Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
IPA-BIOLOGI MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
KELAS VIII E MTsN TALIWANG SUMBAWA BARAT
TAHUN PELAJARAN 20152016
Oleh
F a t h a t u n
NIM 151125053
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
MATARAM
2016
ii
EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
IPA-BIOLOGI MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
KELAS VIII E MTsN TALIWANG SUMBAWA BARAT
TAHUN PELAJARAN 20152016
Skripsi
diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan IPA Biologi
Oleh
F a t h a t un
NIM 151125053
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
MATARAM
2016
iii
v
vi
vii
MOTTO
يا ن حياة الد
اع ال
مت
يء ف
ن ش
م م وتيت
ما أ
ف
ى وا وعل
ذين آمن
ى لل
بق
ير وأ
ه خ
الل
وما عند
ون
لوك
هم يت
ورى( رب
(63الش
Artinya
Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu maka itu adalah kesenangan
hidup di dunia Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik
dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Tuhan
mereka bertawakal (QS Asy-Syura (42) 36)1
1 Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007)
h 487
viii
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah karya kecil ini kupersembahkan untuk
1 Ayahanda dan ibunda tercinta (ABakar Muslim dan Siti Hajar) maaf karena
baru sekarang aku bisa merampungkannya
2 Kakak-kakak terbaik yang selalu memberikan dukungan (Kak Hadi Kak
Yunita dan Kak Fitri)
3 Semua orang yang tidak bisa kusebut satu persatu yang telah mengiringi
langkahku hingga amanah ini selesai
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat
dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh
kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang
diridhai Allah SWT
Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak
yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang
sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada
1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram
2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Mataram
3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA
Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi
Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini
6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
x
7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa
Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung
8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang
telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan
penelitian
9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan
IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama
lain
10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa
tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih
sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul
Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang
selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan
skripsi ini
13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan
informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu
Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah
dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu
xi
xii
ABSTRAK
FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada
Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran
20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)
dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada
kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen
penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan
ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas
menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis gain score dan uji-t
Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran
berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi
pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa
kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok
kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha
diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada
kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)
Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada
Manusia
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii i
HALAMAN PERNYATAAN iv
HALAMAN NOTA DINAS v
HALAMAN PENGESAHAN vi
HALAMAN MOTTO vii
HALAMAN PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK xii
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan dan Batasan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8
A Kajian Teori 8
1 Media 8
a Pengertian Media 8
xiv
b Macam-macam Media 9
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12
2 Media Komik 15
a Pengertian Komik 15
b Macam-macam Komik 16
c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18
3 Media Komik Biologi 20
4 Hasil Belajar 22
a Pengertian Hasil Belajar 22
b Macam-macam Hasil Belajar 23
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27
a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30
e Organ Pencernaan Manusia 31
B Penelitian yang Relevan 34
C Kerangka Teori 36
D Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN 39
A Desain dan Pendekatan Penelitian 39
B Populasi dan Teknik sampling 41
xv
C Instrument Penelitian 43
D Teknik Pengumpulan Data 44
E Teknik Analisis Data 46
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52
A Validitas Instrumen 52
B Pengumpulan dan Penyajian Data 58
C Analisis Data 65
D Hasil Analisis 73
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76
A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76
1 Lokasi Penelitian 76
2 Hasil Penelitian 85
B Pengujian Hipotesis 88
C Pembahasan 90
BAB VI PENUTUP 98
A Simpulan 98
B Saran 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42
Tabel 33 Interpretasi N-gain 46
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53
Tabel 42 Daya Pembeda 54
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55
Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 58
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 60
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 61
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan
Nilai Posttest 63
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83
xvii
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
Gambar 22 Anatomi Mulut 31
Gambar 23 Kerongkongan 32
Gambar 24 Lambung 32
Gambar 25 Usus Halus 33
Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33
Gambar 27 Anus 34
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
Lampiran 4 Kunci Jawaban
Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian
Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
Lampiran 8 Tabel Distribusi Z
Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F
Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t
Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy
Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES
Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai
bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran
yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi
sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh
perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan
sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari
upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi
tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah
mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk
membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai
tujuan pembelajaran
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi
fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis
induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains
untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran
biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif
2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii
4 Trianto Model Pembelajaran h 137
5 Ibid h 143
2
sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa
Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan
Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi dalam belajar
Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri
menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan
tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami
menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip
dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan
adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk
menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang
menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak
gambar dan ilustrasi seperti komik
Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang
lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku
teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal
tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap
peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku
komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana
6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok
Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9
3
perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-
gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para
pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik
daripada buku pelajaran 7
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik
membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8
Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk
menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang
pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah
terjadinya proses belajar yang optimal
Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah
mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik
bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat
belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun
modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa
diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut
Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga
untuk tujuan edukatif10
Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat
sebagai media pembelajaran
7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf
Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79
9 Ibid h 78
10 Ibid h 77
4
Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat
yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11
Gambar yang
sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat
komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat
mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai
sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan
dengan lebih mudah dan menarik
Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan
buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi
yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA
biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12
Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam
biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga
sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan
media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan
materi sistem pencernaan pada manusia tersebut
Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah
dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat
beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai
dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu
dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi
11
Ibid 12
Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016
5
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi
Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo
B Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan
menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut
1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016
2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul
ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih
bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT
Gramedia
3 Materi sistem pencernaan pada manusia
4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif
yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)
C Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada
6
manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun
pelajaran 20152016
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan
dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan
pada manusia
b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian
mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa
2 Manfaat Praktis
a Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media
komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih
tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi
b Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam
pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media
mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta
7
sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media
pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi
efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya
c Manfaat bagi Madrasah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang
diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai
media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu
pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi
d Manfaat bagi Pemerintah Setempat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada
pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran
khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga
pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang
semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah
yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi
penerus bangsa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A Kajian Teori
1 Media
a Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13
Sementara itu secara
istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar14
Association of Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi15
Sedangkan National
Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda
yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan16
Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa
media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke
penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media
13
Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14
Ibid 15
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran
(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16
Ahmad Media Instruksional h 2
9
memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif
b Macam-Macam Media
Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4
(empat) macamjenis yaitu 17
1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board
gambar-gambar grafik peta dan lain-lain
2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-
lain
3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi
4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya
dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan
pertunjukan melalui pameran museum
Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan
dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep
apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran biologi antara lain 18
a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda
yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-
macam media asli antara lain
1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium
dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan
17
Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal
Didaktika Vol XII (2011) h 158 18
Ibid h 159
10
tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun
percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak
kaca yang berisi serangga
2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio
pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain
Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat
menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena
terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh
sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta
didik Macam-macam media tiruan antara lain19
1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian
tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran
hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan
seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali
sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi
dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati
diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan
dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan
plastik yang semula cair kemudian membeku
2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan
mineral dan lain-lain
19
Ibid
11
b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan
ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-
kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik
dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik
(media gambar) media poster media karikatur media komik media
gambar bersambung atau berseri
c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang
menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti
papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)
papan magnet papan demonstrasi papan paku
d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat
dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot
yang bergerak dan media sorot mikro
e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni
dapat didengar seperti radio dan piringan hitam
f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan
dilihat seperti televisi dan komputer
g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak
dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran
Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai
Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan
berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga
memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar
12
mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang
sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi
siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian
menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik
secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak
membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media
Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut
Amna antara lain21
a Sebagai alat bantu belajar
Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan
yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman
yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan
akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada
beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu
1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga
mengurangi verbalisme
2 Memperbesar perhatian siswa
3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar
sehingga membuat pelajaran lebih menetap
4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa
20
Ibid h 160 21
Ibid h 154
13
5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat
dalam gambaran hidup
6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan
berbahasa
7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih
mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar
b Sebagai alat komunikasi
Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan
(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah
dipahami
c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru
Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka
guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan
media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan
terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan
dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan
berguna 22
1 Menumbuhkan gairah belajar
22
Ibid h 155
14
2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu
pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika
media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan lebih baik
Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan
media dalam proses belajar siswa yaitu23
1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati
melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain
23
Azhar Media Pembelajaran h 24
15
Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara
siswa dengan lingkungannya
2 Media Komik
a Pengertian Komik
Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca24
Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama
membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan
erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
24
Ahmad Media Instruksional h 78
16
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca25
Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan
yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun
bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat
digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik
menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku
yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor
b Macam-Macam Komik
Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi
sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk
komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis
komik yaitu 26
1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis
asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk
menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya
Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi
lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan
25
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo
2009) h 69 26
Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497
1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430
WITA
17
diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari
Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana
2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri
sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China
Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga
legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat
menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran
dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan
memenangkannya
3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan
hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh
yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka
maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi
anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari
sehingga memudahkan orang untuk memahaminya
4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika
digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan
untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di
mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya
bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang
kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya
5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang
bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan
18
tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi
para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu
fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau
tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)
Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan
komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan
berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy
c Kelebihan dan Kekurangan Komik
Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun
kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping
sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam
pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan
Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari
komik adalah 27
1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang
menyenangkan
2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan
keterampilan membaca
3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik
hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya
27
Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi
Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov
orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530
WITA
19
4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang
dijumpainya lagi dalam bacaan lain
5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan
propoganda yang menentang prasangka
6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang
tertahan
7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku
komik yang memiliki sifat yang dikaguminya
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik
efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca
dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi
manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik
mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk
membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan
sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang
menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28
1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih
berguna
2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman
membaca dalam komik
3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah
28
Ibid h 10-11
20
4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan
merangsang dan sering menakutkan anak
5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya
6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong
timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja
7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak
menarik
8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini
mendorong timbulnya prasangka
Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai
media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya
membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata
dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk
tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang
komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru
harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat
menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik
yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya
3 Media Komik biologi
Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan
sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan
pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan
21
Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk
kategori penjualan terbaik (best seller)
Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik
siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan
menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah
dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi
yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan
menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29
Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi
dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu
menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa
Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan
cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya
sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat
yang dimiliki tokoh tersebut30
Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami
dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif
Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang
mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan
mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan
29
Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi
Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776
6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30
Ibid h 19
22
kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita
bergambar membuat informasi lebih mudah diserap
4 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)
menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional
Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan
keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti
sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari
adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian
berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan
pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat
diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar
dalam bentuk real atau non real
Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar
(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik
buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan
prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya
31
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya
2004) h 22
23
b Macam-Macam Hasil Belajar
Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga
bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat
psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar
tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap
informasi verbal dan keterampilan motorik32
Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi
menjadi tiga ranah yakni 33
1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman
aplikasi analisis sintesis dan evaluasi
2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap
3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima
pengalaman belajar
Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang
berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34
1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi
kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini
32
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h
118 33
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)
h 28 34
Ibid h 29
24
berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya
2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan
menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk
menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam
bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan
ringkasan dan prediksi
3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah
kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya
pada situasi baru atau pada situasi konkrit
4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk
memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar
struktur organisasinya dapat dimengerti
5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang
baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen
menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)
menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek
peristiwa dan informasi lainnya
6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan
untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan
25
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil
belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor
struktual
1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35
a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan
dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang
mengandung berbagai komponen
b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan
melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata
c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat
berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata
pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam
arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu
juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara
sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan
membangkitkan minat pada objek tersebut
d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
35
Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94
26
e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan
sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik
sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun
sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan
sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar
2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar
dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan
keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat
a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi
antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga
b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru
dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran
dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode
belajar dan tugas rumah
c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu
terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan
36
Ibid h 101
27
masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh
sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya
mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak
kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya
Untuk itu perlu diatur waktunya
3 Faktor struktural
Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua
hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran
Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial
dan kinestetis37
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia
a Pengertian Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan
37
Ibid h 102 38
Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan
blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April
2016 pukul 1500 WITA
28
mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada
manusia terbagi atas 5 macam yaitu
1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut
Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti
sendok garpu sumpit dan lain sebagainya
2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik
dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan keinginan kita
3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses
mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses
ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah
enzim
4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan
ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis
transport aktif dan difusi
5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak
dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi
29
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua
kelompok yaitu
1 Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan
dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai
bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau
lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa
Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut
faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan
anus39
Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
anus
2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu
saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah
terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui
sebuah saluran
39
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h
48
30
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia
1 Kelenjar ludah 12 Hati
2 Parotis 13 Kantung empedu
3 Submandibularis 14 duodenum
(bawah rahang) 15 Saluran empedu
4 Sublingualis 16 Kolon
(bawah lidah) 17 Kolon transversum
5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden
6 Amandel 19 Kolon descenden
7 Lidah 20 Ileum
8 Esofagus 21 Sekum
9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing
10 Lambung 23 RektumPoros usus
11 Saluran pankreas 24 Anus
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40
d Gangguan Sistem Pencernaan
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan manusia diantaranya41
1) Apendiktis adalah radang usus buntu
2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu
cepat
3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang
air besar)
4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung
5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis
6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit
40
Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41
Lutvia Anatomi Fisiologi h 70
31
e Organ Pencernaan Manusia
Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut
kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6
(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya
(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian
yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir
dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung
dengan faring42
Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-
bagiannya
Mulut terdiri dari
1 Langit-langit
2 Gigi
3 Gusi
4 Tulang langit-langit
5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6 Amandel
7 Lidah
8 Anak lidah
Gambar 22 Anatomi Mulut43
(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang
panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44
Otot
pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke
lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar
anatomi kerongkongan
42
Ibid h 50 43
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44
Lutvia Anatomi Fisiologi h 54
32
Gambar 23 Kerongkongan45
(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga
bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46
Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin
enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi
lambung beserta bagian-bagiannya
Gambar 24 Lambung47
(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter
Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)
45
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46
Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6
33
jejunum dan ileum48
Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta
bagian-bagiannya
Gambar 25 Usus Halus49
(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos
pada dindingnya50
Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil
pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan
bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51
Struktur usus besar terdiri dari
1 Usus buntu
2 Kolon asedens (kolon naik)
3 Kolon transversum (kolon datar)
4 Kolon desendens (kolon turun)
5 Rektum
Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52
(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah
keluar dari tubuh53
Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot
sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi
48
Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50
Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51
Ibid 52
