3
Factor penyebab miniman keras (Miras) -stres -pergaulan -penasaran sm miras -kesepian -pelampiasan kekesalan -kurangnya perhatian orang tua or ortu ya selalu sbk -ketagihan Faktor Penyebab Tawuran: 1- Kurangnya didikan agama Faktor internal yang paling besar adalah kurangnya didikan agama. Jika pendidikan agama yang diberikan mulai dari rumah sudahlah bagus atau jadi perhatian, tentu anak akan memiliki akhlak yang mulia. Dengan akhlak mulia inilah yang dapat memperbaiki perilaku anak. Ketika ia sudah merasa bahwa Allah selalu mengamatinya setiap saat dan di mana pun itu, pasti ia mendapatkan petunjuk untuk berbuat baik dan bersikap lemah lembut. Inilah keutamaan pendidikan agama. Oleh karenanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Jadi tidak semua anak mesti cerdas. Jika cerdas namun tidak memiliki akhlak mulia, maka ia pasti akan jadi anak yang brutal dan nakal, apalagi jika ditambah jauh dari agama. 2- Pengaruh teman Faktor lainnya yang ini masih masuk faktor internal adalah lingkungan pergaulan yang jelek. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan bagaimana pengaruh lingkungan yang jelek terhadap diri anak, 3- Kurangnya perhatian orang tua. Saat ini pendidikan anak sudah diserahkan penuh pada sekolah. Orang tua (ayah dan ibu) hanya sibuk untuk cari nafkah mulai selepas fajar hingga matahari tenggelam. Sehingga kesempatan bertemu dan memperhatikan anak amat sedikit. Jadinya, tempat curhat dan cari perhatian si anak adalah pada teman-temannya. Kalau yang didapat lingkungan yang jelek, akibatnya ia pun akan ikut rusak dan brutal. Beda halnya jika ibunya berdiam di rumah. Tentu dia akan lebih memperhatikan si anak. Inilah mengapa di antara hikmah Allah memerintahkan wanita untuk berdiam di rumah, 4- Faktor ekonomi Biasanya para pelaku tawuran adalah golongan pelajar menengah ke bawah. Disebabkan faktor ekonomi mereka yang pas-pasan bahkan cenderung kurang

fania p

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sasalah sosial

Citation preview

Factor penyebab miniman keras (Miras)-stres -pergaulan -penasaran sm miras -kesepian -pelampiasan kekesalan -kurangnya perhatian orang tua or ortu ya selalu sbk -ketagihanFaktor Penyebab Tawuran: 1- Kurangnya didikan agamaFaktor internal yang paling besar adalah kurangnya didikan agama.Jika pendidikan agama yang diberikan mulai dari rumah sudahlah bagus atau jadi perhatian, tentu anak akan memiliki akhlak yang mulia. Dengan akhlak mulia inilah yang dapat memperbaiki perilaku anak. Ketika ia sudah merasa bahwa Allah selalu mengamatinya setiap saat dan di mana pun itu, pasti ia mendapatkan petunjuk untuk berbuat baik dan bersikap lemah lembut. Inilah keutamaan pendidikan agama. Oleh karenanya,Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,Jadi tidak semua anak mesti erdas. Jika erdas namun tidak memiliki akhlak mulia, maka ia pasti akan jadi anak yang brutal dan nakal, apalagi jika ditambah jauh dari agama.2- Pengaruh temanFaktor lainnya yang ini masih masuk !aktor internal adalah lingkungan pergaulan yang jelek. Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah menjelaskan bagaimana pengaruh lingkungan yang jelek terhadap diri anak,3- Kurangnya perhatian orang tua."aat ini pendidikan anak sudah diserahkan penuh pada sekolah. Orang tua #ayah dan ibu$ hanya sibuk untuk ari na!kah mulai selepas !ajar hingga matahari tenggelam. "ehingga kesempatan bertemu dan memperhatikan anak amat sedikit. Jadinya, tempat urhat dan ari perhatian si anak adalah pada teman%temannya. Kalau yang didapat lingkungan yang jelek, akibatnya ia pun akan ikut rusak dan brutal. &eda halnya jika ibunya berdiam di rumah. 'entu dia akan lebih memperhatikan si anak. Inilah mengapa di antara hikmah Allah memerintahkan wanita untuk berdiam di rumah,4- Faktor ekonomi&iasanya para pelaku tawuran adalah golongan pelajar menengah ke bawah. Disebabkan !aktor ekonomi mereka yang pas%pasan bahkan enderung kurang membuat membuat mereka melampiaskan segala ketidakberdayaannya lewat aksi perkelahia. Karena di antara mereka merasa dianggap rendah ekonominya dan akhirnya ikut tawuran agar dapat dianggap jagoan.Penyebab hubungan seks diluar nikah pada remaja1. Rasa penasaran remajaPerubahan fisik dan psikologi pada remaja membuat mereka ingin mencoba hal yang dianggap tabu. Apa aku boleh mencoba ? Bagaimana rasanya ya?Adalah pertanyaan yang akhirnya menjerumuskan remaja pada seks diluar nikah.2. Pergaulan bebasPerubahan sosial membuat pergaulan remaja juga semakin bebas. Remaja yang tidak memiliki pacar, dahulu dianggap biasa, namun saat ini akan menjadi bahan olokan teman-teman dan dianggap kuper. Remaja yang a!alnya takut untuk melakukan hubungan seks, oleh karena diolok teman, atauikut-ikutan teman akhirnya mencoba dan menjadi ketagihan.3. Maraknya informasi pornografiBerkembangnya informasi secara cepat, membuat "ideo porno dapat ditonton anak remaja dengan mudahnya. Beredarnya penjualan bebas "ideo porno maupun akses internet yang mudah diperoleh di !arnet-!arnet semakin membanjiri anak-anak dengan informasi pornografi. Bilamana anak tidak dibekali dengan kecerdasan emosional maka semakin memuluskan aksi remaja yang memang memiliki hasrat besar mencoba hal-hal baru untuk terjun kedalah hubungan seksual diluar nikah.4. Keluarga yang tidak harmonis#urangnya perhatian dan kasih sayang dalam rumah tangga juga menjadi salah satu sebab terjerumusnya anak dalam seks diluar nikah. Anak remaja yang masih mudah galau dan belum memiliki pegangan bilamana tidak ditopang dengan lingkungan keluarga yang harmonis dan penuh kasih, akan membuat anak remaja mencari pelampiasan kasih dengan melakukan hubungan intim.Fator penyebab berjudiPertama, faktor ekonomi. Mereka ini kehidupannya sangatsulit. Untuk makan sehari-hari saja harus berjuang keras. Salah satu peluang untuk mendapat sembako secara cepat ialahmelaluijudi togel. Mereka yang menang dalam judi, mendapat imbalan sembako misalnya beras, gula dan lain-lain.Pada umumnya yang terlibat mainjudi ialah ibu-ibu dan anak-anak. Dengan membeli kupon judi togel seharga Rp ,!!!, Rp ",!!!, dan paling besar Rp #,!!! mereka berharap bisa mendapat sembako untuk bisa bertahan hidup. $ara ini dilakulkan untuk menyiasati hidup yang serba susah karena apa-apa mahal.Kedua, faktor budaya.Masyarakat ba%ah yang serba kekurangan seperti kekurangan harta, pendidikan, dan sebagainya, memiliki budaya instan, Mana saja yang bisa cepat dan dapat membantu mengatasi kesulitan hidup yang dialami, mereka lakukan.&udi togel menjanjikan harapan seperti itu. %alaupun dalam kenyataan, banyak yang semakin terpuruk hidupnyadan berakibatrumah tangga berantakan, anak tidak sekolah, selalu ribut akibattekanan ekonomi dankarena sudah tidak tahan,akhirnyacerai dan bahkan ada yang bunuh diri.Ketiga, faktor sosial. Masyarakat selalu melihat lingkungan sosial. 'alau lingkungan masyarakat suka main judi, dan masyarakat tidak mempersoalkan, maka yang lain ikut-ikutan. (nilah yang disebut )teori imitasi*.Mereka mengikuti lingkungan sosial yang dominan dalam kehidupan sehari-hari. 'arena ibu-ibu dan anak-anak main judi togel dibiarkan, maka yang lain ikut coba-coba dan akhirnyakecanduan.Keempat, faktor hukum. +ukum yang lembek dan tidak ditegakkan secara konsisten, menyebabkan hukum mandul dan judi togel merajalela. +ukum ibarat pisau, hanya tajam ke ba%ah dan tumpul ke atas.Kelima, meredupnya semangat saling tolong-menolong.Masyarakat dihinggapi hidup nafsi-nafsi, sendiri-sendiri. Dalam bahasa ,eta%i disebut lu-lu gua-gua.Semangat gotong-royong yang merupakan budaya hidup masyarakat (ndonesia, hilang dalam kehidupan masyarakat ramai. Dampaknya masyarakat ba%ah, tidak memiliki tempat mengadu dan meminta tolong. -kibatnya, banyak yang mengadu nasib dengan main judi togel, pergi ke kubur minta tolong atau ke gunung yang kramat