Upload
chaim-day
View
70
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sintesis Serta Studi Kinerja Solvent Impregnated Resin (SIR) dengan Ligan Pengkelat H 2 SbBP pada Ekstraksi Ce (III) Menuju Pemisahan Logam Tanah Jarang Monasit Bangka. Ellsie Viendra P 105 06 076 Pembimbing : Prof. Dr. Buchari. Agenda Seminar. Latar Belakang Penelitian - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Sintesis Serta Studi Kinerja Solvent Impregnated Resin (SIR) dengan Ligan Pengkelat H2SbBP pada Ekstraksi Ce(III) Menuju Pemisahan Logam Tanah Jarang Monasit Bangka
Ellsie Viendra P105 06 076
Pembimbing :Prof. Dr. Buchari
Agenda Seminar Latar Belakang Penelitian Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Metodologi Penelitian Hasil dan Pembahasan Kesimpulan Daftar Pustaka
• Indonesia sebagai negeri yang kaya akan sumber daya alam, salah satunya : mineral monasit.
LATAR BELAKANG PENELITIAN
MONASIT
± 70%LTJ
± 30%Non-LTJ
• Kandungan Monasit Bangka(Jolyon and Ralphy, 2006)
Unsur LTJ Komposisi
La 23,9%
Ce 46,1%
Pr 5,05%
Nd 17,4%
Sm 2,53%
Eu 0,05%
Gd 2,7%
Tb 0,04%
Dy 0,69%
Y 2,41%
Pemanfaatan LTJ
Logam Tanah Jarang
Super-konduktor
reaktor nuklir
baterai hibrida
magnet permanen
optik kualitas tinggi
Industri keramik
LCD
Nilai Jual Pasir
Monasit Rendah
Nilai Kandun
gan LTJ
Tinggi
• Harga Jual Pasir mineral Monasit = Rp.800.000,-/ton (Anonimous, 2003)
• Daftar harga oksida LTJ komersial (Acros Organic, 2006/2007)
Metoda Pemisahan yang Pernah Dilakukan
• Ekstraksi Pelarut
Kerugian Keuntungan
Metoda Pemisahan yang Pernah Dilakukan
• Resin Penukar Ion
Kerugian Keuntungan
Solvent Impregnated Resin (SIR)
Ekstraksi Pelarut
· Kapasitas tinggi
· Selektivitas tinggi
· Laju transfer massa cepat
Resin Penukar
Ion
• Tidak ada pelarut yang hilang
• Tahapan lebih sederhana
• Mudah untuk pemisahan fasa cair/padat
SIR
• Prnsip pemisahan dengan menggunakan SIR :
Ekstraktan sebagai ligan pengkelat logam diamobilisasikan ke dalam resin polimer berpori makro yang tidak memiliki gugus fungsional pengekstraksi.
Tujuan Penelitian• Melakukan sintesis dan karakterisasi senyawa H2SbBP.
• Pembuatan SIR dengan H2SbBP sebagai ligan pengkelat dan Amberlyte XAD-16 sebagai resin amobilator .
• Menentukan profil optimasi pemisahan dengan menggunakan metoda Solvent Impregnated Resin.
Ruang Lingkup Penelitian• Penelitian tugas akhir difokuskan pada :
– Sintesis ligan pengkelat H2SbBP
– Karakterisasi H2SbBP
– Penentuan profil impregnasi maksimum resin XAD-16 terhadap ligan H2SbBP dalam pembuatan SIR.
– Karakterisasi SIR– Optimasi serta penentuan profil penyerapan SIR terhadap Ce(III)
menggunakan metoda batch dan colomn.– Penentuan kapasitas maksimum SIR dalam mengikat Ce(III).
• Senyawa Asil Pirazolon
• Memiliki sifat basa Lewis keras• Cocok sebagai pengkelat LTJ (bersifat asam Lewis keras)• senyawa heterosiklik β-diketon yang dapat membentuk ikatan koordinasi dengan ion
logam• Mampu membentuk kompleks yang spesifik tergantung kepada panjang rantai
polimetilennya (Reddy, et al., 2000).
Tinjauan Pustaka
4-sebakoilbis(1-fenil-3-metil-5-pirazolon)n=8
4-asil-5-pirazolon
H2SbBP
Tinjauan Pustaka
Proses pemisahan LTJ dengan metoda SIR (SIR Technology-Twente University)
Metodologi PenelitianPenentuan Profil Penyerapan Impregnated Resin
Terhadap Ce
Ligan H2SbBPFT-IR
Larutan Ligan
Dicampurkan resin XAD-16
H2SbBPImpregnated resinFT-IR
Standar Ce
Dilarutkan dengan kloroform
Dilarutkandengan asam
Larutan Standar Ce
Optimasi kondisi dengan metoda batch & kolom
Ion Ca terikat dalam SIR
Penentuan Profil Penyerapan SIR dengan SpektrofotometerUV-Vis
Kurva A terhadap λ
• MPP• + 40 mL pelarut 1,4-dioksan• dipanaskan T ± (40-50)0C.• Setelah ± 20 menit, + Ca(OH)2
• Dipanaskan ± 10 menit.• + Sebakoil klorida tetes demi tetes, • + 40 mL 1,4-dioksan.• Suhu dinaikan perlahan (100-125)0C, • pemanasan dilanjutkan total proses
reaksi selama ± 6 jam.
Metodologi Penelitian
Sintesis Ligan
• Hasil sintesis dibiarkan mendingin hingga mencapai suhu ruang.
• ditambahkan 250 mL HCl 2M ke dalam labu leher tiga,
• dikocok dengan kuat secara kontinyu selama ± 10 menit, sambil sesekali tutup labu
dibuka untuk mengeluarkan gas yang terbentuk.
• Kristal yang terbentuk disaring dengan buchner, dicuci dengan aqua dm hingga pH
netral.
• kristal dikeringkan dengan menggunakan oven vacum pada suhu 300C.
Metodologi Penelitian
Sintesis Ligan
Metodologi Penelitian
Pemurnian ResinResin Amberlite
XAD-16
- Dicuci dengan NaOH 2M -Dicuci dengang HNO3 2M- dicuci dengan aseton- Dikeringkan
Butiran Resin Bersih
- diayak dengan ayakan 30 mesh
Resin Bersih 30 mesh
Metodologi Penelitian
Penentuan Pengaruh Pelarut terhadap Resin (Swelling)
- Direndam selama 2 jam- Disaring- Ditimbang dalam rentang waktu tertentu hingga berat konstan
Botol Vial 2+ aseton teknis
Sejumlah Resin yang telah dimurnikan
Metodologi Penelitian
Pembuatan SIR dan Penentuan Kapasitas Maksimum Penyerapan Ligan oleh Resin
SIR dibuat dengan rangkaian perbandingan berat resin dan ligan, dengan cara
melarutkan sejumlah berat ligan dengan 2 mL kloroform p.a ke dalam botol vial 10
mL. Masing-masing larutan diaduk dengan sejumlah resin menggunakan alat Shaker
dengan kecepatan 150 rpm selama 2 jam. SIR dipisahkan, sisa ligan diukur dengan
Spektrofotometer Uv pada panjang gelombang 267,5 nm.
• Dalam labu takar 10 mL, sejumlah volume tertentu larutan standar 50 ppm ditambah:• - 3 tetes indikator fenol merah 0,1% • - tetes demi tetes NaOH 0,2 M ungu. • - tetes demi tetes HCl 0,03 M kuning, • - 1 mL buffer asetat sehingga pH terjaga pada pH 4,6• - 1 mL alizarinnotS • diencerkan hingga 10 mL dengan aqua dm. • Larutan didiamkan selama 1 jam agar reaksi pengompleksan berjalan sempurna.
