43
PERDARAHAN PERDARAHAN ANTEPARTUM ANTEPARTUM OLEH Dr. FERDINAL FERRY, SpOG RSUD PARIAMAN

FF. HAP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

FF. HAP

Citation preview

PERDARAHAN PERDARAHAN ANTEPARTUMANTEPARTUMPERDARAHAN PERDARAHAN ANTEPARTUMANTEPARTUM

OLEH

Dr. FERDINAL FERRY, SpOG

RSUD PARIAMAN

BATASAN :

Perdarahan dari jalan lahir pada kehamilan > 20 mg

Sebab-sebab :

1.Plasenta previa

2.Solusio plasenta

3.Sebab lain : Luka jalan

lahir, Varises yang pecah,

Keganasan, Erosi, Polip

PLASENTA PREVIA

Plasenta yang letaknya tidak normal sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum

Pembagian :

1. Plasenta previa totalis :Seluruh ostium internum tertutup oleh plasenta (lebih sering terjadi)

2. Plasenta previa lateralis :Hanya sebagian ostium tertutup oleh plasenta

3. Plasenta previa marginalis :Hanya pada pinggir ostium terdapat jaringan plasenta

Letak plasenta normal Plasenta let. rendah Plasenta previa lateralis Plasenta previa totalis

Penentuan macamnya plasenta previa tergantung besarnya pembukaan

Contoh :Plasenta previa marginalis pada pembukaan 2 cm plasenta previa lateralis pada pembukaan 5 cm

Sebab-sebab :

Keadaan endometrium kurang baik

Misalnya pada :- multipara - mioma uteri - kuretase berulang- usia lanjut

Gejala :

Perdarahan tanpa nyeriPerdarahan berulangBiasanya timbul setelah bl ke-7(perdarahan terjadi karena terlepas plasenta dari dasarnya)Plasenta letak rendah robekan selaput marginal

Kepala anak tinggiKelainan letak

Bahaya yang dapat terjadi :

Ibu : Perdarahan hebat (daerah

perlekatan luas, plasenta akreta, kontraksi SBR < )

Infeksi sepsis Emboli udara

Anak : Hipoksia Perdarahan dan syok

DIAGNOSIS

Anamnesa : - Perdarahan - Nyeri/tanpa

- Predisposisi

Pemeriksan : Umum (tanda vital, konjuctiva) Obstetrik Penunjang (Hb)

Pemeriksaan :

Obstetrik1.Pemeriksaan luar

2.Inspekulo

3.Perabaan fornises (hanya pd let.

kepala)

4.Pemeriksaan dalam (hanya di K.

Operasi)

PENGELOLAAN

Ekspektatif : - Anak hidup < 37

mg- KU baik- His (-)- Perd. << /

berhenti- Pematangan paru

Aktif : Pervaginam : pemecahan

ketuban, Versi Braxton Hicks, Cunam Willett

Perabdominal

Pemecahan ketuban :

Pengelolaan plasenta letak rendah, plasenta previa marginalis dan plasenta previa lateralis yang menutupi ostium < 0,5 bagian

Menghentikan perdarahan karena : uterus retraksi sehingga kepala

anak menekan plasenta Tidak terjadi pergeseran antara

plasenta dan dinding rahim

Seksio sesarea :

Mempersingkat lamanya perdarahan

Mencegah terjadinya robekan servik dan SBR

Dilakukan pada plasenta previa totalis & plasenta lainnya dengan perdarahan hebat

Kadang dilakukan untuk Kadang dilakukan untuk kepentingan ibu (anak sudah kepentingan ibu (anak sudah mati)mati)

Cara menyelesaikan

persalinan :

Tergantung faktor :1.Jumlah perdarahan 2.Keadaan ibu dan anak3.Besarnya pembukaan4.Jenis plasenta previa5.ParitasCara mana pun yang dipilih

persediaandarah yang cukup sangat

menentukan

SOLUSIO PLASENTA

Terlepasnya plasenta

sebagian atau seluruhnya

(yang letaknya normal)

sebelum janin lahir

Nama lain :

Abruptio placentae

Ablatio placentae

Accidental haemorrhage

Premature separation of the normally implanted placenta

Perdarahan

tersembunyi

Pelepasan biasanya komplit

Sering disertai toxaemia

Hanya 20%

Perdarahan keluar

Biasanya komplit Jarang disertai

toxaemia 80% dari solusio

plasenta

Perdarahan keluar

Perdarahan tersembunyi(haematom Retroplacentair)

Perdarahan keluar dantersembunyi

Sebab-sebab :

Hipertensi esensial Preeklamsi Tali pusat pendek Trauma Tekanan rahim pada vena cava

inferior Uterus yang mengecil (hidramnion,

gemelli) Predisposisi : usia lanjut,

multiparitas, defisiensi, asam folat

Gejala :

Perdarahan disertai nyeri Anemi dan syok Rahim keras dan nyeri Palpasi anak sukar Fundus uteri makin naik Ketuban teraba tegang Proteinuria bila disertai

toksemia

Plasenta previa

Perd. tanpa nyeri Perd. berulang Perd. banyak Perut tdk tegang Palpasi anak + BJA (+) TD bervariasi Bag. terendah anak

masih tinggi / kel. letak

Teraba plasenta Impresi pd plasenta

Solusio plasenta

Perd. dengan nyeri Perd. disusul partus Perd. sedikit Perut tegang/nyeri Palpasi anak sulit BJA (-) Syok >> Normal PD : ket. Menonjol Robekan selaput

marginal

Penyulit solusio plasenta

a. Timbul dengan segera : Perdarahan Syok

b. Timbul agak lambat : Kelainan pembekuan darah

karena hypofibrinogenaemi Gangguan faal ginjal

Prognosis

Untuk anak buruk; kematian 90%

Untuk ibu penanggulangan perdarahan

Tergantung : besarnya bagian plasenta yang terlepas, banyaknya perdarahan, beratnya hypofibrinogenaemi, ada tidaknya toksemi, perdarahan nampak/ tersembunyi, lamanya keadaan solusio berlangsung

Pengelolaan

Umum :

Pemberian darah cukup Pemberian O2

Pemberian antibiotika

Pada syok yang berat diberi kortikosteroid dalam dosis tinggi

Pengelolaan

Khusus :

1. Terhadap hypofibrinogenaemi Human fibrinogen 10 gr / darah

segar

Menghentikan fibrinolyse dengan trasylol

2. Merangsang diurese

Pengelolaan

Obstetris :

Sedapat-dapatnya kelahiran terjadi dalam 6 jam

Alasan : bagian plasenta terlepasnya

meluas perdarahan bertambah hypofibrinogenaemi menjelma

atau bertambah

Tujuan ini dicapai dengan :

a. Pemecahan ketuban

b. Pemberian infus pitocin : 5 U

dalam 500 cc glucose 5%

c. Seksio Sesarea

d. Histerektomi

PERDARAHAN PASCASALIN

DEFINISI

Perdarahan pasca salin :

Perdarahan > 500 cc yang

terjadi setelah janin lahir

KLASIFIKASI

I. Perdarahan Pascasalin Dini

terjadi dalam 24 jam I sesudah bayi lahir

II. Perdarahan Pascasalin Lambat

terjadi > 24 jam sesudah bayi lahir

I. Perdarahan Pascasalin Dini

Atonia uteri Perlukaan jalan lahir Retensio plasenta/sisa

plasenta Gangguan pembekuan

darah

Etiologi :

Atonia uteri : Kontraksi rahim buruk Perdarahan >> Tidak ada perlukan jalan lahir Tidak ada sisa plasenta Dapat disertai tanda syok

hipovolemik

Perlukaan jalan lahir

Perdarahan >> Umumnya kontraksi rahim baik,

kecuali pada robekan rahim

Sisa plasenta Perdarahan Kontraksi rahim baik Pada pemeriksaan teraba sisa

plaenta

Gangguan pembekuan darah

Kontraksi baik, perlukaan jalan lahir (-), sisa jaringan (-)Terdapat gangguan faktor pembekuan darah

Pemeriksaan penunjang Hb PCV Faktor pembekuan darah Waktu pembekuan Waktu perdarahan Trombosit, fibrinogen

Terapi

Syok infus cairan, transfusi darah kontrol perdarahan & O2

Syok (-) cari etiologi :Atonia uteri : Massage uterus, pemberian oksitosin &

ergometrin i.v atau prostaglandinBila perd. berhenti uterotonik perinfus dilanjutkan

Perbaikan (-) kompresi bimanual Tidak berhasil laparotomi (ligasi

a.uterina/ hipogastrika), bila gagal Hist

Luka jalan lahir

Lakukan penjahitan atau laparotomi pada ruptura uteri

Retensio plasenta /sisa plasenta :Plasenta belum lahir manual plasentaBila tidak berhasil/plasenta akreta

histerektomiSisa plasenta :

pengeluaran sisa plasenta dengan digital atau kuretase

Kriteria diagnosis

Perdarahan berulang atau tetap PD/ kadang-kadang febris, nadi cepat

dan syok Pem. Obstet : FU masih tinggi

subinvolusi Uterus lembek & nyeri tekan bila ada

infeksi, teraba sisa plasenta dlm cavum uteri

Lab : - Hb, Ht. Leukosit - USGTh/ : - uterotonik - antibiotik

spektrum luas - transfusi bila perdarahan >> - coba digital gagal kuretase

Penyulit : Syok irreversibel

Gangguan pembekuan darah

Rawat bersama IPD Transfusi darah segar, kontrol DIC

dg heparin

Penyulit : Syok irreversibel DIC Sindroma sheehanPA : Uterus yg diangkat (susp.

Plasenta akreta) dikirim ke PA

II. Perdarahan Pascasalin Lambat

Sisa plasenta

Subinvolusi

Luka bekas SC/episiotomi yang terbuka

Etiologi :

DiagnosisDiagnosis

Biasanya pada hari ke 6 – 10 postpartum. Perdarahan, terus menerus, kk berulang Palpasi FUT masih besar PD : uterus besar, lunak, keluar darah dari

OUE.

PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Perdarahan sedikit : tirah baring, uterotonika. Kalau dicurigai infeksi antibiotika.

Perdarahan sedang : Uterotonika IV ( 20 IU oksitosin dalam RL 500 cc ). Bila tidak dicurigai ada sisa plasenta tak perlu dikuretase. Ada infeksi beri antibiotika.

Perdarahan banyak. Pasang infus dengan pemberian uterotonika dan tranfusi darah KP.Lakukan kuretase , Kalau perdarahan masih berlangsung, lakukan laparotomi untuk ligasi a.hipogastrika/histerektomi.