21
PROYEKSI A. Proyeksi Piktorial, Ortogonal dan Pandangan Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi piktorial adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi. Sedangkan proyeksi ortogonal merupakan cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Secara umum proyeksi dapat dilihat pada gambar 9.4. dibawah ini : PROYEKSI Proyeksi Piktorial (Posisi benda) Proyeksi Ortogonal (Posisi Pemproyeksian) Proyeksi Pandangan (Posisi Pandangan) Proyeksi isometric Proyeksi dimetri Proyeksi Miring Proyeksi perspeksif Sebuah titik Sebuah garis Sebuah bidang Sebuah benda Proyeksi Eropa Proyeksi Amerika

fatum dan proyeksi.doc

Embed Size (px)

Citation preview

PROYEKSI

PAGE

PROYEKSIA. Proyeksi Piktorial, Ortogonal dan Pandangan

Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi piktorial adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi. Sedangkan proyeksi ortogonal merupakan cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Secara umum proyeksi dapat dilihat pada gambar 9.4. dibawah ini :

Gambar 9.4. Proyeksi1. Proyeksi PiktorialUntuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi, dapat dilakukan dengan beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan menggambar. Beberapa macam cara proyeksi antara lain :

a. Proyeksi piktorial isometri

Untuk mengetahui apakah suatu gambar diproyeksikan dengan cara isometri atau untuk memproyeksikan gambar tiga dimensi pada bidang dengan proyeksi isometri, maka perlu diketahui ciri-ciri dan syarat-syarat untuk menampilkan suatau gambar dengan proyeksi isometri. Adapun ciri dan syarat proyeksi tersebut sebagai berikut :

1). Ciri pada sumbu

- Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30 terhadap garis mendatar.

- Sudut antara sumbu satu dengan sumbu lainnya 120.

2). Ciri pada ukurannya

Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarnya.Contoh

Gambar 9.5. Proyeksi isometri a). Penyajian Proyeksi IsometriPenyajian gambar dengan proyeksi isometri dapat dilakukan dengan beberapa posisi (kedudukan), yaitu posisi normal, terbalik, dan horisontal.(1) Proyeksi isometri dengan posisi normal

Contoh :

titik referensi

Gambar 9.6. Proyeksi isometri dengan posisi normal(2) Proyeksi isometri dengan posisi terbalik

Contoh :

titik referensi

Gambar 9.7. Proyeksi isometri dengan posisi terbalik(3) Proyeksi isometri dengan posisi horisontal

Contoh :

titik referensi

Gambar 9.8.Proyeksi isometri dengan posisi horisontalb. Proyeksi Dimetri

Pada proyeksi dimetri terdapat beberapa ciri dan ketentuan yang perlu diketahui, ciri dan ketentuan tersebut antara lain :1) Ciri pada sumbu

Pada sumbu x mempunyai sudut 10, sedangkan pada sumbu y mempunyai sudut 40.2) Ketentuan ukuran

Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, dan skala pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1

Contoh :Keterangan : Ukuran pada sumbu x 40 mm

Ukuran gambar pada sumbu y digambar nya, yaitu 20 mm

Ukuran pada sumbu z 40 mm

Gambar 9.9. Proyeksi dimetri

c. Proyeksi miring

Pada proyeksi miring, sumbu x berhimpit dengan garis horisontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45 dengan garis mendatar. Skala pada proyeksi miring sama dengan skala pada proyeksi dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, dan pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1.

