25
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN BERSAING PADA MASKAPAI PENERBANGAN (Studi Pada Maskapai Penerbangan Lion Air Di Kota Semarang) Reza Adhi Nugroho (C2A004099) Dra, Retno Hidayati, MM ABSTRACT Through the business development nowadays, the economic growth, either services or industrial sector has been developing rapidly. Competition in the airlines business increasingly fragmented because the presence of private players that had enough capital and brilliant business penetration strategy. Especially with the emergence of new players which is very confident and succeed to take the positioning as a low cost carrier those who had the competition through the route increasingly easier for customers to reach the destination. The purpose of this study was to determine the effect of flight routes, service quality, and promotion to competitive advantage in partial and simultaneous. The population of this study were all service users of Lion Airlines in the city of Semarang, while the sample was 100 respondent. The sampling technique was purposive sampling. Type of data used are primary data with questionnaire data collection methods. Analytical tool used was multiple regression. The result of this study is: The route has a positive and significant impact to competitive advantage, it seen from t count > t table or significant < 0,05, it means that the more flight routes they had, then the competitive advantage will increase. Quality of service has a positive and significant impact to competitive advantage, it seen from t count > t table or significant < 0,05, it means the better service quality they had, then the competitive advantage will increase. Promotion has a positive and significant impact to competitive advantage, it seen from t count > t table and significant < 0,05, it means more interesting promotion or campaign they had, then the competitive advantage will increase. Coefficient of determination was 0,586 (adjusted R square) indicating that the flight route (X 1 ), service quality (X 2 ), promotion (X 3 ) were able to explain jointly towards a competitive advantage of Lion Airlines for 58,60% , while the remaining 41,40% were influenced by another variables that not studied. Keywords: flight route, service quality, promotion, competitive advantage

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

  • Upload
    vuthu

  • View
    264

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN

BERSAING PADA MASKAPAI PENERBANGAN

(Studi Pada Maskapai Penerbangan Lion Air Di Kota Semarang)

Reza Adhi Nugroho (C2A004099)

Dra, Retno Hidayati, MM

ABSTRACT

Through the business development nowadays, the economic growth, either

services or industrial sector has been developing rapidly. Competition in the airlines

business increasingly fragmented because the presence of private players that had

enough capital and brilliant business penetration strategy. Especially with the emergence

of new players which is very confident and succeed to take the positioning as a low cost

carrier those who had the competition through the route increasingly easier for

customers to reach the destination. The purpose of this study was to determine the effect

of flight routes, service quality, and promotion to competitive advantage in partial and

simultaneous.

The population of this study were all service users of Lion Airlines in the city of

Semarang, while the sample was 100 respondent. The sampling technique was purposive

sampling. Type of data used are primary data with questionnaire data collection

methods. Analytical tool used was multiple regression.

The result of this study is: The route has a positive and significant impact to

competitive advantage, it seen from t count > t table or significant < 0,05, it means that

the more flight routes they had, then the competitive advantage will increase. Quality of

service has a positive and significant impact to competitive advantage, it seen from t

count > t table or significant < 0,05, it means the better service quality they had, then the

competitive advantage will increase. Promotion has a positive and significant impact to

competitive advantage, it seen from t count > t table and significant < 0,05, it means

more interesting promotion or campaign they had, then the competitive advantage will

increase. Coefficient of determination was 0,586 (adjusted R square) indicating that the

flight route (X1), service quality (X2), promotion (X3) were able to explain jointly towards

a competitive advantage of Lion Airlines for 58,60% , while the remaining 41,40% were

influenced by another variables that not studied.

Keywords: flight route, service quality, promotion, competitive advantage

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

1 PENDAHULUAN

Seiring perkembangan dunia usaha sekarang ini, pertumbuhan di bidang

perekonomian baik jasa ataupun sektor industri berkembang dengan sangat pesat.

Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain

swasta dengan permodalan yang cukup dan strategi penetrasi bisnis yang brilian.

Khususnya munculya pemain – pemain baru yang amat percaya diri dan cukup sukses

mengambil positioning sebagai low cost carrier yaitu persaingan melalui rute

penerbangan yang semakin mempermudah pelanggan untuk mencapai tujuan.

Ditengah persaingan antar maskapai penerbangan yang semakin ketat, banyak

upaya yang dilakukan maskapai-maskapai penerbangan tak terkecuali Lion Air. Sebagai

salah satu perusahaan penerbangan di Indonesia, Lion Air masih stabil dalam bersaing

dengan maskapai penerbangan baru lainnya. Yaitu dalam mencari, menarik dan

mempertahankan pelanggan untuk memuaskan pengguna jasanya, terutama melalui sisi

peforma pelayanannya. Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan

pelanggan sebagai tujuan utama dimana pelaksanaan / kinerja jasa yang dilakukan

haruslah sesuai dengan tingkat kepentingan / harapan konsumen. Kunci utama untuk

memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan

melalui penyampaian produk dan jasa berkualitas.

Dalam kondisi persaingan yang cukup ketat diantara Jasa maskapai penerbangan

saat ini, menuntut Perusahaan untuk menciptakan strategi baru untuk memenangkan

persaingan. Aspek pelayanan merupakan key performance indicator yang penting dalam

kegiatan operasional, oleh karena itu penataan seluruh mata rantai pelayanan merupakan

langkah strategis dalam mempertegas komitmen Lion Air sebagai full service arline yang

berorientasi terhadap kepuasan pelanggan yaitu memberikan pelayanan dari pre filght

service, in flight service hingga post flight service journey. Dapat diambil kesimpulan

bahwa dengan meningkatkan kualitas pelayanan jasa penerbangan Lion Air akan

meningkatkan penjualan, mempertahankan pelanggan dan memperluas pangsa pasar

konsumen. Peningkatan kualitas pelayanan melalui bukti fisik (tangibles), keandalan

(reliability), ketanggapan karyawan (responsiveness), jaminan keselamatan (Assurance)

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

dan empati (Empathy) akan meningkatkan kepercayaan konsumen Lion Air untuk tidak

beralih ke maskapai penerbangan lainnya.

Hal ini menjadi perhatian utama perusahaan dalam memenangkan persaingan

dimana kualitas pelayanan adalah salah satu strategi perusahaan dalam menciptakan

kepuasan pelanggan. Untuk mengetahui apakah konsumen (pelanggan) puas atau tidak

terhadap produk jasa yang diterima sangat tergantung dari harapan dan kenyataan, yaitu

apakah harga yang dibayarkan sesuai dengan harapannya. Apabila harapan (ekspektasi)

konsumen ternyata lebih besar dari kenyataan yang mereka terima dari jasa yang telah

dibeli maka konsumen akan merasa kecewa, karena produk tidak sesuai kenyataan.

Apabila harapan konsumen ternyata sama dengan kenyataan yang mereka terima maka

kedua belah pihak, yaitu perusahaan pemberi jasa dan konsumen sebagai pembeli jasa,

akan sama-sama puas. Tetapi bila harapan konsumen ternyata lebih rendah dari kenyataan

yang mereka terima, itu merupakan suatu kejutan yang menyenangkan bagi konsumen

tersebut. Tentu saja ini akan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan itu.

Ditengah ketatnya persaingan antar maskapai penerbangan dalam upaya

memasarkan produknya selain perlu mempersiapkan strategi pemasaran tradisional dengan

pendekatan empat P : Product, Price, Place, Promotion, belum cukup dan masih perlu

ditambah lagi dengan tiga P : People, Physical Evidence, dan Process. Karena banyaknya

faktor yang berinteraksi dalam organisasi, maka harus dilakukan pemasaran kepada pihak

eksternal, internal, maupun interaktif.

Strategi pemasaran organisasi jasa, secara garis besar berkaitan dengan tiga hal

pokok yaitu : strategi diferensiasi kompetitif, strategi pengelola produktivitas, dan strategi

pengelola kualitas jasa. Strategi pengelola kualitas jasa dirasakan sangat penting, karena

semua unsur dalam organisasi terlibat secara total dalam perbaikan yang

berkesinambungan, guna memenuhi keinginan dan harapan konsumen, dan dalam

pengelola kualitas jasa tersebut didalamnya tergabung budaya kerja yang dapat memacu

naik atau turunnya nilai keunggulan kerja perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan

sejenis lainnya. Berdasarkan hal di atas, maka penelitian ini diberi judul ”FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN BERSAING PADA

MASKAPAI PENERBANGAN (Studi pada Maskapai Penerbangan Lion Air di Kota

Semarang)”

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

2 TELAAH TEORI

2.1 Konsep Pemasaran

Kegiatan pemasaran bagi perusahaan merupakan salah satu kegiatan pokok

yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan

hidupnya. Menurut Stanton (1998) konsep pemasaran merupakan filosofi bisnis

bahwa kepuasan pelanggan merupakan tolak ukur secara ekonomi maupun sosial

terhadap kelangsungan perusahaan.

2.2 Perilaku Konsumen

Menurut Engel et al. Dalam bukunya Consumer Behavior (1993) Bahwa secara

umum perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan fisik individu yang komplek

dalam mengevaluasi, memperoleh dan menggunakan produk, termasuk didalamnya

proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan

tersebut.

2.3 Strategi Keunggulan Bersaing

Menurut Porter dalam Purnama dan Setiawan (2003), keunggulan bersaing

adalah kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba

yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama. Perusahaan yang

memiliki keunggulan kompetitif senantiasa memiliki kemampuan dalam memahamui

perubahan struktur pasar dan mampu memilih strategi pemasaran yang efektif.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Porter, beberapa cara untuk memperoleh

keunggulan bersaing antara lain :

Cost Leadership

Differentiation

Focus

2.4 Rute Penerbangan

Luasnya wilayah di Indonesia dengan ribuan pulau yang dipisahkan oleh

lautan merupakan peluang yang sangat besar bagi dunia transportasi khususnya

penerbangan. Maskapai penerbangan ramai-rami menambah frekuensi penerbangan

dengan rute penerbangan yang semakin banyak.

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

Berdasarkan hasil penelitian Anita Jauhari (2003), positioning (rute

peenrbangan) akan meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Berdasarkan

uraian di atas, maka dikemukakan hipotesis :

H1 : Diduga terdapat pengaruh positif Rute Penerbangan terhadap

keunggulan bersaing.

2.5 Kualitas Pelayanan

Menurut Paul J. Peter dan Jerry C. Oleson (2000:142) mendefinisikan

pelayanan adalah perilaku penjual kepada pembeli dengan memberikan kepuasan

kepada konsumen, agar konsumen merasa dihargai dan mendapatkan barang atau

jasa sesuai dengan keinginannya.

