Upload
tiinaa-goncalves
View
88
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
filtrasi
Citation preview
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
-1/24-
MODUL 1.04 Filtrasi
I. Pendahuluan
Proses filtrasi bertujuan memisahkan padatan dari campuran fasa cair dengan
driving force perbedaan tekanan sehingga mendorong fasa cair melewati lapisan suport
pada medium filter. Pada proses filtrasi, pemisahan padatan akan tertahan pada medium
penyaring. Sedangkan fasa cair yang melewati medium filter berupa limbah/ hasil
sampingnya. Prosedur filtrasi sederhana dapat diterapkan langsung pada benda padat
yang bentuknya tetap. Sebaliknya, diperlukan perlakuan-perlakuan khusus sebelum dan
sesudah proses filtrasi jika padatan yang akan dipisahkan berupa cairan yang mudah
terdeformasi atau berukuran kecil dan relatif sulit diambil dari suspensi cair. Filtrasi
sering diterapkan pada proses-proses biologis seperti memisahkan ekstrak juice atau
memisahkan mikroorganisme dari medium fermentasinya. Pada proses-proses pemisahan
yang sulit, proses filtrasi konvesional harus didukung dengan teknologi lain agar filtrasi
lebih praktis, cepat, dan kualitas produk tidak terdegradasi.
Pada umumnya, penerapan teknologi filtrasi pada industri kimia telah banyak
mengalami modifikasi. Modifikasi ini terutama dilakukan untuk memperbaiki sifat dan
karakteristik fisika dan kimiawi cake yang terakumulasi pada medium filter. Padatan cake
umumnya dipisahkan dari medium filter dengan penambahan aditif tertentu. Padatan cake
akan membentuk ageregat yang semakin lama semakin besar sehingga mudah dilepas
dari medium filternya. Padatan lain yang biasa ditambahkan adalah filter aid. Tanpa filter
aid akumulasi cake pada medium filter akan sangat sedikit karena terbawa aliran cross
flow yang besar.
Dengan melaksanakan praktikum ini, praktikan akan memahami bagaimana
proses filtrasi konvensional dilaksanakan. Pada teknologi filtrasi konvensional,
pembentukan cake sangat signifikan, sehingga aliran cross flow diabaikan. Proses filtrasi
ini umumnya melibatkan padatan tak terdeformasi yang berukuran relatif besar.
Pada praktikum ini digunakan press filter berupa plate and frame filter press.
Filter terdiri atas plate and frame yang tersusun secara selang-seling. Plate terpisah dari
frame dengan suatu filter cloth. Pressing dilakukan untuk mendapatkan posisi plate dan
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 2 dari 24
frame yang sesuai dan dikerjakan dengan putaran manual dan putaran hidrolik. Slurry
dimasukkan melalui lubang-lubang frame dan filtrat mengalir melalui cloth ditiap sisi
sehingga 2 produk (sluury dan cake) terbentuk secara simultan di tiap ruang penyaringan.
II. Tujuan
Tujuan pelasanaan praktikum Modul Filtrasi adalah:
1. Praktikan mengetahui karakteristik filtrasi (penyaringan), khususnya hubungan waktu
dengan perolehan filtrat
2. Praktikan memahami tahanan/hambatan baik pada medium filter maupun cake pada
operasi penyaringan
III. Sasaran
Berkenaan dengan tujuan praktikum, praktikan diharapkan dapat:
1. Menentukan persamaan penyaringan pada tekanan tetap.
2. Menghitung tahanan medium penyaring dan tahanan spesifik padatan saring.
3. Menentukan pengaruh tekanan terhadap tahanan spesifik padatan dan kekeringan
padatan.
IV. Tinjauan Pustaka
IV.1 Peralatan Proses Filtrasi Konvensional
Peralatan untuk proses filtrasi konvensional sangat bervariasi, dari conventional
plate and frame filter press sampai jenis rotary vacuum filters. Tipe plate and frame filter
press yang paling umum disajikan pada Gambar 1a. Plate and frame filter press jenis ini
yang diaplikasikan di Industri umumnya terdiri atas tujuh bagian medium filter dari
logam yang saling menutupi secara renggang dan tempat yang cukup untuk menampung
cake sampai filtrasi selesai. Tipe lain memiliki pelat yang saling sejajar sehingga dapat
digunakan dengan medium filter berupa penyaring kertas atau kain secara terpisah dari
alat utama. Medium filter dapat dimasukkan pada peralatan filtrasi dengan membuka
frame yaitu tempat cake terbentuk. Tipe peralatan filtrasi jenis ini digunakan jika cake
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 3 dari 24
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 4 dari 24
membongkar badan alat filtrasi yang tinggi tersebut saat mengambil cake. Jenis ini
memiliki area filtrasi yang cukup luas per volumenya.
Tipe alat filtrasi tubes on the candle dapat dilihat pada Gambar 1d. Alat ini
tergantung pada tabung-tabung yang fungsinya mirip tali penarik. Cake terbentuk pada
bagian luar alat filtrasi itu dan filtrat mengalir melalui cake yang terakumulasi menuju
bagian atas untuk dibuang. Peralatan ini dibersihkan dengan cara backwash.
Gambar 2 Skema Rotary Vaccum Filter
Jenis lain adalah rotary vacuum filter. Jenis ini paling banyak digunakan pada
skala besar di industri kimia karena dapat menangani padatan yang sulit difilter, dan
banyak dilengkapi sarana otomatis sehingga tenaga manual yang dibutuhkan tidak
banyak. Desain rotary vacuum filter juga sangat bervariasi. Bentuk dasar rotari vacuum
filter adalah Gambar 2. Filter ini dilengkapi drum yang terus berputar. Tekanan di luar
drum adalah tekanan atmosferik, tetapi di dalam drum mendekati vakum. Drum ini
dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung suspensi padatan yang akan difilter, lalu
drum diputar dengan kecepatan rendah selama operasi. Cairan tertarik melewati filter
cloth karena tekanan vakum, sedangkan padatan akan tertinggal di permukaan luar drum
membentuk cake. Jika cake akan diambil dari drum, putaran drum dihentikan, drum
dikeluarkan dari fasa cair, cake dicuci, dikeringkan, dan kemudian diambil. Pengambilan
padatan dari drum dilakukan dengan sejenis pisau yang juga bermcam-macam jenis dan
disainnya bergantung jenis cake.
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 5 dari 24
IV.2 Filtrasi Cake
Medium filter pada filtrasi cake relatif tipis dibandingkan dengan filter
klarifikasi. Pada awal filtrasi sebagian partikel padat masuk ke dalam pori medium dan
tidak dapat bergerak lagi, tetapi segera setelah itu bahan terkumpul lagi pada permukaan
septum/ medium penyaringnya. Setelah tahap awal yang berlangsung beberapa menit
tersebut zat padat cake tersebut berfungsi sebagai medium filtrasi, bukan septum lagi.
Cake tersebut terakumulasi sampai ketebalan tertentu pada permukaan dan sewaktu-
waktu harus dibersihkan.
Filter cake biasanya bekerja dengan tekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfer
pada bagian hulu atau vakum pada sisi hilir. Filter ini dapat beroperasi kontinu dapat pula
secara batch. Namun karena sulitnya mengeluarkan zat padat melawan tekanan positif ,
umumnya filter diopersikan secara batch.
IV.2.1 Medium Filter
Septum atau medium penyaring pada setiap filter harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1. harus dapat menahan zat padat yang akan disaring dan menghasilkan filtrat yang
cukup jernih
2. tidak mudah tersumbat
3. harus tahan secara kimiawi dan kuat secara fisik dalam kondisi proses
4. harus memungkinkan penumpukan cake dan pengeluaran cake secara total dan
bersih
5. tidak mahal.
Dalam industri medium filter yang banyak dipakai adalah kain kanvas. Masing-masing
jenis kanvas dengan ketebalan dan pola anyaman tertentu juga memiliki kegunaan
tertentu. Untuk zat cair yang bersifat korosi digunakan medium filter seperti kain wol,
tenunan logam monel atau baja tahan karat, tenunan gelas, atau kertas. Kain sintesis
seperti nilon, polipropilena, dacron juga tahan secara kimia.
IV.2.2 Bahan Aditif untuk Proses Filtrasi
Zat padat yang lembek atau sangat halus, yang membentuk cake yang rapat dan
impermeabel akan segera menyumbat medium filtrasi yang cukup halus untuk
menahannya. Untuk menyaring bahan padat seperti itu porositas cake harus ditingkatkan
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 6 dari 24
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 7 dari 24
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 8 dari 24
Shell-and-leaf Filter
Shell-and-leaf Filter memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1. dapat digunakan untuk proses filtrasi tekanan tinggi
2. tenaga manusia yang diperlukan sedikit
3. hasil pencucian cake lebih efektif
Gambar 4 Tekanan tangki horisontal shell and leaf filter
Salah satu model Shell-and-leaf Filter adalah tangki horisontal seperti pada
Gambar 4. Seperangkat lempengan disusun pada suatu rak yang dapat ditarik keluar.
