Upload
jefy-liapril
View
873
Download
91
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Kimia Fisika - Entropi Sistem
Citation preview
I. Judul Praktikum : Entropi Sistem
II. Hari / Tanggal Praktikum : Kamis / 13 Desember 2012
III. Tujuan Praktikum :
Mempelajari perubahan entropi sistem pada beberapa reaksi.
IV. Dasar Teori
Entropi dapat didefinisikan sebagai bentuk ketidakteraturan
perilaku partikel dalam sistem terhadap lingkungan. Entropi didasarkan
pada perubahan setiap keadaan yang dialami partikel dari keadaan awal
hingga keadaan akhirnya. Entropi juga merupakan suatu fungsi keadaan
dan dilambangkan S, dan perubahan entropi dilambangkan . Entropi
juga dapat didefinisikan sebagai ukuran untuk menyatakan
ketidakteraturan sistem.
Jika entropi sistem meningkat, komponen sistem menjadi semakin
tidak teratur, random dan energi sistem lebih terdistribusi pada range lebih
besar Sdisorder > Sorder. Seperti halnya energi dalam atau entalpi, entropi juga
fungsi keadaan yaitu hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir tidak
pada bagaimana proses terjadinya
DSsistem = Sfinal – Sinitial
Jika entropi meningkat maka DSsistem akan positif, sebaliknya jika entropi
turun, maka DSsistem akan negatif
Dalam susunan partikel tiap zat tersebut, zat padat memiliki
keteraturan partikel yang tinggi, kemudian selanjutnya zat cair, dan
kemudian gas. Hal ini dikarenakan pada zat padat partikel tersusun rapat
dan teratur satu sama lain karena gaya tarik antarmolekulnya sangat besar
sehingga partikel tidak dapat bergerak bebas, zat cair gaya tarik
molekulnya lebih kecil daripada zat padat sehingga molekul dapat
bergerak bebas dan tidak teratur, dan pada gas gaya tarik antarmolekulnya
kecil sekali sehingga jarak partikelnya sangat jauh satu sama lain dan
semakin tidak teratur. Ketika di dalam suatu sistem, maka susunan partikel
maka perlu diketahui bagaimana keteraturan sistem tersebut. Hal ini salah
satunya dipengaruhi wujud zat. Beberapa faktor yang mempengaruhi
perubahan entropi suatu sistem, yaitu:
Perubahan Temperatur
Entopi meningkat seiring dengan kenaikan temperatur. Kenaikan
temperatur tersebut menunjukkan kenaikan energi kinetik rata-rata
partikel.
Keadaan Fisik dan Perubahan Fasa
Bila suatu reaksi kimia terjadi perubahan dari keadaan teratur menjadi
kurang teratur dikatakan perubahan entropinya (∆S) positif. Namun,
bila pada suatu reaksi kimia terjadi perubahan dari keadaan kurang
teratur menjadi teratur dikatakan perubahan entropinya (∆S) negatif.
Pelarutan Solid atau Liquid
Entropi solid atau liquid terlarut biasanya lebih besar dari solut murni,
tetapi jenis solut dan solven dan bagaimana proses pelarutannya
mempengaruhi entropi overall.
Pelarutan Gas
Gas begitu tidak teratur dan akan menjadi lebih teratur saat dilarutkan
dalam liquid atau solid. Entropi larutan gas dalam liquid atau solid
selalu lebih kecil dibanding gas murni.Saat O2 (S(g) = 205,0J/mol K)
dilarutkan dalam air, entropi turun drastis (S(aq) = 110,9 J/mol K).
Ukuran Atom atau Kompleksitas Molekul
Perbedaan entropi zat dengan fasa sama tergantung pada ukuran atom
dan kompleksitas molekul.
A. Entropi dan Hukum Kedua Termodinamika
1. Sistem alami cenderung kearah tidak teratur, random, distribusi
partikel kurang teratur.
2. Beberapa sistem cenderung lebih tidak teratur (es meleleh) tetapi ada
juga yang lebih teratur (air membeku) secara spontan .
