Upload
dangnhi
View
283
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN
CENGKEH (Eugenia aromatica L.) DI KECAMATAN JATINOM
KABUPATEN KLATEN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
mencapai derajat S-1
Fakultas Geografi
Diajukan Oleh:
Disusun Oleh :
FITRIANA USWATUN HASANAH
E 100 080 037
Kepada
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN CENGKEH
(Eugenia aromatica L.) DI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN
KLATEN
Evaluation of Land Suitability for Clove Crops (Eugenia aromatica L.) in
Jatinom Sub-district Klaten District
Oleh:
Fitriana Uswatun Hasanah
Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos I Surakarta 57162, Telp (0271) 717417
ABSTRACT
T his research was conducted in Jatinom Sub-district Klaten District. The aims are: (1) to evaluate the suitability of land to plant cloves in the study area and the factors that limit. (2) to knowing the distribution of the suitability of land to plant cloves in the study area. (3) to knowing the other causes that result in reduced acreage and crop production of cloves in the study area. The method used in this study is a survey method. Unit of data used is the unit of land. The data obtained will be analyzed using the method of matching. The results of this study is the suitability of land to plant cloves in the areas of research include: Class S3 (Marginal line) with an area of 2073.79 ha or 58.35% of the study area. N1 and N2 with the class of each area of about 1379.44 ha (38.82%) and 100.72 ha (2.83%) of the study area. Sub-classes of land suitability in the areas of research include: S3w by a factor limiting long dry months. Sub-class conformity S3w V3IIRePmk spread on land units, V3IIReKbc, V3IIReTgl, V3IIReSwh, V3IIIRePmk, V3IIIReTgl, V3IIIReSwh, V4IRePmk, V4IReKbc, V4IReSwh, V4IIReKbc, V4IIReSwh, V4IIIRePmk, V4IIIReKbc and V4IIIReSwh. Extensive sub-class of S3w is 1991.19 ha or approximately 56.03% of the study area. Sub-class has a factor limiting the suitability S3wr long dry season and drainage units are spread on land with an area of 42.28 ha V4IIRePmk or about 1.19% of the study area. Sub-classes of land suitability S3ws the limiting factor and the long dry months there is a slope on the land units with an area of 40.32 ha V4IIIReTgl (1.13%) of the total land area of research. Sub-classes of land suitability N1s have limiting factors of slope land units present in V3IIIReKbc, V3IVRePmk, V3IVReTgl, V4IIReTgl, V4IVRePmk, and V4IVReKbc with an area of approximately 1379.44 ha (38.82%) of the study area and sub-classes N2S with limiting factor lies in the slope of land units with an area of 100.72 ha V3IVReKbc (2.83%).
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
Other causes of reduced crop acreage and production of cloves in the study area is influenced by the physical condition of the clove plant that has been damaged due to old age and disease. In addition, the condition of clove prices rise and fall, the harvest period of uncertainty and changes in crop types and patterns.
Keywords : Evaluation of Land Suitability and the Limit Factors, Distribution of Land suitability, Reduced Causes
PENDAHULUAN
Kesesuaian lahan adalah
penggambaran tingkat kecocokan
sebidang lahan untuk suatu
penggunaan tertentu. Pada dasarnya
kelas kesesuaian lahan suatu areal
tergantung pada jenis penggunaan
lahan yang sedang dipertimbangkan.
Evaluasi kesesuaian lahan pada
hakikatnya berhubungan dengan
evaluasi lahan untuk suatu
penggunaan tertentu (Sitorus, 1985).
Klasifikasi kesesuaian lahan
(Land Suitability Classification)
adalah penilaian dan pengelompokkan
atau proses penilaian dan
pengelompokkan lahan dalam arti
kesesuaian relatif lahan atau
kesesuaian absolut lahan bagi suatu
penggunaan tertentu (Arsyad, 2010).
Pemanfaatan lahan ditujukan untuk
mendayagunakan lahan agar lebih
efisien. Agar dicapai produksi
pertanian yang tinggi maka
penggunaan lahan harus
memperhitungkan tingkat kesesuaian
lahan agar dapat memberikan hasil
pertanian dan perkebunan sesuai
dengan yang diharapkan.
Cengkeh (Eugenia aromatica
L.) adalah tanaman asli Indonesia
yang berasal dari Maluku tergolong
dalam famili Myrtaceae. Cengkeh
merupakan salah satu komoditas
pertanian yang tinggi nilai
ekonomisnya serta merupakan
komoditas utama untuk pembuatan
rokok kretek, selain itu juga
digunakan dalam bidang farmasi dan
sebagai rempah-rempah.
Sampai abad ke-18, Indonesia
merupakan satu-satunya negara
pengekspor cengkeh terbesar di dunia.
Namun, setelah semakin
berkembangnya industri rokok kretek,
sejak tahun 1930 Indonesia menjadi
negara produsen dan pengimpor
cengkeh terbesar di dunia. Program
swasembada akhirnya dicanangkan
oleh pemerintah hingga Indonesia
dapat mengekspor cengkeh sebanyak
20.000 ton pada tahun 1998. Namun,
produksi cengkeh menjadi melebihi
kebutuhan hingga harganya
mengalami penurunan menjadi Rp.
2.000,00 – Rp.3.000,00/kg.
