Upload
amir-arif
View
1.026
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBELANJA
DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN NO 85JOMBANG
Skripsi
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
dalam memperoleh gelar Strata Satu
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Amir Arifudin Wahab
NIM 062.009
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2010
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBELANJA
DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN NO 85 JOMBANG
Oleh
Amir Arifudin WahabNIM 062.009
Telah disetujui pada tanggal........................
Pembimbing
Dra. Nanik sri setyani. M. si
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBELANJA
DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN NO 85 JOMBANG
Yang telah dipersiapkan dan disusun oleh
Amir Arifudin WahabNIM 062.009
Dewan Penguji
Nama Tanda Tangan
Penguji I : Dra. Nanik Sri Setyani. M.Si ................................................
Penguji II : Dr. Munawaroh, M.Kes ................................................
Mengetahui Mengesahkan
Ketua prodi studi ekonomi Ketua pusat penelitian
Dr. Munawaroh , M. Kes Dr. Heny Sulistyowati,
M.Hum
MOTTO
Bahagialah orang yang diberi Tuhan
dengan kesibukan-kesibukan yang padat, karena
keberadaan kesibukan itu membuat hari-hari kita menjadi penuh makna
Kesuksesan lebih diukur dari rintangan
Yang berhasil diatasi seseorang saat berusaha untuk
suksesDaripada dari posisi yang telah
diraihnya dalam kehidupan
Saya menganggap orang yang bisa mengatasi keinginannya
Lebih berani daripada orang yang bisa menaklukkan
musuhnyaKarena kemenangan yang
paling sulit diraihAdalah kemenangan atas diri
sendiri
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sripsi ini kupersembahkan untuk:
Ibu dan almarhum ayah tercinta yang selama ini telah
merawat saya dengan sebaik-baiknya sehingga menjadi
orang yang berguna, khususnya almarhum ayah mungkin
selama hidupnya saya sering menentang keinginannya
saya minta maaf karena saat menjelang dipanggilnya
Allah SWT, saya tidak sempat minta maaf. Saya hanya
bisa mengucapkan terimakasih terhadap kedua orang tua
saya kasih sayangnya tak akan terputus selama akhir
hayat seperti sepanjang jalan
Buat kakak-kakak saya yang telah yang menyayangi saya
Buat semua keluarga besar saya yang sudah mendukung
saya selama ini
Buat temen-temen STKIP jangan lah lupakan masa-masa
kebersamaan, dimana waktu tersebut sangat
menyenangkan dan tak akan terlupakan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ’alamin peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala karunia yang telah diberikan, sehingga peneliti bisa menyelesaikan
skripsi dengan judul ” Faktor-faktor pertimbangan konsumen dalam pengambilan
keputusan berbelanja di toko pogo jl. pahlawan no 85 jombang” sebaik-baiknya.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
persyaratan agar memperoleh gelar sarjana pendidikan (S1) jurusan pendidikan
Ekonomi Koperasi STKIP PGRI Jombang. Meskipun peneliti mengalami banyak
kesulitan dan hambatan tetapi banyak sekali pihak-pihak yang turut membantu
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa
ada bantuan dari semua pihak, baik pihak langsung maupun pihak tidak langsung.
Tidak lupa peneliti sampaik ucapan terima kasih yang sebesa-besarnya kepada :
1. Winardi, SH, M.Hum, selaku ketua STKIP PGRI Jombang
2. Dra. Heny Sulistyowati, M.Hum, selaku ketua Puslit STKIP PGRI
Jombang
3. Dr. Munawaroh, M. Kes, selaku ketua prodi pendidikan ekonomi
4. Dra. Nanik Sri Setyani, M.Si, selaku Dosen pembimbing
5. Semua dosen ekonomi yang telah memberikan ilmunya selama saya kuliah
di STKIP PGRI Jombang.
6. Bapak Ir. H. Tiamoen, selaku pemilik toko POGO di Jombang yang telah
memberikan ijin saya untuk melakukan observasi.
7. Teman-tamanku yang telah memberi semangat dalam segala hal
khususnya rizal yang telah membantu saya kalau ada kesulitan selama
saya kuliah di STKIP dan aji, fraya yang telah mensuport saya sehingga
skripsi saya tepat waktu.
Untuk pihak-pihak yang telah banyak membantu dan tidak bisa peneliti
sebutkan semuanya semoga Allah memberi balasan yang sebesar-besarnya.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan, semoga skripsi ini dapat
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi perbaikan kualitas pembelajaran
Ekonomi ke depan.
Jombang, Februari 2010
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................ii
HALAMAN MOTTO ..............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................iv
KATA PENGANTAR .............................................................................v
DAFTAR ISI .............................................................................................vii
DAFTAR TABEL .................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xi
DAFTAR DIAGRAM .............................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii
ABSTRAK .............................................................................................. xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Batasan Masalah ............................................................. 2
C. Rumusan Masalah ........................................................... 2
D. Tujuan Masalah ............................................................... 3
E. Manfaat Penelitian .......................................................... 3
F. Definisi Operasional ........................................................ 4
BAB II : LATAR BELAKANG
A. Peneliti Terdahulu............................................................6
B. Pengertian Pemasaran .................................................... 8
C. Konsep Pemasaran Dan Orientasi Masyarakat................ 9
D. Strategi Pemasaran........................................................... 10
E. Pendekatan Dalam Mempelajari Perilaku konsumen...... 12
F. Model Pengambilan Keputusan Konsumen..................... 14
G. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen... 20
H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen..23
I. Konsep Perilaku Konsumen.............................................. 27
J. Pengertian Pembelian.........................................................27
K. Macam-Macam Dan Situasi Pembelian.............................28
L. Struktur keputusan membeli..............................................29
M. Pengertian Pedagang Eceran ............................................31
N. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam
Mengambil Keputusan Berbelanja....................................32
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ...................................................... 35
B. Populasi dan Sampel ....................................................... 35
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 36
1. Observasi ................................................................. 37
2. Angket ..................................................................... 37
3. Interview ................................................................. 37
4. Dokumentasi............................................................ 37
D. Prosedur Penelitian ........................................................ 38
E. Teknik Analisis Data ....................................................... 39
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Sejarah Singkat Perusahaan...................................40
2. Struktur Organisasi............................................... 41
3. Tujuan Usaha...................................................... 43
B. Analisis Data ................................................................. 44
1. Karakteristik Responden.................................... 44
2. Tanggapan Responden........................................ 47
3. Pembahasan.........................................................51
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................... 53
B. Saran .............................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1 Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin.
1.2 Jumlah responden berdasarkan jarak rumah.
1.3 Jumlah responden berdasarkan banyaknya berkunjung.
1.4 Jumlah responden berdasarkan pendapatan perbulan.
1.5 Jumlah responden berdasarkan usia.
1.6 Tanggapan responden.
1.7 Urutan tingkatan faktor responden.
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Struktur organisasi Toko POGO toserba Jombang.
DAFTAR DIAGRAM
Diagram
1.8 Diagram Batang
ABSTRAK
Wahab, Amir Arifudin. February 2010. “Faktor-Faktor Pertimbangan Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Berbelanja Di Toko Pogo Jl. Pahlawan no 85 Jombang”, jurusan pendidikan ekonomi dan koperasi, Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI Jombang. Pembimbing : Dra. Nanik Sri Setyani. M. Si
Kata Kunci : Faktor Pertimbangan Konsumen, Pengambilan Keputusan Ditoko POGO
Mempelajari perilaku konsumen dan pembeli pada hakekatnya melibatkan kita pada perilaku konsumen. Konsumen akan dihadapkan pada berbagai pertimbangan-pertimbangan yang membawa kepuasan kepada konsumen. Hal ini menimbulkan suatu bentuk perilaku konsumen dalam mengambil keputusan membeli untuk suatu produk atau barang.
Tujuan penelitian ini yang pertama adalah untuk mengetahui faktor-faktor pertimbangan konsumen dalam pengambilan keputusan berbelanja di toko pogo
dan yang kedua adalah untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan terhadap pertimbangan konsumen dalam berbelanja di toko POGO.
Jenis penelitian adalah deskriptif eksploratif, dengan menggunakan metode pengumpulan data yang terdiri dari observasi, quesiner ( angket), interview,dokumentasi. yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ada 3 faktor yang dipertimbangkan dalam pengambil keputusan berbelanja ditoko POGO yaitu.faktor pelayanan, sangat mempengaruhi untuk menarik konsumen. Faktor lokasi, dimana kebanyakan konsumen yang membeli jaraknya dekat dengan toko POGO. Faktor harga menimbulkan suatu pilihan untuk memutuskan membeli. Diharapkan pihak manajemen perlu mempertahankan tiga faktor yang memutuskan pembelian ditoko POGO, dan sebaiknya toko POGO juga menggunakan komputer kasir biar lebih efektif dan efisien.
BAB 1P
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini memberikan
peluang kepada industri untuk meningkatkan usahanya dalam menggunakan
sumberdaya yang ada. hal ini menjadi salah satu sebab timbulnya persaingan
dalam bidang industri yang semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dan
munculnya berbagai ragam produk yang bertujuan untuk memenuhi
BAB 1P
kebutuhan manusia dimana produk-produk tersebut dapat menggantikan satu
dengan yang lain produk sejenis dengan berbagai merek yang berbeda.
Mempelajari perilaku konsumen dan pembeli pada hakekatnya
melibatkan kita pada studi perilaku manusia. Istilah perilaku konsumen pada
umumnya memusatkan perhatian pada perilaku individu khususnya yang
membeli produk yang bersangkutan, sekalipun para konsumen itu tidak
terlibat dalam hal merencanakan pembelian produk tersebut ataupun
menggunakan produk tersebut.
Disamping itu konsumen akan dihadapkan pada berbagai
pertimbangan-pertimbangan antara lain tentang selera, persepsi, kelompok
referensi dan kelas sosial sebelum melakukan pembelian, kemampuan
didalam menganalisa perilaku berarti keberhasilan dalam menyelami jiwa
konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian berarti pula
adanya keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran dan pimpinan toko dalam
memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan
bagi diri pribadinya.
Dari adanya pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka setiap
konsumen mempunyai keanekaragaman kebutuhan dan keinginan yang
hendak dipuaskan. Hal ini menimbulkan suatu bentuk perilaku konsumen
yang berbeda-beda tersebut menjadi suatu hal yang menarik perhatian peneliti
guna mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen yang
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk
atau barang maka peneliti mengambil judul “FAKTOR-FAKTOR
PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN BERBELANJA DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN NO
85 JOMBANG”
B. BATASAN MASALAH
Agar tidak melebar pembahasan ini, maka peneliti akan memberikan
batasan masalah penelitan ini hanya pada masalah pengungkapan faktor yang
diduga dapat menjadi pertimbangan konsumen dalam berbelanja di toko
POGO Jombang dan karena keterbatasan peneliti faktor-faktor tersebut
diangkat secara terbatas dengan pendekatan teori dan logika setelah
mengamati lapangan maupun memperhatiakan refrensi yang terkait.
C. RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
memudahkan peneliti dalam mengarahkan penelitiannya, maka dapat
dikemukakan perumusan masalah yaitu.
1. Faktor–faktor apa yang dipertimbangkan konsumen dalam
pengambilan keputusan berbelanja di toko “POGO” Jombang.
2. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling diutamakan
terhadap pertimbangan konsumen dalam berbelanja di toko
“POGO” Jombang.
D. TUJUAN MASALAH
Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah.
1. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen
dalam pengambilan keputusan untuk berbelanja di toko POGO
Jombang.
2. Untuk menjelaskan faktor utama yang dipertimbangkan konsumen
dalam pengambilan keputusan berbelanja di toko POGO Jombang.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi toko POGO
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dam sebagai bahan
masukan dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran
selanjutnya bagi toko tersebut.
2. Bagi Masyarakat
Dapat dipergunakan sebagai pertimbangan untuk membeli ditoko
POGO.
F. DEFINISI OPERASIONAL
Adapun definisi operasional yang terdapat dalam penelitian adalah.
a. Lokasi.
Karena toko POGO berada di lingkup perkota yang dekat
dengan konsumen, dimana tempat tersebut mudah dijangkau oleh
konsumen sekitar guna memenuhi kebutuhannya.
b. Pelayanan.
Yaitu dimana para karyawan berusaha melayani konsumen
yang datang ketoko POGO dengan baik
c. Tempat persediaan yang mudah dicapai.
Yaitu tempat penyimpanan barang (gudang) yang dimiliki toko
POGO dekat dengan penjualan sehingga bisa mengefisienkan waktu.
d. Kecepatan.
Yaitu pelayanan yang dilakukan karyawan baik berupa
pemilihan barang maupun pada waktu transaksi pembayaran
dilakukan dengan cepat dan efektif.
e. Harga.
Yaitu besarnya uang yang harus dibayar konsumen terhadap
suatu barang yang dijual oleh toko POGO tidak jauh beda dengan
toko-toko besar lainnya sehingga toko POGO mampu bersaing dengan
toko lain.
f. Penggolongan barang.
Yaitu penggolongan barang yang sesuai merk dan jenis barang
sehingga memudahkan konsumen untuk memilih barang.
g. Servis yang ditawarkan.
Toko POGO menyediakan pelayanan servis bagi konsumen
yang membeli barang ditoko POGO. Apa bila barang yang dibeli
ditoko POGO ada yang rusak toko tersebut bersedia menggantinya.
h. Toko yang menarik.
Untuk menarik konsumen, toko POGO menyediakan fasilitas
bagi konsumen seperti musik dan pendingin ruangan.
i. Kemampuan tenaga penjualnya.
Semua karyawan yang ada ditoko POGO menguasai
kelebiahan maupun kekurangan produk yang dijual sehingga
konsumen merasa dibantu dalam menentukan barang yang sesuai
kebutuhan konsumen.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Peneliti Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
oleh :
1. Rachmat,
BAB 11Landasan
Teori
Judul : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Berbelanja di Hypermart Malang.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi konsumen berbelanja di hypermart Malang. Dengan
menggunakan menggunakan jenis penelitian survey dengan menggunakan
alat analisis faktor, serta faktor mana yang dominan yang mempengaruhi
keputusan konsumen berbelanja di hypermart malang.
Berdasarkan hasil analisis faktor yang telah dilakukan maka dapat
dihasilkan 7 faktor inti yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
berbelanja di Hypermart Malang. Ketujuh faktor tersebut yaitu meliputi
kelompok acuan, fasitas pendukung dan iklan, pribadi, motivasi, promosi
dan jaminan produk, lokasi dan harga serta keyakinan atas produk. Faktor
kelompok acuan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalam berbelanja di Hypermart Malang.
2. Indriana imran.
Judul : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan dalam
Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Adidas PT. Nusantara
Sportindo, Depok.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi karakteristik
konsumen produk Adidas, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian produk Adidas,
mengidentifikasi, menggunakan metode judgment sampling dan alat
analisis deskriptif. Serta menganalisis atribut-atribut yang mempengaruhi
pembelian produk Adidas.
Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik responden dalam
penelitian ini sebagian besar (85%) berjenis kelamin laki-laki dan berusia
20-24 tahun (40%), serta dengan status belum menikah (85%). Sebagian
besar (47%) adalah pelajar dan pendidikan terakhir di dominasi oleh
lulusan SMA (34%) dengan pendapatan sebagian besar (28%) Rp.
2.500.000 per bulan. Pada tahap pengenalan kebutuhan, alasan utama
konsumen menggunakan produk Adidas adalah mutu yang sesuai (67%).
Pencarian informasi, sumber informasinya adalah dari iklan televisi.
Evaluasi alternatif, yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli
produk adalah kenyamanan dipakai.
B. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh para
pengusaha untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang dapat dijadikan
suatu peluang bisnis. Berhasil tidaknya suatu usaha dalam mencapai tujuan
berbisnis tergantung pada keahlian mereka dibidang pemasaran, produksi,
keuangan, maupun bidang lain. Karena kemampuan mereka yang dapat
menjalankan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi yang dijalankan
diperusahaan tersebut bisa lancar.
Menurut william J. Stanton pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembelian potensial (Drs. Basu swastha dan Drs. Irawan. Hal: 5 tahun 1986).
Menurut Philip Khotler dan kevin lane keller pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyarahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. (hal: 6).
Pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling
berhubungan, kegiatan tersebut didalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh
perusahaan itu sendiri. Pada umumnya pemasaran perusahaan berusaha
menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang perusahaan tersebut
dapat memenuhi kebutuhan pembeli. Pemasaran juga dilakukan untuk
mengembangkan, mempromosikan, dan mendistribusikan program-program
dan jasa yang disponsori oleh organisasi non-laba. Oleh sebab itu tugas
menejer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran
yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi. Fungsi pertama
yang harus dilakukan oleh menejer adalah funsi perencanaan. Untuk
membuat perencanaan jangka panjang membutuhkan banyak waktu. Bagi
perusahaan yang penjualannya berfluktuasi harus lebih matang dalam
membuat rencana oleh sesbab itu harus menguasai menejemen pemasaran.
Menurut Philip Khotler menejemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditunjukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani. (Drs. Basu swastha dan Drs. Irawan. Hal: 6).
Tahap perencanaan merupakan tahap yang sangat menentukan terhadap
kelangsungan dan suksesnya organisasi. Karena perencanaan merupakan suatu
proses yang memandang kedepan adalah mengembangkan program untuk
tujuan pemasaran. Sedangkan fungsi penganalisahan juga sangat penting agar
rencana yang dibuat dapat lebih tepat. Fungsi terakhir dari menejemen yaitu
pengawasan berfungsi untuk mengendalikan segala macam aktivitas agar tidak
menyimpang.
C. Konsep Pemasaran Dan Orientasi Masyarakat
Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan
dan kebutuhan pembeli/konsumen. Semua kegiatan dalam perusahaan
menganut konsep pemasaran. Kegiatan ini meliputi seperti kegiatan personalia,
produksi, keuangan, riset dan pengembangan. Konsep pemasaran menegaskan
bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah perusahaan harus lebih
efektif dibanding parapesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasatan yang terpilih.
Jadi bukan untuk menemukan pelanggan yang tepat bagi produk anda,
melainkan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan anda.
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi
dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. (Drs. Basu swastha dan Drs. Irawan. Hal: 10).
Akan tetapi sekarang konsep pemasaran sudah mengalami
perkembangan bersama majunya masyarakat dan teknologi. Kalau perusahaan
ingin terus berhasil perusahaan tersebut harus dapat menanggapi cara
kebiasaan dalam masyarakatnya. Sebab Faktor ketidak puasan konsumen
karena tidak terpenuhinya harapan mereka karena perusahaan tidak bisa
mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Jadi perusahaan tidak berorientasi
kepad pembeli saja, akan tetapi berorientasi kepada masyarakat, konsep ini
disebut konsep pemasaran masyarakat( societal marketing concept).
D. Strategi Pemasaran
Dalam suatu bisnis membutuhkan suatu strategi untuk mencapai
tujuannya. Strategi adalah suatu rencana permainan mencapainya. Setiap
perusahaan bisnis harus mempunyai strategi untuk mencapai tujuannyan, yang
terdiri dari strategi pemasaran dan strategi teknologi serta strategi penetapan
sumber yang cocok.
Strategi generik porter (michael porter) mengemukakan tiga strategi
yang bagus yaitu keunggulan biaya secara keseluruhan, diferensiasi dan fokus.
Keunggulan biaya secara keseluruhan. Bisnis bekerja keras untuk
mencapai biaya produksi dan distribusi yang terendah, sehingga harga dapat
lebih murah dari pada pesaing lainnya. Perusahaan ini mengutamakan strategi
harga yang murah dengan merekayasa pembelian, produksi, distribusi, dan
sedikit memerlukan keterampilan pemasaran.
Diferensiasi merupakan suatu bisnis bekerja untuk mencapai kinerja
yang terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting
bagi sebagian besar pasar. Jadi perusahaan yang ingin posisi terdepan dalam
mutu harus menggunakan komponen terbaik, memadukannya yang baik,
memeriksa dengan teliti dan mengkomunikasikan mutunya secara efektif.
Fokus bagi seorang pebisnis yang mefokuskan diri pada satu atau lebih
segmen kepasar yang sempit dari pada mengejar pasar yang lebih besar.
Aliansi stategis. Perusahaan-perusahaan juga sadar bahwa mereka
membutuhkan mitra strategis jika ingin menjadi efektif, bentuk aliansi
pemasaran yang terbagi kedalam empat katagori utama:
1. aliansi produk atau jasa, satu perusahaan memberikan lisensi kepada
perusahaan lain untuk memproduksi produknya, atau dua perusahaan
bersama-sama memasarkan produk mereka yang saling melengkapi,
2. aliansi promosi, sebuah perusahaan setuju melakukan promosi untuk
produk atau jasa perusahaan lain,
3. aliansi logistik, disini suatu perusahaan menawarkan dukungan
logistik bagi produk perusahaan lain,
4. kolaborasi harga, satu atau lebih perusahaan turut serta dalam
kolaborasi pemberian harga khusus.
Jadi strategi yang diterapkan diatas adalah untuk mencapai penjualan
yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah.
E. Pendekatan Dalam Mempelajari Perilaku konsumen
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan
dalam pembelian mereka, yang dimana ada dua pendekatan dalam proses
pengambilan keputusan proses tersebut memerlukan pendekatan atau perspetif
yaitu perspektif manajerial dan perspektif holistik. Dari kedua pendekatan
tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan dari masing-masing pendekatan.
1. Perspektif manajerial.
Pendekatan ini didasari oleh keinginan para manajer pemasarn
untuk mengetahui penyebab spesifik perilaku konsumen. Jadi
bahwa jika mereka mampu memprediksi perilaku konsumen, maka
mereka akan dapat untuk mempengaruhi perilaku konsumen.
Pendekatan ini bersifat mikro dan kognitif. Sifat mikro karena
pendekatan yang menekan pada konsumen individu yang
mencakup, sikap, persepsi, gaya hidup, dan karakteristik
demografi. Dan pendekatan kognitif karena pendekatan
menekankan pada proses berfikir konsumen individu untuk
mempengaruhi keputusannya. Dengan kata lain konsumen
dianggap sebagai orang yang rasional karena itu pendekatan ini
juga disebut pendekatan pengambilan keputusan.
Anggapan bahwa konsumen orang yang rasional merupakan
kelemahan karena tidak semua orang bersifat rasional diman orang
pada waktu tertentu mereka seringkali berindak tidak rasional
misalnya membeli produk karena gengsi. Konsumen dianggap
bebas dari lingkungan padahal seringkali konsumen membeli
produk bukan untuk kebutuhan individu melainkan untuk menjalin
persahabatan misalnya membeli hadiah untuk temannya.
2. Perspektif holistik.
Pendekatan ini lebih bersifat makro karena menekankan pada sifat
pengalaman konsumsi dari pada proses pembelian dan lebih fokus
kekontek budaya. Pendekatan holistik tertarik pada pemahaman
konteks lingkungan dari tindakan konsumen. Jadi dari pendekatan
ini perilaku konsumen lebih konteks ke belanja dari pada
pengambilan keputusan karena belanja sering dipengaruhi oleh
faktor budaya.
Kelemahan dari pendekatan ini dipengaruhi oleh budaya seringkali
pendekatan ini tidak cukup menekankan pada keputusan pembeli
karena apabila pemasar ingin memprediksi keputusan itu, maka
mereka harus memahami bagaimana konsumen mengambil
keputusan pembelian dengan kata lain para pemasar tidak cukup
mengandalkan pendekatan ini jika ingin memahami konsumen
secara individu.
Pendekatan ini menjelaskan tentang perilaku manusia dalam
menentukan atau memutuskan suatu barang dan jasa.
Pendekatan-pendekatan tersebut kesemuanya penganalisa mengapa
manusia berperilaku tertentu dalam pengambilan keputusan untuk membeli
suatu barang dan jasa.
F. Model Pengambilan Keputusan Konsumen
Dalam suatu fenomena akan lebih mudah dipahami bila digambarkan
dalam sebuah model.sebuah model merupakan sajian atau gambaran yang
ringkasdan sedehana dari sebuah fenomena.
Untuk memberikan gambaran tentang perilaku konsumen bagaiman
konsumen membuat keputusan pembelian, maka dapat digambarkan sebagai
berikut.
Masukan
Upaya pemasaran perusahaan1. Produk2. Promosi3. Harga4. Saluran distribusi
Lingkungan sosial-budaya1. Keluarga2. Sumber informasi3. Kelas sosial4. Budaya dan sub-budaya
Pengaruh eksternal
Pengambilan keputusan konsumen
Proses
Keluaran
Gambar 1.1 Model Pengambilan Keputusan Konsumen.Sumber dari buku perilaku konsumen. Ni Wayan Sri Suprapti, 2010
salah satu yang merupakan model sederhana yang terdiri dari atas tiga tahap
berbeda tetapi sangat terkait satu sama lain yaitu.
1. Tahap masukan.
2. Tahap proses.
3. Tahap luaran.
Pengenalan kebutuhan
Pencarian sebelum pembelian
Evaluasi alternatif
Bidang psikologis1. Motivasi2. Persepsi3. Pembelajaran 4. Kepribadian 5. sikap
Pengalaman
Pembelian 1. Mencoba2. Membeli ulang
Evaluasi pasca pembeli
Perilaku pasca keputusan
Tahap dari model pengambilan keputusan konsumen sebagai
berikut.
1. Tahap masukan.
Merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pengenalan
konsumen terhadap kebutuhan suatu produk. Faktor eksternal
terdiri dari dua sumber yaitu pertama berbagai upaya
pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi
konsumen yaitu berupa produkitu sendiri, harganya
distribusinya dan promosinya dan yang kedua yang bersumber
dari pengaruh sosiologis konsumen yaitu keluarga, teman
tetanggga dan sumber informasi lainnya, kelas sosial, budaya,
dan sub-budaya. Pengaruh kedua sumber itu merupakan
masukan bagi konsumen yanbg menentukan apa yang akan
dibeli konsumen dan bagaimana mereka menggunakan apa
yang telah dibelinya.
2. Tahap proses.
Merupakan tahap kedua yang berkauitan dengan bagaiman
konsumen membuat keputusan, pada tahap ini faktor
psikologis yang melekat pada setiap individu seperti motivasi,
persepsi, pembelajaran, kepribadian dan sikap akan
berpengaruh pada pengelolaan informasi dari faktor eksternal,
mulai pengenalan terhadap kebutuhan, pencarian informasi
sebelum pembelian, dan evaluasi berbagai alternatif, maupun
pengalaman pada pembelian atau konsumsi produk
sebelumnya yang pada akhirnya kembali pada tahap proses.
3. Tahap luaran.
Merupakan tahap pengambilan keputusan konsumen terdiri
dari dua aktivitas pasca pengambilan keputusan yang saling
terkait yaitu, perilaku pembeli dan evaluasi pasca pembelian.
Dalam membeli, konsumen mungkin saja melakukan coba-
coba sebelum melakukan pembelian aktual atau pembelian
ulang. Sebagaimana namanya, pembelian coba-coba dilakukan
untuk mencoba menggunakan, merasakan, atau mencicipi
suatu produk. Akan tetapi hal itu tidak dilakukan untuk emua
produk. Sering kali konsumen membeli langsung suatu produk
tanpa didahului tindakan mencoba membeli. Pengalaman yang
diperoleh konsumen ketika melakukan coba-coba atau
pembelian ulang merupakan masukan baginya untuk
melakukan evaluasi pasca pembelian, dan hal itu menambah
pengalamannya.
Dalam mempelajari perilaku konsumen sangat perlu mengetahui
model perilaku konsumen. Berikut ini akan diuraikan model Howard shet
yang dapat dipergunakan untuk meramalkan perilaku pembeli secara tepat.
Model Howord Shet tentang perilaku pembeli/konsumen berisi
empat elemen pokok yaitu.
1. Input / bahan.
2. Proses intern.
3. Out put hasil.
4. Pengaruh eksogen.
(Basu Swasta dan Irawan hal 123 tahun 1986 )
Dalam Model Howord Shet sebagai berikut.
1. Input.
Sebagai bahan untuk model tersebut adalah berupa
dorongan dari sumber pemasaran (termasuk periklanan) dan
lingkungan sosial (yaitu klas-klas sosial). Banyaknya sumber
sekali informasi dari berbagai macam merk yang berkaitan
dengan harga, kualitas, ketersediaan dan pelayanan.
2. Proses intern.
Susunan hipotesis merupakan proses intern dari konsumen
yang menggambarkan proses dukungan antara input dan output
pembelian susunan ini berdasarkan sejumlah teori antara teori
belajar dan teori kesadaran susunan hipotesis terdiri dari dua
bagian.
a. Susunan pengamatan.
Yang terdiri dari perhatian ini dipengaruhi oleh kedua artian
yang mendorong (stimulasi ambigute) dan oleh sikap-sikap
pengamatan dan sikap.
b. Susunan belajar.
Yang terdiri dari motif, pemakaian merk, kriteria pemilihan,
maksud tujuan untuk membeli, keyakinan dan kepuasan yang
akan diperoleh.
3. Hasil/ out put.
Variabel tanggapan (response variabel) sebagai hasil daari
model Howard Shet yang berupa keputusan untuk membeli
4. Pengaruh eksogen.
Adanya tujuan peangaruh eksogen yang berpengaruh
terhadap perilaku konsumen. Walaupun tidak terlalu besar
penangaruhnya, adapun pengaruh eksogen tersebut adalah.
a. Pentingnya pembelian.
b. Sifat kepribadian.
c. Status keuangan.
d. Batasan waktu (mendesak tidaknya kebutuhan).
e. Faktor sosial dan organisasi.
f. Kelas sosial.
g. Kebudayaan.
Tiga model yang dikemukakan oleh Howard Shet dalam proses
pembelian keputusan yaitu:
a. pemecahan masalah yang luas, yaitu pengambilan keputusan di
mana pembeli belum mengembangkan kriteria pemilihan,
b. pemecahan masalah yang terbatas, yaitu situasi yang
menunjukan bahwa pembeli telah memakai kreteria-kreteria
pemilihan, tetapi ia belum memutuskan merk apa yang baik
baginya,
c. pemecahan masalah yang berulang kali yaitu pembeli telah
menggunakan kriteria pemilihan dan telah menetapkan produk
pilihnya ( Basu swasta dan T. Hani Handoko. Hal 43 tahun
2000).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Howard Shet menitik
beratkan pada pembeli ulang dan menggambarkan dinamika prilaku
pembelian selam satu periode.
G. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen
Konsumen akan melalui beberapa tahap dalam mengambil
keputusan untuk membeli suatu produk ataupun jasa, seperti yang
dikemukakan oleh Besu Swasta dan Irawan, bahwa proses tersebut
merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas tahap
yaitu.
1. Menganalisa keinginan dan kebutuhan.
Mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan ini ditunjukkan
terutama untuk kebutuhan yang belum terpuaskan. Jika kebutuhan
tersebut diketahui yang belum pernah segera dipenuhi atau masih
mungkin bisa ditunda pemenuhanya, seta kebutuhan yang sama-sama
harus segera dipenuhi, jadi dari tahap inilah proses pembelian itu
mulai dilakukan.
2. Menilai sumber-sumber.
Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan
dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli,
jika jumlah uang yang tersedia tidak begitu banyak, sedangakan
kebutuhannya cukup besar, maka konsumen akan lebih menyukai
pembelian secara kredit. Jika produk yang dibeli memerlukan jumlah
uang cukup besar, biasanya diperlukan waktu yang agak lam dalam
mempertimbangkan pembeliannya.
3. Menciptakan tujuan pembelian.
Tujuan pembelian bagi masing-masing konsumen tidak selalu
sama. Tergantung pada jenis produk dan kebutuhan.
4. Mengidentifikasi alternatif pembelian.
Setelah tujuan pembelian ditetapkan, konsumen
mengidentifikasi alternatif pembeliannya untuk meningkatkan
prestise, pengidentifikasian alternatif pembelian tersebut.
5. Keputusan pembeli.
Setelah tahap-tahap dimuka dilakukan, sekarang tiba saatnya
bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli atau tidak
jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli maka
pembeli akan menjumpai serangakaian keputusan menyangkut jenis
produk, bentuk produk, merk penjual, kuantitas, waktu pembelian dan
cara pembayaran.
Dalam menentukan keputusan pembelian, faktor-faktor yang
menentukan kesan terhadap sebuah toko adalah motif langganan yang
lebih penting adalah menyangkut.
a. Lokasi.
b. Pelayanan.
c. Tempat persediaan yang mudah dicapai.
d. Kecepatan.
e. Harga.
f. Penggolongan barang.
g. Service yang ditawarkan.
h. Toko yang menarik.
i. Kemampuan tenaga penjualannya.
6. Perilaku sesudah pembelian.
Semua tahap yang ada di dalam proses pembelian sampai
dugaan tahap kelima adalah bersifat operatif. Bagi perusahaan,
perasaan dan perilaku sesudah pembelian juga sangat penting.
Perilaku merk dapat mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli kepada
pihak lain tentang produk pemasaran( Basu Swasta Dh. Dan Irwan,
hal: 122 tahun 1986).
H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembelian untuk
bersedia membeli barang-barang atau jasa perusahaan (disamping barang
lain) pada saat mereka membutuhkan. Hal ini sangat penting bagi manajer
pemasaran untuk memahami “mengapa” dan “bagaimana” tingkah laku
konsumen tersebut demikian sehingga perusahaan dapat mengembangkan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produknya
secara lebih baik, faktor-faktor tersebut antara lain.
a. Faktor budaya.
Oleh Stanton didefinisikan Kebudayaan adalah sebagai
simbol dan faktor yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia
diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penuntut dan
pengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang ada. Simbul
tersebut dapat bersifat tak tampak seperti sikap, pendapat,
kepercayaan, nilai, bahasa, agama atau dapat pula bersifat tampak
seperti alat-alat, perumahan, produk, karya seni dan sebagainya.
Setiap orang dapat merasakan lapar, tetapi apa yang harus
dimakan dan bagaiman caranya untuk memuaskan rasa lapar,
semua ini terdapat didalam kebudayaan. Jadi dalam kenyataan
memang banyak perilaku manusia yang masih ditentukan oleh
kebudayaan, dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu
dengan perkembangan jaman dari masyarakat.
b. Klas sosial.
Faktor sosial dapat dipengaruhi pandangan tingkah laku
pembeli adalah klas sosial. Pada dasarnya masyarakat dapat
dikelompokkan kedalam tiga golongan :
1. golongan atas,
Yang termasuk golongan atas ini antara lain : pengusaha-
pengusaha kaya, pejabat-pejabat tinggi.
2. golongan menengah,
Yang termasuk golongan menengah ini antara lain :
karyawan instansi pemerintah, pengusaha menengah.
3. golongan bawah.
Yang termasuk golongan bawah ini antara lain : buruh-
buruh pabrik, pegawai rendah, tukang becak, dan
pedagang kecil.
c. kelompok referensi kecil.
Kelompok ini juga mempengaruhi perilaku konsumen
dalam pembelian, dan seringa dijadikan pedoman oleh konsumen
dalm bertingkah laku. Oleh karena itu konsumen selalu mengawasi
kelompok baik tingkah laku fisik maupun mental. Termasuk
kelompok referensi kecil ini antara lain : serikat buruh, tim atletik,
perkumpulan agam, lingkungan tetangga, dan sebagainya.
Biasanya masing-masing kelompok mempunya ketuanya
yang dapat mempengaruhi anggotanya dalam membeli sesuatu.
Sehingga seseorang mudah terpengaruh oleh orang lain untuk
membeli sesuatu. Kadang-kadang nasehat orang lain tersebut lebih
berpengaruh dari pada iklan dimajalah, surat kabar, televisi, atau
media lainnya.
d. Keluarga.
Dalam keluarga masing-masing anggota dapat berbuat hal
yang berbeda untuk membeli sesuatu. Setiap anggota keluarga
memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Misalnya anak-anak,
tidak selalu menerima apa saja dari orang tua mereka, tetapi juga
menginginkan sesuatu yang lain. Namun terdapat kebutuhan
keluarga yang digunakan oleh seluruh anggota, seperti : mebel,
televisi, almari es, dan sebagainya.
Oleh karena itu menejer pemasaran perlu mengetahui sebenarnya.
1. Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
2. Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
3. Siapa yang melakukan pembeli.
4. Siapa pemakai produknya.
Keempat hal yang dapat dilakukan oleh orang yang berbeda, atau
dapat pula dilakukan oleh satu atau bebrapa orang. Suatu saat
seorang anggota keluarga dapat berfungsi sebagai pengambilan
keputusan, tetapi pada suatusaat yang berlainan ia dapat berbuat
sebagai pembelinya.
e. Pengalaman
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang
dalam bertingkah laku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua
perbuatanya dimasa lalu atau dapat pula dipelajari, sebab dengan
belajar sesorang dapat memperoleh pengalaman.
f. Faktor pribadi
Usia “orang yang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-
ubah selama hidupnya”.
Pekerjaan “para pemasar berusaha untuk mengidentifikasi
kelompok pekerja yang mempengaruhi minat yang lebih dari data
produk dan jasa mereka disebuah perusahaan bahkan dapat
mengkhususkan produk mereka hanya untuk kelompok pekerjaan
tertentu.
Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang
dibelanjakan (tingkatannya, kestabilannya dan pola waktu)
tabungan dan milik kekayaan (termasuk prosentase yang mudah
diuangkan) kemampuan meminjam, dan sikap terhadap
pengeluaran lawan menabung.
Gaya hidup adalah pola seseorang dalam dunia kehidupan sehari-
hari yang dinyatankan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang
bersangkutan.
I. Konsep Perilaku Konsumen
Yaitu konsep sebagai suatu abstraksi merupakan suatu fenomena
yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik
kejadian, keadaan kelompok atau individu tertentu dalam mempelajari dan
menganalisa konsep perilaku konsumen merupakan suatu yang sangat
komplek, terutama banyak variabel yang mempengaruhi perilaku
konsumen dan kecenderungan sebagai usaha agar mudah dipahami dan
dipelajari dalam pengembangan teori yang mengarahkan pada penelitian
perilaku konsumen.
Perilaku konsumen menurut pandapat Basu Swasta dan T. Hani
Handoko yaitu kegiatan-kegiatan individuyang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa,
termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan-penentuan kegiatan tersebut.
Dengan demikian dalam konsep perilaku konsumen berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu fenomena yang
dirumuskan atas dasar generalisasi yang dilakukan oleh individu atau
kelompok yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam
kegiatan fisik dalam mendapatkan barang-barang atau jasa ekonomi.
J. Pengertian Pembelian
Dengan adanya perkembangan dunia usaha yang semakin modern
maka konsumen dalam memutuskan untuk membeli suatu barang atau
mempergunakan jasa atau mempertimbangkan banyak hal dalam
menentukan pilihan mereka. Sedangkan pengertian pembelian menurut
Moekijat adalah sebagai berikut.
“Buying (pembelian) adalah kegiatan yang meliputi penentuan
barang-barang apa yang akan dibeli serta dengan harga berapa barang
tersebut dapat dibeli,buying (pembelian) menyangkut suatu kebijaksanaan
dalam penelitian”.
Untuk itu didalam melukakan suatu transaksi atau pembelian
seseorang konsumen dipengaruhi oleh motivasi, diman motivasi dapat
mendorong seseorang dalam melakukan pembelian.
K. Macam-Macam Dan Situasi Pembelian
Kegiatan konsumen dalam pembelian dapat berbeda-beda.
Menurut Howard, pembelian konsumen dapat ditinjau sebagai kegiatan
penyelesaian suatu masalah dan terdapat tiga macam situasi. Jenis situasi
tersebut antara lain.
1. Perilaku respon rutin.
Jenis perilaku pembelian yang sederhana terdapat dalam suatu
pembelian yang berharga murah dan sering dilakukan. Dalam hal ini
pembeli sudah memahami merk-merk beserta atributnya. Merka tidak
selalu membeli merk yang sama karena dipengaruhi oleh kebiasaan
persediaan atau sebab-sebab lain.
2. Penyelesaian masalah terbatas.
Pembeli akan lebih kompleks jika pembeli tidak mengetahui
merk dalam suatu jenis produk yang disukai, sehingga membutuhkan
informasi yang lebih banyak lagi sebelum memutuskan untuk
membeli.
3. Penyelamatan masalah ekstensif.
Suatu pembelian akan dapat menjadi kompleks jika pembeli
menjumpai jenis produk yang kurang dipahami dan tidak mengetahui
kriteria-kriteria penggunaannya.
Sehingga dalam hal ini perusahaan harus mengetahui kegiatan
pengumpulan informasi dan evaluasi dari para pembeli dan menunjang
proses belajar pembeli terhadap atribut-atribut kelompok produk
tersebut.
L. Struktur Keputusan Membeli
keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu
sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap
keputusan membeli mempunyai suatu struktur tujuh komponen antara lain.
1. Keputusan tentang jenis produk.
Konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu
produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini
perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang
berminat membeli produk serta alternatif lain yang mereka
pertimbangkan.
2. Keputusan tentang bentuk produk.
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk
produk tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran mutu
suara, cocok dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus
melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen
tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik
merknya.
3. Keputusan tentang merk.
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana
yang akan dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan
tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana
konsumen memilih sebuah merk.
4. Keputusan tentang jumlah produksi.
Konsumen harus mengambil keputusan tentang seberapa
banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang
dilakukan mungkin lebih dari satu unit. Dalam hal ini perusahaan
harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan
yang berbeda-beda dari para pembeli.
5. Keputusan tenaga pembelinya.
Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk
tersebut akan dibeli, apakah pada toko serba ada, swalayan atau toko-
toko lain. Dalam hal ini produsen pedagang besar, pengecer, harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih penjualan tertentu.
6. Keputusan tenaga waktu pembeli.
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus
melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang
untuk membeli produk, oleh karean itu perusahaan harus mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
penentuan waktu pembelian. Dengan demikian perusahaan dapat
mengatur waktu produksi dan kegiatanya pemasaran.
7. Keputusan tentang cara pembayaran.
Konsumen harus mengambil keputusan tentang cara
pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan
kredit, keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang
penjualan dan jumlah pembeliannya. Perusahaan harus mengetahui
keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.
Dalam suatu pembelian produk, keputusan yang harus diambil
tidak harus selalu berurutan seperti di atas. Pada situasi pembelian
seperti penyelesaian masalah keputusan yang diambil dapat bermula
dari keputusan tentang penjual karena penjual dapat membantu
merumuskan perbedaan-perbedaan diantara bentuk dan merk produk.
Ia juga dapat mengambil keputusan lebih awal, yang penting penjual
perluuntuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang
pembeliannya.
M. Pengertian Pedagang Eceran
Menurut Alexs Nitisemito pedagang eceran yaitu suatu lembaga
distribusi terakhir yang berlangsung berhadapan dengan konsumen dalam
kegiatan nya menjual barang-barangnya.
Fungsi pedagang eceran ini adalah sangat penting karean
merupakan peranan terakhir yang berhubungan dengan konsumen
sehingga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kelancaran
penjualan sampai ketempat-tempat terpencil. pedagang eceran dapat
diklafikasikan sebagai berikut.
1. Pedagang eceran besar
Pedagang eceran besar biasanya mempunyai banyak pegawai atau
pelayan. Pelayan ini adalah anggota keluarga sendiri atau orang lain
yang digaji.
2. Pedagang eceran kecil.
Yaitu pedagang eceran yang biasanya mempunyai dua atau tiga
pelayan, pelayan ini kadang-kadang anggota keluarga sendiri atau
orang lain yang digaji.
Pedagang eceran kecil terbagi menjadi dua yaitu yang perpengalaman
dan tidak berpengalaman, pedagang kecil berpengalaman adalah
mempunyai tempat toko kecil, kios dan warung. Sedangkan yang tidak
berpengalaman adalah pedagang eceran yang tidak mempunyai tempat.
N. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Mengambil
Keputusan Berbelanja
Setelah penulis menguraikan pengertian faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam mengambil keputusan berbelanja, maka penulis
menjelaskan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dan yang
utama dalam mengambil keputusan berbelanja.
Mengenai apa sajakah proses faktor pengambilan keputusan konsumen
dalam berbelanja. Konsumen ada beberapa tahap dalam mengambil keputusan
untuk membeli suatu produk atau pun jasa, dimana proses tersebut merupakan
sebuah pendekatan untuk konsumen membeli atau tidaknya, sebagai
berikut.
Menganalisa keinginan dan kebutuhan, dimana seorang konsumen
keinginan dan kebutuhan berbeda-beda oleh sebab itu dengan menganalisa
keinginan konsumen maka kebutuhan yang belum terpenuhi akan
terpenuhi. Yang kedua dengan menilai dari sumbernya, maka
konsumensaat membeli suatu barang konsumen tersebut akan melihat
jumlah uang yang dimiliki apakah cukup untuk membeli barang tersebut.
Yang ketiga menciptakan tujuan pembelian, dimana tiap-tiap konsumen
memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Yang keempat
menganalisa prestise konsumen, dimana konsumen akan membeli suatu
barang yang dilihat dari tempatnya membeli barang. Ke lima keputusan
membeli, dimana keputusan konsumen untuk membeli suatu barang
tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lokasi, pelayanan,
tempat persediaan yang mudah dicapai, kecepatan, harga, penggolongan
barang, servis (setelah pembelian), toko menarik, kemampuan tenaga
penjual. Dengan faktor tersebut kosumen akan menentukan kenapa
konsumen membeli barang tersebut. Yang ke enam faktor ini yang akan
mempengaruhi perilaku konsumen setelah pembelian dimana konsumen
akan mengomentari bagus tidaknya dan komentar tersebut akan
mempengaruhi pihak lain.
Oleh sebab itu mengapa konsumen memilih berbelanja ditoko
tersebut padahal disekitar rumah mereka ada barang yang menyediakan
kebutuhan konsumen.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
BAB 111Metodologi Penelitian
A. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen berbelanja di toko POGO Jombang karena dari
kajian teori menunjukkan bahwa setiap konsumen mengambil keputusan
berbelanja dipengaruhi oleh banyak faktor seperti marketing mix,
psikologis, sosial budaya, individu,dimana faktor tersebut secara serentak
mempengaruhi variabel keputusan.
Guna mengetahui faktor-faktor yang dimaksud, peneliti melakukan
explorasi melalui pengungkapan variabel-variabel dugaan yang nantinya
akan diuji untuk diketahui melalui penyebaran angket oleh sebab itu
peneliti mencoba mengetahui apakah “FAKTOR-FAKTOR
PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN BERBELANJA DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN
NO 85 JOMBANG”
B. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek peneliti.
Dalam penelitian yang menjadi populasi adalah konsumen yang sedang
berbelanja di toko POGO Jombang.
2. Sampel
Menurut Sudjana sampel adalah sebagian yang diambil dari
populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu. Peneliti tidak
menggunakan semua populasi tetapi hanya sebagian saja (sampel). Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling
atau sampel kebetulan dimana sampel yang diambil (Drs. Sutikno Hadi.
Hal 227 Tahun 1988) adalah mereka atau siapa saja yang kebetulan
dijumpai oleh peneliti berbelanja di toko POGO Jombang.
Sampel yang diambil adalah sebesar 100 orang. Ukuran ini
diterapkan dengan pertimbangan bahwa sesuai dengan rancangan analisa
mensyaratkan bahwa jumlah sampel atau responden paling sedikit
sebanyak 4 atau 5 kali jumlah varibel yang digunakan menurut Naresh K.
Malhotra. Karena variabel yang ditetapkan sebanyak 20 maka sampel yang
ditetapkan 5 kali yaitu 100 sampel.
C. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau metode yang
digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan, mengolah dan menganalisa
data yang telah terkumpul. Untuk mengumpulkan data-data peneliti
menggunakan "Field Research" yaitu jenis teknik untuk metode
pengumpulan data.
Dari teknik atau metode yang yang ada peneliti menggunakan 4
metode, yaitu.
1. Observasi
Yaitu suatu cara teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan
langsung pada obyek yang diteliti.
2. Quesioner ( angket)
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan
(angket) pada sampel untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah
konsumen dalam pengambilan keputusan berbelanja ditoko POGO.
3. Interview
Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab
secara langsung dengan konsumen yang sedang berbelanja ditoko POGO
Misal.
a) Alasan apa berbelanja di toko POGO!
b) Apa keunggulan berbelanja di toko POGO dibanding toko lain!
c) Apakah barang yang dibutuhkan sudah cukup lengkap untuk memenuhi
kebutuhan konsumen!
4. Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengambil data melalui dokumen
yang ada yaitu foto toko POGO Jombang.
D. PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini ada tiga tahap,
antara lain:
1. Tahap Persiapan
a. Menyiapkan proposal penelitian dan memilih materi yang sesuai
dengan judul penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian.
b. Melakukan wawancara kepada para konsumen yang dituju.
c. Menyusun instrumen penelitian serta mendiskusikannya dengan dosen
pembimbing.
d. Melakukan beberapa perbaikan terhadap instrumen dan beberapa
metode yang telah didiskusikan.
e. Mengantar surat ijin dan meminta ijin pada pemilik toko POGO.
f. Berkonsultasi dengan pemilik toko POGO dan para karyawannya.
2. Pelaksanaan Penelitian
Selama penelitian berlangsung di toko POGO para konsumen
diberi angket tentang mengapa berbelanja di toko POGO
3. Sesudah Penelitian
Langkah akhir setelah penelitian adalah menganalisis data yang
diperoleh baik data kuantitatif maupun data kualitatif sesuai dengan analisis
data yang dipakai. Setelah data dianalisis kemudian dilakukan
pendeskripsian terhadap masing-masing indikator yang ada pada tujuan
penelitian.
E. Teknik Analisa Data
Sesuai dengan data-data yang ada maka peneliti menggunakan
teknik dalam pengolahan data ini dengan teknik atau metode analisa data
"Deskriptif eksploratif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau
status fenomena".
BAB IV
BAB 1VHasil Penelitian
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Toko POGO Toserba di Jombang terletak dijalan Pahlawan No 85
Jombang, selain tempatnya yang strategis juga sangat mudah dijangkau
oleh para konsumen baik dalam kota maupun luar kota Jombang.
Sebelumnya Toko POGO Toserba berdiri pada tahun 2005 belum cukup
besar dan luas dulunya Toko POGO Toserba hanya berukuran 6 x 9 M2
Toko POGO Toserba tersebut tidak terlalu dikunjungi konsumen karena
tempat terlalu kecil, oleh pemiliknya yaitu Bapak Tiamoen mempunyai
pemikiran untuk membesarkan Toko POGO Toserba tersebut dengan
harapan banyak pengunjung karena Bapak Tiamoen ingat pernah ikut
seminar bagaiman menarik konsumen, setelah beberapa bulan sekitar 6
bulan Toko POGO Toserba akhirnya dibongkar dan diperluas 15 x 10
M2.
Asal mulanya Toko POGO Toserba ini barang dan produknya
yang dijual belikan sangat sedikit dengan keuletan dan kesabaran
pemiliknya yang slalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada
konsumen sehingga tahap demi tahap barang dan produk yang masuk
kedalam Toko POGO cukup banyak sehingga barang yang dibutuhkan
konsumen dapat diperoleh di Toko POGO.
Dan setelah beberapa tahun sekitar 4 tahun Toko POGO
mengalami kemajuan tahap demi tahap yang dulunya konsumen yang
masuk sedikit sekarang semakin banyak, dan banyak konsumen yang
telah berlangganan menyarankan menambah barang dagangan gerabah
karena Toko POGO yang dulunya hanya menjual sembako atau
kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan bayi, oleh Bapak Tiamoen
pemilik Toko POGO menerima saran yang dari konsumen karena saran
tersebut baik dan dapat meningkatkan konsumen yang datang ke Toko
POGO. Setelah itu Toko POGO menambah ruang untuk tempat berjualan
gerabah yaitu menambah dibelakangnya dengan ukuran 4 x 9 M2. Setelah
barang gerabah dibuka konsumen yang masuk juga perlahan-lahan
meningkat, sehingga saat ini Toko POGO sekarang menjadi lumayan
besar.
2. Struktur Organisasi
Gambar 2.1: Struktur organisasi Toko POGO Toserba JombangSumber data dari Toko POGO, 2010
Bedasarkan struktur organisasi yang ada pada toko POGO
dijalan pahlawan no 85 Jombang, dapat diuraikan job description dari
masing-masing bagian sebagai berikut.
keuangan
karyawankaryawankaryawan
administrasi
manajer
Pemilik
1. Pemilik
Dimana pemilik berperan mengontrol seluruh karyawan
yang ada di toko POGO mulai dari manajer sampai dengan
karyawan.
2. Manajer
Manajer bertugas membatu pemilik dan bertanggung jawab
pada jalanya perusahaan serta melakukan pengawasan terhadap
kinerja karyawan.
3. Keuangan
Bagian keuangan adalah bertugas untuk mencatat setiap
transaksi penjualan ditoko POGO, menyeimbangkan neraca
keuangan toko POGO dan penyerahan gaji karyawan.
4. Administrasi
Bertugas mencatat keluar masuknya barang dan mencatat
stok barang.
5. Karyawan
Bertugas melayani konsumen ditoko POGO.
3. Tujuan Usaha
Setiap usaha pasti memiliki keinginan untuk memperoleh laba
sebesar-besarnya, ini dapat diwujudkan denagn memperbaiki kuwalitas
pelayanan, manajemen dan kuwantitas prodak yang dijual. Oleh karena
itu pemilik toko POGO menyediakan training bagi karyawan supaya
melayani pelanggan dengan baik.
Adapun faktor yang bisa jadi hambatan bagi pemilik toko
POGO untuk mencapai tujuannya seperti pesaing, pelayanan yang
kurang baik atau jumlah barang yang disediakan kurang sehingga tidak
sesuai dengan keinginan konsumen. Tetapi dengan promosi yang efektif
dan efisien dapat menarik konsumen yang banyak dengan terus
memperbaiki pelayanandan menambah produk sesuai keinginan dan
selera konsumen.
Setelah toko POGO lancar dan mempunyai konsumen tetap,
pemiliki toko POGO mempunyai tujuan jangka panjang yaitu sebagai
agen atau toko besar yang bisa menguasai pasar dengan memasok
kepedagang kecil.
B. Analisa Data
1. Karakteristik Responden
Responden pendapatannya dijadikan sebagai ukuran penelitian ini
dapat diuraikan sebagai berikut sesuai dengan :
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 1.1: Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
Laki-Laki 42 42%
Perempuan 58 58%
Total 100 100%
Sumber data Quesiner ( angket), 2010
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas
responden adalah perempuan yaitu sebanyak (58%)
b. Bedasarkan Jarak Rumah
Tabel 1.2 : Jumlah Responden Berdasarkan Jarak Rumah
Keterangan jarak Jumlah Responden Persentase
Kurang dari 1 Km 52 52%
1 Km – 3 Km 30 30%
Lebih dari 3 Km 18 18%
Total 100 100%Sumber data Quesiner ( angket), 2010
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas
responden adalah jarak toko POGO dari rumah kurang dari 1 Km
yaitu sebanyak (52%)
c. Berdasarkan Banyaknya Berkunjung
Tabel 1.3: Jumlah Responden Berdasarkan Banyaknya Berkunjung
Keterangan jarak Jumlah Responden Persentase
Pertama kali 6 6%
Jarang 27 27%
Sering kali 67 67%
Total 100 100%
Sumber data Quesiner ( angket), 2010
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas
responden adalah banyaknya berkunjung ditoko POGO sering kali
yaitu sebanyak (67%),
d. Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Tabel 1.4: Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Keterangan Jumlah Responden
Persentase
Rp.2.000.000 - Keatas 7 7%
Rp. 1.000.000 – Rp.2.000.000 12 12%
Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 37 37%
Kurang dari Rp. 500.000 44 44%
Total 100 100%
Sumber data Quesiner ( angket), 2010
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas
responden yang datang ketoko POGO memiliki pendapatan perbulan
yang kurang dari Rp. 500.000 yaitu sebanyak (44%).
e. Berdasarkan Usia
Tabel 1.5: Jumlah Responden Berdasarkan Usia
Keterangan Jumlah Responden
Persentase
0 – 20 tahun 6 6%
21 – 35 tahun 38 38%
36 - 50 tahun 47 47%
51 - keatas 9 9%
Total 100 100%
Sumber data Quesiner ( angket),2010
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas
responden yang datang ketoko POGO berusia antara 36 - 50 tahun
yaitu sebanyak (47%).
2. Tanggapan Responden
Tanggapan responden tentang keputusan konsumen untuk membeli
ditoko POGO maka peneliti memberikan pertanyaan atau Quesiner
( angket) dapat diuraikan sebagai berikut.
Tabel 1.6: Tanggapan Responden
No Faktor-faktor pembelianKeterangan
SS S TS STS TK Total
1 Lokasi 25% 49% 9% 5% 12% 100%
2 Pelayanan 34% 45% 5% 3% 13% 100%
3Tempat persediaan yang mudah dicapai 12% 21% 14% 9% 44% 100%
4 Kecepatan 19% 12% 26% 17% 26% 100%
5 Harga 32% 37% 16% 8% 7% 100%
6 Penggolongan Barang 18% 23% 14% 11% 34% 100%
7 Service 16% 16% 28% 13% 37% 100%
8 Toko Menarik 13% 20% 17% 12% 38% 100%
9Kemampuan Tenaga Penjual 27% 32% 9% 12% 20% 100%
Sumber data Quesiner ( angket),2010
Keterangan SS = Sangat SetujuS = SetujuTS = Tidak SetujuSTS= Sangat Tidak SetujuTK = Tidak Komentar
Dari faktor-faktor yang ada diatas maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Lokasi
Lokasi toko POGO berada di lingkup perkotaan yang dekat dengan
konsumen, dimana tempat tersebut mudah dijangkau oleh konsumen
sekitar guna memenuhi kebutuhannya.
b) Pelayanan
Para karyawan berusaha melayani konsumen yang datang ketoko
POGO dengan baik.
c) Tempat persediaan yang mudah dicapai
Tempat penyimpanan barang (gudang) yang dimiliki toko POGO
dekat dengan penjualan sehingga bisa mengefisienkan waktu.
d) Kecepatan
Pelayanan yang dilakukan karyawan baik berupa pemilihan barang
maupun pada waktu transaksi pembayaran dilakukan dengan cepat dan
efektif.
e) Harga
Besarnya uang yang harus dibayar konsumen terhadap suatu barang
yang dijual oleh toko POGO tidak jauh beda dengan toko-toko besar
lainnya sehingga toko POGO mampu bersaing dengan toko lain.
f) Penggolongan barang
Penggolongan barang yang sesuai merk dan jenis barang sehingga
memudahkan konsumen untuk memilih barang.
g) Servis yang ditawarkan (purna jual)
Toko POGO menyediakan pelayanan servis bagi konsumen yang
membeli barang ditoko POGO. Apa bila barang yang dibeli ditoko POGO
ada yang rusak toko tersebut bersedia menggantinya.
h) Toko yang menarik
Untuk menarik konsumen, toko POGO menyediakan fasilitas bagi
konsumen seperti musik dan pendingin ruangan.
i) Kemampuan tenaga penjualnya ( pengetahuan produk)
Semua karyawan yang ada ditoko POGO menguasai kelebiahan
maupun kekurangan produk yang dijual sehingga konsumen merasa
dibantu dalam menentukan barang yang sesuai kebutuhan konsumen.
Dari hasil tabel 1.6 maka dapat disederhanakan untuk mengetahui
mayoritas keputusan konsumen untuk membeli ditoko POGO adalah
sebagai berikut.
Tabel 1.7 : Urutan tingkatan faktor responden
No Faktor-faktor pembelianKeterangan
SS TS TK
1 Pelayanan 79% 8% 13%
2 Lokasi 74% 14% 12%
3 Harga 69% 24% 7%
4 Kemampuan Tenaga Penjual 59% 21% 20%
5 Penggolongan Barang 41% 25% 34%
6Tempat persediaan yang mudah dicapai 33% 23% 44%
7 Toko Menarik 33% 29% 38%
8 Service (purna jual) 32% 41% 37%
9 Kecepatan 31% 43% 26%Sumber data Quesiner ( angket),2010
Tabel 1.8 : Diagram Batang
Sumber data Quesiner ( angket),2010
Keterangan diagram
Dari hasil diagram diatas tampak bahwa hasil minat konsumen dalam
membeli ditoko POGO mempunyai delapan faktor yang dapat memutuskan
konsumen untuk membeli ditoko POGO. Ada 5 faktor yang harus dipertahankan.
a. Faktor pelayanan
Dimana faktor pelayanan sangat penting dalam menarik konsumen.
Ini terbukti dari hasil angket yang peneliti sebarkan bahwa faktor
pelayanan mempunyai nilai yang tinggi bagi konsumen dengan persentase
79% orang.
b. Kecepatan
Ada 2 faktor yang perlu diperhatikan faktor kecepatan adalah salah
satu faktor yang mempengaruhi besar kecilnya keinginan membeli
konsumen, pemilik toko POGO sangat memahami akan hal tersebut.
Karena pemilihan barang yang dilakukan karyawan masih lambat
disebabkan kurangnya tenaga karyawan, dan pemilik toko POGO masih
menggunakan alat yang sederhana (kalkulator), sehingga konsumen
memberikan respon sebesar 43% tidak setuju bagi faktor kecepatan
tersebut.
a). Pelayanan karyawan dalam memilih barang
b). Waktu transaksi pembayaran
C. Pembahasan
Dari hasil angket yang disebarkan dari karakteristik diuraikan.
Berdasarkan dari jenis kelamin, mayoritas perempuan yang sering
berbelanja sebanyak 58%. Karena konsumen yang berbelanja sering kali
membeli untuk kebutuhan sehari-hari. Dari jarak rumah yang sering
berbelanja kurang dari 1Km sebanyak 52%. Karena dikonsumen memilih
berbelanja ditoko terdekat sebab toko tersebut sudah menyediakan
keperluan yang diinginkan konsumen untuk mendapatkan suatu barang
ditoko tersebut. Dari banyak yang berkunjung berbelanja itu yang sering
yaitu 67%. Dimana konsumen yang berbelanja ditoko tersebut sering
kembali berbelanja untuk mendapatkan suatu barang yang diinginkan dan
konsumen tersebut merasa puas karena kebutuhannya terpenuhi dengan
cepat. Berdasarkan pendapatan gaji perbulan yang sering berbelanja itu
yang mendapatkan gaji dibawah 500 ribu yaitu 44%. Disebabkan
konsumen yang membeli ditoko tersebut sebagian besar orang yang
bekerja ditempat makanan, pertokoan dan warga yang perekonomiannya
menengah kebawah. Sedangakan usia yang sering berbelanja yang berusia
36-50 tahun yaitu 47%. Dimana konsumen yang berbelanja untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya dan kebutuhannya sendiri. Dan yang
sering membeli yang berusia 36-50 tahun karena diusia tersebut masih
bekerja.
Sedangakan hasil dari hasil keputusan konsumen membeli ditoko POGO
dari 9 faktor yaitu lokasi, pelayanan, tempat persediaan yang mudah
dicapai, kecepatan, harga, penggolongan barang, servis setelah pembelian,
toko yang menarik dan kemampuan tenaga penjual (penguasaan produk)
dimana dari masing-masing 9 faktor tersebut alasan mengapa konsumen
membeli suatu barang ditoko tersebut ternyata dari 9 faktor tersebut ada 5
faktor yaitu faktor pelayanan, faktor lokasi, faktor harga, kemampuan
tenaga penjual, Penggolongan Barang. dari hasil angket tertinggi yang
setuju dan 5 faktor tersebut yang harus dipertahankan yaitu faktor
pelayanan 79%, lokasi 74%, harga 69%, kemampuan tenaga penjual 59%
dan penggolongan barang 41%, sedangkan yang faktor lain yaitu faktor
tempat persediaan yang mudah dicapai, kecepatan, servis setelah
pembelian dan toko yang menarik tidak terlalu dipioritaskan. Karena dari
hasil angket ada 5 faktor mengapa konsumen membeli ditoko tersebut.
BAB VPenutup
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai aspek yang telah dijelaskan diatas maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi konsumen untuk
membeli ditoko POGO adalah sebagai berikut:
1. Faktor pelayanan
Dimana faktor pelayanan sangat penting dalam menarik konsumen,
bagi konsumen pelayanan adalah faktor terpenting dalam suatu usaha ini
terbukti dari hasil angket yang peneliti sebarkan bahwa faktor pelayanan
menduduki peringkat pertama dengan persentase 79% orang memilik
pelayanan
2. Faktor lokasi
Lokasi yang straregis sangat mempengaruhi minat konsumen untuk
membeli di toko POGO, karena mayoritas konsumen ditoko POGO adalah
konsumen dengan jarak kurang dari 1 Km. terbukti dari hasil angket yang
peneliti sebarkan bahwa faktor lokasi mendapat apresiasi dengan
persentase 74%
3. Faktor Harga
Salah satu sifat konsumen adalah memiliki barang dengan harga
murah tetapi kualitas bagus, tetapi harga produk ditoko POGO tidak jauh
beda dengan toko-toko lainya dan kualitas produk sama. Jadi konsumen
atau masyarakat disekitar toko POGO lebih memilih membeli ditoko
POGO. Harga memang sangat penting dalam suatu usaha tetapi bagi
konsumen toko POGO harga hanya menempati posisi ke tiga dengan
persentase 69%
4. Kemampuan Tenaga Penjual
Dimana konsumen saat kesulitan memilih suatu barang yang
diinginkan karyawan toko POGO bisa membantu memberikan solusi untuk
konsumen sehingga konsumen senang dapat dimudahkan untuk memilih
barang yang cocok untuk kebutuhan konsumen. Kemampuan tenaga
penjual menempati posisi ke empat dengan persentase 59%
5. Penggolongan Barang
Saat konsumen berbelanja ditoko POGO konsumen sangat
dimudahkan memilih dengan cepat karena penggolongan barangnya
mudah diingat. Penggolongan barang menempati posisi ke lima dengan
persentase 41%
Faktor yang utama yang dipertimbangkan dalam keputusan
pembelian ditoko POGO yaitu faktor pelayanan
B. Saran-saran
Dengan melihat hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, maka
peneliti dapat memberikan beberapa saran yang bisa dijadikan dasar
pertimbangan oleh pemilik toko POGO.
1. Pemilik toko POGO hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi minat konsumen untuk membeli ditoko POGO. Terutama
pelayanan harus ditingkatkan misalnya dengan cara pelayanan yang ramah
dengan senyuman. Pihak swalayan hendaknya menyediakan karyawan
yang berpenampilan menarik, sopan, ramah terutama karyawan bagian
kasir. sebaiknya baiknya bila seorang kasir sedapatnya yang benar-benar
cermat dan cerdas dalam melayani konsumen sehingga tidak terjadi
penumpukan konsumen dan tidak ada kesalahan.
2. Untuk meningkatkan kuantitas konsumen dalam berbelanja ditoko POGO,
maka hendaklah pihak toko POGO menyediakan service (pengembalian
barang). Misalnyal konsumen membeli barang ditoko POGO dan
konsumen tersebut telah salah membeli barang konsumen tersebut dapat
mengembalikan barangnya
3. Pihak toko POGO hendaknya selalu memperhatikan kenyamanan ruang
belanja, di toko POGO. Misalnya ruang belanja diberi musik sehingga
konsumen terasa nyaman dan tampilan ruang berbelanja dipercantik.
4. Alat hitung yang digunakan oleh toko POGO masih sederhana (kalkulator)
sebaiknya menggunakan alat hitung komputer jadi dapat mempercepat
transaksi penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swasta DH dan Irawan. M.B.A. 1986. Manajemen Pemasaran Moder. Yogyakarta: Edisi ke dua. Penerbit Liberty.
Basu Swasta DH dan T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Edisi pertama. Penerbit BPFE.
Fredy Rangkuti. 1997. Riset pemasaran. Jakarta: Penerbit. PT. Gramedia Pustaka umum.
Supranto J. 2003. Metodologi Riset. Aplikasi dalam pemasaran. Jakarta:Penerbit Rineka Cipta.
Masri Singarimbun dan Efendi Sofyan. 2006. Metode Penelitian Survey. Jakarta : Penerbit Pustaka LP3ES.
Sutrisno Hadi. MA. 2000. Statistik. Jilid II. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Philip Kotler Dan Keller Kelvin. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Edisi dua belas Jilid satu. Penerbit Indeks.
Philip Kotler Dan Keller Kelvin, 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Edisi dua belas Jilid kedua. Penerbit Indeks.
Wayan Sri Suprapti. 2010. Perilaku Konsumen Pemahaman Dasar Dan Aplikasinya Dalam Strategi Pemasaran. Bali.Penerbit Udayana University Press.
Indriyo Gitosudarmo. 2000. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta.Edisi Pertama. Penerbit BPFE.
Ristiayanti Prasetijo dan John J.O.I. Ihalauw. 2004. Perilaku Konsumen. Yogyakarta. Penerbit Andi Offset.
Philip Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Edisi milenium kesatu. PT
Prenhallindo.
Naresh K. Malhotra. 2009. Riset Pemasaran: Pendekaran Terapan. Jakarta. Edisi keempat jilid ke satu. Penerbit PT Indeks.
Sudjana M. A . 2005. Metoda Statistika. Bandung. Edisi keenam. Penerbit Tarsito
Lampiran- Lampiran
ANGKET
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG 2010
A. PENDAHULUAN
- Daftar pertanyaan ini didesain untuk mengetahui alasan masyarakat dalam memilih berbelanja ditoko POGO dijalan pahlwan no 85 jombang.
- Demi obyektifitas hasil penelitian ini, kami mohon kiranya mengisi dengan sebenarnya
- Atas kesediaan meluangkan waktunya, kami sampaikan terima kasih.
B. Petunjuk pengisian
Dari pertanyaan-pertanyaan yang ada jawablah dengan memberi tanda X (silang) pada jawaban a, b, c, d, atau e yang anda pilih
1. Saya membeli barang-barang ditoko POGO disebabkan tempatnya yang mudah dijangkau.
a. Sangat setuju b. Setuju c. tidak setujud. sangat tidak setujue. tidak komentar
2. Pertimbangan saya membeli barang-barang disini karena pelayanannya baik
a. Sangat setuju b. Setuju c. tidak setujud. sangat tidak setujue. tidak komentar
3. ketika saya membeli barang ditoko POGO habis, saya menerima barang tersebut dari gudang dengan cepat
a. Sangat setuju b. Setuju c. tidak setujud. sangat tidak setujue. tidak komentar
4. pertimbangan saya membeli barang-barang ditoko POGO karena pelayanan transaksi penjualan cepat
a. Sangat setuju
b. Setuju c. tidak setujud. sangat tidak setujue. tidak komentar
5. karena barang-barang yang dijual lebih murah dibanding dengan toko lain, maka saya memilih berbelanja ditoko POGO.
a. Sangat setuju b. Setuju c. tidak setujud. sangat tidak setujue. tidak komentar
6. Saya berbelanja disini karena pengaturan barang-barang yang rapi dan dikelompokan
a. Sangat setuju b. Setuju c. tidak setujud. sangat tidak setujue. tidak komentar
7. Saya berbelanja disini karena ditoko POGO disediakan fasilitas pengembalian barang
a. Sangat setuju b. Setuju c. tidak setujud. sangat tidak setujue. tidak komentar
8. Saya berbelanja ditoko POGO karena toko POGO terlihat menarik dengan berbagai fasilitasnya
a. Sangat setuju b. Setuju c. tidak setujud. sangat tidak setujue. tidak komentar
9. Saya berbelanja ditoko POGO merasa dibantu wakru memilih sebuah produk
a. Sangat setuju b. Setuju c. tidak setujud. sangat tidak setujue. tidak komentar
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Alamt :
Umur : a. 0 – 20 thn b. 21 – 35 thn c. 36 – 50 thn d. 51 - keatas
Jenis kelamin : a. Laki – laki b. Perempuan
Jarak rumah : a. Kurang dari 1 km b. 1 – 3 km c. Lebih dari 3 km
Banyak berkunjung : a. Pertama kali b. Jarang c. Sering kali
Pendapatan/ perbulan : a. Rp. 2.000.000,00 – keatas
b. Rp. 1.000.000,00 – 2.000.000,00
c. Rp. 500.000,00 – 1.000.000,00
d. kurang dari Rp. 500.000,00
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Amir Arifudin Wahab
NIM : 062.009
Program Studi : Pendidikan Ekonomi Koperasi
Judul : Faktor-faktor Pertimbangan Konsumen dalam
Pengambilan Keputusan Berbelanja di Toko POGO Jl.
Pahlawan no 85 Jombang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Jombang, Februari 2010
Yang Membuat Pernyataan
Tanda tangan
Amir Arifudin Wahab