Upload
duongthuan
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH TERPAAN MEDIA INTERNAL MAJALAH
DINAMIKA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN
INFORMASI PEGAWAI PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN SERANG
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Humas
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh :
Marwan Handoko
NIM. 6662101526
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BANTEN
2015
i
ii
iii
iv
"Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil,
kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya
dengan baik." (Evelyn Underhill)
Bismillah…
Kupersembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua tercinta
Yang telah melimpahkan begitu banyak kasih sayangnya
v
ABSTRAK
Marwan Handoko, NIM 6662101526 / 2010. Pengaruh Terpaan Media
Internal Majalah Dinamika Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang. Pembimbing I M. Jaiz,
S.Sos, M.Pd. Pembimbing II Yoki Yusanto, S.Sos, M.I.Kom.
Pemenuhan kebutuhan informasi bagi pegawai perlu mendapat perhatian khusus
dari pihak humas Kabupaten Serang. Kendala yang sering terjadi di Pemerintah
Daerah Kabupaten Serang adalah terbatasnya komunikasi yang terjalin dari pihak
atasan kepada bawahannya. Tanpa adanya komunikasi yang baik maka pegawai
akan sulit bagi pegawai untuk mengerjakan tugas pokok dan fungsinya dengan
baik. Oleh karena itu humas Kabupaten Serang menerbitkan media internal yang
disebut dengan majalah Dinamika. Penelitian ini menggunakan teori Uses and
Gratification yang didalamnya menunjukan sebuah terpaan media akan
berkolerasi dengan pemenuhan kebutuhan informasi. Metode dalam penelitian ini
adalah kuantitatif yang bersifat Eksplanatif. Teknik yang digunakan adalah survei,
dengan menggunakan simple random sampling dimana peneliti mengumpulkan
informasi dari 99 responden dengan menyebarkan kuesioner pada Pegawai
Pemerintah Daerah Kabupaten Serang. Penelitian menunjukan hipotesis bahwa
terdapat pengaruh antara variabel terpaan media internal majalah dinamika
terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pegawai pemerintah daerah Kabupaten
Serang sebesar 0,507 yang berarti bahwa hubungan antara kedua variabel bernilai
Sedang. Dengan hasil koefisien determinasi sebesar 16,56%, menandakan bahwa
pemenuhan kebutuhan informasi pegawai pemerintah daerah Kabupaten Serang
dipengaruhi oleh terpaan media internal majalah Dinamika, sementara sisanya
sebesar 83,44% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata kunci : Media Internal, Pemenuhan Kebutuhan Informasi, Uses and
Gratification
vi
ABSTRACT
Marwan Handoko, NIM 6662101526 / 2010. The Effect of Internal Media
Exposure Dinamika Magazine To Meeting the Needs of Government Employees
Information Serang District. Advisors I M. Jaiz, S.Sos, M.Pd. Advisors II Yoki
Yusanto, S.Sos, M.I.Kom.
Meeting the needs for employee information needs special attention from the
public relations of Serang District. Obstacles often occur in Serang District
Government is the limited communication on the part of superiors to
subordinates. Without a good communication, it will be difficult for employees to
perform their duties and functions well. Therefore, Public Relation of Serang
District publishes internal media magazine called Dinamika. This study uses Uses
and Gratification theory in which shows a media exposure will be correlated with
the fulfillment of information needs. The method in this research is an quantitative
explanation. The technique used was a survey, using simple random sampling
where researchers collected information from 99 respondents by distributing
questionnaires to the employees of Serang District Government. Research shows
the hypothesis that there is effect between internal media exposure variable of
Dinamika magazine to fulfill the information needs of local government staff
Serang District of 0.507, which means that the relationship between the two
variables are worth Medium. With the results of determination coefficient of
16.56%, indicating that the fulfillment of information needs Serang District local
government employees affected by the internal media exposure of Dinamika
magazine, while the remaining 83.44% influenced by other factors.
Keywords: Internal Media, Meeting the Needs of Information, Uses and
Gratification
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, karena atas rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata
(S1) pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Peneliti
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik
yang dapat membantu perbaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Terpaan Media
Internal Majalah Dinamika Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai
Pemerintah Daerah Kabupaten Serang” sangat peneliti harapkan. Pada
kesempatan ini peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala
dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan
skrisi ini kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik.
viii
4. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom selaku wakil Prodi ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
5. Bapak M. Jaiz, S.Sos, M.Pd selaku dosen pembimbing I skripsi yang
membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi
ini.
6. Bapak Yoki Yusanto, S.Sos, M.I.Kom selaku dosen pembimbing II skripsi
yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan
skripsi ini.
7. Bapak TB. Sihabudin selaku staff Pemerintahan Umum Kabupaten Serang
yang telah membantu peneliti mengenai perijinan dsb.
8. Seluruh Staff Humas Pemerintah Daerah Kabupaten Serang yang telah
membantu peneliti dalam kelancaran penelitian dari awal hingga akhir.
9. Kedua orang tuaku Bapak Mardizal, dan Ibu Jumiah, terimakasih atas do‟a
dan dukungan yang tak pernah putus, juga untuk kesabaran memberi
dukungan moril dan materil.
10. Adikku Rizki Amalia yang senantiasa selalu melimpahkan dukungan dan
kasih sayang untukku, terima kasih atas dukungan dan doanya.
11. Untuk teman terdekat Muhamad Fadli, Kevin Doklas Torang, M. Oki
Porta, Didit Aditriya, Aji Romdan S, Agnisa Nur Putriana, Wildiana
Aghnadya, Indra Handayani, dan Siti Mutoharoh yang setia menjadi
sahabat sejak menjadi mahasiswa sampai berhasil menjadi sarjana dan
terus memabantu dalam berbagai hal.
ix
12. Untuk teman-teman satu kost-an di N-5, Abdul Alfi, Damar Agustiarsono,
Didi Sumarna, Didik Satria Ananto, Dymas Pamungkas, Muhammad, dan
Andi Wijaya terimakasih atas hiburan, kebersamaan, dan bantuan yang
luar biasa tanpa pamrihnya serta terus mendukung dalam hal-hal yang
positif.
13. Keluarga besar mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA angkatan 2010
khususnya kelas B dan Kelas D Humas juga mahasiswa UNTIRTA
lainnya yang telah menerima peneliti sebagai teman, terima kasih atas
perkenalan, persahabatan dan pengalaman yang berkesan selama
perkuliahan.
14. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah
SWT, terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan
kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya
bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.
Serang, September 2015
Marwan Handoko
x
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN................................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN ................................. Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK .............................................................................................................. v
ABSTRACT ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................ xv
DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 6
1.3 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7
1.5.1 Manfaat Teoritis ..................................................................................... 7
1.5.2 Manfaat Praktis ...................................................................................... 7
BAB II ..................................................................................................................... 8
2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi ...................................................................... 8
2.1.1 Definisi Komunikasi .............................................................................. 8
2.1.2 Proses Komunikasi ............................................................................... 10
2.2 Komunikasi Organisasi ............................................................................... 13
2.3 Tinjauan Tentang Public Relations ............................................................. 16
2.3.1 Definisi Public Relations...................................................................... 16
2.3.2 Peran Public Relations ......................................................................... 18
xi
2.3.3 Fungsi Public Relations........................................................................ 20
2.4 Terpaan Media ............................................................................................ 22
2.5 Tinjauan Tentang Media Internal ................................................................ 24
2.5.1 Definisi Media Internal ........................................................................ 24
2.5.2 Hal-hal yang Harus Diperhitungkan ................................................... 31
2.5.3 Majalah Sebagai Kegiatan Internal Perusahaan ................................... 32
2.6 Tinjauan Tentang Informasi ........................................................................ 34
2.6.1 Pengertian Informasi ............................................................................ 34
2.6.2 Fungsi Informasi ................................................................................. 35
2.6.3 Kebutuhan Informasi ............................................................................ 38
2.7 Teori Uses and Gratifications ..................................................................... 40
2.8 Kerangka Teori............................................................................................ 44
2.9 Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 47
2.10 Operasional Variabel ................................................................................. 47
2.11 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 50
BAB III.................................................................................................................. 53
3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian ............................................................. 53
3.2 Teknik Penelitian ........................................................................................ 55
3.2.1 Jenis Data ............................................................................................. 55
3.3 Instrumen Penelitian.................................................................................... 56
3.3.1 Kuesioner ............................................................................................. 56
3.4 Populasi dan Sampel ................................................................................... 58
3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................... 60
3.5.1 Uji Validitas dan Reabilitas Data ......................................................... 60
3.5.1.1 Uji Validitas ...................................................................................... 60
3.5.1.2 Uji Reliabilitas .................................................................................. 61
3.5.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 62
3.5.2.1 Hasil Uji Validitas ......................................................................... 63
xii
3.5.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................... 65
3.5.3 Analisis Deskriptif ............................................................................... 66
3.5.4 Analisis Korelasi .................................................................................. 68
3.5.5 Penentuan Koefisien Determinasi ........................................................ 71
3.5.6 Analisis Regresi Linear Sederhana ...................................................... 71
3.5.7 Pengujian Hipotesis .............................................................................. 72
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 73
BAB IV ................................................................................................................. 75
4.1 Deskripsi Objek Penelitian .......................................................................... 75
4.1.1 Majalah Dinamika ................................................................................ 75
4.1.2 Tujuan Humas Membuat Majalah Dinamika ....................................... 75
4.1.3 Rubrikasi Majalah Dinamika ............................................................... 76
4.1.4 Kondisi Fisik dan Proses Produksi Majalah Dinamika ........................ 78
4.2 Deskripsi Data ............................................................................................. 79
4.2.1 Karakteristik Responden ...................................................................... 80
4.2.1.1 Jenis Kelamin ................................................................................ 80
4.2.1.2 Usia ............................................................................................... 82
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................... 83
4.3.1 Deskripsi Variabel Terpaan Media Internal Majalah Dinamika .......... 83
4.3.1.1 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Berapa Kali Anda
Membaca Media Internal Majalah Dinamika Dalam Setiap Edisinya ...... 84
4.3.1.2 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Berapa Lama Anda
Membaca Media Internal Majalah Dinamika Dalam Setiap Edisinya ...... 86
4.3.1.3 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Bagaimana Perhatian
Anda Saat Membaca Media Internal Majalah Dinamika .......................... 87
4.3.1.4 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Bagaimana Pemahaman
(Tampilan, Bahasa, Tema, Pesan) Anda Saat Membaca Media Internal
majalah Dinamika ..................................................................................... 90
xiii
4.3.1.5 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Berapa Lama Waktu Yang
Anda Butuhkan Untuk Mengerti Pesan Dalam Media Internal Majalah
Dinamika ................................................................................................... 92
4.3.1.6 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Berapa Lama Waktu Yang
Anda Butuhkan Untuk Mempercayai Isi Pesan Dalam Media Internal
majalah Dinamika ..................................................................................... 94
4.3.1.7 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Berapa Lama Tema Dalam
Media Internal Majalah Dinamika Menarik Perhatian Anda .................... 96
4.3.2 Deskripsi Variabel Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai
Pemerintah Daerah Kabupaten Serang.......................................................... 98
4.3.2.1 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Pengetahuan Mengenai Organisiasi .......................................................... 99
4.3.2.2 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Pemahaman Mengenai Organisasi .......................................................... 101
4.3.2.3 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Mengenai Produktifitas Kerja ................................................. 103
4.3.2.4 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Tentang Kesejahteraan ........................................................... 105
4.3.2.5 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Mengenai Budaya Kerja Organisasi ....................................... 108
4.3.2.6 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Mengenai Karier dan Peluang Kerja ...................................... 110
4.3.2.7 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi yang Dapat Meningkatkan Kesejahteraan .............................. 112
4.2.3.8 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Tentang Profesionalisme Kerja .............................................. 114
4.3.2.9 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Tentang Kesehatan ................................................................. 116
4.3.2.10 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Mengenai Kegiatan Sosial Diluar Lingkup Organisasi .......... 118
4.3.2.11 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Mengenai Hobi ....................................................................... 120
xiv
4.3.2.12 Tanggapan Rerponden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi yang Bersifat Hiburan ............................................................. 122
4.3.2.13 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Mengenai Kebijakan Instansi/Organisasi ............................... 124
4.4 Hasil Analisis Deskriptif ........................................................................... 126
4.5 Hasil Uji Korelasi ...................................................................................... 127
4.6 Hasil Koefisien Determinasi ..................................................................... 129
4.7 Hasil Analisis Regresi Sederhana ............................................................. 130
4.8 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................... 131
4.9 Interpretasi Hasil Penelitian ...................................................................... 133
4.10 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 134
4.10.1 Terpaan Media Internal Majalah Dinamika ..................................... 134
4.10.2 Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang ....................................................................................... 138
4.10.3 Pengaruh Terpaan Media Internal Majalah Dinamika Terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah kabupaten
Serang .......................................................................................................... 141
BAB V ................................................................................................................. 145
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 145
5.2 Saran .......................................................................................................... 147
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 149
LAMPIRAN ........................................................................................................ 151
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu................................................................
Tabel 3.1 Rincian Sebaran Kuesioner.......................................................
Tabel 3.2 Skor Penilaian Berdasarkan Skala Ordinal……………………....
Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha............................
Tabel 3.4 Case Processing Summary Terpaan Media Internal…………….
Tabel 3.5 Item-Total Statistics Terpaan Media Internal...............................
Tabel 3.6 Case Processing Summary Pemenuhan Kebutuhan Informasi
.....................................................................................................................
Tabel 3.7 Item-Total Statistics Pemenuhan Kebutuhan Informasi...............
Tabel 3.8 Reliability Statistics Terpaan Media Internal………………........
Tabel 3.9 Reliability Statistics Pemenuhan Kebutuhan Informasi……........
Tabel 3.10 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase…………………..….....
Tabel 3.11 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi………………………
Tabel 3.12 Jadwal Penelitian…………………………………………….....
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden………………………………………..
Tabel 4.2 Usia Responden………………………………………………….
Tabel 4.3 Indikator Frekuensi……………………………………………....
Tabel 4.4 Indikator Durasi……………………………………………….....
Tabel 4.5 Indikator Atensi 1……………………………………………......
Tabel 4.6 Indikator Atensi 2……………………………………………......
Tabel 4.7 Indikator Atensi 3……………………………………………......
Tabel 4.8 Indikator Atensi 4……………………………………………......
Tabel 4.9 Indikator Atensi 5……………………………………………......
Tabel 4.10 Indikator Kebutuhan Pengetahuan Organisasi……………........
Tabel 4.11 Indikator Motif Memahami Organisasi…………………….......
Tabel 4.12 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 1……………......
50
57
58
62
63
63
64
65
66
66
68
71
74
80
82
84
86
88
90
92
94
96
99
101
103
xvi
Tabel 4.13 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 2……………......
Tabel 4.14 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 3……………......
Tabel 4.15 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 4……………......
Tabel 4.16 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 5……………......
Tabel 4.17 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 6……………......
Tabel 4.18 Indikator Kebutuhan Informasi Kesehatan Pegawai……….......
Tabel 4.19 Indikator Kebutuhan Informasi Kegiatan Sosial Diluar
Lingkup Organisasi……………………………………………………........
Tabel 4.20 Indikator Kebutuhan Informasi Hobi Pegawai……………........
Tabel 4.21 Indikator Kebutuhan Informasi Hiburan Pegawai 1………........
Tabel 4.22 Indikator Kebutuhan Informasi Hiburan Pegawai 2………........
Tabel 4.23 Spearman Rank Correlations…………………………………..
Tabel 4.24 Koefisien Determinasi……………………………………….....
Tabel 4.25 Koefisien……………………………………………………......
105
107
109
111
113
115
117
119
121
123
126
128
129
xvii
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 4.1 Jenis Kelamin Responden…………………………………….
Diagram 4.2 Usia Responden………………………………………………
Diagram 4.3 Indikator Frekuensi…………………………………………..
Diagram 4.4 Indikator Durasi………………………………………………
Diagram 4.5 Indikator Atensi 1……………………………………………..
Diagram 4.6 Indikator Atensi 2……………………………………………..
Diagram 4.7 Indikator Atensi 3……………………………………………..
Diagram 4.8 Indikator Atensi 4……………………………………………..
Diagram 4.9 Indikator Atensi 5……………………………………………..
Diagram 4.10 Indikator Kebutuhan Pengetahuan Organisasi……………....
Diagram 4.11 Indikator Motif Memahami Organisasi……………………...
Diagram 4.12 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 1……………..
Diagram 4.13 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 2……………..
Diagram 4.14 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 3……………..
Diagram 4.15 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 4……………..
Diagram 4.16 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 5……………..
Diagram 4.17 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 6……………..
Diagram 4.18 Indikator Kebutuhan Informasi Kesehatan Pegawai………...
Diagram 4.19 Indikator Kebutuhan Informasi Kegiatan Sosial Diluar
Lingkup Organisasi……………………………………………………........
Diagram 4.20 Indikator Kebutuhan Informasi Hobi Pegawai……………....
Diagram 4.21 Indikator Kebutuhan Informasi Hiburan Pegawai 1………....
Diagram 4.22 Indikator Kebutuhan Informasi Hiburan Pegawai 2………....
81
83
85
87
189
91
93
95
97
100
102
104
106
108
110
112
114
116
118
120
122
124
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Proses Komunikasi...................................................................
Gambar 2.2 Model Uses and Gratifications.................................................
Gambar 2.3 Kerangka Teori........................................................................
12
43
46
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN I KUESIONER………………………………………………
LAMPIRAN II DATA JAWABAN RESPONDEN……………………….
LAMPIRAN III STRUKTUR ORGANISASI………………………….....
LAMPIRAN IV SURAT PERMOHONAN PENELITIAN…………….....
LAMPIRAN V SURAT IJIN PENELITIAN……………………………....
LAMPIRAN VI BUKTI BIMBINGAN…………………………………....
LAMPIRAN VII DOKUMENTASI…………………………………….....
LAMPIRAN VII MAJALAH DINAMIKA……………………………......
LAMPIRAN VIII TRANSKRIP WAWANCARA....................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………..
148
153
159
160
161
162
164
165
170
172
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari baik disadari secara langsung maupun tidak,
manusia hampir tidak bisa melepaskan dirinya dari keterlibatan dan pengaruh
informasi. Hal ini terbukti dari perkembangan masyarakat yang semakin maju
dan dinamis diiringi dengan perubahan menyeluruh disegala bidang kehidupan,
baik perubahan sosial, ekonomi, politik, budaya, maupun kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi
mengenai apa saja yang terjadi disekelilingnya terutama yang berhubungan
dengan kepentingannya. Sehingga dengan demikian manusia senantiasa mencari
berbagai macam informasi dengan berbagai cara dalam setiap kesempatan yang
dimilikinya.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, komunikasi memegang peranan
penting disegala bidang, dengan komunikasi informasi dapat tersebar luas, karena
informasi sangat dibutuhkan oleh semua orang dari berbagai kalangan dimana dan
kapan pun orang tersebut berada, informasi harus diperolehnya dengan segera dan
aktual. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat sekarang ini secara sadar atau
tidak sangat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi yang mengakibatkan
timbulnya masalah-masalah baru dan dapat membawa perubahan-perubahan besar
dalam kehidupan suatu organisasi.
2
Komunikasi massa mampu menciptakan opini publik, menentukan isu,
memberikan kesamaan dalam kerangka berpikir serta menyusun urutan-urutan hal
yang menjadi perhatian publik. Komunikasi massa pada awalnya merupakan suatu
tipe komunikasi manusia yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-
alat mekanik yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi dan dikenal
dengan istilah publlistik. Istilah publistik dimulai satu setengah abad setelah
ditemukannya mesin cetak oleh Jhannes Gustenberg, sejak saat itulah dikenal
dengan zaman publistik atau awal dari era komunikasi massa. (Wiryanto: 2000)
Komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang dilakukan media massa
dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada
khalayak luas. (Bungin: 2008)
Secara garis besar media massa dapat dibedakan menjadi dua, yakni media
massa cetak dan media massa elektronik. Masing-masing media massa
mempunyai tampilan isi yang berbeda-beda, hal ini di maksudkan untuk menarik
minat masyarakat untuk mengkonsumsi. Pada dasarnya masyarakat tentu
menginginkan informasi yang lebih mudah, lebih cepat, faktual, aktual, dan sesuai
kebutuhan. Hal ini mengakibatkan media massa berlomba-lomba dalam
menyajikan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya. Beraneka
ragam media yang bermunculan, memungkinkan lebih adanya keleluasaan untuk
memilih mana yang paling cocok untuk dijadikan media penyampaian informasi
maupun berita. (Bungin: 2006)
Media sebagai kekuatan strategis dalam menyebarkan informasi
merupakan salah satu otoritas sosial yang berpengaruh dalam membentuk sikap
3
dan norma sosial suatu masyarakat. Media cetak yang memiliki sifat memberi
informasi dan mempengaruhi khalayak, tentunya akan berpengaruh pada khalayak
pembaca itu sendiri, baik sikap, perilaku dan hal-hal lainnya. Sebagai salah satu
bentuk media massa, media cetak juga dapat membawa dampak bagi khalayak
baik berupa pengetahuan, persepsi, atau sikap. Hal ini dapat dilihat dari pendapat
Dominick (Ardiyanto dan Erdinaya: 2005: 58) bahwa media massa mempunyai
dampak pada pengetahuan, persepsi dan sikap.
Pendekatan the uses and gratifications memfokuskan pada pelanggan
anggota khalayak, lebih dari sekedar pesan. Pendekatan ini mulai dengan orang
sebagai pemilih media komunikasi yang aktif, suatu titik pandang yang berbeda
dari model pengaruh yang kuat (Katz, dkk., dalam Davidson, 1974: 11-35).
Informasi tidak hanya sekedar produk sampingan, namun sebagai bahan yang
menjadi faktor utama yang menentukan kesuksesan atau kegagalan, oleh karena
itu informasi harus dikelola dengan baik. Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna, lebih berarti dan bermanfaat bagi
penggunanya.
Khusus mengenai pemenuhan kebutuhan akan informasi bagi pegawai,
Humas Kabupaten Serang menerbitkan beberapa bentuk media internal yang
diantaranya adalah majalah, website dan majalah dinding. Dari sekian banyaknya
media yang muncul dan beredar di Kabupaten Serang, pegawai cenderung
memilih media sesuai dengan kebutuhan dan kepribadiannya. Bagi mereka yang
lebih menyukai teknologi terbaru maka media digital dirasa cocok untuk
memenuhi kebutuhan akan informasi mereka, namun bagi mereka yang merasa
4
lebih nyaman untuk menggunakan media cetak, maka majalah lebih cocok untuk
mereka pilih.
Berdasarkan pra-riset yang dilakukan oleh peneliti, Menurut Bpk.
Rudiyanto selaku Kepala Bagian Humas Kabupaten serang pengetahuan seorang
pegawai pada satu bagian mengenai kegiatan dibagian lainnya dapat dikatakan
terbatas karena tempat dan lapangan kerja masing-masing berlainan dan terpisah.
Selain itu, berdasarkan pengamatan yang peneliti lihat selama melaksanakan Job
Training, kurangnya fasilitas komputer dan internet di kantor menyebabkan media
komunikasi dalam bentuk website jarang sekali di akses oleh pegawai, masalah
tersebut menjadikan media internal berupa majalah Dinamika adalah satu-satunya
harapan bagi manajemen untuk menyebarluaskan informasi kepada pegawai di
seluruh kantor dinas, badan, dan lembaga yang tersebar di Kabupaten Serang.
Majalah Dinamika adalah salah satu bentuk media komunikasi yang
diterbitkan oleh Humas Pemerintah Daerah Kabupaten Serang, media ini
ditujukan kepada seluruh pegawai. Majalah ini berisikan pesan komunikasi yang
merupakan informasi mengenai informasi seputar kegiatan manajemen, informasi
seputar kegiatan pejabat, informasi seputar pegawai, dan galeri foto. Dengan
adanya majalah Dinamika, masing-masing pegawai dapat mengetahui kegiatan
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan dinas-dinas yang ada di Kabupaten
Serang. Informasi yang disampaikan dapat membantu pegawai dalam menentukan
sikap serta penilaian pegawai terhadap sesuatu mengenai pemerintahan, sehingga
akan membentuk situasi saling memahami dan mempererat hubungan antar
5
pegawai, dengan lengkapnya informasi yang disampaikan majalah Dinamika
maka pegawai tidak terpengaruh oleh berita yang disampaikan media lain.
Dampak dari kurangnya pemenuhan kebutuhan informasi menyebabkan
menurunnya produktifitas pegawai, tidak maksimal dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsi pegawai, dan menjadi faktor utama terjadinya miss
communication. Oleh karena itu pegawai membutuhkan media informasi yang
dapat memenuhi kebutuhan informasinya dan dapat memikat perhatian pegawai
tanpa terlalu banyak memusatkan perhatian untuk hal lain diluar organisasi agar
dapat bekerja dengan maksimal tanpa mengalami suatu hambatan komunikasi
apapun.
Dengan bertolak ukur pada pemikiran tersebut, maka peneliti mencoba
mengangkat masalah diatas sebagai bahan penelitiannya untuk mengetahui dan
menilai adakah pengaruh terpaan media internal majalah Dinamika terhadap
pemenuhan kebutuhan informasi pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang.
Dengan adanya majalah Dinamika, diharapkan dapat menjadi media penyebaran
dan meningkatkan berbagai informasi khususnya bagi seluruh pegawai di
lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Serang. Salah satu tantangan Humas
Kabupaten Serang adalah bagaimana menyampaikan informasi ke seluruh Badan,
Lembaga atau Instansi yang terkait dengan pemerintahan. Melalui media internal
majalah Dinamika diharapkan dapat menjadi media yang aktual, informatif, dan
selalu memberikan wacana-wacana baru bagi semua pembacanya.
6
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah peneliti jabarkan diatas, maka rumusan
masalah yang diangkat adalah: “Seberapa besar pengaruh terpaan media
internal majalah Dinamika terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pegawai
Pemerintah Daerah Kabupaten Serang ?”
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah peneliti
kemukakan, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana terpaan media internal majalah Dinamika sebagai salah satu
bentuk media komunikasi ?
2) Seberapa besar tingkat pemenuhan kebutuhan informasi pegawai di
Pemerintah Daerah Kabupaten Serang ?
3) Adakah pengaruh terpaan media internal majalah Dinamika terhadap
pemenuhan kebutuhan informasi pegawai di Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang ?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin peneliti sampaikan adalah :
1) Untuk mengetahui terpaan media internal majalah Dinamika Pemerintah
Daerah Kabupaten Serang sebagai bentuk media komunikasi;
2) Untuk mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan informasi pegawai
mengenai kegiatan pemerintahan di Pemerintah Daerah Kabupaten
Serang;
7
3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan media internal
majalah Dinamika terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pegawai
Pemerintah Daerah Kabupaten Serang.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu :
1.5.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat membuka pandangan tentang penerapan
teori-teori pemenuhan kebutuhan informasi, khususnya yang berhubungan
dengan manajemen media internal sebagai salah satu bentuk media komunikasi
dalam suatu perusahaan atau lembaga.
1.5.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat melahirkan sebuah rekomendasi,
khususnya bagi praktisi humas di Pemerintah Daerah Kabupaten Serang dalam
menyusun strategi komunikasiyang efektif bagi media internalnya.
Berharap penelitian ini juga memberikan sumbangan pemikiran bagi
studi/kajian keilmuan Komunikasi, khususnya komunikasi massa pada media
internal, selain itu juga untuk memperkaya referensi penelitian dan sebagai
bahan literature untuk menambah wacana baru bagi dunia akademis serta dapat
digunakan sebagai perbandingan penelitian berikutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi
2.1.1 Definisi Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital
dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia,
baik yang primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan suatu
persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital
karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan
individu–individu lainnya sehingga meningkatkan kesempatan individu itu untuk
tetap hidup. (Rakhmat, 1998: 1)
Menurut Laswell dalam karyanya, The Structure and Function of
Communication in Society, cara yang baik menjelaskan komunikasi ialah
menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In Wich Channel To Whow
With What Effect?
Paradigma Laswell diatas menjelaskan Komunikasi memiliki lima unsur
sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : (Sihabbudin dan
Rahmi, 2012: 18)
1. Sumber
Adalah pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar
manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam
9
kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber biasa
disebut juga komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut
source, sender ,atau decoder.
2. Pesan
Adalah sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima.
Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media
komunikasi.
3. Media
Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima
biasa disebut komunikan atau dalam bahasa Inggris disebut audience
atau receiver.
5. Efek
Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah
menerima pesan. Pengaruh ini bisa tergantung dari pengetahuan, sikap
dan tingkah laku seseorang. (De Fleur, 1982)
10
Jadi, paradigma Lasswell menggabarkan bahwa komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media kemudian
menimbulkan efek-efek tertentu.
2.1.2 Proses Komunikasi
Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan-
pesan (messages) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima
pesan sebagai komunikan. Tujuan dari proses komunikasi adalah tercapainya
saling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah pihak. (Ruslan, 2010:
81)
Berangkat dari paradigma Lasswell, Effendy dalam bukunya membedakan
proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu : (Djuarsa, 1994: 11)
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran
dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam
proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal
(gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara
langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan
komunikator kepada komunikan.
Jadi, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam
pesan yang diterima oleh komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-
tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan
11
disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan
pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang
diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran
komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini
berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau
perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam
proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan
komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan
makna).
2. Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan
oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan
komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang
relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar,
majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering
digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu
menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa
(surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat,
megapon, dsb).
12
Sebenarnya media komunikasi yang mutlak dan lebih sering digunakan
adalah bahasa. Namun banyak orang beranggapan bahwa bahasa hanya merupakan
simbol atau lambang saja, dan media kedua ialah yang difokuskan sebagai media
komunikasi. Akan tetapi pada dasarnya, sebelum menggunakan bahasa untuk
menyampaikan pesannya. Untuk lebih jelasnya, kita simak paradigma Lasswel
dalam gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1
Proses Komunikasi
Sumber : (Effendy, 2002 : 18)
Penegasan tentang unsur-unsur dalam komunikasi yang terdapat pada
gambar 2.1 diatas jika diuraikan sebagai berikut :
Sender Encoding
Media
Decoding Receiver
Noise
Response Feedback
Message
13
a. Sender : Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang
atau sejumlah orang.
b. Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk
lambang.
c. Message : Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator.
d. Media : Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari
komunikator kepada komunikan.
e. Decoding : Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan
makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator
kepadanya.
f. Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
g. Response :Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa
pesan.
h. Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan
atau disampaikan kepada komunikator.
i. Noise : Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi
sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikator kepadanya.
2.2 Komunikasi Organisasi
Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam organisasi.
Ada beberapa persepsi mengenai komunikasi organisasi dari beberapa ahli, (Face dan
Faules) yakni sebagai berikut :
14
1. Persepsi Redding dan Saborn
Redding dan Saborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah
pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks.
Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan
manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau
komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau
komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau
komunikasi dari orang-orang yang sama level/tingkatnya dalam
organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan,
menulis dan komunikasi evaluasi program.
2. Persepsi Katz dan Kahn
Katz dan Kahn mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan
arus informasi, pertukaran informasi, dan pemindahan arti dalam suatu
organisasi. Menurut Katz dan Kahn organisasi adalah sebagai suatu
sistem terbuka yang menerima energy dari lingkungannyadan mengubah
energy ini menjadi produk atau servis dari sistem dan mengeluarkan
produk atau servis ini kepada lingkungan.
3. Persepsi Zelko dan Dance
Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu
sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan
komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi
dalamorganisasi itu sendiri seperti komunikasi dari bawahan kepada
15
atasan, komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi sesame
karyawan yang sama tingkatnya. Sedangkan komunikasi eksternal adalah
komunikasi yang komunikasi yang dilakukan organisasi terhadap
lingkungan luarnya, seperti komunikasi dalam penjualan hasil produk,
pembuatan iklan, dan hubungan dengan masyarakat umum. Kemudian
bersama Lesikar, mereka menambahkan dimensi lagi dari komunikasi
organisasi yaitu dimensi komunikasi pribadi di antara sesama anggota
organisasi yang berupa pertukaran secara informalmengenai informasi
dan perasaan di antara sesame anggota organisasi.
4. Persepsi Thayer
Thayer menggunakan pendekatan sistem secara umum dalam memandang
komunikasi organisasi. Dia mengatakan komunikasi organisasi sebagai
arus data yang akan melayani komunikasi organisasi dan proses
interkomunikasi dalam beberapa cara. Dia memperkenalkan tiga sistem
komunikasi dalam organisasi yaitu : a. berkenaan dengan kerja organisasi
seperti data mengenai tugas-tugas atau beroperasinya organisasi; b.
berkenaan dengan pengaturan organisasi seperti perintah-perintah, aturan-
aturan dan petunjuk-petunjuk; c. berkenaan dengan pemeliharaan dan
pengembangan organisasi. Yang termasuk dalam bagian ini antara lain
hubungan dengan personal dan masyarakat, pembuatan iklan dan latihan.
Adapun pengertian dari komunikasi organisasi menurut Wayne Pace (2001:
143) didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan diantara unit-unit
16
komunikasi yang merupakan bagian dari sesuatu organisasi. Dalam sebuah teori
tentang Komunikasi organisasi (Pace dan Faules, 2001: 145) dikemukakan bahwa
keputusan-keputusan yang diambil oleh anggota organisasi untuk melakukan
pekerjaan secara efektif, unutk bersikap jujur kepada organisasi, untuk meraih
semangat dalam organisasi, untuk melaksanakan tugas secara kreatif dan untuk
menawarkan gagasan-gagasan yang inovatif bagi penyempurnaan organisasinya
adalah di pengaruhi oleh komunikasi.
Organisasi sebagai kerangka kerja (frame of work) dari suatu manajemen
menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas
antara pimpinan dan bawahan dalam suatu sistem manajemen modern. Ada yang
diklasifikasikan sebagai pemimpin dan ada yang bertindak sebagai bawahan. (Ruslan,
2002: 88)
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi
adalah proses yang yang terjadi dalam organisasi, dan di dalam sana proses
komunikasi yang terjadi terbagi dalam empat aspek yaitu : komunikasi ke bawah
(downward communication), komunikasi ke atas (upward communication),
komunikasi horizontal (horizontal communication), dan komunikasi lintas saluran.
2.3 Tinjauan Tentang Public Relations
2.3.1 Definisi Public Relations
Pada dasarnya Public Relations (Humas) merupakan proses komunikasi
kepada publiknya untuk menjalin hubungan atau relasi yang baik sehingga tercapai
17
tujuan untuk membangun, membina dan menjaga citra positif atau reputasi yang
baik. (Iriantara, 2008: 9)
Public Relations atau hubungan masyarakat mempunyai hubungan erat
dengan terciptanya pelayanan jasa dengan tujuan menciptakan kepuasan bagi
pihak pelanggan dan Stakeholder yang sekaligus menumbuhkan rasa aman,
kepercayaan, adanya loyalitas tinggi terhadap jasa pelayanan yang diberikan
tersebut menjadi tujuan utama Customer Relations untuk memberikan pelayanan
unggul terhadap pelanggannya. (Ruslan, 2010: 286)
Untuk dapat memahami lebih luas dibawah ini terdapat beberapa definisi
humas dari para ahli diantaranya : (Ruslan, 2010: 17)
a. Public Relations (PR) adalah suatu bentuk komunikasi yang
terencana, baik komunikasi ke dalam dan ke luar, antara suatu
organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
b. Sedangkan British Institute Public Relations mendefinisikan PR
adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat
baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan
segenap khalayaknya.
c. Praktik PR adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial yang
menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap
kemungkinan konsekuensinya, memberi masukan dan saran-saran
18
kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan program-
program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan
organisasi dan kepentingan khalayaknya (The Statement of Mexico).
Jelas bahwa PR berkaitan dengan niat baik (good will) dan nama baik atau
reputasi karena dari definisi-definisi yang sudah dijelaskan diatas mencakup
aspek-aspek PR dengan aspek-aspek ilmu sosioal dari suatu organisasi, yakni
tanggung jawab organisasi atas kepentingan publik atau kepentingan masyarakat
luas.
2.3.2 Peran Public Relations
Peranan Public Relations, Menurut Dozier & Broom (1955) dalam suatu
organisasi dibagi menjadi empat kategori, dalam hal itu adalah sebagai berikut :
(Ruslan, 2010: 20-22)
1. Penasehat Ahli (Expert prescriber)
Seorang praktisi pakar Public Relations yang berpengalaman dan
memiliki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari solusi
dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public
relationship).
2. Fasilitator Komunikasi (Communication fasilitator)
Praktisi Public Relations dapat bertindak sebagai komunikator atau
mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk
19
mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dia
juga dituntut untuk dapat mampu menjelaskana kembali keinginan,
kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya.
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem solving process
fasilitator)
Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan masalah Public
Relations merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan
untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser)
hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi
persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan
professional.
4. (Communication technician)
Praktisi PR dapat berperan sebagai Journalist in resident yang hanya
menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan method
of communication in organization.
Dari semua peranan Public Relations tersebut, dapat terlihat mana yang
berperan dan berfungsi pada tingkat manajerial skill, keterampilan antar individu
(human relations skill) dan keterampilan teknis (technical skill) dalam manajemen
20
humas. Peran Public Relations tersebut diharapkan dapat membantu top
manajemen dalam sebuah perusahaan/lembaga.
2.3.3 Fungsi Public Relations
Public relations merupakan fungsi manajemen yang secara khusus
mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman,
penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dengan publiknya (Cutlip at all.
2005: 4)
Menurut Edward L. Bernays, terdapat 3 fungsi utama PR yaitu :
1) Memberikan penerangan kepada masyarakat.
2) Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan
masyarakat secara langsung.
3) Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu
badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan
masyarakat atau sebaliknya.
Menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre, and Canfield (1982)
fungsi public relations dapat dirumuskan, sebagai berikut : (Ruslan, 2006: 16)
1) Menunjang aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan
bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga).
2) Membina hubungan yang harmonis antara badan atau organisasi
dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.
21
3) Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,
persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi
yang diwakilinya, atau sebaliknya.
4) Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran
kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.
5) Menciptakan komunikasi dua arah timbale balik dan mengatur
arus informasi, publikasi serta pesan dan badan atau organisasi ke
publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi
kedua belah pihak.
Dalam konsepnya, fungsi public relations officer ketika menjalankan tugas
dan operasionalnya, baik sebagai komunikator, mediator maupun organisator
adalah sebagai berikut: (Effendi, 1993: 119)
1) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan
organisasi.
2) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik
internal dan publik eksternal.
3) Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi
dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik
kepada organisasi.
4) Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi
kepentingan umum.
22
5) Operasionalisasi dan organisasi publik relations adalah bagaimana
membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan
publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik
yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak
publiknya.
Menurut Anne van der Meiden, public relations memiliki 3 fungsi utama.
Yakni sebagai berikut : (Rumanti, 2002: 204)
1) Menumbuhkan, mengembangkan hubungan baik antara organisasi
atau perusahaan dengan publiknya.
2) Menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi, dan
meningkatkan partisipasi publik.
3) Menciptakan opini publik yang menguntungkan organisasi atau
perusahaan dan publiknya.
2.4 Terpaan Media
Terpaan media diartikan sebagai suatu kondisi dimana orang diterpa oleh isi
media atau bagaimana isi media menerpa audiens. Terpaan media adalah perilaku
seseorang atau audiens dalam menggunakan media massa. Perilaku ini menurut
Blumler dalam Littlejohn (Rahayu, 2009: 28) dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti:
1. Surveillance, yaitu kebutuhan individu untuk mengetahui lingkungannya.
23
2. Curiosity, yaitu kebutuhan individu untuk mengetahui peristiwa-peristiwa
menonjol di lingkungannya.
3. Diversion, yaitu kebutuhan individu untuk lari dari perasaan tertekan, tidak
aman, atau untuk melepaskan ketegangan jiwa.
4. Personal identity, yaitu kebutuhan individu untuk mengenal dirinya dan
mengetahui posisi keberadaannya di masyarakat.
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh terpaan media (media exposure).
Terpaan media menyangkut seberapa banyak media berhasil menjangkau publik,
berapa banyak jumlah orang yang membaca koran, mendengarkan radio, atau
menonton televisi. Menurut Widjajanti (2002: 7) terpaan media adalah pandangan
yang mengaitkan hubungan antara media massa, audien dan efek. Media eksposur
bisa membawa perubahan dalam perilaku publik yang menyangkut pengetahuan,
perilaku atau kebiasaan seseorang.
Menurut Rosengern yang dikutip oleh Rakhmat, (2003: 66) mengemukakan
bahwa terpaan tayangan diartikan sebagai penggunaan media oleh khalayak yang
meliputi jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, isi media, media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara khalayak dengan isi media yang
dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan.
Untuk pengukuran variabel durasi penggunaan media menghitung berapa
lama khalayak bergabung dengan suatu media (berapa jam sehari) atau berapa lama
(menit) khalayak mengikuti suatu program (Ardianto, 2005: 164). Hubungan antara
khalayak dan isi media juga berkaitan dengan perhatian (attention). Menurut
24
Andersen (dalam Rakhmat, 2003: 66) mendefinisikan atensi sebagai proses mental
ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada stimuli
yang lainnya melemah. Dari teori mengenai terpaan media ini, maka peneliti
mengukur terpaan media berdasarkan pada frekuensi, durasi dan atensi.
2.5 Tinjauan Tentang Media Internal
2.5.1 Definisi Media Internal
Media internal atau House Journal adalah salah satu bentuk media
komunikasi yang paling tua. (Soemirat dan Ardianto, 2004: 21) Media internal
adalah media perusahaan yang biasa dipergunakan oleh praktisi public relations
untuk menyampaikan pesan kepada publiknya. (Ruslan, 2008: 217)
Media internal ini diperlukan untuk pencapaian citra positif dan dukungan
opini publik. Bentuk media ini bisa bermacam-macam misalnya, House Journal,
bulletin, majalah, surat kabar, maupun news letter. Media internal ini termasuk ke
dalam golongan media terkontrol karena perusahaan dapat menangani secara
langsung pemberitaan yang dimuat. Pada dasarnya, isi media ini sama dengan
media komersial, hanya bedanya menyangkut pembaca yang terbatas, tidak
berbentuk massa (umum), segmentasi publik pembacanya lebih khusus yaitu
sesuai dengan target publik perusahaan (dalam hal ini internal perusahaan) serta isi
media yang terkontrol.
Dalam perancangannya, media internal memperhatikan dua aspek yaitu
fact finding dan identifikasi masalah. (Soemirat dan Ardianto, 2004: 27) Dalam
fact finding, PR mencari dan mengumpulkan berbagai fakta dan data tentang
25
kebutuhan publik akan isi media, gaya dan bentuk media itu sendiri. Bilamana data
dan fakta yang sudah terkumpul mencerminkan aspirasi publik tentang perlunya
media ini, maka public relations mengidentifikasi data dan fakta yang masih
mentah itu dengan memilah-milah atau mengkategorikannya. Fact finding dan
identifikasi masalah ini sebagai latar belakang mengapa perusahaan memerlukan
media komunikasi ini. Misalnya, dari data yang disimpulkan bahwa informasi dari
top manajemen tidak akan sampai kebawah dengan hanya komunikasi tatap muka,
begitupun umpan balik tidak sampai dari karyawan ke pimpinan, maka diperlukan
jembatan komunikasi dalam bentuk media internal perusahaan. (Soemirat dan
Ardianto, 2004: 27)
Jenis-jenis house journal pun bermacam macam dan dapat dibedakan dari
sasaran pembacanya yaitu bersifat internal untuk staff dan karyawan perusahaan,
dan yang bersifat eksternal untuk publik diluar perusahaan.
Frank Jefkins menyebutkan terdapat lima bentuk media internal atau house
journal yaitu : (Soemirat dan Ardianto, 2008: 23)
1) The Sales Bulletin adalah sebuah bulletin sebagai media
komunikasi regular antara seorang sales manajer dengan
salesman-nya dalam sebuah lapangan pekerjaan.
2) The Newsletter adalah berisi pokok pokok berita yang
diperuntukkan bagi pembaca yang sibuk atau pembaca pasif yang
hanya sekedar tahu namun tidak mengikuti secara terus menerus.
26
3) The Magazine adalah berisikan tulisan berbentuk feature, artikel
dan gambar atau foto yang diterbitkan setiap satu sampai tiga
bulan sekali sesuai dengan perusahaan yang bersangkutan.
4) The Tabloid Newspaper adalah mirip dengan surat kabar popular
(umum) dan berisikan pokok-pokok berita yang sangat penting,
artikel pendek dan ilustrasi, diterbitkan mingguan, dua mingguan,
bulanan, atau dua bulan sekali.
5) The Wall Newspaper adalah bentuk media komunikasi staff atau
karyawan di suatu lokasi pabrik, perusahaan atau pasar swalayan.
Di Indonesia lebih dikenal dengan nama surat kabar atau majalah
dinding.
Umumnya itulah gambaran dari bentuk-bentuk media internal, bentuk
Newsletter biasanya diperuntukan bagi para pimpinan perusahaan, sedangkan
bentuk surat kabar atau tabloid sebagian besar diperuntukan bagi pegawai atau
karyawan dalam sebuah perusahaan atau instansi.
Untuk mengelola suatu media internal non komersial secara profesional
dan serius, terdapat beberapa fungsi media internal, diantaranya : (Ruslan, 2006:
194)
1) Sebagai media hubungan komunikasi internal dan eksternal, yang
diedarkan atau diberikan secara gratis dalam upaya penyampaian
pesan-pesan, informasi, dan berita (bentuk tulisan atau photo
release) mengenai aktivitas perusahaan, manfaat produk barang
27
atau jasa dan publikasi lainnya yang ditujukan kepada para
konsumen, pelanggan, distributor, supplier, relasi bisnis,
stakeholder (hubungan dengan pemilik), dan employee relations
(hubungan pegawaidan keluarganya).
2) Sebagai ajang komunikasi khusus antar karyawan, misalnya
ucapan selamat ulang tahun, informasi kelahiran dari dan bagi
keluarga karyawan, adanya pegawai atau pendatang baru (new
corner), kegiatan olahraga, wisata, keagamaan, program
kesehatan, hingga berita duka cita disertai kegiatan sosial lainnya.
3) Sebagai sarana media untuk “pelatihan dan pendidikan dalam
bidang tulis menulis bagi karyawan, serta staf humas yang
berbakat dan berpotensi sebagai penulis ilmiah.
4) Terdapat nilai tambah (value added) bagi departemen Humas
untuk menunjukan kemampuan dalam upaya menerbitkan media
khususnya In House Journal yang bermutu, kontinu, terbit secara
berkala dan teratur, dengan penampilan yang profesional dan
berkualitas dari segi kualitas berita, lay out, isi halaman, susunan
redaktur, gambar (photo essay), serta tata warna dan sebagainya.
Adapun faktor faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan media
internal perusahaan yaitu : (Soemirat dan Ardianto, 2008: 24)
1) Readers (pembaca)
28
Hal ini dianggap paling penting dalam semua pembuatan media, baik
itu media cetak maupun media elektronik, dan media internal termasuk
didalamnya. Karena sasaran pembaca merupakan kunci utama sukses
atau tidaknya, bertahan atau mundurnya sebuah media.
