EROSI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

all about erosi process

Citation preview

  • PROSESPROSES GEOMORFOLOGIDEGRADASI - AGRADASI

    EROSIEROSI DAN

    SUNGAI

  • Bagan pengangkutan bahan

    M E N G A L I R LONGSOR RUNTUH MENGALIR PERLAHAN MENGALIR CEPAT RAYAPAN- Rayapan tanah- Rayapan talus- Rayapan batuan- Rayapan batuan Karena glacier

    BANJIR

    LUMPUR (solifluction)ALIRAN TANAH

    ALIRAN LUMPUR

    LONGSOR/RUNTUHANSALJU (debris avalanche) NENDATAN (slump)

    LONGSORAN (slide)

    JATUHAN (debris fall)

    LONGSOR BATUAN (rock slide)

    JATUHAN BATUAN (rock fall)RUNTUH (subsidence)

  • Fenomena longsor di Cililin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

  • Erosi berasal dari kata Latin erodere, artinya mengerkah atau mengampelas proses pengampelasan baik batuan segar maupun lapukan atau tanah penutup (secara geologi)proses di permukaan bumi yang berlangsung secara gradual yang diakibatkan oleh aktivitas air, angin, salju maupun media geologik lainnya (SCSA, 1976, dalam El-Swaify et al, 1982; Strahler & Strahler, 1984; Field & Engel, 2004).

  • Erosierosi geologi (geological erosion)erosi yang dipercepat (accelerated erosion)

  • Erosi Geologi ( geological / natural / normal erosion ) yaitu suatu proses erosi yang tejadi secara alamiah dimana tanah berada dalam keseimbangan alam dan dalam keadaan terlindung oleh vegetasi alam Proses erosi geologi yang berlangsung terus

    menerus menghasilkan permukaan topografi yang sekarang dan menghasilkan bahan-bahan endapan sungai (alluvium). Erosi geologi ditopang oleh kompleks proses pelapukan

    batuan yang merupakan factor paling bertanggung jawab atas terbentuknya tanah Transport tanah permukaan dalam erosi geologi adalah

    oleh tenaga air, angin, dan grafitasi

  • Erosi yang dipercepat (Accelerated erosion) :Air menjadi penyebab erosi melalui : percikan (splash),

    erosi permukaan (sheet runoff) atau erosi antar alur

    (interrill erosion), aliran permukaan yang terkonsentrasi (rill dan

    gully erosion), aliran air sungai (riverine erosion),

    gelombang / wave action

    ( foreshore erosion or beach erosion), aliran bawah tanah ( piping or tunnel erosion).

  • Sebaran daerah erosi ( berat dan sedang ) di sekitar Waduk Saguling.

  • < 50 cm: rills (alur)50 cm 300 cm: gully (parit)300 cm: ravine

  • PEMETAAN EROSI AKTUAL :- Tanda-tanda erosi di lapangan : sheet, rill, gully erosion.Kode :Indikator :0 tidak ada akar-akar terekspos; tidak ada krusting; tidak ada percikan pedestal; penutupan vegetasi lebih dari 70%(kanopi dan permukaan).

    sedikit akar terekspos; ada krusting; tidak ada pecikan pedestal; tanah dibagian lereng atas tanaman lebih tinggi; penutupan vegetasi rata-rata 30-70%.

    1 akar-akar terekspos; terbentuknya percikan pedestal; tumpukan tanah terhalang oleh tanaman, semua dengan kedalaman 1 - 10 mm, sedikit krastng, penutupan vegetasi 30 70 %.

  • 2 akar-akar terekspos dan percikan pedestal dan tumpukan tanah lebih dari 5 cm; penutupan vegetasi 30 70 %.

    3 akar-akar terekspos; percikan pedestal, tumpukan tanah dengan kedalaman 5 - 10 cm, 2 5 mm ketebalan krastng, rumput di bagian bawah lerng terlumuri oleh material hasil sapuan dari lereng bagian atas; penutupan vegetasi kurang dari 30%. 4 akar-akar terekspos; percikan pedestal, tumpukan tanah dengan kedalaman 5 - 10 cm, tersebarnya material kasar; rill dengan kedalaman lebih dari 8 cm; tanah terbuka.

    5 erosi parit (gully), erosi alur dengan kedalaman lebih dari 8 cm , tanah terbuka.

  • Dari kriteria di atas maka dapat dikelompokkan daerah-daerah yang intensitas erosinya sbb. :

    sangat ringan ( kode 0 ); daerah dengan intensitas erosi ringan( dan 1 ); daerah dengan intensitas erosi sedang ( kode 2 dan 3 ); dan daerah dengen intensitas erosi berat ( kode 4 dan 5 ).

  • Agradasipenumpukan bahan-bahan yang terjadi oleh karena gaya angkut berhenti

  • Profil ideal kipas aluvial, menunjukkan lapisan-lapisan mudflow (aquicludes) berselingan dengan lapisan-lapisan pasir (aquifers) (Strahler & Strahler, 1984)

  • SIKLUS PERKEMBANGAN SUNGAI

  • Air merupakan unsur pelaksana utama pengrusakan tenaga asal luar.Di daerah beriklim tropik lembab yang mempunyai angka curah hujan tinggi seperti Indonesia, peranan air permu-kaan ini sangat penting. A I R

  • SiklusPengrusakanPengangkutanPengendapanPembentukan

  • Lembah Permukaan lereng mula-mula dikikis atau dierosi membentuk lembah kecil (gully) Gully lambat laun berubah menjadi lembah yang makin lama makin dalam :

    Ravine , Valley ( Lembah )

  • Lembah muda berbentuk huruf V (V shape valley), dasar lembah sempit & berlereng terjal.

    Lembah dewasa (mature) & tua (old) membentuk diri menyerupai huruf U yaitu dengan dasar lembah yang makin rata.

    Bentuk lembah menyerupai huruf U juga dapat terjadi akibat pekerjaan es (glacier).

  • Air bekerja mengikis secara vertikal di bagian hulu, tepi lembah serta dasar lembah.

    Bahan-bahan yang dibawa oleh air ikut mengampelas dasar sungai atau lembah sehingga makin lama makin dalam.

    Kemampuan mengampelas ada batas-nya yaitu apabila air sudah tidak berge-rak lagi atau bila mencapai muka laut. erosion base level

  • Profil dasar sungai / lembah akan mempunyai bentuk tertentu bila sudah mencapai keseimbangan.

    Pada umumnya membentuk kurva yang cekung perlahan-lahan.

    Kadang-kadang sebuah danau / waduk menahan laju air & menghentikan aktivitas pengampelasan.

    Air waduk atau air danau itu dinamakan batas dasar sementara atau setempat (temporary or local base level).

  • 111111223223Starhler, 1957111TINGKAT PERCABANGAN SUNGAI :

  • 111111223224Horton, 1945111

  • POLA PENGALIRAN DASAR( Howard, 1967 dalam Van Zuidam, 1983)Pola pengaliran mendaun(dendritik)Terjadi karena kekerasan batuan relatif homogen dan lereng tidak terlalu curam. Hubungan antar seperti daun atau pohon dengan cabang-cabangnya.Bila sudut antara tiap-tiap cabang sama dinamakan pinnate .

  • Pola pengaliran sejajar (paralel)

    Terjadi seperti pada pola pengaliran dendritik tetapi lereng agak terjal sehingga air bergerak dengan cepat dan tidak sempat bergabung satu sama lainnya, melainkan berjajar.

  • Dapat memberi keterangan tentang daerah terlipat, antiklin, siklin & kubah.Pola pengaliran menangga (trellis) Terdapat di daerah terlipat. Kekerasan batuan berselangan (lemah-keras) mengakibatkan sungai berbelok-belok.Kadang memotong batuan keras & menyusuri batuan lemah. Sungai subsekuen bila menyusuri bagian lemah yang sejajar dengan jurus lapisan batuan, konsekuen bila memotongnya. Obsekuen: anak sungai yang sejajar dengan sungai konsekuen tetapi bertentangan arah.Resekuen: anak sungai yang sejajar & searah dengan sungai konsekuen.

  • Pola pengaliran membulat (annular)Terjadi pada batuan yang telipat dan lipatannya membentuk kubah (dome).Pola pengaliran memancar (radial) Terjadi pada daerah yang terlipat atau gunungapi.Pada daerah bergunungapi, pola ini sangat sering dijumpai dan merupakan salah satu penciri utama. Sungai-sungai mengalir dari satu pusat ke segala arah, memancar (radial) & disebut juga centrifugal .Bila sebaliknya yaitu pola sungai memancar tetapi bearah ke dalam (pusat) disebut centripetal

  • Pola pengaliran deranged / contorted

    Aliran sungai tidak menentu serta tepi sungai tidak jelas, bercampur baur dengan rawa.Terdapat di daerah berawa-rawa & dekat muka laut. Di Kalimantan Selatan, sekitar Banjarmasin, pola pengaliran semacam ini sering dijumpai.

  • Pola pengaliran multi-basinal

    Sering dijumpai pada bentuk lahan karst yang didominasi oleh batugamping.

    Dicirikan oleh aliran sungai yang tidak menerus karena beralih menjadi sungai bawah tanah akibat adanya proses pelarutan

  • Meander Bila sungai berada jauh di atas permukaan dasar erosi (erosion base level) maka tenaga erosi tegak (vertical erosion) jauh lebih besar dari pada tenaga erosi horisontal.

    Akan tetapi segera air mendekati permukaan dasar ini sehingga tenaga tersebut menjadi berimbang dan akhirnya tenaga horisontal akan menjadi lebih besar. Pengikisan mendatar / ke samping sungai berbelok-belok

  • Sungai yang berbelok-belok membentuk huruf U dinamakan sungai bermeander.

    Kadang-kadang suatu meander berbentuk sedemikian rupa sehingga membentuk danau tapal kaki kuda (oxbow lake).

    Pengendapan terjadi di belakang arus suatu meander yang terlindung, di sini tepi sungai bertambah dan bekas pertumbuhan meander itu (meander scroll) masih terlihat.

  • Bentuk lahan di sekitar sungai bermeander (Gregory & Walling, 1979; dalam Van Zuidam, 1983)