Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1071
EVALUASI IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGAN
PELAYANAN PROGRAM 3 IN 1 DALAM PENINGKATAN
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
(DISPENDUKCAPIL KOTA BATU)
Andre Prasetyo W1, Dandi Yunas Nur F2, Deva Rizky Poetri N3
Universitas Muhammadiyah Malang
[email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Pandangan buruk pada suatu pengelolaan pelayanan publik masih melekat sampai saat ini sehingga
tidak mudah bagi masyarakat untuk percaya pada pengelolaan pelayanan. Untuk mengatasi hal yang
terjadi tersebut perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik
secara berkesinambungan demi mewujudkan pelayanan publik yang prima. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Implementasi dan pengembangan pelayanan program 3 in 1 dalam meningkatkan
kualitas pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batu. Dalam
penelitian ini menggunakan metode penelitian secara kualitatif.Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik triangulasi yakni kombinasi antara teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan dan menghasilkandata primer dan sekunder.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada pelaksanaan pelayanan program 3 In 1 pada Dispendukcapil Kota Batu
sudah dapat berjalan dengan efektif dan efisien dalam menunjang peningkatan kualitas pelayanan
publik. Tetapi juga memiliki faktor penghambat yakni masih banyak masyarakat yang belum bisa
mengakses secara online. Sedangkan memiliki faktor pendukungnya yaitu sarana dan prasarana
yang cukup memadai dan kompetensi petugas pemberi pelayanan sudah baik.
Kata kunci: Pelayanan Publik, Kualitas Pelayanan Publik
ABSTRACT
Bad view in a public service management is still attached to the current so it is not easy for people
to believe in service management. To overcome what happened was necessary to increase the quality
of public services on an ongoing basis in order to create public service excellence. This study aims
to determine the implementation and development services 3 in 1 program in improving the quality
of public services in the Department of Population and Civil Registration Batu. In this study using
research methods in kualitatif.Teknik collecting data using triangulation technique that is a
combination of observation, interviews, and documentation. Data analysis technique is done with
data collection, data reduction, data presentation, and conclusion and the primer and
sekunder.Hasil menghasilkandata showed that the implementation of the program service 3 In 1
Dispendukcapil Batu already be effective and efficient in supporting the improvement of the quality
of public services. But it also has an inhibiting factor that is still many people who do not have
access to online. While the factors supporting infrastructure that is adequate and competence of
service providers has been good officer. But it also has an inhibiting factor that is still many people
who do not have access to online. While the factors supporting infrastructure that is adequate and
competence of service providers has been good officer. But it also has an inhibiting factor that is
still many people who do not have access to online. While the factors supporting infrastructure that
is adequate and competence of service providers has been good officer.
Keywords: Public Services, Quality of Public Services
PENDAHULUAN
Birokrasi Indonesia selalu jadi sebuah opini publik yang tidak pernah
membosankan, hal ini disebabkan karena hingga kini birokrasi di Indonesia masih
problematik dan jauh dari apa yang menjadi harapan.Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1072
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik memberikan
penegasan bahwa pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan dengan sebaik-
baiknya kepada masyarakat sebagai penerima pelayanan, sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yaitu pelayanan yang baik, mudah, murah, cepat dan terukur.
Kecendrungan yang terjadi adalah bahwa pelayanan publik yang diberikan oleh
pemerintah daerah otonom belum sepenuhnya berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan dan keinginan masyarakat daerah melalui suatu manajemen pelayanan
yang bermutu, bertanggungjawab, efektif dan efisien. Dalam Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah bagian menyatakan, bahwa
penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan guna mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan
peran serta masyarakat,serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan
prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia kondisi pemerintah daerah dalam
menyelenggarakan pelayanan publik belum berjalan secara baik. Pelayanan publik
merupakapan hal yang terpenting dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam hal
pelayanan sangat dibutuhkan dalam hal kehidupan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Dalam penyelenggaraan pemerintahan harus adanya pelayanan publik,
karena dalam hal ini merupakan aspek penting karena masyarakat sangat
mebutuhkan pelayanan. Masyarakat juga sangat membutuhkan dalam hal
administrasi untuk memenuhi hak yang diperoleh masyarakat. Pelayanan publik
dalam penyelenggaraan pemerintah yang tidak banyak mengelami permasalahan
dalam pelayanan publik tetapi lemahnya dari pemerintah yang kurang
memperhatikan dari segi pelayananmaka akan berdampak menurunnya kualitas
pelayanan terhadap masyarakat.
Akibat dari permasalahan yang terjadi yang dimana dapat menciptakan
kesan buruk dalam pemeberian pelayanan terhadap masyarakat yang akan selalu
melekat dalam ingatan masyarakat kalau tidak segera diperbaiki dalam segi
pelayanan. Mengatasi permasalahan yang terjadi dalam peneyelenggaraan
pemerintahan khususnya dalam pelayanan publik yang dimana pemerintah harus
melakukan upaya dalam meningkatkan pelayanan publik. Inovasi untuk
mendukung dari arah reformasi birokrasi di oleh Dinas Kependudukan dan
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1073
Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Batu adalah 3in One sebagai program yang
dijalankan dengan tujuan ingin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang tidak perlu mengantri panjang dan memerlukan waktu yang lama
hanya agar mendapatkan pelayanan dalam pembuatan atau mengurus Akta
kelahiran, Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Kartu Keluarga (KK).
Implementasi3in One sebagai pelayanan publik yang sudah membaik dan
mengalami pembaharuan untuk reformasi birokrasi kita sekarang, dimana
masyarakat dipermudah dalam mengurus administrasi publik tanpa harus dipersulit
dengan prosedur yang panjang. Dengan adanya sistem 3in One untuk pelayanan
masyarakat adalah tujuan pemangkas birokrasi yang dirasa memakan waktu, tenaga
dan pengeluaran yang ekstra, seringkali masyarakat beranggapan bahwa birokrasi
kita sangat lambat, berbelit-belit, boros dan bersifat kaku.
Dispendukcapil Kota Batu melainkan hanya memproses melalui website
resmi instansi dan hanya membutuhkan beberapa waktu bisa selesai dan tentunya
sangat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang tidak lagi
menerapkan sistem face to face untuk mengurus Akta Kelahiran, KTP dan KK atau
Kartu Identitas Anak (KIA).Inovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat yang dilakukan oleh Dispendukcapil Kota Batu dalam pengurusan
indentitas Akta Kelahiran, KTP dan KK yang berbasis online bukan saja untuk
masyarakat yang kurang memiliki waktu senggang, dan lansia tetapi untuk ibu
melahirkan juga sangat membantu seperti dalam program 3in One seorang ibu yang
baru melahirkan bisa mendapatkan Kartu Keluarga (KK), Akta kelahiran dan Kartu
Identitas Anak (KIA) tanpa harus datang ke Disependukcapil Kota Batu. Dan bukan
hanya tidak perlu datang ke Dispendukcapil saja melainkan ketiga surat tersebut
nantinya akan dikirimkan petugas dari Dispendukcapil Kota Batu ke Rumah Sakit
dari ibu yang mengajukan tersebut. Tidak harus melewati prosedur yang panjang
untuk mendapatkan kepengurusan identitas dalam memenuhi atau perubahan
berkas tersebut tetapi hanya dengan sistem online masyarakat dapat mengajukan
dan langsung diproses sehingga proses finishing tidak memerlukan beberapa hari
untuk mendapatkan berkas tersebut.Pelayanan publik di bidang administrasi
kependudukan merupakan salah satu tugas pelayanan publik yang dilaksanakan
oleh pemerintah. Pelayanan tersebut diantaranya pembuatan KTP, Kartu Keluarga,
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1074
serta berbagai Akta Catatan Sipil maupun pencatatan Mutasi dan pengelolaan Data
Penduduk.
Dengan demikian Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Program 3 In 1 Pada
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batu bila dilihat dari teori kualitas
pelayanan yakni: prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produk
pelayanan, sarana dan prasarana serta kompetensi petugas pemberi pelayanan,
sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batu, sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan publik. Hal ini diperkuat dengan hasil
pengamatan peneliti di lapangan yang menunjukan bahwa antusiasme atau
partisipasi masyarakat dalam mengurus dokumen kependudukan melalui Pelayanan
Program 3 In 1 sudah sangat baik, yaitu terjadi peningkatan jumlah masyarakat
yang mengurus Akta Kelahiran. Seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 1 Jumlah Pengurus Akta Kelahiran
NO TAHUN PENERBITAN
1. 2017 5.479
2. 2018 5.837
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batu Tahun 2018
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelayanan program 3 in One di di Dispendukcapil kota Batudalam
menuju reformasi birokrasi yang baik ?
Tujuan
1. Mengetahui bagaimana pelayanan Program 3 in One di Dispendukcapil Kota
Batu dalam menuju reformasi birokrasi yang baik.
METODE PENELITIAN
Penelitian tentang Evaluasi implementasi Program 3in One di
Dispendukcapil Kota Batu Dalam Pelayanan Publik Menuju Good Governance
menggunakan metode berupa pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian
deskriptif berupa pengamatan dengan melihat, mencatat, mendeskripsikan, dan
melaporkan kegiatan dengan cara mengumpulkan dokumen berupa data, gambar,
grafik, peta, hasil wawancara dan jenis data lainnya yang berkaitan dengan
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1075
pembuatan dan prosedur dalam Inovasi Program 3in One sebagai pelayanan publik
menuju Good Governance yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Batu. Reduksi Data (Data Reduction), Penyajian Data (Data Display).
Bogdan dan Taylor menjelaskan bahwa metodologi penelitian
kualitatifmerupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi yang
merupakan kombinasi dari teknik wawancara, observasi, dokumentasi. Dalam
menganalisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data menurut
Miles dan Hubberman (dalam Sugiyono, 2011:246) yaitu pengumpulan data,
pengolahan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
KERANGKA TEORI
Implementasi
Implementasi merupakan tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana
yang sudah disusun secara matang dan rinci. Implementasi biasanya dilakukan
setelah perencanaan sudah dianggap sempurna. Menurut Nurdin Usman,
implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya
mekanisme suatu sistem, implementasi bukan sekedar aktivitas , tapi suatu
kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Mazmanian dan
Sebastiar juga mendefinisikan implementasi sebagai berikut: Implementasi adalah
pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang,
namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif
yang penting atau keputusan badan peradilan”.(Mazmanian dan Sebastiar dalam
Wahab, 2004:68)
Implementasi menurut Mazmanian dan Sebastier merupakan pelaksanaan
kebijakan dasar berbentuk undang-undang juga berbentuk perintah atau keputusan-
keputusan yang penting atau seperti keputusan badan peradilan. Proses
implementasi ini berlangsung setelah melalui sejumlah tahapan tertentu seperti
tahapan pengesahan undang-undang, kemudian output kebijakan dalam bentuk
pelaksanaan keputusan dan seterusnya sampai perbaikan kebijakan yang
bersangkutan. Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk melaksanakan
sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu. Sesuatu tersebut
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1076
dilakukan untuk menimbulkan dampak atau akibat itu dapat berupa undang-
undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan dan kebijakan yang dibuat oleh
lembaga-lembaga pemerintah dalam kehidupan kenegaraan.
Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap
sempurna. Implementasi bermuara pada mekanisme suatu sistem. Berdasarkan
pendapat para ahli dapat disimpulkan implementasi adalah suatu kegiatan yang
terencana, bukan hanya suatu aktifitasdan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma-norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh
karena itu, impelementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek
berikutnya yaitu hasil yang di harapkan.
Evaluasi
Menurut Stufflebeam, dkk (1971) Mendefinisikan evaluasi sebagai “The
process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging
decision alternatives”. Artinya, dalam evaluasi ada beberapa unsur yaitu sebuah
proses (process) perolehan (obtaining), penggambaran (delineating), penyediaan
(providing) informasi yang berguna (useful information) dan alternatif keputusan.
Sedangkan Purwanto (2002) Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi
adalah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat
dipandang sebagai proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi
yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
Pelayanan Publik
Menurut Kotler dalam Sapara Lukman pelayanan adalah setiap kegiatan
yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan
kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.
Selanjutnya Sampara berpendapat, pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan
kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang
lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Sementara
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai hal, cara, atau
hasil pekerjaan melayani. Sedangkan melayani adalah menyuguhi (orang)
dengan makanan atau minuman menyediakan keperluan orang mengiyakan,
menerima, menggunakan.
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1077
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik yang diberikan
dalam bentuk barang maupun jasa publik yang pada dasarnya menjadi tanggung
jawab yang wajib dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, daerah, maupun
BUMN atau BUMD dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun
dalam rangka pelaksanaan perundang-undangan. Pelayanan publik menurut Moenir
Kurniawan (2005:7) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok
orang maupun individu dengan landasan faktor material melalui sistem, adanya
prosedur, metode, serta usaha dalam memenuhi kepentingan orang lain sesuai
dengan hak yang dimilikinya. Pemberian pelayanan publik yang dilakukan oleh
aparatur pemerintah kepada masyarakat merupakan implikasi dari fungsi aparat
negara sebagai pelayanan masyarakat. Menurut L.P Sinambea (2006:6) dalam
bukunya yang berjudul “Reforasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan dan
Impementasi” mengatakan bahwa secara teoritis tujuan dari adanya pelayanan
publik adaah untuk memuaskan masyarakat.
Dalam mencapai kepuasan masyarakat tersebut, maka dituntut untuk
memberikan kualitas pelayanan yang prima, seperti adanya:
1. Transparan, yang berarti dalam pemberian pelayanan, para aparat pemerintah
harus memberikan pelayanan yang bersifat terbuka, mudah serta dapat diakses
oeh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai dan
tentunya dapat dimengerti.
2. Akuntabilitas, dimana segala macam bentuk pelayanan nantinya akan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Kondisional, pelayanan yang sesuai dengan kondisi serta kemampuan pemberi
maupun penerima pelayanan dengan berpegang pada prinsip efisiensi dan
efektivitas.
4. Partisipatif, dalam mencapai kualitas pelayanan yang prima, perlu adanya
peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan
memperhatikan aspirasi, kebutuhan, serta harapan masyarakat.
