Upload
fikarnst
View
239
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill
http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 1/11
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN
ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA45
PENTINGNYA PENINGKATAN SOFT SKILL
DALAM LINGKUNGAN KERJA
Esya Alhadi
Administrasi Niaga - Politeknik Negeri Sriwijaya
Abstract
Business world requires a person with good hard skill and soft skill. The skill is one ofthe skills which gained in education world. Education world has a big responsibility forcreating or traning the soft skill of th students, because someone’s success in businessworld in 80 % determined by the ability to manage self and others (soft skill). In workingenvironment a person can not work by himself, a work relates to another work forming a
team work. The team will be operated properly if there is a responsibility among
employess, respect others, able to communicate with others, honest, discipline, andwilling to share the knowledge to co-worker. To create the student’s soft skill , a lecture’sroles is very important; such as designing learning process, so the students can traintheir soft skill indirectly. Also, the lectures’ attitude can be a good model for their
students.
Keywords : soft ski ll , hard skil ls, worki ng environtment
PENDAHULUAN
Keberhasilan suatu perusahaan
sangat tergantung kepada kemampuandan keterampilan karyawan yang ada
dalam perusahaan tersebut, dengan pengetahuan dan keterampilan yangdimiliki, karyawan akan menyerahkanseluruh kemampuannya untukmelaksanakan pekerjaan dalam rangkamencapai tujuan perusahaan.Sehingga rata-rata perusahaan yang
akan menerima karyawan baru, selalumelakukan test mengenai kemampuan pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pelamar. Hal ini jelas dilakukan karena
tidak ada perusahaan yang mau menerima karyawan yang tidak memiliki keterampilanapapun.Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki karyawan sangat diperlukan dalam
bidang kerja. Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki dapat membuat karyawan
tersebut bekerja dengan cepat, kreatif, inovatif. Kemampuan dan keterampilan yangdimiliki tidak saja yang bersifat hard skill tetapi juga yang bersifat soft skill . Perpaduan
hard soft dan soft skill yang dimiliki seseorang sangat diperlukan dalam dunia kerja. Soft skill yang dimilikinya dapat membantunya mudah bergaul dalam lingkungan kerja,karena kejujuran, rasa tanggung jawab, disiplin, percaya diri yang dimiliki seseorangdengan sendirinya akan memudahkan orang tersebut diterima di lingkungan kerja. Secaratidak langsungpun akan memudahkan orang tersebut mengembangkan hard skill yang
dimilikinya, karena dia merasa lingkungan kerja sangat kondusif.
7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill
http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 2/11
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN
ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA46
Karyawan yang bekerja dalam
perusahaan tidak bekerja sendiri, mereka
memerlukan bantuan teman kerja lainnya dalamistilah lain dalam bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan sangat diperlukan adanya tim kerja.Tim kerja ini dapat dimulai dari tim kerja yang
kecil yaitu bagian-bagian dalam perusahaan.Tim kerja yang kecil tersebut akan membentuk
suatu tim kerja besar untuk mencapai tujuan perusahaan dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Apalagi bekerja dalam suatu tim,keberhasilan suatu tim kerja selain sangattergantung dari kesamaan persepsi mengenaitujuan yang akan dicapai, kemampuan dan keahlian yang dimiliki tim dan yang tidak
kalah pentingnya yaitu kemampuan kerja sama antar tim, kemampuan komunikasi, bertanggung jawab, percaya diri, kemampuan memimpin, disiplin dan lain-lain yang adadalam diri karyawan yang dikenal dengan istilah soft skill . Seperti yang diungkapkanoleh Admin (2008) dalam artikel dan opini dengan judul Antara Hard Skill dan Soft Skill .
Dalam artikel tersebut diungkapkan bahwa” Berdasarkan penelitian di Harvard UniversityAmerika Serikat menyatakan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata
oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill ) saja, tetapi lebih oleh kemampuanmengelola diri dan orang lain ( soft skill ). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan
hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill .” Sudahselayaknya setiap dunia pendidikan sekarang ini agar mempersiapkan anak didiknyauntuk bersaing di pasar tenaga kerja dengan bekal keterampilan soft skill .
Menurut Nofieiman (2006) bahwa yang mempengaruhi mutu lulusan adalah:
1.
