22
Universitas Gadjah Mada III. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TANAMAN Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh dua faktor: A. Faktor dalam (internal factor) yaitu faktor tanaman itu sendiri/sifat yang terdapat dalam tanaman (benih) B. Faktor lingkungan (environmental factors). A. Faktor Dalam (Internal Factor) Faktor dalam atau faktor genetik adalah faktor tanaman itu sendiri, yaitu sifat yang terdapat di dalam bahan tanam/benih yang digunakan dalam budidaya tanaman. Adapun yang dimaksud dengan bahan tanam/benih menurut Undangundang RI No. 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanarnan adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan tanaman. Dengan demikian benih tersebut dapat berasal dari biji, batang/cabang, akar, daun, umbi dan sebagainya. Ditinjau dari asal bahan tanam, tanaman dapat diperbanyak secara generatif (dengan biji) dan secara vegetatif (selain biji). Perbanyakan tanaman dengan bahan yang berasal dari biji (secara generatif) mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan, antara lain: Keunggulan: 1. memiliki perakaran yang kuat (akar tunggang) 2. berumur panjang 3. dalam waktu singkat dapat diperoleh jumlah tanaman baru yang lebih banyak 4. pada tanaman bunga-bungaan dapat diperoleh beraneka ragam warna bunga apabila terjadi persilangan. Kelemahan: 1. tidak lekas berbuah 2. tanaman barn belum tentu sama sifatnya dengan tanaman induknya, kecuali apabila biji tersebut berasal dari tanaman homozigot (misalnya pada biji tanaman alpokat, srikaya, sirsak, langsat, belimbing, pijetan, kokosan) dan biji apomiktik (jernk dsb.) 3. ada beberapa tanaman yang menghasilkan biji dormant (beristirahat) sehingga untuk mendapatkan tanaman baru perlu waktu lebih lama, atau perlu ada perlakuan khusus. Perbanyakan tanaman secara vegetatif (selain biji) juga memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut:

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

  • Universitas Gadjah Mada

    III. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERTUMBUHAN TANAMAN

    Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh dua faktor:A. Faktor dalam (internal factor) yaitu faktor tanaman itu sendiri/sifat yang terdapat

    dalam tanaman (benih)B. Faktor lingkungan (environmental factors).

    A. Faktor Dalam (Internal Factor)Faktor dalam atau faktor genetik adalah faktor tanaman itu sendiri, yaitu sifat

    yang terdapat di dalam bahan tanam/benih yang digunakan dalam budidaya tanaman.Adapun yang dimaksud dengan bahan tanam/benih menurut Undangundang RI No. 12tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanarnan adalah tanaman atau bagiannya yangdigunakan untuk memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan tanaman. Dengandemikian benih tersebut dapat berasal dari biji, batang/cabang, akar, daun, umbi dansebagainya. Ditinjau dari asal bahan tanam, tanaman dapat diperbanyak secarageneratif (dengan biji) dan secara vegetatif (selain biji).

    Perbanyakan tanaman dengan bahan yang berasal dari biji (secara generatif)mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan, antara lain: Keunggulan:

    1. memiliki perakaran yang kuat (akar tunggang)2. berumur panjang3. dalam waktu singkat dapat diperoleh jumlah tanaman baru yang lebih banyak4. pada tanaman bunga-bungaan dapat diperoleh beraneka ragam warna bunga

    apabila terjadi persilangan.Kelemahan:

    1. tidak lekas berbuah2. tanaman barn belum tentu sama sifatnya dengan tanaman induknya, kecuali

    apabila biji tersebut berasal dari tanaman homozigot (misalnya pada bijitanaman alpokat, srikaya, sirsak, langsat, belimbing, pijetan, kokosan) dan bijiapomiktik (jernk dsb.)

    3. ada beberapa tanaman yang menghasilkan biji dormant (beristirahat) sehinggauntuk mendapatkan tanaman baru perlu waktu lebih lama, atau perlu adaperlakuan khusus.Perbanyakan tanaman secara vegetatif (selain biji) juga memiliki keunggulan

    dan kelemahan sebagai berikut:

  • Universitas Gadjah Mada

    Keunggulan:1. tanaman baru umumnya lekas berbuah2. memiliki sifat sama dengan tanaman induknya3. dapat diperoleh sifat yang lebih baik dari induknya (misal hasil penyambungan)

    Kelemahan:1. memiliki perakaran serabut sehingga kurang kuat apabila tertiup angin2. umur produksi lebih pendek3. untuk memperoleh tanaman baru dalam jumlah banyak diperlukan waktu yang

    cukup lama.Perbanyakan tanaman secara vegetatif selain dengan akar, batang/cabang, dan

    daun adalah dengan jaringan tanaman yang dikenal dengan kultur jaringan (tissueculture) dan dengan teknologi baru yaitu bioteknologi yang akan diuraikan dalam babPenggunaan teknologi baru dalam bidang pertanian di bagian lain.

    Untuk memperoleh tanaman baru yang baik dengan hasil yang tinggi diperlukanbenih yang bermutu tinggi dengan kriteria sebagai berikut (misal pada tanamankedelai):

    1. daya kecambah tinggi (lebih dari 80 %)2. vigomya tinggi (tumbuh serentak, sehat, cepat tumbuh)3. sehat, bernas, tidak luka atau keriput4. murni (tidak tercampur dengan varietas lain)5. bersih (tidak tercampur dengan kotoran)6. masih baru, tidak apek (kurang dari 6 bulan).

    Selain kriteria seperti tersebut di atas, untuk mendapatkan hasil yang baik, benihharus berasal dari tanaman induk yang bersifat produksi tinggi, tahan hama/penyakit/pengganggu lain atau tanaman induk yang bersifat unggul (varietas unggul). Varietasunggul ada unggul lokal dan unggul nasional.

    Unggul lokal: hanya unggul pada suatu daerah tertentu saja sedang di daerah laintidak unggul.

    Unggul nasional: unggul pada sebagian besar suatu wilayah atau negara.contoh unggul lokal: tanaman padi Rojolele di daerah Delanggucontoh unggul nasional: IR-64, Cisedane, Aromatik.

  • Universitas Gadjah Mada

    B. Faktor Lingkungan (Environmental factors)Faktor lingkungan adalah faktor yang ada di sekeliling tanaman. Ada beberapa

    ilmuwan yang mengelompokkan faktor lingkungan ini menjadi dua kelompok, yaitukelompok abiotik (iklim, tanah) dan kelompok biotik (makluk hidup) yaitu biotis(tanaman dan hewan) dan anthrofis (manusia).1. Faktor iklim (climatic factor) terdiri atas:a. Presipitasi. Meliputi semua air yang jatuh dari atmosfir ke permukaan bumi,

    berupa: hujan, salju, kabut dan embun. Faktor hujan yang dapat mempengaruhipertumbuhan tanaman adalah jumlah/volume hujan, penyebaran/distribusi hujandan efektivitas hujan. Jumlah dan distribusi hujan sangat berpengaruh terhadapmacam/jenis tanaman yang dapat dibudidayakan pada suatu daerah. Jumlahhujan yang tinggi dengan distribusi merata sepanjang pertumbuhan tanaman akanberpengaruh baik pada tanaman tertentu tetapi tidak baik untuk tan aman yanglain. Oleh karena itu perlu adanya pemilihan tanaman yang sesuai dengankeadaan iklim di suatu derah. Untuk daerah-daerah yang curah hujannya tinggiseperti di Indonsia bagian barat baik digunakan untuk pembudidayaan tanamanpadi pada dataran rendah, tanaman teh dan kopi pada dataran tinggi. Daerahdengan curah hujan yang kurang (Indonsia bagian timur) baik untukmembudidayakan tanaman jagung, sorghum, kacang hijau, kapas, dansebagainya.Di daerah tropis basah seperti di Indonesia, adanya curah hujan yang tinggidengan suhu yang tinggi menyebabkan susunan atau formasi vegetasi yangtumbuh paling banyak. Efektivitas hujan diukur dari kemanfaatan air hujan untukpertumbuhan tanaman. Curah hujan yang tinggi belum tentu efektif apabilaevaporasi (penguapan lewat permukaan tanah) dan transpirasi (penguapan lewatpermukaan tanaman) lebih besar dari jumlah curah hujan yang jatuh di suatudaerah. Jadi efektivitas tidak dapat diukur dengan besarnya jumlah curah hujan.Di Sulawesi Selatan, curah hujan 10 mm yang jatuh pada musim hujan lebihefektif dari 10 mm yang jatuh pada musim kemarau.Presipitasi merupakan fungsi linear dari evaporasi, transpirasi, run off (aliranpermukaan), dan infiltrasi (air yang masuk ke dalam tanah). Infiltrasi merupakanfungsi linear dari perkolasi, rembesan dan kelembaban tanah. Rumusnya adalahsebagai berikut (Whiteman, 1974)

  • Universitas Gadjah Mada

    P = presipitasiP=E+T+R+I E=evaporasi

    T = transpirasiR = run off (aliran permukaan) I =Infiltrasi

    I = U + S + A U = perkolasi (hilang ke bawah)S = rembesan (aliran ke samping)A = kelembaban yang disimpan dalam tanah

    Kelembaban yang tersimpan dalam tanah (A) berpengaruh sangat nyata untukpertumbuhan tanaman, terutama kelembaban tanah yang sesuai (available soilmoisture) yang terdapat antara kapasitas lapang (field capacity) dan titik layupermanan (the wilting point). Presipitasi yang didominasi oleh air hujan, setelahjatuh ke bumi akan menjadi:1) air higroskopis: air yang terlalu kuat terikat oleh partikel-partikel tanah

    dengan kekuatan 15 atm. Air ini tidak dapat diserap tanaman karenakekuatan akar untuk menyerap air hanya 2 atm.

    2) air gravitasi: air yang mengalir ke bawah (perkolasi) karena adanya gayagravitasi bumi. Air ini tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman karenabergerak dengan cepat.

    3) air kapiler: air yang mengisi pori-pori mikro tanah yang berasal dari airrembesan (lateral seepage). Air ini tersimpan lama dalam tanah,sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya.

    b. Suhu (temperatur)Kisaran suhu untuk pertumbuhan tanaman pada umumnya berkisar antara

    15-40C (59440F). Suhu suatu tempat ditentukan oleh altitude (ketinggian) danlatitude (garis lintang).Berdasarkan atas suhu tempat tumbuh tanaman dikenal vegetasi: tropical,temperate, taiga, tundra dan polar. Beberapa ilmuwan membagi vegetasi didunia ini dalam 4 kelas berdasar suhu tempat, yaitu:1) megatherms (suhu tinggi sepanjang tahun)2) mesotherms (suhu tinggi dan rendah bergantian)3) microtherms (suhu rendah)4) hekistotherms (suhu sangat rendah)

  • Universitas Gadjah Mada

    Setiap komunitas tanaman mengenal adanya titik kardinal. Untuk daerah tropistitik kardinal tersebut adalah:1) suhu minimum (50-150C): apabila suhu suatu daerah kurang dari suhu ini

    tanaman akan terganggu pertumbuhannya bahkan dapat menyebabkankematian apabila suhu tersebut berlangsung cukup lama.

    2) suhu optimum (sekitar 300C): suhu yang paling baik untuk pertumbuhantanaman.

    3) suhu maksimum (sekitar 400C): apabila suhu lingkungannya di atas suhumaksimum, pertumbuhan tanaman juga akan terganggu bahkan dapatmenyebabkan kematian.

    Suhu atmosfer yang tinggi akan mempercepat pertumbuhan tanaman danrespirasi. Akan tetapi juga dapat merugikan tanaman apabila kelembabankurang memadai sehingga dapat menyebabkan keguguran bunga, buah mudamaupun daun. Udara panas dan angin yang kering akan meningkatkankerusakan tanaman lebih lanjut.Suhu tanah dapat mempengaruhi penyerapan air oleh tanaman. Sebagaicontoh:1) pada tanaman kapas, apabila suhu tanah mencapai 100C, penyerapan air

    hanya 20 % dari keadaan normal.2) pada tanaman kubis, suhu tanah 10C penyerapan air masih sebesar 75 %

    dari keadaan normal. Oleh karena itu tanaman kubis termasuk tanaman yangtahan terhadap suhu rendah.Suhu tanah yang rendah (20C) pada tanaman ubi-ubian memacupembentukan dan pembesaran umbi, kecuali pada tanaman bawang merah.

    Macam-macam kerusakan tanaman akibat pengaruh suhu:1) chilling injury: kerusakan suhu rendah di daerah palms2) freezing injury: kerusakan karena terjadi pembekuan3) suffixation: kerusakan tanaman menjadi lemas4) heaving: kerusakan tanaman terangkat dari tempat tumbuhnya (di daerah

    temperate)5) nach frost: suhu rendah di malam hari secara tiba-tiba; banyak merusakkan

    tanaman apel, kentang, dan teh.

  • Universitas Gadjah Mada

    d. KelembabanKelembaban udara pada umumnya dinyatakan dalam kelembaban relatif

    yang mempengaruhi evapotranspirasi tanaman. Evapotranspirasi akanmeningkat atau lancar apabila kelembaban udara di sekitar tanaman rendah.Transpirasi tanaman sangat erat hubungannya dengan penyerapan unsur haradari dalam tnah. Apabila transpirasi cepat, penyerapan unsur hara juga akancepat. Akan tetapi apabila kelembaban udara tinggi menyebabkan transpirasimenjadi lambat, sehingga penyerapan unsur hara juga akan lambat.Kelembaban udara yang tinggi dapat menstimulir pertumbuhan jamur, fungi,bakteri, yang dapat merugikan tanaman. Oleh karena itu salah satu carapemeliharaan tanaman adalah mencegah terjadinya kelembaban yang tinggi disekitar tanaman dengan memangkas cabang-cabang yang tidak produktif atautunas-tunas air dan cabang maling pada tanaman kopi.

    e. Cahaya matahariCahaya matahari merupakan sumber utama energi yang diperlukan dalam

    proses fotosintesis tanaman. Cahaya matahari mempengaruhi kehidupantanaman karena 4 hal:1) intensitasnya: banyaknya jumlah cahaya (dalam foot candle) yang sampai

    pada tanaman2) kualitasnya: panjang gelombang (dalam satuan mg) yang dapat ditangkap/

    disekap tanaman3) durasi: lamanya pencahayaan4) arah datangnya cahaya: berkaitan dengan intensitas.

    1) Intensitas cahaya. Cahaya matahari yang sampai ke bumi secara langsungdalam bentuk cahaya gelombang pendek hanya 24 %, sebagan dipantulkankembali ke atmosfer dalam bentuk gelombang panjang, konduksi, konveksi,dan untuk evapotranspirasi. Apabila atmosfer berawan, maka intensitas cahayaakan berkurang. Di daerah tropis, intensitas cahaya sering berkurang karenatertutup oleh awan yang tebal, terutama pada musim hujan.Berdasarkan atas tanggapan tanaman terhadap intensitas cahaya danasimilasi CO2, tanaman dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:

  • Universitas Gadjah Mada

    a) Tanaman C-3: tanaman yang tidak dapat memanfaatkan intensitas cahayamatahari secara penuh dalam proses fotosintesisnya. Tanaman inimempunyai titik kompensasi CO2 50 ppm dan terjadi fotorespirasi yang dapatmengurangi hasil fotosintat bersih. Fiksasi CO2 dalam proses fotosintesisdilakukan oleh senyawa RuDP (Ribulose diphosphat) dan membentuksenyawa fosfoglyserat (phosphoglycerit acid = PGA) dengan rumus:

    contoh: bit gula, kedelai, gandum, dan tanaman-tanaman daerah temperate.

    b) Tanaman C-4: tanaman yang memanfaatkan intensitas cahaya secara penuh,titik kompensasi CO2 hampir mendekati nol. Fiksasi CO2 dilakukan olehphosphoenol pyruvate (PEP) dan membentuk senyawa oxaloacetate (OAA)dalam proses fotosintesisnya (Hatch and Slack, 1970 cit. Landsberg andCutting, 1977) dengan rumus:

    Secara anatomi tanaman C-4 dicirikan dengan adanya kloroplast yangterdapat dalam jaringan mesofil dan sel pengiring jaringan pembuluh (bundlesheath cells). Kloroplast mesofil ukurannya kecil, memiliki grana dan tidakmengakumulasi pati, sedangkan kloroplast dalam bundle sheath adalahbesar, tidak mempunyai grana dan mengakumulasi pati. Pada tanaman initidak terjadi proses fotorespirasi sehingga hasil fotosintesis bersihnya lebihtinggi dibandingkan dengan tanaman C-3.contoh: jagung, tebu, sorghum, bayam dan banyak tanaman rumputan tropis.

  • Universitas Gadjah Mada

    c) Tanaman CAM (Crassulacea acid metabolism): tanaman yang dapatmengasimilasi CO2 dalam keadaan gelap dalam keadaan cekaman, stomatamembuka pada malam hari dan menutup pada siang hari. Dalam prosesfotosintesisnya produk pertama yang dibentuk adalah asam malat denganrumus:

    Karena stomatanya membuka pada malam hari dan menutup pada siang hari,maka tanaman ini sangat efisien dalam memanfaatkan air (kebutuhan airnyasangat kecil) sehingga hasil fotosintesis bersihnya juga kecil.Contoh: anggrek, kaktus, nanas.

    2) Kualitas CahayaKualitas cahaya menunjukkan panjang gelombang yang terkandung dalam

    cahaya. Menurut Penman (1968) dari 75 satuan (unit) cahaya yang sampai dipermukaan bumi atau atmosfer, apabila semua unit tidak dipantulkan oleh awan,kira-kira 44 % mengandung panjang gelombang yang aktif untuk fotosintesis(photo-synthetically active wavelengths) dengan panjang gelombang 0,4 - 0,7 atau 400-700 mg. Panjang gelombang ini umumnya yang dapat ditangkap/dilihatoleh mata manusia, yaitu:1) ultraviolet (panjang gelombang 400-435 m)2) biru (panjang gelombang 435-490 m)3) hijau (panjang gelombang 490-574 m)4) kuning (panjang gelombang 574-595 m)5) oranye (panjang gelombang 595-626 m)6) merah (panjang gelombang 626-750 m)

  • Universitas Gadjah Mada

    Dari panjang gelombang di atas yang efektif untuk fotosintesis adalah oranye,merah, disusul violet dan biru. Apabila cahaya matahari sampai pada daun, makacahaya yang efektif akan disekap, sedangkan sisanya (hijau dan kuning) yangkurang efektif akan diteruskan ke bawah. Oleh karena itu daun-daun yang ternaungtidak dapat menghasilkan fotosintat secara maksimal. Untuk mendapatkan hasiltanaman yang maksimal perlu adanya pengurangan daun sampai pada batas luasdaun tertentu (luas daun yang optimal) yang diukur dengan indeks luas daun. Yangdimaksud dengan indeks luas daun (leaf area index atau LAI) adalah perbandinganantara luas daun tanaman dengan luas lahan yang ditempati oleh tanaman tersebut.LAI optimum untuk tanaman satu berbeda dengan LAI optimum tanaman yang lain,untuk mendapatkan hasil tanaman yang maksimum.

    3) Durasi atau lamanya pencahayaan (fotopepriodisme)Pada umumnya periode waktu untuk pertumbuhan aktif suatu tanaman setiap

    tahun dibatasi oleh sejumlah faktor. Sebagai contoh pada daerah dengan garislintang tinggi, pertumbuhan aktif dibatasi oleh suhu rendah selama musim dingin. Didaerah tropis, kelembaban yang sesuai selama musim kemarau lebih membatasipanjangnya musim pertumbuhan tanaman.

    Dalam pembudidayaan tanaman hams disesuaikan aktivitas tanaman denganperubahan kondisi iklim yang terjadi selama setahun. Apabila tanaman hamsbertahan, ia hams menyesuaikan dengan daerah dimana ia tumbuh. Sejumlahmekanisme atau peristiwa telah terjadi yang memungkinkan tanaman tumbuh padawaktunya. Salah satu mekanisme yang paling penting adalah fotoperiodisme, ataukepekaannya pada panjang hari/lamanya pencahayaan (atau malam).

    Pengaruh fotoperiodisme paling nyata adalah pada induksi pembungaan yaituperalihan tanaman dari fase vegetatif ke fase reproduktif. Akan tetapi fotoperiodismedapat mempenganihi sejumlah aspek lain dari fase reproduktif, meliputi lamanyapembungaan, panjang periode reproduktif, pembentukan tepungsari yang dapathidup (viable) dan pembentukan buah dan biji.

    Tanggapan tanaman terhadap fotoperiodisme dikelompokkan dalam:a) Tanaman hari netral (day neutral plants): tanaman yang dalam pembungannya

    tidak dipengaruhi oleh lamanya pencahayaan. Pada tanaman ini suhu yang lebihtinggi umumnya memacu/mempercepat pembungaan tanaman.

  • Universitas Gadjah Mada

    b) Tanaman hari pendek absolut (A bsolut short day plants): tanaman yang hanyaakan berbunga apabila lamanya pencahayaan lebih pendek dari panjang harispesifik atau kritis.

    c) Tanaman hari panjang absolut (Absolut long day plants): tanaman yang hanyaakan berbunga apabila panjang hari atau lamanya pencahayaan lebih panjangdari panjang hari spesifik atau kritis.

    d) Tanaman hari pendek kuantitatif (Quantitative short day plants): hari pendekmempercepat pembungaan yaitu tanggapan kuantitatif pada hari pendek yangada, tidak memerlukan adanya lama pencahayaan kritis sebelum terjadipembungaan. Akan tetapi umumnya tanaman akan berbunga jika mendapatkanlama pencahayaan yang panjang dalam periode waktu yang cukup. Suhu yanglebih tinggi umumnya memacu proses pembungaan.

    e) Tanaman hari panjang kuantitatif (Quantitative long day plants): pembungaantanaman dipacu oleh hari panjang dan dihambat oleh hari pendek. Suhu yanglebih tinggi umumnya memacu proses pembungaan, teristimewa dalam panjanghari yang lebih pendek.Sebagian besar tanaman semusim yang sudah beradaptasi di daerah tropistermasuk dalam kelompok tanaman hari pendek kuantitatif, misalnya tanamankedelai, jagung, padi, dan sorghum.

    4) Arah datangnya cahayaArah datangnya cahaya berkaitan dengan jumlah cahaya yang dapat

    diterima tanaman. Cahaya yang datangnya condong akan memberikan energiyang lebih kecil daripada yang datangnya dari arah vertikal, sehinggapengaruhnya pada pertumbuhan tanaman juga akan berbeda. Cahaya mataharipada pagi hari lebih baik bagi pertumbuhan tanaman yang masih muda (padapembibitan dan pesemaian). Oleh karena itu dalam membuat atap pembibitanumumnya miring ke arah barat (atap bagian timur lebih tinggi dari bagian barat).

    e. AnginAngin sangat penting bagi pertumbuhan tanaman, terutama angin yang tidak

    terlalu kencang karena angin atau udara yang bergerak merupakan penyedia gasCO2 yang sangat dibutuhkan tanaman dalam proses fotosintesis.

    Dalam budidaya tanaman, pengaturan arah barisan tanaman hamsmemperhatikan arah angin. Apabila arah barisan tegak lurus dengan arah

  • Universitas Gadjah Mada

    datangnya angin, akan terjadi turbulensi udara sehingga pucuk tanamanterombang-ambing dan akhimya dapat merusakkan tanaman.

    Pengaruh angin terhadap pertumbuhan tanaman dapat terjadi secaralangsung dan tidak langsung.Pengaruh langsung adalah:1) kerusakan mekanis tanaman seperti daun sobek, jaringan tanaman memar, akar

    tanaman terangkat dan terhempas2) tanaman rebah misalnya pada tanaman padi, gandum, jagung, tebu, sehingga

    akan menurunkan hasil tanaman3) di daerah padang pasir menyebabkan erosi tanah sehingga tanaman sulit

    tumbuh4) mempengaruhi tipe hujan dan kelengasan atmosfer di suatu daerah.Pengaruh tidak langsung:1) mempengaruhi kecepatan transpirasi2) angin kencang yang panas merusak pembungaan3) evaporasi sekresi stigma bunga gugur4) keseimbangan air dalam tanaman terganggu pembentukan buah sedikit

    Oleh karena pengaruh angin tersebut, baik langsung maupun tidak langsung,maka di daerah pertanian yang banyak angin diperlukan penanaman tanamanpematah angin.

    Selain pengaruh langsung dan tidak langsung, angin juga berperan dalam:penyerbukan bunga, penyebaran biji, buah, dan mikroorganisme. Di daerahtemperate atau subtropis, angin yang panas kadang-kadang menguntungkan karenadapat menghambat penyebaran penyakit karat kuning pada tanaman gandum.

    f. Gas-gas dalam atmosferAtmosfer yang mengelilingi bumi mengandung campuran gas-gas: karbon

    dioksida (0,03 %), oksigen (20,95 %), nitrogen (78,09 %), argon (0,93 %), danbeberapa macam gas (0,02 %) dalam proporsi yang tetap. Variasi lain dapatdijumpai di atas industri yang mengeluarkan asap/uap seperti SO2, CO2, dan CO,seperti uap air dan partikel-partikel mineral.

    Karbon dioksida (CO2): sebagai sumber utama karbon untuk berbagaisenyawa organik dalam tubuh tanaman, juga sebagai penyusun pembuatankarbohidrat tanaman hijau dalam proses fotosintesis. Fotosintesis kira-kira

  • Universitas Gadjah Mada

    sebanding den gan konsentrasi CO2 udara di sekitar daun tanaman. CO2 yangterbentuk dalam senyawa organik dalam tanaman kembali ke atmosfer karenaproses respirasi tanaman, tanaman-tanaman yang mati, busuk dan pembakarantanaman.

    Peningkatan pertumbuhan dan hasil yang lebih besar pada tanaman sayurandimungkinkan dengan meningkatkan kandungan CO2 dalam rumah kaca. Gas-gastertentu seperti SO2, CO, dan HF di udara dalam jumlah yang cukup akan meracunitanaman. Kerusakan tanaman juga telah dilaporkan di dekat pabrik yangmenghasilkan alumina (tawas) dan fosfat, karena dari keduanya dilepaskan fluorinyang menyebabkan kenisakan. Di dekat pabrik semen, partikel-partikel semen halusyang jatuh juga menyebabkan kerusakan tanaman.

    Kandungan CO2 dalam air tinggi, sehingga tumbuhan air dapat memperolehCO2 tersebut dari air. Kandungan CO2 dalam tanah menyebabkan rendahnya lajurespirasi tanaman dan akhirnya mengganggu aktivitas metabolisme akar.

    Oksigen: setiap organisme hidup menggantungkan pada oksigen untukkelangsungan hidupnya. Jumlah oksigen dalam udara normal tetap karena tanamanmemberikan oksigen selama proses fotosintesis.

    Nitrogen: nitrogen dalam atmosfer menjadi tersedia dalam tanah oleh adanyakilat, hujan dan penambatan (fiksasi) nitrogen oleh mikroorganisme. Bakteri yanghidup bebas seperti azotobacter, bakteri simbiotik seperti rhizobium, ganggang biruhijau dan sebagainya penambat nigtrogen yang baik dalam tanah. Prosesdekomposisi protein tanaman dan hewan yang telah mati oleh mikroorganisme jugamenambah kandungan nitrogen dalam tanah. Nitrogen dalam tanah dapat tersediabagi tanaman oleh aktivitas bakteri nitrifikasi. Pengikatan senyawa nitrogen dipermukaan tanah berkisar 100 juta ton per tahun, dan 90 %-nya berasal daripengikatan secara biologi (Donald, 1960).

    Jaringan tanaman sebagian besar dikonsumsi oleh binatang/hewan sebagaipakan. Bagan nitrogen jaringan tanaman dikembalikan ke dalam tanah dalambentuk kotoran atau jaringan hewan yang mati.

    2. Faktor TanahFaktor-faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah: a.

    kelembaban tanah, b. air tanah, c. suhu tanah, d. bahan mineral tanah, e. komponenanorganik, f. bahan organik tanah, g. organisme tanah, dan h. reaksi tanah.

  • Universitas Gadjah Mada

    a. Kelembaban tanahJaringan tanaman mengandung sekitar 90 % air. Kandungan air dalam

    tanaman dapat hilang melalui transpirasi yang dapat diganti hanya denganpenyerapan air dari tanah. Fungsi penting air dalam tanaman adalah:1) memberikan turgiditas tanaman sehingga tanaman tetap tegak2) mengatur suhu dalam tubuh tanaman3) berfungsi sebagai pelarut dan pembawa hara.

    Keberadaan air dalam tanah membantu tanaman dalam banyak hal:1) penyedia bahan mentah esensial untuk produksi karbohidrat melalui proses

    fotosintesis.2) memacu secara fisis, khemis dan biologis aktivitas dalam tanah.3) sifat-sifat fisik tanah seperti pembentukan struktur, plastititas, penetrabilitas,

    friabilitas, kohesi dan sebagainya dirubah oleh kandungan lengas tanah. Disamping itu konduktivitas dan absorbsivitas juga dipengaruhi olehkandungan lengas tanah.

    4) bentuk dan kandungan unsur yang berbeda dalam mineral, perubahan kimiaseperti hirolisis, hidrasi dan sebagainya, dan konsentrasi garamgaram yangberbeda yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dipengaruhi olehkandungan lengas tanah.

    5) mikroorganisme tanah baik yang menguntungkan maupun merugikanpertumbuhan tanaman dikendalikan oleh kandungan lengas tanah.

    6) difusi gas dalam tanah untuk aerasi tergantung pada kandungan lengastanah.

    Kandungan lengas tanah sangat dinamis dan bervariasi dari waktu ke waktu.Hubungan air dengan tanah akan dibicarakan dalam mata kuliah lain.

    b. Udara dalam tanahAerasi tanah mutlak diperlukan untuk absorbsi air oleh akar tanaman. Absorbsi

    air oleh akar-akar tanaman terjadi sangat cepat dalam tanah yang aerasinya baik,sedangkan pada tanah yang padat akan kekurangan persediaan oksigen.

    Oksigen diperlukan untuk respirasi akar. Dalam tanah yang aeasinya baik,CO2 dilepaskan dalam respirasi akar dan mikroorganisme menukarnya denganudara di atas tanah. Dalam tanah yang aerasinya jelek akan terjadi penimbunankarbon dioksida dan mengganggu proses absorbsi air oleh tanaman.

  • Universitas Gadjah Mada

    Udara dalam tanah juga bermanfaat dalam peningkatan ketersediaan haradalam tanah dengan cara:1) memecah mineral yang tidak larut menjadi garam-garam yang larut.2) dekomposisi sisa-sisa tanaman dan hewan.3) nitrifikasi dan penambatan nitrogen oleh bakteri.

    c. Suhu dalam tanahSuhu dalam tanah di samping mempengaruhi proses fisis dan khemis yang

    terjadi di dalam tanah juga mempengaruhi kecepatan absorbsi air dan zat-zat yangterlarut, perkecambahan biji dan kecepatan pertumbuhan bagian-bagian tanamanyang ada di dalam tanah.

    Proses metabolisme tanaman dan penyerapan air oleh akar yang maksimumumumnya terjadi antara 20-30C. Suhu rendah di bawah 200C menyebabkanpengurangan absorbsi air yang cukup besar. Tanah-tanah yang dingin tidakkondusif untuk pertumbuhan yang cepat pada sebagian besar tanaman.

    Suhu tanah merupakan salah satu faktor yang mengendalikan aktivitasmikroorganisme dan proses penyediaan hara bagi tanaman. Nitrifikasi tidak dapatterjadi apabila suhu tanah mencapai sekitar 5OC (40OF).

    d. Bahan mineral dalam tanahKandungan mineral tanah berasal dari pelapukan batuan dan mineral dan

    terdiri atas partikel-partikel dalam berbagai ukuran. Mineral-mineral dasar yangterjadi dalam kulit bumi adalah: felspar (48 %), quartz (36 %), mica (10 %), limestone(kapur) dan kapur Mg (2 %), hornblent dan augite (1 %), olivine dan serpentine (1%), clays (1 %), mineral-mineral lain (1 %).

    Macam dan banyaknya mineral dalam tanah sangat mempengaruhipertumbuhan tanaman.

    e. Komponen anorganikSenyawa-senyawa Si, Ca, Mg, Fe, K, Na dan Al merupakan senyawa penting

    penyusun tanah. Di samping senyawa di atas, tanah juga mengandung sejumlahbesar unsur mineral lain seperti B, Mn, Mo, Zn, Cu, Co, J dan F yang diketahuisebagai unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit dan dinamakan unsurmikro.

  • Universitas Gadjah Mada

    Jumlah total unsur yang terkandung dalam tanah tergantumg pada bagianbatuan alam mana ia dibentuk dan umur batuan serta produk larutan yang telahmengalami perlindian/pencucian. Komposisi kimia pada horison yang berbedamenunjukkan banyak variasi. Komponen tanah terdiri atas: bahan mineral (30 %),air tanah (30 %), udara tanah (30 %), dan bahan organik tanah (5-10 %).Klasifikasi tanah berdasar teksturnya dibedakan seperti pada Tabel 1.Tabel 1. Klasifikasi tanah berdasar teksturNama partikel Ukuran partikel (mm)clay 0,0001 - 0,005silt 0,005 - 0,05very fine sand 0,05 - 0,10fine sand 0,10 - 0,25medium sand 0,25 - 0,50coarse sand 0,50 - 2,00Sumber: Morachan (1978).

    Umumnya tekstur tanah yang baik mengikat banyak air yang tersedia bagipertumbuhan tanaman dalam periode yang lebih panjang. Penetrasi akar dihambatoleh banyaknya clay dan silt yang terkandung dalam tanah.

    Tanah loam adalah yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman apabilamengandung pasir kasar (coarse sand) sebaik partikel silt dan clay. Tanah loammemiliki aerasi yang baik, infiltrasi dan pergerakan air baik, penetrasi akar mudahdan juga kapasitas menyimpan air baik dan subur.

    f. Bahan organikDi samping substansi anorganik, tanah juga mengandung bahan organik

    dalam jumlah yang berkisar : kurang dari 1 % pada tanah pasir (sandy soils) sampai90 % (pada tanah gambut).

    Bahan organik ditambahkan pada bahan mineral tanah setiap tahun, meskipunpersentase bahan organik kurang dari 5 % berat kering tanah, hal ini dapatmempenganuhi sifat tanah dan pertumbuhan tanaman. Bahan organik tanahsebagian besar berasal dari:1) akar-akar tanaman dan organisme hidup dalam tanah yang telah mati.2) daun-daun kering, ranting-ranting, tanaman dan hewan yang telah mati.

    Bahan organik tanah merupakan amber hara mineral esensial untukpertumbuhan tanaman. Humus yang telah terdekomposisi dapat meningkatkankapasitas penyimpanan air. Bahan organik dapat mengikat sejumlah besar mineralterutama dalam bentuk ion, dengan demikian meningkatkan kapasitas pertukaran ion

  • Universitas Gadjah Mada

    tanah. Bahan organik juga merupakan amber makanan bagi organisme tanah. Sebagaisumber hara tanaman, bahan organik mengandung 95 % total nitrogen, 50-60 % totalfosfor dan 10-20 % total sulfur.

    g. Organisme tanahBahan organik mentah dalam tanah tidak langsung digunakan tanaman

    sebagai makanan. Ia hams mengalami perombakan pertama dalam humus dankemudian ke dalam produk sederhana sebelum ia dapat dimanfaatkan.Pekerjaan/perombakan ini dilakukan oleh mikroorganisme berbagai jenis yangada di dalam tanah. Gula, pati, dan protein dirombak pertama kali, kemudianselulose dan substansi lemak (lipoid), dan terakhir lingin (zat kayu) dan substansiberkayu. Macam/jenis organisme hidup yang terdapat dalam tanah dapatberbentuk tanaman (bakteri, actinomycetes, fungi, algae, akar-akar; rhizoid danrhizome) dan hewan (protozoa, nematoda, tungau, serangga terutama semut dankumbang, cacing tanah, tikes, dan sebagainya).

    Sejumlah besar bakteri dan fungsi menyebabkan berkurangnya substansiorganik. Mereka melakukan proses mineralisasi menghasilkan berbagai macamhara yang tersedia bagi tanaman. Bakteri ammonifikasi merubah protein kedalam ammonia. Bakteri nitrifikasi mengoksidasi ammonia menjadi nitrit dannitrat. Sejumlah bakteri dan ganggang biru hijau menambat nitrogen dalam tanahdalam kondisi anaerob pada tanah yang tergenang air, bakteri tertentumenyebabkan denitrifikasi, melepaskan nitrogen bebas yang hilang di udara.Banyak bakteri dan fungi patogenikmenyebabkan penyakit pada tanaman. Beberapa fungsi berbentukmycorrhiza bekerjasama dengan akar tanaman tinggi untuk membantu tanamandalam penyerapan air dan mineral.

    Organisme lain yang lebih besar seperti cacing tanah, binatang pengerat,dan sebagainya memperbaiki aerasi tanah. Mereka berperanan dalam pelapukantanah dan mineral, dan dalam pembentukan tanah.

    h. Reaksi tanahTanah dapat bersifat netral, asam atau basa (alkalin) tergantung pada

    komponen garam-garam dasar dan asam. Tan ah-tanah yang netral paling balkuntuk pertumbuhan sebagian besar tanaman.

    Tanah asam memsakkan pertumbuhan tanaman dengan alasan:

  • Universitas Gadjah Mada

    1) keasaman yang tinggi (terutama kandungan aluminium yang tinggi).2) keasaman yang tinggi bertentangan/menghambat absorbsi beberapa hara

    terutama kation seperti K, Ca, dan Mg yang kadarnya rendah di dalam tanah.Hara P terikat dalam tanah asam.

    3) dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme dapat menurun.4) aktivitas bakteri nitrifikasi dan penambat nitrogen dihambat.5) jenis penyakit yang disebabkan oleh fungi tertentu seperti penyakit kudis pada

    kentang (potato scab) dipacu oleh tanah yang asam.Hal yang sama kebasaan tanah yang tinggi (high alkalinity) juga

    berpengaruh kurang baik bagi pertumbuhan tanaman. Kebasaan tanahberpengaruh pada ke-beradaan kation seperti Na, K, Ca, dan Mg dalam tanah.

    3. Faktor BiotikFaktor biotik adalah faktor yang berpengaruh menguntungkan atau merugikan

    yang disebabkan oleh tanaman lain dan hewan pada tanaman pertanian.a. Faktor tanaman/tumbuhan

    Kompetisi dan komplementer antar tanaman: kompetisi akan terjadi apabilaantar tanaman membutuhkan hara, air, dan sinar matahari. Untuk mendapatkanhasil tanaman yang maksimum diperlukan luas daun yang maksimum untukdapat memanfaatkan sinar matahari, hara, dan air yang tersedia secaramaksimum. Jarak tanam yang sempit mengurangi hasil per tanaman, sedangkanjarak tanam yang lebar akan mengurangi hasil total per satuan luas karenajumlah tanaman lebih sedikit. Oleh karena itu jarak tanam optimum sangatpenting dalam praktek budidaya tanaman. Akan tetapi dalam kasus penanamantanaman yang berbeda secara bersamaan seperti penanaman campuran, hasilmenjadi lebih baik. Sebagai contoh penanaman bersama tanaman legumedengan serealia.

    Kompetisi antara gulma dengan tanaman: Gulma adalah tumbuhan yangtumbuh dimana mereka tidal( dikehendaki baik waktu maupun tempatnya. Gulmadapat menurunkan hasil tanaman karena berkompetisi dengan tanaman dalamhal mendapatkan air, hara dan cahaya matahari. Di samping itu keberadaangulma di antara tanaman menyebabkan meningkatnya biaya tenaga untukmenyiang dan biaya untuk peralatan, mempersulit panenan, menurunkan kualitasdan pemasaran, menjadi tanaman inang serangga, fungsi, virus dan bakteri, danbeberapa jenis gulma meracun manusia dan temak.

  • Universitas Gadjah Mada

    Pada daerah non irigasi, kompetisi antara gulma dan tanaman besar dalammemperebutkan air. Koefisien transpirasi untuk Bermuda grass (Cynodondactylon) adalah 813, sedangkan untuk sorghum hanya 430. Denganmembebaskan tanah dari gulma, dalam satu are tanah dengankedalaman 6 kaki, dapat dihemat 300-500 ton air. Di daerah yangberirigasi, kompetisi terjadi dalam mendapatkan unsur hara.

    Gulma di tanah yang bero menghabiskan kelembaban dan hara tanah. Disamping itu gulma juga akan menutup saluran drainase dan menghalangi aliranair dalam pant dan sungai. Pengendalian gulma hams dilakukan untukmendapatkan aliran air dalam pant dan sungai. Pengendalian gulma harusdilakukan untuk mendapatkan hasil tanaman yang tinggi.

    Tanaman dan parasit: Parasit tanaman, untuk dapat hidup tergantung padatanaman inangnya. Dalam keadaan yang menguntungkan, parasit berusaha untukmempengaruhi komunitas tanaman. Sebagai contoh parasit yang berupa fungi,bakteri, virus dan sebagainya menyebabkan jenis penyakit yang berbeda padatanaman pertanian. Mikroorganisme untuk memperoleh makanannya melaluiperombakan tanaman-tanaman yang sudah mati dan sisa-sisa hewan (saprofit)atau dengan menyerang tanaman dan hewan yang masih hidup (parasit). Dalammendapatkan makanannya, organisme parasit membunuh jaringan dan sel-seltanaman inang sehingga tanaman atau bagian-bagiannya rusak dan mati, ataumengganggu proses metabolisme tanaman yang hidup. Dalam beberapa kasusmereka juga menghasilkan substansi racun. Pengendalian penyakit dapatdilakukan dengan penanaman varietas yang tahan, dengan khemikalia, sanitasilahan dan praktek budidaya.

    b. SimbiosisHubungan timbal balik antar organisme secara biologis dinamakan dengan

    simbiosis. Simbiosis antara tanaman legume dengan rhizobia penambat nitrogensangat nyata dalam meningkatkan hasil tanaman. Tanaman itu sendiri tidakmampu memanfaatkan unsur nitrogen yang ada di udara/atmosfer untukkelangsungan hidupnya. Oleh karena perlu organisme lain untuk mendapatkan-nya. Dua kelompok bakteri yang ikut serta dalam penangkapan/penambatan gasnitrogen dan memanfaatkannya adalah Rhizobium sp. yang terdapat dalam bintilakar tanaman legume dan beberapa jenis bakteri yang hidup bebas seperti

  • Universitas Gadjah Mada

    Azotobacter dan Aerobacter yang hidup secara aerob heterotrof. Bakteri lainyang hidup secara anaerob heterotrof adalah Clostridium dan Derxia.

    Selain dengan tanaman legume, simbiosis dengan tanaman lain (nonlegume) sekarang sudah banyak dikenal, misalnya dengan tanamanAngiospermae ((Alnus, Casuarina, Cercocarpus, Dryas, Myrica, Comptonia, dansebagainya) dan Gymnospermae (Ceratozamia, Cycas, Encephalaaros,Podocarpus, Macrozamia, dsb). Meskipun demikian, pada simbion tanaman non-legume ini isolasi terhadap organisme penambat nitrogennya masih sulitdilakukan, tidak seperti pada tanaman legume. Pada tanaman Alnus dan Myricabintil endofit berupa actinomycetes yang menginfeksi pada kortek nodul/bintil,tidak seperti pada tanaman legume yang menginfeksi pada jaringan intravasculer(pembuluh). Simbion pada Gymnospermae Podocarpus berupa phycomycetesyang terjadi dalam sel kortek nodul. Sebaliknya pasangan GymnospermaeMacrozamia dan Encephalartos adalah ganggang biru hijau (species Nostoc danAnabaena) yang terdapat dalam ruang udara khusus dalam nodul. Ganggang biruhijau juga menambat nitrogen bersama dengan jamur/fungsi (dalam lichenes) dandengan paku air Azolla. Pada Azolla, ganggang simbion adalah Anabaena azollaeyang terdapat pada rongga udara di bawah ujung daun (Duckett et al. cit.Matheson et al., 1975). Bintil penambat nitrogen pada Trema sp. tanamantahunan berkayu (Angiospermae) ditemukan akhir-akhir ini (Trinick, 1973 cit.Matheson et al., 1975). Simbion pada tanaman cowpea (kacangkacangan) telahdiidentifikasi sebagai bakteri Rhizobium.

    Sumbangan N pada penambatan tanaman non-legume Angiospermae cukupbesar, sebagai contoh penambatan oleh tanaman Alnus dan Hippophaemenghasilkan 150 kg per hektar per tahun. Akan tetapi sumbangan/kontribusi dariGymnospermae sangat kecil. Penambatan nitrogen simbiotik dengan tanamanlegume:

    Simbiosis antara legume - Rhizobium telah banyak dipelajari secara luas.Tanaman ini sangat nyata membantu manusia dalam penyediaan pangan danpakan. Peranan legume dalam penyediaan pangan dan pakan karenakemampuannya dalam menambat nitrogen dari udara/atmosfer. Pada padangpenggembalaan (pasture) legum ditanam berasosiasi dengan spesies rumputan.Legume menyediakan sumber protein yang tinggi pada tanaman makanan ternak(forage) dan juga menambat nitrogen untuk kebutuhan dirinya sendiri. Nitrogenmenjadi tersedia bagi rumputan setelah sisa tanaman legume mengalami proses

  • Universitas Gadjah Mada

    dekomposisi. Dengan demikian legume sangat penting dalam menyumbangnitrogen pada sistem padang penggembalaan.

    Pada sistem pertanaman (cropping system) tanaman legume penghasil bijidapat menyumbang nitrogen secara nyata. Sebagai contoh tanaman legumeberbiji (grain legume) yang membentuk nodul dengan baik menambat nitrogenuntuk kebutuhan dirinya sendiri sehingga hasil bijinya berprotein tinggi. Sisatanaman seperti daun, batang, akar dan nodul mengandung nitrogen relatiftinggidibandingkan dengan tanaman non-legume seperti jagung dan sorghum.

    Kecepatan dekomposisi sisa-sisa tanaman tergantung pada beberapa faktorseperti: kandungan air, suhu dan jumlah nitrogen dalam bahan tanaman.Sumbangan nitrogen hasil penambatan tanaman legume. pada padangpenggembalaan dan sistem penanaman banyak bervariasi tergantung pada jenis,dan kondisi lingkungan. Pada padang penggembalaan di daerah temperate,penambatan nitrogen umumnya mendekati 150-250 kg N/ha per tahun. Di daerahtropis dan subtropis dimana pertumbuhan dapat terjadi sepanjang tahun denganpengairan, hasil penambatan nitrogen lebih tinggi, mencapai 400 kg/ha per tahun.Penambatan N pada tanaman kedelai berkisar 80-160 kg N/ha per tanaman.

    Pada simbiosis tanaman legume, bakteri menggunakan karbohidrat tanamaninangnya sebagai energi untuk menambat nitrogen dari atmosfer, sebagian untukmenginfeksi tanaman inang. Bakteri yang hidup bebas mendapatkan energinyadari bahan organik tanah, menambat nitrogen bebas dan menggunakan untukdirinya. Apabila bakteri tersebut mati, nitrogen yang tersedia dalam jaringantubuhnya digunakan untuk tanaman.

    c. Binatang/hewanHewan dalam tanah meliputi: protozoa, nematoda, siput, dan serangga

    merupakan bagian penting dari lingkungan akar tanaman. Semua organisme inimembantu dalam proses dekomposisi bahan organik tanah dan digunakan untukkepentingan hidupnya.

    Sebagian dari hewan tanah yang berupa serangga dan nematoda dapatmerusak tanaman sebagai hama, bahkan setelah panen, biji-biji dapat rusakkarena serangga. Rata-rata kehilangan hasil akibat serangan serangga telahdilaporkan kira-kira 20 % di seluruh dunia.

    Hewan yang menguntungkan: banyak tanaman yang dalam penyerbukan-nya dibantu/dilakukan oleh serangga. Kumbang dan lebah mungkin merupakan

  • Universitas Gadjah Mada

    penyerbuk tanaman yang sangat penting. Ngengat dan kupu-kupu juga mampumelakukan penyerbukan. Cacing tanah dapat memperbaiki aerasi dan drainasetanah sehingga dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman.

    Hewan-hewan kecil dan besar juga sangat mempengaruhi kehidupantanaman karena hewan-hewan mengkonsumsi tanaman sebagai pakannya.Tanaman pertanian yang terdapat di dekat habitat hewan-hewan tersebut akanmengalami kerusakan besar apabila tidak dilakukan pengendalian/ perlindungan.

    4. Faktor fisiografikLapisan geologi dan topografi sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.Lapisan geologi: macam/jenis lapisan geologik tidak hanya mempengaruhi jenis

    batuan induk yang membentuk tanah, tetapi juga mempengaruhi macam tanamanyang dapat dibudidayakan.

    Topografi: sifat atau keadaan alam permukaan tanah dikenal sebagai faktortopografi, yaitu meliputi:a. ketinggian tempatb. keterjalan kemiringanc. kemiringan yang terkena cahaya dan angind. arah rentetan pegunungan.

    Faktor topografi berpengaruh pada kehidupan tanaman oleh adanya modifikasiiklim dan faktor tanah suatu tempat.ad a. Ketinggian tempat. Ketinggian tempat biasanya berhubungan dengan:

    1) penurunan suhu2) peningkatan presipitasi3) peningkatan kecepatan angin

    Telah diketahui bahwa kenaikan tinggi tempat per 1000 m akanmenurunkan suhu 6-7C kecuali pada lembah dan dataran rendah.Peningkatan presipitasi dan kekuatan angin mempengaruhi keadaan alamtanah dan vegetasi. Bahan organik meningkat dan kandungan nitrogen sertakeasaman tanah.

    Di pegunungan terjadi perubahan suhu sesuai dengan ketinggan tempat,memberikan pola sonasi (pengelompokan) vegetasi tertentu seperti halnyaurutan vegetasi yang dijumpai dari daerah equator ke kutub.

    ad b. Keterjalan kemiringan. Kemiringan yang terjal mempercepat run-

  • Universitas Gadjah Mada

    off setelah hujan. Hal ini menurunkan kandungan lengas tanah. Di sampingtanah menjadi tidak stabil juga akan menyebabkan terjadinya erosi, humustidak dapat terakumulasi sehingga batuan gundul akan nampak. Keadaan initidak dapat digunakan untuk meningkatkan hasil tanaman. Oleh karena ituperlu dilakukan konservasi tanah.

    ad c. Kemiringan yang terkena cahaya dan angin. Lereng gunung mendapat/terkenaintensitas cahaya yang rendah/lemah dan tiupan angin yang kuat,sebagaimana halnya di lereng bagian utara di daerah temperate danpegunungan Himalaya tanaman sulit/kurang untuk mendapatkan cahaya dankelembaban. Hal sama dijumpai pada kemiringan bagian barat daerahpegunungan Tamil Nadu didapatkan tanaman yang rusak karena angin.

    ad d. Arah deretan pegunungan. Pembagian curah hujan di seluruh negara selamamusim hujan ditentukan oleh arah rentetan pegunungan. Pola hujan sangatmempengaruhi type atau jenis tanaman yang dibudidayakan dengan kondisikering dan tanah yang berbeda.

    5. Faktor antrofikManusia telah menghasilkan banyak perubahan tanaman di lingkungan/

    sekitarnya. Pengaruh perbaikan oleh pemulia tanaman telah meningkatkan hasiltanaman, introduksi tanaman dari luar negeri sangat mempengaruhi pertumbuhantanaman.

    Keberhasilan pertanian tidak hanya tergantung pada pengetahuan fisik, kimia,dan biologis tanah yang baik, tetapi bahan tanah dan pengelolaannya. Hal yangpaling penting hams diperhatikan dalam budidaya tanaman adalah hubungan antaratanah dan tanaman yang akan dibudidayakan. Walaupun masalah pengelolaantanah sangat berbeda dengan keadaan alam tanah, keadaan iklim dan jenistanaman yang akan dibudidayakan, masih merupakan faktor dasar yang hamsdikuasai dalam praktek pengelolaan tanah di manapun.

    Pengelolaan tanah yang baik hams didasarkan pada petunjuk sebagai berikut:a.memilih tanaman yang tepat pada tanah tertentub.memelihara tanah sehingga sesuai untuk pertumbuhan tanamanc. meningkatkan kemampuan produktivitas tanahd.merekomendasikan metode pertanian yang menguntungkan secara ekonomi.Pengetahuan tanah dan praktek pengelolaan tanaman sangat berpengaruh padapeningkatan hasil tanaman.