5. Kesamaan Hak, Tidak adanya diskriminasi dalam aspek apapun, khususnya
suku, ras, agama, golongan, status sosial memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1078
Maka dari itu, pelayanan publik pada upaya memenuhi
kebutuhan yang dibutukan oleh masyarakat dan juga untuk memenuhi hak-hak
yang seharusnya didapat oleh masyarakat untuk meningkatkan dari kesejahteraan
masyarakat. Pemerintah dalam hal ini dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan
oleh masyarakat. Kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat itu sendiri bukan
soal kebutuhan untuk individu tetapi juga untuk kelompok yang dimana dapat
memenuhi kebutuhan yang dapat menyejahterakan masyarakat.
Reformasi birokrasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, reformasi merupakan perubahan
secara drastis untuk perbaikan dalam bidang sosial, politik, atau agama dalam suatu
masyarakat atau negara. Jika dalam hukum, reformasi diartikan sebagai perubahan
secara drastis untuk perbaikan dalam bidang hukum dalam suatu masyarakat atau
negara. Sedangkan, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, birokrasi adalah
sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah
berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan.
Dalam rangka mempercepat tercapainya tata kelola pemerintahan yang
baik, maka dipandang perlu melakukan reformasi birokrasi di seluruh
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, karena sebab itulah reformasi birokrasi
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025.
Kualitas Pelayanan
Menurut Davis (1994) kualitas memiliki definisi yang berarti suatu kondisi
yang bersifat dinamis yang berhubungan dengan jasa, manusia, suatu produk,
proses dan lingkungan yang nantinya akan memenuhi atau melebihi harapan.
Kemudian menurut American Society for Quality yang dikutip oleh Jay Heizer
(2005) mengatakan bahwa kualitas merupakan keseluruhan corak maupun
karakteristik dari produk ataupun jasa yang memiliki kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi. Di dalam ISO 8402 (Quality
Vocabullary), kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari adanya karakteristik suatu
produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
dispesifikasikan atau ditetapkan. Lain halnya dengan yang didefinisikan oleh
Gaspersz (2001) yang mengatakan bahwa kualitas seringkali diartikan sebagai
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1079
kepuasan pelanggan (customer satisfaction), konformasi terhadap kebutuhan atau
persyaratan (conformance to the requirement), dan upaya menuju perubahan
perbaikan yang terus menerus (continous improvement).
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Zeithaml dkk yang telah
dikutip oleh Nasution (2005), mereka berhasil mengidentifikasi lima kelompok
karakteristik yang digunakan oleh pelanggan dalam mengevaluasi kualitas suatu
jasa. Pertama, yaitu adanya bukti langsung (tangibles) hal ini meliputi fasilitas
fisik, perlengkapan hingga sarana komunikasi. Kedua, keandalan (realibility) yaitu
kemampuan dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan dapat
memuaskan para pelanggannya. Ketiga yaitu adanya daya tanggap (responsiveness)
dimana terdapat keinginan para staf atau para pemberi pelayanan untuk membantu
para pelanggan dalam memberikan pelayanan yang cepat. Adapun karakteristik
yang keempat yaitu adanya kepastian (assurance), dimana dalam hal ini mencakup
kemampuan, kesopanan hingga sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki oleh setiap
pemberi pelayanan sehingga dapat memberikan rasa percaya dan yakin oleh para
pelanggan. Dan yang kelima yaitu empati (emphaty)yang meliputi hubungan
komunikasi yang baik, bersikap peduli serta memahami kebutuhan para pelanggan.
Kebijakan publik
Kebijakan menurut para ahli seperti yang telah dikemukan oleh Anderson
dalam Winarno (2012:21) mendefinisikan bahwa kebijakan adalah arah tindakan
yang mempunyai maksud yang ditetapkan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor
dalam mengatasi suatu masalah atau suatu persoalan. Namun demikian, satu hal
yang harus diingat dalam mendefinisikan kebijakan, adalah bahwa pendefinisian
kebijakan tetap harus mempunyai pengertian mengenai apa yang sebenarnya
dilakukan oleh pemerintah, daripada apa yang diusulkan dalam tindakan mengenai
suatu persoalan tertentu. Definisi mengenai kebijakan publik akan lebih tepat bila
definisi tersebut mencakup pula arah tindakan atau apa yang dilakukan dan tidak
semata-mata menyangkut usulan tindakan. dapat dikemukakan bahwa kebijakan
publik merupakan tindakan-tindakan tertentu yang dilakukan oleh pemerintah
ataupun pejabat pemerintah. Setiap kebijakan yang dibuat pemerintah pasti
memiliki suatu tujuan, sehingga kebijakan publik berguna untuk memecahkan
masalah atau problem yang ada dalam kehidupan masyarakat.
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1080
HASIL ATAU PEMBAHASAN
Program 3 in One di di Dispendukcapil
Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu proses
pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh
kehidupan organisasi dalam masyarakat. Proses yang dimaksudkan dilakukan
sehubungan dengan saling memenuhi kebutuhan antara penerima dan pemberi
pelayanan Azas, prinsip, dan standar pelayanan tersebut diatas merupakan pedoman
dalam penyelenggaraan pelayanan publik oleh instansi pemerintah dan juga
berfungsi sebagai indikator dalam penilaian serta evaluasi kinerja bagi
penyelenggara pelayanan publik. Pemerintah dalam keberlangsungannya suatu
negara memiliki peran sebagai pelayanan masyarakat khususnya pada masyarakat
Kota Batu, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pihak pemerintah
diwakilkan oleh birokrasi. Suatu program pelayanan publik dalam penerapannya
untuk mencapai perubahan pada birokrasi dalam perubahan birokrasi juga adanya
inovasi dalam pembaruan dalam meningkatkan kualitas yang seharusnya dilakukan
diterapkan dengan baik. Pelayanan publik dalam penerapannya tentunya memiliki
permasalahan yang muncul karena banyaknya pengaduan tentang buruknya
pelayanan. Dengan dilakukannya reformasi birokrasi pada pelayanan publik
khususnya oleh Dispendukcapil kota Batu yang mempunyai tujuan dalam
meningkatkan kualitas kinerja agar juga berdampak dalam pelayanan publik yang
juga ikut meningkat dan berjalan dengan secara optimal. Pada era pemerintahan
saat ini menuntut adanya kemampuan bersaing bukan hanya ada pada sektor privat,
tetapi juga pada sektor publik, yang membuat instansi sebagai pemberi pelayanan
berusaha untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin yaitu melalui adanya
inovasi dalam pelayanan publik pada pelayanan program 3 In One di Kota Batu.
Dengan adanya standar dalam kegiatan pelayanan publik ini diharapkan
masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan
prosesnya memuaskan dan tidak menyulitkan masyarakat.Paradigma New Public
Service (NPS) Menurut paradigma NPS , menjalankan administrasi pemerintahan
tidaklah sama dengan organisasi bisnis. Administrasi negara harus digerakkan
sebagaimana menggerakkan pemerintahan yang demokratis. Misi organisasi publik
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1081
tidak sekedar memuaskan pengguna jasa (customer) tapi juga menyediakan
pelayanan barang dan jasa sebagai pemenuhan hak dan kewajiban publik , Ide-ide
layanan publik New Public Service salah satunya adalah bagaimana melayani
penduduk, bukan konsumen (lebih menfokuskan pada hubungan saling percaya).
Mencari kepentingan publik. Kelebihan dari paradigma ini adalah mengutaaman
kepentingan masyarakat atau publik bukan mencari keuntungan yang dihasilkan
dari masyarakat. Penerapan NPS berupa pelayanan yang merupakan inovasi
pemerintah untuk memberikan pelayanan yang efektif dan efisien kepada
masyarakat. Orientasinya adalah pelayanan publik.
Dalam kebijakan publik Menurut Jones (Winarno, 2014:16), istilah
kebijakan digunakan dalam praktek sehari-hari namun digunakan untuk
menggantikan kegiatan atau keputusan yang sangat berbeda. Dengan begitu
penetapan kebijakan publik, akan ada tujuan yang ingin dicapai, kebijakan publik
juga didasarkan atas hukum, oleh karena itu memiliki kewenangan untuk memaksa
masyarakat untuk mematuhinya. Sebuah kebijakan publik mempunyai tujuan untuk
mengatur, mengelola, dan memecahkan suatu masalah publik tertentu untuk
kepentingan bersama. Selain itu kebijakan publik dilaksanakan oleh pemerintah
yang dalam prosesnya melibatkan interaksi antar institusi dan pada akhirnya akan
membawa perubahan bagi masyarakat.Dengan demikian pembuat kebijakan tidak
hanya ingin melihat kebijakan yang telah dilaksanakan oleh masyarakat, namun
juga ingin melihat seberapa jauh kebijakan tersebut dapat memberikan konsekuensi
mulai dari hal yang positif maupun negatif kepada masyarakat.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Batu
terus mengupayakan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Tidak hanya
memberikan pelayanan di Kantor Desa dan Kelurahaan, mereka juga mulai
memperbaiki sistem fasilitas umum (fasum) yang lain untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara efektif. Inovasi yang dilakukan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Batu menggunakan
sistem e-government dalam memberikan pelayanan publik melalui program e-KTP
sangat memberikan manfaat kepada masyarakat. Didunia Perbankan, e-KTP
mampu mencegah upaya kejahatan yang dilakukan oleh orang yang tidak
bertanggungjawab.Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil)
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1082
Kota Batu sebelum menerapkan sistem 3in One dalam melayani masyarakat
dibidang administratif kependudukanmasih menerapkan sistem birokrasi yang
bersifat tradisional. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau Dispendukcapil
memiliki salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah pelayanan pembuatan kartu
keluarga, kartu identitas anak, akta kelahiran. Pembuatan kartu identitas tersebut
merupakan identitas yang terdaftar dan diakui oleh negara, untuk mengurusi segala
kartu identitas tersebut masyarakat Kota Batu harus melewati jalur-jalur birokrasi
pemerintahan yang dilimpahkan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Batu. Kepada masyarakat yang belum mengurus identitas wajib mengurusi
kartu identitas tersebut guna mendapatkan pengakuan yang sah dari negara untuk
menentukan status anggota keluarga yang tercantum dalam kartu keluarga, kartu
identitas anak dan akta kelahiran.
Inovasi untuk mendukung dari arah reformasi birokrasi di oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Batu adalah 3in One
sebagai program yang dijalankan dengan tujuan ingin memudahkan masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan yang tidak perlu mengantri panjang dan memerlukan
waktu yang lama hanya agar mendapatkan pelayanan dalam pembuatan atau
mengurus Akta kelahiran, Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Kartu Keluarga (KK).
Dengan pelayanan berbasis online ini harapan pemerintah Kota Batu adalah akses
yang mudah dan hubungan yang dekat dengan masyarakat yang memiliki
kepentingan dan kesibukan tertentu bahkan lansia tidak perlu lagi harus jauh-jauh
datang mengunjungi Dispendukcapil Kota Batu melainkan hanya memproses
melalui website resmi instansi dan hanya membutuhkan beberapa waktu bisa
selesai dan tentunya sangat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan
pelayanan yang tidak lagi menerapkan sistem face to face untuk mengurus Akta
Kelahiran, KTP dan KK atau Kartu Identitas Anak (KIA).
Inovasi pelayanan melalui Kartu Insentif Anak ini merupakan inovasi
pelayanan yang dilakukan oleh Dispendukcapil Kota Batu pada tahun 2019.
Dispendukcapil Kota Batu bekerjasama dengan berbagai mitra KIA untuk
memberikan bentuk kepeduliannya terhadap anak dengan menerbitkan sebuah
kartu yang berfungsi sebagai kartu identitas anak (0-17 tahun) sebelum
mendapatkan KTP. KIA ini bisa dimanfaatkan oleh anak-anak di berbagai mitra
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1083
kerja KIA berupa potongan harga untuk bisa digunakan di bidang kesehatan,
pendidikan, olahraga, wisata, busana maupun kuliner.Dispendukcapil kota Batu
terlibat langsung, aktif dan penuh melalui proses internal inovasi Kartu Insentif
Anak (KIA) mulai dari ide atau gagasan untuk memanfaatkan akta kelahiran,
pencarian mitra kerja sampai dengan desain dan proses pembuatan Katu Insentif
Anak tersebut. Dalamditerbitkannya Kartu Insentif Anak tetap mendasarkan pada
pelayanan penerbitan akta kelahiran yaitu harus mempunyai akta kelahiran sebagai
persyaratannya. Dan juga berdasarkan pada kondisi yang ada yaitu untuk
meningkatkan prosentase kepemilikan akta kelahiran.
Layanan cepat juga diberikan diberikan kepada masyarakat yang datang ke
Kantor Dispedukcapil Kota Batu. Seluruh layanan kependudukan dapat diterima
masyarakat dan selesai dalam waktu tidak lebih dari 30 menit. Karena itu ‘Hanya
30 Menit’ menjadi slogan Dispendukcapil Kota Batu dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat,Harapan Pemerintah Kota Batu dalam pemberian pelayanan
berbasis online ini adalah untuk memangkas birokrasi agar masyarakat tidak merasa
bahwa pelayanan yang diberikan oleh pemerintah bersifat kaku dan berbelit-belit.
Upaya Pemerintah dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Enrekang untuk memudahkan proses adaptasi dan proses pembelajaran
terhadap pembuatan akta kelahiran, akta kematian dan KIA(Kartu Intensif anak)
Dan harapannya juga dalam pemberian pelayanan ini nantinya akan mengurangi
tindakan yang menyalahi kekuasaan yang sebagaimana kita tahu bahwa masih saja
banyak para birokrat memberikan pelayanan publik menarik pungutan liar dan
mengedepankan yang keluarga dan kerabat (nepotisme) pada saat melakukan
pelayanan administrasi publik. Pemberian pelayanan cepat juga dan mudah ini
bukan hanya diberikan pada saat di Kantor Desa dan Kelurahan saja tetapi
melakukan perluasan pelayanan ke Puskesmas.Salah satunya pemberian layanan
kependudukan di Puskesmas.
Untuk pelayanan kependudukan di Puskemas ini, Dispendukcapil Kota
Batu akan memanfaatkan Mobil Pelayanan Kependudukan Keliling (MPKK). Dan
jadwal kedatangan MPKK ini telah diberlakukan pada 5 puskemas di Kota Batu.
Informasi mengenai pelayanan telah disosialisasikan kepada masyarakat ke RT dan
RW, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang tidak tahu menahu tentang
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1084
informasi tentang pelayanan ini, sehingga pelayanan ini dapat menjajah keseluruh
lapisan masyarakat yang ada di Kota Batu. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
Sipil Kota Batu yang mempunyai tugas memenuhi kebutuahan masyarakat dalam
administrasi dokumen kependudukan guna mewujudkan tertib administrasi
kependudukan. Dengan adanya Inovasi “Pelayanan Program 3 In One”
Dispendukcapil Kota Batu diharapkan mampu memberikan pelayanan yang
memuaskan masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan pelayanan publik.
Dalam pelaksanaan Inovasi Pelayanan Program 3 In One terdapat beberapa faktor
pendukung yang dapat mempermudah dan memperlancar pelaksanaan pelayanan
tersebut, antara lain: sarana dan prasarana yang harus disiapkan dan kompetensi
dari birokrat yang harus bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
dan profesionalitas dari birokrat adanya kerjasama dari Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Batu dengan Rumah Sakit dan juga Puskesmas yang ada di
Kota Batu. Sehingga dengan adanya beberapa faktor pendukung tersebut pelayanan
dokumen kependudukan melalui inovasi “Pelayanan Program 3 In One” sudah
dapat berjalan dengan baik.
Faktor Pendukung Pelaksanaan Pelayanan SDM (Sumber Daya Manusia)
Adanya Sumber daya manusia yang memadai dalam pelaksanaan pelayanan publik
tentunya menjadi salah satu pendorong dalam pelaksanaan pelayanan perizinan.
Seperti yang dikatakan oleh Surjadi (2009:9) Dalam penyelenggaraan pelayanan
publik dilakukan berdasarkan pada asas-asas umum kepemerintahan yang baik,
meliputi, kepastian hukum, transparasi, daya tanggap, berkeadilan, efektif dan
efisien, tanggung jawab, akuntabilitas, tidak menyalahgunakan kewenangan.
Pelayanan publik yang prima dapat dinilai dari proses dan produk layanannya.
Aspek proses meliputi SDM aparatur, mekanisme serta sarana dan prasarana yang
digunakan dalam proses. Dengan demikian sesuai dengan penyajian data dari hasil
penelitian melalui wawancara dan observasi bahwa dilihat dari Sumber daya
manusia atau tenaga kerja sudah baik atau memadai sesuai dengan kemampuan
bidang masing-masing, disisi lain dalam pekerjaannya tidak hanya menggunakan
para pegawai yang ada didalam bidangnya masing-masing, akan tetapi mereka juga
menggunakan tim teknis lain diluar bidang kerja mereka seperti model outsourcing,
sehingga pekerjaannya bisa cepat terselesaikan. Fasilitas Pelayanan fasilitas yang
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1085
mendukung dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat sebagai
pemenuhan kebutuhan proses pelayanan. Mengacu pada Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dan juga dijelaskan dalam asas-asas
penyelenggaraan pelayanan publik, dengan hal itu yang dimaksud fasilitas adalah
semua alat atau perangkat yang ada dalam ruang lingkup kantor pelayanan, baik
berupa fisik maupun non fisik. Keamanan dan Tanggung Jawab Keamanan dan
tanggung jawab dalam pelayanan publik adalah hal yang sangat penting dan sangat
dibutuhkan demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara
pelayanan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan
publik, pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk
bartanggung jawab atas penyelenggara pelayanan dan penyelesaian keluhan dalam
pelayanan publik.
Implementasi Kebijakan publik menurut Van Meter dan Van Horn
(Winarno, 2007:146) membatasi implementasi kebijakan sebagai tindakan-
tindakan yang dilakukan oleh individu-individu (atau kelompok-kelompok)
pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan kebijakan sebelumnya. Tindakan-
tindakan ini mencakup usaha-usaha untuk mengubah keputusan-keputusan menjadi
tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu. Model ini mengasumsi bahwa
implementasi kebijakan bekerja sejalan dengan proses kebijakan. Implementasi
kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakan publik. Suatu
program kebijakan harus diimplementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan
yang diinginkan. Pada pelayanan program 3 In One yang dilakukan oleh
Dispendukcapil Kota Batu terdapat beberapa visi dan misi yang dimana itu
merupakan faktor yang mempengaruhi inovasi pelayanan program 3 In One
tersebut yaitu dengan adanya visi misi ini menjadi pendukung dalam inovasi
pelayanan akta kelahiran yang dilakukan oleh Dispendukcapil Kota Batu. Karena
dengan adanya visi misi ini, maka Dispendukcapil Kota Batu yang terdiri dari
berbagai bidang dan seksi-seksi, disatukan dengan tujuan yang sama yaitu berupa
visi dan misi dan menjadikan terlaksananya inovasi yang berhasil juga tidak serta
merta terjadi. Karena Dispendukcapil Kota Batu yang terdiri dari pemikiran
beberapa individu yang kemudian diminta agar melakukan terobosan-terobosan
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1086
yang baru juga memerlukan waktu dan motivasi untuk menyamakan persepsi baik
dari pemerintah maupun penduduk kota Batu.
Pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 terdapat konsep pelayanan
publik yang menjadi acuan penyelenggaraan Negara yang memberikan pelayanan
secara optimal dan maksimal. Pelayanan publik dapat memuaskan di tingkat
kepuasan yang dapat dirasakan oleh masyarakat kota Batu. Terdapat faktor dalam
mengoptimalkan pelayanan publik seperti kepemimpinan (leadership), budaya
organisasi, kelembagaan, tata kerja, standar pelayanan, pengelolaan pengaduan
masyarakat, pengendalian dan evaluasi, sarana prasarana, penggunaan teknologi
informasi, dan pengelolaan sumber daya. Dalam memberikan pelayanan sebagai
mengoptimalkan pelayanan, di Dispendukcapil kota Batu, pemimpin harus
mengerti dari segala kekurangan yang terjadi pada pelayanan yang sudah
diterapkan dan cepat tanggap dalam permasalahan yang ada. Budaya dalam
birokrasi pemerintahan di Kota Batu yang bekerja dalam Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Batu harus sesuai dengan kebutuhan yang di butuhkan pada
pemerintah Kota Batu yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan agar
menjadi pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu semakin
meningkat, tetapi masih adanya juga permasalahan yang terjadi di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu tentang pelayanan munculnya inovasi
yang diberikan agar lebih memudahkan masyarakat dalam mengurus administratif
secara baik. Yang menjadi salah satu aspek utama untuk terciptanya pelayanan
publik yang ideal yakni dengan adanya sumber daya aparatur yang merupakan
tumpuan utama dalam suatu organisasi terhadap suatu produktivitas ataupun output
yang diharapkan bersama dalam suatu organisasi. Pada proses perekrutan atau
rekrutmen dan promosi sumber daya aparatur memiliki peran yang sangat efektif
dalam suatu pelayanan publik. Selain itu, dalam proses perekrutan seorang aparatur
juga harus ada penilaian tentang kompetensi-kompetensi sebagai tolak ukur apakah
seorang yang melakukan perekrutan layak menjadi seorang aparatur yang mampu
melayani masyarakat sepenuh hati, selain itu harus profesional dalam menjalankan
tugas yang ditetapkan. perubahan atau perbaikan yang dilakukan agar pelayanan
kepada masyarakat semakin meningkat dan semakin baik, maka dari itu masyarakat
dapat mendapatkan pelayanan yang memuaskan, pelayanan terhadap masyarakat
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1087
juga digunakan sebagai tolak ukur sumber daya aparatur di bidang pemerintahan
juga baik di bidang politik, sosial, agama dan lain lain. Oleh karena itu pada konsep
reformasi birokrasi ini sebagai upaya untuk memperbaiki kepercayaan khususnya
masyarakat yang ada di kota Batu agar kepercayaannya semakin meningkat dalam
program pelayanan publik yang diberikan.
Selain itu faktor pendukung dalam dijalankannya program pelayanan 3 in
One oleh Dispendukcapil kota Batu yaitu dengan adanya Sarana dan Prasarana.
Sarana dan prasarana yang berupa peralatan di Dispendukcapil merupakan faktor
pendukung seperti pada inovasi pelayanan Mobil Keliling. Karena jika tidak
didukung dengan peralatan yang memadai juga pasti pelayanan di Mobil Keliling
tidak bisa dilaksanakan. Sarana dan prasarana yang terdapat di Kantor
Dispendukcapil Kota Batu berupa usaha yang dilakukan untuk memenuhi
kenyamanan masyarakat khususnya warga kota Batu seperti fasilitas ruang tunggu
yang nyaman dan luas, cctv, serta nomer antrian yang membuat dokumen
kependudukan langsung di Kantor Dispendukcapil Kota Batu. Selain didukung oleh
faktor dari saran prasarana, dalam menjalankan program pelayanan 3in one ini juga
dilandasi dari Sumber Daya Manusia nya khususnya dari Dispendukcapil kota Batu.
Karena SDM sangat mendukung inovasi-inovasi yang dilaksanakan
Dispendukcapil Kota Batu.Keberadaan manusia dalam organisasi memiliki posisi
yang sangat penting. Hal itu karena keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh
kualitas orang-orang yang bekerja di dalamnya Terbukti dengan adanya sistem baru
dengan digunakannya aplikasi baru, inovasi yang dilakukan tetap berjalan dan
petugas bisa mengoperasikan aplikasi yang baru bagi warga kota Batu. Karena
pelayanan Paket Hemat 1program 3 In One ini dilakukan secara online, maka dari
itu petugas atau operator dituntut untuk bisa menguasai teknologi informasi
sehingga diperlukan pelatihan yang disebut dengan bimbingan teknis. Karena setiap
ada aplikasi baru untuk kegiatan pencatatan dokumenkependudukan,
Dispendukcapil selalu memberikan Bimbingan Teknis kepada petugas-petugas
yang selanjutnya para petugas juga dapat memberi sosialisasi kepada masyarakat
khususnya warga Kota Batu.
Pada suatu kebijakan untuk menghasilkan suatu keberhasilan dalam suatu
program pelayanan 3 In One budaya organisasi melalui pembentukan kelompok
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1088
kerja dan peningkatan jaringan inovasi, dan sosialisasi kepada masyarakat yang
dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batu dalam
mewujudkan keberhasilan program pelayanan 3 In One yaitu bertujuan
memberikan kemudahan pelayanan dalam mendapatkan akta kelahiran, kartu
keluarga, KIA, KTP dalam satu kali pelayanan kepada masyarakat Kota Batu dan
dilakukan secara online maupun melalui pelayanan dengan mobil keliling serta bagi
para masyarakat kota Batu dapat melakukan pelayanan di fasilitas kesehatan dan
kelurahan dengan prinsip hemat waktu, hemat tenaga, dan hemat biaya. Manajemen
pelayanan publik juga dapat diartikan sebagai suatu proses perencanaan dan
pengimplementasianya serta mengarahkan dan juga mengkoordinasikan
penyelesaian aktifitas-aktifitas pelayanan publik demi tercapainya tujuan-tujuan
pelayanan publik yang telah di tentukan sebelumnya. Manajemen pelayanan
publik yang baik tentu saja akan berpengaruh dan memberikan pelayanan yang
berkualitas, sebaliknya buruknya kualitas pelayanan publik maka akan
berpengaruh pada tingkat kepercayaan masyrakat terhadap pemerintah.
Dalam suatu anggaran dalam pelaksanaan program pelayanan 3 In One di
Dispendukcapil merupakan faktor sebagai pendukung dalam pelaksanaan program
ini. Inovasi program yang dilaksanakan Dispendukcapil tidak serta-merta bisa
langsung dilaksanakan saat itu juga. Dengan adanya APBD (Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, Dispendukcapil koordinasi dengan DPPKAD (Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) mengusulkan DPA (Daftar
Perencanaan Anggaran) untuk bisa didukung dan disetujui Daftar Perencanaan
Anggaran yang digunakan untuk mendukung program pelayanan 3 In One.
Pada suatu pelayanan Program 3 In One merupakan kegiatan
Dispendukcapil yang berhubungan dengan membantu menyiapkan, mengurus,
menyelesaikan keperluan kebutuhan masyarakat atas akta catatan sipil hasil
pencatatan terhadap suatu peristiwa kelahiran seseorang dan kartu identitas
penduduk. Pelayanan akta kelahiran adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan pencatatan terhadap suatu peristiwa
kelahiran sesuai dengan peraturan peundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk khususnya warga Kota Batu. Tetapi dalam hasil capaian kinerja yang
dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batu Tahun 2019
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1089
menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh dari pengukuran penduduk yang sudah
memiliki akta sebanyak 43% dan yang belum memiliki 57%. Yang dimana sampai
saat ini di Kota Batu masih banyak yang belum mengurus akta. Yang berarti
masyarakat masih banyak yang belum menerapkan program 3 in One ini.
Faktor lain yang mempengaruhi dalam program pelayanan 3 In One di
Dispendukcapil kota Batu sangat mengharapkan bahwa kesadaran masyarakat
sangat diperlukan untuk menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan pelayanan
program ini. Kesadaran masyarakat kota Batu untuk memperbarui dokumen
kependudukan ketika sudah pindah dari Kota Batu masih rendah. Selain rendahnya
kesadaran masyarakat, banyak anak yang tidak domisili di Batu ketika pindah dari
Batu juga masih banyak yang belum melapor. Selain itu juga banyak masyarakat
Kota Batu yang masih belum mendaftarkan akta, Katu Keluarga dan membat Kartu
Tanda Penduduk. Faktor pendukung lainya karena adanya server yang mencukupi,
komputer yang masih layak pakai ,para petugas atau penyedia layanan yang ramah
dan berkompeten serta Sumber daya manusia dari pihak kelurahan yang menjadi
meningkat. Untuk mengatasi berbagai permasalahan pada Dispendukcapil kota
Batu tentang program pelayanan 3 In One ini melakukan upaya yang dimana jika
ada pengaduan dari para masyarakat pendaftar terkait waktu penyelesaian yang
tidak sesuai, pihak Dispendukcapil akan langsung menanggapi dan menanganinya
sesegera mungkin. Selain itu terkait pengiriman yang memiliki permasalahan di
lapangan, upaya yang dilakukan adalah memutus kontrak dengan Kantor Pos dan
membentuk Tim Caraka (tim pengiriman) internal serta pengiriman tidak dilakukan
lagi ke rumah warga melainkan ke kelurahan dan fasilitas kesehatan mengingat
sempat terjadinya permasalahan saat berkas dikirim agar lebih efektif dan efisien.
Terkait dengan permasalahan sumber daya manusia, upaya yang dilakukan yaitu
dengan melakukan penekanan dan briefing secara rutin agar kolaborasi antara 2
bidang agar menjadi lebih baik. Dan yang terakhir terkait masalah jaringan, upaya
yang dilakukan yaitu dengan melakukan perawatan dan pemeliharaan secara rutin.
Dalam Prinsip penyelenggaraan pelayanan publik harus dilakukan dengan
prisip-prinsip pelayanan publik sebagai berikut.
a. Sederhana, Dalam prinsip sederhana ini untuk menerapkannya, standar
pelayanan yang mudah dimengerti, mudah diterapkan, mudah dilaksanakan oleh
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1090
masyarakat, dengan prosedur yang jelas dan biaya terjangkau bagi masyarakat
maupun penyelenggara khususnya di kota Batu.
b. Partisipatif, Dalam prinsip partisipatif ini dengan melibatkan masyarakat kota
Batu dan pihak terkait di Dispendukcapil untuk membahas bersama dan
mendapatkan keselarasan atas dasar komitmen atau hasil kesepakatan tentang
program yang dijalankan.
c. Akuntabel, Dalam prinsip ini Hal-hal yang diatur dalam standar pelayanan
publik harus dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan kepada pihak yang
berkepentingan untuk menjalankan program.
d. Berkelanjutan, Prinsip berkelanjutan ini, Standar Pelayanannya terus-menerus
dilakukan perbaikan sebagai upaya peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan
supaya tidak ada kendala dalam proses pelaksanaan.
e. Transparansi, Prinsip ini dalam standar pelayanannya harus bersifat terbuka agar
mudah diakses oleh masyarakat kota Batu.
f. Keadilan,Prinsip ini standar pelayanannya dapat menjangkau semua masyarakat
yang berbeda status ekonomi, jarak lokasi geografis, dan perbedaan kapabilitas
fisik dan mental agar seluruh masyarakat khususnya kota Batu merasa adil
dengan pelayanan yang diberikan.
Konteks Penyelenggaraan Pelayanan Publik, Pemerintah merupakan aktor
pertama dan utama yang bertanggung jawab dalam upaya pemenuhan hak-hak
rakyat. Hal ini, dilakukan karena pelayanan publik merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kewajiban pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya.
Masyarakat selalu menuntut pelayanan yang berkualitas dari pemerintah,meskipun
terkadang tuntutan tersebut sering tidak sesuai dengan harapan yang ada. Pada
pengimplementasian terdapat makna berdaya tepat yang dimana program tersebut
telah berhasil dilaksanakan secara sempurna, secara tepat, dan sesuai target. Selain
itu, pada makna efisiensi ini untuk menunjukkan bahwa suatu program tersebut
sudah efektif dan ekonomis selanjutnya baru dikatakan efisien. Hal yang dirasakan
ini adalah pada perubahan sistem. Yang dimana, sistem sangat dapat membantu
mempermudah dalam menyelesaikan berbagai masalah dalam menyimpan,
memproses dan menyusun suatu data serta dalam pelaksanaan kegiatan atau
program pelayanannya dapat dilakukan dengan baik dan efisien.
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1091
Kualitas Pelayanan di Dispendukcapil Kota Batu
Pengukuran kualitas pelayanan di Dispendukcapil dilakukan di setiap
pembaharuan yang sudah dilaksanakan untuk melihat suatu pelaksanaan program
apakah dapat berjalan sesuai diharapkan atau masih sama dengan program
pelayanan yang dulu. Pengukuran pada suatu kualitas juga tidak cukup hanya
dilihat dari pembaruan fasilitas dan buktinya saja. Berikut ini merupakan bentuk
bentuk dari kualitas pelayanan.
Tangible
Bukti Langsung / Tangible memiliki dimensi didalamnya yang meliputi
fasilitas fisik di dalam inovasi, perlengkapan, peralatan, dan penampilan para
petugas atau sumber daya aparatur. Dalam program pelayanan 3 In One peneliti
melihat bukti langsung dari kecanggihan peralatan dan keterampilan para petugas
pada saat melakukan pelayanan di Dispendukcapil kota Batu.
Reability
Kemampuan yang berhubungan dengan jasa yang diberikan petugas dalam
pelayanan. Dalam hal ini petugas dikatakan sebagai petugas yang mampu
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan tepat waktu sesuai
dengan waktu yang dijanjikan. Dengan adanya program 3 In One ini, berarti saat
petugas pelayanan Dispendukcapil kota Batu melakukan pelayanan sesuai SOP dan
kewajibannya. Kehandalan dan kemampuan juga berkaitan dengan pelaksanaan
SDM itu sendiri. SDM dalam pelaksanaan program ini sudah memiliki kehandalan
masing – masing. Dispendukcapil sudah membentuk tim masing – masing yang
khusus dibentuk untuk pemutakhiran data yang terdiri dari beberapa petugas dan
memiliki tugas yang berbda – beda. Petugas yang berada di Dispendukcapil
diberikan pelatihan untuk proses program pelayanan 3 In One. Dalam proses
pelaksanaannya program pelayanan ini juga melibatkan kecamatan dan desa /
kelurahan.
Responsiveness
Para penyedia layanan sangat diperlukan daya tanggapnya untuk dapat
membantu pelayanan secara cepat, dan tepat sesuai yang diinginkan oleh
masyarakat khususnya masyarakat kota Batu. Daya tanggap penyedia layanan atau
petugas sangat penting untuk pelaksanaan pelayanan yang diberikan karena dengan
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1092
adanya responsiveness penyedia pelayanan mampu mengetahui apa yang
diinginkan oleh masyarakat kota Batu pada saat memberikan pelayanan.
Perwujudan daya tanggap dari Dispendukcapil untuk para masyarakat kota Batu
yaitu dengan dengan dilaksanakannya program 3 In one, Selain itu juga
diadakannya program Mobil Keliling yang dimana itu merupakan bentuk daya
tanggap dari Dispendukcapil yang langsung turun lapang kepada masyarakat Kota
Batu untuk mengatasi permasalahan mengenai data Kependudukan.
Assurance
Yang menjadi jaminan oleh para penyedia layanan yaitu pada kemampuan
petugas dalam hal kesopanan, sifat dapat dipercaya, bebas dari bahaya, resiko
ataupun keraguan. Jaminan yang ada dalam program pelayanan 3 In One ini sudah
mencakup adanya kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan dan
kesopanan dalam diri petugas dalam melakukan pelayanan. Jaminan pelayanan
khususnya saat proses pengerjaan pelayanan kependudukan itu sudah diatur oleh
pihak Dispendukcapil kota Batu. Proses pelayanan sudah dilakukan oleh tenaga ahli
dalam bidangnya. Pihak dinas atau petugas pelayanan akan tepat waktu dan
menjamin pelayanannya jika masyarakat mampu untuk melengkapi persyaratan
atau prosedur yang diperlukan pada saat pelayanan program 3 In One oleh petugas
Dispendukcapil kota Batu.
Emphaty
Untuk memudahkan dalam melakukan hubungan atau komunikasi yang
baik dan dapat memahami kebutuhan juga keinginan para masyarakat khususnya
masyarakat kota Batu dibutuhkan Empati. Empati dalam pelaksanaan program
pelayanan 3 In One ini berkaitan dengan keramahan, cara berkomunikasi para
penyedia layanan atau petugas, upaya petugas dalam melakukan pelayanan dan
kemampuan petugas untuk memahami kebutuhan yang diinginkan oleh penerima
pelayanan atau masyarakat kota Batu.
Tepat sasaran
Tepat sasaran yang dilakukan oleh Dispendukcapil kota Batu untuk
menjalankan suatu program ini diberikan melalui pelatihan maupun melalui
sosialisasi program/sistem pelayanan tersebut sehingga dikatakan bahwa yang
berkenaan dengan ketersediaan sumberdaya pendukung, khusus sumber daya
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1093
manusia, dimana Sumber daya manusianya sudah memenuhi, sudah sangat bagus
untuk mendukung dalam suatu kegiatan pelaksanaan sistem pelayanan yang ada di
Dispendukcapil Kota Batu, dan tidak bisa mudah atau seenaknya apabila tidak
dilakukannya pelatihan.
Tepat waktu
Dalam penggunaan waktu untuk mengelola data base program atau sistem
pelayanan yang telah direncanakan dimana pada sitem ini akan dapat berjalan
dengan baik dengan adanya ketentuan waktu yaitu mengenai pengelolaan data base
dimana pengelolaan data base dalam sistem ini dapat dilakukan setiap 1 tahun sekali
dan pengembangan kedepannya nanti akan lebih diarahkan pada pelayanan online
untuk menghindari keterlambatan waktu.
KESIMPULAN
Penyelenggaraan inovasi yang diterapkan program 3 in 1 yang dimana
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Batu yang harus bisa berjalan dengan efektif dan efisien tidak
berbelit-belit. Dalam peningkatan kualits pelayanan publik juga harus
meningkatkan prosedur yang diterapkan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Batu melakukan berbagai macam sosialisasi kepada masyarakat
melalui RT/RW, Ibu PKK RW, melalui bidan di Rumah Sakit/RW serta dapat
dilihat pada website Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Batu, Waktu
penyelesaian Pelayanan Program 3 In1 30 menit untuk satu produk pelayanan,
Biaya pelayanan gratis, Produk pelayanan yang dihasilkan dari Pelayanan
Program 3 In1 yaitu Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, Kartu Identitas
Anak (KIA), Sarana dan prasarana yang digunakan dalam Pelayanan
Program 3 In1 ini sudah memadai, Petugas pemberi Pelayanan Program 3In1
yang ada di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Batu sudah
baik, professional, cepat, sopan, ramah dan bertanggung jawab.
Faktor Penghambat Inovasi Pelayanan Program 3 In1 Dalam
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik adalah masih banyak masyarakat yang
belum bisa menggunakan internet yang dimana dapat menjadi penghambat dalam
pelayanan publik itu sendiri untuk mendaftar secara online pun masyarakat yang
tidak bisa menggunankan internet pasti akan mengalami kebingungan. Sedangkan
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1094
faktor pendukungnya adalah sarana dan prasarana yang cukup memadai dan
kompetensi petugas pemberi pelayanan yang sudah baik, serta adanya
keterlibatan atau kerjasama antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Batu dengan Rumah Sakit dan juga Puskesmas yang ada di Kota Batu.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, S. N., Wijaya, A. F., & Suryadi, S. (2014). Efektivitas Website Sebagai
Media E-Government dalam Meningkatkan Pelayanan Elektronik
Pemerintah Daerah (Studi Pada Website Pemerintah Daerah Kabupaten
Jombang). WACANA, Jurnal Sosial dan Humaniora, 17(2), 126-135.
Dwi Istanto, E. W. A. (2016). Survei Kepuasan Masyarakat Pada Program Kartu
Keluargaku Data Ulang (Kakekku Datang) Di Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik. Publika, 4(6).
Hadi, Krishno, Asworo, Listiana, Taqwa, Iradhad. (2020). “Inovasi Dialogis:
Menuju Transformasi Pelayanan Publik Yang Partisipatif (Kajian Sistem
Pelayanan Malang Online). Journal of Government and Civil Society,
4(1),115–129, DOI: http://dx.doi.org/10.31000/jgcs.v4i1.2438
Hayat. 2017. Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hisbani, N. A., Karim, M., & Malik, I. (2015). Penerapan Inovasi Pelayanan
Publik Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang.
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, 1(3).
Jamaluddin, Y. (2016). Model Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Jurnal
Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 12(1), 54-68.
Ndia, V., & Sasmito, C. (2019). Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Program 3 In 1
Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik (Studi Pada Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Batu). Jisip: Jurnal Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik, 8(2), 48-54.
Oktamia, D. S., & Fauziah, N. M. (2018). Implementasi Kebijakan Pembuatan
Kartu Tanda Penduduk Elektronik (Ktp-El) Di Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung. JMAN jurnal mahasiswa
Administrasi negara, 2(1), 1-19.
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2
1095
Pravijanti, V. (2018). Analisis Keberhasilan Inovasi Pelayanan Paket Hemat 1
(Penerbitan Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga) di Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya. Publika, 6(4).
Rahman, Miftahul,dkk. (2020). E-Goverment Based Education Policy
Innovation Through E-Panrita Applications (online Attendance Study For
Teacher at SMAN 3 Luwu). Journal of Local Government Issues, 3(2), 50-
63, DOI: https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10987 .
Rahmawati, E. (2018). Inovasi Pelayanan Akta Kelahiran Anak oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dispendukcapil) Kota
Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret).
Ristyandi, Riski.(2020). Bureaucratic Disruption and Threats of Unemployment
in the Industrial Revolution 4.0 Era. Journal of Local Government Issues,
3(1), 86-97, DOI: https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10923.
Selpianti, S. (2016). Pelayanan Akta Kelahiran oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Batu. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Tribhuwana Tunggadewi, 5(2).
Tobari, A., Muhsin, B., & Widodo, R. (2019). Implementasi Kebijakan Program
Jaminan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Batu Desa Pesanggrahan
Kecamatan Batu. Respon Publik, 13(5), 48-52.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik H
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah