Executive Summary Fiscal and Monetary Environment _ GBE

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/30/2019 Executive Summary Fiscal and Monetary Environment _ GBE

    1/3

    March 8,2012

    FISCAL AND MONETARY

    Anung Triningrum

    MMUGM 58

    11/325585/PEK/16066

    Executive Summary Fiscal and Monetary Environment

    Masyarakat menginginkan ekonomi yang terus tumbuh tetapi ekonomi tergantung pada

    pengelola dan otoritas ekonomi. Jika ekonomi bertumbuh akan berpengaruh terhadap pengusaha

    karena daya beli masyarakat menjadi tinggi. Contoh nyata effective tax rate adalah negara

    Estonia. Negara Estonia tidak memiliki sumber daya yang kurang begitu menguntungkan,

    sehingga tidak bisa bersaing dengan negara-negara maju seperti Perancis, Inggris, dan lain-lain.

    Tetapi negara tersebut mempunyai kebijakan yaitu menerapkan pajak corporate nol persen. Lain

    hal kebijakan di negara-negara maju, misalnya Perancis yang menerapkan pajak corporate yang

    sangat tinggi yaitu 40%. Kebijakan negara Estonia yang menerapkan pajak corporate nol persen

    tersebut dilakukan untuk menarik pengusaha agar melakukan investasi di negara tersebut.

    Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemegang otoritas ekonomi harus

    memperhatikan segala aspek, sehingga kadang kala masyarakat memandang bahwa pemerintah

    sangat lambat namun sebenarnya pemegang otoritas tersebut harus menyesuaikan semua aspek

    dalam mengeluarkan kebijakan ekonomi. Dua kebijakan ekonomi makro yang dapat digunakan

    otoritas ekonomi untuk mengendalikan ekonomi supaya stabil dan membaik yaitu kebijakanfiskal dan kebijakan moneter.

    Fiskal

    Kebijakan Fiskal merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh kementerian keuangan yang

    berotoritas membuat kebijakan anggaran dengan bekerjasama dengan DPR. Contoh-contoh

    kebijakan fiskal adalah:

    1. Menurunkan tarif pajak

    2. Menaikkan goverment expenditure terkait APBN dengan simbol G di ekonomi makro

    dengan dengan kebijakan fiskal yang ekspansif Y=C+I+G+(X-M) sehingga jika G naik

    maka Y juga akan naik.

    3. Pemerintah Cina memberi petani subsidi untuk beli barang elektronik dengan bayar

    separuhnya sehingga tabungan masyarakat orang desa tersebut dibuat beli barang

    elektronik.

    1

  • 7/30/2019 Executive Summary Fiscal and Monetary Environment _ GBE

    2/3

    March 8,2012

    FISCAL AND MONETARY

    Kebijakan fiskal antar negara berbeda. Kebijakan fiskal di Indonesia antara orde lama

    berbeda dengan orde baru. Kondisi fiskal pada jaman orde lama yaitu inflasi yang tinggi yaitu

    sebesar 600%, tidak bisa mengelola keuangan negara, utang negara yang banyak, dan adanya

    krisis. Kondisi tersebut semakin membaik pada jaman orde baru dimana anggarannya sudah berimbang, utang negara yang dimasukkan sebagai penerimaan, dan inflasi yang menurun

    sampai dengan 3,9%. Tujuan kebijakan fiskal adalah:

    1. Ensure macroeconomic stability : Supaya ekonomi stabil, inflasi terjaga baik,

    pengangguran rendah.

    2. To allocate goverment fund : Bagaimana Dana dialokasikan dan kemana dana tersebut

    dialokasikan, apakah untuk kesejahteraan sosial, subsidi BBM, gaji pegawai, dan

    sebagainya. Dari rasionalitas ekonomi jelas jika harga naik maka semua dinaikkan secara

    pelan.

    3. Improve income distribution : Artinya semua memiliki daya beli karena dijamin negara.

    Contoh dari tujuan ini yaitu pajak penghasilan yang makin naik apabila penghasilan

    makin besar (bisa sampai 60%) dan tidak ada pajak penghasilan untuk masyarakat

    dengan penghasilan sedikit. Sehingga dapat dikatakan pajak tidak menguntungkan bagi

    pengusaha karena mengurangi penghasilan.

    Relevansi fiskal bagi bisnis

    Kebijakan fiskal merupakan kebijakan makro yang penting karena berpengaruh bagi bisnis.

    Bahkan bisa berpengaruh besar karena bisa menyebabkan krisis ekonomi. Kebijakan fiskal dapat

    berpengaruh terhadap lapangan kerja, tingkat harga, dan pertumbuhan ekonomi. Apabila inflasi

    tinggi maka pengusaha akan kesulitan dalam berbisnis dan terjadinya kenaikan harga.

    Apabila ekonomi suatu negara untung maka perusahaan akan untung karena pangsa pasar

    akan semakin besar, secara langsung maupun tidak. Misalnya secara langsung jika pemerintah

    membangun infrastruktur maka perusahaan bisa mendapatkan potensi tender yang besar dari

    pemerintah. Secara tidak langsung, misalnya supplier pasir pada kontraktor maka supplier pasir akan mendapat untung secara tidak langsung. Jadi jika ada krisis di suatu negara yang terpukul

    adalah para pengusaha.

    Monetary

    Ekonomi secara alamiah akan mengikuti hukum alam sehingga diperlukan business cycle .

    Krisis ekonomi tersebut seperti kejadian-kejadian di alam artinya bahwa itu pasti akan terjadi2

  • 7/30/2019 Executive Summary Fiscal and Monetary Environment _ GBE

    3/3

    March 8,2012

    FISCAL AND MONETARY

    namun juga pasti akan berakhir. Jadi tidak perlu takut dalam menghadapi krisis ekonomi, namun

    bagaimana kita mengendalikan supaya krisis tersebut ketika datang, negara tidak mengalami

    kerusakan total dalam sistem ekonomi. Tidak perlu takut ekonomi yang naik turun karena

    memang itulah almiahnya dan kebijakan ekonomi makro bisa menanggulangi dengan intervensimanusia yang dalam ekonomi melalui kebijakan fiskal.

    Kebijakan moneter diputuskan oleh bank sentral dan dapat berubah setiap saat. Pada

    kebijakan moneter, yang pertama akan merasakan dampak adalah perbankan. Terdapat 2 respon

    dalam menghadapi krisis ekonomi global, yaitu menurunkan suku bunga dan bank tidak perlu

    menggunakan surat berharga bank. Kebijakan moneter antar negara berbeda-beda. Misalnya di

    negara Jepang adalah selalu deflasi, inflasi negatif. Pada tahun 1966 bank sentral berada di

    bawah pemerintah, sehingga terjadilah krisis (inflasi tinggi). Tujuan kebijakan moneter ada 2

    yaitu:

    1. Internal Balance : Price stability Jika harga stabil ekonomi bisa tumbuh. Jika inflasi

    rendah akan berpengaruh positif terhadap ekonomi.

    2. Eksternal balance : pengaruh dari kurs.

    Ekonomi Indonesia adalah terbuka, sehingga internal dan eksternal balance menjadi penting.

    Kebijakan monetary yang dipakai pemerintah meliputi:

    1. Open market operation : Jual beli Suku Bunga Indonesia (SBI)

    2. Reserve requirement

    3. Credit selection : penyaluran kredit otonomi

    4. Moral suasion : contohnya adalah lobby.

    ESSENSI KULIAH GBE FISCAL AND MONETARY

    Ekonomi tergantung pada pengelola dan otoritas ekonomi di suatu negara dimana kebijakan

    yang diambil harus memperhatikan segala aspek makro yang ada, dua kebijakan yang dapat

    digunakan adalah kebijakan fiskal dan moneter. Perubahan dua kebijakan tersebut sangat berpengaruh atau membawa konsekuensi bagi pebisnis. Jika ekonomi bertumbuh akan

    berpengaruh terhadap pebisnis karena daya beli masyarakat menjadi tinggi, selain itu juga

    berpengaruh terhadap perekonomian negara. Oleh karena itu, pebisnis perlu mensiasati kebijakan

    fiskal dan moneter untuk meminimalisir dampak negatif dari kebijakan tersebut.

    3