169
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN SOSIAL TUNAI KEMENTERIAN SOSIAL RI DI MASA COVID 19 (STUDI KASUS RW.001 KELURAHAN DURI KOSAMBI, KECAMATAN CENGKARENG, JAKARTA BARAT) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Universitas Sumatera Utara Oleh : MUTIARA SHOFI 170902087 DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2021 Universitas Sumatera Utara

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN SOSIAL …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KEMENTERIAN SOSIAL RI DI MASA COVID – 19 (STUDI KASUS
RW.001 KELURAHAN DURI KOSAMBI, KECAMATAN CENGKARENG,
JAKARTA BARAT)
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KEMENTERIAN SOSIAL RI DI MASA COVID – 19 (STUDI KASUS
RW.001 KELURAHAN DURI KOSAMBI, KECAMATAN CENGKARENG,
JAKARTA BARAT)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Sosial Dalam Program Studi Kesejahteraan Sosial Pada Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Poliik Universitas Sumatera Utara
Oleh :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Mia Aulina Lubis, S.Sos, M.Kesos
Universitas Sumatera Utara
KEMENTERIAN SOSIAL RI DI MASA COVID – 19 (STUDI KASUS
RW.001 KELURAHAN DURI KOSAMBI, KECAMATAN CENGKARENG,
JAKARTA BARAT)
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program studi Kesejahteraan Sosial
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara adalah benar
merupakan hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas dengan norma, kaidah, dan etika penulisan
ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi
ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis
sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturn perundangan yang
berlaku.
KEMENTERIAN SOSIAL RI DI MASA COVID – 19 (STUDI KASUS
RW.001 KELURAHAN DURI KOSAMBI, KECAMATAN CENGKARENG,
JAKARTA BARAT)
memberikan stimulus Jaringan Pengaman Sosial di tengan masa Covid-19. Program
Bantuan Sosial akan diberikan kepada masyarakat berdasarkan pada Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS). Munculnya Corona Dieseas 2019 (COVID-19) di
Indonesia menimbulkan kekhawatiran dari berbagai kalangan, khususnya
masyarakat dan memeberikan dampak yang merugikan di berbagai sektor. Sebagai
bentuk tanggung jawab negara kepada masyarakat didalam mengantisipasi semua
permasalahan terkait Covid-19, pemerintah menggelontorkan berbagai skema
bantuan yaitu Program Bantuan Sosial Tunai (BST). Untuk melihat indikator
tercapainya dari program BST Kementerian Sosial RI dalam membantu masyarakat
yang terdampak Covid-19 dapat diukur melalui efektivitas pelaksanaam program
Bantuan Sosial Tunai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas pelaksanaan program Kementerian Sosial RI dengan menggunakan 4
indikator teori Budiani (ketepatan sasaran, Sosialisasi Program, Tujuan Program,
Pemantauan Program) dan untuk mengetahui faktor penghambat pelaksanaan
program BST Kementerian Sosial RI di masa Covid-19 di RW.001 Kelurahan Duri
Kosambi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah
delapan orang. Informan terdiri dari dua informan kunci, tiga informan utama, dan
tiga informan tambahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan
program Bantuan Sosial Tunai Kementerian Sosial RI di masa Covid-19 di RW.001
Kelurahan Duri Kosambi belum efektif dan terdapat faktor penghambat dalam
penelitian ini yaitu data penerima BST yang diajukan tidak sesuai dengan jumlah
BST yang diterima, tidak ada validasi data, pengambilan susulan, dan BST yang
dikeluarkan secara mendadak serta tidak ada sosialisasi.
Kata Kunci: Efektivitas, Program Bantuan Sosial Tunai, KPM, Covid-19
Universitas Sumatera Utara
MINISTRY OF SOCIAL AFFAIRS’S CASH SOCIAL ASSISTANCE
PROGRAM DURING THE COVID-19 PERIOD (CASE STUDY OF
RW.001 DURI KOSAMBI VILLAGE, CENGKARENG DISTRICT, WEST
JAKARTA)
ABSTRACT
The Cash Social Assistance Program is a social program as a form of government
intervention through the Indonesian Ministry of Social Affairs in order to provide
a stimulus for the Social Safety Network during the Covid-19 pandemic. The Social
Assistance Program will be provided to the community based on the Integrated
Social Welfare Data (DTKS). The emergence of the 2019 Corona Dieseas (COVID-
19) in Indonesia has raised concerns from various groups, especially the community
and has had a detrimental impact on various sectors. As a form of state
responsibility to the community in anticipating all problems related to Covid-19,
the government has launched various aid schemes, namely the Cash Social
Assistance Program (BST). To see indicators of the achievement of the RI Ministry
of Social Affairs' BST program to help communities affected by Covid-19, it can
be measured through the effectiveness of implementing the Cash Social Assistance
program. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the
implementation of the Ministry of Social Affairs' BST program using 4 indicators
of Budiani's theory (Accuracy of target, Program Socialization, Program
Objectives, Program Monitoring) and to find out the inhibiting factors for the
implementation of the Indonesian Ministry of Social Affairs' BST program during
the Covid-19 pandemic at RW.001, Duri Kosambi Village. The method used in this
study is a descriptive research method with a qualitative approach. There were eight
informants in this study. The informants consisted of two key informants, three
main informants, and three additional informants. The results of this study indicate
that the implementation of the Indonesian Ministry of Social Affairs' BST program
during the Covid-19 pandemic in RW.001 Duri Kosambi Village has not been
effective and there are inhibiting factors in this study, namely the BST recipient
data submitted does not match the amount of BST received, there is no data
validation, follow-up, and BST which was issued suddenly and there was no
socialization.
Universitas Sumatera Utara
Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini dilaksanakan guna
memenuhi tugas akhir dan mendapatkan gelar sarjana sosial. Selama melakukan
penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis memperoleh bantuan moril dan materil
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terimakasih yang tulus kepada:
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Hendra Harahap M.Si, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Agus Suriadi, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Departemen Kesejahteraan
Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Mia Aulina Lubis, S.Sos, M.Kesos, selaku Dosen Pembimbing yang
sudah membimbing, meluangkan waktu, tenaga dan kesabaran untuk
penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Bapak Bengkel Ginting, M.Si, selaku Dosen Penguji yang sudah banyak
memberikan masukan, saran dan juga meluangkan waktu untuk penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
yang telah memberikan banyak ilmu dan bantuan dalam hal perkuliahan.
7. Kedua orang tua penulis yaitu Bapak Syahrir dan Ibu Nahriah yang
senantiasa mendoakan dan memberikan semangat serta kasih sayang yang
Universitas Sumatera Utara
kesehatan, umur panjang, dan rezeki serta tetap dalam lindungan Allah
SWT.
8. Kakak kandung penulis yaitu Intan Tirta Amalia, A.Md dan adik kandung
penulis yaitu Muhammad Azzam Firdaus, terimakasih untuk semangat dan
doa yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Terimakasih kepada orang tua kedua peneliti selama berkuliah di Medan
yaitu Bapak Margono (Om), Ibu Sri (Bulek) dan keluarga yang senantiasa
mendoakan dan memberikan semangat. Semoga selalu diberikan kesehatan,
rezeki serta tetap dalam lindungan Allah SWT.
10. Bapak Drs. Imbang Santoso, M.Si selaku lurah Duri Kosambi yang bersedia
memberikan waktunya dan informasi untuk menjadi subjek penelitian.
11. Bapak Chaironi Aziz, S.KOM selaku Sekretaris RW.001 Kel. Duri Kosambi
yang bersedia memberikan waktunya dan informasi untuk menjadi subjek
penelitian.
12. Terimakasih kepada Infinity Friends (Bang Reza, Apriliana, Rydha, Bella,
Fahmi, Wahyu, Diki, Amar, Azwar, Dirgan) yang telah memberikan
motivasi, masukan dan semangat serta menjadi teman diskusi sampai larut
malam. Semoga diberikan kesehatan dan selalu menjadi inspirasi.
13. Kepada Bobby dan Gusti terimakasih sudah memberikan masukan dan
semangat serta menjadi teman diskusi. Semoga kalian berdua diberikan
kesehatan dan selalu menjadi insprirasi
14. Terimakasih kepada sahabat peneliti yaitu Monica, Putri, Larissa yang telah
mendukung penulis dalam mengerjakan skripsi.
Universitas Sumatera Utara
viii
15. Terimakasih juga kepada sahabat Fancy Gurls penulis yaitu Ivana, Chynde,
Dila, Michael dan Euginia yang telah mendukung penulis penulis dalam
pengerjaan skrips.
16. Kepada M. Naufal Al Hikami terimakasih atas doa, dukungan, dan
motivasinya dari awal hingga tahap akhir dalam pengerjaan skripsi ini,
semoga diberikan kesehatan, umur panjang, rezeki serta dilancarkan
perkuliahannya.
17. Teman-teman Kesejahteraan Sosial stambuk 2017 terimakasih atas
kebersamaannya selama ini semoga kita semua sukses kedepannya.
18. Kepada keluarga besar dan teman penulis yang tidak dapat disebutkan satu
per satu, yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak, terutama bagi kemajuan program studi Ilmu Kesejahteraan
Sosial kedepannya.Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki sejumlah
kekurangan dan kelemahan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman
penulis. Penulis sangat membutuhkan saran dan kritik yang sifatnya membangun,
untuk itu diharapkan masukannya. Akhir kata penulis ucapkan terimaksih dan
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat.