2) Quantity (eksemplar, tiras atau oplah)
Jumlah tiras dari media internal yang diterbitkan tentunya harus sesuai
dengan jumlah konsumen. Namun tergantung perusahaannya apakah
sasarannya publik internal atau publik eksternal. Tiras akan
mempengaruhi cara produksi, kualitas bahan dan isi, karena apabila
banyaknya permintaan maka jumlah produksipun akan meningkat,
yang berpengaruh kepada kualitas dan isi yang mencerminkan citra
perusahaan dimata publik.
3) Frequency (waktu terbit atau edisi)
Waktu edisi terbit baik itu mingguan, bulanan, atau dengan waktu yang
jarang, misalnya dwi bulanan atau perdua bulan, triwulanan atau
pertiga bulan, namun tidak boleh ada celah yang terlalu besar karena
akan menghilangkan pengertian dari keberkalaan atau kontinuitas
waktu terbit.
4) Policy (kebijakan redaksi)
Tujuan penerbitan yang telah ditetapkan dalam sebuah perusahaan. hal
terpenting dalam menerbitkan media internal adalah harus sejalan
29
dengan program PR secara menyeluruh hingga tercapai sasaran yang
hendak dicapai oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam
memelihara, meningkatkan, atau mempertahankan citra positif.
5) Tittle (Nama House Journal)
Nama dan logo yang digunakan dalam media internal termasuk
rancangan atau desain. Hal terpenting disini adalah nama harus
memiliki filosofidan mencerminkan kekhasan atau memiliki
karakteristik tersendiri, mudah diingat dan komunikatif.
6) Proses percetakan
Proses percetakan dapat menggunakan letterpress, photogravure, atau
web offset. Pada proses percetakan ditentukan oleh bentuk dan lebar
media internal, jumlah eksemplar atau tiras, penggunaan warna, dan
jumlahgambar atau foto.
7) Style (format/gaya/bentuk)
Hal-hal yang mempengaruhi penampilan atau gaya yang digunakan
dalam pembuatan media internal, misalnya ukuran halaman,
banyaknyakolom, tipografi, ilustrasi, keseimbangan berita, feature dan
artikel.
8) Free issue or cover price
Ada dua hal dalam point ini, pertama media internal itu ingin dihargai
atau dinilai tinggi dan tidak sekedar iseng belaka, dan mewakili
30
kepentingan perusahaan baik bagian top management, karyawan atau
pelanggan/pembeli, dan yang kedua adalah media internal tidak
dihargakan atau dijual.
9) Advertisement (iklan)
Pemasangan iklan dalam media internal, namun kebanyakan media
internal tidak memasang iklan apapun terlebih iklan komersil.
10) Distribution (sirkulasi)
Proses pendistribusian atau penyampaian dari proses pencarian atau
pengumpulan data, proses pengeditan, hingga media itu dapat sampai
ke tangan pelanggan.
Media internal merupakan sarana komunikasi efektif yang mampu
mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan. artinya, melalui media ini
PRO berupaya untuk membina hubungan komunikasi masyarakat internal dengan
menjadi corong informasi para karyawan kepada pihak perusahaan atau mampu
bertindak sebagai mediator dari perusahaan (pimpinan) terhadap karyawannya.
(Ruslan, 2001: 266) Dengan adanya media internal diharapkan karyawan dapat
memberikan feedbacknya terhadap perusahaan, begitupun sebaliknya perusahaan
dapat memberikan informasi mengenai peristiwa yang ada kaitannya dengan
perusahaan sehingga karyawan dapat dengan mudah memperoleh dan mengetahui
informasi yang mereka harapkan. Kemudian pada akhirnya dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan baik secara kuantitas maupun kualitas dalam bentuk
barang atau pemberian jasa yang ditawarkan kepada publik sebagai sasarannya.
31
2.5.2 Hal-hal yang Harus Diperhitungkan
Menurut Frank Jefkins dalam bukunya yang berjudul Public Relations
secara umum ada beberapa hal khusus yang harus senantiasa diperhitungkan dalam
menerbitkan suatu jurnal internal, antara lain sebagai berikut:
1. Seberapa sering jurnal yang terdiri dari sekian halaman dengan standar
produksi tertentu dapat diterbitkan sesuai dengan jumlah dana yang
tersedia.
2. Sejauh mana relevansinya antara pencapaian tujuan dan jenis khalayak
yang hendak dituju akan mempengaruhi keputusan-keputusan untuk butir
(1) di atas.
3. Perlu tidaknya digali sumber pendapatan dari jurnal, baik dari hasil
penjualannya atau dari pemasangan iklan, dalam rangka menutup biaya-
biaya.
4. Sejauhmana nilai jurnal tersebut menunjang upaya pencapaian tujuan-
tujuan Public Relations.
5. Biaya jam kerja harus diperhitungkan.
6. Jika jurnal internal memerlukan gambar atau foto-foto, apakah gambar-
gambar itu harus disuplai secara cuma-cuma oleh para pembaca atau pihak
lain, ataukah harus dibeli dari para fotografer atau agen foto profesional.
(Jefkins, 2003 : 151-152)
32
2.5.3 Majalah Sebagai Kegiatan Internal Perusahaan
“Majalah adalah suatu media komunikasi visual yang berbentuk kumpulan-
kumpulan lembaran-lembaran atau buku yang diusahakan secara teratur oleh suatu
organisasi, dimana di dalamnya dimuat pernyataan-pernyataan resmi dan singkat
serta berguna bagi publik”. (Wijaya, 1992: 83)
Sedangkan menurut Effendy, majalah adalah penerbitan berkala yang
diselenggarakan oleh suatu organisasi, biasanya terdiri dari beberapa hal dan berisi
informasi, majalah merupakan suatu terbitan berkala yang biasanya dikeluarkan
oleh perusahaan untuk menyebarkan informasi tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan perusahaan dan juga untuk membina hubungan baik antara
pihak manajemen perusahaan dengan para karyawan sebagai pembacanya.
Majalah sebagai bahan cetakan yang teratur dapat berbentuk majalah,
jurnal internal yang memiliki format majalah biasanya berukuran A4
(297x210)mm. Jurnal itu dicetak biasa juga atau bisa juga melalui teknik yang
lebih canggih, seperti teknik litografi dan fotografi besar kecilnya kuantitas
penerbitan juga akan mempengaruhi metode-metode produksi dan kualitas materi
maupun kandungan isinya.
Isinya setiap edisi selalu dituntut memenuhi dua syarat yaitu :
1. Isi setiap edisi perlu dipertahankan agar tetap sesuai dengan tujuan penerbitan.
2. Isi setiap edisi harus lebih baru dan lebih menarik daripada edisi sebelumnya.
(Siregar dan Pasaribu, 2000: 60)
33
Frekuensi penerbitan majalah bervariasi bisa harian, mingguan, bulanan,
dwibulan, atau triwulan. Tujuan utama diterbitkannya buletin atau jurnal internal
berbeda-beda tiap perusahaan, secara umum tujuannya adalah untuk
memberitahukan berita-berita yang berkaitan dengan perusahaan, idealnya setiap
jurnal memiliki ciri khas tertentu yang berkaitan dengan isinya. Buletin harus
disesuaikan dengan keseluruhan program humas dan dijadikan suatu wahana
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Humas sebagai penyelenggara kegiatan internal perusahaan dapat
menggunakan majalah sebagai sumber informasi, majalah merupakan salah satu
media intern yang berfungsi sebagai media komunikasi dengan publik internal,
yang dimaksud dengan publik internal adalah bagian dari kegiatan usaha
organisasi itu sendiri untuk dapat menjalin hubungan dengan publik internal salah
satu cara yang digunakan oleh PR adalah dengan menerbitkan majalah yang
biasanya memuat tulisan atau karangan para karyawan dan laporan aktual dari
kegiatan-kegiatan perusahaan seperti laporan rapat, kesejahteraan pegawai, dan
sebagainya.
Media korporasi atau organisasi diharapkan dapat memberi informasi
langkah korporasi atau organisasi dalam mencapai tujuan dengan demikian setiap
langkah korporasi atau organisasi dapat dipahami dan selanjutnya memperoleh
dukungan. (Pasaribu, 2002: 17)
Menurut Abdurrahman dalam bukunya “Dasar-Dasar Public Relations”,
tugas PR adalah menyelenggarakan komunikasi yang sifatnya persuasif dan
34
informatif. Komunikasi yang persuasif, informatif salah satunya dapat dilakukan
secara tertulis dengan menggunakan brosur-brosur, surat-surat, atau buletin. Media
tersebut dapat menyampaikan pesan kepada orang yang lebih banyak dalam waktu
yang singkat. Majalah adalah terbitan berkala yang dengan jangka waktu tertentu
sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan terbitan berkala merupakan media
informasi yang efektif.
2.6 Tinjauan Tentang Informasi
2.6.1 Pengertian Informasi
Informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat dewasa ini dengan informasi
masukan-masukan yang dianggap penting dapat membantu masyarakat dalam
menentukan sikap yang harus dilakukan, informasi sudah menjadi kebutuhan
manusia, sehingga peranan informasi sangat dominan dalam kehidupan manusia
karena tanpa informasi manusia tidak akan, menurut Effendy informasi atau
keterangan, penerangan adalah :
1. Suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang yang
baginya merupakan hal yang baru diketahui.
2. Data yang telah diolah untuk disampaikan kepada seseorang, sejumlah orang
yang baginya merupakan hal yang baru diketahui.
3. Kegiatan menyebarluaskan pesan disertai penjelasan baik secara langsung
maupun melalui media komunikasi khalayak yang baginya merupakan hal
atau peristiwa. (Effendy, 1989: 177-178)
35
Informasi harus mempunyai arti pada komunikan dan nilai nyata dalam
kehidupan masyarakat, maka keragu-raguan akan hilang dan di ganti dengan
kepercayaan terhadap komunikator dan ada juga yang tidak sampai ke masyarakat,
sampai tidaknya suatu informasi tergantung dari proses komunikasi yang
digunakan komunikator.
Pemerintah Daerah Kabupaten Serang menerbitkan Media Internal sebagai
sarana untuk menyampaikan informasi, kegiatan, dan kondisi yang berkaitan
dengan pemerintahan kepada seluruh pegawai, lokasi kantor yang tersebar di
berbagai tempat menghambat proses penyampaian informasi kegiatan
pemerintahan sehingga Majalah Internal berperan penting dalam hal memberikan
informasi.
2.6.2 Fungsi Informasi
Dalam sebuah proses komunikasi atau pesan merupakan elemen dasar yang
tidak dapat dilepaskan dari tujuan komunikasi itu sendiri informasi inilah yang
menimbulkan perubahan sikap, opini dan penilaian seseorang terhadap sesuatu
maupun seseorang dan yang terpenting informasilah yang menimbulkan
pemahaman akan situasi saling memahami antara satu individu dengan individu
lainnya dan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Hal ini ditegaskan oleh Aubrey B Fisher, tahun 1986 ia mengatakan bahwa
informasi merupakan komponen dasar komunikasi baik formal maupun informal
yang berfungsi untuk memperkuat dan menjalin hubungan sosial maka informasi
merupakan energi, hubungan-hubungan struktural dan fungsional diantara
36
komponen-komponen menyatakan adanya informasi-informasi, apabila
komunikasi terjadi dalam sistem sosial maka individu terlibat dalam pengolahan
informasi. (Fisher, 1986: 284)
Kincaid dan Schramm mengatakan elemen-elemen dasar dan tahap-tahap
dalam suatu proses komunikasi adalah menciptakan informasi, mengamati,
memperdalam perhatian, menafsirkan dan terciptanya pemahaman (Kincaid dan
Schramm, 1985: 95)
Dari apa yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses
komunikasi haruslah dimulai dengan penyampaian informasi dan dari informasi
yang disimpulkan tersebut dilakukan proses-proses selanjutnya, yakni
memperdalam perhatian yang artinya adalah melakukan penyelidikan terhadap
kebenaran informasi, kemudian adalah proses menafsirkan informasi atau proses
dimana komunikan memberikan makna terhadap informasi yang diterima,
selanjutnya adalah terciptanya saling pemahaman antara yang memberi informasi
dengan yang menerima informasi.
Dalam arti sempit, informasi dapat dianggap sebagai suatu pengetahuan
baru, yaitu sesuatu yang belum diketahui sebelumnya, dalam arti luas infromasi
merupakan rangsangan atau stimuli yang berasal dari lingkungan fisik dan sosial
yang memberi kesadaran tentang sesuatu yang ada, yang terjadi atau sedang
berlangsung di sekeliling individu, itu sebabnya dengan informasi orang dapat
menentukan dan mengubah pengetahuan bahkan perilakunya sesuai dengan
37
informasi yang diterima, dengan informasi individu di bimbing dalam menentukan
atau membuat keputusan sesuai dengan informasi tersebut.
Menurut Shannon dan Weaver menyebutkan bahwa informasi sebagai
objek materi ilmu komunikasi mempunyai makna. “Patterned matter energy that
the probabilities of alternative available to an Individual making decision”
(Informasi adalah hal atau energi yang mempengaruhi dan memungkinkan
seseorang membuat keputusan dari beberapa kemungkinan alternatif yang ada).
(Wahyudi, 1986: 11)
Hal ini sesuai dengan pendapat Liliweri, bahwa informasi merupakan kunci
utama dalam pengambilan keputusan yang efektif. (Liliweri, 1994: 31) Jika
informasi yang diperoleh individu itu benar dan dapat di bagi lalu di terima karena
kesamaan makna, maka akan menguntungkan dalam pengambilan keputusan,
artinya informasi menentukan sukses tidaknya pengambilan keputusan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi informasi
adalah:
1. Esensi dari fungsi informasi untuk mengubah sikap, opini dan menciptakan
saling pemahaman antara individu yang terlibat dalam proses komunikasi.
2. Informasi merupakan sumber pengetahuan bagi individu untuk mengetahui
hal-hal yang terjadi di sekitarnya.
3. Informasi merupakan sumber penting dalam menentukan pilihan dan
pengambil keputusan.
38
2.6.3 Kebutuhan Informasi
Kebutuhan informasi biasanya didorong oleh situasi problematik yang
terjadi dalam diri manusia, pada lingkungan internalnya, yang dirasakan tidak
memadai untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam hidupnya. Ketidakmemadai
ini menyebabkan ia merasa harus memperoleh masukan (input) dari sumber-
sumber di luar dirinya. Jadi kebutuhan informasi disini merupakan suatu
kebutuhan untuk mengisi kekosongan tertentu dalam diri manusia, yaitu dalam
kondisi pengetahuannya yang merasa kekurangan. (Pendit, 1992: 76)
Kebutuhan informasi juga timbul ketika seseorang menyadari adanya
jurang atau jarak antara pengetahuan yang sudah dimiliki oleh dirinya dengan
permasalahan yang dihadapinya. (Nicholas, 2000: 20) Dengan kata lain, seseorang
bisa dikatakan membutuhkan informasi ketika ia menyadari bahwa pengetahuan
yang dimiliki dirinya masih kurang mencukupi untuk memecahkan suatu masalah
tertentu dalam hidupnya.
Dengan sendirinya kebutuhan akan informasi akhirnya akan melahirkan
permintaan informasi yang diinginkan oleh pemakai informasi. Sebab, permintaan
dan kebutuhan sangat berkaitan erat, karena apa yang diminta oleh seseorang tentu
merupakan apa yang dibutuhkan oleh orang tersebut. Dalam tahap ini pencarian
informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka dimulai dari pengguna mulai
berinteraksi dengan saluran-saluran dan sistem informasi yang ada (Nicholas:
2000: 25).
39
Terdapat banyak alasan mengapa seseorang mencari, mengakses,
mendapatkan, lalu menggunakan informasi yang mereka peroleh. Banyak faktor
yang mempengaruhi seseorang membutuhkan informasi dalam subjek tertentu.
Nicholas dalam bukunya tenteng menilai kebutuhan informasi menguraikan
beberapa faktor tersebut, antara lain faktor pekerjaan seseorang, kultur budaya,
kepribadian, tingkat pendidikan, jenis kelamin, usia, ketersediaan waktu luang,
masala akses, sumber informasi, dan jumlah informasi yang tersedia.
Karena yang memerlukan informasi adalah manusia, maka yang menjadi
fokus kajian kebutuhan informasi adalah setiap individu. Pada dasarnya setiap
orang mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda beda sesuai fungsi, tanggung
jawab dan tugasnya masing-masing. (Prasad, 1992: 12) Atherton (1997: 125)
mengutip pernyataan M. Voight bahwa seseorang membutuhkan informasi pada
saat :
1. Memerlukan informasi terbaru untuk bidang tertentu atau bidang yang
berhubungan.
2. Melakukan pekerjaan sehari hari yang membutuhkan informasi
faktual.
3. Menyelesaikan suatu masalah atau proyek.
Sementara itu, Pendit (1992: 76) menyatakan bahwa ada tiga elemen
penting yang diperlihatkan dalam proses masuknya informasi kedalam diri
manusia berdasarkan kajian Wersig dan Belkin, yaitu ;
40
1. Kebutuhaan informasi merupakan suatu kebutuhan untuk mengisi
kekosongan tertentu dalam diri manusia, yaitu kondisi pengetahuannya
(dan dengan demikian merupakan kondisi pikirannya).
2. Informasi merupakan sesuatu yang berada di antara sumber eksternal
dan “tempat kosong” di dalam pikiran manusia.
3. Dengan demikian, informasi terjadi pada saat manusia memindahkan
sesuatu dari sumber eksternal dalam pikirannya
Jadi dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi merupakan suatu
kondisi akan kebutuhan untuk mengisi kekosongan, kekurangan pengetahuan yang
ada dalam diri manusia dalam menghadapi situasi tertentu untuk dapat mengambil
keputusan dan mengurangi rasa ketidakpastian dalam diri mereka.
2.7 Teori Uses and Gratifications
Uses and Gratifications Model (Model Kegunaan dan Kepuasan) merupakan
pengembangan dari Hypodermic Needle Theory (Teori Jarum Hipodermik) dan
merupakan pergeseran fokus dari tujuan komunikator ke tujuan komunikan. Model
ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada seseorang, tetapi ia tertarik
pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap aktif
menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Studi dalam bidang ini
memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan
(gratifications) atas kebutuhan seseorang. (Ardianto, 2008: 73)
41
Model Uses and Gratifications populer dalam studi kepuasan khalayak
terhadap penggunaan media massa. Teori Uses and Gratifications memposisikan
khalayak sebagai individu yang memiliki kekuasaan dalam memilih media massa
yang akan dikonsumsi berdasarkan kebutuhan masing-masing individu.
Model ini menunjukan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah
bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media
memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi, bobotnya ialah pada khalayak
yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus.
(Effendy, 2003: 289)
Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratifications yang
mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu menggunakan media
untuk pemuas kebutuhannya. Teori ini berkaitan dengan penelitian ini karena
pegawai Pemerintah daerah Kabupaten Serang sering membaca majalah ”Dinamika”,
sebagai upaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi ini sangat
bergantung pada tersedia atau tidaknya media dan kebutuhan untuk
memanfaatkannya.
Lima elemen atau asumsi-asumsi dasar dari Uses and Gratifications media
menurut Katz, Blumber, dan Gurevitch, sebagai berikut : (Kriyantono, 2003: 205)
1) Audiens adalah aktif, dan penggunaan media berorientasi pada tujuan.
2) Inisiatif yang menghubungkan antara kebutuhan kepuasan dan pilihan
media spesifik terletak diantara audiens.
42
3) Media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam upaya memuaskan
kebutuhan audiens.
4) Orang-orang mempunyai kesadaran diri yang memadai berkenaan
penggunaan media, kepentingan dan motivasinya menjadi bukti bagi
peneliti tentang gambaran keakuratan penggunaan itu.
5) Nilai pertimbangan seputar keperuan audiens tentang media spesifik
atau isi harus dibentuk.
Seperti halnya dalam penelitian ini, pegawai dianggap aktif dalam
menggunakan media dan pegawai menggunakan media sesuai dengan kebutuhan
informasi yang dibutuhkan. Majalah Dinamika dibagikan langsung kepada seluruh
bagian atau seksi Pemerintah Daerah Kabupaten Serang, dari situlah pegawai
membaca informasi yang terdapat dalam majalah Dinamika. Namun, tindakan
seseorang dalam mengkonsumsi isi dari sebuah media seperti halnya dalam membaca
majalah Dinamika tentu didasarkan pada kebutuhan yang mendorong hingga pada
akhirnya sampai ke penggunaan media.
Berdasarkan model Uses and Gratifications, kebutuhan khalayak dalam
menggunakan media massa dijelaskan oleh Katz, Gurevitch, dan Haas. Mereka
member kategorisasi kebutuhan tersebut diantaranya : (Effendy, 2003: 294)
1) Cognitive Needs (Kebutuhan Kognitif)
43
Adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi,
pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini
didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan,
juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan.
2) Affective Needs (Kebutuhan Afektif)
Adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-
pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.
3) Personal Integrative Needs (Kebutuhan Pribadi Secara Integratif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas,
kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut
diperoleh dari hasrat akan harga diri.
4) Social Integrative Needs (Kebutuhan Sosial Secara Integratif)
Adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan
keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat
untuk bersosialisasi.
5) Escapist Needs (Kebutuhan Pelampiasian)
Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan,
ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.
Gambar 2.2
44
Model Uses and Gratifications
2.8 Kerangka Teori
Mengingat permasalahan dalam penelitian ini yaitu pengaruh terpaan media
internal terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pegawai Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang, maka penelitian ini berkaitan dengan teori Uses and
Gratifications, dimana khalayak dianggap aktif dalam memilih media yang sesuai
dengan kebutuhan akan informasi. Seorang PR membutuhkan media penghubung
untuk mewakili organisasi dengan publiknya, yakni dengan menggunakan media
internal atau bulletin internal perusahaan. majalah internal merupakan media
penghubung antara organisasi dengan pegawainya sehingga menimbulkan feedback
atau timbale balik yang berguna untuk kedua belah pihak. Dalam hal ini media
memberikan ruang dan tempat bagi pegawai untuk memanfaatkan media internal
sebagai alat komunikasi dalam rangka memenuhi kebutuhan akan informasi.
Hal-hal yang diteliti dalam penelitian ini adalah Terpaan Media Internal
yang merupakan Indipendent Variable atau variabel yang mempengaruhi, variabel ini
disimbolkan dengan Variabel X yang meliputi frekuensi, dan durasi, serta atensi.
Faktor sosial
psikologis
menimbulkan
(1)
Kebutuhan yang
melahirkan
(2)
Harapan-harapan
terhadap
media/sumber yang
mengarah pada
(3-4)
Berbagi pola
penghadapan media
(5)
Menghasilkan
gratifikasi
kebutuhan
(6)
Konsekuensi lain
yang tidak
diinginkan
(7)
45
Pemenuhan Kebutuhan Informasi dalam penelitian ini merupakan
Dependent Variable atau variabel yang dipengaruhi, variabel ini disimbolkan dengan
Variabel Y, variabel ini meliputi Pengetahuan Produk Perusahaan, yakni informasi
mengenai produk terbaru perusahan, Pengetahuan Kegiatan Instansi, yakni informasi
mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Instansi, dan Pengetahuan Kebijakan
Perusahaan yang meliputi informasi tentang kebijakan perusahaan yang disampaikan
melalui majalah Dinamika. Hal-hal tersebut yang akan menjadi pusat penelitian pada
media internal yang ada di Pemerintah Daerah Kabupaten Serang. Apakah kedua hal
tersebut akan saling mempengaruhi hingga hasilnya signifikan atau tidak ada
pengaruh antara keduanya.
Dari deskripsi teori dan variabel-variabel terkait diatas, maka peneliti
mengurutkan alur pikir peneliti menjadi sebuah bagan Kerangka Teori yang di
gambarkan sebagai berikut:
46
Gambar 2.3
Kerangka Teori
1. Frekuensi
2. Durasi
3. Atensi
Jalaludin,Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi
dilengkapi Contoh Analisis Statistik, 2004, hal 66
Uses and Gratifications
Theory meneliti bagaimana orang-orang
menggunakan media massa dan
mereka menerima ganjaran
melalui terpaan media itu.
1. Cognitive Needs (Kebutuhan
Kognitif)
2. Social Integrative Needs
(kebutuhan sosial secara
integrative)
Onong Uchjana Effendy. Ilmu Teori
dan Filsafat Komunikasi.Effendy, 2003.
Hal 294
Pengaruh Terpaan Media Internal Terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai
Terpaan Media
Internal
Pemenuhan
Kebutuhan
Informasi
47
2.9 Hipotesis Penelitian
Pengertian hipotesis berasal dari dua kata; hype dan thesis. Yaitu istilah hypo
(hipo) berarti „kurang dari‟ dan thesis (tesa) yang berarti „pendapat‟. Jadi hipotesis
(hypothesis) adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara,
dan arti sesungguhnya belum bernilai (mencapai) sebagai suatu tesis yang belum diuji
kebenarannya. (Ruslan, 2010: 169)
Berdasarkan perumusan masalah yang sudah dibahas di bab sebelumnya,
maka didapatkan dua hipotesis sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat Pengaruh antara Terpaan Media Internal Terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang.
Ha: Terdapat Pengaruh antara Terpaan Media Internal Terhadap Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang.
2.10 Operasional Variabel
Operasional variabel dalam penelitian ini adalah variabel yang mempengaruhi
disebut variabel penyebab atau variabel bebas (Variabel X), dan variabel akibat yang
disebut variabel terikat (Variabel Y). variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel X, adalah independent variable yaitu Terpaan Media Internal
Majalah Dinamika
2. Variabel Y, adalah dependent variable yaitu Pemenuhan Kebutuhan
Informasi Pegawai Pemerintah daerah Kabupaten Serang
48
Untuk lebih memperjelas variabel-variabel dalam penelitian ini, beserta
dimensi dan indikator masing-masing variabel, dapat dilihat berdasarkan pada tabel
berikut:
Variabel Dimensi Indikator Skala
Terpaan Media
Internal
Sumber:Jalaludin
Rakhmat, Metode
Penelitian
Komunikasi, 2004.
Hal 66
Frekuensi Berapa kali
pegawai membaca
majalah Dinamika
Interval
Durasi Lama waktu
pegawai membaca
majalah Dinamika
Interval
Atensi Perhatian terhadap
majalah Dinamika
Pemahaman
terhadap majalah
Dinamika
Interval
Pemenuhan
Kebutuhan
Informasi
Sumber: Onong
Uchjana Effendy.
Ilmu Teori dan
Filsafat
Cognitif Needs
(kebutuhan
kognitif)
Kebutuhan
pengetahuan
organisasi
Motif memahami
organisasi
Ordinal
49
Komunikasi, 2003.
Hal 294
Keinginan
mendapatkan
informasi
Social Integrative
Needs (kebutuhan
sosial secara
integratif)
Kebutuhan
informasi kegiatan
sosial diluar
lingkup organisasi
Kebutuhan
informasi
kesehatan pegawai
Kebutuhan
informasi hobi
pegawai
Kebutuhan
informasi hiburan
kepada pegawai
Ordinal
50
2.11 Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian mengenai media internal telah banyak diteliti
sebelumnya, penelitian yang ada memberikan gambaran bagi peneliti untuk dapat
mengembangkan penelitiannya. Dengan adanya penelitian terdahulu, peneliti dapat
mengetahui persamaan, perbedaan, baik dalam hal metode, teori, maupun hasil yang
didapat dalam penelitian terdahulu. Berikut tabel penelitian sebelumya yang peneliti
dapatkan :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Nifsu Maryana Nyayu Ade
Ilmiyati
Marwan
Handoko
Judul penelitian Pengaruh Penyajian
Media Internal
Terhadap
Pemenuhan
Kebutuhan Pegawai
Pemerintah Kota
Cilegon
Penggunaan Media
Internal dan
Pemenuhan
Kebutuhan
Informasi (Studi
Korelasi
Penggunaan
Majalah Mandiri
dengan Pemenuhan
Terpaan Media
internal Majalah
Dinamika
Terhadap
Pemenuhan
Kebutuhan
Informasi
Pegawai
Pemerintah
51
Kebutuhan
Informasi
Perusahaan)
Daerah
Kabupaten Serang
Tahun Penelitian 2013 2010 2015
Metode Penelitian Metode penelitian
yang digunakan
adala metode
penelitian
kuantitatif dengan
menggunakan
tektik survey.
Adapun
pembahasan dalam
penelitian adalah
menggunakan
metode kuantitatif
eksplanatif.
Tipe penelitian
yang digunakan
adalah Explanatory
Reasearch, dengan
menggunakan
metode penelitian
survey.
Metode penelitian
yang digunakan
adalah metode
penelitian
kuantitatif yang
bersifat
eksplanatif
dengan
menggunakan
teknik survey
Kesimpulan
Penelitian
Secara garis besar,
penyajian media
internal memiliki
pengaruh kuat
Penelitian
membuktikan
bahwa terdapat
hubungan antara
Penelitian
menunjukan
hipotesis bahwa
terdapat pengaruh
52
dalam
mempengaruhi
tingkat kepuasan
informasi pegawai
pemerintah Kota
Cilegon, maka dari
itu media internal
dianggap penting
sekaligus sebagai
media komunikasi
dari atasan ke
bawahan maupun
sebaliknya.
penggunaan
majalah Mandiri
dengan
terpenuhinya
kebutuhan
informasi
mengenai
perusahaan pada
responden.
antara variabel
terpaan media
internal majalah
dinamika terhadap
pemenuhan
kebutuhan
informasi pegawai
pemerintah daerah
Kabupaten Serang
sebesar 0,507
yang berarti
bahwa hubungan
antara kedua
variabel bernilai
Sedang.
Sumber Perpustakaan FISIP
Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa
eprints.uns.ac.id
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian
Metodologi dibentuk dari kata ”metodes” (cara, teknik, atau prosedur) dan
“logos” (ilmu). Jadi metodologi riset merupakan suatu pengkajian dari peraturan-
peraturan yang terdapat dalam metode riset. Sedangkan metode merupakan suatu
prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah yang
sistematik. (Kriyantono, 2008: 49)
Penelitian mengenai pengaruh terpaan media internal terhadap pemenuhan
kebutuhan informasi pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif menggambarkan
atau menjelaskan masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan, dengan
demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih
mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap
merupakan representasi dari seluruh populasi. (Kriyantono, 2008: 55)
Secara sederhana, ciri-ciri penelitian kuantitatif menurut Wallace (1973)
adalah penelitian yang :
1. Melibatkan lima komponen informasi ilmiah, yaitu teori, hipotesis,
observasi, generalisasi empiris, dan penerimaan atau penolakan
hipotesis
2. Mengandalkan adanya populasi dan teknik penarikan sampel.
3. Menggunakan kuisioner untuk pengumpulan datanya.
54
4. Mengemukakan variabel-variabel penelitian dalam analisis datanya.
5. Berupaya menghasilkan kesimpulan secara umum, baik yang berlaku
untuk populasi dan/atau sampel yang diteliti.
Metodologi ini mempunyai prinsip objektif dan memisahkan diri dari data.
Artinya, peneliti tidak diperbolehkan membuat batasan konsep maupun alat ukur
data sekehendak hatinya. Semuanya harus objektif dengan menguji terlebih
dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reabilitas
dan validitas. Tipe/Pendekatan dalam penelitian ini adalah Eksplanatif.
Eksplanatif adalah penelitian yang menghubungkan atau mencari sebab akibat dua
atau lebih konsep atau variabel yang akan diteliti. Dari pengertian tersebut, dapat
diartikan bahwa peneliti mencoba menggambarkan dan menjelaskan mengenai
mengapa suatu fenomena dapat terjadi dan seberapa besar pengaruhnya, serta
peneliti mencoba untuk menjelaskan hubungan yang terjadi antara dua atau lebih
variabel. (Rakhmat, 2008: 68)
Untuk mengetahui adanya pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti,
peneliti harus mengetahui ada tidaknya hubungan dari kedua variabel yang diteliti.
Peneliti menggunakan analisis Korelasi dan Regresi, kedua analisis tersebut
mempunyai hubungan yang erat. Regresi digunakan untuk mencari bentuk
hubungan dua variabel atau lebih dalam fungsi atau persamaan. Sedangkan
korelasi digunakan untuk mencari derajat keeratan hubungan dua variabel atau
lebih. Regresi sederhana digunakan untuk mencari pengaruh antara 2 (dua)
variabel saja, dimana terdiri dari 1 (satu) variabel independent/bebas dan 1 (satu)
55
variabel dependent (terikat) dan juga digunakan untuk membangun persamaan
tersebut untuk membuat perkiraan.
Dalam penelitian ini peneliti meneliti tentang Pengaruh Terpaan Media
Internal terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang, dimana yang menjadi variabel independent adalah terpaan
Media Internal yakni majalah Dinamika, sedangkan yang menjadi variabel
dependent adalah Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang.
3.2 Teknik Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik survey, teknik
penelitian survey merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan
pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk
kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis.
Pertanyaan terstruktur/sistematis tersebut dikenal dengan istilah kuesioner.
(Singarimbun, 1989: 3)
3.2.1 Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Burhan
Bungin, 2009: 122) :
1) Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data yang
pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. Dalam penelitian ini
56
peneliti memperoleh data primer melalui penyebaran kuesioner atau
angket kepada pegawai yang ada di Pemerintah Daerah Kabupaten Serang.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua dari data
yang diperlukan. Data sekunder diharapkan dapat membantu dalam
menjawab masalah penelitian, data sekunder dalam penelitian ini adalah
berupa dokumentasi yang berhubungan dan relevan dengan permasalahan
yang sedang peneliti teliti.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan perangkat lunak dari seluruh proses
pengumpulan data dilapangan. Instrumen penelitian digunakan untuk menangkap
atau menghimpun data sebanyak dan sevalid mungkin. Oleh karena itu instrumen
penelitian benar-benar harus mementingkan aspek reliabilitas dan validitas, dalam
penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah Kuesioner.
3.3.1 Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden dan
berisikan pertanyaan-pertanyaan yang mengukur variabel-variabel, hubungan
diantara variabel yang ada, atau juga pengalaman atau opini responden.
dengan tujuan mencari informasi yang lengkap tanpa merasa khawatir bila
responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam
pengisian daftar pertanyaan. (Rakhmat, 2008: 95)
57
Kuesioner tersebut nantinya akan peneliti sebarkan kepada pegawai
Pemerintah Daerah Kabupaten Serang yang merupakan pembaca majalah
Dinamika sebagai responden dalam penelitian ini dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 3.1
Rincian Seraban Kuesioner
Kantor Dinas/Badan/Lembaga
Jumlah
Responden
Sekretariat Daerah Kabuaten Serang 12
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan 8
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga 9
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 11
Dinas Pendapatan Daerah 15
Badan Kepegawaian Daerah 14
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 13
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah 8
Kantor Unit Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa 9
Jumlah Responden 99
Pengukuran variabel pemenuhan kebutuhan informasi (variabel Y)
Peneliti menggunakan skala ordinal diamana pengukuran skala yang digunakan
disusun secara berurutan dari yang rendah sampai yang tinggi atau sebaliknya.
Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap objek, tetapi hanya
58
memberikan peringkat saja. Peneliti menggunakan 4 pilihan jawaban dalam
kusioner, adapun skala pengukuran adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Skor Penilaian Berdasarkan Skala Ordinal
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi
juga obyek dan benda-benda alam yang lain. (Sugiyono, 2010: 61)
Adapun populasi dalam penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh dari
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Serang yaitu semua Pegawai
Negeri Sipil dan bukan Pegawai Negeri Sipil yang ada di Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang adalah 7163 orang.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representatif. (Sugiyono, 2010: 62)
Jawaban Skor
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Setuju 3
Sangat Setuju 4
59
Sampel yang representatif dapat diartikan bahwa secara proporsional atau
memberikan hasil yang dapat menghimpun informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian ini, sehingga dapat mewakili keadaan dalam keseluruhan populasi.
(Rakhmat, 2008: 152)
Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus
Yamane, berdasarkan ketentuan presisi ditetapkan diantara ± 10% dengan
ketentuan besarnya sampel pada tingkat kesalahan 0,1 dan tingkat kepercayaan
(reliability) 90%. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
D = Kelonggaran ketidakpastian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir (10%)
Maka jumlah sampel dapat dihitung sebagai berikut :
n =
n =
n=
60
n =
n =
n = 98,62 ≈ 99
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan Probability
Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan unsur yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
(Sugiyono, 2010: 63)
Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling dimana
teknik tersebut mengambil secara acak anggota sampel dari populasi tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan seluruh data dan
informasi yang diperlukan dalam sebuah penelitian. Analisa data dimaksudkan
untuk menganalisis data dari hasil catatan lapangan, atau dari sumber informasi
yang diperoleh.
3.5.1 Uji Validitas dan Reabilitas Data
3.5.1.1 Uji Validitas
Syarat instrumen yang baik adalah instrumen tersebut harus valid.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu merepresentasikan indikator
permasalahan dari apa yang hendak diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya
61
tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil, sehingga data yang
terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya. Uji validitas dimaksudkan
untuk menyatakan sejauhmana instrumen penelitian (misalnya kuesioner) akan
mengukur apa yang ingin diukur. (Rakhmat, 2008: 141)
Uji validitas dalam penelitian dilakukan untuk memastikan bahwa
masing-masing pertanyaan akan terklarifikasi pada variabel-variabel yang telah
ditetapkan (construct validity). Uji validitas digunakan untuk mengetahui
kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan
suatu variabel.
Untuk menentukan valid atau tidaknya butir-butir pernyataan dilakukan
dengan cara membandingkan koefisien korelasi dengan nilai korelasinya pada
alpha = 0.05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
a. Jika r hitung > r tabel maka butir pernyataan valid.
b. Jika r hitung < r tabel maka butir pernyataan tidak valid
Peneliti menggunakan SPSS versi 21 untuk menghitung koefisien
korelasi. Digunakan SPSS versi 21 dikarenakan untuk memudahkan peneliti
dan mengefisiensikan waktu penelitian.
3.5.1.2 Uji Reliabilitas
Alat ukur disebut reliabel bila secara konsisten memberikan hasil atau
jawab yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali.
(Rakhmat, 2008: 143). Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi
hasil pengukuran variabel. Pengukuran yang reliabel akan menunjukan
62
instrumen yang sudah dipercaya dan dapat menghasilkan data yang dapat
dipercaya pula. Peneliti akan menguji kehandalan dengan menghitung dari
masing-masing instrumen dalam suatu variabel.
Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menghitung koefisien Alpha
Cronbach dari masing-masing item dalam suatu variabel. Instrumen yang
dipakai dalam variabel tersebut dikatakan reliabel apabila memiliki Alpha
Cronbach lebih dari 0,60. Dalam uji reliabilitas ini, peneliti menggunakan
program SPSS versi 21. Berikut ini adalah tabel tingkat reliabilitas nilai Alpha:
Tabel 3.3
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Relialibilitas
0,00 s/d 0,20
>0,20 s/d 0,40
>0,40 s/d 0,60
>0,60 s/d 0,80
>0,80 s/d 1,00
Kurang Reliabel
Agak Reliabel
Cukup Reliabel
Reliabel
Sangat Reliabel
Sumber : (Wahyu Agung, 2010: 95)
3.5.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Perhitungan Validitas dan Reliabilitas data dilakukan pada 30 sampel
responden, bertempat di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Serang,
pengolahan data tersebut menggunakan software SPSS versi 21 dengan hasil
sebagai berikut :
63
3.5.2.1 Hasil Uji Validitas
a. Hasil Uji Validitas Instrumen Terpaan Media Internal :
Tabel 3.4
Case Processing Summary Terpaan Media Internal
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Tabel 3.5
Item-Total Statistics Terpaan Media Internal
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pertanyaan_1 17.70 9.666 .560 .811
Pertanyaan_2 17.93 9.306 .523 .814
Pertanyaan_3 17.83 8.626 .685 .788
Pertanyaan_4 17.83 10.351 .461 .825
Pertanyaan_5 17.73 8.823 .620 .799
Pertanyaan_6 18.23 7.633 .668 .793
Pertanyaan_7 18.13 8.464 .579 .807
Tabel 3.4 Case Processing Summary diatas menjelaskan bahwa
responden yang terlibat dalam uji instrument kuesioner berjumlah 30 orang
(N=30) dan semua data tidak ada yang dikeluarkan dari analisa (exclude).
Tabel 3.5 Item-Total Statistics digunakan untuk mengetahui validitas
butir pertanyaan, caranya adalah dengan membandingkan skor r hitung pada
64
kolom Corrected Item-Total Correlation dengan r tabel, r tabel dilihat dilihat
pada signifikasi 5% dengan derajat bebas (df) = 28 sehingga didapat r tabel
sebesar 0,361. Jika r hitung > r tabel maka butir tersebut valid.
b. Hasil Uji Validitas Instrumen Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Tabel 3.6
Case Processing Summary Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Tabel 3.6 Case Processing Summary diatas menjelaskan bahwa
responden yang terlibat dalam uji instrument kuesioner berjumlah 30 orang
(N=30) dan semua data tidak ada yang dikeluarkan dari analisa (exclude).
Tabel 3.7
Item-Total Statistics Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pertanyaan_8 39.50 56.397 .814 .957
Pertanyaan_9 39.50 57.224 .836 .956
65
Pertanyaan_10 39.33 56.644 .904 .954
Pertanyaan_11 39.50 57.983 .767 .958
Pertanyaan_12 39.57 58.116 .840 .956
Pertanyaan_13 39.47 58.189 .789 .957
Pertanyaan_14 39.27 60.271 .726 .959
Pertanyaan_15 39.37 56.861 .888 .955
Pertanyaan_16 39.30 59.114 .782 .957
Pertanyaan_17 39.53 57.223 .850 .956
Pertanyaan_18 39.30 58.976 .796 .957
Pertanyaan_19 39.67 58.368 .673 .960
Pertanyaan_20 39.90 57.817 .668 .961
Tabel 3.7 Item-Total Statistics digunakan untuk mengetahui validitas
butir pertanyaan, caranya adalah dengan membandingkan skor r hitung pada
kolom Corrected Item-Total Correlation dengan r tabel, r tabel dilihat dilihat
pada signifikasi 5% dengan derajat bebas (df) = 28 sehingga didapat r tabel
sebesar 0,361. Jika r hitung > r tabel maka butir tersebut valid.
3.5.2.2 Hasil Uji Reliabilitas
a. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Terpaan Media Internal
Tabel 3.8
Reliability Statistics Terpaan Media Internal
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
66
.829 7
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai Cronbach's Alpha dari Instrumen
Terpaan Media Internal adalah sebesar 0,892. Berdasarkan tabel reliabilitas
cronbach alpha, nilai ini berada diantara 0,80 s/d 1,00 yang berarti instrument
variabel Terpaan Media Internal Sangat Reliabel
b. Hasil Uji Reliabilitas Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Tabel 3.9
Reliability Statistics Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.960 13
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai Cronbach's Alpha dari Instrumen
Pemenuhan Kebutuhan Informasi adalah sebesar 0,960. Berdasarkan tabel
reliabilitas cronbach alpha, nilai ini berada diantara 0,80 s/d 1,00 yang berarti
instrument variabel Pemenuhan Kebutuhan Informasi Sangat Reliabel.
3.5.3 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif ialah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan
masing-masing variabel, yaitu variabel Terpaan Media Internal (X) dan Variabel
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah daerah Kabupaten Serang
(Y), dalam analisis deskriptif ini, langkah-langkah yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Membuat tabel distribusi jawaban angket
2. Menentukan skor jawaban dengan ketentuan skor yang telah ditentukan
67
3. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden
4. Memasukan skor tersebut kedalam rumus sebagai berikut:
Keterangan:
n = skor empirik (skor yang diperoleh)
N = jumlah nilai ideal (jumlah responden x jumlah soal x skor tertinggi)
% = Tingkat keberhasilan yang dicapai
Untuk mengetahui kriteria tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh (dalam %)
dengan analisis deskriptif presentase diperoleh sebagai berikut:
Tabel 3.10
Kriteria Analisis Deskriptif Persentase
Rentang Persentase Kriteria
84% s/d 100%
67%s/d 83%
50% s/d 66%
33% s/d 49%
21% s/d 32%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Tidak Baik
Sangat Tidak Baik
% = x100%
68
3.5.4 Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah metode statistik yang digunakan untuk mengukur
besarnya hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Nilai korelasi populasi
(ρ) berkisar pada interval -1 ≤ ρ ≤ 1. Jika korelasi bernilai positif, maka
hubunganantara dua variabel bersifat searah. Sebaliknya, jika korelasi bernilai
negatif, maka hubungan antara dua variabel bersifat berlawanan arah.
Untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan antara variabel/data/skala interval dengan
ordinal lainnya digunakan rumus atau teknik statistik spearman
rank correlation yang merupakan ukuran dari keeratan hubungan antara data yang
telah diperingkatkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data yang
berskala Ordinal. Maka, untuk mengetahui adanya pengaruh terpaan Media
Internal majalah Dinamika (Variabel X) dan pemenuhan kebutuhan informasi
Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang (Variabel Y), analisis yang
digunakan adalah analisis spearman rank correlation, dengan rumus sebagai
berikut : (Umar, 2000: 321)
rs= 1-
dimana :
rs= Koefisien korelasi spearman rank
∑d2 = total kuadrat selisih antar ranking
69
n = jumlah sampel penelitian
Jika terdapat Rank Kembar dalam perangkingan untuk kedua variabel
(baik X maupun Y), harus digunakan faktor koreksi yang mengharuskan kita
menghitung ∑ X 2 dan ∑Y
2 terlebih dahulu sebelum menghitung besarnya rs.
TXnn
X12
)1( 22 TY
nNnY
12
)1( 22
Besarnya T dalam perumusan diatas merupakan faktor korelasi bagi tiap
kelompok dengan angka yang sama dirumuskan sebagai berikut :
12
3 tTT Dimana t = Jumlah variabel yang mempunyai angka yang
sama, maka Korelasi Spearman kemudian dapat dirumuskan sebagai berikut :
(Umar, 2000: 325)
22
222
*2
1
YX
dYXrs
Besarnya koefisien Korelasi Spearman ( rs ) bervariasi yang memiliki
batasan batasan antara – 1 <r<1, interprestasikan dan nilai koefisien korelasinya
adalah :
1. Jika nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu
makin besar nilai variabel X (independent) maka besar pula nilai variabel
Y (dependent), atau makin kecil nilai variabel X (independent) maka
makin kecil pula nilai variabel Y (dependent).
70
2. Jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu
makin kecil nilai variabel X (independent) maka makin besar nilai variabel
Y (dependent), atau makin besar nilai variabel X (independent) maka
makin kecil pula nilai variabel Y (dependent).
3. Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X
(independent) dengan variabel Y (dependent).
4. Jika nilai r = 1 atau r = - 1, artinya telah terjadi hubungan linier sempurna
berupa garis lurus, sedangkan untuk nilai r yang makin mengarah ke angka
0 maka garis makin tidak lurus.
Namun untuk dapat memudahkan pengolahan korelasimya peneliti
menggunakan SPSS 21. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien
korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil pengaruhnya, maka dapat
berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.11
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
71
Kd = r² x 100%
Sumber : (Sugiyono, 2002: 183)
3.5.5 Penentuan Koefisien Determinasi
Setelah diperoleh berapa besar dari nilai koefisien korelasi product
moment, maka tahap selanjutnya adalah menentukan Koefisien Determinasi,
tujuannya adalah membuktikan seberapa besar pengaruh dari variabel X dengan
variabel Y. dengan menggunakan rumus Koefisien Determinasi. Berikut
rumusnya:
Dimana:
Kd = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
Dengan batas koefisien determinasi 0 < kd < 1
Untuk mempermudah dalam proses perhitungan peneliti menggunakan
program SPSS versi 21 dengan program tersebut hasilnya dapat dilihat pada
tabel model summary berdasarkan nilai dari tabel yang berjudul r-square.
3.5.6 Analisis Regresi Linear Sederhana
Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang erat, namun
terdapat perbedaan yang mendasar antara keduanya. Analisis korelasi digunakan
untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih.
Sementara analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa
jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen
72
dimanipulasi atau dirubah-rubah atau dinaik-turunkan. Peneliti menggunakan
SPSS versi 21 untuk menghitung regresi agar mempermudah peneliti dan
menghemat waktu Sementara rumus menghitung persamaan regresi adalah:
Dimana :
Y = Nilai variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)b = angka arah koefisiensi regresi,
yaitu menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen
yang di dasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila
b (-) maka terjadi penurunan
x = Nilai variabel independen
3.5.7 Pengujian Hipotesis
Uji t-test ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh dua
variabel yang berpasangan. Yaitu variabel independent adalah terpaan media
internal dan variabel dependennya adalah pemenuhan kebutuhan informasi.
Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah dengan cara sebagai berikut:
a. Menentukan t hitung, yaitu dengan rumus:
t =
Dimana :
Y = a + bX
73
t = t hitung
r = koefisien kolerasi sederhana
n = jumlah sampel
b. Menentukan tabel taraf signifikan 5 %
c. Membandingkan t hitung dengan t table
Pengujian hipotesis dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Peneliti menggunakan program SPSS versi 21 untuk menghitung Uji
Hipotesis agar mempermudah dan mengefisiensikan waktu.
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang diambil dalam penelitian ini adalah kantor Pemerintah
Kabupaten Serang yang terletak di Jl. Veteran No. 1, Serang, Banten, Dipilihnya
lokasi ini dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah pegawai Pemerintah
Daerah Kabupaten Serang yang membaca secara langsung media internal majalah
Dinamika. Sementara waktu penelitian dilaksanakan sejak Agustus 2014.
Tabel 3.12
Jadwal Penelitian
Kegiatan Bulan
Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep
Pra Riset
74
Observasi awal
Penyusunan Bab
I-Bab III
Sidang Outline
Penyusunan Bab
IV
Penyusunan bab
V
Sidang Skripsi
75
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Majalah Dinamika
Media internal dalam perusahaan/instansi sekarang ini sudah banyak
diterbitkan, media internal berfungsi sebagai media komunikasi yang dapat
memberikan informasi mengenai perusahaan/istansi, baik informasi yang diperoleh
dari pegawai atau dari manajemen. Kabupaten Serang memiliki media internal
berbentuk majalah yang diberi nama majalah Dinamika. Majalah Dinamika
merupakan media komunikasi instansi yang diterbitkan oleh humas Kabupaten
Serang untuk kepentingan internal, majalah ini didistribusikan kepada seluruh
anggota KORPRI Kabupaten Serang yang terbit berdasarkan SK Bupati No.
840/Kep. III-Hulk/2004 yang diterbitkan sejak 2 Januari 2004.
4.1.2 Tujuan Humas Membuat Majalah Dinamika
Majalah Dinamika merupakan majalah internal Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang. Majalah tersebut diproduksi oleh humas Kabupaten Serang
sebagai media komunikasi. Tujuan humas Kabupaten Serang membuat majalah
Dinamika adalah :
1) Menginformasikan pelaksanaan pembangunan daerah
2) Menginformasikan aktifitas-aktifitas pejabat daerah
76
3) Menginformasikan berita-berita seputar kegiatan pemerintahan
4) Sebagai sarana komunikasi bagi pegawai
Hadirnya majalah Dinamika diharapkan dapat memelihara eksistensi,
semangat, dan cita-cita yang tertumpu pada pembangunan Kabupaten Serang,
sehingga tersedianya wadah komunikasi dua arah antara pimpinan dengan
pegawainya, serta dapat terjalin komunikasi yang baik diantara keduanya dan
menghasilkan kesamaan sikap maupun pandangan.
4.1.3 Rubrikasi Majalah Dinamika
Informasi yang disajikan pada majalah Dinamika berasal dari unit kerja
Humas Kabupaten Serang, dan berasal dari kegiatan-kegiatan Dinas, Badan, atau
Lembaga yang ada di kabupaten Serang, serta sumbangan tulisan dari Dinas,
Instansi, Kantor atau Bagian mengenai pembangunan dan lain-lain. Penyajjian
informasi pada majalah Dinamika Vol. 38, No. 2, Tahun 2014 terdapat sembilan
rubrik diantaranya :
1) Rubrik “Fokus Utama”
Berisikan informasi mengenai fokus utama yang sedang dilakukan oleh
pemerintah, yaitu pembangunan daerah.
2) Rubrik “Opini”
Rubrik yang memuat opini mengenai tema yang diangkat pada setiap
edisinya dan informasinya berasal dari narasumber yanng terkaiit dengan
tema yang ada.
77
3) Rubrik “Kependudukan”
Rubrik yang berisikan informasi tentang upaya Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang untuk meningkatkan produkifitas penduduk melalui
berbagai kegiatan.
4) Rubrik “Pendidikan”
Rubrik yang memuat informasi mengenai berbaagai hal dalam bidang
pendidikan
5) Rubrik “Pertanian”
Berisi tentang informasi mengenai perkembangan program usaha tani
masyarakat
6) Rubrik “Bidik Lensa”
Rubrik khusus rangkuman galeri foto mengenai kegiatan Bupati, Wakil
Bupati, dan Sekretaris Daerah selama tiga bulan.
7) Rubrik “Pojok PKK”
Rubrik yang memuat informasi tentang kegiatan Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga yang sudah dilaksanakan oleh PKK Kabupaten
Serang.
8) Rubrik “Sosial”
Rubrik yang berisikan artikel yang berasal dari sumbangan tulisan dari
narasumber yang diterima oleh humas Kabupaten Serang
78
9) Rubrik “Seputar Liputan”
Berisikan informasi umum yang diliput humas Kabuaten Serang.
4.1.4 Kondisi Fisik dan Proses Produksi Majalah Dinamika
Majalah Dinamika disajikan dengan berbagai macam rubrik dan disajikan
full color. Seperti yang sudah dijelaskan, majalah Dinamika berukuran Legal
dengan jumlah 50 halaman. Desain majalah Dinamika disajikan dengan desain
yang sederhana, namun desain terlihat elegant karena warna-warna yang
ditampilkan pada majalah tersebut adalah warna-warna yang tidak terlalu
mencolok dan lay out dibuat dengan sederhana tetapi terlihat menarik.
Pada setiap edisi cover didesain semenarik mungkin dan disesuaikan
dengan tema yang diangkat. Majalah Dinamika mengginakan jenis huruf yang
senada dan ukuran huruf bervariasi disesuaikan dengan lay out yang ada. Majalah
Dinamika diterbitkan setiap tiga bulan sekali, proses produksi dilakukan kurang
lebih satu minggu. Pada proses produksi majalah Dinamika dilakukan oleh humas
Kabupaten Serang yang dibantu oleh CV. Alfa Pratama Mandiri. Proses produksi
majalah dilakukan melalui beberapa tahap.
Pada proses produksi majalah Dinamika humas Kabupaten Serang bekerja-
sama dengan CV. Alfa Pratama Mandiri selaku konsulltan dalam memproduksi
majalah Dinamika. Tahap awal dalam proses produksi adalah melakkukan
peliputan mengenai seluruh kegiatan pemerintahan di Kabupaten Serang selama
79
tiga bulann penuh setelah majalah sebelumnya diterbitkan.. Tahap selanjutnya
adalah dengan mengadakan rapat redaksi yang membahas mengenai evaluasi
majalah sebelumnya, kemudian menentukan topik apa yang akan diangkat dalam
edisi mendatang, pembuatan outline majalah edisi mendatang dan penentuan tokoh
yang akan menjadi narasumber pada edisi mendatang. Proses selanjutnya adalah
pengumpulan bahan-bahan hasil kiriman narasumber, liputan dan wawancara
beserta foto kemudian diolah menjadi suatu berita. Kemudian dilanjutkan dengan
pproses lay out dengan menggabungkan hasil-hasil tulisan dan foto beserta
ilustrasi yang dilakukan oleh CV. Alfa Pratama Mandiri dan berkordinasi dengan
humas Kabupaten Serang agar sesuai dengan yang diinginkan redaksi. Proses
selanjutnya masuk ke tahap percetaakan, jika semua bahan yang terkumpul telah
disetujui oleh Pemimpin Redaksi dari pihak Humas Kabupaten Serang, CV. Alfa
Pratama Mandiri akan memulai proses percetakan. Namun sebelumnya dilakukan
uji cba cetak terlebih dahulu agar tidak terjadi banyak kesalahan. Hasil cetakan
diantar kantor humas Kabupaten Serang dan kemudian didistribusikan kepada
seluruh anggota KORPRI Kabupaten Serang.
4.2 Deskripsi Data
Penelitian ini mengambil data dari 99 responden yang merupakan pegawai
Pemerintah Daerah Kabupaten Serang dengan menggunakan teknik pengambilan
Simple Random Sampling agar jawaban yang didapat benar-benar representatif
80
terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini.
Karakteristik responden dapat dilihat dari segi komposisi Usia dan Jenis Kelamin,
semua ditampilkan untuk mendeskripsikan karekteristik responden dalam bentuk
tabel dan diagram.
4.2.1 Karakteristik Responden
4.2.1.1 Jenis Kelamin
Peneliti mengelompokan responden kedalam karaktersitik jenis kelamin
responden pada 2 (dua) kriteria, yaitu responden yang masuk dalam kriteria jenis
kelamin Laki-laki dan responden yang masuk dalam kriteria jenis kelamin
Perempuan.
Hasil sebaran segi karakteristik Jenis Kelamin yang telah didapat dapat
dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Gender
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-laki 64 64.6 64.6 64.6
Perempuan 35 35.4 35.4 100.0
Total 99 100.0 100.0
Dari Tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa dari 99 responden yang
berpartisipasi dalam penelitian ini, jumlah responden Laki-laki lebih banyak
81
daripada jumlah responden Perempuan. Dengan komposisi jumlah responden pria
sebanyak 64,6 % sedangkan responden wanita sebanyak 35,4 %.
Jika karakteristik jenis kelamin responden tersebut dilihat melalui diagram
maka akan terlihat pada diagram 4.1 berikut:
Diagram 4.1
Jenis Kelamin Responden
82
4.2.1.2 Usia
Peneliti mengelompokan usia responden kedalam 4 (empat) kriteria
karaktersitik, yaitu responden yang masuk dalam kriteria usia antara 20 sampai 30
tahun, usia antara 31 sampai 40 tahun, usia 41 sampai 50 tahun, dan usia diatas 50
tahun.
Hasil sebaran segi karakteristik usia responden yang telah didapat dapat
dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2
Usia Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
20-30 46 46.5 46.5 46.5
31-40 38 38.4 38.4 84.8
41-50 11 11.1 11.1 96.0
>50 4 4.0 4.0 100.0
Total 99 100.0 100.0
Dari Tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa dari 99 responden yang
berpartisipasi dalam penelitian ini, jumlah responden lebih banyak pada kisaran
usia antara 20 sampai 40 tahun, dengan komposisi jumlah responden pada usia 20
sampai 30 tahun yaitu sebanyak 46,5%, kemudian usia 31-40 tahun sebanyak
38,4%. Lalu kriteria usia 41 sampai 50 tahun sebanyak 11,1% dan sisanya pemilih
usia diatas 50 tahun sebanyak 4%. Hal ini menunjukkan mayoritas responden
adalah usia produktif dengan total mencapai 84,9%, karena pada rentang usia 20-
83
50 tahun. Hal ini menunjukan lebih banyak sumber daya manusia yang masih
muda sehingga dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam pekerjaan
dapat berjalan dengan baik.
Jika karakteristik usia responden tersebut dilihat melalui diagram maka
akan terlihat pada diagram 4.2 berikut:
Diagram 4.2
Usia Responden
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian
4.3.1 Deskripsi Variabel Terpaan Media Internal Majalah Dinamika
Penilaian mengenai terpaan media internal Majalah Dinamika terdiri dari
tiga indikator yaitu Frekuensi, Durasi, dan Atensi dengan total 7 pertanyaan dengan
84
rincian sebagai berikut: Indikator Frekuensi memiliki 1 pertanyaan, indikator Durasi
memiliki 1 pertanyaan, dan indikator Atensi memiliki 5 pertanyaan.
4.3.1.1 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Berapa Kali Anda Membaca
Media Internal Majalah Dinamika Dalam Setiap Edisinya
Indikator Frekuensi memiliki distribusi pertanyaan “Berapa kali Anda
membaca media internal Majalah Dinamika dalam setiap edisinya”. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.3
Indikator Frekuensi
Berapa kali Anda membaca media internal Majalah Dinamika dalam setiap edisinya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3-5 kali 7 7.1 7.1 7.1
5-7 kali 67 67.7 67.7 74.7
lebih dari 7 kali 25 25.3 25.3 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban 3-5 kali sebanyak 7 orang (7,1%), 5-7 kali sebanyak 67 orang
(67,7%), dan lebih dari 7 kali sebanyak 25 orang (25,3%). Hal ini menunjukan
bahwa mayoritas pegawai masih membutuhkan majalah Dinamika sebagai media
komunikasi internal yang menyebarkan informasi mengenai kegiatan
pemerintahan demi memenuhi kebutuhan pegawai akan informasi.
85
Majalah Dinamika yang terbit setiap tiga bulan sekali diberikan langsung
kepada pegawai sehingga hampir semua pegawai di Pemerintah Daerah Kabupaten
Serang sering membaca majalah Dinamika untuk memenuhi kebutuhan
informasinya, sedangkan 7,1% pegawai menjawab 3-5 kali karena kemungkinan
kesibukan pegawai mengerjakan tugas atau sedang melakukan pperjalanan dinas
sehingga tidak sempat meluangkan waktu untuk lebih sering membaca majalah
Dinamika. Selain itu, kehadiran media internal lain dalam bentuk website juga
mempengaruhi frekuensi pegawai dalam membaca majalah Dinamika.
Diagram 4.3
Indikator Frekuensi
86
4.3.1.2 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Berapa Lama Anda
Membaca Media Internal Majalah Dinamika Dalam Setiap Edisinya
Indikator Durasi memiliki distribusi pertanyaan “Berapa lama Anda
membaca media internal Majalah Dinamika dalam setiap edisinya”. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.4
Indikator Durasi
Berapa lama Anda membaca media internal Majalah Dinamika dalam setiap edisinya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
6-10 menit 14 14.1 14.1 14.1
11-15 menit 64 64.6 64.6 78.8
lebih dari 15 menit 21 21.2 21.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian
jawaban 6-10 menit sebanyak 14 orang (14,1%), jawaban 11-15 menit 64 orang
(64,6%), dan jawaban lebih dari 15 menit 21 orang (21,2%). Hal ini menunjukan
bahwa mayoritas responden memilih dan menganggap bahwa media internal
Majalah Dinamika menarik untuk dibaca berdasarkan tanggapan responden
melalui kuesioner menunjukan durasi yang cukup lama yaitu lebih dari 11 menit.
Majalah Dinamika disajikan dengan berbagai macam rubrik dan disajikan
full color. Seperti yang sudah dijelaskan, majalah Dinamika berukuran Legal
dengan jumlah 50 halaman. Desain majalah Dinamika disajikan dengan desain
yang sederhana, namun desain terlihat elegant karena warna-warna yang
87
ditampilkan pada majalah tersebut adalah warna-warna yang tidak terlalu
mencolok dan lay out dibuat dengan sederhana tetapi terlihat menarik dan tidak
terlihat membosankan sehingga memungkinkan untuk dibaca dalam durasi yang
lama.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.4 berikut :
Diagram 4.4
Indikator Durasi
4.3.1.3 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Bagaimana Perhatian Anda
Saat Membaca Media Internal Majalah Dinamika
Indikator Atensi 1 memiliki distribusi pertanyaan “Bagaimana perhatian
Anda saat membaca media internal majalah Dinamika” dengan opsi jawaban
88
“membaca majalah tersebut sekilas saja”, “membaca majalah tersebut sebagian
saja”, “membaca sebagian besar majalah tersebut”, dan “membaca majalah
tersebut dari awal sampai akhir”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada
tabel distribusi frekuensi dibawah ini.
Tabel 4.5
Indikator Atensi 1
Bagaimana perhatian Anda saat membaca media internal Majalah Dinamika
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
membaca majalah tersebut
sebagian saja
16 16.2 16.2 16.2
membaca sebagian besar
majalah tersebut
61 61.6 61.6 77.8
membaca majalah tersebut
dari awal sampai akhir
22 22.2 22.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian
jawaban membaca majalah tersebut sebagian saja 16 orang (16,2%), jawaban
membaca sebagian besar majalah tersebut 61 orang (61,6%), dan jawaban
membaca majalah tersebut dari awal sampai akhir 22 orang (22,2%). Hal ini
menunjukan bahwa tidak semua bagian dari majalah dibaca oleh responden karena
kebutuhan dari masing-masing individu cenderung berbeda, kecenderungan ini
bisa dikatakan karena adanya sifat komunikan yang memang tergantung pada
minat dari masing-masing individu.
89
Penyajian dan pengemasan pesan dalam sebuah majalah merupakan hal
yang penting dalam rangka menarik perhatian pembaca, pimpinan redaksi majalah
Dinamika memang selalu mengedepankan aspek penyajian dan pengemasan pesan
demi menjaga stabilitas atensi yang diberikan oleh pembaca. Oleh karena itu
majalah Dinamika dibuat semenarik mungkin agar pembaca membaca majalah
secara keseluruhan dari awal sampai akhir.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.5 berikut :
Diagram 4.5
Indikator Atensi 1
90
4.3.1.4 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Bagaimana Pemahaman
(Tampilan, Bahasa, Tema, Pesan) Anda Saat Membaca Media Internal
majalah Dinamika
Indikator Atensi 2 memiliki distribusi pertanyaan “Bagaimana pemahaman
(tampilan, bahasa, tema, pesan) Anda saat membaca media internal Majalah
Dinamika”. Maka tanggapan responden dapan dilihat pada tabel distribusi
frekuensi dibawah ini
Tabel 4.6
Indikator Atensi 2
Bagaimana pemahaman (tampilan, bahasa, tema, pesan) Anda saat membaca media internal
Majalah Dinamika
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak memahami majalah
tersebut
1 1.0 1.0 1.0
memahami sebagian saja 7 7.1 7.1 8.1
memahami sebagian besar
majalah tersebut
68 68.7 68.7 76.8
memahami keseluruhan
majalah tersebut
23 23.2 23.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian
jawaban tidak memahami majalah tersebut 1 orang (1,0%), jawaban memahami
majalah tersebut sebagian saja 7 orang (7,1%), jawaban memahami sebagian besar
majalah tersebut 68 orang (68,7%), dan jawaban memahami keseluruhan malajah
91
tersebut 23 orang (23,2%). Hal ini menunjukan bahwa majalah Dinamika mudah
dipahami dari segi tampilan, tema, dan pesan.
Layout majalah Dinamika dipercayakan kepada jasa media yang
menangani desainnya. Namun pengemasannya tentu saja sebelumnya disetujui
oleh pihak humas Pemerintah Daerah Kabupaten Serang yang bertanggung jawab
mengatur pelaksanaan produksi majalah internal ini. Penyusunan tampilan, tema,
dan pesan yang diatur sedemikian rupa memudahkan responden untuk
memahaminya sehingga responden tertarik untuk membaca majalah tersebut.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.6 berikut :
Diagram 4.6
Indikator Atensi 2
92
4.3.1.5 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Berapa Lama Waktu Yang
Anda Butuhkan Untuk Mengerti Pesan Dalam Media Internal Majalah
Dinamika
Indikator Atensi 3 memiliki distribusi pertanyaan “Berapa lama waktu
yang Anda butuhkan untuk mengerti pesan dalam media internal majalah
Dinamika” dengan pilihan jawaban antara lain “8-7 menit”, “6-5 menit”, “4-3
menit”, dan “2-1 menit”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.7
Indikator Atensi 3
Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mengerti pesan dalam media
internal Majalah Dinamika
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
8-7 menit 1 1.0 1.0 1.0
6-5 menit 19 19.2 19.2 20.2
4-3 menit 57 57.6 57.6 77.8
2-1 menit 22 22.2 22.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian
jawaban 8-7 menit 1 orang (1,0%), jawaban 6-5 meit 19 orang (19,2%), jawaban
4-3 menit 57 orang (57,6%), dan jawaban 2-1 menit 22 orang (22,2%). Hal ini
menunjukan bahwa pesan dalam majalah Dinamika mudah untuk dimengerti, cara
komunikator menyampaikan pesan menjadi hal yang sangat penting bagi sebuah
93
media internal, karena apabila pesan yang disampaikan sulit untuk dimengerti
maka akan mempengaruhi minat baca dari komunikan.
Keefektifan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi , tetapi juga oleh diri si komunikator. Fungsi komunikator ialah
pengutaraan pikiran dan perasaannya dalam bentuk pesan untuk membuat
komunikan menjadi tahu atau berubah sikap, pendapat, atau perilakunya.
Penulisan majalah Dinamika dibuat se-simple mungkin dengan tujuan agar
pembaca dapat dengan mudah dan cepat mengerti mengenai pesan yang
disampaikan tanpa menemui suatu kendala apapun.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.7 berikut :
Diagram 4.7
Indikator Atensi 3
94
4.3.1.6 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Berapa Lama Waktu Yang
Anda Butuhkan Untuk Mempercayai Isi Pesan Dalam Media Internal
majalah Dinamika
Indikator Atensi 4 memiliki distribusi pertanyaan “Berapa lama waktu
yang Anda butuhkan untuk mempercayai isi pesan dalam media internal Malajah
Dinamika” dengan pilihan jawaban antara lain “10-9 menit”, “8-7 menit”, “6-5
menit”, dan “4-3 menit”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.8
Indikator Atensi 4
Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mempercayai isi pesan dalam
media internal Majalah Dinamika
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
10-9 menit 8 8.1 8.1 8.1
8-7 menit 35 35.4 35.4 43.4
6-5 menit 40 40.4 40.4 83.8
4-3 menit 16 16.2 16.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian
jawaban 10-9 menit 8 orang (8,1%), jawaban 8-7 menit 35 orang (35,4%), jawaban
6-5 menit 40 orang (40,4), dan jawaban 4-3 menit 16 orang (16,2%). Hal ini
menunjukan bahwa mayoritas responden menganggap bahwa isi pesan dalam
majalah Dinamika dapat dipercaya karena komunikator dalam majalah ini adalah
95
orang-orang yang kredibel dalam bidangnya sehingga tidak membutuhkan waktu
yang lama bagi komunikan untuk mempercayai isi pesan dalam majalah
Dinamika.
Sesuai dengan aspek atensi untuk dapat memperoleh kepercayaan dari
pembaca, tim redaksi majalah Dinamika selalu berusaha sebaik mungkin dalam
merancang isi dari majalah ini, dari mulai pemilihan kosakata yang tepat,
melapirkan foto dari setiap kegiatan, pemilihan tema yang sesuai, hingga
pemilihan narasumber yang kompeten. Hal ini dilakukan untuk mendapat
kepercayaan penuh dari pembaca.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.8 berikut :
Diagram 4.8
Indikator Atensi 4
96
4.3.1.7 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Berapa Lama Tema Dalam
Media Internal Majalah Dinamika Menarik Perhatian Anda
Indikator Atensi 5 memiliki distribusi pertanyaan “Berapa lama tema
dalam media internal Majalah Dinamika menarik perhatian Anda” memiliki
pilihan jawaban antara lain “1-2 detik”, “3-4 detik”, “5-6 detik”, dan “7-8 detik”.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah
ini:
Tabel 4.9
Indikator Atensi 5
Berapa lama tema dalam media internal majalah Dinamika menarik perhatian
Anda
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1-2 detik 8 8.1 8.1 8.1
3-4 detik 19 19.2 19.2 27.3
5-6 detik 52 52.5 52.5 79.8
7-8 detik 20 20.2 20.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian
jawaban 1-2 detik 8 orang (8,1%), jawban 3-4 detik 19 orang (19,2), jawaban 5-6
detik 52 orang (52,5%), dan jawaban 7-8 detik 20 orang (20,2%). Hal ini
menunjukan bahwa mayoritas responden memilih dan menganggap bahwa tema
penting dalam penyajian majalah Dinamika, karena fokus pembaca adalah isi
97
pesan dan kebutuhan pembaca tersebut yang sudah dijabarkan pada tabel
sebelumnya maka tema menjadi sangat penting untuk menentukan apakah
komunikan akan tetap membaca majalah Dinamika. Sebagian orang beranggapan
bahwa tema tidak begitu penting yang terpenting adalah isi pesan tersebut,
sebagian lagi beranggapan bahwa jika tema tidak sesuai dengan kebutuhan maka
mereka memilih tidak akan mengkonsumsi media tersebut.
Tema merupakan satu kesatuan yang penting dalam sebuah media, mereka
akan menarik massa atau tidaknya dari sebuah tema yang di jual kepada massa.
Sebuah tema yang menarik perhatian akan secara cepat tersimpan di benak para
audiensnya, namun ketika tema terlalu biasa di benak mereka maka audiens pun
akan cepat mengabaikan hal tersebut. Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten
Serang pun melihat tema sebagai pandangan untuk membaca majalah Dinamika,
jika tema yang di ajukan memang menarik atau dibutuhkan untuk dibaca, maka
para audiens pun secara cepat menanam bahwa majalah tersebut penting untuk
dibaca.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.9 berikut :
98
Diagram 4.9
Indikator Atensi 5
4.3.2 Deskripsi Variabel Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai
Pemerintah Daerah Kabupaten Serang
Penilaian mengenai pemenuhan kebutuhan informasi pegawai terdiri dari
tujuh indikator yaitu kebutuhan pengetahuan organisasi, motif memahami
organisasi, keinginan mendapatkan informasi, kebutuhan informasi kesehatan
pegawai, kebutuhan informasi kegiatan sosial diluar lingkup organisasi, kebutuhan
informasi hobi pegawai, dan kebutuhan informasi hiburan kepada pegawai.
Ketujuh indikator tersebut dikembangkan lagi menjadi 13 pertanyaan dengan
rincian sebagai berikut: indikator kebutuhan pengetahuan organisasi 1
99
pertaanyaan, indikator motif memahami organisasi 1 pertanyaan, indikator
keinginan mendapatkan informasi 6 pertanyaan, indikator kebutuhan informasi
kesehatan pegawai 1 pertanyaan, indikator kebutuhan informasi kegiatan sosial
diluar lingkup organisasi 1 pertanyaan, indikator kebutuhan informasi hobi
pegawai 1 pertanyaan, dan indikator kebutuhan informasi hiburan kepada pegawai
2 pertanyaan.
4.3.2.1 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Pengetahuan Mengenai Organisiasi
Indikator Kebutuhan Pengetahuan Organisasi memiliki pernyataan
“Pegawai mendapatkan pengetahuan mengenai organisasi”. Maka tanggapan
responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.10
Indikator Kebutuhan Pengetahuan Organisasi
Pegawai mendapatkan pengetahuan mengenai organisasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak setuju 8 8.1 8.1 8.1
Tidak setuju 11 11.1 11.1 19.2
Setuju 55 55.6 55.6 74.7
Sangat setuju 25 25.3 25.3 100.0
Total 99 100.0 100.0
100
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil
terbanyak adalah jawaban positif dengan total 80 orang (80,9%), dengan rincian
responden yang memilih jawaban setuju 55 orang (55,6%), dan jawaban sangat
setuju 25 orang (25,3%). Sementara dengan jawaban negatif dengan total 19 orang
(19,2%) dengan rincian responden memilih jawaban tidak setuju 11 orang
(11,1%), dan jawaban sangat tidak setuju 8 orang (8,1%). Hal ini menunjukan
bahwa responden sepakat majalah Dinamika telah memberikan pengetahuan
mengenai organisasi, responden sebagai pegawai Pemerintahan yang bekerja di
kantor-kantor dinas tentunya membutuhkan informasi mengenai pemerintahan.
Majalah Dinamika sebagai media internal yang beredar dalam suatu
organisasi sudah seharusnya memuat informasi mengenai organisasi itu sendiri.
Berbagai macam informasi mengenai organisasi sudah dimuat dalam majalah
Dinamika, seperti sejarah Kabupaten Serang, daftar Bupati dan Regent yang
pernah menjabat di Kabupaten Serang, perubahan struktur organisasi pernah
dimuat di majalah Dinamika. Sehingga kebutuhan pengetahuan organisasi
pegawai dapat terpenuhi.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.10 berikut :
101
Diagram 4.10
Indikator Kebutuhan Pengetahuan Organisasi
4.3.2.2 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Pemahaman Mengenai Organisasi
Indikator Motif Memahami Organisasi memiliki pernyataan “Pegawai
mendapatkan pemahaman mengenai organisasi”. Maka tanggapan responden dapat
dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini.
102
Tabel 4.11
Indikator Motif Memahami Organisasi
Pegawai mendapatkan pemahaman mengenai organisasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak setuju 8 8.1 8.1 8.1
Tidak setuju 22 22.2 22.2 30.3
Setuju 48 48.5 48.5 78.8
Sangat setuju 21 21.2 21.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil
terbanyak adalah jawaban positif dengan total 69 orang (69,7%), dengan rincian
responden yang memilih jawaban setuju 48 orang (48,5%), dan jawaban sangat
setuju 21 orang (21,2%). Sementara dengan jawaban negatif dengan total 30 orang
(30,#%)%) dengan rincian responden memilih jawaban tidak setuju 22 orang
(22,2%), dan jawaban sangat tidak setuju 8 orang (8,1%). Hal ini menunjukan
bahwa dengan membaca majalah Dinamika, pegawai tidak hanya mengetahui
tentang organisasi saja, melainkan pegawai mendapatkan pemahaman tentang
seluk beluk organisasi secara keseluruhan.
Majalah Dinamika sebagai media internal yang beredar dalam suatu
organisasi sudah seharusnya memberikan pemahaman mengenai organisasi itu
sendiri. Berbagai macam informasi mengenai organisasi sudah dimuat dalam
majalah Dinamika, seperti sejarah, visi misi, tugas pokok dan fungsi pegawai, dan
103
sebagainya. Dengan memahami seluk-beluk organisasi secaara keseluruhan,
pegawai akan merasa dirinya telah menjadi bagian dari organisasi tersebut dan hal
ini dapat meningkatkan produktifitas kerja pegawai
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.11 berikut :
Diagram 4.11
Indikator Motif Memahami Organisasi
4.3.2.3 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Mengenai Produktifitas Kerja
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 1 memiliki pernyataan
“Pegawai mendapatkan informasi mengenai produktifitas kerja”. Maka tanggapan
responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
104
Tabel 4.12
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 1
Pegawai mendapatkan informasi mengenai produktifitas kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0
Tidak setuju 15 15.2 15.2 18.2
Setuju 51 51.5 51.5 69.7
Sangat setuju 30 30.3 30.3 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil
terbanyak adalah jawaban positif dengan total 81 orang (81,8%), dengan rincian
responden yang memilih jawaban setuju 51 orang (51,5%), dan jawaban sangat
setuju 30 orang (30,3%). Sementara dengan jawaban negatif dengan total 18 orang
(18,2%) dengan rincian responden memilih jawaban tidak setuju 15 orang
(15,2%), dan jawaban sangat tidak setuju 3 orang (3,0%). Hal ini menunjukan
bahwa majalah Dinamika memberikan informasi mengenai produktifitas kerja,
yakni dengan memberikan informasi kegiatan yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yang menjadi agenda rutin di Pemerintah Daerah Kabupaten
Serang.
Setiap perusahaan atau instansi selalu berusaha agar karyawan atau
pegawainya bisa berprestasi dalam bentuk memberikan produktifitas kerja yang
maksimal, produktifitas kerja pegawai bagi suatu instansi sangatlah penting
105
sebagai alat pengukur keberhasilan dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya. Oleh karena itu tim redaksi majalah Dinamika selalu memuat informasi
mengenai produktifitas kerja sehingga kebutuhan informasi pegawai mengenai
produktifitas kerja dapat terpenuhi dan pegawai bisa menjjalankan tugas pokok
dan fungsinya dengan maksimal.
Diagram 4.12
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 1
4.3.2.4 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Tentang Kesejahteraan
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 2 memiliki pernyataan
“Pegawai mendapatkan informasi tentang kesejahteraan”. Maka tanggapan
responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
106
Tabel 4.13
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 2
Pegawai mendapatkan informasi tentang kesejahteraan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0
Tidak setuju 15 15.2 15.2 18.2
Setuju 58 58.6 58.6 76.8
Sangat setuju 23 23.2 23.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil
terbanyak adalah jawaban positif dengan total 81 orang (81,8%), dengan rincian
responden yang memilih jawaban setuju 58 orang (58,6%), dan jawaban sangat
setuju 23 orang (23,2%). Sementara dengan jawaban negatif dengan total 18 orang
(18,2%) dengan rincian responden memilih jawaban tidak setuju 15 orang
(15,2%), dan jawaban sangat tidak setuju 3 orang (3,0%). Hal ini menunjukan
bahwa majalah Dinamika memberikan informasi mengenai kesejahteraan yang
merupakan salah satu informasi yang penting bagi responden.
Instansi dan pegawai pada hakekatnya saling membutuhkan, pegawai
adalah asset dari suatu instansi karena tanpa adanya sumber daya manusia maka
pemerintahan tidak akan bisa berjalan, begitu juga pegawai tidak dapat menunjang
kesejahteraan hidupnya tanpa adanya perusahaan/instansi sebagai tempat mencari
107
nafkah sekaligus implementasi dari disiplin ilmu yang mereka miliki sendiri.
dalam beberapa rubrik majalah terdapat informasi mengenai kesejahteraan yang
memang disampaikan langsung oleh orang-orang yang memiliki kredibilitas
sehingga responden mendapatkan sesuatu yang bermaanfaat untuk meningkatkan
kesejahteraannya.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.13 berikut :
Diagram 4.13
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 2
108
4.3.2.5 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Mengenai Budaya Kerja Organisasi
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 3 memiliki pernyataan
“Pegawai mendapatkan informasi mengenai budaya kerja organisasi”. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.14
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 3
Pegawai mendapatkan informasi mengenai budaya kerja organisasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak setuju 11 11.1 11.1 15.2
Setuju 64 64.6 64.6 79.8
Sangat setuju 20 20.2 20.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil
terbanyak adalah jawaban positif dengan total 84 orang (84,8%), dengan rincian
responden yang memilih jawaban setuju 64 orang (64,6%), dan jawaban sangat
setuju 20 orang (20,2%). Sementara dengan jawaban negatif dengan total 15 orang
(15,1%) dengan rincian responden memilih jawaban tidak setuju 11 orang
(11,1%), dan jawaban sangat tidak setuju 4 orang (4,0%). Hal ini menunjukan
bahwa dengan adanya majalah Dinamika, pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten
Serang dapat mengetahui budaya kerja dalam organisasi tempat mereka bekerja
109
seperti peraturan, tata tertib, atau kebiasaan-kebiasaan tertentu yang belum
dipahami oleh pegawai, khususnya pegawai baru.
Budaya kerja organisasi adalah salah satu aspek penting dalam
meningkatkan motivasi kerja, budaya kerja organisasi bisa menjadikan pegawai
merasa nyaman dalam bekerja. Dalam hal ini tentunya tim redaksi majalah
Dinamika bertanggung jawab untuk membentuk, mempertahankan atau mungkin
bahkan bisa meng-improvisasi budaya kerja organisasi yang sudah ada di
Kabupaten Serang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.14 berikut :
Diagram 4.14
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 3
110
4.3.2.6 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Mengenai Karier dan Peluang Kerja
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 4 memiliki pernyataan
“Pegawai mendapatkan informasi mengenai karier dan peluang kerja”. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.15
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 4
Pegawai mendapatkan informasi mengenai karier dan peluang kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak setuju 16 16.2 16.2 20.2
Setuju 50 50.5 50.5 70.7
Sangat setuju 29 29.3 29.3 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil
terbanyak adalah jawaban positif dengan total 79 orang (79,8%), dengan rincian
responden yang memilih jawaban setuju 50 orang (50,5%), dan jawaban sangat
setuju 29 orang (29,3%). Sementara dengan jawaban negatif dengan total 20 orang
(20,2%) dengan rincian responden memilih jawaban tidak setuju 16 orang
(16,2%), dan jawaban sangat tidak setuju 4 orang (4,0%). Hal ini menunjukan
bahwa majalah Dinamika memberikan informasi mengenai karier dan peluang
kerja yang merupakan salah satu dari kebutuhan informasi pegawai.
111
Majalah Dinamika sebagai media internal perusahaan ditujukan untuk
memberikan informasi lengkap seputar pemerintahan baik itu berita maupun
hiburan. Dalam beberapa rubrik majalah terdapat informasi yang memang
disampaikan langsung dari top manajemen. Karena setiap informasi mengenai
peluang kerja, promosi dan rotasi jabatan wajib disosialisasikan kepada seluruh
pegawai agar dapat memotivasi pegawai lainnya untuk meningkatkan kinerjanya.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.15 berikut :
Diagram 4.15
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 4
112
4.3.2.7 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi yang Dapat Meningkatkan Kesejahteraan
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 5 memiliki pernyataan
“Pegawai mendapatkan informasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan”. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini
Tabel 4.16
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 5
Pegawai mendapatkan informasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak setuju 14 14.1 14.1 18.2
Setuju 48 48.5 48.5 66.7
Sangat setuju 33 33.3 33.3 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil
terbanyak adalah jawaban positif dengan total 81 orang (81,8%), dengan rincian
responden yang memilih jawaban setuju 48 orang (48,5%), dan jawaban sangat
setuju 33 orang (33,3%). Sementara dengan jawaban negatif dengan total 18 orang
(18,1%) dengan rincian responden memilih jawaban tidak setuju 14 orang
(14,1%), dan jawaban sangat tidak setuju 4 orang (4,0%). Hal ini menunjukan
bahwa informasi yang dimuat dalam majalah Dinamika sangatlah beraneka ragam,
113
hal tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pegawai demi meningkatkan
kesejahteraannya.
Usaha peningkatan kesejahteraan dimaksudkan agar pegawai dapat
memusatkan perhatiansepenuhnya pada pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya. Hal ini sangat memungkinkan karena apabila kesejahteraan pegawai
belum terpenuhi, maka pikiran dan konsentrasinya akan terpecah untuk berusaha
memenuhi kekurangan yang disandangnya. Disamping itu apabila kesejahteraan
telah tercapai, gairah dan motivasi kerja juga akan meningkat sehingga
produktifitasnya akan meningkat pula. Oleh karena itu majalah Dinamika selalu
memberikan informasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan pegawai baik itu
informasi mengenai gaji, bonus, penghargaan, beasiswa, pinjaman dan lain-lain.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.16 berikut :
Diagram 4.16
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 5
114
4.2.3.8 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Tentang Profesionalisme Kerja
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 6 memiliki pernyataan
“Pegawai mendapatkan informasi tentang profesionalisme kerja”. Maka tanggapan
responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.17
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 6
Pegawai mendapatkan informasi tentang profesionalisme kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak setuju 21 21.2 21.2 25.3
Setuju 42 42.4 42.4 67.7
Sangat setuju 32 32.3 32.3 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil
terbanyak adalah jawaban positif dengan total 74 orang (74,7%), dengan rincian
responden yang memilih jawaban setuju 42 orang (42,4%), dan jawaban sangat
setuju 32 orang (32,3%). Demi terpenuhinya kecocokan antara kemampuan
pegawai dengan kebutuhan tugas dibutuhkan keahlian dan kemampuan pegawai
untuk merefleksikan arah dan tujuan yang dicapai oleh sebuah organisasi, oleh
karena itu majalah dinamika juga tidak ragu untuk memuat informasi mengenai
profesionalisme kerja untuk merangsang pegawai agar bekerja dengan
mendasarkan profesionalisme terhadap tujuan yang ingin dicapai.
115
Profedionalisme kerja pegawai sangat ditentukan oleh tingkat pengetahuan
pegawwai yang tercermin melalui perilakunya sehari-hari dalam organisasi.
Tingkat pengetahuan pegawai yang tinggi akan cepat mengarah kepada
pencapaian tujuan organisasi yang telah direncanakan sebelumnya, sebaliknya
apabila tingkat pengetahuan pegawai rendah kecenderungan tujuan organisasi
yang akan dicapai akkan lambat bahkan menyimpangdari rencana semula. Oleh
karena itu majalah Dinamika selalu memuat informasi mengenai profesionalisme
kerja agar pegawai mendapatan pengetahuan sehingga dapat mencapai tujuan
organisasi dengan baik.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.17 berikut :
Diagram 4.17
Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 6
116
4.3.2.9 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Tentang Kesehatan
Indikator Kebutuhan Informasi Kesehatan Pegawai memiliki pernyataan
“Pegawai mendapatkan informasi tentang kesehatan”. Maka tanggapan responden
dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.18
Indikator Kebutuhan Informasi Kesehatan Pegawai
Pegawai mendapatkan informasi tentang kesehatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak setuju 14 14.1 14.1 18.2
Setuju 48 48.5 48.5 66.7
Sangat setuju 33 33.3 33.3 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil
terbanyak adalah jawaban positif dengan total 81 orang (81,8%), dengan rincian
responden yang memilih jawaban setuju 48 orang (48,5%), dan jawaban sangat
setuju 33 orang (33,3%). Hal ini menunjukan bahwa majalah Dinamika telah
memenuhi kebutuhan informasi kesehatan pegawai.
Informasi kesehatan pegawai adalah salah satu faktor motivator, karena
kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu kebutuhan manusia yang
117
harus dipenuhi. Dengan mengembangkan kesehatan dan keselamatan kerja di
perusahaan/instansi, dapat memotivasi seluruh pegawai untuk bekerja dengan
lebih baik dan meningkatkan kinerjanya sehingga kinerja dari perusahaan/instansi
pun akan menjadi lebih baik.
Oleh karena itu, informasi yang dimuat dalam majalah Dinamika juga tidak
hanya yang berkaitan dengan pemerintahan, majalah Dinamika juga memuat hal-
hal diluar pemerintahan yang dibutuhkan oleh pegawai seperti informasi tentang
kesehatan, karena kesehatan merupakan modal awal pegawai agar dapat bekerja
semaksimal mungkin.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.18 berikut :
Diagram 4.18
Indikator Kebutuhan Informasi Kesehatan Pegawai
118
4.3.2.10 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Mengenai Kegiatan Sosial Diluar Lingkup Organisasi
Indikator Kebutuhan Informasi Kegiatan Sosial Diluar Lingkup Organisasi
memiliki pernyataan “Pegawai mendapatkan informasi mengenai kegiatan sosial
diluar lingkup organisasi”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.19
Indikator Kebutuhan Informasi Kegiatan Sosial Diluar Lingkup Organisasi
Pegawai mendapatkan informasi mengenai kegiatan sosial diluar lingkup organisasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak setuju 6 6.1 6.1 6.1
Tidak setuju 28 28.3 28.3 34.3
Setuju 44 44.4 44.4 78.8
Sangat setuju 21 21.2 21.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil
terbanyak adalah jawaban positif dengan total 65 orang (65,6%), dengan rincian
responden yang memilih jawaban setuju 44 orang (44,4%), dan jawaban sangat
setuju 21 orang (21,2%). Sementara dengan jawaban negatif dengan total 34 orang
(34,4%) dengan rincian responden memilih jawaban tidak setuju 28 orang
(28,3%), dan jawaban sangat tidak setuju 6 orang (6,1%). Hal ini menunjukan
119
bahwa majalah Dinamika sudah memenuhi kebutuhan informasi pegawai
mengenai kegiatan sosial diluar lingkup organisasi.
Selain informasi internal yang dimuat dalam majalah Dinamika, informasi
eksternal pun dimuat dalam majalah ini, hal ini bertujuan agar pegawai dapat
berpartisipasi dalam kegiatan sosial diluar lingkup organisasi dengan tujuan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kepada pegawai, dan menjalin hubungan
baik antara publik internal dan eksternal, dalam hal ini pemerintah dan
masyarakat.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.19 berikut :
Diagram 4.19
Indikator Kebutuhan Informasi Kegiatan Sosial Diluar Lingkup Organisasi
120
4.3.2.11 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Mengenai Hobi
Indikator Kebutuhan Informasi Hobi Pegawai memiliki pernyataan
“Pegawai mendapatkan informasi mengenai hobi”. Maka tanggapan responden
dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.20
Indikator Kebutuhan Informasi Hobi Pegawai
Pegawai mendapatkan informasi mengenai hobi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0
Tidak setuju 10 10.1 10.1 13.1
Setuju 49 49.5 49.5 62.6
Sangat setuju 37 37.4 37.4 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil
terbanyak adalah jawaban positif dengan total 86 orang (86,9%), dengan rincian
responden yang memilih jawaban setuju 49 orang (49,5%), dan jawaban sangat
setuju 37 orang (37,4%). Sementara dengan jawaban negatif dengan total 13 orang
(13,1%) dengan rincian responden memilih jawaban tidak setuju 10 orang
(10,1%), dan jawaban sangat tidak setuju 3 orang (3,0%). Hal ini menunjukan
121
bahwa majalah dinamika telah memenuhi kebutuhan informasi pegawai mengenai
hobinya.
Informasi mengenai hobi juga penting karena setelah menjalankan hobinya,
pegawai mendapatkan manfaat berupa perasaan puas, senang, dan bahagia,
manfaat hobi bisa juga menghilangkan rasa bosan kejenuhan dan stress sehingga
dapat menenangkan pikiran pegawai setelah bekerja. Beragam informasi yang
dimuat dalam majalah Dinamika bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada
pegawai yang membaca majalah ini, salah satunya adalah informasi mengenai
hobi, sehingga pegawai dapat menyalurkan hobinya melalui informasi yang
didapat dari majalah Dinamika.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.18 berikut :
Diagram 4.20
Indikator Kebutuhan Informasi Hobi Pegawai
122
4.3.2.12 Tanggapan Rerponden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi yang Bersifat Hiburan
Indikator Kebutuhan Informasi Hiburan Pegawai 1 memiliki pernyataan
“Pegawai mendapatkan informasi bersifat hiburan”. Maka tanggapan responden
dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.21
Indikator Kebutuhan Informasi Hiburan Pegawai 1
Pegawai mendapatkan informasi bersifat hiburan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak setuju 7 7.1 7.1 7.1
Tidak setuju 20 20.2 20.2 27.3
Setuju 51 51.5 51.5 78.8
Sangat setuju 21 21.2 21.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil
terbanyak adalah jawaban positif dengan total 72 orang (72,7%), dengan rincian
responden yang memilih jawaban setuju 51 orang (51,5%), dan jawaban sangat
setuju 21 orang (21,2%). Sementara dengan jawaban negatif dengan total 27 orang
(27,3%) dengan rincian responden memilih jawaban tidak setuju 20 orang
(20,2%), dan jawaban sangat tidak setuju 7 orang (7,1%). Hal ini menunjukan
bahwa majalah Dinamika telah memenuhi kebutuhan informasi pegawai yang
bersifat hiburan.
123
Informasi yang dibutuhkan oleh pegawai sangatlah beragam, tidak
menutup kemungkinan yang bersifat hiburan. Informasi yang bersifat hiburan
dalam majalah inipun bertujuan agar pembaca mendapatkan hiburan ditengah-
tengah kesibukan sehari-hari. Informasi hiburan yang dimaksud dalam majalah
Dinamika adalah informasi yang bersifat ringan dan santai yang sifatnya dapat
menenangkan pikiran pegawai setelah bertugas, sehingga tidak membebankan
pikiran pegawai setelah membaca informasi tersebut.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.18 berikut :
Diagram 4.21
Indikator Kebutuhan Informasi Hiburan Pegawai 1
124
4.3.2.13 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Pegawai Mendapatkan
Informasi Mengenai Kebijakan Instansi/Organisasi
Indikator Kebutuhan Informasi Hiburan Pegawai 2 memiliki pernyataan
“Pegawai mendapatkan informasi mengenai kebijakan instansi organisasi” dengan
empat pilihan jawaban antara lain “sangat tidak setuju”, “tidak setuju”, “setuju”,
dan sangat setuju”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi
frekuensi dibawah ini:
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.18 berikut :
Tabel 4.22
Indikator Kebutuhan Informasi Hiburan Pegawai 2
Pegawai mendapatkan informasi mengenai kebijakan instansi organisasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak setuju 18 18.2 18.2 18.2
Tidak setuju 34 34.3 34.3 52.5
Setuju 31 31.3 31.3 83.8
Sangat setuju 16 16.2 16.2 100.0
Total 99 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil
terbanyak adalah jawaban negatif dengan total 52 orang (52,5%), dengan rincian
responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju 18 orang (18,2%), dan
jawaban tidak setuju 34 orang (34,3%). Sementara dengan jawaban positif dengan
125
total 47 orang (47,5%) dengan rincian responden memilih jawaban setuju 31 orang
(31,3%), dan jawaban sangat setuju 16 orang (16,2%).
Hal ini menunjukan bahwa majalah Dinamika belum dapat memenuhi
kebutuhan informasi mengenai kebijakan instansi organisasi. Hal tersebut dapat
menjadi masukan bagi humas Pemerintah Daerah Kabupaten Serang agar memuat
informasi mengenai kebijakan instansi organisasi, karena informasi ini merupakan
hal yang harus diketahui oleh seluruh pegawai demi kemajuan organisasi itu
sendiri.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan
Reliability 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.18 berikut :
Diagram 4.22
Indikator Kebutuhan Informasi Hiburan Pegawai 2
126
4.4 Hasil Analisis Deskriptif
Setelah mendeskripsikan masing-masing butir pertanyaan disetiap variabel
(X) dan variabel (Y), maka peneliti mengukur berapa besar presentase di masing-
masing variabel, hasilnya yaitu sebagai berikut:
Analisis deskriptif variabel (X) Terpaan Media Internal Majalah Dinamika yaitu :
% = x100%
% = x100%
% = 74,8%
Perhitungan diatas menunjukan bahwa terpaan media internal majalah
Dinamika menghasilkan persentase sebesar 74,8%, hal ini masuk dalam kriteria yang
Baik berdasarkan pada tabel 3.8
Analisis deskriptif variabel (Y) Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai yaitu :
% = x100%
% = x100%
127
% = 74,1%
Perhitungan diatas menunjukan bahwa tingkat pemenuhan kebutuhan
informasi pegawai menghasilkan persentase sebesar 74,1%, hal ini masuk dalam
kriteria yang Baik berdasarkan pada tabel 3.8
4.5 Hasil Uji Korelasi
Sebelum mengetahui adanya pengaruh dalam penelitian ini, peneliti akan
melakukan uji adanya hubungan antara variabel (X) dengan variabel (Y)
menggunakan uji korelasi. Untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan
hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara variabel/data/skala interval
dengan interval lainnya digunakan rumus atau teknik statistik Spearman rank
Correlation dengan menggunakan aplikasi program SPSS 21.
Hasil perhitungan koefisien korelasi antara “Terpaan media internal majalah
Dinamika” dengan “Pemenuhan Kebutuhan Informasi pegawai Pemerintah Daerah
kabupaten Serang” dapat dilihat dari output SPSS 21 pada tabel 4.23 dibawah ini:
128
Tabel 4.23
Spearman Rank Correlations
Correlations
Terpaan
Media
Internal
Majalah
Dinamika
Pemenuhan
Kebutuhan
Informasi
Pegawai
Spearman's
rho
Terpaan Media Internal
Majalah Dinamika
Correlation
Coefficient
1.000 .507**
Sig. (2-tailed) . .000
N 99 99
Pemenuhan Kebutuhan
Informasi Pegawai
Correlation
Coefficient
.507** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hubungan antara variabel “Terpaan
Media Internal Majalah Dinamika” dengan “Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Pegawai” adalah sebesar 0,507. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua
variabel bernilai Sedang, karena berada pada interval korelasi 0,40 – 0,599 seperti
yang tercantum pada tabel 3.9 Interval Koefisien Korelasi.
Korelasi menunjukkan angka yang positif, artinya korelasi menunjukkan arah
yang sama pada hubungan antar variabel, artinya jika variabel 1 semakin besar, maka
variabel 2 akan semakin besar pula.
Signifikasi hubungan dua variabel tersebut dapat dianalisis dengan ketentuan
sebagai berikut:
129
Jika probabilitas < (lebih kecil dari) 0,05 maka hubungan antar kedua
variabel adalah signifikan.
Jika probabilitas > (lebih besar dari) 0,05 maka hubungan antar kedua
variabel adalah tidak signifikan.
Pada tabel terlihat angka probabilitas hubungan antara variabel “Terpaan
Media Internal Majalah Dinamika” dengan “Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Pegawai” adalah sebesar 0,000 angka probabilitas antar variabel tersebut < (lebih
kecil dari) 0,05 sehingga bisa dikatakan bahwa hubungan antara kedua variabel
dinilai signifikan.
4.6 Hasil Koefisien Determinasi
Setelah diketahui bahwa terdapat hubungan yang sedang, positif dan
signifikan antara variabel independen yaitu Terpaan Media Internal Majalah
Dinamika dan variabel dependennya adalah Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang, selanjutnya peneliti ingin melihat
seberapa besar variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependennya.
Kedua variabel tersebut diolah menggunakan SPSS 21.
Tabel 4.24
Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .470a .221 .213 7.519
a. Predictors: (Constant), Terpaan Media Internal Majalah Dinamika
130
Dari Tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai R (koefisien korelasi)
menunjukan nilai sebesar 0,407. Apabila dimasukkan kedalam persamaan koefisien
determinasi, maka hasilnya adalah:
Kd = (r)² x 100%
Kd = (0,407)² x 100%
Kd = 16,56%
Hal ini berarti 16,56% variabel “Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai”
adalah kontribusi dari variabel “Terpaan Media Internal Majalah Dinamika”.
Sedangkan sisanya yaitu sebesar 83,44% (100%-16,56%) dapat dijelaskan oleh
sebab-sebab lain. R square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin
kecil R square maka semakin lemah hubungan antar kedua variabel.
4.7 Hasil Analisis Regresi Sederhana
Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana yang digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya keliniearan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
131
Tabel 4.25
Koefisien
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 11.873 5.148 2.306 .023
Terpaan Media
Internal Majalah
Dinamika
1.274 .243 .470 5.244 .000
a. Dependent Variable: Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai
Dari tabel diatas didapat sebuah persamaan yaitu:
Y = A + BX
X = Terpaan Media Internal Majalah Dinamika
Y = Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai
Nilai konstanta (A) sebesar 11,87 dan (B) sebesar 1,274. Dari hasil tersebut
didapat persamaan regresi Y = 11,87 + 1,274X. ini berarti jika X naik nilainya
sebesar satu satuan, maka Y akan bertambah nilainya sebesar 1,274.
4.8 Hasil Uji Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis penelitian ini, peneliti menggunakan uji T, uji T
dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada atau tidaknya pengaruh dua
variabel yang berpasangan. Yaitu variabel independent adalah “Terpaan Media
Internal majalah Dinamika” (Variabel X) dan variabel dependennya adalah
132
“Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang ”
(Variabel Y).
Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut:
a) Menentukan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:
Ho: Tidak Terdapat Pengaruh Terpaan Media Internal Majalah Dinamika
Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang
Ha: Terdapat Pengaruh Terpaan Media Internal Majalah Dinamika Terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten
Serang
b) Menentukan t hitung dengan aplikasi SPSS 21 yang hasilnya dapat dilihat
pada tabel 4.25 Koefisien. Berdasarkan tabel 4.25 Koefisien, hasil t hitung
adalah sebesar 5,244
c) Menentukan t tabel dengan ketentuan uji 2 pihak menggunakan taraf
signifikasi 5% dengan ketentuan derajat kebebasan (df) = 97, derajat
kebebasan didapat dari jumlah sampel responden dalam penelitian yaitu 99
responden, dikurangi jumlah variabel dalam penelitian ini yaitu 2 variabel.
Maka nilai t tabel yang didapat adalah sebesar 1,984
d) Membandingkan t hitung dengan t tabel dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
133
Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Dengan hasil yang dijabarkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
nilai thitung (5,244) > ttabel (1,984). Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima. Artinya Terdapat Pengaruh Terpaan Media Internal Majalah
Dinamika Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah
kabupaten Serang. Pengaruh yang ada bersifat positif dan signifikan.
4.9 Interpretasi Hasil Penelitian
Setelah dilakukan uji Regresi Linier Sederhana dan pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji T pada variabel “Terpaan Media Internal Majalah
Dinamika” terhadap “Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang” didapat persentase pengaruh pada kedua variabel tersebut adalah
sebesar 16,56% sedangkan yaitu sisanya sebesar 83,33% (100% - 16,56%) dapat
dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dari uji regresi linier sederhana didapat persamaan
linier sebagai berikut:
Y = 11,87 + 1,274X
Maka apabila frekuensi “Terpaan Media Internal Majalah Dinamika”
(Variabel X) bertambah satu satuan, maka “Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang” (Variabel Y) akan bertambah
sebesar 1,274.
134
Selain itu, Hasil uji T menunjukkan bahwa nilai Thitung (5,244) > Ttabel
(1,984). Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.Artinya
Terdapat Pengaruh Terpaan Media Internal malajah Dinamika Terhadap Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang. Pengaruh yang
ada bersifat positif dan signifikan.
4.10 Pembahasan Hasil Penelitian
4.10.1 Terpaan Media Internal Majalah Dinamika
Terpaan merupakan intensitas keadaan audiens dimana terkena pesan-pesan
yangdisebarkan oleh suatu media. Terpaan dapat diartikansebagai kegiatan
mendengar, melihat, dan membaca pesan-pesan media ataupun
mempunyaipengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang dapat terjadi
pada individu ataukelompok. Terpaan media berusaha mencari data audiens tentang
penggunaan media baik jenismedia, frekuensi penggunaan maupun durasi
penggunaan. (Elvinaro dan Erdinaya, 2005: 2) Terpaan media dapat membuat
masyarakat menerima hal-hal yang diberikansecara terus-menerus. Masyarakat yang
paling terpengaruh biasanya yang denganmudah mengakses informasi media.
Salah satu cara untuk melihat adanya terpaan tayangan yaitu dengan
mengukur frekuensi , durasi dan atensinya. Dari hal tersebut kita dapat melihat
bagaimana media memberikan kesan ke pada audiensnya. Dan bagaimana audiens
menangkap informasi yang diberikan. Maka dari itu, melakukan sebuah riset pada
135
pertanyaan dalam kuisoner yang berdasarkan terpaan tayangan acara yang
dikemukakan oleh Ardianto, yaitu adanya frekuensi, durasi dan atensi.
1. Frekuensi merupakan ukuran seberapa sering responden membaca majalah
tersebut dalam setiap edisinya. Dari indikator ini didapatkan bahwa rata-rata
responden yaitu sebanyak 67,7% membaca majalah tersebut 5-7 kali dalam
setiap edisinya. Hal ini karena majalah Dinamika yang setiap tiga bulan sekali
terbit langsung didistribusikan pada pegawai di masing-masing kantor dinas
atau lembaga yang ada di Kabupaten Serang, sedangkan 7,1% pegawai yang
jarang membaca majalah tersebut kemungkinan disebabkan kesibukan
pegawai mengerjakan tugas kantor sehingga tidak sempat meluangkan waktu
untuk membaca majalah Dinamika.
2. Durasi merupakan berapa lama responden membaca majalah Dinamika dalam
setiap edisinya, dari indikator ini didapatkan bahwa rata-rata responden yaitu
sebesar 64,6% membaca majalah Dinamika selama 11-15 menit. Jadi dapat
disimpulkan bahwa responden tertarik untuk membaca majalah Dinamika dari
lamanya mereka membaca majalah tersebut, mereka membaca majalah
tersebut untuk mengkonsumsi informasi seputar kegiatan pemerintahan
maupun opini dari para narasumber dari berbagai profesi.
3. Atensi dalam indikator ini diukur dari perhatian terhadap suatu media,
ketertarikan , kemudahan dalam memahami isi pesan dalam suatu media,
kepercayaan terhadap isi, dan daya tarik dalam media tersebut. Atensi
136
(perhatian) merupakan proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli
menjadi menonjol dalam kesadaaran pada saat stimuli lainnya melemah.
(Rakhmat, 2001:52) Dari hasil yang di dapat peneliti menyimpulkan bahwa
61,6% menunjukan bahwa responden membaca majalah Dinamika sebagian
saja. Majalah Dinamika memang cukup menarik untuk dibaca secaera
keseluruhan karena selalu menyajikan informasi yang bermanfaat sebagai
pengetahuan baru yang penting dan menarik bagi pembaca, tetapi kembali
pada sifat komunikan yang cenderung mengkonsumsi hal-hal yang mereka
minati saja sehingga tidak semua bagian dari majalah Dinamika dibaca oleh
responden. Lalu indikator pemahaman di jelaskan dalam pertanyaan
bagaimana pemahaman (tampilan, bahasa, tema, dan pesan) saat membaca
majalah Dinamika diperoleh presentase sebesar 68,7% memahami sebagian
besar dari majalah tersebut. Hal ini menunjukan bahwa majalah Dinamika
mudah dipahami dari segi tampilan, tema, dan pesan. Layout majalah
Dinamika dipercayakan kepada jasa media yang menangani desainnya.
Namun pengemasannya tentu saja sebelumnya disetujui oleh pihak humas
Pemerintah Daerah Kabupaten Serang yang bertanggung jawab mengatur
pelaksanaan produksi majalah internal ini. Penyusunan tampilan, tema, dan
pesan yang diatur sedemikian rupa memudahkan responden untuk memahami
majalah tersebut. Selain itu, majalah Dinamika juga mudah dimengerti dari
segi penyampainan pesan, hal ini terlihat dari indikator atensi 3 yang
137
menyimpulkan bahwa dalam waktu 4 menit-3 menit 57,6% responden bisa
dengan cepat memahami isi pesan tersebut. Isi pesan dapat di pahami dengan
baik dikarenakan oleh komunikator dapat mengemas pesan dengan baik,
menggunakan Bahasa yang mudah di pahami oleh banyak kalangan. Sehingga
para responden dengan mudah mencerna pesan tersebut, terlihat dari waktu
yang di butuhkan oleh para responden. Lalu sebanyak 40,4% responden
memilih dalam waktu 6-5 menit sudah dapat mempercayai isi pesan dalam
majalah Dinamika. Responden terbilang cepat mempercayai isi pesan karena
dalam majalah Dinamika terdapat banyak tulisan atau artikel dari narasumber
yang profesional sehingga responden tidak ragu untuk mempercayai isi pesan
dalam majalah tersebut. Dan dengan indikator terakhir yaitu berapa lama tema
dalam majalah Dinamika menarik perhatian responden, maka sebanyak 52
orang dengan 52,5% menjawab kisaran waktu 5-6 detik responden sudah
dapat menyimpulkan bahwa tema dalam majalah tersebut menarik. Tema
yang dimunculkan dalam majalah Dinamika selalu berbeda setiap edisinya,
hal ini bertujuan agar audiens tidak merasa jenuh dengan tampilan majalah
yang selalu sama sehingga audiens selalu merasa tertarik untuk membaca
majalah tersebut.
Dengan hasil jawaban dari data yang telah peneliti kelola mengenai
pertanyaan-pertanyaan indikator dari terpaan media internal Majalah Dinamika,
dapat diketahui bahwa terpaan terpaan media internal majalah Dinamika memiliki
138
nilai presentase sebesar 74,8%. Artinya Dilihat dari tabel 3.8 persentase angka
tersebut tergolong kedalam persentase yang Baik.
4.10.2 Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang
Peneliti menjabarkan indikator dalam pemenuhan kebutuhan informasi dari
penjelasan mengenai informasi itu sendiri. Berikut merupakan indikator dari
variabel pemenuhan kebutuhan informasi Pegawai Pemerintah Daerah kabupaten
Serang:
1. Kebutuhan Kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan erat dengan kebutuhan
untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan, dan pemahaman
seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat
seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. (Effendy, 2003:
294) Dalam indikator ini audiens rata-rata merasa sangat terpenuhi
kebutuhannya, dilihat dari persentase 55,6% responden menjawab setuju atas
pernyataan pegawai mendapatkan pengetahuan mengenai organisasi melalui
majalah Dinamika. Selain itu, sebanyak 48,5% pegawai juga menjawab setuju
atas pernyataan pegawai mendapatkan pemahaman mengenai organisasi,
mayoritas responden juga menjawab setuju yakni sebanyak 51,5% bahwa
mereka mendapatkan informasi mengenai produktifitas kerja, selanjutnya
sebanyak 58,6% responden menjawab setuju bahwa mereka mendapatkan
139
informasi tentang kesejahteraan, sebanyak 64,6 responden juga setuju bahwa
majalah Dinamika memberikan informasi mengenai budaya kerja organisasi,
kemudian majalah Dinamika menurut responden juga memuat informasi
mengenai karier dan peluang kerja, hal ini ditunjukan dengan banyaknya
responden yang menjawab setuju yaitu sebanyak 50,5%, selain itu majalah
dinamika juga memuat informasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan, hal
ini diketahui dari 42,4% responden menjawab setuju mengenai hal tersebut,
pernyataan terakhir dalam indikator ini adalah pegawai mendapatkan
informasi mengenai profesionalisme kerja yang mayoritas responden juga
menjawab setuju dengan persentase 42,4%. Untuk indikator kebutuhan
kognitif dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden telah terpenuhi
kebutuhannya akan informasi, pengatahuan, dan pemahamannya tentang
lingkungan kerja mereka dengan membaca majalah Dinamika.
2. Kebutuhan Sosial Secara Integratif Adalah kebutuhan yang berkaitan dengan
peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut
didasarkan pada hasrat untuk bersosialisasi. (Effendy, 2003: 294) dalam
indikator ini melalui pernyataan pegawai mendapatkan informasi mengenai
kesehatan, mayoritas responden menjawab setuju dengan persentase 48,5%,
selanjutnya responden juga banyak yang setuju atas pernyataan pegawai
mendapatkan informasi mengenai kegiatan sosial diluar lingkup organisasi
dengan persentase 44,4%, kemudian majalah Dinamika juga memuat
140
informasi mengenai hobi yang ditunjukan melalui responden yang menjawab
setuju bahwa majalah Dinamika memuat informasi mengenai hobi dengan
persentase 49,5%, selain itu pegawai juga mendapatkan informasi yang
bersifat hiburan yang ditunjukan dengan 51,5% responden yang setuju dengan
pernyataan ini, pernyataan terakhir dalam indikator ini adalah pegawai
mendapatkan informasi mengenai kebijakan instansi organisasi mendapatkan
respon negatif dari responden dengan mayoritas jawaban tidak setuju
sebanyak 34,3%. Untuk indikator kebutuhan sosial secara integratif dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden telah terpenuhi kebutuhannya
yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia
dengan membaca majalah Dinamika.
Dengan hasil jawaban dari data yang telah peneliti kelola mengenai
pernyataan-pernyataan indikator dari pemenuhan kebutuhan informasi dapat
diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan informasi Pegawai Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang memiliki nilai presentase sebesar 74,1%. Artinya dilihat dari
tabel 3.8 persentase angka tersebut tergolong kedalam persentase yang Baik.
141
4.10.3 Pengaruh Terpaan Media Internal Majalah Dinamika Terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah kabupaten
Serang
Dari perhitungan di atas nilai rtabel pada α 0,05 adalah didasarkan dengan
derajat bebas (df) = jumlah kasus – 2. Jumlah kasus pada penelitian ini adalah 99
responden, jadi df adalah 99 – 2 = 97, sehingga di dapat rTabel = 1,984. Jika rhitung
> rtabel maka butir tersebut valid. Penelitian ini disebut valid karena instrumen
terpaan media dan pemenuhan kebutuhan informasi pada masing-masing pertanyaan
rhitung > rtabel dengan rtabel senilai 1,984 sedangkan rhitung nilainya selalu lebih
besar yaitu 5,244. Selanjutnya diadakan uji realibilitas, penelitian dikatakan reliable
ketika nilai cronbach‟s alpha > 0,60. Pada variabel terpaan media peneliti
menemukan bahwa penelitian ini reliabel karena memiliki nilai cronbach‟s alpha
senilai yaitu 0,892 maka komponen pertanyaan kuisioner mengenai terpaan media
dinyatakan reliabel dengan 7 pertanyaan. Variabel pemenuhan kebutuhan informasi
cronbach‟s alpha > 0,60 yaitu 0,960, maka instrumen ini reliable dengan 13
pertanyaan. (Hartono, 2010: 219)
Variabel terpaan media internal majalah Dinamika (X) diukur dengan 3
indikator terpaan media, yaitu Frekuensi, Durasi, dan Atensi. (Rakhmat, 2004: 66)
Perhitungan menunjukan bahwa terpaan media internal majalah Dinamika
menghasilkan nilai persentase sebesar 74,8%, hal ini menunjukkan bahwa humas
Kabupaten Serang telah memberikan sebuah media yang baik dan layak untuk
142
dikonsumsi pegawai di kalangan internal, namun perlu dicatat bahwa ada indikator
yang menunjukan respon negatif sehingga diperlukan perbaikan dalam menyajikan
rubrik-rubrik yang masih belum tersedia.
Terpaan dapat diartikan sebagai kegiatan mendengar, melihat, dan membaca
pesan-pesan media ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan
tersebut yang dapat terjadi pada individu atau kelompok. Terpaan media berusaha
mencari data audiens tentang penggunaan media baik jenis media, frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan. Penggunaan jenis media meliputi media
audio dan media cetak, media audio-viusal dan media cetak. (Elvinaro dan
Erdinaya, 2005: 2) Media massa merupakan organisasi yang rumit. Pesan-pesan
yang sampai kepada audiens adalah hasil kerja kolektif. Karena itu, berhasil
tidaknya komunikasi massa ditentukan oleh berbagai faktor yang terdapat di dalam
organisasi media massa. (Effendy, 2008: 53) Faktor-faktor tersebut diantaranya
adalah faktor dari sifat komunikannya, sifat dari media massanya , sifat pesan,
komunikator dan efeknya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
antara variabel “Terpaan media internal Majalah Dinamika” terhadap “Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang”, dan
mengukur seberapa besar pengaruh antara kedua variabel tersebut. Dari hasil
perhitungan data kuesioner yang didapat dari 99 sampel responden melalui program
SPSS 21, diketahui hasil nilai korelasi sebesar 0,507. Hal ini menunjukkan bahwa
143
hubungan antar kedua variabel bernilai Sedang, karena berada pada interval korelasi
0,40 – 0,599 seperti yang tercantum pada tabel 3.9 Interval Koefisien Korelasi.
Korelasi menunjukkan angka yang positif, artinya korelasi menunjukkan
arah yang sama pada hubungan antar variabel, artinya semakin besar terpaan media
internal majalah Dinamika maka semakin besar pula pemenuhan kebutuhan
informasi Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang. Sementara angka
probabilitas hubungan antara variabel “Terpaan media internal majalah Dinamika”
dengan “Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten
Serang” adalah sebesar 0,000, angka probabilitas antar variabel tersebut < (lebih
kecil dari) 0,05 sehingga bisa dikatakan bahwa hubungan antara kedua variabel
signifikan.
Dengan nilai korelasi sebesar 0,507 maka menghasilkan pengaruh sebesar
16,56%. Hal ini berarti 16,56% variabel “Terpaan media internal majalah
Dinamika” adalah kontribusi dari variabel “Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang”. Sedangkan sisanya yaitu sebesar
83,44% (100%-16,56%) dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain baik itu faktor
eksternal maupun internal. Namun untuk memastikan hal tersebut perlu dilakukan
penelitian lanjutan, peneliti hanya menjelaskan sedikit mengenai masalah yang
telihat di hasil kuesioner saja dan peneliti membuka kesempatan kepada pihak lain
untuk melakukan penelitian lanjutan guna menyempurnakan penelitian ini.
144
Dari uji regresi linier sederhana didapat persamaan linier sebagai berikut: Y
= 11,87 + 1,274X. maka apabila frekuensi “Terpaan media internal majalah
Dinamika” (Variabel X) bertambah satu satuan, maka “Pemenuhan kebutuhan
informasi Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang” (Variabel Y) akan
bertambah nilainya sebesar 1,274.
Hal tersebut dapat dikatakan sesuai dengan teori yang digunakan dan relevan
dalam penelitian ini, yaitu Teori Uses and Gratification. Teori Uses and
Gratification, menjelaskan kapan dan bagaimana audien sebagai konsumen media
menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam menggunakan media dan akibat atau
konsekuensi dari penggunaan media itu. (Morissan, 2010: 264) Audien dipandang
sebagai partisipan yang aktif dalam proses penentuan media, namun tingkat
keaktifan setiap individu tidaklah sama. Dengan kata lain, tingkat keaktifan audien
merupakan variabel. Dalam hal ini Pegawai Pemerinyah Daerah Kabupaten Serang
akan memilih media yang akan mereka konsumsi sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing. Karena audiens lah pemilih aktif dalam pemenuhan kebutuhan
hidupnya.
145
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dikemukakan peneliti
pada bab-bab sebelumnya mengenai “Pengaruh Terpaan Media Internal Majalah
Dinamika Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah daerah
Kabupaten Serang”. Maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Total responden sebanyak 99 orang diberikan 7 pertanyaan dapat
disimpulkan bahwa terpaan media internal majalah Dinamika
(Variabel X) memiliki nilai persentase sebesar 74,8%, artinya bahwa
terpaan media internal majalah Dinamika dapat dikategorikan baik.
Terpaan media internal majalah Dinamika dengan indikator frekuensi,
durasi, dan atensi sudah memberikan sebuah media komunikasi yang
berkualitas, media informasi yang berkualitas ialah yang dapat
memberikan informasi yang bermanfaat bagi khalayaknya. Oleh
karena itu khalayak akan terus mengkonsumsi media komunikasi yang
dapat memberikan keuntungan bagi dirinya.
2. Sebanyak 99 responden diberikan 13 pernyataan dapat disimpulkan
bahwa pemenuhan kebutuhan informasi Pegawai Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang (Variabel Y) memiliki nilai persentase sebesar
146
74,1%, artinya tingkat pemenuhan kebutuhan akan informasi melalui
indikator kebutuhan kognitif dan kebutuhan sosial secara integratif
dapat dikategorikan baik menurut responden. Responden merasa
terpenuhi kebutuhan informasinya mengenai organisasi dengan
membaca majalah Dinamika.
3. Hasil nilai korelasi variabel “Terpaan media internal majalah
Dinamika” terhadap variabel “Pemenuhan Kebutuhan informasi
Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang” adalah sebesar 0,507,
maka variabel “Terpaan media internal majalah Dinamika”
menghasilkan pengaruh sebesar 16,56% terhadap variabel
“Pemenuhan kebutuhan informasi Pegawai”. Hal ini berarti 16,56%
variabel “Terpaan media internal majalah Dinamika” adalah kontribusi
dari variabel “Pemenuhan Kebutuhan informasi Pegawai”. Sedangkan
sisanya yaitu sebesar 83,44% (100%-16,56%) dapat dijelaskan oleh
sebab-sebab lain. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk
menjelaskan sebab-sebab lain tersebut. Sementara uji regresi linier
sederhana didapat persamaan linier Y = 11,87 + 1,274X. Maka apabila
frekuensi “Terpaan media internal majalah Dinamika”(Variabel X)
bertambah satu satuan, maka pengaruhnya adalah “Pemenuhan
Kebutuhan informasi Pegawai” (Variabel Y) akan bertambah sebesar
147
1,274. satuan. Diketahui hasil nilai korelasi sebesar 0,507. Hal ini
menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel bernilai Sedang,
karena berada pada interval korelasi 0,40 – 0,599 seperti yang
tercantum pada tabel 3.9 Interval Koefisien Korelasi.
5.2 Saran
Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti setidaknya mendapatkan sesuatu
yang bermanfaat dan berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan , instansi atau
lembaga serta berbagai pihak yang terkait dalam penelitian ini. Adapun saran-saran
yang peneliti berikan setelah meneliti masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Sebagai media komunikasi, majalah Dinamika memang sudah cukup
baik dalam hal kemasan dan informasinya. Namun disayangkan bahwa
penerbitan majalah selama tiga bulan sekali kurang strategi untuk
ukuran media internal. Untuk lebih meningkatkan hubungan majalah
Dinamika terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pegawai,
sebaiknya lebih sering diterbitkan, pengelolaan isi media lebih
ditingkatkan, yaitu isi dari majalah Dinamika lebih mencakup
keseluruhan hal yang dibutuhkan pegawai untuk diketahui, yaitu
media internal dapat lebih terbuka dalam menyampaikan informasi
yang berkaitan dengan kepentingan pegawai.
148
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk mengevaluasi dan
meningkatkan pemenuhan kebutuhan informasi pegawai Pemerintah
Daerah Kabupaten Serang, namun lebih baik lagi jika penyebaran
media internal ini lebih cepat dan lebih merata agar tidak ada pegawai
yang tertinggal atau bahkan tidak mengetahui informasi terbaru dari
instansi atau organisasi
3. Majalah yang ada memang sudah bersifat informatif, namun majalah
Dinamika kurang memenuhi kebutuhan informasi hiburan. Maka
sebaiknya bentuk maupun cara penulisan di dalam majalah Dinamika
lebih bervariasi, misalnya memperbanyak bentuk tulisan feature
daripada hanya berbentuk berita.
4. Isi majalah Dinamika yang berdasarkan fakta memang sudah baik,
namun apabila sesekali disisipkan rubric yang bersifat fiksional seperti
cerita pendek atau fiksi yang masih menyangkut pekerjaan dan instansi
organisasi akan lebih baik. Karena hal ini akan membuat majalah lebih
variatif dan menjadikan pilihan bagi pembaca yang karakteristiknya
brebeda-beda.
149
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, Oemi. 2002. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Citra
Aditya Bakti
Ardianto, Elvinaro. 2010. Metode Penelitian untuk Public Relations, Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.
Bungin, Burhan. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Perdana
Media Grup.
Cutlip, Scott M. at al. 2005, Effective Public Relations, edisi kesembilan, Jakarta:
Kencana.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikas Teori dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
1993. Ilmu teori, dan filsafat komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2002. Hubungan Masyarakat, Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
1989. Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju
Iriantara, Yosal. 2008. Media Relations : Konsep, Pendekatan dan Praktik, Bandung:
Simbiosa Rekatama.
Jefkins, Frank. 2003. Public Relations. Jakarta: Erlangga.
Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi Cetakan Ketiga,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Liliweri, Alo. 1994. Komunikasi verbal dan non verbal. Bandung: PT Citra Aditya
Bakti
Pasaribu, Rondang dan Ashadi Siregar. 2000. Bagaimana Mengelola Media
Korporasi-Organisasi. Yogyakarta: Kansius.
Rakhmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
150
Rumanti, Maria Assumta. 2002. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
2002. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Edisi Revisi, Jakarta:
Rajagrafindo Persada
2006. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: Raja
Grafindo Persadaa
2008. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Sendjaja, Sasa Djuarsa. 1994. Pengantar Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka.
Sihabbudin, Ahmad & Rahmi Winangsih. 2012. Komunikasi Antar Manusia, Serang:
Getok Tular.
Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Pustaka LP3ES.
Siswanto, Bambang. 1992. Humas, Teori dan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara
Soemirat, Soleh & Elvinaro Ardianto. 2004. Dasar-dasar Public Relation. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Wijaya, Indra. 2002. Perilaku Organisasi, Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Yulianita Neni. 2003. Dasar-dasar Public Relation. Bandung : Pusat Penerbitan
151
LAMPIRAN
152
LAMPIRAN I KUESIONER
No. Kuesioner :....................
Hal : Bantuan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Responden Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang
Di tempat
Dengan Hormat,
Sebelumnya Saya mengucapkan terimakasih atas waktu luang yang Bapak/Ibu
berikan, sebagai salam hormat disini saya memperkenalkan diri :
Nama : Marwan Handoko
NIM : 6662101526
Pekerrjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl. Benteng Betawi, No. 38, Tanah Tinggi, Tangerang – Banten
Pada saat ini sedang menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S-1) di
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan tersebut, maka saat ini saya sedang melakukan penelitian
dengan judul : Pengaruh Penggunaan Media Internal Majalah Dinamika Terhadap
Pemenuha Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang.
153
Untuk itu, Saya mohon kepada Bapak/Ibu untuk turut serta berpartisipasi
mengisi kuesioner yang terlampir. Demikian hal ini saya sampaikan, atas bantuan dan
partisipasi Bapak/Ibu Saya ucapkan terimakasih.
I. Identitas Responden
1. Jabatan :………………………………….
2. Usia : 21-30 tahun
31-40 tahun
41-50 tahun
51-60 tahun
3. Jenis Kelamin : Pria
Wanita
II. Daftar Pertanyaan
Untuk menjawab pertanyaan yang Saya ajukan, Bapak/Ibu cukup member
tanda silang ( X ) pada pilihan jawaban yang tersediadan dianggap paling tepat.
Keterangan :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
Variabel X : Terpaan Media Internal Majalah Dinamika
Frekuensi
1. Berapa kali Anda membaca media internal Majalah Dinamika dalam setiap
edisinya ?
a. 1-2 kali b. 3-5 kali c. 5-7 kali d. lebih dari 7 kali
154
Durasi
2. Berapa lama Anda membaca media internal Majalah Dinamika dalam setiap
edisinya ?
a. 1-5 menit b. 6-10 menit c. 11-15 menit d. lebih dari 15 menit
Atensi
3. Bagaimana perhatian Anda saat membaca media internal Majalah Dinamika ?
a. membaca majalah tersebut sekilas saja
b. membaca majalah tersebut sebagian saja
c. membaca sebagian besar majalah tersebut
d. membaca majalah tersebut dari awal sampai akhir
4. Bagaimana pemahaman (tampilan, bahasa, tema, pesan) Anda saat membaca
media internal Majalah Dinamika ?
a. Saya tidak memahami majalah tersebut
b. Saya memahami sebagian saja
c. Saya memahami sebagian besar majalah tersebut
d. Saya memahami keseluruhan majalah tersebut
5. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mengerti pesan dalam media
internal Majalah Dinamika ?
a. 8–7 menit
b. 6–5 menit
c. 4–3 menit
155
d. 2–1 menit
6. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mempercayai isi pesan dalam
media internal Majalah Dinamika ?
a. 10–9 menit
b. 8–7 menit
c. 6–5 menit
d. 4–3 menit
7. Berapa lama tema dalam media internal majalah Dinamika menarik perhatian
Anda ?
a. 1-2 detik
b. 3-4 detik
c. 5-6 detik
d. 7-8 detik
Variabel Y : Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai
No Pernyataan STS TS S SS
Kebutuhan pengetahuan organisasi
8. Pegawai mendapatkan pengetahuan mengenai
organisasi
Motif memahami organisasi
9. Pegawai mendapatkan pemahaman mengenai
organisasi
156
Keinginan mendapatkan informasi
10. Pegawai mendapatkan informasi mengenai
produktifitas kerja
11. Pegawai mendapatkan informasi tentang
kesejahteraan
12. Pegawai mendapatkan informasi mengenai
budaya kerja organisasi
13. Pegawai mendapatkan informasi mengenai karier
dan peluang kerja
14. Pegawai mendapatkan informasi yang dapat
meningkatkan kesejahteraan seperti gaji,
pemberian bonus, penghargaan, beasiswa,
pinjaman, dan lain-lain
15. Pegawai mendapatkan informasi tentang
profesionalisme kerja
Kebutuhan informasi kesehatan pegawai
16. Pegawai mendapatkan informasi tentang
kesehatan
Kebutuhan informasi kegiatan sosial diluar lingkup organisasi
17. Pegawai mendapatkan informasi mengenai
157
kegiatan sosial diluar lingkup organisasi
Kebutuhan informasi hobi pegawai
18. Pegawai mendapatkan informasi mengenai hobi
Kebutuhan informasi hiburan kepada pegawai
19. Pegawai mendapatkan informasi bersifat hiburan
20. Pegawai mendapatkan informasi mengenai
kebijakan instansi organisasi
158
LAMPIRAN II DATA JAWABAN RESPONDEN
RESPONDEN VARIABEL X
JUMLAH X Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7
1 3 3 3 3 3 2 3 20
2 3 3 2 3 2 2 2 17
3 3 3 3 3 3 1 1 17
4 2 3 3 3 3 3 3 20
5 2 2 2 3 2 2 3 16
6 3 3 3 2 2 1 1 15
7 3 2 3 3 3 2 3 19
8 3 2 2 3 2 2 2 16
9 4 4 3 4 3 4 4 26
10 3 3 4 3 4 4 4 25
11 3 2 4 3 3 3 3 21
12 3 2 3 3 3 4 3 21
13 3 2 2 3 3 3 2 18
14 3 2 2 3 4 1 3 18
15 4 4 4 3 4 3 3 25
16 4 4 4 3 3 3 3 24
17 3 3 3 3 4 2 3 21
18 3 3 3 3 3 2 2 19
19 3 3 3 4 3 3 2 21
20 4 3 3 3 4 3 3 23
21 3 3 2 2 2 1 1 14
22 4 4 4 4 4 3 3 26
23 3 3 3 3 3 4 4 23
24 4 4 4 3 4 3 3 25
25 4 4 4 3 4 4 3 26
26 3 3 3 3 3 3 4 22
27 3 3 3 3 4 3 3 22
28 3 3 3 3 3 3 3 21
29 4 3 3 4 3 3 3 23
30 3 3 4 3 4 3 3 23
31 3 3 3 3 2 3 2 19
32 4 4 4 3 3 2 3 23
159
33 3 3 2 4 3 2 2 19
34 3 3 3 2 2 2 1 16
35 3 2 3 3 4 2 3 20
36 3 4 3 4 2 2 3 21
37 2 2 3 3 2 2 2 16
38 3 3 3 4 3 2 3 21
39 3 3 3 3 3 2 3 20
40 3 3 2 3 3 2 3 19
41 4 3 3 4 3 4 3 24
42 3 3 4 3 3 4 3 23
43 3 3 2 4 3 3 3 21
44 3 3 2 2 2 2 2 16
45 4 4 4 3 3 2 3 23
46 3 3 3 2 2 3 3 19
47 4 4 4 4 4 4 4 28
48 2 2 3 3 2 3 4 19
49 2 2 3 3 3 3 3 19
50 4 4 4 4 4 2 2 24
51 3 3 4 1 3 4 4 22
52 3 3 3 3 3 3 3 21
53 4 4 4 3 3 3 3 24
54 4 4 4 4 4 2 2 24
55 3 4 3 3 4 3 4 24
56 2 2 2 3 2 1 1 13
57 3 3 3 3 3 3 3 21
58 3 3 3 3 3 3 3 21
59 3 3 3 3 3 3 3 21
60 3 3 3 3 3 3 4 22
61 3 3 3 3 3 3 3 21
62 3 3 3 2 3 1 2 17
63 3 3 3 3 2 2 2 18
64 3 3 3 3 3 3 3 21
65 3 4 3 4 4 4 4 26
66 3 4 4 4 3 3 3 24
67 3 3 2 4 3 3 3 21
68 3 3 2 3 3 3 3 20
160
69 4 3 3 3 3 4 4 24
70 3 3 3 3 2 2 3 19
71 2 3 4 3 2 1 2 17
72 3 3 2 4 3 2 4 21
73 3 3 3 3 3 2 4 21
74 3 3 3 3 3 2 4 21
75 3 3 3 3 3 2 4 21
76 4 3 3 3 3 4 4 24
77 4 4 4 4 4 3 3 26
78 4 4 4 4 4 4 2 26
79 3 3 3 4 4 3 3 23
80 3 3 3 3 3 3 3 21
81 3 3 2 2 3 2 2 17
82 3 3 3 3 3 3 3 21
83 4 4 3 4 4 4 4 27
84 4 4 3 3 2 4 4 24
85 3 2 4 3 4 2 4 22
86 3 3 3 3 3 2 2 19
87 3 3 3 3 3 2 2 19
88 3 3 3 3 3 2 1 18
89 4 2 3 3 1 2 1 16
90 4 3 3 4 2 3 3 22
91 3 3 3 3 3 3 3 21
92 3 3 3 3 3 3 3 21
93 4 3 3 3 3 3 3 22
94 3 3 3 3 3 3 3 21
95 4 4 4 4 4 4 4 28
96 3 3 3 4 3 2 3 21
97 3 3 3 3 3 2 3 20
98 3 3 2 3 2 2 2 17
99 3 3 3 3 3 1 1 17
161
RESPONDEN
VARIABEL Y JUMLA
H Y Q
8
Q
9
Q
10
Q
11
Q
12
Q
13
Q
14
Q
15
Q
16
Q
17
Q
18
Q
19
Q
20
1 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 36
2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 25
3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 1 2 42
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 50
7 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 45
8 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 35
9 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 46
10 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 49
11 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 46
12 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 47
13 1 1 1 1 1 2 3 2 3 2 3 2 2 24
14 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 39
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 51
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 51
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
21 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 33
22 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 49
23 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 36
24 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 42
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 51
26 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 46
27 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 46
28 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 49
29 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51
30 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 48
31 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 34
32 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 34
33 1 1 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 1 29
162
34 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35
35 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 43
36 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 42
37 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 35
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 37
39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
40 3 2 3 2 2 3 4 4 4 2 3 3 2 37
41 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 47
42 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 44
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
44 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 41
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 37
46 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 42
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
48 1 1 1 4 1 1 4 3 3 1 3 1 1 25
49 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 17
50 3 2 4 3 4 4 2 2 4 2 4 3 2 39
51 3 2 4 3 4 4 2 4 4 2 4 3 2 41
52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 37
53 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51
54 3 2 2 3 3 3 2 2 3 1 4 3 2 33
55 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 1 32
56 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 43
57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38
58 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 33
59 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 33
60 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 38
61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 38
62 1 1 3 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 18
63 1 1 3 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 18
64 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
65 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 40
66 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 46
67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 37
68 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 38
69 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 44
163
70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38
71 2 1 2 3 1 2 1 2 2 2 2 1 1 22
72 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 3 2 39
73 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 35
74 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 34
75 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 34
76 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 46
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 50
78 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 24
79 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
80 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 22
81 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 34
82 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38
83 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 49
84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
85 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 46
86 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 28
87 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 31
88 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38
89 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 1 30
90 1 1 2 2 2 1 2 2 3 1 3 2 1 23
91 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 35
92 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
93 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
94 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
95 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 47
96 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
97 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 36
98 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 25
99 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 1 2 42
164
LAMPIRAN III STRUKTUR ORGANISASI
165
166
LAMPIRAN IV SURAT PERMOHONAN PENELITIAN
167
168
LAMPIRAN V SURAT IJIN PENELITIAN
169
170
LAMPIRAN VI BUKTI BIMBINGAN
171
172
173
174
LAMPIRAN VII DOKUMENTASI
Salah satu pegawai sedang mengisi kuesioner
Peneliti bersama dengan salah satu pegawai Pemerintah daerah kabupaten Serang
175
LAMPIRAN VIII MAJALAH DINAMIKA
176
177
178
179
180
LAMPIRAN VIII TRANSKRIP WAWANCARA
Tempat : Kantor Humas Kabupaten Serang
Informan : Bpk. Eko Arifiyanto, Redaktur Pelaksana
Hari/Tanggal : Senin, 28 September 2015
Jam/Durasi : 10.25 WIB/21 menit
Bisa Anda ceritakan profil majalah Dinamikia ?
Dalam pembuatannya, majalah dinamika ditujukan untuk seluruh anggota KORPRI
Kabupaten Serang, penerbitan majalah Dinamika memang difokuskan di kalangan
internal pegawai pemda Kabupaten Serang khususnya di kantor dinas, badan dan
lembaga yang ada disini, berita perkembangan pemerintahan tersebar ke luar salah
satunya melalui majalah Dinamika ini
Apa tujuan pertama kali majalah Dinamika dibuat ?
Daari pertama kali dibuat, majalah Dinamika bertujun untuk meningkakan
pengetahuan dan memenuhi kebutuhan informasi para pegawai dengan tujuan untuk
menginformasikan pelaksanaan pembangunan daerah, untuk menginformasikan
aktifias atau kegiatan pak Bupati atau Pak wakil dan pak Sekda. Ya pokoknya
majalah menginformasikan berita seputar kegiatan pemerintahan, dan selain itu bisa
menjadi sarana komunikasi bagi pegawai juga. Kami tim redaksi majalah Dinamika
181
berusaha untuk merancang isi majalah dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh
semua pegawai.
Dari segi rubrik sudah tetap sifatnya atau masih tentetif ?
Yang jelas pasti ada rubrik Fokus Utama, Rubrik Opini, dan rubrik Seputar Liputan.
Untuk rubrik lainnya masih tentatif tergantung pada sumbangan tulisan, kegiatan pak
Bupati dalam bidang apa misalnya bulan ini pak Bupati ada kegiatan di bidang
kesehatan, maka kami akan memuat rubrik tentang kesehatan, ya seperti itu kira-kira.
Berapa eksemplar setiap edisinya ?
Kurang lebih sekitar 2000 eksemplar, karena tidak dibagikan satu orang satu, karena
anggarannya bisa membengkak jadi ya kami bagikan setiap sub bagian dapat satu. Ya
walaupun sedikit kami kan mengedepankan kualitasnya daripada kuantitas.
Cara penyebarannya bagaimana ?
Biasanya memanggil setiap perwakilan Dinas, Badan, Lembaga dan Kecamatan
untuk mengambil lanngsung majalahnya di kantor kami, jadi sekalian bersilaturahmi
juga.
Mengapa hanya terbit tiga bulan sekali ?
Ya seperti tadi saya bilang, kami lebih mengedepankan kualitas daripada kuantitas,
untuk menerbitkan majalah yang berkualitas kan butuh waktu, jadi selama tiga bulan
tersebut seiring dengann kegiatan pejabat. Kami terus mengikuti kegiatan mereka
182
yang nantinya akan menjadi bahan tulisan dalam majalah kami, kalau misalnya
sebulan sekali ya majalahnya jadi tipis dan isinya sedikit. Karena kita mengikuti
kegiatan para pejabat untuk diliput.
183
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi :
- Nama Lengkap : Marwan Handoko
- Tempat / Tanggal Lahir : Karanganyar 8 Mei
1992
- Jenis Kelamin : Laki – Laki
- Agama : Islam
- Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Benteng Betawi,
Gg. Kikil RT 03/12, Tanah Tinggi, Tangerang
- No Telp : 089637394707
- Email : [email protected]
Pendidikan :
- SDN Tanah Tinggi 7
- SMP Negeri 16 Tangerang
- SMK Negeri 1 Tangerang
- Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas, Program Strata-1