48
SINERGI PROGRAM KEUANGAN INKLUSIF Layan an Keuangan Digital (LKD), Financial Identity Number (FIN) & Sistem Informasi Harga Komoditi (SIHK) Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM Februari 2014

Financial Inclusion

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Financial Inclusion from Bank Indonesia

Citation preview

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    1/48

    SINERGIPROGRAM KEUANGAN INKLUSIF

    Layanan Keuangan Digital (LKD), Financial Identity Number (FIN) &

    Sistem Informasi Harga Komoditi (SIHK)

    Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMFebruari 2014

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    2/48

    2

    Latar Belakang

    Know Your CountryApa Kata Ekonom

    Benchmarking

    Kenapa BI Perlu

    Keuangan Inklusif Indonesia

    Program

    Koordinasi

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    3/48

    A LATARBELAKANG3

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    4/48

    1

    4

    by CGAP

    by Wales Co-operative Center

    by SBYGlobal Policy Forum Sep -2010

    SimpananKredit

    Asuransi

    Transfer

    Definisi di Strategi Nasional Financial Inclusion - Indo nesia

    .....financial inclusion is about providing access to an adequate range of safe, convenient and

    affordable financial services to disadvantaged and other vulnerable groups, including low

    income, rural and undocumented persons, who have been underserved or excluded from the

    formal financial sector. Financial inclusion can also be defined as ensuring access to financial

    services at an affordable cost in a fair and transparent manner. By FATF - 2103

    DefinisiLATAR BELAKANG

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    5/48

    PERSPECTIVE EXTERNAL : UNBANKED TINGGILATAR BELAKANG

    Financial Inclusion Index

    Sumber : Worldbank, Global Financial Inclusion Index , 2011

    Total Dewasa Berbank Tidak Berbank

    Orang Dewasa Dunia Berbank (milyar)

    Sumber : Worldbank, Honohan, Human Development Index, 2008

    G

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    6/48

    Relative Financial Inclusion Deficit and Surplus Countries

    deficit

    surplus

    Source : Hariharan and Marktanner, ICA Institute

    and Kennesaw State University , 2012

    UNBANKED LEBIH TINGGI DI EMERGING MARKET

    Sumber : Worldbank, Global Financial Inclusion Index , 2011

    Orang Dewasa Punya Rekening diSektor Keuangan : Rural VS Urban

    Orang Dewasa Punya Rekening diSektor Keuangan : Gender

    LATAR BELAKANG

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    7/48

    B KNOW YOURCOUNTRY7

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    8/48

    Unbanked Tinggi1

    orang dewasa di Indonesia memiliki rekening di Lembaga Keu. Formal20%

    Saver

    s Financial Inclusion Borrower

    s Financial Inclusion

    > 68% masyarakat menabung

    > 48% hny menabung dilembaga keuangan > 17% pembiayaan dari bank

    > 40% tidak bisa meminjam

    > 36% meminjam dari informalsumber: Survei Neraca Rumah Tangga WB - 2011

    sumber: World Bank, Global Financial Inclusion Index - 2011

    Survey financial literacy LDFEUI, 2012

    35,1%

    KNOW YOUR COUNTRY

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    9/48

    SURVEY RT MISKIN INDONESIA (

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    10/48

    Tingkat Layanan Perbankan

    10

    Keterangan :

    Penduduk miskin : penduduk yang memiliki ratarata

    pengeluaran/pendapatan per kapita per bulan di bawah garis

    kemiskinan disebut penduduk miskin. Garis kemiskinan Rp 259,520 per kapita perbulan (Sept

    2012)

    KNOW YOUR COUNTRY

    sumber: Bank Indonesia, BPS, 2012

    17.7

    31.5

    6.4

    14.3

    3.7

    4.5

    Branch Density

    Sumber : WEF, Redefining the Emerging Market Opportunity, 2012

    Persentasependuduk miskin,

    Sep 2013

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    11/48

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    3500

    4000

    0.2

    0.25

    0.3

    0.35

    0.4

    0.45

    2002 2004 2006 2008 2010 2012

    GINI Ratio VS GDP/Capital

    Gini Ratio (LHS) GDP/capita (RHS)*

    -5.0

    -4.0

    -3.0

    -2.0

    -1.0

    0.0

    1.0

    2.0

    3.0

    0.30

    1.30

    2.30

    3.30

    4.30

    5.30

    6.30

    7.30

    2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Penurunan Jml Org Miskin VS GDP Grwoth

    Delta Penuru nan org miskin (jutaan)-RHS

    GDP Growth-LHS

    Pertumbuhan tidak merata, inequality meningkatKNOW YOUR COUNTRY

    Inequality

    Low and Middle income trap

    Sumber: Biro Pusat StatistikSumber : World Bank, Doing Business 2014, Indonesia, 2013.

    The most problematic factors for doing business

    5

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    12/48

    5 UKM Besar, belum digarap maksimalKNOW YOUR COUNTRY

    Total kredit UMKM dalam kredit perbankan hanya

    19,85%.

    Pertumbuhan kredit UMKM sekitar 15%(yoy), kreditperbankan 21% (yoy).

    Usaha menengah mendominasi kredit UMKM 51,40%dan share kredit mikro hanya 18,65%.

    Jumlah unit usaha UMKMmencapai 56,53 juta mendominasiunit usaha dengan porsi 99,99%dari jumlah total pelaku usaha.

    UMKM mempekerjakan sekitar97,16% dari total tenaga kerja

    110,81 juta.sumber: Statistik MSMEs 2012, Kementerian Koperasi dan UMKM

    sumber: Data Bank Indonesia, Juni 2013, diolah

    UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia

    Penyaluran kredit perbankan kepada UMKM masih rendah

    UMKM memberi porsi sekitar 56% daritotal GDP 2012.sumber: Kementerian Koperasi dan UMKM, 2012

    Rata-rata suku bunga kredit UMKM sangat tinggi > 22%.

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    13/48

    Sisi masyarakat & Penyedia JasaPENYEBAB

    future:pelayanan informal lebih disukai 13

    Hambatan-hambatan masyarakat dalam mengakses jasa keuangan (Honohan, 2004) :

    1. Hambatan harga (price barriers);

    2. Hambatan informasi (information barrier); dan

    3. Hambatan desain produk dan jasa (product and service design barriers).

    4. Hambatan channel

    Masyarakat

    Pendapatan yang rendah

    Jarak yang jauh ke lokasi kantor bank

    terdekat Mahalnya biaya unt transaksi & volume yg

    kecil

    Informasi yang masih terbatas

    Tingkat pengetahuan keuangan yang rendah

    Produk yang kurang sesuai

    Psikologi, image dan budaya

    Antrian yang panjang

    Penyedia Jasa Keuangan

    Pendirian kantor cabang bank mahal

    Persyaratan yang ditetapkan oleh regulator

    Persyaratan yang ditetapkan oleh bank

    Proses yang kompleks

    Formalitas tinggi

    Prefer nasabah non-grass root

    7

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    14/48

    LOAN/GDP & DEPOSIT/GDP RENDAHDAMPAK KE EKONOMI7

    Dampak Exclusion:1. Ekonomi biaya mahal,

    2. Sasaran eksploitasi oleh non formal

    3. Memperbesar inequality

    4. Rigiditas gap kemiskinan (low income trap)

    5. Social problem

    6. Memperlamban proses kesejahteraan keluarga7. Memperlamban pertumbuhan perekonomian lokal

    Indikator

    Jumlah

    Penduduk

    (juta)*

    KC Bank per

    100,000

    Penduduk

    Dewasa

    KC Bank per

    1,000 km2

    ATM per

    100,000

    Penduduk

    Dewasa

    ATM per

    1,000 km2

    Penabung di

    Bank per

    1,000

    PendudukDewasa

    Peminjam di

    Bank per

    1,000

    PendudukDewasa

    Loan/

    GDP (%)

    Deposit/

    GDP (%)

    Bangladesh 154.7 8.08 64.72 5.03 40.32 513.31 87.10 55.50 68.93

    Brazil 198.7 47.26 8.24 118.60 20.68 662.37 380.53 42.42 45.97

    China 1.351 7.72 9.17 37.51 44.55 13.23 271.71 90.21 140.27

    India 1.237 11.38 33.17 11.21 32.67 - - 54.24 68.64

    Indonesia 246.9 9.59 9.24 36.47 35.15 341.57 32.85 39.13

    Kenya 43.18 5.49 2.31 9.94 4.18 - - 44.56 59.81

    Malaysia 29.24 19.91 13.00 52.94 34.56 - 389.34 117.09 146.93Mexico 120.8 14.52 6.41 47.33 20.89 291.40 228.62 17.29 20.76

    Pakistan 179.2 8.97 13.40 5.42 8.10 268.30 25.69 18.97 33.23

    Philippines 96.71 8.13 17.26 19.31 41.00 445.28 - 20.94 38.15

    Sri Lanka 20.33 17.49 43.71 15.41 38.51 - - 44.83 46.38

    Thailand 66.79 11.77 12.55 84.16 89.70 1,132.21 276.15 74.08 77.63

    Vietnam 88.78 3.18 6.91 21.16 46.02 - - 111.88 119.67

    Keterangan: Posisi 2012

    Sumber: Financial Access Survey (FAS), IMF

    *) Countries Data, World Bank

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    15/48

    CAPA KATAEKONOM15

    1

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    16/48

    Sektor Keuangan & Ekonomi = postive corellation1 TEORI Sektor keuangan merupakan strong contr ibutor kepada pertumbuhan

    (Baghehot, 1873; Schumpeter, 1912; Hicks, 1969 and Miller, 1998) Goldsmith (1969) melalui cross-country study menyimpukan size dari

    sistem keuangan positif contr ibuteskepada pertumbuhan ekonomi.

    King and Levine (1993) improve on the work of Goldsmith, menegaskan

    bahwa terdapat strong posi t ive re lat ionshipantara 3 indikator

    pertumbuhan (real per capital growth, growth in capital accumulation andtotal productivity growth) dan financial development measures (liquid

    liabilities over GDP, bank credit over bank credit plus central bank

    domestic assets and credit to private sector divided by GDP).