Kualitas input2. Kualitas dan kuantitas dosen3. Sistem penilaian4. Teaching materials
5. Kualitas sarana prasarana6. Kerjasama
Suatu Perguruan Tinggi yangmemiliki unsur diatas, diharapkan dapatmembekali lulusannya dengan hard skill dan soft skill , sehingga dapat menjawab
tantangan pasar kerja. Pada saat lulusantersebut benar-benar terjun didunia kerja,
baik sebagai pekerja maupun berwirausaha,maka dengan bekal selama kuliah, merekaakan dapat mengembangkan/meningkatkan soft skill mereka dengan lebih baik. Padasaat bekerja inilah mungkin baru disadari bahwa kemampuan mengolah diri dan oranglain ( soft skill ) sangat diperlukan.
Apabila kita tilik proses pengajaran yang ada sekarang ini terutama di JurusanAdministrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya, dalam proses belajar setiap matakuliahnya sudah dirancang untuk membekali mahasiswanya dengan keterampilan baik
hard skill maupun soft skill . Tetapi sangat disayangkan, mungkin tenaga pengajarnya
7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill
http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 3/11
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN
ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA47
kurang fokus melatih soft skill mahasiswanya. Sebagian besar mahasiswa dituntut untuk
menunjukkan kemampuan hard skill nya dibandingkan soft skill , padahal Jurusan
Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya setiap mata kuliahnya memilikilaboratorium untuk melatih soft skill mahasiswa. Menurut laporan ”WorldCompetitiveness Yearbook ”(2004), tingkat daya saing sumber daya manusia di Indonesiadi lingkungan regional ASEAN berada paling bawah. Salah satu alasannya, menurut
Suprayitno (2007), adalah karena model pendidikan pada perguruan tinggi umumnyamasih fokus pada keterampilan teknis, hard skill s (90%) dibandingkan pengembangan
soft skill s (10%). Sementara itu, National Association of Colleges and Employers(NACE) pada 2005 melaporkan bahwa pada umumnya para pengguna lulusanmembutuhkan keahlian kerja berupa soft skill s 82 persen dan hard skill s 18 persen”.(Abdurachman, 2007).
Seperti yang dikemukakan oleh Nofieiman (2006) bahwa masalah umum
yang terjadi adalah:1. Komunikasi efektif, Kebanyakan
kegiatan perkuliahan cenderungdilakukan secara satu arah. Akibat
laten yang lebih parah, mahasiswa jadi minim dalam kemampuan
komunikasi karena tidak bisa bertanya, berinteraksi dengan dosen,
melakukan presentasi, diskusikelompok, atau adu argumen.
2. Kepercayaan diri, Sudah banyak
dosen yang mengelukan rendahnya
kepercayaan diri mahasiswa, baik itukepercayaan diri secara umum, teknis, analisis, komunikasi, maupun kepercayaan diridalam bidang lainnya. Contoh: Mahasiswa malas untuk bertanya/ kontribusi padadiskusi kelas. Sementara ketika ditanya apa mereka sudah faham dengan materi
kuliahnya, lagi-lagi tidak ada yang menjawab, kalau sudah begini sulit sekalimembangkitkan kepercayaan diri ketika mereka berada didunia kerja.
3. Leadership, Mahasiswa yang pernah terlibat dalam organisasi kemahasiswaan sedikit beruntung karena memiliki tempat untuk mengembangkan kemampuan leadership tersebut. Dunia kerja kini tidak lagi menuntut kinerja individual yang superior, tetapilebih dari itu, kemampuan leadership dan team work yang mumpuni.
4. Presentasi dan kemampuan meyakinkan orang lain, Dalam dunia kerja,
kemampuan presentasi, pitching , dan meyakinkan orang lain adalah Skill yang mutlakdiperlukan. Sayangnya, tidak semua kegiatan perkuliahan memfasilitasi
mahasiswanya untuk melakukan presentasi, Sebagian mahasiswa memang terlatihdengan mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Namun jumlahnya tentu tidak seberapadibandingkan jumlah seluruh mahasiswa yang ada.
5.
Keberanian dan etika, Sudah jadi rahasia umum kalau lulusan kita sering sungkandalam mengambil keputusan berdasar sound business practice, coprorate goverment,regulasi yang berlaku, cost-benefit analysis, project management , dan variabel lainya. Namun ada juga sebagian lulusan yang terlalu ”berani” menembus batas etika bisnis
maupun etika profesi yang seharusnya menjadi pegangan. Etika mutlak diperlukanagar kemampuan yang dimiliki tidak digunakan untuk hal-hal yang bertentangandengan moral dan hukum.
7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill
http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 4/11
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN
ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA48
Begitu juga menurut Irma (2009) bahwa ”Ada kecenderungan apa yang diberikan
di bangku kuliah tidak sepenuhnya serasi dengan kebutuhan di lapangan kerja. Sebagian
besar menu yang disajikan, boleh dibilang berupa keterampilan keras (hard skill ).Padahal bukti-bukti menunjukkan penentu kesuksesan justru kebanyakan adalah keahlianyang tergolong lunak ( soft skill )”. Pada tulisan ini, penulis ingin mengangkat uraianmengenai mengapa soft skill sangat diperlukan di dunia kerja dan bagaimana membentuk
soft skill dalam diri seorang mahasiswa.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Soft Skill Soft skill merupakan kesadaran
yang membuat seseorang termotivasi dan pantang menyerah sehingga bisa
menempatkan diri ditengah orang lainsecara proporsional (Duta masyarakat,2009)
Pengertian lain dari soft skill
menurut Gardner dalam Ikhsan (2009)adalah ”kemampuan di luar kemampuan
teknis dan akademis, yang lebihmengutamakan kemampuan intra dan
interpersonal. Kecerdasan intrapersonal(intrapersonal intelligence) adalahkemampuan memahami diri dan bertindak adaptif berdasarkan pengetahuan tentang
diri”. Kemampuan berefleksi dan keseimbangan diri, kesadaran diri tinggi, inisiatif dan
berani.Kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence) adalah kemampuan untuk
mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak dan temperamenorang lain. Kepekaan dan ekspresi wajah, suara dan gerak tubuh orang lain (isyarat), dan
kemampuan untuk menjalin relasi dan komunikasi dengan berbagai orang lain .
Penggolongan Soft Skill
Pada dasarnya soft skill terbagi menjadi 2 jenis yaitu: (Putri, 2007)Kualitas Personal:
Dapat bertanggung jawab
Kepercayaan diri
Mampu bersosialisasi
Mampu mengatur diri sendiri (Self-management )
Integritas/kejujuranInterpersonal Skill:
Leadership (kepemimpinan)
Kemampuan bernegosiasi
Mampu bekerja sama dalam tim Mau berbagi ilmu dengan orang lain
Dapat melayani klien/pelanggan
Menurut Ikhsan dalam Wiratna (2008) mengatakan bahwa soft skill yang perludiasah dapat dikelompokkan ke dalam 6 kategori, yaitu:
1.
Keterampilan komunikasi lisan dan tulisan (Communication skills)
7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill
http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 5/11
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN
ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA49
2. Keterampilan berorganisasi (Organizational skills)
3. Kepemimpinan ( Leadership)
4.
Kemampuan berpikir kreatif dan logis ( Logic and creative)5. Ketahanan menghadapi tekanan ( Effort )6. Kerja sama tim dan interpersonal ( group skills) dan etika kerja (ethics)
Menurut Murphy dan Peck dalam Dinata (2008) bahwa ada 8 anak tangga yang harusdilewati dalam mengantarkan seseorang menuju puncak kesuksesan, yaitu:
1. Kemauan kerja keras (Capacity for hand work ), Sikap kerja keras ini harusdimiliki oleh setiap wirausahawan. Dalam hal ini, unsur disiplin memainkan peranan penting. Karena bagaimana orang mau bekerja keras jika disiplin tidakada.
2. Mampu bekerjasama dengan orang lain (Getting things done with and through
people), Setiap wirausahawan, hendaknya mampu memanfaatkan potensi orang
lain yang ada disekitarnya. Untuk itu, perbanyak teman dengan orang-orangdibawah kita (mungkin sebagai anak buah) atau orang diatas kita (mungkinsebagai majikan).
3. Penampilan yang baik (Good appearance), Seorang wirausahawan bukan semata-
mata berarti penampilann body face. Akan tetapi lebih ditekankan pada penampilan perilaku jujur dan disiplin.
4. Keyakinan diri (Self confidence) , Hidup berwirausaha haru memiliki keyakinandiri bahwa kita akan sukses melakukan suatu usaha, jangan ragu lagi bimbang.
5. Pandai membuat keputusan ( Making sound decision), Dalam berwirausaha, kitatentu akan dihadapkan pada berbagai alternatif, harus memilih, maka langkahyang dapat anda lakukan adalah membuat pertimbangan yang matang.
