Upload
hoangnhan
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Finding Sustainable
HappinessAlasan Ilmiah Dibalik Mengapa Sebagian
Orang Bahagia dan yang Lainnya Hanya Terus Mencoba
hal depan.indd 1 9/5/2018 10:09:38 AM
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta(1) Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
hal depan.indd 2 9/5/2018 10:09:38 AM
Finding Sustainable
HappinessAlasan Ilmiah Dibalik Mengapa Sebagian
Orang Bahagia dan yang Lainnya Hanya Terus Mencoba
William Budiman
PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO
hal depan.indd 3 9/5/2018 10:09:38 AM
Finding Sustainable HappinessDitulis oleh William Budiman© 2018 William BudimanEditor: Winda Permata ([email protected])
Hak Cipta dilindungi Undang-undangDiterbitkan pertama kali olehPenerbit PT Elex Media KomputindoKelompok Gramedia—JakartaAnggota IKAPI, Jakarta
718061442ISBN: 978-602-04-8335-1
Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab percetakan
hal depan.indd 4 9/5/2018 10:09:38 AM
Testimoni Pembaca ........................................................... vKata Pengantar ................................................................. xv
Pembukaan ..........................................................................1Menanggapi Kebahagiaan dengan Lebih Serius .........9 Hidup Idaman ............................................................ 11 Jalan Menuju Hidup yang Diidamkan................... 19 Ide Kunci ..................................................................... 38
Potret Proses Manusia Mencari Kebahagiaan Saat Ini ...................................................... 39 Paradoks Kebahagiaan............................................. 41 Penyebab Kebahagiaan Sulit Diraih ...................... 52 Mitos- Mitos Kebahagiaan ..................................... 61
DaftarIsi
hal depan.indd 11 9/5/2018 10:09:38 AM
Bagian 1 :
Menanggapi Kebahagiaan dengan Lebih
Serius
isi.indd 9 9/5/2018 10:11:25 AM
Hidup Idaman
Persimpangan JalanTahun 2009, setelah melalui masa perkuliahan yang menyenangkan dan masa skripsi yang penuh dengan
pelarian, akhirnya saya lulus sebagai Sarjana Psikologi
dari Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. Selulusnya saya dari kuliah, saya
bekerja sebagai seorang Learning and Development
Oicer, Human Resources Department, di salah satu
perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Sebelum
saya bekerja, saya sempat mendatar program beasiswa pemerintah Tiongkok untuk jurusan bahasa. Saya
berniat belajar bahasa mandarin selama satu tahun.
Namun, kabar lanjutan dari pendataran tersebut idak terdengar lagi untuk waktu yang lama.
Saya sempat melupakan beasiswa tersebut sejenak,
sambil asyik bekerja (saya sungguh suka dengan apa
yang saya kerjakan). Saya bekerja dengan penuh suka
cita dan belajar banyak hal dari sana. Sampai dengan
bulan ke tujuh dari masa kerja saya di perusahaan itu,
iba-iba masuk panggilan telepon dari nomor yang idak dikenal di tengahtengah rapat dengan atasanatasan
isi.indd 11 9/5/2018 10:11:25 AM
12
Finding Sustainable Happiness
saya. Seperti yang bisa kita prediksi, telepon tersebut membawa kabar bahwa saya terpilih sebagai salah satu dari tiga orang (saja) penerima beasiswa bahasa untuk kuliah di Tiongkok. Saya kemudian mengingatingat, ketika saya mengisi lembar registrasi, lembar saya saja sudah bernomor 5000 lebih, artinya ada ribuan orang yang mendaftar dan mengajukan beasiswa, tapi yang terpilih cuma bertiga saja. Saya salah satunya. Beruntung sekali saya!