    Levine (2005) menegaskan bahwa perkembangan sektor keuangan

    contr ibuteskepada pertumbuhan karena menyediakan informasi akanproyek-proyek potensial, monitoring pelaksanaan investasi, memperluas

    risk management dan diversifikasi, meningkatkan tabungan dan fasilitator

    pertukaran goods and services.

    TEORI

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    17/48

    Keuangan Infklusif & Stabilitas Sistem KeuanganTEORI

    1. Financial crisis highlights perlunya customer protection,financial access danfinancial stability mutually reinforcing*)

    2. Penurunan risiko likuiditas.3. Penurunan risiko kredit.4. Peningkatan kapabilitas pengelolaan keuangan via edukasi.5. Peningkatan persaingan.6. Peningkatan kesempatan untuk berinteraksi dengan sector

    keuangan dan sistem ekonomi yang lebih luas.

    7. Financial exclusion adalah risiko dalam usaha mencegahmoney-laundering and terrorist financing (FATF).8. Informal financial services dapat menjadi sumber

    instabilitas.

    1. Timothy Lyman, Windsor Global Leadership Seminar on Regulating Transformational Branchless Banking, Alliance for Financial Inclusion, Windsor,

    March 9, 2009

    2. Khan HR. Financial Inclusion and financial stability : are they 2 sides of the same coin?, Indian Banker Association, Chennai, 2011

    3. Hawkins, Peneope (2006): Financial access and financial stability, in Bank for International Settlements, Central banks and the challenge of

    development, pp 6579, www.bis.org/events/cbcd06.pdf.

    4. Hannig, A. and Jasen, S. Financial Inclusion and Financial Stability: Current Policy Issues ADBInstutite ADBI working paper series , No. 259,

    December 2010.

    5. Cull, Robert, Asli Demirguc-Kunt and Timothy Lyman. Financial Inclusion and Stability: What Does Research Show?, 2012, CGAP

    6. Cohen, Monique, Danielle Hopkins, and Julie Lee. 2008. Financial Education: A Bridge between Branchless Banking and Low-Income Clients.

    Working Paper No:4. Washington, D.C.: Microfinance Opportunities.

    7. Tadu, R. and Muyambiri, B. (2013). Financial Inclusion and Financial Stability: the important role of financial regulation in explaining the relationship.

    Journal of Research in International Business and Mangement Vol. 3(4)pp 139-149, April 2013.

    8. Dittus, Peter and Michael Klein. 2011. On harnessing the potential of financial inclusion. BIS Working Paper No:347. Switzerland: Bank for

    international Settlement.

    O

    http://www.bis.org/http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http://www.cgap.org/sites/default/files/CGAP-Brief-Financial-Inclusion-and-Stability-What-Does-Research-Show-May-2012.pdf&ei=edCOUsyJG4X3rQelkoH4CA&usg=AFQjCNF_RvY1ucszFNCxbEiAU9SIpQOTxA&bvm=bv.57084495,d.bmkhttp://www.bis.org/http://www.bis.org/http://www.bis.org/http://www.bis.org/http://www.bis.org/
  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    18/48

    Keuangan Inklusif & poverty alleviationTEORI

    Sumber : www.poverty-action.org/financialinclusion

    Beck, Thorsten, Asli Demirg-Kunt, and Ross Levine, 2007, Finance, Inequalityand the Poor, Journal of Economic Growth

    Claessens, Stijn, and Erik Feijen, 2007, Financial Sector Development and theMillennium Development Goals, World Bank Working Paper No. 89 , WorldBank.

    Claessens, Stijn, and Enrico Perotti, 2007, Finance and Inequality: Channels andEvidence, Journal of Comparative Economics , Vol. 35, No. 4.

    Honohan, Patrick, 2004, Financial Development, Growth and Poverty: HowClose Are the Links? Policy Research Working Paper No. 3203, World Bank.

    Honohan, Patrick 2005, Banking Sector Crises and Inequality, Policy ResearchWorking Paper No. 3659, World Bank.

    Chibbaa, Michael, 2009, Financial Inclusion, Poverty Reduction andtheMillennium Development Goals, European Journal of Development Research

    Vol. 21, 2

    4 faktor utama dalam peningkatan financial

    access, :

    1. Keterlibatan swasta

    2. Financial literacy,

    3. Pembiayaan mikro

    4. Public sector support

    Faktor utama dalam pengurangan kemiskinan

    (Jahan & McDonald, IMF 2011):

    1. Stabilitas sistem keuangan dan macroeconomi

    2. Easy doing business3. Legal environment yang kondusif

    4. Financial market infrastructur yang mendukung

    5. Financial access

    6. Kompetisi

    http://www.poverty-action.org/financialinclusionhttp://www.poverty-action.org/financialinclusionhttp://www.poverty-action.org/financialinclusionhttp://www.poverty-action.org/financialinclusion
  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    19/48

    D BENCHMARKING19

    1

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    20/48

    20

    Comprehensive VS Partial11. PENYUSUNAN STRATEGI FINANCIAL INCLUSION (edukasi, perlindungan konsumen,

    delivery channel, produk, kebijakan,dll)

    2. PELUNCURAN PROGRAM tertentu: DFS/MFS/Branchless Banking, basic saving, edukasi,P2P, dll

    Region Negara yang Memliki Strategi FI*)

    Asia Cambodia, Indonesia, Laos, Nepal, Pakistan,

    Philippines, Vietnam

    Afrika Benin, Burkina Faso, Cameroon, Congo, Cte

    d'Ivoire, Ethiopia, Gambia, Liberia, Madagascar,Mali, Malawi, Mauritania, Mozambique, Niger,

    Nigeria, Rwanda, Sierra Leone, Senegal, South

    Africa, Tanzania, Togo, Uganda, Zimbabwe

    Eropa &

    Central Asia

    Kyrgyz Republic, Russia, Uzbekistan

    Timur

    Tengah

    Egypt, Jordan, Syria, Yemen

    *) Source: Ros Grady, Asia-Pacific Economic Co-operation, Accelerating Financial

    Inclusion in Asia and the Pacific: An Operational Dialogue on Innovative FinancialInclusion Policies, Hawaii, 15 September, 2011

    Jumlah Negara yg Implementasikan Branchless

    Banking/ Mobile Financial Services**)

    **) Source: CGAP and Coffey International, data as of Q1 2012.

    Produk sederhana

    Prosedur sederhana

    Menggunakan HP & agen

    SOLUSI : International trend

    FasilitasIntermediasi &

    Distribusi

    Kebijakan /PeraturanPendukung

    PemetaanInformasiKeuangan

    FasilitasKeuangan

    Publik

    PerlindunganKonsumen

    EdukasiKeuangan

    Lebih dari 140 implementasi branchless banking (http://www.cgap.org/topics/agent-networks)

    SNKI

    KEUANGAN INKLUSIF INDONESIA

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    21/48

    INOVASI: Mengapa Perlu ?KEUANGAN INKLUSIF INDONESIA

    21

    Large unbankedpeople

    High inequality(giniratio 2012=0,41)

    Lowfinancial

    literacy Unsuitable products

    and services

    Complex businessprocess

    No proper channel

    Inovation

    Easy

    Low Price

    Secure &

    Reliable

    Affordable

    Challenge

    Channel Products

    Regulation Business Process Device Education Consumer

    Protection Price

    Outreach

    Proportional

    Solution

    Convenience

    1. Leadership. 2. Diversity. 3. Innovation. 4. Protection. 5. Empowerment6. Cooperation. 7. Knowledge. 8. Proportionality. 9. Framework.

    Principles forInnovative FinancialInclusion (G20)

    Agent, mobilephone, etc Basic saving, micro

    insurance, etc

    Simple CDD Tablet PC, EDC, RPID,

    Mobile phone, etc Education trough

    mobilephone, agent, etc Complaint mechanism in

    agent Sinergy MNO & banks

    Example

    The fortune at bottom of the pyramid (CK Prahalad, 2004) : terdapat business yg menguntungkan dilevelmasyarakat yang kurang beruntung sepanjang korporasi dapat menemukan proses bisnis yang sesuai.

    Portfolio of the poor (Collins, Morduch, Rutherford, Ruthven, 2010) : masyarakat kurang beruntung juga mampu

    menabung dan active money managers. A Radical Rethinking of the Way to Fight Global Poverty, Poor Economics (Abhiit, Banarjee & Duflos, 2011),

    3

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    22/48

    22

    Kebijakan untuk mendukung Financial Inclusion di beberapa negara:

    UK

    Financial Inclusion Task Force : menyediakan no-frills acccountoleh perbankan, kredit dan advise keuangan.

    USCommunity Reinvestment Act (CRA) : melarang diskriminasiterhadap small account holders (min saldo=$0.10).

    India

    Khan Commission (2004) : memperluas jaringan perbankanmelalui penggunaan business correspondents(agen). UIDAI

    Afrika Selatan Mzansi Initiative (2004): program yang melibatkanbank (5 bank) menyedikan tabungan bagi unbanked dan unserved.

    Pendekatan branchless banking : Brazil (2004), Mexico (2008), Pakistan (2008), Bangladesh (2009),

    Rusia (2009), Philipina (2003), Kamboja (2010), sebagian besar negara-negara Afrika.

    INTERNATIONAL PRACTICES3 EXAMPLE :

    Nigeria : Strategi Nasional Keuangan Inklusif

    Tanzania : Strategi Nasional Keuangan Inklusif, remittance troughmobile phone

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    23/48

    E KENAPA BI PERLU23

    SBY Global Policy Forum Sep -2010

    1 KEUANGAN INKLUSIF & BI

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    24/48

    Policy Objective Ultimate goal(level of impact)

    Micro-prudential

    Monetary Policy Price Stability

    Stable economic growth

    (economic system)

    Macro-prudential Financial Stability

    Soundness of financial

    institutions

    Conduct ofbusiness

    Protection of

    consumers

    (individual

    institution)

    Adjust : Jeroen Kremers & Dirks Schoenmaker, Twin Peaks: Experiences in the Netherlands, Desember 2010

