15
FILSAFAT, ILMU DAN AGAMA M. Irsadi Farista 06122502007

Filsafat, ilmu dan agama

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Filsafat, ilmu dan agama

FILSAFAT, ILMU DAN AGAMA

M. Irsadi Farista06122502007

Page 2: Filsafat, ilmu dan agama

PENDAHULUAN

Filsafat adalah usaha untuk memahami dan mengerti dunia dalam hal makna dan nilai – nilainya. Bidang filsafat sangat luas dan mencakup secara keseluruahan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat hidup serta apa yang menjadi tujuan hidupnya. Filsafat berusaha untuk menyatukan hasil – hasil ilmu dan pemahaman tentang moral, estetika, dan agama.

Page 3: Filsafat, ilmu dan agama

RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:a. Apa itu ilmu dan definisi ilmu?b. Apa itu agama dan definisi agama?c. Bagaimana hubungan antara filsafat

dengan agama tersebut?d. Bagaimana hubungan antara ilmu dan

agama tersebut?

Page 4: Filsafat, ilmu dan agama

ILMU

Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang mempunyai ciri tertentu yang sesuai dengan teori dan kenyataan yang ada. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui manusia dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Kata ilmu dalam pengertian teknis operasional ialah kesadaran tentang realitas. Pengertian ini didapat dari makna – makna ayat yang ada dalam Al-quran, “orang yang memiliki kesadaran tentang realitas melewati pendengaran, pengelihatan dan hati akan berpikir rasional dalam mengadapi kebenaran” (QS, 17 : 36).

Page 5: Filsafat, ilmu dan agama

LANJUTAN ILMU......

Ilmu diperoleh antara lain melalui metode ilmiah, yaitu berbagai prosedur yang mewujudkan pola – pola dan langkah – langkah dalam pelaksanaan sesuatu penelitian ilmiah. Prosedur tersebut antara lain : deduksi dan induksi.

Aksioma ilmu adalah1. Mencapai nilai kebenaran ilmiah.2. Memahami aneka kejadian.3. Meramalkan peristiwa yang akan terjadi.4. Menguasain alam untuk memanfaatkannya.

Page 6: Filsafat, ilmu dan agama

AGAMA

Tidak mudah bagi kita untuk menentukan pengertian agama, karena agama bersifat bathiniah, subjektif, dan individualitas. Kalau kita membicarakan agama akan dipengaruhi oleh pandangan pribadi dan juga pandangan agama yang kita anut.

Page 7: Filsafat, ilmu dan agama

LANJUTAN AGAMA......

Beberapa pengertian agama, antara lain :1. Istilah agama ditinjau dari tata bahasa dalam kamus bahasa Indonesia :

Agama berarti sistem, prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaikan dan kewajiban – kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan itu.

Agama menuntut pengetahuan untuk beribadah yang merupakan hubungan manusia dengan Tuhan.

2. Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “aagama” yang berarti tradisi. Pada konsep yang sama dalam bahasa latin disebut “religio” yang berarti mengikat kembali yang bermaksud mengikat dirinya kepada tuhan.

3. Secara liguistik, din berarti ketaatan dan balasan. Penulis kitab Magayisul Lughah mengatakan bahwa asal dan akar kata ini berarti penghambaan dan kehinaan (tunduk). Sedangkan Raghib dalam Mufradai-nya mengatakan bahwa agama berarti ketaatan dan balasan. Oleh karena itu, Syariat dinamakan din karena lazim ditaati.

4. Menurut para pemikir Barat definisi agama antara lain, Agama adalah insting, aksi, dan kondisi spiritual yang “menjangkiti” sekelompok orang tertentu dalam kesendirian mereka di hadapatn Tuhan (William James adalah seorang filsuf sekaligus psikolog berkebangsaan amerika. Ia hidup pada tahun 1842 – 1910)

Page 8: Filsafat, ilmu dan agama

LANJUTAN AGAMA.....

Aksiologi Agama antara lain :1. Agama bisa diargumentasikan. Yakni, secara logis

bisa dibela, karena unsur – unsur dan ajarannya bisa diterima oleh akal sehat.

2. Agama memberikan makna dalam kehidupan. Yakni, manusia terjaga dari keputusasaan, dan menghilangkan asumsi tak bermaknanya kehidupan.

3. Agama merupakan pemberi harapan.4. Agama diharapkan bisa meluhurkan segala tindakan

dalam masyarakat sosial.5. Agama mengajarkan rasa tanggung jawab kepada

manusia.

Page 9: Filsafat, ilmu dan agama

HUBUNGAN FILSAFAT DAN AGAMA

Hubungan antara filsafat dan agama dalam sejarah kadang-kadang dekat dan baik, dan kadang-kadang jauh dan buruk. Ada kalanya para agamawan merintis perkembangan filsafat. Ada kalanya pula orang beragama merasa terancam oleh pemikiran para filosof yang kritis dan tajam. Para filosof sendiri kadang-kadang memberi kesan sombong, sok tahu, meremehkan wahyu dan iman sederhana umat. Kadang-kadang juga terjadi bentrokan, di mana filosof menjadi korban kepicikan dan kemunafikan orang-orang yang mengatas-namakan agama.

