12
BAB I DASAR TEORI Kelelahan otot merupakan ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dan memetabolisme bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengeluaran kerja yang sama, walaupun impuls saraf berjalan secara normal dan potensial aksi normal menyebar ke serabut otot. Pada keadaan ini, kontraksi otot yang terjadi semakin lama semakin lemah, karena dalam serabut otot kekurangan energi.Tenaga mekanik yang timbul dalam kontraksi otot adalah hasil dari proses kimiawi cadangan tenaga dan otot. Sumber tenaga yang paling penting bagi kerja otot adalah glukosa. Proses kimiawi ini akan mengubah glukosa menjadi ATP dan asam laktat. Penumpukan asam laktat dalam otot akan mengiritasi saraf yang melayani otot tersebut, sehingga akan terjadi rasa nyeri pada otot. Bila mana keadaan ini berlanjut akan membatasi kerja otot. Proses kimiawi dengan mengubah glukosa menjadi ATP dan asam laktat ini merupakan metabolisme anaerobik, karena proses metabolisme ini tidak melibatkan adanya oksigen. Untuk mengubah asam laktat menjadi glukosa kembali selama kontraksi otot diperlukan penyediaan oksigen yang dapat disediakan melalui aliran darah. Proses pengubahan kembali ini diperlukan oksigen, sehingga tergolong dalam metabolisme aerobik. Gangguan dalam sirkulasi darah dapat berakibat terganggunya metabolisme glukosa dalam otot sehingga terjadi 1

Fisiologi kelelahan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kelelahan otot

Citation preview

Page 1: Fisiologi kelelahan

BAB I

DASAR TEORI

Kelelahan otot merupakan ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dan

memetabolisme bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengeluaran kerja yang

sama, walaupun impuls saraf berjalan secara normal dan potensial aksi normal menyebar ke

serabut otot. Pada keadaan ini, kontraksi otot yang terjadi semakin lama semakin lemah,

karena dalam serabut otot kekurangan energi.Tenaga mekanik yang timbul dalam kontraksi

otot adalah hasil dari proses kimiawi cadangan tenaga dan otot. Sumber tenaga yang paling

penting bagi kerja otot adalah glukosa. Proses kimiawi ini akan mengubah glukosa menjadi

ATP dan asam laktat. Penumpukan asam laktat dalam otot akan mengiritasi saraf yang

melayani otot tersebut, sehingga akan terjadi rasa nyeri pada otot. Bila mana keadaan

ini berlanjut akan membatasi kerja otot.

Proses kimiawi dengan mengubah glukosa menjadi ATP dan asam laktat ini

merupakan metabolisme anaerobik, karena proses metabolisme ini tidak melibatkan adanya

oksigen. Untuk mengubah asam laktat menjadi glukosa kembali selama kontraksi otot

diperlukan penyediaan oksigen yang dapat disediakan melalui aliran darah.

Proses pengubahan kembali ini diperlukan oksigen, sehingga tergolong dalam metabolisme

aerobik.

Gangguan dalam sirkulasi darah dapat berakibat terganggunya metabolisme glukosa

dalam otot sehingga terjadi penurunan kontraksi otot. Pemijatan pada otot yang mengalami

kelelahan akan memperbaiki sirkulasi darah sehingga proses pemulihan dari kelelahan otot

berjalan lebih cepat.

1

Page 2: Fisiologi kelelahan

BAB II

HASIL PERCOBAAN

2.1 Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan

Jenis Kelamin Tangan

Waktu Sampai Terjadi Kelelahan Perubahan

Waktu Sampai Kelelahan Hilang

Laki-laki Kanan 5 menit 2 detik Kemerahan 1 menit 8 detikKiri 4 menit 40 detik Kemerahan 1 menit 10 detik

Perempuan Kanan 2 menit 46 detik Kemerahan 3 menit 2 detikKiri 3 menit 10 detik Kemerahan 2 menit 40 detik

2.2 Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan

Jenis Kelamin Tangan

Waktu Sampai Terjadi Kelelahan Perubahan

Waktu Sampai Kelelahan Hilang

Perempuan Kanan 1 menit 42 detik Kemerahan 1 menit 18 detikKiri 1 menit 20 detik Kemerahan 2 menit

Laki-laki Kanan 1 menit 28 detik Kemerahan 1 menit 6 detikKiri 2 menit 5 detik Kemerahan 1 menit 50 detik

2.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada Kelelahan

Jenis Kelamin Tangan

Waktu Sampai Terjadi Kelelahan Perubahan

Waktu Sampai Kelelahan Hilang

Perempuan

Kanan 3 menit 39 detik Berkeringat 1 menit 54 detik

Kiri 2 menit 27 detik Berkeringat 1 menit 58 detik

Laki-laki

Kanan 4 menit 20 detik Berkeringat 56 detik

Kiri 3 menit 43 detik Berkeringat 120 detik

2

Page 3: Fisiologi kelelahan

2.4 Pengaruh Kelelahan pada Kecepatan dan Keterampilan Halus

Jenis Kelamin Waktu Diperlukan Waktu Diperlukan Setelah Dilakukan

LatihanLaki-laki 1 menit 40 detik 2 menit 10 detikPerempuan 1 menit 55 detik 2 menit 15 detik

2.5 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja

Jenis Kelamin Waktu

Jumlah Deretan Manik Yang Benar Sebelum

Latihan

Jumlah Deretan Manik Yang Benar Setelah

LatihanLaki-laki 10 menit 11 8

Perempuan 10 menit 7 6

3

Page 4: Fisiologi kelelahan

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pertanyaan

1. Bagaimana pengaruh kelelahan pada ketelitian? Jelaskan mekanismenya!

Kelelahan dapat menyebabkan penyebaran sinyal saraf melalui hubungan

neuromukular menurun sehingga ketelitian kerja berkurang.

2. Bagaimana pengaruh kelelahan pada kecepatan dan keterampilan kerja? Jelaskan

mekanismenya!

Saat kelelahan, terjadi penumpukan asam laktat dalam otot yangmenyebabkan

penurunan energi, jika energi menurun, secara otomatis kecepatan kerja akan

menurun dan memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan

tersebut.

3. Bagaimana pengaruh istirahat pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!

Pada saat terjadi kelelahan akan terjadi penumpukan asam laktat. Pada saat

istirahat, asam laktat dapat dirombak kembali menjadi glukosa apabila terdapat

oksigen yang cukup. Maka, istirahat sangat diperlukan untuk mengurangi

kelelahan otot.

4. Bagaimana pengaruh infrared pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya! 

Pengaruh sinar infra red akan menghasilkan panas yang

menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan meningkatkan temperatur

kulit serta memperbaiki sirkulasi darah sehingga kelelahan dapat segera

dihilangkan.

5. Bagaimana pengaruh pemijatan pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!

Dengan adanya pemijatan, otot yang sebelumnya menegang akan menjadi

lemas & pembuluh darah halus didalamnya melebar sehingga lebih

banyak oksigen dan nutrisi tersedia untuk jaringan otot. Asam laktat yang

menyebabkan pegal pun dapat segera dibawa aliran darah untuk dibuang

dinetralkan.

6. Bagaimana pengaruh dingin pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!

Dengan meletakkan tangan dalam air yang dingin menyebabkan

vasokonstriksi. Sedangkan vasokonstriksi oleh suhu dingin dapat

4

Page 5: Fisiologi kelelahan

menyebabkan suplai oksigen tidak lancar atau berkurang sehingga otot pun

menjadi cepat lelah.

7. Bagaimana pengaruh panas pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!

Pengaruh sinar infra red akan menghasilkan panas yang

menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan meningkatkan temperatur

kulit, dan memperbaiki sirkulasi darah. vasodilatasi pembuluh darah oleh

suhu panas dapat menyebabkan suplai oksigen dalam darah mengalir

lancer sehingga kelelahan dapat dihilangkan. 

8. Mengapa timbul rasa nyeri saat kelelahan?

Otot bekerja menggunakan energi yang didapat dari metabolisme, terutama

metabolisme glukosa. Metabolisme glukosa menjadi energi ATP ini memiliki

produk sampingan, yaitu asam laktat. Penumpukan asam laktat dalam otot

dengan jumlah besar akan mengiritasi saraf yang melayani otot tersebut

sehingga timbul rasa nyeri.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan

Untuk meneliti pengaruh kerja dan istirahat pada kelelahan jari tangan

digunakan ergometer dan kimograf. Prosedur dilakukan dengan menggunakan jari

telunjuk tangan kanan dan kiri bergantian. Percobaan ini menyebabkan orang coba

merasakan sakit pada jari telunjuk, telapak tangan, hingga pergelangan tangan dan

siku bagian dalam.

Istirahat yang dilakukan setelah mengalami kelelahan akan mengakibatkan

kelelahan lebih cepat dirasakan jika kita melakukan aktivitas lagi setelahnya. Hal ini

terjadi karena kerja fisik dapat mengakumulasi asam laktat, tetapi pada saat istirahat

terdapat cukup oksigen yang memecah glukosa menjadi ATP sebagai sumber energi

baru. Tetapi sumber energi baru ini tidak sebesar energi awal sehinga kelelahan lebih

cepat dirasakan.

3.2.2 Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan

Pada percobaan ini, juga menggunakan ergometer dan kimograf. Setelah

melakukan percobaan, tangan orang coba diistirahatkan sambil diberi pijatan.

Pemijatan mampu memberikan manfaat bagi orang yang sedang mengalami kelelahan.

5

Page 6: Fisiologi kelelahan

Pijat mampu mengendurkan dan mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki

sirkulasi darah sehingga cepat menghilangkan kelelahan otot, selain itu juga

memberikan rasa nyaman.

3.2.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada Kelelahan

Pada percobaan ini, setelah melakukan prosedur, tangan orang coba direndam

ke dalam air es dan dipapar sinar infra merah. Respon yang ditimbulkan tubuh saat

tangan dimasukkan ke dalam air es bersuhu 4 derajat celcius adalah naiknya tekanan

darah orang coba. Pemaparan sinar infra merah setelah mengalami kelelahan akan

mengurangi kelelahan yang dirasakan. Hal ini karena infra merah menghasilkan panas

yang menyebabkan pembuluh kapiler membesar dan meningkatkan temperatur kulit

sehingga memperbaiki sirkulasi darah.

3.2.4 Pengaruh Kelelahan pada Kecepatan Kerja

Kelelahan yang dirasakan orang coba setelah mengangkat dumbel

mengakibatkan kecepatan kerjanya menurun.

3.2.5 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja

Terlihat adanya penurunan konsentrasi orang coba setelah orang coba

mengalami kelelahan sehingga ketelitian kerja juga menurun. Hal ini disebabkan

karena suplai oksigen ke otak menurun.

6

Page 7: Fisiologi kelelahan

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan-percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

kelelahan otot merupakan ketidakmampuan otot untuk  berkontraksi dan memetabolisme

bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengeluaran kerja yang sama. Kelelahan

otot terjadi karena adanya penumpukan asam laktat pada otot, peredaran darah yang tidak

lancar, dan vasokontriksi akibat suhu dingin. Akibat kelelahan otot adalah terjadi penurunan

kecepatan dan ketelitian kerja. Kelelahan otot dapat dikurangi dengan cara sebagai berikut:

istirahat, pemijatan dan penyinaran dengan infrared.

7

Page 8: Fisiologi kelelahan

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Hall. 1995. Buku Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Sloane, Ethel. 2001. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.

8