6. Pendidikan (College education), Untuk menjadi wirausahawan sukses ialah
kegemaran untuk selalu menambah ilmu pengetahuan.7. Ambisi untuk maju ( Ambition drive), Ambisi yang proporsional merupakan
sesuatu sikap positif yanhg perlu dimiliki bagi para wirausahawan yang inginsukses. Roh ambisi ini akan melahirkan orang-orang yang gigih dalam mengeluti
pekerjaan dan tantangan.8. Pandai berkomunikasi ( Ambility to communicate), Seorang wirausahawan harus
selalu membangun kepandaian dalam bekomunikasi. Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasikan buah pikiran ke dalam bentuk ucapan yang jelas, tutur kata yang enak, dan mampu menarik perhatian orang lain.
Berdasarkan penjelasan diatas, ternyata bahwa peran soft skill s sangat penting
untuk kesuksesan seseorang diantaranya: kemauan kerja keras, mampu bekerja sama, penampilan yang baik, keyakinan diri, ambisi untuk maju, pandai berkomunikasi.
PEMBAHASAN
Manusia dalam kehidupannya tidak pernah berhenti dari usaha untuk memenuhikebutuhannya. Jika suatu kebutuhan sudah terpenuhi, maka akan timbul kebutuhanlainnya. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh A.H. Maslow, bahwa padadasarnya kebutuhan manusia itu digolongkan atas lima macam kebutuhan yaitu: (Zainun,1989)
1. Kebutuhan-kebutuhan dasar manusia sehari-hari untuk makan, minum, berpakaian, bertempat tinggal, bercampur dan kebutuhan-kebutuhan yang
tergolong kebutuhan fisik lainnya ( physical needs);
7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill
http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 6/11
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN
ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA50
2. Kebutuhan-kebutuhan untuk memperoleh keselamatan, keamanan, jaminan atau
perlindungan diri ancaman-ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup
dan kehidupannya dengan segala aspeknya ( safety needs);3. Kebutuhan-kebutuhan untuk disukai dan menyukai, disenangi dan menyenangi,dicintai dan mencintai, kebutuhan untuk bergaul, berkelompok, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, menjadi anggota dari kelompok pergaulan yang lebih
besar ( social needs);4. Kebutuhan-kebutuhan untuk memeperoleh kehormatan, penghormatan, pujian,
penghargaan dan pengakuan (the needs for esteems);5. Kebutuhan-kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan, keagungan, kekaguman
dan kemasyhuran sebagai seorang yang mampu dan berhasil mewujudkan potensi bakatnya dengan hasil prestasi yang luar biasa (the needs for self actualizatiosin).
Kebutuhan sosial dapat
terpenuhi, jika karyawan mampumeningkatkan soft skill dalam dirinyadi lingkungan kerja. Kebutuhan akanditerimanya diri dalam lingkungan
misalnya lingkungan kerja tidaklahmudah semudah membalikkan telapak
tangan. Tetapi apabila seseorang itumampu meleburkan diri dalam
lingkungannya akan memudahkanorang tersebut diterima di lingkungankerjanya, untuk itu seseorang
karyawan haruslah memiliki
keterampilan terutama yaitu soft skill disamping hard skill . Dengan soft skill , seseorang dalam bergaul dengan rekan kerja,dalam urusan kerja dilakukan dengan pendekatan hati nurani (kekeluargaan) dalam arti,saling menghargai hak-hak orang lain, saling memberikan masukan atas kekurangan
rekan kerja, mampu menerima kritikan dari rekan kerja. Sehingga suasana kerja diraskansangat meyenangkan. Suasana yang menyenangkan dalam lingkungan kerja akan
berdampak positif bagi karyawan. Karyawan akan mudah dan leluasa untuk menuangkanide/pemikirannya. Suasana ini hendaknya juga terus diciptakan oleh pemimpinb perusahaan yang ada. Pemimpin bisa menciptakan suasana seperti ini, jika pimpinantersebut dapat menerapkan gaya kepemimpinan transformasional. Gaya kepemimpinantransformasional adalah ” Pemimpin yang memberikan pertimbangan dan rangsangan
intelektual yang diindividukan dan yang memiliki kharisma (Robbins, 2002). Pada gayakepemimpinan ini, seorang pemimpin haruslah mampu melakukan pendekatan kepada
karyawan, sehingga karyawan menjadikan pimpinannya sebagai sumber inspirasi, dapatmembangkitkan rangsangan intelektual (menggalakkan kercerdasan, rasionalitas, dan pemecahan masalah yang teliti). Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan olehZainun (1989) bahwa ”terpenuhinya kebutuhan tingkat ke tiga ini (kebutuhan sosial) akan berpengaruh terhadap hubungan manusia dalam pekerjaan. Seseorang pekerja akandisiplin bekerja dan merasa senang pergi ke tempat kerja.”
