Upload
wawanzakki
View
79
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tentang eksplorasi magnetik dan gravity untuk mencari anomali pada sebuah pelapisan batuan dan untuk mencari sebuah anomali pada batuan dan pelapisan dibawah permukaan bumi.hal ini merupakan awal dari pencariaan atau eksplorasi sumber daya alam.
Citation preview
ETS EGBM‘Interpretasi Data Anomali Bouguer’
Disusun Oleh :
M. Fahmi Yahya F. 3713100032
Dosen Pengajar :
Anik Hilyah, S.Si, MT
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Untuk menginterpretasi data anomaly bouguer saya menggunakan dua software yaitu
surfer dan grav2dc. Adapun langkah – langkah untuk membuat interpretasi data sebagai berikut
ini.
Gambar Peta Anomali Bouguer
Gambar Peta Geologi
Alur Kerja:
1. Buka software surfer kemudian masukkan peta.
2. Setelah itu lakukan digitasi setiap garis kontur dengan cara map digitize.
3. Setelah selesai mendigit akan muncul data hasil digitasi tersebut dalam format “.bln” kemudian seret data tersebut ke dalam surfer kembali.
4. Setelah itu import data yang ada tersebut ke dalam Ms. Excel dan save data tersebut.
5. Setelah itu buka kembali surfer untuk men-grid data tersebut untuk mengethaui data bouguer yang telah di digut tadi dengan cara pilih grid data. Pilih data dari excel tadi.
6. Setelah itu akan mucul box seperti gambar dibawah dan kemudian pilih OK.
7. Setelah box seperti gambar dibawah muncul proses grid telah berhasil.
8. Kemudian pilih new contour mappilih peta hasil grid dan akan muncul peta kontur seperti dibawah. Peta kontur tersebut adalah data bouguer hasil digitasi.
9. Setelah itu kita mencari data anomaly regional dengan cara klik gridfilterdata bougueruser defined filterlow-pass filtermoving average->ok.
10. Setelah itu klik kembali new contour mapdata hasil filter tersebut. Data hasil filter tersebut adalah data anomaly regional seperti gambar dibawah.
11. Setelah itu kita mencari data anomaly residual dengan cara gridmathpilih data bouguer dan data regional tersebut kemudian ketik pada enter function A-B lalu klik OK.
12. Kemudian klik new contour map lalu pilih data hasil math tersebut dan itu merupakan data anomaly residual seperti gambar dibawah.
13. Untuk mengetahui benda anomaly yang da maka kita harus men-slice data anomaly residual dengan cara drawpolyline. Tarik garis yang akan di slice. Pada hal ini saya mencoba untuk men-slice daerah seperi gambar dibawah.
14. Kemudian digit pada ujung-ujung garis yang men-slice tersebut.
15. Setelah itu pilih gridslice masukkan data residual dan data digit dari slice peta residual tersebut lalu pilih OK,
16. Kemudian akan muncul data slice seperti gambar dibawah dan dibuat dengan grafik interpretasi dari data tersebut.
17. Setelah itu buka software grav2dc kemudian masukkan data slice tadi .
18. Setelah memilih data yang di slice kemudian input seperti gambar dibawah lalu klik OK.
19. Kemudian akan muncul gambar seperti dibawah ini.
Interpretasi:
Untuk menginterpretasi data pada peta tersebut saya menggunakan software Grav2dc.
Pertama saya memasukkan peta yang ada ke dalam surfer kemudian dari software tersebut saya
mencari data anomali bouguer, anomali regional dan anomali residual. Setelah mendapat data
tersebut saya juga men-slice dari peta residual tersebut untuk dapat di interpretasi dan mencari
anomaly benda bawah permukaan tersebut. Setelah mendapat data – data yang diperlukan saya
memasukkan data tersebut dalam bentuk excel dan membuat grafik anomaly yang muncul.
Kemudian baru saya masukkan data tersebut ke dalam software grav2dc untuk selanjutnya dapat
di interpretasikan. Nilai G observasi berbanding terbalik bila dibandingkan dengan peta
elevasi,karena nilai G obs masih dipengaruhi oleh ketinggian. Seperti pada elevasi yang
tinggi,jarak dengan pusat gravitasi bumi akan semakin jauh,maka nilai G obsnya rendah,begitu
pula pada elevasi yang rendah,jarak dengan pusat gravitasi bumi akan semakin dekat,maka nilai
G Obs nya tinggi.
Gambar 1. Hasil Interpretasi dengan Ms. Excel
Gambar 2. Hasil Interpretasi dengan software Grav2dc
Setelah di interpretasikan pada excel ternyata pada software juga memiliki grafik yang
sama. Pada software grav2dc dapat diketahui bentuk benda anomaly yang ada pada kontur
tersebut. Ternyata pada data peta tersebut terdapat dua bentuk benda pada dua titik yang berbeda
penyebab anomaly yang ada pada peta terebut. Dimana pada dua beda penyebab anomaly
tersebut memiliki densitas yang sama dan memiliki bentuk yang hampir sama. Pada hasil
tersebut terlihat bahwa dua benda tersebut memiliki densitas yang sama, yaitu 0.005 g/cm3.
Kemudian untuk menginterpretasikannya saya juga menslice pada peta tersebut untuk
mempermudah menginterpretasi dan mencari benda penyebab anomalinya.