3. Dengan meninjau sistem dan lingkungan terlihat semua proses yang
berlangsung dalam arah spontan akan meningkatkan entropi total
alam semesta (sistem dan lingkungan). Ini yang disebut dengan
hukum kedua termodinamika.
4. Hukum ini tidak memberikan batasan perubahan entropi sistem atau
lingkungan, tetapi untuk perubahan spontan entropi total sistem dan
lingkungan harus positif
Secara matematik, perubahan entropi didefinisikan sebagai :
T
Namun, pada kenyataannya proses spontan selalu bersifat
irreversibel, dan untuk memperoleh Salam semesta = 0 yang berarti proses
tersebut reversibel sejati adalah tidak bisa tercapai/diperoleh.
Berdasarkan hukum kedua termodinamika tersebut serta hukum
konservasi energi, entropi juga dapat digunakan sebagai kriteria
kespontanan proses. Arah proses pada reaksi dapat diramalkan sebagai
berikut:
1. Jika proses akan berlangsung
2. Jika proses tidak akan berlangsung
3. Jika proses berlangsung setimbang
B. Hubungan Entropi dan Suhu
Pada mulanya, untuk perubahan entropi dirumuskan sebagai dS =
dq / T. Untuk perubahan yang kecil, maka
dS = dqreversibel/ T diintegralkan .
dS = dqreversibel/ T
Untuk perubahan dari T1 ke T2 :
Dari rumusan ini, maka terlihat bergantung pada suhu. C
(kapasitas kalor) bergantung pada proses yang terjadi apakah pada
tekanan tetap atau volume tetap. Jika pada tekanan tetap, C yang
digunakan adalah Cp, jika pada volume tetap, C yang digunakan adalah
Cv.
C. Perubahan Entropi dan perubahan Entalpi
Jika reaksi kimia berlangsung dalam sistem dengan perubahan
entalpi , kalor yang memasuki lingkungan pada tekanan tetap adalah
q = - , sehingga perubahan entropi adalah :
=
=
=
Untuk proses eksotermik, bernilai negatif karena sistem
melepaskan kalor ( , sehingga akan bernilai positif.
Sedangkan untuk proses endotermik, bernilai positif karena sistem
menyerap kalor, sehingga akan bernilai negatif ( .
D. Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Reaksi Eksotermik merupakan reaksi yang melepaskan kalor
atau menghasilkan energi. Entalpi sistem berkurang (hasil reaksi
memiliki entalpi yang lebih rendah dari zat semula).
Reaksi Endotermik adalah reaksi yang menyerap kalor atau
memerlukan energi. Entalpi sistem bertambah (hasil reaksi memiliki
entalpi yang lebih tinggi dari zat semula).
V. Alat dan Bahan
A. Alat
No. Alat Ukuran Jumlah
1. Tabung reaksi - 4
2. Termometer 0-100 ( 1
3. Spatula - 1
4.Tempat Rol
Film Plastik- 1
5. Gelas Ukur 10 mL 1
6. Pipet Tetes - secukupnya
B. Bahan
1. NaOH padat
2. KNO3 padat
3. Larutan HCl 0,1 M
4. NH4Cl
5. Aquades
6. Logam Mg
7. Ba(OH)2
VI. Alur Kerja
10 mL aquades
t1
Dimasukkan ke
tabung reaksi II
Diukur suhunya (t1)
+ ½ sendok spatula
KNO3 padat
Digoyang hingga KNO3
larut
Dikur suhunya ( t2)
t2
10 mL aquades
t1
Dimasukkan ke
tabung reaksi I
Diukur suhunya (t1)
+ ½ sendok spatula
NaOH padat
Digoyang hingga
NaOH larut
Dikur suhunya ( t2)
t2
5 mL HCl 0,1 M
t1
Dimasukkan ke
dalam tempat rol film
Diukur suhunya (t1)
Ditutup dan dikocok
sampai tercampur sempurna
Dibuka, dicium bau gas
Dikur suhunya ( t2)
t2
1 sendok spatula Ba(OH)2
½ sendok spatula NH4Cl
t1
Dimasukkan ke
tabung reaksi III
Diukur suhunya (t1)
+ beberapa logam Mg
Diukur suhunya ( t2)
t2