Tidak bisa dipungkiri bahwa kita dalam dunia kerja akan bekerja dengan banyak
orang, tidak mungkin bisa bekerja sendiri. Tujuan, visi, misi perusahaan tidak bisadicapai sendiri tanpa bantuan teman kerja. Untuk bisa bekerja sama inilah sangatdibutuhkan fungsi soft skill yang besar. Seandainya seseorang tersebut memiliki ide
tertentu tentang pekerjaannya karena kemampuan hard skill yang dimilikinya, akan sia-
7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill
http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 7/11
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN
ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA51
sia jika dia tidak mampu untuk
mengkomunikasikan, berbagi idenya
kepada rekan kerja ataupun percayadiri dengan apa yang dikerjakannya.Mengkomunikasikan sesuatu
berarti kita ingin menyampaikan
informasi kepada pihak lain. Suatukomunikasi akan berhasil jika
pemberi informasi dapatmenyampaikan informasinya secara baik, sehingga penerima informasidapat memahami dan mempunyai pemahaman yang sama dengan pemberi informasi.Keterampilan komunikasi yang dimiliki seseorang akan sangat membantunya untukmenyampaikan ide yang dimilikinya dalam menyelesaikan pekerjaan, jika tidak memiliki
keterampilan tersebut, maka ide-ide yang dimiliki akan terbuang sia-sia. Seperti yangdikemukakan oleh Mangkuprawira (2008) bahwa ” berbagai hasil studi tentang kebutuhan perusahaan akan karyawan profesional adalah pentingnya segi kemampuan dalam berkomunikasi. Alasannya, kemampuan komunikasi sangat penting ketika seorang
karyawan harus mampu menterjemahkan apa yang dikehendaki pimpinan, mampumenyampaikan gagasan-gagasannya dengan gamblang, mampu membuat surat bisnis,
dan mampu membangun komunikasi positif dengan atasan dan sesama karyawan.Bahkan perusahaan yang sangat aktif membangun jejaring bisnisnya, kemampuan
karyawan profesional dalam berkomunikasi (negosiasi) bisnis dengan pihak rekanansangat dibutuhkan.”
Begitu juga jika kedudukan seseorang sudah berada pada tingkat yang lebih
tinggi (top management atau middle management ), maka keterampilan ini lebih besar
diperlukan.Seorang pemimpin mempunyai tugas untuk mengkoordinir karyawan,
memotivasi karyawan, mensosialisasikan rencana-rencana yang akan dijalankan dan lain-lain. Untuk itu pimpinan haruslah mampu mengkomunikasikan rencana yang akan
dijalankan, agar semua pihak paham akan persiapan yang akan dilakukan untukmerealisasikan rencana tersebut. Kemampuan komunikasi juga dituntut untuk seorang
pimpinan dalam memotivasi karyawan. Salah satu cara memotivasi karyawan adalahdengan melakukan pendekatan kepada karyawan misalnya memberikan nasehat,memberikan masukan-masukan berupa cara terbaik dalam melaksanakan pekerjaan,melibatkan karyawan mengambil keputusan, berdiskusi dengan karyawan untukmembangkitkan rasa intelektualitas karyawan, dan lain-lain. Pendekatan yang dilakukan
seperti ini, akan membuat karyawan merasa diperhatikan, diakui sebagai bagian dariorganisasi, dihargai pendapatnya, sehingga apapun keputusan yang diambil akan diakui
sebagai keputusan bersama, karena mereka dilibatkan dalam mengambil keputusan danmereka jelas akan mendukung keputusan tersebut. Hal ini senada dengan pendapat yangdikemukakan oleh Zainun (1989) yang menyatakan bahwa ”kebanggaan seseorang untukdiakui sebagai anggota sesuatu perkumpulan yang mempunyai reputasi. Kebanggaan initerpenuhi pula kalau diikutsertakan dan dihargai keikutsertaan itu, umpanya dalam penyusunan rencana-rencana dan dalam menghadapi segala persoalan yang berhubungandengan kegiatan-kegiatan perkumpulan atau organisasi. Bilamana kebutuhan-kebutuhan
akan harga diri dapat dipenuhi, hasilnya akan menumbulkan gejala-gejala baik yaitu padaorang yang demikian akan timbul perasaan percaya pada diri sendiri, perasaan kuat, perasaan mampu dan sempurna , merasa berguna dan dibutuhkan dalam masyarakat.
