11

Click here to load reader

FENOMENA TAWURAN ANTAR PELAJAR

  • Upload
    cokbin

  • View
    64.852

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FENOMENA TAWURAN ANTAR PELAJAR

I Nyoman Bayu W

1

2008

TAWURAN ANTAR PELAJAR

Maraknya tingkah laku agresif akhir-akhir ini yang dilakukan kelompok remaja

kota merupakan sebuah kajian yang menarik untuk dibahas. Perkelahian antar pelajar

yang pada umumnya masih remaja sangat merugikan dan perlu upaya untuk mencari

jalan keluar dari masalah ini atau setidaknya mengurangi.

TUJUAN

Tujuan pembahasan ini adalah mengetahui rangsangan atau pengaruh terhadap

agresivitas yang dilakukan oleh remaja kota, membahas pengaruh identitas kelompok

yang sangat kuat yang menyebabkan timbul sikap negatif dan mengeksklusifkan

kelompok lain, mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang memicu perilaku remaja kota

serta mencari penanggulangan yang tepat dalam menyikapi kenakalan remaja kota.

Selain itu tujuan dari pada studi kasus sekarang ini secara umum adalah untuk

menjelaskan fenomena tawuran antar pelajar baik dari segi atau faktor yang

menyebabkan tawuran pelajar, motivasi para pelajar untuk ikut tawuran, dan

bagaimana peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menghambat kekerasan

yang ada di kalangan pelajar saat ini.

URAIAN KASUS

MOJOKERTO - Tawuran pelajar mewarnai pertandingan sepak bola antar siswa

SMP di lapangan SMA Negeri Sooko. Akibat tawuran massal, dua pelajar SMP terluka.

Lapangan SMA Negeri I Sooko dijejali dengan supporter sepak bola dari SMP Negeri I

Sooko dan SMP Negeri I Gondang Kab Mojokerto. Dua sekolah tersebut bertanding sepak

bola untuk memperingati hari Pendidikan Nasional.

Awalnya, pertandingan ini tampak menyenangkan. Bahkan, dukungan dari

masing-masing supporter tampak membuat pertandingan itu meriah, namun kondusif.

Page 2: FENOMENA TAWURAN ANTAR PELAJAR

I Nyoman Bayu W

2

2008

Namun kondisi ini tiba-tiba berubah menjadi kacau saat bola yang ditendang salah satu

pemain dari SMPN I Sooko bersarang di gawang SMPN I Gondang.

Gol pertama itu membuat sejumlah suporter dari SMPN I Sooko kegirangan. Saat

meluapkan kegembiraan itu, salah satu suppoter SMPN I Sooko, Bagas Toni, 15,

melempar tasnya hingga masuk ke lapangan sepak bola. Rupanya, ulah Bagas ini

membuat salah pemain SMPN I Gondang panas. Saat mengambil tasnya, Bagas tiba-tiba

dipukul salah satu pemain SMPN I Gondang yang sedang emosi.

Beberapa kali pululan mendarat di muka siswa ini. Beberapa pemain SMPN I

Gondang lainnya juga tak kalah marahnya. Beberapa diantara mereka juga ikut

memukuli korban hingga terjatuh tak berdaya.

Sementara melihat kejadian itu, sejumlah supporter dari SMPN Sooko tak terima.

Beberapa siswa langsung ikut turun ke lapangan untuk memberikan pertolongan

kepada korban dan melawan pemain brutal itu. Tawuran massal pun pecah, hingga

beberapa saat, para guru yang ikut mengantarkan muridnya, berhasil melerai tawuran

massal ini.

Akibat pukulan beruntun itu, Bagas mengalami luka memar pada bagian kepala,

mulut, pelipis mata kanan dan pipi.

WHAT

Apakah perilaku pelajar sekarang telah menjadi semakin anarkis seiring perkembangan

teknologi sekarang ini ?

Maraknya tingkah laku agresif akhir-akhir ini yang dilakukan kelompok remaja

kota merupakan sebuah kajian yang menarik untuk dibahas. Perkelahian antar pelajar

yang pada umumnya masih remaja sangat merugikan dan perlu upaya untuk mencari

jalan keluar dari masalah ini atau setidaknya mengurangi. Perkembangan teknologi yang

terpusat pada kota-kota besar mempunyai korelasi yang erat dengan meningkatnya

perilaku agresif yang dilakukan oleh remaja kota.

Page 3: FENOMENA TAWURAN ANTAR PELAJAR

I Nyoman Bayu W

3

2008

Di jaman yang serba instan ini menyebabkan kesenjangan antara kaya dan miskin

semakin jelas bedanya. bisa saja seorang pelajar melampiaskan kekesalannya karena

tidak mempunyai sesuatu dengan mencuri atau merampas atau dengan cara yang lain.