Penentuan Kapasitas Penyerapan Ce3+ oleh SIR hasil sintesis
Hasil dan Pembahasan
Sintesis Ligan
-H2O
-Cl
2N
N
CH3
H
O
HOH
1
3
1
2
3
N
N
CH3
H
O
Cl
O
Cl
O
(CH2)n
N
N
H3C
H
O1
3
2
1
2
1
2N
N
CH3
H
O
Cl
O
Cl
O
(CH2)nN
N
H3C
H
O
N
N
CH3
O O O
(CH2)nN
N
H3C
O
HH
N
N
CH3
O O O
(CH2)nN
N
H3C
O
1
N
N
CH3
H
O O O
(CH2)nN
N
H3C
H
O
2
3
1
2
3
OHOH
-H2O
+H+
Sintesis Ligan H2SbBP
2C10H10N2O + Ca(OH)2 + C10H16O2Cl2 C30H34O4N4 + H2O + Ca2+ +2Cl-
(1-fenil-3-
metil-5-
pirazolon)
Sebakoil klorida 4-
sebakoilbis(1-
fenil-3-metil-
5-pirazolon)
12,3193 g 10,0784 g 6 mL (ρ=1,119g/mL)
0,0707 mol 0,1360 mol 0,0229 mol - - - -
0,0229 mol
= 14,4484 g
= 97,2038%
TL = 129-1300C
• H2SbBP Hasil Sintesis
• H2SbBP setelah dioven Vacum
• Hasil Karakterisasi FT-IR :
50075010001250150017502000250030003500400045001/cm
20
30
40
50
60
70
80
90
100
%T3
06
6.8
2
29
24
.09 2
85
4.6
5
17
03
.14
16
22
.13
15
91
.27
15
56
.55
14
94
.83
14
63
.97
14
33
.11
14
02
.25 1
36
1.7
4
13
05
.81
12
49
.87
11
86
.22
10
72
.42
10
28
.06
98
1.7
7 90
8.4
7 82
9.3
9
75
0.3
1
68
6.6
66
40
.37 60
5.6
5
50
1.4
9
h2sbbp
-C-H benzen
-CH2-
CO2
C=O-C=O-C=C fenilCincin pirazolon-C=C=C-
Vibrasi cincin kelat
Identifikasi H2AdBP H2SbBP
v(O-H) - 3350 bv(C-H) aromatik - 3072 s
vas(C=O) karbonil 1631 s 1626 s
v(C=C) fenil 1594 s 1592 sCincin pirazolon 1562 s 1552 s
vas (C=C=C) 1498 s 1498 s
v(C=O) 1363 s 1364 sVibrasi cincin kelat 632 m
508 m640 m508 m
• Spektrum H2SbBP
• SpektrumMPP
50075010001250150017502000250030003500400045001/cm
20
30
40
50
60
70
80
90
100
%T
30
66
.82
29
24
.09 28
54
.65
17
03
.14
16
22
.13
15
91
.27
15
56
.55
14
94
.83
14
63
.97
14
33
.11
14
02
.25 13
61
.74
13
05
.81
12
49
.87
11
86
.22
10
72
.42
10
28
.06
98
1.7
7
90
8.4
7
82
9.3
9
75
0.3
1
68
6.6
6
64
0.3
7
60
5.6
5
50
1.4
9
h2sbbp
-C-H benzen
-CH2-
CO2
C=O
-C=O-C=C fenilCincin pirazolon-C=C=C-
Vibrasi cincin kelat
50075010001250150017502000250030003500400045001/cm
0
15
30
45
60
75
90
%T
31
26
.61
30
24
.38
29
22
.16
26
13
.55
18
11
.16
16
02
.85
15
23
.76
14
56
.26
13
92
.61
13
46
.31
13
05
.81
12
40
.23
11
95
.87
11
53
.43
10
74
.35
10
24
.20
91
6.1
9
85
0.6
1
80
2.3
9
75
6.1
0
68
8.5
9
61
3.3
6
57
4.7
9
49
7.6
3
42
4.3
4
mpp
-C-H benzen
-CH2-
C=O
-C=O-C=C fenilCincin pirazolon-C=C=C-
Penentuan Pelarut terabsorpsi dalam Resin
•Uji Swelling Resin Amberlyte XAD-16 dengan kloroform•w0 Resin = 0,0515 g•direndam dalam 1,5 mL kloroform(pa) selama 2 jam.
Hasil : w esin setelah direndam = 0,0572 gw kloroform dalam resin = 0,0572-0,0515 = 0,0057 g
0 20 40 60 80 100 1200
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3Swelling Resin Amberlyte XAD-16
t (menit)
w X
AD
-16
+ k
loro
form
Penentuan Kapasitas Penyerapan H2SbBP oleh Amberlite XAD-16
• Banyaknya ligan yang tidak terimpregnasi ke dalam resin Amberlite XAD-16 ditentukan Spektrofotometer UV-Vis-NIR 3101 PC
••
200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
Penentuan Panjang Gelombang Maksimum H2SbBP
panjang gelombang (nm)
Ab
sorb
ansi
267,5 nm
Penentuan Kapasitas Penyerapan H2SbBP oleh Amberlite XAD-16
Kurva Standar H2SbBP
No.
[H2SbBP]
(mg/mL) Absorbansi
1 0,0000 0,167
2 0,0004 0,319
3 0,0006 0,463
4 0,0008 0,529
5 0,0010 0,562
6 0,0012 0,641
0.0000 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.0010 0.0012 0.00140.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
f(x) = 388.493279397345 x + 0.185998178431249R² = 0.967555482719255
Kurva Absorbansi H2SbBP Standar
[H2SbBP] (mg/mL)
Ab
so
rba
ns
i
Penentuan Kapasitas Penyerapan H2SbBP oleh Amberlite XAD-16
No.
w Resin
(g)
w Ligan
(g)
Klorofor
m
Ratio
L/R
Abs
Ligan
tersisa
H2SbBP
terukur
(mg/mL)
H2SbBP
dalam
Resin (mg)
1 0,0506 0,0053 2 mL 0,1047 0,0860 0,0003 4,9567
2 0,0507 0,0115 2 mL 0,2268 0,2590 0,0002 6,1894
3 0,0506 0,049 2 mL 0,9684 0,6010 0,0011 8,3754
4 0,0510 0,0758 2 mL 1,4863 0,9160 0,0019 12,6540
5 0,0502 0,1078 2 mL 2,1474 0,6140 0,0011 9,3107
6 0,0509 0,1295 2 mL 2,5442 1,2360 0,0027 9,3455
Penentuan Kapasitas Penyerapan H2SbBP oleh Amberlite XAD-16
0.10470.2268
0.96841.4863
2.14742.5442
0.0000
2.0000
4.0000
6.0000
8.0000
10.0000
12.0000
14.0000
Kapasitas XAD-16 terhadap H2SbBP
Ratio L/R
Lig
an T
erse
rap
(mg
)
Penyerapan maksimum :
12,654 mg H2SbBP / 0,0510 g XAD-16
= 248,1175 mg H2SbBP / g XAD-16
= 2,4812.10-1 g H2SbBP / g XAD-16
Karakterisasi SIR
50075010001250150017502000250030003500400045001/cm
%T
37
65
.05
37
11
.04
35
27
.80
35
06
.59
34
85
.37
34
68
.01
34
50
.65
34
29
.43
30
18
.60
29
26
.01
28
56
.58
23
62
.80
23
37
.72
18
09
.23
17
20
.50
16
58
.78
16
02
.85
14
87
.12
14
44
.68
13
82
.96
12
03
.58
11
70
.79
10
76
.28
98
9.4
8
90
4.6
1 83
3.2
57
94
.67
75
6.1
07
09
.80
58
0.5
7
50
7.2
8
35
29
.73
34
69
.94
29
26
.01
16
60
.71
16
02
.85
15
12
.19
14
87
.12
14
46
.61
13
79
.10 11
72
.72
10
20
.34
99
1.4
1
90
4.6
1 83
5.1
87
96
.60
71
1.7
3
64
8.0
8
57
8.6
45
30
.42 45
7.1
3
Multipoint BaselinecorrectionSmooth
sir
Penentuan Profil Pengikatan Ce3+ oleh SIR
Kurva Standard Kompleks Ce(III)-Alizarinnot.S
N
o.