7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill
http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 8/11
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN
ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA52
Sebaliknya jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka timbul perasaan rendah diri, lemah,
putus asa, takut dan pemalu”.
Pendekatan-pendekatan kepada karyawan semua ini bisa dilakukan pimpinan, jika pimpinan mempunyai rasa empati yang tinggi, pimpinan yang bisa merasakan perasaan orang lain akan lebih muda memotivasi karyawan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan bahwa ”Menjadi pemimpin, pada intinya mengharuskan
(baca mutlak) berpengaruh. Namun demikian, cara mempengaruhi yang dipimpin bukandengan pendekatan materi, tetapi memadukan jiwa iman dan kasih sayang. Target
kepemimpinan adalah membangun kasih, menebar kebajikan, dan penyalur rahmat Tuhandimuka bumi. Pendidikan bukan mesin penghasil hard skill yang pragmatis tetapi soft skill outcomes yang humanis, maka keterampilan berpikir logis, sistematis, kritis dankreatif tidak hanya dijiwai oleh nuansa intelektual saja, tetapi juga religiusitas, sertaartistik. Kapabel dalam bidang keilmuannya, konsisten dengan keyakinankeagamaannya, serta komitmen mengubah apapun disekitarnya menjadi ”indah” (Rektor,
2009).Selain komunikasi lisan dan tulisan yang perlu
dimiliki agar bisa melebur dalam lingkungan kerja.Kemampuan lain dari soft skill yang juga perlu
ditanamkan dalam diri karyawan di lingkungan kerjaadalah kepercayaan diri, berbagi ilmu dengan sesama
rekan kerja, kejujuran serta etika dalam bergaul.Seseorang tidak dapat menunjukkan hard skill
yang dimilikinya tanpa mempunyai kepercayaan padadiri sendiri. Bagaimana seseorang bisa meyakinkanorang lain atas hasil kerja/ide yang dimiliki, atau seorang
yang ingin menjual produknya, bagaimana bisa kalau dia
sendiri tidak mempunyai kepercayaan diri. Tetapikepercayaan diri yang ada janganlah melampui batas,sehingga kita akan meremehkan rekan kerja yang lain,saling menghargai antar rekan kerja adalah hal yang terbaik dalam membentuk tim kerja
yang solid.Selain kepercayaan diri yang dimiliki seseorang, kejujuran dan etika adalah hal
penting juga yang perlu terus diasah dalam bekerja. Seseorang yang jujur, mempunyaisopan santun (beretika) dalam pergaulannya di dunia kerja, akan sangat mudah diterimadan dijadikan panutan apalagi kedudukannya sebagai seorang pemimpin. MenurutAbdurachman (2007) bahwa: ”Sikap jujur mampu membuat seseorang beranimenyampaikan sesuatu sesuai dengan kenyataannya. Kejujuran memungkinkan
seseorang untuk mengevaluasi diri dengan baik karena berani mengakui kekurangan dan siap untuk memperbaikinya. Di sisi lain, kejujuran akan menjadikan seseorang mampu
menyatakan kelebihannya. Semua perilaku tersebut sangat mendukung seseorang untuk percaya diri. Yaitu, keyakinan seseorang pada kemampuannya untuk menyelesaikantugas dan menghadapi tantangan”.
