74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DARI 1 PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2012 / 2013 SKRIPSI oleh : HARMONO X 4610061 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

  • Upload
    vuxuyen

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA

STRADDLE MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU

PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI DARI 1 PLUPUH SRAGEN

TAHUN AJARAN 2012 / 2013

SKRIPSI

oleh :

HARMONO

X 4610061

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA

STRADDLE MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU

PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI DARI 1 PLUPUH SRAGEN

TAHUN AJARAN 2012 / 2013

Oleh :

HARMONO

NIM. X4610061

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A

Januari 2013

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Kesabaran menjadi awal dari keberhasilan dan kerja keras mewakili arti

sebuah kepuasan.

(Penulis)

Tersenyumlah karena dengan tersenyum akan membuat hidup lebih berharga

daripada materi berharga tinggi.

(Penulis)

Orang – orang yang mendapatkan ilmu hendaklah mengetahui bahwa

sesungguhnya Al-Quran adalah benar dari Tuhanmu, lalu mereka beriman dan

hati mereka tunduk kepada-Nya. (Al-Haj: 54).

Jalan yang mulus tidak akan melahirkan sopir yang andal

Langit yang terang tidak akan melahirkan pilot yang gesit

Laut yang tenang tidak akan melahirkan pelaut yang tangguh

Maka, jadilah orang yang kuat dan cerdas dalam menghadapi hambatan.

(Penulis)

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Segenap keluarga besar SD Negeri Dari 1 Kec. Plupuh Kab. Sragen, yang

telah mengijinkan Penulis untuk melakukan penelitian.

Bapak Munanggar S.Pd ( Almh ) – Ibu Nurhayati S.Pd.SD

Doamu yang tak pernah putus dan tiada kasih sayang yang seindah dan

seabadi kasih sayangmu dan selalu membimbingku.

Hardhiyanto Raharjo, Siti Rahmawati beserta keluarga tersayang.

Mas Boy Setyawan yang telah membantu penelitian terima kasih selalu

memberi support.

Hafid Upit-ipit yang telah membantu mengetik naskah skripsi saya.

Teman-teman S1Transfer Angkatan 2010 JPOK FKIP UNS

JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

kampus tempat kutimba aneka ilmu untuk kiprah berolahraga.

Almamater tercinta

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Harmono. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI

GAYA STRADDLE MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU

PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DARI 1

PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013.Skripsi, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2013.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar lompat tinggi

gaya straddle pada siswa kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran

2012 / 2013 melalui pembelajaran menggunakan alat bantu.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa

kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa

perempuan. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data

adalah dengan observasi, tes unjuk kerja, dan dokumentasi atau arsip. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang

didasarkan pada analisis kuantitatif dengan persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peningkatan hasil belajar yang

meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotor dari 25 % atau 5 siswa pada

kondisi awal, mengalami peningkatan menjadi 65 % atau 8 siswa pada akhir siklus I.

Selanjutnya meningkat menjadi 80 % atau 18 siswa pada akhir siklus II. Dengan

demikian, penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri

Dari 1 Plupuh Sragen dalam upaya meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya

guling perut (straddle) menggunakan alat bantu pembelajaran berupa bilah,

kardus, dan balok tumpu dan karet ini telah berhasil meningkatkan hasil belajar

lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar

Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013.

Simpulan penelitian ini adalah melalui penerapan alat bantu pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas V SD

Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013.

Kata kunci : pembelajaran lompat tinggi dengan alat bantu

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR

LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU

PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DARI 1 PLUPUH

SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013”.Skripsi ini disusun untuk memenuhi

sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi

Pendidikan Jasmani dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof . Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Agus Mukholid, M.Pd selaku pembimbing I, yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.

5. Haris Nugroho, S.Pd., M.Or selaku pembimbing II, yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan semangat dalam menyusun skripsi.

6. Sri Nuryani, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Dari 1 Plupuh Sragen yang

telah memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

7. Azis, S.Pd, M.Pd selaku Guru Penjasorkes SDN Dari 1 Plupuh Sragen yang

telah memberikan ijin dan menjadi guru kolaborasi dalam penelitian ini.

8. Munanggar S.Pd ( Almh ) – Nurhayati S.Pd.SD tercinta yang tidak henti-

hentinya mendoakan dan mendukung saya.

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

9. Siswa kelas V SDN Dari 1 Plupuh Sragen yang telah bersedia menjadi subyek

penelitian.

10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas pengorbanan yang telah diberikan dengan

balasan yang lebih baik. Amiin.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar belakang masalah ......................................................... 1

B. Rumusan masalah .................................................................. 4

C. Tujuan penelitian ................................................................... 4

D. Manfaat penelitian ................................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka ................................................................... 6

1. Pembelajaran .................................................................. 6

2. Lompat Tinggi ................................................................ 12

3. Lompat Tinggi Gaya Guling Perut (Straddle) ............... 17

4. Alat Bantu Pembelajaran ................................................ 21

B. Kerangka Berpikir ................................................................. 24

C. Hipotesis Tindakan ................................................................ 26

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 27

1. Waktu penelitian ............................................................ 27

2. Tempat penelitian ........................................................... 28

B. Metode Penelitian................................................................... 28

C. Subjek Penelitian .................................................................... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 30

E. Validitas Data ......................................................................... 31

F. Teknik Analisis Data .............................................................. 32

G. ProsedurPenelitian.................................................................. 32

H. Indikator Kinerja .................................................................... 34

I. Proses Penelitian .................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 37

A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) ..................................... 37

B. Siklus I .................................................................................. 39

C. Siklus II ................................................................................. 47

BAB V SIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 55

A. Simpulan ............................................................................... 55

B. Implikasi ................................................................................ 55

C. Saran ...................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 59

LAMPIRAN

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Teknik awalan lompat tinggi .................................................................... 18

2 Teknik tumpuan lompat tinggi gaya straddle .......................................... 19

3 Teknik melewati mistar lompat tinggi gaya straddle ............................... 19

4 Ilustrasi pembelajaran menggunakan bilah dan kardus ........................... 23

5 Ilustrasi pembelajaran tumpuan lompat tinggi dibantu dengan balok

tumpu .................................... ................................................................... 23

6 Ilustrasi pembelajaran melewati mistar yang diganti dengan karet dan

dimiringkan .............................................................................................. 24

7 Alur kerangka berpikir .............................................................................. 26

8 Siklus penelitian tindakan kelas ............................................................... 29

9 Diagram data hasil belajar lompat tinggi gaya straddle siklus I .............. 39

10 Diagram data hasil belajar lompat tinggi gaya straddle siklus II ............. 46

11 Diagram data hasil belajar lompat tinggi gaya straddle siklus I dan II .... 53

12 Dokumentasi Siklus I Siswa disiapkan dan berdoa ................................ 10

13 Presensi siswa dan pengarahan ................................................................ 105

14 Pemanasan 1 (Streching) .......................................................................... 105

15 Pemanasan 2 (Streching) ......................................................................... 105

16 Pembelajaran Teknik Lompat Menggunakan Alat Bantu ........................ 106

17 Siswa Melakukan Lompatan Dengan Satu Jalur ...................................... 106

18 Siswa Melakukan Lompatan Dengan Dua Jalur ...................................... 106

19 Teknik Awalan Gaya Straddle ................................................................. 107

20 Teknik Melayang Gaya Straddle .............................................................. 107

21 Teknik Pendaratan Gaya Straddle ............................................................ 107

22 Teknik Awalan Gaya Straddle ................................................................. 104

23 Teknik Melayang Gaya Straddle .............................................................. 108

24 Teknik Pendaratan Gaya Straddle ............................................................ 108

25 Dokumentasi Siklus II Siswa disiapkan, Berdoa ..................................... 110

27 Presensi Siswa, Pengarahan ..................................................................... 110

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

28 Pemanasan 1 (Streching) .......................................................................... 110

29 Pemanasan 2 (Streching) ......................................................................... 111

30 Alat Pembelajaran .................................................................................... 111

31 Teknik Awalan Gaya Straddle ................................................................. 111

32 Teknik Melayang Gaya Straddle ............................................................. 112

33 Teknik Pendaratan Gaya Straddle ............................................................ 112

34 Ekspresi Kegembiraan Siswa ................................................................... 112

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Rincian kegiatan waktudan jenis kegiatan ............................................... 27

2 Teknik pengumpulan data penelitian ....................................................... 30

3 Indikator pencapaian hasil belajar siswa lompat tinggi gaya straddle ...... 36

4 Diskripsi data awal hasil belajar lompat tinggi gaya Straddle pada siswa

kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Tahun Ajaran 2012/2013 ................... 38

5 Deskripsi Hasil Belajar Kondisi Awal (Pra Siklus) ................................. 39

6 Diskripsi data akhir siklus I hasil belajar lompat tinggi gaya straddle

pada siswa kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Tahun Ajaran 2012/2013 . 45

7 Deskripsi hasil belajar siklus I ................................................................. 46

8 Diskripsi data akhir siklus II hasil belajar lompat tinggi gaya straddle

pada siswa kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Tahun Ajaran 2012/2013 . 52

9 Perbandingan data akhir siklus I dan akhir siklus II hasil Belajar lompat

tinggi gaya straddle pada siswa kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh

Tahun Ajaran 2012/2013 .......................................................................... 53

10 Deskripsi hasil belajar siklus II ................................................................ 54

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus pembelajaran ............................................................... 61

Lampiran 2 : RPP siklus I ............................................................................. 64

Lampiran 3 : RPP siklus II ............................................................................ 79

Lampiran 4 : Hasil belajar pra siklus ............................................................ 96

Lampiran 5 : Penilaian psikomotor siklus I .................................................. 97

Lampiran 6 : Penilaian kognitif siklus I ........................................................ 98

Lampiran 7 : Penilaian afektif siklus I .......................................................... 99

Lampiran 8 : Hasil belajar siklus I ................................................................ 100

Lampiran 9 : Penilaian psikomotor siklus II ................................................. 101

Lampiran 10 : Penilaian kognitif siklus II ...................................................... 102

Lampiran 11 : Penilaian afektif siklus II ......................................................... 103

Lampiran 12 : Hasil belajar siklus II ............................................................... 104

Lampiran 13 : Dokumentasi siklus I ............................................................... 105

Lampiran 14 : Dokumentasi siklus II .............................................................. 110

Lampiran 15 : Dokumentasi surat permohonan ijin penelitian ...................... 113

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang

menggunakan aktifitas jasmani, permainan, dan cabang olahraga yang terpilih

dengan maksud untuk mencapai tujuan pendidikan, tujuan yang dicapai bersifat

menyeluruh, mencakup aspek fisikal, intelektual, emosional, sosial, dan moral.

Pendidikan jasmani dan kesehatan yang diajarkan di sekolah-sekolah memiliki

peranan yang sangat penting dalam berbagai hal diantaranya : Memberikan

kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman

belajar melalui aktifitas jasmani, permainan, dan cabang olahraga terpilih yang

dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar yang diarahkan

untuk membina fisik, perkembangan watak, keterampilan gerak, kepribadian yang

harmonis dan sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat .

Pendidikan Jasmani diberikan di setiap instansi sekolah, yaitu : di Sekolah Dasar

(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA).

Salah satu olahraga cabang atletik yang masuk dalam silabus mata

pelajaran pendidikan jasmani di SD Negeri Dari 1 Plupuh adalah lompat tinggi.

Di dalam lompat tinggi ada beberapa gaya yaitu salah satunya yang diajarkan di

SD Negeri Dari 1 Plupuh adalah lompat tinggi gaya straddle. dalam lompat tinggi

gaya straddle terdapat teknik dasar yang perlu dikuasai oleh siswa agar siswa

dapat melakukan lompat tinggi gaya straddle dengan baik, teknik dasar tersebut

meliputi: Teknik Awalan, Teknik Tolakan, Teknik Melewati Mistar, Teknik

Mendarat. Penguasaan serta pemahaman terhadap teknik dasar tersebut akan bisa

tercapai jika proses belajar-mengajar bisa berlangsung dengan baik.

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses belajar-mengajar yang bersifat

klasikal akan menghadapi permasalahan yang heterogen terhadap kemampuan

siswa. Dimana kurangnya kreatifitas seorang guru pendidikan jasmani di dalam

mengemas materi pembelajaran pendidikan jasmani dianggap sebagai

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

penyebabnya. Untuk itu dituntut seorang guru pendidikan jasmani yang mampu

menguasai berbagai model atau pendekatan pembelajaran praktik, sehingga

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan berkualitas.

Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP, 2009: 3) salah satunya

menyebutkan bahwa “ Misi Pendidikan adalah melaksanakan pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (PAIKEM) “. Menurut Yoyo

Bahagia dan Adang Suherman (1997: 7) bahwa “ Memodifikasi pembelajaran

dapat dikaitkan dengan kondisi lingkungan pembelajaran. Memodifikasi

pembelajaran ini dapat diklasifikasikan yaitu : 1) Peralatan, 2) Penataan ruang

gerak dalam berlatih, dan 3) jumlah siswa yang terlibat. Guru dapat mengurangi

atau menambah kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi

peralatan yang digunakan untuk melakukan skill itu, misalkan berat-ringannya,

tinggi-rendahnya, panjang-pendeknya peralatan yang digunakan.

Ditinjau dari proses pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan di

SD Negeri Dari 1 Plupuh belum terwujud pembelajaran yang PAIKEM, belum

dicoba melakukan modifikasi sarana dan prasarana pembelajaran untuk

menunjang keberhasilan pembelajaran seperti pendapat di atas. Berdasarkan hasil

dari pengamatan proses pembelajaran atletik, khususnya lompat tinggi gaya

straddle pada siswa kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Sragen belum berjalan

dengan baik, masih banyak siswa yang belum bisa melakukan lompat tinggi gaya

straddle, bahkan ada siswa yang tidak berani melakukan lompat tinggi gaya

straddle. Dalam proses pembelajaran lompat tinggi gaya straddle pada siswa

kelas V banyak siswa yang belum aktif dalam mengikuti proses pembelajaran,

masih banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam melakukan

gerakan lompat tinggi gaya straddle, yaitu pada waktu melakukan lompatan atau

tumpuan, pada waktu melayang melewati mistar masih banyak siswa yang ragu-

ragu bahkan tidak berani melompat melewati mistar, pada waktu pendaratan

masih ada yang kurang benar salah satunya waktu mendarat kaki dan tangan

jatuhnya tidak bersama-sama, terkadang tangan yang lebih dulu menumpu pada

matras akan dapat mengakibatkan cidera.

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Dalam proses pembelajaran lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas

V SD Negeri Dari 1 Plupuh Sragen, yang dilakukan guru sebagai penulis banyak

siswa yang belum berani melompat melewati mistar, diantaranya: siswa sudah

melakukan awalan dengan berlari tetapi tiba-tiba berhenti setelah berada di depan

mistar yang seharusnya melakukan tumpuan untuk melompat, siswa melakukan

awalan dengan berlari tetapi setelah sampai di depan mistar tidak melompat tetapi

masih berlari melewati bawah mistar, dan siswa menabrak mistar dengan

badannya bahkan ada siswa yang tidak mau melakukan lompat tinggi gaya

straddle, ada siswa saat pembelajaran mengobrol sama temannya, ada siswa yang

terus-menerus meminta bermain sepakbola. Pembelajaran lompat tinggi yang

dilakukan sebelumnya yaitu pembelajaran tanpa menggunakan alat bantu, yaitu

dengan menggunakan alat yang sebenarnya.

Dari uraian permasalahan di atas guru pendidikan jasmani SD Negeri Dari

1 Plupuh Sragen sebagai penulis berencana mengupayakan peningkatan proses

belajar mengajar lompat tinggi gaya straddle di SD Negeri Dari 1 Plupuh Sragen

dengan pendekatan pembelajaran melalui penerapan alat bantu pembelajaran yang

kenyataannya belum dicoba oleh guru pendidikan jasmani pada umumnya, yaitu

dengan menggunakan alat bantu mistar yang diganti dengan tali karet yang

bertujuan agar mempermudah dan meningkatkan keberanian siswa dalam

melakukan lompat tinggi gaya straddle diharapkan dengan menggunakan alat

bantu dan tali karet siswa akan lebih aktif, termotivasi dan menambah keberanian

dalam melakukan lompat tinggi gaya straddle.

Berdasarkan data awal dan hasil deskripsi siswa belum menunjukkan hasil

yang baik, dari 20 siswa yang bisa hanya 5 siswa atau 25% yang mencapai batas

tuntas pada kondisi awal. Karena pemberian teknik lompat tinggi gaya straddle

yang belum baik. Metode pembelajaran yang lain yang sering diterapkan adalah

pendekatan teknik. Metode pembelajaran teknik yaitu metode pembelajaran yang

cenderung berkonsep pada penguasaan teknik. Seorang guru pendidikan jasmani

sering kali kurang memahami tentang penerapan metode yang tepat bagi anak

didiknya. Hal ini kemudian berdampak pada pencapaian hasil akhir yang kurang

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

memuaskan, maka peneliti memandang perlu untuk mengadakan penelitian

dengan judul :

“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya Straddle Melalui

Penerapan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Negeri Dari 1

Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013.‟‟

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas. Maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :“Bagaimanakah penerapan alat bantu

pembelajaran dapat meningkatkan hasil pembelajaran lompat tinggi gaya straddle

pada siswa kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013.‟‟

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk :

„Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar lompat tinggi gaya straddle

melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri Dari 1

Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013.”

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang diharapkan oleh peneliti setelah penelitian ini selesai

secara lebih rinci adalah :

1. Bagi Guru Penjas kelas V SD N Dari 1 Plupuh Sragen.

a. Memotivasi kreativitas disekolah dalam rangka menciptakan suasana

pembelajaran khususnya pembelajaran jasmani sehingga menjadi efektif

dan berkualitas.

b. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memberikan pembelajaran yang

lebih menarik dan mudah di pahami siswa.

c. Agar guru yang mengajar dapat menggunakan media pembelajaran yang

tepat dalam pembelajaran sehingga kemampuan dan hasil belajar siswa

dapat lebih maksimal.

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Bagi siswa kelas V SD N Dari 1 Plupuh Sragen.

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan sehingga

siswa dapat lebih mudah menerima materi pelajaran yang di ajarkan.

b. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran teknik dasar

lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh

Sragen.

3. Bagi Sekolah.

Sebagai bahan masukan, saran , dan informasi terhadap sekolah, instansi,

lembaga pendidikan untuk mengembangkan strategi belajar mengajar yang

tepat dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan kuantitas hasil belajar

siswa.

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembelajaran

a. Konsep Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemperolehan ilmu dan

pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses

pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku

dimanapun dan kapanpun.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar, walaupun

mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar

supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai

sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kongnitif), juga dapat mempengaruhi

perubahan sikap (aspek afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seorang

peserta didik.

Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga

mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the

learning) agar proses belajar lebih memadai dan mudah diterima oleh siswa.

Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu

seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses

pembelajaran merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang dapat digunakan

sebagai pedoman untuk menyusun berbagai kondisi yang dibutuhkan mencapai

tujuan pendidikan.

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Hakikat Pembelajaran

Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan pembelajaran

merupakan suatu usaha yang amat strategis untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Pergaulan yang sifatnya mendidik itu terjadi melalui interaksi aktif

antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik. Kegiatan belajar

dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu akan ada perubahan perilakunya,

sementara kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi proses

belajar, kedua peranan itu tidak akan terlepas dari situasi saling mempengaruhi

dalam pola hubungan antara dua subyek, meskipun disini guru lebih berperan

sebagai pengelola.

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran. Menurut

Purwadarminta 1976 yang dikutip H.J.Gino Suwarni, Suripto, Maryanto dan

Sutijan (1998:30) bahwa ” pengajaran mempunyai arti cara (perbuatan) mengajar

atau mengajarkan”. Hal ini juga dikemukakan Wina Sanjaya (2006: 74) bahwa

mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adanya saling hubungan

antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam pembelajaran

adalah kegiatan timbal balik dan saling mempengaruhi antara guru dengan peserta

didik. Menurut pasal 1 butir 20 UU No tahun 2003 tentang Sisdiknas

pembelajaran adalah “Proses interaksi peserta didik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar” jadi kita dapat mengetahui bahwa ciri pembelajaran yaitu

inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa ini menujukan bahwa

unsur kesengajaan dari pihak diluar individu yang melakukan proses belajar,

dalam hal ini pendidik secara perorangan atau kolektif dalam suatu sistem,

merupakan ciri utama dalam pembelajaran.

Dengan kata lain pembelajaran merupakan cara interaksi antara pengajar

dan siswa dengan materi ajar yang telah disusun sebelumnya pada suatu

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

lingkungan belajar. Jadi seorang pengajar harus menyiapkan materi, tujuan

pembelajaran yang hendak dilakukan.

Kegiatan mengajar selalu terkait langsung dengan tujuan yang jelas. Ini

berarti, proses mengajar itu tidak begitu bermakna jika tujuannya tidak jelas. Jika

tujuan tidak jelas maka isi pengajaran berikut metode mengajar juga tidak

mengandung apa-apa. Oleh karena itu, seorang guru harus menyadari benar-benar

keterkaitan antara tujuan, pengalaman belajar, metode, dan bahkan cara mengukur

perubahan atau kemajuan yang dicapai. Untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam proses belajar mengajar, maka seorang guru harus mampu

menerapkan cara mengajar cocok untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki

pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dari pada yang diajar, untuk memberikan

suatu pengertian, kecakapan, ketangkasan, kegiatan mengajar meliputi

pengetauan, menularkan sikap kecakapan atau ketrampilan yang diatur sesuai

dengan lingkungan dan menghubungkannya dengan subyek yang sedang belajar.

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, ini sesuai dengan yang

dikemukakan Nana Sudjana (2005: 19) yaitu:

Untuk keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar, maka kemampuan

guru atau kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan usaha

meningkatkan proses dan hasil belajar dapat diguguskan kedalam empat

kemampuan yakni:

1) Merencanakan program belajar mengajar.

2) Melaksnakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar.

3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar.

4) Menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang studi

atau mata pelajaran yang dipegangnya.

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Dalam kegiatan pembelajaran guru bertugas merencanakan program

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai kemajuan pembelajaran dan

menguasai materi atau bahan yang diajarkannya. Jika seorang guru memiliki

kemampuan yang baik sesuai dengan bidang studi yang diajarkan, maka akan

diperoleh hasil belajar yang optimal. Hasil belajar dapat dicapai dengan baik, jika

seorang guru mampu melaksanakan tugas diantaranya mengelola proses

pengajaran berupa aktivitas merencanakan dan mengorganisasikan semua aspek

kegiatan. Husdarta dan Yudah M.Saputra (2000: 4) mengemukakan bahwa:

Tugas utama guru adalah untuk menciptakan iklim atau atmosfir supaya

proses belajar terjadi dikelas dilapangan, ciri utamanya terjadinya proses

belajar adalah siswa dapat secara aktif ikut terlibat didalam proses

pembelajaran. Para guru harus selalu berupaya agar para siswa dimotivasi

untuk lebih berperan. Walau demikian guru tetap berfungsi sebagai

pengelola proses belajar dan pembelajaran.

Untuk itu seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan dalam

menyampaikan tugas ajar, agar tujuan pengajran dapat tercapai. Hal yang

terpenting dan harus diperhatikan dalam mengajar yaitu, guru harus mampu

menerapkan metode mengajar yang tepat dan mampu membelajarkan siswa

manjadi aktif melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Belajar suatu ketrampilan adalah sangat kompleks. Belajar membawa

suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution yang dikutip

H.J.Gino dkk (1998: 51) bahwa perubahan akibat belajar tidak hanya mengenai

jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam kecakupan, kebiasaan, sikap,

pengertian, penyesuaian diri, minat, penghargaan, pendeknya mengenai segala

aspek organisme atau pribadi seseorang.

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa. Untuk

mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses

pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut

Wina Sanjaya (2006: 30) bahwa sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam

pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya:

1) Berpusat pada siswa

2) Belajar dengan melakukan

3) Mengembangkan kemampuan sosial

4) Mengembangkan keingintauhan,imajinasi dan fitrah

5) Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah

6) Mengembangkan kreatifitas siswa

7) Mengembangkan kemampuan ilmu danteknologi

8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik

9) Belajar sepanjang hayat

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk diperhatikan

oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran

yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar yang benar, maka akan diperoleh

hasil belajar yang optimal.

d. Pembelajaran Penjasorkes

Penjasorkes adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani

yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan

keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap

sportif, dan kecerdasan emosi ( Samsudin, 2008: 2). Menurut (Abdul Kadir Ateng,

1989: 1) Penjasorkes dilakukan dengan sarana jasmani, yakni aktivitas jasmani

yang pada umumnya (meskipun tidak selalu) dilakukan dengan tempat yang

cukup tinggi dan terutama gerakan-gerakan besar ketangkasan dan keterampilan,

yang tidak perlu terlalu tepat, terlalu halus dan sempurna atau berkualitas tinggi,

agar diperoleh manfaat bagi anak-anak didik. Penjasorkes dapat didefinisikan

sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pendidikan melalui gerakan fisik. (Toho Cholik, Rusli Lutan, 2001: 2)

Penjasorkes adalah terjemahan dari physical education yang di gunakan di

Amerika. Makna dari penjasorkes adalah pendidikan mengenai fisik dan mental

seseorang.

Jadi pembelajaran penjasorkes adalah proses pembelajaran dengan sarana

jasmani melalui gerakan-gerakan besar ketangkasan dan keterampilan, yang tidak

perlu terlalu tepat, terlalu halus dan sempurna atau berkualitas tinggi untuk

meningkatkan kesegaran jasmani siswa serta untuk mendewasakan anak melalui

pengajaran dan pelatihan. Dan tujuan penjasorkes menurut Samsudin (2008: 3):

a) Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai

dalam penjasorkes.

b) Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap

sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan

agama.

c) Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas-tugas

pembelajaran penjasorkes.

d) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,

kerja sama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.

e) Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta

strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan,

senam, aktivitas ritmis, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar

kelas (outdoor education).

f) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup

sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.

g) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri

dan orang lain.

h) Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai

informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat.

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

i) Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat

rekreatif.

Sehingga jelas bahwa tujuan penjasorkes adalah untuk meningkatkan

keterampilan gerak siswa, memperkuat karakter siswa, memelihara kebugaran dan

kesehatan jasmani serta untuk mengisi waktu luang siswa dengan hal-hal yang

positif.

2. Lompat Tinggi

a. Pengertian Lompat Tinggi

Sebelum menguraikan mengenai pengertian dan teknik lompat tinggi,

terlebih dahulu perlu diketahui bahwa : 1) lompat tinggi merupakan salah satu

nomor yang terdapat pada nomor lompat dalm cabang olahraga atletik. 2) lompat

adalah istilah yang digunakan dalam cabang olahraga atletik yaitu melakukan

tolakan dengan satu kaki. Baik dalam nomor lompat jauh, lompat jangkit, lompat

tinggi, maupun lompat tinggi galah (Aib Syarifudin, 1992). Menurut Yusuf Adi

Sasmita (1992: 79) lompat tinggi adalah salah satu nomor lompat dalam cabang

olahraga atletik, dalam lompat tinggi seorang pelompat akan berusaha melompat

keatas dengan bertumpu pada satu kaki dengan sekuat-kuatnya, agar ia dapat

melewati mistar dan mendarat pada bak lompat atau matras.

Bisa dikatakan pengertian lompat tinggi adalah salah satu nomor dalam

cabang olahraga atletik, melakukan tumpuan dengan satu kaki yang bertujuan

untuk melompat setinggi-tingginya agar dapat melewati rintangan(mistar) yang

dipasang setinggi-tingginya.

b. Gaya Lompat Tinggi

Pada lompat tinggi diperlukan teknik lompatan yang paling efektif dan

efisien. Teknik lompatan ini sering disebut dengan ”gaya lompatan”. Dalam

lompat tinggi dikenal beberapa gaya lompatan. Menurut Aip Syarifudin&Muhadi

(1992 : 76) Gaya-gaya lompat tinggi tersebut adalah :

a. Gaya kangkang atau langsung

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

b. Gaya gunting

c. Gaya eastern cut off

d. Gaya guling perut (straddle)

e. Gaya guling sisi (western roll)

f. Gaya membelakangi (flop).

Secara umum gaya-gaya tersebut sudah dipakai oleh atlet pada saat

perlombaan, dan juga sudah diperkenalkan saat proses pembelajaran di sekolah.

c. Teknik Lompat Tinggi

Teknik lompat tinggi yang harus dipahami dan dikuasai oleh pelompat,

menurut Aip Syarifudin&Muhadi (1991: 78)adalah :

1) Awalan atau ancang-ancang

Cara melakukan awalan untuk lompat tinggi agak berbeda dengan awalan

untuk melompat jauh. Pengambilan awalan pada lompat tinggi biasanya

dengan mempergunakan langkah, misalnya 3 langkah, 5 langkah, 7

langkah dan seterusnya sesuai dengan ketinggian mistar yang akan

dilompati. Kecepatan awal dalam lompat tinggi biasanya dilakukan dengan

berangsu-angsur, artinya mulai dari pelan makin lama makin cepat.

Namun yang perlu diperhatikan adalah bahwa 3 langkah yang terakhir

akan melakukan tolakan harus panjang dan cepat, serta badan agak

direndahkan dan agak dikendangkan atau dicondongkan di belakang.

2) Tolakan atau tumpuan

Tolakan adalah perpindahan gerakan dari kecepatan horisontal kearah

vertikal yang harus dapat dengan cepat dilakukan, tepat dan kuat agar

dapat mengangkat tubuh keatas.

Pada waktu akan melakukan tolakan, si pelompat pada tiga langkah yang

terakhir harus sudah dapat mempersiapkan dirinya untuk melakukan

tolakan.

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Melakukan tolakan dimulai dari tumit, terus menggelundung ke telapak

kaki, dan berakhir pada ujung kaki yang harus dilakukan secara cepat dan

kuat, dibantu dengan ayunan kaki belakang, kedua lengan, gerakan badan

dan kepala.

3) Sikap badan diatas mistar

Setelah kaki menumpu ayunkan kaki yang belakang untuk melewati

mistar. Setelah melewati di atas mistar segera badan dibalikkan telungkup

di atas mistar usahakan pinggul sedikit lebih tinggi dari pada pundak,

kepala tundukkan ke bawah mistar, tangan kiri dengan sikut dibengkokkan

berada di belakang punggung atau rapat dengan perut. Kaki tolak atau

tumpu, dengan lutut ditekuk kesamping atas agak ke belakang.

4) Sikap mendarat

Sikap mendarat atau sikap jatuh pada lompat tinggi sebenarnya sudah

tidak lagi menjadi unsur yang menentukan dalam menentukan

keberhasilan lompatan. Karena tugas si pelompat itu selesai pada saat si

pelompat dapat melewati mistar. Namun untuk mencegah terjadinya

kecelakaan yaitu dengan cara mengusahakan kaki ayun dan tangan yang

dekat dengan kaki ayun bersama-sama mendarat, dengan badan mengeper

terus berguling kedepan pada bahu.

Untuk menentukan keberhasilan pelompat untuk dapat melewati mistar

tergantung dari teknik diatas. Karena teknik lompat tinggi merupakan suatu suatu

gerakan yang kompleks dan tidak terputus-putus. Jika seorang pelompat

mempunyai teknik lompat tinggi yang bagus maka pelompat tersebut akan dapat

melewati mistar dengan mudah saat ketinggian tertentu.

d. Lompat Tinggi Perlombaan

Menurut peraturan lomba atletik-IAAF (International Association of

Athletics Federation), ketentuan-ketentuan dalam perlombaan atletik adalah

sebagai berikut :

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

a. Sarana dan prasarana lompat tinggi

a) Jalur awalan 15-25 m, dengan kemiringan maksimum tidak boleh

melebihi 1;250 searah jari-jari setengah lingkaran yang berpusat

ditengah-tengah antara kedua tiang.

b) Lapangan merupakan busa atau matras yang memenuhi standar

keamanan bagi atlet Ukuran lapangan yang disarankan adalah tidak

kurang dari panjang 6 m x lebar 4 m x tinggi 0.7 m.

c) Tiang mistar setinggi minimal 10 cm di atas ketinggian mistar yang

sesungguhnya. Jarak antar tiang tidak boleh kurang dari 4 m dan tidak

boleh lebih dari 4.04 m.

d) Penyangga mistar berbentuk persegi panjang, dengan panjang 6 cm,

dan lebar 4 cm.

e) Mistar terbuat dari fiber glass,dengan panjang 3.98 - 4.02 m, diameter

30 mm. jika dipasang lengkungan ke bawahnya maksimal 2 cm.

b. Aturan Perlombaan

a) Sebelum perlombaan dimulai, ketua judge mengumumkan kepada atlet

ketinggian awal, dan ketinggian berikutnya pada akhir setiap giliran

hingga hanya tersisa seorang atlet yang memenangkan perlombaan.

b) Seorang atlet boleh melompat pada ketinggian yang dinginkannya.

c) Tiga kegagalan beruntun tanpa memperhatikan pada ketinggian mana

kegagalan itu terjadi, menyebabkan pelompat tidak bisa melompat

pada ketinggian selanjutnya, kecuali dalam kasus hasil sama bagi

kedudukan pertama.

d) Atlet harus melompat dengan satu kaki.

e) Lompatan atlet gagal apabila :

(1) Setalah lompatan, mistar tidak berada pada penyangganya karena

gerakan atlet saat melompat, atau

(2) Atlet menyentuh tanah termasuk daerah pendaratan setelah bidang

vertikal yang melalui sisi terdekat mistar baik diantara tiang

ataupun diluarnya dengan bagian tubunya, tanpa melewati mistar

terlebih dahulu.

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

f) Pengukuran dalam centimeter bulat dilakukan tegak lurus dari tanah

hingga bagian terendah sisi atas mistar.

e. Pembelajaran Gerakan Lompat Tinggi

Pembelajaran lompat tinggi menurut Djumidar (2004 :85) :

a. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran lompat tinggi terdiri dari :

a) Mengenal tumpuan dengan atau tanpa alat

b) Mengenal berputar dengan atau tanpa alat

c) Mengenal lompatan dengan atau tanpa alat

d) Mengenal mendarat dengan menggunakan alat dan tanpa alat

khususnya untuk lompat tinggi gaya straddle.

e) Lompat melewati mistar

b. Tujuan Pembelajaran menurut Djumidar (2004 :85) :

Tujuan pembelajaran lompat tinggi adalah untuk meningkatkan

kemampuan fisik atau meningkatkan suatu kondisi yang optimal, seperti :

a) Meningkatkan kekuatan

b) Meningkatkan kecepatan

c) Meningkatkan kelentukan

d) Meningkatkan daya tahan

e) Meningkatkan kelincahan

f) Meningkatkan keterampilan anak

Setelah siswa tersebut mempunyai kemampuan fisik, mereka diharapkan

mempunyai tingkat kesegaran jasmani yang tinggi. Dengan memiliki tingkat

kesegaran jasmani yang tinggi, diharapkan tubuhnya akan mempunyai kekebalan

terhadap suatu penyakit. Disamping meningkatkan kemampuan fisik, gerakan

tersebut juga akan mempengruhi perkembangan psikis, seperti:

a) Meningkatkan rasa percaya diri

b) Meningkatkan rasa keberanian

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

c) Meningkatkan rasa kebersamaan

d) Meningkatkan disiplin diri

c. Sarana dan prasarana pembelajaran lompat tinggi :

a) Bilah

b) Kardus

c) Matras ukuran 90 cm x 210 cm x tebal 6-8 cm

d) Karet

e) Mistar

f) Tiang penyangga mistar

g) Bangku swedia

h) Kun atau corong

3. Lompat Tinggi Gaya Guling Perut (Straddle)

a. Pengertian Lompat Tinggi

Lompat tinggi adalah suatu gerakan yang diawali dengan lari, menolak,

melayang unuk melewati mistar dan mendarat. Berkaitan dengan lompat tinggi

Aip Syarifudin (1992: 106) menyatakan : ”lompat tinggi adalah suatu bentuk

gerakan melompat keatas dalam upaya membawa titik berat badan setinggi

mungkin dan secepat mungkin jatuh (mendatar) yang dilakukan dengan cepat dan

dengan jalan melakukan tolakan pada salah satu kaki untuk mencapai suatu

ketinggian tertentu”. Menurut Mochamad Djumidar A. Widya (2004: 85) ”lompat

tinggi adalah suatu rangkaian gerakan untuk mengangkat tubuh keatas dengan

melalui proses lari, menumpu, melayang dan mendarat.

Berdasarkan pengertian lompat tinggi yang dikemukakan dua ahli

tersebut dapat disimpulkan bahwa, lompat tinggi merupakan suatu gerakan yang

diawali dengan lari, menumpu atau menolak dengan menggunakan salah satu kaki

setinggi-tungginya untuk melewati mistar yang telah dipasang penompang tiang

lompat dengan gaya tertentu.

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Salah satu gaya lompat tinggi yang populer dan masih diajarkan di sekolah

adalah lompat tinggi gaya straddle atau guling perut atau western roll. Lompat

tinggi gaya straddle pertama kali diperkenalkan oleh Jim Stewart pada tahun 1930

di Amerika Serikat.

b. Teknik Lompat Tinggi Gaya Straddle

Adapun pembelajaran teknik dasar lompat tinggi gaya guling perut

(Straddle) menurut wikipedia.org cara pembelajarannya sebagai berikut :

1) Awalan

Pelompat mengambil awalan dari samping mistar membentuk sudut 280-30

0

derajat dengan menggunakan antara 3, 5, 7, 9 langkah tergantung ketinggian

yang penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil. Kecepatan awalan

dilakukan secara berangsur-angsur. Artinya mulai dari pelan makin lama

makin cepat.

Gambar 1.Teknik Awalan Lompat Tinggi

2) Tumpuan

Tumpuan adalah perpindahan gerakan dari gerakan horisontal kearah vertical

yang dilakukan secara cepat. Pelompat menumpu pada terkuat, langkah

terakhir agak lebar dengan sikap badan agak mengadah, disertai dengan

gerakan ayunan keatas untuk membantu mengangkat titik berat badan lebih

tinggi.

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Gambar 2. Teknik Tumpuan Lompat Tinggi Gaya Straddle

3) Melewati mistar

Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap

badan diatas mistar telungkup. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi

kepala menunduk.

Gambar 3. Teknik Melewati Mistar Lompat Tinggi Gaya Straddle

4) Pendaratan

Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan

tangan kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu

menyusur punggung, tangan dan berakhir pada bahu.

Keempat teknik tersebut harus diajarkan secara benar agar terbentuk suatu

teknik lompat tinggi gaya guling perut (straddle) yang efektif dan efisien,

sehingga siswa tidak perlu menggunakan tenaga yang terlalu besar untuk

melakukan gerakan teknik lompat tinggi pada ketinggian tertentu.

c. Pembelajaran Lompat Tinggi Gaya Straddle

Pembelajaran lompat tinggi menurut Djumidar (2004 :85) :

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

1) Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran lompat tinggi terdiri dari :

a) Mengenal tumpuan dengan atau tanpa alat

b) Mengenal berputar dengan atau tanpa alat

c) Mengenal lompatan dengan atau tanpa alat

d) Mengenal mendarat dengan menggunakan alat dan tanpa alat

khususnya untuk lompat tinggi gaya straddle.

e) Lompat melewati mistar

2) Tujuan Pembelajaran menurut Djumidar (2004 :85) :

Tujuan pembelajaran lompat tinggi adalah untuk meningkatkan

kemampuan fisik atau meningkatkan suatu kondisi yang optimal, seperti :

a) Meningkatkan kekuatan

b) Meningkatkan kecepatan

c) Meningkatkan kelentukan

d) Meningkatkan daya tahan

e) Meningkatkan kelincahan

f) Meningkatkan keterampilan anak

Jadi selain mengajarkan siswa teknik dasar lompat tinggi gaya straddle

dengan benar, siswa juga dapat meningkatkan keterampilan gerak dasarnya yang

akan berpengaruh pula ke mental siswa.

Menurut Yusuf Adi Sasmita (1992: 82) ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam pembelajaran teknik dasar lompat tinggi gaya straddle, antara

lain :

Hal-hal yang harus dihindari :

1) Memperpendek langkah akhir

2) Condong badan ke depan

3) Kaki ayun tidak diangkat dengan sempurna

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

4) Kaki tolak bengkok pada saat menilah

5) Kaki tolak naik tanpa dibengkokkan

6) Badan di atas mistar miring ke belakang

7) Memutar badan ke samping kanan

8) Kurang memutar pinggang waktu di atas mistar

Hal-hal yang harus diutamakan :

1) Rendahkan titik berat badan saat langkah terakhir

2) Menolak dan mengangkat ke atas dengan gerakan tangan yang betul

3) Tendangkan kaki ayun setinggi-tingginya ke arah mistar

4) Luruskan kaki ayun pada saat melewati kaki tolak

5) Angkat kaki tolak bengkok ke arah bahu

6) Turunkan kepala dan bahu

7) Turunkan kaki ayun disebelah lain dari mistar

8) Buka ke arah luar dengan kaki tolak

Oleh sebab itu guru harus jeli melihat dan mengoreksi setiap gerakan

siswa agar kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dapat diminimalkan atau

dihilangkan dan diganti dengan gerakan-gerakan yang harus dilakukan melalui

penekanan-penekanan tertentu.

4. Alat Bantu Pembelajaran

a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran

Menurut Wikipedia.org alat adalah benda yang digunakan untuk

mempermudah pekerjaan kita sehari-hari, sedangkan alat bantu pembelajaran

merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam penyampaikan materi

pembelajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga karena berfungsi

untuk membantu dan mempraktikkan sesuatu dalam proses pendidikan

pengajaran. Acapkali kata media pendidikan digunakan secara begantian dengan

istilah alat bantu atau media komunikasiseperti yang dikemukakan Hamalik

(1986) yang dikutip oleh Azhar Arsyad(2002: 4) bahwa hubungan komunikasi

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu

yang disebut media komunikasi.

Jelas pula pengertian atau pengetahuan yang diperoleh. Dengan perkataan

lain, alat bantu ini adalah benda untuk mempermudah pemahaman terhadap materi

pembelajaran dan membantu mempraktikkan sesuatu dalam proses pendidikan

pengajaran.

Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo (2003) secara

terperinci manfaat alat peraga antara lain sebagai berikut:

1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan

2) Mencapai sasaran yang lebih banyak

3) Membatu mengatasi hambatan bahasa

4) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan

kesehatan

5) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.

6) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang

diterima kepada orang lain

7) Mempermudah peyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para

pendidik pelaku pendidikan.

8) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan

Seperti diuraikan di atas bahwa pengetahuan yang ada pada seseorang

diterima melalui indera.

b. Pembelajaran Lompat Tinggi Gaya Straddle Menggunakan Alat Bantu

Pembelajaran

1) Pembelajaran lompat tinggi dengan menggunakan bilah dan kardus

Pembelajaran menggunakan bilah dan kardus merupakan bentuk

belajar lompat tinggi yang pelaksanaannya bertujuan untuk belajar awalan.

Untuk lompat tinggi sendiri pada saat awalan menggunakan kaki jinjit yang

bertujuan untuk menaikkan titik pusat berat badan yang semula dari kaki

menjadi ke pinggang. Dengan menaiknya titik pusat berat badan, maka berat

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

badan tubuh akan lebih ringan saat melompat, melakukan gaya di atas mistar.

Sehingga secara langsung mengajarkan siswa melakukan awalan. Salah satu

kegiatan yang dilakukan seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. Ilustrasi pembelajaran menggunakan bilah dan kardus

(Djumidar, 2004: 42)

2) Pembelajaran lompat tinggi menggunakan kardus dan balok tumpu

Pembelajaran menggunakan alat bantu balok tumpu berfungsi untuk

merangsang siswa untuk dapat melakukan tumpuan saat mendekati mistar

dan matras. Karena kebanyakan siswa hanya melakukan lompatan tanpa

tumpuan yang baik, sehingga tinggi lompatan yang dihasilkan saat melompat

kurang maksimal dan siswa tidak bisa melewati mistar. Untuk pembelajaran

ini balok tumpu digunakan saat awalan dengan 3, 5, 7 langkah bukan saat

gerakan keseluruhan. Sedangkan untuk menghilangkan rasa takut siswa

terhadap mistar, guru dapat menggantinya dengan karet. Salah satu kegiatan

yang akan dilakukan dan mengarah ke pembelajaran tumpuan seperti dalam

gambar di bawah ini:

Gambar 5. Ilustrasi pembelajaran tumpuan lompat tinggi dibantu dengan balok

tumpu (Djumidar, 2004: 93)

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3) Pembelajaran lompat tinggi menggunakan karet

Pembelajaran lompat tinggi dengan mengganti mistar asli dengan

menggunakan karet bertujuan mengurangi rasa takut dan memunculkan

keberanian siswa untuk melewati halangan. Karena khususnya siswi putri

ketakutan apabila disuruh melompat dari ketinggian. Belum lagi apabila

menggunakan mistar asli mereka merasa lebih takut bila mereka sudah

berpikiran akan sakit bila berbenturan dengan mistar. Jadi untuk

menghilangkan kesan awal yang menakutkan, maka mistar dibuat miring dan

diganti dengan karet, karena siswi putri sudah terbiasa dengan benda itu dan

sudah menjadi alat bermainnya. Dan salah satu kegiatan yang akan diajarkan

dalam pembelajaran lompat tinggi gaya guling perut (straddle) adalah sebagai

berikut :

Gambar 6. Ilustrasi pembelajaran melewati mistar yang diganti dengan karet dan

dimiringkan

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk

menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai

dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan yang sering dihadapi dalam

pembelajaran penjasorkes khususnya pada metode atau cara guru menyampaikan

materi pelajaran yang kurang kreatif dan inovatif. Sering kali materi yang

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

diajarkan oleh guru kurang tertanam kuat dalam benak siswa karena mereka bosan

mendengarkan penjelasan yang dilakukan oleh guru khususnya dalam

pembelajaran praktik teknik dasar lompat tinggi gaya guling perut (straddle).

Sehingga siswa kurang mampu menganalisis gerakan yang telah diajarkan oleh

guru, sebab guru hanya menyampaikan materi secara verbal, adapun memberikan

demonstrasi atau contoh kurang dapat ditangkap oleh siswa secara optimal. Guru

bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa, siswa diberi kesempatan seluas-

luasnya untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya dalam menyelesaikan

masalah yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Penggunaan alat nyata yang dapat diamati dan dipegang secara langsung

oleh siswa memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan

belajar. Metode nyata yang dimaksud adalah media pembelajaran, penggunaan

alat bantu pembelajaran memungkinkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan

seperti, melihat, menyentuh, merasakan, melalui penggunaan alat bantu tersebut.

Penggunaan alat bantu pembelajaran dalam pelaksanaan tindakan tiap

siklusnya disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari. Secara garis

besar alat bantu yang digunakan antara lain berupa alat bantu yaitu gawang, bilah,

kardus, balok tumpu dan karet yang digunakan untuk pembelajaran teknik dasar

lompat tinggi gaya guling perut (straddle). Secara lebih rinci jenis-jenis alat

tersebut dijabarkan dalam RPP disetiap pertemuan.

Pemanfaatan alat bantu sederhana sebagai sarana membantu guru dalam

menjelaskan teknik dasar lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa.

Melalui alat bantu sederhana tersebut guru dapat memperlihatkan, dan

memberikan penjelasan yang mendetail mengenai teknik dasar lompat tinggi gaya

guling perut (straddle) dengan tujuan siswa dapat berperan aktif dalam proses

pembelajaran dan diharapkan dengan peran aktif siswa hasil belajar lompat tinggi

gaya guling perut (straddle) meningkat pula.

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Gambar 7. Alur Kerangka Berpikir

C. Hipotesis Tindakan

Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat

dirumuskan hipotesis terhadap penelitian adalah sebagai berikut:

“Penggunaan alat bantu pembelajaran (gawang, bilah, kardus, balok tumpu

dan karet) penjasorkes dapat membantu meningkatkan kemampuan hasil belajar

lompat tinggi gaya guling perut (straddle) siswa kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh

Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013.

Kondisi awal

awal

Guru kurang kreatif dan

inovatif dalam proses

pembelajaran penjasorkes.

a. Siswa kurang tertarik dan cepat

bosan dengan pelajaran

penjasorkes.

b. Tingkat kesegaran jasmani

rendah.

c. Dan yang paling utama hasil

belajar lompat tinggi gaya guling

perut (straddle) rendah.

Tindakan Menerapkan metode

pembelajaran dengan

menggunakan alat bantu

pembelajaran.

SiklusI: guru dan peneliti

menyusun bentuk pengajaran yang

bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan dan ketrampilan dasar

lompat tinggi gaya guling perut

(straddle), melalui pembelajaaran

dengan alat bantu (gawang, bilah,

kardus, balok tumpu dan karet).

Siklus II : upaya perbaikan dari

siklus I sehingga meningkatkan

kemampuan dan ketrampilan dasar

lompat tinggi gaya guling perut

(straddle), melalui pendekatan

metode pembelajaran dengan alat

bantu (gawang, bilah, kardus, balok

tumpu dan karet).

Kondisi akhir

Melalui penggunaan alat

bantu (gawang, bilah, kardus,

balok tumpu dan karet) dapat

meningkatkan kesegaran

jasmani siswa (siswa lebih

bersemangat dan prestasi

belajar meningkat) serta

partisipasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran

meningkat.

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dari bulan Agustus

2012 sampai selesai.

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan

Kegiatan Penelitian Bulan

Agst Sept Okt Nop Des Jan

1. Persiapan Penelitian

a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah

dan guru Penjasorkes

b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi

masalah pembelajaran dan merancang tindakan

c. Menyusun proposal penelitian

d. Menyiapakan perangkat pembelajaran dan

instrumen penelitian

e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Siklus I

- perencanaan

- pelaksanaan tindakan

- observasi

- refleksi

b. Siklus II

- perencanaan

- pelaksanaan tindakan

- observasi

- refleksi

3. Analisis Data dan Pelaporan

a. analisis data

b. menyusun laporan skripsi

c. ujian dan revisi

d. penggandaan dan pengumpulan laporan

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SD Negeri Dari 1 Plupuh

Sragen.

B. Metode Penelitian

Ada beberapa model penelitian tindakan kelas yang dapat digunakan.

Namun, model yang tampaknya tidak terlalu sulit untuk dilakukan oleh guru di

kelas adalah penelitian tindakan model siklus. Model ini dikembangkan oleh

Kemmis dan Mc Taggart pada tahun 1988 dari Deakin University Australia.

Menurut Agus Kristiyanto (2010:53) menyatakan “ Siklus adalah sebuah satuan

mekanisme sadar yang dilakukan peneliti (bersama kolaborator) dalam rangka

untuk merubah keadaan secara rasional dan terencana”.

Model penelitian tindakan kelas ini mengandung empat komponen, yaitu:

1) Rencana (Planning)

Pada komponen ini, guru sebagai peneliti merumuskan rencana tindakan yang

akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran,

perilaku, sikap, dan prestasi belajar siswa.

2) Tindakan (Action)

Pada komponen ini, guru melaksanakan tindakan, berdasarkan rencana

tindakan yang telah direncanakan, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan

atau perubahan proses pembelajaran, perilaku, sikap, dan prestasi belajar

siswa yang diinginkan.

3) Pengamatan (Observation)

Pada komponen ini, guru mengamati dampak atau hasil dari tindakan yang

dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Apakah berdasarkan tindakan

yang dilaksanakan itu memberikan pengaruh yang meyakinkan terhadap

perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa atau

tidak.

4) Refleksi (Reflection)

Pada komponen ini, guru mengkaji dan mempertimbangkan secara mendalam

tentang hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan itu dengan

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

mendasarkan pada berbagai kriteria yang telah dibuat. Berdasarkan hasil

refleksi ini, guru dapat melakukan perbaikan terhadap rencana awal yang

telah dibuatnya jika masih terdapat kekurangan sehingga belum memberikan

dampak perbaikan dan peningkatan yang meyakinkan.

Adapun prosedur atau langkah-langkah Penelitian Tindakan kelas (PTK)

terlihat pada gambar:

Gambar 8. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Agus Kristiyanto, 2010)

Refleksi SIKLUS I

Pengamatan

Orientasi

Perencanaan Berikut

Perbaikan Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Tindakan

Pengamatan

Dilanjutkan Ke

Siklus Berikut?

Pelaksanaan

Tindakan

Orientasi

Perencanaan

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

C. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri

Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013 yang berjumlah 20 siswa, terdiri

dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data

Adapun teknik pengumpulan data penelitian ini diantaranya melalui; Tes

Praktek, Observasi Lapangan, dan Dokumentasi. Secara terperinci teknik

pengumpulan data pada penelitian dapat didiskripsikan dalam tabel berikut:

Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1 Siswa Hasil kemampuan teknik

dasar lompat tinggi gaya

straddle

Test praktek/hasil

tes selama

mengajar

Tes penguasaan

teknik dasar lompat

tinggi gaya straddle

2 Siswa Kemampuan melakukan

gerakan teknik dasar

lompat tinggi gaya

straddle

Praktik dan unjuk

kerja praktek

Pedoman Observasi

3 Siswa Aktivitas siswa selama

pembelajaran

berlangsung

Observasi dan

Dokumentasi

Pedoman observasi

dan menggunakan

perekam gambar

atau photo.

Menurut Agus Kristiyanto (2010:18) berpendapat bahwa

karakteristik PTK dalam pendidikan jasmani meliputi:

“(1) PTK merupakan penelitian praktis (practical inquiri) yang bertujuan

untuk memperbaiki situasi praktis secara “langsung-di sini-sekarang”.

Perbaikan dilakukan dalam setting alami dan riil terjadi di lapangan; (2) PTK

merupakan penelitian yang dilakukan secara kolaboratif. Pihak yang

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

berkolaborasi adalah pihak-pihak yang secara riil menjadi komponen inti

dalam praktek pembelajaran sesuai masalah yang diteliti; (3) PTK merupakan

penelitian yang berbentuk self-moni-toring dengan penajaman kemampuan

merefleksi berdasarkan apa yang telah direncanakan, dilaksanakan, dan

diobservasi”.

Sumber data yang dipergunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah

sebagai berikut :

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh melaui observasi langsung di lokasi

penelitian mengenai proses pembelajaran lompat tinggi gaya straddle di SD

Negeri Dari 1 Plupuh Sragen.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen, refrensi dan

literature, serta arsip yang ada pada SD Negeri Dari 1 Plupuh Sragen.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi informasi tentang

keadaan siswa dilihat dari aspek kuantitatif dan kualitatif. Aspek kuantitatif yakni

hasil pengukuran kemampuan penguasaaan lompat tinggi gaya straddle pada

siswa kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013.

Sedangkan aspek kualitatif didasarkan atas hasil pengamatan dan catatan

pembelajaran selama penelitian berlangsung. Data penelitian dikumpulkan dari

berbagai sumber, diantaranya :

1. Siswa kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Sragen.

2. Tempat peristiwa dan berlangsungnya aktifitas pembelajaran.

3. Dokumentasi atau arsip yang antara lain berupa kurikulum, sekenario

pembelajaran, silabus, buku penelitian dan buku referensi mengajar.

E. Validitas Data

Cara untuk mengembangkan validitas data penelitian. Trianggulasi

merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data

dalam penelitian. Trianggulasi yang digunakan yaitu:

1. Trianggulasi data

2. Trianggulasi sumber

3. Trianggulasi metode

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Validitas data PTK ini menggunakan:

1. Trianggulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila

digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

2. Trianggulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan

informan atau nara sumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-

pihak yang lain (Kepala Sekolah, rekan guru, orang tua/wali murid)

3. Trianggulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda

agar hasilnya lebih mantap (metode observasi, tes) sehingga didapat hasil yang

akurat mengenai subyek.

F. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase

untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

1. Hasil keterampilan lompat tinggi: dengan menganalisis nilai rata-rata tes

lompat tinggi. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah

ditentukan.

2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan lompat tinggi: dengan

menganalisis rangkaian gerakan lompat tinggi. Kemudian dikategorikan dalam

klasifikasi skor yang telah ditentukan.

Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat

unjuk kerja lompat tinggi gaya straddle. Menurut Iskandar, (2009: 131) yang

menyatakan bahwa, “Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari

pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan

prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan

pembelajaran”.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh

peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian.

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Langkah selanjutnya adalah menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan

dalam setiap siklus. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan

tindakan yang berlangsung secara terus menerus kepada subjek penelitian.

Langkah-langkah PTK secara prosedurnya dilaksanakan secara

partisipatif atau kolaboratif antara (guru dengan tim lainnya) bekerjasama, mulai

dari tahap orientasi hingga penyusunan rencana tindakan dalam siklus pertama,

diskusi yang bersifat analitik, kemudian dilanjutkan dengan refleksi-evaluatif atas

kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan

rencana modifikasi, koreksi, atau pembetulan, dan penyempurnaan pada siklus

berikutnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,

prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Survey Awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah atau

kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas.

Meninjau sejauh mana pelaksanaan pembelajaran teknik dasar lompat tinggi

gaya straddle diterapkan di sekolah dengan bantuan observer.

2. Tahap Seleksi Informan, Penyiapan Instrumen, dan Alat

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, adalah :

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan metode dan instrument penelitian serta evaluasi

3. Tahap Pengumpulan Data dan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi data penelitian yang

terdiri atas :

a. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran

b. Pelaksanaan pembelajaran

c. Semangat dan keaktifan siswa

4. Tahap Analisis Data

Dalam tahap ini analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian

deskriptif tentang perkembangan belajar serta hasil test keterampilan dasar

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

lompat tinggi gaya straddle. Serta hasil tes ketangkasan teknik dasar lompat

tinggi gaya straddle siswa yang dideskriptifkan melalui hasil kualitatif.

5. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini disusun laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dari

mulai awal survey hingga menganalisis data yang dilakukan dalam penelitian.

H. Indikator Kinerja

Melalui pembelajaran teknik dasar lompat tinggi gaya straddle dengan

penggunaan alat bantu pembelajaran diharapkan penguasaan teknik dasar lompat

tinggi gaya straddle siswa meningkat menjadi lebih baik dibandingkan

sebelumnya. Kemampuan yang diharapkan adalah siswa menguasai teknik lompat

tinggi gaya straddle

Dan dalam penelitian ini ditentukan indikator keberhasilan yaitu apabila

pada siklus pertama mencapai 65% dan pada siklus kedua mencapai 80% dari

jumlah siswa (20 siswa) dapat memperoleh nilai penguasaan lompat tinggi gaya

straddle atas sama atau lebih dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu nilai

70.

I. Proses Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan

keterampilan teknik dasar lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas V SD

Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013. Setiap tindakan upaya

pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap

siklus terdiri atas empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan

tindakan; (3) observasi dan interprestasi; (4) analisis dan refleksi untuk

perencanaan siklus berikutnya. Penelitian direncanakan dalam 2 siklus.

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun sekenario pembelajaran yang terdiri

dari :

1) Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) lompat tinggi gaya straddle

2) Menyusun instrument tes keterampilan lompat tinggi gaya straddle

3) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran

4) Menyusun lembar observasi

5) Menyiapkan lembar tes

6) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran

7) Menyiapkan tempat penelitian

8) Penetapan alokasi waktu pelaksanaan

9) Sosialisasi kepada subjek

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan sekenario

pembelajaran yang telah direncanakan, tahap ini dilakukan bersama dengan tahap

observasi terhadap dampak tindakan. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang

dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-

langkah kegiatan adalah:

1) Peneliti menyusun bentuk gerakan dengan alat bantu pembelajaran untuk

meningkatkan kemampuan siswa.

2) Peneliti membuat media yang diperlukan dalam pembelajaran lompat tinggi

khususnya pada gaya straddle yaitu meliputi pembelajaran melompati mistar

yang dimodifikasi. Media yang digunakan yaitu tali karet.

c. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan

tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan model

pembelajaran langsung pendidikan jasmani model pendekatan bermain dan

dengan alat bantu pembelajaran yang diterapkan terhadap proses pembelajaran

teknik dasar lompat tinggi gaya straddle.

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

d. Tahap Evaluasi ( Refleksi )

Dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan interprestasi

sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja yang

perlu dipertahankan. Tahap ini mengemukakan hasil penemuan dari pelaksanaan

tindakan I yang memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya.

Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel

berikut:

Tabel 3. Indikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa Lompat Tinggi Gaya Straddle

Aspek yang diukur Prosentase target capaian

Cara mengukur Siklus 1 Siklus 2

Kemampuan siswa

dalam melakukan

teknik lompat tinggi

gaya straddle

65%

80%

Diamati saat proses

belajar mengajar dengan

menggunakan lembar

observasi peneliti

Ketuntasan hasil

belajar (hasil tes

penguasaan teknik

dasar lompat tinggi

gaya straddle)

65%

80%

Diukur melalui tes

kemampuan penguasaan

teknik dasar lompat

tinggi gaya straddle,

dilihat melalui grafik

peningkatan penguasaan

teknik dasar lompat

tinggi gaya straddle

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi pembelajaran teknik dasar lompat tinggi gaya straddle sesuai dengan

silabus mata pelajaran pendidikan jasmani yang dibuat guru kemudian setelah

pembelajaran berlangsung siswa disuruh mengerjakan angket model pendekatan

bermain dan alat bantu pembelajaran teknik dasar lompat tinggi gaya straddle.

Dari itu bisa dilihat apakah mengalami peningkatan atau tidak.

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Sebelum melaksanakan poses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang

ada di lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Siswa kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013,

yang mengikuti materi pelajaran penjas khususnya atletik adalah 20 siswa,

yang terdiri atas 12 siswa putra dan 8 siswa putri. Dilihat dari proses

pembelajaran atletik khususnya materi lompat tinggi gaya straddle, dapat

dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.

2. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran lompat

tinggi gaya straddle, sebab guru kurang kreatif dalam mengajar lompat tinggi

gaya straddle.

3. Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa

cenderung sulit diatur saat materi lompat tinggi gaya straddle berlangsung.

Saat mengikuti materi lompat tinggi gaya straddle, siswa menunjukkan sikap

seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak memperhatikan

pelajaran dengan sepenuhnya, ada yang berbicara dengan teman, bahkan ada

yang bermain sendiri dengan temannya.

4. Guru kesulitan menemukan contoh atau model pembelajaran lompat tinggi

gaya straddle yang baik dan benar. Seringkali contoh yang disampaikan oleh

guru melalui peragaan langsung, kurang dapat dicermati oleh siswa secara

baik, sebab siswa kurang dapat melihat kondisi gerakan lompat tinggi gaya

staddle yang diperagakan oleh guru, baik karena kurangnya antusiasme siswa

atau contoh gerakan kurang dapat dipahami oleh siswa.

5. Guru kurang bisa dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran lompat

tinggi gaya straddle. Guru kurang kreatif untuk membuat cara agar siswa

tertarik dan senang mengikuti materi lompat tinggi gaya straddle.

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

6. Guru sedikit kesulitan menemukan pendekatan pembelajaran yang baik

kepada siswa. pembelajaran yang monoton atau konvensional mengakibatkan

motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya

kemampuan lompat tinggi gaya straddle.

Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan kolaborator

melakukan pengambilan data awal penelitian. Ini dimaksudkan untuk mengetahui

kondisi awal keadaan kelas pada materi lompat tinggi gaya straddle pada siswa

kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013. Adapun

diskripsi data yang diambil adalah hasil belajar lompat tinggi gaya straddle siswa

kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Tahun Ajaran 2012 / 2013.

Kondisi awal hasil belajar lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas

V SD Negeri Dari 1 Plupuh Tahun Ajaran 2012 / 2013 sebelum diberikan

tindakan model pembelajaran melalui penerapan modifikasi alat pembelajaran

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Deskripsi Data Awal Hasil Belajar Lompat tinggi gaya straddle Pada

Siswa kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Tahun Ajaran 2012 / 2013.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Persentase

>80 Baik Sekali Tuntas - 0%

75 – 79 Baik Tuntas 1 8,3%

70 – 74 Cukup Tuntas 4 16,7%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 1 10%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 14 65%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan

tindakan maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa belum menunjukkan hasil

belajar yang baik, dengan prosentase ketuntasan belajar 25 % siswa.

Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut masing -

masing aspek menunjukkan kriteria keberhasilan pembelajaran yang kurang.

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Gambar 9. Diagram data hasil belajar lompat tinggi gaya straddle siklus I

Untuk hasil belajar siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan

psikomotor dalam proses pembelajaran dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 5. Deskripsi Hasil Belajar Kondisi Awal (Pra Siklus)

Aspek yang

diukur

Kondisi awal

Cara mengukur Jumlah siswa

yang lulus

Persentase

kelulusan

Kognitif, afektif

dan psikomotor

5 Siswa

25 %

Pada saat proses

pembelajaran dan

tes atau ujian

Maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran materi lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas V SD Negeri

Dari 1 Plupuh Tahun Ajaran 2012 / 2013, melalui pembelajaran menggunakan

alat bantu. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing

masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan

Tindakan, (3) Observasi dan interprestasi, (4) Analisis dan Refleksi.

B. SIKLUS I

1. Pertemuan I

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan I pada tanggal, 19 Oktober

2012, sebagai berikut:

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%p

ers

en

tase

kelu

lus

an

jumlah siswa yang lulus

Kemampuan siswa dalammelakukan rangkaian gerakanlompat tinggi gaya straddle

Hasil keterampilan gerakanlompat tinggi gaya straddle

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar

yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran menggunakan

alat bantu untuk lompat tinggi gaya straddle.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.

b) Melakukan pemanasan.

Pemanasan dikemas dalam sebuah permainan sederhana yaitu Hitam

dan Hijau. Caranya siswa dibagi menjadi dua kelompok tim hitam dan

tim hijau, di buat satu baris setiap tim dan di hadapkan saling

membelakangi, guru sebagai pengatur permainan, bila guru bilang

hitam, tim hijau mengejar tim hitam dengan melompat dan tim hitam

melompat ke depan lurus agar tidak tertangkap,bila tim hitam sampai

batas belum tertangkap maka tim hijau menggendong tim hitam dari

batas menuju ke posisi awal tetapi apabila tim hitam tertangkap maka

tim hitam yang menggendong, apabila guru bilang hijau maka tim

hitam yang mengejar.

2) Inti Pelajaran

a) Memberi panjelasan materi yang akan diberikan.

b) Siswa melakukan gerak dan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok.

Siswa di bagi menjadi 2 regu. Siswa lari melewati beberapa kardus

yang sudah disusun kemudian kembali lewat sebelah kiri bilah dan

kembali ke barisan dan menempati tempat yang paling belakang.

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

c) siswa di bagi dua sab dengan jarak masing-masing 2 rentang lengan.

siswa melakukan gerakan awalan berlari dan melakukan tolakan dan

melompat melewati tali karet yang telah disiapkan guru.

d) Siswa melakukan latihan melompat melewati tali karet dan mendarat

tanpa awalan, tali dibuat rendah.

e) Siswa mencoba melakukan rangkaian gerakan lompat tinggi gaya

straddle dengan mistar yang di ganti dengan tali karet.

Setelah melakukan teknik-teknik lompat tinggi melalui pembelajaran

menggunakan alat bantu, kemudian siswa melakukan rangkaian

gerakan secara keseluruhan dengan mistar yang sesungguhnya. Siswa

melakukan sesuai urutan absen

3) Penutup

a) Melaksanakan penenangan / pendinginan.

b) Siswa duduk bersap,rapat,dan saling memijat,laki-laki dan perempuan

di pisah.

c) Evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

d) Berdoa kemudian dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan

guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi

menyimpulkan bahwa :

Siswa terlihat senang dengan pembelajaran melalui pembelajaran

menggunakan alat bantu yang diberikan. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang

begitu semangat dan antusias saat proses pembelajaran berlangsung.

a) Pemanasan

Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan

yang dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat antusias

melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari

pemanasan yang mereka lakukan biasanya.

b) Inti

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan penyajian materi

melalui penerapan modifikasi alat pembelajaran yang diberikan. Hal

ini dapat dilihat dari sikap antusias siswa saat pembelajaran

berlangsung dan pertanyaan siswa yang cenderung penasaran

menanyakan gerakan apa lagi yang akan dilakukan. Siswa masih

sedikit malu terutama siswa perempuan tetapi setelah gerakan ini

dilakukan bergantian menurut absen, siswa tampak antusias dan malah

saling berebut untuk menunjukkan kemampuan mereka. Pada

pembelajaran lompat tinggi gaya straddle melalui pembelajaran

menggunakan alat bantu, dilakukan secara keseluruhan siswa tampak

senang karena gerakan yang dilakukan ini cukup membuat siswa

merasa tertantang dan berani.

d. Analisis dan Refleksi

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan

pertama adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru/siswa:

Pembelajaran melalui pendekatan bermain menggunakan alat bantu dapat

memotivasi siswa untuk belajar dan mengulangi lagi pelajaran tersebut.

Pendekatan menggunakan alat bantu lebih menantang siswa untuk belajar

melakukan gerakan lompat tinggi, karena model pembelajarannya bersifat

kompetisi dan bermain sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti

pembelajaran dan merasa ada tantangan tersendiri untuk mengikuti

pembelajaran.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan pembelajaran,

sebaiknya peneliti memberikan reward kepada siswa, misalnya berupa

pujian seperti: bagus, baik sekali, tepat sekali, bagus sekali, dan lain

sebagainya.

3) Rencana Perbaikan:

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan pertama

maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, antara lain :

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

a) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan

pembelajaran tersebut, maka peneliti memberikan penjelasan cara

bermain dengan benar dalam pembelajaran lompat tinggi gaya straddle.

b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan

diberikan perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya.

Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi yang

berorientasi pada pembelajaran menggunakan alat bantu.

2. Pertemuan II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan pertama, maka perencanaan

tindakan pada siklus I pertemuan II tanggal, 27 Oktober 2012 yang juga akan

dilakukan penilaian adalah sebagai berikut:

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan pertama. Pembelajaran

dengan menggunakan alat bantu yang pada pertemuan pertama kurang

berhasil dibuat lebih menarik lagi.

2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian

lompat tinggi gaya straddle.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

b) Melakukan pemanasan.

Pemanasan dikemas dalam bentuk permainan yaitu menjala ikan.

Ditunjuk 2 siswa sebagai jaring yang lain sebagai ikan.

Siswa yang berperan sebagai jaring bergandengan tangan mengejar

ikan, sedangkan siswa yang menjadi ikan berlari menyelamatkan diri

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dari jaring tetapi tidak boleh keluar dari lapangan yang sudah

ditentukan. Ikan yang terkena jaring akan bergabung menjadi regu

penjaring ikan. Jaring terus menangkap ikan sampai ikan habis dan

menjadi jaring semua.

2) Inti Pelajaran

a) Memberi panjelasan materi yang akan diberikan.

b) Siswa melakukan gerak dan teknik dasar lompat.

c) Siswa di bagi menjadi 2 regu

Siswa lari melewati beberapa kardus yang sudah disusun kemudian

kembali lewat sebelah kiri dan berlari zig - zag melewati bendera dan

kembali ke barisan dan menempati tempat yang paling belakang.

d) Siswa di bagi dua sab dengan jarak masing-masing 2 rentang lengan

Siswa melakukan latihan melompat melewati tali karet dengan gaya

straddle tanpa menggunakan awalan, tali dibuat rendah.

e) Siswa mencoba melakukan rangkaian gerakan lompat tinggi gaya

straddle dengan mistar yang di ganti dengan tali karet.

f) Siswa melakukan rangkaian lompat tinggi gaya straddle, dengan

mistar yang sebenarnya.

Setelah melakukan teknik-teknik lompat tinggi dengan pembelajaran

menggunakan alat bantu, kemudian siswa melakukan rangkaian

gerakan secara keseluruhan. Siswa melakukan rangkaian gerakan

lompat tinggi gaya straddle sesuai daftar urut absen dan di ambil hasil

belajar yang sudah ditunjukkan oleh siswa sebagai bahan evaluasi pada

siklus I.

3) Penutup

Melaksanakan penenangan / pendinginan.

a) Siswa di kumpulkan membentuk lingkaran.

Melakukan pendinginan dengan cara melemaskan semua anggota

badan yang di pimpin oleh guru dan di ikuti oleh siswa.

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

b) Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang

sudah diperoleh siswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil

dan siapa siswa yang masih kurang.

c) Berdoa kemudian dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada dasarnya pembelajaran menggunakan alat bantu cukup memberikan

gairah dan semangat baru pada pembelajaran lompat tinggi, hal ini dapat diamati dari

sikap siswa yang tak kenal menyerah pada saat melakukan tes dan selalu ingin

mengulangi gerakan lompatan ketika hasilnya belum memenuhi target yang

diharapkan. Masih ada kesempatan pada siklus II dengan harapan hasilnya akan lebih

baik.

Tabel 6. Deskripsi Data Akhir Siklus I Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya

Straddle Pada Siswa Kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Tahun Ajaran

2012 / 2013.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Persentase

>80 Baik Sekali Tuntas 4 41,7%

75 – 79 Baik Tuntas 3 13,3%

70 – 74 Cukup Tuntas 1 10%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 6 20%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 6 15%

Jumlah 20 100%

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Gambar 10. Diagram data hasil belajar lompat tinggi gaya straddle II

Tabel 7. Deskripsi Hasil Belajar Siklus 1

Aspek yang

diukur

Kondisi Siklus 1

Cara mengukur Jumlah siswa

yang lulus

Persentase

kelulusan

Kognitif, afektif

dan psikomotor

8 Siswa

65 %

Pada saat proses

pembelajaran dan

tes atau ujian

d. Analisis dan Refleksi

Dari tabel pencapaian hasil di atas, menunjukkan bahwa hasil belajar

siswa lompat tinggi gaya straddle meningkat sesuai target capaian yang

dicantumkan pada proposal. Meskipun demikian, masih perlu peningkatan pada

metode yang diterapkan. Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada

pertemuan kali ini adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru/siswa:

Berdasarkan pada kondisi awal, siswa menunjukkan hasil belajar lompat

tinggi gaya straddle yang cukup bagus dengan persentase siswa yang

tuntas 65% dan siswa yang belum tuntas 25%.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

a) Kendala demi kendala bisa diatasi sedikit demi sedikit meskipun masih

perlu peningkatan dan pengembangan.

0%10%20%30%40%50%60%70%

pers

en

tase k

elu

lusan

jumlah siswa yang lulus

Kemampuan siswa dalammelakukan rangkaian gerakanlompat tinggi gaya straddle

Hasil keterampilan lompattinggi gaya straddle

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

b) Demi tercapainya hasil yang maksimal pendekatan internal pada setiap

individu siswa masih sangat berperan terhadap semangat siswa.

3) Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus satu, maka perlu ada

perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, antara lain adalah:

a) Mempersiapkan siswa secara fisik dengan menghimbau siswa supaya

tidak melakukan gerakan yang menguras tenaga sebelum latihan,

misalnya bermain kejar-kejaran dengan temannya dan bercanda sendiri.

b) Melakukan pendekatan internal lebih intensif pada siswa yang dirasa

masih kurang berhasil.

C. SIKLUS II

1. Pertemuan I

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus pertama, maka

perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan I tanggal 2 November 2012 adalah

sebagai berikut:

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya.

Pembelajaran menggunakan alat bantu yang pada pertemuan sebelumnya

kurang berhasil dibuat lebih menarik lagi.

2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.

b) Melakukan pemanasan.

Pemanasan dikemas dalam sebuah permainan sederhana yaitu gajah

duduk atau bangunan.

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Ditunjuk 1 siswa sebagai penjaga.Siswa yang jaga mengejar siswa lain,

siswa yang tertangkap atau tersentuh bergantian menjadi penjaga,

siswa yang dikejar dapat berlindung dengan cara jongkok siswa yang

berdiri boleh membangunkan siswa yang jongkok dengan cara

menyentuhnya. Penjaga hanya boleh menangkap siswa yang berdiri.

2) Inti Pelajaran

a) Memberi panjelasan materi yang akan diberikan.

b) Siswa melakukan gerak dan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok.

Siswa di bagi menjadi 2 regu, Siswa lari melewati beberapa tali karet

yang sudah disusun kemudian kembali lewat sebelah kiri dan

melakukan tos dengan temannya dan kembali ke barisan dan

menempati tempat yang paling belakang.

c) siswa di bagi dua sab dengan jarak masing-masing 2 rentang

lengan.Siswa melakukan latihan melompat melewati tali karet dengan

gaya straddle dengan awalan 3 langkah, tali dibuat rendah.

d) Siswa mencoba melakukan rangkaian gerakan lompat tinggi gaya

straddle dengan mistar yang di ganti dengan tali karet.

e) Melakukan rangkaian gerakan lompat tinggi gaya straddle.

Setelah melakukan teknik-teknik lompat tinggi dengan pembelajaran

menggunakan alat bantu, kemudian siswa melakukan rangkaian

gerakan secara keseluruhan. Siswa melakukan sesuai urut absen.

3) Penutup

Melaksanakan penenangan / pendinginan.

a) Pendinginan dilakukan berupa pelemasan dengan cara saling memijit

kaki teman.

b) Setelah pendinginan, dilakukan evaluasi mengenai pembelajaran yang

telah dilakukan. Evaluasi dilakukan dengan memberikan waktu pada

anak untuk bertanya gerakan mana yang dirasa cukup sulit dan peneliti

memberikan respon dengan menerangkan gerakan-gerakan yang

seharusnya dilakukan dengan benar.

c) Berdoa dan siswa dibubarkan.

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

c. Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan

guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi

menyimpulkan bahwa :

Dari hasil observasi disimpulkan bahwa siswa semakin antusias

melakukan pembelajaran, tampak tidak ada kejenuhan dari siswa. Siswa tidak

malas belajar dan selalu ingin menambah tempo belajar.

1) Pemanasan

Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan

yang dikemas dengan cara permainan. Siswa lebih banyak bergerak

dan melakukan dengan rasa antusias.

2) Inti

Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan penyajian materi.

Melalui pembelajaran menggunakan alat bantu siswa sudah mulai bisa

menikmati pembelajaran dan karena model kompetisi yang digunakan,

siswa terlihat saling ingin mengalahkan teman yang lainnya.Siswa juga

senang dengan alat bantu pembelajaran yang diberikan. Hal ini terlihat

dari sikap siswa yang cenderung selalu ingin mencoba lagi. Pada

pembelajaran lompat tinggi gaya straddle, dilakukan secara

keseluruhan. Dari awalan sampai pendaratan siswa terlihat senang

dengan menggunakan alat bantu yang diberikan dan cukup membuat

siswa merasa tertantang untuk melakukan lompat tinggi gaya straddle.

d. Analisis dan Refleksi

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan

pertama adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru/siswa:

Pembelajaran menggunakan alat bantu pada siklus II ini tampaknya semakin

membuat siswa bersemangat dan merasa tertantang, hal ini terbukti dengan

sikap siswa yang tak henti-hentinya ingin selalu mencoba setiap unsur

gerakan dan meminta peneliti untuk mengevaluasi.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

a) Untuk semakin memacu semangat siswa hadiah selalu disiapkan

berupa pujian, tepuk tangan, dan acungan jempol pada siswa yang

melakukan rangkaian gerakan dengan benar.

b) Peneliti harus selalu memonitor kegiatan siswa dari awal hingga akhir.

3) Rencana Perbaikan:

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus pertemuan pertama,

maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, antara lain

adalah:

a) Agar siswa tidak merasa asing dengan kegiatan pembelajaran tersebut

maka peneliti memberikan penjelasan cara bermain dengan benar dalam

pembelajaran lompat tinggi gaya straddle untuk meningkatkan hasil

belajar.

b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan

diberikan perhatian lebih dan selalu disuruh untuk mencoba.

c) Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi

pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan.

2. Pertemuan II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan pertama, maka perencanaan

tindakan pada siklus II pertemuan II tanggal, 9 November 2012, yang juga

dijadikan untuk melakukan penilaian adalah sebagai berikut:.

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya.

2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian

lompat tinggi gaya straddle.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

b) Melakukan pemanasan.

Pemanasan dikemas dalam bentuk permainan yaitu bintang beralih.

Ditunjuk 1 siswa sebagai penjaga, dan 1 anak yang dikejar. Siswa

yang lain membentuk lingkaran, dan menandai tempatnya dengan

kapur putih, siswa yang di kejar boleh menempati lingkaran yang

ditempati siswa lain. Siswa yang tempatnya ditempati siswa yang

dikejar dia bergantian sebagai yang di kejar, bila sebelum menempati

lingkaran dia sudah tertangkap langsung berubah menjadi penjaga.

2) Inti Pelajaran

a) Memberi panjelasan materi yang akan diberikan.

b) Siswa melakukan gerak dan teknik dasar lompat tinggi gaya straddle.

Siswa di bagi menjadi 4 kelompok saling berhadapan. Masing masing

anggota kelompok akan berkompetisi berlari menggunakan sebuah

tongkat. Tongkat dibawa siswa paling depan dalam regu masing-

masing, kemudian berlari dan melompati tali karet menuju regu yang

berada diseberang setelah diterima siswa yang paling depan pada regu

yang diseberang maka dia berlari menuju regu yang pertama tadi,

begitu seterusnya. Semua regu harus kembali ketempat regunya

masing-masing, kelompok yang dinyatakan kalah yaitu regu yang

paling akhir sampai ke regunya masing-masing.

c) Siswa mencoba melakukan rangkaian gerakan lompat tinggi gaya

straddle dengan mistar yang di ganti dengan tali karet. Siswa

melakukan lompat tinggi gaya straddle secara bergantian dengan

menggunakan alat bantu yaitu mistar yang diganti dengan tali karet.

d) Melakukan rangkaian gerakan lompat tinggi gaya straddle.

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Setelah melakukan teknik-teknik lompat tinggi dengan menggunakan

alat bantu, kemudian siswa melakukan rangkaian gerakan secara

keseluruhan dengan mistar yang sebenarnya. Siswa melakukan

rangkaian gerakan lompat tinggi gaya straddle sesuai daftar urut absen

dan diambil hasil belajar yang sudah ditunjukkan oleh siswa sebagai

bahan evaluasi pada siklus II.

3) Penutup

a) Pendinginan dilakukan dengan gerakan penguluran (stretching), Siswa

membentuk lingkaran dan saling berpasangan.

b) Siswa saling memijat kaki teman dan berpasangan.

c) Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang

sudah diperoleh siswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil

dan siapa siswa yang masih kurang.

d) Berdoa kemudian dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada pembelajaran dengan menggunakan alat bantu cukup memberikan

gairah dan nuansa baru pada pembelajaran lompat tinggi gaya straddle, hal ini dapat

dilihat dari hasil tes pada siklus II yang memuaskan.

Tabel 8. Deskripsi Data Akhir Siklus II Hasil Belajar Lompat tinggi gaya

straddle Pada Siswa Kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Tahun Ajaran

2012 / 2013.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Persentase

>80 Baik Sekali Tuntas 11 66,7%

75 – 79 Baik Tuntas 7 13,3%

70 – 74 Cukup Tuntas - 0%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 2 20%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas - 0%

Jumlah 20 100%

\

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

d. Analisis dan Refleksi

Adapun keberhasilan yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai

berikut:

1) Keberhasilan siswa:

Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar lompat

tinggi gaya straddle siswa meningkat dari 25% pada kondisi awal menjadi

65% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 80% pada akhir siklus II.

Perbandingan hasil belajar pada akhir siklus I dan akhir siklus II disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 9. Perbandingan Data Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II Hasil Belajar

Lompat tinggi gaya straddle Pada Siswa Kelas V SD Negeri Dari 1

Plupuh Tahun Ajaran 2012 / 2013.

Rentang

Nilai Keterangan

Persentase

Data Awal Siklus I Siklus II

>80 Baik Sekali -% 41,7% 66,7%

75 – 79 Baik 8,3% 13,3% 13,3%

70 – 74 Cukup 16,7% 10% 0%

65 – 69 Kurang 10% 20% 20%

< 64 Kurang Sekali 65% 15% 0%

Gambar 11. Diagram data hasil belajar lompat

tinggi gaya straddle siklus I dan II

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

pe

rsen

tase k

elu

lus

an

jumlah siswa yang lulus

kemampuan siswa dalammelakukan rangkaian gerakanlompat tinggi gaya straddle

hasil keterampilan gerak teknikdasar lompat tinggi gayastraddle

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 10. Deskripsi Hasil Belajar Siklus 2

Aspek yang

diukur

Siklus 2

Cara mengukur Jumlah siswa

yang lulus

Persentase

kelulusan

Kognitif, afektif

dan psikomotor

18 Siswa

80 %

Pada saat proses

pembelajaran dan

tes atau ujian

2) Pembelajaran menggunakan alat bantu memberikan banyak pencerahan

dalam metode pembelajaran dan lebih menantang siswa untuk melakukan

latihan lompat tinggi gaya straddle.

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh

Sragen dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan,

yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan

pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa:

Pembelajaran menggunakan alat bantu, dapat meningkatkan hasil belajar

lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas V SD Negeri Dari 1 Plupuh Sragen.

Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I dan

siklus II. Hasil belajar lompat tinggi gaya straddle pada siklus I dalam kategori

tuntas adalah 65% jumlah siswa yang tuntas adalah 8 siswa. Pada siklus II terjadi

peningkatan prosentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 80%,

sedangkan siswa yang tuntas 18 siswa.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat atau media pembelajaran

yang digunakan. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam

mengembangkan materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi,

kemampuan guru dalam mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam

proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk

menyampaikan materi. Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketersediaan alat atau media

pembelajaran yang menarik dapat juga membantu motivasi siswa belajar siswa

sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Page 72: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru

dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di

lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan

materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana dan

prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik.

Materi tersebut akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat

dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan

demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif,

efektif, dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa melalui

pembelajaran menggunakan alat bantu dalam lompat tinggi gaya straddle dapat

meningkatkan hasil belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian

ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin

menggunakan media pembelajaran menggunakan alat bantu. Bagi guru bidang

studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga, hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjas

khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar lompat tinggi gaya

straddle yang efektif dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta

menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran Penjas yang pada awalnya

membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan. Apalagi bagi guru

yang memiliki kemampuan yang lebih kreatif dalam membuat model-model

pembelajaran yang lebih banyak. Ia dapat menyalurkan kemampuannya tersebut

dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di sekolah dalam upaya meningkatkan

kinerja sebagai seorang pendidik yang profesional dan inovatif.

Dengan diterapkannya model melalui pembelajaran menggunakan alat

bantu untuk peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran lompat tinggi

gaya straddle, maka siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam

proses pembelajaran Penjas. Pembelajaran Penjas yang pada awalnya

membosankan bagi siswa, menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Page 73: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa

terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada

pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaan tindakan

yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat

dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran Penjas (baik proses

maupun hasil) dan peningkatan hasil belajar siswa. Dari segi proses pembelajaran

Penjas, penerapan model melalui pembelajaran menggunakan alat bantu ini dapat

merangsang aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam

pembelajaran Penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan

kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill dan

mengembangkan sikap kompetitif yang kesemuanya ini sangat penting dalam

pendidikan jasmani.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya pada guru SD Negeri Dari 1 Plupuh Sragen sebagai berikut:

1. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

2. Guru hendaknya memberikan pembelajaran kepada siswa dengan permainan

yang sederhana tetapi tetap mengandung unsur materi yang diberikan, agar

siswa tidak terlalu jenuh dan minat mengikuti pembelajaran dengan baik.

3. Guru hendaknya memberikan pembelajaran menggunakan alat bantu yang

sederhana, efisien, efektif, dan tidak memerlukan biaya yang mahal untuk

membuatnya yang dapat dilihat atau dipegang langsung oleh siswa, karena

dapat memotivasi siswa untuk selalu mencoba dan mengulangi secara terus

menerus.

4. Melalui pembelajaran menggunakan alat bantu siswa akan lebih mudah

melakukan dan siswa tidak merasa bosan pada saat menerima pelajaran

penjasorkes khususnya lompat tinggi gaya straddle.

Page 74: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dari 1 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

5. Sebagai seorang guru penjasorkes hendaknya juga harus mempunyai inovasi

dalam gaya mengajar, pemodifikasian dan media pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan.