34
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Pasar Modal a. Sejarah Pasar Modal di Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai

Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Pasar Modal

a. Sejarah Pasar Modal di Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya

pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia

Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan

pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada

beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan

kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan

berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan

sebagimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada

tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan

seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.

Page 2: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

36

Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat

sebagai berikut:

1) 14 Desember 1912 :  Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh

Pemerintah Hindia Belanda.

2) 1914 – 1918 :  Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I.

3) 1925 – 1942 :  Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa

Efek di Semarang dan Surabaya.

4) Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang

dan Surabaya ditutup.

5) 1942 – 1952 :  Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II.

6) 1952 :  Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar

Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata)

dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang

diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950).

7) 1956 :  Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak

aktif.

8) 1956 – 1977 :  Perdagangan di Bursa Efek vakum.

9) 10 Agustus 1977 :  Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ

dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10

Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar

modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten

pertama.

Page 3: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

37

10) 1977 – 1987 :  Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga

1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan

dibandingkan instrumen Pasar Modal.

11) 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang

memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum

dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.

12) 1988 – 1990 :  Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal

diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.

13) 2 Juni 1988 :  Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh

Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri

dari broker dan dealer.

14) Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88)

yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa

kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.

15) 16 Juni 1989 :  Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh

Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.

16) 13 Juli 1992 :  Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas

Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.

17) 22 Mei 1995 :  Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem

computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).

18) 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun

1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai

Januari 1996.

Page 4: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

38

19) 1995 :  Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.

20) 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai

diaplikasikan di pasar modal Indonesia.

21) 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote

trading).

22) 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ)

dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

b. Fungsi Pasar Modal

Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena

pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu :

1) Pasar modal sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi

perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana

yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha,

ekspansi, penambahan modal kerja, dan lain-lain.

2) Pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument

keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian,

masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan

karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen.

c. Struktur Pasar Modal Indonesia

1) Bapepam-LK

a) Tugas Bapepam-LK adalah :

Melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan

pasar modal.

Page 5: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

39

b) Tujuan Bapepam-LK adalah :

Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien

serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.

c) Wewenang Bapepam-LK adalah :

(1) Memberikan izin usaha kepada : Bursa Efek, Lembaga Kliring dan

Penjaminan (LKP), Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP),

Reksa Dana, Perusahaan efek, Penasehat investasi, serta Biro administrasi

efek.

(2) Memberikan izin orang perseorangan bagi : Wakil penjamin emisi efek,

Wakil perantara perdagangan efek, Wakil manajer investasi, serta Wakil

agen penjualan efek reksa dana.

(3) Memberikan persetujuan bagi Bank Kustodian.

(4) Melakukan pemeriksaan dan penyidikan.

(5) Menetapkan persyaratan dan tata cara pendaftaran.

(6) Mewajibkan pendaftaran kepada profesi penunjang pasar modal, yaitu:

Akuntan, Notaris, Konsultan Hukum, serta Penilai.

d) Fungsi Bapepam-LK adalah :

(1) Menyusun peraturan di bidang pasar modal.

(2) Menegakkan peraturan di bidang pasar modal.

(3) Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha,

persetujuan, serta pendaftaran dari Bapepam-LK dan pihak lain yang

bergerak di pasar modal.

(4) Menetapkan prinsip keterbukaan.

(5) Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi

oleh Bursa Efek, LKP, dan LPP.

(6) Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal.

Page 6: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

40

(7) Pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok Bapepam-LK sesuai dengan

kebijaksanaan Menteri Keuangan.

2) Bursa Efek

Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem

atau sarana untuk perdagangan efek. Bursa efek sebenarnya sama dengan pasar-

pasar lainnya, yaitu tempat dimana bertemunya penjual dan pembeli. Hanya saja,

di bursa efek yang diperdagangkan adalah efek-efek (surat berharga). Pada saat

ini Indonesia memiliki 1 bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI).

a) Peran Bursa Efek adalah :

(1) Menyediakan semua sarana perdagangan efek (fasilitator).

(2) Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa.

(3) Mengupayakan likuiditas instrument.

(4) Mencegah praktek-praktek yang dilarang bursa (kolusi, pembentukan

harga yang tidak wajar, insider trading, dsb).

(5) Menyebarluaskan informasi bursa (transparansi).

(6) Menciptakan instrumen dan jasa baru.

b) Kewajiban Bursa Efek adalah :

(1) Menyerahkan laporan kegiatan kepada Bapepam-LK.

(2) Menetapkan peraturan mengenai keanggotaan, pencatatan, perdagangan,

kesepadanan efek, kliring dan penyelesaian transaksi bursa, dan hal-hal

lain yang berkaitan dengan kegiatan bursa.

(3) Memiliki satuan pemeriksanaan.

Page 7: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

41

3) Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)

Lembaga kliring dan penjaminan adalah lembaga yang menyelenggarakan

jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Saat ini diselenggarakan

oleh PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia.

4) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)

Lembaga penyimpanan dan penyelesaian adalah lembaga yang

menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral di Bank Kustodian, perusahaan efek

dan pihak lain. Saat ini diselenggarakan oleh PT. Kustodian Sentral Efek

Indonesia.

5) Emiten

Emiten adalah perusahaan yang menawarkan efeknya kepada masyarakat

investor melalui penawaran umum. Efek yang telah dijual kepada investor di

Pasar Perdana dapat diperjualbelikan kembali antar investor melalui Bursa Efek

dimana efek tersebut tercatat (Pasar Sekunder).

Emiten terdiri dari :

a) Perusahaan Publik

Perusahaan public adalah perusahaan yang sahamnya telah dimiliki

oleh 300 pemegang saham atau lebih dan Telah memiliki modal disetor Rp

3.000.000.000,- (tiga miliar rupiah) atau lebih.

b) Reksa Dana

Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana

dari masyarakat pemodal, untuk selanjutnya diinvestasikan oleh manajer

investasi dalam portofolio efek.

Page 8: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

42

6) Perusahaan Efek

Perusahaan efek terdiri dari :

a) Penjamin Emisi Efek

Penjamin emisi efek adalah perusahaan yang membuat kontrak dengan

emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan

atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.

b) Perantara Perdagangaan Efek

Perantara perdagangan efek adalah perusahaan yang melakukan

kegiatan usaha jual-beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain

(nasabah). Perantara perdagangan efek disebut juga perusahaan pialang.

c) Manajer Investasi

Manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana

yang diberikan oleh investor.

7) Lembaga Penunjang Pasar Modal

a) Biro Administrasi Efek

Biro administrasi efek adalah perusahaan yang berdasarkan kontrak

dengan Emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak

yang berkaitan dengan efek.

b) Kustodian

Kustodian adalah perusahaan yang memberikan jasa :

(1) Penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek, serta jasa lain,

termasuk menerima deviden, bunga dan hak-hak lain.

Page 9: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

43

(2) Menyelesaikan transaksi efek.

(3) Mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

c) Wali Amanat

Wali amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek

yang bersifat hutang.

d) Pemeringkat Efek

Pemeringkat efek adalah badan swasta yang melakukan pemeringkatan

atas efek yang bersifat hutang. Tujuan pemeringkatan adalah untuk

memberikan opini (independen, obyektif, dan jujur) mengenai risiko suatu

efek hutang.

8) Profesi Penunjang Pasar Modal

a) Akuntan

Tugas akuntan di dalam pasar modal adalah :

(1) Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan

memberikan pendapatnya.

(2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi

Indonesia dan ketentuan Bapepam-LK.

(3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik

(apabila diperlukan).

b) Konsultan Hukum

Tugas konsultan hukum di dalam pasar modal adalah :

(1) Melakuan pemeriksaan secara menyeluruh dari segi hukum (Legal Audit).

Page 10: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

44

(2) Memberikan pendapat dari segi hukum (Legal Opinion) terhadap emiten

dan perusahaan publik.

c) Notaris

Tugas notaris di dalam pasar modal adalah :

(1) Membuat Berita Acara RUPS.

(2) Membuat Akte Perubahan Anggaran Dasar.

(3) Menyiapkan perjanjian-perjanjian dalam rangka emisi efek.

d) Penilai

Penilai adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani Laporan

Penilai yaitu pendapat atas nilai wajar aktiva yang disusun berdasarkan

pemeriksaan menurut keahlian para penilai.

2. Indeks LQ45

a. Definisi Indeks LQ45

Indeks LQ45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid

dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator likuidasi.

Indeks LQ45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas

perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari

dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan

selalu berubah.

b. Tujuan Indeks LQ45

Tujuan indeks LQ45 adalah sebagai pelengkap IHSG dan khususnya untuk

menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer

Page 11: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

45

investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan

harga dari saham-saham yang aktif diperdagangkan.

c. Kriteria Seleksi Emiten dan Saham Indeks LQ45

Ada beberapa kriteria seleksi untuk menentukan suatu emiten dapat masuk

dalam perhitungan indeks LQ45, yaitu :

1) Kriteria yang pertama adalah :

a) Berada di TOP 95 % dari total rata – rata tahunan nilai transaksi saham di

pasar reguler.

b) Berada di TOP 90 % dari rata – rata tahunan kapitalisasi pasar.

2) Kriteria yang kedua adalah :

a) Merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi

industri BEI sesuai dengan nilai kapitalisasi pasarnya.

b) Merupakan urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi.

Indeks LQ45 hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai

kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

kapitalisasi pasar yang tinggi. Oleh karena itu, saham-saham pada indeks LQ45 harus

memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut :

1) Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan.

2) Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-

rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir). Penilaian ranking berdasarkan

kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir).

3) Dari 60 saham tersebut, 30 saham dengan nilai transaksi terbesar secara otomatis

akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45.

Page 12: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

46

4) Untuk mendapatkan 45 saham akan dipilih 15 saham lagi dengan menggunakan 3

kriteria, yaitu : hari transaksi di pasar reguler, frekuensi transaksi di pasar reguler

dan kapitalisasi pasar. Metode pemilihan 15 saham tersebut adalah :

a) Dari 30 saham yang tersisa, dipilih 25 saham berdasarkan hari transaksi di

pasar reguler.

b) Dari 25 saham tersebut akan dipilih 20 saham berdasarkan frekuensi transaksi

di pasar reguler.

c) Dari 20 saham tersebut akan dipilih 15 saham berdasarkan kapitalisasi pasar,

sehingga akan didapat 45 saham untuk perhitungan indeks LQ45.

5) Selain melihat kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut di atas, akan

dilihat juga keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut.

Saham-saham yang sudah masuk didalam LQ45 terus dipantau dan setiap enam

bulan akan diadakan review (awal Februari dan Agustus). Apabila ada saham yang sudah

tidak masuk kriteria maka akan diganti dengan saham lain yang memenuhi syarat.

Pemilihan saham-saham LQ45 harus wajar, oleh karena itu BEI mempunyai komite

penasehat yang terdiri dari para ahli di BAPEPAM, Universitas, dan Profesional di

bidang pasar modal.

B. Penentuan Data

1. Penentuan Sampel

Penelitian ini didesain untuk menguji secara empiris pengaruh antara kepemilikan

manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang. Dimensi waktu yang

digunakan adalah cross sectional, yang artinya penelitian ini dilakukan pada suatu waktu

Page 13: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

47

tertentu. Dalam penelitian ini periode pengamatan yang digunakan yaitu mulai dari tahun

2007 sampai dengan 2009. Populasi yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah

seluruh perusahaan yang terdaftar sebagai Indeks LQ45 yang selama tiga periode waktu

yaitu 2007-2009 di BEI serta melaporkan laporan keuangan secara lengkap dan

dipublikasikan di http://www.idx.co.id. Kemudian dari populasi tersebut diambil sampel

sesuai dengan yang memenuhi kriteria tertentu. Proses pengambilan sampel dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Proses Pemilihan Sampel

Kriteria Jumlah

- Perusahaan yang selama periode 2007-2009 tetap berada dalam indeks

LQ45

- Perusahaan yang tidak memiliki persentase (%) kepemilikan manajerial

lebih dari 0,01% dan tidak memiliki persentase (%) kepemilikan

institusional.

63

(51)

Jumlah sampel 12

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diperoleh jumlah sampel 4 perusahaan.

Pada penelitian ini data disusun secara panel data (pooling data), jadi jumlah data yang

diperoleh sebanyak 12 (4 x 3).

Page 14: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

48

2. Analisis Statistik

Analisis statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif

semua variabel yang digunakan dalam model disajikan dalam tabel berikut.:

Tabel 2. Statistik deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 12 1.17 5.23 2.5275 1.05589

MOWN 12 .02 .06 .0442 .01311

INST 12 49.24 56.97 52.1558 2.62753

Valid N (listwise) 12

Sumber : Data olahan SPSS versi 16

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan jumlah data (N) sebanyak 12, nilai

rata-rata kebijakan hutang (DER) sebesar 2,53% dengan nilai minimal sebesar 1,17% dan

nilai maksimal sebesar 5,23%, sedangkan standar deviasinya sebesar 1,06%. Nilai rata-

rata kepemilikan manajerial (MOWN) sebesar 0,04% dengan nilai minimal sebesar

0,02% dan nilai maksimal sebesar 0,06%, sedangkan standar deviasinya sebesar 0,01%.

Nilai rata-rata kepemilikan institusional (INST) sebesar 52,16% dengan nilai minimal

sebesar 49,24% dan nilai maksimal sebesar 56,97%, sedangkan standar deviasinya

sebesar 2,63%.

C. Analisis Data

Untuk menganalisis tingkat pengaruh kebijakan hutang sebagai variabel dependen

dengan beberapa variabel independen maka dibentuk model analisis yang menggunakan

model regresi linier berganda. Agar model dapat dianalisis dan memberikan hasil yang

representatif, maka model tersebut harus memenuhi pengujian :

Page 15: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

49

1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan P-P Plot dapat dilihat bahwa

data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data

pada variabel DER, MOWN, dan INST berdistribusi normal.

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data olahan SPSS versi 16

b. Uji Multikolinearitas

Dari hasil uji multikolinearitas dapat diketahui bahwa nilai variance inflation

factor (VIF) kedua variabel, yaitu MOWN dan INST adalah 1,026. Nilai VIF kedua

variabel menunjukkan angka lebih kecil dari 5 atau 1,026 < 5. Sehingga dapat

Page 16: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

50

disimpulkan bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan

multikolinearitas pada model regresi.

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

MOWN .975 1.026

INST .975 1.026

a. Dependent

Variable: DER

Sumber : Data olahan SPSS versi 16

c. Uji Heteroskedastisitas

Dari hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan scatterplot dapat

dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi.

Page 17: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

51

Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data olahan SPSS versi 16

d. Uji Autokolerasi

Dari hasil uji autokolerasi dapat dilihat bahwa angka DW (Durbin-Witson)

yang dihasilkan dari model regresi adalah 1,826. Karena Angka DW berada di antara

-2 sampai +2, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukannya masalah

autokolerasi pada model regresi.

Tabel 6. Hasil Uji Autokolerasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .765a .586 .494 .75134 1.826

a. Predictors: (Constant), INST, MOWN

Page 18: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

52

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .765a .586 .494 .75134 1.826

b. Dependent Variable: DER

Sumber : Data olahan SPSS versi 16

Berdasarkan uji asumsi klasik, yaitu autokorelasi, multikolinieritas, dan

heteroskedastisitas, diperoleh hasil pada model yang digunakan sudah tidak terjadi

penyimpangan asumsi klasik, artinya model regresi pada penelitian dapat digunakan

sebagai dasar analisis.

2. Pengujian Hipotesis

a. Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan pengujian data, hasil analisis regresi linear berganda untuk

menguji variabel MOWN dan INST yang berpengaruh terhadap DER, ditunjukkan

dalam tabel berikut :

Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Page 19: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

53

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.117 4.744 .657 .528

MOWN 58.500 17.497 .727 3.343 .009

INST -.061 .087 -.151 -.697 .504

a. Dependent Variable:DER

Sumber : Data olahan SPSS versi 16

Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

DER = 3,117 + 58,500 MOWN – 0,061 INST

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sbb :

1) Konstanta sebesar 3,117 ; artinya jika MOWN dan INST nilainya adalah 0, maka

DER nilainya adalah 3,117%.

2) Koefisien regresi variabel MOWN sebesar 58,500; artinya jika variabel

independen lain nilainya tetap dan MOWN mengalami kenaikan sebesar 1%,

maka DER akan mengalami peningkatan sebesar 58,500%. Koefisien bernilai

negatif artinya MOWN berpengaruh positif terhadap DER, semakin naik MOWN

maka semakin naik DER.

3) Koefisien regresi variabel INST sebesar -0,061; artinya jika variabel independen

lain nilainya tetap dan INST mengalami kenaikan sebesar 1%, maka DER akan

mengalami penurunan sebesar 0,061%. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi

hubungan negatif antara INST dengan DER, semakin naik INST maka semakin

turun DER.

b. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)

Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)

Page 20: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

54

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.183 2 3.592 6.363 .019a

Residual 5.081 9 .565

Total 12.264 11

a. Predictors: (Constant), INST, MOWN

b. Dependent Variable: DER

Sumber : Data olahan SPSS versi 16

Dari hasil uji F dapat dilihat bahwa nilai F hitung untuk variabel MOWN dan

INST secara bersama-sama sebesar 6,363. Sedangkan nilai F tabel dapat dicari pada

tabel F dengan df = n-k-1 atau 12-2-1 = 9 pada pengujian 1 sisi dengan α sebesar 5%,

maka didapat nilai F tabel sebesar 4,256. Karena nilai F hitung lebih besar daripada

nilai F tabel atau 6,363 > 4,256, maka Ho ditolak artinya MOWN dan INST secara

bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap DER

c. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Hasil uji t dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 9. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)

Page 21: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

55

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.117 4.744 .657 .528

MOWN 58.500 17.497 .727 3.343 .009

INST -.061 .087 -.151 -.697 .504

a. Dependent Variable:

DER

Sumber : Data olahan SPSS versi 16

Dari hasil uji t dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk variabel MOWN dan

INST masing-masing sebesar 3,343 dan -0,697. Sedangkan nilai t tabel dapat dicari

pada tabel t dengan df = n-k-1 atau 12-2-1 = 9 pada pengujian 2 sisi dengan α sebesar

5%, maka didapat nilai t tabel sebesar 2,262. Karena nilai t hitung untuk variabel

MOWN sebesar 3,343 berada pada t hitung > t tabel atau 3,343 > 2,262, maka Ho

ditolak artinya MOWN berpengaruh secara signifikan terhadap DER. Sedangkan nilai

t hitung untuk variabel INST sebesar -0,697 berada pada –t tabel t hitung t tabel

atau -2,262 maka Ho diterima artinya INST tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap DER.

D. Pembahasan

1. Hipotesis Pertama

Hasil analisis pada penelitian ini menunjukan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang, didapat dari nilai kepemilikan manajerial

pada hasil analisis regresi linear berganda yang menunjukkan angka positif sebesar

58,500. Hasil positif menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pendanaan,

Page 22: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

56

pemegang saham lebih menginginkan pendanaan perusahaan dengan hutang. Hal ini

menunjukkan bahwa besarnya kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi prilaku

pemborosan yang dilakukan oleh para manajer. Karena dengan penggunaan hutang, hak

mereka terhadap perusahaan tidak akan berkurang.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial secara

signifikan berpengaruh terhadap kebijakan hutang, didapat dari hasil uji t dengan nilai t

hitung sebesar 3,343 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 2,262. Berarti hipotesis pertama

menyatakan bahwa Ho1 ditolak dan Ha1 diterima, artinya kepemilikan manajerial

berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan hutang. Signifikannya kepemilikan

manajerial pada penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Nurhayati (2008).

Nurhayati (2008) menemukan hasil yang signifikan kepemilikan manajerial terhadap

kebijakan hutang pada perusahaan di sektor non jasa yang terdaftar di BEJ.

Sehingga hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya terbukti, karena

hasil penelitian menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh secara signifikan

terhadap kebijakan hutang.

2. Hipotesis Kedua

Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang, didapat dari nilai kepemilikan manajerial

pada hasil analisis regresi linear berganda yang menunjukkan angka negatif sebesar

-0,061. Hasil negatif menunjukkan bahwa besarnya persentase kepemilikan institusional

menyebabkan usaha monitoring semakin efektif dalam mengendalikan prilaku

pemborosan yang dilakukan oleh para manajer dan akan memaksa manajer untuk

Page 23: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

57

mengurangi tingkat hutang. Kontrol yang efektif dari kepemilikan institusional juga telah

mengambil alih peranan hutang sebagai alat kontrol manajemen, sehingga menyebabkan

penggunaan hutang menurun.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kepemilikan institusional secara

signifikan tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang, didapat dari hasil uji t dengan

nilai t hitung sebesar -0,697 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 2,262. Berarti hipotesis

kedua menyatakan bahwa Ho2 diterima dan Ha2 ditolak, artinya kepemilikan institusional

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan hutang. Tidak signifikannya

kepemilikan institusional pada penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

Aryasari (2005). Aryasari (2005) menemukan hasil yang tidak signifikan kepemilikan

institusional terhadap kebijakan hutang pada perusahaan yang go public yang terdaftar di

BEJ.

Sehingga hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya tidak terbukti,

karena hasil penelitian menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kebijakan hutang.

3. Hipotesis Ketiga

Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial dan

kepemilikan institusional secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

kebijakan hutang, didapat dari hasil uji F dengan nilai F hitung sebesar 6,363 lebih besar

dari nilai F tabel sebesar 4,256. Berarti hipotesis ketiga menyatakan bahwa Ho3 ditolak

dan Ha3 diterima, artinya kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional secara

bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan hutang.

Page 24: Web viewBAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekilas Gambaran Umum Oby. ek . Penelitian. Pasar Modal. Sejarah Pasar Modal di

58

Sehingga hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya terbukti, karena

hasil penelitian menyatakan bahwa kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional

secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan hutang.