Berdasarkan hasil penelitian Hendrar Adhinugroho (2002), kualitas pelayanan

akan meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Berdasarkan uraian di atas,

maka dikemukakan hipotesis :

H2 : Diduga terdapat pengaruh positif kualitas pelayanan terhadap

keunggulan bersaing.

2.6 Promosi

Menurut Swatha (1987) “Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu

arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan

yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran “. Singkatnya promosi memberi

informasi dan membujuk.

Berdasarkan hasil penelitian Hendrar Adhinugroho (2002), citra perusahaan

melalui promosi akan meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Berdasarkan

uraian di atas, maka dikemukakan hipotesis :

H3 : Diduga terdapat pengaruh positif promosi terhadap keunggulan

bersaing.

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

3 METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna jasa Maskapai

Penerbangan Lion Air di kota Semarang.

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Keunggulan bersaing merupakan atribut produk yang menjadi strategi perusahaan

dibendingkan dengan produk pesaing (Purnama dan Setiawan, 2003) Indikator variabel

ini adalah :

a. Produk selalu unggul dalam pelayanan dibandingkan dengan produk lainnya

b. Produk yang selalu direkomendasikan oleh para konsumennya kepada kepada

orang lain.

c. Kemampuan perusahaan untuk mengembangkan teknologi dibandingkan

pesaingnya.

2. Rute Penerbangan (X1)

Jumlah rute penerbangan yang dibuka oleh Lion Air adalah banyak untuk seluruh

wilayah di Indonesia (Fahrizal Arifianto, 2005). Indikator variabel ini adalah :

a. Banyaknya rute penerbangan

b. Membuka rute sesuai dengan kebutuhan pelanggan

c. Membuka rute yang jarang diuka oleh maskapai penerbangan lainnya

3. Kualitas Pelayanan (X2)

Pelayanan yang diberikan oleh Lion Air agar memuaskan pelanggan (Tjiptono, 1997).

Indikator variabel ini adalah :

a. Bukti fisik

b. Keandalan

c. Daya tanggap

d. Jaminan

e. Empati

4. Promosi (X3)

Promosi adalah penilaian konsumen atas tingkat perhatian terhadap kegiatan promosi

yang dilakukan oleh Lion Air pada berbagai media (Fahrizal Arifianto, 2005).

Indiklator variabel ini adalah :

a. Frekuensi penayangan iklan di TV

34

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

b. Kualitas iklan di TV

c. Iklan di media cetak

d. Kualitas kegiatan pameran

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna jasa maskapai penerbangan

Lion Air di kota Semarang sebanyak 100 responden. Secara rinci responden dapat

dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan.

4.1 Analisis Kualitatif

Berdasarkan hasil tanggapan dari 100 orang responden tentang pengaruh

rute penerbangan, kualitas pelayanan, promosi terhadap keunggulan bersaing, maka

peneliti akan menguraikan secara rinci jawaban responden yang dikelompokan dalam

satu katagori skor dengan menggunakan rentang skala. Dalam penelitian ini digunakan

kriteria 3 kotak (thee box method), maka rentang sebesar 10 -100 akan dibagi 3.

Rentang tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan indeks persepsi

konsumen terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini (Ferdinand,

2006:292), yaitu sebagai berikut :

Skala 1-5 atau 20 %-100 %, dengan skala interval 100-20 = 26,67 = 27

3

20-46 = Jelek

47-73 = Cukup

74 – 100 = Baik

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui tanggapan dari masing-masing

indikator dari setiap variabel sebagai berikut :

4.1.1 Tanggapan Responden Tentang Variabel Rute Penerbangan

Pendapat responden mengenai rute penerbangan Lion Air, maka diajukan

pertanyaan mengenai : jumlah rute penerbangan, membuka rute penerbangan sesuai

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

dengan kebutuhan pelanggan kebanyakan, dan membuka rute penerbangan yang jarang

dibuka oleh maskapai penerbangan pesaing. Adapun hasil jawaban responden dapat

dilihat dalam tabel-tabel berikut ini.

Tabel 4.5

Tanggapan Responden Tentang Variabel Rute Penerbangan (X1)

No.

Jawaban Jumlah

resp

Indeks

Kategori

SS

(5)

S

(4)

N

(3)

TS

(2)

STS

(1)

1. 38 38 15 8 1 100 80,80 Baik

2. 25 38 29 7 1 100 75,80 Baik

3. 25 37 32 5 1 100 76,00 Baik

Sumber : data primer yang diolah

Perhitungan indeks tanggapan responden adalah sebagai berikut :

No. 1 = ((1X1) +(8X2) + (15X3) + (38 X 4) + (38X5))/5

= (1 + 16 + 45 + 152 + 190)/5

= 404/5 = 80,80

Berdasarkan tabel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan responden

terhadap tute penerbangan kategori tinggi, yaitu jumlah rute penerbangan yang dibuka

oleh Lion Air adalah banyak untuk seluruh wilayah di Indonesia. Lion Air juga

membuka rute penerbangan serta jam terbang yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan

kebanyakan sehingga pelanggan tidak mengalami kesulitan apabila menginginkan

bepergian dengan menggunakan pesawat terbang disetiap waktu. Lion Air membuka

rute penerbangan yang jarang dibuka oleh maskapai penerbangan pesaing. Hal ini

membuat peluang untuk mendapatkan penumpang menjadi lebih besar, terutama untuk

wilayah Indonesia Timur yang jarang dibuka oleh penerbangan lain.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

4.1.2 Tanggapan Responden Tentang Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai kualitas pelayanan yang

diberikan oleh maskapai penerbangan Lion Air kepada pelanggan, maka diajukan

pertanyaan mengenai : bukti fisik dalam pesawat, kehandalan petugas pelayanan dalam

memberikan jasa kepada pelanggan, kecepatan dan kesigapan petugas pelayanan dalam

memberikan pelayanan, jaminan keamanan penerbangan sampai tujuan, dan perhatian

petugas kepada semua pelanggan. Adapun hasil jawaban responden dapat dilihat dalam

tabel-tabel berikut ini.

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Tentang Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

No.

Jawaban Jumlah

resp

Indeks

Kategori

SS

(5)

S

(4)

N

(3)

TS

(2)

STS

(1)

1. 61 29 5 3 2 100 88,80 Baik

2. 40 43 10 7 0 100 83,20 Baik

3. 46 27 21 6 0 100 82,60 Baik

4. 41 32 22 3 2 100 81,40 Baik

5. 50 38 9 3 0 100 87,00 Baik

Sumber : data primer yang diolah

Perhitungan indeks tanggapan responden adalah sebagai berikut :

No. 1 = ((2x1) + (3 x2) + (5 x 3) + (29 x 4) + (61 x 5 )/5

= (2 + 6 + 15 + 116 + 305)/5

= 444/5 = 88,80

Berdasarkan tabel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan responden

terhadap indikator kualitas pelayananadalah tinggi, yaitu bukti fisik dalam pesawat

seperti kenyamanan ruangan pesawat, tempat duduk, fasilitas pendukung seperti toilet

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

dalam pesawat sangat baik dan bersih sehingga penumpang merasa nyaman dalam

menikmati perjalanan. Petugas pelayanan Lion Air juga handal (paham tentang pelayanan

di pesawat yang baik dalam memberikan jasa kepada pelanggan sehingga pelanggan

merasa kebutuhan dan keinginannya terpenuhi. Petugas pelayanan memiliki daya tanggap

(cepatan dan sigap) dalam memberikan pelayanan penumpang sehingga kebutuhan

penumpang dapat terpenuhi dengan baik. Lion Air memberikan jaminan keamanan

penerbangan sampai tujuan sehingga penumpang tidak perlu merasa khawatir atas

keselamatan jiwa dan barang bawaannya. Namun jaminan keamanan yang diberikan t

ersebut dirasa belum cukup untuk memenuhi ekspektasi pelanggan, akibat sering

terjadinya keterlambatan (delay). Disamping itu petugas pelayanan Lion Air memiliki

perhatian kepada semua pelanggan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Hal ini

menunjukkan bahwa petugas pelayanan Lion Air sangat memperhatikan permasalahan

yang dihadapi oleh setiap penumpang dan sesegera mungkin mencarikan jalan keluar.

4.1.3 Tanggapan Responden Tentang Variabel Variabel Promosi (X3)

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai promosi yang dilakukan oleh

manajemen maskapai penerbangan Lion Air, maka diajukan pertanyaan mengenai :

sarana promosi yang digunakan, kualitas iklan yang ditampilkan di televisi, variasi media

iklan yang digunakan, dan stand yang ditampilkan di bandara. Adapun hasil jawaban

responden dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut ini.

Tabel 4.7

Tanggapan Responden Tentang Variabel Promosi (X3)

No.

Jawaban Jumlah

resp

Indeks

Kategori

SS

(5)

S

(4)

N

(3)

TS

(2)

STS

(1)

1. 50 40 4 5 1 100 86,6 Baik

2. 39 38 19 4 0 100 82,40 Baik

3. 30 27 36 6 1 100 75,80 Baik

4. 60 20 12 4 2 100 87,20 Baik

Sumber : data primer yang diolah

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

Perhitungan indeks tanggapan responden adalah sebagai berikut :

No. 1 = ((1x1) + (5 x2) + (4 x 3) + (40 x 4) + (50 x 5 )/5

= (1 + 10 + 12 + 160 + 250)/5

= 433/5 = 86,60

Berdasarkan tabel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan responden

terhadap promosi berada pada kategori tinggi, yaitu sarana promosi yang digunakan oleh

maskapai penerbangan Lion Air menggunakan sarana televisi untuk promosi sehingga

dapat menjangkau konsumen di seluruh wilayah Indonesia. Iklan Lion Air di televisi

memiliki kualitas yang bagus dan membuat Lion Air dikenal oleh masyarakat. Hal ini

menunjukkan bahwa pembuatan iklan dilakukan secara baik dan benar sehingga

konsumen merasa tertarik untuk menggunakan jasa pelayanan Lion Air. Disamping

menggunakan televise sebagai media iklan, Lion Air juga menggunakan sarana media

lain seperti koran/majalah untuk promosi sehingga bisa menjangkau semua kalangan

masyarakat. Stand Lion Air yang ditampilkan di bandara Ahmad Yani Semarang juga

sangat menarik sehingga banyak masyarakat yang merasa tertarik untuk mengunjungi s

tand tersebut.

4.1.4 Variabel Keunggulan Bersaing (Y)

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai keunggulan bersaing maskapai

penerbangan Lion Air, maka diajukan pertanyaan mengenai : keunggulan pelayanan yang

diberikan dibandingkan para pesaing, keinginan merekomendasikan kepada orang lain

untuk menggunakan jasa layanan Lion Air, dan keunggulan pengembangan teknologi

yang dilakukan dibanding pesaing. Adapun hasil jawaban responden dapat dilihat dalam

tabel-tabel berikut ini.

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Tentang Variabel Keunggulan Bersaing (Y)

No.

Jawaban Jumlah

resp

Indeks

Kategori

SS

(5)

S

(4)

N

(3)

TS

(2)

STS

(1)

1. 45 43 10 1 1 100 86,00 Baik

2. 36 47 10 7 0 100 82,40 Baik

3. 55 34 7 4 0 100 88,00 Baik

Sumber : data primer yang diolah

Perhitungan indeks tanggapan responden adalah sebagai berikut :

No. 1 = ((1x1) + (1 x2) + (10 x 3) + (43 x 4) + (45 x 5 )/5

= (1 + 2 + 30 + 172 + 225)/5 = 430/5 = 86

Berdasarkan tabel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan responden

terhadap keunggulan bersaing berada pada kategori tinggi, yaitu keunggulan pelayanan

yang diberikan Lion dibandingkan para pesaing adalah lebih unggul. Hal ini

menunjukkan bahwa manajemen Lion Air selalu berusaha untuk memberikan pelayanan

prima kepada pelanggan. Sebagian besar responden juga berkeinginan untuk

merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan jasa layanan Lion Air. Hal ini

menunjukkan bahwa pelanggan merasa puas setelah menggunakan jasa Lion Air

sehingga berkeinginan untuk mengajak teman, sudara atau keluarga untuk menggunakan

jasa Lion Air. Secara tidak langsung kondisi ini sangat menguntungkan perusahahaan

karena merupakan promosi yang efektif dan efisien. Lion Air juga senantiasa

mengembangkan teknologi agar lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti penggunaan

pesawat terbang yang baru dengan ditunjang oleh teknisi yang berpengalaman. Semua ini

dilakukan adalah untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

4.2 Analisis Kuantitatif

4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk keterkaitan item pertanyaan dalam satu variabel.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus moment pearson. Pengujian

validitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.9

Uji Pengujian Validitas

No. Indikator r hitung

r tabel

Keterangan

1. Rute penerbangan

Indikator 1

Indikator 2

Indikator 3

0,851

0,876

0,861

0,195

Valid

Valid

Valid

2. Kualitas pelayanan

Indikator 1

Indikator 2

Indikator 3

Indikator 4

Indikator 5

0,801

0,820

0,849

0,806

0,941

0,195

Valid

Valid

Valid

3. Promosi

Indikator 1

Indikator 2

Indikator 3

Indikator 4

0,790

0,799

0,639

0,808

0,195

Valid

Valid

Valid

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

5. Keunggulan bersaing

Indikator 1

Indikator 2

Indikator 3

0,783

0,831

0,942

0,195

Valid

Valid

Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel 4.11 dapat diperoleh bahwa semua indikator yang digunakan untuk

mengukur variabel rute penerbangan, kualitas pelayanan, promosi dan keunggulan

bersaing mempunyai r tabel untuk n = 100 yaitu 0,195, sehingga semua indikator

tersebut adalah valid.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan pengujian tentang konsistensi hasil jawaban responden,

apakah konsisten dari waktu ke waktu. Adapun hasil uji reliabilitas antara rute

penerbangan, kualitas pelayanan, promosi dan keunggulan bersaing dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 4.10

Uji Reliabilitas

No.

Indikator

Nilai r

Alpha

Keterangan

1.

2.

3.

4.

Rute penerbangan

Kualitas pelayanan

Promosi

Keunggulan bersaing

0,827

0,894

0,748

0,810

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel antara

rute penerbangan, kualitas pelayanan, promosi, dan keunggulan bersaing ternyata

diperoleh r Alpha hitung lebih besar cronbach alpha sebesar 0,6. Dengan demikian,

maka hasil uji reabilitas terhadap keseluruhan variabel adalah reliabel.

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

a. Normalitas

Normal tidaknya data pada variabel dependen dilakukan dengan melihat grafik

plot normal. Apabila data distribusi normal, maka penyebaran plot akan berada

disepanjang garis 45 o. Dari grafik plot normal (lampiran) dapat diketahui bahwa

penyebaran plot berada di sepanjang garis 45 o sehingga dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi secara normal. Keterangan diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1 : Normalitas

b. Uji Multikolinearitas

Pada dasarnya model persamaan regresi ganda dengan menggunakan dua variabel

bebas atau lebih, hampir selalu terdapat kolinier ganda. Uji multikolinieritas

dimaksudkan untuk mengetahui adanya hubungan yang sempurna antara variabel bebas

dalam model regresi. Apabila terjadi multikolinieritas maka variabel bebas yang

berkolinier dapat dihilangkan.

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinier menurut perhitungan yang

dilakukan dengan program SPSS dapat diketahui dengan berpedoman bahwa nilai

VIF > 10 dan Tolerance < 0,1.

Mengacu pada kedua pendapat di atas maka berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan dapat diperoleh nilai :

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Keunggulan Bersaing

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

Berdasarkan hasil tersebut maka variabel rute penerbangan, kualitas pelayanan,

dan promosi dalam model regresi diatas tidak terjadi hubungan yang sempurna antar

variabel (multikolinieritas) karena VIF < 10 dan Tolerance > 0,1.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila tidak ada kesamaan deviasi standar nilai

variabel dependen pada setiap variabel independen. Deteksi dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik.

Berdasarkan grafik hasil penelitian di atas, deteksi yang ada adalah penyebaran, dan tidak

mempromosipola tertentu, sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas.

Coefficientsa

,590 1,694

,429 2,332

,473 2,113

Rute Penerbangan

Kualitas Pelayanan

Promosi

Model

1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Keunggulan Bersainga.

3210-1-2-3

Regression Studentized Residual

2

1

0

-1

-2

-3

-4

Regr

essi

on S

tand

ardi

zed

Pred

icte

dVa

lue

Dependent Variable: Keunggulan Bersaing

Scatterplot

Gambar 4.2 : Heteroskedastisitas

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

4.2.4 Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan perhitungan regresi berganda antara rute penerbangan (X1), kualitas

pelayanan (X2), promosi (X3) terhadap keunggulan bersaing (Y) dengan dibantu

program SPSS dalam proses penghitungannya dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

Y = 0,246 X1 + 0,397X2 + 0,241 X3

Hasil persamaan regresi berganda tersebut di atas memberikan pengertian bahwa :

b1 (nilai koefisien regresi X1) positif, mempunyai arti bahwa jika rute penerbangan (X1)

semakin beragam, maka keunggulan bersaing akan meningkat.

b2 (nilai koefisien regresi X2) positif, mempunyai arti bahwa jika kualitas pelayanan (X2)

semakin baik, maka keunggulan bersaing akan meningkat.

b3 (nilai koefisien regresi X3 ) positif, mempunyai arti bahwa jika promosi (X3) semakin

menarik, maka keunggulan bersaing akan mengalami peningkatan.

4.2.5 Pengujian Hipotesis

Uji t ini digunakan untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh antara rute

penerbangan (X1), kualitas pelayanan (X2), promosi (X3) terhadap keunggulan bersaing

(Y) secara parsial.

1. Uji Hipotesis antara Variabel rute penerbangan terhadap keunggulan bersaing

Perumusan hipotesis

Ho : 1 ≤ 0, artinya tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara rute penerbangan

(X1) terhadap keunggulan bersaing (Y).

Coefficientsa

2,781 ,864 3,220 ,002

,209 ,071 ,246 2,924 ,004

,219 ,055 ,397 4,020 ,000

,179 ,070 ,241 2,565 ,012

(Constant)

Rute Penerbangan

Kualitas Pelayanan

Promosi

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: Keunggulan Bersainga.

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

Ha : 1 > 0, artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara rute penerbangan

(X1), terhadap keunggulan bersaing (Y).

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung untuk X1 adalah 2,924 dan dengan

menggunakan level significance (taraf signifikan) sebesar 5 % diperoleh t tabel sebesar

1,661 yang berarti bahwa nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 2,924 >

1,661. Signifikasi t =0,004 < 0,05, menandakan bahwa rute penerbangan (X1)

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing (Y).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

hipotesis yang menyatakan dugaan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara

rute penerbangan (X1) terhadap keunggulan bersaing (Y) dapat diterima.

2. Uji Hipotesis antara variabel kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing

Perumusan hipotesis

Ho : 2 ≤ 0, artinya tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara kualitas

pelayanan (X2) terhadap keunggulan bersaing (Y).

Ha : 2 > 0, artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas pelayanan

(X2), terhadap keunggulan bersaing (Y).

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung untuk X2 adalah 4,020 dan dengan

menggunakan level significance (taraf signifikan) sebesar 5 % diperoleh t tabel sebesar

1,661 yang berarti bahwa nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 4,020 >

1,661. Signifikasi t =0,000 < 0,05, menandakan bahwa kualitas pelayanan (X2)

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing (Y).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

hipotesis yang menyatakan dugaan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara

kualitas pelayanan (X2) terhadap keunggulan bersaing (Y) dapat diterima.

3. Uji Hipotesis antara Variabel Promosi terhadap keunggulan bersaing

Perumusan hipotesis

Ho : 3 ≤ 0, artinya tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara promosi (X3)

terhadap keunggulan bersaing (Y).

Ha : 3 > 0, artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara promosi (X3),

terhadap keunggulan bersaing (Y).

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung untuk X3 adalah 2,565 dan dengan

menggunakan level significance (taraf signifikan) sebesar 5 % diperoleh t tabel sebesar

1,661 yang berarti bahwa nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 2,565 >

1,661. Signifikasi t =0,012 < 0,05, menandakan bahwa promosi (X2) mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing (Y). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis yang

menyatakan dugaan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara promosi (X3)

terhadap keunggulan bersaing (Y) dapat diterima.

4.2.6 Uji F (Uji Model)

Uji F digunakan untuk uji fit model atau untuk mengetahui baik/buruknya model.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS diperoleh F hitung

sebesar 47,702 pada level significance (taraf signifikan) sebesar 5 % diperoleh F tabel

sebesar 2,47 sehingga nilai F hitung = 77,846 > dari F tabel = 2,47 atau signifikan

0,000 kurang dari 5%, artinya ada pengaruh antara rute penerbangan, kualitas

pelayanan, promosi, dan ukuran kemasan secara bersama-sama terhadap keunggulan

bersaing sehingga model dalam regesi ini adalah baik.

4.2.7 Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai

Adjusted R Square yaitu sebesar 0,586 yang menunjukkan bahwa antara rute penerbangan

(X1), kualitas pelayanan (X2), promosi (X3) mampu menjelaskan secara bersama-sama

terhadap keunggulan bersaing Lion Air sebesar 58,60%, sedangkan sisanya 41,40%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

4.3 Pembahasan

Rute penerbangan berpengaruh terhadap keunggulan bersaing, hal ini dibuktikan

dengan nilai p value 0,004 < 0,05, koefisien regresi yang bernilai positif dapat diartikan

bahwa apabila rute penerbangan Lion Air semakin luas, maka keunggulan bersaing akan

semakin meningkat. Fenomena ini terjadi karena berdasarkan hasil tanggapan responden

terhadap rute penerbangan berada pada kategori tinggi, yaitu jumlah rute penerbangan

yang dibuka oleh Lion Air adalah banyak untuk seluruh wilayah di Indonesia. Lion Air

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

juga membuka rute penerbangan sesuai dengan kebutuhan pelanggan kebanyakan

sehingga pelanggan tidak mengalami kesulitan apabila menginginkan bepergian dengan

menggunakan pesawat terbang disetiap waktu. Lion Air membuka rute penerbangan yang

jarang dibuka oleh maskapai penerbangan pesaing. Hal ini membuat peluang untuk

mendapatkan penumpang menjadi lebih besar, terutama untuk wilayah Indonesia Timur

yang jarang dibuka oleh penerbangan lain.

Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keunggulan bersaing, hal ini dibuktikan

dengan nilai p value 0,000 < 0,05, koefisien regresi yang bernilai positif dapat diartikan

bahwa apabila kualitas pelayanan Lion Air semakin baik, maka keunggulan bersaing

akan semakin meningkat. Fenomena ini terjadi karena berdasarkan hasil tanggapan

responden terhadap kualitas pelayanan berada pada kategori tinggi, yaitu bukti fisik

dalam pesawat seperti kenyamanan ruangan pesawat, tempat duduk, fasilitas pendukung

seperti toilet dalam pesawat sangat baik dan bersih sehingga penumpang merasa nyaman

dalam menikmati perjalanan. Petugas pelayanan Lion Air juga handal (paham tentang

pelayanan di pesawat yang baik dalam memberikan jasa kepada pelanggan sehingga

pelanggan merasa kebutuhan dan keinginannya terpenuhi. Petugas pelayanan memiliki

daya tanggap (cepatan dan sigap) dalam memberikan pelayanan penumpang sehingga

kebutuhan penumpang dapat terpenuhi dengan baik. Lion Air memberikan jaminan

keamanan penerbangan sampai tujuan sehingga penumpang tidak perlu merasa khawatir

atas keselamatan jiwa dan barang bawaannya. Disamping itu petugas pelayanan Lion Air

memiliki perhatian kepada semua pelanggan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

Hal ini menunjukkan bahwa petugas pelayanan Lion Air sangat memperhatikan

permasalahan yang dihadapi oleh setiap penumpang dan sesegera mungkin mencarikan

jalan keluar

Promosi berpengaruh terhadap keunggulan bersaing, hal ini dibuktikan dengan

nilai p value 0,012 < 0,05, koefisien regresi yang bernilai positif dapat diartikan bahwa

apabila promosi semakin menarik, maka keunggulan bersaing akan semakin meningkat.

Fenomena ini terjadi karena berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap promosi

berada pada kategori tinggi, yaitu sarana promosi yang digunakan oleh maskapai

penerbangan Lion Air menggunakan sarana televisi untuk promosi sehingga dapat

menjangkau konsumen di seluruh wilayah Indonesia. Iklan Lion Air di televisi memiliki

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

kualitas yang bagus dan membuat Lion Air dikenal oleh masyarakat. Hal ini

menunjukkan bahwa pembuatan iklan dilakukan secara baik dan benar sehingga

konsumen merasa tertarik untuk menggunakan jasa pelayanan Lion Air. Disamping

menggunakan televise sebagai media iklan, Lion Air juga menggunakan sarana media

lain seperti koran/majalah untuk promosi sehingga bisa menjangkau semua kalangan

masyarakat. Stand Lion Air yang ditampilkan di bandara Ahmad Yani Semarang juga

cukup menarik sehingga banyak masyarakat yang merasa tertarik untuk mengunjungi

stand tersebut.

5. SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan

sebagai berikut :

1. Rute penerbangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan

bersaing, ini dilihat dari hasil t hitung > t tabel atau signifikasi < 0,05, artinya

apabila rute penerbangan semakin banyak, maka keunggulan bersaing akan

semakin meningkat.

2. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan

bersaing, ini dilihat dari hasil t hitung > t tabel atau signifikasi < 0,05, artinya

apabila kualitas pelayanan semakin baik, maka keunggulan bersaing akan semakin

meningkat.

3. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing, ini

dilihat dari hasil t hitung > t tabel atau signifikasi < 0,05, artinya apabila promosi

semakin menarik, maka keunggulan bersaing akan semakin meningkat.

4. Koefisien determinasi sebesar 0,586 (adjusted R Square), menunjukkan bahwa

rute penerbangan (X1), kualitas pelayanan (X2), promosi (X3) mampu

menjelaskan secara bersama-sama terhadap keunggulan bersaing Lion Air

sebesar 58,60%, sedangkan sisanya 41,40% dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak diteliti.

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

5. Keterlambatan yang sering terjadi pada Lion Air di karenakan kualitas pelayanan

yang kurang baik, yaitu kurangnya jaminan keamanan bahwa para penumpang

akan sampai tujuan dengan selamat dan tepat waktu.

5.1 Saran

Berdasarkan hasil penelitian telah dikemukakan, maka diberikan beberapa saran yaitu :

1. Rute penerbangan lebih banyak, dengan menambah rute-rute yang masih jarang

dilakukan oleh maskapai penerbangan lain, seperti Semarang-Singapura., Semarang-

Denpasar, dll.

2. Pelayanan lebih ditingkatkan, khususnya yang berhubungan dengan keterlambatan

jadwal penerbangan (Delay) serta kemudahan dalam pemesanan tiket contohnya

seperti: pemesanan tiket melalui internet banking dengan bank-bank di Indonesia.

3. Promosi lebih ditingkatkan, khususnya tentang pemberitahuan tentang rute-rute

penerbangan yang ada.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara menghindari keterlambatan

penerbangan, misalnya dengan penambahan armada pesawat sehingga dapat

menyesuaikan dengan banyaknya rute yang ada, serta pembenahan sistem manajemen

Lion Air dalam hal penentuan jadwal penerbangan. Hal ini diharapkan dapat

meminimalisir kemungkinan keterlambatan jadwal penerbangan.

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

DAFTAR PUSTAKA

Anita Jauhari, 2003, Analisis Strategi Perusahaan Penerbangan:Telaah Faktor

Internal dan Eksternal Sebagai Dasar Pemilihan Strategi Operasional,

Scribd.com.

Christianta, B.T. dan Drew, R.D., 1988, Market Percevied Quality: key Strategic

Concept:, Planning Review Journal, Vol 17, Mar/April, 6-15.

Damodar Gujarati, 1999, Ekonometrika Dasar, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Engel, James F., Roger, D. Blackwell dan Paul W. Miniard, 1993, Perilaku

Konsumen, Jakarta : Bina Rupa Aksara.

Fahrizal Arifianto, 2005, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Pembelian Aqua Galon (Studi Kasus Di Perumahan Plamongan Indah

Semarang), Skripsi, Fakultas Ekonomi UNDIP, Semarang

Ferdinand, Agusty, 2006, Metode Penelitian Manajemen, BP UNDIP, Semarang

Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, RPUD

Semarang

Hair, JR., Joseph F., Ralph E. Anderson Ronald, L. Tatham and William C. Black,

1995, Multivariate Data Analysis With Readings, fourth ed, Prentice Hall

International Inc.

Hasan Basri, 2002, Metode Penelitian Untuk Manajemen dan Akuntansi, Bandung :

PT. Eresco.

Hendrar Adhinugroho, 2002, Sistem Informasi Pemasaran Dan Environmental Scaning

Pengaruhnya Terhadap Kualitas Layanan, Keunggulan Bersaing Dan Pertumbuhan

Pelanggan, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. 1 No. 3 Desember 2002

Henry Assael. 1992. Consumer Behavior & Marketing Action. Cincinnati Ohio :

International Thomson Publishing

Husein Umar, 2004, Metode Riset Bisnis, Jakarta: Gramedia.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

Kotler Philip, 1995, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi,

dan Pengendalian, Jakarta : Salemba Empat.

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2003, Metodologi Penelitian Bisnis (Untuk

Akuntansi dan Manajemen), Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE-UGM.

Paul, J.Peter dan Jerry C. Oleson, 2000, Perilaku Konsumen, Jakarta: Binarupa

Aksara.

Permadi,M.F, 1998, Pengembangan Market Performance, Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Indonesia, Vol 13, no 3.

Porter, Michael E., 1985, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan

Mempertahankan Kinerja Unggul, Erlangga, Jakarta

Pramudya. S, 2006, Manajemen Ujung Tanduk, EDSA, Mahkota.

Proctor, R., Kenneth, 1996, Expectations, Performance Evaluatuon, and Consumer

Perception of Quality, Journal of Marketing , Vol. 57, October, 18-34.

Purnama, Nursya’bani dan Setiawan, Hery, 2003, Analisis Pengaruh Sumber-sumber

Keunggulan Bersaing Bidang Pemasaran Terhadap Kinerja Perusahaan

Manufaktur Di Indonesia, Siasat Bisnis No. 8 Vol.2 Desember 2003.

Radiosunu, 1983, Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Analisis, Edisi

Ketiga, Yogyakarta : BPFE.

Rao. Purba, 1996, Measuring Consumer Perception Through Factor Analysis, The

Asian Manager, February-March, p28-32.

Singarimbun,Masri dan Sofyan Effendi, 1995, Metode Penelitian Survei, Jakarta :

LP3ES.

Singgih Santoso, 2000, Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta : Elex Media

Komputindo.

Stanton, William J.,1998, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta : Erlangga.

Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Suharyadi dan Purwanto S.K., 2003, Metode Riset, Jakarta : Rineka Cipta.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN …eprints.undip.ac.id/29298/1/Jurnal.pdf · Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain – pemain swasta

Swastha, Basu, 1987, Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen,

Yogyakarta : Liberty.

Swastha, Basu dan Irwan, 2000, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta :

Liberty.

Terry, F. John, 1986, Asas-asas Manajemen, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Tjiptono, Fandy, 1997, Strategi Pemasaran, Andi Offset : Yogyakarta.

www.kompas.com

www.marketing.com

www.scribd.com

www.swa.co.id