5

Click here to load reader

Esai dinamika pemikiran ekonomi politik internasional

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Esai dinamika pemikiran ekonomi politik internasional

Esai Dinamika Pemikiran Ekonomi Politik Internasional

Nama : Yanuar Priambodo

NPM : 0806322981

Pemikiran Ekonomi Klasik

Pemikiran ekonomi klasik dipelopori oleh pemikir seperti Jeremy Bentham, Jean-Baptiste Say,

Nassau William, dan John Stuart Mill. Dalam bukunya The Philosophy of Economic Science, Bentham

menyatakan bahwa kekayaan adalah ukuran kebahagiaan dimana nilai akan kebahagiaan itu sendiri semakin

menurun seiring kekayaan bertambah. Hal ini disebut dengan law of diminishing marginal utility, atau dalam

bahasa lain kuantitas kebahagiaan tidak akan berada dalam proporsi yang sama lagi dengan kuantitas

kekayaan. Pemikiran Bentham ini disebut juga dengan utilitarianism. Pemikiran ini mengusung ide bahwa

manusia mengejar hal-hal yang menyediakan kenyamanan, dimana manusia berusaha memaksimalkan

kenyamanan mereka. Utilitarianism juga menekankan bahwa kebahagian sebesar-besarnya harus dinikmati

oleh manusia dalam jumlah besar. Oleh karena itu, Bentham menekankan bahwa peran pemerintah sangat

vital dalam peningkatan kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat. Bentham berpendapat bahwa negara

harus senantiasa melayani rakyat, pemikiran ini kemudian berujung pada peran harmonisasi berbagai

kepentingan rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan sosial yang merata.

Sementara itu Say mengatakan bahwa keberadaan para kaum monopolis bukan saja didasarkan pada

efficiency losses, namun juga pada penggunaan sumber daya yang langka dalam kompetisinya demi proteksi

terhadap posisi monopolinya. Say kemudian berkontribusi dalam ekonomi klasik dengan mengatakan bahwa

entrepreneurship atau kewirausahaan merupakan faktor keempat dalam produksi, mengikuti tanah, tenaga

kerja, dan modal. Pada mekanisme pasar, Say berpendapat bahwa apapun tujuan akhirnya, yang paling

penting bukanlah uang, namun kualitas akan peningkatan produk. Kritik terhadap pemikiran ini adalah Say

salah dalam mengasumsikan bahwa ekonomi selalu mecari kepasdatan tenaga kerja. Ekonomi yang masih

berkembang memiliki karakteristik rendahnya output dan rendahnya pendapatan. Seiring dengan

berkembangny ekonomi, secara natural akan meningkatkan penawaran akan barang dan meningkatkan

pembayaran terhadap faktor produksi.

Namun, menurut Senior, yang menjadi concern para ekonomis seharusnya adalah analisis terhadap

produksi dan distribusi kesejahteraan, bukannya peningktan kebahagiaan. Senior memiliki empat prinsip

ekonomi yaitu prinsip akan maksimalisasi kepuasan dan pendapatan, prinsip populasi ; bahwa populasi di

dunia ini dibatasi oleh moral atau physical evil, prinsip akan akumulasi modal; bahwa kekuatan tenaga kerja

dan instrument lain yang menghasilkan kesejahteraan, dapat meningkat karena peningkatan produksi yang

lebih jauh, dan prinsip akan tingkat kepuasan yang semakin menurun. Senior juga mempopulerkan suatu

term yaitu abstinence, yang memiliki arti bahwa ekspresi dari pilihan seseorang yang abstain dari

produktifitas maupun lebih memilih produksi yang dapat menghasilkan secara instan.

Page 2: Esai dinamika pemikiran ekonomi politik internasional

Mill menyumbang sejumlah kontribusi yang signifikan dan dia mempopulerkan keseluruhan

pemikiran-pemikiran ekonomi dari para pendahulunya. Mill mendasarkan pemikirannya pada Bentham

bahwa pada dasarnya manusia termotivasi oleh self-love. Pemikiran Mill dibagi dalam lima buku:

Production, Distribution, Exchange, Influence of the Progress of Society on Production and Distribution,

dan Of the Influence of Government. Pemikiran Mill yang lain adalah the Law of International Value yang

kembali menekankan pada elastisitas barang. Barter antar negara dipengaruhi oleh pola permintaan negara

masing-masing. Dalam buku yang keempat Influence of the Progress Sofciety on Production and

Distribution, Mill meramalkan peningkatan produksi dan populasi, melanjutkan peningkatan akan

penguasaan manusia terhadap alam, peningkatan keamanan terhadap manusia dan property, dan peningkatan

peran akan perusahaan. Kemajuan dalam masyarakat, akan menurunkan penerimaan akan profit hingga ke

tingkat minimum. Dalam buku terakhirnya, Mill menekankan akan peran pemerintah yang minimum.

Individu sendiri lah yang paling baik dalam menentukan kebutuhan dan kepentingan masing-masing.

Pemerintah diharapkan dapat berperan dalam hal-hal yang lebih makro, seperti eksplorasi geografis yang

lebih jauh akan kebutuhan sumber daya alam.

Pemikiran Neoklasik – Alfred Marshall

Aliran ekonomi neoklasik adalah perkembangan dari teori ekonomi klasik. Ada beberapa pemikir

yang mewarnai pemikiran neoklasik seperti, Alfred Marshall, John Gustav Knut Wicksell, Irving Fisher, dan

Ralph George Hawtrey. Pemikiran neoklasik masih diwarnai oleh kaum marjinalis yang menekankan

pentingnya decision making dan price determination dalam marjin atau selisih. Namun, ada tiga perbedaan

yang mencolok dalam kaum marjinalis klasik dan kaum ekonom neoklasik. Pertama, pemikiran neoklasik

menekankan pada permintaan dan penawaran dalam menentukan harga suatu barang atau jasa di pasar,

dimana kaum marjinalis hanya mempertimbangkan permintaan. Kedua, beberapa pemikir neoklasik seperti

Wicksell dan Fisher semakin memperluas peran uang dalam ekonomi, sedangkan kaum marjinalis tidak.

Ketiga, ekonom neoklasik menambahkan analisis marjinal ke dalam struktur pasar ketimbang terpaku pada

sistem monopoli, persaingan sempurna, atau duopoli.

Dari sekian banyak ekonom neoklasik, bisa dibilang Alfred Marshall adalah yang paling

berpengaruh. Marshall adalah pencetus sekaligus pelopor dalam pemikiran ekonomi neoklasik. Pada tahun

1890 Marshall menerbitkan bukunya Principles of Economics, disitu beliau menumpahkan segala pemikiran

baru dan menyebutkan berbagai kritik, kualifikasi, pengecualian, keraguan, dan pertanyaan terhadap prinsip

ekonomi klasik. Marshall berusaha untuk mengabungkan pemikiran ekonomi klasik dan pemikiran

marjinalis, lalu lahirlah pemikiran ekonomi neoklasik. Berikut adalah beberapa pemikiran pokok Alfred

Marshall:

• Permintaan dan Kepuasan (marginal utility, rational consumer choice, law of demand)

Menurut Marshall, permintaan didasari oleh law of diminishing marginal utility. Disini Marshall

menjelaskan dua kualifikasi penting, pertama yaitu selera manusia mengalami perubahan dalam

Page 3: Esai dinamika pemikiran ekonomi politik internasional

jangka waktu yang berbeda. Kedua, pendapat bahwa barang konsumen bersifat indivisible, dan uang

bertindak sebagai alat pengukur kepuasan pada marjin tertentu. Kedua hal ini kemudian berimplikasi

kepada hukum permintaan.

• Rational economic behavior dan prospect theory (surplus konsumen dan elastisitas permintaan)

Teori ekonomi mengasumsikan bahwa setiap individu adalah rational utility maximizers yang

berusaha untuk mengejar kepentingan ekonomi mereka. Prospect theory kemudian mengelaborasi

lebih jauh mengenai dinamika permintaan konsumen yang semakin lama semakin bervariasi dengan

menambahkan variabel guaranteed gain dan probable gain.

• Penawaran (immediate present, short run, dan long run)

Marshall berpendapat bahwa penawaran diatur oleh biaya produksi, untuk itu Marshall membaginya

ke dalam tiga periode yang mempengaruhi harga-harga yang digunakan dalam suatu struktur pasar.

• Titik keseimbangan dan kuantitas (numerical representation dan graphical representation)

Disini Marshall menggabungkan kedua pemikiran klasik dan marjinalis, bahwa sebenarnya

permintaan dan penawaran adalah faktor yang mempengaruhi harga pasar.

• Distribusi pendapatan (wages, interests, profits, rents, dan quasi-rent)

Distribusi pendapatan dalam situasi ekonomi yang kompetitif dipengaruhi oleh harga dari faktor-

faktor produksi. Disini Marshall mencoba menjelaskan tentang adanya pengaruh dan peran uang

dalam produksi, yang berbeda dalam suatu struktur organisasi atau perusahaan.

• Naik dan turunnya biaya industri (representative firm, life cycle of business enterprises, internal

versus external economies, increasing and decreasing returns to scale, dan welfare effects of taxes

and subsidies)

Marshall menekankan pentingnya representative firm sebagai suatu kerangka analisa dalam

pemikiran neoklasik. Kerangka analisa Marshall juga dikembangkan untuk mengetahui fenomena

faktor biaya industri dalam sistem ekonomi.

Selain Marshall, ada juga Wicksell, Fisher, dan Hawtrey yang secara kolektif membuat dua

kontribusi besar dalam ekonomi. Pertama adalah eksplorasi area yang belum terjamah dan membutuhkan

analisis, yaitu moneter. Kedua, mereka membantu menggabungkan analisis moneter ke dalam teori ekonomi

umum. Wicksell memiliki misi khusus dalam hal ini, yaitu menggabungkan teori ekonomi, teori siklus

bisnis, public finance, dan price theory ke dalam satu sistem. Wicksell juga menjadi ekonom pertama yang

mengadvokasi stabilitas wholesale prices dengan mengontrol discount dan interest rates.

Page 4: Esai dinamika pemikiran ekonomi politik internasional

Adalah Irving Fisher yang mengelaborasi lebih jauh interest rates atau tingkat suku bunga dan

menjadikannya sebagai fokus dalam pemikiran neoklasik. Fisher menjelaskan dua faktor yang

mempengaruhi tingkat suku bunga, yaitu impatience rate dan investment opportunity rate. Fisher juga

menjelaskan lima faktor determinan dalam menentukan kekuatan uang atau tingkat harga. Pertama, jumlah

mata uang yang beredar dalam sirkulasi. Kedua, kecepatan sirkulasi itu sendiri. Ketiga, jumlah deposito

bank. Keempat, kecepatan alur jumlah deposito bank. Kelima, jumlah perdagangan yang terjadi.

Selanjutnya, Teori kuantitas uang menawarkan jalan untuk mewujudkan stabilitas tingkat harga dan

ekonomi dengan cara mengontrol secara ketat jumlah dari mata uang yang beredar.

Pendapat Irving Fisher kemudian dikembangkan kembali oleh Hawtrey yang menganalisis

pentingnya peranan pemerintah dan bank sentral dalam mengatur arus keuangan guna mencegah terjadinya

inflasi maupun deflasi melalui peningkatan pajak dan peningkatan tingkat suku bunga. Pada intinya Hawtrey

mendukung signifikansi peranan pemerintah dan bank sentral baik melalui kebijakan moneter maupun

kebijakan fiskal.

The Chicago School-The New Classicism

Pemikiran New-Classicism dari Chicago School bertentangan dengan pemikir sebelumnya yang

menyatakan pentingnya peran dominan dari pemerintah dalam perekonomian. Misalnya, teori sosialisme

pasar yang menyatakan bahwa negara akan menciptakan efesiensi alokasi sumber daya dan produksi barang

dan jasa daripada perusahaan swasta. Teori Pembangungan Ekonomi menyatakan bahwa pemerintah adalah

instrumen penting untuk menghentikan permasalahan kemiskinan di negara berkembang. Pemikiran

newclassicism memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut.

• Optimizing Behavior

Setiap orang akan berusaha untuk memaksimalkan keuntungan yang mereka dapatkan. Individu

berkombinasi menjadi unit-unit yang lebih besar, seperti keluarga, kelompok kepentingan, kelompok bisnis.

Mereka akan membuat pilihan rasional untuk memaksimalkan keuntungan mereka.

• Observasi harga dan pekerja secara umum adalah perkiraan yang baik untuk kompetisi jangka

panjang.

Kebutuhan perusahaan akan pekerja dengan gaji yang ‘efesien’ akan berjalan baik tanpa adanya intervensi

pemerintah. Pemerintah biasanya hanya akan merusak mekanisme pasar dengan adanya penetapan standar

minimum upah bagi pekerja/buruh.

• Penolakan terhadap Keynesianism

Pemikir Chicago school mempercayai bahwa perekonomian akan melakukan penyesuaian dan pengaturan

secara sendirinya. Jadi, peran pemerintah harus dibatasi.

Page 5: Esai dinamika pemikiran ekonomi politik internasional

• Pembatasan peran pemerintah

Peran pemerintah dianggap tidak efektif, karena pemerintah memiliki objectives yang berbeda dengan pasar

dan sering kali keberadaan pemerintah dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk keuntungannya

melalui kebijakan pemerintah

Pemikiran newclassicism dipelopori oleh pemikir seperti Friedman, Robert Lucas, dan Gary Becker.

Friedman berusaha menjelaskan bahwa konsumsi rumah tangga ditentukan oleh pendapatan tetap daripada

pendapatan terkini. Konsumen hanya akan mengubah konsumsinya berdasarkan pendapatan tetap yang dia

dapatkan. Teori mengenai keuangan dari Friedman meliputi; permintaan uang, quantitiy theory of money,

peyebab Great Depressi, ketidakefektifan kebijakan fiskal, long-run vertical Phillips curve, dan “monetary

rule”. Menurut Friedman, permintaan uang akan dipengaruhi oleh total kesejahteraan masyarakat, ekspetasi

tingkat inflasi, dan preferensi masyarakat. Permintaan uang sangatlah stabil dan natural dan inflasi

merupakan fenomena biasa dari pertumbuhan uang yang lembut. Menurut Friedman, Great Depression

diakibatkan oleh ketidakmampuan Federal Reserve System Amerika Serikat dalam menyediakan likuiditas

dalam system perbankan.

Sementara itu, Lucas menyatakan bahwa agen ekonomi membetuk rational expectations terhadap

output masa depan dari stabilitasisasi kebijakan. Lucas juga menambahkan suatu perubahan atas analisis

Friedman dimana ia menyatakan bahwa ekspektasi rasional untuk masa depan berasal dari stabilisasi

kebijakan yang diimplementasikan saat ini, bukan hanya ditentukan oleh faktor spekulatif diri seseorang.

Hal ini kemudian dielaborasi lebih lanjut oleh Becker yang mengemukakan teori Diskriminasi Ekonomi.

Diskriminasi diartikan sebagai preferensi yang dilakukan oleh diskriminator yang akan dibayar. Individu

diasumsikan memiliki kecenderungan untuk melakukan diskriminasi, dan dari preferensi itu lah mereka

akan membayar apa yang mereka inginkan.

Becker juga menyatakan pentingnya investasi dalam Human Capital. General Training akan

memberikan keuntungan margin produktivitas yang lebih bagi pekerja tidak hanya untuk masa kini, namun

juga masa depan. Berbeda dengan specific training yang hanya akan memeberikan keuntungan produktivitas

hanya untuk masa sekarang saja, saat pekerja tersebut bekerja hanya dibidang itu. Tidak dimungkinkan ada

skill saat pekerja harus mengembangkan diri. Teori ketiga dari Becker adalah mengenai alokasi waktu.

Becker berpendapat bahwa konsumsi itu memerlukan waktu, dan waktu tersebut menjadi barang langka dan

bernilai. Misalnya, untuk mendapatkan gaji, maka seseorang harus bekerja, dan saat bekerja itu maka waktu

orang tersebut menjadi begitu bernilai.