27
FASILITAS LABORATORIUM A. PENDAHULUAN Laboratorium adalah tempat yang digunakan orang untuk menyiapkan sesuatu atau melakukan kegiatan ilmiah. (Subiyanto 1988). Tempat yang dimaksud dapat berupa sebuah ruang tertutup yang biasa disebut sebagai gedung laboratorium atau ruang laboratorium, dapat pula berupa sebuah tempat terbuka seperti kebun, hutan, atau alam semesta. Keberadaan dan keadaan suatu laboratorium bergantung kepada tujuan penggunaan laboratorium, peranan atau fungsi yang akan diberikan kepada laboratorium, dan manfaat yang akan diambil dari laboratorium. Berbagai laboratorium yang dikenal saat ini antara lain adalah laboratorium industri dalam dunia usaha dan industri, laboratorium rumah sakit dan laboratorium klinik dalam dunia kesehatan, laboratorium penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, serta laboratorium di perguruan tinggi dan di sekolah dalam dunia pendidikan. Dalam uraian selanjutnya hanya akan dikemukakan mengenai laboratorium fisika di sekolah. Gambaran umum mengenai peranan dan manfaat laboratorium fisika sekolah adalah kira-kira sesuai dengan kutipan berikut ini : “Laboratorium adalah suatu tempat untuk memberikan kepastian atau menguatkan informasi, menentukan hubungan sebab akibat, menunjukkan gejala, memverivikasi (konsep, teori, hukum, rumus) mengembangkan keterampilan proses, membantu siswa belajar menggunakan metoda ilmiah dalam memecahkan masalah dan untuk melaksanakan penelitian” (Pella 1969). Hal itu dapat berarti bahwa peranan atau fungsi laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah, atau sebagai salah satu fasilitas penunjang proses pembelajaran fisika di

FASILITAS LABORATORIUM

Embed Size (px)

Citation preview

FASILITAS LABORATORIUM

A. PENDAHULUAN Laboratorium adalah tempat yang digunakan orang untuk menyiapkan

sesuatu atau melakukan kegiatan ilmiah. (Subiyanto 1988). Tempat yang dimaksud dapat berupa sebuah ruang tertutup yang biasa disebut sebagai gedung laboratorium atau ruang laboratorium, dapat pula berupa sebuah tempat terbuka seperti kebun, hutan, atau alam semesta. Keberadaan dan keadaan suatu laboratorium bergantung kepada tujuan penggunaan laboratorium, peranan atau fungsi yang akan diberikan kepada laboratorium, dan manfaat yang akan diambil dari laboratorium. Berbagai laboratorium yang dikenal saat ini antara lain adalah laboratorium industri dalam dunia usaha dan industri, laboratorium rumah sakit dan laboratorium klinik dalam dunia kesehatan, laboratorium penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, serta laboratorium di perguruan tinggi dan di sekolah dalam dunia pendidikan.

Dalam uraian selanjutnya hanya akan dikemukakan mengenai laboratorium fisika di sekolah. Gambaran umum mengenai peranan dan manfaat laboratorium fisika sekolah adalah kira-kira sesuai dengan kutipan berikut ini : “Laboratorium adalah suatu tempat untuk memberikan kepastian atau menguatkan informasi, menentukan hubungan sebab akibat, menunjukkan gejala, memverivikasi (konsep, teori, hukum, rumus) mengembangkan keterampilan proses, membantu siswa belajar menggunakan metoda ilmiah dalam memecahkan masalah dan untuk melaksanakan penelitian” (Pella 1969). Hal itu dapat berarti bahwa peranan atau fungsi laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah, atau sebagai salah satu fasilitas penunjang proses pembelajaran fisika di sekolah, dan laboratorium dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai kompetensi siswa yang menjadi tujuan proses pembelajaran fisika di sekolah. Sesuai dengan maksud, peranan dan manfaat penggunaan laboratorium fisika sekolah seperti dikemukakan di atas, maka kegiatan laboratorium yang diberikan kepada siswa hendaknya dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan:

a. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa ingin tahu para siswa terhadap suatu gejala atau fenomena fisis.

b. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa ingin menemukan sendiri mengenai keteraturan dari suatu gejala atau fenomena fisis.

c. Mengembangkan keterampilan siswa dalam mengamati dan mengambil data.

d. Mendidik dan membiasakan siswa untuk bekerja dengan sabar dan teliti.

e. Melatih siswa menganalisis data dan menyusun laporan.

f. Melatih siswa menggunakan metoda ilmiah dan mengembangkan sikap ilmiah.

g. Melatih siswa untuk terbiasa meneliti.

