Upload
yusrimaturriska
View
30
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ikm
Citation preview
Berdasarkan fishbone alternatif kausa diatas, rendahnya kunjungan K4 di Papua Barat
disebabkan antara lain:
1. Koordinasi lintas sektor yanng kurang baik
Adanya sifat dan karakteristik yang berbeda pada antara staf
Puskesmas menyebabkan timbulnya masalah di tempat kerja yang
mengakibatkan kinerja petugas menurun dan motivasi datang ke tempat kerja
menurun. Ketidakharmonisan dapat terjaga dengan adanya saling pengertian
diantara petugas kesehatan. Dapat diadakan rapat berkala setiap bulan untuk
membahas adanya masalah-masalah internal antara staf Puskesmas.
Mengadakan rekreasi bersama untuk menjalin silahturahmi antar petugas
kesehatan.
2. Kurangnya penyuluhan
Kurangnya penyuluhan bagi petugas puskesmas merupakan faktor
yang dapat menyebabkan rendahnya motivasi. Karena hal tersebut
menyebabkan kurangnya pengetahuan staf puskesmas. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah mengadakan dan memberikan pelatihan kepada
seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas dengan pembiayaan dari daerah
maupun pemerintah pusat.
3. Sistem perekterutan tenaga kesehatan yang kurang profesional
Sistem perekrutan yang tidak profesional yang dimaksud berhubungan
dengan sedikitnya staf Puskesmas yang ditugaskan di Papua Barat sehingga
mengakibatkan staf Puskesmasyang direkrut kurang kompeten dan terampil
sehingga kinerja dan fungsi pelayanan kesehata pada puskesmas tersebut tidak
berjalan maksimal. Hal ini dapat diatasi dengan sistem seleksi perekrutan staf
Puskesmasyang ketat agar dapat menyaring staf Puskesmas yang terampil dan
kompeten.
4. Manajemen puskesmas yang kurang baik
Sistem manajemen puskesmas yang kurang baik dapat mempengaruhi
kunjungan pasien khususnya ibu hamil ke puskesmas, yang dapat disebabkan
oleh oleh faktor intrinsik yaitu dari manajamen pelayanan terutama yang
berhubungan dengan waktu dan pelayanan petugas kesehatan, dan faktor
ekstrinsik yang berkaitan dengan kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya melakukan kunjungan ke puskesmas. Hal ini dapat diatasi dengan
memperbaiki manajemen puskesmas dengan tetap memperhatikan kebutuhan
staf Puskesmas, sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman dan hasil kerja
yang optimal.
5. Akses jalan yang kurang baikSalah satu faktor yang berpengaruh adalah kurangnya transportasi
untuk memfasilitasi masyarakat ke tempat pelayanan tempat kesehatan
disamping itu juga akses jalan yang tidak mendukung. Bila jarak terlalu jauh
dan medan yang sulit ditempuh di papua barat, seperti masih banyaknya jalan
yang berupa tanah dan batu akan mengakibatkan terhambatnya aktifitas
masyarakat termasuk dalam hal kesehatan mengakibatkan masyarakat sulit
untuk mencapai Puskesmas terdekat
6. Jumlah tenaga kerja kurangKurangnya jumlah staf Puskesmas akan menimbulkan beban kerja
yang semakin berat. Hal ini akan menyebabkan menurunnya motivasi staf
puskesmas untuk bekerja dengan maksimal. Masalah ini bisa diatasi dengan
menambah staf Puskesmas berkompeten agar dapat bekerja maksimal.
7. Tingkat pendidikan ibuKeinginan memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan biasanya disebabkan karena rendahnya pengetahuan dan pemahaman ibu hamil dan keluarga tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, dan juga kondisi ini biasa disebabkan masih tingginya kepercayaan ibu hamil dan keluarga terhadap dukun beranak
8. Motivasi tenaga kesehatan
Motivasi tenaga kesehatan sangat berpengaruh terhadap suksesnya sistem
kerja di puskesmas. motivasi yang sesungguhnya. adalah faktor motivator yang
menyangkut keperluan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam
melakukan pekerjaan. Faktor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan
terhadap pribadi yang berkaitan langsung dengan pekerjaan
9. Gaji rendahRendahnya gaji dan penerimaan gaji yang tidak tepat waktu oleh staf
Puskesmas dapat menurunkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh staf
Puskesmas. Hal ini dapat disebabkan karena secara individu merasa pelayanan
yang diberikan harus dibayar sesuai dengan beban kerjanya. Dalam hal ini
perlu diadakan pendekatan secara individu kepada petugas yang bersangkutan
dan memberikan pengertian bahwa yang terpenting adalah memberikan
pelayanan sesuai dengan kewajiban sehingga uang bukan menjadi patokan
utama dalam memberikan pelayanan. Selain itu di lain pihak diusahakan
adanya peningkatan gaji sesuai beban kerja, yang dapat meningkatkan kualitas
pelayanan staf Puskesmas, pemerintah juga perlu memperbaiki sistem kinerja
yang optimal dan bisa meminimalisirkan keterlambatan dalam pembayaran
jasa kesehatan tersebut.
10. Dukungan keluargaAkses ibu hamil ke tempat pelayanan kesehatan juga dipengaruhi
dengan adanya dukungan suami serta peran keluarga untuk membawanya ke
pelayanan kesehatan disaat timbulnya masalah dalam kehamilan. Dukungan
suami merupakan bentuk peran serta suami dan hubungan baik yang memberi
kontribusi penting bagi kesehatan. Adanya kehadiran orang terdekat dapat
mempengaruhi emosional atau efek perilaku bagi ibu dalam menerima
kehamilan serta akses terhadap pelayanan kesehatan. Laki-laki sebagai suami
ikut berperan dalam kehidupan dan kesehatan isterinya. Suami memainkan
peran kunci selama masa kehamilan dan persalinan serta setelah bayi lahir.
Keputusan dan tindakan mereka berpengaruh terhadap kesakitan dan
kesehatan, kehidupan dan kematian ibu dan bayinya. Suami seharusnya
menemani istrinya konsultasi sehingga suami juga dapat belajar mengenai
gejala dan tanda-tanda komplikasi kehamilan, gizi yang baik dan istirahat
yang cukup bagi ibu selama masa kehamilan.
11. Keamanan yang kurang kondusif
Keamanan yang kurang kondusif merupakan salah faktor yang memicu
rendahnya kunjungan ibu hamil ke puskesmas. Untuk menyelesaikan masalah
ini, dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian serta adanya jaminan
keselamatan bagi petugas kesehatan.