Pada Gambar 4 terlihat unit tersebut sedang dibongkar untuk mengeluarkan cake. Pada
waktu operasi, lempengan-lempengan itu terletak di dalam selongsong yang tertutup.
Umpan masuk melalui sisi tangkai, filtrat lewat melalui daun dan keluar melalui sistem
pipa pembuangan.
Press Filter Continue
Filter ini biasanya memerlukan banyak tenaga manusia untuk operasinya. Untuk
mengatasinya digunakan tekanan vakum. Namun filter vakum juga terkadang kurang
ekonomis pada zat padat yang sangat halus, tekanan uap zat cair tinggi, viskositas lebih
dari 1 cP, atau bila zat cair berupa larutan jenuh yang akan mengkristal.
IV.3 Perlakuan Awal Sebelum Proses Filtrasi
Campuran tertentu seperti suspensi, padatan lumpur, atau larutan-larutan tertentu
(seperti produk bioproses) sulit difiltrasi langsung. Hal ini disebabkan campuran tersebut
merupakan fluida yang sangat non-newtonian, atau karena cake yang terbentuk sangat
compressible sehingga cake dapat terdeformasi menjadi lapisan yang tidak
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 9 dari 24
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 11 dari 24
ε = fraksi kosong pada cake
IV.4.2 Filtrasi Batch
Pada filtrasi batch laju alir cairan yang akan difiltrasi dapat disusun ulang
menjadi:
dtdV.
A1v = (3)
dimana:
V = total volume filtrat
t = waktu filtrasi
Tahanan (L/k) dapat dianggap terjadi dari kontribusi tahanan cake (RC) dan
tahanan medium filter (RM), sehingga dapat ditulis:
CM RRkL
+= (4)
Dengan mensubstitusi persamaan 3 dan 4 ke persamaan 1 akan didapat:
( )CM RRP
dtdV.
A1
+∆
=µ
(5)
Tahanan medium RM biasanya konstan, tidak bergantung pada jumlah cake yang
dihasilkan, sedangkan tahanan cake RC bervariasi bergantung volume cake yang telah
difiltrasi.
Incompresible Cake
Jika cake bersifat incompresible, ketebalan cake berbanding lurus dengan volume
filtrat dan berbanding terbalik dengan luas filter, sehingga dapat ditulis:
=
AV..R oC ρα (6)
dimana α merepresentasikan reistansi spesifik cake dan ρo adalah massa cake per volume
filtrat. Dimensi α adalah panjang per massa.
Substitusi persamaan umum filtrasi menjadi:
+
∆=
AV..R
PdtdV.
A1
oM ραµ (7)
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 12 dari 24
Dengan kondisi batas saat t =0, V=0 (pada awal proses tidak ada padatan yang tertahan
pada filter). Integrasi persamaan tersebut akan menghasilkan bentuk sederhana:
BAVK.
VAt
+
=
(8)
dimana: P
.RBdan P2.
..K Mo
∆=
∆=
µραµ
Dengan demikian plot antara (A.t / V) terhadap (V/A) akan linear. Gradien K adalah
fungsi pressure drop dan sifat milik cake (α,ρ). Intercep B tidak bergantung pada sifat
milik cake, tetapi preporsional terhadap tahanan medium. Jika tahanan medium
diabaikan, persamaan tersebut dapat disederhanakan lagi:
V. P2.
..t
2o
∆=
Aραµ
(9)
Compressibel Cake
Untuk mengestimasi efek faktor kompresibilitas, diasumsikan resistansi spersifik
α adalah fungsi dari ∆P menurut hubungan:
( )sP' ∆= αα (10)
α’ adalah konstanta yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk partikel yang
membentuk cake, dan s adalah kompresibilitas cake. Umumnya s bervariasi dari 0,1
sampai 0,8. Nilai α’ dan s mudah ditentukan dengan memplot log α terhadap log ∆P. Jika
nilai s besar umpan harus dipretreatment dengan penambahan filter aid.
IV.4.3 Filtrasi Kontinu
Teknologi filtrasi yang umum diterapkan dalam industri kimia adalah filtrasi
kontinue. Analisis operasi filtrasi ini dibagi dalam 3 tahap. Dalam satu siklus filtrasi ada
3 proses pokok yang terjadi:
1. pembentukan cake,
2. pencucian cake untuk membuang larutan baik yang masih berguna maupun yang
telah menjadi limbah,
3. pelepasan cake dari filter.
