Upload
zola
View
403
Download
17
Embed Size (px)
DESCRIPTION
EVALUASI KESUBURAN TANAH. Manajemen Kesuburan Tanah Smno fpub Oktober 2013. EVALUASI KESUBURAN TANAH. “Proses diagnosis problematik hara dan pembuatan rekomendasi pupuk ” . Missing Element Technique. Analisis Tanaman. Uji Tanah. Simple Fertilizer Trial. Kombinasi nya. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
EVALUASI KESUBURAN TANAH
Manajemen Kesuburan TanahSmno fpub Oktober 2013
“Proses diagnosis problematik hara dan pembuatan rekomendasi pupuk”
Uji Tanah
Analisis Tanaman
Missing Element Technique
Simple Fertilizer
Trial Kombinasinya
GEJALA DEFISIENSI
UNSUR HARA PADA
TANAMAN
Pertumbuhan tanaman yg tidak normal dapat disebabkan oleh adanya defisiensi satu atau lebih unsur hara,
gangguan dapat berupa gejala visual yang spesifik.
Occurrence of symptoms:1. Kegagalan pertumbuhan pd saat perkecambahan2. Pertumbuhan tanaman sangat kerdil3. Munculnya gejala spesifik pad daun, pd waktu tertentu4. Internal abnormalities, misalnya penyumbatan jaringan pembuluh 5. Tertundanya kemasakan tanaman6. Penurunan hasil tanaman7. Kualitas tanaman: kandungan protein, minyak, pati, daya simpan8. …..
Gejala defisiensi bersifat relatif, seringkali defisiensi satu unsur hara bersamaan dengan kelebihan unsur hara lainnya.Di lapangan tidak mudah membedakan gejala-gejala defisiensi.Tidak jarang gangguan hama dan penyakit menyerupai gejala defisiensi unsur hara mikro.Gejala dapat terjadi karena berbagai macam sebab
HIDDEN HUNGER = KELAPARAN TERSEMBUNYI
“Situasi dimana tanaman memerlukan tambahan unsur hara tertentu meskipun belum ada gejala defisiensi yang spesifik” Kandungan hara dalam tanaman berada di atas zone defisiensi, namun masih berada di bawah batas optimal untuk pertumbuhan dan produksi tanaman
Optimum fisiologis Top yield
Hidden hunger Optimum ekonomis
Symptoms dosis pemupukan
Hasil analisis tanaman berguna untuk menyusun program pemupukan musim tanam mendatang .Hasil uji tanah berguna untuk membantu mengeliminir / mengatasi problematik hara musim tanam sekarangKedua cara ini harus digunakan dengan hati-hati, terutama dikaitkan dengan sejarah pengelolaan tanah pada
masa yang lalu
Melacak hidden hunger
Field trial Tissue test
Plant analyses Feed value
MorfologiPart analyses root absorptionSoil tests
air tanah, aerasi, suhu
PENGARUH MUSIM Kekurangan hara dalam tanah diperparah oleh
kondisi cuaca yang abnormal, misalnya kekeringan tanah atau kelebihan air yg menggenang, atau suhu
tanah yang tdk normal.
Pengaruh temperatur thd kandungan N-P-K daun tomat
Umur Dry matter (%)tanaman 12oC 20oC(hari) N P K N P K
36 3.27 0.15 2.12 4.92 0.38 4.2350 4.11 0.37 3.11 4.78 0.44 4.4060 4.62 0.35 1.70 6.05 0.47 3.12110 4.40 0.43 4.95 4.15 0.62 4.20
Sumber: Zurbicki, 1960.
Pada kondisi temperatur rendah, tanaman tomat menyerap lebih sedikit nitrogen, fosfat dan kalium.
PENGARUH STRESS AIR
TANAH
Stress air tanah mempengaruhi penyerapan unsur hara oleh tanaman jagung. Kandungan NPK daun jagung lebih rendah pada kondisi stress air tanah. Pemupukan dapat mereduksi efek stress air tanah
Pengaruh pemupukan N-P-K dan stress air tanah thd kadar NPK daun jagung
Dosis pupuk Kadar NPK N P K No stress days Maximum stress……… kg/ha ……………. ………………… % N …...…………….
0 78 47 2.0 1.5179 78 47 2.9 2.2
………………… % P …...…………….179 0 47 0.26 0.12179 78 47 0.32 0.18
………………… % K …...…………….179 39 0 1.1 0.7179 39 93 1.6 1.2
Sumber: Voss, 1970.
ANALISIS TANAMAN
(Plant Analyses)
Dua macam analisis tanaman yg lazim adalah:1. Tissue test, biasanya dilakukan pada jaringan segar
tanaman di lapangan2. Total analyses, dilakukan di laboratorium
Analisis tanaman didasarkan pada premise bahwa: “ Jumlah unsur hara tertentu dalam tanaman merupakan indikasi dari ketersediaan unsur hara tersebut dalam tanah”.
Karena kekurangan unsur hara tertentu akan membatasi pertumbuhan tanaman, maka kemungkinan unsur hara lain dalam tanaman menunjukkan konsentrasi tinggi.
Tingkat kritis (critical level) unsur hara telah berhasil ditemukan pada berbagai jenis tanaman.Tingkat kritis adalah kandungan (content) suatu unsur hara dalam tanaman, di bawah mana hasil tanaman atau pertumbuhannya menurun di bawah optimum.Misalnya tingkat kritis P daun jagung pada masa pembungaan adalah 0.3% P. Ternyata besarnya tingkat kritis ini juga dipengaruhi oleh keseimbangan unsur hara lain dalam tubuh tanaman
TISSUE TEST Uji Jaringan
Tanaman
Dalam uji ini digunakan cairan sel dari jaringan tanaman segar untuk mengetahui jumlah unsur hara yg masih belum
terasimilasi, seperti N, P, K, Mg dan Mn. Hasil uji ini dikategorikan menjadi Sangat Rendah, Rendah,
Medium,atau Tinggi
GENERAL METHOD1. The Purdue Soil and Plant Test Kit: Bagian tanaman dihancurkan
dan diekstraks dengan reagen khusus. Intensitas warna yang berkembang diabndingkan dengan standar
2. Metode Kertas Saring. Cairan sel dipindahkan ke dalam kertas saring, kemudian dilakukan uji unsur hara N, P, K dengan menggunakan reagen tertentu.
BAGIAN TANAMAN YANG AKAN DIANALISIS
Harus dipilih bagian tanaman yang dapt memberikan indikasi paling baik terhadap status hara tanaman.
Bagian tanaman yg digunakan untuk Uji Jaringan Tanaman
Tanaman Nitrogen Fosfor Kalium
Jagung Main stem , Leaf midribs near ear Blade tissue, leaf midribs midrib near ear
Kedelai - Petiole pd bagian atas tnm Petiole
Biji-bijian Main stem Jaringan daun di dekat pusat tnm Sama dg Fosfor
Kentang dan Main stem, Petiole pd bagian bawah tnm Petiole
Tomat Petiole
Sumber: Ohlrogge, 1962.
TIME OF TESTING
Tingkat kemasakan sangat penting dalam uji jaringan tanaman. Umumnya tanaman semusim mengalami perubahan status hara selama masa pertumbuhannyaUmumnya periode kritis terjadi pada fase pembungaan atau antara pembungaan hingga awal pembuahan. Selama periode ini penggunaan unsur hara pada tingkat maksimum. Kandungan nitrat biasanya lebih tinggi pd pagi hari, sehingga uji jaringan tdk boleh pagi-pagi.
Beberapa hal penting: 1. Hal yg ideal adalah mengikuti serapan hara selama musim pertumbuhan dg jalan uji
lapangan sebanyak lima atau enam kali. Biasanya kandungan hara lebih tinggi pada awal musim pertumbuhan
2. Kebutuhan tanaman paling besar biasanya terjadi pd saat masa pembungaan dan awal pembentukan buah dan biji
3. Pembandingan tanaman di lapangan sangat berguna. Uji tanaman dari daerah defisien dibandingkan dg tanaman dari daerah normal
4. Ragam tanaman, jumlah sampel 10 - 15 tanaman
USE OF TISSUE TEST & PLANT
ANALYSES
1. Membantu menentukan kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara. Hasil uji jaringan ini dipadukan dengan hasil uji tanah dan sejarah pengelolaan lahan.
2. Membantu mengidentifikasi gejala defisiensi
3. Membantu menentukan pengaruh pemupukan thd suplai hara dlm tanaman. Hal ini sangat penting untuk mengukur pengaruh pupuk meskipun tidak ada respon hasil. Dalam banyak kasus, hara ppuk tidak dapat diserap tanaman karena penempatannya keliru, cuaca kering, pencucian, fiksasi oleh tanah, atau aerasi buruk
4. Mengkaji hubungan antara status hara tanaman dengan penampilan tanaman5. Survei daerah yang luas6. Menarik partisipasi banyak orang.
INPERPRETASI TISSUE TEST
& PLANT ANALYSES
Interpretasi hasil uji dan analisis tanaman harus dikaitkan dengan proses fisiologi tanaman.
Beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan adalah:
1. Performance dan vigor tanaman secara umum2. Kandungan unsur hara lainnya dalam tanaman3. Adanya gangguan hama dan penyakit4. Kondisi tanah, seperti aerasi yg buruk, kemasaman tanah, suhu tanah5. Kondisi air tanah, stress air , genangan air6. Kondisi klimatik7. Waktu dalam seharian: pagi, siang, sore, malam.
1. Umumnya kalau pada awal pertumbuhannya tanaman mempunyai kandungan N,P, atau K yang rendah hingga medium, maka hasil tanaman akan di bawah optimum
2. Pada saat pembungaan hasil uji medium hingga tinggi dianggap cukup untuk kebanyakan tanama n
TOTAL ANALYSES
Analisis Total dilakukan pada sluruh tanaman atau bagian-bagian tanaman.
Bahan tanaman dikeringkan, dihaluskan dan diabukan. Bahan abu tanaman kemudian diekstraks dengan reagen
kimia.
1. Kalau kadar K daun bagian bawah lebih rendah dari kadar K daun bagian atas, maka tanaman defisiensi kalium.
2. Peningkatan hasil dg peningkatan kadar hara3. Keseimbangan hara4. Time of sampling: Kadar hara tanaman menurun mulai dari awal hingga akhir
masa pertumbuhannya5. Crop Logging: Penggunaan analisis tanaman dalam operasi produksi tanaman6. A-Value Technique: Teknik Analisis Radio-kimiawi
Pemupukan N menurunkan kadar P dan K tanaman tebu umur 10 bulan
Dosis pupuk N (lb/A) Internode 8-10 :Nitrogen (ppm) Fosfor (ppm) Kalium (ppm)
0 229 131 1160300 463 57 340Sumber: Burr, 1960.
Hasil tanaman jagung (Y)
Y = 1.20 + 31.88 X r = 0.96 (Hanway, 1962)
Kadar N daun jagung (X)
Hasil tanaman jagung (Y)
at tasseling (Loue, 1963)
Kadar Ca atau Mg daun jagung (Y)
(Loue, 1963) Ca
Mg
Kadar K petiole
Dosis pupuk K = 400 kg/ha
200 100
0(Tyler et al., 1960)
Kadar K daun jagung (X)
Kadar K daun jagung (X) Umur tanaman kentang
BIOLOGICAL TESTS
UJI LAPANGANPercobaan lapangan melibatkan berbagai perlakuan pemupukan
pada sebidang lahan. Biasanya digunakan Rancangan Percobaan tertentu
Ukuran petakan contoh tgt jenis tanaman dan jatak tanamnya
STRIP TESTS ON FARMERS FIELDS Sepetak lahan petani diperlakukan dengan “pemupukan” yang direkomendasikan berdasarkan hasil uji tanah dan/atau analisis tanaman.
LABORATORY & GREENHOUSE TESTS 1. Mitscherlich Pot Culture 2. Neubauer Seedling Method3. Sunflower Pot Culture technique for Boron
METODE MIKROBIOLOGIS1. Sackett & Stewart Technique2. Aspergillus Niger 3. Mehlich Cunninghamella-Plaque Method for Phosphorus
Ketersediaan dan keseimbangan hara dalam tanah
SAMPLING: Tanah & Tanaman
Analisis Laboratorium
Korelasi antara hasil analisis & respon
tanamanInterpretasi & Rekomendasi
Implementasi
Contoh Tanah representatif :
1. Terdiri 10-20 subsample dari zone perakaran: 0-20 cm2. Sebidang lahan yg seragam slope, drainage, warna, dan sejarah
pemupukannya3. Area non-representatif: fence row, manure pile4. Informasi pelengkap: petani, nomor lapangan, tanaman, praktek
pemupukan 5. Waktu sampling6. Sampel komposit: 500 g, ditumbuk, diayak 2 mm
TUJUAN UJI TANAH
1. Untuk mempertahankan status kesuburan sebidang lahan
2. Untuk meramalkan / menduga respon kapur dan pupuk yg menguntungkan
3. Untuk mendapatkan landasan bagi rekomendasi jumlah kapur dan pupuk
4. Untuk mengevaluasi status kesuburan tanah di suatu wilayah
SOIL TEST LEVEL
Sumber Unsur Hara
Sgt Tinggi
Tinggi
Medium
Rendah
Sgt Rendah
Tanah Pupuk
Tanah Pupuk
Tanah Pupuk
Tanah Pupuk
Tanah Pupuk
Unsur hara yg tersedia dari
dlm tanahUnsur hara yg diperlukan dari pupuk
UJI TANAH
SAMPLING THE SOIL 1. Contoh tanah harus dapat mewakili kondisi daerah / lahan2. Seringkali digunakan contoh tanah komposit3. Peralatan sampling tanah4. Area sampling: satu contoh mewakili liasan lahan tertentu
DEPTH OF SAMPLING 1. Untuk tanah-tanah pertanian, kedalaman sampling 15 - 30 cm2. Kedalaman ini biasanya merupakan lapisan olah tanah3. Untuk keperluan deskripsi profil tanah, sampling dilakukan untuk setiap
horison tanah
WAKTU SAMPLING TANAH1. Sampling dapat dilakukan setiap saat asalkan kondisi tanah memungkinkan2. Rekomendasi umum adalah melakukan uji tanah setiap tiga tahun3. Sampling tanah dapat dilakukan pada saat tanaman sedang tumbuh
UJI TANAH1. Kation: NH4+, K+, Ca++, Mg++ 6. Belerang 2. Fosfor 7. Sifat Fisika Tanah3. Unsur mikro 8. …...4. N dan Bahan organik5. Kemasaman tanah dan kebutuhan kapur
KALIBRASI UJI TANAH
Hasil uji tanah harus dikalibrasikan dengan respon tanaman thd penambahan unsur hara (pupuk) .Respon tanaman dapat diperoleh dari percobaan lapangan atau rumah kaca.Indeks kesuburan tanah = “relative sufficiency” yg dinyatakan sbg persentase dari jumlah yang diperlukan untuk mencapai hasil maksimum
Indeks Kesuburan (%) Indeks Kesuburan (%)
Sangt Rendah0 - 50 Tinggi 110 - 200Rendah 60-70 Sngt Tinggi 210 - 400Medium 80-100 Ekstrem Tinggi > 410
Tingkat kritis = Indeks kesuburan 75 %
Peluang respon pupuk
S. Rdh Rndh Medium Tinggi Sgt Tinggi
Tingkat kesuburan tanah
INTERPRETASI SOIL TEST
Masalah penting dalam menginterpretasikan hasil uji tanah adalah kaitannya dengan “pemupukan” yang diperlukan.Beberapa faktor yg harus diperhatikan adalah:
1. Karakteristik tanah2. Hasil yang diharapkan3. Tindakan pengelolaan4. Kondisi agroklimat
Konsep hasil relatif (% hasil) didasarkan atas idea bahwa hasil yang diharapkan (yg dinyatakan sebagai persentasi hasil maksimum) diduga dari hasil uji tanah P dan K.
Sejumlah pupuk perlu ditambahkan untuk mencapai hasil tanaman hingga 95% hasil maksimum.
Kelemahan konsep ini adalah kalau ada efek interaksi antar unsur hara.Hasil Penelitian Barber (dari Purdue University) disajikan berikut:
Populasi tanaman jagung dan respon pupuk
Populasi jagung (tnm/A) Respon jagung (bu/A) thd pemupukan : Dosis 100 lb P2O5 Dosis 200 lb K2O
15.700 2 2124.500 22 39
Sumber: Barber, 19…
REKOMENDASI PUPUK
1. Interpretasi hasil uji tanah melibatkan evaluasi ekonomi terhadap hubungan antara nilai uji tanah dengan respon pupuk.
2. Potensial respon pupuk dipengaruhi oleh faktor-faktor tanah, agroklimat, dan pengelolaan oleh petani
3. Rekomendasi pemupukan nitrogen sangat dipengaruhi oleh tanaman musim sebelumnya dan sasaran hasil
4. Untuk sistem komersial, sasarannya adalah mempertahankan hara tanah pd tingkat untuk melestarikan “top profit” per hektar lahan. Unsur hara tdk boleh menjadi faktor pembatas selama pertumbuhan tanaman.
Hasil tanaman
D
C Respon hasil thd pemupulantgt pd potensial hasil tanamanA: terendah; D: tertinggi
B
A
Dosis pupuk
TIPE REKOMENDASI 1. BUILDUP / Basic Treatment
Pemupukan bersifat korektif, untuk meningkatkan ketersediaan hara tanah hingga taraf yang diperlukanUji tanah harus dilakukan setiap 2 - 3 tahun untuk memperbaiki dosis pupuk untuk mengganti kehilangan karena dipanen, erosi, pencucian dan fiksasi.
2. ANNUAL APPLICATIONPupuk P dan K ditambahkan kepada setiap tanaman dalam rotasi untuk mempertahankan hasil uji tanah
3. ROTATION. Beberapa faktor yg harus diperhatikan: a. Pemupukan dilakukan sebelum tanaman yg paling responsif & profitableb. Row-application pupuk P untuk jagungc. Forage-crop menyerap banyak K, perlu pemupukan setiap tahund. Kedelai punya respon lebih baik thd kesuburan tanah yg tinggi daripada pemupukan
langsunge. Dalam sistem pergiliran tanaman dlm setahun, pemupukan dilakukan pd tanaman yg
paling responsif
4. REPLACEMENT SYSTEM Dosis pupuk ditentukan berdasarkan jumlah hara yang diambil tanaman untuk menghasilkan tingkat-hasil tertentu. Beberapa faktor yg harus diperhatikan adalah:
a. Kemampuan tanah menyediakan unsur hara, termasuk kemampuan fiksasi harab. Tingkat kecukupan hara dalam tanahc. Kandungan hara dalam hasil panend. Kemampuan tanaman menyerap hara tanah.
1. Metode ini didasarkan pada gagasan bahwa tanaman dapat memanfaatkan sejumlah tertentu unsur hara yg terkandung dlm tanah, pupuk dan rabuk.
2. Kalau jumlah hara yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu dapat diketahui, maka jumlah tambahan pupuk dan rabuk dapat dihitung
3. Rekomendasi pupuk dipengaruhi oleh: sistem rotasi, tindakan pengelolaan, analisis tanah, dan tanaman yang akan ditanam
4. Contoh untuk tanaman jagung sbb:
Estimasi persentase ketersediaan N, P, K dari tiga sumber:
Persentase yg diperoleh selama satu musim:Sumber Nitrogen Fosfor Kalium
Tanah (available) 40 40 40Rabuk (total) 30 30 50Pupuk (available) 60 30 50
Sumber: Berger, 1954.
BEBERAPA PRINSIP
PENTING Praktek pengapuran dan pemupukan yang tepat sangat tergantung pada kebutuhan tanaman, agroklimat, karakteristik tanah dan metode analisis defisiensi dlm tanah
Pendekatan diagnostik dalam uji tanah dan analisis tanaman lebih utama untuk tindakan pencegahan
Gejala defisiensi merupakan sarana yang sangat bermanfaat di daerah / lahan yang baru dilakukan pemupukan. Di daerah yang telah dikelola secara intensif, interpretasi gejala defisiensi sangat sulit karena adanya komplikasi dari berbagai faktor
Tanaman mengintegrasikan semua faktor lingkungan tumbuhnya ke dalam kehidupannya, uji tanah dapat menjadi sangat bermanfaat. Analisis jaringan tanaman yg sedang tumbuh di lapangan sangat berguna, namun harus diinterpretasikan secara hati-hati.
HIDDEN HUNGER merupakan bahaya tersembunyi, tetapi uji tanah & tanaman yang hati-hati dapat membantu menghindari bahaya ini
BEBERAPA PRINSIP
PENTING
Kalau unsur hara ditambahkan melalui pemupukan, kandungan hara dalam tanaman akan meningkat. Dalam kaitan ini penting untuk ditentukan suatu titik (kadar hara tanaman) dimana tidak
terjadi lagi peningkatan hasil ekonomis tanaman
Analisis tanaman sangat penting untuk mengetahui / menganalisis problematik unsur hara mikro di suatu area lahan.
Keseimbangan di antara unsur hara dalam tubuh tanaman sama pentingnya dengan jumlah aktual masing-masing hara tsb. Misalnya hubungan di antara Ca-Mg-K-NH4 ; Mn-Fe-Zn-P
Ciri-ciri fisika tanah menjadi semakin penting kalau kondisinya telah mendekati “top profitable yield”; namun perlu diidentifikasi lebih lanjut ciri-ciri fisika mana yang “cocok” dan mana yang tidak cocok.
Prinsip uji tanah adalah mencari nilai yg dapat digunakan untuk menduga jumlah unsur hara yang diperlukan untuk menambah ketersediaan dalam tanah. Hasil uji tanah ini harus dikalibrasikan dengan percobaan pemupukan di lapangan dan rumah kaca. Harus diingat bahwa kesuburan tanah hanyalah salah satu faktor yg mempengaruhi produksi tanaman
BEBERAPA PRINSIP
PENTING Rekomendasi yang disusun untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi seyogyanya ditujukan pada: to maintain foil fertility at a level for top profit yields.
Ada empat macam pendekatan dalam menusun rekomendasi:1. Build-up dengan dosis pemupukan yang tinggi2. Annual application, pemupukan setiap musim tanaman dlm sistem rotasinya3. Rotational fertilization4. Replacement, mengganti unsur hara yang dipanen
Pemupukan tanaman dimaksudkan untuk mensuplai unsur hara yang ketersediaannya dalam tanah tidak mencukupi kebutuhan tanaman untuk menghasilkan maximum net return.
Hasil atau nilai hasilTingkat pengelolaan yg baik
Tingkat pengelolaan rata-rata
Biaya pupuk
A B
Dosis pupuk
PEMUPUKANPengelolaan Hara Tanaman:
Pengelolaan jumlah (DOSIS), Sumber (JENIS), Penempatan (METODE APLIKASI), dan waktu (Waktu Aplikasi) hara tanaman
dan bahan pembenah tanah.
Tujuan Pengelolaan Hara:• Untuk menyeimbangkan, mensuplai, dan mengkonservasi hara untuk
produksi tanaman• to minimize agricultural nonpoint source pollution of surface and
groundwater• to properly utilize manure or organic by-products as a plant nutrient
source• to protect air quality by reducing odors, nitrogen emissions, and the
formation of atmospheric particulates• Untuk memelihara atau memperbaiki kondisi fisik, kimia dan biologis
tanah.
PEMUPUKANPupuk suplemen digunakan untuk mencegah atau menyembuhkan gangguan hara-tanah yang akut atau gejala defisiensi yang diidentifikasi melalui uji tanah, analisis
tanaman, dan/atau observasi pertumbuhan tanaman
Menyeimbangkan input-input hara dengan output hara setiap tahun:a) Inputs > outputs = accumulation. Potential risk of excess nutrients leading to
nonpoint source pollution through leaching and runoff, and can increase disease and pest prolems.
b) Inputs < outputs = soil depletion. Potential risk of plant nutrient deficiencies and stress, reduced yield, and increased susceptibility to pests and pathogens.
c) Sasaran: Keseimbangan inputs dan outputs apabila telah tercapai tingkat hara yang optimal dan rasionya sesuai kebutuhan
d) Misalnya: Input yang dimasukkan ke dalam Neraca Nitrogeni. Inputs = imported fertilizers and amendments + atmospheric deposition + N
fixation through cover cropsii. Outputs = N exported in crop harvest + N lost through leaching, erosion,
and denitrificationiii. Menghitung Neraca Hara.
RESPON TANAMANKURVA RESPON HASIL:
The curve below describes the crop response to fertilizers application
Zone A - Too low fertilizers application which results in
nutrient deficiencies and lower yields
Zone B - Adequate fertilizers application results in maximum
efficiency and the highest profitability.
Zone C - Over fertilization where yield is not affected but fertilizers are wasted.
Zone D - Excessive fertilizers application which results in
decreased yields, toxicities and salinity damages
Diunduh dari: http://www.smart-fertilizer.com/tips-and-info …… 25/9/2012
Ketentuan Umum - Pemupukan
• Metode yang digunakan harus..….– Praktis– Efektif– Efisien biaya
• Metode yang digunakan mempengaruhi ketersediaan hara bagi tanaman.
• Pupuk harus melarut dan mencapai akar tanaman.
Banding = Tugal - Gerit
• Placing a band of fertilizer about 2 inches to the sides & about 2 inches below seed depth.
• Jangan menempatkan pupuk di bawah benih, karena pupuk akan “membakar” akar kecambah.
Sidedressing = di sisi tanaman• Placing a band of fertilizer near the soil surface and to the sides after seedlings emerge
from the soil.
Diunduh dari: https://instruct1.cit.cornell.edu/Courses/css412/mod5/ext_m5_pg4.htm ….. 25/9/2012
Topdressing• Mixing fertilizer uniformly into the top one to two
inches of growing media around the plant.
Perforating = Tugal• Placing fertilizer in 12 –
18” holes drilled 18 – 24” around the canopy drip line of fruit trees.
• Menutup kembali lubang dengan tanah dan pupuk akan melarut lambat-lambat.
MEMUPUK POHON & PERDUApply the fertilizer to the area occupied by
the tree's roots or root zone area. The root zone area is roughly a circular area with the tree in the center. The root
zone area extends beyond the drip line or outermost branches of the tree with the roots extending 1½ times the distance
from the trunk to the drip line or outermost branches.
For example, if the distance from the trunk of your tree to the drip line, which is called the crown radius, is 8 feet, the "feeder" or
mineral-absorbing roots can extend an additional 4 feet beyond the drip line. So, the root zone area can occupy an area up
to 12 feet away from the trunk.
Apply fertilizer evenly on mulched and unmulched surfaces out to about 1½ times the crown radius.
Diunduh dari; http://www.clemson.edu/extension/hgic/plants/landscape/trees/hgic1000.html ….. 25/9/2012
Broadcasting = SebarMenyebar pupuk ke seluruh area produksi tanaman.
Petani memupuk tanaman padinya di lahan sawah
Diunduh dari: http://www.mnn.com/your-home/organic-farming-gardening/stories/new-method-yields-more-rice-with-less-water….. 25/9/2012
Fertigation = Aplikasi pupuk dalam air irigasi
• Memasukkan pupuk-larut ke dalam sistem irigasi tanaman rumah kaca dan di pembibitan.
• Concentrated solutions usually pass through proportioners or injectors to dilute to the correct ratio.
Tipe-tipe Fertigasi
• Venturi-Type– Sederhana & tidak-mahal– Kurang akurat– Depends on water
pressure in the hose & in the smaller tube to proportion.
• Contohnya:– Hozon
Tipe-tipe Fertigasi
• Positive-Displacement– Physically inject & mix specific
amounts of concentrated solution & water.
– Lebih mahal harganya– Sangat akurat
• Contohnya:– Commander Proportioners– Smith Injectors
Semprot daun = Foliar Spraying
• Penyemprotan hara mikro dalam bentuk larutan langsung ke dedaunan tanaman.
• Used to quickly correct nutrient deficiencies, but….– If fertilizer concentration
is too high, leaf burning will occur.
TEKNOLOGI PEMUPUKANPenempatan Pupuk Kalium
Potassium fertilizers have been recently used as much as nitrogen and phosphorus fertilizers and therefore much research work has been done concerning their placement. Placement of potassium
fertilizer with the seed has appeared to be the most effective method of application provided the rate of application is not greater than the seed can tolerate.
With average soil moisture conditions and for medium soil textures, the total amount of seed-placed fertilizer materials should not
exceed 196 kg/ha and the amount of nitrogen 45 kg/ha plus potassium should not
exceed 45 kg/ha.
These recommendations are based on the use of a hoe or similar drill which places the
seed and fertilizer in a relatively narrow band. If the opener spreads the seed over a wider band, higher rates of fertilizer can be
safely placed with the seed.
DIUNDUH DARI: http://159.226.205.16/curriculum/3w/02/application/index.html ….. 25/9/2012
EKONOMI PUPUK Petani melakukan usahataninya bertujuan mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya per satuan luas lahan yang digarapnya ……….. Profit maximizing
Petani berpendapat bahwa : “he must spend money to make money”
Hal ini tentunya benar bagi pembiayaan untuk: “lime, fertilizer, and manure”
Penggunaan pupuk merupakan indeks penerapan metode pertanian modernFaktor lain yg berpengaruh:1. Kontro penyediaan air2. Pengolahan dan penyiapan tanah3. Kultivar tanaman4. Date and rate of seeding5. Stand of population6. Fertilizer placement7. Cultivation8. Weed, insect and disease9. Harvesting practices
EKONOMI PUPUK DAN KAPUR YIELD LEVEL & UNIT COST OF
PRODUCTION
Biaya produksi:1. Biaya tetap (fixed cost): jumlah biaya yang harus dikeluarkan tidak
tergantung pada tinggi-rendahnya hasil tanaman2. Biaya tidak tetap (variable cost): biaya yang dikeluarkan tergantung
pada tinggi-rendahnya hasil, misalnya biaya pupuk, pestisida, dan panen hasil
Pengaruh pupuk dapat dilihat dari:1. Meningkatkan total hasil tanaman2. Menurunkan biaya per unit produksi, per ton hasil tanaman
EKONOMI PUPUK DAN KAPUR Pengaruh pupuk N-P-K terhadap hasil jagung dan
keuntungan usahatani jagung.
Usahatani Jagung 0-0-0 67-22-22 134-45-45 270-90-90 …………. Kg/ha ……………………….
Hasil jagung (kw/ha) 48 70 85 98Gross income per ha $188 274 336 390Operating cost 56 69 82 111Othe cash cost 25 25 25 25Fixed cost 88 88 88 88Interest cost of land 82 82 82 82Total cost 251 264 277 306Cost per q 5.3 3.8 3.3 3.4Return to land, labor -63 +10 +59 +84
Source:
EKONOMI PUPUK DAN
KAPURLevel of Farm-Management:Bgm kemampuan petani dalam mengelola usahataninya: Merencanakan, menjadwal, melaksanakan dan mengendalikan kegiatannya
Peningkatan hasil atau nilai hasil
Superior management
Average management
Fertilizer cost A B Dosis pupuk
With superior farm management, ………… ……………higher rates of fertilizer can be profitably used
EKONOMI PUPUK DAN KAPUR Tingkat pengelolaan usahatani:
Bgm kemampuan petani dalam mengelola usahataninya: Merencanakan, menjadwal, melaksanakan dan mengendalikan kegiatannya
Peningkatan hasil atau nilai hasil
all controllable growth factors adequate
R1
Q1, R2 Some controllable growth factors inadequate
Q2
Q R
Dosis pupuk
A higher yield is obtained when all controllable growth factors are adequate ………
EKONOMI PUPUK DAN KAPUR Unit Production Cost:
Biaya Produksi Satuan
Average Superior Farm Management FM
Yield, q per ha 90 150Fertilizer cost 8.30 23.20Irrigation cost 8.00 8.00Total cost 76.80 102.20Cost per q 0.85 0.68Profit per ha 13.20 47.80Profit per q 0.15 0.32
Usahatani jagung irigasi
EKONOMI PUPUK DAN
KAPURTingkat pengelolaan terhadap
keuntungan usahtaani
Intensitas Pengelolaan Usahatani: Current Good Superior
Yield, bu per acre 20.0 34.0 50.0Price per unit 2.00 2.00 2.00Value per acre 40.00 68.00 100.00Cost per acre 41.98 53.72 55.75Cost per unit 2.10 1.56 1.11Return over cash -1.98 14.28 44.25
Usahatani kedelai
RETURNS PER RUPIAH SPENT ON FERTILIZER.
Efek dosis pupuk N terhadap keuntungan neto dari setiap Rp yang diinvestasikan
Nitrogen rate Added input Net return per added Rpkg/ha kg N/ha invested
20 20 7.2540 20 5.7560 20 5.0080 20 3.87100 20 2.38120 20 1.63140 20 0.88160 20 0.50180 20 0.12200 20 -0.62
PROFIT per LAND-AREA.
Petani umumnya akan berupaya melakukan pemupukan untuk mencapai keuntungan (profit) yang setinggi-tingginya per hektar lahannya.
Maximum profit tercapai kalau tambahan hasil sama dengan biaya tambahan terakhir dosis pupuk yang diberikan ( Δ hasil / Δ pupuk).
Aspek ekonomi dari respon hasil jagung terhadap dosis pupuk nitrogen
Dosis N Yield Marginal Marginal Marginal Return Gross profit per ha kg/ha kw/ha Yield Co ……. (harga jagung Rp 1/ ku) ………..
20 8 8 2.4 3.33 5.6040 15 7 2.4 2.92 10.2060 21 6 2.4 2.50 13.8080 26 5 2.4 2.08 16.40100 30 4 2.4 1.67 18.00120 32 2 2.4 0.83 17.60
Catatan: Harga pupuk N sebesar Rp 0.12 per kg
Beberapa faktor yang berpengaruh:
1. The expected increase in yield from each increment2. Tingkat pengelolaan usahatani3. Harga pupuk4. The price the farmer expects to receive for his crops5. Additional harvesting and marketing costs6. Efek sisa = efek residu7. Kandungan hara lainnya dalam tanah atau pupuk
What are the most profitable rates of plant nutrients?.
Perkiraan peningkatan hasil akibat pemupukanHasil per ha HA
HB Lokasi ALokasi B
HELokasi E
HC Lokasi C
HD Lokasi D
N Dosis pupuk N
Respon tanaman terhadap pemupukan dipengaruhi oleh kesuburan tanah.Hasil tanaman Tanah kaya P dan K
HK
HM
Tanah miskin P dan K
N Dosis pupuk N
Profit PK
Tanah kaya P dan K PM’
profit difference PM
PK’ Tanah Miskin P dan K
Max profit
NM NK Dosis pupuk N
Pengaruh cuaca terhadap respon pupuk.
Hasil tanaman
HG Cuaca baik
HD
Cuaca kering
NDosis pupuk
Harga Pupuk vs. Harga hasil panenHasil tanaman per ha
kurva hasil tanaman
(Y)
garis biaya pupuk C
Y
C
NC Dosis pupuk per ha N N’
PRIORITAS DALAM PENGGUNAAN MODAL UANG
Kontribusi berbagai komponen usahatani terhadap hasil tanaman:
Yield increase (ton/ha) Kontribusi (%)
1. Weed and pest control 3.7 11.42. Improved cultivar 4.4 13.53. Planting rates 4.4 13.54. Rotations 7.2 22.25. Fertilizer and lime 12.8 39.4
Total 32.5 100.0
Fertilizing good cropland according to soil test recommendations should have a high priority for operating funds.
EKONOMI PEMUPUKAN.Hasil tanaman yang lebih tinggi akan menyediakan peluang yang lebih besar untuk mencapai maximum net-profit per luasan lahan dan memperkecil biaya produksi per satuan hasil. Kesuburan tanah yang baik menjadi faktor utama untuk mendapatkan hasil yang tinggi. Biaya tetap dalam usahatani adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani, tidak tergantung pada besarnya hasil tanaman. Dengan demikian praktek usahatani yang meningkatkan hasil tanaman biasanya akan memperendah biaya produksi per satuan hasil .
Kurva respon hasil tanaman terhadap pemupukan biasanya mengikuti The Law of Diminishing Return (Kurva Asimtotis).Pendapatan per biaya produksi akan semakin menurun, hal ini menjadi pertimbangan utama bagi petani yang modal kerjanya terbatas.
Petani yang progresif biasanya menyadari bahwa profit per hektar lahan lebih penting daripada penghasilan per satuan biaya produksi
Maximum profit dari pemupukan akan tercapai kalau tambahan hasil tanaman sama dengan tambahan biaya pemupukan (dY/dX = dC/dX)
EKONOMI PEMUPUKAN.Dosis pupuk yang apling menguntungkan dipengatruhi oleh:
1. Peningkatan hasil akibat tambahan pupuk2. Level of farm management3. Harga pupuk4. Harga hasil tanaman5. Tambahan biaya panen6. Biaya pemasaran7. Residual effects8. Soil fertility level.
Level of farm management: derajat sampai dimana semua faktor produksi tanaman dapat berhasil dikendalikan.
Pada dosis pupuk yang tinggi, diperlukan kemampuan manajerial yg lebih tinggi
Harga per satuan hara tanaman, beragam dengan bahan pupuk.Pupuk yang kandungan haramya lebih tinggi dianggap lebih murah biaya
aplikasinya
Prioritas penggunaan modal kerja sangat penting bagi petani.Umumnya lebih menguntungkan untuk melakukan pemupukan sesuai dengan
Hasil uji tanah.
EKONOMI PEMUPUKAN.
Residual effects pupuk menjadi bagian penting dari ekonomi pemupukan. Semakin banyak jumlah pupuk yang diaplikasikan
dalam jangka panjang, maka nilai residual pupuk harus dipertimbangkan.
1. Why high yields are a necessity in periods of low prices ?2. What are fixed cost? Variable costs? In relation to the fertilizer
application3. Discuss the factors that determine the most profitable rate of plant
nutrients.
4. Bagaimana mengevaluasi efek residu hara di lahan?
.
PUPUK MENINGKATKAN HASIL, TETAPI MENCEMARI LINGKUNGAN
• Fertilizer = BAHAN YANG MENGANDUNG UNSUR HARA ESENSIAL• Pupuk An-organik = suplemen mineral yang dibuat secara sintetik atau ditambang• Organic fertilizers = the remains or wastes of organisms
– manure, crop residues, fresh vegetation– Compost = produced when decomposers break down organic matter
Applying synthetic fertilizer,
vs.
Planting rye, a “green
manure”
PEMUPUKAN YANG BERLEBIHAN• Penggunaan pupuk organik telah
“meroket” jumlahnya• Pemupukan yang berlebih dapat
merusak tanah dan mencemari lingkungan
• Runoff menyebabkan eutrofikasi perairan sekitarnya
• Nitrates leach through soil and contaminate groundwater
• Nitrates can also volatilize (evaporate) into the air
PEMUPUKAN YANG BERLEBIH DAN EFEK LINGKUNGANNYA