Medan, Agustus 2021
1.3.1 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9
1.3.2 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 9
1.4 Sistematika Penulisan .......................................................................................... 10
2.1 Landasan Teoritis ................................................................................................ 12
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Kemiskinan ............................................................................................ 19
2.1.4.4 Ciri-Ciri Kemiskinan ............................................................................... 24
2.1.5 Kesejahteraan Sosial .............................................................................. 26
2.1.5.2 Fungsi - Fungsi Kesejahteraan Sosial ..................................................... 29
2.1.6 COVID-19 ............................................................................................. 30
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................................ 41
3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................................... 41
3.3 Informan Penelitian ............................................................................................... 42
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ............................................. 47
4.1 Letak Geografis Lokasi Penelitian ........................................................................... 47
4.2 Sejarah Perkembangan Lokasi Penelitian ............................................................. 47
Universitas Sumatera Utara
4.2 Visi, Misi, dan Tujuan Lokasi Penelitian ............................................................. 50
4.2.1 Visi ........................................................................................................ 50
4.2.2 Misi ....................................................................................................... 50
4.5 Struktur Organisasi/ Lembaga Lokasi Penelitian ...................................................... 51
4.6 Kondisi Umum Tentang Klien ............................................................................. 52
4.6.1 Data Jumlah Penerima Bantuan Sosial Tunai RW. 001 Kel. Duri Kosambi . 52
4.7 Kondisi Umum Tentang Petugas ......................................................................... 53
4.8 Keadaan Sarana dan Sarana Prasarana Lokasi Penelitian ..................................... 54
BAB V HASIL PENELITIAN ....................................................................... 57
5.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................................................... 57
5.1.1 Informan Kunci I (Lurah Duri Kosambi) ............................................... 57
5.1.2 Informan Kunci II (Sekretaris RW.001 Duri Kosambi) .......................... 65
5.1.3 Infroman Utama I (Keluarga Penerima Manfaat/KPM BST) ................... 73
5.1.3 Informan Utama II (Keluarga Penerima Manfaat/KPM BST) .................. 80
5.1.4 Informan Utama III (Keluarga Penerima Manfaat/KPM BST) ................ 87
5.1.5 Informan Tambahan I (Warga RW.001 Non Penerima BST) .................. 93
5.1.6 Informan Tambahan II (Warga RW.001 Non Penerima BST) ................. 99
5.1.7 Informan Tambahan III (Warga RW.001 Non Penerima BST) .............. 104
5.2 Hasil Observasi ................................................................................................. 110
Universitas Sumatera Utara
5.3.1 Efektivitas Pelaksaanaan Program Bantuan Sosial Tunai di masa pandemi
Covid-19.................................................................................................... 112
(BST) di Masa Pandemi Covid-19.............................................................. 122
5.4 Keterbatasan Penelitian ..................................................................................... 128
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 130
Tabel 4. 3 Keadaan Sarana dan Prasarana Lokasi Penelitian ............................... 54
Tabel 5. 1 Data Jumlah Penerima Tiap Tahap Pelaksanaan program Bantuan Sosial
Tunai RW.001 Kel. Duri Kosambi ................................................................... 115
Universitas Sumatera Utara
Dunia saat ini tengah waspada dengan penyebaran sebuah virus yang
dikenal dengan virus corona. Coronaviruses (CoV) merupakan bagian dari keluarga
virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih berat
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) and Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Penyakit yang disebabkan virus corona, atau
dikenal dengan Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru
yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi menyerang
manusia sebelumnya (World Health Organization, 2019).
Pada akhir Desember 2019, virus Covid-19 pertama kali muncul di Kota
Wuhan, Cina. Virus corona baru ini disbeut Serve Acute Resoirotory Syndrome
Coronavairus 2 (SARS-CoV-2). Virus corona atau Covid-19 dapat menyebar
melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin.
Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang
lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu
orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat
terinfeksi Covid-19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi Covid-19 ketika tanpa
sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting
untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit
(Kementerian Kesehatan, 2020).
Universitas Sumatera Utara
2
Virus Covid-19 ini menular dan menyebar dengan sangat cepat tidak hanya
di China, tetapi juga menyebar ke sejumlah negara termasuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) hanya dalam waktu beberapa bulan. Berdasarkan data
dari World Health Organization (WHO) pada 26 Januari 2021, total kasus Covid-
19 di dunia mencapai 99.363.697 kasus dan 2.135.959 orang meninggal dunia.
Melansir data Worldometers, Indonesia kini berada di peringkat ke empat sebagai
Negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di Asia (Kompas, 2021). Di Indonesia
kasus Covid-19 pada 26 Januari 2021 mencapai 1.012.350 kasus, 820.356 telah
sembuh dan 28.468 orang meninggal dunia (Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2021).
Setelah mengalami peningkat kasus Covid-19 yang merupakan pandemi
global, jelas menimbulkan kekhawatiran dari berbagai kalangan, khususnya
masyarakat. Kekhawatiran masyarakat semakin sangat terasa dengan melihat
lonjakan kasus yang cukup cepat, dan melihat kurangnya kesiapan beberapa elemen
yang cukup vital guna “memerangi” virus corona. Melihat tingginya tingkat
persebarannya yang begitu cukup mengharuskan pemerintah untuk segera
mengambil langkah strategis. Dengan menetapkan kebijakan-kebijakan antisipatif
untuk mengatasi dampak dari Covid-19 (Ristyawati, 2020).
Pemerintah Indonesia membuat kebijakan dengan berlakunya Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 21
Tahun 2020. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dapat mencegah
penyebaran virus corona dalam suatu wilayah. Dengan adanya PSBB tersebut
semua kegiatan yang biasa dilakukan terpaksa terhenti. Seluruh kegiatan dibidang
industri maupun perkantoran untuk sementara waktu terpaksa berhenti untuk
Universitas Sumatera Utara
pusat perbelanjaan, rumah makan maupun tempat pariwisata juga mengalami hal
yang sama (Misno et al, 2020).
Pandemi Covid-19 memberikan imbas yang besar bagi perekonomian
semua Negara di dunia termasuk Indonesia. Banyak kerugian yang ditimbulkan dari
pandemi Covid-19 ini yang berdampak pada perekonomian Indonesia. Dengan
adanya PSBB perekonomian di Indonesia mengalami penurunan dan mengalami
dampak yang merugikan di berbagai sektor. Dampak tersebut mengakibatkan,
terjadinya PHK besar-besaran, penurunan PMI Manufacturing Indonesia,
terjadinya punurunan impor, terjadinya inflasi, penurunan penghasilan bagi para
pedagang (Hanoatubun dalam Yamali dan Putri, 2020). Pandemi covid-19 juga
memberikan dampak kepada UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah), supir
angkutan umum, ojek online dan lain sebagainya.
Berdasarkan data Kemenaker per 27 Mei 2020, sektor formal yang
dirumahkan mencapai 1.058.284 pekerja dan yang di-PHK sebanyak 380.221 orang
pekerja. Sedangkan pekerja informal yang terkena dampak, dirumahkan dan PHK
mencapai 318.959 orang, sehingga totalnya ada 1.757.464 orang dirumahkan dan
PHK. Jumlah tersebut sangat mempengaruhi keadaan ekonomi Negara (CNBC
Indonesia, 2020). Dampak ekonomi dari Covid-19 ini dapat menghentikan usaha
hampir 24 juta orang di Asia Timur dan Pasifik. Bank Dunia juga memperkirakan
hampir 35 juta orang akan tetap dalam kemiskinan (Yamali dan Putri, 2020).
Bahkan, Bank Dunia memperkirakan jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan
ekstrim akan meningkat hingga 922 juta di seluruh dunia (World Bank, 2020).
Universitas Sumatera Utara
kondisi sosial ekonomi seseorang atau sekelompok orang yang tidak terpenuhinya
hak-hak dasarnya untuk memepertahankan dan mengembangkan kehidupan yang
bermartabat. Kebutuhan dasar yang menjadi hak seseorang atau sekelomok orang
meliputi kebutuhan pangan, kesehatan, pendididkan, pekerjaan, perumahan, air
bersih, pertanahan, sumber daya alam, lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan
atau ancaman tndak kekerasan, dan hak untuk berpartisipasi dalam
penyelenggaraan kehidupan sosial dan politik.
Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 di Dunia. Mayoritas
masyarakat Indonesia berada pada taraf ekonomi yang rendah, hal ini menyebabkan
angka kemiskinan di Indonesia semakin bertambah tinggi dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada September 2020, jumlah penduduk
mencapai 270.203.911 jiwa (Badan Pusat Statistik, 2020). Dan jumlah penduduk
miskin di Indonesia sebanyak 26,42 juta jiwa pada Maret 2020. Dari jumlah
tersebut, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2020
berjumlah 8,73 persen dan 8,77 persen di pedesaan (Badan Pusat Statistik, 2020).
Di Wilayah DKI Jakarta Jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 yaitu sebanyak
480,86 ribu jiwa (Badan Pusat Statistik, 2020). Mengacu pada angka tersebut perlu
adanya peran atau upaya pemerintah dalam meminimalisir jumlah kemiskinan dan
kebijakan pemerintah untuk memberikan bantuan sosial Covid-19 sebagai bentuk
tanggung jawab negara kepada masyarakat didalam mengantisipasi semua
permasalahan sosial ekonomi terkait Covid-19.
Pemerintah menggelontorkan berbagai skema bantuan untuk membantu
masyarakat yang terdampak Covid-19. Banyak program inovatif yang telah
Universitas Sumatera Utara
19. Masalah mendasar selama pandemi Covid-19 ini adalah kesejahteraan sosial,
sehingga pemerintah hadir dengan berbagai program yang mencoba menyentuh
langsung kepada masyarakat sebagai jawaban atas permasalahan mendasar tersebut
(Melati dan Zulkarnaini, 2021).
kelompok untuk mencapai standar kehidupan dan kesehatan, serta hubungan-
hubungan pribadi dan sosial yang memuaskan yang memungkinkan mereka untuk
mengembangkan kemampuan-kemampuan penuh mereka dan untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka sesuai dengan kebutuhan-kebutahan keluarga mereka dan
masyarakat
Sejak akhir Maret 2020 Indonesia turut menerapkan bantuan sosial kepada
warga terdampak pandemi Covid-19 berupa uang tunai melalui beberapa program,
antara lain Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST)
melalui Kementerian Sosial, Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui Kementerian
Desa, PDT, dan Transmigrasi, serta berbagai program bantuan sosial yang diinisiasi
oleh Pemerintah Daerah (Susantyo et al, 2020). Menurut Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial pada
Kementerian Negara/Lembaga, bantuan sosial adalah pengeluaran berupa transfer
uang, barang atau jasa yang diberikan oleh Pemerintah kepada masyarakat miskin
atau tidak mampu guna melindungi masyaraka dari kemungkinan terjadinya resiko
Universitas Sumatera Utara
utama dari adanya bantuan-bantuan tersebut adalah untuk menjamin ketersediaan
kebutuhan dasar serta perlindungan sosial terutama bagi kelompok rentan yang
terdampak dari adanya pandemi Covid-19 ini. Kelompok rentan yang dimaksud
adalah para pekerja yang tidak menentu dalam hal jam kerja, kontrak, lingkup serta
jaminan (Arika Bagus P et al, 2020).
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) telah
melakukan kajian terhadap beberapa program bantuan sosial pandemi Covid-19.
Menurut ringkasan kebijakan yang dikeluarkan TNP2K, pemerintah dalam program
bantuan sosial pandemi Covid-19 ini harus melakukan berbagai langkah strategis,
seperti menjaga harga jual pangan, meningkatkan kualitas pangan, melaksanakan
sosialisasi serta pemantauan dan evaluasi, meningkatkan kapasitas pendamping,
menjaga antisipasi konflik sosial di lapangan terkait penyaluran bantuan, dan
berbagai rekomendasi lain (Asmanto, Maulana, & Jutarto, 2020).
