29
EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) DARI KERANG MUTIARA (Pinctada fucata) YANG BERASAL DARI LOKASI GEOGRAFIS YANG BERBEDA YUYUN QONITA DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

  • Upload
    volien

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I

(COI) DARI KERANG MUTIARA (Pinctada fucata) YANG

BERASAL DARI LOKASI GEOGRAFIS YANG BERBEDA

YUYUN QONITA

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata
Page 3: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Eksplorasi Gen

Cytochrome Oxidase Subunit I (COI) dari Kerang Mutiara (Pinctada fucata) yang

Berasal dari Lokasi Geografis yang Berbeda adalah benar karya saya dengan

arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada

perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari

karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan

dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juli 2014

Yuyun Qonita

NIM C24100019

Page 4: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

ABSTRAK

YUYUN QONITA. Eksplorasi Gen Cytochrome Oxidase Subunit I (COI) dari

Kerang Mutiara (Pinctada fucata) yang Berasal dari Lokasi Geografis yang

Berbeda. Dibimbing oleh YUSLI WARDIATNO dan NURLISA A BUTET.

Pinctada fucata merupakan salah satu spesies kerang penghasil mutiara di

dunia. Kerang ini dapat ditemukan di Teluk Persia (Uni Emirat Arab) dan Selat

Semau, Nusa Tenggara Timur (Indonesia). Meskipun potensi pengembangan P.

fucata di Indonesia relatif tinggi, eksplorasi terhadap kerang mutiara jenis ini

belum banyak dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi

urutan basa nukleotida gen Cytochrome Oxidase Subunit I (COI) dari kerang

mutiara Pinctada fucata yang berasal dari Teluk Persia (Uni Emirat Arab) dan

Selat Semau, Nusa Tenggara Timur (Indonesia). Hasil analisis urutan basa

nukleotida gen COI P. fucata yang berasal dari kedua wilayah menunjukkan

bahwa terdapat 33 situs mutasi yang terdiri dari 16 situs mutasi insersi dan 17

situs mutasi delesi. Perbedaan urutan basa nukleotida gen COI P. fucata yang

berasal dari kedua wilayah ini dapat menjadi identitas molekuler yang dapat

memberikan perlindungan terhadap sumber daya kerang mutiara (P. fucata) dan

produk mutiara yang dihasilkannya. Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan

berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal.

Kata kunci: gen COI, Nusa Tenggara Timur, Pinctada fucata, Teluk Persia

ABSTRACT

YUYUN QONITA. Exploration of Cytochrome Oxidase Subunit I (COI) Gene

from Pearl Oyster (Pinctada fucata) Originating from Different Geographic

Locations. Supervised by YUSLI WARDIATNO and NURLISA A BUTET.

Pinctada fucata is one of the marine bivalves producing pearl which has

been utilized and cultured in some countries. These oysters can be found in the

Persian Gulf (United of Emirates Arab) and Semau Strait, East Nusa Tenggara

(Indonesia). Despite the high potential for the development of P. fucata fishery

and culture in Indonesia, the exploration of these oysters has not been conducted.

The aim of this research is to explore Cytochrome Oxidase Subunit I (COI) gene

sequences of pearl oyster (Pinctada fucata) originating from Persian Gulf (United

of Emirates Arab) and Semau Strait, East Nusa Tenggara (Indonesia). The results

of the analysis of P. fucata COI gene sequences from both regions shows that

there are 33 mutation sites consisting of 16 insertion mutation sites and 17

deletion mutation sites. The difference of P. fucata COI gene sequences from both

regions may be a molecular identity that can provide protection of the species and

its pearl production. Species authentication of P. fucata may be determined using

COI gene sequence in order to prevent illegal trading.

Keywords: COI gene, East Nusa Tenggara, Pinctada fucata, Persian Gulf

Page 5: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan

pada

Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan

EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I

(COI) DARI KERANG MUTIARA (Pinctada fucata) YANG

BERASAL DARI LOKASI GEOGRAFIS YANG BERBEDA

YUYUN QONITA

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata
Page 7: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

Judul Skripsi : Eksplorasi Gen Cytochrome Oxidase Subunit I (COI) dari Kerang

Mutiara (Pinctada fucata) yang Berasal dari Lokasi Geografis

yang Berbeda

Nama : Yuyun Qonita

NIM : C24100019

Program studi : Manajemen Sumber Daya Perairan

Disetujui oleh

Dr Ir Yusli Wardiatno, MSc

Pembimbing I

Dr Ir Nurlisa A. Butet, MSc

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Mohammad Mukhlis Kamal, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

PRAKATA

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya, sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian ini adalah Eksplorasi Gen Cytochrome Oxidase Subunit I

(COI) dari Kerang Mutiara (Pinctada fucata) yang Berasal dari Lokasi Geografis

yang Berbeda.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Institut Pertanian Bogor yang telah memberikan kesempatan untuk studi.

2. Program kerja sama penelitian Institut Pertanian Bogor dan Ehime

University, Jepang yang telah mendanai penelitian ini.

3. PT Timor Otsuki Mutiara, Kupang, NTT yang telah membantu kelancaran

penelitian ini.

4. Dr Ir Yusli Wardiatno, MSc selaku ketua komisi pembimbing dan Dr Ir

Nurlisa A. Butet, MSc selaku anggota komisi pembimbing yang telah

memberi arahan dan masukan dalam penulisan karya ilmiah ini.

5. Dr Ir Mohammad Mukhlis Kamal, MSc selaku penguji tamu dan Ali

Mashar SPi, MSi selaku komisi pendidikan Departemen Manajemen

Sumber Daya Perairan atas saran dan masukan dalam penulisan karya

ilmiah ini.

6. Dr Ir Ario Damar, MSc selaku dosen pembimbing akademik.

7. Ayah, ibu, dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa.

8. Tim penelitian Institut Pertanian Bogor di Kupang

9. Tim Laboratorium Biologi Molekuler Departemen Manajemen Sumber

Daya Perairan yang telah memberikan semangat.

10. Teman-teman terbaik mahasiswa Manajemen Sumber Daya Perairan

angkatan 47.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2014

Yuyun Qonita

Page 9: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

DAFTAR ISTILAH vii

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 2

METODE Waktu dan Tempat 3 Bahan 3

Analisis Data 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil 5 Pembahasan 8

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 10 Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 11 LAMPIRAN 13 RIWAYAT HIDUP 17

Page 10: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

DAFTAR GAMBAR

1 Pinctada fucata dari Teluk Persia (kiri), P. fucata dari Selat Semau,

NTT (kanan) 3 2 Hasil ekstraksi DNA total Pinctada fucata dari Teluk Persia (kiri), dan

P. fucata dari Selat Semau, NTT (kanan) pada gel agarosa 1.2% 5 3 Visualisasi produk PCR pada gel agarosa 1%, kolom kiri sampai

kanan: marker 1 kb, Pf UE, Pf ID 6 4 Konstruksi filogeni berdasarkan gen COI pada famili Pteriidae

(Pinctada fucata), Arcidae (Anadara antiquata, Anadara transversa,

Arca ventricosa, Arca navicularis), dan Pectinidae (Perna viridis,

Perna indica, Perna perna) 8

DAFTAR LAMPIRAN

1 Peta lokasi pengambilan contoh Pinctada fucata 13 2 Situs mutasi basa nukleotida gen COI Pinctada fucata yang berasal

dari Teluk Persia (Uni Emirat Arab) dan P. fucata yang berasal dari

Selat Semau (Indonesia) 14

3 Situs nukleotida spesifik gen COI Pinctada fucata yang berasal dari

Teluk Persia (Uni Emirat Arab) dan P. fucata yang berasal dari Selat

Semau (Indonesia) 15

Page 11: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

DAFTAR ISTILAH

DNA barcoding : sistem yang dirancang untuk melakukan identifikasi

secara cepat dan akurat berdasarkan urutan basa

nukleotida dari gen penanda pendek yang telah

terstandarisasi.

BLASTn : (Basic Local Alignment Search Tool-nucleotide)

pilihan menu dari situs NCBI (National Center for

Biotechnology Information) yang digunakan untuk

memastikan kebenaran suatu spesies dan

mengetahui kedekatan suatu spesies dengan spesies

lain.

Complex life history : satu spesies yang memiliki beberapa stadia hidup

dengan morfologi yang berbeda.

Complex species : satu spesies yang diklasifikasikan ke dalam

beberapa nama spesies akibat keragaman morfologi.

Conserve : urutan basa nukleotida yang dipertahankan dalam

jangka waktu yang sangat panjang pada suatu

spesies;

basa nukleotida yang bersifat tetap dari setiap

spesies dalam satu situs hasil pensejajaran.

Cryptic species : dua atau lebih spesies berbeda yang diklasifikasikan

ke dalam satu spesies yang sama akibat karakteristik

morfologi yang samar/mirip.

GenBank : situs NCBI yang memuat informasi dasar mengenai

bioteknologi (termasuk informasi dasar DNA).

Phenotypic plasticity : satu spesies dengan beberapa bentuk tubuh yang

berbeda akibat adaptasi terhadap lingkungan.

Sexual dimorphisme : satu spesies dengan morfologi yang berbeda antara

jantan dan betina.

Singleton : satu basa nukleotida yang berbeda dari spesies lain

dalam satu situs hasil pensejajaran.

Variable : basa nukleotida yang berbeda dari setiap spesies

dalam satu situs dari hasil pensejajaran yang

merupakan ciri khusus spesies.

Page 12: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata
Page 13: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kerang mutiara merupakan salah satu komoditas laut yang memiliki nilai

ekonomis tinggi. Kerang penghasil mutiara dari genus Pinctada yang dikenal di

dunia adalah P. maxima, P. margaritifera, dan P. fucata. Saat ini, spesies yang

paling banyak dikembangkan di Indonesia adalah P. maxima, yang mampu

menghasilkan mutiara dengan ukuran terbesar. Meskipun demikian, spesies

lainnya tetap memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Kerang mutiara

P. fucata atau yang populer disebut sebagai Akoya pearl oyster, sebagai penghasil

mutiara akoya, tersebar di perairan Indonesia, termasuk di Selat Semau, Nusa

Tenggara Timur. Selain terdapat di perairan Indonesia, kerang mutiara P. fucata

juga tersebar di wilayah pesisir Uni Emirat Arab, khususnya di Teluk Persia. Di

Teluk Persia, P. fucata telah banyak dikembangkan sebagai kerang penghasil

mutiara.

Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan mutiara akoya,

namun kajian terhadap sumber daya P. fucata di Indonesia belum banyak

dilakukan hingga saat ini. Pemanfaatan sumber daya P. fucata sebagai penghasil

mutiara juga belum banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena

itu, upaya eksplorasi dan pengembangan kerang mutiara akoya (P. fucata) perlu

dilakukan.

Tahap identifikasi merupakan tahap awal yang sangat penting dalam

penentuan strategi pengembangan dan pengelolaan P. fucata di Indonesia. Teknik

identifikasi berdasarkan karakteristik morfologi rentan terhadap kesalahan

identifikasi akibat adanya fenomena cryptic species dan complex species. Cryptic

species adalah dua atau lebih spesies yang sulit dibedakan secara morfologi dan

sering ditemukan pada organisme yang hidup di laut (Knowlton 2000; Bickford et

al. 2006). Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik identifikasi yang lebih akurat,

yaitu teknik identifikasi berdasarkan marka molekuler.

Menurut Vrijenhoek (2009), teknik identifikasi secara molekuler mampu

menyelesaikan permasalahan identifikasi terhadap cryptic species dan kesamaan

taksonomi akibat adanya phenotypic plasticity, sexual dimorphisme, dan complex

life history. Salah satu teknik identifikasi molekuler yang populer digunakan

adalah DNA barcoding. DNA barcoding merupakan sistem yang dirancang

untuk mengidentifikasi spesies secara cepat dan akurat dengan menggunakan

daerah gen yang terstandarisasi sebagai penanda spesies (Hebert et al. 2005).

Sumber DNA pada hewan eukariot terbagi menjadi DNA inti dan DNA

mitokondria (Duryadi 1994). DNA mitokondria yang banyak digunakan sebagai

penanda adalah Cytochrome Oxidase Subunit I (COI). Menurut Hebert et al.

(2003a), keragaman sekuens gen COI mampu menjadi dasar dalam sistem DNA

barcoding hewan.

Gen COI memiliki kelebihan sebagai penanda molekuler, yaitu nukleotida

ketiga dari gen penyandi protein ini menunjukkan kejadian substitusi basa yang

tinggi, sehingga menyebabkan laju evolusinya tiga kali lebih cepat dibandingkan

12S atau 16S rDNA (Knowlton dan Weigt 1998). Laju evolusi dari gen ini cukup

tinggi, sehingga gen COI bukan hanya mampu membedakan individu antarspesies

Page 14: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

2

yang memiliki kekerabatan dekat, namun dapat pula membuat filogeografi dari

spesies yang sama (Cox dan Hebert 2001 in Hebert et al. 2003b).

Eksplorasi gen COI melalui DNA barcoding memiliki peran penting dalam

langkah awal pengelolaan serta perlindungan komoditas kerang mutiara maupun

produk mutiara yang dihasilkannya. Perlindungan terhadap sumber daya dapat

dilakukan dengan teknik DNA barcoding yang mampu memberikan identitas

terhadap suatu komoditas berdasarkan urutan basa nukleotidanya. Berdasarkan

DNA barcoding, dapat diketahui asal-usul suatu sumber daya dan dapat dilakukan

validasi terhadap negara asal dari sumber daya tersebut (Nielsen dan Kjaer 2008),

sehingga suatu negara dapat melakukan klaim kepemilikan dari komoditas

perdagangan yang diproduksinya.

Perumusan Masalah

Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan mutiara

akoya, namun pengembangan dan pemanfaatan kerang mutiara P. fucata belum

banyak dilakukan di Indonesia. Tahap identifikasi merupakan tahap awal yang

penting dalam upaya pengembangan dan pengelolaan sumber daya hayati.

Fenomena cryptic species dan complex species dapat menyebabkan kesalahan

identifikasi secara morfologi. Oleh karena itu, dibutuhkan teknik identifikasi

yang lebih akurat, yaitu identifikasi berdasarkan marka molekuler. Teknik

identifikasi yang digunakan adalah teknik DNA barcoding yang dilakukan dengan

mengkarakterisasi gen COI dari P. fucata. Marka molekuler ini juga mampu

memberikan perlindungan terhadap sumber daya kerang mutiara dan produk

mutiara P. fucata berdasarkan identitas gen COI. Berdasarkan identitas molekuler

tersebut, dapat diketahui asal wilayah dari suatu sumber daya, sehingga negara

dapat melakukan klaim terhadap suatu komoditas perdagangan. Hal ini sangat

dibutuhkan mengingat kerang mutiara P. fucata terdapat di beberapa negara di

dunia, termasuk Indonesia dan Uni Emirat Arab. Selain itu, banyaknya kegiatan

ekspor-impor kerang mutiara antarnegara akan meningkatkan kemungkinan

terjadinya kerancuan identitas kerang mutiara dan produk mutiara yang

dihasilkannya, sehingga dibutuhkan sebuah teknik pemberian identitas melalui

DNA barcoding.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi urutan basa nukleotida gen

cytochrome oxidase subunit I (COI) dari kerang mutiara Pinctada fucata yang

berasal dari Teluk Persia (Uni Emirat Arab) dan Selat Semau, Nusa Tenggara

Timur (Indonesia).

Page 15: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

3

METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 hingga Mei 2014.

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler Perairan Departemen

Manajemen Sumber Daya Perairan dan Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jaringan insang serta otot

kaki dari kerang mutiara P. fucata. Contoh kerang mutiara (Gambar 1) diambil

dari dua wilayah yang berbeda, yaitu Selat Semau, Nusa Tenggara Timur

(Indonesia) dan Teluk Persia (Uni Emirat Arab) (Lampiran 1). Jumlah contoh

yang digunakan dalam penelitian ini adalah 18 contoh P. fucata yang berasal dari

Teluk Persia dan 2 contoh P. fucata yang berasal dari Selat Semau.

Gambar 1 Pinctada fucata dari Teluk Persia (kiri), P. fucata dari Selat Semau,

NTT (kanan)

Isolasi dan ekstraksi DNA

Isolasi dan ekstraksi DNA dilakukan terhadap jaringan insang dan otot kaki

P. fucata yang berasal dari Teluk Persia (Uni Emirat Arab) dan Selat Semau, NTT

(Indonesia), masing-masing sejumlah 18 dan 2 contoh. Sebelum dilakukan isolasi

dan ekstraksi, contoh yang telah diawetkan di dalam alkohol 96% dibersihkan dan

dicuci terlebih dahulu menggunakan akuades. Jaringan tubuh kerang kemudian

diisolasi dan diekstraksi menggunakan kit komersial Gene Aid. Prosedur isolasi

dan ekstrasi yang dilakukan mengikuti manual pabrik dengan beberapa prosedur

yang telah dimodifikasi.

Uji kualitas DNA

Tahap pengujian kualitas DNA dilakukan untuk mengetahui kualitas DNA

yang layak digunakan sebagai cetakan pada prosedur amplifikasi. Pengujian

kualitas DNA dilakukan dengan metode elektroforesis menggunakan gel agarosa

Page 16: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

4

1.2% yang direndam dengan buffer 1xTAE (40 mM Tris-asetat, 1 mM EDTA)

dan dialiri listrik 100 volt selama 30 menit. Sebelumnya, gel agarosa telah

diwarnai dengan ethidium bromide (EtBr). Penggunaan EtBr bertujuan untuk

memberikan warna pada DNA, sehingga pita DNA dapat terlihat saat dilakukan

visualisasi di bawah sinar UV. Volume DNA total yang digunakan dalam

pengujian ini adalah 2.5 μL. Setelah DNA dimigrasikan dengan aliran listrik, gel

agarosa kemudian diamati dan divisualisasikan di bawah sinar UV. DNA total

dengan kualitas baik akan memiliki pita DNA yang tebal saat divisualisasikan di

bawah sinar UV.

Amplifikasi DNA dengan metode PCR

Amplifikasi DNA dilakukan dengan metode PCR (Polymerase Chain

Reaction) menggunakan kit komersial Kapa Extra Hot Start, sehingga prosedur

amplifikasi mengikuti manual pabrik. Fragmen DNA yang diamplifikasi adalah

gen COI. Primer yang digunakan merupakan primer universal untuk beberapa

jenis kerang, termasuk P. fucata, yang didesain oleh Butet (2013, unpublish data).

Amplifikasi DNA dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu predenaturasi pada suhu

95 oC selama 3 menit, denaturasi pada suhu 95

oC selama 1 menit, annealing pada

suhu 52 oC selama 1 menit, elongasi pada suhu 72

oC selama 1 menit, post-

elongasi pada suhu 72 oC selama 5 menit, dan penyimpanan pada suhu 15

oC

selama 10 menit. Amplifikasi dengan metode PCR dilakukan dalam 35 siklus di

mana tahap denaturasi, annealing, dan elongasi diulang sebanyak 35 kali.

Sekuensing DNA P. fucata gen COI

Produk PCR yang memiliki kualitas baik dapat dilanjutkan ke tahap

sekuensing atau pembacaan sekuens DNA. Sekuensing dilakukan oleh jasa

perusahaan sekuensing berdasarkan pada metode Sanger (1977).

Analisis Data

Pensejajaran urutan nukleotida gen COI P. fucata

Hasil sekuensing diedit secara manual berdasarkan primer forward dan

reverse untuk mendapatkan urutan basa nukleotida gen COI dari P. fucata.

Urutan basa nukleotida P. fucata kemudian disejajarkan dengan spesies lainnya

(ingroup dan outgroup) menggunakan metode Clustal W pada software MEGA

5.0 (Tamura 2011). Urutan basa nukleotida gen COI P. fucata yang berasal dari

Teluk Persia (UEA) disejajarkan dengan P. fucata yang berasal dari Selat Semau,

NTT (Indonesia) sebagai ingroup, sedangkan urutan nukleotida gen COI dari

beberapa spesies famili Arcidae dan Pectinidae disejajarkan sebagai outgroup.

Urutan basa nukleotida dari anggota famili Arcidae dan Pectinidae didapatkan

dari GenBank. Spesies dari famili Arcidae yang digunakan adalah Anadara

transversa (GQ166572.1), Anadara antiquata (HQ258850.1), Arca ventricosa

(AB076935.1), dan Arca venicularis (AB076935.1), sedangkan spesies yang

digunakan dari famili Pectinidae adalah Perna viridis (JX676167.1), Perna indica

(FJ428755.1), dan Perna perna (DQ351476.1).

Page 17: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

5

Jarak Genetik

Analisis jarak genetik dari urutan basa nukleotida gen COI intraspesies dan

interspesies dilakukan menggunakan metode pairwise distance yang terdapat pada

program MEGA 5.0 (Tamura et al. 2011). Jarak genetik intraspesies menunjukkan

jarak genetik P. fucata yang berasal dari kedua wilayah yang berbeda, sedangkan

jarak genetik interspesies menunjukkan jarak genetik antara P. fucata dan spesies

lainnya dari famili Arcidae dan Pectinidae.

Analisis Filogeni

Analisis filogeni dilakukan menggunakan metode bootstrapped Neighbour

Joining Tree dengan 1000 kali pengulangan pada software MEGA 5.0 (Tamura

2011). Pohon filogeni dikonstruksi berdasarkan jarak genetik antarspesies.

Konstruksi pohon filogeni berfungsi untuk mengetahui hubungan kekerabatan

antarspesies.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

DNA total

Isolasi dan ekstraksi dilakukan terhadap jaringan insang dan otot kaki P.

fucata yang berasal dari Teluk Persia (UEA) dan Selat Semau, NTT (Indonesia),

masing-masing sebanyak 18 dan 2 contoh. Jaringan insang dipilih karena

memiliki tekstur yang lembut sehingga memudahkan dalam proses penggerusan,

sedangkan otot kaki dipilih karena mengandung jumlah sel yang relatif tinggi.

Berdasarkan isolasi dan ekstraksi DNA yang dilakukan, diperoleh DNA

total dengan kualitas yang baik sebanyak 1 contoh, baik untuk P. fucata yang

berasal dari Teluk Persia, UEA (Pf UE) dan P. fucata yang berasal dari Selat

Semau, Indonesia (Pf ID). DNA total dengan kualitas baik ditunjukkan oleh

keberadaan pita DNA yang terang dan tebal (Gambar 2).

Gambar 2 Hasil ekstraksi DNA total Pinctada fucata dari Teluk Persia (kiri), dan

P.fucata dari Selat Semau, NTT (kanan) pada gel agarosa 1.2%

Page 18: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

6

DNA total P. fucata yang berasal dari perairan Indonesia berhasil diisolasi

dan diekstraksi dari jaringan insang, sedangkan DNA total P. fucata yang berasal

dari Teluk Persia diisolasi dan diekstraksi dari otot kaki. DNA total dengan

kualitas yang baik dapat dijadikan cetakan DNA dalam tahap amplifikasi gen COI

yang dilakukan menggunakan metode PCR.

Amplifikasi DNA gen COI Amplifikasi gen COI dari kedua DNA total P. fucata dilakukan dengan

metode PCR pada suhu penempelan primer (annealing) 52 o

C. Amplifikasi gen

COI menghasilkan produk PCR dengan kualitas yang baik. Gen COI yang

berhasil teramplifikasi memiliki panjang urutan basa nukleotida berkisar antara

500-750 pb (Gambar 3). Selanjutnya, proses sekuensing akan dilakukan terhadap

kedua produk PCR yang memiliki kualitas baik. Tahap sekuensing dilakukan

untuk mendapatkan urutan basa nukleotida gen COI P. fucata.

Gambar 3 Visualisasi produk PCR pada gel agarosa 1%, kolom kiri sampai

kanan: marker 1 kb, Pf UE, Pf ID

Sekuensing DNA dan pensejajaran urutan basa nukleotida gen COI P. fucata

Sekuensing gen COI P. fucata dilakukan menggunakan metode Sanger

(1977). Sekuensing dilakukan melalui dua arah, yaitu forward dan reverse.

Urutan basa nukleotida gen COI yang berupa urutan forward dan reverse

disejajarkan dan diedit secara manual, sehingga didapatkan panjang basa

nukleotida gen COI untuk contoh P. fucata yang berasal dari Teluk Persia (UEA)

dan Selat Semau, NTT (Indonesia), masing-masing adalah 360 pb dan 543 pb.

Komposisi urutan basa nukleotida gen COI dari kedua contoh P. fucata

dianalisis menggunakan software MEGA 5.0. Berdasarkan analisis yang

dilakukan, dapat diketahui persentase tiap basa nukleotida (adenin, timin, sitosin,

guanin) yang menyusun gen COI dari kedua contoh. Komposisi basa nukleotida

gen COI dari P. fucata yang berasal dari Teluk Persia terdiri dari 29.2% basa

timin (T), 24.0% basa sitosin (C), 28.7% basa adenin (A), dan 18.1% basa guanin.

Komposisi nukleotida P. fucata yang berasal dari Selat Semau terdiri dari 28.1%

basa timin (T), 20.1% basa sitosin (C), 28.1% basa adenin (A), dan 23.7% basa

guanin (G). Berdasarkan komposisi basa nukleotida, diketahui bahwa basa

nukleotida adenin (A) dan timin (T) mendominasi urutan basa nukleotida gen COI

dari kedua contoh, sehingga gen COI dari kedua contoh dikategorikan sebagai

kelompok kaya A-T (A-T rich).

Page 19: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

7

Urutan basa nukleotida gen COI dari kedua contoh P. fucata (famili

Pteriidae) disejajarkan dengan outgroup (famili Arcidae dan Pectinidae) yang

diperoleh dari GenBank. Berdasarkan hasil pensejajaran, diperoleh nilai

conserved sebesar 18.3% (75/409), variable sebesar 71.8% (294/409) dan

singleton sebesar 51.3% (210/409).

Analisis jarak genetik dan filogeni gen COI P. fucata Perhitungan jarak genetik dilakukan antara spesies P. fucata dan spesies

bivalvia lainnya dari famili Arcidae dan Pectinidae. Perhitungan jarak genetik

menunjukkan bahwa jarak genetik antara spesies P. fucata yang berasal dari Teluk

Persia (UEA) dan P. fucata yang berasal dari Selat Semau, NTT (Indonesia) lebih

rendah dari jarak genetik antara P. fucata dan spesies outgroup dari famili Arcidae

dan Pectinidae (Tabel 1).

Data jarak genetik dijadikan sebagai dasar dalam analisis filogeni. Analisis

filogeni dilakukan untuk mengetahui hubungan kekerabatan antarspesies.

Analisis filogeni menunjukkan pemisahan yang nyata antara famili Pteriidae,

Arcidae, dan Pectinidae (Gambar 4). Pohon filogeni yang dikonstruksi

berdasarkan metode pairwise-distance menghasilkan tiga nodus. Nodus pertama

terdiri dari anggota famili Pteriidae (kedua contoh P. fucata), nodus kedua terdiri

dari anggota famili Arcidae (Anadara transversa, Anadara antiquata, Arca

ventricosa, dan Arca navicularis), dan nodus ketiga terdiri dari anggota famili

Pectinidae (Perna viridis, Perna indica, dan Perna. perna).

Tabel 1 Jarak genetik fragmen gen COI pada Pinctada fucata yang berasal dari

Teluk Persia (UEA), P. fucata yang berasal dari Selat Semau

(Indonesia), Anadara antiquata, A transversa, Arca ventricosa, Arca

navicularis, Perna viridis, Perna indica, dan Perna perna

PF UEa Pf ID Aa At Av An Pv Pi Pp

Pf UE

Pf ID 0.333

Aa 0.702 0.641

At 0.687 0.616 0.308

Av 0.697 0.697 0.394 0.333

An 0.712 0.652 0.348 0.303 0.232

Pv 0.672 0.652 0.606 0.571 0.626 0.545

Pi 0.652 0.652 0.591 0.591 0.636 0.576 0.167

Pp 0.662 0.667 0.606 0.611 0.641 0.611 0.197 0.061

aPf UE: Pinctada fucata dari UEA, Pf ID: P. fucata dari Indonesia, Aa: Anadara antiquata, At:

Anadara transversa, Av: Arca ventricosa, An: Arca navicularis, Pv: Perna viridis, Pi: Perna

indica, Pp: Perna perna.

Page 20: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

8

Gambar 4 Konstruksi filogeni berdasarkan gen COI pada famili Pteriidae

(Pinctada fucata), Arcidae (Anadara antiquata, Anadara transversa,

Arca ventricosa, Arca navicularis), dan Pectinidae (Perna viridis,

Perna indica, Perna perna)

Situs mutasi gen COI Pinctada fucata

Berdasarkan hasil pensejajaran urutan basa nukleotida gen COI P. fucata

yang berasal dari Teluk Persia (UEA) dan Selat Semau (Indonesia), diperoleh

situs mutasi pada gen COI P. fucata sebanyak 33 situs. Situs mutasi yang

ditemukan terdiri dari 16 situs mutasi insersi dan 17 situs mutasi delesi (Lampiran

2).

Nukleotida spesifik gen COI Pinctada fucata

Berdasarkan hasil pensejajaran gen COI P. fucata dengan gen COI famili

Arcidae dan Pectinidae, diperoleh 70 situs spesifik pada P. fucata (Lampiran 3).

Situs spesifik ini merupakan penciri yang membedakan spesies P. fucata dengan

spesies lainnya dari famili Arcidae.dan Pectinidae. Keberadaan situs spesifik ini

menunjukkan adanya evolusi dari spesies P. fucata.

Pembahasan

Isolasi dan ekstraksi DNA P. fucata yang berasal dari Teluk Persia (UEA)

dan Selat Semau, NTT (Indonesia), masing-masing menghasilkan satu contoh

DNA total dengan kualitas yang baik. DNA total akan menjadi cetakan dalam

proses amplifikasi. Kualitas DNA total merupakan faktor yang sangat penting

dalam keberhasilan proses amplifikasi karena keberadaan debris dan protein yang

berlebihan akan menghambat proses amplifikasi (Popa et al. 2007). Kandungan

polisakarida dan protein polifenol yang tinggi di dalam otot kaki kerang juga

dapat menjadi kontaminan yang akan mengganggu proses polimerase enzimatik

asam nukleat (Pereira et al. 2011).

Page 21: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

9

Kedua contoh DNA total dengan kualitas yang baik dijadikan sebagai

cetakan DNA untuk mengamplifikasi gen COI P. fucata dengan metode PCR

(Polymerase Chain Reaction). Amplifikasi gen COI dilakukan pada suhu

penempelan primer (annealing) 52 oC. Optimalisasi suhu annealing merupakan

tahap yang sangat penting dilakukan dalam metode PCR. Hal ini disebabkan

penempelan primer forward dan reverse di kedua ujung DNA terjadi pada tahap

annealing. Oleh karena itu, dibutuhkan suhu annealing yang optimal untuk

proses penempelan primer tersebut.

Urutan basa nukleotida gen COI P. fucata yang berasal dari Teluk Persia

(UEA) dan Selat Semau, NTT (Indonesia) didominasi oleh basa nukleotida adenin

dan timin. Komposisi basa nukleotida A-T pada P. fucata yang berasal dari Teluk

Persia dan Selat Semau, masing-masing adalah 56.2% dan 57.9%. Menurut Jusuf

(2011), ikatan hidrogen A-T terdiri dari 2 ikatan hidrogen yang bersifat lebih

lemah dibandingkan dengan ikatan hidrogen G-C yang memiliki 3 ikatan hidrogen.

Oleh karena itu, ikatan basa nukleotida A-T lebih mudah untuk terpisah, sehingga

menyebabkan spesies P. fucata memiliki kemungkinan mutasi yang relatif tinggi.

Urutan basa nukleotida gen COI P. fucata digunakan dalam analisis filogeni

untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara P. fucata dan spesies bivalvia

lainnya (Anadara transversa, Anadara antiquata, Arca ventricosa, Arca

navicularis, Perna viridis, Perna indica, Perna perna). Konstruksi pohon filogeni

memperlihatkan pemisahan yang jelas antara famili Pteriidae (P. fucata) dengan

famili Arcidae (Anadara transversa, Anadara antiquata, Arca ventricosa, Arca

navicularis) dan famili Pectinidae (Perna viridis, Perna indica, Perna perna).

Pohon filogeni dikonstruksi berdasarkan jarak genetik antarindividu. Semakin

berbeda urutan basa nukleotida antarindividu, semakin besar pula jarak genetik

antarindividu. Selanjutnya, semakin besar jarak genetik antarindividu, semakin

jauh pula hubungan kekerabatan antara keduanya.

Konstruksi pohon filogeni memperlihatkan adanya tiga nodus. Nodus

pertama terdiri dari P. fucata yang berasal dari perairan UEA dan P. fucata yang

berasal dari perairan Indonesia. Nodus kedua terdiri dari anggota famili Arcidae,

yaitu Anadara transversa, A. antiquata, Arca ventricosa, dan Arca navicularis,

sedangkan nodus ketiga terdiri dari anggota famili Pectinidae, yaitu P. viridis, P.

indica, dan P. perna. Pemisahan ini terjadi akibat adanya situs spesifik pada gen

COI yang menjadi penciri bagi P. fucata. Keberadaan situs spesifik yang

berjumlah 70 situs nukleotida mampu membedakan antara P. fucata dan spesies

lainnya dari famili Arcidae dan Pectinidae.

Hasil perhitungan jarak genetik menunjukkan adanya perbedaan urutan basa

nukleotida pada beberapa situs gen COI P. fucata yang berasal dari Teluk Persia

(UEA) dan Selat Semau, NTT (Indonesia). Hal ini mengindikasikan terjadinya

mutasi pada P. fucata. Berdasarkan urutan basa nukleotida, diketahui bahwa

terdapat 16 situs mutasi insersi dan 17 situs mutasi delesi pada gen COI P. fucata.

Mutasi insersi adalah mutasi yang terjadi karena adanya penambahan satu atau

lebih basa nukleotida ke dalam urutan DNA, sedangkan mutasi delesi adalah

mutasi yang terjadi karena kehilangan satu atau lebih basa nukleotida di dalam

DNA. Mutasi yang terjadi pada P. fucata diduga disebabkan oleh adanya

fragmentasi habitat akibat jarak yang sangat jauh antara Teluk Persia (Uni Emirat

Arab) dan Selat Semau, NTT (Indonesia). Fragmentasi habitat mampu

menyebabkan terjadinya mutasi genetik (Moreira 2009). Jarak yang sangat jauh

Page 22: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

10

antara UEA dan Indonesia menyebabkan pertukaran haplotip tidak dapat terjadi

antara kedua populasi dan menyebabkan tidak adanya konektivitas antara kedua

populasi.

Teluk Persia terletak pada 23.9-30.3 oLU, sedangkan Selat Semau, NTT

terletak pada 10.1-10.3 oLS. Hal ini menyebabkan Teluk Persia beriklim

subtropis, sedangkan Selat Semau, NTT beriklim tropis. Lokasi geografis dengan

iklim yang berbeda menyebabkan perbedaan kondisi lingkungan perairan,

sehingga P. fucata melakukan strategi adaptasi yang berbeda pula untuk tetap

bertahan hidup dan bereproduksi. Salah satu strategi adaptasi yang dilakukan

adalah melalui mekanisme molekuler, sehingga gen COI P. fucata dari Teluk

Persia (UEA) dan Selat Semau, NTT (Indonesia) memiliki karakter molekuler

yang berbeda. Hal ini terbukti dari adanya perbedaan urutan basa nukleotida gen

COI pada P. fucata yang berasal dari kedua wilayah tersebut.

Perbedaan urutan gen COI antara P. fucata yang berasal dari Teluk Persia

(UEA) dan Selat Semau, NTT (Indonesia) dapat menjadi penciri khusus bagi

masing-masing populasi untuk mengetahui asal wilayah keduanya. Adanya

perbedaan tersebut mengindikasikan bahwa gen COI dapat menjadi suatu identitas

molekuler dan alat autentifikasi bagi sumber daya P. fucata dan mutiara yang

dihasilkannya untuk mencegah perdagangan ilegal dan pencurian mutiara.

Berdasarkan identitas molekuler tersebut, suatu negara dapat melakukan klaim

perdagangan terhadap sumber daya P. fucata dan produk mutiaranya.

Adanya situs mutasi dan perbedaan urutan basa nukleotida gen COI dari

kedua contoh mengindikasikan bahwa P. fucata yang berasal dari Teluk Persia

(UEA) dan Selat Semau (Indonesia) memiliki keragaman nukleotida yang berbeda.

P. fucata yang berasal dari Selat Semau (Indonesia) memiliki urutan basa

nukleotida gen COI yang khas. Keragaman nukleotida suatu spesies penting

untuk dipertahankan bagi kelestarian spesies tersebut. Semakin tinggi keragaman

nukleotida, semakin tinggi pula keragaman genetik yang dimiliki. Keragaman

genetik memiliki peran penting dalam kebugaran (fitness) dan ketahanan suatu

populasi. Keragaman genetik mampu menyediakan keragaman respon yang

penting untuk menjaga fungsi ekosistem dan adaptasi spesies terhadap perubahan

lingkungan (Ehlers et al. 2008). Oleh karena itu, kondisi perairan Selat Semau

yang belum banyak terkontaminasi oleh polutan harus tetap dipertahankan.

Kegiatan antropogenik yang membuang limbah di sepanjang pesisir juga perlu

dibatasi dalam upaya mempertahankan kondisi perairan Selat Semau yang

berperan sebagai habitat kerang mutiara P. fucata. Terjaganya kondisi habitat

menjadi faktor penting dalam pemeliharaan keragaman genetik P. fucata,

sehingga populasi P. fucata di Selat Semau dapat tetap lestari.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Karakterisasi gen COI berhasil dilakukan pada kerang mutiara P. fucata

sebagai langkah eksplorasi P. fucata di Selat Semau, NTT (Indonesia). P fucata

Page 23: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

11

yang berasal dari Teluk Persia (UEA) dan P. fucata yang berasal dari Selat Semau,

NTT (Indonesia) memiliki perbedaan urutan basa nukleotida gen COI. Perbedaan

urutan basa nukleotida gen COI ini dapat menjadi penciri bagi masing-masing

populasi, sehingga suatu negara dapat melakukan klaim perdagangan terhadap

sumber daya P. fucata dan mutiara yang dihasilkannya berdasarkan urutan basa

nukleotida gen COI.yang dimilikinya.

Saran

Pengambilan contoh P. fucata yang berasal dari wilayah geografis yang

lebih bervariasi diperlukan untuk memberikan pembuktian yang lebih menyeluruh

mengenai perbedaan urutan basa nukleotida gen COI P. fucata. Penelitian

lanjutan dengan melakukan cloning gen COI P. fucata juga perlu dilakukan untuk

mendapatkan urutan basa nukleotida utuh dari gen COI P. fucata.

DAFTAR PUSTAKA

Bickford D, Lohman DJ, Sodhi NS, Ng PKL, Meler R, Winker K, Ingram KK,

Das I. 2006. Cryptic species as a window on diversity and conservation.

Ecology and Evolution. 22:148-155. doi:10.1016/j.tree.2006.11.004.

Duryadi D. 1994. Peran DNA mitokondria (mtDNA) dalam studi keragaman

genetik dan biologi populasi pada hewan. J Hayati. 1(1):1-4.

Ehlers A, Worm B, Reusch TBH. Importance of genetic diversity in eelgrass

Zostera marina for its resilience to global warming. Mar Ecol Prog Ser.

355: 1-7

Hebert PDN, Ratnasingham S, deWaard JR. 2003a. Barcoding animal life:

cytochrome c oxidase subunit 1 divergences among closely related species.

Proc. R. Soc. Lond. 270:96–99. doi:10.1098/rsbl.2003.0025.

Hebert PDN, A Cywinska, Ball S. L, deWaard JR. 2003b. Biological

identification through DNA barcodes. Proc. R. Soc. Lond. 270:313-321.

doi:10.1098/rspb.2002.2218.

Hebert PDN, Gregory T R. 2005. The Promise of DNA Barcoding for Taxonomy.

Syst. Biol. 54(5):852-859. doi:10.1080/10635150500354886.

Jusuf M. 2001. Genetika I: Struktur dan Ekspresi Gen. Jakarta (ID):Sagung Seto.

Knowlton N, Weigt LA. 1998. New dates and new rates for divergence across the

Isthmus of Panama. Proc. R. Soc. Lond. 265:2257-2263.

Knowlton N. 2000. Molecular genetic analyses of species boundaries in the sea.

Hydrobiologi. 420:73-90.

Moreira PA, Fernandes GW, Collevatti RG. 2009. Fragmentation and spatial

genetic structure in Tabebuia ochracea (Bignoniaceae) a seasonally dry

Neotropical tree. Forest Ecology and Management. 258:2690-2695.

doi:10.1016/j.foreco.2009.09.037

Nielsen LR, Kjaer ED. 2008. Tracing Timber From Forest To Consumer With

DNA Markers. Copenhagen (DK):Forest and nature agency.

Page 24: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

12

Pereira JC, Chaves R, Bastos E, Leitao A, Pinto HG. 2011. An efficient method

for genomic DNA extraction from different molluscs species. Int J Mol Sci.

12:8086-8095. doi:10.3390/ijms12118086.

Popa OP, Murariu D, Popa LO. 2007. Comparison of four DNA extraction

methods from invasive freshwater bivalve species (mollusca: bivalvia) in

Romanian fauna. Grigore Antipa. L:527-536. Sanger F, Nicklen S, Coulson AR. 1977. DNA sequencing with chainterminating

inhibitors. Proc Natl Acad Sci USA. 74: 5463-5467. Tamura K, Dudley J, Nei M, Kumar S. 2011. Mega 5: molecular evolutionary

genetics analysis using maximum likelihood, evolutionary distance, and

maximum parsimony methods. J Mol Biol Evol. 28 (10): 2731–2739.

doi:10.1093/molbev/msr121.

Vrijenhoek RC. 2009. Cryptic species, phenotypic plasticity, and complex life

histories: Assessing deep-sea faunal diversity with molecular markers.

Deep-Sea Research. 56:1713-172. doi:10.1016/j.dsr2.2009.05.01.

Page 25: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

13

LAMPIRAN

Lampiran 1 Peta lokasi pengambilan contoh Pinctada fucata

Peta lokasi pengambilan contoh P. fucata di Teluk Persia (Uni Emirat Arab)

Peta lokasi pengambilan contoh P. fucata di Selat Semau, NTT (Indonesia)

Page 26: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

14

Lampiran 2 Situs mutasi basa nukleotida gen COI Pinctada fucata yang berasal

dari Teluk Persia (Uni Emirat Arab) dan P. fucata yang berasal dari

Selat Semau (Indonesia)

Spesies

Situs nukleotida ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

2

3

3

1

4

1

4

9

1

1

9

1

2

0

Pinctada fucata

UE - - - - - - - - - - - G T T A C

Pinctada fucata

ID A T G A A C A C G G G - - - - -

Spesies

Situs nukleotida ke-

1

2

1

1

2

9

2

2

2

2

6

8

2

9

8

3

2

9

3

3

0

3

5

4

3

5

5

3

6

9

3

7

0

3

7

1

3

7

2

3

7

3

3

7

4

3

7

5

3

7

6

Pinctada fucata

UE A T - - - - - C G G G G T T A A A

Pinctada fucata

ID - - G A A C A - - - - - - - - - -

Page 27: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

15

Lampiran 3 Situs nukleotida spesifik gen COI Pinctada fucata yang berasal dari

Teluk Persia (Uni Emirat Arab) dan P. fucata yang berasal dari Selat

Semau (Indonesia)

Spesies

Situs nukleotida ke-

6

5

6

8

7

0

8

1

8

3

8

6

8

8

1

0

1

1

0

2

1

0

3

1

0

9

1

1

3

1

1

4

1

3

2

1

3

9

1

4

5

1

7

3

1

7

5

1

8

4

Pinctada fucata

UE A C A A C T C C T C C T A A A C C T G

Pinctada fucata

ID A C A A C T C C T C C T A A A C C T G

Anadara.

antiquata C T T T T C G G A G G C T C T T A A T

Anadara

transversa C T T G T C G G A G G G G C T T A A C

Arca

ventricosa - - - - - - - - - - - - - G T G G A C

Arca

navicularis - - - C T C G G A G G C T T T G G A C

Perna viridis - - - - - - - - - - - - - - - - T G T

Perna indica C G G G A A G A C G G C T . T G T G T

Perna perna C G G G A A G A C G G C T G T G T G T

Spesies

Situs nukleotida ke-

1

8

6

1

8

7

1

9

5

2

0

0

2

0

4

2

0

7

2

1

1

2

1

3

2

1

9

2

2

8

2

3

3

2

3

4

2

3

6

2

3

7

2

4

0

2

4

9

Pinctada

fucata UE A G A A A C T C C C A G G G G T

Pinctada

fucata ID A G A A A C T C C C A G G G G T

Anadara

antiquata C T C C G T G T A T T T T A A A

Anadara

transversa C T C T G T G T A T T T T A T A

Arca

ventricosa T T C T G T G T A T T T C C T G

Arca

navicularis T T C T G T G T A T T T T T A G

Perna viridis C T T T G G A T T T T A T T A G

Perna indica C T T T G T A T T T T A T T A G

Perna perna T T T C G T A T T T T A C C A G

Page 28: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

16

Lanjutan Lampiran 3

Spesies

Situs nukleotida ke-

2

5

0

2

5

5

2

5

6

2

5

7

2

6

3

2

6

4

2

6

6

2

9

1

3

0

0

3

0

8

3

0

9

3

1

0

3

1

1

3

1

3

3

1

5

3

1

6

3

2

0

3

2

1

Pinctada

fucata UE C C T G A C C C A T A G G A G G C A

Pinctada

fucata ID C C T G A C C C A T A G G A G G C A

Anadara.

antiquata T G C T T T T G T G T T T T A C T T

Anadara

transversa T G C T C T T A T G T T T T A C T T

Arca

ventricosa T G C C T T T G T G T T T T A C G T

Arca

navicularis T G C T T T T G T A T T T T A C T T

Perna

viridis T A C C C T T T G A G C T G A C T T

Perna

indica T T C C C T T T G G G C T G A C T T

Perna

perna T T C C C T T T G G G C T G A C T T

Spesies

Situs nukleotida ke-

3

2

8

3

3

6

3

3

7

3

4

3

3

5

4

3

5

9

3

7

2

3

8

2

3

8

3

3

8

5

3

8

8

3

9

2

4

0

2

4

0

3

4

1

5

4

1

6

4

1

9

Pinctada

fucata UE A A T T A T C G A G C T A A T A A

Pinctada

fucata ID A A T T A T C G A G C T A A T A A

Anadara

antiquata T T C C G G - - - - - - - - - - -

Anadara

transversa T T C C G A A C G C G A - - - - -

Arca

ventricosa T T C C G A G C G C G A T T G G G

Arca

navicularis T T C C G A A C G C G A T T G G G

Perna

viridis T C C C T C G T T T T G T T G T T

Perna

indica T C C C T C G - - - - - - - - - -

Perna perna T C C C T C G T T T T - - - - - -

Page 29: EKSPLORASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) … · Autentifikasi P. fucata dapat dilakukan berdasarkan urutan basa nukleotida gen COI untuk mencegah perdagangan ilegal. Kata

17

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Yuyun Qonita lahir di Arso

28 Juni 1992, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari

ibu bernama Romelah dan ayah Sumbono. Penulis mulai

mengikuti pendidikan sekolah dasar di SD YPKP 1 Sentani

dan lulus pada tahun 2004. Melanjutkan di SMPN 1 Sentani

dan lulus pada tahun 2007 serta dilanjutkan di SMAN 1

Sentani dan lulus pada tahun 2010. Penulis lulus seleksi

menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor melalui jalur

Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2010 sebagai

mahasiswa Departemen Sumber Daya Perairan, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Kegiatan di luar akademik, penulis aktif dalam organisasi

Forum for Scientific Studies (FORCES) IPB tahun 2010-2011 sebagai anggota

Departemen Community Development, Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumber

Daya Perairan (HIMASPER) IPB tahun 2011-2012 sebagai Sekretaris Umum II,

HIMASPER tahun 2012-2013 sebagai sekretaris Umum I. Kegiatan akademik di luar

perkuliahan yang pernah dilakukan oleh penulis adalah menjadi asisten mata kuliah

Metode Statistika dan asisten Ekologi Perairan tahun 2012-2013, asisten mata kuliah

Kualitas Air tahun 2013-2014, asisten mata kuliah Dasar-dasar Biologi Populasi

tahun 2013-2014 dan Koordinator asisten mata kuliah Metode Statistik 2013-2014.