Upload
nyx
View
97
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Esensi Pendekatan Ilmiah. P embelajaran merupakan proses Ilmiah Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik Penalaran dalam Pendekatan ilmiah Penalaran Induktif Penalaran deduktif. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
@Kemdikbud 2013
Esensi Pendekatan Ilmiah
Pembelajaran merupakan proses Ilmiah Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas
perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik
Penalaran dalam Pendekatan ilmiaho Penalaran Induktifo Penalaran deduktif
1
@Kemdikbud 2013
Penalaran Induktif dan Deduktif
Penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan
Penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik
Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum
2
@Kemdikbud 2013
(Lanj)Penalaran Induktif dan Deduktif
3
@Kemdikbud 2013
Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan
4
@Kemdikbud 2013
(Lanj)Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
5
@Kemdikbud 2013
Esensi Pendekatan Ilmiah
Pembelajaran merupakan proses Ilmiah Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas
perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik
Penalaran dalam Pendekatan ilmiaho Penalaran Induktifo Penalaran deduktif
6
@Kemdikbud 2013
(Lanj)Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah
Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran
7
@Kemdikbud 2013
(Lanj)Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
8
@Kemdikbud 2013
LANGKAH PEMBELAJARAN SAINTIFIK
Mengamati (observing) menanya, (Questioning) Mencoba (experimenting) mengolah, Menghubungkan (Associating) menyimpulkan, Mengkomunikasikan/mengkolaborasikan/
jejaring (communicating/ cooperating/ networking)
9
@Kemdikbud 2013
(Lanj)1. Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning)
Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya
Memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik.
Peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru
10
@Kemdikbud 2013
(Lanj)1. Mengamati
Langkah-Langkah Mengamati
1. Menentukan objek apa yang akan diobservasi
2. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
3. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder
4. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
5. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar
6. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya
11
@Kemdikbud 2013
Aplikasi Pengamatan/observing
1. Pengamatan terhadap objek fenomena alam, lingkungan, masyarakat, budaya
2. Pengamatan gambar/grafik:
gambar pola pemukiman penduduk, petani menanam padi
3. Pengamatan terhadap tulisan: bacaan/wacana dalam LK
4. Pengamatan terhadap proses: aktivitas/peristiwa ….dll.
12
@Kemdikbud 2013
2. Menanya
Fungsi bertanya Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta
didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif
belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan
Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
13
@Kemdikbud 2013
(Lanj)2. Menanya
Fungsi bertanya Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara,
mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar
Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.
14
@Kemdikbud 2013
2. Contoh bertanya
Hasil pengamatan gambar aktifitas petani di sawah
(1)Apakah sawah itu?
(2)Siapa penggarap sawah?
(3)Di mana sawah dapat dijumpai?
(4)Kapan sawah digarap?
(5)Mengapa dalam menggarap sawah memerlukan orang lain untuk mengerjakannya?
(6)Bagaimana seandainya jika tidak ada yang membantu menggarap sawah?
15
@Kemdikbud 2013
3. Menalar (associating)
Esensi Menalar Guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif
Penalaran (Penalaran Ilmiah) merupakan proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan
Menalar (Kurikulum 2013) merupakan padanan dari associating bukan terjemahan reasoning
16
@Kemdikbud 2013
(Lanj)4. Mencoba
Aktivitas Pembelajaran
1. Menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum;
2. Mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan;
3. Mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya;
4. Melakukan dan mengamati percobaan;
5. Mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data;
6. Menarik simpulan atas hasil percobaan; dan
7. Membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.
17
@Kemdikbud 2013
3. Mencoba (experimenting)
Melakukan sesuatu untuk mencapai sesuatu
Contoh; ???
18
@Kemdikbud 2013
(Lanj)4. Mencoba
Tahapan Kegiatan Pembelajaran1. Persiapan
o Menentapkan tujuan eksperimen
o Mempersiapkan alat atau bahan
o Mempersiapkan tempat eksperimen sesuai dengan jumlah peserta didik serta alat atau bahan yang tersedia.
o Memertimbangkan masalah keamanan dan kesehatan
o Memberikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapa-tahapan yang harus dilakukan peserta didik, termasuk hal-hal yang dilarang atau membahayakan.
19
@Kemdikbud 2013
(Lanj)4. Mencoba
Tahapan Kegiatan Pembelajaran2. Pelaksanaan
o Guru ikut membimbing dan mengamati proses percobaan
o Guru hendaknya memperhatikan situasi secara keseluruhan, termasuk membantu mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang akan menghambat kegiatan pembelajaran
20
@Kemdikbud 2013
(Lanj)4. Mencoba
Tahapan Kegiatan Pembelajaran3. Tindak Lanjut
o Peserta didik mengumpulkan laporan hasil eksperimen kepada guru
o Guru memeriksa hasil eksperimen peserta didik
o Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil eksperimen.
o Guru dan peserta didik mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama eksperimen.
o Guru dan peserta didik memeriksa dan menyimpan kembali segala bahan dan alat yang digunakan
21
@Kemdikbud 2013
(Lanj)5. Jejaring Pembelajaran/Kolaboratif
Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama
Kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar
Peserta didiklah yang harus lebih aktif Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran
atau kelas kolaboratifo internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan akses
dan ketersediaan informasi yang luas dan mudaho referensi yang murah dan mudah
22
@Kemdikbud 2013
(Lanj)5. Jejaring Pembelajaran/Kolaboratif
Sifat Pembelajaran Kolaboratif1. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi
2. Guru dan peserta didik berbagi tugas dan kewenangan
3. Guru sebagai mediator
4. Kelompok peserta didik yang heterogen
23
@Kemdikbud 2013
(Lanj)5. Jejaring Pembelajaran/Kolaboratif
Metode Pembelajaran Kolaboratif JP = Jigsaw Proscedure
STAD = Student Team Achievement Divisions
CI = Complex Instruction
TAI = Team Accelerated Instruction
CLS = Cooperative Learning Stuctures
LT = Learning Together
TGT = Teams-Games-Tournament
GI = Group Investigation
AC = Academic-Constructive Controversy
CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition
24
@Kemdikbud 2013
Diklat Implementasi Kurikulum 2013
TERIMA KASIH
25