Soft skill ini sebaiknya dibangun dalam diri seseorang sejak dini, dimulai darilingkungan keluarga, dimana orang tua harus menanamkan rasa sopan santun, mampumenghargai orang lain, berani mengemukakan pendapat (bersifat terbuka/demokrasi)dalam keluarga, ditanamkan sikap kejujuran pada anak, disiplin, semua ini perlu
diciptakan dalam kehidupan keluarga sehari-hari.Selain dirumah untuk meningkatkan soft skill seseorang dapat juga dilakukan di
dunia pendidikan. Pada proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang dosen
hendaklah dapat membangkitkan kepedulian mahasiswa terhadap teman-temannya dan
7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill
http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 9/11
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN
ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA53
juga melatih kemampuan
mengolah diri ( soft skill ). Salah
satu caranya yaitu memberikantugas kelompok, atau presentasisetiap mahasiswa untuk materi pelajaran dan lain-lain. Salah satu
contoh yang konkrit untuk peningkatan soft skill mahasiswa
adalah dalam pelajaraan simulasi bisnis yang ada di kurikulumJurusan Administrasi NiagaPoliteknik Negeri Sriwijaya. Pada pelajaran ini mahasiswa dilatihuntuk menguasai ilmu yang
didapat selama 5 semester kuliahdi Jurusan Administrasi NiagaPoliteknik Negeri Sriwijaya.Disamping itu mahasiswa juga
dituntut untuk mampu berkomunikasi antara mahasiswa atau bagian atau antar perusahaan, karena disini setiap mahasiswa memegang jabatan tertentu dalam
perusahaannya. Pekerjaan disetiap jabatan harus terkoordinasi, saling keterkaitan, makakepedulian terhadap bagian lain sangat diperlukan. Begitu juga kerja sama kelompok
(tim) harus terjalin dengan baik agar semua pekerjaan selesai tepat waktu. Menurut Iman(2006) bahwa solusi yang dapat diberikan adalah:
1. Kesempatan presentasi secara individual, Idealnya kegiatan perkuliahan bisa
memfasilitasi mahasiswa untuk melakukan presentasi, berdiskusi, melatih
komunikasi, beradu argumentasi tanpa saling menjatuhkan. Lebih baik lagi jikakesempatan tersebut dilakukan dalam bahasa inggris.
2. Praktik simulasi bisnis, Khususnya di bidang bisnis/keuangan, perkuliahan banyak berkutat pada sisi teori dengan mengabaikan kemampuan praktis.
Dengan praktik simulasi bisnis semacam itu, kemampuan teknis yang dimilikiakan lebih diarahkan untuk mengatasi persoalan ( problem solving ) dan membuat
keputusan (decision making ).3. Integritas dan profesionalisme, Kemampuan untuk menegakkan integritas dan
profesionalisme mutlak diperlukan karena seorang lulusan perguruan tingginantinya akan bertanggung jawab penuh pada perusahaan dan kepentingna publik( stakeholder ). Mereka juga dituntut untuk tunduk pada standar profesi. Sayang,
mata kuliah terkait dengan keagamaan, civics, etika, dan personalitydevelopment seringkali dipandang sebelah mata oleh mahasiswa.
4. Suasana ilmiah terkondisi, Kuliah seharusnya bisa menjaga terpeliharanyasuasana ilmiah. Dengan demikian, mahasiswa ”akrab” dengan perpustakaan,familiar dengan dosen, betah berjam-jam nongkrong di lab., dan melakukankegiatan ilmiah lainnya. Sayangnya, banyak mahasiswa yang hanya kuliah, bikintugas, praktikum, lalu pulang.
5. Jangan jadi kupu-kupu, Seperti disinggung diatas, banyak mahasiswa yang jadikupu-kupu: kuliah-pulang, kuliah-pulang. Padahal ada baiknya spend some time
di kampus untuk melakukan kegiatan organisasi kemahasiswaan, terlibat dalamkegiatan olahraga, menjadi asisten/tutor, magang dan terlibat dalam proyek penelitian, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya.
7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill
http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 10/11
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN
ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA54
6. Sikap mental positisi, Dunia kerja penuh dengan tantangan dan tekanan yang
saling berbenturan antara pihak-pihak berkepentingan (conflict of interest ). Ada
baiknya sejak dini disiapkan sikap mental positif seperti trust, image positif,integritas, profesionalisme, dan kredibilitas. Integritas dan kredibilitas, terutama,sangat penting untuk mengatasi persepsi umum seperti tersebut diatas.
Disamping itu peran dosen sangat penting untuk membentuk soft skill smahasiswa. Menurut Prayudi (2008), bahwa ”attitude dosen juga menjadi living example
dari terbentuknya soft skill mahasiswa. Perilaku dosen dalam datang tepat waktu,koreksi tugas, komunikasi dalam dan luar kelas, dan sebagainya adalah salah satu yangakan berkontribusi bagi terbentuknya soft skill mahasiswa.”
Pembenahan terhadap proses belajar kearah peningkatan soft skill sangat diperlukan, karena lulusan
Perguruan Tinggi adalah mereka-mereka yang akan mewarisi untukmenjalankan negara ini dimasa yangakan datang. Jika generasinya adalah
generasi yang jujur, peduli antarsesama, mampunyai empati yang
tinggi, saling menghargai, maka sudahdapat dipastikan negara ini akan
menjadi negara besar. Pembenahandalam proses mengajar tersebut sangat penting karena berdasarkan artikel yang ditulisoleh Irma yang menyatakan bahwa ”Para pengguna tenaga kerja kerap mengeluhkan
lulusan Perguruan Tinggi yang berkualitas setengah hati. Bagaimana tidak kecewa,
kalau lulusan yang dicetak ternyata kurang tangguh, tidak jujur cepat bosan, tidak bisa bekerja teamwork , sampai minim kemampuan berkomunikasi lisan dan menulis laporandengan baik. Mengapa itu bisa terjadi?” (Irma, 2009), dan juga menurut Harmoni (2009) bahwa”disinyalir telah terjadi kesenjangan antar dunia pendidikan tinggi dan industri.
Perguruan Tinggi memandang lulusan yang mempunyai kompetensi tinggi adalahmereka yang lulus dengan IPK tinggi dan dalam waktu yang cepat. Sedangkan dunia
industri menganggap bahwa lulusan yang high competence adalah mereka yangmempunyai kemampuan teknis dan sikap yang baik”.
KESIMPULAN Suatu pekerjaan tidak dapat dikerjakan hanya oleh seorang pekerja saja, tetapi
dalam lingkungan kerja diperlukan adanya kerja sama antar pekerjaan dan antar bagian.Pekerjaan dapat selesai dengan baik, jika ada koordinasi, komunikasi, rasa tanggung
jawab, disiplin, percaya diri dan lain-lain dari setiap karyawan. Suatu ide yang baik yangdimiliki akan menjadi sia-sia jika karyawan tersebut tidak mampu mengkomunikasikanide tersebut kepada atasan atau rekan kerjanya.
Kemampuan mengolah diri dan orang lain ( soft skill ) haruslah dipersiapkansedini mungkin, mulai dari lingkungan keluarga, dunia pendidikan sebagai bekal untukterjun kedunia kerja mendampingi keterampilan keras (hard skill ) yang didapat di bangkukuliah.
Pada aktivitas belajar, seorang dosen sebaiknya juga dapat menciptakan proses belajar yang kondusif, sehingga anak didik dalam belajar dapat merasa leluasa bertanya/berkomunikasi dengan dosen, dengan demikian akan tumbuh kepercayaan diri
anak didik tersebut.
7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill
http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 11/11
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN
ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA55
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, 2007, Kualitas PT, Kualitas Skill-nya. rumahpengetahuan.web.id.diakses 2009.Admin. 2008. Antara Hard skill dan Soft skill . http://www.Ubb.ac.id diakses 2009Dinata, Arda. 2008. Tangga-tangga Kesuksesan, Seorang Wirausaha. http://
ardanews.blogspot.co. diakses 2009 Skill Jauh Lebih PentingDuta masyarakat. 2009. Soft Skill Jauh Lebih Penting. Hadapkan Siswa pada Masalah
Nyata. http://dutamasyarakat.com. diakses 2009Harmoni, Ati. 2009. Soft skill, Kegiatan Ekstrakulikuler dan Pilihan Karier .
Wartawarga.gunadarma.ac.id. diakses 2009Ikhsan, Amri. 2009. Soft Skill: Alternatif Pengajaran di Era Krisis Global .
http://www.jambiekspres.co.id. diakses 2009Irma, Dewi. 2009. Lulusan PT butuh ”Soft Skill ”, http://fe.elcom.uny.ac.id. diakses 2009
Mangkuprawira. 2008. Komunikasi dan Soft Skills. http://indosdm.com. diakses 2009Iman, Nofie. 2006. Lulusan Jaman Sekarang . http://Nofieiman.com. diakses 2009Putri, Rinella. 2007. Pentingnya Soft Skill . http://Vibiznews.com. diakses 2009Prayudi, Yudi. 2008. Soft skill dan S3D. http://prayudi.staff.uii.ac.id. diakses 2009
Rektor. 2009. Bangkitkan Soft skill – Holistik Mahasiswa Unpak .http://www.unpak.ac.id. diakses 2009
Robbins, Stephen, P. 2002. Perilaku Organisasi, Jilid 2, Jakarta: PrenhalindoZainun, Buchari. 1989. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara.