ESC Guidelines on the Management of SCAD

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ESC guidelines on the management of SCAD

Citation preview

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    1/56

    EUROPEAN SOCIETY OF CARDIOLOGY

    2013 ESC GUIDELINES

    ON THE MANAGEMENTOF STABLE CORONARY

    ARTERY DISEASE

    KELOMPOK 2FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MATARAM

    2014

    Montalescot G, Sechtem U, Achenbach S, et al. 2013 ESC guidelines on the

    management of stable coronary artery disease: The Task Force on the management of

    stable coronary artery disease of the European Society of Cardiology. Eur Heart J.

    2013;34(38):2949-3003.

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    2/56

    Ardiansyah

    Arsy Mira Pertiwi

    Baiq Fitri Wulandari

    Baiq Hulhizatil Amni

    Hartini Ahadiyatur Ruyi

    Novita Elmy Mufidah

    Nurshadrina HK

    Sandra Yuliana AP

    Sayyidati Amalia

    Tri widianto

    Lalu Febrian CA

    Anggota

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    3/56

    Definisi dan Patofisiologi

    SCAD (stable coronary artery disease ) adalah penyakit yang ditandai

    dengan adanya mismatch antara kebutuhan dan suplai oksigen yang

    menyebabkan hipoksia dan iskemi, namun masih bersifat reversible dan

    timbul secara episodik (periodik).

    Supply

    Demand

    Iskemi/hipoksiamenyebabkan chest discomfort

    Biasanya diinduksi oleh aktivitas fisik, stress, emosi dan kadang bisa terjadi

    secara spontan

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    4/56

    Epidemiologi

    Umur/Jenis

    KelaminPria Wanita

    45-64 4-7% 5-7%

    65-84 12-14% 10-12%

    Kemungkinan disebabkan karena tingginya prevalensipenyakit arteri koroner fungsional seperti microvascular

    angina pada perempuan.

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    5/56

    Clinical Features

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    6/56

    Clinical Features

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    7/56

    Diagnosis dan penilaian

    Tujuan:

    Konfirmasi diagnosis iskemia pada pasien SCAD

    Identifikasi atau excludekondisi terkait atau faktor

    pencetus,

    Membantu menemukan risiko yang terkait dengan

    penyakit,

    Mengevaluasi efektivitas pengobatan.

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    8/56

    Gejala dan tanda

    biasanya terletak di dada, sampai kerahang bawah/gigi,scapula,dan tangan kiri.

    Lokasi

    Terasa seperti tekanan, sesak, kadangseperti tercekik, dan rasa terbakar

    Karakteristik

    Tidak lebih dari 10 menit dan bahkankurang dari beberapa menit

    Durasi

    Peningkatan aktifitas fisik berjalan, makan

    berat, setelah bangun di pagi hari

    Faktor yang

    memperberat

    Pemberian nitrat sublingual dengan cepatdapat meredakan angina

    Faktor yangmemperingan

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    9/56

    Klasifikasi angina

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    10/56

    The Canadian Cardiovascular Society

    Classification

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    11/56

    Basic Testing

    Tes Biokimia

    Resting EKG Ambulatori: jika suspek paroksismal aritmia

    EKG

    Resting Echocardiography

    Pada pasien tertentu

    X-Ray

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    12/56

    Rekomendasi tes darah

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    13/56

    Rekomendasi tes darah rutin

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    14/56

    Elektrokardiografi

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    15/56

    Ekokardiografi

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    16/56

    Chest X-Ray

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    17/56

    Tiga langkah utama pengambilan keputusan

    pada pasien suspect SCAD

    Determination or pre-test probability(PTP);

    Non-invasive testing

    Optimal Medical Therapy andstratifying for risk of subsquent event

    1

    2

    3

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    18/56

    Tiga langkah utama pengambilan keputusan

    pada pasien suspect SCAD

    Penentu utama PTP:1. Umur

    2. Jenis Kelamin

    3. Gejala

    Grade PTP:

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    19/56

    Initial diagnosis

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    20/56

    Contd

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    21/56

    Non Invasive Testing

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    22/56

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    23/56

    Prinsip dari tes dianostik

    Interpretasi dari tes jantung non invasif membutuhkanpendekatanBayesian.