Kecamatan Jatinom merupakan
salah satu wilayah penghasil cengkeh
di Jawa Tengah, terutama untuk
wilayah Kabupaten Klaten. Dari total
3.553 Ha luas wilayah Kecamatan
Jatinom, pada tahun 1994 luas areal
untuk tanaman cengkeh sebesar 150,7
Ha atau sebesar 4,24%, sedangkan
sampai pada tahun 2011 luas arealnya
menjadi 2,04% atau sebesar 72,38 Ha
saja. Dari data Klaten dalam Angka,
diketahui bahwa di daerah penelitian
dalam jangka waktu 18 tahun (1994-
2011) produksi cengkeh yang
awalnya tinggi mulai menurun pada
tahun-tahun berikutnya. Bahkan, pada
tahun 1994 komoditas cengkeh di
2
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
Kecamatan Jatinom mampu
menembus angka 35 ton/ha. Tetapi,
semakin lama produksinya semakin
menurun, hingga antara tahun 2004-
2010 produksinya cenderung stabil
(rata-rata 8 ton/ha). Dan saat
memasuki tahun 2011, hasil produksi
kembali menurun pada nilai 5 ton/ha.
Peninjauan ulang kondisi lahan
perlu dilakukan agar diketahui lahan
pada daerah penelitian tersebut cocok
untuk syarat tumbuh tanaman
cengkeh atau tidak. Apabila ternyata
kondisi lahan sesuai untuk syarat
tumbuh tanaman cengkeh, maka
terdapat penyebab lain yang
mengakibatkan berkurangnya luas
areal dan produksi tanaman cengkeh,
baik dari kondisi fisik tanaman atau
dari lingkungan sekitar (ekonomi &
sosial).
Tujuan yang dicapai dalam
penelitian ini adalah mengevaluasi
kesesuaian lahan untuk tanaman
cengkeh beserta faktor-faktor yang
membatasi dan persebarannya. Selain
itu untuk mengetahu penyebab lain
berkurangnya luas areal dan hasill
produksi cengkeh di daerah
penelitian.
Manfaat yang diharapkan dalam
penelitian ini adalah sebagai
pertimbangan bagi pemerintah daerah
setempat mengenai karakteristik lahan
dalam perencanaan penggunaan lahan
untuk tanaman cengkeh di daerah
penelitian.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di
Kecamatan Jatinom Kabupaten
Klaten dengan metode survei. Metode
analisis yang digunakan adalah
analisis matching antara hasil
karakteristik lahan dengan kriteria
tumbuh tanaman cengkeh.
kerakteristik lahan didapatkan dari
hasil survey lapangan dan analisa
sampel di laboratorium. Metode
pengambilan sampel dilakukan secara
stratified sampling berdasarkan strata
satuan lahan.
Alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian antara lain : (a) Peta
Topografi Kecamatan Jatinom Skala
1 : 50.000, (b) Peta Geologi Jawa
Skala 1 :100.000, (c) Peta Jenis Tanah
Kecamatan Jatinom Skala 1 : 50.000,
(d) Peta Kemiringan Lereng Skala 1 :
50.000, (e) Peta Penggunaan Lahan
Kecamatan Jatinom Skala 1 :50.000,
(f) ring dan plastik sampel, (g)
komputer dan perangkat GIS, (h)
kuesioner untuk wawancara, (i) alat
tulis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1. Bentuklahan
Bentuklahan dibedakan menjadi
dua, yakni : 1). Lereng Vulkan
Tertoreh Sedang Berbatuan
Breksi, Lava dan Tuff (V3), serta
2). Kaki Vulkan Tertoreh Ringan
Berbatuan Breksi, Lava dan Tuff
(V4).
2. Satuan Lahan
Dari hasil overlay Peta
Bentuklahan, Peta Kemiringan
Lereng, Peta Jenis Tanah dan
Peta Penggunaan Lahan
didapatkan 24 satuan lahan yang
dapat dilihat pada Tabel 1.1
sebagai berikut:
3
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
Tabel 1.1 Satuan Lahan Daerah Penelitian
Bentuklahan Lereng Tanah Penggunaan
Lahan
No. Satuan
Lahan
Luas
(Ha)
Lereng Vulkan
Tertoreh Sedang
Berbatuan Breksi,
Lava dan Tuff (V3)
2–5%
(II)
Regosol
Kelabu
(Re)
Permukiman 1 V3IIRePmk 151,14
Kebun campuran
2 V3IIReKbc 265,25
Tegalan 3 V3IIReTgl 54,5
Sawah 4 V3IIReSwh 56,54
5–15%
(III)
Permukiman 5 V3IIIRePmk 68,84
Kebun
campuran
6 V3IIIReKbc 861,4
Tegalan 7 V3IIIReTgl 55,23
Sawah 8 V3IIIReSwh 245,84
15-40%
(IV)
Permukiman 9 V3IVRePmk 60,38
Kebun
campuran
10 V3IVReKbc 100,72
Tegalan 11 V3IVReTgl 37,03
Kaki Vulkan Tertoreh Ringan
Berbatuan Breksi,
Lava dan Tuff (V4)
0-2% (I) Regosol Kelabu
(Re)
Permukiman 12 V4IRePmk 49,01
Kebun
campuran
13
V4IReKbc
37,72
Sawah 14 V4IReSwh 37,62
2-5%
(II)
Permukiman 15 V4IIRePmk 42,28
Kebun campuran
16 V4IIReKbc 446,75
Tegalan 17 V4IIReTgl 303,49
Sawah 18 V4IIReSwh 91,83
5-15%
(III)
Permukiman 19 V4IIIRePmk 351,09
Kebun campuran
20 V4IIIReKbc 40,39
Tegalan 21 V4IIIReTgl 40,32
Sawah 22 V4IIIReSwh 39,44
15-40%
(IV)
Permukiman 23 V4IVRePmk 42,23
Kebun campuran
24 V4IVReKbc 74,91
Sumber : Hasil interpretasi Data Primer dan Data Sekunder, 2012
4
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
3. Konsep dan Klasifikasi
Kesesuaian Lahan
Dalam penelitian ini kesesuaian
lahan diperuntukkan untuk
tanaman cengkeh (Eugenia
aromatica L.). Penilaian tingkat
kesesuaian lahan dilakukan pada
kategori kelas dan sub-kelas.
