Upload
fadhli-abd-essential
View
237
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
FF. HAP
Citation preview
PERDARAHAN PERDARAHAN ANTEPARTUMANTEPARTUMPERDARAHAN PERDARAHAN ANTEPARTUMANTEPARTUM
OLEH
Dr. FERDINAL FERRY, SpOG
RSUD PARIAMAN
Sebab-sebab :
1.Plasenta previa
2.Solusio plasenta
3.Sebab lain : Luka jalan
lahir, Varises yang pecah,
Keganasan, Erosi, Polip
PLASENTA PREVIA
Plasenta yang letaknya tidak normal sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum
Pembagian :
1. Plasenta previa totalis :Seluruh ostium internum tertutup oleh plasenta (lebih sering terjadi)
2. Plasenta previa lateralis :Hanya sebagian ostium tertutup oleh plasenta
3. Plasenta previa marginalis :Hanya pada pinggir ostium terdapat jaringan plasenta
Penentuan macamnya plasenta previa tergantung besarnya pembukaan
Contoh :Plasenta previa marginalis pada pembukaan 2 cm plasenta previa lateralis pada pembukaan 5 cm
Sebab-sebab :
Keadaan endometrium kurang baik
Misalnya pada :- multipara - mioma uteri - kuretase berulang- usia lanjut
Gejala :
Perdarahan tanpa nyeriPerdarahan berulangBiasanya timbul setelah bl ke-7(perdarahan terjadi karena terlepas plasenta dari dasarnya)Plasenta letak rendah robekan selaput marginal
Kepala anak tinggiKelainan letak
Bahaya yang dapat terjadi :
Ibu : Perdarahan hebat (daerah
perlekatan luas, plasenta akreta, kontraksi SBR < )
Infeksi sepsis Emboli udara
Anak : Hipoksia Perdarahan dan syok
DIAGNOSIS
Anamnesa : - Perdarahan - Nyeri/tanpa
- Predisposisi
Pemeriksan : Umum (tanda vital, konjuctiva) Obstetrik Penunjang (Hb)
Pemeriksaan :
Obstetrik1.Pemeriksaan luar
2.Inspekulo
3.Perabaan fornises (hanya pd let.
kepala)
4.Pemeriksaan dalam (hanya di K.
Operasi)
PENGELOLAAN
Ekspektatif : - Anak hidup < 37
mg- KU baik- His (-)- Perd. << /
berhenti- Pematangan paru
Aktif : Pervaginam : pemecahan
ketuban, Versi Braxton Hicks, Cunam Willett
Perabdominal
Pemecahan ketuban :
Pengelolaan plasenta letak rendah, plasenta previa marginalis dan plasenta previa lateralis yang menutupi ostium < 0,5 bagian
Menghentikan perdarahan karena : uterus retraksi sehingga kepala
anak menekan plasenta Tidak terjadi pergeseran antara
plasenta dan dinding rahim
Seksio sesarea :
Mempersingkat lamanya perdarahan
Mencegah terjadinya robekan servik dan SBR
Dilakukan pada plasenta previa totalis & plasenta lainnya dengan perdarahan hebat
Kadang dilakukan untuk Kadang dilakukan untuk kepentingan ibu (anak sudah kepentingan ibu (anak sudah mati)mati)
Cara menyelesaikan
persalinan :
Tergantung faktor :1.Jumlah perdarahan 2.Keadaan ibu dan anak3.Besarnya pembukaan4.Jenis plasenta previa5.ParitasCara mana pun yang dipilih
persediaandarah yang cukup sangat
menentukan
SOLUSIO PLASENTA
Terlepasnya plasenta
sebagian atau seluruhnya
(yang letaknya normal)
sebelum janin lahir
Nama lain :
Abruptio placentae
Ablatio placentae
Accidental haemorrhage
Premature separation of the normally implanted placenta
Perdarahan
tersembunyi
Pelepasan biasanya komplit
Sering disertai toxaemia
Hanya 20%
Perdarahan keluar
Biasanya komplit Jarang disertai
toxaemia 80% dari solusio
plasenta
Sebab-sebab :
Hipertensi esensial Preeklamsi Tali pusat pendek Trauma Tekanan rahim pada vena cava
inferior Uterus yang mengecil (hidramnion,
gemelli) Predisposisi : usia lanjut,
multiparitas, defisiensi, asam folat
Gejala :
Perdarahan disertai nyeri Anemi dan syok Rahim keras dan nyeri Palpasi anak sukar Fundus uteri makin naik Ketuban teraba tegang Proteinuria bila disertai
toksemia
Plasenta previa
Perd. tanpa nyeri Perd. berulang Perd. banyak Perut tdk tegang Palpasi anak + BJA (+) TD bervariasi Bag. terendah anak
masih tinggi / kel. letak
Teraba plasenta Impresi pd plasenta
Solusio plasenta
Perd. dengan nyeri Perd. disusul partus Perd. sedikit Perut tegang/nyeri Palpasi anak sulit BJA (-) Syok >> Normal PD : ket. Menonjol Robekan selaput
marginal
Penyulit solusio plasenta
a. Timbul dengan segera : Perdarahan Syok
b. Timbul agak lambat : Kelainan pembekuan darah
karena hypofibrinogenaemi Gangguan faal ginjal
Prognosis
Untuk anak buruk; kematian 90%
Untuk ibu penanggulangan perdarahan
Tergantung : besarnya bagian plasenta yang terlepas, banyaknya perdarahan, beratnya hypofibrinogenaemi, ada tidaknya toksemi, perdarahan nampak/ tersembunyi, lamanya keadaan solusio berlangsung
Pengelolaan
Umum :
Pemberian darah cukup Pemberian O2
Pemberian antibiotika
Pada syok yang berat diberi kortikosteroid dalam dosis tinggi
Pengelolaan
Khusus :
1. Terhadap hypofibrinogenaemi Human fibrinogen 10 gr / darah
segar
Menghentikan fibrinolyse dengan trasylol
2. Merangsang diurese
Pengelolaan
Obstetris :
Sedapat-dapatnya kelahiran terjadi dalam 6 jam
Alasan : bagian plasenta terlepasnya
meluas perdarahan bertambah hypofibrinogenaemi menjelma
atau bertambah
Tujuan ini dicapai dengan :
a. Pemecahan ketuban
b. Pemberian infus pitocin : 5 U
dalam 500 cc glucose 5%
c. Seksio Sesarea
d. Histerektomi
PERDARAHAN PASCASALIN
DEFINISI
Perdarahan pasca salin :
Perdarahan > 500 cc yang
terjadi setelah janin lahir
KLASIFIKASI
I. Perdarahan Pascasalin Dini
terjadi dalam 24 jam I sesudah bayi lahir
II. Perdarahan Pascasalin Lambat
terjadi > 24 jam sesudah bayi lahir
I. Perdarahan Pascasalin Dini
Atonia uteri Perlukaan jalan lahir Retensio plasenta/sisa
plasenta Gangguan pembekuan
darah
Etiologi :
Atonia uteri : Kontraksi rahim buruk Perdarahan >> Tidak ada perlukan jalan lahir Tidak ada sisa plasenta Dapat disertai tanda syok
hipovolemik
Perlukaan jalan lahir
Perdarahan >> Umumnya kontraksi rahim baik,
kecuali pada robekan rahim
Sisa plasenta Perdarahan Kontraksi rahim baik Pada pemeriksaan teraba sisa
plaenta
Gangguan pembekuan darah
Kontraksi baik, perlukaan jalan lahir (-), sisa jaringan (-)Terdapat gangguan faktor pembekuan darah
Pemeriksaan penunjang Hb PCV Faktor pembekuan darah Waktu pembekuan Waktu perdarahan Trombosit, fibrinogen
Terapi
Syok infus cairan, transfusi darah kontrol perdarahan & O2
Syok (-) cari etiologi :Atonia uteri : Massage uterus, pemberian oksitosin &
ergometrin i.v atau prostaglandinBila perd. berhenti uterotonik perinfus dilanjutkan
Perbaikan (-) kompresi bimanual Tidak berhasil laparotomi (ligasi
a.uterina/ hipogastrika), bila gagal Hist
Luka jalan lahir
Lakukan penjahitan atau laparotomi pada ruptura uteri
Retensio plasenta /sisa plasenta :Plasenta belum lahir manual plasentaBila tidak berhasil/plasenta akreta
histerektomiSisa plasenta :
pengeluaran sisa plasenta dengan digital atau kuretase
Kriteria diagnosis
Perdarahan berulang atau tetap PD/ kadang-kadang febris, nadi cepat
dan syok Pem. Obstet : FU masih tinggi
subinvolusi Uterus lembek & nyeri tekan bila ada
infeksi, teraba sisa plasenta dlm cavum uteri
Lab : - Hb, Ht. Leukosit - USGTh/ : - uterotonik - antibiotik
spektrum luas - transfusi bila perdarahan >> - coba digital gagal kuretase
Penyulit : Syok irreversibel
Gangguan pembekuan darah
Rawat bersama IPD Transfusi darah segar, kontrol DIC
dg heparin
Penyulit : Syok irreversibel DIC Sindroma sheehanPA : Uterus yg diangkat (susp.
Plasenta akreta) dikirim ke PA
II. Perdarahan Pascasalin Lambat
Sisa plasenta
Subinvolusi
Luka bekas SC/episiotomi yang terbuka
Etiologi :
DiagnosisDiagnosis
Biasanya pada hari ke 6 – 10 postpartum. Perdarahan, terus menerus, kk berulang Palpasi FUT masih besar PD : uterus besar, lunak, keluar darah dari
OUE.
PenatalaksanaanPenatalaksanaan
Perdarahan sedikit : tirah baring, uterotonika. Kalau dicurigai infeksi antibiotika.
Perdarahan sedang : Uterotonika IV ( 20 IU oksitosin dalam RL 500 cc ). Bila tidak dicurigai ada sisa plasenta tak perlu dikuretase. Ada infeksi beri antibiotika.
Perdarahan banyak. Pasang infus dengan pemberian uterotonika dan tranfusi darah KP.Lakukan kuretase , Kalau perdarahan masih berlangsung, lakukan laparotomi untuk ligasi a.hipogastrika/histerektomi.