3
Silvina (13/346706/EK/19354) Pandangan Filsafat Umum dan Agama Buddha Mengenai Pendidikan Filsafat Umum Pendidikan Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik  potensi fisik, potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat  berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis, dinamis, guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Pendidikan yang ada saat ini diyakini berasal dari filsafat-filsafat yang sudah ada sejak dulu. Menurut Prof. Imam Barnadib, filsafat pendidikan pada dasarnya merupakan penerapan suatu analisis filosofis terhadap lapangan pendidikan. John Dewey pun mendefinisikan filsafat sebagai teori umum dari pendidikan, landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan. Hubungan filsafat dan pendidikan merupakan hubungan keharusan. Berfilsafat berarti mencari nilai-nilai ideal yang lebih baik sedangkan pendidikan mengaktualisasikan nilai-nilai ini dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain, pendidikan bertindak mencari arah terbaik dengan  berbekal teori pendidikan yang diberikan oleh pe mikiran filsafat, sehingga ada hubun gan timbal-  balik di antara keduanya. Brubacher (1950) mengemukakan bahwa filsafat tidak hanya melahirkan sains atau pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat  pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya menjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam lapangan pendidikan. Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut: a. Filsafat merupakan pendekatan yang digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan masalah pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan.  b. Filsafat berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan oleh para ahlinya mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata. c. Filsafat mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam  pengembangan teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan. d. Filsafat termasuk di dalamnya kegiatan merumuskan dasar-dasar dan tujuan  pendidikan. e. Filsafat termasuk kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan.

Filsafat Umum Dan Agama Buddha (Pendidikan) - Silvina (346706)

  • Upload
    silvina

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

7/26/2019 Filsafat Umum Dan Agama Buddha (Pendidikan) - Silvina (346706)

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-umum-dan-agama-buddha-pendidikan-silvina-346706 1/3

Silvina (13/346706/EK/19354)

Pandangan Filsafat Umum dan Agama Buddha Mengenai Pendidikan

Filsafat Umum Pendidikan

Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik

 potensi fisik, potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat

 berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam

keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis, dinamis, guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan.

Pendidikan yang ada saat ini diyakini berasal dari filsafat-filsafat yang sudah ada sejak dulu.

Menurut Prof. Imam Barnadib, filsafat pendidikan pada dasarnya merupakan penerapan

suatu analisis filosofis terhadap lapangan pendidikan. John Dewey pun mendefinisikan filsafat

sebagai teori umum dari pendidikan, landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan.

Hubungan filsafat dan pendidikan merupakan hubungan keharusan. Berfilsafat berarti mencari

nilai-nilai ideal yang lebih baik sedangkan pendidikan mengaktualisasikan nilai-nilai ini dalam

kehidupan manusia. Dengan kata lain, pendidikan bertindak mencari arah terbaik dengan

 berbekal teori pendidikan yang diberikan oleh pemikiran filsafat, sehingga ada hubungan timbal-

 balik di antara keduanya. Brubacher (1950) mengemukakan bahwa filsafat tidak hanya

melahirkan sains atau pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat

 pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya menjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang

timbul dalam lapangan pendidikan. Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan

dapat diuraikan sebagai berikut:

a.  Filsafat merupakan pendekatan yang digunakan oleh para ahli pendidikan dalam

memecahkan masalah pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan.

 b.  Filsafat berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan

oleh para ahlinya mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata.

c.  Filsafat mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam

 pengembangan teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.

d.  Filsafat termasuk di dalamnya kegiatan merumuskan dasar-dasar dan tujuan

 pendidikan.

e.  Filsafat termasuk kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan.