Salah satu Program bantuan untuk membantu masyarakat yang terdampak
Covid-19 yaitu Program Bantuan Sosial Tunai (BST). Bantuan Sosial Tunai (BST)
adalah bantuan yang berupa uang dan diberikan kepada keluarga miskin, tidak
mampu, dan yang rentan terkena dampak akibat dari wabah Corona Virus Disaese
2019 (COVID-19). Menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Fakir Miskin No
22/6/Sk/Hk.02.02/6/2020 Tentang Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal
Fakir Miskin No 18/6/Sk/Hk/02.02/4/2020 Tentang Petunjuk Teknis Penyaluran
Bantuan Sosial Tunai Dalam Penanganan Dampak Corona (Covid-19) (Melati dan
Zulkarnaini, 2019). Kementerian Sosial menyalurkan program BST kepada
keluarga yang telah memenuhi persyaratan, dan terdaftar di Data Terpadu
Universitas Sumatera Utara
Kesejahteraan Sosial (DTKS). Bantuan Sosial Tunai yang disalurkan berupa Uang
senilai Rp.300.000/bulan.
Jumlah KPM Bantuan Sosial Tunai sebesar 9 juta Kepala Keluarga untuk
seluruh Indonesia. RW.001 Kelurahan Duri Kosambi sendiri jumlah sasaran
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar 2.573 keluarga. Program Bantuan
Sosial Tunai (BST) mulai dilaksanakan di RW.001 Kelurahan Duri Kosambi pada
10 Januari 2021. RW.001 Kelurahan Duri Kosambi menjadi salah satu Kelurahan
yang menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial RI dengan
jumlah sasaran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar 2.169 keluarga.
Bantuan Sosial Tunai (BST) di RW.001 Kelurahan Duri Kosambi ini disalurkan
melalui transfer ke rekening masing-masing penerima atau lewat PT Pos Indonesia.
Tujuan pemerintah membuat berbagai program kebijakan selama Covid-19
yaitu untuk tetap melindungi dan meringankan beban masyarakat terutama bagi
yang terdampak pandemi Covid-19. Untuk melihat indikator tercapainya dari
program Bantuan Sosial Tunai dalam membantu masyarakat yang terdampak
Covid-19 dapat diukur melalui efektivitas pelaksanaam program Bantuan Sosial
Tunai. Suharto (2011: 42) mengungkapkan pendapat bahwa efektivitas
kebijakan/program sosial merupakan suatu keadaan dimana hasil yang diharapkan
sesuai dengan tujuan program. Sehingga dapat diidentifikasi apakah sebuah
program menghasilkan dampak yang bermanfaat bagi masyarakat, apakah dampak
yang ditimbulkan program dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan
apakah program tersebut dapat mencapai tujuannya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pra-riset di RW.001 Kelurahan Duri Kosambi, program Bantuan
Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial RI tidak berjalan dengan efektif dimana
terdapat berbagai masalah di dalam pelaksanaanya seperti pada sasaran penerima
yang di tuju, terkadang tidak sesuai dengan apa yang yang telah di tentukan
sebelumnya serta sosialisasi yang dilakukan dirasa masih kurang kepada seluruh
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima bantuan sosial, berdasarkan
observasi yang dilakukan peneliti sebelumnya di lapangan, di temukan bahwa
masih banyak masyarakat yang terdampak Covid-19 tidak menerima bantuan
program Bantuan Sosial Tunai tersebut. Berdasarkan dari aspek kepuasan
kelompok sasaran dapat dikatakan masyarakat sudah cukup puas dengan adanya
bantuan Program Bantuan Sosail Tunai untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan
Program Bantuan Sosial Kementerian Sosial RI di Masa Covid – 19 (Studi kasus
RW.001 Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat)”.
1.2 Rumusan Masalah
masalah sebagai berikut:
Kementerian Sosial RI di Masa Covid-19 (Studi kasus RW.001 Kelurahan
Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat) ?.
Universitas Sumatera Utara
Kementerian Sosial RI di Masa Covid-19 (Studi kasus RW.001 Kelurahan
Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat) ?.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas pelaksanaan program bantuan
sosial tunai dan faktor penghambat keefektifan program bantuan sosial tunai
Kementerian Sosial RI di masa Covid-19 (Studi kasus RW.001 Kelurahan Duri
Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat).
1.3.2 Manfaat Penelitian
Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan Sosial Tunai Kementerian Sosial RI di
Masa Covid–19 (Studi kasus RW.001 Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan
Cengkareng, Jakarta Barat dengan kemampuan yang diperoleh penulis.
a. Hasil penelitian dapat diharapkan memberikan sumbangan pemikiran bagi
pihak-pihak yang terlibat didalam pelaksanaan Efektivitas Pelaksanaan
Program Bantuan Sosial Tunai Kementerian Sosial RI di Masa Covid–19.
b. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan
dalam hal referensi bagi peneliti yang melakukan penelitian sehubungan
dengan masalah ini.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara tentang bagaimana Efektivitas Pelaksanaan
Program Bantuan Sosial Tunai Kementerian Sosial RI di Masa Covid–19.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
4. Sistematika Penulisan
A. Temuan Umum
Universitas Sumatera Utara
4. Struktur Organisasi / Lembaga Lokasi Penelitian
5. Kondisi Umum Tentang Klien
6. Kondisi Umum Tentang Petugas
7. Keadaan Sarana dan Prasarana Lokasi Penelitian
BAB V HASIL PENELITIAN
2. Pembahasan Hasil Penelitian
3. Keterbatasan Hasil Penelitian
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Efektivitas menurut Departemen Pendidikan Nasional dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2005: 284) berasal dari kata effective yang mempunyai beberapa
arti, antara: a) ada efeknya (ada akibatnya, pengaruh, ada kesannya), b) manjur atau
mujarab, c) dapat membawa hasil, berhasil guna (usaha, tindakan). Dari kata
tersebut muncul kata keefektifan yang diartikan sebagai tindakan dengan keadaan,
berpengaruh, hal terkesan, kemanjuranndan keberhasilan.
Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan-tujuan atau sasaran-
sasaran yang tepat dan pecapainya. Karena itu efektifitas menunjuk pada kaitan
antara ouput atau apa yang sudah dicapai atau hasil yang sesungguhnya dicapai
dengan tujuan atau apa yang sudah ditetapkan dalam rencana atau hasil yang
diharapkan dan dapat dikatakan efektif jika output yang dihasilkan bisa memenuhi
tujuan yang diharapkan (Silalahi, 2011: 416).
Sedarmayanti (2009: 59) mendefinisikan bahwa konsep efektifitas sebagai
suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai.
Efektivitas berarti bahwa tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dapat tercapai
atau dengan kata sasaran tercapai karena adanya proses kegiatan (Pasolong, 2007:
4).
memilih sasaran yang tepat. Sedangan Hermawati (2011: 42) menyatakan bahwa
suatu program dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuan yang diharapkan
dan berdampak secara positi bagi sasaran program.
Suharto (2011: 42) juga mengungkapkan pendapat bahwa efektivitas
kebijakan/program merupakan suatu keadaan dimana hasil yang diharapkan sesuai
dengan tujuan program. Sehingga dapat didefinisikan apakah sebuah program
menghasilkan dampak yang bermanfaat bagi masyarakat, apakah dampak yang
ditimbulkan program dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan apakah
program tersebut dapat mencapai tujuannya.
Dari beberapa defenisi para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
efektivitas merupakan pencapaian keberhasilan sebuah program atau kebijakan
yang telah disusun dan direncanakan berlandaskan tujuan untuk mencapai
keberhasilan program tersebut. Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti dalam
hal ini mengkaitkan efektivitas sebagai pencapaian hasil dan tujuan kebijakan
program Bantuan Sosial Tunia terhadap masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Sehingga peneliti dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan program Bantuan
Sosial Tunia (BST) bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19.
2.1.1.2 Ukuran Efektivitas
akan terpenuhinya mengenai sasaran dan tujuan yang akan dicapai, dan
menunjukkan tingkat sejauh mana organisasi, program atau kegiatan melaksanakan
Universitas Sumatera Utara
efektifitas program. Penilaian terhadap tingkat kesesuaian program merupakan
salah satu cara untuk mengukur efektivitas program.
Menurut Gibson et al, dalam Kurniawan (2005), efektivitas program dapat
diukur sebagai berikut :
2) Kejelasan strategi pencapaian tujuan
3) Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap
4) Perencanaan yang matang
7) Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik.
Sedangkan Budiani (2007) menjelaskan untuk megukur efektivitas suatu
program dapat dilakukan dengan menggunakan variable-variabel sebagai berikut :
1) Ketepatan sasaran program, yaitu sejauh mana peserta program tepat
dengan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya.
2) Sosialisasi program, yaitu kemampuan pelaksana program dalam
melakukan sosialisasi program sehingga informasi mengenai pelaksanaan
program dapat tersampaikan kepada masyarakat pada umumnya dan
sasaran peserta program pada umumnya.
3) Tujuan program, yaitu sejauh mana kesesuaian antara hasil pelaksanaan
program dengan tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakannya program sebagai bentuk perhatian kepada peserta
program.
beberapa kriteria efektivitas, meliputi sebagai berikut:
1) Ketepatan waktu
penentu keberhasilan ataupun kegagalan dari suatu kegiatan atau aktivitas
dalam mencapai tujuan.
satuan biaya, dalam arti tidak mengalami kekurangan, juga tidak
mengalami kelebihan pembiayaan sampai suatu kegiatan dapat
dilaksanakan dan diselesaikan dengan baik.
3) Ketepatan dalam pengukuran
maupun tugas
Menentukan pilihan bukan persoalan yang mudah dan hanya tebakan,
tetapi melalui suatu proses, sehingga dapat menemukan yang terbaik
diantara yang baik atau yang jujur diantara yang jujur atau diantara
keduanya yang terbaik dan terjujur.
Universitas Sumatera Utara
diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal.
6) Ketepatan dalam melakukan perintah
Keberhasilan aktivitas suatu organisasi sangat banyak dipengaruhi oleh
kemampuan pemimpin, salah satunya kemampuan memberikan peintah
yang jelas dan mudah dipahami.
7) Ketepatan dalam menentukan tujuan
Ketepatan dalam menentukan tujuan merupakan aktivitas organisasi untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan yang
ditetapkan secara tetap sangat menunjang efektivitas pelaksanaan kegiatan
yang berorientasi kepada jangka panjang
8) Ketepatan sasaran
organisasi sangat menentukan keberhasilan aktivitas organisasi.
2.1.2 Kebijakan Sosial
yang dapat mempengaruhi kesejahteraan. Kebijakan sosial terutama digunakan
untuk mendeskripsikan peranan negara dalam hubungannya dengan kesejahteraan
warganya (Soetomo, 2010: 213).
rencana untuk mengatasi masalah sosial dan memenuhi kebutuhan sosial.
Sedangkan menurut Bessant, Watts, Dalton, dan Smith kebijakan sosial adalah
tindakan yang dilakukan pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
Universitas Sumatera Utara
kebijakan sosial sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial (meskipun
seringkali mengalami kegagalan) serta untuk memenuhi kebutuhan individu seperti
pendidikan, kesehatan, perumahan, dan jaminan sosial. Pemenuhan kebutuhan
individu dan peningkatan kesejahteraan sosial ini menunjukkan bahwa nilai
keadilan sosial sangat kental dalam kebijakan sosial. Dari pandangan tersebut,
dapat dilihat bahwa kebijakan sosial memiliki dua sasaran utama yakni peningkatan
kesejahteraan sosial dan pemenuhan kebutuhan individu. Pemisahan dua sasaran
tersebut menunjukkan bahwa kebijakan sosial tidak hanya terkait dengan layanan-
layanan dalam bidang pendidikan, kesehatan, perumahan, dan jaminan sosial.
Melainkan juga dengan upaya-upaya yang mendorong terciptanya kesejahteraan
sosial di masyarakat.
Sebagai bentuk perwujudan intervensi Pemerintah melalui kementerian
Sosial RI dalam rangka memberikan stimulus Jaringan Pengaman Sosial di tengan
masa pandemi Covid-19, maka Kementerian Sosial Republik Indonesia
menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST).
Bantuan sosial tunai merupakan bantuan berupa uang yang diberikan
kepada keluarga miskin, tidak mampu, dan yang rentan terkena dampak wabah
Corona Virus Disease 19 (COVID-19). Berdasarkan ketentuan Bab 11 Keputusan
ini dijelaskan bahwa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial Tunai
Universitas Sumatera Utara
diutamakan bagi keluarga yang tercantum dalam data terpadu kesejahteraan sosial
yang bukan terdaftar sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan
program sembako.
1. Bantuan Sosial Tunai Pemerintah Pusat
Bantuan bersumber dari dana APBN
Bantuan disalurkan melalui PT Pos Indonesia
2. Bantuan Sosial Tunai Pemprov DKI Jakarta
Bantuan bersumber dari dana APBD DKI Jakarta
Bantuan disalurkan melalui rekening Bank DKI sebesar
Rp.300.00/bulan
Penyaluran dilakukan selama 4 bulan sejak januari hingga April 2021
Disalurkan dalam bentuk Kartu Tabungan dan Kartu ATM Bank DKI
2.1.3.1 Persyaratan Calon Penerima Program Bantuan Sosial Tunai
Kementerian Sosial menyalurkan program Bantuan Sosial tunai (BST)
kepada keluarga yang telah memenuhi persyaratan, dan terdaftar di Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS). Berikut ini persyaratan untuk mendapatkan BST
Kemensos Rp. 300.000 tahun 2021, di antaranya:
1. Calon penerima adalah masyarakat yang masuk dalam pendataan RT/RW
dan berada di desa.
2. Calon penerima adalah mereka yang kehilangan pekerjaan di tengah
pandemi Covid-19.
19
3. Calon penerima tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial lain dari
pemerintah pusat seperti Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako,
paket sembako, Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), hingga kartu prakerja.
4. Apabila calon penerima tidak mendapatkan bansos dari program lain, tetapi
belum terdaftar oleh RT/RW, maka bisa langsung menginformasikannya ke
aparat desa.
5. Jika calon penerima memenuhi syarat, tetapi tidak memiliki Nomor Induk
Kependudukan (NIK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), tetap bisa
mendapatkan bansos tanpa harus membuat KTP terlebih dulu. Penerima
mesti berdomisili di desa tersebut dan menulis alamat lengkapnya.
6. Apabila penerima sudah terdaftar dan datanya valid maka BST Kemensos
Rp. 300. 000 akan diberikan secara tunai dan nontunai.
Cara non tunai diberikan melalui transfer ke rekening bank penerima,
sementara cara tunai akan diantarkan langsung oleh petugas pos ke rumah
PKM, koloekif melalui aparat desa, bank milik Negara, atau diambil
langsung di kantor pos tedekat.
2.1.4 Kemiskinan
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan.
ketidak mampuan untuk memenuhi standar hidup minimum. Kebutuhan-kebutuhan
dasar yang harus dipenuhi tersebut meliputi pangan, sandang, papan, pendidikan,
dan kesehatan. Sedangkan Chambers dalam Suryawati (2005) mengatakan bahwa
kemiskinan adalah suatu intergrated concept yang memiliki lima dimensi, yaitu: 1)
kemiskinan (proper), 2) ketidakberdayaan (powerless), 3) kerentanan menghadapi
situasi darurat (state of emergency), 4) ketergantungan (dependence), dan 5)
keterasingan (isolation) baik secara geografis maupun sosiologis.
Adapun beberapa definisi kemiskinan sebagai berikut :
a. World Bank (2000) mendefinisikan kemiskinan sebgai suatu kondisi
tejadinya kekeurangan pada taraf hidup manusia baik fisik atau social
sebagai akibat tidak tercapainya 1,00 dolar AS perhari.
b. Jika ditinjau dari standar kebutuhan hidup yang layak atau pemenuhan
kebutuhan pokok, maka kemiskinan adalah suatu kondisi tidak
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan pokok atau kebutuhan-kebutuhan dasar
yang disebabkan kekurangan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang
dibutuhkan dalam upaya memenuhi standar hidup yang layak.
c. Jika ditinjau dari pendapatan, maka kemiskinan adalah kondisi kurangnya
pendapatan sebagai modal untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
d. Jika ditinjau dari kesempatan, maka kemiskinan merupakan dampak dari
ketidaksamaan kesempatan memperoleh dan mengaumulasi basis-bsis
kekuatan sosial.
e. Jika ditinjau dari keadaan yang dialami, kemiskinan merupakan suatu
keadaan yang ditandai dengan kelaparan, pakaian dan permahan yang tidak
Universitas Sumatera Utara
kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bersifat dasar
(Siagian, 2012:25-26).
1. Kemiskinan bersifat multidimensi
dari kondisi kebutuhan manusia yang beraneka ragam. Ditinjau dari segi
kebjakan umum, maka kemiskinan itu meliputi aspek-aspek primer seperti
mikin akan asset-asset, organisasi-organisasi sosial, kelembagaan-
kelembagaan social, berbagai pengetahuan serta berbagai keterampilan
yang diangap dapat mendukung kehidupan manusia. Sedangkan aspek
sekundernya antara lain adalah miskinnya informasi, jaringan social dan
sumber-sumber keuangan yang dapat digunakan sebagai jembatan
memperoleh sesuatu fasilitas yang dapat mendukung upaya
mempertahankan, bahkan meningkatkan kualitas hidup.
2. Aspek-aspek kemiskinan saling berkaitan, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
salah satu aspek dapat mengakibatkan kemajuan atau kemunduran ada
aspek lainnya. Justru kondisi seperti inilah yang mengakibatkan tidak
mudahnya menganalisis kemiskinan itu menuju pada pemahaman yang
komprehensif. Hal ini yang juga harus dipahami sebagai konsekwensi
logis dari kondisi kemiskinan seperti ini adalah, pemahaman tentang
Universitas Sumatera Utara
akan membawa pada pemahaman yang salah tentang kemiskinan itu
sendiri.
3. Kemiskinan adalah fakta yang terukur, fenomena yang sering dijumpai
adalah pendapatan yang diperoleh sekelompok yang bermukim ditempat
yang sama boleh sama, namun kualitas individu atau keluarga yang
dimiliki mungkin saja berbeda. Keadaan yang demikian sering
mengkondisikan kita untuk mengidentifikasi kemiskinan sebagai suatu
yang serba abstrak dan tidak mungkin diukur. Ada pula yang cenderung
menyatakan kemiskinan itu sebagai abstraksi dari perasaan sehingga
mustahil untuk diukur (Siagian, 2012:13)
Kemiskinan apat diklasifikasi ke dalam berbagai tingkat, seperti :
a. Miskin
masyarakat ke dalam berbagai tingkat, seperti :
a. Prasejahtera
4. Bahwa yang miskin adalah manusianya baik secara individual maupun
kolektif.
Kita sering mendengar istilah kemiskinan perdesaan (urban poverty) dan
sebagainya. Berbagai istilah tersebut bukanlah berarti bahwa yang mengalami
kemiskinan itu adalah desa atau kota. Kondisi desa dan kota merupakan penyebab
kemiskinan bagi manusia, dengan demikian pihak yang menderita miskin hanyalah
manusia baik secara individual maupun kelompok dan bukanlah wilayah (Siagian,
2012:14).
kemiskinan jika dipandang dari sisi ekonomi. Pertama, kemiskinan muncul karena
adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumberdaya yang menimbulkan distribusi
pendapatan yang timpang. Penduduk miskin hanya memiliki sumberdaya yang
terbatas dan kualitasnya rendah. Kedua kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam
kualitas sumberdaya manusia. Kualitas sumberdaya manusia yang rendah berarti
produktifitanya rendah, yang pada gilirannya upahnya rendah. Rendahnya kualitas
sumberdaya manusia ini karena rendahnya pendidikan, nasib yang kurang
beruntung, adanya diskriminasi atau keturunan. Ketiga kemiskinan muncul karena
perbedaan akses dalam modal. Ketiga penyebab kemiskinan ini bermuara pada teori
lingkaran setan kemiskinan (vicious circle of poverty).
Kartasasmita dalam Rahmawati (2006: 4) juga mengemukakan bahwa,
kondisi kemiskinan dapat disebabkan oleh sekurang-kurangnya empat penyebab,
diantaranya yaitu :
pengembangan diri terbatas dan meyebabkan sempitnya lapangan kerja
yang dapat dimasuki. Taraf pendidikan yang rendah juga membatasi
kemampuan seseorang untuk mencari dan memanfaatkan peluang.
2. Rendahnya derajat kesehatan
tahan fisik, daya pikir dan prakarsa.
3. Terbatasnya lapangan kerja
diperberat oleh terbatasnya lapangan pekerjaan. Selama ada lapangan
kerja atau kegiatan usaha, selama itu pula ada harapan untuk
memutuskan lingkaran kemiskinan.
4. Kondisi keterisolasian
dan terisolasi. Mereka hidup terpencil sehingga sulit atau tidak dapat
terjangkau oleh pelayanan pendidikan, kesehatan dan gerak kemajuan
yang dinikmati masyarakat lainnya.
Terdapat lima ciri-ciri kemiskinan menurut Siagian (2012: 20-23), yakni :
1) Mereka yang hidup di bawah kemiskinan pada umumnya tidak memiliki
faktor produksi sendiri, seperti tanah yang cukup luas, modal yang
memadai, ataupun keterampila yang memadai untuk melakukan suatu
aktivitas ekonomi sesuai dengan mata pencahariannya.
Universitas Sumatera Utara
2) Mereka pada umumnya tidak mempunyai kemungkinan atau peluang untuk
memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri.
3) Tingkat pendidikan pada umumnya rendah, misalnya tidak sampa tamat SD.
Waktu mereka umumnya habis tersita untuk mencari nafkah sehingga tidak
ada lagi waktu untuk belajar atau meningkatkan keterampilan. Demikian
juga dengan anak-anak mereka, tidak dapat menyelesaikan sekolahnya,
karena harus membantu orang tua mencari tambahan pendaapatan.
4) Pada umumnya mereka masuk ke dalam kelompok penduduk dengan
kategori setengah menganggur.
5) Banyak di antara mereka yang hidup di kota masih berusia muda, tetapi
tidak memiliki keterampilan atau pendidikan yang memadai.
Menurut Stiglitz (2011: 70) Kemiskinan juga tidak lepas dari pada cakupan
faktor-faktor lain yang mempengaruhi hidup selain dari sisi material. Cakupan
beberapa elemen yang turut menentukan kualitas hidup dalam pengukuran
kesejahteraan ekonomi. Ada 3 hal pendekatan konseptual dalam memikirkan cara
mengukur kualitas hidup, yaitu:
merupakan tujuan universal eksistensi manusia.
b. Pendekatan kedua, pendekatan ini melihat hidup seseorang sebagai
kombinasi antara “kegiatan dan kedirian” (functionings) dan kebebasannya
untuk memilih fungsi-fungsi tersebut (capabilities). Sebagian diantara
kapabilitas yang sangat mendasar, seperti tercukupinya gizi dan terbebas
Universitas Sumatera Utara
dari kematian dini, kapabilitas lain seperti melek huruf dan berpartisipasi
dalam politik.
tentang alokasi yang adil dan berfokus pada kesetaraan diantara anggota
masyarakat.
mempelajari kebijakan sosial, pekerjaan sosial, dan pelayanan-pelayanan sosial.
Seperti halnya Sosiologi, Psikologi, Antropologi, Ekonomi, Politik, Studi
Kependudukan, dan Pekerjaan sosial, ilmu social berupaya mengembangkan basis
pengetahuannya untuk mengidentifikasi masalah sosial, penyebab dan strategi
penanggulangan masalah sosial.
kelompok untuk mencapai standar kehidupan dan kesehatan, serta hubungan-
hubungan pribadi dan sosial yang memuaskan yang memungkinkan mereka untuk
mengembangkan kemampuan-kemampuan penuh mereka dan untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka sesuai dengan kebutuhan-kebutahan keluarga mereka dan
masyarakat.
Undang-undang No.11 Tahun 2009 tentang ketentuan-ketentuan pokok
kesejahteraan sosial, pasal 11 ayat 1 adalah sebagai berikut : “ Kesejahteraan sosial
Universitas Sumatera Utara
agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya” (Adi, 2013: 23).
Kesejahteraan sosial sebagai disiplin akademik merujuk pada kaitannya
dengan Ilmu Kesejahteraan Sosial yang mencoba mengembangkan pemikiran,
strategi, dan teknik untuk meningkatkan derajat kesejahteraan suatu masyarakat.
Adi (2015: 23) menjelaskan kesejahteraan sosial sebagai disiplin akademik adalah:
“Ilmu Kesejahteraan Sosial adalah suatu ilmu terapan yang mengkaji dan
mengembangkan kerangka pemikiran serta metodologi yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup (kondisi) masyarakat
antara lain melalui pengelolaan masalah sosial; pemenuhan kebutuhan
hidup masyarakat; dan pemaksimalan kesempatan anggota masyarakat yang
berkembang”.
untuk mendalami pemikiran-pemikiran tentang kesejahteraan dan berusaha
mengembangkan metode-metode yang dapat digunakan untuk mencapai suatu
kondisi sejahtera. Zastrow yang dikutip Fahrudin (2014: 31) menjelaskan bahwa:
“Another meaning of social welfare derives from its role as an academic
discipline. In this context, social welfare is “the study of agencies,
programs, personeel, and policies which focus on the delivery of social
services to individuals, groups, and communities”.
Arti lain dari kesejahteraan sosial berasal dari peranannya sebagai disiplin
akademik. Dalam hubungan ini, kesejahteraan adalah studi tentang lembaga-
Universitas Sumatera Utara
kelompok dan masyarakat.
yaitu:
1) Untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dalam arti tercapainya standar
kehidupan pokok seperti sandang, perumahan, pangan, kesehatan, dan
relasi-relasi sosial yang harmonis dengan lingkungannya.
2) Untuk mencapai penyesuaian diri yang baik khususnya dengan masyarakat
di lingkungannya, misalnya dengan menggali sumber-sumber,
meningkatkan, dan mengembangkan taraf hidup yang memuaskan.
Tujuan utama dari kesejahteraan sosial adalah tercapainya kondisi sejahtera
yang dapat diasumsikan ke dalam terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat
seperti sandang, pangan, dan papan dalam memenuhi kebutuhan minimal
masyarakat, serta bisa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya.
Kesejahteraan sosial bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi tekanan-
tekanan yang diakibatkan terjadinya perubahan-perubahan sosial-ekonomi,
menghindari terjadinya konsekuensi-konsekuensi sosial yang negatif akibat
pembangunan serta menciptakan kondisi-kondisi yang mampu mendorong
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Friedlander & Apte dalam Fahrudin (2012: 12) memberikan pandangan
tentang apa yang menjadi fungsi dari kesejahreaan sosial. Fungsi-fungsi
kesejahteraan sosial bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi tekanan-
tekanan yang diakibatkan terjadinya perubahan-perubahan sosio-ekonomi,
menghindarkan terjadinya konsekuensi-konsekuensi sosial yang negatif akibat
pembangunan serta menciptakan kondisi-kondisi yang mampu mendorong
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
masyarakat transisi, upaya pencegahan ditekankan pada kegiatan-kegiatan
untuk membantu menciptakan pola-pola baru dalam hubungan sosial serta
lembaga-lembaga sosial baru.
ketidakmampuan fisik, emosional, dan sosial agar orang yang mengalami
masalah tersebut dapat berfungsi kembali secara wajar dalam masyarakat.
Dalam fungsi ini tercakup juga fungsi pemulihan (rehabilitasi).
3) Fungsi pengembangan (Development)
ataupun tidak dalam proses pembangunan atau pengembangan tatanan dan
sumber-sumber daya sosial dalam masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 COVID-19
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID19.
Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah
seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan
Akut Parah (SARS-CoV) (Hanoatubun, 2020).
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) adalah keluarga besar virus yang
dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Covid-19 adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh corona virus yang baru ditemukan. Virus dan
penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan pada desember
2019. Covid-19 ini sekarang menjadi pandemic yang menyerang semua negara
yang ada di dunia. Virus Covi-19 bisa menimbulkan beragam gejala pada
pengidapnya. Infeksi Covid-19 disebabkan oleh virus corona itu sendiri. (Sukur et
al, 2020).
Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau
mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di
sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah
terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang tersebut menyentuh mata,
hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang tersebut dapat terinfeksi Covid-19.
Universitas Sumatera Utara
Dan bisa juga seseorang terinfeksi Covid-19 ketika tanpa sengaja menghirup
droplet dari penderita yang sudah terpapar virus (Kementerian Kesehatan, 2020).
Infeksi virus Covid-19 dapat menimbulkan berbagai komplikasi penyakit
hingga kematian, bagi beberapa pasien gejala virus ini bersifat ringan dan sedang
namun beberapa pasien lainnya mengalami komplikasi yang patut diwaspadai.
Gangguan pada saluran pernapasan adalah komplikasi utama akibat Covid-19
seperti gagal pernapasan akut (acute respiratory failure), pneumonia (peradangan
paru-paru), hingga acute respiratory distress syndrome (ARDS). Infeksi virus ini
juga menimbulkan komplikasi dan masalah pada organ lain seperti kerusakan hati,
kerusakan jantung, gagal ginjal akut, hingga infeksi sekunder (infeksi susulan oleh
mikroorganisme lain, seperti bakteri). Covid-19 juga dapat menyebabkan kematian,
hal ini terbukti pada 3 April 2020 lebih dari 53 ribu orang meninggal dunia dari 1
juta kasus Covid-19 di seluruh penjuru dunia (Zendrato, 2020).
Saat ini ada sebanyak 65 negara terinfeksi virus corona. Menurut WHO per
tanggal 2 Maret 2020 jumlah penderita 90.3308 terinfeksi Covid-19 (Yuliana,
2020). Dan di Indonesia Covid -19 pertama kali dilaporkan pada tanggal 2 Maret
2020 sejumlah dua kasus. Kasus penyebaran Covid -19 masih menyebar dan jumlah
kasus terus bertambah seiring dengan waktu. Berdasarkan data 26 Januari 2021 di
Indonesia menunjukkan kasus yang terkonfirmasi mencapai 1.012.350 kasus,
820.356 telah sembuh dan 28.468 orang meninggal dunia (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2021).
mengalami peningkat kasus yang melesat dengan kurun waktu sangat cepat,
Universitas Sumatera Utara
berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang tercantum dalam
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020. Dengan adanya PSBB tersebut semua
kegiatan yang biasa dilakukan terpaksa terhenti. Seluruh kegiatan dibidang indutri
maupun perkantoran untuk sementara waktu terpaksa berhenti untuk beroperasi.
Selain itu, sektor pendidikan, layanan publik, seluruh tempat beribadah, pusat
perbelanjaan, rumah makan maupun tempat pariwisata juga mengalami hal yang
sama.
berdampak bagi kehidupan masyarakat. Di Indonesia dampak yang terjadi pada
sektor ekonomi sebagai berikut :
a. Terjadinya PHK besar-besaran. Hasil data yang didapat yaitu ≥ 1,5 juta
peker jadi rumahkan dant erkena PHK yang mana 90% pekerja di rumahkan
dan pekerja yang di PHK sebesar 10%.
b. Terjadinya penurunan PMI Manufacturing Indonesia mencapai 45,3% pada
Maret 2020.
d. Terjadinya inflasi yang telah mencapai pada angka 2,96% year-on-year
(yoy) yang telah disumbangkan dari harga emas dan komoditas pangan pada
maret 2020.
pendapatan di ssector tersebut. Kerugian yang dirasakan mencapai Rp. 207
Universitas Sumatera Utara
pada bulan januari -maret 2020.
f. Pada 6 ribu hotel telah terjadi penurunan penempatan (okupansi) hingga
mencapai 50%. Hal tersebut bisa mengakibatkan kehilangan devisa
pariwisata
Kajian penelitian yang relevan merupakan deskripsi hubungan antara
masalah yang diteliti dengan kerangka atau landasan teori yang dipakai dalam
penelitian serta hubungannya dengan penelitian yang terdahulu. Beberapa
penelitian yang relevan dengan penelitian ini, sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmayati (2017) dengan judul “Efektivitas
Penyaluran Dana Bantuan Lansung Tunai (BLT) dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Miskin di Kelurahan Riba Melintang,
Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir”. Hasil penelitian ini
membahas efektivitas program Bantuan Langsung Tunai dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di Kelurahan Rimba
Melintang Kabupaten Roka Hilir. Subjek dari penelitian ini adalah
masyarakat miskin yang ada di wilayah tersebut. Penelitian ini juga
membahas mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam proses
pelaksanaan program Bantuan Langsung Tunai tersebut.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Melati dan Zukarnairi (2019) dengan judul
“Efektivitas Program Bantuan Sosial Tunai Pada Masa Pandemi Covid-19
di Kelurahan Pasir Pengaraian”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
efektif dilihat dalam setiap indikator efektivitas yaitu : A). Pada ketepatan
sasaran, terdapat ketidak efektifnya pemilihan sasaran di kelurahan pasir
pengaraian. B). Pada sosialisasi program, terdapat beberapa aparat yang
berperan dalam pelaksanaan program BST ini masih belum sepenuhnya
memahami juknis yang telah diberikan, begitupun masyarakat tidak paham
kenapa BST ini diberikan dan untuk apa. C). Pada tujuan program, hanya
pihak pelaksana yang mengetahui tujuan dari program BST ini sedangkan
KPM tidak peduli dan tidak tahu apa tujuan dari program BST tersebut. D).
Pada pemantauan program, hanya pihak kelurahan yang ikut campur
sedangkan dari pihak Dinas sosial sendiri tidak ikut andil dalam melakukan
pemantauan program Bantuan Sosial Tunai (BST).
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ajeng Tri Longgani (2018) dengan judul
“Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota
Surakarta”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan aspek
efektivitas program dari Nakamura dan Smallwoods (1980) yaitu
pencapaian tujuan, kepuasan kelompok sasaran, daya tanggap client, dan
system pemeliharaan, Program Banuan Pangan Non Tunai dikatakatan
belom efektif. Dilihat dari aspek kepuasan kelompok sasaran dapat
dikatakan respon Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sudah cukup puas
dengan adanya bantuan pangan non tunai ini. Melalui program Pangan Non
Tunai ini masyarakat menjadi terbantu dalam pemenuhan kebutuhan
pangan. Disisi lain program ini dapat memperdaaya Keluarga Penerima
Universitas Sumatera Utara
Manfaat (KPM) melalui e-warong. Dari aspek daya tanggap client, tidak
semua KPM dapat secara langsung menerima dan memahami penyesuaian
dalam Program Bantuan Pangan Non Tunai ketika pencairan bantuan.
Pemeliharaan dari pihak pelaksana sudah cukup baik, dibuktikan dengan
adanya pelatihan-pelatihan untuk e-warong agar tetep berlanjut.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Marsel Mendome, Femmy Tulusan, Rully
Mambo (2021) dengan judul “Efektivitas Bantuan Lansung Tunai Dana
Desa Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19 Di Desa Bambung Kecamatan
Gemeh Kabupaten Kepulaun Taulad”. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Bantuan
Langsung Tunai Dana Desa bagi masyarakat miskin yang terkena dampak
covid 19 di Desa Bambung Kecamatan Gemeh Kabupaten Kepulauan
Talaud. Bahwa efektivitas ketepatan waktu dalam penyaluran bantuan
langsung tunia dana desa di Desa Bambung Kecamatan Gemeh sudah sesuai
dengan jadwal yang telah diatur, kemudian dalam menentukan pilihan
penerima bantuan juga melalui seleksi berdasarkan kriteria yang sesuai
dengan perundang-undangan, namu dalam hal ketepatan sasaran ternyata
masih terjadi beberapa masalah seperti ada beberapa yang seharusnya tidak
layak menerima namun menerima, begitu juga sebaliknya. Oleh sebab itu
kedepannya dalam penyaluran tahp-tahap berikut perlu di teliti lagi dalam
hal ketepatan sasaran penerima bantuan agar keefektifan dari kebijakan ini
lebih optimal.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Nisa’ul Mufida (2021) dengan judul
“Efektivitas Bantuan Sosial Tunai Di Kelurahan Purwosari Kecamatan
Universitas Sumatera Utara
Purwosari Kabupaten Pasuruan belum efektif. Berdasarkan deskripsi
tentang efektivitas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengacu kepada
pencapaian tujuan, yaitu pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dimana tujuan awal pemerintah
memberikan bantuan sosial tunai ini adalah untuk menjamin ketersediaan
kebutuhan dasar serta perlindungan sosial terutama bagi kelompok rentan
yang terdampak dari adanya pandemi Covid-19 ini. Pelaksanaan bantuan
dalam suatu program yang mana bisa dinilai dengan seberapa jauh
peningkatan kesejahteraan dan semakin sedikitnya protes dari masyarakat
dengan diberlakukan program bantuan tersebut.
2.3 Kerangka Pemikiran
Coronavairus disease 2019 atau lebih dikenal dengan covid-19 merupakan
virus yang sedang mendunia. Virus Covid-19 pertama kali muncul di Kota Wuhan,
Cina pada akhir bulan Desember 2019. Virus Covid-19 adalah jenis penyakit baru
yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi menyerang
manusia sebelumnya. Virus ini menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung
atau mulut pada saat batuk atau bersin. Virus Covid-19 ini menular dan menyebar
dengan sangat cepat dan telah banyak kematian yang disebabkan oleh virus Covid-
19, bukan hanya di Cina tetapi juga di Indonesia. Penyebaran dan peningkatan
jumlah kasus Covid-19 menimbulkan kekhawatiran dari berbagai kalangan,
khususnya masyarakat. Dengan melihat tingginya tingkat persebaran yang begitu
cepat mengahrauskan pemerintah untuk segera mengambil langkah strategis
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya dampak Covid-19 dapat diperkirakan jumlah orang yang
hidup dalam kemiskinan ekstrim akan lebih meninggkat. Pemerintah
menggelontarkan berbagi skema untuk membantu masyarakat yang terdampak
Covid-19. Salah satunya program bantuan untuk membantu masyarakat yang
terdampak Covid-19 yaitu Program Bantuan Sosial Tunai (BST). Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial Tunai diutamakan bagi keluarga yang
tercantum dalam data terpadu kesejahteraan sosial yang bukan terdaftar sebagai
penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan program sembako. Kementerian
Sosial menyalurkan program Bantuan Sosial Tunai senilai Rp300.000.
Untuk melihat indikator tercapainya dari Program Bantuan Sosial Tunai
dapat diukur melalui efektivitas pelaksanaan Program Bantuan Sosial Tunai.
Sehingga dapat diidentifikasi apakah program tersebut menghasilkan dampak yang
bermanfaat, dan apakah dampak dari program tersebut dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat serta dapat mencapai tujuannya. Namun beberapa fakta
menunjukkan bahwa penyelenggaraan Bantuan Sosial Tunai mengalami beberapa
permasalahan seperti pada sasaran penerima yang di tuju terkadang tidak sesuai
dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya, sosialisasi yang dilakukan dirasa
masih kurang kepada seluruh masyarakat KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dan
masih masih banyak masyarakat yang terdampak Covid-19 tidak menerima bantuan
program Bantuan Sosial Tunai (BST) tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Konsep merupakan sejumlah pengertian atau ciri-ciri yang berkaitan dengan
berbagai peristiwa, objek, kondisi, situasi dan hal lain yang sejenis. Konsep
Efektivitas Program, menurut Budiani
dapat diukur dengan menggunakan
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial Tunai
COVID-19
mempunyai ciri-ciri yang sama. Defenisi konsep ditujukan untuk mencapai
keseragaman pemahaman tentang konsep-konsep, baik berupa obyek, peristiwa
maupun fenomena yang diteliti (Siagian, 2011:141). Konsep yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah :
program tersebut.
Program Bantua Sosial Tunai merupakan suatu program bantuan sosial yang
dibuat oleh pemerintah berupa uang yang diberikan kepada keluarga miskin,
tidak mampu, dan yang rentan terkena dampak covid-19.
3. Kemiskinan
alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan
dan pekerjaan sehingga menimbulkan suatu penderitaan.
4. Kesejahteraan Sosial
hidup seperti sandang, pangan, dan papan dalam memenuhi kebutuhan
minimal masyarakat, serta mampu mengembangkan diri dan melaksanakan
fungsi sosialnya.
Penyelenggraan program Bantuan Sosial Tunai tidak selalu berjalan mudah,
selalu ada hambatan ataupun kendala pada proses pelaksanaannya. Sebab
untuk menginplementasian sebuah program dari suatu kebijakan harus
memperhatikan segala aspek yang ada.
6. Covid-19
coronavirus 2 (SAR-CoV-2). Coronavairus disease 2019 (Covid-19)
menyebabkan gangguan system pernapasan, mulai dari gejala ringan seperti
flu, hingga infeksi pau-paru, seperti pheunomia.
Universitas Sumatera Utara
adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualiatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada
generalisasi (Sugiyono, 2008:15).
Termasuk didalamnya bagaimana unsur-unsur yang ada dalam variabel penelitian
itu berineraksi satu sama lain dan apa pula produk interaksi yang berlangsung
(Siagian, 2011:52). Melalui penelitian deskriptif ini, penulis ingin membuat
gambaran kondisi secara menyeluruh tentang Efektivitas Pelaksanaan Program
Bantuan Sosial Tunai Kementerian Sosial RI di Masa Covid-19.
3.2 Lokasi Penelitian
Cengkareng, Jakarta Barat. RW.001 Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan
Cengkareng, Jakarta Barat terdiri dari 15 RT. Alasan peneliti melakukan penelitian
di lokasi tersebut karena RW.001 Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan
Universitas Sumatera Utara
42
Cengkareng, Jakarta Barat saat ini merupakan lokasi yang terkena dampak covid-
19. Dengan adanya dampak covid1-19 maka adanya penyaluran Bantuan Sosial
Tunai Kementerian Sosial RI kepada masyarakat yang terdampak Covid 19. Oleh
karena itu, peneliti ingin mengatahui efektivitas pelanyuran Bantuan Sosial Tunai
Kementerian Sosial RI di Masa Covid-19 kepada masyarakat di RW.001,
Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
3.3 Informan Penelitian
diwawancarai sesuai dengan tujuan peneliti untuk memberikan berbagai informasi
yang diperlukan selama proses penelitian (Suyanto & Sutinah, 2005: 171-172).
Orang-orang yang dapat dijadikan sebagai informan adalah orang-orang yang
memiliki pengalaman sesuai dengan penelitian. Informan yang dipergunkan dalam
penelitian ini sebanyak 8 orang yaitu dengan komposisi 2 sebagai informan kunci,
3 sebagai informan utama dan 3 sebagai informan tambahan.
Teknik penarikan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling berupa penarikan sampel sumber data dengan disertai pertimbangan
tertentu untuk menentukan subjek penelitian. Pertimbangan tertentu yang dimaksud
dalam teknik ini adalah dengan memilih informan yang dianggap paling tahu dan
sesuai dengan objek penelitian sehinggan dapat mempermudah peneliti dalam
melakukan penelitian. Adapun informan dalam penelitian ini meliputi :
1. Informan Kunci
diperlukan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan Informan
kuncinya I yaitu Bapak Drs. Imbang Santoso, M.Si sebagai lurah Duri
Kosambi dan Informan kunci II yaitu Bapak Chaironi Aziz, S.KOM sebagai
Sekretaris RW.001 Kel. Duri Kosambi.
2. Informan Utama
dengan memberikan dampak terhadap permasalahan tersebut. Informan
utama dalam penelitian ini adalah warga RW.001, Kelurahan Duri Kosambi,
Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat yang mendapatkan Bantuan Sosial
Tunai Kementerian Sosial RI.
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan Informan utama I
yaitu Bapak Chairuman bekerja sebagai tukang listrik, Informan utama II
yaitu Bapak Jainal Abidin bekerja sebagai satpam, dan informan utama III
yaitu Bapak Andi Wirya bekerja sebagai pelatih Badminton.
3. Informan Tambahan
Adalah oang yang tidak terlibat langsung dalam objek yang diteliti.
Informan dalam penelitian ini adalah warga RW.001, Kelurahan Duri
Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat yang Non penerima Bantuan
Sosial Tunai Kementerian Sosial RI.
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan Informan
tambahan I yaitu Ibu Rina bekerja sebagai penjual warteg, informan
tambahan II yaitu Bapak Mukhsin yang sudah tidak memiliki pekerjaan, dan
informan tambahan III Bapak Rino bekerja sebagai supir.
Universitas Sumatera Utara
mengumpulkan data-data sebagai berikut:
1. Teknik pengumpulan data Primer (Studi lapangan), yaitu pengumpulan data
yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data
primer dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:
a. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek yang
diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek
penelitian.
meneliti bagaimana kondisi sosial ekonomi para KPM BST di masa
Covid-19 yang terjadi di RW.001 Kelurahan Duri Kosambi, peneliti
juga mengamati pelaksanaan penerimaan program BST serta
melihat faktor penghambat keefetifan pelaksanaan program BST.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti menghasilkan
beberapa data yang mendukung penelitian, meliputi :
1. Gambaran umum lingkungan RW.001 Kelurahan
Duri Kosambi
BST RW.001 Kelurahan Duri Kosambi
3. Pelaksaan program BST
5. Faktor penghambat pelaksanaan program BST
b. Wawancara, yaitu percakapan atau tanya jawab yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
penelitian. (Siagian, 2011: 206).
wawancara secara langsung kepada informan utama, informan
tambahan dan informan kunci guna mendapatkan informasi terkait
bagaimana keefektifan pelekasanaan program BST dalam hal
ketepatatan sasaran program, sosialisasi program, tujuan program
dan pemantaun program dan faktor penghambat pelaksaan program
Bantuan Sosial Tunai di masa Covid-19 di RW.001 Kelurahan Duri
Kosambi.
dokumen bisa berasal dari informan kunci, informan utama, dan
informan tambahan. Metode dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, agenda, dan sebagainya (Arikunto,
2006: 231).
informan utama, informan kunci dan informan tambahan. Dan juga
dokumen dari sekretariat RW.001 Kelurahan Duri Kosambi berupa
data geogrfis dan monografi.
2. Data Sekunder (Studi Kepustakaan), yaitu teknik pengumpulan data atau
informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti melalui sumber-
Universitas Sumatera Utara
46
sumber seperti melalui penelaah buku, jurnal dan karyatulis Dalam hal ini
peneliti mengumpulkan data-data terkait informasi yang dibutuhkan
mengenai permasalahan keefktifan program Bantuan Sosial Tunai di masa
covid-19 dan faktor penghambat pelaksaan program Bantuan Sosial Tunai
yang peneliti peroleh melalui buku, maupun jurnal.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisa data kualitatif,
yaitu dengan mengkaji data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah,
menyusun dalam suatu satuan yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya,
dan memeriksa keabsahan data, serta mendefinisikan dengan analisis sesuai dengan
kemampuan daya peneliti untuk membuat kesimpulan peneliti. Analisis data dalam
penelitian kualitatif diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan secara terus menerus
selama penelitian berlangsung, dilakukan mulai dan mengumpulkan data sampai
pada tahap penulisan laporan (Moleong, 2004:24).
Universitas Sumatera Utara
RW.001 Kelurahan Duri Kosambi merupakan lembaga sosial
kemasyarakatan yang beranggotaka seluruh warga yang bertempat tinggal di
RW.001 yang terdiri dari 15 Rukun Tetangga (RT). Lingkungan RW.001
berkedudukan di wilayah Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan Cengkareng Kota
Admisnistrasi Jakarta Barat.
dengan :
a) Sebelah Utara berbatasan dengan lingkungan RT. 09, RT. 10 dan RT. 11
b) Sebelah Selatan berbatasa dengan lingkungan RT. 02
c) Sebelah Timur berbatasan dengan lingkungan RT. 07
d) Sebelah Barat berbatasan dengan lingkungan RT. 03 dan RT. 13
4.2 Sejarah Perkembangan Lokasi Penelitian
Rukun Warga (RW) 001 berada di Kelurahan Duri Kosambi, dimana Duri
Kosambi merupakan nama perkampungan dan kelurahan di Kecamatan
Cengkareng, Jakarta Barat. Wilayanya padat penduduk karena banyak perumahan
warga dan gedung perkantoran. Menurut sejarahnya dahulu kawasan Duri Kosambi
merupakan daerah kering dan banyak perkebunan yang dikelola penduduk
setempat. Di situ tumbuh beraneka jenis pepohonan, dari pohon buah-buahan
Universitas Sumatera Utara
hingga sayur-sayuran. Tetapi, yang lebih banyak tumbuh adalah pohon buah-
buahan. Salah satunya adalah pohon kosambi atau kesambi. Pohon kosambi
(schleichera oleosa) mirip atau sejenis pohon buah rambutan. Namun, seiring
dengan perkembangan Kota Jakarta, kini sudah tidak ada lagi pohon Kosambi di
daerah tersebut. Bahkan tidak ditemukan bekas-bekasnya.
Rukun Warga (RW) 001 Duri Kosambi merupakan Lembaga Masyarakat
yang diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-
nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan kegotong royongan dan
kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan kelancaran tugas pemerintahan,
pembangunan, dan kemasyarakatan di Kelurahan. Rukun Warga (RW) dibentuk
melalui musyawarah pengurus Rukun Tetangga (RT) di wilayah kerjanya dalam
rangka pelayanan pemerintah dan masyarakat yang diakui dan dibina oleh
Pemerintah Daerah yang ditetapkan oleh Lurah.
Dengan menyadari arti pentingnya kehidupan bertetangga dan pentingnya
kebersamaan di lingkungan RW.001 Kel. Duri Kosambi, maka RW.001
berkewajiban untuk membina, mengembangkan dan meningkatkan kerukunan dan
kerjasama secara terorganisir dalam rangka turut meningkatkan kesatuan dan
persatuan demi berhasilnya pembangunan bangsa dan Negara Indonesia yang
berazaskan Pancasila dan Undang- Undang.
Universitas Sumatera Utara
Cengkareng Kota Administrasi Jakarta Barat
1. Nama Ketua RW H. Muhammad Yusroh, SH
2. Masa Bhakti 2017-2020
3. Jumlah Rukun Tetangga
5. Alamat Sekretariat Jl. H. Mali RT 015/01 No. 55
6. Provinsi DKI Jakarta
7. Kota/Kabupaten Jakarta Barat
Cengkareng Kota Administra Jakarta Barat.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1 Visi
Visi Rukun Warga (RW) 001 Kel. Duri Kosambi adalah Islami, Kreatif,
Mandiri, Dan Peduli Lingkungan.
Jakarta dan Kelurahan Duri Kosambi;
2. Berpartisipasi aktif dalam pelestarian lingkungan hidup dengan
menciptakan lingkungan yang bersih, indah, asri, sehat dan aman;
3. Menggali semua potensi warga dan memberdayakan peran aktif
warga (terutama para pemuda dan pemudi) untuk mendorong
tercapainya kehidupan masyarakat yang sejahtera;
4. Menghimpun warga dalam menciptakan suasana yang penuh rasa
gotong royong, kebersamaan, dan kekeluargaan;
5. Membuat sistem administrasi yang tertib dan modern dengan
memanfaatkan teknologi informasi terkini;
tulus dan ikhlas.
mengembangkan kegiatan sosial kemasyarakatan serta aktif dalam menjaga
kelestarian lingkungan hidup.
Universitas Sumatera Utara
Struktur Kepengurusan Rukun Warga 001 Kelurahan Duri Kosambi
Kecamatan Cengkareng, Kota Administra Jakarta Barat adalah sebagai berikut :
A. PELINDUNG :
3. UST. H. Abul Hasan, S.Ag
4. IR. H. Zarkasih
D. SEKRETARIS : Chaironi Aziz, S.KOM
E. BENDAHARA : Fachry H. Sofyan Hadi
F. KOORD. KEAMANAN : Syariffudin Parto
ANGGOTA :
H. KOORD. KEBERSIHAN : Halis Samuih
I. KOORD. HUMAS : Mahrudin
K. KOORD. PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI : Lukman Hakim, SE
Universitas Sumatera Utara
4.6 Kondisi Umum Tentang Klien
Klien atau informan utama yang penulis jadikan dalam penelitian ini adalah
warga RW.001 Kel. Duri Kosambi penerima Bantuan Sosial Tunai atau Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial Tunai. Informan yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 8 orang yaitu dengan komposisi 2 orang sebagai informan
kunci, 3 orang sebagai informan utama dan 3 orang sebagai informan tambahan.
Berdasarkan sumber informasi yang diperoleh dan didapat melalui observasi
dan wawancara, diketahui informan utama tersebut merupakan warga RW.001
Kelurahan Duri Kosambi yang terdaftar di DataTerpadu Kesejahteraan Sosial
(DTKS) sebagai penerima Bantuan Sosial Tunai. Warga RW.001 Kel. Duri
Kosambi yang menerima Bantuan Sosial Tunai ini merupakan warga yang
terdampak akibat adanya pandemi COVID-19. Dampak akibat pandemi COVID-
19 ini menyebabkan warga RW.001 Kel. Duri Kosambi mengalami kesulitan dalam
memenuhi keutuhan hidupnya.
4.6.1 Data Jumlah Penerima Bantuan Sosial Tunai RW. 001 Kel. Duri
Kosambi
1. RT. 01 175
2. RT. 02 198
3. RT. 03 120
Cengkareng Kota Administra Jakarta Barat, 2021.
4.7 Kondisi Umum Tentang Petugas
Rukun Warga (RW) 001 Kelurahan Duri Kosambi terdiri dari RT 001 s.d.
RT. 015. Pengurus RW. 001 terdiri atas Ketua RW, Sekretaris, Bendahara,
Koordinator Keamanan, Koordinator Pemuda dan Olahraga, Koordinator
Kebersihan, Koordinator Humas, Koordinator Ubudiyah, Koordinator
Publikasi dan Dokumentasi.
Pengurus Rukun Warga (RW) adalah anggota yang telah bertempat tinggal
tetap di lingkungan Rw.001 Kelurahan Duri Kosambi. Ketua RW. 001 dapat dipilih
secara perwakilan atau secara langsung (dengan coblosan) oleh seluruh warga
yang bertempat tinggal di wilayah RW. 01 Kel. Duri Kosambi, dengan batas usia
Universitas Sumatera Utara
54
diatas 17 tahun atau sudah menikah. Masa bakti pengurus adalah selama 3 (tiga)
tahun.
melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni
masyarakat. Sedangkan fungsi dari Ketua RW yaitu pengkoordinasian antar warga,
pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar sesama dan antar masyarakat
dengan pemerintah daerah, dan penanganan masalah-masalah kemasyarakatan
yang dihadapi warga.
melaksanakan prinsip-prinsip sebagai berikut :
4.8 Keadaan Sarana dan Sarana Prasarana Lokasi Penelitian
Tabel 4. 3
1 Sarana Pemerintahan dan
Universitas Sumatera Utara
Pos Hansip
Masjid Daarul Fatim
008/01
Masjid Assaironiyah
Mushollah Daarun Nafis
001/01
Mushollah At-Taubah
Mushollah Al-Barokah
Mushollah Arrohimiyah
Mushollah Baitul Amin
Jl. Raya Duri Kosambi RT 006/01
SDN 02
SDN 05
SMK Ad-Da’wah
TK, SD dan SMP Al-Yaumah
Jl. Masjid Al-Istiqomah RT 002/01
TK Impian Bunda
Sumber : Rukun Warga (RW) 001 Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan
Cengkareng Kota Administra Jakarta Barat.
Universitas Sumatera Utara
Bab ini membahas data-data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan
di lapangan melalui observasi dan wawancara mendalam dengan informan. Peneliti
berhasil mengumpulkan data dan informasi mengenai “Efektivitas Program
Bantuan Sosial Tunai Kementerian Sosial RI di Masa Covid-19 (Studi Kasus RW.
001 Kelurahan Durkosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat)”.
Informan yang dipergunkan dalam penelitian ini sebanyak 8 orang yaitu
dengan komposisi 2 sebagai informan kunci, 3 sebagai informan utama dan 3
sebagai informan tambahan. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Lurah
Kelurahan Duri Kosambi dan Sekretaris RW.001 Kelurahan Duri Kosambi.
Informan utama dalam penelitian ini adalah warga RW.001 Kelurahan Duri
Kosambi yang mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) atau Keluarga Penerima
Manfaat (KPM) dan informan tambahan adalah warga RW.001 Kelurahan Duri
Kosambi yang tidak mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST). Untuk melihat
gambaran lebbih jelas dan rinci, maka penulis mencoba menguraikan petikan
wawancara dengan informan serta narasi penulis data-data tersebut.
5.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian
5.1.1 Informan Kunci I (Lurah Duri Kosambi)
Nama : Drs. Imbang Santoso, M.Si
Umur : 55 Tahun
Universitas Sumatera Utara
Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
Sosial RI merupakan bentuk perwujudan intervensi Pemerintah melalui
kementerian Sosial RI dalam rangka memberikan stimulus Jaringan Pengaman
Sosial di tengan masa pandemi Covid-19. Bantuan sosial tunai sebagai bentuk
perwujudan intervensi Pemerintah melalui kementerian Sosial RI berupa uang yang
diberikan kepada keluarga miskin, tidak mampu, yang rentan terkena dampak
wabah Corona Virus Disease 19 (COVID-19) dan Keluarga Penerima Manfaat
(KPM).
Informan kunci I bernama Drs. Imbang Santoso, M.Si, berusia 53 tahun
dan bertempat tinggal di Jl. Cendrawasih IX/Nuri IV No.5 RT.08 rw.008,
Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Informan kunci I merupakan sebagai lurah Duri
Kosambi. Saat peneliti mendatangi kantor lurah, beliau sangat baik dan ramah serta
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di lingkungan
RW.001 Kel. Duri Kosambi serta memberikan informasi terkait program Bantuan
Sosial Tunai (BST).
sebagai informan kunci sebagai berikut :
A. Ketepatan Sasaran Program
Peneliti bertanya kepada informan kunci I, apakah sebelum Covid-19 sudah
Universitas Sumatera Utara
ada Bantuan Sosial yang disalurkan oleh pemerintah kepada warga RW.001?.
Adapun kutipan wawancara sebagai berikut :
“Iya tentu saja sebelum covid-19 sudah ada bantuan sosial lainnya seperti
Bantuan Sosial untuk Lansia dan PKH, namun setelah adanya Covid-19
bantuan sosial yang diberikan dari pemerintah berupa sembako dan seiring
berjalannya waktu pemerintah memberikan bantuan berupa Bantuan Sosial
Tunai (BST) senilai Rp.300.000/bulan untuk masyarakat ekonomi bawah
yang terdampak Covid-19.”
Tunai disalurkan pemerintah kepada masyarakat?. Adapun kutipan wawancara
sebagai berikut :
“Kalau Bantuan Sosial Tunai saya terima dari pemerintah awal Januari
dan saya salurkan kepada para RW yaitu pada tanggal 07 Januari 2021dan
disalurkan kepada warga kelurahan Duri Kosambi tanggal 10 Januari
2021.”
berikut :
warga kelurahan Duri Kosambi terdiri dari 4 tahapan.”
Kemudian peneliti bertanya kepada informan, Bagaimana tahapan proses
penyeleksian penerima Bantuan Sosial Tunai (BST)?. Adapun kutipan wawancara
sebagai berikut:
“Untuk tahapannya kami pihak kelurahan meminta data setiap warga dari
RW untuk proses penyeleksian Bantuan Soial Tunai(BST) agar efektif untuk
calon penerima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BST.”
Selanjutnya peneliti bertanya kepada informan, apakah ada kriteria khusus
bagi penerima Bantuan Sosial Tunai (BST)?. Adapun kutipan wawancara sebagai
berikut :
“Tentu saja ada, untuk kriteria calon penerima Bantuan Sosial Tunai nya
yaitu tertuju kepada masyarakat yang berekonomi bawah yang terdampak
Covid-19 dan tidak menerima bantuan sosial lainnya.”
Lalu peneliti bertanya kepada informan, apakah bantuan Bantuan Sosial
Tunai (BST) selalu tepat waktu diberikan kepada warga RW.001/KPM Bantuan
Sosial Tunai (BST) di RW.001?. Adapun kutipan wawancara sebagai berikut :
“Kalau untuk tahap pertama dan kedua tepat disalurkan yaitu di awal
bulan, tetapi untuk tahap ketiga memang mengalami kemunduran jadwal
yang seharusnya disalukan awal bulan Maret namun disatukan ditahap
keempat pada bulan April.”
sasaran program Bantuan Sosial Tunai (BST) sudah tepat ?. Adapun kutipan
wawancara sebagai berikut:
masyarakat yang terdampak Covid-19 di kelurahan Duri Kosambi.
Universitas Sumatera Utara
seharusnya layak untuk mendapatkan Bantuan Sosial Tunai tetapi ia tidak
mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) tersebut?. Adapun kutipan wawancara
sebagai berikut :
tidak terdata di domisili kelurahan Duri Kosambi.”
B. Sosialisasi Program
Peneliti bertanya kepada informan kunci mengenai sosialisasi program
Bantuan Sosial Tunai di lingkungan RW. 001 Kel. Duri Kosambi, apakah warga
RW.001 sudah mengetahui Bantuan Sosial Tunai yang disalurkan pemerintah ?.
Adapun kutipan wawancara sebagai berikut :
“Iya semestinya masyarakat sudah mengetahui adanya Bantuan Sosial
Tunai ini dari media dan menanyakan langsung ke pihak RW terkait
Bantuan Sosial Tunai tersebut.”
mengetahui adanya program Bantuan Sosial Tunai (BST) ini? Apakah Sebelumnya
sudah ada sosialisasi yang dilaksanakan kepada Warga RW.001 ?. Adapun kutipan
wawancara sebagai berikut:
penerima Bantuan Sosial Tunai.”
yang mendapatkan Bantuan Sosial Tunai tersebut sudah paham dengan program
yang akan disalurkan oleh pemerintah?. Adapun kutipan wawancara sebagai
berikut:
Tunai ini.”
Kemudian peneliti bertanya kepada informan, Menurut bapak apakah
sosialiasi program terkait Bantuan Sosial Tunai (BST) ini penting untuk warga
RW.001?. Adapun kutipan wawancara sebagai berikut:
“Kalau menurut saya sosialisasi itu perlu, tapi di tengah pandemic Covid-
19 sekarang ini tidak dilakukan sosialisasi di lingkungan sekitar, karena
dapat memicu kerumunan.”
kutipan wawancara sebagai berikut:
“Tidak ada sosialasi secara terbuka ataupun tertutup kepada masyakat,
hanya saja saya memberikan informasi kepada setiap RW di kelurahan Duri
Kosambi”
program Bantuan Sosial Tunai (BST) ini sudah tercapai?. Adapun kutipan
wawancara sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
“Untuk tujuan dari Program Bantuan Sosial Tunai ini hampir tercapai,
kemungkinan hanya beberapa masyarakat kelurahan Duri Kosambi yang
belum tercapai.”
strategi yang dilakukan dalam proses pelaksanaan program Bantuan Sosial Tunai
(BST) di RW.001?. Adapun kutipan wawancara sebagai berikut:
“Stategi yang saya lakukan yaitu meminta data yang sudah didapatkan oleh
setiap RW yang didata dari setiap RT yang berada di kelurahan Duri
Kosambi.”
Lalu peneliti bertanya kepada informan, apa saja manfaat yang didapatkan
oleh masya