[Ce(II
I)]
(ppm
)
A1 (532
nm)
A2 (532
nm)
A
rata-
rata
1 1 0,061 0,059 0,0600
2 2 0,065 0,063 0,0640
3 4 0,132 0,118 0,1250
4 8 0,256 0,27 0,2630
5 12 0,402 0,431 0,4165
0 2 4 6 8 10 12 140
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
f(x) = 0.0333665865384615 x + 0.00552043269230776R² = 0.990262763972374
Kurva Standar Kompleks Ce-Alizarinnot.S
[Ce(III)] (ppm)
Ab
so
rba
ns
i
• Kurva Variasi [Ce]
Penentuan Profil Pengikatan Ce3+ oleh SIR
No. W SIRppm Ce Absorbansi
[Ce](aq) (ppm)
Ce(aq) (mg)
Ce(SIR) (mg)
Ce-SIR (mg/g) D Log D
3 0,2001 4 0,027 0,6667 0,0222 0,0098 0,1599 0,8333-
0,0792
4 0,1997 8 0,0285 0,7121 0,0237 0,0403 0,3205 0,9110-
0,0405
5 0,2011 12 0,0368 0,9636 0,0321 0,0639 0,4774 0,9197-
0,0364
6 0,202 16 0,0364 0,9515 0,0317 0,0963 0,6337 0,9405-
0,0266
Penentuan Profil Pengikatan Ce3+ oleh SIR
• Kurva Variasi [Ce]
2 4 6 8 10 12 14 16 180.0000
0.0200
0.0400
0.0600
0.0800
0.1000
0.1200
Pengikatan Ce-SIR dengan Variasi [Ce]
Ce terserap (mg)
[Ce] (ppm)
Ce
dal
am S
IR (
mg
)
2 4 6 8 10 12 14 16 180.600000000000001
0.700000000000001
0.800000000000001
0.900000000000001
1
Pengikatan Ce-SIR Variasi [Ce]
[Ce] (ppm)
D
Penentuan Kondisi Optimum Pengikatan Ce3+ oleh SIR
• Optimasi pH dengan metode batch
• pH optimum : 2,52
4.0043.5
3.0062.52
21.76
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
Optimasi pH
pH
Ce
(SIR
) (m
g)
Penentuan Kapasitas SIR terhadap Ce(III)
• Menggunakan metoda kolom dengan laju alir 1,5 mL/menit
Elusi
Ke-
Elusi 25
ppm Ce
(mL)
Total mL
elusi Ce Abs 1 Abs2
Abs
Rata-
rata
Ce (aq)
(mg)
Ce(SIR)
(mg)
1 2,5 2,5 0,0106 0,0096 0,0101 0,0038 0,0587
2 2,5 5 0,0126 0,0126 0,0126 0,0051 0,1162
3 2,5 7,5 0,018 0,019 0,0185 0,0189 0,1597
4 2,5 10 0,015 0,014 0,0145 0,0169 0,2053
5 3 13 0,169 0,166 0,1675 0,0739 0,2064
6 3 16 0,181 0,178 0,1795 0,0793 0,2021
7 3 19 0,169 0,166 0,1675 0,0739 0,2033
Penentuan Kapasitas SIR terhadap Ce(III)• Menggunakan metoda kolom dengan laju alir 1,5 mL/menit
» kapasitas pengikatan Ce oleh SIR d dengan ligan pengkelat H2SbBP
» = 0,2033 mg Ce / 0,4994 g SIR» = 0,4071 mg Ce/ g SIR
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 200.00000.01000.02000.03000.04000.05000.06000.07000.08000.0900
Ce(aq)
elusi Ce (mL)
Ce
(aq
) (m
g)
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 200
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
Pengikatan Ce oleh SIR
elusi ke-1 (2,5mL)
elusi ke-2 (2,5mL)
elusi ke-3 (2,5mL)
elusi ke-4 (2,5mL)
elusi ke-5 (3mL)
elusi ke-6 (3mL)
