24
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. menyikapi hal tersebut dilaksanakanlah berbagai upaya di bidang kesehatan termasuk upaya peningkatan kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah merupakan generasi muda penerus bangsa yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik dalam wadah sekolah. Kelompok ini merupakan sasaran strategis dalam pembinaan kesehatan, perilaku baik yang ditanamkan sejak dini akan dilaksanakan dalam kehidupan sehari- hari. Sekolah merupakan salah satu unsur lingkungan kehidupan di masyarakat yang menekankan proses pendidikan. Siswa yang merupakan unsur utama yakni sebagai objek pendidikan merupakan orang yang sangat potensial untuk membantu menjadi penggerak hidup sehat di lingkungan sekitarnya. Pembinaan kesehatan anak usia sekolah yang dilakukan melalui jalur sekolah dilaksanakan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah. Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan sesuai UU RI No.23 tahun 1992 tentang kesehatan dimana diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat siswa dalam lingkungan hidup sehat sehingga siswa dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi suber daya yang berkualitas. Salah 1

F7 Mini Project Dokcil

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dokcil

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang

Tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. menyikapi hal tersebut dilaksanakanlah berbagai upaya di bidang kesehatan termasuk upaya peningkatan kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah merupakan generasi muda penerus bangsa yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik dalam wadah sekolah. Kelompok ini merupakan sasaran strategis dalam pembinaan kesehatan, perilaku baik yang ditanamkan sejak dini akan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sekolah merupakan salah satu unsur lingkungan kehidupan di masyarakat yang menekankan proses pendidikan. Siswa yang merupakan unsur utama yakni sebagai objek pendidikan merupakan orang yang sangat potensial untuk membantu menjadi penggerak hidup sehat di lingkungan sekitarnya.

Pembinaan kesehatan anak usia sekolah yang dilakukan melalui jalur sekolah dilaksanakan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah. Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan sesuai UU RI No.23 tahun 1992 tentang kesehatan dimana diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat siswa dalam lingkungan hidup sehat sehingga siswa dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi suber daya yang berkualitas. Salah satu upaya pendekatan dalam program UKS ini adalah melibatkan partisipasi peserta didik sebagai penggerak perilaku hidup bersih dan sehat melalui program dokter kecil.

Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi criteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman keluarga dan lingkungannya. Diharapkan dokter kecil dapat berperan serta secara aktif bersama-sama dengan masyarakat sekolah dalam upaya peningkatan kesehatan bagi dirinya, teman-temannya dan masyarakat serta lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya.

I. 2. Rumusan Masalah

1. Kurangnya sekolah yang memiliki UKS dan difungsikan dengan baik

2. Kurangnya pembinaan dokter kecil di sekolah

3. Kurangnya kesadaran para peserta didik dalam berperilaku hidup bersih dan sehat

I. 3. Tujuan

I. 3. 1. Tujuan Umum

Meningkatnya pengetahuan, sikap positif dan keterampilan peserta didik berkaitan dengan pelaksanaan program UKS

I. 3. 2. Tujuan Khusus

1. Memahami program UKS dan dokter kecil

2. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di rumah dan di lingkungannya

3. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk hidup sehat.

4. Agar siswa dapat melakukan pengamatan kebersihan di sekolah

I. 4. Manfaat

I. 4. 1. Bagi Dokter Kecil

1. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat

2. Memiliki keterampilan dalam upaya pelayanan kesehatan yang sederhana

3. Memiliki rasa kepedulian sosial

I. 4. 2. Bagi peserta didik lainnya

Ikut tergerak dan terbiasa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat

I. 4. 3. Bagi Guru

Meningkatnya kerjasama antar guru dengan orang tua peserta dan petugas kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan.

I. 4. 4. Bagi Masyarakat dan lingkungannya

1. Masyarakat akan tergerak untuk hidup bersih dan sehat

2. Kualitas lingkungan hidup sehat akan meningkat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Dokter Kecil dan UKS

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6 21 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 sub kelompok, yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun).

Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih dan dokter kecil secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil, penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan).

Dokter kecil adalah siswa yang dipilih guru untuk melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungan sekolah.

1. Program UKS

Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah.

Tujuan UKS

- Tujuan umum

Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal

-Tujuan khusus

Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan siswa, yang mencakup :

1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat serta berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.

2. Sehat fisik, mental maupun sosial.

Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan

NAPZA.

2. Dokter Kecil

Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.

a. Tujuan

Tujuan umum

Meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS

Tujuan Khusus

1. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,di rumah dan lingkungannya.

2. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk hidup sehat.

b. Kriteria peserta :

1. Siswa kelas 4 atau 5 SD atau MI dan belum pernah mendapatkan pelatihan dokter kecil.

2. Berprestasi sekolah

3. Berbadan sehat.

4. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.

5. Berpenampilan bersih dan berperilaku.

6. Berbudi pekerti baik dan suka menolong.

7. Izin orang tua

c. Tugas dan kewajiban dokter kecil

1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat.

2. Dapat menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.

3. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di rumah.

4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah.

5. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan ,antara lain : Pekan kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan Mata, dan lain-lain.

d. Kegiatan dokter kecil

1. Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan.

a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi.

b. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat badan.

c. Penyuluhan Kesehatan.

2. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanaan kesehatan di sekolah , antara lain :

a. Distribusi obat cacing, vitamin dan lain-lain.

b. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

c. Pertolongan Pertama Pada Penyakit.

3. Pengenalan dini tanda-tanda penyakit.

4. Pengamatan kebersihan Ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan sekolah.

5. Pengamatan kebersihan di sekolah separti halaman sekolah, ruang kelas, perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cuci, WC,kamar mandi, tempat sampah dan saluran pembuangan termasuk PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

6. Pencatatan dan pelaporan, antara lain Buku harian Dokter Kecil.

7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS / Kepala Sekolah / guru yang ditunjuk.

II.2. Materi Pelatihan Dokter Kecil

a. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

Tindakan memberikan pertolongan pertama bagi korban yang mengalami kecelakaan/cedera dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke dokter/puskesmas/RS terdekat Tujuan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan adalah :

Menunjang penyembuhan

Mencegah kecacatan

Mencegah kematian

Peralatan P3K:

Obat-obatan

Disinfektan (pencuciluka)

Obat penghilang nyeri

Peralatan

Alat imobilisasi penderita

Tandu, bidai, spalk

Alat untuk merawat luka

Pembalut(pembalut cepat, pembalut gulung, pembalut segitiga

Kapas, plester, kasasteril, gunting, pinset, peniti

Gangguan yang diderita korban kecelakaan bisa berupa :

Gangguan umum yang menimbulkan gejala gangguan pernapasan

Salah satu tanda/gejala yang terlihat, korban sesak napas

Penyebab :

Tersedak permen, makanan , benda asing lain sehingga terjadi sumbatan pada saluran pernapasan

Kejang pada otot pernapasan

Menghisap gas beracun

Lokasi gangguan bisa di hidung, kerongkongan, paru

Pertolongan :

Baringkan di tempataman

Periksa pernapasan

Posisikan korban dalam posisi miring

Longgarkan pakaian

Periksa apakah ada benda asing di hidung atau mulut

Bila korban tersedak, lakukan maneuver seperti gambar berikut:

Gangguan kesadaran

Pengertian :

Keadaan ketika korban merasa lemas, pusing kemudian tidak sadar.

Disebabkan oleh:

Benturan di kepala.

Sengatan panas sehingga dehidrasi

Lapar, tidak sempat sarapan, sehingga otak kekurangan zat gula kekurangan oksigen

Pertolongan :

Baringkan di tempat tenang dan teduh

Longgarkan pakaian

Periksa napas dan periksa nadi

Baringkan posisi miring, posisikan kaki lebih tinggi dari kepala

Berikan selimut bila kedinginan

Hubungi RS terdekat

Gangguan peredaran darah

Pengertian:

Keadaan yang dapat mengancam jiwa ketika alat-alat tubuh terutama otak kekurangan darah

Disebabkan oleh :

Kehilangan banyak darah akibat perdarahan

Kekurangan cairan karena muntah/diare hebat

Gejala:

Ringan: muka pucat, keringat dingin, gelisah, haus

Berat : sangat pucat, mata cekung, pernapasancepat dan tidak teratur

Cara menghentikan perdarahan:

Menutup/ membalut luka

Luka ditekan supaya darah berhenti mengalir

Angkat daerah yang luka agar posisi lebih tinggi dari jantung.

Batasi gerak

Mengikat bidai

1. Mimisan (epistaksis)

a. Pengertian : perdarahan karena pecah pembuluh darah hidung

b. Pertolongan ;

Duduk di kursi, posisi kepala menunduk

Menjepit hidung selama 5-10 menit untuk menghentikan perdarahan

Bernapas lewat mulut

Berikan kompres di daerah hidung

2. Luka bakar

a. Pertolongan:

Segera dinginkan luka dengan air mengalir

Keringkan luka pelan-pelan

Oleskan obat luka bakar (silverdiazin, betadine, bioplacenton).

b. Hindari

Mengoleskan mentega, kecap, pasta gigi

Meniup luka

Melepas dengan paksa pakaian yang melekat pada kulit

Merendamdalam air dingin

b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

c. Pengenalan Dini Penyakit

1. Diare

Adalah buang air besar yang lembek/cair dengan frekuensi lebih dari biasanya (lebih dari 3 kali).

Penyebab diare, antara lain:

Infeksi kuman- keracunan

Gangguan penyerapan makanan- alergi

Gejala berupa:

Sering buang air besar

Dapat disertai mual dan muntah

Bila berlangsung lama dapat menyebabkan kekurangan cairan sehingga menjadi lemas, bahkan meninggal.

Pertolongan pertama pada penderita diare adalah memberikan banyak cairan. Kemudian dibawa ke puskesmas atau rumah sakit. Hal yang dapat dilakukan di rumah adalah dengan membuat oralit atau larutan gula dan garam.

Cara membuat oralit:

Sediakan 1 gelas air matang (200 ml)

Masukkan 1 bungkus oralit ke dalam gelas tersebut kemudian aduk sampai larut

Cara membuat larutan gula-garam:

Masukkan 1 sendok gula

Masukkan 1/4 sendok garam

Masukkan air matang ke dalam gelas

Aduk hingga larut

2. Demam Berdarah Dengue

Penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah :

Berikan minum sebanyak-banyaknya

Berikan kompres hangat

Segera periksa ke puskesmas atau rumah sakit

Mencegah demam berdarah dengue adalah:

Menggunakan kelambu saat tidur

Tidak menggantung banyak pakaian di dalam kamar

Menguras bak mandi serta menaburkan bubuk anti jentik nyamuk di bak mandi, mengubur barang-barang yang tidak diperlukan

Laporkan ke petugas kesehatan jika ada keluarga yang terkena DBD agar dilakukan penyemprotan

3. TBC

Adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis.

Gejala:

Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih

Demam dan meriang sebulan atau lebih

Keluar keringat di malam hari tanpa ada kegiatan

Nafsu makan dan berat badan menurun

Pencegahan:

Tutuplah mulut saat batuk, berada di sekitar orang batuk

Jangan buang dahak di sembarang tempat

Memberikan informasi tentang TB pada teman-teman

Imunisasi BCG

d. Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan

1) Menimbang Berat Badan

a) Timbangan diletakkan di tempat yang terang dan datar

b) Jarum timbangan menunjuk pada angka 0 sebelum penimbangan dimulai

c) Sepatu, sendal, topi dilepass terlebih dahulu

d) Anak disuruh naik ke atas dan berdiri tegak tanpa berpegang pada dinding

e) Baca dan catatlah angka yang ditunjukkan pada jarum

2. Mengukur tinggi badan

a) Sepatu, sendal dan topi dilepass terlebih dahulu. Berdiri tegak dengan punggung dan kepala bersandar pada dinding

b) Letakkan sisi siku-siku dari alat bantu tepat pada bagian tertinggi dari kepala dengan sisi siku-siku satunya menempel pada pita pengukur

c) Bacalah dan catatlah tinggi badan anak

BAB III

METODE

III. 1. Waktu dan Lokasi Kegiatan

III. 1. 1. Waktu Kegiatan

Pelatihan dokter kecil dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dimulai tanggal 13-15 Januari 2015.

III. 1. 2. Lokasi Kegiatan

Pelatihan hari pertama berlangsung pada tanggal 13 Januari 2015 bertempat di SD N 161 Karya. Pelatihan hari kedua berlangsung pada tanggal 14 Januari 2015 bertempat di SD N 100 Dare Bunga-Bungae. Pelatihan hari ketiga berlangsung pada tanggal 15 Januari 2015 bertempat di SD N 106 Toawo.

III. 2. Peserta Kegiatan

Peserta pelatihan dokter kecil adalah 73 peserta didik dan 24 pendamping yang berasal dari 24 sekolah se-wilayah puskesmas Cabenge.

III. 3. Manajemen Kegiatan

a. Pelaksanaan Pre-test

Setiap peserta diminta untuk menjawab soal-soal yang berhubungan dengan materi pelatihan dokter kecil yaitu sebanyak 10 soal pilihan ganda.

b. Pemberian materi

Mtateri dalam pelatihan dokter kecil dibagi menjadi dua bagian yakni pemberian materi tentang kesehatan gigi dan mulut yang diberikan oleh drg. A. Herlyana yang dilanjutkan materi pelatihan dokter kecil antara lain, pengantar dokter kecil dan UKS, perilaku hidup bersih dan sehat, penanganan pertama pada kecelakaan, pengukuran berat badan dan tinggi badan, serta mengenal beberapa jenis penyakit.

c. Pelaksanaan praktikum

Setelah pemberian materi, para peserta didik mengikuti praktikum yang dibagi menjadi 5 post. Tiap post terdiri dari : penanganan pertama pada kecelakaan berupa rawat luka, mimisan dan luka bakar, pengukuran tinggi badan dan berat badan, pembuatan oralit dan larutan gula-garam, cara cuci tangan yang benar serta pemakaian mitela, dan pemeriksaan sederhana gigi dan mulut.

d. Pelaksanaan Post Test

Setiap peserta diminta untuk menjawab soal-soal yang berhubungan dengan materi pelatihan dokter kecil yaitu sebanyak 10 soal pilihan ganda.

e. Pemberian sertifikat

Acara ditutup dengan pemberian sertifikat dan hadiah bagi peserta yang aktif selama pelatihan dokter kecil.

BAB IV

HASIL

IV.1. Data Geografis

Puskesmas Cabenge terletak di wilayah kabupaten Soppeng yang ibukotanya Watansoppeng terletak antara 04o 06o LS dan 04o 32o LS dan 119o 42o 18o BT dan 120o 06o 13o BT yang berbatasan dengan :

Di sebelah utara: Kabupaten Sidrap

Di sebelah selatan: Kabupaten Bone

Disebelah Timur: Kabupaten Bone dan Wajo

Di sebelah barat: Kabupaten Barru

Luas wilayah kabupaten Soppeng berupa daratan dan perbukitan. Daratan luasnya 700 km2 berada pada ketinggian rata-rata 60 m di atas permukaan laut. Perbukitan luasnya 800 km2 berada pada ketinggian rata-rata 60 m di atas permukaan laut. Secara administrasi pemerintahan terbagi menjadi 8 kecamatan dengan 49 desa dan 21 kelurahan. Temperature kabupaten Soppeng berada pada suhu 24o - 30oC. Keadaan angin berada pada kecepatan lemah sampai sedang dengan curah hujan berada pada intensitas 90,54 MM dan 9,9 hari hujan/bulan.

IV.2. Data Demografik

Jumlah penduduk wilayah Cabenge tahun 2012 tercatat sebanyak 11.309 jiwa yang terdiri dari laki-laki 5.297 jiwa, perempuan 6.012 jiwa dan tersebar di 3 (tiga) kelurahan dengan jumlah penduduk terbesar yakni 4.469 jiwa (39,52%) mendiami kelurahan Pajalesang dan jumlah penduduk yang terkecil yakni 2.879 jiwa (25,45%) mediami kelurahan Macanre.

No

Kelurahan

Jumlah penduduk

L

P

L+P

1.

Pajalesang

2.081

2.388

4.469

2.

Cabenge

1.878

2.083

3.961

3.

Macanre

1.338

1.541

2.879

Jumlah

5.297

6.012

11.309

IV.3. Sumber Daya Kesehatan

Sumber daya kesehatan yang ada di puskesmas Cabenge terdiri atas satu orang dokter umum, satu dokter gigi, 12 orang tenaga keperawatan, satu tenaga kefarmasian, satu tenaga orang gizi, dan dua orang tenaga kesehatan masyarakat dan sanitasi.

IV.4. Sarana Pelayanan Kesehatan

Sarana pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas Cabenge terdiri atas poliklinik umum, poliklinik gigi, poliklinik kebidanan, instalasi gawat darurat, laboratorium, satu kamar bersalin dan lima kamar perawatan.

IV.5. Data Pengetahuan Dokter Kecil

Pelatihan hari pertama berlangsung pada tanggal 13 Januari 2015 bertempat di SD N 161 Karya yang diikuti oleh 9 sekolah dengan 27 peserta didik dan 9 pendamping. Pelatihan hari kedua berlangsung pada tanggal 14 Januari 2015 bertempat di SD N 100 Dare Bunga-Bungae yang diikuti oleh 7 sekolah dengan 22 peserta didik dan 7 pendamping. Pelatihan hari ketiga berlangsung pada tanggal 15 Januari 2015 bertempat di SD N 106 Toawo yang diikuti oleh 8 sekolah dengan 24 peserta didik dan 8 pendamping.

Data peserta pelatihan dokter kecil:

No

Waktu pelaksanaan

(siswa)

(siswa)

Jumlah

1.

Hari pertama

14

13

27

2.

Hari kedua

14

8

22

3.

Hari ketiga

16

8

24

Dari hasil pretest dan post test didapatkan data pengetahuan para peserta dokter kecil sebagai berikut:

No

Waktu pelaksanaan

Pretest (%)

Postest (%)

1.

Hari pertama

42.5

62.9

2.

Hari kedua

42.4

63.1

3.

Hari ketiga

37.5

61.25

42.542.437.562.963.161.25010203040506070Hari pertamaHari keduaHari ketigaPretest (%)Postest (%)

Grafik hasil pretest dan post test data pengetahuan para peserta dokter kecil

BAB V

DISKUSI

Karakteristik Peserta

Jumlah peserta dokter kecil selama pelatihan berlangsung sebesar 73 siswa dari 24 sekolah dalam 3 gugus. Pada tanggal 13 Januari 2015, jumlah peserta sebanyak 27 siswa dengan 14 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Pada tanggal 14 Januari 2015, jumlah peserta sebanyak 22 siswa dengan 14 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Pada tanggal 15 Januari 2015, jumlah peserta sebanyak 24 siswa dengan 16 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki.

Pengetahuan Peserta Dokter Kecil

Dari hasil pretest yang dilakukan didapatkan tingkat pengetahuan rata-rata para peserta didik sebelum dilaksanakan pelatihan dokter kecil di SDN 161 Karya adalah 42,5%. Setelah diberikan materi pelatihan dokter kecil dan diberikan post tes kembali, terdapat peningkatan pengetahuan rata-rata peserta didik sebesar 62,9%.

Dari hasil pretest yang dilakukan didapatkan tingkat pengetahuan rata-rata para peserta didik sebelum dilaksanakan pelatihan dokter kecil di SDN 100 Dare Bunga-Bungae adalah 42,4%. Setelah diberikan materi pelatihan dokter kecil dan diberikan post tes kembali, terdapat peningkatan pengetahuan rata-rata peserta didik sebesar 63,1%.

Dari hasil pretest yang dilakukan didapatkan tingkat pengetahuan rata-rata para peserta didik sebelum dilaksanakan pelatihan dokter kecil di SDN 106 Toawo adalah 37,5%. Setelah diberikan materi pelatihan dokter kecil dan diberikan post tes kembali, terdapat peningkatan pengetahuan rata-rata peserta didik sebesar 61,25%.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1. Kesimpulan

Berdasarkan presentase jawaban benar pada peserta dokter kecil yang mengikuti pelatihan dapat disimpulkan bahwa:

Terjadi peningkatan pengetahuan bagi peserta.

VI.2. Saran

Setelah pelatihan ini diharapkan para peserta dokter kecil dapat mengamalkan segala materi yang telah diberikan dan pelatihan ini dapat dilakukan secara berkala sebagai bentuk evaluasi dan pembinaan bagi para peserta

18

_1484317598.xls
Chart1Hari pertamaHari pertamaHari keduaHari keduaHari ketigaHari ketiga
Pretest (%)
Postest (%)
42.5
62.9
42.4
63.1
37.5
61.25
Sheet1Pretest (%)Postest (%)Hari pertama42.562.9Hari kedua42.463.1Hari ketiga37.561.25To resize chart data range, drag lower right corner of range.