40
ETER dan EPOKSIDA ETER dan EPOKSIDA Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

eter.pdf

  • Upload
    oi-natu

  • View
    225

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: eter.pdf

ETER dan EPOKSIDAETER dan EPOKSIDA

Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MSOleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

Page 2: eter.pdf

ETERETERSenyawa yang mempunyai 2 gugus organik Senyawa yang mempunyai 2 gugus organik

melekat pada atom O tunggalmelekat pada atom O tunggalRR11 – O – R – O – R22

atau Ar – O – Ratau Ar – O – RAtau Ar – O – ArAtau Ar – O – Ar

Ket :Ket :R R : alkil: alkilArAr : fenil atau gugus aromatis lainnya: fenil atau gugus aromatis lainnyaR1 =R1 = R2 : eter sederhana/simetrik R2 : eter sederhana/simetrikR1 =R1 = R2 R2 : eter campuran/asimetrik: eter campuran/asimetrik

Page 3: eter.pdf

Alkohol anhidratAlkohol anhidratDerivat air 2 H nya diganti oleh alkilDerivat air 2 H nya diganti oleh alkil

Page 4: eter.pdf
Page 5: eter.pdf

Tatanama : IUPACTatanama : IUPAC1.1. Eter sederhanaEter sederhana Menyebut nama kedua alkil/arilnya lebih Menyebut nama kedua alkil/arilnya lebih

dahulu, diikut dengan kata “eter” (eter alkil)dahulu, diikut dengan kata “eter” (eter alkil) RR11 = R = R2 2 dialkil atau alkil eter dialkil atau alkil eter

2. Eter lebih kompleks atau >1 gugus alkoksi 2. Eter lebih kompleks atau >1 gugus alkoksi (RO-) atau bila terdapat gugus fungsional (RO-) atau bila terdapat gugus fungsional yang lebih berprioritas derivat alkoksiyang lebih berprioritas derivat alkoksimenyebut nama gugus alkoksinya (R-O-) menyebut nama gugus alkoksinya (R-O-) lebih dahulu, disusul dengan nama lebih dahulu, disusul dengan nama alkil/arilnyaalkil/arilnya

Page 6: eter.pdf

SIFAT FISIKSIFAT FISIK1.1. Metil eter : gasMetil eter : gas

Eter lain sampai (CEter lain sampai (C1616 H H3333))22O : cairanO : cairan

2. Cairan eter tidak berwarna, bau yang khas, sangat 2. Cairan eter tidak berwarna, bau yang khas, sangat mudah menguap & mudah terbakar, membuat pusingmudah menguap & mudah terbakar, membuat pusingUap eter > berat dari udaraUap eter > berat dari udara

3. Eter tidak mempunyai hidrogen yang terikat pada 3. Eter tidak mempunyai hidrogen yang terikat pada oksigen tidak dapat membentuk ikatan hidrogen oksigen tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sesamanya titik didihnya rendah dibanding dengan sesamanya titik didihnya rendah dibanding dengan alkohol dengan jumlah atom C samaalkohol dengan jumlah atom C sama

Page 7: eter.pdf

4. Tetapi eter dapat membentuk ikatan hidrogen 4. Tetapi eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan senyawa-senyawa –OH (air, alkohol, dengan senyawa-senyawa –OH (air, alkohol, fenol)fenol)

- - alkohol & eter dapat bercampuralkohol & eter dapat bercampur- eter dengan BM rendah seperti dimetil - eter dengan BM rendah seperti dimetil

eter benar-benar larut dalam aireter benar-benar larut dalam air- Kelarutan dietil eter dalam air 7 g/ 100 ml air- Kelarutan dietil eter dalam air 7 g/ 100 ml air- Makin tinggi jumlah atom C kelarutan - Makin tinggi jumlah atom C kelarutan dalam air berkurangdalam air berkurang

Page 8: eter.pdf

Eter sebagai pelarutEter sebagai pelarut Umumnya tidak bereaksi dengan senyawa organik lain Umumnya tidak bereaksi dengan senyawa organik lain

(asam encer, basa encer, reduktor/oksidator biasa, (asam encer, basa encer, reduktor/oksidator biasa, logam Na)logam Na)

Kelembaman eter & banyaknya senyawa oganik yang Kelembaman eter & banyaknya senyawa oganik yang larut dalam eter pelarut yang baik untuk melakukan larut dalam eter pelarut yang baik untuk melakukan reaksi-reaksi organikreaksi-reaksi organikContoh : Pembuatan perekasi GrignardContoh : Pembuatan perekasi Grignard

Sintesis senyawa organik lainSintesis senyawa organik lainLarutan alkil atau aril halida dalam eter kering Larutan alkil atau aril halida dalam eter kering

dikocok dengan serbuk Mg logam ini akan melarut dikocok dengan serbuk Mg logam ini akan melarut larutannya mengandung pereaksi Gridnard larutannya mengandung pereaksi Gridnard

Page 9: eter.pdf

Con’dCon’d

Titik didihnya rendahTitik didihnya rendahUntuk memisahkan senyawa organik dari Untuk memisahkan senyawa organik dari sumber alam (digunakan dietil eter) sumber alam (digunakan dietil eter) ekstraknya mudah diuapkanekstraknya mudah diuapkan

Page 10: eter.pdf

Pembuatan :Pembuatan :

1). Dalam industri eter sederhana 1). Dalam industri eter sederhana (simetris) seperti etil eter, diisopropil eter (simetris) seperti etil eter, diisopropil eter dan butil eter dibuat dengan cara :dan butil eter dibuat dengan cara :Mereaksikan alkohol dengan asam sulfat Mereaksikan alkohol dengan asam sulfat reaksi dehidrasi hilangnya molekul air reaksi dehidrasi hilangnya molekul air dari setiap pasang alkoholdari setiap pasang alkohol

Page 11: eter.pdf

Kondisi reaksi harus dikontrol 170Kondisi reaksi harus dikontrol 17000C alkenaC alkena 130-140 130-14000C eterC eter

Page 12: eter.pdf

Di dalam industri, dietil eter dibuat dari Di dalam industri, dietil eter dibuat dari etanol dengan adanya katalis Aletanol dengan adanya katalis Al22OO3 3 pada pada + + 30030000C :C :

Page 13: eter.pdf

2. Sintesa Williamson (1850)2. Sintesa Williamson (1850)

Mereaksikan alkil halida dengan alkali Mereaksikan alkil halida dengan alkali alkoksida (fenoksida)alkoksida (fenoksida)Di lab membuat eter tidak simetris sama Di lab membuat eter tidak simetris sama baiknya dengan eter simetrisbaiknya dengan eter simetris

Substitusi nukleofilik dari ion alkoksida Substitusi nukleofilik dari ion alkoksida terhadap ion halidaterhadap ion halida

Page 14: eter.pdf

Con’dCon’dSyarat Reaksi:Syarat Reaksi:- Alkil halida : CHAlkil halida : CH33 > 1 > 100 >2 >200 > 3 > 300 yang terbaik : metil yang terbaik : metil

atau 1atau 100

2200, 3, 30 0 alkena (eliminasi) alkena (eliminasi)- Alkoksida : metil, 1- Alkoksida : metil, 100, 2, 200, 3, 300 maupun allilik fenil maupun allilik fenil

Eter tidak simetris harus memilih 2 kombinasi dari Eter tidak simetris harus memilih 2 kombinasi dari pereaksi yang satu lebih baik dari lainnyapereaksi yang satu lebih baik dari lainnya

Page 15: eter.pdf

Con’dCon’d

Alkoksida basa kuat eliminasi kalau Alkoksida basa kuat eliminasi kalau digunakan alkil halida 2digunakan alkil halida 2ºº atau 3 atau 3ºº alkena alkena (H & X keluar dari alkil halida)(H & X keluar dari alkil halida)

Page 16: eter.pdf

Con’dCon’d

Page 17: eter.pdf

3. Alkoksimerkusi – Demerkusi Orientasi Markovnikov3. Alkoksimerkusi – Demerkusi Orientasi Markovnikov

Alkena bereaksi dengan merkuri trifluoroasetat dengan Alkena bereaksi dengan merkuri trifluoroasetat dengan adanya alkohol “alkoksimerkurial” reduksi adanya alkohol “alkoksimerkurial” reduksi

NaBHNaBH4 4 eter

Page 18: eter.pdf

Con’dCon’d

Page 19: eter.pdf

REAKSI :REAKSI :- Eter sangat tidak reaktif - Eter sangat tidak reaktif ∼∼ alkena daripada seperti alkena daripada seperti senyawa organik yang mengandung gugus fungsionalsenyawa organik yang mengandung gugus fungsional - Eter bereaksi otoosidasi dan pembakaran - Eter bereaksi otoosidasi dan pembakaran (berlangsung dengan mudah) tetapi tidak (berlangsung dengan mudah) tetapi tidak dioksidasi oleh reagensia laboratorium, tidak bereaksi dioksidasi oleh reagensia laboratorium, tidak bereaksi reduksi, eliminasi maupun reaksi dengan basareduksi, eliminasi maupun reaksi dengan basa- Eter adalah basa lemah krn adanya - Eter adalah basa lemah krn adanya ē bebas pada ē bebas pada atom O bereaksi dengan asam kuat (pekat) HI atom O bereaksi dengan asam kuat (pekat) HI atau HBr pada suhu tinggi ; proton dari asam kuat atau HBr pada suhu tinggi ; proton dari asam kuat dan asam lewis seperti boron halida. HCl tidak dan asam lewis seperti boron halida. HCl tidak

Page 20: eter.pdf

Pemutusan Eter : molekul besar terpecah Pemutusan Eter : molekul besar terpecah menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah ditangani penetapan struktur eter alam yang ditangani penetapan struktur eter alam yang komplekskompleks1. Bereaksi dengan HX alkohol + alkil halida1. Bereaksi dengan HX alkohol + alkil halida

Page 21: eter.pdf

1.1.Protonasi oksigen (RO bukan bukan gugus pergi yang baik)Protonasi oksigen (RO bukan bukan gugus pergi yang baik)2.2.Reaksi SNReaksi SN11 atau SN atau SN22

Reaksi ini digunakan untuk penentuan gugus alkoksi secara Reaksi ini digunakan untuk penentuan gugus alkoksi secara kuantitatif (metoda Zaisel) alkil halida yang terbentuk kuantitatif (metoda Zaisel) alkil halida yang terbentuk direaksikan dengan AgNO3 AgX ditimbang (gravimetri)direaksikan dengan AgNO3 AgX ditimbang (gravimetri)

Page 22: eter.pdf

Pemutusan eter oleh asam reaksi substitusi nukleofilik Pemutusan eter oleh asam reaksi substitusi nukleofilik Alkil eter 1Alkil eter 100 dan 2 dan 200 SN SN22 I I-- or Br or Br- - menyerang eter menyerang eter terprotonasi pada sisi kurang tersubstitusi (terprotonasi pada sisi kurang tersubstitusi (less hinderedless hindered) ) alkohol tunggal dan alkil halida tunggalalkohol tunggal dan alkil halida tunggal

Page 23: eter.pdf
Page 24: eter.pdf

Alkil eter 3Alkil eter 30,0, benzilik dan alilik SN benzilik dan alilik SN1 1 atau Eatau E11

Page 25: eter.pdf

2. Pembentukan gugusan oksonium2. Pembentukan gugusan oksonium

Adanya Adanya ē bebas pada atom O bereaksi ē bebas pada atom O bereaksi dengan proton dari asam kuat (HCl pkt atau dengan proton dari asam kuat (HCl pkt atau HH22SOSO44 pkt) dan asam Lewis seperti boron pkt) dan asam Lewis seperti boron halidahalida

Page 26: eter.pdf

3. Oto Oksidasi peroksida yang mudah meledak3. Oto Oksidasi peroksida yang mudah meledak

Kondensasi sendiri dari 1-Etoksihidroperoksida dengan Kondensasi sendiri dari 1-Etoksihidroperoksida dengan hilangnya etanol polimer “ eter peroksida” yang sangat hilangnya etanol polimer “ eter peroksida” yang sangat mudah meledakmudah meledak

Page 27: eter.pdf

Con’dCon’d

Eter disimpan lama dan berhubungan dengan udara Eter disimpan lama dan berhubungan dengan udara mengandung peroksida yang mudah meledak mengandung peroksida yang mudah meledak harus dipisahkan sebelum digunakanharus dipisahkan sebelum digunakan

Eter dikocok dengan larutan ferro ammonium sulfat Eter dikocok dengan larutan ferro ammonium sulfat dan kalium tiosianat kompleks merah darahdan kalium tiosianat kompleks merah darahPeroksida bisa dihilangkan dengan mengocoknya Peroksida bisa dihilangkan dengan mengocoknya dengan ion fero (fero sulfat) mereduksi peroksidadengan ion fero (fero sulfat) mereduksi peroksida

oksidasi

Page 28: eter.pdf

Claisen Rearrangement :Claisen Rearrangement :

Page 29: eter.pdf

EPOKSIDA (OKSIRANA)EPOKSIDA (OKSIRANA)

Eter siklik yi. Cincin beranggota 3 termasuk 1 Eter siklik yi. Cincin beranggota 3 termasuk 1 atom Oatom O

Page 30: eter.pdf

PembuatanPembuatan

1. Etilen oksida dalam industri dibuat dari 1. Etilen oksida dalam industri dibuat dari oksidasi udara pada etena dengan katalis oksidasi udara pada etena dengan katalis perakperak

2. 2. Dari halodrin adaptasi sintesa Williamson Dari halodrin adaptasi sintesa Williamson (adisi elektrofilik HO-X terhadap alkena)(adisi elektrofilik HO-X terhadap alkena)

Page 31: eter.pdf

Mekanisme :Mekanisme :

Page 32: eter.pdf
Page 33: eter.pdf

Reaksi :Reaksi :- Reaktifitas Reaktifitas - Mudah membuka cincinnya, baik Mudah membuka cincinnya, baik

suasana basa maupun asam suasana basa maupun asam menghasilkan produk lebih stabil dan menghasilkan produk lebih stabil dan EE

Page 34: eter.pdf

1.1. Pemutusan cincin katalis asamPemutusan cincin katalis asam

- Epoksida diubah oleh asam menjadi Epoksida diubah oleh asam menjadi epoksida terprotonasi sehingga nantinya epoksida terprotonasi sehingga nantinya dapat diserang oleh pereaksi nukloefilikdapat diserang oleh pereaksi nukloefilik

Page 35: eter.pdf

Con’dCon’d- Pembentukan senyawa-senyawa yang Pembentukan senyawa-senyawa yang

mengandung 2 gugus fungsionalmengandung 2 gugus fungsionaldengan air dengan air 1,2-diol1,2-dioldengan alkoholdengan alkohol eter dan alkohol eter dan alkohol

Page 36: eter.pdf

2. Pemutusan cincin katalis basa2. Pemutusan cincin katalis basa

Epoksida sendiri yang mengalami penyerangan nukleofilikEpoksida sendiri yang mengalami penyerangan nukleofilik

Epoksida tidak terprotonasi tapi terjadi penyerangan Epoksida tidak terprotonasi tapi terjadi penyerangan nukleofilik memerlukan nukleofilik yang lebih kuat (lebih nukleofilik memerlukan nukleofilik yang lebih kuat (lebih basa) seperti alkoksida, fenoksida, amonia dllbasa) seperti alkoksida, fenoksida, amonia dll

Page 37: eter.pdf

Con’dCon’d

Page 38: eter.pdf

3. Reaksi dengan pereaksi Grignard3. Reaksi dengan pereaksi Grignard

Pembuatan alkohol 1Pembuatan alkohol 100

Page 39: eter.pdf

Orientasi pemutusan cincin epoksidaOrientasi pemutusan cincin epoksidaKatalis asam : Pereaksi nukleofil akan Katalis asam : Pereaksi nukleofil akan

menyerang C yang lebih menyerang C yang lebih tersubstitusitersubstitusi

basa : Pereaksi nukleofil akan basa : Pereaksi nukleofil akan menyerang C yang lebih menyerang C yang lebih sedikit tersubstitusi sedikit tersubstitusi (kurang terhalang)(kurang terhalang)

Page 40: eter.pdf

Con’dCon’d