangkap

    sejumlah air di dalamnya (Yisluth, 2012).

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    10/19

    Terjadi ikatan silang pada polimer-polimer yang terdiri dari molekul rantai

    panjang dalam jumlah yang cukup maka akan terbentuk bangunan tiga dimensi

    yang kontinyu sehingga molekul pelarut akan terjebak diantaranya, terjadi

    immobilisasi molekul pelarut dan terbentuk struktur yang kaku dan tegar yang

    tahan terhadap gaya maupun tekanan tertentu. Gelasi merupakan fenomena yang

    melibatkan penggabungan, atau terjadinya ikatan silang antar arantai-rantai

    polimer (Yisluth, 2012).

    Gel pektin dapat membentuk gel dengan gula bila lebih dari 50 % gugus

    karboksil telah termetilasi. Pembentukkan gel dari pektik dipengaruhi oleh

    konsentrasi pektin, presentasi gula dan pH. Maka dari itu tiga komponen

    pembentukkan gel antara lain pektin, gula dan asam. Tetapi pH yang terlalu

    rendah dalam pembentukkan gel akan menimbulkan sineresis, yaitu air gel akan

    keluar pada suhu kamar. Sedangkan pH tinggi akan menimbuklkan gel menjadi

    pecah (Winarno, 1997).

    Ada banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan gel hidrokoloid, faktor-

    faktor ini dapat berdiri sendiri atau berhubungan satu sama lain sehingga

    memberikan pengaruh yang sangat kompleks. Diantara faktor-faktor tersebut yang

    paling menonjol adalah konsentrasi, suhu, pH, dan adanya ion atau komponen

    aktif lainnya (Yisluth, 2012).

    - Pengaruh konsentrasiKonsentrasi hidrokoloid sangat berpengaruh terhadap kekentalan

    larutannya. Pada konsentrasi yang rendah larutan hidrokoloid biasanya akan

    bersifat sebagai aliran Newtonian dengan meningkatnya kosentrasi maka sifat

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    11/19

    alirannya akan berugah menjadi non Newtonian. Hampir semua hidrokoloid

    memiliki kekentalan yang tinggi pada konsentrasi yang sangat rendah antara 1-5%

    kecuali pada gum arab yang sifat Newtoniannya tetap dipertahankan sampai

    dengan onsentrasi 40% (Yisluth, 2012).

    - Pengaruh suhuPada beberapa hidrokoloid suhu akan menyebabkan penurunan

    kekentalan, karena itu kenaikan suhu dapat mengubah sifat aliran yang semula

    non Newtonian menjadi Newtonian (Yisluth, 2012).

    - Pengaruh pHHidrokoloid pada umumnya akan membentuk gel dengan baik pada

    kisaran pH tertentu. Hal ini ditunjukkan oleh terjadinya peningkatan kekentalan

    dengan meningkatnya pH hingga mencapai titik tertentu dan kemudian akan

    makin menurun bila pH terus ditingkatkan (Yisluth, 2012).

    - Pengaruh ionBeberapa jenis hidrokoloid membutuhkan ion-ion logam tertentu untuk

    membentuk gelnya, karena pembentukan gel tersebut melibatkan pembentukan

    jembatan melalui ion-ion selektif (Yisluth, 2012).

    - Pengaruh komponen Aktif lainnyaSifat fungsional beberapa jenis hidrokoloid dapat dipengaruhi oleh adanya

    hidrokoloid lain. Pengaruh ini dapat bersifat negatif dalam arti sifat fungsional

    makin berkurang dengan adanya hidrokoloid lain ataupun bersifat positif karena

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    12/19

    adanya pengaruh sinergis antara hidrokoloid-hidrokoloid yang bergabung

    (Yisluth, 2012).

    Menurut SNI 01-4467-1998 marmalade yang baik memiliki bau dan rasa

    normal khas jeruk. Sedangkan marmalade yang kami buat memiliki rasa manis

    dan bau khas apel. Hal tersebut dikarenakan bahan baku utnuk pembuatan

    marmalade tersebut bukan dari jeruk melainkan dari apel.

    Critical control point pada pembuatan marmalade adalah saat proses

    pencampuran dan pemasakan. Pencampuran bahan yang tidak sesuai atau

    pemasakan yang tidak sesuai akan membuat gel marmalad tidak terbentuk. Maka

    dari itu cara untuk menanggulanginya adalah dengan cara mengatur suhu dan

    waktu pemasakan serta mencampur bahan hingga homogen.

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    13/19

    IV KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Keimpulan dan (2) Saran.

    4.1 Kesimpulan

    Berdasarkan percobaan pembuatan marmalade apel dapat diketahui bahwa

    produk yang dihasilkan memiliki berat 71,6 gram atau 35,8 % dari berat basis

    awal. Produk memiliki warna kuning pudar, rasa manis khas apel, aroma apel,

    tekstur lembek dan lengket dan kenampakan yang baik atau menarik.

    4.2 Saran

    Penulis menyarankan agar bahan utama yang digunakan untuk pembuatan

    marmalade adalah sari buah. Hal tersebut karena produk yang dihasilkan dari

    marmalade sari buah lebih baik kenampakannya dari marmalade yang dihasilkan

    dari bubur buah.

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    14/19

    DAFTAR PUSTAKA

    Hastomo, (2012), Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Apel Bagi Kesehatan,

    http://hastomo.net/kesehatan/kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-apel-

    bagi-kesehatan/,Akses: 10 mei 2014.

    Maguelonne, (2009), The Book of Marmalade: i ts Antecedents, I ts History, and

    I ts Role in the World Today, revised ed.