Kategori kelas dibagi menjadi
lima, yaitu : (1) S1 (Sangat Sesuai),
(2) S2 (Sesuai), (3) S3 (Hampir
Sesuai), (4) N1 (Tidak sesuai pada
saat ini) dan (5) N2 (tidak sesuai
permanen). Adapun untuk kategori
sub-kelas dicerminkan melalui
faktor pembatas antara lain:
t : pembatas rata-rata temperatur
tahunan.
w : pembatas ketersediaan air
(bulan kering dan curah
hujan/tahun).
r : pembatas media perakaran
(drainase, tekstur tanah, kedalaman
efektif).
f : pembatas retensi hara (KPK
dan pH tanah).
c : faktor pembatas
kegaraman/salinitas.
n : pembatas hara tersedia (total
N, P2O5 dan K2O).
s : pembatas potensi mekanisasi
(lereng, batuan permukaan, dan
singkapan batuan).
4. Faktor Kesesuaian Lahan untuk
Tanaman Cengkeh di Daerah
Penelitian
a) Suhu
Cengkeh ini bisa tumbuh dan
berkembang dengan baik pada
suhu 22°-30°C. Suhu rata-rata
tahunan di daerah penelitian
adalah sebesar 24,08° C. Suhu
di daerah penelitian tergolong
Cukup Sesuai (S2).
b) Ketersediaan Air
Curah hujan yang
dikehendaki tanaman
cengkeh adalah berkisar
2.000-4.500 mm/tahun
dengan bulan kering
berturut-turut 2-3 bulan atau
tidak boleh lebih dari 3
bulan. Hasil penelitian
diperoleh data bahwa curah
hujan adalah sebesar 2.120
mm/tahun yang tergolong
pada kelas Sangat Sesuai
(S1). Sedangkan rerata bulan
keringnya adalah 3,5 bulan
sehingga tergolong pada
kelas Sesuai Marginal (S3).
c) Media perakaran
a. Drainase
Tanaman cengkeh dapat
tumbuh dengan baik bila
memiliki drainase yang
baik. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa drainase
tanah di daerah penelitian
berkisar antara baik hingga
agak terhambat. Drainase
ini tegolong pada kelas
Sangat Sesuai (S1), Cukup
Sesuai (S2) serta Sesuai
Marginal (S3).
b. Tekstur
Tanaman cengkeh
menghendaki tanah yang
gembur yang banyak
mengandung butiran pasir.
Berdasarkan hasil analisa
laboratorium sampel tanah,
diketahui bahwa tekstur
tanah yang terdapat di
daerah penelitian adalah
pasir berlempung, liat,
lempung, hingga lempung
liat berpasir yang termasuk
pada kelas Sangat Sesuai
(S1) hingga Cukup Sesuai
(S2).
5
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
c. Kedalaman efektif tanah
Kedalaman efektif
berkaitan dengan sejauh
mana akar dapat menembus
tanah untuk menyerap air
dan unsur hara bagi
tanaman. Kedalaman tanah
untuk tanaman cengkeh
sekurang-kurangnya 2-3
meter. Kedalaman tanah di
lapangan berkisar antara
90-200 meter. Kedalaman
tanah daerah penelitian
tergolong pada kelas
Sangat Sesuai (S1) hingga
Cukup Sesuai (S2).
d) Retensi hara
a. KTK Tanah
Kapasitas pertukaran kation
berkaitan dengan
banyaknya kation yang
dapat diserap oleh tanah.
Berdasarkan hasil
laboratorium, KTK di
daerah penelitian tergolong
pada kelas sedang, yaitu
pada 18,60-21,40
me/100gr. KTK tanah
daerah penelitian termasuk
pada kelas Sangat Sesuai
(S1).
b. pH tanah
pH tanah yang sesuai untuk
tanaman cengkeh berkisar
antara 5,5 – 6,5. Artinya
tanaman cengkeh cocok
tumbuh di tanah yang asam
sampai netral. Berdasarkan
hasil laboratorim, pH tanah
di lapangan berkisar 5,29-
6,70 yang masuk pada
kelas masam hingga netral
dan tergolong pada kelas
Sangat Sesuai (S1) dan
Cukup Sesuai (S2).
e) Salinitas
Salinitas yang dicerminkan
oleh daya hantar listrik tanah
sangat mempengaruhi
tanaman. Semakin bebas kadar
garam terlarut maka
perkembangan tanaman akan
menjadi lebih baik. Salinitas
yang ditunjukkan di daerah
penelitian adalah berkisar
pada angka 0,11-0,75
µmhos/cm. Kelas kesesuaian
lahan untuk salinitas tersebut
adalah kelas Sangat Sesuai
(S1).
f) Hara Tersedia
a. Total N
Total N merupakan
kandungan nitrogen dalam
tanah sangat mempengaruhi
tanaman. N total di daerah
penelitian berkisar antara
0,15 - 0,20 dan tergolong
pada kelas rendah hingga
sedang. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa total
N di daerah penelitian
tergolong pada kelas Cukup
Sesuai (S2).
b. P2O5
P2O5 adalah kandungan
fosfor yang mudah diserap
oleh tanaman. P2O5 tersedia
di daerah penelitian adalah
13,31% -16,74% dan
tergolong pada kelas
rendah hingga menengah
atau tergolong pada kelas
kesesuaian lahan Sangat
Sesuai (S1) hingga kelas
Cukup Sesuai (S2).
c. K2O
Kandungan kalium dalam
K2O sangat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman
cengkeh. K2O yang
terdapat di daerah
6
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
penelitian tergolong pada
kelas yang rendah dengan
kisaran angka 0,24 - 0,29.
Nilai yang telah didapatkan
tersebut menunjukkan
bahwa kelas kesesuaian
lahan untuk karakteristik
K2O tergolong pada kelas
Cukup Sesuai (S2).
g) Penyiapan Lahan
a. Batuan Permukaan
Tanaman cengkeh
menginginkan lahan
dengan sedikit batu di
permukaan. Berdasarkan
hasil di lapangan, daerah
penelitian tergolong
memiliki kelas kesesuaian
lahan Sangat Sesuai (S1)
dan Cukup Sesuai (S2)
dengan nilai yang berkisar
antara 1% - 6%.
b. Singkapan Batuan
Singkapan batuan
mempengaruhi mudah
tidaknya pengolahan tanah
serta mudah tidaknya akar
tanaman menembus masuk
ke dalam solum tanah.
Kondisi singkapan batuan
daerah penelitian berkisar
antara 1% - 15%. Kondisi
ini menunjukkan bahwa
daerah penelitian tergolong
dalam kelas Sangat Sesuai
(S1), Cukup Sesuai (S2) dan
Sesuai Marginal (S3).
h) Kemiringan Lereng
Tanah dengan kemiringan
lereng sampai 20° lebih baik
untuk tanaman cengkeh
daripada lereng yang datar.
Diketahui kemiringan lereng
daerah penelitian berkisar
antara 2%-53,3% dan
termasuk dalam kelas Sangat
Sesuai (S1) hingga Tidak
Sesuai Permanen (N2).
5. Kesesuaian Lahan untuk
Tanaman Cengkeh di Daerah
Penelitian
Penilaian kesesuaian lahan
untuk tanaman cengkeh
dilakukan dengan metode
matching, yaitu dengan
membandingkan karakteristik
lahan yang telah didapatkan dari
hasil penelitian di lapangan
dengan pedoman persyaratan
tumbuh untuk tanaman
cengkeh.
Maka didapatkan kelas dan
sub-kelas kesesuaian lahan
untuk tanaman cengkeh di
daerah penelitian. Kelas dan
sub-kelas kesesuaian lahan
untuk tanaman cengkeh tersebut
disajikan pada tabel 1.2.
6. Evaluasi Kesesuaian Lahan
untuk Tanaman Cengkeh di
Daerah Penelitian
Berdasarkan hasil matching
dari data di lapangan dan hasil
analisa laboratorium diperoleh
hasil kesesuaian lahan tingkat
sub-kelas yang disajikan pada
tabel 1.3 berikut.
Dari tabel 1.4 diketahui
bahwa terdapat 5 sub-kelas
kesesuaian lahan di daerah
penelitian antara lain : S3w, S3wr,
S3ws, N1s dan N2s. Dari kelima
sub-kelas tersebut diketahui
bahwa faktor pembatas paling
dominan untuk kelas kesesuaian
lahan S3 adalah lama bulan
kering, sedangkan untuk ordo
kesesuaian lahan N adalah
kemiringan lereng.
7
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
Dari faktor-faktor
penghambat kesesuaian lahan
diatas dapat diketahui bahwa
untuk pembatas berupa lama
bulan kering kurang bisa
diatasi, karena berhubungan
dengan faktor cuaca. Untuk
mengatasinya sebaiknya
cengkeh ditanam pada awal
musim hujan (diluar bulan
kering). Hal ini
dipertimbangkan karena
tanaman cengkeh merupakan
tanaman tahunan yang relatif
tidak tahan kekeringan terutama
pada masa tanam awal.
Untuk faktor penghambat
drainase tanah dapat dilakukan
pengolahan tanah dan
pembuatan saluran drainase
yang teratur dan baik.
Sedangkan untuk faktor
kemiringan lereng yang
merupakan faktor penghambat
yang peling berat tidak dapat
diatasi.
7. Penyebab Eksternal
Penurunan Hasil & Produksi
Tanaman Cengkeh di Daerah
Penelitian
Dari 18 wilayah yang
tersebar di Kecamatan Jatinom,
hanya 11 kelurahan yang
terdapat areal untuk tanaman
cengkeh. Wilayah yang terdapat
areal tanaman cengkeh tersebut
antara lain Beteng, Mranggen,
Jemawan, Tibayan, Bengking,
Temuireng, Bandungan,
Kayumas, Socokangsi, Glagah
dan Krajan.
Untuk mendapatkan data
yang menunjang hasil yang
diharapkan, maka dilakukan
wawancara terhadap para petani
cengkeh di daerah penelitian.
Dari hasil wawancara
didapatkan beberapa poin
penting mengenai kondisi fisik
dan nilai ekonomi dari tanaman
cengkeh di daerah penelitian
sebagai berikut.
1) Kondisi Fisik Tanaman
Cengkeh
Tanaman cengkeh yang
ditanam petani mulai jarang
berproduksi dikarenakan usia
tanaman yang tua. Tanaman
cengkeh di daerah penelitian
mulai ditanam sekitar 25-30
tahun yang lalu. Sehingga,
kondisi fisik tanaman pada
lahan yang mereka dapatkan
secara turun temurun (warisan)
mulai jarang berproduksi.
Diketahui pula bahwa tanaman
cengkeh yang mereka miliki
dalam kurun waktu 2 tahun
terakhir ini belum menuai hasil
yang diharapkan.
Selain kondisi tanaman
yang sudah tua, beberapa
responden juga menyatakan
bahwa tanaman cengkeh pada
lahan mereka pernah terserang
penyakit/hama yakni ulat pohon
(uret) yang menyebabkan
beberapa pohon cengkeh yang
mereka tanam menjadi tidak
berproduksi dan mati.
2) Pasang Surut Harga
Tanaman Cengkeh
Program swasembada
cengkeh yang dicanangkan
pemerintah pada tahun 1970
merupakan awal terpenuhinya
kebutuhan cengkeh nasional
bahkan hingga ekspor. Program
ini dilakukan dengan
mengembangkan areal tanam
cengkeh seluruh Indonesia.
8
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
Suksesnya program
swasembada cengkeh
mengakibatkan produksi
cengkeh melebihi kebutuhan
sehingga harganya mengalami
penurunan (Rp. 2.000,00 – Rp.
3.000,00/kg pada tahun 1990).
Penurunan harga cengkeh
tersebut menyebabkan banyak
petani yang kemudian
menebang pohon cengkeh pada
areal tanam yang mereka miliki.
Untuk mengantisipasi hal
tersebut, pemerintah melalui
Keppres No.20 tahun 1992
menetapkan kebijaksanaan
tentang tata niaga cengkeh.
Melalui peraturan tersebut
petani harus menjual hasil
panen cengkeh hanya pada
Badan Penyangga dan
Pemasaran Cengkeh (BPPC),
namun hasil yang diharapkan
tidak sesuai dengan harapan
petani yang hanya mendapat
Rp.2.500,00 – Rp.3.500,00/kg.
Akan tetapi dengan
diberlakukannya Keppres No.21
tahun 1998 yang membebaskan
perdagangan cengkeh sesuai
harga pasar maka harga
cengkeh meningkat mencapai
Rp. 45.000,00/kg pada tahun
1999 dan Rp. 72.000,00/kg
pada September 2001.
Dari responden yang
berhasil diwawancarai diketahui
bahwa harga cengkeh di pasaran
mengalami naik turun yang
tidak konsisten. Pada tahun
2009 harga cengkeh sempat
mencapai Rp. 85.000,00 – Rp.
90.000,00/kg bunga kering.
Namun, pada tahun 2010
harganya menjadi kembali turun
dengan kisaran Rp. 70.000,00 –
Rp. 85.000/kg bunga kering dan
Rp. 40.000,00 – Rp.
50.000,00/kg bunga basah.
3) Masa Panen yang Tidak
Pasti
Cengkeh merupakan
tanaman tahunan yang
cenderung berproduksi pada
waktu minimal 2-4 tahun sekali.
Kondisi tanaman cengkeh di
daerah penelitian umumnya
berusia lebih dari 25 tahun.
Karena usia tanaman yang
cukup tua tersebut hasil
produksi menjadi terkendala.
Dari keterangan responden
diketahui bahwa masa panen
terakhir adalah sekitar
pertengahan tahun 2010. Hal ini
yang menyebabkan banyak
petani cengkeh tidak mengurus
tanamannya dan mulai berganti
pada tanaman lain yang hasil
produksinya tidak lebih lama
dari tanaman cengkeh.
Sejak tahun 1996 produksi
cengkeh mengalami penurunan
akibat masa produksi yang
bersiklus dan ketidakpastian
harga. Dampaknya banyak
petani yang enggan memelihara
tanamannya. Sehingga tanaman
rentan akan penyakit dan mati.
4) Perubahan Jenis dan Pola
Tanaman
Para petani pada umumnya
telah menanam cengkeh
bertahun-tahun yang lalu.
Akibat kondisi fisik tanaman
yang sudah sangat tua dan tidak
berproduksi serta dikaitkan
dengan harga cengkeh yang
dulu sempat merosot tajam,
beberapa petani mulai
menebang pohon cengkeh yang
mereka miliki dan mulai
9
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
menggantinya dengan tanaman
lain. Akan tetapi ada pula
beberapa petani cengkeh yang
menerapkan pola tanaman
tumpang sari. Petani cengkeh
menanam jenis tanaman
palawija di sekitar areal
tanaman cengkeh, misalnya
tanaman cabe, kacang tanah dan
kacang panjang serta jagung.
