Upload
doannga
View
258
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN
DISTRIBUSI PENDAPATAN DI JAWA TENGAH
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA
STRATA SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM
OLEH:
RYAN HARTADI
NIM. 13810115
PEMBIMBING:
ABDUL QOYUM, S.E.I., M.Sc.Fin
NIP. 1985063 0201503 1 007
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
ii
ABSTRAK
Ketimpangan distribusi pendapatan merupakan salah satu masalah yang
harus ditangani dalam proses pembangunan di provinsi Jawa Tengah. Terjadinya
ketimpangan distribusi pendapatan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
ketimpangan distribusi pendapatan di provinsi Jawa Tengah
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan
berupa crossection 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan time series selama
2011-2015. Data diolah dengan analisis regresi data panel dengan model fixed
effect yang diolah dengan program eviews 9.
Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh variabel berpengaruh secara
simultan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan. Secara parsial variabel
indeks pembangunan manusia (IPM) dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan. Variabel
inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketimpangan distribusi
pendapatan. Sedangkan variabel jumlah penduduk tidak berpengaruh terhadap
ketimpangan distribusi pendapatan.
Kata kunci: Ketimpangan, Jumlah Penduduk, IPM, Pertumbuhan Ekonomi,
Inflasi.
iii
ABSTRACT
The inequality of income distribution is one of the problems that must be
raised in the development process in the province of Central Java. The occurrence
of the inequality of income distribution can be accessed by various factors. This
study aims to determine the factors that influence the inequality of income
distribution in the province of Central Java.
This research is quantitative research. The data used is crossing 35 districts /
cities in Central Java and time series during 2011-2015. The data is processed by
panel data regression analysis with a fixed effect model that is processed with the
program eviews 9.
The results of the study show that all variables simultaneously affect the
inequality of income distribution. Partially, the human development index (HDI)
and economic growth variables have a negative and significant effect on the
inequality of income distribution. Inflation variables have a positive and
significant effect on the inequality of income distribution. While the population
variable does not affect the inequality of income distribution.
Keywords: Inequality, Population, HDI, Economic
iv
v
vi
vii
MOTTO
Niat baik bukanlah sebentuk kebaikan
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk diri saya
sendiri karena telah berhasil melawan godaan rasa
malas, game online dan Internet. Yang mana ketiga
hal tersebut telah menyita bayak waktu saya dalam
mengerjakan skripsi.
ix
KATA PENGANTAR
Terucap syukur yang tiada tara, alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, kepada
Allah SWT atas limpahan nikmatnya berupa Iman, Islam, kesehatan serta
kesempatan kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas akhir
ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam penyusun haturkan kepada
nabiyullah fi akhiri zaman, Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan kita semua
menjadi umat akhir zaman yang mendapatkan syafa’at darinya di yaumul akhir
nanti.
Penelitian ini merupakan tugas akhir penyusun untuk menyelesaikan studi
strata satu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Sejak awal sampai selesai penyusunan ini tentu tidak terlepas dari
hambatan dan rintangan yang membuat semangat penyusun berfluktuasi. Namun,
berkat berbagai pihak yang senantiasa memberikan dukungan, motivasi serta do’a,
penyusun dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.
Dalam hal ini banyak sekali pihak yang membantu penyusun. Penyusun
mengucapkan beribu terima kasih, namun disebabkan keterbatasan dalam
ketentuan penyusunan tugas akhir ini, penyusun tidak mampu menyebutkan satu
persatu secara rinci. Adapun pihak-pihak tersebut antara lain adalah:
1. Bapak Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. Selaku Rektor UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, M.Ag. Selaku dekan fakultas
ekonomi dan bisnis islam beserta jajarannya
3. Ibu Dr. Sunaryati, S.E., M.Si. sebagai Kaprodi Ekonomi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam beserta jajarannya.
x
4. Bapak Abdul Qoyum, S.E.I., M.Sc.Fin. Sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak member arahan, masukan, kritik, saran, dan motivasi
dalam menyempurnakan tugas akhir ini.
5. Kepala Badan pusat statistik (BPS) pusat serta Jawa Tengah yang telah
membentu penyusun dalam melengkapi data-data yang dibutuhkan dalam
tugas akhir ini.
6. Seluruh teman-teman Ekonomi Syariah angkatan 2013 yang telah berjuang
bersama menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
7. Untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan barakah atas kebaikan dan jasa-jasa
mereka dengan rahmat dan kebaikan yang terbaik dari-Nya. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya. Aamiin.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ......................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................... v
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR ISI .................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxi
ABSTRAK ....................................................................................................... xxii
ABSTRACT ....................................................................................................... xxiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................ 8
C. Tujuan dan manfaat penelitian ............................................................ 8
D. Batasan masalah .................................................................................. 9
E. Sistematika pembahasan ..................................................................... 9
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 11
A. Landasan teori ..................................................................................... 11
1. Ketimpangan distribusi pendapatan ......................................... 11
2. Ketimpangan distribusi pendapatan dalam islam ..................... 12
3. Koefisien gini ........................................................................... 14
4. Kurva Lorenz ........................................................................... 14
5. Jumlah Penduduk ..................................................................... 16
6. Indeks pembangunan manusia ................................................. 17
7. Pertumbuhan ekonomi ............................................................. 18
8. Pertumbuhan dalam persepektif islam ..................................... 20
9. Inflasi........................................................................................ 21
B. Telaah pustaka ...................................................................................... 22
C. Kerangka pemikiran ............................................................................. 28
D. Pengembangan hipotesis ...................................................................... 28
1. Hubungan Jumlah Penduduk dengan Ketimpangan Distribusi
Pendapatan. ............................................................................... 29
2. Hubungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan
Ketimpangan Distribusi Pendapatan ........................................ 30
3. Hubungan Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) dengan
Ketimpangan Distribusi Pendapatan ........................................ 31
4. Hubungan Inflasi dengan Ketimpangan Distribusi
Pendapatan ................................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 33
A. Jenis penelitian ..................................................................................... 33
xiii
B. Sumber data .......................................................................................... 33
C. Definisi operasional variabel ............................................................... 34
1. Variabel bebas (independent variable) .................................... 34
2. Variabel terikat (dependent variabel) ...................................... 36
D. Metode analisis..................................................................................... 37
1. Metode Fixed effect model ....................................................... 37
2. Metode Random effect model ................................................... 38
E. Pengujian pemilihan model .................................................................. 39
1. Uji Chow .................................................................................. 39
2. Uji Hausman ............................................................................ 40
F. Uji statistik ........................................................................................... 40
1. Uji F ......................................................................................... 40
2. Uji T ......................................................................................... 41
3. Uji 𝑅2 ....................................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 42
A. Kondisi wilayah .................................................................................... 42
1. Kondisi kependudukan ............................................................. 42
2. Kondisi pertumbuhan ekonomi ................................................ 43
3. Kondisi pembangunan manusia................................................ 44
4. Kondisi inflasi .......................................................................... 45
5. Kondisi ketimpangan distribusi pendapatan ............................ 46
B. Analisis data penelitian ........................................................................ 47
1. Uji kesesuaian model ................................................................ 47
a. Uji Chow ................................................................... 47
xiv
b. Uji Hausman ............................................................. 48
2. Hasil analisis data panel dengan Fixed effect model ................ 49
C. Pengujian hipotesis ............................................................................... 51
1. Uji F .......................................................................................... 51
2. Uji T ......................................................................................... 52
3. Koefien determinan (R²) ........................................................... 53
D. Pembahasan .......................................................................................... 54
1. Pengaruh Jumlah penduduk terhadap ketimpangandistribusi
pendapatan ................................................................................ 55
2. Pengaruh Indeks pembangunan manusia terhadap
ketimpangan distribusi pendapatan .......................................... 56
3. Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap ketimpangan
distribusi pendapatan ................................................................ 58
4. Pengaruh inflasi terhadap ketimpangan distribusi
pendapatan ................................................................................ 60
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 63
A. Kesimpulan .......................................................................................... 63
B. Saran ..................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 66
LAMPIRAN ..................................................................................................... 69
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Indeks gini di Jawa dan Indonesia 2011-2015 ..................................2
Tabel 1.2 Data PDRB perkapita dan laju pertumbuhan PDRB perkapita
AHDK 2010 ......................................................................................7
Tabel 4.1 Hasil Uji Chow................................................................................48
Tabel 4.2 Hasil Uji Hausman ..........................................................................48
Tabel 4.3 Hasil Regresi Data Panel dengan Pendekatan Fixed Effect ............49
Tabel 4.4 Hasil Regresi Data Panel dengan Pendekatan Fixed Effect ............53
Tabel 4.5 Data Jumlah Penduduk, Tingkat Pengngguran Terbuka, Indeks Gini
Dan Jumlah Pekerja di Jawa Tengah 2011-2015............................55
Tabel 4.6 Distribusi PDRB Seri 2010 Menurut Lapangan Usaha (Persen) ....60
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kurva Lorenz...............................................................................15
Gambar 2.2 Keragka pemikiran ......................................................................28
Gambar 4.1 Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jeniskelamin
provinsi Jawa Tengah 2015 .......................................................43
Gambar 4.2 Pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah 2011-2015 ......44
Gambar 4.3 Indeks pembangunan manusia Provinsi Jawa Tengah tahun
2011-2015 ..................................................................................45
Gambar 4.4 Tingkat inflasi provinsi jawa tengah tahun 2011-2015 ...............46
Gambar 4.5 Indeks gini Provinsi Jawa Tengah dan Indonesia 2011-2015 .....47
Gambar 4.6 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Jawa Tengah
2011-2015 ..................................................................................57
Gambar 4.7 PDRB ADHK 2010 Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2015 ...59
Gambar 4.8 Tingkat Inflasi Jawa Tengah Tahun 2011-2015 ..........................61
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan yang sering terjadi di negara sedang berkembang (NSB)
termasuk Indonesia adalah kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam
distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat yang berpendapatan tinggi dan
masyarakat yang berpendapatan rendah, serta tingkat kemiskinan atau jumlah
orang yang berada dibawah garis kemiskinan (poverty line) (Putri 2015).
Ketimpangan distribusi pendapatan merupakan permasalahan ekonomi yang
terjadi di seluruh negara baik itu negara miskin, negara sedang berkembang,
maupun negara maju, yang membedakannya hanya besaran dari tingkat
ketimpangannya.
Ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia termasuk dalam kategori
ketimpangan sedang. Dalam tabel 1.1 dapat di lihat bahwa nilai ketimpangan di
Indonesia yang ditunjukan oleh indeks gini yakni pada kurun waktu 2011 sampai
2015 memiliki rata-rata sebesar 0,41. Nilai indeks gini yang stagnan dari tahun
2011-2015 mengindikasikan bahwa masalah ketimpangan distribusi pendapatan di
Indonesia masih belum teratasi.
Pulau Jawa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pemerintahan tidak
terlepas dari masalah kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan. Pada
tabel dibawah dapat dilihat bahwa daerah-daerah di pulau Jawa memiliki tingkat
ketimpangan yang cukup tinggi yakni rata-rata 0.41 pada tahun 2015. Berdasar
data yang diperoleh dari website badan pudat statistik provinsi Jawa Tengah,
tingkat ketimpangan provinsi Jawa Tengah yang diukur dengan rasio gini pada
2
tahun 2015 sebesar 0,38 dimana tidak mengalami kenaikan maupun penurunan
dari tahun 2014 sebesar 0,38 dan dilihat dari nilai indeks gini tahun-tahun
sebelumnya yakni 2011 sebesar 0,38 kemudian 2012 sebesar 0,38 dan 2013
sebesar 0,39. Hal ini dapat diartikan bahwa program pengentasan ketimpangan
distribusi pendapatan di Jawa Tengah belum berjalan dengan baik.
Tabel 1.1 Indeks Gini di Pulau Jawa dan Nasional Tahun 2011-2015
Provinsi 2011 2012 2013 2014 2015
DKI Jakarta 0,44 0,42 0,43 0,43 0,43
Jawa Barat 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41
Jawa Tengah 0,38 0.38 0,39 0,38 0,38
DI Yogyakarta 0,40 0,43 0,44 0,42 0,43
Jawa Timur 0,37 0,36 0,36 0,37 0,42
Banten 0,4 0,39 0,4 0,4 0,4
Indonesia 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41
Sumber: Data olahan BPS 2017
Tabel di atas menjelaskan mengenai tingkat ketimpangan di pulau Jawa
yang diukur dengan rasio gini. Perbandingan tingkat rasio gini dari 2011 dan
2015 penurunan rasio gini hanya terjadi di provinsi DKI Jakarta penurunan
ketimpangan di provinsi tersebut sebesar 0,01. Sedangkan provinsi Jawa Barat,
Jawa Tengah dan Banten tingkat ketimpangannya stagnan tidak mengalami
kenaikan maupun penurunan. Peningkatan tingkat ketimpangan terjadi di provinsi
Jawa Timur yang naik sebesar 0,05 dan Yogyakarta naik sebesar 0,03 . untuk
tingkat ketimpangan nasional mengalami stagnan dengan indeks gini 0,41.
Salah satu cara dalam meningkatkan distribusi pendapatan adalah dengan
adanya pelaksanaan pembangunan ekonomi, Suryono (2000: 5) menyatakan
3
bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan
pendapatan perkapita penduduk atau suatu masyarakat meningkat dalam jangka
penjang. Oleh karena itu perlu adanya pelaksanaan pembangunan ekonomi secara
berkelanjutan dan dilakukan dengan baik, sebab dengan pelaksanaan
pembangunan ekonomi, akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
distribusi pendapatan bagi masyarakat.
Pembangunan ekonomi suatu sektor dapat diukur melalui Produk Domestik
Bruton (PDB) yang dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat..
Menurut Todaro (2006: 231) tujuan utama dari pembangunan ekonomi selain
menciptakan pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya juga harus menghapus dan
mengurangi tingkat kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan tingkat
pengangguran. Namun masalahnya bukan hanya bagaimana menumbuhkan PDB ,
tetapi juga siapa yang akan menumbuhkan PDB, sejumlah besar masyarakat yang
ada dalam sebuah negara atau hanya sebagian kecil orang. Jika yang
menumbuhkan hanya orang-orang kaya yang berjumlah sedikit, maka manfaat
pertunbuhan PDB hanya akan dinikmati oleh mereka saja, sehingga kemiskinan
dan ketimpangan distribusi pendapatan akan semakin parah dan sebaliknya.
Ketimpangan pendapatan dapat terjadi karena banyak faktor. Menurut
penelitian Syilviarani (2017) menyimpulkan bahwa secara serempak variabel
Inflasi, IPM, PDRB, Tingkat Pengangguran, UMR berpengaruh terhadap
ketimpangan distribusi pendapatan di Pulau Jawa tahun 2010-2015. Sedangkan
penelitian dari Adipuryati (2015) menyimpulkan bahwa jumlah penduduk yang
bekerja dan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
4
ketimpangan distribusi pendapatan. Sementara itu, jumlah penduduk yang bekerja
dan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan distribusi
pendapatan
Penelitian Lestari (2016) menunjukkan variabel Pertumbuhan ekonomi,
inflasi, dan variabel jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ketimpangan pendapatan. Penelitian Ahmad Pauzi (2016) menemukan bahwa
ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
sedangkan penanaman modal asing tidak signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ketimpangan distribusi pendapatan. Sementara itu, pengaruh langsung ekspor
terhadap ketimpangan distibusi pendapatan berpegaruh negatif dan signifikan,
sedangkan pengaruh langsung penanaman modal asing terhadap ketimpangan
distribusi pendapatan tidak berpengaruh signifikan, dan pertumbuhan ekonomi
merupakan variabel mediasi dalam pengaruh tidak langsung ekspor dan
penanaman modal asing terhadap ketimpangan distribusi pendapatan.
Penelitian Putri (2015) menemukan bahwa variabel derajat otonomi fiskal
daerah, rasio pajak dan investasi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Variabel pertumbuhan ekonomi, produktivitas tenaga kerja,
investasi dan IPM mempengaruhi ketimpangan pendapatan di Indonesia secara
signifikan. Sedangkan penelitian Pradnyadewi (2015) menyatakan bahwa terdapat
pengaruh langsung dan signifikan IPM terhadap pertumbuhan ekonomi. Biaya
infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh langsung dan
signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan. IPM dan investasi tidak
memiliki pengaruh langsung dan signifikan terhadap ketimpangan distribusi
5
pendapatan. Pertumbuhan ekonomi sebagai variabel intervening yang
mempengaruhi IPM dan biaya infrastruktur secara tidak langsung terhadap
ketimpangan distribusi pendapatan.
Penelitian Arifanto (2013) menyimpulkan pengaruh pertumbuhan ekonomi
terhadap distribusi pendapatan adalah positif dan signifikan, dan hal ini tidak
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kusnetz. Faktor penyebabnya adalah
rendahnya tingkat pendidikan, teknologi, dan faktor institusional yang masih
buruk. Penelitian Damawati (2016) hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengeluaran pemerintah dan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kesempatan kerja. Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Kesempatan kerja berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Investasi berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan tehadap ketimpangan pendapatan kabupaten/kota di provinsi Bali.
Pengeluaran pemerintah, kesempatan kerja, dan pertumbuhan ekonomi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan
kabupaten/kota di provinsi Bali. Pengeluaran pemerintah dan investasi secara
tidak langsung berpengaruh positif terhadap ketimpangan pendapatan melalui
kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di provinsi Bali.
Dari hasil penelitian yang dipaparkan di atas, peneliti mengambil 4 variabel
yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu: Pertama jumlah penduduk,
perkembangan jumlah penduduk dapat menjadi faktor pendorong maupun
penghambat pembangunan suatu negara. Namun, kebanyakan kasus di negara
sedang berkambang jumlah penduduk yang besar menyebabkan masalah dalam
pembangunan seperti masalah kemiskinan, pengangguran yang meningkat,
6
ketimpangan, kualitas hidup rendah, dan pendidikan yang rendah (Sukirno, 2007:
99). Kedua indeks pembangunan manusia (IPM), kualitas sumberdaya manusia
menjadi faktor penyebab terjadinya masalah-masalah dalam ekonomi seperti
kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, tingkat kematian (Arsyad, 2010: 31).
Ketiga pertumbuhan ekonomi, keyakinan mengenai efek menetes ke bawah
(trickle down effect) telah menjadi tujuan dari kebijakan pembangunan ekonomi
suatu negara (Amalia, 2007:38). Dengan keyakinan tersebut negara akan
mengupayakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Karena
dengan tingginya pertumbuhan ekonomi diharapkan mempunyai pengaruh
terhadap pendapatan masyarakat sehingga menjadi lebih merata dan dapat
memperluas kesempatan kerja. Keempat inflasi, terjadi bila jumlah uang yang
beredar dalam sebuah perekonomian melebihi output aktualnya. Hal ini
mengakibatkan orang akan memiliki banyak uang untuk dibelanjakan, namun
kuantitas produk yang tersedia untuk dibeli tetap. Hal tersebut mengakibatkan
harga naik dan kemudian tingginya harga akan menghapus jumlah kenaikan uang
yang beredar dalam ekonomi sehingga daya beli merosot.
Provinsi Jawa Tengah terdiri dari 35 kabupaten/kota dan merupakan
provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak ketiga di pulau jawa, yakni dengan
jumlah penduduk menurut data BPS 2015 sebanyak 33.753.023 jiwa. Dengan
jumlah penduduk yang banyak masalah ketimpangan distribusi pendapatan
menjadi persoalan yang perlu ditangani. Untuk mengukur kemajuan ekonomi di
provinsi Jawa Tengah salah satu indikator yang digunakan adalah pendapatan
perkapita, yang secara agregat dapat menjelaskan tentang tingkat ekonomi yang
dicapai daerah tersebut (Widianarko, 2013).
7
Tabel 1.2 Data PDRB Perkapita dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010
Provinsi
PDRB perkapita (ribuan) PDRB (jutaan)
2015 2016 2015 2016
DKI Jakarta 142.892,19 149.779,37 1.454.345.823 1.539.376.654
Jawa Barat 25.842,32 26.921,97 1.207.083.406 1.275.546.477
JawaTengah 23.887,37 24.967,85 806.775.362 849.383.564
Yogyakarta 22.688,35 23.566,25 83.474.441 87.687.926
Jawa Timur 34.272,29 35.962,40 1.331.394.992 1.405.236.111
Banten 30.799,59 31.761,92 368.216,546 387.595,365
Sumber; Data olahan BPS 2017
Dari tabel 1.2 yang diambil dari BPS di atas dapat dilihat bahwa nilai
PDRB perkapita provinsi Jawa Tengah berada di posisi 5 dari 6 provinsi di pulau
Jawa. Sedangkan untuk nilai PDRB, Jawa Tengah berada di posisi 4 dengan
jumlah PDRB sebesar 849.383.564 dan PDRB perkapita sebesar 24.967,85. Pada
tahun yang sama provinsi Banten dengan nilai PDRB sebesar 387.595.365 namun
memiliki nilai PDRB perkapita lebih besar dari provinsi Jawa Tengah yakni
sebesar 31.761,92 sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk Jawa
Tengah yang besar tidak diimbangi dengan pendapatan daerah yang besar
sehingga pendapatan perkapita penduduk Jawa Tengah lebih kecil dari pendapatan
perkapita penduduk Banten. Masalah dalam ketimpangan timbul apabila
ketimpangan semakin besar (widianarko, 2013). Ketimpangan yang meningkat
setiap tahunnya dapat menimbulkan konflik dan ketidak stabilan perekonomian
suatu daerah. Berdasarkan permasalahan dan hasil penelitian yang telah di
paparkan sebelumnya penelitian ini mengambil judul "Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Ketimpangan Distibusi Pendapatan di Jawa Tengah".
8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka diindentifikasikan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah jumlah penduduk berpengaruh terhadap ketimpangan distribusi
pendapatan di provinsi Jawa Tengah.
2. Apakah IPM berpengaruh terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di
provinsi Jawa Tengah.
3. Apakan pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap ketimpangan
distribusi pendapatan di provinsi Jawa Tengah.
4. Apakah inflasi berpengaruh terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di
provinsi Jawa Tengah.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang di atas adalah
sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh faktor jumlah penduduk terhadap ketimpangan
distribusi pendapatan yang terjadi di Jawa Tengah.
2. Menganalisis pengaruh faktor IPM terhadap ketimpangan distribusi
pendapatan yang terjadi di Jawa Tengah.
3. Menganalisis pengaruh faktor pertumbuhan ekonomi terhadap
ketimpangan distribusi pendapatan yang terjadi di Jawa Tengah.
4. Menganalisis pengaruh faktor inflasi terhadap ketimpangan distribusi
pendapatan yang terjadi di Jawa Tengah..
Adapun hasil dari penelitian ini diharap mampu memberikan gambaran dan
manfaat sebagai berikut:
9
1. Manfaat bagi peneliti, Sebagai tambahan wawasan pengetahuan
terhadap teori yang diperoleh peneliti dengan fenomena ekonomi yang
ada.
2. Manfaat untuk pemerintah, Sebagai sumbangan informasi terhadap
pengambilan kebijakan terkait dengan strategi pengentasan
ketimpangan distibusi pendapatan.
3. Manfaat untuk akademisi, Sebagai pengembangan pengetahuan
ekonomi regional berkaitan dengan ketimpangan distribusi
pendapatan.
D. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya berfokus pada ketimpangan distribusi pendapatan yang
terjadi di Jawa Tengah tahun 2011-2015. Dengah variabel dependen ketimpangan
distribusi pendapatan, sedangkan variable independen yaitu jumlah penduduk,
indeks pembangunan manusia, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya
variabel tersebut dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan
model data panel.
E. Sistematika Pembahasan
Dalam laporan penelitian ini, sistematika penulisan terdiri atas lima bab,
masing-masing uraian yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai brikut:
Bab I pendahuluan, merupakan acuan dalam proses penelitian yang
dilakukan. Bab ini terdiri dari empat sub bab yaitu latar belakang yang
menguraikan isu-isu ketimpangan distribusi pendapatan di Jawa Tengah.
Selanjutnya rumusan masalah sebagai inti permasalahan yang dicarikan
penyelesaianya melalui penelitian ini dan dilanjutkan dengan tujuan dan manfaaat
10
penelitian untuk mengetahui urgensi penelitian ini. Bab ini diakhiri dengan
sistematika pembahasan untk mengetahui arah penelitian.
Bab II landasan teori berisi tentang teori, telaah pustaka untuk
mengetahuiposisi penelitian, pengembangan hipotesis, dan kerangka pemikiran
supaya mengetahui batasan dalam penelitian.
Bab III metode penelitian, bersikan deskripsi bagaimana penelitian
dilaksanakan secara operasional yang menguraikan variable penelitian, definisi
operasional, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode
analisis.
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, pada pemulaan digambarkan
secara singkat keadaan geografis, demografis, perekonomian provinsi Jawa
Tengah. Kemudian,dilanjutkan tentang hasil analisis penelitian dan pembahasan
dari pengolahan data. Hasil penelitian adalah jawaban atas seluruh pertanyaan
penelitian yang telah disebutkan di bab l yang nantinya hasil penelitian akan
dijabarkan secara teori dalam pembahasan.
Bab V Penutup, bab ini bersikan kesimpulan yang merupakan jawaban akhir
dari rumusan permasalahan dalam penelitian ini, bab ini juga menyampaikan
keterbatasan dan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan
penelitian ini. Saran atau implikasi penelitian yang dapat diturunkan berdasarkan
temuan utama penelitian ini.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
ketimpangan distribusi pendapatan di provinsi jawa tengah tahun 2011-
2015, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan secara simultan (Uji F) membuktikan
bahwa variabel pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, indeks
pembangunan manusia dan inflasi secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel ketimpangan distribusi
pendapatan di jawa tengah. Hal ini dapat dilihat dari nilai
probabilitas F-statistik sebesar 0.000000 yang berarti nilai tersebut
lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05.
2. Penelitian yang dilakukan secara parsial (Uji T) menunjukan bahwa
variabel IPM, pertumbuhan ekonomi,dan inflasi berpengaruh dan
signifikan. Sedangkan variabel jumlah penduduk tidak berpengaruh
terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di provinsi jawa
tengah.
3. Jumlah penduduk yang ditunjukan oleh variabel JP tidak
berpengaruh terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di
provinsi Jawa Tengah . Hal ini dikarenakan besarnya jumlah
penduduk provinsi Jawa Tengah masih di imbangi dengan besarnya
jumlah penduduk yang bekerja.
64
4. Kualitas sumberdaya manusia yang ditunjukan dengan variabel
IPM berpengaruh negative dan signifikan terhadap ketimpangan
distribusi pendapatan di provinsi Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan
peningkatan pada tingkat harapan hidup, pendididkan, dan
pengeluaran perkapita.
5. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang ditunjukan dengan variabel PE
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketimpangan distribusi
pendapatan di provinsi Jawa Tengah. Ini dikarenakan pergeseran
sektor lapangan usaha masyarakat dari agraria ke bidang
perindustrian, jasa, dan pertambangan. Pergeseran lapangan usaha
ke bidang perindustrian, jasa, dan pertambangan menyebabkan
kenaikan tingkat upah individu.
6. Inflasi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap
ketimpangan distribusi pendapatan di provinsi jawa tengah dengan
nilai koefisien sebesar 0.002067. inflasi tertinggi terjadi pada tahun
2013 yang disebabkan oleh enam kelompok pengeluaran mengalami
inflasi, yakni bahan makanan, makanan jadi, kesehatan, litrik dan
air, transportasi, perumahan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka saran hasil penelitian
sebagai berikut:
1. Ketimpangan distribusi pendapatan di provinsi jawa tengah
termasuk dalam kategori sedang, perlu adanya kebijakan ekonomi
maupun non ekonomi yang saling mendukung agar ketimpangan
65
distribusi pendapatan dapat membaik sehingga distribusi
pendapatan dapat lebih merata.
2. Tiga dari empat variabel bebas menunjukan pengaruh yang
signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan. hal ini
dapat dijadikan acuan untuk mengambil kebijakan yang akan
dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Adipuryati, Ni Luh Putu Yuni. Sudibia, I Ketut. 2015. "Analisispengaruh jumlah
penduduk yang bekerja dan investasi terhadap ketimpangan distribusi
pendapatan melalui pertumbuhan ekonomi kabupaten/ kota di provinsi bali".
jurnal universitas udayana Vol. XI No. 1 . 20 – 28.
Akai, Nobuo. Sakata, Masayo. 2015. "Fiscal Decentralization, Commitment and
Regional Inequality. Evience from State-level Cross-sectional Data for the
United States". CIRJE-F-315.
Almizan. 2016. Jurnal Kajian Ekonomi Islam. Jurnal IAIN Imam Bonjol. Volume
1, Nomor 2.
Amalia, Lia. 2007. Ekonomi Pembangunan.Yogyakarta. GrahaIlmu.
Arifanto, Wildan. Setiyono, Imam. 2013. "Pengaruh pertumbuhan ekonomi
terhadap distribusi pendapatan di Indonesia". Jurrnal Pendidikan Ekonomi
(JUPE) | Vol 1, No 3.
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta. STIM YKPN.
Boediono. 1992. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta. BPFE.
BPS. 2013. Indeks harga konsumen dan inflasi Jawa Tengah.
https://jateng.bps.go.id/. Diakses tanggal 04 Agustus 2018. Pukul 11:00.
BPS. 2016 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2015.
https://jateng.bps.go.id/. Diakses tanggal 18 September 2017. Pukul 09:30.
BPS. 2016. Gini Ratio Menurut Provinsi Tahun 1996, 1999, 2002, 2005, 2007-
2016. https://jateng.bps.go.id/. Diakses tanggal 06 April 2017. Pukul 09:00.
BPS. 2016. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran (2010=100),
2010-2015 (Miliar Rupiah). https://jateng.bps.go.id/. Diakses tanggal 06
April 2017. Pukul 09:00.
BPS. 2016. Provinsi Jawa Tengah Dalam angak 2016. https://jateng.bps.go.id/.
Diakses tanggal 15 Maret 2017. Pukul 11:30.
BPS. 2016. Statistik sosial dan kependudukan Jawa Tengah hasil susenas 2016.
https://jateng.bps.go.id/. Diakses tanggal 02 Juni 2017. Pukul 09:00.
BPS. 2016. Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk indonesia september.
https://jateng.bps.go.id/. Diakses tanggal 22 Maret 2017. Pukul 11:00.
Chaudhry, M Sharif. 2012. Sistem Ekonomi Islam: Prinsip Dasar. Jakarta.
Kencana.
Chapra, M Umar. 2000. Islam dan pembangunan ekonomi. Jakarta. Gema Insani.
Danawati, Sri. Badesa, I K.G. utama, Made suryana. 2016. " Pengaruh
pengeluaran pemerintah dan investasi terhadap kesempatan kerja,
pertumbuhan ekonomi serta ketimpangan pendapatan kabupaten/kota di
provinsi bali". E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.7
(2016). 2123-2160.
Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta. Andi.
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta. Erlangga.
Estudillo, Jonna P. 1997. Income Inequality In The Philippines, 1961–91. Journal
The Developing Economies, XXXV-1.
Griffin, Ricky W. Ebert, Ronald J. 2007. Bisnis. Jakarta. Erlangga.
Gujarati, Damudar N. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta. Erlangga.
Kuncoro, Mudrajad. 2000. Ekonomi Pembangunan.Teori, Masalah, dan
Kebijakan. Yogyakarta. UPP AMP YKPN
lestari, Susi. 2016. "Faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan pendapatan
di jawa timur tahun 2008-2012". skripsi s-1 Universitas Negeri Jember.
Nopirin. 2014. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Yogyakarta. BPFE.
Pauzi, Ahma. Budiana, Dewa Nyoman. 2016. "Faktor-faktor yang mempengaruhi
secara langsung maupun tidak langsung ketimpangan distribusi pendapatan
provinsi bali". E-Jurnal EP Unud 5 [6].668-691.
Pradnyadewi, Diah. purbadharmaja, ida bagus putu. 2015. "Pengaruh ipm, biaya
infrastruktur, investasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap ketimpangan
distribusi pendapatan di provinsi bali". Vol. 6, No. 2, Februari 2016 (pp. 115
- 285).
Putri, Yosi eka. Amar, Syamsul, dan Aimon, Hasdi. 2015. "Analisis factor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan di
indonsia". E-Jurnal UNP Vol 3, No 6.
Rahmawati, Anita. 2013. "distribusi dalam ekonomi islam ( upaya pemerataan
kesejahteraan melalui keadilan distributif)". STAIN Kudus. Volume 1,
No.1.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode penelitian kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta. Graha Ilmu.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R&D). Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.
Alfabeta.
Sukirno, Sadono 2013. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta. Rajawali Pers.
Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan. Proses, Masalah, dan Dasar
Kebijakan. Jakarta. Kencana
Susanto, Aris Budi. Rachmawati, Lucky. 2013. "Pengaruh indeks pembangunan
manusia (ipm) dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten
lamongan". Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Pendidikan Ekonomi
(JUPE) VOL 1 No 3 (2013).
Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi. Jakarta. Bumi aksara
Todaro,Michael P. Smith, Stephen C. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jakarta.
Erlangga.
Triastanto, Fafan. 2015."faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan distribusi
pendapatan kabupaten/kota di provinsi jawa timur tahun2001-2012". skripsi
s-1 Universitas jember.
Yuwono, Prapto. 2005. Pengantar Ekonometri. Yogyakarta. Andi