Upload
doublejayd
View
141
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Fisiologi Dan Biokimia Sistem Endokrin
Citation preview
LI 1. Fisiologi dan Biokimia sistem endokrinLO 1.1 Hormon Insulin
Proses Pembentukan dan Sekresi Insulin
Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino, dihasilkan oleh sel beta
kelenjar pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada rangsangan pada sel beta, insulin disintesis
dan kemudian disekresikan kedalam darah sesuai kebutuhan tubuh untuk keperluan regulasi
glukosa darah. Secara fisiologis, regulasi glukosa darah yang baik diatur bersama dengan
hormone glukagon yang disekresikan oleh sel alfa kelenjar pankreas.
Sintesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin (precursor hormon insulin) pada
retikulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan enzim peptidase, preproinsulin mengalami
pemecahan sehingga terbentuk proinsulin, yang kemudian dihimpun dalam gelembung-
gelembung (secretory vesicles) dalam sel tersebut. Di sini, sekali lagi dengan bantuan enzim
peptidase, proinsulin diurai menjadi insulin dan peptida-C (C-peptide) yang keduanya sudah
siap untuk disekresikan secara bersamaan melalui membran sel.
Bagan 1. Proses pembentukan insulin
Mekanism diatas diperlukan bagi berlangsungnya proses metabolisme secara normal,
karena fungsi insulin memang sangat dibutuhkan dalam proses utilisasi glukosa yang ada
dalam darah. Kadar glukosa darah yang meningkat, merupakan komponen utama yang
memberi rangsangan terhadap sel beta dalam memproduksi insulin. Disamping glukosa,
ribosom (melekat ke RE)
Translasi RNA insulin
preprohormon insulin
praprohormon insulin terpecah di
RE
PRO INSULINSebagian terbelah
(di Apparatus Golgi)
membentuk insulin dan fragmen
peptida
insulin tebungkus dalam granula
sekretorik
beberapa jenis asam amino dan obat-obatan, dapat pula memiliki efek yang sama dalam
rangsangan terhadap sel beta. Mengenai bagaimana mekanisme sesungguhnya dari sintesis
dan sekresi insulin setelah adanya rangsangan tersebut, merupakan hal yang cukup rumit dan
belum sepenuhnya dapat dipahami secara jelas.
Diketahui ada beberapa tahapan dalam proses sekresi insulin, setelah adanya rangsangan
oleh molekul glukosa. Tahap pertama adalah proses glukosa melewati membrane sel. Untuk
dapat melewati membran sel beta dibutuhkan bantuan senyawa lain. Glucose transporter
(GLUT) adalah senyawa asam amino yang terdapat di dalam berbagai sel yang berperan dalam
proses metabolisme glukosa. Fungsinya sebagai “kendaraan” pengangkut glukosa masuk dari
luar kedalam sel jaringan tubuh. Glucose transporter 2 (GLUT 2) yang terdapat dalam sel beta
misalnya, diperlukan dalam proses masuknya glukosa dari dalam darah, melewati membran, ke
dalam sel. Proses ini penting bagi tahapan selanjutnya yakni molekul glukosa akan mengalami
proses glikolisis dan fosforilasi didalam sel dan kemudian membebaskan molekul ATP. Molekul
ATP yang terbentuk, dibutuhkan untuk tahap selanjutnya yakni proses mengaktifkan penutupan
K channel pada membran sel. Penutupan ini berakibat terhambatnya pengeluaran ion K dari
dalam sel yang menyebabkan terjadinya tahap depolarisasi membran sel, yang diikuti kemudian
oleh tahap pembukaan Ca channel. Keadaan inilah yang memungkinkan masuknya ion Ca
sehingga menyebabkan peningkatan kadar ion Ca intrasel.
Seperti disinggung di atas, terjadinya aktivasi penutupan K channel tidak hanya
disebabkan oleh rangsangan ATP hasil proses fosforilasi glukosa intrasel, tapi juga dapat oleh
pengaruh beberapa faktor lain termasuk obat-obatan. Namun senyawa obat-obatan tersebut,
misalnya obat anti diabetes sulfonil urea, bekerja pada reseptor tersendiri, tidak pada reseptor
yang sama dengan glukosa, yang disebut sulphonylurea receptor (SUR)
Gambar 1. Mekanisme glukosa dalam menstimulasi sekresi insulin (Harrison’s
endocrinology,2nd ed.)
Tabel 1. Factor dan kondisi yang meningkatkan atau mengurangi sekresi insulin (Guyton &
Hall, 11th ed.)
Meningkatkan sekresi insulin Menurunkan sekresi insulin
Peningkatan kadar gula darah
Peningkatan kadar AL bebas
dalam darah
Peningkatan kadar AA darah
Hormone GI (gastrin,
kolesistokinin, sekretin, gastric
inhibitory peptide)
Glucagon, hormon pertumbuhan,
kortisol
Rangsangan parasimpatis,
asetilkolin
Rangsangan β-adrenergik
Penurunan kadar glukosa darah
Puasa
Somatostatin
Aktivitas α-adrenergik
Leptin
Resistensi insulin, obesitas
Obat-obatan, sulfonylurea
Aksi insulin
Insulin berikatan dengan subunit α di reseptornya, yang akan menimbulkan autofosforilasi
subunit β reseptor, yang selanjutnya menginduksi aktivitas tirosin kinase. Aktivitas reseptor
tirosin kinase memulai suatu rangkaian fosforilasi sel yang meningkatkan atau mengurangi
aktivitas enzim, yang meliputi substrat reseptor insulin, yang memperantarai pengaruh glukosa
terhadap metabolisme glukosa, lemak, dan protein.
Sebagai contoh, aktivasi dari jalur phosphatidylinositol-32-kinase (PI-3-kinase) akan
menstimulasi translokasi dari transporter glukosa ( GLUT 4) ke permukaan sel, yang akan
membantu pemasukan glukosa ke dalam sel. Selain itu aktivasi dari reseptor insulin lainnya
dapat menginduksi sintesis protein, sintesis glikogen, lipogenesis, dan regulasi dari berbagai
gen pada sel yang resposif terhadap insulin.
Gambar 2. Skema reseptor insulin (Guyton and Hall, 11th ed.)
EFEK INSULIN TERHADAP METABOLISME KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN
A. Efek insulin terhadap metabolism karbohidrat1. Insulin meningkatkan metabolism dan ambilan glukosa otot
Gambar 3 . pengaruh insulin dalam meningkatkan konsentrasi glukosa di dalam sel-sel otot (Guyton and Hall, 11th ed.)
2. Insulin meningkatkan ambilan, penyimpanan dan penggunaan glukosa oleh sel hati3. Insulin memacu konversi kelebihan glukosa menjadi AL dan menghambat
glukoneogenesis di hati
Mekanisme yang dipakai insulin untuk menyebabkan terjadinya ambilan glukosa dan penyimpanan hati meliputi beberapa langkah :
1. Menghambat fosforilase hati (enzim utama yang menyebabkan terpecahnya glikogen hati menjadi glukosa)
2. Meningkatkan ambilan glukosa dari darah oleh sel-sel hati. Keadaan ini terjadi dengan meningkatkan aktivitas enzim glukokinase yang
menyebabkan timbulnya fosforilasi awal dari glukosa setelah glukosa berdifusi ke dalam sel-sel hati. Begitu difosforilasi, glukosa terperangkap sementara di dalam sel-sel hati, sebab glukosa yang sudah terfosforilasi tidak dapat berdifusi kembali melewati membrane sel.
3. Meningkatkan aktivitas enzim-enzim yang meningkatkan sintesis glikogen (glikogen sintetase, untuk polimerisasi unit-unit monosakarida untuk membentuk molekul glikogen)
Proses pelepasan glukosa dari hati ke dalam sirkulasi darah :
Bagan 2. Proses pelepasan glukosa hati ke sirkulasi darah
B. Efek insulin terhadap metabolism lemakInsulin akan memacu sintesis dan penyimpanan lemak .
Peran insulin dalam penyimpanan lemak di sel-sel adipose :
1. Menghambat kerja lipase peka-hormon.Hal ini akan menghambat hidrolisis trigliserida yang sudah disimpan dalam sel-sel lemak, sehingga pelepasan AL dari jaringan adipose ke dalam sirkulasi darah akan terhambat.
2. Meningkatkan pengangkutan glukosa melalui membran sel ke dalam sel-sel lemak.Glukosa dipakai untuk membentuk α-gliserol fosfat, yang akan menyediakan
gliserol yang akan berikatan dengan asam lemak untuk membentuk trigliserida (bentuk lemak yang disimpan dalam sel-sel adipose)
Defisiensi insulin dapat menyebabkan :
1. Terjadi lipolisis simpanan lemak dan pelepasan AL bebas
kurangnya glukosa darah
pankreas mengurangi
sekresi insulin
menghentikan sintesis glikogen dalam hati
dan mencegah ambilan glukosa dari
darah
aktifkan enzim fosforilase
pemecahan glikogenglukosa fosfat
lepas radikal fosfat dar glukosa
glukosa bebas berdifusi
kembali ke darah
Terjadi peningkatan aktivitas enzim lipase peka-hormon( di sel lemak) yang menyebabkan terhidrolisisnya trigliserida, yang akan melepaskan AL dan gliserol ke sirkulasi darah
Gambar 4 . efek pengangkatan pancreas terhadap perkiraan konsentrasi glukosa darah, AL bebas dalam plasma dan asam asetoasetat. (guyton and hall. 11th ed.)
2. Meningkatkan konsentrasi fosfolipid dan kolesterol plasma
C. Efek insulin terhadap metabolism protein dan pertumbuhan
1. Insulin merangsang pengangkutan sejumlah besar AA ke dalam sel2. Insulin meningkatkan translasi RNA messenger, sehingga terbentuk protein baru3. Insulin meningkatkan kecepatan transkripsi rangkaian genetic DNA yang terpilih di
dalam inti sel, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah RNA dan beberapa sintesis protein
4. Insulin menghambat proses katabolisme protein, sehingga mengurangi kecepatan pelepasa AA dari sel (terutama sel otot)
5. Di dalam hati, insulin menekan kecepatan glukoneogenesis.Hal ini terjadi dengan cara mengurangi aktivitas enzim pemacu glukoneogenesis karena zat terbanyak yang dipergunakan proses glukoneogenesis adalah AA plasma.
6. Insulin bersama dengan hormone pertumbuhan secara sinergis memacu petumbuhan
Gambar 5. Efek hormone pertumbuhan, insulin, dan hormone pertumbuhan bebrsama insulin terhadap pertumbuhan pada seekor tikus yang telah depankreatisasi dan
hipofisektomi ( Guyton and hall, 11th ed.)
Tidak adanya insulin, dapat menyebabkan :1. Proses penyimpanan protein terhenti 2. Katabolisme protein meningkat 3. Sistesis protein berhenti4. Konsentrasi AA dalam plasma meningkat, dan kelebihan AA akan dipergunakan
dalam proses glukoneogenesis.5. Pemecahan AA akan meningkatkan ekskresi ureum dalam urin
LO 1.2 Hormon GlukagonGlukagon, yaitu suatu hormone yang disekresikan oleh sel-sel alfa pulau langerhans sewaktu kadar glukosa darah turun, mempunyai fungsi yang bertentangan dengan insulin.Fungsi utama glucagon adalah meningkatkan konsentrasi glukosa darag.
Efek utama glucagon terhadap metabolism glukosa adalah :1. Pemecahan glikogen hati (glikogenolisis)
Bagan 3. Glikogenolisis
2. Meningkatkan proses glukoneogenesis di hati
Efek lain glucagon :
1. Mengaktifkan lipase sel lemak meningkatkan persediaan asam lemak (sumber energy tubuh )
2. Menghambat penyimpanan trigliserida di hati mencegah hati membuang asam lemak dari darah dan membantu menambah jumlah persediaan asam lemak
3. Dengan konsentrasi yang sangat tinggi, glucagon dapat :a. Meningkatkan kekuatan jantungb. Meningkatkan aliran darah di beberapa jaringan (terutama ginjal)c. Meningkatkan sekresi empedud. Menghambat sekresi asam lambung
Pengaturan Sekresi Glukagon1. peningkatan glukosa darah menghambat sekresi glukagon.
glukagonadenil siklase (di
membran hepatosit)
siklik adenosin monofosfat
protein pengatur protein kinase
protein kinasefosforilase b kinase
mengubah fosforilase bfosforilase a
meningkatkan pemecahan
glikogenglukosa-1-fosfat defosforilasi
glukosa dilepaskan dari
sel-sel hati
Gambar 6 . Perkiraan konsentrasi glucagon dalam plasma pada berbagai kadar glukosa darah (Guyton and Hall, 11th ed.)
Pada kadar hipoglikemik, konsentrasi glucagon plasma akan meningkat beberapa kali lipat, sedangkan pada keadaan hiperglikemik akan mengurangi kadar glukosa dalam plasma.
2. efek perangsangan asam amino
Tingginya kadar asam amino, seperti yang terdapat di dalam darah sesudah makan protein (khususnya asam amino alanin dan arginin) akan merangsang timbulnya sekresi glukagon.
Manfaat perangsangan asam amino terhadap sekresi glukagon adalah bahwa glukagon kemudian memacu konversi cepat dari asam amino menjadi glukosa, akan membuat lebih banyak glukosa yang tersedia untuk jaringan.
3. efek perangsangan dari kerja fisik
Pada waktu melakukan kerja fisik yang melelahkan, konsentrasi glukagon dalam darah seringkali meningkat 4-5 kali lipat. Efek yang meguntungkan dari glukagon adalah mencegah menurunnya kadar glukosa darah. Faktor yang mungkin dapat meningkatkan sekresi glukagon sewaktu kerja fisik adalah meningkatnya kadar asam amino dalam darah. Faktor lainnya seperti rangsangan saraf autonomik pada pulau Langerhans dapat juga berperan.
PENGATURAN KADAR GLUKOSA DARAH
Dibawah ini berbagai mekanisme yang terjadi untuk mengatur kadar glukosa darah :
Bagan 5. Pengaturan glukosa darah oleh insulin dan glukagon
Bagan 5. Efek langsung pada hipoglikemia berat
sesudah makan glukosa darah meningkat tinggi
kecepatan sekresi insulin meningkat
2/3 glukosa yang diabsorbsi dari
usus
diubah menjadi glikogen
beberapa jam kemudian
M glukosa darah dan kecepatan sekresi insulin
berkurang
sekresi glukagonmeningkatkan kadar glukosa darah normal
Hipoglikemia berat hipotalamus rangsang saraf simpatis
sekresi epinefrin (oleh kelenjar
adrenal)
pelepasan glukosa dari hati
Bagan 6. Respon pada keadaan hipoglikemia yang lama
DAFTAR PUSTAKA
1. Textbook of medical physiology 11th ed..
Penulis :Arthur C. Guyton & John E. Hall
Penerbit : Elsevier inc., Philadelphia, Pennsylvania
Tahun 2006
2. Harrison’s endocrinology 2nd ed.Penulis : J. Larry JamesonPenerbit : McGraw-HillTahun 2010
3. INSULIN : MEKANISME SEKRESI DAN ASPEK METABOLISME
hipoglikemia yang lama
sekresi GH dan kortisol
mengurangi kecepatan pemakaian
glukosa
menambah jumlah pemakaian lemak
kadar glukosa darah normal
Penulis : Asman Manaf
Diunduh dari repository.unand.ac.id