Upload
praktikumhasillaut
View
217
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Fikosianin
Citation preview
Acara II
ISOLASI DAN PEMBUATAN
POWDER FIKOSIANIN : PEWARNA
ALAMI DARI BLUE GREEN
SPIRULINA
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
TEKNOLOGI HASIL LAUT
Disusun Oleh :
Nama : Andreas Setiabudi
NIM : 13.70.0067
Kelompok C4
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2015
1
2
METODE FIKOSIANIN
Biomassa Spirulina dimasukkan dalam erlenmeyer
Dilarutkan dalam aqua destilata (1 : 10)
Diaduk dengan stirrer ± 2 jam
3
Disentrifugasi 5000 rpm, 10 menit hingga didapat endapan dan supernatant.
Supernatan diencerkan sampai pengenceran 10-2
dan diukur kadar fikosianinnya
pada panjang gelombang 615 nm dan 652 nm
Supernatan diambil 8 ml dan ditambah dekstrin dengan perbandingan supernatan :
dekstrin = 1 : 1
4
A
Dicampur merata dan dituang ke wadah
Dioven pada suhu 50°C hingga kadar air ± 7%
Didapat adonan kering yang gempal
5
Dihancurkan dengan penumpuk hingga berbentuk powder
Konsentrasi Fikosianin / KF (mg/ml) =𝑂𝐷615 − 0,474(𝑂𝐷652)
5,34×
1
10−2
𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 (mg/g) =𝐾𝐹 × 𝑉𝑜𝑙 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡)
𝑔 (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑖𝑜𝑚𝑎𝑠𝑎)
Kadar Fikosianin (mg/g) diukur dengan rumus :
6
2. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan ekstraksi fikosianin dapat diamati pada tabel 1.
Keterangan Warna
+ Biru Muda
++ Biru
+++ Biru Tua
Pada tabel 1 dapat diamati bahwa KF yang didapatkan memiliki range 2,114 hingga 2,280 mg/ml. Range yield 14,798 hingga 15,960
mg/ml. Untuk warna sebelum dan setelah dioven, semuanya menunjukkan kecendurangan warna memudar setelah dioven.
Kel Berat Jumlah Aquades Total Filtrat OD
615
OD
652
KF Yield Warna
Bio Massa
Kering(g)
yang
ditambahkan(ml)
yang
diperoleh (mg/ml) (mg/ml) Sebelum diOven Sesudah diOven
C1 8 80 56 0,1490 0,0575 2,280 15,960 +++ +
C2 8 80 56 0,1460 0,0594 2,207 15,449 +++ +
C3 8 80 56 0,1437 0,0574 2,181 15,267 +++ +
C4 8 80 56 0,1410 0,0593 2,114 14,798 ++ +
C5 8 80 56 0,1440 0,0588 2,175 15,225 ++ ++
7
3. PEMBAHASAN
Spirulina platensis merupakan alga biru-hijau yang banyak dignakan sebagai pangan
sehat. Kegunaanya terutama berkaitan dengan protein dan vitamin (Kumar et. al, 2009;
Tang dan Suter, 2011).Selain itu, Spirulina juga memiliki protein yang berfungsi
sebagai pigmen. Protein-protein tersebut adala fikosianin (biru gelap), fikoeritrin (merah
gelap), dan allofikosianin (biru kehijauan). Dimana fikosianin banyak diekstrak untuk
digunakan sebagai pewarna alami warna biru (Kamble et. al, 2013). Fikosianin juga
memiliki efek lain yaitu mengsensitasi photosystem I dan II (Chantal et. al, 2008).
Dalam praktikum ini, fikosianin diekstrak dengan melarutkan Spirulina kedalam
akuades. Campuran tersebut kemudian di aduk selam 2 jam menggunakan magnetic
strirrer. Setelah itu campuran disentrifugasi untuk menghilangkan sel debris. Kadar
fikosianin diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 615nm dan
652nm. Setelah itu supernatant dicampur dengan dextrin sebelum dikeringkan dalam
oven lalu dihancurkan menjadi serbuk.
Dalam praktikum ini, fikosianin yang di isolasi merupakan ekstrak kasar fikosianin
yang belum dimurnikan. Dimana untuk memperoleh ekstrak kasar fikosianin dapat
diperoleh dengan cara sonikasi, pembekuan dan pencairan berulang. Untuk
pemurniannya sendiri terdapat beberapa cara, yaitu menggunakan system aqueous dari
system dua fase larutan ionic dan garam, pengendapan ammonium sulfat, dialysis dan
gel filtration, serta SDS-PAGE. (Zhang et. al, 2014). Cara yang digunakan dalam
praktikum ini, mirip dengan metode sonikasi, dimana Spirulina dilarutkan dalam pelartu
lalu diagitasi, dimana pelarut yang dipakai adalah pelarut polar. Pengukuran kadar
fikosianin dengan menggunakan panjang gelombang 615nm dan 652nm mengikuti teori
dari Antelo et al. (2010). Dimana spektrofotometri dilakukan untuk mengukur kadar
fikosianin yang terlarut dalam supernatant. Dekstrin yang digunakan dalam praktikum
ini tersusun oleh unit-unit glukosa yang berfungsi untuk mencegah proses oksidasi.
Dengan dicegahnya oksidasi, maka penurunan kualitas akibat oksidasi dapat ditekan.
Selain itu dekstrin berfungsi untuk mempercepat pengeringan, mencegah kerusakan
8
akibat panas, melapisi komponen flavor, meningkatkan total padatan, dan memperbesar
volume (Murtala, 1999).
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama praktikum, tidak terdapat
perbedaan yang mencolok antar sampel. Nilai yield sendiri didapatkan dengan
menghitung konsentrasi fikosianin (KF) dikalikan dengan volume filtrate, dan dibagi
dengan berat biomassa. Hal ini juga berarti optical density (OD) berbanding lurus
dengan KF dan yield (Fox, 1991).
9
4. KESIMPULAN
Spirulina platensis merupakan alga biru hijau yang banyak digunakan sebagai
pangan sehat.
Spirulina platensis banyak digunakan berkaitan dengan kandungan protein dan
vitaminnya.
Spirulina platensis memilik protein pigmen fikosianin, fikoeritrin, dan allofikosianin.
Fikosianin banyak digunakan sebagai pewarna alami warna biru.
Fikosianin dapat mensensitasi photosystem I dan II.
Fikosianin larut dalam pelarut polar.
Kadar fikosianin dapat diukur menggunakan spektrofotometer ddengan panjang
gelombang 615 dan 652nm.
Dekstrin berfungsi untuk mempercepat pengeringan, mencegah kerusakan akibat
panas, melapisi komponen flavor, meningkatkan total padatan, dan memperbesar
volume.
Rabu, 21 Oktober 2015
Praktikan Asisten Praktikum
Deanna Suntoro
Ferdyanto Juwono
Andreas Setiabudi
13.70.0067
10
5. DAFTAR PUSTAKA
Antelo, F. S., Andreia A., Jorge A. V. C. and Susanna J. K. (2010). Extraction and
Purification of C-phycocyanin from Spirulina platensis in Conventional and
Integrated Two-Phase Systems. J. Braz. Chem. Soc., Vol. 21, No. 5, 921-926.
Diakses pada tanggal 19 September 2013.
Chantal D. van der Weij-De Wit,* Alexander B. Doust,* Ivo H. M. van Stokkum,* Jan
P. Dekker,* Krystyna E. Wilk,y Paul M. G. Curmi,yz and Rienk van Grondelle*.
(2008). Phycocyanin Sensitizes both Photosystem I and Photosystem II in
Cryptophyte Chroomonas CCMP270 Cells. Biophysical Journal Volume 94
March 2008 2423–2433.
Fox, P. F. (1991). Food Enzymologi Vol 1. Elsevier Applied Sciences. London.
Guangwen Tang1,* and Paolo M. Suter. (2011). Vitamin A, Nutrition, and Health
Values of Algae: Spirulina, Chlorella, and Dunaliella. Journal of Pharmacy and
Nutrition Sciences, 2011, 1, 111-118.
Murtala, S. S. 1999. Pengaruh Kombinasi Jenis Dan Konsentrasi Bahan Pengisi
Terhadap Kualitas Bubuk Sari Buah Markisa Siul (Passiflora edulis F. Edulis).
Tesis. Pasca Sarjana Universitas Bawijaya Malang. 70 hal.
Suresh P. Kamble, Rajendra B. Gaikar1, Rimal B. Padalia1 and Keshav D. Shinde.
(2013). Extraction and purification of C-phycocyanin from dry Spirulina powder
and evaluating its antioxidant, anticoagulation and prevention of DNA damage
activity. Journal of Applied Pharmaceutical Science Vol. 3 (08), pp. 149-153,
August, 2013 Available online at http://www.japsonline.com DOI:
10.7324/JAPS.2013.3826 ISSN 2231-3354
Venkatesh Kumar R., Dhiraj Kumar, Ashutosh Kumar and S. S. Dhami. (2009).
EFFECT OF BLUE GREEN MICRO ALGAE (SPIRULINA) ON COCOON
QUANTITATIVE PARAMETERS OF SILKWORM (Bombyx mori L.). ARPN
Journal of Agricultural and Biological Science. VOL. 4, NO. 3, MAY 2009 ISSN
1990-6145.
Xifeng Zhang, Fenqin Zhang, Guanghong Luo,*, Shenghui Yang, Danxia Wang.
(2015). Extraction and Separation of Phycocyanin from Spirulina using Aqueous
Two-Phase Systems of Ionic Liquid and Salt. Journal of Food and Nutrition
Research, 2015, Vol. 3, No. 1, 15-19 Available online at
http://pubs.sciepub.com/jfnr/3/1/3 © Science and Education Publishing
DOI:10.12691/jfnr-3-1-3.
11
6. LAMPIRAN
6.1. Perhitungan
Rumus perhitungan :
Konsentrasi Fikosianin / KF (mg/ml) = x
Yield (mg/g) =
Kelompok C1
KF = x = 2,280 mg/ml
Yield = = 15,960 mg/g
Kelompok C2
KF = x = 2,207 mg/ml
Yield = = 15,449 mg/g
Kelompok C3
KF = x = 2,181 mg/ml
Yield = = 15,267 mg/g
12
Kelompok C4
KF = x = 2,114 mg/ml
Yield = = 14,798 mg/g
Kelompok B5
KF = x = 2,175 mg/ml
Yield = = 15,225 mg/g
6.2. Abstrak Jurnal
13
14
15
16
17
6.3. Diagram Alir
6.4. Laporan Sementara