Agar tujuan-tujuan seperti yang dikemukakan di atas dapat tercapai sesuai dengan peranan dan manfaat laboratorium fisika sekolah, maka diperlukan suatu sistem pengelolaan laboratorium yang direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi dan dikembangkan dengan baik.

B. DESAIN LABORATORIUM

Telah dijelaskan bahwa fungsi utama laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah atau sebagai salah satu fasilitas penunjang proses pembelajaran fisika di sekolah. Agar fungsi utama itu dapat berjalan dengan baik, maka laboratorium fisika sekolah sebaiknya memiliki fasilitas-fasilitas ruangan untuk kegiatan proses pembelajaran fisika, kegiatan administrasi dan pengelolaan laboratorium, kegiatan pemeliharaan dan persiapan (setting) alat-alat laboratorium, dan penyimpanan alat-alat laboratorium. Fasilitas ruangan laboratorium fisika sekolah biasanya terdiri dari ruang praktikum, ruang guru, ruang persiapan, dan ruang penyimpanan. Bentuk, ukuran, denah atau tata letak dan fasilitas dari setiap ruangan itu dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap kegiatan yang dilaksanakan di dalamnya dapat berjalan dengan baik dan nyaman, memudahkan akses dari ruangan yang satu ke ruangan yang lainnya, memudahkan pengontrolan, menjaga keamaan alat-alat dan memelihara keselamatan kerja. Berikut ini adalah salah satu contoh gambaran umum dari setiap ruangan-ruangan itu.

1. Ruang praktikum Ruang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium fisika

sekolah. Ruang praktikum adalah ruang tempat berlangsungnya proses pembelajaran fisika di laboratorium. Proses pembelajaran fisika di dalam ruang praktikum dapat berupa peragaan atau demonstrasi, praktikum perorangan atau kelompok, dan penelitian. Proses pembelajaran di ruang praktikum menuntut tempat yang lebih luas dari pada proses pembelajaran klasikal di dalam kelas biasa, oleh karena itu luas ruang praktikum harus dapat memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru selama melakukan proses pembelajaran. Luas ruang praktikum ini tentu harus memperhitungkan jumlah siswa dan guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran fisika di dalamnya. Luas ruang praktikum biasanya antara satu setengah sampai dua kali luas ruang kelas.

Agar kegiatan proses pembelajaran di dalam ruang praktikum dapat berjalan dengan baik, maka ruang praktikum hendaknya memiliki fasilitasfasilitas utama sebagai berikut :

a. Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan dan lain-lain), instalasi air dengan bak cucinya, instalasi gas, dan instalasi limbah.

b. Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan meja demonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku siswa, dan lemari penyimpanan alat-alat praktikum.

c. Papan tulis, dan mungkin layar untuk OHP dan LCD.

d. Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan kerja di dalamnya, sebaiknya ruang praktikum memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut :

e. Ventalasi udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak tertutup rapat, atau mungkin kipas angin (exhous-van).

f. Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka ke luar.

g. Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan dan ruang guru serta dapat teramati dari.kedua ruangan itu.

h. Kotak P3K.

i. Fasilitas pemadam kebakaran.

2. Ruang guru

Ruang guru di laboratorium adalah tempat kerja bagi penanggung jawab laboratorium dan guru yang melaksanakan proses pembelajaran di laboratorium. Ruang guru terdapat di dalam laboratorium, dengan satu pintu masuk dan keluar yang sama melalui ruang praktikum. Ruang guru dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca bening sehingga dari dalam ruang ini guru dapat mengawasi kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum. Ruang guru memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik.

Memiliki fasilitas mebeler seperti : a. Kursi dan meja tulis untuk satu orang guru atau lebih.

b. Lemari atau rak buku.

c. Lemari untuk keperluan administrasi.

d. Loker atau rak untuk menyimpan pekerjaan tulis siswa yang akan diperiksa oleh guru.

Dalam ruang ini dapat dilaksanakan pekerjaan administrasi laboratorium seperti :

a. Inventarisasi alat-alat laboratorium

b. Administrasi penggunaan alat-alat laboratorium.

c. Administrasi peminjaman alat-alat laboratorium.

d. Pengelolaan kegiatan laboratorium. Di dalam ruang guru juga dapat dilaksanakan pekerjaan akademik

laboratorium seperti :

a. Merencanakan kegiatan laboratorium.

b. Menyusun jadwal kegiatan laboratorium.

c. Memeriksa pekerjaan siswa.

3. Ruang persiapan

Ruang persiapan adalah ruang yang disediakan untuk melakukan perawatan dan persiapan alat-alat laboratorium. Bila sekolah atau laboratorium memiliki petugas laboran, ruang persiapan juga dapat digunakan sebagai ruang kerja laboran.

Ruang persiapan terdapat di dalam laboratorium, diantara ruang praktikum dan ruang penyimpanan atau gudang. Ruang persiapan dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca bening atau ram kawat, sehingga dari dalam ruang ini guru atau laboran dapat melihat kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum. Ruang persiapan memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik.

Memiliki fasilitas mebeler seperti : a. Kursi dan meja kerja untuk melakukan perawatan dan persiapan alat-

alat laboratorium..

b. Lemari atau rak alat-alat.

c. Loket peminjaman alat-alat.

Di dalam ruang ini dapat dilaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan alat-alat laboratorium seperti :

a. Memeriksa jumlah kelengkapan alat.

b. Memeriksa keadaan .

c. Memperbaiki.

d. Membersihkan.

e. Mengkalibrasi ulang. Di dalam ruang ini juga dapat dilaksanakan pekerjaan mempersiapkan alat-

alat yang akan digunakan dalam kegiatan laboratorium seperti pemeliharaan dan perawatan, setting dan uji coba alat-alat laboratorium.

4. Ruang penyimpanan

Ruang penyimpanan di laboratorium dapat juga disebut sebagai gudang laboratorium, adalah ruang yang disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat yang sedang tidak digunakan. Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium di sebelah dalam ruang persiapan. Demi keamanan dan kemudahan penyimpanan dan pengambilan alat-alat, ruang penyimpanan atau gudang biasanya hanya memiliki satu pintu masuk dan keluar melalui ruang persiapan. Ruang penyimpanan atau gudang harus memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang memadai.

Ruang penyimpanan memiliki fasilitas mebeler seperti :

a. Macam-macam lemari alat-alat dan bahan-bahan.

b. Macam-macam rak untuk alat-alat.

Sekali lagi dapat diperhatikan bahwa pada kenyataannya di lapangan, jumlah, bentuk, ukuran, kualitas dan lokasi setiap ruang-ruang laboratorium dapat saja berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, bergantung kepada keadaan di masing-masing sekolah. Hal itu dapat terjadi misalnya karena laboratorium didirikan dengan memanfaatkan ruangan-ruangan tertentu yang sudah ada di sekolah.

C. KELENGKAPAN KIT LABORATORIUM SMA

1. KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok Mekanika

Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah menengah atas pada

materi pokok mekanika menurut peraturan pemerintah no. 24 tahun 2007 adalah

sebagai berikut:

1. Kaki Statif

Terbuat dari bahan : Plastik

Dengan ukuran : ± 50 X 30 X 36 mm

2. Batang Statif

Dengan Ukuran : Panjang 250 mm, batang ± 10 mm

3. Penjepit Universal

Terbuat dari bahan : Aluminium; dapat menjepit benda dengan 2mm-

70mm pada ujung dilengkapi cork/ gabus tebal, dilengkapi baut kupu-kupu

dari stainless

4. Penjepit Klem/ boss head

Terbuat dari bahan : Aluminium; Celah bentuk V untuk 3 kontak titik pada

batang dengan diameter samapai 13mm, lengkap dengan 2 bh baut

pengencang dari kuningan divernekel

5. Dasar Statif

Terbuat dari Bahan : Plastik

Dengan ukuran : ± 185 X 36 X 35 mm Dengan 3 bh mur yang ditanam dan

baut pengencang

6. Penggaris Logam

Terbuat dari bahan : Baja pegas tahan karat

Deangan ukuran : Panjang 50 cm

7. Dynamometer

Dynamometer 1, 5 N Pembagian Skala 0, 1 N, sablon permanen

Dynamometer 3, 0 N Pembagian Skala 0, 2 N, sablon permanen Pegas dan

kaitan dari st. steel, tabung dari polycarbonate bening Pada saat diam tanpa

beban petunjuk pada posisi 0

8. Stopwatch / Jam Henti Analog

Terbuat dari bahan : Stainless steel. Skala ganda menit dan detik Mekanik

0 sampai 60 X 0, 1 detik, dengan tombol start, stop dan penghenti putaran

lebih 27 Pengetik Waktu + Kertas dapat menghasilkan 50 titik tiap detik

pada pita kertas lebar 9, 5 mm, terpasang pada alas plastik, digunakan

untuk rel presisi. Bekerja pada voltage 3-6V AC/ DC lengkapdengan

kertas lebar 9-9, 5 mm

9. Batang Perangkai

Terbuat dari bahan : Kuningan divernikel, lengkap dengan per pegas dari

baja divernikel

Dengan Ukuran : 115 X 8 X 4 mm

10. Petunjuk Plastik Pasang

Terbuat dari bahan : Plastik ABS

Dengan ukuran : 65, 5 X 20 X 19 mm Sesuai/ cocok untuk dipasang pada

statif ± 10 mm

11. Balok Penyangga

Terbuat dari bahan : Plastik

Dengan ukuran : ± 45 X 36 X 27 mm dengan mur yang ditanam dan baut

pengencang

12. Balok Aluminium

Terbuat dari bahan : Aluminium

Dengan ukuran : 18 X 18 X 57 mm

Lengkap dengan penggantung

13. Penyangga Penjepit

Terbuat dari bahan : Plastik dengan per pegas baja plastik mm

Dengan Ukuran : ± 34 X 8 X 15 mm

14. Steker Poros

Terbuat dari bahan : Kuningan divernikel, 4 mm lengkap dengan per

pegas dari baja divernikel

15. Batang Pengait

Terbuat dari bahan : Kuningan divernikel, 4 mm

Dengan ukuran : 60 X 26 X 4 mm

Lengkap dengan per pegas dari baja divernikel

16. Tuas

Terbuat dari bahan : Plastik dilengkapi dengan keseimbangan dan

petnjuk, terdiri dari 24 lubang dengan jarak yang sama satu dengan yang

lainnya dapat digunakan untuk menggantung beban pemberat 50 gr,

tanpa alat bantu

17. Steker perangkai

Terbuat dari bahan : Kuningan divernikel, 4 mm

Dengan ukuran : Panjang ± 42 mm

Lengkap dengan steker pegas dari baja divernikel pada kedua ujungnya

18. Bidang Miring

Terbuat dari bahan : Aluminium dengan engsel yang diberi lubang 4, 5

mm

Dengan ukuran : Panjang 50 cm, lebar 45 mm, tebal 9 mm

Dengan skala pada kedua sisi dan angka 0 terdapat pada kedua ujung

berlawanan

19. Katrol

1. Katrol 50 mm

2. Katrol 100 mm

Terbuat dari bahan : Plastik

20. Pegas Spiral, 0, 1 N / cm

Terbuat dari bahan : Baja Pegas

Dengan ukuran: Panjang lingkaran pegas tanpa beban 100 mm, panjang

pegas bila dirapatkan 65 mm Setiap penambahan beban 50 gr, pegas akan

bertambah panjang 5 cm

21. Balok Pergeseran 4 jenis, permukaan

Terbuat dari bahan: Balok besi divernikel

Dengan ukuran balok besi : ± 60 X 38 X 38 mm; permukaan sisi panjang

dilapisi oleh empat bahan yaitu : Kayu, karet, plastik, dan kaca dengan

tebal ± 3 mm dilengkapi dengan pengait pada salah satu sisi, sedangkan

sisi yang lain diberi lubang dengan 4 mm

22. Kubus 5 Jenis Bahan

Terbuat dari 5 macam bahan padat yang berbeda yaitu : Kayu, kuningan,

besi, tembaga dan aluminium Ukuran bahan : 20 X 20 X 20 mm; dalam

kotak plastik dengan pengancing dan sablon nama.

23. Tempat dan Dudukan Alat

Dudukan alat terbuat dari plastik vacuum Kotak alat dari lembaran plastik,

dengan 3 buah pengunci Dan terdapat 3 sisi, tulisan kit mekanika, disablon

permanen pada kotak alat.

24. Buku panduan penggunaan alat dalam bahasa indonesia, dicetak dan

dijilit rapi serta terdapat beberapa eksperimen percobaan

2. KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok Panas Dan Hidrostatika

Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah menengah

atas pada materi pokok panas dan hidrostatika menurut peraturan

pemerintah no. 24 tahun 2007 adalah sebagai berikut:

1. Bak ( Bejana)

Terbuat dari bahan : Plastik Bening

Dengan ukuran : Panjang ± 200 mm, Lebar ± 145 mm, Tinggi ± 96 mm

Dapat memuat 3 ( tiga) buah Flask Erlenmeyer 100 ml

2. Gelas Ukur

Terbuat dari bahan : Plastik Akrilik, dilengkapi skala dengan ketelitian 2, 0

ml

Dengan ukuran Volume : 100 ml

3. Corong

Terbuat dari Bahan : Plastik

Dengan ukuran : atas 70 mm, bawah 16, 5 mm, Panjang total : 67 mm

4. Gelas Kimia

Terbuat dari Bahan : Kaca Borosilikat

Dengan Ukuran : 250 ml

5. Penjepit Pendukung

Terbuat dari bahan : PlastikLengkap dengan per pegas dari baja divernikel

6. Penghubung Selang

Terbuat dari bahan : Plastik Polypropylene terkecil 5 mm, terbesar 10

mm Panjang keseluruhan ± 54 mm

7. Pengukur Tekanan Air

Terbuat dari bahan : Plastik, dengan skala timbul permanen Lengkap

dengan selang plastik dan sumbat karet

8. Pemegang Manometer- U

Terbuat dari bahan : Plastik Polypropylene Semua sisi dibevel : 0, 5 X 45 °

9. Selang

Terbuat dari bahan : PVC lunak, transparan

Dengan ukuran : dalam 8 mm, luar 11 mm,panjang 500 mm

10. Tabung Plastik, dengan tutup yang diberi penggantung ( injection)

Terbuat dari bahan : Tabung Film, plastik jernih

11. Labu Erlenmeyer, mulut lebar

Terbuat dari bahan : Kaca Borosilikat

Dengan volume : 100 ml

12. Pipa Baja, Aluminium, Tembaga

Terbuat dari bahan : Baja, Aluminium, Tembaga

Dengan ukuran : 6 x 8 x 500mm ( dalam x luar x panjang) Dilengkapi

coakan 7 mm. Dengan jarak 20mm dari ujung

13. Selang Silikon

Terbuat dari bahan : Silikon transparan

Dengan ukuran : 7 x 10 x 400 mm( dalam x luar x panjang)

14. Pembakar Spiritus

Terbuat dari bahan : Stainless Steel

Dengan volume : 80 ml Lengkap dengan sumbu, pemutar sumbu dan tutup

15. Termometer- 10 s/ d 110º C

16. Tempat dan Dudukan

Alat Dudukan alat terbuat dari plastik vacuum, kotak alat dari lembaran

plastik, dengan 3 bh pengunci dan terdapat 3 sisi, tulisan kit panas dan

hidrostika, disablon permanen pada Kotak Alat

17. Buku Panduan Penggunaan Alat Dalam Bahasa Indonesia, dicetak dan

dijilit rapi Serta terdapat beberapa Eksperimen Percobaan.

3. KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok Listrik Dan Magnet

Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah menengah atas pada

materi pokok listrik dan magnet menurut peraturan pemerintah no. 24 tahun 2007

adalah sebagai berikut:

1. Papan Rangkaian

Dengan ukuran : 300 X 200 X 21 mm

Terbuat dari bahan : Plastik Dengan plug sheet 5 lubang yang

permanen dari bahan tembaga devernikel.

lubang plug sheet 4 mm

Digunakan sebagai tempat percobaan rangkaian listrik

2. Penghubung Pendek

Terbuat dari bahan : Plastik dengan steker kuningan yang

divernikel. steker 4 mm

Dengan ukuran : ± 26 X 7, 5 X 35 mm

3. Penjepit Plug

Terbuat dari bahan : Plastik dari kuningan dengan steker kuningan

divernikel ( injection) steker 4 mm

Dengan ukuran : Panjang 50 mm Lengkap dengan per pegas dari

baja divernikel

4. Steker Pegas

Terbuat dari bahan : Baja pegas dari kuninganyang divernikel

steker 4 mm

5. Serbuk Besi

Dalam botol plastik, berat 100 gr

6. Tempat Batere

Terbuat dari bahan : Plastik, dengan tancapan 4 mm dan label

permanen.

7. Kabel penghubung Merah

Dengan ukuran: Panjang 50 cm, kabel dari untaian kawat halus,

dengan tancapan 4 mm

8. Batang PVC dan Plexiglass

Terbuat dari bahan : PVC dan Plexiglass

Dengan ukuran : 250 mm X 10 mm ( panjang X )

9. Magnet Pemetaan

Dengan ukuran : 15 mm

Jarum magnet permanen terpasang dengan baik

10. Meter Dasar

Skala ganda, dengan batasan - 10.0.100 dan -5.0.50 Lebar ± 80 mm.

Hambatan sekitar 1000 Ohm dengan pencegah pembebanan lebih.

Ketelitian sekitar ± 2, 5 % pada simpangan penuh. Dapat digunakan

sebagai Ammeter, voltmeter dengan batas ukuran masing-masing

maksimum : 100 uA, 100mA, 1 A, 5A, dan 100 mW, 1 V, 10 V, 50 V.

Terpasang dalam kotak plastik, berukuran 165 X 115 X 65 mm. Tes

Spek : Cek ketelitian, kualitas plug dan soket bagu.

11. Bimetal

Terdiri dari : Dudukan 2 buah dari bahan aluminium, dilengkapi mur

untuk pemegang plat Bimetal dan plat tembaga. Ukuran plat bimetal :

125 X 15 X 0, 3 mm. Ukuran plat tembaga : 70 X 15 mm

12. Magnet Batang (Sepasang)

Terbuat dari bahan : Alniko

Dengan ukuran: 19 X 70 X 6 mm

13. Jepit Buaya, sepasang dapat dirangkai dengan kabel penghubung 4

mm

14. Pemegang Lampu E 10

Terpasang pada kotak plastik dengan tancapan 4 mm, dan label/

simbol permanen pada utup Lengkap dengan per pegas dari baja

divernikel

15. Bola Lampu Pijar (6, 2V 0, 3A, E10)

16. Inti Besi Bentuk I

Terbuat dari bahan : Plat Baja dan per plat baja

Dengan ukuran : 68, 5 X 19 X 19 mm dapat dirangkai dengan inti

besi bentuk U dan kumparan

17. Inti Besi Bentuk U

Terbuat dari bahan: Plat Baja dan per plat baja

Dengan ukuran : 68, 5 X 19 X 19 mm dapat dirangkai dengan inti

besi bentuk I dan kumparan

Dilengkapi : Sekrup pengunci

18. Kumparan

Terbuat dari bahan : Kawat tembaga terpasang pada dudukan

plastik dengan steker kuningan divernikel

( injection) steker 4 mm label/ simbol

permanen pada tutup lengkap dengan per

pegas dari baja divernikel

Kumparan 250 Lilitan; Kumparan 500 Lilitan; Kumparan 1000

lilitan

19. Model Kompas

Terbuat bahan : Plastik jernih, jarum magnet dari magnet steel

Dengan ukuran: 95 mm, panjang jarum 52, 5 mm, tinggi 20 mm

Dilengkapi dengan tutup. Pada saat tertutup jarum magnet tidak

lepas dari dudukan bila dibalik

20. Wadah Sel

Terbuat dari bahan : Plastik, untuk dudukan Elektroda

21. Elektroda

Dengan ukuran : 76 X 40 X 1 mm

1. Tembaga

2. Seng

3. Baja

4. Timbal ( ukuran : 76 X 40 X 2 mm)

22. Diode 1 N 4002

Terpasang pada kotak plastik dengan tancapan 4 mm, dengan label/

simbol permanen pada tutup Lengkap dengan per pegas dari baja

divernikel

23. Resistor

1. Resistor 47 Ohm

2. Resistor 56 Ohm

3. Resistor 100 Ohm

Terpasang pada kotak plastik dengan tancapan 4 mm, dengan label/

simbol permanen pada tutup Lengkap dengan per pegas dari baja

divernikel

24. Kawat

1. Konstanta

2. Besi

3. Tembaga

Panjang : 24 m

Kawat : 0, 35 mm dalam rol plastik

25. Tempat dan Dudukan Alat

Dudukan alat terbuat dari plastik vacuum kotak alat dari lembaran

plastik, dengan 3 bh pengunci dan terdapat 3 sisi, tulisan kit listrik dan

magnet disablon permanen pada kotak alat

26. Buku panduan penggunaan alat dalam bahasa indonesia, dicetak dan

dijilit rapi serta terdapat beberapa eksperimen percobaan

4. KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok Optik

Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah menengah atas pada

materi pokok optik menurut peraturan pemerintah no. 24 tahun 2007 adalah

sebagai berikut:

1. Meja Optik

Terbuat dari bahan : Aluminium 2 mm, dicat putih anti gores.

Meja Optik harus dapat terpasang dengan rel Presisi

2. Rel Presisi

Terbuat dai bahan : Aluminium powder coating warna hitam

Dengan ukuran : Panjang 500 mm

Lengkap dengan skala pada kedua sisi

3. Penghubung Rel

Terbuat dari bahan : Plastik ( ABS)

Dengan ukuran : 195 X 70 X 20, 5 mm

Digunakan penghubung dua rel Presisi

4. Kaki untuk Rel

Terbuat dari bahan : Plastik ( ABS)

Dengan ukuran : 50 X 70 X 20, 5 mm

Digunakan sebagai dudukan Rel Presisi

5. Penyangga Slait

Terbuat dari bahan : Plastik dengan tiang penyangga 8 mm

Dengan ukuran bingkai : 129 X 100 mm

Lengkap dengan pemegang slaid didepan dan dibelakang. Dapat terpasang

dengan baik pada tmpakan berpenjepit

6. Lampu Cadangan (12 V / 18 W)

Filament : Vertikal

7. Rumah Dengan Lampu

Terbuat dari bahan : Plastik dengan tiang penyangga 8 mm

Dengan ukuran bingkai : 129 X 100 mm

Lengkap dengan lampu 12 V / 18 W. Dapat terpasang dengan baik pada

tumpakan penjepit

8. Diafragma

9. Diagfragma dengan 5 celah

10. Diagfragma anak panah

11. Diagfragma 4 lubang

Terbuat dari bahan : Plastik

Dengan ukuran : 50, 5 X 50, 5 X 1, 5 mm ( Panjang X Lebar X Tinggi)

diatur sesuai keperluan

12. Tumpakan Berpenjepit

Terbuat dari bahan : Plastik ABS dilengkapi dengan pengatur sudut

untuk mendukung dudukan lensa pada rel presisi.

13. Kaca 1/ 2 Lingkaran

Terbuat dari bahan : Kaca / Acrilin

Dengan ukuran : 60 x 30 x R.30

14. Cermin Cekung 150 mm

Terbuat dari bahan : Plastik dengan tiang penyangga 8 mm

Dengan ukuran Bingkai : 129 x 100 mm

Dapat terpasang dengan baik pada tumpakan berjepit

15. Cermin Cembung 150 mm

Terbuat dari bahan : Plastik dengan tiang penyangga 8 mm

Dengan ukuran bingkai : 129 x 100 mm

Dapat terpasang dengan baik pada tumpakan berpenjepit

16. Prisma Sama Kaki

Terbuat dari bahan : Kaca / Acrilin

Dengan ukuran : 43, 5 x 30 mm 90° X 45° X 45º

17. Lensa Biconvex

Terbuat dari bahan : Kaca / Acrilin

Dengan ukuran : 60 x 15 mm, R60

18. Plankonkaf

19. Lensa Bikonkaf

20. Lensa Plankonvek

21. Lensa konkaf-konvek

22. Cermin kombinasi

Terbuat dari bahan : Plastik Divernikel

Dengan ukuran : 60, 5 x 52, 5 x 15 mm R 121

Berfungsi sebagai cermin cekung, cembung dan datar

23. Balok Kaca

Terbuat dari bahan : Kaca / Acrilin

Dengan ukuran : 60 x 40 x 20 mm, seluruh sisi poles

24. Pemegang Lilin

Terbuat dari bahan : Plastik

Dengan ukuran : Dia 55 mm

Tinggi tiang 19 mm

25. Filter Cahaya 3 Warna

Terbuat dari bahan : Plastik

Dengan ukuran : 50, 5 x 50, 5 x 1, 5 mm ( panjang x lebar x tinggi)

Terdiri dari 3 macam warna : merah, biru, hijau.

DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno. 2010. Laboratorium Fisika sekolah; Bandung. UPI

http://episentrum.com/search/jurnalfasilitaspembelajaran/ 21 maret 2011

Sudibyo,Bambang.2007.http://www.puskur.net/download/uu/

90Permen_24_2007_Stdr-SarPras.pdf/ 31 maret 2011

Taryitnoi.2009. http://alatlabfisika.blogspot.com/search/label/alat%20fisika. 2 April 2011.