    BI

    OJK

    Orderly markets and

    fair treatment of

    consumersIncreasing

    Wealth

    Payment system : cash less society

    Keterkaitan dengan Moneter, SSK & SP1 KEUANGAN INKLUSIF & BI

    KEUANGAN INKLUSIF & BI

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    25/48

    Surveillance

    - SIFI

    -Non SIFI

    MacroprudentialPolicy

    Market access &Development

    Strengthened FS

    Resilience

    Balanced FinancialIntermediation

    EnhancedFinancial Efficiency

    Koordinasi&

    Kerjasama

    Diversifikasi

    Monitoring institusi keuangan

    sistemik

    Monitoring

    prosiklikalitas

    Terdapat hubungan antara keuangan inklusif dengan stabilitas sistem keuangan. (Hawkins, Peneope (2006), Hannig, A.

    and Jasen, S, (2010), Khan (2011), Cull, Robert, Asli Demirguc-Kunt and Timothy Lyman. (2012),Tadu, R. and Muyambiri,B. (2013) dll)

    - Sumber dana retail

    (menurunkan risiko

    likuiditas

    - Efisiensi pelayanan

    - Market UMKM baru(diversifikasi risiko kredit)

    - Edukasi (meningkatkan

    kapabilitas).

    - Peningkatan persaingan

    Keuangan Inklusif & MakroprudensialKEUANGAN INKLUSIF & BI

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    26/48

    F KEUANGAN INKLUSIFINDONESIA26

    SBY Global Policy Forum Sep -2010

    STRATEGI NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    27/48

    STRATEGI NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF

    27

    Mencapai kesejahteraan ekonomi melalui pengurangan kemiskinan, pemerataanpendapatan & stabilitas sistem keuangan di Indonesia dengan menciptakan sistem

    keuangan yg dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat

    MediasiPerbankan

    TransparansiProduk

    TabunganKu Branchless

    banking Pembiayaan

    Start-Up

    Multilicensing Kebijakan

    branchlessbanking

    Kebijakankredit UMKM

    Edukasi :PelajarMasyarakat lain

    FinancialIdentityNumber (FIN)

    Informasi

    hargakomoditimelalui HP

    PKH Jamkesmas BLT Bansos

    BLSM

    Stabilitas Moneterdan Nilai Tukar

    Stabilitas SistemKeuangan

    Sistem PembayaranAman & Efisien

    TUJUAN

    PRO

    GRAM

    PILA

    R

    TARGET

    DAMPAK

    Intermediasi seimbang, ketahanan sistem keuangan, market efisien

    FasilitasIntermediasi &

    Distribusi

    Kebijakan/

    PeraturanPendukung

    PemetaanInformasiKeuangan

    FasilitasKeuangan

    Publik

    PerlindunganKonsumenEdukasiKeuangan

    27

    5

    KEUANGAN INKLUSIF INDONESIA

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    28/48

    Journey Financial Inclusion : a dream5

    28

    Feasible

    Eligible

    Bank

    Agent

    Mobile phone

    Credit scheme

    Basic Saving

    & E-money

    Financial track

    record

    Feasible andBankableBanking

    Transaction

    account Database

    DebiturPotensial

    Depositors(banked)

    Branchless

    Banking

    = proces

    = evolution

    Unbankedpeople

    SophisticatedDebtors

    Unbanked Menabung Produk Keuangan Lainnya

    loan

    development,product,

    infrastructure, etc

    time

    Kemampuan pengelolaan keuangan/ kesejahteraan

    Financial Deepening for SME

    UMKM

    Keuangan Inklusif

    Unbanked PeopleIndividu, unit usahaNasabah BankIndividu, Unit usaha Mikro, Kecil, Menengah

    Nasabah UMKMProgram bantuan pemerintah (BLT, PKH, dll)

    BankedPeople

    Kredit ProgramTransfer

    KEUANGAN INKLUSIF INDONESIA

    PROGRAM UTAMA

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    29/48

    Digital FinancialService*)

    Nomor Hand Phone

    No HP LinkNo RekeningTabunganKu/

    basic saving account

    Financial

    Identity

    Number

    Profil datanasabah

    Credit Rating

    (i.e non keuangan)

    Website & Sistem InformasiKeuangan Inklusif

    Kredit

    Mikro

    i.e penyaluran PKH

    Bank Led/Telco Led

    Pembuatandatabase

    InformasiHarga (SMS)

    EdukasiKeuangan

    Moveable

    CollateralE-KTP

    sangat miskin, hampir miskin, miskin

    G to P

    AsuransiMikro

    AKSESKAPABILITASMINIMUM ASSYMETRICPROGRAM UTAMA

    *) Dulu branchless banking

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    30/48

    eGPROGRAM

    30banking beyond bank branches, not banking without bank branches

    DIGITAL FINANCIAL SERVICE1

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    31/48

    Perluasan poin akses keuanganDIGITAL FINANCIAL SERVICE1

    Basic Saving Account

    E-Money

    Register No. HP

    Nasabahdg KYCSederhana

    Data

    Pendukung

    1

    2

    4

    dan/atauAkunagen

    Rekeningnasabah

    Debit/

    kredit

    platform

    Data

    1

    3

    AkunTujuan

    Rekeningnasabahdebit

    kredit

    platform

    Mobile Account Transaction

    Over the Counter Transact ion

    2

    buka akun, setor, tarik, permbayaran, pembelian

    Transfer, pembayaran, pembelian

    3

    I

    II

    Deposit sbg agen

    USSD & Notifikasi

    2 otentifikasi5

    5

    2 authentification Real time

    Notifikasi

    Debit/kredit

    2

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    32/48

    2 FINANCIAL IDENTITY NUMBER

    32

    CONTOH: FIN (8802110202012924)