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53
Lutvia Anatomi Fisiologi h 68
34
rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama
anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang
air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya
Gambar 27 Anus54
B Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik
telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk
dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain
1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran
Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)
Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and
carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan
komik sains biologi55
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada
54
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55
Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual
(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran
20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h
xv
35
sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas
media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang
pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL)
2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV
MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)
Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya
bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
IPA siswa kelas IV56
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek
penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan
Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV
3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi
Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10
Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika
mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik
matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih
56
Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI
Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Mataram Mataram 2013) h 60
36
menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam
belajar matematika57
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati
menggunakan komik matematika
Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa
penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan
penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Kerangka Teori
Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan
materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media
pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan
Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa
mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
57
Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar
pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran
20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h
xvi
37
Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat
pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah
menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat
siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan
terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi
sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini
akan membuat hasil belajar akan menurun
Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi
diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan
kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar
siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga
merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat
menyenangkan dan dapat menghilangkan stress
Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar
mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA
Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem
pencernaan pada manusia
38
D Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka
hipotesis penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E
MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
BAB III
METODE PENELITIAN
A Desain dan Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik
biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan
serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)
Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam
penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara
mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada
kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik
sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan
58
Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)
h 75
40
media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini
sebagai berikut
No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan
1 Kamis 16 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Pretest
VIII D
(kelas kontrol) Pretest
2 Senin 19 Juni 2016
(Pertemuan I)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
3 Kamis 23 Juni 2016
(Pertemuan II)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
4 Senin 27 Juni 2016
(Pertemuan III)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
5 Kamis 30 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Post-test
VIII D
(kelas kontrol) Post-test
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest
control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan
sebagai berikut 59
59
Ibid h 76
R O1 X O2
R O3 O4
41
Keterangan
R Pengambilan sampel secara random
X Perlakuan
O1 Pretest kelas eksperimen
O2 Posttest kelas eksperimen
O3 Pretest kelas kontrol
O4 Posttest kelas kontrol
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil
pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak berbeda secara signifikan
B Populasi dan Teknik Sampling
1 Populasi Penelitian
Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel
dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian
populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan
antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-
peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60
60
Ibid h 80
42
Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian61
Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian
pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat
diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan
rincian sebagai berikut
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 VIII A 15 12 27
2 VIII B 16 11 27
3 VIII C 13 14 27
4 VIII D 14 12 26
5 VIII E 8 18 26
Jumlah 66 67 133
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang
2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62
Dari
definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk
memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi
penelitian
Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti
berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa
untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan
61
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta
2006) h 130 62
Ibid h 131
43
penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil
diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63
Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai
kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol
yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas
terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random
sampling
C Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah64
Dalam penelitian ini untuk
mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan
hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui
terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok
eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest
Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar
pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem
pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya
Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif
yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi
63
Ibid h 134 64
Ibid h 160
44
(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam
penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman
observasi65
D Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka
diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah
peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut
1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana
dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66
Tes digunakan untuk
memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes
obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini
digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan
tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari
sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan
media komik biologi
2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
65
Sugiyono Metode Penelitian h 222 66
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h
53
45
berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses
pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi
observasi partisipan dan observasi non partisipan67
Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan
yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut
terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan
metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa
3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti
barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah
dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian
dan sebagainya68
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan
catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana
gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi
(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat
dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail
67
Sugiyono Metode Penelitian h 145 68
Suharsimi Prosedur Penelitian h 231
46
E Teknik Analisis Data
1 Uji Peningkatan Hasil
Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti
menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan
pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan
rumus normalized gain sebagai berikut69
N gain =
Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan
kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70
Persentase () Tafsiran
gt76 Efektif
56-75 Cukup efektif
40-55 Kurang efektif
lt 40 Tidak efektif
Tabel 33 Interpretasi N-gain
2 Uji Beda
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda
Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat
analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas
69
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah 2006) h 71 70
Ibid h 72
47
a Uji Normalitas
Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada
dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian
normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors
menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam
keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan
untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan
yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji
data berkelompok71
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam
penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah
digunakan peneliti adalah uji Liliefors
Lo = F(Zi)-S(Zi)
Keterangan
Lo = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku72
Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji
liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai
71
Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992
googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231
WITA 72
Ibid h 2
48
terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap
data dengan persamaan
Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data
S = Simpangan baku73
Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing
nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan
jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka
F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi
Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi
dinyatakan oleh S (Zi) maka 74
S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi
menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga
mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak
selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan
interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari
tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan
73
Ibid 74
Ibid
49
harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel
yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75
b Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah
kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan
membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama
besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena
datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas
yang digunakan adalah Uji F yaitu 76
Fhitung lt Ftabel = varians data homogen
Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen
c Uji Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang
homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian
hipotesis
Ho microA microB
Ha microA gt microB
75
Ibid 76
Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175
50
Keterangan
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar
siswa
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa
microA Rerata nilai kelas eksperimen
microB Rerata nilai kelas kontrol
Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi
normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan
rumus sebagai berikut77
Dimana
Keterangan
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= banyaknya data kelompok eksperimen
= banyaknya data kelompok kontrol
= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen
= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol
t = hasil hitung distribusi t
S = nilai deviasi gabungan
77
Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239
51
Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 005 dengan kriteria
Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima
Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
E Validitas Instrumen
Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir
soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas
instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji
instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates
1 Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana
suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah
menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau
kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78
Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal
dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan
rumus daya pembeda
DP =
78
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273
53
Dimana
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
bawah
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
Atas
n = 27 x N
Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79
Nilai Daya Pembeda Kriteria
Below - 019 Buruk (poor)
020 - 029 Cukup (satisfactory)
030 - 039 Baik (good)
040 - up Baik Sekali (very good)
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan
menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria
buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang
berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada
tabel berikut
79
Ibid h 274
54
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
Tabel 42 Daya Pembeda
55
2 Tingkat Kesukaran
Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung
dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80
Keterangan
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah peserta didik
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan
kriteria sebagai berikut81
Nilai Daya Pembeda Kriteria
gt070 Mudah
030-070 Sedang
lt030 Sukar
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates
terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori
sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates
dapat dilihat pada tabel berikut
80
Ibid h 272 81
Ibid
56
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat
Kesukaran () Tafsiran
(1) (2) (3) (4) (5)
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
Tabel 44 Tingkat kesukaan
57
3 Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi
hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam
penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan
dalam penilaian hasil belajar82
Validitas isi ini sering disebut juga
validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes
relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut
juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam
indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang
tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak
menyimpang dari fungsi instrumen83
4 Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik84
Pengujian reliabilitas
instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085
Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila
dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment
maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel
82
Ibid h 248 83
Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84
Ibid h 178 85
Ibid h 187
58
karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487
5 Uji Coba Instrumen
Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh
informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena
baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi
bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum
diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada
siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan
jumlah 27 orang siswa
F Pengumpulan dan Penyajian Data
1 Data Hasil Pretest dan Posttest
Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest
dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E
(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam
penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa
pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada
tabel berikut
No Urut Kelas Kontrol
No Urut Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 65 70 1 65 80
2 55 60 2 45 775
3 55 75 3 575 95
4 65 70 4 65 775
59
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5 50 60 5 625 80
6 50 675 6 50 75
7 525 80 7 40 75
8 575 60 8 525 775
9 525 675 9 50 725
10 55 75 10 625 95
11 65 75 11 65 80
12 325 65 12 525 725
13 50 675 13 60 775
14 475 60 14 70 975
15 55 70 15 475 775
16 45 65 16 60 825
17 625 80 17 45 775
18 625 675 18 60 775
19 625 65 19 55 90
20 30 50 20 45 775
21 65 70 21 625 85
22 65 70 22 625 90
23 55 825 23 55 70
24 575 65 24 60 875
25 70 825 25 50 675
26 575 70 26 625 65
sum 1440 1790 sum 14625 2080
Xi 554 688 Xi 562 80
Nilai
tertinggi 70 825
Nilai
tertinggi 70 975
Nilai
terendah 30 50
Nilai
terendah 40 65
SDt 282 229 SDt 106 53
Varians 913 591 Varians 616 695
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik
observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai
bahan laporan penelitian
2 Data Hasil Observasi
Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP
dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada
pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan
60
pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar
observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang
dianalisis menggunakan rumus 86
N =
Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80
tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
Pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan dan
mempersiapkan media
Komik biologi
Kegiatan Inti
d Guru memberikan suatu
materi menggunakan
media Komik biologi
e Guru membimbing
siswa untuk mengamati
materi
f Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya
Penutup
g Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
radic
radic
radic
radic
radic
radic
radic
86
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka
2007) h 427
61
(1) (2) (3) (4) (5)
materi yang telah
dipelajari
Skor 6
Rata-rata 857
Kriteria Sangat Baik
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran
di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor
sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka
kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan
RPP tergolong sangat baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan
dan mempersiapkan
materi dari buku paket
IPA biologi
Kegiatan Inti d Guru menjelaskan
sambil membimbing
siswa untuk mengamati
materi
e Guru meminta siswa
untuk mengerjakan LKS
Penutup
f Guru membahas LKS
radic
radic
radic
radic
radic
radic
62
(1) (2) (3) (4) (5)
yang dikerjakan oleh
siswa
g Guru memberikan
penguatan tehadap
materi
radic
Skor 5
Rata-rata 714
Kriteria Cukup
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses
pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh
skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian
maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait
keterlaksanaan RPP tergolong cukup
3 Data Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-
masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah
Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari
data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa
saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa
merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil
wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan
kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975
siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah
Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah
dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65
63
Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses
pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa
siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani
materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem
pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat
siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran
tersebut
Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang
memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas
eksperimen (kelas VIII E)87
No Kategori
Siswa Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3) (4)
1
Siswa yang
mendapat
nilai
tertinggi
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Sangat
membantu
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Sangat
membantu
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Sangat senang
2
Siswa yang
mendapat
sedang
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Lebih mudah
karena
menggunakan
media komik
2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik
87
Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016
64
(1) (2) (3) (4)
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
karena cerita
komiknya
menarik
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak Karena
membaca
menggunakan
media komik
lebih mudah
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Perasaan saya
sangat senang
sekali
3
Siswa yang
mendapat
rendah
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Menarik
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Ya karena
saya tidak
terbiasa
membaca
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
memotivasi
saya untuk
lebih sering
membaca juga
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Alhamdulillah
senang
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai
Posttest
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya
media komik biologi karena dapat membantunya memahami
pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk
cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa
senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik
65
sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan
pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam
pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan
karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih
termotivasi untuk sering membaca
G Analisis Data
1 Analisis hasil belajar
Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan
N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada
tabel berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 80 043 Kurang Efektif
2 45 775 059 Cukup Efektif
3 575 95 088 Efektif
4 65 775 036 Tidak Efektif
5 625 80 067 Cukup Efektif
6 50 75 065 Cukup Efektif
7 40 75 058 Cukup Efektif
8 525 775 063 Cukup Efektif
9 50 725 065 Cukup Efektif
10 625 95 087 Efektif
11 65 80 066 Cukup Efektif
12 525 725 062 Cukup Efektif
13 60 775 064 Cukup Efektif
14 70 975 092 Efektif
15 475 775 067 Cukup Efektif
16 60 825 056 Cukup Efektif
17 45 775 059 Cukup Efektif
18 60 775 063 Cukup Efektif
19 55 90 078 Efektif
20 45 775 059 Cukup Efektif
21 625 85 060 Cukup Efektif
22 625 90 073 Cukup Efektif
23 55 70 063 Cukup Efektif
24 60 875 069 Cukup Efektif
66
(1) (2) (3) (4) (5)
25 50 675 035 Tidak Efektif
26 625 65 007 Tidak Efektif
sum 14625 2080 1604
Rata-rata N-gain 062
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen
Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel
berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 70 014 Tidak Efektif
2 55 60 011 Tidak Efektif
3 55 75 044 Kurang Efektif
4 65 70 014 Tidak Efektif
5 50 60 020 Tidak Efektif
6 50 675 035 Tidak Efektif
7 525 80 058 Cukup Efektif
8 575 60 006 Tidak Efektif
9 525 675 031 Tidak Efektif
10 55 75 044 Kurang Efektif
11 65 75 028 Tidak Efektif
12 325 65 048 Kurang Efektif
13 50 675 035 Tidak Efektif
14 475 60 024 Tidak Efektif
15 55 70 033 Tidak Efektif
16 45 65 036 Tidak Efektif
17 625 80 047 Kurang Efektif
18 625 675 013 Tidak Efektif
19 625 65 007 Tidak Efektif
20 30 50 028 Tidak Efektif
21 65 70 014 Tidak Efektif
22 65 70 014 Tidak Efektif
23 55 825 061 Cukup Efektif
24 575 65 018 Tidak Efektif
25 70 825 042 Kurang Efektif
26 575 70 029 Tidak Efektif
sum 1440 1790 754
Rata-rata N-gain 029
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol
67
Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan
rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel
berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil
dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung
lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas
eksperimen sebagai berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002
2 45
4
-112 -106 03554 014 015 001
3 45 -112 -106 03554 014 015 001
4 45 -112 -106 03554 014 015 001
5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001
6 50
8
-62 -058 02190 028 031 003
7 50 -62 -058 02190 028 031 003
8 50 -62 -058 02190 028 031 003
9 525 10
-37 -035 01368 036 038 002
10 525 -37 -035 01368 036 038 002
11 55 12
-12 -011 00438 045 046 001
12 55 -12 -011 00438 045 046 001
13 575 13 13 012 00478 054 050 004
14 60
17
38 035 01368 063 065 002
15 60 38 035 01368 063 065 002
16 60 38 035 01368 063 065 002
17 60 38 035 01368 063 065 002
18 625
22
63 059 02224 072 085 013
19 625 63 059 02224 072 085 013
20 625 63 059 02224 072 085 013
21 625 63 059 02224 072 085 013
22 625 63 059 02224 072 085 013
23 65 25 88 083 02967 079 095 016
68
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
24 65 25
88 083 02967 079 095 016
25 65 88 083 02967 079 095 016
26 70 26 138 130 04032 090 1 010
sum 14625
Xi 562
SD 106
Lhitung 016
Ltabel 0174
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015
2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013
3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003
4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005
5 50
7
-54 -119 03830 011 026 015
6 50 -54 -119 03830 011 026 015
7 50 -54 -119 03830 011 026 015
8 525 9
-29 -010 00438 045 034 011
9 525 -29 -010 00438 045 034 011
10 55
14
-04 -001 00040 049 053 004
11 55 -04 -001 00040 049 053 004
12 55 -04 -001 00040 049 053 004
13 55 -04 -001 00040 049 053 004
14 55 -04 -001 00040 049 053 004
15 575
17
21 007 00279 052 065 013
16 575 21 007 00279 052 065 013
17 575 21 007 00279 052 065 013
18 625
20
71 125 03944 089 076 013
19 625 71 125 03944 089 076 013
20 625 71 125 03944 089 076 013
21 65
25
96 134 04099 091 095 004
22 65 96 134 04099 091 095 004
23 65 96 134 04099 091 095 004
24 65 96 134 04099 091 095 004
25 65 96 134 04099 091 095 004
26 70 1 146 151 04345 093 1 007
sum 1440
Xi 554
SD 282
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
69
Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji
normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai
berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003
2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006
3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008
4 725 5
-75 -141 04207 007 019 012
5 725 -75 141 04207 007 019 012
6 75 7
-5 -094 03264 017 026 009
7 75 -5 -094 03264 017 026 009
