Financial Intermediaries

Embed Size (px)

DESCRIPTION

education

Citation preview

FINANCIAL INTERMEDIARIES

A. Pengertian BankSecara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Lukman Dendawijaya (2005:14) mengemukakan pengertian bank adalah : Suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan

8

(financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana (idle fund surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana (deficit unit) pada waktu yang ditentukan.Menurut pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 31 mengenai Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.Berdasarkan pengertian bank di atas, jelas bahwa bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut.

B. Fungsi Bank Secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Menurut Triandaru dan Budisantoso (2006;9), Secara spesifik fungsi dari bank adalah sebagai berikut : 1. Agent of Trust adalah dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal menghimpun dana maupun menyalurkan dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya akan aman dan tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut dan juga percaya bahwa pada saat yang telah dijanjikan, masyarakat dapat menarik lagi simpanannya di bank. Pihak bank sendiri akan mampu menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi unsur kepercayaan. 2. Agent of Development, Kegiatan sektor moneter dan sektor riil dalam perekonomian tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut berinteraksi saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Tugas bank sebagai penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi dan juga konsumsi barang dan jasa mengingat semua kegiatan-kegiatan tersebut berkaitan dengan penggunaan uang.3. Agent of Services, di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan lain kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan uang atau barang berharga, jasa pemberian jaminan bank dan jasa penyelesaian tagihan.Ketiga fungsi bank di atas diharapkan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank dalam perekonomian. Dengan demikian bank tidak hanya dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan atau financial intermediary institution.

C. Jenis-jenis BankBank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Berdasarkan Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1999 (Pasal 1) : perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencangkup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Menurut Kasmir (2006;32), jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu:1. Dilihat dari segi fungsinya Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari :a. Bank UmumBank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum sering disebut dengan bank komersil (commercial bank).b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya, disini kegiatan BPR jauh lebih sempit dibandingkan dengan kegiatan bank umum.2. Dilihat dari segi kepemilikannyaDitinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannnya adalah sebagai berikut :a. Bank Milik PemerintahDimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuangan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. b. Bank Milik Swasta NasionalBank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. c. Bank Milik KoperasiKepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.d. Bank Milik AsingBank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannya pun dimiliki oleh pihak luar negeri. e. Bank Milik CampuranKepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang warga Negara Indonesia. 3. Dilihat dari segi statusDilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat maka bank umum dapat dibagi ke dalam dua macam. Pembagian jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Status bank yang dimaksud adalah :a. Bank DevisaMerupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travelers cheque, pembukaan dan pembayaran L/C (Letter of Credit) dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.b. Bank Non DevisaMerupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi, bank non devisa merupakan kebalikan daripada bank devisa, dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas negara.

4. Dilihat dari segi cara menentukan hargaJenis bank ini jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam dua kelompok, yaitu :a. Bank yang berdasarkan Prinsip KonvensionalMayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia dimana asal mula bank di Indonesia dibawa oleh kolonial Belanda. Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode yaitu menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produksi simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga untuk produk pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau prosentase tertentu.b. Bank yang berdasarkan Prinsip SyariahBagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antar bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah, yaitu pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memeperoleh keuntungan (murabahah), pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah), pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)

D. Biaya Dana BankSebagai lembaga yang berorientasi bisnis (memperoleh keuntungan), bank perlu menghitung besarnya biaya dana (cost of fund) yang dikeluarkan. Biaya dana bank, merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan bank untuk setiap rupiah yang dihimpun dari berbagai sumber sebelum dikurangi dengan besarnya likuiditas wajib (reserve requirement). Dalam situasi bisnis perbankan yang semakain kompetitif, penentuan besarnya biaya dana merupakan aktivitas penting guna mengetahui besarnya keseimbangan antara keuntungan yang diharapkan dengan resiko yang mungkin dihadapi dalam operasional bank. Selain itu, dalam menghitung besarnya biaya dana bank perlu diperhatikan ketentuan cadangan wajib yang ditetapkan Bank Indonesia, mengingat besarnya cadangan wajib akan mempengaruhi besarnya biaya dana. Semakin tinggi cadangan wajib maka semakin tinggi pula biaya dana bank. Dana yang dapat dipinjamkan atau digunakan setelah dikurangi dengan cadangan wajib disebut cost of loanable fund (COLF). Secara keseluruhan faktor yang mempengaruhi besarnya biaya dana bank menurut M. Faisal Abdulah (2005:37), yaitu:1. Struktur sumber dana Struktur sumber dana dimaksudkan komposisi dana berdasarkan dari mana dana tersebut diperoleh baik dari sumber dana modal sendiri, sumber dana dari pinjaman, maupun sumber dana dari masyarakat. Apabila komposisi dana menunjukan bagian terbesar merupakan dana yang bersumber dari dana yang memiliki labilitas rendah (lebih lama tersimpan pada bank, maka semakin tinggi biaya dana. Demikian sebaliknya, semakin labil dana maka semakin kecil pula biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dana (cost of fund).2. Tingkat bungaTingkat bunga simpanan (giro, tabungan dan deposito) ikut mempengaruhi besarnya biaya dana. Apabila bunga yang dibayarkan kepada deposan atau kepada para kreditur semakin tinggi, maka semakin tinggi pula biaya dana yang dikeluarkan bank. 3. Cadangan wajibCadangan wajib dalam pengertian ini merupakan bagian dana yang dicadangkan bank guna menyanggah likuiditas bank berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Besarnya cadangan wajib ditetapkan secara persentase terhadap total dana masyarakat yang tersimpan di bank. Cadangan wajib berpengaruh positif terhadap besarnya biaya dana yang berarti kenaikan persentase cadangan akan meningkatkan biaya dana bank. Hal ini disebabkan karena meningkatnya persentase cadangan wajib mendorong naiknya tingkat bunga efektif.4. Tingkat pajakMerupakan beban pajak yang dibayarkan dari sejumlah keuntungan (spread) yang diharapkan. Dengan demikian tingkat pajak akan memperbesar base landing rate.

E. Kegiatan BankSeperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Sama seperti halnya pedagang atau perusahaan lainnya, kegiatan pihak perbankan secara sederhana dapat kita katakana adalah membeli uang (menghimpun dana) dan menjual uang (menyalurkan dana) kepada masyarakat umum.Dalam melaksanakan kegiatannya bank dibedakkan antara kegiatan. Bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat. Artinya produk ditawarkan oleh bank umum lebih beragam, hal ini disebabkan bank umum mempunyai kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan Bank Berkreditan Rakyat mempunyai keterbatasan tertentu, sehingga kegiatannya lebih sempit.Ada beberapa kegiatan yang ada dalam bank diantaranyaa. Kegiatan bank Umum berupa menghimpun dana dari masyarakat (Funding), Menyalurkan dana dari masyarakat (Lending), Memberikan jasa-jasa bank lainnya (service).b. Kegiatan BPR berupa menghimpun dana, menyalurkan dana.c. Kegiatan Bank Campuran dan Bank Asing Pada Umumnya tugasnya sama dengan bank umum lainnya, namun mereka lebih dikhususkan dalam bidang-bidang tertentu.