Saya diterima di Xiamen University, Fu Jian, Tiongkok. Salah satu universitas ternama dan universitas terindah (kata teman saya yang orang Tiongkok asli) di Tiongkok. Universitas ini sangat indah. Bangunan-ba ngunan di dalam kompleksnya bernuansa klasik namun berbaur dengan nuansa modern. Dalam kompleks ini terdapat dua buah danau buatan berikut dengan tamannya yang sangat indah dan terawat. Jika kita naik ke salah satu gedung tertinggi di kompleks Universitas Xiamen ini, maka kita akan menemukan bahwa universitas ini diapit oleh dua hal, yaitu bukit dan pantai. Di satu sisi, Universitas Xiamen ini berbatasan dengan bukit yang juga merupakan bagian dari Taman Bunga Nasional dan hutan lindung. Di sisi lainnya, langsung terdapat pantai. Asrama saya, kebetulan berhadapan langsung dengan pantai. Untuk membantu kita membayangkan betapa indahnya universitas ini, setiap hari Sabtu dan Minggu, universitas
isi.indd 12 9/5/2018 10:11:25 AM
13
ini dipenuhi dengan bus pariwisata berikut dengan turisturis (plus pemandu wisata, lengkap dengan bendera dan pengeras suara) lokal maupun mancanegara. Saya paling malas keluar dari asrama di hari tersebut karena kompleks universitas ramainya luar biasa. Ke mana-mana selalu dicegat oleh turis yang meminta bantuan untuk memfoto mereka. (Saya selama menulis ini jadi kangen kembali ke sana).
Kembali ke cerita saat saya menerima kabar penerimaan beasiswa ini, saya sangat antusias dan senang sekali. Akan tetapi, tidak lama kemudian, dua dilema mendatangi saya.
Dilema pertama, apakah saya harus bersuka cita men dengar berita ini atau bagaimana? Karena, yang men daftar program beasiswa ini bukan hanya saya se-orang, tapi saya mendaftar bersama dengan (mantan) pacar saya. Dia yang susah payah mengurus registrasi dan memenuhi persyaratannya, baik untuk pendaftaran dirinya dan saya (karena saya sudah bekerja). Namun ternyata yang diterima hanya saya. Great! Jadi, pada saat saya bercerita soal beasiswa ini ke (mantan) pacar saya dengan antusias, awalnya dia ikut tertawa, loncatloncat, tapi tidak lama dia mulai menangis. Dia menangis kecewa karena tidak mendapatkan beasiswanya, tapi berusaha tampak senang mendukung saya. Walhasil ekspresi mukanya menjadi inkongruens dan saya
Menanggapi Kebahagiaan dengan Lebih Serius
isi.indd 13 9/5/2018 10:11:25 AM
14
Finding Sustainable Happiness
bingung harus bagaimana. Tetapi dia terus mendukung saya untuk pergi mengambil beasiswa tersebut dan membantu saya dalam proses persiapan pergi saya. What a big hearted person.
Dilema yang kedua, saya bingung harus melanjutkan pekerjaan atau pergi ke Tiongkok. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, saya sangat menyukai pekerjaan saya. Saya bekerja di bidang pekerjaan yang saya sukai (pengembangan sumber daya manusia), gaji yang cukup besar untuk ukuran fresh graduate, atasan dan rekan kerja yang mendukung. I love my job. Tapi di sisi lain, untuk mendapat beasiswa ini bukanlah perkara yang mudah. Bukan hanya karena saya merupakan salah satu dari tiga yang terpilih, tetapi seluruh uang sekolah, uang buku, uang hidup bulanan, dan beberapa kemudahan lainnya ditanggung selama saya belajar. Saya cukup mengeluarkan uang untuk biaya tiket pesawat saja. Terlebih lagi, saya ditahan oleh atasan saya untuk tidak pergi. Sebuah keputusan yang sulit bagi saya. Banyak hal yang perlu dipikirkan dan diputuskan, dan ini bukanlah keputusan mudah. Saya dihadapkan pada sebuah persimpangan jalan pada titik di masa kehidupan saya. Salah pilih, bisa berdampak besar.
