33
Estianna Khoirunnisa 20090310108 Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kondisi Medis (Gangguan Psikosomatis)

Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kondisi Medis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi medis

Citation preview

Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kondisi Medis (Gangguan Psikosomatis)

Estianna Khoirunnisa20090310108

Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kondisi Medis(Gangguan Psikosomatis)Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi keempat (DSM IV), psikosomatik telah digantikan dengan kategori diagnostik faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi medis

Kriteria Diagnostik untuk Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kondisi MedisTerdapat suatu kondisi medis umum (dituliskan pada Aksis III)Faktor psikologis secara merugikan mempengaruhi kondisi medis umum dalam salah satu cara berikut:Faktor psikologis telah mempengaruhi perjalanan kondisi medis umum seperti yang telah ditunjukkan oleh hubungan temporal yang erat antara faktor psikologis dan perkembangan atau eksaserbasi dari, atauKeterlambatan penyembuhan dari, kondisi medis umumFaktor mempengaruhi terapi kondisi medis umumFaktor menyumbang risiko kesehatan tambahan bagi individuRespon psikologis yang berhubungan dengan stress mencetuskan atau mengeksaserbasi gejala kondisi medis umumlanjutan..Pilihlah nama berdasarkan sifat faktor psikologis (jika terdapat lebih dari satu faktor, nyatakan yang paling menonjol)Gangguan mental mempengaruhi kondisi medis (misalnya suatu gangguan Aksis I seperti gangguan depresif berat memperlambat pemulihan dari infark myokardium)Gejala psikologis mempengaruhi kondisi medis (misalnya gejala depresif memperlambat pemulihan dari pembedahan, kecemasan mengeksaserbasi asma)Sifat kepribadian atau gaya menghadapi masalah mempengaruhi kondisi medis (misalnya, penyangkalan patologis terhadap kebutuhan pembedahan pada seorang pasien dengan kanker; perilaku bermusuhan dan tertekan menyumbang pada penyakit kardiovaskular)

lanjutanPerilaku kesehatan maladaptif mempengaruhi kondisi medis (misalnya, tidak melakukan olahraga, seks yang tidak aman, makan berlebihan)Respons fisiologis yang berhubungan dengan stress yang mempengaruhi kondisi medis umum (misalnya eksaserbasi ulkus, hipertensi, aritmia, atau nyeri kepala tension yang berhubungan dengan stress)Faktor psikologis lain yang tidak ditentukan mempengaruhi kondisi medis (misalnya, faktor interpersonal, kultural, atau religius)

Riwayat Kedokteran PsikosomatikWaktuPeriode HistorisOrientasi Psikosomatik10.000 SMMasyarakat primitifPenyakit disebabkan oleh kekuatan spiritual dan harus dilawan dengan cara spiritual; roh jahat yang memasuki dan mempengaruhi keseluruhan harus dihilangkan melalui eksorsisme, trepanasi, dan sebagainya.2500- 500SMBangsa Babylonia-AssyriaPengobatan didominasi oleh religius, dan sugesti adalah alat terapi yang utama. Sigerist: Pengobatan Mesopotamia adalah psikosomatik pada semua aspeknya.400 SMBangsa MesirSocrates: Karena tidak tepat mengobati mata tanpa kepala, ataupun kepala tanpa tubuh, sehingga tidak tepat untuk menyembuhkan tubuh tanpa jiwa. Hippocrates: Untuk menyembuhkan tubuh manusia, maka perlu memiliki pengetahuan tentang seluruh hal.100 SM- 400 MBangsa Mesir akhir- Romawi awalTeori humoral Galen mendalilkan bahwa penyakit disebabkan oleh gangguan dalam cairan tubuh. Kedokteran menerima pendekatan holistik terhadap penyakit.500- 1450 MAbad pertengahanMistik dan religius mendominasi pengobatan. Dosa adalah penyebab penyakit mental dan somatik1500- 1700 MRenaissansPembaruan kembali perhatian terhadap pengetahuan alam dan penerapannya pada kedokteran; kemajuan dalam anatomi (Vesalius), otopsi (Morgagni), mikroskopi (Leuwenhoek). Psikis mempengaruhi soma ditolak karena tidak ilmiah, penelitian tentang pikiran dipindahkan kepada religius dan filosofiLanjutan..WaktuPeriode HistorisOrientasi Psikosomatis1800-1900Abad ke-19Kedokteran modern yang didasarkan pada laboratorium dari Pasteur dan Virchow. Virchow: Penyakit memiliki asalnya pada penyakit sel. Pendekatan psikosomatik ditentang, karena semua penyakit harus disertai dengan perubahan struktural sel. Penyakit diobati, bukan pasiennya.1900-sekarangAbad ke-20Rumusan psikoanalitik Freud menekankan peranan determinisme psikis dalam reaksi konversi somatik (kasus Dora). Konsep awal terbatas pada konversi histeris berat; selanjutnya, Alexander membedakan reaksi konversi dari gangguan psikosomatik dan penelitian faktor psikologis dalam sejumlah penyakit.

Beberapa Gangguan PsikosomatikAkneMigrainHipertensi esensialReaksi alergiKolitis mukusUlkus lambungAngina pektorisMualNyeri kepalaEdema angioneurotikNeurodermatitisHerpesAritmiaObesitasHiperinsulinismeWheezing asmatikMenstruasi yang nyeriHipertiroidismeAsma bronkialisPruritus aniHipoglikemiaKardiospasmePilorospasmePenyakit kekebalanSindroma nyeri kronisEnteritis regionalKolon iritablePenyakit jantung koronerArtritis reumatoidKolitis spastikDiabetes mellitusNyeri sakroiliakaTakikardiaUlkus duodenumPenyakit kulit, seperti psoriasisNyeri kepala tensionMuntahUrtikariaTuberkulosisKutilKolitis ulseratifEtiologiMasih kontroversialBeberapa hipotesis etiologi:Stress yang kronik, parahFaktor psikofisiologis dasar umumKerentanan genetik dan organik pasienSifat konflik emosional pasien (apakah spesifik atau nonspesifik)Cara mereka berinteraksi untuk menghasilkan penyakit

Stress UmumSuatu peristiwa atau situasi kehidupan yang penuh dengan stres internal atau eksternal, akut atau kronis menciptakan tantangan di mana organisme tidak dapat berespon secara adekuat.Orang yang menghadapi stress umum secara optimis, bukannya secara pesimis, adalah tidak cenderung mengalami gangguan psikosomatik; jika mereka mengalaminya, mereka mudah pulih dari gangguanContoh stress umum:Kematian pasanganPerceraianPerpisahan perkawinanKematian anggota keluarga dekat, dllStress Spesifik Lawan NonspesifikKepribadian dan konflik bawah sadar spesifik berhubungan dengan penyakit psikosomatik spesifikKecemasan umum nonspesifik dan stress nonspesifik dari setiap jenis konflik dapat menyebabkan sejumlah penyakitStress psikis spesifik adalah kepribadian spesifik atua konflik bawah sadar yang menyebabkan ketidakseimbangan homeostatik yang berperan dalam perkembangan gangguan psikosomatikKepribadian tipe A, yaitu orang yang memiliki kemauan keras dan agresif, adalah kepribadian yang mempredisposisikan seseorang pada penyakit koroner

Beberapa Hipotesis Korelasi Psikologis dari Gangguan PsikofisiologisGangguanPenyebab Psikogenik, Karakteristik Kepribadian, dan Tujuan MengatasiUlkus peptikumMerasa terputus dari kebutuhan ketergantungan; benci; merepresi kemarahan; tidak dapat mengungkapkan kebencian atau secara aktif mencari jaminan ketergantungan; menandai kecukupan diri dan tanggung jawab tipe yang selalu mendapatkan (go-getter) yang mengkompensasi keinginan ketergantungan; memiliki harapan regresif yang kuat untuk diasuh dan diberi makan; perasaan balas dendam direpresi dan dipertahankan di bawah sadarKolitisTelah diintimidasi pada masa anak-anak ke dalam ketergantungan dan kecocokan; merasakan konflik dari kebencian dan keinginan untuk memaafkan; kemarahan tertahan karena rasa takut akan pembalasan; adalah cerewet, memikirkan hal yang sedih-sedih, dan depresif atau pasif, manis dan lemah lembut; ingin menutupi kemarahan dengan sifat memberi yang simbolikHipertensi esensialDipaksa pada masa anak-anak untuk menahan kebencian; kekerasan yang tertahan; diancam oleh dan merasa bersalah karena impuls permusuhan yang dapat timbul; adalah kepribadian yang terkendali, tenang, dan matur; berusaha keras dan bersungguh-sungguh; bertahan dan tegang; perlu untuk mengendalikan dan mengarahkan kemarahan melalui saluran yang dapat diterima; ingin memperoleh penerimaan dari orang yang berkuasa.lanjutanGangguanPenyebab Psikogenik, Karakteristik Kepribadian, dan Tujuan MengatasiMigrainTidak mampu untuk memenuhi kebutuhan diri yang berlebihan; merasakan kebencian dan kecemburuan yang kuat kepada kompetitior yang lebih berhasil dalam hal intelektual atau finansial; memiliki kepribadian yang teliti, cermat, perfeksionistik, dan ambisius; gagal untuk mencapai ambisi perfeksionis menyebabkan penghukuman diri.Asma bronkialisMerasakan cemas perpisahan; mendapatkan kasih sayang maternal yang tidak konsisten; memiliki rasa takut dan bersalah bahwa impuls permusuhan akan diekspresikan kepada orang yang dicintai; menuntut, sering sakit, aneh atau tak bisa berdiri sendiri atau tergantung; gejala mengekspresikan keinginan akan bantuan dan perlindungan yang tersupresi.Neuroderm-atitisMemiliki orangtua yang overprotektif tetapi tidak pemberi; memiliki kecanduan akan kasih sayang; memiliki konflik tentang permusuhan dan ketergantungan; menunjukkan rasa bersalah dan penghukuman diri atas ketidakcakapan; akrab secara superfisial dan kepribadian yang sangat peka dengan ciri depresif dan citra diri yang rendah; gejala adalah penebusan atas ketidakcakapan akibat menggaruk diri sendiri; menunjukkan ekspresi permusuhan dan eksibisionisme yang oblik dalam kebutuhan akan perhatian dan penyejukan

Variabel FisiologisMediator antara stress yang didasari secara kognitif dan penyakit mungkin hormonalSindroma adaptasi umum Hans Selye, hidrokortison adalah mediatorMediator mengubah fungsi sumbu hipofisis anteror-hipotalamus-adrenal dengan efek otonomik, pembesaran adrenal, dan penciutan limfoidSistem saraf parasimpatik pada ulkus peptikum dan sistem saraf simpatik pada hipertensi- sebagai mekanisme penghubung stress kronik dan gangguan psikosomatikMonosit berinteraksi dengan neuropeptida otak, yang berperan sebagai pembawa pesan (messenger) antara sel-sel otak, lalu mempengaruhi psikis dan moodHerbert Benson (1993), menjelaskan efek terapi relaksasi pada gangguan psikosomatis tertentu, bahwa relaksasi menurunkan aktivitas katekolamin adrenergik otak dan bahwa zat tersebut mempengaruhi sistem limbik sirkuit Papez- yang penting dalam menyebabkan gangguan psikosomatik dan mental

TerapiSecara tradisional, psikoanalisis dan psikoterapi telah digunakan untuk mengobati gangguan psikosomatikTeknik modifikasi perilaku (teori belajar) berupa terapi relaksasi otot, biofeedback, hipnosis, pernapasan terkendali, yoga, dan pijatTujuan teknik perilaku dan modalitas psikoterapeutik adalah untuk memperbaiki keseimbangan psikosomatik

Gangguan SpesifikPenyakit Arteri KoronerMenyebabkan penurunan aliran darah ke jantung dan ditandai oleh nyeri, rasa tidak nyaman, dan tekanan pada dada dan jantung episodik. Timbul oleh penggunaan tenaga dan stress dan hilang oleh istirahat atau nitrogliserin sublingualKepribadian tipe A berhubungan kuat dengan perkembangan penyakit jantung koroner. Kepribadian tipe A adalah orang yang berorientasi tindakan yang berjuang keras untuk mencapai tujuan yang kurang jelas dengan cara permusuhan kompetitif. Mereka adalah agresif, tidak sabar, banyak bergerak, dan berjuang dan marah jika mengalami dihalangi. Cenderung mengalami peningkatan jumlah lipoprotein densitas rendah, kolesterol serum, trigliserida, dan 17-hidroksikolesterol, jantung koroner.Kepribadian tipe B adalah mereka yang santai dan kurang agresif dan cenderung kurang aktif berjuang untuk mencapai tujuannya.Terapi: medikasi jantung, penghilang ketegangan psikis dengan obat psikotropika misal diazepam, penghilang sakit atau analgesik dengan morphine. Terapi medis harus suportif dan menentramkan, dengan suatu penekanan psikologis untuk menghilangkan stress psikis, kompulsivitas, dan ketegangan

Hipertensi EsensialOrang hipertensif tampak dari luar menyenangkan, patuh, dan kompulsif, walaupun kemarahan mereka tidak dieskpresikan secara terbuka, mereka memiliki banyak kekerasan yang terhalangi, yang ditanganinya secara buruk.Mereka tampak memiliki predisposisi genetik untuk hipertensi; yaitu bila terjadi stress kronis pada kepribadian kompulsif yang terpredisposisi secara genetik yang telah merepresi dan menekan kekerasan, dapat terjadi hipertensi. Cenderung terjadi pada kepribadian tipe A.Terapi: psikoterapi suportif dan teknik perilaku seperti biofeedback, meditasi, dan terapi relaksasi. Pasien juga harus patuh dengan regimen medikasi antihipertensi

Gagal Jantung KongestifAdalah gangguan dalam kegagalan pemompaan jantung secara normal sehingga terjadi kongesti paru, gangguan sirkulasi sistemik, dan penurunan aliran darah jaringan.Faktor psikologis seperti stress dan konflik emosional nonspesifik seringkali bermakna dalam memulai atau eksaserbasi gangguanTerapi: psikoterapi suportif penting dalam pengobatan

Sinkop Vasomotor (Vasodepresor)Ditandai oleh kehilangan kesadaran (pingsan) secara tiba-tiba yang disebabkan oleh serangan vasovagalAktivitas saraf vagus parasimpatetik terinhibisi, dan aktivitas saraf vagus parasimpatetik diperkuat, menyebabkan penurunan curah jantung, penurunan resistensi vaskular perifer, vasodilatasi, dan bradikardiaMenurut Franz Alexander, rasa khawatir atau takut akut menghambat impuls untuk berkelahi atau melarikan diri, dengan demikian menampung (pooling) darah di anggota gerak bawah, dari vasodilatasi pembuluh darah di dalam tungkai. Reaksi tersebut menyebabkan penurunan pengisian ventrikel, penurunan pasokan darah ke otak, dan akibatnya hipoksia otak dan kehilangan kesadaranTerapi: memposisikan badan tengkurap, meninggikan tungkai untuk membantu mengkoreksi ketidakseimbangan disiologis, fisioterapi utnuk menentukan penyebab ketakutan atau trauma yang berhubungan dengan sinkop. Jika sinkop berhubungan dengan hipotensi ortostatik, pasien harus bangkit perlahan-lahan dari posisi duduk ke posisi berdiri.Aritmia JantungAritmia yang potensial membahayakan hidup- seperti palpitasi, takikardia ventrikuler, dan fibrilasi ventrikular kadang-kadang terjadi bersama-sama dengan luapan emosionalBerhubungan dengan trauma emosional adalah takikardia sinus, perubahan gelombang ST dan gelombang T, ektopi ventrikular, peningkatan katekolamin plasma, dan konsentrasi asam lemak bebas.Terapi: psikoterapi dan obat penghambat-beta seperti propanolol membantu melindungi terhadap aritmia akibat emosi.

Fenomena RaynaudSianosis bilateral paroksismal idiopatik pada jari-jari karena kontraksi arteriolar seringkali disebabkan oleh stress eksternalTerapi: psikoterapi suportif, relaksasi progresif, atau biofeedback, dan dengan melindungi tubuh dari dingin dan menggunakan sedatif ringanMerokok harus dihentika karena nikotin adalah vasokonstriktor. Penghambat beta, clonidine, dan preparat ergot juga menyebabkan vasokonstriksi sehingga dikontraindikasikanJantung Psikogenik Bukan PenyakitKeprihatinan morbid tentang jantung dan rasa takut akan penyakit jantung yang meningkat. Rasa takut dapat berupa kecemasan, hipokondriasis parah, fobia, bahkan waham bahwa mereka menderita penyakit jantungBanyak pasien menderita akibat sindroma yang kurang jelas yang seringkali dinamakan astenia neurosirkulatorik, atau penyakit jantung iritabel, sindroma usaha, sindroma DaCosta, neurosis jantung, astenia vasoregulatorik, sindroma jantung hiperkinetik, dan keadaan sirkulatorik hiperdinamik-adrenergik, gangguan kecemasanDiagnosis: (1) keluhan pernapasan, seperti pernapasan yang resah, tidak dapat menarik napas dalam, tercekik dan tersedak, sesak napas, (2) palpitasi, nyeri dada, atau rasa tidak enak; (3) kegugupan, pening, pingsan, atau rasa tidak enak di puncak kepala; (4) kelelahan yang tidak hilang-hilang atau pembatasan aktivitas; dan (5) keringat berlebihan, insomnia, dan iritabilitas.Gejala biasanya mulai pada masa remaja atua pada awal usia 20-an tetapi dapat dimulai pada usia pertengahanGejala tertentu adalah dua kali lebih sering pada wanita dibanding laki-laki dan cenderung kronis dengan eksaserbasi akut rekuren.

TerapiPsikoterapi bertujuan untuk mengungkapkan faktor psikodinamik seringkali menghubungkan dengan permusuhan, impuls seksual yang tidak dapat diterima, ketergantungan, rasa bersalah, dan kecemasan kematian mungkin efektif pada beberapa kasus, tetapi sebagian besar pasien dengan kondisi ini cenderung menghindari bantuan psikiatrikTeknik perilaku lain mungkin bergunaProgram latihan fisik bertujuan untuk mengkoreksi kebiasaan pernapasan yang buruk dan secara bertahap meingkatkan toleransi kerja pasien akan membantu, terutama bila program ini dikombinasikan dengan psikoterapi kelompokPengobatan psikofarmakologis bertujuan pada gejala yang menonjol, misalnya obat antiansietas (diazepam) untuk kecemasan berat.Jika kelelahan, kelesuan, dan kelemahan adalah keluhan utama, amfetamin atau metilphenydate mungkin membantu.Sistem PernapasanAsma BronkialisAsma bronkialis adalah penyakit obstruktif kronis rekuren pada jalan napas bronkial, yang cenderung berespon terhadap berbagai stmuli dengan konstriksi bronkial, edema, dan sekresi yang berlebihan, dipengaruhi oleh faktor genetika, alergik, infeksi, stress akut dan kronis.Pasien asmatik memiliki kebutuhan akan ketergantungan yang berlebihan. Adanya harapan yang tidak disadari akan perlindungan dan untuk diselubungi oleh ibu atau pengganti ibu. Tokoh ibu cenderung bersikap melindungi dan cemas berlebihan, perfeksionistik, berkuasa, dan menolong.Terapi: beberapa pasien asmatik membaik dengan dipisahkan dari ibu (parentektomi). Semua psikoterapi standar digunakan: individu, kelompok, perilaku berupa desensitisasi sistematik, dan hipnotik.Penanganan oleh dokter ahli penyakit dalam, dokter ahli alergi, dan dokter psikiatriHay FeverFaktor psikologis yang kuat berkombinasi dengan elemen alergi dapat menimbulkan hay feverTerapi: faktor psikiatrik, medis, dan alergik harus dipertimbangkan dalam mengobati hay feverSindroma HiperventilasiSecara normal dan volunter, kecepatan, kedalaman, dan regularitas pernapasan dapat diubah, bisa terkait emosionalPasien hiperventilatif bernapas dalam dan cepat selama beberapa menit, merasa ringan dan selanjutnya pingsan karena vasokonstriksi serebral dan alkalosis respirasi. Gejala lain seperti parestesia dan spasme karpopedal, mungkin ditemukan.Perbedaan medis spesifik untuk sindroma adalah epilepsi, gangguan konversi, serangan vasovagal atau hipglikemik, serangan miokardium, asma bronkialis, porfiria akut, penyakit Meniere, dan feokromositoma. Perbedaan psikiatrik adalah serangan kecemasan, serangan panik, skizofrenia, gangguan kepribadian ambang dan histrionik, dan keluhan fobik atau obsesif.Terapi: harus diberikan instruksi atau latihan ulang berkenaan dengan gejala tertentu dan bagaimana gejala tersebut ditimbulkan oleh hiperventilasi sehingga pasien dapat secara sadar menghindari pencetus gejala. Bernapas ke dalam kantung kertas dapat menghentikan serangan. Penentraman dan psikoterapi suportif juga diindikasikanTuberkulosisOnset dan pemburukan TBC seringkali berhubungan dengan stress akut dan kronis. Faktor psikologis mempengaruhi sistem kekebalan dan mungkin mempengaruhi daya tahan pasien terhadap penyakitTerapi: antituberkulosis atau antibiotik. Terjadi peningkatan resistensi pengobatan, adanya AIDS yang meningkat. Psikoterapi suportif berguna karena peranan stress dan situasi psikososial yang rumit.Sistem GastrointestinalUlkus Peptikum adalah ulserasi pada membran mukosa lambung atau duodenum yang berbatas jelas, menembus ke mukosa muskularis dan terjadi di daerah yang terkena asam lambung dan pepsin.Teori spesifik: frustrasi kronis dari kebutuhan ketergantungan yang kuat menyebabkan konflik bawah sadar yang karakteristik. Konflik bawah sadar tersebut menyinggung ketergantungan kuat akan keinginan reseptif-oral untuk disayangi dan dicintai, yang menyebabkan rasa lapar dan kemarahan bawah sadar yang regresif dan kronis. Reaksi tersebut dimanifestasikan secara psikologis oleh hiperaktivitas vagal yang persisten yang menyebabkan hipersekresi asam lambung, yang terutama jelas pada orang hipersekretoar asam yang memiliki predisposisi genetik. Dengan persamaan yang disebutkan sebelumnya, pembentukan ulkus dapat terjadi. Faktor genetik dan kerusakan atau penyakit organ yang telah ada sebelumnya (sebagai contoh gastritis) adalah penyebab yang penting. Gastritis dapat disebabkan oleh kafein, nikotin, atau alkohol yang berlebihan.Lanjutan..Teori nonspesifik: stress dan kecemasan yang disebabkan oleh berbagai macam konflik yang tidak spesifik dapat menyebabkan hiperasiditas lambung dan hipersekresi pepsin, yang menyebabkan suatu ulkus. Ulkus peptikum telah didiagnosis pada semua tipe kepribadianHelicobacter pylori adalah agen infeksius yang dapat berperan pada etiologi ulkusTerapi: psikoterapi diarahkan pada konflik ketergantungan pasien. Biofeedback dan terapi relaksasi mungkin berguna. Terapi medis dengan cimetidine, ranitidine, sucralfat, atau famotidine; medikasi antasida; dan pengendalian diet misal tanpa alkohol, adalah diindikasikan. Terapi ulkus karena H. pylori termasuk obat antimikrobial.Kolitis UlseratifAdalah penyakit ulseratif inflamatoris kronis pada kolon dan biasanya disertai oleh diare berdarah. Insidensi familial dan faktor genetik adalah penting. Penyakit ini berhubungan dengan kepribadian kompulsif yang menonjol, misalnya pembersih, tertib, rapi, tepat waktu, hiperintelektual, malu-malu, dan terinhibisi dalam mengungkapkan kemarahanTeori spesifik: ketergantungan yang mengalami frustasi menstimulasi perasaan agresif oral, yang menyebabkan rasa bersalah dan kecemasan dan menghasilkan pemulihan melalui hadiah diase. Terdapat hubungan ibu-anak yang patologis, yang menyebabkan perasaan keputusasaan-ketidakberdayaan dan kompleks memberi-menerimaTeori nonspesifik: berbagai stress nonspesifik dapat memperberat kolitis ulseratifTerapi: psikoterapi yang nonkonfrontatif dan suportif diindikasikan selama kolitis ulseratif akut, dengan psikoterapi interpretatif selama periode tenang. Terapi medis terdiri dari tindakan medis suportif nonspesifik seperti obat antikolinergik dan antidiare. Terapi prednison berguna pada kasus yang parah. Medikasi yang mengandung bismuth berguna pada diare.

ObesitasAdalah suatu kondisi yang ditandai oleh akumulasi lemak yang berlebihan, di mana berat badan melebihi 20 persen berat badan standarTerdapat predisposisi familial genetik pada obesitas dan faktor perkembangan awal ditemukan pada obesitas masa anak-anak. Anak-anak yang gemuk meningkatkan jumlah sel lemaknya (obesitas hiperplastik) yang mempredisposisikan mereka kepada obesitas dewasa. Jika obesitas terjadi pertama kali pada kehidupan dewasa, biasanya adalah obesitas hipertrofik (peningkatan ukuran sel lemak). Obesitas cenderung membatasi aktivitas fisik yang memperberat kondisi. Faktor psikologis penting pada obesitas hiperfagik (makan berlebihan). Faktor psikodinamika: fiksasi oral, regresi oral, dan penilaian berlebihan terhadap makanan. Bisa ditemukan bulima. Biasanya terdapat riwayat penghindaran citra tubuh dan pembiasaan awal yang buruk dalam asupan makananTerapi: pembatasan diet dan penurunan asupan kalori. Dukungan emosional dan modifikasi perilaku membantu untuk kecemasan dan depresi. Pembedahan reduksi gastrik tidak terlalu bermanfaat.

Anoreksia NervosaPerilaku yang diarahkan untuk menghilangkan berat badan, pola aneh dalam menangani makanan, penurunan berat badan, rasa takut yang kuat terhadap kenaikan berat badan, gangguan citra tubuh, dan pada wanita, amenorea. Keadaan ini adalah salah satu dari beberapa penyakit psikiatrik yang mungkin memiliki perjalanan tanpa remisi sampai mati.

TERIMA KASIH