25
Faktor Ekologi Lahan Basah

Faktor ELB 2011

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendidikan

Citation preview

Faktor Ekologi Lahan Basah

1. Faktor Iklim2. Faktor Fisiografik3. Faktor Edafik4. Faktor Biotik

Kondisi Cuaca yang berlangsung dalam jangka panjang dalam suatu wilayah, ditentukan berdasarkan posisi matahari terhadap muka bumi

Faktor Iklim yang utama :1. Ketersediaan cahaya2. Suhu3. Curah hujan4. Kelenbaban5. Angin

Bioma : tipe ekosistem utama mencakup wilayah yang sangat luas dan tergantung pada iklim Bioma tundra : di kutub utara Bioma hutan berdaun jarum : daerah beriklim sedang Hutan hujan tropis : di daerah beriklim tropis

Kondisi fisiografik, edafik, dan biotik dalam bioma cukup beragam, shg timbul perbedaan dalam komposisi, kelimpahan dan produktifitas flora dan fauna

Bioma hutan tropis terdiri atas berbagai macam formasi hutan

Permukaan bumi : daratan dan lautan tidaklah semuanya datar, namun bervariatif

Merupakan hasil proses geologis dan geomorfologis

Iklim bukanlah faktor utama yang menentukan ada tidaknnya lahan basah

Tipe lahan basah di daerah tropik berbeda dengan subtropik

Proses geologis : Pelengkungan Pelipatan kulit bumi Pergerakan lempeng disebabkan tenaga endogen (vulkanis & tektonis)

Proses geomorfologis Pelapukan Erosi Sedimentasi

disebabkan karena tenaga eksogenik : air, angin, glasier Proses geologi menghasilkan bentuk permukaan bumi yang

datar, bergelombang, berbukit atau berupa gunung-gunung Proses geomorfologis(pelapukan, erosi dan sedimentasi)

mengubah bentang lahan yang lebih datar. Yang dipengaruhi oleh :

Badan air (mengalir atau tergenang) Siklus air (terutama presipitasi (hujan dan salju) Tipe vegetasi Kondisi tanah

Lahan basah terbentuk akibat berbagai proses geologis dan geomorfologis yang menyebabkan terakumulasinya air di suatu tempat, atau menyebabkan muka air tanah terletak di dekat permukaan tanah

Pelipatan atau anjloknya permukaan tanah yang menimbulkan cekungan atau yang menyebabkan naiknya lapisan tanah

Letusan gunung api yang membentuk cekungan berupa kawah atau kaldera di puncak gunung

Erosi atau sedimentasi terus menerus membentuk delta dan dataran banjir

Kegiatan manusia dalam membentuk waduk, kolam atau genangan air akibat keg, pertambangan

Sifat fisika dan kimia air dan tanah menentukan komposisi tumbuhan dan hewan yang mampu hidup di suatu habitat

Terbentuk tipe ekosistem lahan basah yang khas : rawa herba, hutan bakau, danau, terumbu karang

Tiga sifat air yang penting bagi keberadaan lahan

basah 1. Salinitas2. Frekuensi penggenangan3. Sifat aliran (pergerakan air

SALINITAS : jumlah (berat) garam dalam tiap liter air garam dalam air : MgCl2, NaSO4, CaCl2, KCl, NaCl (yang paling banyak)

Air disebut tawar, kadar garam : ≤ 5 ppm (0,05%) Air asin : kadar garam : ≥35 ppm Air payau, kadar garam : 5 – 35 ppm

Lahan basah berair tawar Terbentuk karena adanya pergerakan atau

aliran air permukaan atau air tanah dari tempat tinggi ke rendah

Terkumpul membentuk badan air yang terbuka

Lahan basah berair payau atau asin sebgian atau seluruh pasokan air dari air laut L.B. Payau terdapat di pesisir dan muara

sungai L.B. asin : terdapat di laut danau asin : di Nusa Tenggara Timur Laut Mati : di Timur Tengah

Salinitas berpengaruh pada : sifat fisika dan kimia air Fluktuasi temperatur Tekanan osmosis, konsentrasi gas terlarut Massa jenis air

Menentukan jenis organisme yang mampu hidup di

dalamnya, shg komunitas dan ekosistem LB. berair tawar sangat berbeda dengan LB. berair asin

Berasarkan frekuensi penggenanganya, lahan basah dibedakan menjadi :

Lahan basah tergenang tetap (danau, kolam, tambak)

Tergenang musiman (dataran banjir, danau musiman,

Tanah yang jenuh air karena muka air tanah yang dangkal (rawa)

Lama dan frekuensi penggenangan mempengaruhi proses serta sifat fisika dan kimia yang ada pada L.B. yang tergenang :

pori-pori terisi air Oksigen dalam air sangat berkurang Terbentk keadaan anaerob Kondisi anaerob mmenyulitkan

kehidupan berbagai organisme Organisme anaerob sebagian besar

terdiri dari mikroba. Mikroba mampu mempengaruhi unsur

lain (nitrat dan sulfat sebagai akseptor elektron) dalam proses respirasi

Menghasilkan senyawa seperi H2S dan CH4 dan asam-asam humus

Berdasarkan sifat aliranya, LB. dibagi menjadi LB. dengan perairan mengalir (sungai) LB. dengan perairan tergenang (danau

atau rawa air tawar) Berdasarkanpengaruh pasang surut

air, LB. dibagi menjadi LB. pasang surut LB. bukan pasang surut

Sifat fisika dan kimia sangat dinamisGerakan air meningkatkan difusi oksigen dari udara , sehingga oksigen lebih tinggi

Energi potensial lebih tinggi Berkaitan dengan kekuatan untuk

meninggalkan erosi, mengangkut sedimen dan organisme yang hidup pada ekosistem harus mampu menyesuaikan diri terhadap arus yang kuat

angin

Stratifikasi (lapisan) air karena sinar matahari

Tahan di lahan LB memeliki tekstur, sifat kimia dan fisika yang khas. Tanah tersebut dinamakam tanah tergenang, yang mempunyai satu atau lebih ciri berikut : Berwarna coklat gelap atau hitam akibat kekurangan O2. Teksturnya lengket dan jika ditekan diantara jari-jari akan

terbentuk seperti pita Terasa seperti lempung yang lengket dan mungkin

berwarna abu-abu, kehijauan atau warna gelao akibat terjadi berbagai reaksi kimia dalam tanahliat menjadi bahan dasarnya

Tanah berwarna abu-abu terang dengan bercak kemerahan, jingga atau kekuningan. Warna ini akibat proses perkaratan besi akibat kondisi tergenang dan kering secara berganti-ganti

Berbau telur busuk atau sulfur. Bau ini merupakan hasil gas H2S

Gambut merupakan sisa tumbuhan yang belum terdekomposisi secara sempurna

Terkumpul dalam jumlah yang relatif banyak Jika bahan organik ≥ 65% disebut tanah

gambut Masuk dalam ordo HISTOSOL Ditemukan di daerah rawa pasang surut, dan

rawa pedalaman Memiliki sifat asam (pH rendah) karena

adannya asam-asam organik yang dihasilkan dari dekomposisi yang tidak sempurna

Terdapat di daerah rawa, dataran bajirdan lahan basah pesisir

Berasal dari endapan bermacam sedimen yang berasal dari laut/sungai

Struktur berlapis-lapis Sifat tanah tergantung pada kekuatan banjir, asal dan

bahan yang diangkut Tanah aluvial dari laut biasanya mempunyai lapisan

yang disebut PIRIT (FeS2) Jika tanah terdedah (terekspos) terdapat udara, maka

pirit akan teroksidasi, membentuk tanah sulfat masam

SO42- + 10H+ H2S + 4H2O

H2S + Fe2+ FeS + 2H+

FeS + S FeS2

Pirit dapat berubah menjadi asam sulfat dengan bantuan mikroba

FeS2 + H2O Fe(OH)3 + S2 +3H+ +3e

Feri hidroksida mempunyai warna coklat Pada keadaan asam, pirit membentuk ion ferro dan sulfur

FeS2 Fe2+ + S2 + 2eSulfur yang terjadi dioksidasi menjadi asam

sulfat oleh bakteri Thiobaculus thiooxydans

S2 + 8H2O 2SO42- + 16H+ + 12e

Flora Fauna

Tumbuhan memnadi komponen penting karena berperan sebagai produsen

Di kaw. laut dan danau pankton Di kaw. Hutan rawa rumput atau pohon

Di Indonesia terdapat lebih dari 1.300 spesies tumbuhan (data base Wetlands International)

Sebagian tumbuhan lahan basah merupakan kelompok hidrofita (higrofita), yaitu kelompok tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan akuatik

Berdasarkan ukuranya hidrofita dapat dibedakan menjadi :

Makrofita Mikrofita

Berdasarkan cara hidupnya hidrofita dapat dibedakan menjadi :

Tumbuhan yang terapung bebas Tumbuhan yang tenggelam Tumbuhan yang terapung berakar Tumbuhan mencuat ke permukaan

Memiliki banyak jaringan udara sehingga menjadi ringan dan mampu terapung (mis: paku sampan, enceng gondok)

Memiliki perakaran udara (pneomatofor) untuk mendapatkan oksigen dari udara secara langsung (mis: tumb.Bakau seperti Rhizopora dan Avicennia)

Memiliki sistem perakaran yang ekstensif untuk bertahan pada substrat yang kurang stabil (mis; Nipah dan tumb. bakau

Lahan basah memiliki keragaman yang tinggi

Di Indonesia, menurut database dari Wetlands International terdapat:

≥ 2.000 spisies ikan dengan ≥ 900 ikan air tawar

Paling tidak 188 spicies krustacea 750 spisies malusca 930 spicies capung