elusi ke-7 (3mL)
Elusi pada mL ke-
ce (
SIR
) (m
g)
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 200.0000
0.0500
0.1000
0.1500
0.2000
0.2500
Pengikatan Ce oleh SIR
Penyerapan Ce olh 0,4994 g SIR
Elusi Pada mL ke-
mg
Ce
(SIR
)
Kesimpulan• Ligan H 2SbBP telah berhasil disintesis dengan memberikan warna
coklat muda, rendemen hasil pemurnian sebesar 97,2 %, titik leleh 129-1300C, larut baik dalam kloroform, serta hasil karakterisasi dengan FT-IR menunjukan karakeristik senyawa pirazolon dan cincin pengkelat.
• Kapasitas penyerapan ligan hasil sintesis oleh XAD-16 sebesar 248,12 mg/g resin.
• Dibandingkan metoda batch, pengikatan ion Ce3+ menggunakan metoda kolom memberikan kinerja yang lebih baik, dengan kondisi laju alir 1,5 mL/menit.
• pH optimum 2,52. • Kapasitas penyerapan ion Ce3+ oleh SIR-H2SbBP hasil sintesis pada
kondisi optimum ialah sebesar 0,4071 mg/g SIR.
Daftar Pustaka•E. Metwally., (2005), Extraction and Separation of Uranium (VI) and Thorium (IV) Using Tri-n-dodecylamine Impregnated Resins.• Journal of Nuclear and Radiochemical Sciences, Vol. 6, No.2, pp. 119-126, 2005 •Mari, E.V., Carlos, A.S., Alcidio.A., (2004), Sequential separation of the yttrium-heavy rare earths by fractional precipitation, J•ournal of Alloys and Compounds, 374, 405-407.•Aminudin. S., (2002), Disertasi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.•Amri. M., (2004), Skripsi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.•Puspitawati. Ferra., (2007), Skripsi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.•Guan, Y. and X. Y. Wu, (1990), The theory and application of solvent impregnated resins, Ion Exch. Adsorp., 6, 60-67•Heyes, S. (1998). Lanthanides & Actinides. http://www.chem.ox.ac.uk/icl/heyes/LanthAct/ lanthact.htm. •Khaldun, Ibnu., (2009), Disertasi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.•Rohiman, Asep., (2008), Skripsi, Institu Teknologi Bandung, Bandung. •Uzoukwu, B.A., Gloe, K., Suddeck, H., (1998). Metal(II) Complexes of 4-Acylbis(Pyrazolone-5): Synthesis and Spectroscopic Studies. J. SYNTH. REACT. INORG. MET.-ORG. CHEM., 28(2), 207-221(1998).•Delvy., (2009), Skripsi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.•Jalaludin, Mohamad., (2009), Skripsi, Institut Teknologi Bandung.•Flett, 1977; Tavlaride et al., 1987; Warshawsky, 1981•http://id.wikipedia.org/logam_tanah_jarang diakses tanggal 11 Agustus 2009http://chem-is-try.org/tabel_periodik/gadolinium diakses tanggal 21 Januari 201