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 13 dari 24
( )P∆
=
=
.AV..'R
AV..R
oC
oC
ρα
ρα
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 14 dari 24
Dari persaamaan itu dapat disimpulkan bahwa pembentukan cake dapat dikendalikan
dengan memvariasikan tc dan β. Pada β yang konstan, fulks filtrat akan berbanding
terbalik dengan akar tc.
V.4.3.2 Pencucian Cake
Setelah cake terbentuk dan terakumulasi dalam jumlah yang cukup banyak,
dilakukan pencucuian untuk melarutkan dan membuang pelarut dan cairan lain yang tidak
diinginkan berada dalam cake tersebut. Proses pencucian ini memiliki 2 fungsi. Fungsi
pertama adalah membuang pelarut yang tidak diinginkan dalam cake yang terjebak dalam
pori-pori di dalam cake. Yang kedua, proses pencucian berfungsi mendukung difusi
keluar larutan yang terikat dalam partikel cake. Difusi ini akan memudahkan recovery
cake selanjutnya.
Ada 2 faktor yang terrlibat dalam proses pencucian cake. Yang pertama adalah
fraksi bahan terlarut yang masih boleh berada dalam cake setelah pencucian selesai,
fraksi ini menentukan volume larutan pencuci yang dibutuhkan. Faktor kedua adalah laju
larutan pencuci melewati cake. Laju pencucian ini mengendalikan fraksi waktu dari
keseluruhan waktu siklus tc yang dibutuhkan untuk pencucian.
Fraksi material terlarut yang dapat ditoleransi berada dalam cake setelah
pencucian berhubungan dengan volume larutan pencuci yang dibutuhkan menurut
persamaan:
( )nε-1r = (17)
dimana r adalah rasio bahan terlarut yang masih tertahan dalam cake setelah pencucian
dengan bahan t erlarut mula-mula sebelum dicuci, n adalah volume larutan pencuci dibagi
dengan volume cairan yang tertahan dalam cake, dan ε adalah efisiensi pencucian cake.
Fraksi r bervariasi dari 0 sampai 1, makin kecil r makin efektif pencucian. Efisiensi 1
berarti r =1, dan berarti pula tidak akan ada bahan terlarut tertinggal dalam cake
berapapun volume pencuci yang digunakan.
Larutan pencuci tidak mengandung padatan baru, sehingga laju alirnya dapat
dianggap konstan dan sama dengan laju filtrat di akhir tahap pembentukan cake. Laju alir
ini dinyatakan dengan persamaan:
( )W
21
fo
s1W .t
.t2.µ.µ.α'∆P
AV
=
−
(18)
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 15 dari 24
fn..2tt
VV.
VV.2
tt
VV.2
tt
f
W
f
r
r
W
f
W
f
W
f
W
=
=
=
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 16 dari 24
setelah filtrasi, kedua tahanan tersebut konstan selama proses pencucian dan tahanan
medium filter biasanya dapat diabaikan.
Penurunan tekanan menyeluruh pada setiap waktu adalah jumlah dari penurunan
tekanan pada medium dan pada ampas. Jika pa adalah tekanan pada waktu masuk dan pb
adalah tekanan kelkuar, dan p’ adalah tekanan antara batas cake dan medium, maka:
mcbaba ppppppppp ∆+∆=−+−=−=∆ )'()'( (23)
dimana:
∆p = penurunan tekanan keseluruhan
∆pc = penurunan tekanan pada cake
∆pm = penurunan tekanan pada medium
Penurunan Tekanan Melalui Cake
Gambar 5 menunjukkan diagram satu potongan cake filter dan medium filter
pada waktu tertentu t sejak awal aliran filtrat. Pada waktu itu tebal ampas diukur dari
medium filter adalah Lc. Luas filter A diukur tegak lurus terhadap arah aliran. Perhatikan
suatu lapisan tipis cake setebal dL yang terletak di dalam cake pada jarak L dari medium.
Tekanan pada titik ini adalah p. Lapisan ini terdiri dari hamparan tipis partikel zat padat
yang dilalui aliran filtrat. Dalam hamparan filter laju alir biasanya rendah sehingga
alirannya laminar.
Gambar 5 Penampang melalui medium filter dan cake
Oleh karena itu, sebagai titik awal untuk menghitung penurunan tekanan melalui
cake dapat digunakan persamaan:
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 17 dari 24
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 18 dari 24
.V∆P.A
α.µ.C∆P.A
µ.RdVdt
A.Vα.µ.Cµ.R.
A.dtdV∆P
)∆P()∆P(∆P
µ.R∆P
AV.α.µ.C
∆PA.dtdV
ε).µµ.(5.Sε.
.VCε).ρA.(1
.∆PA.dtdV
ε).ρA.(1.VC.ε).(1
A.dtdV.
ε5.S
L∆P
2sm
sm
mc
m
m
s
c
2o
3
s
pc
p
s23
2oc
−+
−=
+=
−+−=
−=
−=
−
−−=
−−=
− µ
Jika diturunkan dengan prosedur berikut:
(29) (30) (31) (32) (33) (34)
maka akan diperoleh:
.V2
KB
Vt
∆P).A(µ.RBdan
∆P).A(α.µ.CK
.V2
KB.Vt
p
m2
sp
2p
+=
−=
−=
+=
(35)
Persamaan tersebut adalah persamaan filtrasi pada tekanan tetap.
V. Rancangan Percobaan
V.1 Perangkat dan Alat Ukur
1. Satu unit peralatan filtrasi Plate and Frame Filter Press
2. Tangki Suspensi
3. Kompresor
4. Oven
5. Gelas Ukur
6. Stopwatch
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 20 dari 24
V.5 Data Literatur
Data literatur yang dibutuhkan adalah:
V.5.1 Viskositas dan densitas air pada berbagai T
T (0C) µ (cP) ρ (kg/m3)
Sumber:
V.5.2 Koefisien Kompresibilitas (δ)
Jenis Cake Rentang δ
Compressible cake
Incompressibel cake
δ >0 ; 0,2 ≤ δ ≤ 0,8
δ = 0
V.6 Prosedur Perhitungan
V.6.1 Perhitungan Rasio Cake
Persamaan yang digunakan:
V.6.2 Perhitungan konsentrsi cake kering yang terakumulasi
Persamaan yang digunakan:
dimana Cx = fraksi massa padatan dalam slurry
ρ = densitas filtrat
V.6.3 Perhitungan resistansi spesifik bahan
Persamaan yang digunakan :
V.6.4 Perhitungan resistansi spesifik medium (Rm)
kering cakeberat basah cakeberat m =
x
xs m.C1
ρ.CC−
=
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 21 dari 24
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 22 dari 24
V (m3) t (detik) t/V (detik/m3) 0.0135 171 12666.667 0.014 180 12857.143
0.0145 189 13034.483 0.015 196 13066.667
0.0155 204 13161.290 0.016 213 13312.500
0.0165 223 13515.152 0.017 232 13647.059
0.0175 242 13828.571 0.018 253 14055.556
0.0185 266 14378.378 0.019 276 14526.316
0.0195 290 14871.795 0.02 304 15200.000
0.0205 316 15414.634 0.021 329 15666.667
0.0215 343 15953.488 0.022 357 16227.273
0.0225 370 16444.444 0.023 383 16652.174
0.0235 397 16893.617 0.024 413 17208.333
0.0245 427 17428.571 0.025 441 17640.000
0.0255 456 17882.353 0.026 470 18076.923
0.0265 484 18264.151 0.027 499 18481.481
0.0275 516 18763.636 0.028 532 19000.000
0.0285 548 19228.070 0.029 564 19448.276
0.0295 581 19694.915 0.03 598 19933.333
0.0305 613 20098.361 0.031 629 20290.323
0.0315 646 20507.937 0.032 665 20781.250
0.0325 680 20923.077 0.033 695 21060.606
0.0335 711 21223.881 0.034 730 21470.588
0.0345 743 21536.232 0.035 759 21685.714
0.0355 777 21887.324 0.036 795 22083.333
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 23 dari 24
V (m3) t (detik) t/V (detik/m3) 0.0365 814 22301.370 0.037 835 22567.568
0.0375 855 22800.000 0.038 876 23052.632
0.0385 899 23350.649 0.039 923 23666.667
0.0395 946 23949.367 0.04 968 24200.000
0.0405 989 24419.753 0.041 1013 24707.317
0.0415 1059 25518.072 0.042 1167 27785.714
Grafik Karakteristik Proses Filtrasi tersebuat adalah:
Kurva Filtrasi
y = 397607x + 7885.9R2 = 0.97
0.000
5000.000
10000.000
15000.000
20000.000
25000.000
30000.000
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045
V (m3)
t/V (d
et/m
3)
Dari grafik tersebut didapat persamaan:
9.7885*397607Vt
+= V
Dari hubungan:
V terhadapvtgrafik slope
2K
dimana
µ.C∆P).(.A K
α
p
s
2p
=
−=
∆P*AR*µ
q1adalah sebut grafik terIntercept m
0=
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 24 dari 24