57
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN AUDIT FEE (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2014) (Skripsi) Oleh FATKHUR ROHMAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

FATKHUR ROHMAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/24633/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · which have been found to have significant relation with the amout of audit fee

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN

AUDIT FEE (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2014)

(Skripsi)

Oleh

FATKHUR ROHMAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

ABSTRACT

DETERMINANT ANALYSIS OF AUDIT FEE (EMPIRICAL STUDY OFMANUFACTURING COMPANY IN INDONESIA STOCK EXCHANGE 2010-

2014)

By

FATKHUR ROHMAN

This research is purposed for proving the effect of the company characteristics (company size, complexity, risk and profitability) and auditor characteristic (audittenure and auditor size) to audit fee in manufacturing company in which listed at Indonesia Stock Exchange 2010-2014.

The sample in this study were choosen by purposive judgement sampling, so there are 88 samples that relevan toward this study. The current study provides further evidence connecting variables such as company size, profitability and auditor sizewhich have been found to have significant relation with the amout of audit fee. However, the company complexity, risk company and audit tenure have insignificant effect to audit fee.

Keywords: audit fee, company complexity, company risk, company profitability, audit tenure, auditor size.

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUANAUDIT FEE (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2014)

Oleh

FATKHUR ROHMAN

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh karakteristik perusahaan (ukuran, kompleksitas, resiko dan profitabilitas perusahaan) dan karakteristik auditor (audit tenure dan ukuran auditor) terhadap audit fee pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.

Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive judgement sampling, sebanyak 88 sampel yang relevan untuk penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan dan ukuran auditor ditemukan memiliki hubungan yang signifikan terhadap audit fee. Namun demikian kompleksitas perusahaan, resiko perusahaan dan audit tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap audit fee.

Kata Kunci: audit fee, ukuran perusahaan, kompleksitas perusahaan, resiko perusahaan, profitabilitas perusahaan, audit tenure, ukuran auditor

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN

AUDIT FEE (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2014)

Oleh

FATKHUR ROHMAN

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Ekonomi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirka di Lumajang haru Jumat Taggal 4 Maret 1994 sebagai putra sulung dari pasagan Bapak Ngatelan dan Ibu Uliana.

Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Muslimat NU Nguter, Pasirian Kabupaten Lumajang pada tahun 2000. Dilanjutkan dengan pendidikan dasar di SDN Nguter 1 Pasirian dan lulus pada tahun 2006. Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan menengah di SMP N 1 Abung Selatan, Lampung Utara pada tahun 2009. Kemudian penulis lulus dari SMK N 1 Kotabumi, Lampung Utara pada tahun 2012.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi da Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2012.

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT yang membimbing peneliti hingga dapat

menyelesaikan karya ini. Karya ini dipersembahkan kepada:

Orang Tuaku Tercinta, Ayahanda Ngatelan dan Ibunda Uliana

Adikku Tercinta Mukhidin

Sahabat dan Teman-Teman Sekalian

Serta

Almamater Tercinta

UNIVERSITAS LAMPUNG

MOTTO

“Man Jadda Wa Jadda”

– Negeri Lima Menara

“Some People are Worth Melting for and I Love Warm Hug”

– Olaf

“Bermimpilah karena Tuhan Akan Memeluk Mimpi-Mimpimu”

– Laskar Pelangi

“Cara Untuk Menghilangkan Rasa takut Adalah dengan Melawan

Ketakutan Itu”

– Zootopia

SANWACANA

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Audit

Fee (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun

2010-2014)” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan dukungan,

bimbingan, saran dan bantuan dari beberapa pihak. Sehingga pada kesempatan ini

dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt., Selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt., Selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., Selaku Dosen Pembimbing 1

yang telah banyak memberikan saran dan motivasi penulis.

5. Ibu Ninuk Dewi K, S.E., M.Sc., CA., Selaku Dosen Pembimbing II yang

selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi.

6. Bapak R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si.,CA.,CPA., Selaku Dosen

Pembahas yang telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi.

7. Para Pegawai di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung atas keramahannya selama ini terutama Mbak Tina,

Pak Sobari, Empok Nurul Aini, Mas Yogi, Mas Leman, Mas Yana, Mas

Ruli dan rekan-rekan.

8. Kedua Orang Tua Bapak Ngatelan dan Ibu Uliana atas segala doa yang

tiada henti sampai penulis menyelesaikan skripsi.

9. Adikku Mukhidin dan kakakku Mas Hendri yang selalu mendukung.

10. Sahabat yang paling luar biasa , teman jalan ke rusun, teman download

laporan keuangan, teman download film dan drama Siti Ngatijah, S.E. dan

Esa Octara Yunaz, S.E. Kalian The best.

11. Grup Suka-Suka kelas ganjil Yuni Pratiwi, S.E., Siti Ngatijah, S.E dan Esa

Octara Yunaz,S.E. See you on Top Guys.

12. Tim Pendadaran yang luar biasa dengan visi One Shoot. Esti Yuliani, S.E.

dan Priska Wahyurininta, S.E. Sukses buat kalian.

13. Teman Diskusi yang sangat semangat Fatur Rahman, Sri Wahyuni, Nurul

Qomariah, Puji Kurnia Putri, Ersyah Putri, Yunita Sari, Elia Rahmah Putri,

Rossinda Budianti, Salihatunnisa, Claudia Hazara, Mia Meisiska,

Sholihan, Mahipal Sakila.

14. Buat Trio Kece. Ani Widiawati, Dwi Astuti, dan Puspita Ayu Lestari moga

lancar karisnya.

15. Ebillionare sekaligus Founder AIESEC Unila, Farhan Kurnia Mayendri,

Funika Anggun Anggraini, Elisya Febriani, Sartika K Lestari, Deni

Burhasan, Mutiara Marganita, dan Rizki Putera Kesuma. Kalian sangat

hebat.

16. OGX 13/14 Team, Kak Tyas, Kak Memet, Elisa Nurinda Putri, Fajar

Kurniasih, Mevici, Septian dan Laras. Always Excellent.

17. EEC member Kak Miuw, Kak Faris, Kak Rilly, Kak Kaka, Kak Ega, Kak

Surya, Kak Rudy, Kak Dila, Cahya, Dian, Indra dan Hanum.

18. Teman-teman KKN Desa Trijaya, Kecamatan Penawartama Kabupaten

Tulang Bawang. Anisa, Imelda Puspita, Wiwik Fera Wati dan Tara Sabili.

Keep Spreading good impact like We used to.

19. Teman-Teman SMK N 1 Kotabumi, Fitri Yanti, Mentari Oktavia, Rena

Marinta dan Mudiono.

20. Teman 4 tahun dan seterusnya, Ma'sum Ansori. Semangat tuntaskan

skripsi.

21. Teman-teman lain yang sudah membantu dalam mengerjakan skripsi ini,

Terimakasih.

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2. Rumusan dan Batasan Masalah ..................................................... 6

1.2.1 Rumusan Masalah ................................................................ 6

1.2.2 Batasan Masalah................................................................... 6

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................... 7

1.4.2 Manfaat Prkatis .................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 8

2.1. Landasan Teori .............................................................................. 8

2.1.1 Teori Agensi ...................................................................... 8

2.1.2 Audit Fee Model ................................................................ 9

2.1.3 Audit Fee ........................................................................... 10

2.1.4 Ukuran perusahaan ............................................................ 11

2.1.5 Kompleksitas Perusahaan.................................................. 11

2.1.6 Resiko Perusahaan ............................................................ 12

2.1.7 Profitabilitas Perusahaan ................................................... 12

2.1.8 Audit Tenure ...................................................................... 12

2.1.9 Ukuran Auditor ................................................................. 13

2.2. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 14

2.3. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 17

2.4. Pengembangan Hipotesis .............................................................. 18

2.4.1. Karakteristik Perusahaan ......................................................... 18

2.4.1.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Fee ............ 18

2.4.1.2 Pengaruh Kompleksitas Perusahaan terhadap Audit Fee .... 18

2.4.1.3 Pengaruh Resiko Perusahaan Terhadap Audit Fee.............. 19

2.4.1.4 Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Audit Fee .... 20

2.4.2 Karakteristik Auditor ................................................................ 21

2.4.2.1 Pengaruh Audit Tenure Terhadap Audit Fee ...................... 21

2.4.2.2 Pengaruh Ukuran Auditor Terhadap Audit Fee ................... 22

III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 23

3.1. Variabel dan Definisi Operasional ................................................ 23

3.1.1. Variabel Penelitian ................................................................... 23

3.1.2. Definisi Operasional ................................................................. 23

3.1.2.1.Audit Fee ................................................................................. 23

3.1.2.2.Ukuran Perusahaan.................................................................. 24

3.1.2.3.Kompleksitas Perusahaan........................................................ 24

3.1.2.4.Resiko Perusahaan .................................................................. 25

3.1.2.5.Profitabilitas Perusahaan ......................................................... 26

3.1.2.6.Audit Tenure ............................................................................ 26

3.1.2.7.Ukuran Auditor ....................................................................... 27

3.2. Sampel dan Populasi .................................................................... 27

3.3. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 28

3.4. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 28

3.5. Metode Analisis ............................................................................ 28

3.5.1. Analisis Statistik Deskriptif .............................................. 28

3.5.2. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 29

3.5.2.1.Uji Normalitas data ....................................................... 29

3.5.2.2.Uji Multikolinearitas..................................................... 29

3.5.2.3.Uji Autokorelasi ........................................................... 30

3.5.2.4.Uji Heteroskedastisitas ................................................. 31

3.5.3. Uji Hipotesis .................................................................... 31

3.5.3.1.Regresi Berganda .......................................................... 31

3.5.3.2.Koefisien Determinasi .................................................. 32

3.5.3.3.Uji Kelayakan Model Regresi ...................................... 33

3.5.3.4.Uji Hipotesis ................................................................. 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 34

4.1. Statistik Deskriptif ........................................................................ 34

4.2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 37

4.2.1. Uji Normalitas .......................................................................... 37

4.2.2. Uji Multikolinearitas................................................................. 39

4.2.3. Uji Autokorelasi ....................................................................... 39

4.2.4. Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 40

4.3.Uji Hipotesis ....................................................................................... 42

4.3.1. Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 42

4.3.2. Uji Kelayakan Model ................................................................ 42

4.3.3. Uji Hipotesis ............................................................................. 43

4.4. Pembahasan ................................................................................... 47

4.4.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Fee .................. 47

4.4.2. Pengaruh Kompleksitas Perusahaan Terhadap Audit Fee ........ 49

4.4.3. Pengaruh Resiko Perusahaan Terhadap Audit Fee ................... 50

4.4.4. Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Audit Fee ......... 51

4.4.5. Pengaruh Audit Tenure Terhadap Audit Fee ............................ 52

4.4.6. Pengaruh Ukuran Auditor Terhadap Audit Fee ........................ 53

V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 55

5.1. Simpulan ..................................................................................... 55

5.2. Keterbatasandan Saran Penelitian ............................................... 56

5.2.1. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 56

5.2.2. Saran ....................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu 14

4.1 Proses Pemilihan Sampel 34

4.2 Statistik Deskriptif 35

4.3 Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov 37

4.4 Uji Multikolinearitas 39

4.5 Uji Autokorelasi 40

4.6 Uji Koefisien Determinasi 42

4.7 Uji Kelayakan Model Regresi 43

4.8 Uji Hipotesis 45

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Audit Fee Model 9

2.2 Kerangka Pemikiran 17

4.1 Grafik Normal P- Plot of Regression Standardizes Residual 38

4.2 Grafik Scatterplot 41

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Nama Perusahaan Sampel Penelitian

Lampiran 2 Tabulasi Audit Fee

Lampiran 3 Tabulasi Ukuran Perusahaan

Lampiran 4 Tabulasi Kompleksitas Perusahaan

Lampiran 5 Tabulasi Model Altman

Lampiran 6 Tabulasi Hasil Model Altman

Lampiran 7 Tabulasi Profitabilitas Perusahaan

Lampiran 8 Tabulasi Audit Tenure

Lampiran 9 Tabulasi Ukuran Auditor

Lampiran 10 Frekuensi Variabel Resiko Perusahaan

Lampiran 11 Tabel Frekuensi Variabel Audit Tenure

Lampiran 12 Tabel Frekuensi Variabel Ukuran Auditor

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Kieso, et al (2007) karakteristik akuntansi adalah pengidentifikasian,

pengukuran dan pengomunikasian informasi keuangan tentang entitas

ekonomi kepada pihak yang berkepentingan. Akuntansi keuangan adalah

sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut

perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik oleh pihak-pihak internal

maupun pihak eksternal. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi

yang berguna bagi investor serta kreditor saat ini atau potensial dan para

pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan

serupa secara rasional. Informasi dalam laporan keuangan juga dapat

membantu investor serta kreditor saat ini atau potensial dan para pemakai

lainnya dalam menilai jumlah, penetapan waktu dan ketidakpastian

penerimaan kas prospektif dari deviden atau bunga dari hasil penjualan,

penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. Tujuan pelaporan

keuangan yang terakhir adalah untuk menggambarkan sumber daya ekonomi

dan sebuah perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut dan

perubahannya.

2

Jasa auditor eksternal tidak dapat dihindari oleh seluruh perusahaan terutama

perusahaan yang sudah go public dalam penyampaian laporan keuangan

tahunan yang telah diatur dalam Peraturan Ketua Bapepam dan LK No X.K.2

tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala emiten dan

perusahaan publik, bahwa dengan jelas setiap perusahaan yang sudah terdaftar

di Bursa Efek wajib melaporkan Laporan Keuangan Perusahaan paling

lambat bulan ketiga setelah tanggal Laporan Keuangan Tahunan yang terdiri

dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan

Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Laporan Posisi Keuangan awal periode

komparatif dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan yang

disampaikan ke Bapepam LK wajib disertai surat keterangan dari akuntan

(auditor eksternal) dalam rangka audit. Dalam konteks hubungan auditor

eksternal dengan perusahaan terdapat kepentingan yang berbeda dari segi

biaya jasa yang dibebankan kepada perusahaan. Menurut Ramzy (1988)

perusahaan menginginkan bahwa laporan keuangannya diaudit dan penentuan

biaya dapat rasional, sedangkan auditor harus memberikan jasa audit kepada

perusahaan dan menetapkan audit fee yang dapat memenuhi kebutuhan-

kebutuhan selama proses audit berlangsung sampai selesai.

Permasalahan penentuan audit ini pertama kali muncul pada tahun 1981

dimana banyak perusahaan yang merasa keberatan dengan penentuan tarif

audit yang ditetapkan auditor selalu meningkat setiap tahunnya. Pada tahun

1981 kenaikan audit fee pertahun mencapai 24% yang dialami oleh seluruh

jenis perusahaan, lebih mengejutkan setelah survey yang dilakukan oleh Crew

(1985) dalam Ramzy (1998) terhadap 12.000 perusahaan di Inggris dimana

3

diantaranya terdapat 7.176 perusahaan manufaktur dan terbukti bahwa setiap

tahun audit fee yang dibayarkan oleh perusahaan manufaktur meningkat 56 %

dibandingkan perusahaan dagang dan jasa. Pemerintah Inggris-pun saat itu

mengambil kebijakan bahwa penentuan audit fee dilakukan saat rapat umum

pemegang saham.

Penentuan audit fee di Indonesia telah diatur oleh Institut Akuntan Publik

Indonesia (IAPI) dengan mengeluarkan Surat Keputusan Ketua Umum Institut

Akuntan Publik Indonesia Nomor: KEP.024/IAPI/VII/2008. Isi surat

keputusan tersebut memberikan panduan bahwa audit fee ditentutan

berdasarkan pertimbangan:

a. Kebutuhan perusahaan

b. Tugas dan Tanggung jawab menurut hukum (statutory duties)

c. Independensi

d. Tingkat keahlian, Tanggung jawab yang melekat pada pekerjaan,

serta kompleksitas pekerjaan

e. Banyaknya waktu yang diperlukan

f. Basis penetapan fee yang disepakati.

Surat keputusan di atas dapat dijadikan acuan bagi kantor akuntan publik di

Indonesia untuk menentukan audit fee. Dari permasalahan di atas peneliti

ingin membuktikan apakah faktor-faktor yang ditetapkan dalam Surat

Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia cukup dijadikan

dasar dalam penentuan audit fee. Pengujian dalam penelitian ini akan

mengajukan beberapa faktor lain diluar surat keputusan diatas.

4

Berdasarkan penelitian sebelumnya, beberapa variabel yang sering diuji

pengaruhnya terhadap audit fee adalah ukuran perusahaan. Penelitian Khikia

(2015) dan Baldacchino et al (2014) menunjukkan ukuran perusahaan

berpengaruh positif terhadap besaran audit fee yang harus dibayar oleh

perusahaan. Ukuran perusahaan mempengaruhi besaran audit fee karena

semakin besar perusahaan yang diaudit, maka semakin banyak pemeriksaan

yang dilakukan oleh auditor sehingga akan menambah jumlah jam kerja

pemeriksaan. Pada akhirnya biaya yang dikenakan akan semakin besar.

Variabel berikutnya adalah kompleksitas perusahaan dimana hasil penelitian

Khikia (2015) dan Urhoghide dan Izedomi (2015) menunjukkan hubungan

yang positif. Kompleksitas perusahaan mempengaruhi besaran audit fee

karena kompleksitas menunjukkan tingkat kesulitan pemeriksaan yang

dilakukan. Tingkat kerumitan pemeriksaan inilah yang menjadi penyebab

besarnya audit fee yang dikenakan kepada perusahaan.

Resiko perusahaan juga seringkali diuji pengaruhnya terdadap audit fee,

seperti Penelitian Simunic (1980) menunjukkan hasil yang positif. Ketika

melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan yang memiliki resiko keuangan,

maka auditor akan sangat berhati-hati dan menambah jumlah pemeriksaan

yang dilakukan agar opini yang diberikan sesuai dengan kondisi perusahaan.

Dengan adanya resiko inilah auditor membebankan audit fee yang lebih besar.

Penelitian Kikhia (2015), Baldacchino et al (2014) serta Urhoghide dan

Izedomi (2015) menunjukkan pengaruh yang positif profitabilitas terhadap

audit fee. Pemeriksaan yang sangat cermat harus dilakukan oleh auditor

terhadap laba yang tinggi di perusahaan karena rentan terhadap kecurangan,

5

manipulasi dan salah saji. Oleh karenanya tingginya profitabilitas perusahaan

akan memicu pembebanan audit fee yang tinggi pula.

Audit Tenure diuji dalam penelitian Urhoghide dan Izedomi (2015) dan

menunjukkan hasil positif walaupun penelitian Khikia menunjukkan tidak ada

pengaruh yang signifikan terhadap penentuan audit fee. Audit Tenure

mempengaruhi audit fee karena jika perusaahaan menggunakan KAP yang

baru maka akan dilakukan pemeriksaan dan mengenali terlebih dahulu

karakteristik perusahaan. Sehingga pada akhirnya dibutuhkan tambahan

waktu dalam pemeriksaan perusahaan. Variabel Ukuran auditor juga banyak

diuji di berbagai penelitian, seperti dalam Khikia (2015), Urhoghide dan

Izedomi (2015), Ulhaq dan Leghari (2015) menunjukkan pengaruh positif

terhadap audit fee. Ukuran auditor mempengaruhi audit fee karena berkaitan

dengan reputasi dan pengalaman yang dimiliki oleh KAP dalam memeriksa

laporan keuangan perusahaan.

Penelitian ini dimodifikasi dari penelitian Kikhia (2015) yang berjudul:

Determination of Audit Fee: Evidence from Jordan yang membagi faktor-

faktor audit fee menjadi dua kriteria. Kriteria pertama adalah karakter

perusahaan yang terdiri dari Ukuran perusahaan , Kompleksitas perusahaan,

Resiko perusahaan dan Profitabilitas perusahaan. Kriteria yang kedua adalah

karakter Auditor yang terdiri dari audit tenure dan Ukuran Auditor. Peneliti

memilih menggunakan sektor manufaktur karena lebih banyak yang

mengungkapan audit fee dibandingkan sektor lainnya. Selanjutnya, penelitian

dilakukan di Indonesia untuk menguji hasil pada subjek yang berbeda dari

6

sebelumnya di Yordania. Serta Penyempurnaan periode pelaporan menjadi

2010-2014 dari penelitian sebelumnya tahun 2010-2012.

Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk mengambil judul “Analisis Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Audit Fee (Studi empiris

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014)”.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah

1.2.1 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas perumusan masalah terdiri dari:

a. Apakah karakteristik perusahaan (ukuran, kompleksitas , resiko dan

profitabilitas perusahaan) berpengaruh positif terhadap audit fee?

b. Apakah karakteristik auditor (audit tenure dan ukuran auditor)

berpengaruh positif terhadap audit fee?

1.2.2 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas peneliti membatasi pada hal-

hal tertentu yakni untuk menganalisis faktor-faktor seperti ukuran

perusahaan, kompleksitas perusahaan, resiko perusahaan, profitabilitas

perusahaan, audit tenure dan ukuran auditor yang disebut variabel

independen berpengaruh terhadap penentuan audit fee yang disebut

variabel dependen. Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur

yang listing di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2014.

7

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk membuktikan:

a. Karakteristik perusahaan (ukuran, kompleksitas, resiko dan profitabilitas

perusahaan) berpengaruh positif terhadap audit fee.

b. Karakteristik auditor (audit tenure dan ukuran auditor) berpengaruh positif

terhadap audit fee.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahun

akuntansi terutama ilmu yang berkaitan dengan audit fee. Peneliti juga

berharap penelitian ini dapat mengkonfirmasi dan dijadikan rujukan

untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat rujukan dalam analisa ukuran perusahaan,

kompleksitas perusahaan, resiko perusahaan, profitabilitas perusahaan,

audit tenure dan ukuran auditor berpengaruh terhadap penentuan audit

fee yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam estimasi audit fee

sebelum perikatan audit.

Penelitian dapat menunjang bukti untuk mengetahui perkembangan

akuntansi dari tahun ke tahun mengenai pengaruh ukuran perusahaan,

kompleksitas perusahaan, resiko perusahaan, profitabilitas perusahaan,

audit tenure dan ukuran auditor terhadap audit fee.

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Agensi

Teori Agensi pertama kali dikemukakan oleh Jensen dan Meckling tahun

1976 yang menyatakan teori agensi adalah hubungan kontraktual antara

pihak pemilik modal (principal) dengan pihak lain (agent) untuk

melaksanakan kegiatan operasional perusahaan atas nama pemilik modal.

Hubungan kontraktual tersebut menyatakan bahwa principal menyerahkan

kewenangan pengambilan keputusan kepada agen. Permasalahan agensi

muncul karena kurangnya kepercayaan principal kepada agen akibat

informasi yang asimetris serta perbedaan motif kedua belah pihak.

Godfrey, et al (2010) menjelaskan perbedaan kepentingan principal dan

agent akhirnya memicu timbulnya agency cost. Salah satu contoh agency

cost adalah biaya monitoring yang digunakan untuk mengukur,

mengobservasi dan mengontrol perilaku agen. Audit fee adalah contoh biaya

monitoring. Terdapat dua fungsi utama audit yakni mendeteksi

ketidakpatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku dan membatasi

9

Faktor yang mempengaruhi audit fee

Faktor Terkait

Auditor

Faktor Terkait

Perusahaan

Faktor Umum

praktek discretionary accounting oleh agen (Ng, 1978). Sejalan dengan teori

ini Watts dan Zimmerman (1990) menjelaskan bahwa audit yang efisien

ketika auditor kompeten dan independen. Salah satu karakteristik auditor

yang independen adalah penentuan audit fee yang tepat saat melakukan

perikatan dengan kliennya.

2.1.2. Audit Fee Model

Audit Fee Model pertama kali dikenalkan oleh Simunic (1980) dan

dikembangkan oleh Ramzy (1988) di mana model ini mengklasifikasikan

faktor audit fee menurut karakteristik perusahaan, karakteristik auditor dan

faktor umum.

Gambar 2.1 Audit Fee Model

a. Faktor Terkait Auditor

Jumlah staf yang terlibat dalam proses audit, pengetahuan, pengalaman,

dan keahlian yang dimiliki auditor, fasilitas yang digunakan dari

perusahaan auditor dan juga reputasi auditor dapat dijadikan penentu audit

fee.

10

b. Faktor Terkait Perusahaan

Ukuran perusahaan , jenis bisnis, kualitas sistem pengendalian internal

perusahaan, nilai jasa yang diminta perusahaan, kemampuan membayar

perusahaan (solvabilitas), periode akhir pembukuan dan reputasi

perusahaan merupakan penentuan audit fee.

c. Faktor-Faktor Umum

Kondisi pasar jasa audit, inflasi dan peraturan pemerintah dapat

berpengaruh terhadap penentuan audit fee dalam konteks ini. Berdasarkan

Audit Fee Model di atas pembagian faktor-faktor penentu audit fee akan

dilakukan berdasarkan karakteristik auditor dan karakteristik perusahaan.

Faktor terkait auditor terdiri dari audit tenure dan ukuran auditor.

Sedangkan faktor terkait perusahaan terdiri dari ukuran, kompleksitas,

resiko, dan profitabilitas perusahaan.

2.1.3 Audit Fee

Amba dan Alhajeri (2015) mendefinisikan audit fee adalah biaya yang

akan di bayar oleh perusahaan kepada auditor eksternal terkait pekerjaan

audit dan assurance services. Menurut Agoes (2011) Besaran audit fee

dapat bervariasi tergantung antara lain risiko penugasan, kompleksitas

penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang

diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang

bersangkutan dan pertimbangan professional lainnya.

11

2.1.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan pertimbangan terpenting dalam penentuan

audit fee Kikhia (2015). Semakin banyak waktu yang dibutuhkan terkait

objek yang harus diperika lebih banyak akan menjadi penentu utama

dalam penetapan audit fee. Menurut model penentu audit fee yang

dikemukakan oleh Ramzy (1988) dinyatakan bahwa ukuran perusahaan

merupakan faktor yang paling dominan dalam penentuan audit fee. Model

tersebut juga mengemukakan ukuran perusahaan digolongkan dalam

faktor penentu yang mempengaruhi penentuan audit fee secara langsung,

hal ini karena sifat dari ukuran perusahaan terhadap pekerjaan audit adalah

semakin besar perusahaan, akan menambah jumlah jam kerja yang

dibutuhkan dalam penyelesaian proses audt.

2.1.5 Kompleksitas Perusahaan

Kompleksitas perusahaan merupakan faktor lain yang mempengaruhi

lamanya waktu yang digunakan selama pelaksanaan audit, karena syarat-

syarat audit tersebut akan dipengaruhi oleh tingkat kompleksitas perikatan

audit. Oleh karenanya perusahaan dengan tingkat kompleksitas yang lebih

tinggi akan dikenakan fee yang lebih tinggi (Simunic, 1980). Dalam model

penentuan audit fee Ramzy (1988), dikemukakan bahwa kompleksitas

perusahaan dapat mempengaruhi penentuan audit fee secara langsung.

Semakin tinggi tingkat kompleksitas perusahaan, maka akan semakin

besar usaha yang harus dilakukan oleh auditor dalam memeriksa laporan

12

keuangan demi mendapatkan opini audit.

2.1.6 Resiko Perusahaan

Tingkat resiko dalam pelaksaan audit dapat dipertimbangkan dalam

penentuan audit fee, karena hal itu berkaitan dengan tanggung jawab

auditor. Lebih tinggi resiko dalam pelaksanaan audit berarti lebih besar

tanggung jawab yang mana merupakan suatu hal yang wajar agar

ditetapkan lebih tinggi audit fee. Penelitian Sun and Liu (2011) dalam

Kikhia 2015, menunjukan hasil bahwa semakin tinggi resiko audit maka

akan menuntut dilakukannya usaha yang lebih besar dalam melakukan

pengujian, dan penerapan prosedur yang lebih efektif.

2.1.7 Profitabilitas Perusahaan

Perusahaan yang tingkat profitabilitasnya tinggi akan membayar lebih

banyak audit fee kepada auditor eksternal untuk melihat bukti bahwa lebih

tinggi laba maka dituntut keakuratan tes yang dilakukan untuk

mengidentifikasi pendapatan dan beban, sehingga pelaksanaan audit

membutuhkan waktu yang lebih banyak . (Baldacchino et al, 2014)

2.1.8 Audit Tenure

Belen et al, (2014) dalam Kikhia (2015) penelitiannya menunjukkan audit

tenure berpengaruh terhadap opini audit dimana jika perusahaan

memutuskan untuk melakukan pergantian perikatan dengan KAP diyakini

dapat dikenakan audit fee yang lebih besar dikarenakan KAP baru akan

13

berusaha untuk mengenal jenis dan karakteristik perusahaan yang

membutuhkan tambahan jam kerja dibandingkan jika tetap pada KAP

yang telah mengaudit tahun lalu. Bedard and Johnstone (2010) dalam

Kikhia (2015) menguji bahwa terdapat hubungan antara audit tenure,

perencanaan audit dan audit fee.

2.2.9 Ukuran Auditor

Baldacchino et al, 2014 menunjukkan adanya hubungan antara ukuran

auditor dengan audit fee yang ditetapkan studi di Lebanon. Pada

umumnya skala besar kecilnya dari Big Four dan Non-Big Four.

Penelitian ini menunjukkan bahwa Auditor Big Four menguasai

kebutuhan akan jasa audit pada perusahaan besar karena reputasinya.

Sehingga audit fee KAP Big Four lebih tinggi dari pada auditor Non-Big

Four.

14

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

Hassan Yahia

Kikhia (2015)

Determinants of Audit

Fees: Evidence from

Jordan

Ukuran perusahaan, Tingkat

profitabilitas, Ukuran auditor,

Kompleksitas perusahaan dan Jenis

Industri secara signifikan

berpengaruh positive terhadap

penentuan audit fee, sedangkan

resiko perusahaan signifikan

berpengaruh negatif dan Audit

Tenure tidak signifikan berpengaruh

terhadap penentuan audit fee.

Raymond

Immanuel

(2014)

Analisis Faktor-Faktor

yang mempengaruhi

Penetapan Audit Fee

(Studi Empirik

Perusahan Manufaktur

yang Listing BEI

Tahun 2011-2013)

Ukuran perusahaan perusahaan,

Jumlah Anak perusahaan, Ukuran

KAP berpengaruh signifikan

terhadap Penentuan Audit fee

sedangkan Kepemilikan dan

Earnings management tidak

berpengaruh signifikan terhadap

penentuan audit fee.

15

Baldacchino et

al (2014)

Factors Influencing

External Audit Fees in

Malta

Ukuran perusahaan, Kompleksitas ,

Profitabilitas, Ukuran Auditor

menunjukkan hubungan yang

positif terhadap penenuan Audit

Fee. Sedangkan Hubungan negatif

antara variabel Resiko perusahaan

dan Audit Report Lag terhadap

Audit Fee.

Urhoghide dan

Izedonmi

( 2015)

An Empirical

Investigation of Audit

Fee Determinants in

Nigeria

Hubungan positif ditunjukkan oleh

variabel Ukuran perusahaan,

Profitabilitas, Kompleksitas,

Industri, Tipe Auditor, International

link, GCG terhadap Audit Fee.

Hubungan negatif antara Tenure

dengan Audit Fee. Sedangkan tahun

buku akuntansi tidak

mempengaruhi Audit Fee.

16

Ulhaq dan

Leghari (2015)

Determinants of Audit

Fee in Pakistan

Ukuran perusahaan, Kompleksitas,

Ukuran Auditor terbukti secara

empiris mempengaruhi Audit Fee.

Sedangkan Resiko perusahaan dan

Audit Fee memiliki hubungan

negatif.

Ramzy, 1988 Determinants of Audit

Fee, An Analitycal

Study

Pengaruh positif variabel Ukuran

perusahaan dan Kompleksitas

terhadap Audit Fee.

Shammari et al

(2008)

Determinats of Audit

Fee in Kuwait

Ukuran perusahaan dan

Kompleksitas terbukti

mempengaruhi penentuan Audit

Fee. Sedangkan Resiko perusahaan,

Profitabilitas, Jenis Industri dan

Ukuran Auditor tidak

mempengaruhi penentuan Audit

Fee.

17

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

H1 (+) Ukuran perusahaan

(X1)

Kompleksitas

perusahaan (X2)

Resiko perusahaan

(X3)

Audit Fee

(Y)

Profitabilitas

perusahaan

(X4)

Audit Tenure

(X5)

Ukuran Auditor

(X6)

H2 (+)

H3 (+)

H4 (+)

H5 (+)

H6 (+)

18

2.4 Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, hipotesis penelitian ini terdiri dari:

2.4.1 Karakteristik Perusahaan

2.4.1.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Fee

Penelitian terdahulu seperti Simunic (1980), Kikhia (2015), Ramzy (1988),

Baldacchino et al, (2014) dan Urhoghide dan Izedonmi (2015) menunjukkan

bahwa Ukuran perusahaan menjadi faktor utama dalam penentua Audit Fee

Semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin banyak pemeriksaan

yang akan dilakukan oleh auditor untuk memastikan tidak ada salah saji yang

material dalam laporan keuangan perusahaan. Jika semakin banyaknya

pemeriksaan yang dilakukan maka jika jam kerja yang diperlukan akan

semakin banyak. Pertambahan jam kerja inilah yang akan mengakibatkan

pembebanan audit fee yang semakin besar kepada perusahaan. Maka, dalam

penelitian ini terdapat hipotesis:

H1= Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap audit fee

2.4.1.2 Pengaruh Kompleksitas Perusahaan Terhadap Audit Fee

Terdapat perbedaan hasil mengenai pengaruh kompleksitas perusahaan

terhadap penentuan Audit Fee, Hubungan positif ditunjukkan pada penelitian

Baldacchino et al (2014), Basiodis and fifi (2004), Ramzy (1988) dan

Shammari et al (2008). Namun Firth (1985) dalam Hammari (2008)

dinyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara kompleksitas perusahaan dengan

Audit Fee.

19

Peneliti mengambil variabel kompleksitas perusahaan disebabkan hubungan

pekerjaan audit terhadap tingkat kesulitan dan kerumitan yang dihadapi setiap

auditor dalam pemeriksaan tidak terelakkan. Salah satu pengukuran

kompleksitas yang paling umum digunakan dalam penelitian sebelumnya

adalah berdasarkan besarnya piutang dan persediaan. Diyakini bahwa dengan

besarnya piutang dan persediaan perusaahan menunjukkan semakin kompleks

dan rumit pemeriksaan yang dihadapi auditor. Kerumitan tersebut dilihat dari

banyaknya prosedur yang harus dilakukan untuk memeriksa kewajaran

piutang dan persediaan. Selain itu juga kompleksnya piutang dan persediaan

karena piutang adanya peluang bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih dan

begitupun persediaan yang memiliki peluang tidak terjual maupun rusak.

Semakin banyaknya pemeriksaan yang harus dilakukan tersebut memicu audit

fee yang semakin besar. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti

mengajukan hipotesis:

H2= Kompleksitas perusahaan berpengaruh positif terhadap audit fee

2.4.1.3 Pengaruh Resiko Perusahaan Terhadap Audit Fee

Perbedaan hasil ditunjukkan tentang pengaruh resiko perusahaan dengan audit

fee. Dalam penelitian Francis and Stokes (1986) dalam Shammari et al (2008)

menunjukkan pengaruh positif resiko perusahaan akan mempengaruhi

perusahaan. Sedangkan dalam penelitian Kikhia (2015) pengaruh resiko

perusahaan negatif, bahkan dalam penelitian Shammari et al (2008)

menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap audit fee.

20

Variabel resiko diyakini memiliki pengaruh terhadap penentuan audit fee, hal

ini karena ketika auditor menghadapi perusahaan yang memiliki resiko

keuangan akan berhati-hati dalam melakukan pemeriksaan sampai hasil akhir

pada pemberian opini audit. Hasil audit ini juga akan mempengaruhi

pembuatan keputusan beberapa pihak yang membutuhkan analisa mendalam.

Ketika diketahui perusahaan memiliki resiko keuangan yang tinggi, maka

auditor akan sangat berhati-hati atau bahkan menambah pemeriksaan untuk

menghasilkan hasil yang akurat. Dengan bertambahnya pemeriksaan ini,

tentunya akan menambah jumlah jam kerja auditor yang kemudian akan

mempengaruhi audit fee.. Oleh karenanya, peneliti mengajukan hipotesis

ketiga sebagai berikut:

H3= Resiko perusahaan berpengaruh positif terhadap audit fee

2.4.1.4 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Fee

Terdapat perbedaan hasil pada beberapa penelitian mengenai variabel ini,

pada penelitan kikhia (2015), Baldacchino et al (2014), Basiodis dan fifi

(2004) dan Urhoghide dan Izedonmi (2015) menunjukkan pengaruh positif

terhadap audit fee. Sedangkan penelitian Simunic (1980) dan Shammari et al

(2008) hasilnya tidak ada pengaruh.

Profitabilitas merupakan faktor penting terhadap penentuan audit fee yang

dibebankan kepada perusahaan. Masalahnya profitablitas merupakan unsur

yang sangat rentan terjadinya salah saji maupun kecurangan. Motif

21

perusahaan pada umumnya adalah menunjukkan kinerja keuangan yang baik

dalam menghasilkan laba demi tujuan untuk menarik investor. Berangkat dari

kondisi tersebut pemeriksaan yang cermat harus dilakukan terhadap

perusahaan yang melaporkan laba tinggi bahkan perlu dilakukan pemeriksaan

tambahan untuk melacak jika terdapat salah saji dan kecurangan. Hal inilah

yang melatarbelakangi beberapa penelitian sebelumnya menggunakan

profitabilitas sebagai varibelnya. Perbedaan hasil inilah yang membuat

peneliti ingin mengambil profitabilitas sebagai variabel dan menyusun

hipotesis sebagai berikut:

H4= Profitabilitas berpengaruh positif terhadap audit fee

2.4.2 Karakteristik Auditor

2.4.2.1 Pengaruh Audit Tenure Terhadap Audit Fee

Dalam penelitian Urhoghige dan Izedonmi (2015) menunjukkan pengaruh

yang positif pengaruh tenure terhadap penentuan audit fee. Sedangkan

penelitian lain seperti Simunic (1980) dan Kikhia (2015) menunjukkan tidak

ada pengaruh yang signifikan.

Pergantian Auditor dapat mengakibatkan perusahaan harus membayar audit

fee yang lebih tinggi dibanding jika tidak melakukan pergantian auditor. Biaya

yang lebih tinggi ini terjadi akibat auditor harus mengenali terlebih dahulu

karakteristik perusahaan yang baru saja ditanganinya. Hal ini akan

membutuhkan tambahan waktu untuk melewati tahap tersebut. Jika tidak

melakukan pergantian auditor, maka tidak diperlukan adanya tambahan waktu

22

dalam pengenalan awal perusahaan dan tambahan biaya tidak diperlukan.

Hasil yang berbeda di beberapa penelitian memotivasi peneliti ingin menguji

pengaruh variabel ini.. Dari latar belakang di atas, peneliti mengaukan

hipotesis:

H5= Audit tenure berpengaruh positif terhadap audit fee

2.4.2.2 Pengaruh Ukuran Auditor Terhadap Audit Fee

Penelitian sebelumnya juga hasilnya berbeda terkait variabel ini, dalam

penelitian Kikhia (2015), Ulhaq dan Leghari (2015), Urhoghide dan Izedonmi

(2015) dan Baldacchino et al (2014) menunjukkan pengaruh yang signifikan

terhadap penentuan audit fee. Sedangkan dalam penelitian Simunic (1980)

hubungan ukuran auditor dan audit fee adalah negatif, dalam penelitian

Titshabona (2014) dan Shammari et al (2008) hasilnya tidak signifikan.

Ukuran Auditor banyak diteliti khususnya dikaitkan dengan reputasi auditor

tenama yakni Big Four. Semakin besar Ukuran auditor perusahaan, maka

audit fee yang harus dibayarkan oleh perusahaan akan lebih tinggi. Hal ini

karena reputasi yang baik selama ini. Oleh karena itu peneliti ingin

mengajukan hipotesis:

H6= Ukuran auditor berpengaruh positif terhadap audit fee

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1 Variabel Penelitian

Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah audit fee, sedangkan

Variabel Independen dalam penelitian ini terdiri dari ukuran

perusahaan, kompleksitas perusahaan, resiko perusahaan, profitabilitas

perusahaan, audit tenure dan ukuran auditor.

3.1.2 Definisi Operasional

3.1.2.1 Audit Fee

Pengakuan audit fee di Indonesia masih bersifat suka rela untuk dilaporkan

dalam laporan keuangan dan peneliti akan menggunakan proksi jumlah

audit fee yang diungkapkan pada laporan tahunan perusahaan. Selanjutnya

audit fee akan dilambangkan AUFEE sesuai dengan penelitian Kusharyanti

(2012) pengukuran variabel ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Kusharyanti 2012. Vol 16. No 1 Hal 147-160

AUFEE = Ln Audit Fee

24

3.1.2.2 Ukuran Perusahaan

Dalam penelitian ini ukuran perusahaan ditinjau berdasarkan total aset

perusahaan. Ukuran perusahaan menurut Kikhia (2015) dapat diukur

melalui total aset. Alasan penetapan fee yang lebih besar terhadap

perusahaan besar karena ketika mengaudit laporan keuangannya terdapat

lebih besar nilai aset perusahaan sehingga membutuhkan waktu yang

lebih lama dibandingkan ketika mengaudit perusahaan skala kecil.

Ukuran perusahaan selanjutnya dilambangkan dengan ASST. penelitian

ini, proxi variabel ukuran perusahaan menggunakan rumus berikut:

Sumber: Khikia 2015. Vol 1 No 1 Hal 42-53

3.1.2.3 Kompleksitas Perusahaan

Variabel kompleksitas perusahaan berdasarkan penelitian Basidous dan fifi

(2004) dan Kikhia (2015). Kompleksitas perusahaan akan dilambangkan

KOMP. Maka dalam penelitian ini kompleksitas perusahaan menggunakan

proxi perbandingan jumlah piutang dan persediaan dengan total aset

dengan ketentuan sebagai berikut:

Sumber: Khikia 2015. Vol 1 No 1 Hal 42-53

ASST = Ln Total Aset

KOMP = Jumlah Piutang + Persediaan

Total Aset

25

3.1.2.4 Resiko Perusahaan

Resiko perusahaan akan diukur berdasarkan model kebangkrutan Altman

(1968) dengan rumus berikut:

Keterangan:

X1= Working Capital/Total asset

X2= Retained Earning/Total Asset

X3=Earning Before Interest and Tax / Total asset

X4= Market Value Equity / Book Value of Total Debt

X5= Sales/Total Sales

Z=Overall index

Hasil Model:

Jika nilai model > 2,99 maka berarti kondisi perusahaan sangat baik. Jika

nilai model antara 1,81 dan 2,99 maka perusahaan mengalami kesulitan

keuangan namun masih dapat diselamatkan. Sedangkan jika nilainya

<1,81, maka peusahaan diprediksi akan bangkrut. Oleh karena itu dalam

penelitian ini digunakan skala likert dengan ketentuan sebagai berikut:

Sumber: Altman 1968.Vol 23 No 4 Hal 589-609

Z= 0,012X1 + 0,014X2 + 0,33X3 + 0,006X4 + 0,999X5

RISK=

Z > 2,99 akan diberikan nilai 1

1,81<Z<2,99 akan diberikan nilai 2

Z <1,81 akan diiberikan nilai 3

26

3.1.2.5 Profitabilitas Perusahaan

Profitabilitas akan diukur berdasarkan rasio likuiditas di laporan keuangan

perusahaan. Profitabilitas akan menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba setiap periode akuntansi. Auditor juga harus

memastikan bahwa profitabilitas perusahaan sudah tepat. Semakin besar

profit perusahaan, maka auditor juga harus semakin teliti memeriksa akun-

akun terkait laba perusahaan. Seperti pada penelitian Kikhia (2015) proxi

profitabilitas akan menggunaka rasio Return on Asset. Selanjutnya

Profitabilitas akan dilambangkan PROFIT.

Sumber: Arens dkk. 2006.Auditing dan Jasa Assurance

3.1.2.6 Audit Tenure

Variabel audit tenure didasarkan pada penelitian Kikhia (2015) dimana

ketika perusahaan mengalami pergantian auditor, maka sang auditor akan

memulai mengenali karakteristik perusahaan yang mengakibatkan

pemeriksaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pemeriksaan

jika dilakukan oleh auditor yang pernah memeriksa perusahaan tersebut.

Hal inilah yang manjadi alasan ketika mengalami pergantian auditor,

maka perusahaan dibebankan biaya yang lebih tinggi dibandingkan jika

tidak melakukan pergantian auditor. Selanjutnya audit tenure akan

dilambangkan dengan TENURE. Variabel audit tenure dalam penelitian

ini menggunakan proxi dummy dengan ketentuan sebagai berikut:

PROFIT = Laba Bersih Sebelum Pajak

Total Aset

27

Sumber: Khikia 2015. Vol 1 No 1 Hal 42-53

3.1.2.7 Ukuran Auditor

Ukuran auditor akan diukur melalui penggolongan auditor ke dalam big

four atau bukan. Ukuran auditor akan dilambangkan dengan BIGFOUR.

Sesuai sengan penelitian Kikhia (2015) ukuran auditor menngunakan

proxi dummy dengan ketentuan sebagai berikut:

Sumber: Khikia 2015. Vol 1 No 1 Hal 42-53

3.2 Sampel dan Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. Sampel dipilih dengan metode

purposive judgement sampling seperti penelitian Immanuel (2014) dengan

kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

periode 2010-2014 dan mengungkapkan audit fee.

2. Tidak mengalami delisting selama periode pengamatan dan perusahaan

menyajikan laporan keuangan secara berkelanjutan selama periode

penelitian.

3. Data yang dibutuhkan tersedia dalam laporan keuangan perusahaan

TENURE= Variabel Dummy

0=Tidak melakukan pergantian auditor

1=melakukan pergantian auditor

BIGFOUR= Variabel Dummy

0=Selain Big Four

1=Big Four

28

tersebut.

4. Menyertakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor

independen pada tahun 2010-2014.

5. Jika laporan keuangan dilaporkan dalam mata uang asing, maka akan

ditranslasikan menggunakan kurs tengah BI tahun tersebut.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan

seluruh data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan mempelajari data-data yang diperoleh dari sumber

data sekunder, kemudian dilanjutkan dengan pencatatan dan penghitungan.

Data-data tersebut diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia.

3.5 Metode Analisis

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif didasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan

selanjutnya dianalisis. Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan

variabel-variabel penelitian yaitu ukuran perusahaan, kompleksitas

perusahaan, resiko perusahaan, profitabilitas perusahaan, opini audit

tahun lalu, audit tenure, ukuran auditor, dan audit fee.

29

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

3.5.2.1 Uji Normalitas Data

Menurut Ghozali (2013) Uji normalitas pada model regresi digunakan

untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi

terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang

memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Beberapa uji

normalitas, yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal

pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual atau

dengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov.

1. Metode Grafik : Melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada

grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual. Sebagai

dasar pengambilan keputusannya, jika titik-titik menyebar sekitar garis

dan mengikuti garis diagonal, maka nilai residual tersebut telah normal.

2. Metode uji One Sample Kolmogorov-Smirnov : Digunakan untuk

mengetahui distribusi data, apakah mengikuti distribusi normal,

poission, uniform, atau exponential. Dalam hal ini untuk mengetahui

apakah distribusi residual terdistribusi normal atau tidak. Residual

berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013), dalam menentukan ada tidaknya

multikolinieritas, dapat juga digunakan cara lain, yaitu dengan:

1. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan

secara statistik (a).

30

2. Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan

buku kuadrat.

Nilai tolerance (a) dan variance inflation factor (VIF) ditentukan sebagai

berikut:

1. Besar nilai tolerance (a) : a = 0,1

2. Besar nilai variance inflation factor (VIF) : VIF = 10

Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika a hitung < 0,1 dan VIF

hitung > 10. Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika a

hitung > 0,1 dan VIF < 10

3.5.2.3 Uji Autokorelasi

Ghozali (2013) menjelaskan bahwa Autokorelasi merupakan korelasi

antara anggota observasi yang disusun menurut waktu dan tempat. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian

menggunakan uji Durbin-Watson (DW test) sebagai berikut:

1. 0< d < dl maka ditolak, karena tidak ada autokorelasi positif

2. dl ≤ d ≤ du, maka tidak ada keputusan artinya Tidak ada autokorelasi

positif

3. 4- dl < d < 4, maka ditolak karena tidak ada autokorelasi negatif.

4. 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl, maka tidak ada keputusan karena tidak ada

autokorelasi negatif.

5. du < d < 4 – du, maka diterima, artinya tidak ada autokorelasi positif

maupun negatif .

31

Maka hasil uji autokorelasi harus memenuhi kriteria kelima agar dapat

dinyatakan bahwa model bebas dari autokorelasi positif maupun negatif.

3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi linier berganda perlu juga diuji mengenai sama

atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi

yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama, disebut terjadi

homoskedastisitas, dan jika variansnya tidak sama berbeda disebut terjadi

heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik adalah jika tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui grafik

scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel bebas

(sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan

variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y riil). Homoskedastisitas terjadi

jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan

SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik origin (angka 0) pada

sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. Sedangkan

heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai

pola yang teratur, baik menyempit, melebar maupun bergelombang.

3.5.3 Uji Hipotesis

3.5.3.1 Regresi Berganda

Uji Regresi berganda digunakan karena variabel independen dalam

penelitian ini lebih dari satu dan tujuannya untuk mengetahui pengaruh

setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan

32

Yamin dan Kurniawan (2009) uji regresi berganda akan menggunakan

rumus sebagai berikut:

AUFEE = α + +β1 ( lnASST) + β2 (KOMP) + β3 (RISK) + β4

(PROFIT) + β5 (OPINI)+β6 (KAP)+β7 (BIGFOUR)+ε

Keterangan:

AUFEE = Audit Fee

β1 =Koefisien

lnASST = Ukuran perusahaan

KOMP = Kompleksitas perusahaan

RISK = Resiko perusahaan

PROFIT = Profitabilitas

OPINI =Opini Audit Tahun Lalu

TENURE = Audit Tenure

BIGFOUR = Ukuran Auditor

ε = Error

3.5.3.2 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu . Jika nilai R mendekati

nol berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu (1) berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir seluruh informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013).

33

3.5.3.3 Uji Kelayakan Model Regresi

Untuk menguji kelayakan model regresi digunakan statistik F dengan

membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel

serta membandingkan nilai signifikansi. Bila nilai F hitung lebih besar

daripada nilai F tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Model regresi dinyatakan layak jika nilai signifikansi ≤ 0,05,

jika sebaliknya maka model regresi dinyatakan tidak layak (Ghozali,

2013).

3.5.3.4 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini menguji pengaruh masing-masing variabel ukuran

perusahaan, kompleksitas perusahaan, resiko perusahaan, profitabilitas

perusahaan, audit tenure dan ukuran auditor, secara individu terhadap

audit fee menggunakan uji signifikan parameter individual (uji t). Unji

statistik t dilakukan dengan membandingkan nilai statistik t dengan nilai t

menurut tabel. Apabila nilai t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan

nilai t menurut tabel, maka kita menerima hipotesis yang menyatakan

bahwa setiap variabel – variabel independen secara individu

mempengaruhi variabel dependen. Signifikansi setiap variabel independen

harus ≤ 0,05. Jika nilai signifikansi variabel ≤ 0,05 maka variabel

independen dinyatakan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen. Jika nilai signifikansinya ≥ 0,05 maka variabel independen

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali,

2013).

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh karakteristik

perusahaan (ukuran perusahaan, kompleksitas perusahaan, resiko

perusahaan dan profitabilitas perusahaan) dan karakteristik auditor (audit

tenure dan ukuran auditor) terhadap audit fee. Hasil pengujian menunjukkan

ukuran dan profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap audit fee. Hal ini

karena kedua variabel akan mengharuskan auditor untuk melakukan

prosedur pemeriksaan yang mendalam sehingga menambah jam kerja

pemeriksaan dan akhirnya pembebanan audit fee meningkat.

Sedangkan variabel kompleksitas perusahaan terbukti tidak berpengaruh

karena seharusnya pengukurannya seharusnya berdasarkan resiko inheren.

Resiko perusahaan terbukti tidak signifikan karena yang lebih berpengaruh

adalah berdasarkan resiko audit. Audit tenure yang terbukti tidak

berpengaruh signifikan karena peraturan rotasi Bapepam LK yang sangat

dimanfaat oleh perusahaan sehingga pergatian KAP dilakukan setelah jatuh

tempo. Namun Hasil signifikan pada variabel ukuran auditor yang berarti

bahwa KAP yang berafiliasi dengan Big Four membebankan audit fee yang

56

lebih tinggi. Reputasi yang baik merupakan penyebab KAP yang berafiliasi

dengan Big Four membebankan audit fee yang lebih tinggi.

5.2 Keterbatasan dan Saran Penelitian

5.2.1 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur.

2. Sampel pada penelitian masih terbatas karena masih banyak

perusahaan yang tidak melaporkan audit fee yang dibayarkan

kepada auditor.

3. Peneliti hanya mengamati pada lima tahun periode dari 2010-2014.

4. Variabel yang diteliti hanya enam variabel yaitu ukuran perusahaan,

kompleksitas perusahaan, resiko perusahaan, profitabilitas

perusahaan, audit tenure dan ukuran auditor.

5.2.2 Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian, maka saran yang diajukan

untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan Kantor Akuntan Publik sebagai objek penelitian

sehingga hasil benar-benar mencerminkan dasar penentuan audit fee.

2. Menggunakan variabel resiko audit karena faktor ini adalah faktor

utama dalam penentuan ruang lingkup audit dan audit fee.

3. Menggunakan KAP yang berafiliasi dengan asing dan KAP yang

tidak berafiliasi dengan asing sebagai proksi untuk ukuran auditor

sesuai dengan UU no 5 tahun 2011.

57

4. Menggunakan sampel perusahaan di sektor industri lain agar dapat

menguji pengaruh faktor audit fee pada sektor industri lain.

5. Sampel yang digunakan pada penelitian selanjutnya diharapkan lebih

banyak seiring perusahaan yang dewasa ini mulai sadar pentingnya

melaporkan audit fee secara sukarela serta menambah jumlah tahun

pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing. Salemba Empat: Jakarta.

Altman, Edward I. 1968. Financial Ratio, Discriminant Analysis and The

Prediction of Corporate Bankruptcy. Journal of Financial. Volume 23 Nomor

4 Halaman 589-609

Amba, Sekhar Muni dan Al-Hajeri, Fatima Khalid.2015. Determinants of Audit

Fees in Bahrain: An Empirical Study. Journal of Finance and Accountancy

Halaman1-9.

Ardianingsih, Arum. 2013. Hubungan Komite Audit dan Kompleksitas Usaha

dengan Audit Fee. Jurnal Ekonomi dan Bisnnis. Volume 13 Nomor 02

Halaman 20-28.

Arens, Alvin A., Elder, Randal J dan Beasly, Mark S. 2006. Auditing dan Jasa

Assurance. Erlangga: Jakarta.

Baldacchino, Peter J., Attard, Miriam and Cassar, Frank. 2014. Factors

Influencing External Audit Fees in Malta. Bank of Valletta Review Nomor 48,

Halaman 26-40.

Basioudis, I. G. and F. Fifi. 2004. The Market for Professional Services in

Indonesia. International Journal of Auditing Volume 8, Nomor 2, Halaman

153-164.

Godfrey, Jayne., Hodgson, Allan., Tarca, Ann., Hamilton, Jane dan Holmes, Scott.

2010. Accounting Theory. John Wiley & Sons Australia: Milton.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

21. Universitas Diponegoro: Semarang.

Immanuel, Raymond. 2014. Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan

Audit Fees (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI Tahun 2011-2013). Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan

Bisnis Universitas Diponegoro.

Kikhia, Yahia. 2015. Determination of Audit Fees: Evidence from Jordan.

Accounting and Finance Research Volume 1, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman

42-53.

Kieso, Donald., Weygant, Jerry J dan Warfield., Terry D. 2007. Akuntansi

Intermediate. Erlangga: Jakarta.

Kusharyanti. 2012. Analysis of The Factors Determining The Audit Fee. Journal

of Economics, Business and Accountancy. Volume 16 Nomor 1 Halaman 147-

160.

Ng, David S. 1978. An Information Analysis of Financial Reporting and External

Auditing. The Accounting Review. Volume 53 Nomor 4 Halaman 910-920.

Ramzy, Wafaa Abdel Magid. 1988. The Determination of Audit Fees an Analytical

Study. Desertasi. Department of Accounting and Finance Watt University.

Shammari, Bader Al-., Yaqout, Abdullah Al- and Hussaini , Ahmad Al-. 2008.

Determinants of audit fees in Kuwait. Journal of Academy of Business and

Economic. Volume 8 ,Issue 1.

Simunic, Dan A. 1980. The Pricing of Audit Services: Theory and Evidence.

Journal of Accounting Research Volume 18, No1, Halaman 161-180.

Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor: KEP.

024/IAPI/VII/2008.

Titshabona,Ncube.2014.The Determinants of External Audit Fees in Zimbabwe

Listed Companies. International Journal of Management Sciences and

Business Research volume 3, Issue 10, Halaman 86-91.

UlHaq, Anwar dan Leghari ,Moazam Khan. 2015. Determinants of Audit Fee in

Pakistan. Research Journal of Finance and Accounting Volume 6, Nomor9,

Halaman 176-188.

Urhoghide,Ruth O. dan Izedonmi, O. I. 2015. An Empirical Investigation of Audit

Fee Determinants in Nigeria. International Journal of Business and Social

Research Volume 5 ,Issue 8 ,Halaman 48-58.

Watts Ross L. dan Zimmerman, Jerold L. (1990). Positive Accounting Theory: A

Ten Years Perspective. The Accounting Review. Volume 65, No 1, Halaman

131-156

Yamin, Sofyan dan Kurniawan, Heri. 2019. SPSS Complete. Salemba Infotek:

Jakarta.