16
ACARA III LAPORAN EVALUASI SUMBERDAYA LAHAN EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK INDUSTRI DI WILAYAH KEBONAGUNG Dosen Pengampu : Drs. Didik Taryana, M.Si Oleh : Nilta Ika Dewi Fatmawati 130722616077 Offering H / 2013 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL

Esl Industri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Evaluasi Sumberdaya Lahan untuk Industri

Citation preview

Page 1: Esl Industri

ACARA III

LAPORAN EVALUASI SUMBERDAYA LAHAN

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK INDUSTRI DI WILAYAH KEBONAGUNG

Dosen Pengampu : Drs. Didik Taryana, M.Si

Oleh :

Nilta Ika Dewi Fatmawati

130722616077

Offering H / 2013

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

APRIL 2015

Page 2: Esl Industri

ACARA III

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK INDUSTRI DI WILAYAH KEBONAGUNG

I. TUJUAN

1. Dapat mengetahui kesesuaian lahan untuk industry di wilayah Kebonagung.

II. ALAT DAN BAHAN

ALAT :

1. Ring infiltrasi besar

2. Ring infiltrasi kecil

3. Meteran

4. Ring tanah

5. GPS

6. Aquades

7. Palu

8. Water Checker

9. Ember

10. Bor tanah

11. Penggaris 100 cm

12. pH meter

BAHAN :

1. Peta Curah Hujan Metode Thiesen Kebonagung

2. Peta Kemiringan Lereng Kebonagung

3. Peta Penggunaan Lahan Kebonagung

4. Peta Tanah Kebonagung

5. Peta Erosi Kebonagung

Page 3: Esl Industri

III. LANGKAH KERJA

IV. DASAR TEORI

Evaluasi Lahan

Lahan dalam pengertian yang lebih luas termasuk yang telah

dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia baik di masa lalu maupun

masa sekarang. Sebagai contoh aktvitas dalam penggunaan lahan

pertanian, reklamasi lahan rawa dan pasang surut, atau tindakan

konservasi tanah. Dalam kegiatan survei dan pemetaan sumber daya

alam, bagian lahan satu dengan yang lain dibedakan berdasarkan

perbedaan sifat – sifatnya yang tediri dari iklim, bentuk lahan (termasuk

Page 4: Esl Industri

litologi, topografi atau relief), tanah dan atau hidrologi sehingga

terbentuk satuan – satuan lahan. Melalui satuan lahan tersebut dapat

diketahui kelas – kelas kemampuan lahan.

Evaluasi lahan adalah proses penilaian atau keragaan (perfomance)

lahan jika dipergunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan

dan interpretasi survei dan studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim

dan aspek lahan lainnya, agar dapat mengidentifikasi dan membuat

perbandingan berbagai alternative penggunaan lahan yang mungkin

dikembangkan (FAO, 1976 dalam Arsyad, 1989 ; 209). Evaluasi lahan

sebagai proses penelaahan dan interprertasi data dasar tanah, vegetasi,

iklim dan aspek lahan lainya agar dapat mengidentifikasikan dan

membuat perbandingan pertama antara berbagai alternatif penggunaan

lahan termasuk sosial – ekonomi yang sederhana (Brinkman dan Smyth,

1973 dalam Jamulyo dan Sunarto, 1996 ;5).

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi lahan

adalah suatu proses penilaian terhadap lahan untuk dilakukan

identifikasi kedalam bentuk kelas – kelas lahan.

Penggunaan Lahan

Evaluasi kemampuan lahan pada hakekatnya merupakan proses

untuk menduga potensi sumber daya lahan untuk berbagi penggunaan

lahan sangat bervariasi dalam berbagai benruk faktor seperti keadaan

topografi, iklim, geologi, geomorfologi, tanah, air dan vegetasi atau

penggunaan lahan. Lahan yang merupakan obyek penelitian keadaanya

kompleks dan tidak merupakan suatu unsur fisik atau sosial ekonomi

yang berdiri sendiri. Tetapi merupakan hasil interaksi dari lingkungan

biofisisnya (Karmono,1985 dalam Jamulyo dan Sunarto, 1996 ; 1).

Industri

Permasalahan industri, tidak dapat dipisahkan dengan lahan, oleh

karena itu untuk menilai suatu lahan yang dapat dipergunakan oleh

Page 5: Esl Industri

industri, tidak dapat langsung mengadakan suatu batasan wilayah yang

selanjutnya didirikan suatu industri atau dijadikan daerah industri.

Penilaian suatu kawasan untuk dapat dijadikan daerah industri

tidak hanya mengadakan batasan wilayah industri tetapi perlu

diperhatikan beberapa faktor yang mencakup faktor-faktor fisik dan

faktor-faktor sosial, dalam hal ini adalah alam dan manusianya.

Faktor-faktor alam mencakup antara lain:

- Unit Geologi & Geomorfologi

- Tanah/bentuk lahan

- Tata air (Hidrologi)

- Iklim

- Penggunaan lahan

Faktor-faktor sosial mencakup antara lain:

- Penduduk

- Mata pencahaarian (sosio-ekonomi)

- Pemerintahan (adat istiadat)

Untuk mendapatkan gambaran tentang ESL untuk industri dapat

dilihat apa itu industri, apa itu ESL dan bagaimana hubungan keduanya.

Industri adalah berbagai usaha untuk mendapatkan nilai tambah. ESL

adalah suatu tempat atau lahan di muka bumi sebagai suatu tempat

untuk usaha. Dalam hubungan antara keduanya adalah lahan sebagai

suatu tempat untuk usaha mendapatkan nilai tambah dari suatu industri

yang direncanakan.

Penilaian dari ESL untuk industri dimulai dari industri apa yang

yang telah ada pada suatu daerah/tempat dan apakah dengan adanya

industri di daerah itu sudah dapat diterima, dengan tidak merusak faktor

lingkungan dalam hal ini lingkungan fisik, lingkungan biotik maupun

lingkungan sosial, mengingat adanya faktor-faktor mendukung

kesesuaian lahan dan faktor-faktor yang mendukung adanya industri.

Page 6: Esl Industri

V. HASIL PRAKTIKUM

a. Data di lapangan

1.1 Klasifikasi faktor-faktor lahan

Faktor Penilai Nilai Kriteria Sko

r

1. Infiltrasi air ke dalam tanah 4

mm/jam

Klas = I

Lambat

0,05

2. Kecepatan aliran air tanah 7,45mm/

jam

Agak lambat 0,05

3. Perencanaan sumur resapan Sedang 0,1

4. Korosivitas tanah terhadap

besi tuang + baja

a. Korosivitas besi tuang

b. Korosivitas besi baja

Sedang

Sedang

0,1

0,1

5. Batas buangan air limbah ke

parit-parit

Sedang 0,1

6. Parit tempat limbah padat di

lapangan

Sedikit 0,05

7. Klasifikasi tanah untuk

perencanaan

SC 0,1

Jumlah 0,65

1.2 Penilaian ESL bagi industri

N

o

Faktor Fisik Satuan Rend

ah

Sempi

t

Sedang

Meneng

ah

Ting

gi

Luas

Nila

i

1 Geomorfologi

Unit bentuk lahan v 3

Kemiringan lereng % <7 3

Page 7: Esl Industri

Drainase v 3

2 Tanah

Tekstur 2

pH 4,2 1

Kelembaban 7,5 5

Sulfida/sulfat mg/l -

Ekstensibilitas Cole 1

Korosivitas 3

Kedalaman

terhadap bed rock

cm >180 4

Genangan 1

SAR -

Salinity % 0

3 Iklim

Curah hujan mm 355 4

Temperatur oC 22-28 3

Kelembaban udara 3

Angin km/jam 5-30 3

4 Potamologi

Potensian

(tersedianya)

4

Kecepatan aliran m/det 3

Kualitasnya:

a. pH

b. EC

c. Temperatur

mmhos/

cmoC

5,8

0,35

33

3

1

1

5 Geohidrologi

Infiltrasi mm/jam 4 1

Page 8: Esl Industri

Hidrolik

konduktivitas

m/jam 7,45 3

Aliran air tanah m/menit 3

Kedalaman air

tanah

cm 4

Kualitas air

a. pH

b. EC

c. Temperatur

d. Salinitas

Kualitas air PDAM

a. pH

b. EC

c. Temperatur

d. Salinitas

mmhos/

cmoC

mmhos/

cmoC

0

0

6,7

0,22

8

0,33

31

32

2

1

1

4

3

3

1

4

Resistivitas ohm/cm 4

1.3 Faktor Sosial

N

o.

Faktor Sosial Keterangan

1 Penduduk Jumlah penduduk : 6.368 jiwa

Luas: 3.685 Ha

Kepadatan penduduk : 173 jiwa/Km2

2 Mata pencaharian

(sosio-ekonomi)

Pedagang, petani (< 100 jiwa), karyawan

3 Pemerintahan Dekat dengan kantor pemerintahan (Kantor

desa), jauh dari Kantor Kabupaten Malang.