Di beberapa tahun ini kecenderungan tersebut meningkat dari hanya sebatas personal

menjadi identitas kelompok yang berakibat maraknya tawuran, kerusuhan, dan lain

sebagainya.

Karena mungkin adanya keinginan yang tak terpenuhi, sehingga beberapa pelajar

cenderung bertindak anarkis. Mereka biasanya melakukan tawuran hanya dikarenakan

alasan alasan yang sepele seperti saling mengejek, rebutan suatu barang, rebutan pacar,

dan lain sebagainnya.

WHEN

Kapan biasanya pelajar melakukan tawuran?

1. Saat pertandingan bola antar sekolah

Ini adalah hal yang kerap sekali terjadi ketika tim sepakbola satu sekolah kalah, maka

suporternya akan melakukan kerusuhan terhadap lawannya yang akan menyebabkan

terjadinya kerusuhan antar suporter sepakbola kedua sekolah tersebut.

2. Saat Ulang tahun sekolah

Ketika sebuah sekolah berulang tahun, para siswa merayakannya dengan

menggelar kegiatan pensi atau pentas seni. Pada pensi ini biasanya menggelar suatu

pergelaran konser. Di tengah- tengah konser tersebut biasanya penyusup dari siswa

SMA lain membuat rusuh dan menyebabkan terjadinya perkelahian di antara penonton

pensi tersebut.

3. Menjelang hari libur panjang

Saat sehari menjelang hari libur, para siswa juga merencanakan penyerangan ke

berbagai sekolah lain yang dianggap sebagai musuh sekolah tersebut.

Page 4: FENOMENA TAWURAN ANTAR PELAJAR

I Nyoman Bayu W

4

2008

4. Setelah diumumkan hasil Ujian Nasional

Ini ialah yang paling bodoh dari segala penyebab tawuran. Tiga tahun bersekolah

menuntut ilmu, diakhiri dengan kegiatan yang sangat tidak manusiawi. Bertawuran

setelah diumumkan hasil UN akan menyebabkan kematian apabila tidak dapat bertahan.

Walaupun dia bisa bertahan siswa tersebut akan tetap dikeluarkan dari sekolahnya.

WHERE

Dimana biasanya tawuran dilakukan?

1. Di tempat tempat keramaian

Tempat tempat keramaian acapkali menjadi tempat untuk tawuran. Lapangan bola

misalnya, ketika timnya kalah maka suporter dari sekolah tersebut langsung tak terima

dan membuat kerusuhan dan menyerang suporter lain. Hal ini sepertinya telah menjadi

hal yang biasa di setiap pertandingan bola di tanah air ini.

2. Di depan sekolah

Saat pulang sekolah merupakan saat yang paling dinanti untuk melakukan penyerangan

ke sekolah lain. Biasanya si penyerang akan nongkrong di depan sekolah tersebut

sembari menunggu musuhnya dari sma itu. Setelah si musuh dan geng nya keluar, si

penyerang langsung mengejar dan memburunya sampai jalan-jalan dan bahkan di

angkot sekalipun.

3. Di Bus atau Angkot

WHO

Siapa yang memicu tawuran antar pelajar ?

Pada setiap tawuran pasti ada seorang profokator yang menghasut para pengikutnya

untuk membantunya menyerang sekelompok pelajar dari SMA lain. para profokator

Page 5: FENOMENA TAWURAN ANTAR PELAJAR

I Nyoman Bayu W

5

2008

tawuran ialah seseorang siswa yang penuh dengan dendam. Ada beberapa julukan bagi

para pelaku tawuran seperti pentolan dan gembel. Pentolan adalah seorang pemimpin,

siswa yang berani melukai tubuh musuhnya saat sedang tawuran. Dia berhak meminta

sumbangan pada para siswa untuk alasan membeli Bir atau senjata tajam yang akan

digunakan saat tawuran. Dia juga berhak meminta uang untuk alasan diberikan kepada

temannya yang terluka saat tawuran. Gembel adalah seorang alumni atau seorang yang

telah dikeluarkan dari sekolah. Dia juga memiliki hak yang sama seperti pentolan untuk

meminta sumbangan.

HOW

Bagaimana tawuran pelajar bisa terjadi ?

1. Dendam karena kekalahan dengan sekolah lain

Biasanya ini terjadi ketika adanya pertandingan bola antar sekolah. Dimana tim sekolah

yang satu kalah dengan sekolah yang lain. Hal ini menyebabkan adanya rasa kecewa dan

celakanya mereka ini biasanya melampiaskan rasa kekecewaan nya dengan mengajak

berkelahi tim sekolah lain tersebut. Hal ini tentunya merupakan bentuk ketidak

sportifan pelajar dalam mengalami kekalahan.

1. Dendam akibat pemalakan dan perampasan

Apabila seorang siswa dari suatu sekolah menengah atas dipalak atau dirampas uang

dan hartanya, dia akan melapor kepada pentolan di sekolahnya. Kemudian pentolan itu

akan mengumpulkan siswa untuk menghampiri siswa dari sekolah musuh ditempat

dimana biasanya mereka menunggu bis atau kendaraan pulang. Apabila jumlah siswa

dari sekolah musuh hanya sedikit, mereka akan balik memalak atau merampas siswa

sekolah musuh tersebut. Tetapi jika jumlah siswa sekolah musuh tersebut seimbang

atau lebih banyak, mereka akan melakukan kontak fisik.

2. Dendam akibat rasa iri akibat tidak dapat menjadi siswa di SMA yang diinginkan

Page 6: FENOMENA TAWURAN ANTAR PELAJAR

I Nyoman Bayu W

6

2008

Ketika seorang siswa mendaftar masuk ke SMA negeri, tetapi ia malah tidak diterima di

sekolah tersebut. Dia akan masuk ke SMA lain bahkan ia bisa bersekolah di SMA swasta

yang kualitasnya lebih rendah. Disebabkan oleh dendam pada sekolah yang dulu tidak

menerimanya sebagai siswa, dia berusaha untuk membuat siswa yang bersekolah di

sekolah tersebut merasa tidak nyaman. Dia akan memprofokasikan dan mencari-cari

kesalahan sekolah tersebut agar akhirnya terjadi kontak fisik.

IDENTIFIKASI FAKTOR & INDIKATOR

Dalam pandangan psikologi, setiap perilaku merupakan interaksi antara kecenderungan

di dalam diri individu (sering disebut kepribadian, walau tidak selalu tepat) dan kondisi

eksternal. Begitu pula dalam hal perkelahian pelajar. Bila dijabarkan, terdapat

sedikitnya 4 faktor psikologis mengapa seorang remaja terlibat perkelahian pelajar.

Faktor internal

Remaja yang terlibat perkelahian biasanya kurang mampu melakukan adaptasi pada

situasi lingkungan yang kompleks. Kompleks di sini berarti adanya keanekaragaman

pandangan, budaya, tingkat ekonomi, dan semua rangsang dari lingkungan yang makin

lama makin beragam dan banyak. Situasi ini biasanya menimbulkan tekanan pada setiap

orang. Tapi pada remaja yang terlibat perkelahian, mereka kurang mampu untuk

mengatasi, apalagi memanfaatkan situasi itu untuk pengembangan dirinya.

Indikatornya

Mereka biasanya mudah putus asa, cepat melarikan diri dari masalah, menyalahkan

orang / pihak lain pada setiap masalahnya, dan memilih menggunakan cara tersingkat

untuk memecahkan masalah. Pada remaja yang sering berkelahi, ditemukan bahwa

mereka mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka

terhadap perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat. Mereka

biasanya sangat membutuhkan pengakuan.

Page 7: FENOMENA TAWURAN ANTAR PELAJAR

I Nyoman Bayu W

7

2008

Faktor keluarga

Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan (entah antar orang tua atau pada anaknya) jelas

berdampak pada anak. Anak, ketika meningkat remaja, belajar bahwa kekerasan adalah

bagian dari dirinya, sehingga adalah hal yang wajar kalau ia melakukan kekerasan pula.

Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya, ketika remaja akan tumbuh

sebagai individu yang tidak mandiri dan tidak berani mengembangkan identitasnya

yang unik.

Indikatornya

Begitu bergabung dengan teman-temannya, ia akan menyerahkan dirnya secara total

terhadap kelompoknya sebagai bagian dari identitas yang dibangunnya. Cenderung pasif

tidak respon terhadap apa yang ada disekitarnya, serta tidak memiliki inisiatif untuk

bertindak sendiri untuk lebih mandiri.

Faktor sekolah

Sekolah pertama-tama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik

siswanya menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas

pengajarannya. Karena itu, lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk

belajar (misalnya suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan dengan

pengajaran, tidak adanya fasilitas praktikum, dsb.) akan menyebabkan siswa lebih

senang melakukan kegiatan di luar sekolah bersama teman-temannya. Baru setelah itu

masalah pendidikan, di mana guru jelas memainkan peranan paling penting. Sayangnya

guru lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh

otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara kekerasan (walau dalam bentuk

berbeda) dalam “mendidik” siswanya.

Page 8: FENOMENA TAWURAN ANTAR PELAJAR

I Nyoman Bayu W

8

2008

indikatornya

Bila kegiatan di sekolah dirasa membosankan maka si anak akan mencari sebuah bentuk

kegiatan lain yang di anggapnya pas untuk dirinnya. Dan celakanya bila kegiatan yang

dipilih nantinya merupakan kegiatan negatif maka si siswa akan terjerumus dalam dunia

hitam tersebut. Kegagalan dalam faktor sekolah tersebut biasanya terlihat dengan sering

membolosnya siswa tersebut, dan terkenanya siswa tersebut dengan hal-hal jahat

seperti narkoba dan miras.

Faktor lingkungan

Lingkungan di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa

dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan

kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu

pula sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga

lingkungan kota (bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang

remaja untuk belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang

berkembang mendukung untuk munculnya perilaku berkelahi.

Indikatornya

Perilaku siswa berubah karena terjalinnya interaksi antara suatu kelompok, sehingga

identitasnya sebagai pribadi berbeda dengan saat dia berada dalam suatu kelompok.

Bisa saja bila sendiri dia cenderung alim, sopan akan tetapi perilaku tersebut bisa

berbalik apabila ia berada dalam komunitas yang buruk sikap dan perilakunya.

Page 9: FENOMENA TAWURAN ANTAR PELAJAR

I Nyoman Bayu W

9

2008

RELEVANSI KASUS DENGAN TEMA

Kasus tawuran antar pelajar merupakan salah satu kasus yang sering dijumpai di

masyarakat. Seringkali para pelajar bertindak bodoh dengan melakukan tawuran oleh

hal-hal sepele. Fenomena ini merupakan masalah yang timbul akibat dari perubahan

nilai yang dianut oleh segelintir pelajar. Pelajar pada umumnya tidak menyukai ajaran

kekerasan seperti tawuran dan lain sebagainya, akan tetapi sebagian lain menilainya

secara keliru akibat beberapa faktor antara lain faktor pribadi atau internal, sekolah,

keluarga, dan lingkungan. Oleh karena itu kasus tawuran antar pelajar yang selama ini

banyak terjadi merupakan sebuah masalah sosial, dikarenakan adanya perubahan nilai

yang dianut sebagian pelajar yang melakukan aksi tawuran ini.

SOLUSI

Untuk mengatasi masalah tawuran antar pelajar, di sini penulis akan mengambil dua

teori. Yang pertama adalah dari “Kartini Kartono”. Dia menyebutkan bahwa untuk

mengatasi tawuran antar pelajar atau kenakalan remaja pada umumnya adalah:

a. banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri, dan melakukan

koreksi terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan tidak menuntun

b. memberi kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan

sehat

c. memberikan bentuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan remaja

zaman sekarang serta kaitannya dengan pengembangan bakat dan potensi remaja.

Teori yang kedua adalah dari “Dryfoos”, dia menyebutkan untuk mengatasi tawuran

pelajar atau kenakalan remaja pada umumnya harus diadakan program yang meliputi

unsur-unsur berikut:

Page 10: FENOMENA TAWURAN ANTAR PELAJAR

I Nyoman Bayu W

10

2008

a. program harus lebih luas cakupannya daripada hanya sekedar berfokus pada

kenakalan

b. program harus memiliki komponen-komponen ganda, karena tidak ada satu pun

komponen yang berdiri sendiri sebagai peluru ajaib yang dapat memerangi kenakalan

c. program harus sudah dimulai sejak awal masa perkembangan anak untuk mencegah

masalah belajar dan berperilaku

d. sekolah memainkan peranan penting

e. upaya-upaya harus diarahkan pada institusional daripada pada perubahan individual,

yang menjadi titik berat adalah meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak yang

kurang beruntung

f. memberi perhatian kepada individu secara intensif dan merancang program unik bagi

setiap anak merupakan faktor yang penting dalam menangani anak-anak yang berisiko

tinggi untuk menjadi nakal

g. manfaat yang didapatkan dari suatu program sering kali hilang saat program tersebut

dihentikan, oleh karenanya perlu dikembangkan program yang sifatnya

berkesinambungan.

Page 11: FENOMENA TAWURAN ANTAR PELAJAR

I Nyoman Bayu W

11

2008

REFERENSI

http://greensmg.blogspot.com/2008/03/tawuran-antar-pelajar.html

http://topan-hidayat.blogspot.com/2007/11/tawuran-antar-pelajar.html

http://www.abuaisyah.org/2008/02/28/menyingkapi-tawuran-antar-mahasiswa/

http://www.liputan6.com/daerah/?id=158795

http://www.smu-net.com/main.php?act=pri&xkd=6

http://renggaprasetya.blogspot.com/2007/12/tawuran-antar-pelajar.html

http://kebebasan.wordpress.com/2007/10/03/tawuran-pelajar-di-bulan-ramadhan/

http://ifkarulya.wordpress.com/2008/01/12/tawuran-pada-kalangan-pelajar/

http://misbah01.multiply.com/video/item/234/tawuran_antar_pelajar?&item_id=234&

view:replies=reverse