1
layouter: sapto adi KAMIS 31 MEI 2018 16 SURABAYA -Kecamatan Rungkut memiliki potensi alam hutan mangrove yang kini bakal dijadikan kebun raya. Tentunya akan menjadi des- tinasi ekowisata yang menarik. Bahkan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sudah menanda- tangani nota kesepahaman (MoU) pembangunan Kebun Raya Mangrove. Program pembuatan Kebun Raya Mangrove pertama di Indonesia tersebut bekerjasama dengan Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI). “Saya berharap kota lain bisa meniru Surabaya, utamanya dalam hal pembangunan ling- kungan dan anak. Mari semua elemen membantu Bu Risma menanam di Kebun Raya Mang- rove mulai kelompok kecil sampai dewasa,” ujar Ketua Umum YKRI Megawati Soe- karno Putri saat meresmikan Kebun Raya Mangrove. Plt Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengatakan, Kebun Raya Mangrove memiliki ban- yak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia seperti menjadi penahan dari gelombang, abrasi laut karena pemanasan global yang menyebabkan kenaikan laut, penyimpan karbon paling banyak 5 kali dari pada hutan serta mampu menjadi destinasi wisata. “Banyak kota dan desa yang terancam punah karena ulah manusia. Namun dengan adanya lahan seluas 2.800 hektare, maka Surabaya siap menjadi paru- paru bagi kota di Indonesia dan dunia,” kata Bambang. Selain manfaat kelestarian alam, Bambang menyebutkan, keberadaan hutan mangrove juga bisa melakukan pening- katan pelaku UKM. Sektor pe- ngembangan UKM dari pa- riwisata diharapkan mampu meningkatkan ekonomi warga sekitar. Khususnya di Keca- matan Rungkut sebagai pemilik wilayah. “Sektor ekowisata bagi pelaku UKM dapat untuk meningkatkan ekonomi warga,” tandasnya. Pemkot memang berharap adanya hutan raya mangrove cukup membantu perekono- mian masyarakat sekitar. Ke- pala Dinas Ketanahanan Pa- ngan dan Pertanian Djoeta- maji dalam beberapa ke- sempatan memang menguta- rakan bahwa adanya kebun raya diharapkan bisa menarik UKM yang ada. Meski seka- rang belum begitu banyak, tetapi dirinya berharap setelah berdirinya hutan raya mang- rove semakin banyak yang bergabung. “Yang jadi permasalah saat ini adalah listrik. Ini belum ada listrik. Tidak bisa masuk sampai ke wilayah tersebut,” kata Joestamaji belum lana. Diakuinya, saat ini akti- vitas ekonomi di mangrove terpusat di pujasera. Sektor makanan dan minuman men- dominasi. Disamping terlihat juga beberapa produk kaos yang terpampang di kebun raya tersebut. “Saat ini kami masih tengah mencari solusi seperti apa pena taannya di sini. Termasuk gangguan dari monyet,” ungkapnya. Jadi ada kisah terkait monyet bakau Joestamaji menyampai- kan bahwa pernah pada suatu ketika beberapa dagangan yang kebetulan buah disimpan di lemari kaca. Malam harinya monyet-monyet tersebut datang dan memporak porandakan lemari-lemari untuk bisa mendapatkan makanan. Kisah itu cukup merugikan pelaku ekonomi di wilayah mangrove. Pasalnya mereka harus membawa pulang ba- rang yang dijual. Padahal se- harusnya dapat ditinggal. Dengan begitu, beban peda- gang tidak terlalu berat dan mempermudahnya. (bae/no) SURYANTO/RADAR SURABAYA IJO ROYO-ROYO: Hutan mangrove di kawasan Pantai Timur Surabaya yang akan terus diperluas menjadi kebun raya. SURABAYA - Kawasan Bongkaran Kecamatan Pabean Cantikan menjadi ikon perdagangan barang bekas pakai. Wilayah yang dekat dengan kawasan Kota Lama itu banyak di- jumpai para pedagang. Salah satunya para peda- gang barang bekas yang bisa diolah dan diperjualbelikan lagi. Mulai dari tong, ban karet, botol hingga pernak- pernik lain yang bisa jadi pusat perekonomian bagi masyarakat sekitar. Salah satu pedagang Mustopo mengatakan, dirinya mendapatkan dan mengumpulakan tong dari sejumlah pemasok. Tong tersebut nantinya dijual dan bisa digunakan untuk kebutuhan barang lainnya. Bongkaran Ikon Perdagangan Barang Bekas “Banyak fungsinya jika ada yang membutuhkan,” ujarnya. Dia mengungkapkan, om- set yang didapat dari hasil penjualan tong memang cukup membanggakan. Jika lagi laris maka omzet- nya bisa mencapai puluhan juta. Berbagai pesanan juga berdatangan untuk mem- beli. “Tidak semua orang cari tong tetapi juga sudah ada yang beli bisa sampai borongan,” ucapnya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh peda- gang karet yang mengolah menjadi tempat sampah. “Jika sudah jadi langga- nan ya banyak pembeli,” terang Marjuki. Camat Pabean Cantikan Yanu Mardianto mengata- kan, pihaknya mengawal dengan memantau aktivi- tas para pelaku UMKM di Bongkaran. Dengan ikut menjaga keamanan dan kenyamanan maka para pembeli dipastikan akan banyak berdagangan. “Tinggal bagaimana membuat kondisinya lebih nya man dan bersih,” katanya. (vga/rak) ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA MENUMPUK: Warga menjual tong bekas di kawasan Bongkaran. Tingkatkan Ekonomi Warga Ekowisata

Ekowisata - radarsby.com · Plt Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengatakan, Kebun Raya Mangrove memiliki ban-yak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia seperti menjadi penahan dari

  • Upload
    buidung

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ekowisata - radarsby.com · Plt Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengatakan, Kebun Raya Mangrove memiliki ban-yak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia seperti menjadi penahan dari

layouter: sapto adi

Kamis31 mEi 2018 16

SURABAYA-Ke camatan Rungkut memiliki potensi alam hutan mang rove yang kini bakal di ja di kan kebun raya. Ten tu nya akan menjadi des-tinasi ekowisata yang menarik.

Bahkan, Lembaga Ilmu Penge tahuan Indonesia (LIPI) dan Wali Kota Sura baya Tri Ris maharini sudah menan da-tangani nota kesepahaman (MoU) pembangunan Kebun Raya Mangrove.

Program pem bua tan Kebun Raya Mang rove pertama di Indonesia tersebut bekerjasama dengan Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI).

“Saya berharap kota lain bisa

meniru Surabaya, utamanya dalam hal pembangunan ling-ku ngan dan anak. Mari semua ele men membantu Bu Risma menanam di Kebun Raya Mang-rove mulai kelompok kecil sampai dewasa,” ujar Ketua Umum YKRI Mega wati Soe-karno Putri saat meresmikan Kebun Raya Mangrove.

Plt Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengatakan, Kebun Raya Mangrove memiliki ban-yak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia seperti menjadi penahan dari gelombang, abrasi laut karena pema nasan global yang men yebabkan kenaikan laut, penyimpan

karbon paling banyak 5 kali dari pada hutan serta mampu men jadi destinasi wisata.

“Banyak kota dan desa yang terancam punah ka rena ulah manusia. Namun dengan adanya lahan seluas 2.800 hektare, maka Surabaya siap menjadi paru-paru bagi kota di Indonesia dan dunia,” kata Bambang.

Selain manfaat keles ta rian alam, Bambang me nye butkan, keberadaan hutan mangrove juga bisa melakukan pening-katan pelaku UKM. Sektor pe-ngem bangan UKM dari pa-riwisata diharapkan mam pu meningkatkan eko nomi warga sekitar. Khususnya di Keca-

matan Rungkut sebagai pemilik wilayah. “Sektor ekowisata bagi pelaku UKM dapat untuk mening kat kan ekonomi warga,” tandas nya.

Pemkot memang ber harap adanya hutan raya mangrove cukup mem bantu pereko no-mian ma syarakat sekitar. Ke-pala Dinas Ketanahanan Pa-ngan dan Pertanian Djoe ta-maji dalam beberapa ke-sempatan memang mengu ta-ra kan bahwa ada nya kebun raya diharapkan bisa menarik UKM yang ada. Meski seka-rang belum begitu banyak, tetapi diri nya berharap setelah ber dirinya hutan raya mang-

rove semakin banyak yang bergabung.

“Yang jadi permasalah saat ini adalah listrik. Ini belum ada listrik. Tidak bisa masuk sampai ke wilayah tersebut,” kata Joestamaji belum lana.

Diakuinya, saat ini akti-vitas ekonomi di mangrove terpusat di pujasera. Sektor ma kanan dan mi nu man men-dominasi. Di samping terlihat juga beberapa produk kaos yang terpampang di kebun raya tersebut. “Saat ini kami masih tengah men cari solusi seperti apa pena taannya di sini. Ter masuk gangguan dari monyet,” ungkapnya.

Jadi ada kisah terkait monyet bakau Joestamaji menyam pai-kan bahwa pernah pada suatu ketika beberapa dagangan yang kebetulan buah disimpan di lemari kaca. Malam hari nya monyet-monyet ter sebut datang dan memporak porandakan lemari-lemari untuk bisa mendapatkan makanan.

Kisah itu cukup meru gi kan pelaku ekonomi di wilayah mangrove. Pa sal nya mereka harus mem bawa pulang ba-rang yang dijual. Padahal se-harusnya dapat ditinggal. Dengan be gitu, beban peda-gang tidak terlalu berat dan mem permudahnya. (bae/no)

suryanto/radar surabaya

IJO ROYO-ROYO: Hutan mangrove di kawasan Pantai Timur Surabaya yang akan terus diperluas menjadi kebun raya.

SURABAYA - Kawasan Bongkaran Kecamatan Pa bean Cantikan menjadi ikon perdagangan barang bekas pakai. Wilayah yang dekat dengan kawasan Kota Lama itu banyak di-jumpai para pedagang.

Salah satunya para pe da-gang barang bekas yang bisa diolah dan diper jual belikan lagi. Mulai dari tong, ban karet, botol hing ga pernak-pernik lain yang bisa jadi pusat pere ko no mian bagi masyarakat sekitar.

Salah satu pedagang Mus topo mengatakan, diri nya mendapatkan dan me ng umpulakan tong dari se jumlah pemasok. Tong ter se but nantinya dijual dan bisa digunakan untuk kebutuhan barang lainnya.

Bongkaran Ikon Perdagangan Barang Bekas

“Banyak fungsinya jika ada yang membutuhkan,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, om-set yang didapat dari hasil penjualan tong me mang

cukup mem bang ga kan. Jika lagi laris maka om zet-nya bisa mencapai puluhan juta. Ber bagai pesanan juga ber datangan untuk mem-beli. “Tidak se mua orang

cari tong tetapi juga sudah ada yang beli bisa sampai borongan,” ucapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh peda-gang karet yang mengolah menjadi tempat sampah. “Jika sudah jadi lang ga-nan ya banyak pembeli,” terang Marjuki.

Camat Pabean Cantikan Yanu Mardianto menga ta-kan, pihaknya mengawal de ngan memantau akti vi-tas para pelaku UMKM di Bongkaran. Dengan ikut menjaga keamanan dan ke nyamanan maka para pem beli dipastikan akan banyak berdagangan.

“Tinggal ba gai mana mem buat kon di si nya lebih nya man dan bersih,” katanya. (vga/rak)

andy satria/radar surabaya

menumPuk: Warga menjual tong bekas di kawasan Bongkaran.

Tingkatkan ekonomi Warga

Ekowisata