7/26/2019 Filsafat Umum Dan Agama Buddha (Pendidikan) - Silvina (346706)

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-umum-dan-agama-buddha-pendidikan-silvina-346706 2/3

Persepsi Buddhis terhadap Filosofi Pendidikan

Sang Buddha adalah guru para dewa dan manusia. Dalam mengajar, Sang Buddha selalu

melihat keadaan batin para siswa-Nya. Pengajaran dalam agama Buddha juga mencakup

 pengertian yang sama dengan pendidikan umum, yaitu merupakan interaksi antara guru dan

siswa. Sesuai dengan yang dijelaskan dalam Sigalovada Sutta, ada lima kewajiban guru, yaitu:

melatih siswa sedemikian rupa sehingga ia terlatih dengan baik; membuat ia menguasai apa yang

telah diajarkan; mengajar secara mendalam ilmu pengetahuan dan kesenian; berbicara baik

tentang muridnya di antara sahabat dan kawan-kawannya; memperlengkapi muridnya demi

keamanan dalam setiap arah, sedangkan lima kewajiban murid, yaitu: bangkit dari tempat duduk

mereka; melayani mereka; dengan tekad baik untuk belajar; memberikan persembahan kepada

mereka; dan memberikan perhatian sewaktu diberi pelajaran.

Sang Buddha selalu menganjurkan para siswa-Nya untuk aktif, tidak menerima begitu

saja yang diberikan melainkan dengan menyelidiki dan membuktikan sendiri apakah ajaran itu

 baik atau tidak (dalam Kalama Sutta). Namun pada prinsipnya ada tiga cara Sang Buddha

mengajar, yaitu:

a.  Beliau mengajar agar mereka yang mendengar dapat mengetahui secara mendalam

dan melihat dengan benar apa yang pantas untuk diketahui dan dilihat.

 b.  Beliau mengajar dengan alasan-alasan sehingga mereka yang mendengar dapat

merenungkan Dhamma dan melihatnya dengan benar.

c.  Beliau mengajar dengan suatu cara yang luar biasa sehingga mereka yang mengikuti

ajaran-Nya itu dapat memperoleh faedah-faedah sesuai dengan praktek mereka.

Proses pengajaran yang dilakukan Sang Buddha tidak pernah bertentangan dengan

 prinsip pengajaran atau pendidikan yang ada sekarang ini. Bahkan metode yang digunakan oleh

Sang Buddha tetap relevan untuk dijalankan meskipun harus dilakukan penyesuaian. Komponen

yang masih sama pada zaman Sang Buddha dengan zaman sekarang, yaitu:

a.  Guru.

 b. 

Murid.

c.  Tujuan.

d.  Materi.

e.  Metode atau alat perlengkapan.

f.  Evaluasi.

7/26/2019 Filsafat Umum Dan Agama Buddha (Pendidikan) - Silvina (346706)

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-umum-dan-agama-buddha-pendidikan-silvina-346706 3/3

Kesimpulan

Pandangan pendidikan dari sisi filsafat dan agama Buddha tidak berbeda jauh, tujuannya

sama-sama untuk mengembangkan manusia menjadi lebih baik lagi. Hanya saja ada beberapa

metode pengajaran yang harus disesuaikan sesuai dengan kapasitas manusia di zaman sekarang

ini. Namun perlu diingat bahwa metode agama Buddha dalam mencapai kebenaran tertinggi

(sesuai dengan tujuan pendidikan dalam agama Buddha) tidak didasarkan pada kemajuan intelek

akademis saja. Ilmu pendidikan yang diperoleh melalui pembelajaran pun alangkah lebih baik

untuk disebarluaskan dan dibagikan kepada orang lain agar informasi (ilmu pendidikan) tersebut

tidak hanya berhenti dan bermanfaat hanya bagi diri sendiri saja.

Referensi

http://www.chingtu.net/index.php/buddha-dharma/artikel-suhu-dutavira/307-falsafah-dan-tujuan-

 pendidikan-agama-buddha (Diakses 16 Maret 2016)

http://inspiration-of-freedom.blogspot.co.id/2011/11/konsep-pendidikan-dalam-agama-

 buddha.html (Diakses 16 Maret 2016)