62
1 Pilar/CommonGoals :MeningkatkanAksesibilitas danKualitasLayananKesehatan . USULAN PROGRAM ACADEMIC LEADERSHIPS GRANT (PROGRAM1-1-6) JUDUL PENELITIAN: Epidemiologi dan Analisis Molekuler Dalam Rangka Preventif danTatalaksana Penderita Kelainan Celah Bibir Dan Langit-Langit Subjudul: A. Pola penurunan Polimorphisme gen TGFα, TGFβ3, MSX1, IRF6, dan BMP4 pada populasi penderita kelainan CB/L NS dengan riwayat keluarga. B. Identifikasi Faktor Risiko Non-Genetik Kejadian Bayi Lahir dengan Celah Bibir dan Langit-langit Pada Wanita Hamil Imunokompromais C. EffekProtaksiMaksiladalamArahAnteroposteriordanPergerakanGigi ImpaksipadaPasienCelahBibirdanLangit- LangitdalamMasaTumbuhKembangBerdasarkanIndikatorSefalometridan BeberapaMarker BiologisSeluler D. Analisiskadarsitokinproinflamasi IL1β, IL-6, TNF-α dan PGE-2 padaibuhamildenganresikomelahirkanbayicelahbibirdanlangit . TIM PENGUSUL : Prof. Dr. Eky S. SoeriaSoemantri, drg., Sp. Ort (K) Dr. Ani Melani Maskoen,drg.,MKes Dr. Endah Mardiati, MS, drg., Sp. Ort (K) Dr. Irna Sufiawati, drg, Sp.PM Dr. Ira Komaradrg., Sp. Perio (K) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

1    

Pilar/CommonGoals :MeningkatkanAksesibilitas danKualitasLayananKesehatan

.

USULAN

PROGRAM ACADEMIC LEADERSHIPS GRANT (PROGRAM1-1-6)

JUDUL PENELITIAN: Epidemiologi dan Analisis Molekuler Dalam Rangka Preventif

danTatalaksana Penderita Kelainan Celah Bibir Dan Langit-Langit

Subjudul:

A. Pola penurunan Polimorphisme gen TGFα, TGFβ3, MSX1, IRF6, dan BMP4 pada populasi penderita kelainan CB/L NS dengan riwayat keluarga.

B. Identifikasi Faktor Risiko Non-Genetik Kejadian Bayi Lahir dengan Celah Bibir dan Langit-langit Pada Wanita Hamil Imunokompromais

C. EffekProtaksiMaksiladalamArahAnteroposteriordanPergerakanGigi ImpaksipadaPasienCelahBibirdanLangit-LangitdalamMasaTumbuhKembangBerdasarkanIndikatorSefalometridanBeberapaMarker BiologisSeluler

D. Analisiskadarsitokinproinflamasi IL1β, IL-6, TNF-α dan PGE-2 padaibuhamildenganresikomelahirkanbayicelahbibirdanlangit .

TIM PENGUSUL : Prof. Dr. Eky S. SoeriaSoemantri, drg., Sp. Ort (K)

Dr. Ani Melani Maskoen,drg.,MKes Dr. Endah Mardiati, MS, drg., Sp. Ort (K)

Dr. Irna Sufiawati, drg, Sp.PM Dr. Ira Komaradrg., Sp. Perio (K)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

2015

!

Page 2: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

2    

HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM ACADEMIC LEADERSHIPS GRANT (PROGRAM 1-1-6)

Judul : Epidemiologi  dan  Analisis  Molekuler  dalam  rangka  preventif  dan  tatalaksana  penderita  Kelainan  Celah  Bibir  dan  Langit-­‐Langit

Pilar/Common Goals : Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Layanan Kesehatan/Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular serta peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

Peneliti /Pelaksana

NamaLengkap : Prof. Dr. Eky S. SoeriaSoemantri, drg., Sp. Ort (K) NIDN/NIP : 0018074902/19490718197802 1001 JabatanFungsional : Guru Besar Departemen : Ortodontik Fakultas : Kedokteran Gigi Nomor HP : 08122325999 AlamatSurel (email) : [email protected] ; [email protected]

Anggota (1)

NamaLengkap : Dr. AniMelani Maskoen,drg.,MKes NIDN /NIP : 0017035382/195303171982032001 Departemen : Oral Biologi/Biokimia Fakultas : Kedokteran Gigi

Anggota (2)

NamaLengkap : Dr. EndahMardiati, MS, drg., Sp. Ort (K) NIDN/NIP : 0003065903/19680812 199802 2001 Departemen : Ortodontik Fakultas : Kedokteran Gigi

Anggota (3)

NamaLengkap : Dr. Irna Sufiawati, drg, Sp.PM NIDN/NIP : 0012086802/195911171989021001 Departemen : DepartemenPenyakitMulut Fakultas : Kedokteran Gigi

Anggota (4) NamaLengkap : Dr. Ira Komaradrg., Sp. Perio (K) NIDN/NIP : 0017115903/195911171989021001 Departemen : Periodontik Fakultas : Kedokteran Gigi

Page 3: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

3    

 

Page 4: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

4    

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GAMBAR v

Ringkasan vi

Bab I Pendahuluan 1

Latar Belakang Penelitian 1

Tujuan Penelitian 4

Manfaat Penelitian 5

Target luaran Penelitian 5

Bab2 TinjauanPustaka 6

Gambaran Klinis dan Epidemiologi Celah Bibir

dan Langit-langit

6

Patogenesis Celah Bibir dan Langit-langit 7

Etiologi Celah Bibir dan Langit-langit 7

Tatalaksana Celah Bibir dan Langit-langit 8

Bab3 Metodepenelitian 13

PopulasidanSampelpenelitian 13

MetodePenelitian 14

Bab 4 Biaya dan jadwal pelaksanaan

15

JadwalPenelitian 15

Lampiran 1. Format Justifikasi Anggaran 18

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

20

DaftarPustaka 21

Lampiran 3. BiodataKetuadanAnggota Tim Peneliti

25

Lampiran 4 Suratpernyataanketuapeneliti

47

Page 5: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

5    

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Berbagai tipe anomali celah bibir dan/atau

langit-langit 6

Gambar2. A. Keadaan segmen rahang atas saat lahir pada penderita celah bibir, alveolus dan langit-langit tidak lengkap. B. keadaan segmen rahang atas setelah dilakukan pembedahan. C. titik-titik adalah gambaran alat ortopedik yang dibuat untuk memperbaiki segmen rahang atas. D. hasil perbaikan segmen rahang atas

11

Gambar3. Salah satukasus yang dirawat dengan facial

mask 12

Page 6: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

6    

RINGKASAN

Celah bibir dengan atau tanpa celah langit-langit (CB/L) merupakan deformitas

kraniofasial yang memberikan pengaruh besar terhadap penderitanya karena akan

menimbulkan masalah psikologis, gangguan makan, gangguan bicara, serta gangguan

pertumbuhan gigi. CB/L merupakan suatu kasus kompleks yang disebabkan oleh adanya

interaksi antara faktor genetik yang multiple dan berbagai faktor non-genetik (lingkungan).

Beberapa gen dipertimbangkan sebagai gen kandidat yang terkait dengan kejadian CB/L

yaitu antara lain gen transforming growth faktor beta 3 (TGFβ3) dan gen muscle segment

homeobox1 (MSX1), Methylene Tetra Hydro FolateReductase (MTHFR) dan beberapa gen

telah terditeksi dengan metoda Genome-wide Association Study(GWAS) adalah gen IRF6,

ABCA4, dan MAFB (Beaty, dkk., 2010).. Faktor non-genetik yang berperan sebagai penyebab

terjadinya CB/L antara lain defisiensi nutrisi (asamfolat, Vitamin B6, dan Zinc serum), virus

rubella, infeksi penyakit menular, gangguan endokrin. Perawatan penderita CB/L harus

dilakukan secara paripurna yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu kedokteran, kedokteran

gigi dan profesi penunjang lainnya. Perawatan ortodonti merupakan salah satu bagian

perawatan yang terpenting dari perawatan CB/L. Pendertia CB/L seringkali mengalami

gangguan tumbuh kembang pada rahang atas. Pada masa lalu perawatan otodonti berupa

penarikan gigi pada daerah celah dilakukan setelah dilakukan bone graft, tetapi hasil

penelitian menunjukkan bahwa penarikan gigi di daerah celah akan menghasilkan penulangan

dan dapat memperkecil lebar celah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui epidemiologi dan melakukan analisis

molekuler terhadap faktor genetik serta pola penurunan beberapa polimorfisme gen dengan

cara menditeksinya pada anggota keluarga penderita dengan riwayat keluarga (diteksi

polimome gen MSX1, TGFalpha, TGFβ3, BMP4, dan IRF6) dan juga faktor non-genetik

yaitu defisiensi nutrisi (asamfolat, Vitamin B6, dan Zinc serum), IgG dan IgM Rubella pada

pasien HIV dan Diabetes Mellitus) sebagai faktor etiologi CB/L, serta penelitian terhadap

tatalaksana CB/L untuk menganalisis efek protaksi maksila dalam arah antero-posterior,

pergerakan gigi impaksi di daerah celah langit-langit, serta efek jaringan pendukung gigi

pada anak dalam masa tumbuh kembang.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional (epidemiologi molekuler) dengan

metode cross sectional dengan rancangan penelitian kasus control dan penelitian

observasional restrospective comparative yang bersifat analitik dengan metode cross

sectional. Penelitian akan dilakukan dalam jangka waktu 4 tahun di beberapa lokasi yaitu di

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Rumahsakit Gigi dan Mulut/Yayasan Pembina Penderita

Page 7: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

7    

Celah Bibir dan celah Langit-langit Bandung, serta di Laboratorium Genetika Molekuler

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Page 8: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

8    

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

Celah oral-fasial, khususnya celah bibir dengan atau tanpa celah langit-langit (CB/L),

merupakan deformitas kraniofasial yang paling sering terjadi yang mengenai 1 dari 700

sampai 1000 kelahiran hidup di seluruh dunia.1 CB/L dapat merupakan salah satu sindrom

dari suatu malformasi atau disebut CB/L sindromik, atau dapat juga merupakan malformasi

tersendiri yang disebut CB/L NS, dan sekitar 70% CB/L adalah non sindromik (NS).Celah

langit-langit (CL) adalah kelainan langit-langit yang dapat hanya terbatas pada uvula saja,

atau meluas sampai langit-langit lunak dan keras. Celah bibir (CB) melibatkan bibir atas dan

atau tanpa meluas ke hidung dan langit-langit.2,3

Prevalensi CB/L bervariasi bergantung kepada jenis ras dan latar belakang etnik, letak

geografis dan status sosioekonomi.1,4Prevalensi kelahiran bayi dengan kelainan CB/L NS di

Indonesia cukup tinggi yaitu sekitar 1,7/1000 kelahiran hidup3, dan di RSHS Bandung

berdasarkan penelitian terdahulu insidensinya sekitar 1,47/1000 kelahiran hidup.5Anomali

bibir dan rongga mulut memberikan pengaruh besar pada penampilan wajah (masalah

psikologis), menyebabkan gangguan makan, serta gangguan bicara. Penderita CB/L juga

akan mengalami gangguan pertumbuhan gigi, seperti terlambatnya erupsi gigi, dan

kehilangan gigi sebelum erupsi.6

CB/L NS merupakan suatu kasus yang kompleks yang ditentukan oleh adanya

interaksi antara faktor genetik yang multiple dan berbagai faktor lingkungan.1,7 Sebanyak

20% dari penderita CB/L pada polulasi yang berbeda mempunyai riwayat keluarga dengan

CB/L, hal ini mengindikasikan bahwa faktor genetik memegang peranan penting dalam

etiologi kelainan ini.7,15 Faktor lingkungan yang berperan sebagai penyebab CB/L NS

diantaranya adalah penyakit infeksi pada awal kehamilan, seperti infeksi virus dan

mikroorganisme lain, atau keterpaparan dengan obat yang berpotensi mutagenik dan

teratogenik.2,8 Pengaruh dari faktor-faktor lingkungan dan interaksinya dengan berbagai gen

yang terlibat pada embriogenesis juga memegang peranan penting dalam perkembangan

CB/L.7,16

Sampai saat ini, gen yang berperan pada kejadian CB/L NS masih dalam perdebatan.

Beberapa gen dipertimbangkan sebagai gen kandidat yang terkait dengan kejadian CB/L.

Gen-gen tersebut diantaranya adalah gen transforming growth faktor beta 3 (TGFβ3), gen

orofacial cleft (OFC1), gen transforming growth faktor α (TGFα), gen methylene

tetrahydrofolate reductase (MTHFR), gen muscle segment homeobox 1 (MSX1), gen retinoic

Page 9: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

9    

acid receptor alpha (RARA), gen orofacial cleft 2 (OFC2) dan gen orofacial cleft 3 (OFC3). 4,16,17Beberapa gen juga telah diteliti dengan metode dan beberapa gen telah terditeksi dengan

metoda Genome-wide Association Study(GWAS) adalah gen IRF6, ABCA4, dan MAFB

(Beaty, dkk., 2010)

Beberapa penelitian genetik pada kelainan CB/L NS populasi Sunda (Bandung) telah

diidentifikasi beberapa gen yang berperan, yaitu regio 3’UTR gen TGFα berperan pada

terjadinya kelainan CB/L NS (Maskoen,AM, 2005). Demikian juga polimorfisme pada gen

MTHFR alel 677T merupakan faktor risiko CB/L NS. Juga telah dilakukan penelitian deteksi

polimorfisme tertentu pada beberapa gen seperti gen RARA, BMP4-1, dengan hasilnya bukan

merupakan faktor risiko pada kejadian CBL NS, meskipun demikian perlu dilakukan

polimorfisme lain pada gen terbut yang jelas terlibat pada proses penutupan celah bibir dan

langit-langit.

Dalam studi tentang populasi Korea, Kim melaporkan bahwa alel G di SfaN1

polimorfisme dari TGFB3 dikaitkan dengan peningkatan risiko bibir sumbing nonsindromik

dengan atau tanpa celah langit-langit. Pada penelitian Populasi di Jepang, dilakukan

pengambilan sampel darah dari 20 keluarga dengan bibir sumbing nonsindromik dengan atau

tanpa langit-langit, analisis dengan menggunakanTGFB3 penanda polimorfik. Berdasarkan

hasil penelitian tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa baik TGFB3 gen itu sendiri atau

sekuens DNA yang berdekatan dapat berkontribusi bagi perkembangan celah bibir dan langit-

langit.

Belum diketahuinya gen yang dominan dalam patogenesis CB/L NS dapat saja terjadi

karena keterlibatan beberapa gen secara bersamaan atau interaksi antar gen. Salah satu

penelitian yang telah dilakukan antar gen yang terlibat pada kelainan CB/L NS adalah

terdapat bukti adanya asosiasi gen MSX1 dan gen TGFβ3 pada kelainan CB/L NS.

Faktor non-genetik yang berperan sebagai penyebab terjadinya celah bibir yaitu

defisiensi nutrisi (asam folat), zat kimia/obat-obatan, virus rubella, radiasi, infeksi penyakit

menular, gangguan endokrin, merokok dan alkohol, serta trauma (trauma mental dan trauma

fisik) (Wong & Haqq, 2004)

Penelitian terdahulu melaporkan adanya kejadian bayi lahir dengan celah langi-langit

yang dilahirkan oleh wanita imunokompromais. Diabetes Mellitus dan Hipertensi dilaporkan

berperan terhadap kelainan celah bibir dan langit-langit(Spilson et al., 2001). Kejadian bayi

lahir dengan celah langi-langit yang dilahirkan oleh wanita HIV-positif juga telah dilaporkan

(James et al, 2014). Penyebab celah langit-langit yangterjadipada bayi baru lahir tersebut

tidak diketahui dengan pasti, tetapi diduga karena berbagai faktor.Zat kimia atau obat -obatan

Page 10: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

10    

lain yang bersifat teratogenik seperti antiretrovirus (ARV), insulin, alkohol, kaffein, steroid,

dan lain-lain yang dikonsumsi pada masa kehamilan trimester pertama dapat meyebabkan

terjadinya celah bibir/langit-langit. Obat antiretrovirus (ARV) yang dikonsumsi ibu hamil

diduga dapat meningkatkan risiko kelahiran dini, bayi lahir dengan berat badan rendah,

sampai mengakibatkan anak cacat lahir. Salah satu obat antiretrovirus yaitu Efavirenz (EFV)

telah terbukti efektif untuk terapi infeksi HIV, namun mempunyai efek samping teratogenik

tinggi. Beberapa kasus cacat lahir pada bayi baru lahir dari wanita yang mendapat terapi EFV

pada trimester pertama kehamilan telah dilaporkan. (Ford et al., 2011; Cartsos et al., 2012;

Vrouenraets et al., 2007).

Defisiensi nutrisi yang kurang pada masa kehamilan juga merupakan satu hal

penyebab terjadinya celah bibir/langit-langit, khususnya defisiensi asam folat dan vitamin B6.

Absorpsi yang buruk, kurangnya asupan, dan kebutuhan nutrisi yang meningkat berkontribusi

terhadap terjadinya defisiensi nutrisi pada wanita hamil imunokompromais. Kekurangan

mikronutrien dapat terjadi di awal perjalanan infeksi HIV, terutama pada wanita hamil (Friis

et al., 2002). Oleh karena itu defisiensi nutrisi pada wanita hamil HIV-positif dapat

meningkatkan risiko terjadinya celah bibir/langit-langit pada bayi yang dilahirkannya.

Penderita diabetes mengalami gangguan metabolisme glukosa yang mungkin terkait dengan

peningkatan risiko untuk celah di daerah orofacial (Moore et al, 2000;. Aberg et al., 2001;

Spilson et al., 2001).

Wanita hamil dilaporkan menghadapi berbagai stressor psikososial dan mengalami

tekanan psikologis yang signifikan, termasuk wanita HIV-positif (Jones, 2008) dan wanita

dengan Diabetes Mellitus(Lydon, 2012). Stress psikologis yang timbul dapat menyebabkan

stimulasi fungsi korteks adrenal untuk mensekresi hidrokortison sehingga akan meningkat di

dalam darah dan dapat berakibat menganggu pertumbuhan. Faktor risiko lain yang dapat

menyebabkan kelainan celah bibir pada bayi baru lahir adalah kebiasaan buruk seperti

merokok dan alkohol (Lorente, 2000). Faktor ini mempertinggi insiden terjadinya celah

mulut. Selain itu, wanita hamil berisiko terinfeksi virus Rubella. Infeksi virus rubella diduga

juga dapat menyebabkan cacat pada bayi baru lahir (Cheng, 2003).

Perawatan pada penderita celah bibir dan langit-langit harus dilakukan secara

paripurna (team approach) yaitu terdiri dari petugas perawatan medis dan non-medis, dari

berbagai disiplin ilmu kedokteran, kedokteran gigi dan profesi penunjang lainnya yang telah

mendapat pendidikan, latihan atau pun pengalaman di bidang perawatan penderita celah

bibir dan celah langit-langit. Petugas perawatan medis terdiri dari berbagai keahlian yang erat

kaitannya dengan pemulihan kesehatan penderita celah bibir dan celah langit-langit,

Page 11: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

11    

sedangkan petugas perawatan non-medis terdiri dari para ahli yang dapat memulihkan

gangguan mental-emosional-sosial dan gangguan bicara.

Spesialis ortodonti merupakan salah satu bagian dan termasuk bagian terpenting

dari tim paripurna ini. Sejak awal Spesialis ortodonti terlibat dalam perawatan penderita

celah bibir dan langit2 yaitu memonitor keadaan perkembangan orofasial dan bicara. Secara

umum, spesialis ortodonti akan berhubungan dengan penderita celah bibir dan celah langit-

langit lebih sering dan dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan spesialis

lain dalam tim paripurna. Sebagai anggauta tim paripurna, spesialis ortodonti mempelajari

tumbuh kembang kraniofasial dengan perhatian khusus pada gigi geligi, oklusi dan

pertumbuhan fasial dan akan ikut serta berpartisipasi dalam evaluasi dan perencanaan

perawatan penderita secara menyeluruh dan akan membuat rencana perawatan pada setiap

tahap pertumbuhan dan perkembangan individu penderita celah bibir dan celah langit-langit

tersebut.

Pasien pendertia celah langit dan celah bibir seringkali mengalami gangguan tumbuh

kembang pada rahang atas. Hambatan tumbuh kembang rahang kearah anterior serta

hambatan erupsi gigi didaerah impaksi, masalah pada jaringan pendukung gigi serta

kesehatan jaringan mulut pasien. Gigi yang mengalami impaksi biasanya adalah gigi dimana

terletak pada daerah celah yaitu gigi insisif lateral dan gigi kaninus. Pada masa lalu penarikan

gigi pada daerah celah dilakukan setelaah dilakukan bone graft, tetapi hasil penelitiain

menunjukkan bahwa penarikPerawatan penderita celah bibir dan langit-langit harus

dilakukan secara paripurna (team approach) yaitu terdiri dari tenaga medis dan non-medis,

berbagai disiplin ilmu kedokteran, kedokteran gigi dan profesi penunjang lain yang telah

terlatih dalam merawat penderita celah bibir dan celah langit-langit. Tenaga medis terdiri

dari berbagai keahlian yang erat kaitannya dengan pemulihan kesehatan penderita celah bibir

dan celah langit-langit, sedangkan petugas non-medis terdiri dari para ahli yang dapat

memulihkan gangguan mental-emosional-sosial dan gangguan bicara.

Spesialis ortodonti merupakan salah satu bagian dan termasuk bagian terpenting dari tim

paripurna ini. Sejak awal spesialis ortodonti terlibat dalam perawatan penderita celah bibir

dan langit2 yaitu memantau tumbuh kembang orofasial dan kemampuan bicaranya. Secara

umum, spesialis ortodonti akan berhubungan dengan penderita celah bibir dan celah langit-

langit dalam jangka waktu lebih lama dibandingkan dengan spesialis lain, karena ortodontis

akan memantau tumbuh kembang struktur dento-fasial pasien, melakukan perawatan

modifikasi pertumbuhan terutama pertumbuhan maksila serta perawatan gigi pasien,

sehingga diperoleh estetika wajah yang harmonis dan oklusi gigi yang baik.

Page 12: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

12    

Pasien pendertia celah langit dan celah bibir seringkali mengalami gangguan tumbuh

kembang pada rahang atas. Hambatan tumbuh kembang rahang kearah anterior serta

hambatan erupsi gigi didaerah impaksi, masalah pada jaringan pendukung gigi serta

kesehatan jaringan mulut pasien. Gigi yang mengalami impaksi biasanya adalah gigi dimana

terletak pada daerah celah yaitu gigi insisif lateral dan gigi kaninus. Pada masa lalu penarikan

gigi pada daerah celah dilakukan setelaah dilakukan bone graft, tetapi hasil penelitiain

menunjukkan bahwa penarikan gigi di daerah celah akan menghasilkan penulangan dan dapat

memperkecil lebar celah.

Kajian komprehensif Epidemiologi dan Analisis Molekuler Dalam Rangka Preventif dan

Tatalaksana Penderita Kelainan Celah Bibir dan Langit-Langitperlu dilakukan untuk

memutus mata rantai permasalahan tersebut. Kajian ini akan menghasilkan faktor penyebab,

efek obat dan pengelolaan pada pemnderita celah bibir dan langit-langit sehingga

penanggulangannya dapat dilakukan secara terpadu

1.2 TUJUAN PENELITIAN

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui epidemiologi dan melakukan

analisis molekuler terhadap faktor genetik dan non-genetik penyebab celah bibir dan langit-

langit dalam rangka tindakan preventif dan tatalaksana secara komprehensif.

Secara khusus, tujuan penelitian terbagi atas 3 penelitian yang akan dilakukan dalam jangka

waktu 4 tahun, yaitu:

Penelitian I: Untuk menentukan pola penurunan polimorfisme gen TGFα, gen TGFβ3, gen

MSX1 dan gen IRF6 , BMP4, pada populasi penderita kelainan CB/L NS dengan riwayat

keluarga.

Penelitian II: Untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor risiko non-genetik kejadian

celah bibir dan langit-langit pada wanita hamil dengan HIV-positifdan Diabetes

Melitusdengan menganalisis profil indikator nutrisi (Vit B6, Asam Folat, Zinc serum) dan

hubungannya dengan tingkat keparahan kelainan sistemik (CD4 dan kadar gula darah)

Penelitian III: Untuk mengetahui peningkatan proses penulangan pada perawatan pasien

celah bibir dan langit unilateral dengan protaksi maksila dan retraksi gigi di daerah alveolar

berdasarkan marker bone formation Cbfa1, osterx dan osteocalcin

Penelitian IV: Untuk mengetahuikadar sitokin proinflamasi IL1β, IL-6, TNF-α dan PGE-2

pada ibu hamil untuk menganalisa resiko kejadian celah bibir dan langit .

Page 13: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

13    

1.3 MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat ilmiah: Hasil penelitian diharapkan dapat membantu untuk menjelaskan

patogenesis dari celah bibir dan langit-langit dengan mengetahui interaksi antara faktor

etiologi (genetik dan non-genetik) sebagai dalam upaya untuk pencegahan kejadian celah

bibir dan langit-langit.

2. Manfaat praktis: Dengan mengetahui faktor risiko celah bibir dan langit-langit atas dasar

pengaruh lingkungan (non-genetik) diharapkan akan membantu dalam konseling dan

pengembangan langkah-langkah pencegahan kejadian kelainan bawaan celah bibir dan

langit-langit di masa depan, serta tatalaksananya secara komperehensif.

1.4 Peta Jalan Kegiatan

Tabel 1.2.1. Penelitian yang terkait topic (tolong ditambahin dg artikel2 yg terkait program kita)

No Judul Tahun Keterangan Bidang kajian

Peran Polimorfisme gen Transforming Growth Factors Alpha pada Penderita Celah Bibir dengan atau tanpa Celah Langit-langit Nonsindromi

2005 Disertasi

Pengaruh Perawatan Skeling Dan Root PlaningPada Ibu Hamil Terhadap Marker InflamasiIL-1danKelahiran Prematur/ Bayi Berat Lahir Rendah

2014 Kondisi kesehatan Ibu Hamil

The molecular mechanism of HIV-induced adherens junctions disrupted and facilitates HSV infection and spread within the mucosal epithelium.

2014 -2015 Penelitian Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional, DIKTI

Peran Gen MSX1dan Gen TGFβ 3 Pada Kelainan Celah Bibir dengan atau tanpa Celah Langit-langit Nonsindromik Populasi Deutromelayu

2010 Stranas DIPA Unpad

Peran Polimorfisme A104G Pada Regio Intron3 Gen Transforming

2010 Tesis: Maskoen,AM1,Andy Tajrin2,

Page 14: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

14    

Growth Factor Betha 3 Pada Penderita Celah Langit-langit Nonsindromik Populasi Deuteromelayu

Mangundjaja,S3

Hubungan Variasi Genetik C101G Regio Ekson 1 Gen MSX1 dengan Kejadian Celah Bibir dengan Celah Langit-langit Nonsindromik (CB/L NS) Populasi Deuteromelayu

2010 Tesis : Ani Melani Maskoen1,Saskia L.Nasroen2, Harmas Yazid2

1Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran Gigi UNPAD 2Departemen Bedah Mulut Fakultas Kdokteran Gigi UNPAD

Interaksi Polimorfisme Retinoic Acid Receptor Alpha Dengan Transforming Growth Factor Alpha Pada Penderita Celah Bibir/Langit-langit Non Sindromik Populasi Deuteromelayu (Valentino)

2012 Tesis : Ani Melani Maskoen1,Valentino2, Harmas Yazid2

Peran Polimorfisme A104G Pada Regio Intron3 Gen Transforming Growth Factor Betha 3Pada Penderita Celah Langit-langit Nonsindromik Populasi Deuteromelayu

2010 Tesis: Maskoen,AM1,Andy Tajrin2, Mangundjaja,S3

Hubungan Variasi Genetik C330T Regio Ekson 1 Gen MSX1 dengan Kejadian Celah Bibir dengan Celah Langit-langit Nonsindromik (CB/L NS) Populasi Deuteromelayu

2010 Tesis, Ani Melani Maskoen1,Saskia L.Nasroen2, Harmas Yazid2

Kontribusi Genotip Maternal Methylenetetrahydrofolate Reductase (MTHFR) pada Risiko Celah Bibir dengan atau tanpa Celah Langit-langit Nonsindromik ()

hibah Risbiniptekdok

Page 15: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

15    

1.5 Tujuan Khusus penelitian

Menghasilkan teori dan metoda perawatan penderita celah bibir dan langit langit yang sesuai dengan kondisi Indonesia, khususnya Jawa Barat.

1.6. Luaran penelitian

Kegiatan 2015 2016 2017 2018

Seminar internasional

Membuat manuscript

Satu APCA internasional

Dua penelitian Satu penelitian

Publikasi international di jurnal terndex

1 Publikasi (AM) (draft 1, submit diterima)

1 Publikasi (M) ( draft 1, submit diterima)

1 Publikasi ( IS) ( draft 1, submit diterima)

1 Publikasi ( ESS, EM) ( draft 1, submit diterima)

Buku teks manuscript manuscript 1 buku teks (draft)

1 buku teks (terbit)

Proses pengajuan professor (minimal)

Persiapan Proses fakultas dan universitas 1 profesor baru

Proses dikti 2 profesor baru

Keterangan: ESS: Eky S. Soeria Soemantri, AM= Ani Melani, IS: Irna Sufiawati, IK= Ira Komara, EM= Endah Mardiati)

Page 16: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

16    

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 GAMBARAN KLINIS DAN EPIDEMIOLOGI CELAH BIBIR DAN CELAH

LANGIT-LANGIT (CB/L)

Secara klinis, kelainan CB/L NS mempunyai variasi luas, mulai dari bentuk ringan

yaitu indentasi bibir, uvula bifida, dan celah langit-langit submukosa, sampai yang berat

yaitu kelainan yang meluas ke hidung serta langit-langit. Celah langit-langit (CL) adalah

kelainan langit-langit yang dapat hanya terbatas pada uvula saja, atau meluas sampai

langit-langit lunak dan keras. Celah bibir (CB) melibatkan bibir atas dan atau tanpa

meluas ke hidung dan langit-langit.2,3

 

Gambar 1. Berbagai tipe anomali celah bibir dan/atau langit-langit

CB/L merupakan kasus yang sering terjadi yaitu sekitar 45%-50%, sedang celah

langit-langit (CL) 25%-30% dan celah bibir (CB) 25%.3,5 Frekuensi kejadian CB/L pada

laki-laki dua kali lipat wanita, sebaliknya CL saja lebih sering pada wanita15,16 CB

tengah jarang terdapat dibandingkan CB di bagian sisi, unilateral maupun bilateral, CB/L

lebih sering pada sisi kiri wajah. Rasio antara CB kiri unilateral, CB kanan unilateral

dan CB bilateral adalah 6:3:1. Insidensi CB/L bervariasi bergantung kepada jenis ras

dan latar belakang etnik, letak geografis dan status sosioekonomi.1,4Sedangkan frekuensi

kejadian CB/L ini pada populasi Indonesia belum ada yang melaporkan, hal tersebut

disebabkan karena pencatatan kejadian CB/L di pusat kesehatan tidak terdokumentasi

dengan baik,

Page 17: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

17    

2.2 PATOGENESIS CELAH BIBIR DENGAN ATAU TANPA CELAH LANGIT-

LANGIT

Terdapat beberapa teori yang menerangkan tentang perkembangan embrional

kelainan CB/L, patogenesis CB/L, serta teori-teori yang mengemukakan tentang

patogenesis CB/L. Sampai saat ini patogenesis dari CB/L belum dapat disimpulkan

dengan baik.

Teori tentang patogenesis CB/L antara lain adalah teoiri dari perkembangan

embrional CB/L. Sebuah teori lain menerangkan tentang mekanisme terjadinya CB/L

yaitu teori penguatan oleh jaringan mesodermal pada membran brankialis dan gabungan

teori fusi dengan teori penetrasi mesoderm.Teori fusi dan teori klasik menyatakan bahwa

celah bibir terjadi akibat kegagalan penyatuan antara prosesus maksilaris dengan

prosesus nasalis medialis. Gabungan teori fusi dan teori penetrasi mesoderm diajukan

pertama kali oleh Patten.19

1.3 ETIOLOGI CELAH BIBIR DAN CELAH LANGIT-LANGIT (CB/L)

Celah bibir dan celah langit-langit adalah suatu kelainan bawaan yang terjadi pada

bibir bagian atas serta langit-langit lunak dan langit-langit keras mulut. Etiologi kelainan

bawaan ini belum dapat diketahui secara pasti, tetapi diduga multifaktorial yaitu faktor

genetik dan non-genetik.

2.3.1 Aspek Genetik CB/L NS

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian untuk mengungkap faktor genetik

yang berperan pada terjadinya CB/L NS. Penelitian pertama kali dilakukan pada gen-

gen yang membawa kode genetik faktor pertumbuhan yang terlibat pada proses

perkembangan fasial. Maka didapat beberapa kandidat gen yang diduga merupakan

faktor genetik yang berhubungan dengan kejadian CB/L, dan dilakukan pada beberapa

penelitian yang berbeda. Gen-gen tersebut diantaranya adalah gen transforming

growth faktor beta 3 (TGFβ3), gen orofacial cleft (OFC1), gen transforming growth

faktor α (TGFα), gen methylene tetrahydrofolate reductase (MTHFR), gen muscle

segment homeobox 1 (MSX1), gen retinoic acid receptor alpha (RARA), gen orofacial

cleft 2 (OFC2) dan gen orofacial cleft 3 (OFC3). 4,10,11 Peneltian terkini menunjukkan

bahwa kombinasi genetik dari varian yang jarang gen TGFα dan MSX1 dapat

meningkatkan resiko terjadinya celah langit-langit sampai 9,7 kali, hal ini menunjukkan

adanya interaksi antar gen sacara signifikan pada etiologi CB/L NS.10 Adanya Linkage

Page 18: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

18    

Disequilibrium (LD) yang signifikan ditemukan antara CB/L NS dengan MSX1 maupun

TGFβ3, dan antara CL NS dan MSX1.11

Gen MSX1 pada manusia (juga dikenal sebagai HOX7,OFC5 dan HYD1)

dipetakan dalam 4p16, terdiri atas dua ekson dan sebuah intron.4,7 Dalam beberapa

tahun terakhir ini, gen MSX1 muncul sebagai kandidat kuat pada CB/L NS berdasarkan

terjadinya celah langit-langit sekunder komplit, kegagalan komplit pada perkembangan

gigi-gigi insisivus berdasarkan percobaan pada miceknockout. 4,12

Penelitian secara molekuler telah dilakukan terhadap pasien dengan celah bibir

dengan atau tanpa celah langit yang menunjukkan terjadinya mutasi terhadap 30 buah

gen (Pegelow, dkk., 2008). Polimorfisme gen yang berhubungan dengan celah bibir

dengan atau tanpa celah langit nonsidromik telah teridentifikasi oleh metode Genome-

wide Association Study (GWAS) berupa gen IRF6, ABCA4, dan MAFB (Beaty, dkk.,

2010).

i. Aspek Non-Genetik (Lingkungan)

Faktor non-genetik atau lingkungan yang berperan sebagai penyebab

terjadinya celah bibir yaitu defisiensi nutrisi (asam folat), zat kimia/obat-obatan, virus

rubella, radiasi, infeksi penyakit menular, gangguan endokrin, merokok dan alkohol,

serta trauma (trauma mental dan trauma fisik) (Wong & Haqq, 2004)

2.4 TATALAKSANA CELAH BIBIR DAN CELAH LANGIT-LANGIT (CB/L)

Beberapa pusat rehabilitasi penderita celah bibir dan celah celah langit-langit

membuat suatu tahapan dari perawatan. Protokol perawatan ini sangat tergantung dari

tim yang membuatnya dan berisi tahapan perawatan secara interdisipliner dengan

mengacu kepada teori, teknik dan waktu dimulainya perawatan yang telah disepakati

oleh masing-masing disiplin ilmu dalam tim paripurna tersebut, tujuannya adalah untuk

mempermudah prosedur, menyamakan visi mengenai teknik serta mempermudah

prosedur evaluasi.

Menurut Bergland, Dahl dan Thilander (1985), penanganan penderita celah bibir

dan celah langit-langit secara ortodonti dapat dibagi dalam dua tahap, yaitu :

1. Periode lahir, geligi sulung dan geligi campuran

2. Periode geligi tetap

Page 19: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

19    

Pada kedua periode ini, dilakukan teknik perawatan yang berbeda sesuai dengan

kelainan masing-masing individu.

Maloklusi pada anak dengan celah pada bibir atau langit-langit akan berbeda

dengan maloklusi pada anak normal tergantung dari etiologi dan patogenesisnya,

sehingga tatalaksana perawatan ortodonti memerlukan prosedur yang khusus.

Perbedaan juga timbul diantara tiga tipe celah, akan tetapi perbedaan tipe celah tidak

menghasilkan respon yang sama terhadap perawatan. Perawatan ortodonti atau

orthopedi maksiler pada anak dengan celah langit-langit dapat dimulai sebelum atau

sesudah pembedahan, tergantung pada kebutuhan dan derajat keparahan anomali

(Coccaro dan Valauri dalam Converse, 1977).

Tujuan utama perawatan pada tahap periode lahir, geligi sulung dan geligi

campuranadalah untuk memperbaiki lengkung maksila dalam posisi harmonis dengan

mandibula, hal ini akan mempengaruhi oklusi normal pada periode perkembangan

selanjutnya dan mengurangi resiko perubahan sekunder. Pola fungsional dari bibir dan

lidah akan mendapat keuntungan dalam perbaikan periode ini (Bergland, Dahl dan

Thilander, 1985).

Dalam tim paripurna bayi yang baru lahir pertama kali dilihat oleh ahli bedah

dan ahli ortodonti diikuti oleh pekerja sosial. Ahli bedah akan menjelaskan waktu dan

metode operasi. Penjelasan selanjutnya diberikan oleh pekerja sosial, yang juga akan

mengevaluasi apakah diperlukan pertolongan lainnya. Dalam periode bayi yang baru

lahir, beberapa peneliti seperti Mc.Neil (1956) dan Burston (1958) menganjurkan

penggunaan obturator (feeding plate) guna membantu pemberian makanan,

memperbaiki fungsi bicara, mempertahankan lebar lengkung maksila dan susunan gigi

serta memperbaiki pertumbuhan langit-langit (dalam Converse, 1977). Baal et. al

(1989) menganjurkan penggunaan obturator untuk tujuan yang sama (Gambar 2).

Obturator tersebut adalah suatu alat dari akrilik keras dan akrilik lunak yang akan

digunakan untuk menutupi celah langit-langit dan linggir alveolar.

Keuntungan dari perawatan dini adalah bayi yang baru lahir akan menerima alat

lebih mudah. Alat ini diberikan karena beberapa alasan. Yang pertama untuk

memperbaiki kondisi alamiah rongga mulut, karena dengan adanya alat ini celah

antara hidung dan mulut menjadi terpisah. Dengan pemakaian alat ini masalah dalam

pemberian makanan akan berkurang. Dengan alat terletak pada tempatnya, anak akan

mengisap dengan jumlah yang cukup dari ujung dot yang pendek, karena mengisap

susu ibu seringkali tidak mungkin pada kasus celah bibir dan celah langit-langit. Selain

Page 20: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

20    

itu keuntungan lainnya adalah alat ini berguna untuk mencegah kebiasaan lidah

diletakan pada celah, sehingga tanpa intervensi dari lidah celah dapat berkurang

besarnya. Diduga alat ini akan memperbaiki susunan dari segmen maksila. Dengan

terapi ini celah pada linggir alveolar berkurang besarnya, sehingga ahli bedah lebih

mudah dalam memperbaiki bibir dengan ketegangan yang berkurang dari jaringan

parut sehingga hasilnya secara estetik lebih baik.

Anak akan memakai alat tersebut sampai berumur kira-kira 14 – 16 bulan. Pada

saat itu gigi molar sulung erupsi dan akan menyebabkan alat tersebut tidak stabil.

Kebanyakan anak pada usia ini sudah mengetahui bahwa mereka mempunyai benda

asing dalam mulut dan mereka mencoba mempermainkan dengan

menyembunyikannya. Hal ini menyebabkan sulitnya mencapai perawatan yang efektif.

Alat ini diganti beberapa kali selama pertumbuhan anak.

Pada kasus celah bibir dan langit-langit bilateral seringkali premaksila menonjol

keluar dan retroposisi tanpa pembedahan diindikasikan pada pasien celah bilateral

dengan protrusi premaksila. Diperlukan alat semacam headgear/headcup supaya

premaksila dapat mundur ke belakang sehingga operasi dapat dilakukan dengan lebih

mudah (Gambar 3).

Manipulasi tanpa pembedahan pada segmen rahang atas lebih sering disebut

perawatan ortopedik prabedah (presurgical orthopedics) dibandingkan perawatan

ortodontik. Dalam periode ini diperlukan perawatan ortodonti untuk memperbaiki

gigitan silang anterior yang disebabkan oleh kolapsnya maksila. Mc.Neil (1956),

Nordin (1957), Schrudder dan Stellmach (1959) mengemukakan bahwa konstriksi

maksila tidak dapat dihindari setelah tindakan penutupan celah bibir (dalam Converse,

1977). Yang paling sering dilakukan pada tahap ini adalah mereposisi segmen maksila

ke dalam lengkung yang normal terutama pada celah bibir, alveolus dan langit-langit

unilateral dan bilateral yang lengkap.

Tahapan ini biasanya dilakukan pada tahap geligi sulung dan geligi campuran dan

tujuan utamanya untuk memperbaiki lengkung celah rahang atas dalam hubungannya

secara harmonis dengan rahang bawah. Hal ini akan menghasilkan perkembangan

gigitan antara rahang atas dan rahang bawah yang normal. Pola fungsional dari bibir

dan lidah juga akan memperoleh keuntungan karena perbaikan ini (Bergland, Dahl dan

Thilander, 1985; Shprintzen dan Bardach, 1995). Berbagai tipe dari pelat intraoral

digunakan dalam usaha mereposisi segmen rahang atas, antara lain pelat tanpa alat

tambahan, splint ekspansi, pelat ekspansi atau alat ekspansi lingual dengan pegas

Page 21: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

ii    

tambahan (Gambar 4) Beberapa ahli ortodonti dan ahli bedah mengunakan pelat ini

secara rutin, akan tetapi ada bukti bahwa dalam beberapa keadaan perawatan ortopedik

prabedah ini tidak diperlukan dan tidak menolong dalam memperbaiki segmen rahang

atas. Untuk alasan ini, tidak direkomendasikan untuk menggunakan prosedur ini pada

semua pasien unilateral dan bilateral yang lengkap.

Penelitian yang dilakukan oleh Huddart (1974), Ross dan MacNamara (1994)

dengan melakukan perbandingan pasien yang dirawat pada pusat perawatan yang sama

dengan dan tanpa ortopedik pra pembedahan tidak menunjukkan keuntungan dari

intervensi tersebut. Pemakaiana alat ortodontik prabedah sekarang kelihatannya lebih

diarahkan untuk perkembangan alat-alat yang memberikan kontrol yang lebih langsung

dan tepat untuk segmen maksila baik sebelum maupun setelah pembedahan (Latham,

1980). Perluasan cetakan nasal pada alat ortopedik telah memperluas tujuan-tujuan

perawatan sehingga mencakup peningkatan estetik nasal setelah reparasi primer

(Grayson et al. 1999, Maull et al. 1999). Meskipun demikian, dari semua protokol

ortodontik yang saat ini digunakan, pemakaian alat ini sangat tidak pasti akibat

masalah-masalah umum yang telah digambarkan di atas, tidak terdapat evaluasi jangka

panjang dari hasil perawatan, tidak ada penelitian terkontrol, dan kegagalan untuk

memperlihatkan bahwa beban tambahan dari perawatan yang ada dalam metode-

metode ini menghasilkan keuntungan-keuntungan jangkap panjang yang lebih baik

daripada yang tersedia melalui prosedur yang lebih murah dan kurang mendalam.

Meskipun sejumlah upaya awal telah dilakukan untuk mengungkap masalah ini (Wood

et al. 1997), merupakan hal yang mendesak untuk teknik-teknik ini untuk melakukan

dokumentasi terstandardisasi, untuk melakukan audit intra dan inter pusat penelitian

terhadap hasil akhir penelitian dan berpartisipasi dalam percobaan kontrol acak. Hingga

saat ini, satu-satunya percobaan acak dari ortopedi pra bedah yang dilaporkan tidak

mengungkap keuntungan apapun tetapi memang mendokumentasikan beban ekonomi

dari perawatan (Kuijpers-Jagtman dan Prahl, 1996).

Page 22: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

iii    

Gambar 2. A. Keadaan segmen rahang atas saat lahir pada penderita celah bibir, alveolus dan langit-langit tidak lengkap. B. keadaan segmen rahang atas setelah dilakukan pembedahan. C. titik-titik adalah gambaran alat ortopedik yang dibuat untuk memperbaiki segmen rahang atas. D. hasil perbaikan segmen rahang atas ( Rosenstein, 1985).

Perawatan ortodonti biasanya dimulai dengan ekspansi rahang atas ke lateral.

Pada kasus CB//L unilateral lengkap, ekspansi harus dapat mempengaruhi koreksi

unilateral yang ditujukan untuk mereposisi sebagian segmen rahang atas. Ekspansi

sagital rahang atas dapat dilakukan bersamaan dengan ekspansi transversal dengan

menggunakan alat yang didisain khusus. Pada kasus dimana relasi sagital yang parah

dapat digunakan traksi ektra oral seperti facial mask untuk merangsang pertumbuhan

rahang atas ke depan .

Gambar 3. Salah satu kasus yang dirawat dengan facial mask(Bergland, et al., 1985)

Pada usia 16 – 18 tahun, koreksi pembedahan terakhir dilakukan yaitu osteotomi

atau pembedahan rahang, koreksi septum nasal dan koreksi bibir, tergantung dari

keinginan pasien. Jika relasi sagital rahang atas dan bawah cukup besar, dapat

dilakukan bedah orthognati atau osteotomi, dimana ahli bedah dan ahli ortodonti

bekerja sama dalam penanganan kasus ini.

Page 23: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

iv    

Ross (1987a, 1987b, 1987c, 1987d) melaporkan didasarkan pada 1600

sefalometri radiografi dari 15 pusat perawatan di seluruh dunia dan menyatakan bahwa

insidensi retrusi maksila yang memerlukan pembedahan ortognatik tahap akhir adalah

sekitar 25%. Demikian pula, Mars et al. (1992) dalam evaluasi mereka pada model

studi gigi dari pasien berusia 9 tahun dari enam pusat perawatan berbeda menemukan

kisaran 10% hingga 50% pasien memperlihatkan indikasi jelas keperluan pembedahan

ortognatik pada akhirnya, bergantung pada pusat perawatan secara individual.

Seluruh prosedur perawatan ortodonti yang dilakukan disini ditujukan untuk

memperoleh fungsi dan estetik yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerja sama

terutama antara spesialis ortodonti, ahli bedah dan spesialis prosthodonti.

Page 24: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

v      

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 DESAIN PENELITIAN

Penelitian Idan: Merupakan penelitian deskriptif laboratories dengan metode cross

sectional.

Penelitian II: Merupakan penelitian Quasi eksperimental

Penelitian III dan IV: Merupakan penelitian observasional dengan metode cross

sectional.

3.2 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Penelitian I:

Subjek penelitian adalah penderita CB/L dan keluarga yang terdaftar di Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit (YPPCBL), Sampel diambil dari 5 keluarga dengan riwayat CBL lebih dari satu orang. Penelitian II: Populasi adalah pasien yang datang ke Klinik Teratai dan Endokrinologi RSHS Bandung. Sampel dipilih secara purposive sampling dan 30 wanita hamil HIV (+), 30 wanita hamil dengan DM, dan 30 orang individu sehat sebagai kontrol,yang telah memenuhi kriteria inklusi yang telah ditentukan. Kriteria inkulsi meliputi wanita hamil dengan HIV-positive yang mendapat pengobatan ARV, wanita hamil dengan Diabetes Mellitus, bersedia berpartisipasi (menjadi subyek) dalam penelitian dengan menandatangani informed consent. Penelitian III:

Populasi penelitian penderita CB/L yang datang ke Rumah sakit Gigi dan Mulut (RSGM) FKG Unpad dan Yayasan Penderita Celah Bibir dan Langit-langit/ FKG Unpadpada usia pertumbuhan pubertas (9-14 tahun). Sampel adalah dilakukan perawatan dengan alat myofunctional (facial Mask) dan alat cekat (fixed appliance).

Penelitian IV:

Populasi adalah pasien yang datang ke Klinik Teratai dan Endokrinologi RSHS Bandung. Sampel dipilih secara purposive sampling dan 30 wanita hamil HIV (+), 30 wanita hamil dengan DM, dan 30 orang individu sehat sebagai kontrol,yang telah memenuhi kriteria inklusi yang telah ditentukan. Kriteria inkulsi meliputi wanita hamil dengan HIV-positive yang mendapat pengobatan ARV, wanita hamil dengan Diabetes Mellitus, bersedia berpartisipasi (menjadi subyek) dalam penelitian dengan menandatangani informed consent. Dilakukan pemeriksan sitokin proinflamasi IL1β, IL-6, TNF-α dan PGE-2 pada ibu hamil untuk menganalisa resiko kejadian celah bibir dan langit .

.

Page 25: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

vi    

3.3. METODE PENELITIAN

Penelitian I: Sampel darah vena yang diambil dari penderita yang melakukan operasi

perbaikan di Bagian Bedah Mulut dan Maksilofasia juga keluarganya 3 generasi ke

atas, dan juga dapat diperoleh pada saat bakti sosial yang dilakukan dengan bantuan

kandidat doktor yang terlibat pada penelitian ini.

Penelitian II: Sampel dari darah vena yang diambil dari penderita HIV dan DM, serta

individu sehat dikumpulkan untuk dilakukan pemeriksaan Hematologi Lengkap,

Vitamin B6, Asam Folat, Zinc, CD4, Kadar gula darah dan Hb, serta pemeriksaan IgG

dan IgM virus Rubella.

Penelitian III:Pada sampel dilakukan pengambilan roentgen foto sefalometri dan

pengukuran sudut dan jarak dengan gabungan metode Steiner, Downs, Witts dan

Rickets dan dilakukan pengukuran sefalometri sebelum dan setelah perawatan.

Perbedaan pengukura Hasil pengukuran diuji dengan dengan menggunakan uji

statsistik regresi linier.

Peneliti IV : Sampel cairan sulkus gusi diambil dari ibu yang melahirkan bayi dengan

celah bibir dan langit-langit, kemudian diteliti mediator inflamasinya melalui marker

biologisIL-1β, TNF-α, gamma interferon dan PGE-2 cairan sulkus gusi

Metoda kerja Penelitian 1.

- Deteksi Polimorfisme, menggunakan metode PCR-RFLP

DNA diisolasi dari darah subjek penelitian, yang terdiri dari subjek penderita beserta

keluarga 3 generasi ke atas. Metoda isolasi DNA yang digunakan adalah dengan

metode standard (Salting out/home brew).

Step selanjutnya adalah dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) yang

dimodifikasi dengan metode Restriction Fragment Length Polymorphisms (RFLP)

dengan menggunakan enzim restriksi yang spesifik untuk setiap polymorfisme.

Hasil PCR dan RFLP kemudian di elektroforesis dalam agarose 2% dalam buffer

TAE ph 8.6., dan menggunakan pewarnaan Gel red. Kemudian dilihat dibawah UV

transiluminator pendarannya mengggambarkan adanya pita2 DNA.

Setelah itu dianalisis dan dibahas hasil yang didapat dari seluruh anggota keluarga dan

dihitung probabilitynya..

Page 26: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

vii    

Metoda Kerja Peneliti 2

1. Hematologi Lengkap, dikerjakan di laboratorium Patologi Klinik RSHS, konsentrasi

Vitamin B6, Asam Folat, Zinc, CD4, Kadar gula darah dan Hb, serta pemeriksaan

IgG dan IgM virus Rubella.dikerjakan di lab Prodia.

2. Kadar sitokin pro inflamasi dipoeriksa dengan menggunakan metoda ELISA

Metoda Kerja Peneliti 3

1. Kadar sitokin pro inflamasi dipoeriksa dengan menggunakan metoda ELISA

2. Pemeriksaan sefalometri

Metoda Kerja Peneliti 4

1. Kadar sitokin pro inflamasi dipoeriksa dengan menggunakan metoda ELISA

Page 27: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

viii    

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 1. Format Ringkasan Anggaran Biaya ProgramAcademic Leadership Grant1-1-6 Diajukan Setiap Tahun

No Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp.) Thn 1 Thn 2 Thn 3 Thn 4

1. Gaji dan upah (Maks. 30%) 74.944.000 74.944.000 74.944.000 74.944.000

2. Bahan habis pakai dan peralatan (30–40%)

156.000.000 145.500.000 139.225.000 151.000.000

3 Peralatan penunjang 10.500.000 10.500.000 6.000.000 6.000.000

3. Perjalanan (15–25%) 5.000.000 7.500.000 7.500.000 7.500.000

4.

Lain-lain: publikasi, seminar, laporan, (Maks.15%)

3.556.000 11.556.000 22.331.000 10.556.000

Jumlah 250.000.000 250.000.000   250.000.000   250.000.000  

4.2 Jadwal Penelitian

Tahun ke I

No Kegiatan Bulan ke

1 2 3 4 5 1 Pengajuan perizinan ke komite etik FK-UNPAD

2 Pengumpulan sampel DNA penderita CBL NS dan keluarga

3 Analisis polimorfisme gen TGFalfa, dan TGFB3 penderita CBL NS dan keluarga

4 Analisis viiirthodont pola penurunani genotip TGFalfa, dan TGFB3

5 Seleksi subjek penelitian dan pengumpulan bahan penelitian ke 2

6 Pemeriksaan Hematologi Lengkap 7 Pemeriksaan Zinc serum 8 Pemeriksaan CD4 serum 9 Pemeriksaan Kadar Gula darah

10 Menulis laporan penelitian 11 Menulis draft artikel

Page 28: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

ix    

12 Publikasi dan seminar nasional/internasional

13 Persiapan penelitian (koordinasi, persiapan alat dan bahan penelitian, ethical clearance)

14

Seleksi subjek penelitian dan pengumpulan bahan penelitian adalah anak dalam masa tumbuh kembang : perempuan 8 -13 tahun, laki-laki 10-14 tahun

15 Pemeriksaan sefalometri, foto hand wrist, pencetakan, foto intra dan ekstra oral, pencetakan analisis model gigi

16 Perawatan modifikasi pertumbuhan dengan melakukan protraksi maksila

17 Perawatan ortodonti dengan alat ortodonti cekat

18 Menulis laporan penelitian

19 Menulis draft artikel

20 Publikasi dan seminar nasional dan internasional

21 Persiapan penelitian (koordinasi, persiapan alat dan bahan penelitian, ethical clearance)

22 Seleksi subjek penelitian dan pengumpulan bahan penelitian

23 Pemeriksaan cairan sulkus gusi

Tahun Ke II

No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Pemesanan bahan2 penelitian untuk deteksi polimorfisme gen MSX1, dan BMP4

2 PCR dan sekuensing

3 Analisis hasil

4 Pembuatan manuskrip untuk publikasi

5 Pemeriksaan Vit B12 serum

6 Pemeriksaan CD4 serum

7 Pemeriksaan Kadar Gula darah

8 Menulis laporan penelitian

Page 29: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

x      

9 Menulis draft artikel

10 Publikasi dan seminar nasional/internasional

11 Persiapan penelitian (koordinasi, persiapan alat dan bahan penelitian, ethical clearance)

12 Seleksi subjek penelitian dan pengumpulan bahan penelitian adalah anak dalam masa tumbuh kembang : perempuan 8 -13 tahun, laki-laki 10-14 tahun

13 Pemeriksaan sefalometri, foto hand wrist, pencetakan, foto intra dan ekstra oral, pencetakan analisis model gigi

14 Perawatan modifikasi pertumbuhan dengan melakukan protraksi maksila

15 Perawatan ortodonti dengan alat ortodonti cekat

16 Pemeriksaan indikator osifikasi didaerah celah melalui marker biologis

17 Menulis laporan penelitian

18 Menulis draft artikel

1\9 Publikasi dan seminar nasional dan internasional

Persiapan penelitian (koordinasi, persiapan alat dan bahan penelitian, ethical clearance)

Seleksi subjek penelitian dan pengumpulan bahan penelitian

Pemeriksaan cairan sulkus gusi

Analisis hasil pemeriksaan sulkus gusi

Menulis laporan penelitian

Menulis draft artikel

Page 30: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xi    

Tahun 3 No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Pemesanan bahan untuk pemeriksaan polimorfisme gen IRF6

2 PCR-Sekuensing

3 Analisis Hasil

4 Pembuatan Laporan thn 3

5 Pembuatan manuskrip dan publikasi

6 Pemeriksaan Asam Folat serum

7 Pemeriksaan CD4 serum

8 Pemeriksaan Kadar Gula darah

9 Menganalisis hasil

10 Menulis laporan penelitian

11 Menulis draft artikel

12 Publikasi dan seminar nasional/internasional

13 Persiapan penelitian (koordinasi, persiapan alat dan bahan penelitian, ethical clearance)

14 Perawatan modifikasi pertumbuhan dengan melakukan protraksi maksila

15 Perawatan ortodonti dengan alat ortodonti cekat

16 Pemeriksaan indikator osifikasi didaerah celah melalui marker biologis

17 Menulis laporan penelitian

18 Menulis draft artikel

19 Publikasi dan seminar nasional dan internasional

20 Persiapan penelitian (koordinasi, persiapan alat dan bahan penelitian, ethical clearance)

Page 31: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xii    

21 Seleksi subjek penelitian dan pengumpulan bahan penelitian

22 Pemeriksaan cairan sulkus gusi

23 Analisis hasil pemeriksaan sulkus gusi

24 Menulis laporan penelitian

25 Menulis draft artikel

Tahun 4 No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Melanjutkan pemeriksaan polimorfisme gen IRF6

2 PCR-Sekuensing

3 Analisis Hasil

4 Pembuatan Laporan thn 3

5 Pembuatan manuskrip dan publikasi

6 Pemeriksaan IgG dan IgM Rubella

7 Pemeriksaan CD4 serum

8 Pemeriksaan Kadar Gula darah

9 Menganalisis hasil

10 Menulis laporan penelitian

11 Menulis draft artikel

12 Publikasi dan seminar nasional/internasional

13 Persiapan penelitian (koordinasi, persiapan alat dan bahan penelitian, ethical clearance)

14 Perawatan ortodonti dengan alat ortodonti cekat

15 Pemeriksaan indikator osifikasi didaerah celah melalui marker biologis

16 Menulis laporan penelitian

Page 32: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xiii    

17 Menulis draft artikel

18 Publikasi dan seminar nasional dan internasional

19 Persiapan penelitian (koordinasi, persiapan alat dan bahan penelitian, ethical clearance)

20 Seleksi subjek penelitian dan pengumpulan bahan penelitian

21 Pemeriksaan cairan sulkus gusi

22 Analisis hasil pemeriksaan sulkus gusi

24 Menulis laporan penelitian

25 Menulis draft artikel

Page 33: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xiv    

DAFTAR PUSTAKA

1. Murray JC. Gene/environment causes of cleft lip and/or palate. Clin Genet 61: 248-256. 2002

2. Gorlin RJ, Cohen MM, Levin LS. Syndromes of head and neck. 3rd ed. New York: Oxford University Press. 1990

3. Godfrey K. Epidemiology of congenital cleft lip and cleft palate. In: Seminar Penanggulangan Terpadu Celah Langit-langit dan Bibir. Panitia Hari kesehatan Sedunia ke-46; 1994; Semarang: PDGI Korwil Jateng, Bagian/SMF/Gigi dan Mulut FK Undip/RSDK. 1994

4. Lee HK, Kim SS, Son WS. Characteristics of MSX1 gene in Korean nonsyndromic cleft lip and palate individuals. Korean J Orthod 2008;38(2):133-43

5. Winata P. Insidensi Celah Bibir dan Langit-langit dari Persalinan di Kodya Bandung. In: Pekan Ilmiah Kongres Nasional III Persatuan Ahli Bedah Mulut; 1981; Bandung. 1981. P. 242-250

6. Yuan MS. Human Development and Genetics. Melalui msyl2columbia.edu 7. Lace B, Vasiljeva I, Dundure I, Barkane B, Akota I, Krumina A. Mutation analysis of

the MSX1 gene exons and intron in patients with nonsyndromic cleft lip and palate. Stomatologija, Baltic Dental and Maxillofacial Journal, 8:21-4, 2006

8. Carinci F, Pezzetti F, Scapoli L, Martinelli M, Avantaggiato A, carinci P, et al. Recent developments in orofacial cleft genetics. J Craniofac Surg 2003; 14: 130-43

9. Bremmer FA. Genetic of Schisis. In: Mulyono DH, Sudoyo H, Harahap A, editors. Recent Advances in Medical Genetics; 1995; Jakarta: Dutch Foundation Postgraduate Medical Course in Indonesia. 1995

10. Cobourne MT. The complex genetics of cleft lip and palate. Eur J Orthod 2004; 6: 7-16 11. Stainer P, Moore GE. Genetics of cleft lip and palate: syndromic genes contribute to the

incidence of non-syndromic clefts. Human Molecular Genetics, 2004, Vol. 13 12. Alappat S, Zhang ZY, Chen YP. Msx homeobox gene family and craniofacial

development. Cell research (2003); 13(6): 429-442 13. Morkuniene A, Steponaviciute D, Kasnauskiene J, Kucinkas V. Nucleotide sequence

changes in the MSX1 and IRF6 genes in Lithuanian patient with nonsyndromic orofacial clefting. ACTA MEDICA LITUANICA. 2006. Volume 13 No. 4. P. 219-225

14. Kim MH, Kim HJ, Choi JY, Nahm DS.Transforming Growth Factor-β3 Gene SfaN1 Polymorphism in Korean Nonsyndromic Cleft Lip and Palate Patients. Journal of Biochemistry and Molecular Biology, Vol. 36, No. 6, November 2003, pp. 533-537

15. Yoon PW, Merz R, Forrester M. The effect of maternal race on oral clefts in Hawaii. Am J Epidemiol. 1997;145 (S3)

16. Robert E, Vollset SE, Botto L. Malformation surveillance and maternal drug exposure: The MADRE project. Int J Risk Safety Med 1994;6:75-118

17. Blackburn GM and Gait MJ. Nucleic Acids in Chemistry and Biology. 2th ed. New York: Oxford University Press. 2000

18. Mullis KB et al. The Unusual origin of the Polymerase Chain Reaction. Scientific American 1990;262(4):56-65

19. Zhang Z et al. Rescue of cleft palate in Msx1-deficient mice by transgenic Bmp4 reveals a network of BMP and Shh signaling in the regulation of mammalian palatogenesis. Development 129, 4135-4146 ;2002 [diunduh 8 November 2009]. Tersedia dari: http://dev.biologists.org/content/129/17/4135.full.pdf

Page 34: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xv    

20. Jezewski PA et al. Complete sequencing shows a role for MSX1 in non-syndromic cleft lip and palate. J Med Genet 2003;40:399-407 [diunduh 14 September 2009]. Tersedia dari: http://jmg.bmj.com/content/40/6/399.abstract

21. Pai AC, Muchidin A. Dasar-dasar Genetika. Edisi kedua ed. Jakarta: Penerbit Erlangga; 1987.

22. Park J. et al. MSX1 polymorphism associated with risk of oral cleft in Korea: evidence from case-parent trio and case control studies. Korean Journal of Medicine 2006;38(2):120-125.

23. Zhang Z et al. Rescue of cleft palate in Msx1-deficient mice by transgenic Bmp4 reveals a network of BMP and Shh signaling in the regulation of mammalian palatogenesis. Development 129, 4135-4146 ;2002 [diunduh 8 November 2009]. Tersedia dari: http://dev.biologists.org/content/129/17/4135.full.pdf

24. Lidral J et al. Association of MSX1 and TGFβ3 with nonsyndromic clefting in humans. Journal of molecular genetics 2006 [diunduh 14 Desember 2009]:40(2): 140-148. Tersedia dari: http://dev.biologists.org/content/129/17/4135.full.pdf

25. Jezewski PA et al. Complete sequencing shows a role for MSX1 in non-syndromic cleft lip and palate. J Med Genet 2003;40:399-407 [diunduh 14 September 2009]. Tersedia dari: http://jmg.bmj.com/content/40/6/399.abstract

26. Wong FK, Haqq U. An update on the aetiology of orofacial clefts. Hong Kong Med J. 2004 Oct;10(5):331-6.

27. James AF, et al. Cleft palate in HIV-exposed newborns of mothers on highly active antiretriviral therapy. Oral Surg. 2014 December ; 7(Suppl 1): 102–106. Doi:10.1111/ors.12117.

28. Ford N, Calmy A, Mofenson L. Safety of Efavirenz in the first trimester of pregnancy: an updated systematic review and meta-analysis. AIDS. 2011; 25:2301–2304. [PubMed: 21918421]

29. Cartsos VM, Palaska PK, Zavras AI. Antiretroviral prophylaxis and risk of cleft lip and palate: Preliminary signal detection in the food and drug administration’s adverse events reporting system database. Cleft Palata Craniofac J. 2012; 49:118–121.

30. Vrouenraets SM, Wit FW, van Tongeren J, Lange JM. Efavirenz: a review. Expert Opin Pharmacother. 2007; 8:851–871. [PubMed: 17425480]

31. Aberg A, Westbom L, Ka¨lle´n B. Congenital malformations among infants whose mothers had gestational diabetes or preexisting diabetes. Early Hum Dev. 2001;61:85–95.

32. Moore LL, Singer MR, Bradlee ML, Rothman KJ, Milunsky A. A prospective study of the risk of congenital defects associated with maternal obesity and diabetes mellitus. Epidemiology.2000;11:689–694.

33. Spilson SV, Kim HJ, Chung KC. Association between maternal diabetes mellitus and newborn oral cleft. Ann Plast Surg 2001 Nov;47(5):477-81.

34. Friis H, Gomo E, Michaelsen K. F. Micronutrient interventions and the HIV pandemic. 2002. In H. Friis (Ed.), Micronutrients and HIV Infection (pp. 219–246).

35. Jones TB. Psychosocial dimensions of HIV infection in pregnancy. Clin Obstet Gynecol. 2008 Jun;51(2):456-66. Doi: 10.1097/GRF.0b013e31816feafc.

36. Correa A, Gilboa SM, Besser LM, Botto LD, Moore CA, Hobbs CA, Cleves MA, Riehle-Colarusso TJ, Waller DK, Reece EA. Diabetes mellitus and birth defects. American Journal of Obstetrics and Gynecology 2008;199:237.e1-9.

37. Lydon K, Dunne FP, Owens L, Avalos G, Sarma KM, O’Connor C, Nestor L, McGuire BEPsychological stress associated with diabetes during pregnancy: a pilot study.Irish Medical Journal 2012;105(5 Suppl):26-28.

Page 35: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xvi    

38. Cheng N, et al. Prevalence of birth defects and rubella infection in pregnant women in Gansu, west China. A survey. J Reprod Med. 2003 Nov;48(11):869-74.

39. Lorente C, et al. Tobacco and alcohol use during pregnancy and risk of oral clefts. Occupational Exposure and Congenital Malformation Working Group. Am J Public Health. 2000 March; 90(3): 415–419.

40. Albery, E.H., I.S. Hathorn dan R.W. Pigott. 1986. Cleft lip and palate a team approach.Bristol: Wright.

41. Baal J.V. et.al. 1989. Schisis: xvirthodontic over kinderen met aangeboren lip-, kaak- en gehemeltespleten. Nederlandse vereniging voor schisis en craniofaciale afwijkingen. Tilburg: St. Elizabeth ziekenhuis.

42. Bergland, O., Dahl, E., Thilander B. 1985. Congenital orofacial clefts. Dalam Birgit Thilander dan Olli Ronning (Eds.), Introduction to xvirthodontics. Stockholm:.Tandlakaforlaget.

43. Converse, J.M., Hogan. V.M dan. Mc Carthy, J. G. 1977. Cleft lip and palate : introduction. Dalam Converse, J.M. (Eds.), Reconstructive plastic surgery. 2nd ed. Vol. IV. Philadelphia: W.B. Saunders Company.

44. Cooper, H.K. 1953. Integration of services in the treatment of cleft lip and cleft palate. JADA. Vol. 47

45. Cooper, H.K., Harding, R.L. et al. 1979. A team xvirthodon to clinical management and rehabilitation of patient, cleft palate and cleft lip. 1 st ed. Philadelphia: W.B. Saunders Co.

46. Fraser, F.C. 1971. Etiology of cleft lip and palate. Dalam Grabb, W.C., Sheldon, W.R. dan Kenneth, R.B. (Eds.), Cleft lip and palate : surgical, dental and speech aspects. Boston. Little, Brown Company.

47. Hotz, M. dan Gnoinsky, W. 1976. Comprehensive care of cleft lip and palate children at Zurich University; A xvirthodontic report. Am. J Orthod., 70, 481-504.

48. Mazaheri, M. et al. 1971. Changes in arch form and dimension of cleft patients. American Journal Orthodont., 60, 19-33.

49. Prahl-Andersen B. 1983. De plaats van het schisis team in de gezondheidszorg in Nederland. Ned Tijdschr Tandheelk., 90, 201-204

50. Prahl-Andersen,B.1985. Behandeling van de schisispatient. Dalam Van der Kwast, 51. W.A.M., Davidson, C.L., Eykman, M.A.J., Kayser, A.F., Tasa J.J., Van der Waal, I.

Het Tandheelkunde Jaar. Eds:, Anwerpen:Utrecht: Scheltema & Holkema. 52. Pruzansky, S. 1955. Factors Determining Arch Form in Clefts of the Lip and Palate.

Americam Journal Orthodont. 1, 411-418. 53. Rosenstein S.W. 1985. Early habilitation of the cleft lip and palate child. Dalam Johnston

L.E. (Eds.), New vistas in xvirthodontics. Philadelphia: Lea & Febiger, 320 – 340. 54. Ross, R.B., Johnston, M.C. 1972. Cleft Lip and Palate. Baltimore: The Wiliam and

Wilkins Co. 55. Shprintzen, R.J dan Bardach, J. 1995. Cleft Palate Speech Management: A

Multidisciplinary Approach.

Page 36: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xvii    

Lampiran 4. Format Justifikasi Anggaran 1. Honor

Honor Honor /Jam (Rp)

Waktu (j/m) Minggu

Honor per Tahun (Rp)

Th.1 Th.2 Th.3 Th.4

Ketua 23.000 18 36 14.904.000 14.904.000   14.904.000   14.904.000  

Anggota 1 20.000 18 36   12.960.000 12.960.000 12.960.000 12.960.000

Anggota 2 20.000   18 36   12.960.000   12.960.000   12.960.000   12.960.000  

Anggota 3 20.000   18 36   12.960.000   12.960.000   12.960.000   12.960.000  

Anggota 4 20.000   18 36   12.960.000   12.960.000   12.960.000   12.960.000  

Asisten Peneliti 1 10.000 18 36 6.480.000 6.480.000 6.480.000 6.480.000

Teknisi lab 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 SUB TOTAL (Rp) 74.944.000 74.944.000   74.944.000   74.944.000   2. Peralatan penunjang

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas

Harga Satuan

(Rp)

Harga Peralatan penunjang (Rp)

Th.1 Th.2 Th.3 Th.4

Mikropipet

Isolasi DNA dan PCR 2 3.000.000 6.000.000 6.000.000-   6.000.000-   6.000.000  

Multiple Pipet ELISA 1 4.500.000 4.500.000 4.500.000 - -

- - SUB TOTAL (Rp) 10.500.000 10.500.000 6.000.000 6.000.000 3. Bahan habis pakai

Material Justifikasi Pemakaian

Kuan-

titas

Harga Satuan

(Rp)

Harga Peralatan penunjang (Rp)

Th.1 Th.2 Th.3 Th.4

DNA isolation kit Isolasi DNA 2 7.000.000 14.000.000 - - -

Primers Untuk PCR 60 15..000 900.000 900.000 900.000 900.000 Enzim restriksi Untuk RFLP 2 2.500.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

Agarose gel DNA elektroforesis 3 2.500.000 7.500.000 - -

Marker ladder 100 PCR 3 2.000.000 6.000.000 6.000.000

Gel red PCR 1 4.500.000 4.500.000 4.500.000 PCR mix PCR 2 7.000.000 14.000.000 14.000.000 14.000.000 14.000.000 Sekuensing Sanger

Analisis mutasi 100 150.000 - 15.000.000 15.000.000 15.000.000

 Pemeriksaan  Hematologi  Lengkap

90

125.000

11.250.000 -

Page 37: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xviii    

Pemeriksaan Kadar Gula darah (puasa & 2 jam pp)

90 65.000 5.850.000 5.850.000 5.850.000 5.850.000

HbA1C 90 160.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 Pemeriksaan Asam Folat serum

60 760.000 - 31.500.000 - -

Pemeriksaan Zinc 90 325.000 14.100.000 - - -

Pemeriksaan Vit B6 serum

90 720.000 - - 36.000.000 -

Pemeriksaan CD4 serum 90 65.000 3.900.000 3.900.000 3.900.000 3.900.000

Pemeriksaan IgG & Ig M Rubella

90 650.000 39.000.000

Biaya Perawatan Orto Cekat 5 3.500.000 17.500.000 17.500.000 17.500.000

Face Mask 5 2.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000

Biaya Foto Rontgen 5 375.000 1.875.000 1.875.000 1.875.000

Reagen pemeriksaan biologi molekuler

10.000.000 10.000.000 10.000.000 12.500.000

Biaya Foto Rontgen Progres

2.000.000 2.000.000 2.000.000 5.250.000

Reagen elisa untuk pemeriksaan biomarker sulkus gusi

19.225.000 13.575.000 8.575.000 29.200.000

SUB TOTAL (Rp) 156.000.000 145.500.000 139.225.000 151.000.000

4. Perjalanan

SMaterial Justifikasi Pemakaian

Kuan-titas

Harga Satuan (Rp)

Harga Peralatan penunjang (Rp) Th.1 Th.2 Th.3 Th.4

Perjalanan

Pengambilan sampel

2 2.500.000 5.000.000

Perjalanan

Pengambilan sampel

1 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000

Seminar Seminar nasional 5 1.000.000 - 5.000.000 5.000.000 5.000.000

Page 38: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xix    

SUB TOTAL (Rp) 5.000.000 7.500.000   7.500.000   7.500.000  

5. Lain-lain

Kegiatan Justifikasi Pemakaian

Kuan-titas

Harga Satuan (Rp)

Harga Peralatan penunjang (Rp) Th.1 Th.2 Th.3 Th.4

ATK ATK 3.556.000 1.556.000 2.331.000   556.000  

Publikasi Publikasi - 10.000.000 20.000.000 10.000.000

SUB TOTAL (Rp) 3.556.000-   11.556.000   22.331.000   10.556.000  

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp)

Th.1 Th.2 Th.3 Th.4

250.000.000 250.000.000   250.000.000   250.000.000  

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp) 1.000.000.000-

Page 39: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xx      

Lampiran 5. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama/NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu

Alokasi Waktu (J/M

Uraian Tugas

1. Prof.  Dr.  Eky  S.  Soeria  Soemantri,  drg.,  Sp.  Ort  (K)  

Fakultas Kedokteran

Gigi

Ilmu Ortodontik 18

Kordinator Penelitian, supervisi, penulisan makalah ilmiah

2. Dr. Ani Melani Maskoen, drg., MKes

Fakultas Kedokteran

Gigi

Biokimia dan Biomolekuler

, Genetik 18

Analisis mutasi gen TGFB3 dan MSX1 PCR, RFLP, penlisan makalah ilmiah

3. Dr.  Endah  Mardiati,  MS,  drg.,  Sp.  Ort  (K)

Fakultas Kedokteran

Gigi

Ilmu Ortodontik 18

Perawatan orto dan menganalisis hasil biomarker

4. Dr.  Irna  Sufiawati,  drg,  Sp.PM

Fakultas Kedokteran

Gigi

Ilmu Kesehatan

Anak, Genetik

18

Pemeriksaan pasien HIV dgn beberapa biomarker

5. Dr.  Ira  Komara  drg.,  Sp.  Perio  (K)

Fakultas Kedokteran

Gigi

Ilmu Periodontik 18

Pemeriksaan periodontitis pada org tua CBL NS dan memeriksa marker biologisnya

8. Mahasiswa S3 Fakultas Kedokteran

Ilmu Bedah Mulut 18

Membantu penelitian aspek genetic CBL NS

Page 40: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxi    

Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti Biodata Ketua Peneliti

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. H. Eky Setiawan Soeria Soemantri, drg., Sp.Ort. (K)

2 Jenis Kelamin Laki-laki 3 Jabatan Fungsional Guru Besar 4 NIP/NIK 1949 0718 1978 02 1001 5 NIDN 0018074902 6 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 18 Juli 1949 7 E-mail [email protected] 8 Nomor Telepon/HP 08122325999 9 Alamat Kantor FKG Unpad

Jalan Sekeloa Selatan I No. 1 Bandung, 40132

10 Nomor Telepon/Faks +62 22 2504985/+62 22 2532805/ +62 22 2532861

11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S1= orang S2= orang S3= orang 12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Sefalometri Program Spesialis

2. Praktikum Cekat Program Spesialis 3. Seminar Ortodontik III Program Spesialis 4. Klinik Ortodontik I Program Spesialis 5. Keterampilan Klinik III Program Spesialis 6. Seminar Ortodonti II Program Spesialis 7. Pertumbuhan dan Perkembangan Kraniofasial

Program Spesialis 8. Praktikum Cekat II Program Spesialis 9. Perawatan Kelainan Dento Kraniofasial IV

Program Spesialis Program Spesialis 10. Seminar IV Program Spesialis 11. Klinik IV Program Spesialis

B. Riwayat Pendidikan S-1

S-2/Sp S-3

Nama Perguruan Tinggi UNPAD Kedokteran Gigi

(SP) Academisch Centrum voor Tandheelkunde Amsterdam Belanda

Doktor (2002) Ilmu Kedokteran (S3) Sandwich Program antara Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dengan Academisch Centrum voor Tandheelkunde

Page 41: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxii    

Amsterdam, Belanda

Bidang Ilmu Kedokteran Gigi

Tahun Masuk/Lulus 1976 (SP) 1986 – 1990

2002

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Pengaruh waktu pembedahan pada tumbuh kembang kraniofasial penderita celah bibir dan langit2 dengan metode sefalometri

Nama Pembimbing/Promotor Prof. Dr. B. Prahl-Andersen

Prof. Tet Soeparwadi Sp. BM dan Prof. Dr. B. Prahl-Andersen

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis dan Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian

1 2011 Endah Mardiati, Eky Soeria Soemantri, Bergman Thahar. The Relationship Between Menarche and Skeletal Maturation Stage vertebrae of Deutero-Malayid Indonesian Female".

2 2012 Endah Mardiati, Eky S. Soeria Soemantri The Relationship Between Menarche and Hand-Wrist Skeletal Maturation of Deutero-Malay Indonesian Subject. Poster.

4 2014 Muhammad Ruslin, Tymour Forouzanfar, Ida A. Astuti, Eky S. Soemantri, Dirk B. Tuinzing. The epidemiologi, treatment, and compilation of dentofacial deformities in an Indonesian population: A 21-year analysis.

5 2014 Parta L. Silitonga, Bergman Thahar, Endah Mardiati, Tono Hambali, Eky Soeria Soemantri. Evaluasi kesesuaian standar ukuran vertical slot breket ortodonti. Journal Kedokteran gigi Unhas.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis dan Disertasi)

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan Sumber Jml (Juta

Rp) 1 2011 Supervisor pada kegiatan Bulan

Kesehatan Gigi Nasional FKG UNPAD-Unilever

2 2012 Supervisor pada kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional

FKG UNPAD-Unilever

Page 42: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxiii    

3 2013 Supervisor pada kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional

FKG UNPAD-Unilever

4 2014 Supervisor pada kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional

FKG UNPAD-Unilever

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun

1 Majalah Kedokteran Gigi Universitas Hasanudin

2 Padjadjaran Journal of Dentistry 3 Jurnal Persatuan Dokter Gigi

Indonesia

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1

Telaah fakultas/Prodi Kedokteran Gigi di Indonesia. Kongres PSMKGI. Gedung Rektorat Universitas Airlangga

Gedung Rektorat Universitas Airlangga. Oktober 2011

2

Telaah kedokteran gigi di Indonesia. Penyusunan rencana Program Kesehatan Gigi dan Mulut tahun 2011-2015. Kemkes RI. Hotel Grand Seriti bandung

Hotel Grand Seriti bandung, 21-24 Juni 2011

3 Revitalisasi Budaya Organsiasi Universitas Padjadjaran

Putri Gunung Hotel. Lembang , 25-27 April 2011

4 Peril IKG IV Iprosi Bandung HotelHorison.Bandung , 8-9 Juli 2011

5

Perkembangan Ilmu kedokteran gigi di Universitas Terkemuka di Indonesia, Dies Natalis PSMKGI

FKG Unair Surabaya, 14-15 Oktober 2011

6 Draf Final Standar Pendidikan dan standar kompetensi dokter gigi

Hotel Grand Aquila, 8-10 November 2011

7

Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) tingkat menengah Unpad, pemateri

lembang Surabaya, 21-23 November 2011

Page 43: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxiv    

8

Kurikulum berbasis kompetensi . Lokakarya Operasionalisasi . Kurikulum berbasis kompetensi Unpad

Hotel Savoy Homan. Bandung. 12-13 Desember 2011

9 Arah keperawatan gigi. Diskusi Panel PPGI DPD Jawa Barat

Jawa Barat. 2 Februari 2012

10

Curriculum development toward Internatinationallization of study program.

Seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 25-27 Januari 2012

11

Perawatan Ortodonti pada anak2, remaja,dewas antara kebutuhan dan trend. Seminar IKORTI Jabar

Hotel grand Serela. 28 April 2012

12

Kurikulum berbasis kompetensi di lingkungan Unpad . Lokakarya Evaluasi peleatihan Pekerti dan Applied approach tahun 2011 di lingkungan Unpad

Hotel Maison paine Padalarang. 19-20 Juni 2012

13 Pengenalan Dini Kelainan Dentofasial. Dies Forum FKG Unpad

FKG Unpad. 7 Desember 2012

14

KPPIKG2013. 16th Scientific Meeting and Refresher Course in Dentistry

FKG UI, February 27- March 2, 2013. Integrated Speaker.

15 Perawatan Ortodontik pada Masa Tumbuh Kembang. Makasar Scientific Meeting IV

Grand Clarion Hotel. 15 Maret 2013

16

Profil Dokter Gigi Indonesia Holistik yang Membumi Dalam Rangka penerapan Jaminan Kesehatan Nasional. Timnas Lustrum XVII FKG Universitas Airlangga

FKG Universitas Airlangga. Hotel Shangrila. 27 April 2013

17

Interceptive Orthodontics. 8th Indonesian Association of Orthodontists Annual Meeting. Hotel Sahid Rich

Yogyakarta. June 6-8, 2013

18

Peningkatan Mutu Lulusan yang Berorientasi Pada Penguasaan 21st Century Skills . Lokakarya KBK Unpad 2013 Tim KBK dan LP3M Unpad

Hotel Haris. Agustus 2013

19 Sosialisasi Undang2 Dikdok. Panelis. Perhimpunan Pengkaji Ilmu Pendidikan

Fakultas KedokteraMaranatha. Bandung. 10

Page 44: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxv    

Kedokteran Indonesia (PERPIPKI). Fakultas Kedokteran Maranatha

Desember 2013.

20 Prodi KG Universitas Brawijayaatha

Batu Malang. 22Februari 2014.

21 Tumbuh Kembang Kraniofasial

Hotel Trans Bandung. 15 Maret 2014.

22 Orthognatic Surgery Makasar. 2 – 5 Mei2014.

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Penerbit 1 Naskah akademik revisi

standar kompetensi dan standar pendidikan dokter gigi Indonesia

2011

Afdokgi

2 Kajian kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan gigi

2011

Afdokgi

3 Budaya Organisasi Unpad 2012

Unpad

4 Pendidikan Dokter Gigi di Indonesia

2014 Afdokgi

H.Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Terakhir

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya

yang Telah Ditetapkan Tahun Tempat Penerapan

Respon Masyarakat

1 Rancangan Undang2 Dikdok 2011 DPR RI 2.

I. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau institusi) II.

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1 Piagam Penghargaan Satya Karya Bhakti Kelas 2 Universitas Padjadjaran

Satya Karya Bhakti

Universitas Padjadjaran 2003

2 Piagam Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 20 Tahun

Presiden Republik Indonesia

2005

3 Diiangkat sebagai spesialis konsultan Kolegium Ikorti 7 Agustus 2006.

4 Fellow dari International College of Continuing Dental Education

27 April 2007

Page 45: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxvi    

International College of Continuing Dental Education

5 Sertifikat Pendidik Departemen Pendidikan Nasional Republik

Indonesia

Departemen Pendidikan Nasional Republik

Indonesia

Juni 2008

6 Piagam Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 25

Presiden Republik Indonesia

2010

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Hibah Penugasan Penelitian Unggulan Academic Leaderships Grant (PROGRAM 1-1-6)

Jatinangor/Bandung, 27 Mei 2015 Pengusul,

Prof. Dr. H. Eky Setiawan Soeria Soemantri, drg., Sp.Ort. (K)

Page 46: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxvii    

1. BIODATA ANGGOTATIM PENELITI

A. Identitas diri

1 Nama Lengkap Dr. Ani Melani Maskoen,drg.,MKes

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 NIP/NIK/ Identitas lainnya 195303171982032001

5 NIDN 0017035382

6 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 17 Maret 1953

7 Email [email protected]

8 Nomor Telepon HP 08122350840

9 Alamat Kantor Jl. Prof Eiyckman 38 Bandung

10 Nomor Telepon/Faks 022-2030776

11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1=20…orang, S-2=15…orang,

S3=22….orang

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi UNPAD UNPAD UNPAD

Bidang Ilmu Ilmu Kedokteran Gigi

Biokimia medik

Kedokteran Dasar

Tahun Masuk-Lulus 1972-1980 1992-1995 1998-2005

Judul Skripsi Tesis

Disertasi

Skripsi : Ranula Thesis: Restriction Fragment Length Polymorphisms region D-loop mtDNA dengan enzim RsaI (Disertasi: Peran Polimorfisme Gen Transforming Growth Factors Alpha pada pasien Celah Bibir dengan atau tanpa celah langit-langit Nonsindromik populasi Indonesia

Nama

Pembimbing/Promotor

Skripsi: Pembimbing. Drg Yahya,SpBM, Thesis: Pembimbing : Prof.,Dr.Mohamad Nurhalim Shahib,dr., Prof. Dr. Sudigdo Disertasi :Promotor: Prof. Tet Soeparwadi,Drg.,SpBM, Prof Dr.,Ponpon Idjradinata,dr.,SpA(K). Dr med. Tri Hanggono Achmad,dr.

Page 47: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxviii    

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

1 2010 Desection HPV L1 Sequences from Bandung,Indonesia as potential Vaccine for cervical cancer.

Stranas 60 juta

2 2010 Peran Gen MSX1dan Gen TGFβ 3 Pada Kelainan Celah Bibir dengan atau tanpa Celah Langit-langit Nonsindromik Populasi Deutromelayu

Stranas DIPA

Unpad

60 juta

3 2011 Study of gene succeptibility in cervical cancer using 48 SNP platform from BeadXpress

Andalan Unpad 150 jt

4 2011 Desection HPV L1 Sequences from Bandung,Indonesia as potential Vaccine for cervical cancer.

PHKPKPD

5 2013 ANALISIS VARIASI SEKUENS GEN E6, L1, DAN L2 HUMAN PAPILOMA VIRUS (HPV) TIPE 16 PENYEBAB KANKER SERVIKS

BOPTN 60 jt

6 2014 Distribusi Kromosom Seks (X dan Y) Pada Penderita Gangguan Perkembangan Organ Seksual dengan Metode Fluorescence In Situ Hybridization (FISH)

Hibah Pengembangan

Karir

75 jt

7 2014 Analisis Biomolekular Gen Glukosa6Fosfat Dehidrogenase pada Hiperbirubinemia neonatal yang lahir di Indonesia

Hibah pembinaan Penelitian

50 jt

8 2014 Deteksi Mutasi gen WDR1 sebagai Kandidat Gen Novel Pada Kasus Celah Langit-langit nonsindromik dengan riwayat environmental Tobacco smoking

Hibah Pengembangan

Karir

75 jt

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 TahunTerakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan Sumber Jml

(JutaRp)

Page 48: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxix    

1 2013 Pemeriksaan Kesehatan gigi pada masyarakat di sekitar kampus FKG Unpad

Unilever

2 2014 Penyuluhan pada keluarga penderita Hipospadia

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahu

n 1

1 Pengaruh Iontoforesis NaF 2% dan KCl terhadap

kadar MMP8 pada gingival Crevicular Fluid (GCF) dentin hipersensitif kelompok usia dewasa

Bionatura, Unpad 2011

2 2

Distribution of D543N NRAMP1 Polymorphism in Tuberculosis Patients from Kupang, East Region of Indonesia

Medical J Indonesia

2013

3

Exploring TLR-2 Gene Polymorphisms in Cervical Cancer Development.

Majalah Kedokteran

Bandung

2013

4 IGNG Polymorphism (+874 T>A) is not a Risk Factor for Servical Cancer

Universa Medicina

2013

5  

Potential Apoptotic Effect Of Plantain Extract (Plantago mayor L.) Through Increasing Of Caspase-3 Level On Hypergastrinemic Rat Model

International Journal of

Research in Pharmaceutical

and Nano Sciences

2013

6  

The Hepatoprotective Effect Of Ethanol Extract Of Plantain (Plantago major L.) On Drug Induced Hepatotoxicity Rat (Rattus norvegicus) Model

Asian Journal of Phytomedicine

and Clinical Research

2013

7  

Peran Ekstrak Etanol Topikal Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L.) padaPenyembuhan Luka Ditinjau dari Imunoekspresi CD34 dan Kolagen padaTikus Galur Wistar – Role of Noni (Morinda citrifolia L.) Leaf Ethanolic Extract TopicalApplication on Wound Healing Examined from CD34 Immunoexpressionand Collagen on Wistar Rats

Majalah Kedokteran

Bandung

2013

8  

Exploring TLR2 Gene Polymorphisms in Cervical Cancer Development - Polimorfisme Gen TLR2 dan Perkembangan Kanker Serviks

Majalah Kedokteran

Bandung

2013

9  

GyrA Gene Mutations of M. tuberculosis and Previous Use of Ciprofloxacin and Ofloxacin in Quinolone Resistance

Malaysian Journal of Medicine and Health Sciences

2013

Page 49: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxx      

Peran Polimorfisme A104G pada Regio Intron 5 Gen Transforming Growth Faktor Betha 3 pada Penderita Celah Langit-langit Nonsindromikpopulasideuteromelayu

Lembaga Survey Kesehatan

Indonesia (LSKI)

2011

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1 Dies FKG Unpad Genetic Aspect of Cleft Lip and Palate Nonsyndromic

Bandung, 2012 Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun

2 Thallassemia Day /PHTDI

DIAGNOSIS MOLEKULER

THALASSEMIA

8 Juni 2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak

sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam pengajuan Hibah ALG 1.1.6.

Bandung, Mei 2015 Pengusul

(Dr.Ani Melani Maskoen,drg.,MKes)

Page 50: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxxi    

2. BIODATA ANGGOTATIM PENELITI

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Endah Mardiati, drg., MS., Sp.Ort.(K) 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala 4 NIP/NIK 1959 0603 1985 03 2001 5 NIDN 0003065903 6 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 03 Juni 959 7 E-mail [email protected]

[email protected] 8 Nomor Telepon/HP 08122359797 9 Alamat Kantor FKG Unpad

Jalan Sekeloa Selatan I No. 1 Bandung, 40132

10 Nomor Telepon/Faks +62 22 2504985/+62 22 2532805/ +62 22 2532861

11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S1= 7 orang S2=64 orang S3= 2 orang 12 Mata Kuliah yang Diampu 12. Sefalometri Program Spesialis

13. Praktikum Cekat Program Spesialis 14. Seminar Ortodontik III Program Spesialis 15. Klinik Ortodontik I Program Spesialis 16. Keterampilan Klinik III Program Spesialis 17. Seminar Ortodonti II Program Spesialis 18. Pertumbuhan dan Perkembangan

Kraniofasial Program Spesialis 19. Praktikum Cekat II Program Spesialis 20. Perawatan Kelainan Dento Kraniofasial IV

Program Spesialis Program Spesialis 21. Seminar IV Program Spesialis 22. Klinik IV Program Spesialis

B. Riwayat Pendidikan S-1

S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi

UNPAD Kedokteran Gigi UGM Program Doktor Pasca Sarjana UNPAD, Post Graduate Faculty of Dentistry Tohoku University Sendai, Japan

Page 51: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxxii    

tahun 2010 (Sandwich Program)

Bidang Ilmu Kedokteran Gigi Ilmu Kesehatan/ Ilmu Kedokteran Gigi UGM

Ortodonsia/Ilmu Kedokteran Gigi

Tahun Masuk/Lulus

1978-1983

1986-1989 (S2)

1994-1999 (SP)

2004-2010

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Perbedan Inklinasi Anterior Rahang Atas dan Rahang Bawah Pasca Perawatan Pada Maloklusi Kelas Dento-Skeletal dengan Pencabutan Gigi Premolar Terhadap Norma Inklinasi Deutero-Malayid

Resorbsi Apikal Akar Gigi Molar Pertama Rahang Bawah Pada Perawatan Ortodonti Dengan Alat Cekat Edgewise

Disertasi Umur Vertebra Servikal dan Tahap Maturasi Fisiologis Untuk Prediksi Pertumbuhan Pubertal Anak Indonesia Ras Deutero Melayu (Berdasarkan Beberapa Indeks Maturasi Fisiologis)

Nama Pembimbing/Promotor

Jono Salim, drg., Sp.Ort Bergman Thahar, drg., Sp.Ort Defianty Agustini

Tono S. Hambali, drg., Sp.Ort(K)

Jono Salim, drg., Sp. Ort(K)

Prof. Dr. drg. Eky, S. Soeria Soemantri, Sp.Ort.(K) Prof. Dr. drg. Bergman Thahar, Sp.Ort.(K) Prof .(EM). Dr. drg. Edeh Roleta, MS., AIFM Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna, MHSc

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis dan Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian

1 2011 “Meningkatkan Profesionalisme Dokter Gigi Gigi Menjelang Re-Sertifikasi STR tahun 2011

2 2011 “The Relationship Between Menarche and Vertebrae Skeletal Maturation Stage of Deutero-Malayid Indonesian Female”.

4 2011 “Kegagalan Perawatan Maloklusi Kelas III Skeletal”

Page 52: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxxiii    

5 2012 The Relationship Between Menarche and Skeletal Maturation of Deutero-Malayid Indonesian Subjec.

6 2012 Perawatan Ortodonti (kawat gigi) Pada Anak, Remaja dan Dewasa antara Kebutuhan dan Trend” IKORTI Komda Jawa Barat

7 2012 “Indikator Maturasi Fisiologis Untuk Perawatan Ortodonti Interseptif”. 8 2012 “Seminar Kesehatan Populer: Earphone dan behel, gaya atau

berbahaya?”. Bale Sawala Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjran

9 2012 Distribusi Maloklusi Pasien Ortodonti RSGM FKG UNPAD Berdasarkan Klasifikasi Maloklusi Angle, Umur, dan Jenis Kelamin

10 2013 Perawatan Ortodonti Pada Kasus Penyakit Periodontitis Parah 11 2013 The Relationship Between Menarch and Skeletal Maturation Stage of

Deutero-Malay Indonesian Subject 12 2013 Perawatan Maloklusi Dento-Skeletal Pada Masa Anak-Anak 13 2013 Penanganan Maloklusi Pada Periode Gigi Sulung dan Gigi Bercampur

Dengan Alat Ortodonti Lepasan 14 2014 Perawatan Ortodonti Pada Anak-anak 15 2014 The Relationship Determination Between Menarche and The Peak of

Skeletal Maturation Using Handwrist and Cervical Vertebrae Index 15 2015 Perubahan Dimensi Dento-Kraniofasial Dalam Arah Sagital dan

Vertikal Pasien Maloklusi Kelas II Divisi I Berdasarkan Saat Dimulainya Perawatan Ortodonti dengan Twin Blok

16 2015 Perbedaan Tingkat Klasifikasi Gigi Anak Perempuan dan Laki-Laki Indonesia

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis dan Disertasi)

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan Sumber Jml (Juta Rp)

1 2005-2015

Pelayanan di Instalasi Spesialis Ortodonti RSGM FKG Unpad

2 2014 Bulan Kesehatan Gigi Nasional Unilever

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun

1 2011 (Jurnal)

The difference of canines, first and second premolar teeth size resulted from cone beam computed tomography imaging with Moyers prediction table on study models final scientific works

Padjadjaran Journal of Dentistry Volume 23, Number 1 (11-15), March 2011 (Pembimbing)

2 2011 (Jurnal)

Post orthodontic treatment stability measurement in dentoskeletal class I malocclusion

Padjadjaran Journal of Dentistry Volume 23, Number 1 (53-60), March

Page 53: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxxiv    

based on The Objective Grading System Index.

2011 (Pembimbing)

3 2012 (Jurnal)

Mandibulary Dental Arch form Differences Between Fourth Degree Polynominal and Pentamorphic Arch form in Normal Occlusion Sample at FKG UNPAD

OrthodonticsMagazine Publish by Association ofOrthodontistIndonesia. Volume 8, Number 1 (73-78), June 2012 (Pembimbing)

4 2012 (Jurnal)

Treatment of Non Extraction Class II Division I Malocclusion Using Standard Edgewise and Headgear in Growing Patient

OrthodonticsMagazine Publish by Association ofOrthodontistIndonesia. Volume 9, Number 2 (53-57), December 2012 (Pembimbing)

5 2014 (Dental Jurnal

Majalah Kedokteran Gigi)

The Relationship Determination Between Menarche and The Peak of Skeletal Maturation Using Handwrist and Cervical Vertebrae Index

ISSN 1978-3728 Volume 47, Number 2, June 2014

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1

“Meningkatkan Profesionalisme Dokter Gigi Gigi Menjelang Re-Sertifikasi STR

“Meningkatkan Profesionalisme Dokter Gigi Gigi Menjelang Re-Sertifikasi STR

10 April 2011. Hotel Aston Primera Pasteur -Bandung,

2

Seminar (PERIL IKG IV 2011 IPROSI Bandung) “Perawatan Ortodonti Cekat Pada Pasien dengan Penyakit Periodontal Parah

Seminar (PERIL IKG IV 2011 IPROSI Bandung) “Perawatan Ortodonti Cekat Pada Pasien dengan Penyakit Periodontal Parah

08 - 09 Juli 2011. Hotel Horison Bandung,.

3

Menegakkan Diagnosa, Pencegahan dan Pengelolaan Deformitas Wajah

Kepala Bagian Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG UNPAD/ RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

15 Oktober 2011. Bandung RSHS

4

7thFDI-IDA Joint Meeting &Semarang Dental Exhibition 2011 “The Relationship Between Menarche and Vertebrae Skeletal Maturation Stage of Deutero-Malay Indonesian Female”.

7thFDI-IDA Joint Meeting &Semarang Dental Exhibition 2011

12 - 13 November 2011. Gumaya Tower Hotel Semarang, Indonesia

5 Dies Natalis ke-52 “Kegagalan Perawatan

Dies Natalis ke-52 “Kegagalan Perawatan

9 Desember 2011. Hotel Horison

Page 54: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxxv    

Maloklusi Kelas III Skeletal Maloklusi Kelas III Skeletal

Bandung,

6

“23 rd Australian Orthodontic Congress” Pert Convention and Exhibition Centre (The Relationship Between Menarche and Skeletal Maturation of Deutero-Malayid Indonesian Subjec)

“23 rd Australian Orthodontic Congress” Pert Convention and Exhibition Centre (The Relationship Between Menarche and Skeletal Maturation of Deutero-Malayid Indonesian Subjec)

10-14 Februari 2012. Western Ausralia,

7

“Perawatan Ortodonti (kawat gigi) Pada Anak, Remaja dan Dewasa antara Kebutuhan dan Trend”

“Perawatan Ortodonti (kawat gigi) Pada Anak, Remaja dan Dewasa antara Kebutuhan dan Trend”

28 April 2012. Hotel Grand Serela Bandung,

8

Bandung Dentistry9. “Indikator Maturasi Fisiologis Untuk Perawatan Ortodonti Interseptif

Bandung Dentistry9. “Indikator Maturasi Fisiologis Untuk Perawatan Ortodonti Interseptif

15-16 Juni 2012. Hotel Aston Primera Bandung,

9

“Seminar Kesehatan Populer: Earphone dan behel, gaya atau berbahaya?”.

“Seminar Kesehatan Populer: Earphone dan behel, gaya atau berbahaya?”.

14 November 2012. Bale Sawala Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjran Bandung,

10 Perawatan Ortodonti Pada Kasus Penyakit Periodontitis Parah

Perawatan Ortodonti Pada Kasus Penyakit Periodontitis Parah

7-18 Mei 2013. Medan

11

8 th Indonesian Association Of Orthodontists Annual Meeting Passion for Excellence (The Relationship Between Menarche and Skeletal Maturation Stage of Deutero-Malay Indonesian Subject)

8 th Indonesian Association Of Orthodontists Annual Meeting Passion for Excellence (The Relationship Between Menarche and Skeletal Maturation Stage of Deutero-Malay Indonesian Subject)

06-08 Juni 2013. Yogyakarta

12

Dies Forum 54 (Perawatan Maloklusi Dento-Skeletal Pada Masa Anak-anak ( Dento-skeletal maloclusion treatment in childhood)

Dies Forum 54 (Perawatan Maloklusi Dento-Skeletal Pada Masa Anak-anak ( Dento-skeletal maloclusion treatment in childhood)

06-07 September 2013

13

1 st JOM (Jakarta Orthodontic Meeting (Penanganan Maloklusi Pada Periode Gigi Sulung dan Gigi

1 st JOM (Jakarta Orthodontic Meeting (Penanganan Maloklusi Pada Periode Gigi

04-06 November 2013. Jakarta

Page 55: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxxvi    

Bercampur Dengan Alat Ortodonti Lepasan)

Sulung dan Gigi Bercampur Dengan Alat Ortodonti Lepasan)

14 Perawatan Ortodonti Pada Anak-anak

Perawatan Ortodonti Pada Anak-anak

20-21 November 2014. Jakarta Ladokgi

15

Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran GIgi Berkelanjutan (P3KGB) “Pertemuan Ilmiah 6 Ilmu Kedokteran Gigi

Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran GIgi Berkelanjutan (P3KGB) “Pertemuan Ilmiah 6 Ilmu Kedokteran Gigi

22-23 Mei 2015. Hotel Horison Bandung

G. Perolehan HKI 5-10 Tahun Terakhir

No Judul/Tema HKI Tahun Jenis 1 Disertasi Umur Vertebra Servikal dan Tahap Maturasi

Fisiologis Untuk Prediksi Pertumbuhan Pubertal Anak Indonesia Ras Deutero Melayu (Berdasarkan Beberapa Indeks Maturasi Fisiologis)

2010 HAKI

H. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau institusi) No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1 Dosen Berprestasi Utama Dekan FKG UNPAD 2002 2 Satya Karya Bhakti Kelas 2 Rektor UNPAD 2004

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Hibah Penugasan Penelitian Unggulan Academic Leaderships Grant (PROGRAM 1-1-6)

Jatinangor/Bandung, 27 Mei 2015 Pengusul,

Dr. drg. Endah Mardiati, MS., Sp.Ort.(K)

Page 56: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxxvii    

3. BIODATA ANGGOTA TIM PENELITI

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Irna Sufiawati, drg, Sp.PM 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala 4 NIP/NIK 19680812 199802 2001 5 NIDN 0012086802 6 Tempat dan Tanggal Lahir Mataram/ 12 Agustus 1968 7 E-mail [email protected]

[email protected] 8 Nomor Telepon/HP 08122166756 9 Alamat Kantor FKG Unpad

Jalan Sekeloa Selatan I No. 1 Bandung, 40132

10 Nomor Telepon/Faks +62 22 2504985/+62 22 2532805 B. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian

1 2010-2011

Detection of cdr-1 and cdr-2 Mutation in Candida albicans Resistant to Fluconazole among patients with HIV/AIDS (1st year). Penelitian Multitahun Hibah Bersaing, DIKTI.

2 2010 The molecular mechanism of the interaction between human immunodeficiency virus (HIV) and the two herpesviruses (Herpes simplex virus-1 and CytomegaloVirus) in oral epithelial cell monolayers. Sandwich Programme, DIKTI.

4 2012 Expresion of p24-HIV in Saliva and Serum Related to Epithelial Tight Junctions disrupted (Occludin, ZO-1, Claudin) among patients with HIV/AIDS. Hibah Doktor, DP2M DIKTI

5 2013-2015

Efektifitas Obat Kumur Ekstrak Buah Delima (Punica granatum L.) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Streptococcus Sanguis Penyebab Stomatitis Aftosa Rekuren tahun 2014. Hibah Penelitian Unggulan FKG Unpad.

6 2014-2015

Analisis Molekuler Gen Vitamin D Receptor (VDR) dan Kadar Mineral Serta Massa Tulang Mandibula Sebagai Indikator Tumbuh Kembang pada Anak yang Terinfeksi HIV/AIDS dengan Highly Active Antiretroviral Therapy. PUPT, Unpad.

7 2014-2015

The molecular mechanism of HIV-induced adherens junctions disruptedand facilitates HSV infection and spread within the mucosal epithelium. Penelitian Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional, DIKTI.

Page 57: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxxviii    

A. Publikasi Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun

1 The management of noma in a child with systemic lupus erythematosus

Dental Journal

2010;43(1):6-10.

2 Seroprevalence of Herpes Simplex Virus Types 1 and 2 and Their Association with CD4 Count among HIV-Positive Patients.

Dental Journal

2012;45( 2):115–121.

3 A Study of Cytomegalovirus Serology among HIV-Infected Patients in the Highly Active Antiretroviral Therapy Era.

Majalah Kedokteran Bandung

2013;45(2):112-117.

4 HIV-associated disruption of tight and adherens junctions of oral epithelial cells facilitates HSV-1 infection and spread.

International Journal PLoS ONE

2014;9(2): e88803. doi:10.1371/ journal.pone.0088803

B. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Materi/Artikel Ilmiah

1 Hari AIDS Dunia, RS Dr. Hasan Sadikin. Bandung, 3Desember, 2011

The important role of Oral Health Care Workers in recognizing HIV/AIDS-related oral lesions.

2 One Day Seminar, Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, 21April, 2012

Penanganan pasien anak secara komperehensif dan deteksi dini manifestasi oral HIV/AIDS serta keganasan

3 Workshop HIV/AIDS, Baiturahmah University. Padang, 19 Mei, 2012

Pengenalan infeksi HIV/AIDS lebih dekat dan manifestasinya di rongga mulut yang berperan penting dalam deteksi dini serta pencegahan penularannya pada praktek dokter gigi

4 Congress of Perhimpunan Mikologi Kedokteran Indonesia (PMKI). Bandung/Juni 30, 2013

Oral Fungal Infection

5 Seminar PDGI Cabang Sukabumi, 13 September 2014.

Cross-infection control in the dental practice

6 Seminar PIT-6 FK Unjani. Bandung, 24-25 Oktober 2015.

The importance of Dental Practitioner Awareness about HIV/AIDS

7 Dies Forum ke-55. Bandung, 12-13 Desember 2014.

Overview of Oral Viral Infection

8 Seminar The 10th ACOMER 2014. Bali, 20-24 November 2014.

The Use of Ultrasonography in the Diagnosis of Salivary Gland Disease

Page 58: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xxxix    

F. Perolehan HKI 5-10 Tahun Terakhir

No Judul/Tema HKI Tahun Jenis

1 Mekanisme molekular interaksi antara human immunodeficiency virus tipe 1 danherpesviruses(Herpes simplex virus-1dan human cytomegalovirus) pada sel epitel oral monolayer

2015 HAKI

G. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi aatau institusi lainnya)

No.

Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1 Pemenang ketiga karya tulis ilmiah kategori laporan kasus pada The 17th South East Asia Association for Dental Education (SEAADE) Meeting dan The 14th Scientific Meeting and Refresher Course at Dentistry (KPPIKG XIV) Universitas Indonesia.

SEAADE/UI/ PT Unilever Tbk.

2006

2 Pemenang ketiga karya tulis ilmiah kategori poster pada The 15th Scientific Meeting and Refresher Course at Dentistry (KPPIKG XV) Universitas Indonesia.

SEAADE/UI/ PT Unilever Tbk.

2009

3 Pemenang pertama karya tulis ilmiah kategori penelitian pada the 4th Regional Dental Meeting and Exhibition (RDM&E)-IV.

USU 2009

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Hibah Penugasan Penelitian Unggulan Academic Leaderships Grant (PROGRAM 1-1-6)

Jatinangor/Bandung, 27 Mei 2015 Pengusul,

Dr. Irna Sufiawati, drg, Sp.PM NIP. 19680812 199802 2001

Page 59: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xl    

1. BIODATA ANGGOTA TIM PENELITI

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Ira Komara drg.Sp.Perio (K ) 2 Jenis Kelamin Laki-laki 3 Jabatan Fungsional Lektor 4 NIP/NIK 19591117 198902 1001 5 NIDN 0017115903 6 Tempat dan Tanggal Lahir Kuningan, 17 November 1959 7 E-mail [email protected] 8 Nomor Telepon/HP 08122026778 9 Alamat Kantor FKG Unpad

Jalan Sekeloa Selatan I No. 1 Bandung, 40132

10 Nomor Telepon/Faks +62 22 2504985/+62 22 2532805/ +62 22 2532861

B. Riwayat Pendidikan S-1

S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi

UNPAD Kedokteran Gigi

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Bandung Kolegium Periodonsia Indonesia

Program Doktor Pasca Sarjana UNPAD, Fakultas Kedokteran

Bidang Ilmu Kedokteran Gigi Spesialis Periodonsia Spesialis Periodonsia Konsultan Non Bedah & Protesa Periodontal

Periodonsia/Ilmu Kedokteran Gigi

Tahun Masuk/Lulus 1979-1987

1999-2006 (SP1) 2007-2009 (SP2)

2010-2014

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Peran pemuka masyarakat dalam upaya kesehatan gigi di puskesmas.

Hubungan antara peridontitis pd Ibu hamil dengan bayi berat lahir rendah

Korelasi Antara Kadar; IL-1β, TNF- α Didalam CairanSulkus Gusi Dan Cairan Amnion Dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Pada Ibu Hamil Penderita Periodontitis

Nama Pembimbing/Promotor

Drg. Syarief Soewondo SKM.

Prof. Dr. Soertini E.L, drg.,MSc.,Sp.Perio(K)

Prof. Sunardhi Widyaputra,

Page 60: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xli    

Drs. Muhamad Nu'man

Drg. Ina Hendiani Sp Perio (K).

drg.,MS.,PhD Prof. Dr. Soertini E.L, drg.,MSc.,Sp.Perio(K) Prof. Dr. Firman F. Wirakusumah, dr ., Sp.OG(K)

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis dan Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian

1 2013 Kehilangan Perlekatan Klinis Pada Perokok Dan Bukan Perokok

2 2014 Pengaruh Perawatan Skeling Dan Root PlaningPada Ibu Hamil Terhadap Marker InflamasiIL-1danKelahiran Prematur/ Bayi Berat Lahir Rendah

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1

LUSTRUM I and Aceh Syiah Kuala Dental Meeting II (ASYIAH DM II)

Splinting. Banda Aceh. Tahun 2011.

2

Dies Forum 52 FKG UNPAD.

Bahan Synthetic Bone Graft di Bidang Periodontik: A Review tentang Keberhasilan klinis dan radiografi.

Bandung. Tahun 2011.

3 DIES Forum FKG UNPAD 54

Perbedaan Kehilangan perlekatan klinis pada perokok dan bukan perokok

Hotel Harris Festival City Link Bandung, 5-8 September 2013

4 Seminar sehari Kabupaten Bandung.

Optimalisasi Fungsi Gigi. PDGI Cabang Bandung. Tahun 2010.

5

RDME V 2011

Papilla preservation flap as a modified surgical technique in anterior region with esthetics compromised: case report.

Nov 11-12 Tiara Hotel Medan.

Page 61: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xlii    

6 Sriwijaya Dentistry. Tahun 2010.

Konsep dasar yang harus dipahami untuk mendukung keberhasilan implan,

Palembang. 24 to 25 July 2010.

7 Sriwijaya Dentistry. Tahun 2010

Perio-ortho case management comprehensively.

Palembang. 24 to 25 July 2010.

J. KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Tahun Bentuk Penghargaan Penyalenggaraan

2011 Supervisor pada kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional

FKG UNPAD-Unilever

2012 Supervisor pada kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional

FKG UNPAD-Unilever

2013 Supervisor pada kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional

FKG UNPAD-Unilever

2014 Supervisor pada kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional

FKG UNPAD-Unilever

K. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau institusi)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1 Satya Lencana Kesetiaan Depdiknas 2008

2 Satya Karya Bhakti Rektor UNPAD 2009

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Hibah Penugasan Penelitian Unggulan Academic Leaderships Grant (PROGRAM 1-1-6)

Jatinangor/Bandung, 27 Mei 2015 Pengusul,

Dr. Ira Komara drg.Sp.Perio (K )

Page 62: FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS …media.unpad.ac.id/files/publikasi/2016/rpm_20160804085905_2834.pdf · C. titik-titik adalah gambaran ... perbaikan segmen rahang atas 11 Gambar3

xliii    

Lampiran 4. Surat pernyataan ketua peneliti

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI Jalan Raya Bandung - Sumedang Km.21 Jatinangor 45363

Telp. 022 2504985., Fax. 022 2532805 , e-mail : http://[email protected]

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Prof. Dr. Eky S. Soeria Soemantri, drg., Sp. Ort (K)

NIP/ NIDN : 0018074902/19490718197802 1001

Pangkat/ Golongan :Pembina Utama Muda (Gol IV/C)

Jabatan Fungsional : Guru besar

Alamat : Jl. Dago Asri V no. G.5

Bandung 40135

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya yang berjudul: yang diusulkan dalam Hibah Penugasan Penelitian Unggulan Academic Leaderships Grant (PROGRAM 1-1-6) untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarnya-benarnya.