Selain palawija terdapat
pula jenis tanaman besar yang
tingginya melebihi tanaman
cengkeh itu sendiri, contohnya
pohon sengon. Pohon sengon
yang sudah dewasa akan lebih
tinggi daripada pohon cengkeh.
Apabila terjadi angin kencang,
maka banyak ranting pohon
sengon yang jatuh dan merusak
tanaman cengkeh yang ada
dibawahnya.
KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan
1. Tingkat kesesuaian lahan di daerah
penelitian memiliki tiga kelas
kesesuaian lahan untuk tanaman
cengkeh antara lain kelas S3
(Sesuai Marginal), N1 (Tidak
Sesuai) dan N2 (Tidak Sesuai
Permanen). Faktor pembatas untuk
tanaman cengkeh pada kelas
Sangat Sesuai (S3) adalah lama
bulan kering (w), drainase tanah (r)
dan kemiringan lereng (s).
Sedangkan faktor pembatas untuk
kelas N1 dan N2 adalah kemiringan
lereng (s).
2. Sub-Kelas S3w tersebar pada satuan
lahan : V3IIRePmk, V3IIReKbc,
V3IIReTgl, V3IIReSwh,
V3IIIRePmk, V3IIIReTgl,
V3IIIReSwh, V4IRePmk,
V4IReKbc, V4IReSwh,
V4IIReKbc, V4IIReSwh,
V4IIIRePmk, V4IIIReKbc, serta
V4IIIReSwh. Sub-kelas ini
memiliki luas 1.991,19 ha atau
sebesar 56,03% dari luas daerah
penelitian. Sub-kelas S3wr tersebar
pada satuan lahan V4IIRePmk
dengan luas 42,28 ha atau 1,19%
dari luas daerah penelitian.
Sedangkan Sub-kelas S3ws tersebar
pada satuan lahan V4IIIReTgl
dengan luas 40,32 ha (1,13%).
Kelas N1 tersebar pada satuan
lahan V3IIIReKbc, V3IVRePmk,
V3IVReTgl, V4IIReTgl,
V4IVRePmk, dan V4IVReKbc.
Kelas ini memiliki luasan sekitar
1.379 ha atau sebesar 38,82% dari
luas daerah penelitian. Sedangkan
untuk kelas N2 tersebar pada
satuan lahan V3IVReKbc dengan
luas 100,72 ha (2,83%).
3. Luas areal dan produksi tanaman
cengkeh di daerah penelitian
dipengaruhi oleh kondisi fisik
tanaman cengkeh yang rusak
disebabkan oleh usia tanaman yang
sudah tua serta serangan penyakit
uret. Selain itu, kondisi harga
cengkeh yang naik turun, masa
panen yang tidak pasti serta
perubahan jenis dan pola tanaman
juga berpengaruh pada
menurunnya luas areal dan
produksi tanaman cengkeh.
Saran
1. Pemilihan lokasi penanaman
tanaman cengkeh sebaiknya
disesuaikan dengan kesesuaian
lahan untuk tanaman cengkeh pada
satuan lahan yang cukup sesuai di
seluruh kelurahan di daerah
penelitian.
2. Faktor pembatas lama bulan kering
sebagai faktor paling dominan
10
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
sangat perlu dipertimbangkan agar
tanaman cengkeh dapat tumbuh
dan berproduksi dengan baik di
daerah penelitian. Salah satunya
dengan mempertimbangkan
penanaman pada bulan-bulan
tertentu yang yang lama bulan
keringnya berkisar pada bulan Juni
hingga November.
3. Para petani sebaiknya memberikan
perhatian yang khusus bagi
tanaman cengkeh agar mampu
berproduksi dengan baik, misalnya
menyediakan areal khusus untuk
tanaman cengkeh. Jenis tanaman
tumpang sari diperbolehkan
dengan syarat tanaman tidak lebih
tinggi dari tanaman cengkeh dan
tidak mengganggu pertumbuhan
tanaman cengkeh itu sendiri.
Gambar 1. Peta Persebaran Kesesuaian Lahan di Kecamatan Jatinom Kab. Klaten
11
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
Tabel 1.2 Karakteristik Tiap Satuan Lahan di Daerah Penelitian
Sumber : Data Primer dan Analisia Laboratorium, 20
No.
Satuan
Lahan
t w r f c n s
Tempe-
ratur
(°C)
Curah
Hujan
(mm)
Lama
Bulan
Kering
Tekstur
Tanah
Drainase
Tanah
Kedalaman
Efektif
(cm)
KPK
pH
Salinitas
Total
N
P2O5
K2O
Kemiringan
Lereng
(%)
Batuan
Permukaan
(%)
Singkapan
Batuan
(%)
1 V3IIRePmk 24,08 2.120 3,5 SCL b 150 19,40 5,90 0,16 0,20 13,31 0,24 8 3 2
2 V3IIReKbc 24,08 2.120 3,5 LS ab 150 18,60 6,03 0,14 0,20 13,31 0,29 11 2 3
3 V3IIReTgl 24,08 2.120 3,5 LS b 125 20,48 5,29 0,30 0,18 13,62 0,28 8 3 2
4 V3IIReSwh 24,08 2.120 3,5 LS ab-at 100 19,80 5,47 0,75 0,18 16,74 0,26 11 1 1
5 V3IIIRePmk 24,08 2.120 3,5 SCL b 120 19,40 5,90 0,16 0,20 13,31 0,24 11 5 4
6 V3IIIReKbc 24,08 2.120 3,5 LS b 150 18,60 6,03 0,14 0,20 13,31 0,29 33 2 5
7 V3IIIReTgl 24,08 2.120 3,5 LS b 155 20,48 5,29 0,30 0,18 13,62 0,28 11 3 1
8 V3IIIReSwh 24,08 2.120 3,5 LS ab 90 19,80 5,47 0,75 0,18 16,74 0,26 7 1 1
9 V3IVRePmk 24,08 2.120 3,5 SCL b 160 19,40 5,90 0,16 0,20 13,31 0,24 33 4 3
10 V3IVReKbc 24,08 2.120 3,5 LS b 200 18,60 6,03 0,14 0,20 13,31 0,29 46 15 3
11 V3IVReTgl 24,08 2.120 3,5 LS b 175 20,48 5,29 0,30 0,18 13,62 0,28 29 6 1
12 V4IRePmk 24,08 2.120 3,5 SCL ab 110 19,40 5,90 0,16 0,20 13,31 0,24 2 3 4
13 V4IReKbc 24,08 2.120 3,5 LS ab 100 21,40 5,97 0,17 0,17 15,63 0,27 2 2 6
14 V4IReSwh 24,08 2.120 3,5 LS ab 90 20,80 6,02 0,20 0,15 14,52 0,26 2 1 1
15 V4IIRePmk 24,08 2.120 3,5 SCL at 110 19,40 5,90 0,16 0,20 13,31 0,24 4 2 2
16 V4IIReKbc 24,08 2.120 3,5 LS b 120 21,40 5,97 0,17 0,17 15,63 0,27 4 2 3
17 V4IIReTgl 24,08 2.120 3,5 C b 140 20,60 6,70 0,14 0,18 14,22 0,28 36 2 5
18 V4IIReSwh 24,08 2.120 3,5 LS ab 100 20,80 6,02 0,20 0,15 14,52 0,26 8 1 1
19 V4IIIRePmk 24,08 2.120 3,5 SCL b 120 19,40 5,90 0,16 0,20 13,31 0,24 8 2 3
20 V4IIIReKbc 24,08 2.120 3,5 LS b 155 21,40 5,97 0,17 0,17 15,63 0,27 13 2 4
21 V4IIIReTgl 24,08 2.120 3,5 C b 110 20,60 6,70 0,14 0,18 14,22 0,28 24 2 4
22 V4IIIReSwh 24,08 2.120 3,5 LS ab 100 20,80 6,02 0,20 0,15 14,52 0,26 11 1 1
23 V4IVRePmk 24,08 2.120 3,5 SCL b 120 19,40 5,90 0,16 0,20 13,31 0,24 29 2 3
24 V4IVReKbc 24,08 2.120 3,5 L b 150 21,00 5,81 0,11 0,20 14,83 0,25 38 2 5
12
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
Tabel 1.3 Kelas Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh (Eugenia aromatica L.) di Daerah Penelitian
Sumber : Data Primer dan Analisia Laboratorium, 2012
No.
Satuan
Lahan
t w r f c N s
Tempe-
Ratur
(°C)
Curah
Hujan
(mm)
Lama
Bulan
Kering
Tekstur
Tanah
Drainase
Tanah
Kedalaman
Efektif
(cm)
KPK
pH
Salinitas
Total
N
P2O5
K2O
Kemiringan
Lereng
(%)
Batuan
Permukaan
(%)
Singkapan
Batuan
(%)
1 V3IIRePmk S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S2
2 V3IIReKbc S2 S1 S3 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S1 S2
3 V3IIReTgl S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S2
4 V3IIReSwh S2 S1 S3 S1 S2 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2 S2 S1 S1
5 V3IIIRePmk S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S2
6 V3IIIReKbc S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 N1 S1 S2
7 V3IIIReTgl S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S1
8 V3IIIReSwh S2 S1 S3 S1 S2 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S1 S1
9 V3IVRePmk S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 N1 S2 S2
10 V3IVReKbc S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 N2 S2 S2
11 V3IVReTgl S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S2 S2 S2 N1 S2 S1
12 V4IRePmk S2 S1 S3 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S2 S2
13 V4IReKbc S2 S1 S3 S1 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S1 S2
14 V4IReSwh S2 S1 S3 S1 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S1 S1
15 V4IIRePmk S2 S1 S3 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S1 S2
16 V4IIReKbc S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S1 S2
17 V4IIReTgl S2 S1 S3 S2 S1 S1 S1 S2 S1 S2 S2 S2 N1 S1 S1
18 V4IIReSwh S2 S1 S3 S1 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S1 S2
19 V4IIIRePmk S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S1 S2
20 V4IIIReKbc S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S1 S2
21 V4IIIReTgl S2 S1 S3 S2 S1 S1 S1 S2 S1 S2 S2 S2 S3 S1 S2
22 V4IIIReSwh S2 S1 S3 S1 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S1 S1
23 V4IVRePmk S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 N1 S1 S2
24 V4IVReKbc S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 N1 S1 S2
13
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
Tabel 1.4 Sub-kelas dan Faktor-faktor Penghambat Kesesuaian Lahan untuk
Tanaman Cengkeh di daerah Penelitian
No. Kelas
Kesesuaian
Lahan
No. Satuan
Lahan (tabel
4.4)
Sub-kelas
Kesesuaian
Lahan Faktor-faktor Penghambat Lahan
Kelurahan
Luas (Ha)
1
S3
1, 2, 3, 4, 5,
7, 8, 12, 13,
14, 16, 18,
19, 20, 22
S3w
Faktor penghambat lahan di
daerah penelitian berdasarkan
satuan lahan yang ada adalah
ketersediaan air terutama jumlah
lama bulan kering. Dari data yang
ada diketahu bahwa lama bulan
kering daerah penelitian kurang
sesuai untuk tanaman cengkeh,
yaitu 3,5.
Tersebar di seluruh kelurahan,
antara lain : Puluhan, Pandeyan,
Bonyokan, Jatinom, Krajan,
Gedaren, Cawan, Jemawan,
Glagah, Tibayan, Mranggen,
Randulanang, Beteng,
Bengking, Socokangsi,
Bandungan, Temuireng,
Kayumas.
1.991,19
2
S3
15
S3wr
Faktor penghambat lahan ini
adalah ketersediaan air terutama
lama bulan kering serta media
perakaran terutama drainase tanah.
Diketahui bahwa daerah penelitian
kurang sesuai untuk tanaman
cengkeh dengan lama bulan kering
3,5 dan drainase yang agak
terhambat.
Tersebar di Kelurahan Beteng,
Randulanang, Mranggen,
Jemawan, Cawan, Gedaren,
Bonyokan, Pandeyan, dan
Puluhan.
42,28
3
S3
21
S3ws
Faktor penghambat lahan ini
adalah ketersediaan air terutama
lama bulan kering dan potensi
mekanisasi berupa kemiringan
lereng. Diketahui bahwa lama
bulan kering daerah penelitian 3,5
dan kemiringan lereng satuan
lahan tersebut 24%.
Terdapat di Kelurahan
Randulanang
40,32
4
N1
6, 9, 11, 17,
23, 24
N1s
Faktor penghambat lahan ini
adalah potensi mekanisai yakni
kemiringan lereng. Diketahui
satuan lahan ini memiliki lereng
berbukit hingga agak curam yang
berkisar antara 24% -38%.
Tersebar di Kelurahan Beteng,
Bandungan, Kayumas,
Temuireng, Socokangsi,
Bengking, Glagah, Cawan,
Jemawan, Tibayan dan
Randulanang.
1.379,44
5
N2
10
N2s
Faktor penghambat lahan ini
adalah potensi mekanisasi yakni
kemiringan lereng yang curam
sebesar 46%.
Tersebar di Kelurahan
Kayumas, Socokangsi,
Temuireng, Glagah, Tibayan,
Cawan, Beteng dan Bandungan.
100,72
Sumber : Analisa Data Primer dan Laboratorium, 2012
14
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1992. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 20 Tahun 1992
Tanggal 11 April 1992 tentang Tata Niaga Cengkeh Hasil Produksi
Dalam Negeri.
Anonim. 1997. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik
Indonesia No. 056/MPP/Kep 9/1997 tentang Badan Cengkeh Nasional.
Anonim. 1998. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 21 Tahun 1998
tentang Perdagangan Cengkeh
Arsyad, Sitanala. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : IPB.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2007. Prospek dan
Pengembangan Agribisnis Cengkeh Edisi 2. Departemen Pertanian.
BPS. 1994-2011. Kabupaten Klaten dalam Angka. Klaten : BPS.
BPS. 2011. Kecamatan Jatinom dalam Angka. Klaten : BPS.
Hardjowigeno, Sarwono dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan
& Perencanaan Tataguna Lahan. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Karmono, Jamulyo, Suratman Woro S. 1980. Penuntun Deskripsi Tanah di
Lapangan. Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada.
Listyanto, Adhitya. 2008. Identifikasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jati
di Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi. Skripsi. Surakarta : Fakultas
Geografi UMS.
Najiyati, Sri dan Danarti. 2003. Budi Daya dan Penanganan Pascapanen
Cengkih. Jakarta : Penebar Swadaya.
Pasang Surut Komoditas Cengkeh.
http://beritadaerah.com/kolom/national/424/8 diakses 13 Maret 2012
12:31.
Priyana, Yuli. 2008. Dasar-dasar Meteorologi dan Klimatologi. Surakarta :
Fakultas Geografi UMS.
Sitorus, Santun. 1985. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung : Tarsito.
Suharjo, Alif Noor Anna, Retno Woro Kaeksi, dan Yuli Priyana. 2008.
Potensi Air Tanah Pasca Gempa Tektonik di Lereng Merapi Daerah
Klaten Jawa Tengah. Forum Geografi. 22 (2) : 186 – 198.
Syamsulbahri. 1996. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan Tahunan.
Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Tim Pusat Penelitian dan Agroklimat. 1993. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan.
Departemen Pertanian.
Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Bertanam Cengkeh. Bandung : CV
Nuansa Aulia.
Wibowo, Yogi. 2009. Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Perkebunan
Tanaman Teh di Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Skripsi.
Surakarta : Fakultas Geografi UMS.
Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
15
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ....... 1
16