Contoh :

Gambar 9.10. Proyeksi miring d. Gambar Perspektif

Dalam gambar teknik, gambar perspektif jarang dipakai. Gambar perspektif dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

1. Perspektif dengan satu titik hilang

2. Perspektif dengan dua titik hilang

3. Perspektif dengan tiga titik hilang

Contoh : TH (Titik Hilang)

Gambar 10.1. Perspektif dengan satu titik hilang2. Proyeksi Ortogonal

Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain. Contoh-contoh proyeksi ortogonal dapat dilihat pada gambar dibawah ini.a. Proyeksi ortogonal dari sebuah titik

Proyektor

Bidang proyeksi

Proyeksi

Gambar 10.2. Proyeksi ortogonal dari sebuah titikb. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis

Gambar 10.3. Proyeksi ortogonal dari sebuah garisc. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang

Gambar 10.4. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidangd. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda

Gambar 10.5. Proyeksi ortogonal dari sebuah bendaB. Proyeksi Eropa dan Amerika

Proyeksi Eropa dan Amerika merupakan proyeksi yang digunakan untuk memproyeksikan pandangan dari sebuah gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi.1. Proyeksi Eropa

Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masing pengarang buku yang menjadi refrensi. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya (lihat gambar 2.3).

Keterangan :P.A

= Pandangan Atas

P.Ki

= Pandangan KiriP.Ka

= Pandangan Kanan

P.Ba = Pandangan Bawah

P.Be = Pandangan Belakang

(P. bawah)

(P. kanan) (P. depan) (P. Kiri) (P. Belakang) (P. atas) Gambar 10.6. Proyeksi Eropa2. Proyeksi Amerika Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya (lihat gambar 2.4).

Keterangan :P.A= Pandangan Atas

P.Ki= Pandangan Kiri

P.Ka= Pandangan Kanan

P.Ba = Pandangan Bawah

P.Be = Pandangan Belakang

(P. atas)

(P. kiri) (P. depan) (P. kanan) (P. Belakang)

(P. bawah)

Gambar 10.7. Proyeksi Amerika3. Pemilihan pandangan depan

Pemilihan pandangan depan dari benda yang akan disajikan dalam gambar adalah sangat penting. Karena pandangan depan dapat langsung memberikan keterangan bentuk benda yang sebenarnya dan jumlah pandangan depan juga ditentukan oleh pandangan depan tersebut. Pandangan depan tidak selalu berarti bagian depan dari benda itu sendiri. Pandangan depan adalah bagian benda yang dapat memberikan cukup keterangan mengenai bentuk khas atau fungsinya.Perbandingan antara Proyeksi Eropa dan Proyeksi Amerika

Keuntungan Proyeksi Amerika

Diawal bab Proyeksi telah dijelaskan bahwa kedua proyeksi tersebut dapat sama-sama dipakai, sesuai dengan standar ISO.

Negara Aamerika Serikat dan Jepang telah menentukan untuk memakai proyeksi Amerika. Hal ini didasarkan pada keuntungan dari cara ini disbanding dengan proyeksi Eropa, keuntungan-keuntungannya sebagai berikut:

1. Dari gambar, bentuk benda dapat langsung dibayangkan. Dengan pandangan depan sebagai patokan dan bendanya muncul seperti aslinya.

2. gambarnya mudah dibaca, karena hubungan anatara gambar yang satu dengan yang lain dekat. Tidak saja mudah dibaca, tetapi jarang terjadi salah pengertian.Cukup mudah lagi (terutama) pada benda-benda yang panjang, susunan pandangan depan dan pandangan samping mudah sekali dibaca.3. pandangan yang berhubungan diletakkan berdekatan, oleh karena itu mudah untuk memberi ukuran-ukurannya. Tidak mungkin terjadi salah pembacaan ukuran. Bagi teknisi (operator mesin) lebih sederhana.

4. dengan proyeksi Amerika mudah memberi pandangan tambahan atau pandangan setempat.

C. Simbol ProyeksiUntuk membedakan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika, perlu diberi lambang proyeksi. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah ditepkan bahwa cara kedua proyeksi boleh dipergunakan. Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar menurut proyeksi Eropa (Kuadran I atau dikenal dengan proyeksi sudut pertama).

Dalam sebuah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar dengan menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan disisi kanan bawah kertas gambar. Simbol/lambang proyeksi tersebut adalah sebuah kerucut terpancung.