Page 10: Filsafat, ilmu dan agama

LANJUTAN......

a. Socrates dipaksa minum racun atas tuduhan atheisme padahal ia justru berusaha mengantar kaum muda kota Athena kepada penghayatan keagamaan yang lebih mendalam.

b. Filsafat Ibn Rusyd dianggap menyeleweng dari ajaran-ajaran Islam, ia ditangkap, diasingkan dan meninggal dalam pembuangan.

c. Abelard (1079-1142) yang mencoba mendamaikan iman dan pengetahuan mengalami berbagai penganiayaan.

d. Thomas Aquinas (1225-1274), filosof dan teolog terbesar Abad Pertengahan, dituduh kafir karena memakai pendekatan Aristoteles (yang diterima para filosof Abad Pertengahan dari Ibn Sina dan Ibn Rusyd).

e. Giordano Bruno dibakar pada tahun 1600 di tengah kota Roma. Sedangkan di zaman moderen tidak jarang seluruh pemikiran filsafat sejak dari Auflklarung dikutuk sebagai anti agama dan atheis.

Page 11: Filsafat, ilmu dan agama

LANJUTAN ......

Filsafat sekurang-kurangnya dapat menyumbangkan empat pelayanan pada agama :

1. Pertama. Menjelaskan makna wahyu Tuhan sampai mendekati makna yang sesungguhnya,

2. Kedua, Mensistematisasikan, membetulkan dan memastikan ajaran agama yang berdasarkan wahyu,

3. Ketiga, filsafat dapat membantu agama dalam menghadapi masalah-masalah baru,

4. keempat yang dapat diberikan oleh filsafat kepada agama diberikan melalui fungsi kritisnya.

Page 12: Filsafat, ilmu dan agama

HUBUNGAN ILMU DAN AGAMA

Agama berbeda dengan sains dan filsafat karena agama menekankan keterlibatan pribadi, walaupun kita dapat sepakat tidak ada definisi agama yang dapat diterima secara universal. Kemajuan spiritual manusia dapat diukur dengan tinggi nilai yang tak terbatas yang ia berikan kepada objek yang ia sembah. Seorang yang religius merasakan adanya kewajiban yang tak bersyarat terhadap zat yang dia anggap sebagai sumber yang tertinggi bagi kepribadian dan kebaikan.

Wilayah ilmu berbeda dengan wilayah agama. Jangankan ilmu, akal saja tidak sanggup mengadili agama. Para ulama sekalipun, meski mereka meyakini kebenaran yang dianut tetapi tetap tidak berani mengklim kebenaran yang dianutnya, oleh karena itu mereka selalu menutup pendapatnya dengan kalimat “wallohu a’lamu bissawab”, bahwa hanya Allah-lah yang lebih tahu mana yang benar.

Page 13: Filsafat, ilmu dan agama

LANJUTAN ......

Dalam agama sekurang – kurangnya ada empat ciri yang dapat kita kemukakan, yaitu :1. Adanya kepercayaan terhadap yang gaib, kudus, maha

agung dan pencipta alam semesta (Tuhan).2. Melakukan hubungan dengan hal – hal diatas, dengan

berbagai cara. Seperti dengan mengadakan acara – acara ritual, pemujaan, pengabdian, dan do’a.

3. Adanya suatu ajaran (doktrin) yang harus dijalankan oleh setiap penganutnya.

4. Menganut ajaran Islam, ajaran tersebut diturunkan oleh Tuhan tidak langsung kepada seluruh umat manusia, melainkan kepada Nabi – nabi dan Rasulnya. Maka menurut ajaran islam adayan rasul dan kitab suci merupakan ciri khas dari pada agama.

Page 14: Filsafat, ilmu dan agama

SIMPULAN

1. Sumber kebenaran ilmu dan filsafat adalah sama, keduanya dari manusia itu sendiri dalam arti pikiran pengalaman dan intuisinya. Oleh karena itu disebut juga horizontal dan immanent. Sumber kebenaran agama adalah datangnya dari Allah di langit, karena itu disebut vertikal dan transendental.

2. Pendekatan kebenaran ilmu pengetahuan dengan jalan riset, pengalaman, dan percobaan sebagai tolak ukur. Pendekatan kebenaran filsafat dengan jalan perenungan akal budi dan budi murni manusia secara radikal, tanpa pertolongan Allah. Pendekatan kebenaran agama dengan jalan berpatokan kepada wahyu Allah yang dimodifikasikan dalam kitab suci Taurat, Injil, dan Al-Quran.

Page 15: Filsafat, ilmu dan agama

LANJUTAN .....

3. Kepercayaan merupakan titik tolak dalam agama dan lewat pengkajian selanjutnya dapat meningkatkan atau menurunkan kepercayaan dan rasa tak percaya, ilmu pengetahuan mulai mengkaji dengan riset, pengalaman, dan percobaan untuk sampai kepada kebenaran yang faktual.

4. Tujuan ilmu pengetahuan hanyalah bersifat teoritis demi ilmu pengetahuan dan umumnya. Tujuan filsafat adalah kecintaan kepada ilmu pengetahuan yang bijaksana dengan hasil kedamaian dan kepuasan jiwa yang sedalam – dalamnya. Tujuan agama kedamaian, keharmonisan, kebahagiaan, keselamatan, keselarasan, keridhaan (keselamatan dalam istilahnya “salam” seperti ucapan Allah pada ahli surga di akhirat).