    Pendekatan ini menggunakan estimasi pretest daridokter[Pre-test probabillity (PTP)].

    Tes diagnostik perlu memperhitungkan PTP

    Karena dapat merugikan jika jumlah hasil tes palsu lebihtinggi dari jumlah hasil tes yang benar .

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    24/56

    Sensitivitas latihan EKG hanya 50% dan

    spesifisitas 90%, jadi hasil palsu lebih tinggi

    dari hasil tes yang dalam populasi dengan PTP

    >65 %.

    Contd

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    25/56

    Jikarasa sakit bukan dari angina pektoristetapi dari diagnostik lain dapat diindikasikanuntuk mengidentifikasi gastrointestinal,

    pulmonaryatau muskuluskeletaldaripenyebab nyeri dada.

    Pharmacologycal Imaging Stressmungkinmenjadi pilihan jika hal tersebut diperlukanuntuk memverifikasi diagnosis .

    Contd

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    26/56

    Pasien dengan PTP menengah 15-85 % harus

    menjalani tes non - invasif lebih lanjut.

    CTA koroner dapat sebagai alternatif untuk

    pengujian iskemia, terutama pada pasien

    dengan gejala nyeri dada di antara PTP

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    27/56

    Exercise testing

    untuk diagnosis iskemia, menggunakan treadmill

    atau olahraga sepeda

    menggunakan 12-lead EKGuntuk pemantauan, tetapmenjadi pilihan yang berguna pada pasien yang

    dicurigai SCAD dan PTP (15-65%)

    ST-depresi horisontalatau down-sloping 0.1mv,

    bertahan untuk setidaknya 0.06-0.08

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    28/56

    Stress Imaging

    Echocardiography

    Olahraga (exercise) - Echocardiography mengandalkaninduksi kelainan penebalan dinding sebagai penandaiskemia (supplydemand mismatch).

    Agen farmakologis pilihan untuk menghasilkan supplydemand mismatch adalah dobutamin.

    memanfaatkan microbubbles, memungkinkan penilaianperfusi (Myocardial Perfusion Imaging) selama keduavasodilator dan inotropik stres echocardiography.

    Stress Imaging

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    29/56

    Cardiac Magneting Resonance ( CMR )padapenggunaan dobutamin mendeteksi kelainangerakan dinding yang disebabkan oleh

    iskemia.

    Hybrid techniques adalah teknik baru yang

    menggabungkan aspek fungsional dananatomi, yang menjanjikan banyak aplikasiklinis masa depan namun bukti terbatas.

    Stress Imaging

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    30/56

    Computed Tomography (CT)

    Memungkinkan visualisasi arteri koroner pasien. Dapatdilakukan tanpa suntikan kontras (penilaian kalsium koroner)atau setelah injeksi intravena kontras iodinasi (CTA koroner).

    Nilai Kalsium

    Jumlah kalsium berkorelasi secara kasar dengan jumlah totalaterosklerosis yang ada pada arteri koroner, tetapi korelasidengan tingkat penyempitan lumen adalah sedikit

    Lesi diukur dengan menggunakan 'skor Agatstonkecuali padapenderita gagal ginjal

    Teknik Non-Invasif untuk menilai Anatomi

    Koroner

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    31/56

    Pertimbangan diagnostik khusus:

    angina dengan arteri koroner normal

    Diduga agina karena nyeri dada dan hasil stress testing abnormal

    Microvaskular Angina

    Lokasi dan durasi nyeri memiliki ciri khas angina, tetapi terjaditerutama pada istrahat (angina atipik), kemungkinan karenaspasme koroner

    Angina Atipik

    Nyeri melibatkan sebagian kecil hemitoraks kiri, berlangsungselama beberapa jam sampai beberapa hari, tidak berkurangdengan nitroglisrerin

    Nyeri Muskuloskeletal

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    32/56

    Pertimbangan diagnostik khusus:

    angina dengan arteri koroner normal

    mengalami serangan saat istirahat yang dapat hadirsebagai ST-elevasi sindrom koroner akut (ACS), non-ST-

    elevasi MI atau angina tidak stabil.

    Angina Vasospastic

    nyeri dada juga dapat disebabkan oleh penyakit refluksgastro-oesophageal, masalah otot-tulang, penyakit aortaatau penyakit perikardial. Namun, nyeri dada tersebuttidak termasuk dalam nyeri dada angina.

    Nyeri lain

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    33/56

    Gaya Hidup dan Manajamen Farmakologi

    Tujuan pengelolaan SCAD adalah untuk :

    mengurangi gejala

    memperbaiki prognosis

    manajemen pasien hidup CAD

    pengendalian faktor risiko CAD,

    Evidence based medicine

    edukasi pasien

    Gaya Hidup dan Manajemen Farmakologi

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    34/56

    Gaya Hidup dan Manajemen Farmakologi

    Lifestyle

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    35/56

    7.1.3.2 Obat-Obatan

    Bukti pendukung pengobatan optimal (OMT)

    SCAD telah ditinjau dan rinci di tempat lain,

    dan dirangkum di bawah ini. Tabel 27

    menunjukkan utama efek samping, kontra-

    indikasi dan interaksi obat-obat utama untuk

    setiap kelas obat. Tabel 28 menyajikanrekomendasi untuk terapi obat.

    Manajemen Farmakologi

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    36/56

    Dengan demikian, BP target pada pasien

    dengan CAD dan diabetes adalah untuk

    menjadi, 140/85 mmHg. Anangiotensin

    konversi enzyme(ACE) inhibitor. Inhibitor ataureseptor renin-angiotensin blocker selalu

    harus dimasukkan karena efek pelindung

    ginjal

    Gaya Hidup dan Manajemen Farmakologi

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    37/56

    Gaya Hidup dan Manajemen Farmakologi

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    38/56

    Gaya Hidup dan Manajemen Farmakologi

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    39/56

    Gaya Hidup dan Manajemen Farmakologi

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    40/56

    Gaya Hidup dan Manajemen Farmakologi

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    41/56

    Pengobatan untuk scad

    Dihydropiridines : golongan vasodilator kuat.

    Jenis-jenis :

    1. Nifedipine: terutama yang telah teruji pada

    pasien angina hipertensi.

    Kontraindikasi : stenosis aorta berat, ,

    kardiomiopati obstruktif ,atau gagal jantung.

    Efek samping dari vasodilator ini biasanya

    adalah sakit kepala dan edema pada kaki.

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    42/56

    2. Amlodipine :

    memiliki waktu paruh sangat panjang dan

    toretabilitas yang baik dan efektif dalam

    waktu sekali sehari sebagai anti angina dan

    antihipertensi. Efek samping amlodipine

    terutama adalah edema pada kaki

    Contd

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    43/56

    Ivabradine : merupakan agen yang dapat

    menurunkan denyut jantung dengan

    menghambat sinus node I sehingga dapat

    mengurangi kebutuhan oksigen jantung tanpa

    adanya efek pada kekuatan kontraksi atau

    tekanan darah.

    Contd

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    44/56

    Nicorandil : merupakan turunan nitrat

    nicotinamide yang dapat digunakan untuk

    pencegahan dan pengobatan jangka panjang

    dari angina , dan dapat ditambahkan setelah b- blocker dan CCBs. Nicorandil melebarkan

    arteri koroner jantung dan menstimulasi ATP

    kanal potassium di otot polos pembuluhdarah.

    Contd

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    45/56

    Ranolazine adalah inhibitor selektif sodium

    dengan anti - iskemik pada dosis 500-2000 mg

    setiap hari mengurangi angina dan

    meningkatkan kapasitas latihan tanpaperubahan denyut jantung atau BP. Terapi

    ranolazine tidak menunjukkan manfaat secara

    keseluruhan .

    Contd

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    46/56

    Obat antiplatelet

    mengurangi agregasi platelet dan dapat

    mencegah pembentukan trombus koroner.

    Contoh obat : clopidogrel, aspirin

    Contd

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    47/56

    Aspirin dosis rendah

    ASPIRIN DOSIS RENDAH

    penghambatan ireversibel platelet

    siklooksigenase - 1 ( COX - 1 ) dan dengan

    produksi tromboksan dengan dosis kronis

    75 mg / hari.

    efek samping terhadap system pencernaan

    apabila dengan penggunaan dosis yang lebihtinggi.

    Contd

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    48/56

    RAA system blocker

    -Angiotensin converting enzyme inhibitor

    mengurangi mortalitas total , MI ,stroke dan

    gagal jantung di antara subkelompok tertentupasien , termasuk mereka dengan gagal

    jantung , penyakit pembuluh darah

    sebelumnya sendiri , atau diabetes berisikotinggi.

    Contd

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    49/56

    Contd

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    50/56

    Percutaneus Coronary Intervention

    Prosedur rutin dan aman bagi pasien stable

    coronary artery disease(SCAD) dan suitable

    coronary anatomy.

    Risiko kematian terkait dengan prosedur pada

    penderita SCAD yakni

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    51/56

    Stent & Dual anti-platelet therapy

    Bare Metal Stents(BMS) terkait dengan 20-

    30% tingkat kekambuhan angiographic

    stenosisdalam 6-9 bulan setelah implantasi.

    Drug-eluting stents(DES) mengurangi

    angiographic restenosisdan iskemia.

    Stent and Dual Anti-platelet terapi

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    52/56

    Pengukuran FFR selama infus adenosin sangat membantu dalam

    mengidentifikasi hemodinamik atau fungsional stenosis yang signifikan

    Intravascular Ultrasound(IVUS)memberikan karakterisasi anatomis lesi

    dalam hal ukuran pada pembuluh darah dan komposisi plak.

    batas cut-offdari 3,5 atau 4,0 mm2untuk stenosis arteri utama

    epicardial

    6,0 mm2untuk stenosis utama kiri

    Optical Coherence Tomography(OCT)memiliki resolusi sangat bagus (10mm) dapat menawarkan penilaian rinci komponen termasuk pengukuran

    ketebalanfibrous capdan lipidic plaque.

    Penilaian Intracoronary Tingkat Keparahan Stenosis (Fractional flow reserve,

    intravascular ultrasound, dan optical coherence tomography)

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    53/56

    Operasi Bypass Arteri Koroner

    Selama 25 tahun terakhir teknik prinsip yangmendasari CABG telah digunakan pada internalmammary artery (IMA) menuju Left AnteriorDescending(LAD) Coronary Arterydengan

    cangkokan vena tambahan seperti yangdiperlukan.

    Keputusan untuk revaskularisasi pasien harusdidasarkan pada adanya obstruktif stenosis arteri

    koroner yang signifikan, jumlah iskemia terkaitdan manfaat yang diharapkan untuk prognosisdan / atau gejala.

    Coronary Artery Bypass surgery

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    54/56

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    55/56

    Referensi

    Montalescot G, Sechtem U, Achenbach S, et al. 2013

    ESC guidelines on the management of stable coronary

    artery disease: The Task Force on the management of

    stable coronary artery disease of the European Society

    of Cardiology. Eur Heart J. 2013;34(38):2949-3003.

    Referensi

  • 5/27/2018 ESC Guidelines on the Management of SCAD

    56/56

    Thank you