Page 9: Esl Industri

(adat istiadat) Pemerintahan secara administrasi masuk

ke dalam Kabupaten Malang.

Berdasarkan hasil skoring di atas diperoleh nilai 0,65,

menunjukkan bahwa tergolong dalam Klas II, baik untuk industri

dengan memperhatikan sedikit permasalahan lingkungan. Tanah pada

daerah tersebut didominasi oleh liat (clay) sehingga nilai

permebilitasnya rendah dan rentan menimbulkan genangan sserta

banjir ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

b. Tabel Invers Auger Hole

No t s No t s1 10 32 86 860 422 20 33 87 870 423 30 34 88 880 424 40 34 89 890 425 50 34 90 900 426 60 34 91 910 427 70 34.2 92 920 428 80 35 93 930 429 90 35 94 940 4210 100 35 95 950 4211 110 35 96 960 4212 120 35 97 970 4213 130 35 98 980 4214 140 35 99 990 42No t s No t s15 150 35.2 100 1000 42,616 160 35.2 101 1010 42,617 170 35.2 102 1020 42,618 180 35.6 103 1030 42,619 190 35.6 104 1040 42,620 200 35.6 105 1050 42,621 210 35.6 106 1060 42,622 220 35.8 107 1070 42,623 230 36 108 1080 42,624 240 36.2 109 1090 42,625 250 36.2 110 1100 42,6

Page 10: Esl Industri

26 260 36.2 111 1110 42,627 270 36.2 112 1120 42,628 280 36.6 113 1130 42,629 290 36.6 114 1140 42,630 300 36.6 115 1150 42,631 310 36.6 116 1160 42,632 320 36.6 117 1170 42,633 330 36.6 118 1180 42,634 340 36.6 119 1190 42,635 350 36.8 120 1200 42,636 360 36.8 121 1210 42,637 370 37 122 1220 42,638 380 37 123 1230 4339 390 37 124 1240 4340 400 37 125 1250 4341 410 37 126 1260 4342 420 37.4 127 1270 4343 430 37.4 128 1280 4344 440 37.4 129 1290 4345 450 37.4 130 1300 4346 460 37.4 131 1310 4347 470 37.6 132 1320 4348 480 37.6 133 1330 43,849 490 37.8 134 1340 43,850 500 37.8 135 1350 43,851 510 37.8 136 1360 43,852 520 37.8 137 1370 43,853 530 37.8 138 1380 4454 540 38 139 1390 44,1No t s No t s55 550 38 140 1400 4556 560 38 141 1410 45,257 570 38 142 1420 45,258 580 38 143 1430 45,259 590 38 144 1440 45,460 600 39 145 1450 45,461 610 39 146 1460 45,462 620 39 147 1470 45,463 630 39 148 1480 45,664 640 39 149 1490 45,765 650 39 150 1500 45,766 660 39 151 1510 45,867 670 39 152 1520 45,8

Page 11: Esl Industri

68 680 39 153 1530 45.969 690 40 154 1540 45.970 700 40 155 1550 45.971 710 41,2 156 1560 45.972 720 41,4 157 1570 45.973 730 41,4 158 1580 45.974 740 41,4 159 1590 45.975 750 41,4 160 1600 4676 760 41,4 161 1610 4677 770 41,4 162 1620 4678 780 41,6 163 1630 4679 790 41,6 164 1640 4680 800 41,6 165 1650 46,181 810 41,6 166 1660 46,182 820 41,6 167 1670 46,183 830 41,6 168 1680 46,284 840 42 169 1690 46,285 850 42

10 100 1000 100000

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Axis Title

Axis Title

tan α = 20 / 33 = 0,00036

30

K = 1,15 x r x tan α

= 1,15 x 5 x 0,00036

= 0,00207 cm/detik

Page 12: Esl Industri

= 178,848 m/hari

VI. PEMBAHASAN

VII. KESIMPULAN

VIII.DAFTAR PUSTAKA

Hernisa, Astria. 2012. Evaluasi Kemampuan Lahan terhadap

Penggunaan/ Penutupan Lahan dan RTRW. Bandung: Institut

Pertanian Bogor.

Mardiyanah. 2005. Evaluasi Kemampuan Lahan di Wilayah Kecamatan

Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Semarang: Universitas

Negeri Semarang.