Upload
jodi-valencia-siburian
View
709
Download
24
Embed Size (px)
Citation preview
FASILITAS LABORATORIUM
A. PENDAHULUAN Laboratorium adalah tempat yang digunakan orang untuk menyiapkan
sesuatu atau melakukan kegiatan ilmiah. (Subiyanto 1988). Tempat yang dimaksud dapat berupa sebuah ruang tertutup yang biasa disebut sebagai gedung laboratorium atau ruang laboratorium, dapat pula berupa sebuah tempat terbuka seperti kebun, hutan, atau alam semesta. Keberadaan dan keadaan suatu laboratorium bergantung kepada tujuan penggunaan laboratorium, peranan atau fungsi yang akan diberikan kepada laboratorium, dan manfaat yang akan diambil dari laboratorium. Berbagai laboratorium yang dikenal saat ini antara lain adalah laboratorium industri dalam dunia usaha dan industri, laboratorium rumah sakit dan laboratorium klinik dalam dunia kesehatan, laboratorium penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, serta laboratorium di perguruan tinggi dan di sekolah dalam dunia pendidikan.
Dalam uraian selanjutnya hanya akan dikemukakan mengenai laboratorium fisika di sekolah. Gambaran umum mengenai peranan dan manfaat laboratorium fisika sekolah adalah kira-kira sesuai dengan kutipan berikut ini : “Laboratorium adalah suatu tempat untuk memberikan kepastian atau menguatkan informasi, menentukan hubungan sebab akibat, menunjukkan gejala, memverivikasi (konsep, teori, hukum, rumus) mengembangkan keterampilan proses, membantu siswa belajar menggunakan metoda ilmiah dalam memecahkan masalah dan untuk melaksanakan penelitian” (Pella 1969). Hal itu dapat berarti bahwa peranan atau fungsi laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah, atau sebagai salah satu fasilitas penunjang proses pembelajaran fisika di sekolah, dan laboratorium dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai kompetensi siswa yang menjadi tujuan proses pembelajaran fisika di sekolah. Sesuai dengan maksud, peranan dan manfaat penggunaan laboratorium fisika sekolah seperti dikemukakan di atas, maka kegiatan laboratorium yang diberikan kepada siswa hendaknya dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan:
a. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa ingin tahu para siswa terhadap suatu gejala atau fenomena fisis.
b. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa ingin menemukan sendiri mengenai keteraturan dari suatu gejala atau fenomena fisis.
c. Mengembangkan keterampilan siswa dalam mengamati dan mengambil data.
d. Mendidik dan membiasakan siswa untuk bekerja dengan sabar dan teliti.
e. Melatih siswa menganalisis data dan menyusun laporan.
f. Melatih siswa menggunakan metoda ilmiah dan mengembangkan sikap ilmiah.
g. Melatih siswa untuk terbiasa meneliti.
Agar tujuan-tujuan seperti yang dikemukakan di atas dapat tercapai sesuai dengan peranan dan manfaat laboratorium fisika sekolah, maka diperlukan suatu sistem pengelolaan laboratorium yang direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi dan dikembangkan dengan baik.
B. DESAIN LABORATORIUM
Telah dijelaskan bahwa fungsi utama laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah atau sebagai salah satu fasilitas penunjang proses pembelajaran fisika di sekolah. Agar fungsi utama itu dapat berjalan dengan baik, maka laboratorium fisika sekolah sebaiknya memiliki fasilitas-fasilitas ruangan untuk kegiatan proses pembelajaran fisika, kegiatan administrasi dan pengelolaan laboratorium, kegiatan pemeliharaan dan persiapan (setting) alat-alat laboratorium, dan penyimpanan alat-alat laboratorium. Fasilitas ruangan laboratorium fisika sekolah biasanya terdiri dari ruang praktikum, ruang guru, ruang persiapan, dan ruang penyimpanan. Bentuk, ukuran, denah atau tata letak dan fasilitas dari setiap ruangan itu dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap kegiatan yang dilaksanakan di dalamnya dapat berjalan dengan baik dan nyaman, memudahkan akses dari ruangan yang satu ke ruangan yang lainnya, memudahkan pengontrolan, menjaga keamaan alat-alat dan memelihara keselamatan kerja. Berikut ini adalah salah satu contoh gambaran umum dari setiap ruangan-ruangan itu.
1. Ruang praktikum Ruang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium fisika
sekolah. Ruang praktikum adalah ruang tempat berlangsungnya proses pembelajaran fisika di laboratorium. Proses pembelajaran fisika di dalam ruang praktikum dapat berupa peragaan atau demonstrasi, praktikum perorangan atau kelompok, dan penelitian. Proses pembelajaran di ruang praktikum menuntut tempat yang lebih luas dari pada proses pembelajaran klasikal di dalam kelas biasa, oleh karena itu luas ruang praktikum harus dapat memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru selama melakukan proses pembelajaran. Luas ruang praktikum ini tentu harus memperhitungkan jumlah siswa dan guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran fisika di dalamnya. Luas ruang praktikum biasanya antara satu setengah sampai dua kali luas ruang kelas.
Agar kegiatan proses pembelajaran di dalam ruang praktikum dapat berjalan dengan baik, maka ruang praktikum hendaknya memiliki fasilitasfasilitas utama sebagai berikut :
a. Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan dan lain-lain), instalasi air dengan bak cucinya, instalasi gas, dan instalasi limbah.
b. Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan meja demonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku siswa, dan lemari penyimpanan alat-alat praktikum.
c. Papan tulis, dan mungkin layar untuk OHP dan LCD.
d. Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan kerja di dalamnya, sebaiknya ruang praktikum memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
e. Ventalasi udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak tertutup rapat, atau mungkin kipas angin (exhous-van).
f. Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka ke luar.
g. Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan dan ruang guru serta dapat teramati dari.kedua ruangan itu.
h. Kotak P3K.
i. Fasilitas pemadam kebakaran.
2. Ruang guru
Ruang guru di laboratorium adalah tempat kerja bagi penanggung jawab laboratorium dan guru yang melaksanakan proses pembelajaran di laboratorium. Ruang guru terdapat di dalam laboratorium, dengan satu pintu masuk dan keluar yang sama melalui ruang praktikum. Ruang guru dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca bening sehingga dari dalam ruang ini guru dapat mengawasi kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum. Ruang guru memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik.
Memiliki fasilitas mebeler seperti : a. Kursi dan meja tulis untuk satu orang guru atau lebih.
b. Lemari atau rak buku.
c. Lemari untuk keperluan administrasi.
d. Loker atau rak untuk menyimpan pekerjaan tulis siswa yang akan diperiksa oleh guru.
Dalam ruang ini dapat dilaksanakan pekerjaan administrasi laboratorium seperti :
a. Inventarisasi alat-alat laboratorium
b. Administrasi penggunaan alat-alat laboratorium.
c. Administrasi peminjaman alat-alat laboratorium.
d. Pengelolaan kegiatan laboratorium. Di dalam ruang guru juga dapat dilaksanakan pekerjaan akademik
laboratorium seperti :
a. Merencanakan kegiatan laboratorium.
b. Menyusun jadwal kegiatan laboratorium.
c. Memeriksa pekerjaan siswa.
3. Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruang yang disediakan untuk melakukan perawatan dan persiapan alat-alat laboratorium. Bila sekolah atau laboratorium memiliki petugas laboran, ruang persiapan juga dapat digunakan sebagai ruang kerja laboran.
Ruang persiapan terdapat di dalam laboratorium, diantara ruang praktikum dan ruang penyimpanan atau gudang. Ruang persiapan dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca bening atau ram kawat, sehingga dari dalam ruang ini guru atau laboran dapat melihat kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum. Ruang persiapan memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik.
Memiliki fasilitas mebeler seperti : a. Kursi dan meja kerja untuk melakukan perawatan dan persiapan alat-
alat laboratorium..
b. Lemari atau rak alat-alat.
c. Loket peminjaman alat-alat.
Di dalam ruang ini dapat dilaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan alat-alat laboratorium seperti :
a. Memeriksa jumlah kelengkapan alat.
b. Memeriksa keadaan .
c. Memperbaiki.
d. Membersihkan.
e. Mengkalibrasi ulang. Di dalam ruang ini juga dapat dilaksanakan pekerjaan mempersiapkan alat-
alat yang akan digunakan dalam kegiatan laboratorium seperti pemeliharaan dan perawatan, setting dan uji coba alat-alat laboratorium.
4. Ruang penyimpanan
Ruang penyimpanan di laboratorium dapat juga disebut sebagai gudang laboratorium, adalah ruang yang disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat yang sedang tidak digunakan. Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium di sebelah dalam ruang persiapan. Demi keamanan dan kemudahan penyimpanan dan pengambilan alat-alat, ruang penyimpanan atau gudang biasanya hanya memiliki satu pintu masuk dan keluar melalui ruang persiapan. Ruang penyimpanan atau gudang harus memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang memadai.
Ruang penyimpanan memiliki fasilitas mebeler seperti :
a. Macam-macam lemari alat-alat dan bahan-bahan.
b. Macam-macam rak untuk alat-alat.
Sekali lagi dapat diperhatikan bahwa pada kenyataannya di lapangan, jumlah, bentuk, ukuran, kualitas dan lokasi setiap ruang-ruang laboratorium dapat saja berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, bergantung kepada keadaan di masing-masing sekolah. Hal itu dapat terjadi misalnya karena laboratorium didirikan dengan memanfaatkan ruangan-ruangan tertentu yang sudah ada di sekolah.
C. KELENGKAPAN KIT LABORATORIUM SMA
1. KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok Mekanika
Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah menengah atas pada
materi pokok mekanika menurut peraturan pemerintah no. 24 tahun 2007 adalah
sebagai berikut:
1. Kaki Statif
Terbuat dari bahan : Plastik
Dengan ukuran : ± 50 X 30 X 36 mm
2. Batang Statif
Dengan Ukuran : Panjang 250 mm, batang ± 10 mm
3. Penjepit Universal
Terbuat dari bahan : Aluminium; dapat menjepit benda dengan 2mm-
70mm pada ujung dilengkapi cork/ gabus tebal, dilengkapi baut kupu-kupu
dari stainless
4. Penjepit Klem/ boss head
Terbuat dari bahan : Aluminium; Celah bentuk V untuk 3 kontak titik pada
batang dengan diameter samapai 13mm, lengkap dengan 2 bh baut
pengencang dari kuningan divernekel
5. Dasar Statif
Terbuat dari Bahan : Plastik
Dengan ukuran : ± 185 X 36 X 35 mm Dengan 3 bh mur yang ditanam dan
baut pengencang
6. Penggaris Logam
Terbuat dari bahan : Baja pegas tahan karat
Deangan ukuran : Panjang 50 cm
7. Dynamometer
Dynamometer 1, 5 N Pembagian Skala 0, 1 N, sablon permanen
Dynamometer 3, 0 N Pembagian Skala 0, 2 N, sablon permanen Pegas dan
kaitan dari st. steel, tabung dari polycarbonate bening Pada saat diam tanpa
beban petunjuk pada posisi 0
8. Stopwatch / Jam Henti Analog
Terbuat dari bahan : Stainless steel. Skala ganda menit dan detik Mekanik
0 sampai 60 X 0, 1 detik, dengan tombol start, stop dan penghenti putaran
lebih 27 Pengetik Waktu + Kertas dapat menghasilkan 50 titik tiap detik
pada pita kertas lebar 9, 5 mm, terpasang pada alas plastik, digunakan
untuk rel presisi. Bekerja pada voltage 3-6V AC/ DC lengkapdengan
kertas lebar 9-9, 5 mm
9. Batang Perangkai
Terbuat dari bahan : Kuningan divernikel, lengkap dengan per pegas dari
baja divernikel
Dengan Ukuran : 115 X 8 X 4 mm
10. Petunjuk Plastik Pasang
Terbuat dari bahan : Plastik ABS
Dengan ukuran : 65, 5 X 20 X 19 mm Sesuai/ cocok untuk dipasang pada
statif ± 10 mm
11. Balok Penyangga
Terbuat dari bahan : Plastik
Dengan ukuran : ± 45 X 36 X 27 mm dengan mur yang ditanam dan baut
pengencang
12. Balok Aluminium
Terbuat dari bahan : Aluminium
Dengan ukuran : 18 X 18 X 57 mm
Lengkap dengan penggantung
13. Penyangga Penjepit
Terbuat dari bahan : Plastik dengan per pegas baja plastik mm
Dengan Ukuran : ± 34 X 8 X 15 mm
14. Steker Poros
Terbuat dari bahan : Kuningan divernikel, 4 mm lengkap dengan per
pegas dari baja divernikel
15. Batang Pengait
Terbuat dari bahan : Kuningan divernikel, 4 mm
Dengan ukuran : 60 X 26 X 4 mm
Lengkap dengan per pegas dari baja divernikel
16. Tuas
Terbuat dari bahan : Plastik dilengkapi dengan keseimbangan dan
petnjuk, terdiri dari 24 lubang dengan jarak yang sama satu dengan yang
lainnya dapat digunakan untuk menggantung beban pemberat 50 gr,
tanpa alat bantu
17. Steker perangkai
Terbuat dari bahan : Kuningan divernikel, 4 mm
Dengan ukuran : Panjang ± 42 mm
Lengkap dengan steker pegas dari baja divernikel pada kedua ujungnya
18. Bidang Miring
Terbuat dari bahan : Aluminium dengan engsel yang diberi lubang 4, 5
mm
Dengan ukuran : Panjang 50 cm, lebar 45 mm, tebal 9 mm
Dengan skala pada kedua sisi dan angka 0 terdapat pada kedua ujung
berlawanan
19. Katrol
1. Katrol 50 mm
2. Katrol 100 mm
Terbuat dari bahan : Plastik
20. Pegas Spiral, 0, 1 N / cm
Terbuat dari bahan : Baja Pegas
Dengan ukuran: Panjang lingkaran pegas tanpa beban 100 mm, panjang
pegas bila dirapatkan 65 mm Setiap penambahan beban 50 gr, pegas akan
bertambah panjang 5 cm
21. Balok Pergeseran 4 jenis, permukaan
Terbuat dari bahan: Balok besi divernikel
Dengan ukuran balok besi : ± 60 X 38 X 38 mm; permukaan sisi panjang
dilapisi oleh empat bahan yaitu : Kayu, karet, plastik, dan kaca dengan
tebal ± 3 mm dilengkapi dengan pengait pada salah satu sisi, sedangkan
sisi yang lain diberi lubang dengan 4 mm
22. Kubus 5 Jenis Bahan
Terbuat dari 5 macam bahan padat yang berbeda yaitu : Kayu, kuningan,
besi, tembaga dan aluminium Ukuran bahan : 20 X 20 X 20 mm; dalam
kotak plastik dengan pengancing dan sablon nama.
23. Tempat dan Dudukan Alat
Dudukan alat terbuat dari plastik vacuum Kotak alat dari lembaran plastik,
dengan 3 buah pengunci Dan terdapat 3 sisi, tulisan kit mekanika, disablon
permanen pada kotak alat.
24. Buku panduan penggunaan alat dalam bahasa indonesia, dicetak dan
dijilit rapi serta terdapat beberapa eksperimen percobaan
2. KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok Panas Dan Hidrostatika
Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah menengah
atas pada materi pokok panas dan hidrostatika menurut peraturan
pemerintah no. 24 tahun 2007 adalah sebagai berikut:
1. Bak ( Bejana)
Terbuat dari bahan : Plastik Bening
Dengan ukuran : Panjang ± 200 mm, Lebar ± 145 mm, Tinggi ± 96 mm
Dapat memuat 3 ( tiga) buah Flask Erlenmeyer 100 ml
2. Gelas Ukur
Terbuat dari bahan : Plastik Akrilik, dilengkapi skala dengan ketelitian 2, 0
ml
Dengan ukuran Volume : 100 ml
3. Corong
Terbuat dari Bahan : Plastik
Dengan ukuran : atas 70 mm, bawah 16, 5 mm, Panjang total : 67 mm
4. Gelas Kimia
Terbuat dari Bahan : Kaca Borosilikat
Dengan Ukuran : 250 ml
5. Penjepit Pendukung
Terbuat dari bahan : PlastikLengkap dengan per pegas dari baja divernikel
6. Penghubung Selang
Terbuat dari bahan : Plastik Polypropylene terkecil 5 mm, terbesar 10
mm Panjang keseluruhan ± 54 mm
7. Pengukur Tekanan Air
Terbuat dari bahan : Plastik, dengan skala timbul permanen Lengkap
dengan selang plastik dan sumbat karet
8. Pemegang Manometer- U
Terbuat dari bahan : Plastik Polypropylene Semua sisi dibevel : 0, 5 X 45 °
9. Selang
Terbuat dari bahan : PVC lunak, transparan
Dengan ukuran : dalam 8 mm, luar 11 mm,panjang 500 mm
10. Tabung Plastik, dengan tutup yang diberi penggantung ( injection)
Terbuat dari bahan : Tabung Film, plastik jernih
11. Labu Erlenmeyer, mulut lebar
Terbuat dari bahan : Kaca Borosilikat
Dengan volume : 100 ml
12. Pipa Baja, Aluminium, Tembaga
Terbuat dari bahan : Baja, Aluminium, Tembaga
Dengan ukuran : 6 x 8 x 500mm ( dalam x luar x panjang) Dilengkapi
coakan 7 mm. Dengan jarak 20mm dari ujung
13. Selang Silikon
Terbuat dari bahan : Silikon transparan
Dengan ukuran : 7 x 10 x 400 mm( dalam x luar x panjang)
14. Pembakar Spiritus
Terbuat dari bahan : Stainless Steel
Dengan volume : 80 ml Lengkap dengan sumbu, pemutar sumbu dan tutup
15. Termometer- 10 s/ d 110º C
16. Tempat dan Dudukan
Alat Dudukan alat terbuat dari plastik vacuum, kotak alat dari lembaran
plastik, dengan 3 bh pengunci dan terdapat 3 sisi, tulisan kit panas dan
hidrostika, disablon permanen pada Kotak Alat
17. Buku Panduan Penggunaan Alat Dalam Bahasa Indonesia, dicetak dan
dijilit rapi Serta terdapat beberapa Eksperimen Percobaan.
3. KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok Listrik Dan Magnet
Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah menengah atas pada
materi pokok listrik dan magnet menurut peraturan pemerintah no. 24 tahun 2007
adalah sebagai berikut:
1. Papan Rangkaian
Dengan ukuran : 300 X 200 X 21 mm
Terbuat dari bahan : Plastik Dengan plug sheet 5 lubang yang
permanen dari bahan tembaga devernikel.
lubang plug sheet 4 mm
Digunakan sebagai tempat percobaan rangkaian listrik
2. Penghubung Pendek
Terbuat dari bahan : Plastik dengan steker kuningan yang
divernikel. steker 4 mm
Dengan ukuran : ± 26 X 7, 5 X 35 mm
3. Penjepit Plug
Terbuat dari bahan : Plastik dari kuningan dengan steker kuningan
divernikel ( injection) steker 4 mm
Dengan ukuran : Panjang 50 mm Lengkap dengan per pegas dari
baja divernikel
4. Steker Pegas
Terbuat dari bahan : Baja pegas dari kuninganyang divernikel
steker 4 mm
5. Serbuk Besi
Dalam botol plastik, berat 100 gr
6. Tempat Batere
Terbuat dari bahan : Plastik, dengan tancapan 4 mm dan label
permanen.
7. Kabel penghubung Merah
Dengan ukuran: Panjang 50 cm, kabel dari untaian kawat halus,
dengan tancapan 4 mm
8. Batang PVC dan Plexiglass
Terbuat dari bahan : PVC dan Plexiglass
Dengan ukuran : 250 mm X 10 mm ( panjang X )
9. Magnet Pemetaan
Dengan ukuran : 15 mm
Jarum magnet permanen terpasang dengan baik
10. Meter Dasar
Skala ganda, dengan batasan - 10.0.100 dan -5.0.50 Lebar ± 80 mm.
Hambatan sekitar 1000 Ohm dengan pencegah pembebanan lebih.
Ketelitian sekitar ± 2, 5 % pada simpangan penuh. Dapat digunakan
sebagai Ammeter, voltmeter dengan batas ukuran masing-masing
maksimum : 100 uA, 100mA, 1 A, 5A, dan 100 mW, 1 V, 10 V, 50 V.
Terpasang dalam kotak plastik, berukuran 165 X 115 X 65 mm. Tes
Spek : Cek ketelitian, kualitas plug dan soket bagu.
11. Bimetal
Terdiri dari : Dudukan 2 buah dari bahan aluminium, dilengkapi mur
untuk pemegang plat Bimetal dan plat tembaga. Ukuran plat bimetal :
125 X 15 X 0, 3 mm. Ukuran plat tembaga : 70 X 15 mm
12. Magnet Batang (Sepasang)
Terbuat dari bahan : Alniko
Dengan ukuran: 19 X 70 X 6 mm
13. Jepit Buaya, sepasang dapat dirangkai dengan kabel penghubung 4
mm
14. Pemegang Lampu E 10
Terpasang pada kotak plastik dengan tancapan 4 mm, dan label/
simbol permanen pada utup Lengkap dengan per pegas dari baja
divernikel
15. Bola Lampu Pijar (6, 2V 0, 3A, E10)
16. Inti Besi Bentuk I
Terbuat dari bahan : Plat Baja dan per plat baja
Dengan ukuran : 68, 5 X 19 X 19 mm dapat dirangkai dengan inti
besi bentuk U dan kumparan
17. Inti Besi Bentuk U
Terbuat dari bahan: Plat Baja dan per plat baja
Dengan ukuran : 68, 5 X 19 X 19 mm dapat dirangkai dengan inti
besi bentuk I dan kumparan
Dilengkapi : Sekrup pengunci
18. Kumparan
Terbuat dari bahan : Kawat tembaga terpasang pada dudukan
plastik dengan steker kuningan divernikel
( injection) steker 4 mm label/ simbol
permanen pada tutup lengkap dengan per
pegas dari baja divernikel
Kumparan 250 Lilitan; Kumparan 500 Lilitan; Kumparan 1000
lilitan
19. Model Kompas
Terbuat bahan : Plastik jernih, jarum magnet dari magnet steel
Dengan ukuran: 95 mm, panjang jarum 52, 5 mm, tinggi 20 mm
Dilengkapi dengan tutup. Pada saat tertutup jarum magnet tidak
lepas dari dudukan bila dibalik
20. Wadah Sel
Terbuat dari bahan : Plastik, untuk dudukan Elektroda
21. Elektroda
Dengan ukuran : 76 X 40 X 1 mm
1. Tembaga
2. Seng
3. Baja
4. Timbal ( ukuran : 76 X 40 X 2 mm)
22. Diode 1 N 4002
Terpasang pada kotak plastik dengan tancapan 4 mm, dengan label/
simbol permanen pada tutup Lengkap dengan per pegas dari baja
divernikel
23. Resistor
1. Resistor 47 Ohm
2. Resistor 56 Ohm
3. Resistor 100 Ohm
Terpasang pada kotak plastik dengan tancapan 4 mm, dengan label/
simbol permanen pada tutup Lengkap dengan per pegas dari baja
divernikel
24. Kawat
1. Konstanta
2. Besi
3. Tembaga
Panjang : 24 m
Kawat : 0, 35 mm dalam rol plastik
25. Tempat dan Dudukan Alat
Dudukan alat terbuat dari plastik vacuum kotak alat dari lembaran
plastik, dengan 3 bh pengunci dan terdapat 3 sisi, tulisan kit listrik dan
magnet disablon permanen pada kotak alat
26. Buku panduan penggunaan alat dalam bahasa indonesia, dicetak dan
dijilit rapi serta terdapat beberapa eksperimen percobaan
4. KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok Optik
Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah menengah atas pada
materi pokok optik menurut peraturan pemerintah no. 24 tahun 2007 adalah
sebagai berikut:
1. Meja Optik
Terbuat dari bahan : Aluminium 2 mm, dicat putih anti gores.
Meja Optik harus dapat terpasang dengan rel Presisi
2. Rel Presisi
Terbuat dai bahan : Aluminium powder coating warna hitam
Dengan ukuran : Panjang 500 mm
Lengkap dengan skala pada kedua sisi
3. Penghubung Rel
Terbuat dari bahan : Plastik ( ABS)
Dengan ukuran : 195 X 70 X 20, 5 mm
Digunakan penghubung dua rel Presisi
4. Kaki untuk Rel
Terbuat dari bahan : Plastik ( ABS)
Dengan ukuran : 50 X 70 X 20, 5 mm
Digunakan sebagai dudukan Rel Presisi
5. Penyangga Slait
Terbuat dari bahan : Plastik dengan tiang penyangga 8 mm
Dengan ukuran bingkai : 129 X 100 mm
Lengkap dengan pemegang slaid didepan dan dibelakang. Dapat terpasang
dengan baik pada tmpakan berpenjepit
6. Lampu Cadangan (12 V / 18 W)
Filament : Vertikal
7. Rumah Dengan Lampu
Terbuat dari bahan : Plastik dengan tiang penyangga 8 mm
Dengan ukuran bingkai : 129 X 100 mm
Lengkap dengan lampu 12 V / 18 W. Dapat terpasang dengan baik pada
tumpakan penjepit
8. Diafragma
9. Diagfragma dengan 5 celah
10. Diagfragma anak panah
11. Diagfragma 4 lubang
Terbuat dari bahan : Plastik
Dengan ukuran : 50, 5 X 50, 5 X 1, 5 mm ( Panjang X Lebar X Tinggi)
diatur sesuai keperluan
12. Tumpakan Berpenjepit
Terbuat dari bahan : Plastik ABS dilengkapi dengan pengatur sudut
untuk mendukung dudukan lensa pada rel presisi.
13. Kaca 1/ 2 Lingkaran
Terbuat dari bahan : Kaca / Acrilin
Dengan ukuran : 60 x 30 x R.30
14. Cermin Cekung 150 mm
Terbuat dari bahan : Plastik dengan tiang penyangga 8 mm
Dengan ukuran Bingkai : 129 x 100 mm
Dapat terpasang dengan baik pada tumpakan berjepit
15. Cermin Cembung 150 mm
Terbuat dari bahan : Plastik dengan tiang penyangga 8 mm
Dengan ukuran bingkai : 129 x 100 mm
Dapat terpasang dengan baik pada tumpakan berpenjepit
16. Prisma Sama Kaki
Terbuat dari bahan : Kaca / Acrilin
Dengan ukuran : 43, 5 x 30 mm 90° X 45° X 45º
17. Lensa Biconvex
Terbuat dari bahan : Kaca / Acrilin
Dengan ukuran : 60 x 15 mm, R60
18. Plankonkaf
19. Lensa Bikonkaf
20. Lensa Plankonvek
21. Lensa konkaf-konvek
22. Cermin kombinasi
Terbuat dari bahan : Plastik Divernikel
Dengan ukuran : 60, 5 x 52, 5 x 15 mm R 121
Berfungsi sebagai cermin cekung, cembung dan datar
23. Balok Kaca
Terbuat dari bahan : Kaca / Acrilin
Dengan ukuran : 60 x 40 x 20 mm, seluruh sisi poles
24. Pemegang Lilin
Terbuat dari bahan : Plastik
Dengan ukuran : Dia 55 mm
Tinggi tiang 19 mm
25. Filter Cahaya 3 Warna
Terbuat dari bahan : Plastik
Dengan ukuran : 50, 5 x 50, 5 x 1, 5 mm ( panjang x lebar x tinggi)
Terdiri dari 3 macam warna : merah, biru, hijau.
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno. 2010. Laboratorium Fisika sekolah; Bandung. UPI
http://episentrum.com/search/jurnalfasilitaspembelajaran/ 21 maret 2011
Sudibyo,Bambang.2007.http://www.puskur.net/download/uu/
90Permen_24_2007_Stdr-SarPras.pdf/ 31 maret 2011
Taryitnoi.2009. http://alatlabfisika.blogspot.com/search/label/alat%20fisika. 2 April 2011.