    88 02 11 02 02 01 2924

    Tahun

    Kelahiran

    Bulan

    kelahiran

    Tanggal

    kelahiranKode

    Propinsi

    Kode

    Kabupaten

    Codes for

    sub-district

    Unique

    Number

    2 Digit 2 Digit 2 Digit 2 Digit 2 Digit 2 Digit 4 Digit

    9999

    4 digit

    from NIK

    Berasal dari NIK

    0 7 7 8 2 1 1 3 2 1Nomor yang bersifat unik , terhubung dengan NIKdan merupakan nomor handphone tunggal (tidak

    melekat pada satu perusahaan telekomunikasitertentu) yang dapat digunakan sebagai identitas

    keuangan

    3

    INFORMASI HARGA BAGI PRODUSEN KECIL

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    33/48

    3

    33

    mFisheries(Trinidad &

    Tobago)

    Beberapa KPWDN, swasta (ipasar) & berbagai negara menyediakan informasi

    harga di sektor pertanian dan perikanan.

    Devices: smartphones User: nelayan Informasi:

    CuacaToolsNavigasiTips first aid Info perbaikan kapal daruratHarga ikan di berbagai pasar

    Media: SMS ke local short code

    mFisheries

    INFORMASI HARGA BAGI PRODUSEN KECIL

    EDUKASI KEUANGAN

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    34/48

    Meningkatkan kapabilitasEDUKASI KEUANGAN

    Program &

    TargetTujuan

    Jangka

    WaktuProgress Tindak Lanjut

    a. Pelajar(SD, SMP,SMA/setingkat, Univ.)

    Meningkatkanpengetahuankeuangan.

    Materi edukasikeuangan masukkurikulumnasional.

    Multi years :

    Sampaidengan 2018

    Integrasi kurikulum 156sekolah.

    Pilot project di 7 IbukotaProv. (Mks, Bjm, Palu, Sby,Smr, Bdg, Mdn).

    MoU dengan KanwilKemenag Jabar.

    Penyempurnaan bahan ajar

    & pelaksanaan ToT. Integrasi kurikulum

    nasional 2013 (SMA).

    Integrasi kurikulumnasional 2013 (SD &SMP).

    Monitoring &evaluasi program.

    Penyediaan bahanajar.

    Monitoring :

    Per semester

    b. TKI Meningkatkanpengetahuankeuangan.

    Materi edukasi

    keuangan masukmateri pelatihankesiapan TKI

    Multi years:

    Sampaidengan 2018

    Penyempurnaan bahanedukasi.

    Penjajakan integrasiedukasi keuangan dalam

    kurikulum dasar pelatihanTKI.

    Integrasi kurikulumdasar pelatihan TKI.

    Rencanapelaksanaan

    edukasi (4 daerah &3 negara).

    Monitoring:

    Per semester

    c. KelompokMasyarakatTertentu

    Meningkatkanpengetahuankeuangan.

    Multi years:

    Sampaidengan 2018

    Penyusunan materi danrencana pelaksanaan edukasi

    Pelaksanaan edukasi

    Monitoring:

    Per semester

    BASIC SAVING ACCOUNT5

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    35/48

    Produk Simpanan Yang SesuaiBASIC SAVING ACCOUNT5

    Program &

    TargetTujuan

    Jangka

    WaktuProgress Tindak Lanjut

    TabunganKu

    Masyarakat Umumdan Pelajar

    Memperluasakses layanankeuangan bagimasyarakat,melaluipenyediaantabungan

    murah.

    Multi years:

    Sampai dengan2018

    Pencapaian TabunganKu(Apr 2013): 3,75 jutarekening dg saldo Rp4,18Triliun.

    Survei TabunganKu (TAWorld Bank).

    Penyusunan konsep

    penyempurnaanTabunganKu.

    Penyusunan usulankebijakan edukasi bagiperbankan.

    PenyempurnaanTabunganKu.

    Monitoring programoleh KPwBI-DN.

    Finalisasi PBI edukasiyang mencakupkewajiban

    penyediaan basicsaving acount.

    Monitoring:

    Per semester

    Kampanye Gerakan Indonesia

    Menabung

    Masyarakat Umumdan Pelajar

    Upayameningkatkankesadaranmasyarakatuntukmenabung.

    Multi years:

    Sampai dengan2018

    Surat ke seluruh Bankuntuk mendukung HariRajin Menabung (HariRaBu).

    Pemantauan komitmenperbankan.

    PelaksanaanOlimpiadePerbankan ataukegiatan kampanyebersama perbankan.

    Pelaksanaankampanye 3P dan

    GIM diKP dan KPw.

    Monitoring:

    Per semester

    PROGRAM G2P

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    36/48

    Non Cash-based ApproachPROGRAM G2P

    Pemb. Rek otomatis

    1

    2

    9

    Pendamping

    genResponden

    Edukasi IEdukasi II

    Bank PenyalurVerifikasi data (CDD)

    RTSM

    Data

    validasi

    8

    3

    4

    Data

    validasi

    Bank Kemensos

    Instruksi

    pembayaran

    transfer

    ATM

    Pengambilan

    6

    5

    7

    No HP

    Sarana1. TabunganKu2. E-money

    10Laporan

    KC Bank

    Atau

    Atau

    Via ATM/KC Bank:

    - Dapat ditarik sewaktu2

    dan dimana saja

    1. HP2. Kartu Debit3. Buku Tabungan

    SMS notifikasi :-Rekening dibuka-Dana sudah dikredit- Pengambilan sesuka hati

    Laporan

    Responden1. Aslut2. Aspaca

    Pendamping

    Telco

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    37/48

    H KOORDINASI37

    1

    BI & STAKEHOLDER

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    38/48

    1

    DKSP

    KPWDN

    DPB

    DHKDPAU

    DPNP

    DPBS

    KEMENSOS

    LPS

    KEMEN

    KOMINFO

    OJK

    BAPPENAS KEMENDAGRI

    TNP2K

    BI

    -Aspek mikroprudensial

    -Pengembangan kedepan

    Penyaluran G2P

    -KYC

    -APU/PPT

    -Limit transaksi

    -Aspek penjaminan-Bukti kepemilikan

    rekening

    -Penyaluran G2P

    -Penyaluran program

    pemerintah lain

    -Penjaminan

    -Bukti kepemilikan rekening

    Pengaturan mikroprudensial

    Keikutsertaan BPR

    -Hukum

    -Ketentuan

    Kriteria bank syariah-Kriteria bank

    -Aspek mikroprudensial

    Ketentuan sistem

    pembayaran

    -Registrasi agen

    -Monitoring

    -Review tk. Kejenuhan agen

    -Analisa dampak thd perek. daerah

    PPATK

    Bappena

    s/TNP2K

    -Jaringan , pricing, ketentuan ITE

    -Pengembangan kedepan

    BI & STAKEHOLDER

    FORUM INTERNATIONAL2

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    39/48

    FORUM INTERNATIONAL2No.

    Organisasi

    Internasional

    Tahun

    PartisipasiPeran BI

    1.

    2010 Co-chair Standard Setting Bodies Sub-Group of theGlobal Partnership on Financial Inclusion (GPFI)

    Laporan monitoring & masukan perkembanganFinancial Inclusiondi Indonesia (berkala)

    2.2010

    Knowledge and experience sharing SMEs working group

    Host APEC 2013- Workshop on Financial Inclusion

    3.2011 Leadership in Financial Inclusion Inisiative

    SMEs working group

    4. 2011 BI ikut dalam program Indonesia Financial SectorStrengthening Trust Fund(IFSS TF) - WorldBank

    5. 2011 BI sebagai anggota INFE (International Network onFinancial Education)

    6. 2010 BI sebagai anggota Steering Committee(2013-2015) Ikut serta dalam komitmen Maya Declaration Co-chair SMEs working group Mobile Financial Services working group.

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    40/48

    TERIMA KASIH40

    1

    DIGITAL FINANCIAL SERVICE

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    41/48

    41

    1

    Di Indonesia, sekitar 255 juta pelanggan seluler.(http://www.bisnis-kti.com/index.php/2012/05/telekomunikasi-pelanggan-seluler-sentuh-255-juta-orang/).

    240 jutapengguna

    telepon

    genggam

    2 juta agen& retailer

    telco

    12,5 jutamobile

    moneyditerbitkan

    penetrasi handphone tinggi

    240 jutapengguna

    telepon

    genggam

    2 juta agen& retailer

    telco

    12,5 jutamobile

    moneyditerbitkan

    .penggunaan telepon genggam sebagai media transaksi keuangan berdampak positifpada perekonomian termasuk UMKM, lapangan kerja, kesejahteraan RT dan keuangan

    inklusif ., Sridhar (2004), Waverman, Meschi and Fuss (2004), Lewin and Sweet

    (2005),Chowdhury (2006), Jensen (2007), Tcheng (2007), Donner (2008), Venturini (2009),

    Les, Levendies and Gutierres (2009), Hacker (2010), Aker and Mbiti (2010), Andrianaivo

    and Kpodar (2012).

    Sumber : Bank Indonesia Survey, 2012Sumber : Telcos Marketing Comparison Data, 2012

    DIGITAL FINANCIAL SERVICE

    1DIGITAL FINANCIAL SERVICE

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    42/48

    Informal Sektor Setempat1

    Agen Individu Memiliki Usaha Badan Hukum

    Jam kerja operasional tidak terbatas Jam kerja operasional terbatas

    Informal dan fleksibel Lebih formal dan kurang fleksibelLevel engagementtinggi Level engagement tidak setinggi

    Tidak ada turn over karyawan Turn over karyawan

    Benefit dimiliki langsung Benefit lebih dimiliki pemilik

    Level commitmentlebih tinggi Level commitmentsesuai kontrak

    Risiko lebih tinggi dari badan hukum Risiko lebih rendah dari agen individu

    Kemampuan terbatas Kemampuan lebih besar

    %Penduduk >15 Tahun Bekerja di Sektor Formal & Informal

    (BPS-Agustus 2013)

    Perbedaan Agen Individu & Badan Hukum

    DIGITAL FINANCIAL SERVICE

    1 DIGITAL FINANCIAL SERVICE

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    43/48

    1Global Distribution of Growth Potentials from Financial Inclusion

    Low growth potentialMedium growth potential

    High growth potential

    Source : Hariharan and Marktanner, ICA Institute and Kennesaw State University , 2012

    I JAWA 19,104 423 5,888 136,604,953 88,383,555 57,184,160 11,436,832

    II SUMATERA 6,656 93 2,060 54,563,410 31,068,816 20,101,524 4,020,305

    III KALIMATAN 2,140 14 726 13,787,831 8,281,674 5,358,243 1,071,649

    IV SULAWESI 1,742 23 924 17,027,267 10,207,694 6,604,378 1,320,876

    V LAINNYA 2,190 57 1,149 19,239,451 11,380,969 7,363,487 1,472,697

    31,832 610 10,746 241,222,912 149,322,708 96,611,792 19,322,358LEVEL NASIONAL

    Unbankedadult

    (LDFEUI, 2012)

    TargetNasabah: 20%

    Unbanked adult

    No PropinsiJumlah

    Kantor BU

    (BI, 2013)

    JumlahKantor BPR

    (BI, 2013)*

    Koperasi(Kemenkop,

    2013)**

    JumlahPenduduk

    (BPS, 2010)

    Pendudukdewasa

    (BPS, 2010)

    DIGITAL FINANCIAL SERVICEMarket bagi provider besar

    PILOT PROJECT1

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    44/48

    Perkembangan S/D Oktober 2013PILOT PROJECT1

    Jumlah UPLK semakin meningkat Animo masyarakat tinggi, ditunjukkan dengan peningkatan jumlah rekening (tabungan dan e-money) dan

    transaksi yang cukup tinggi. Rata-rata menabung

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    45/48

    1 jumlah agen diberbagai negara

    Source : PT Ruma

    DIGITAL FINANCIAL SERVICE

    FINANCIAL IDENTITY NUMBER

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    46/48

    Penyediaan data market unbankedFINANCIAL IDENTITY NUMBER

    Program

    Kementerian

    Program - BI

    Agen LKD

    BI - Data Center

    Hasilpengumpulan

    data danpenilaian

    Capturing

    data

    2

    2

    Kirim

    Data pokok dankeuangan

    1

    Kartu FIN

    3

    4

    1. PKH2. BLSM3. PNPM

    1. Edukasi TKI

    2. Pendampingan UMKM3. LKD4. Survey RT

    Credit

    rating

    Pemberian layanan jasa dan produk keuangan internal rating

    6

    5

    1

    1

    Analisaprofil risiko

    Pemetaan profil

    nasabah potensial

    Masyarakatunbanked

    Pengisian formulir

    secara on line

    psycometric

    asssessmentVerifikasi

    e-KTP

    3

    Notifikasi

    3

    Optional

    INFORMASI HARGA BAGI PRODUSEN KECIL

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    47/48

    Meningkatkan bargaining positionINFORMASI HARGA BAGI PRODUSEN KECIL

    Data HargaPedagang

    Data Harga

    Produsen

    Data

    storage

    Input Proses Output

    DataProcessing

    ManualInput

    Input viamobiledevice

    VerifikasiData

    Data o/Surveyor

    DataKementan

    DataKemendag

    Alternatif data

    I

    Alternatif data

    II

    4 PROGRAM G2P

  • 5/19/2018 Financial Inclusion

    48/48

    4 PROGRAM G2PSumber : Rapat Persiapan Uji Coba Branchless Banking,

    September 2013, Bappenas

    25%

    Sangat

    Miskin

    Miskin

    Hampir

    Misk in /

    Rentan

    7.00 %

    11,37%

    25.00%

    40,00%

    11.37%

    Rumah TanggaPPLS 2011

    PendudukTahun 2012

    (15.5 Juta)

    (28.07 Juta)(5.7 juta)

    (24.7 Juta)

    40.00%(98.1 Juta)

    100,00% 100,00%(62 Juta)

    (4.3 juta)7.00 %(17.2 Juta)

    25%(61.3 Jt)

    Garis Kemiskinan Juli 2013

    Basis Data Terpadu berisikan daftar namadan alamat 40% penduduk Indonesiadengan status sosial ekonomi terendah.

    Cakupan Program2 Perlindungan Sosial:Jamkesmas 30% (86,4 juta jiwa); Raskin dan BSM25% (15.5 Juta RT).

    Berdasarkan data PPLS tahun 2011:

    - 481 ribu (50,94% RT peserta PKH memiliki HP.