Simbol Proyeksi Eropa

Simbol Proyeksi Amerika

D. Anak Panah

Anak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan tempat/posisi atau arah potongan, sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas garis ukur atau disisi kiri garis ukur.

Gambar 11.2. Anak panahE. Kesimpulan1. Proyeksi Piktorial

a. Proyeksi piktorial terbagi menjadi 4 macam, yaitu isometri, dimetri, miring, dan perspektif.

b. Proyeksi piktorial hanya digunakan pada gambar tiga dimensi untuk diproyeksikan pada bidang dua dimensi.

2. Proyeksi Ortogonal

Proyeksi ortogonal merupakan proyeksi suatu titik, garis, bidang, dan benda terhadap suatu bidang dengan garis proyektor yang tegak lurus terhadap bidang proyekstornya.3. Proyeksi Eropa

a. Proyeksi Eropa hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar memberikan informasi lebih detail

b. Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Eropa terbalik dengan arah pandangannya. 4. Proyeksi Amerika

a. Proyeksi Amerika hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar memberikan informasi lebih detail.

b. Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Amerika sama dengan arah pandangannya.Datum geodetik

Datum geodetik atau referensi permukaan atau georeferensi adalah parameter sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi. Datum geodetik diukur menggunakan metode manual hingga yang lebih akurat lagi menggunakan satelit.

[sunting]Parameter datum geodetik

Parameter utama, yaitu setengah sumbu panjang ellipsoid (a), setengah sumbu pendek (b), dan penggepengan ellipsoid (f).

Parameter translasi, yaitu yang mendefinisikan koordinat titik pusat ellipsoid (Xo,Yo,Zo) terhadap titik pusat bumi.

Parameter rotasi, yaitu (x, y, z) yang mendefinisikan arah sumbu-sumbu (X,Y,Z) ellipsoid.

Parameter lainnya, yaitu datum geodesi global memiliki besaran yang banyak hingga mencakup konstanta-konstanta yang merepresentasikan model gaya berat bumi dan aspek spasial lainnya.

Jenis datum geodetik

Jenis geodetik menurut metodenya :

Datum horizontal adalah datum geodetik yang digunakan untuk pemetaan horizontal. Dengan teknologi yang semakin maju, sekarang muncul kecenderungan penggunaan datum horizontal geosentrik global sebagai penggganti datum lokal atau regional.

Datum vertikal adalah bidang referensi untuk sistem tinggi ortometris. Datum vertikal digunakan untuk merepresentasikan informasi ketinggian atau kedalaman. Biasanya bidang referensi yang digunakan untuk sistem tinggi ortometris adalah geoid.

Jenis datum geodetik menurut luas areanya :

Datum lokal adalah datum geodesi yang paling sesuai dengan bentuk geoid pada daerah yang tidak terlalu luas. Contoh datum lokal di Indonesia antara lain : datum Genoek, datum Monconglowe, DI 74 (Datum Indonesia 1974), dan DGN 95 (Datum Geodetik Indonesia 1995).

Datum regional adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang bentuknya paling sesuai dengan bentuk permukaan geoid untuk area yang relatif lebih luas dari datum lokal. Datum regional biasanya digunakan bersama oleh negara yang berdekatan hingga negara yang terletak dalam satu benua. Contoh datum regional antara lain : datum indian dan datum NAD (North-American Datum) 1983 yang merupakan datum untuk negara-negara yang terletak di benua Amerika bagian utara, Eurepean Datum 1989 digunakan oleh negara negara yang terletak di benua eropa, dan Australian Geodetic Datum 1998 digunakan oleh negara negara yang terletak di benua australia.

Datum global adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang sesuai dengan bentuk geoid seluruh permukaaan bumi. Karena masalah penggunaan datum yang berbeda pada negara yang berdekatan maupun karena perkembangan teknologi penentuan posisi yang mengalami kemajuan pesat, maka penggunaan datum mengarah pada datum global. Datum datum global yang pertama adalah WGS 60, WGS66, WGS 72, awal tahun 1984 dimulai penggunaan datum WGS 84, dan ITRF.

Transformasi Datum

Banyak peta atau data geodesi yang memakai datum yang berbeda. Misalnya untuk keperluan survey geodesi yang lebih luas, seperti penentuan batas batas antar negara, maka diperlukan datum bersama. Perbedaan ini biasanya dapat mencapai ratusan meter jika dikonversi ke satuan panjang. Untuk menyamakan Datum geodesi perlu suatu model transformasi berdasarkan transformasi koordinat bumi. Prinsip transformasi datum adalah pengamatan pada titik-titik yang sama atau disebut titik sekutu. Titik sekutu ini memiliki koordinat-koordinat dalam berbagai datum. Dari koordinat koordinat ini dapat diketahui hubungan matematis antara datum yang bersangkutan. Selanjutnya titik titik yang lain dapat ditransformasikan.

Datum geodetik atau referensi permukaan atau georeferensi adalah parameter sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi. Datum geodetik diukur menggunakan metode manual hingga yang lebih akurat lagi menggunakan satelit.

Titik datum adalah suatu titik fundamental yang didefinisikan secara astronom

geodesi merupakan titik awal (referensi) dari suatu perhitungan. Misal : Datum Genuk dan Datum Padang.

Titik awal adalah titik yang paling awal perlu diketahui, baik dengan definisi, diberikan

ataupun diukur.

Titik ikat adalah titik yang bersama-sama membangun kerangka dasar pemetaan baik secara horizontal maupun vertical, dimana titik-titik ini tersebar keseluruh daerah

pemetaan dengan ketinggian yang setara

Permukaan air laut rata-rata (MSL) adalah pengandaian bilamana permukaan air laut dalam keadaan diam, permukaan air laut dapat dianggap sebagai salah satu

permukaan datum.

Nol normal adalah permukaan air laut yang berubah menurut waktu, maka melalui suatu perjanjian dipilih ketinggian dasar diatas muka laut dengan menganggap mempunyai tinggi nol (0.000m) yang dinyatakan sebagai titik diatas pilar beton (BM) yang dibuat menurut kontruksi yang kuat dan stabil.

Jarak datar (AB) adalah jarak yang diukur diatas permukaan horizontal pengamat ke proyeksi titik lainnya diatas horizon pengamat tadi.

Jarak miring (AB) adalah jarak yang dikur diatas permukaan tanahdari satu titik ketitik lainnya tanpa melihat kemiringan tanahnya.

Garis kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik diatas permukaanbumi yang sama ketinggiannya.

Interval kontur : jarak antara dua kontor yang berdekatan, merupakan bilangan bulat

Bidang referensi / bidang datum adalah suatu bidang nivo tertentu diamana titik-titik mulai dihitung. Missal geoid.

Tinggi suatu titik adalah jarak tegak diatas atau dibawah bidang datum.

Beda tinggi antara dua titik adalah jarak tegak antara dua bidang nivo yang melalui kedua titik tersebut.PROYEKSI

Proyeksi Piktorial

(Posisi benda)

Proyeksi Ortogonal

(Posisi Pemproyeksian)

Proyeksi Pandangan

(Posisi Pandangan)

Proyeksi isometric

Proyeksi dimetri

Proyeksi Miring

Proyeksi perspeksif

Sebuah titik

Sebuah garis

Sebuah bidang

Sebuah benda

Proyeksi Eropa

Proyeksi Amerika

120

30

30

x

z

y

30

30

120

y

x

z

y

x

z

30

30

120

z

x

y

y

x

z

y

x

z

40

10

y

x

z

45

x

y

z

y

x

z

A

A

A

B

A

B

A

B

D

C

D

C

B

A

AE

BF

CG

DH

A

B

D

C

E

F

G

H

P.D

P.A

P.Ka

P.Ki

P.D

P.Ba

P.Be

P.A

P.Be

P.Ba

P.Ki

P.Ka

L

1/3L

50

20

20

40

40

40

_1233131572.unknown