Singkat cerita, setelah bergumul dalam batin dan dengan pertimbangan matang, maka saya memutuskan
isi.indd 14 9/5/2018 10:11:25 AM
15
untuk pergi ke Universitas Xiamen, Tiongkok. Dan itu adalah keputusan yang sangat baik dan tidak saya sesali sedikit pun sampai saat ini.
Xiamen I’m In LoveHidup di kota Xiamen, Tiongkok merupakan suatu masa yang paling membahagiakan bagi saya. Rutinitas seharihari saya ialah kuliah bahasa mandarin dan budaya Tiongkok secara intensif setiap harinya. Kuliah bahasa mandarin itu rasanya seperti les bahasa mandarin saja, bedanya hanya saya belajar 5 hari dalam seminggu, selama 5 jam sehari. Selain kuliah, saya juga secara rutin mengeksplorasi kotakota di Tiongkok bersama temanteman saya. Intinya, saya punya kenangan-kenangan berharga yang menyenangkan selama satu tahun di sana. Dari jalanjalan keliling Tiongkok bersama teman dekat, rutinitas belajar mandarin, sampai kejadian keracunan makanan sampai harus masuk rumah sakit.
Saya punya banyak temanteman yang luar biasa dari berbagai negara, bahkan masih berhubungan sampai saat ini. Saya tiba-tiba menemukan bahwa belajar bahasa mandarin tidak sesulit yang saya ingat (saya telah belajar mandarin kurang lebih 6 tahun di Jakarta, sebelum saya ke Xiamen). Bahkan saya merasa belajar mandarin sangat menarik dan menyenangkan, padahal sebelumnya les bahasa mandarin adalah hal yang paling
Menanggapi Kebahagiaan dengan Lebih Serius
isi.indd 15 9/5/2018 10:11:25 AM
16
Finding Sustainable Happiness
menyebalkan! Nilai akhir yang saya terima sangat luar biasa, saya mendapatkan nilai:• 99 untuk mata kuliah Bahasa Mandarin Umum (tata
bahasa dan literatur)• 98 untuk kuliah percakapan mandarin• 97 untuk kuliah pemahaman lisan (listening com pre -
hension)• Nilai A untuk kuliah tambahan bahasa idiom• Lulus HSK tingkat 5 (standardize chinese test –
setara TOEFL untuk bahasa Inggris), di mana level tertinggi adalah tingkat 6.
Hasil akademik yang sangat membanggakan bagi diri saya. Namun selain itu, saya juga merasakan kondisi fisik/kesehatan yang sangat prima. Saya hampir tidak pernah sakit, kecuali saat keracunan makanan dan sakit flu ketika masuk musim dingin. Sisanya saya merasa sangat prima. Di Jakarta, saya sering kali mengalami otot leher dan pundak tegang, yang berujung pada sakit kepala, di mana merupakan gejala umum stres. Di Xiamen, saya bebas dari itu semua!
Saya belajar untuk menulis blog secara konsisten di waktu luang saya di Xiamen. Kegiatan menulis ini yang kemudian menjadi modal saya berbicara di depan umum dan menjadi penulis di beberapa kesempatan. Dan, yang paling penting saya mendapat kesempatan untuk
isi.indd 16 9/5/2018 10:11:25 AM
17
berpikir dengan jernih dalam mengambil keputusan terbesar dalam hidup saya di sana. Setelah pulang dari Xiamen, saya memilih untuk serius menjalani mimpi saya, yaitu membuka biro pengembangan sumber daya manusia berbasis psikologi milik sendiri, bukan kembali menjadi pekerja.
Kehidupan di Xiamen merupakan salah satu masa yang sangat tenang, penuh makna, penuh tawa, paling produktif, paling rajin, paling intim dengan teman-teman saya dan jelas paling membahagiakan dalam hidup saya. Hidup yang sangat saya idamidamkan.
Faktor PembedaSaya di kemudian hari, mulai mengevaluasi dengan membandingkan kehidupan saya sebelum Xiamen dan ketika di Xiamen selama satu tahun. Apa yang berbeda? Sebelum Xiamen, saya belum pernah merasa seproduktif dan mendapatkan hasil akademis yang sebegitu memuaskannya. Saya selalu merasa hasilhasil yang saya peroleh tidak optimal, dan seharusnya saya bisa lebih baik lagi. Saya juga merasa belum pernah memiliki kesehatan yang sebegitu prima (jarang sakit dan badan rasanya segar). Memiliki hubungan pertemanan yang seerat itu, di mana walau hanya bertemu satu tahun, tetapi rasanya memiliki ikatan yang lebih erat dibandingkan teman yang lebih lama durasi
Menanggapi Kebahagiaan dengan Lebih Serius
isi.indd 17 9/5/2018 10:11:25 AM
18
Finding Sustainable Happiness
bertemannya. Dan, memiliki pikiran yang sebegitu jernih. Apa yang berbeda? Ketika belakangan, setelah saya menyelami Ilmu Psikologi Positif, saya baru menemukan jawabannya.
Yang membuat berbeda adalah, saya bahagia di sana. Bukannya saya tidak bahagia sebelum Xiamen, namun di Xiamen saya menemukan kebahagiaan yang lebih dari sebelumnya. Kebermaknaan hidup yang berbeda. Kebahagiaan inilah yang kemudian memengaruhi semua bagian dalam kehidupan saya selama di Xiamen, sehingga saya dapat menjalani kehidupan yang saya idamidamkan.
Bahagia itu penting dan menjadi sumber atas banyak hal.
Sejak saat itu, saya tahu saya harus menanggapi kebahagiaan dengan lebih serius. Dan saya yakin temanteman seharusnya juga demikian.
isi.indd 18 9/5/2018 10:11:25 AM
William Budiman adalah positive psychology practi-tioner yang mendirikan biro pengembangan Sumber Daya Manusia pertama di Indonesia bernama Aethra Learning Center, di mana seluruh program dan topiktopik yang
tersedia semua berlandaskan Ilmu Psikologi Positif. Alumnus Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya ini, juga tergabung di dalam Asosiasi Psikologi Positif Indonesia yang berdiri resmi sejak 2016.
Pria kelahiran Oktober 1985 ini memiliki misi pribadi untuk mengedukasi masyarakat Indonesia
TentangPenulis
isi.indd 239 9/5/2018 10:11:31 AM
240
Finding Sustainable Happiness
untuk menyadari peningnya kesehatan psikologis dan menjadi lebih kompeten dalam mengelola kondisi
psikologisnya, sehingga menghasilkan hidup yang lebih
bahagia dan produkif. Kepedulian ini membuat William akif mengedukasi masyarakat tentang peningnya kebahagiaan melalui pelaihan/seminar/workshop di sekolah, perusahaan, komunitas, rumah ibadah, sam
pai ingkat pemerintahan bersama rekannya di Aethra Learning Center. Dalam usahanya mengedukasi ma
syarakat, William menyadari bahwa ia harus terus mengembangkan dirinya dengan berbagai kemampuan.
Hal ini mendorongnya menjadi seorang Ceriied Logo-therapy, Licensed Praciioner Neuro-Linguisic Prog-ramming (NLP), ceriied hypnotherapist, dan sebagainya.
Pria yang akrab dipanggil dengan sebutan William ini sering kali menjadi narasumber di berbagai media massa.
Ia sering kali diundang sebagai narasumber ahli di acara
Ruang Keluarga Daai TV untuk berbicara tentang peran
keluarga dan pendidikan anak. William juga menjadi salah satu inisiator acara edutainment kesehatan psikologi
terbesar di Indonesia yang menyatukan pendidikan
masyarakat dengan stand up comedy dengan tajuk
Mentertawakan Indonesia [2013] dan Gerakan Senyum Massal [2014].
isi.indd 240 9/5/2018 10:11:31 AM
241
William juga aktif menulis artikel yang dipublikasikan melalui www.williambudiman.com.
William dapat dihubungi melalui twitter/Instagram-nya di @WilliamSBudiman.
Tentang Penulis
isi.indd 241 9/5/2018 10:11:31 AM