    Potter, D.; Eriksson. (2007), Plant Systematics and Evolution. CRC press,

    London.

    Shakti, (2008), Selai dan Jam Buatan Sendiri,

    http://yellashakti.wordpress.com/2008/04/13/selai-dan-jam-jem-buatan-

    sendiri/,Akses: 10 Mei 2014.

    Yisluth, (2011), Mekanisme pembentukkan Gel Hidrokoloid dalam Ilmu

    Pangan, http://yisluth.wordpress.com/2011/01/03/mekanisme-

    pembentukan-gel-hidrokoloid-dalam-ilmu-pangan/,Akses: 10 Mei 2014.

    http://hastomo.net/kesehatan/kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-apel-bagi-kesehatan/http://hastomo.net/kesehatan/kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-apel-bagi-kesehatan/http://yellashakti.wordpress.com/2008/04/13/selai-dan-jam-jem-buatan-sendiri/http://yellashakti.wordpress.com/2008/04/13/selai-dan-jam-jem-buatan-sendiri/http://yisluth.wordpress.com/2011/01/03/mekanisme-pembentukan-gel-hidrokoloid-dalam-ilmu-pangan/http://yisluth.wordpress.com/2011/01/03/mekanisme-pembentukan-gel-hidrokoloid-dalam-ilmu-pangan/http://yisluth.wordpress.com/2011/01/03/mekanisme-pembentukan-gel-hidrokoloid-dalam-ilmu-pangan/http://yisluth.wordpress.com/2011/01/03/mekanisme-pembentukan-gel-hidrokoloid-dalam-ilmu-pangan/http://yellashakti.wordpress.com/2008/04/13/selai-dan-jam-jem-buatan-sendiri/http://yellashakti.wordpress.com/2008/04/13/selai-dan-jam-jem-buatan-sendiri/http://hastomo.net/kesehatan/kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-apel-bagi-kesehatan/http://hastomo.net/kesehatan/kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-apel-bagi-kesehatan/
  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    15/19

    LAMPIRAN

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    16/19

    LAMPIRAN PERHITUNGAN

    Basis = 200 gram

    Bubur buah =

    Pektin =

    Potongan buah =

    Gula Pasir =

    % produk =

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    17/19

    LAMPIRAN DISKUSI

    1. Jelaskan perbedaan antara marmalade dengan selai?

    Selai dapat dibuat dari buah atau olahan perkebunan atau kacang-kacangan.

    Sedangkan marmalade adalah olahan dari buah dan yang biasa digunakan adalah

    jeruk. Selai hanya bubur buahnya yang dipakai sedangkan marmalad yaitu olahan

    sari buah yang diberi potongan buah.

    2. Jelaskan pengaruh sifat bahan yang digunakan pada kualitas produk!

    Sifat buah harus asam karena hal tersebut dapat mempengaruhi pembentukan gel.

    Selain itu sukrosa dan pektin harus ditambahkan agar terbentuk gel.

    3. Jelaskan cara penilaian mutu dari produk yang saudara buat!

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    18/19

    Cara penilaian mutu yang penulis lakukan adalah secara organoleptik yaitu dinilai

    warna, rasa, aroma, kenampakan dan teksturnya. Kemudian hasil dari pengujian

    tersebut dibandingkan dengan hasil yyang terdapat dalam SNI

    LAMPIRAN KUIS

    1. sebutkan tipe warna pada buah dan sayur!

    Jawab : Warna hijau yang ada pada daun sayuran berasal dari adanya pigmen

    klorofil (zat hijau daun). Klorofil ini dipengaruhi oleh pH (keasaman) dan

    berubah warna menjadi hijau olive dalam kondisi asam, dan berubah

    menjadi hijau cerah dalam kondisi basa. Sejumlah asam tadi dikeluarkan

    dari batang sayuran dalam proses memasak, khususnya bila dimasak

    tanpa penutup.

    Warna kuning/oranye yang ada pada buah-buahan berasal dari zat yang

    bernama karotenoid. Dimana zat ini juga dipengaruhi oleh proses

    memasak yang normal atau perubahan pH (zat asam).

  • 5/24/2018 Fix 3 Marmalade

    19/19

    Warna merah/biru pada beberapa buah dan sayuran (contoh: kubis merah

    dan buah blackberry) adalah karen zat anthocyanin, yang mana zat ini

    sensitif terhadap perubahan pH. Ketika pH dalam keadaan netral, pigmen

    berwarna ungu, ketika terdapat asam, menjadi merah, dalam kondisi basa,

    menjadi biru. Pigmen ini sangat larut dalam air.

    2. Apa perbedaan sorbet velva dan eskrim?

    Jawab : Sorbet merupakan olahan buah yang dibekukan dan gula tanpa

    penambahan susu. Velwa merupakan olahan buah yang dibekukan dengan

    penambahan susu, eskrim adalah olahan susu krim dengan kadar lemak

    tertentu

    3. Apa yang dimaksud homogenisasi dalam pembuatan sorbet?

    Jawab : Homogenisasi pada pembuatan sorbet adalah menyeragamkan kandungan

    padatan terlarut pada campuran bubur buah dan sukrosa

    4. sebutkan kerusakan pada soft candy!

    Jawab: Karamelisasi, break, kelengketan, dan adonan yang tidak membeku

    5. apa itu jelly? Sebutkan tiga substansi pada jelly!

    Jawab : Gel adalah produk semi padat dan memiliki warna transpara yang

    dihasilkan dari asam, pektin dan sukrosa.