8 775
15
-25 -047 01808 031 046 015
9 775 -25 -047 01808 031 046 015
10 775 -25 -047 01808 031 046 015
11 775 -25 -047 01808 031 046 015
12 775 -25 -047 01808 031 046 015
13 775 -25 -047 01808 031 046 015
14 775 -25 -047 01808 031 046 015
15 775 -25 -047 01808 031 046 015
16 80
18
00 00 0000 050 065 015
17 80 00 00 0000 050 065 015
18 80 00 00 0000 050 065 015
19 825 19 25 047 01808 068 073 005
20 85 20 5 094 03264 082 076 006
21 875 21 75 141 04207 092 080 012
22 90 23
10 188 04699 097 088 009
23 90 10 188 04699 097 088 009
24 95 25
15 283 04977 099 095 004
25 95 15 283 04977 099 095 004
26 975 26 175 330 04995 099 1 001
sum 2080
Xi 80
SD 53
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
70
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000
2 60
5
-88 -138 04162 008 019 011
3 60 -88 -138 04162 008 019 011
4 60 -88 -138 04162 008 019 011
5 60 -88 -138 04162 008 019 011
6 65
9
-38 -116 03770 012 026 014
7 65 -38 -116 03770 012 026 014
8 65 -38 -116 03770 012 026 014
9 65 -38 -116 03770 012 026 014
10 675
13
-13 -006 00239 047 050 003
11 675 -13 -006 00239 047 050 003
12 675 -13 -006 00239 047 050 003
13 675 -13 -006 00239 047 050 003
14 70
19
12 105 03531 085 073 012
15 70 12 105 03531 085 073 012
16 70 12 105 03531 085 073 012
17 70 12 105 03531 085 073 012
18 70 12 105 03531 085 073 012
19 70 -12 105 03531 085 073 012
20 75
22
62 126 03962 089 084 005
21 75 62 126 03962 089 084 005
22 75 62 126 03962 089 084 005
23 80 24
112 149 04319 093 092 001
24 80 112 149 04319 093 092 001
25 825 25 137 159 04441 094 1 006
26 825 26 137 159 04441 094 1 006
sum 1790
Xi 688
SD 229
Lhitung 014
Ltabel 0174
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan
kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok
itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak
71
homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 562 554
SDt 106 282
Varians 616 913
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
= 148
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti
bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen
Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada
tabel berikut
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 80 688
SDt 53 229
Varians 695 591
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
72
= 118
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti
kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen
Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data
dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut
Dimana
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
4538
2130
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
73
Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol
dapat dilihat sebagai berikut
27625
1630
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
H Hasil Analisis
Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest
kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0
lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi
normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai
74
Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel
pada kelas kontrol juga berdistribusi normal
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)
diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt
0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal
Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih
kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas
kontrol juga berdistribusi normal
Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka
dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok
berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji
homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka
disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga
berasal dari populasi yang homogen
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)
maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata
75
skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
mempunyai kemampuan awal yang sama
Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)
maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas
control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas
eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Lokasi dan Hasil
1 Lokasi Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu
lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan
Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A
tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn
8241 m2
dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan
memadai
MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan
membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa
Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari
madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan
UUD 194588
Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah
mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni
a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002
b Drs M Nur Yasin 20032008
c Zainuddin SAg MPd 20092015
88
Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016
77
d Abd Aziz SAg 2015sekarang89
MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel
Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat
strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di
samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan
1) Sebelah Selatan MAN Taliwang
2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk
3) Sebelah Utara Jalan raya
4) Sebelah Timur persawahan90
Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN
Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga
pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk
menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih
baik dari sebelumnya
(a) Sarana dan Prasarana
Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan
prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar
Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN
Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII
sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa
kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas
IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang
89
Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90
Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016
78
dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada
jam 0700 sd 1330 WITA
Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak
yang tertera dalam tabel berikut ini
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik
3 Ruang Waka 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik
6 Ruang Lab Komputer 1 Baik
7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Osim 1 Baik
10 Ruang BPBK 1 Baik
11 Ruang Aula 1 Baik
12 Ruang Kelas 15 Baik
13 Kantin 2 Baik
14 Gudang 1 Baik
15 Kamar Mandi 8 Baik
16 Kamar mandi guru 3 Baik
17 Mushallah 1 Baik
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691
91
Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
79
Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat
dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan
banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung
sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung
terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan
adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai
berikut
No Jenis Meubler Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik
2 MejaKursi kepala 11 set Baik
3 Meja Kursi guru 5017 set Baik
4 Kursi tamu 1 set Baik
5 Papan tulis 15 buah Baik
6 Almari 15 buah Baik
7 Mesin Tik 1 buah Baik
8 Berangkas 1 buah Baik
9 Printer 3 buah Baik
10 Rak buku 15 buah Baik
11 AC 1 buah Baik
12 Filling kabinet 2 buah Baik
13 Jam dinding 8 buah Baik
14 Komputer 15 bauh Baik
15 Kulkas 1 buah Baik
16 TV 1 buah Baik
17 Kipas angin 9 buah Baik
18 Laptop 5 buah Baik
19 LCD 2 buah Baik
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692
Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai
92
Ibid
80
dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
No Jenis Jumlah Satuan Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Globe 6 Buah Baik
2 Peta Indonesia 4 Buah Baik
3 Hidrostatistika 1 Set Baik
4 Kit Mekanik 1 Set Baik
5 Kit Optik 1 Set Baik
6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik
7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik
8 Alat matematika 1 Set Baik
9 Alat reguler 1 Set Baik
10 Alat IPS 1 Set Baik
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201693
Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana
prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses
belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi
dan pranan dalam proses belajar mengajar
(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang
Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti
akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-
dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN
Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini
93
Ibid
81
No Nama Jabatan Pend Mengajar
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI
2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad
Kesiswaan S1 IPABiologi
3 Hamzanwadi SPdi Wakamad
Humas S1
IPS Geografi
Ekonomi
4 Andi Rusmin Cahyadin
SPd
Wakamad
Sarana dan
Prasarana
S1 B Indonesia
5 Bahruddin SPd Wakamad
Kurikulum S1 B Inggris
6 Jalaluddin SAg Kepala
Perpustakaan S1 IPAFisika
7 Hermi SPd GMP S1 Matematika
8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris
10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris
12 Arinah SAg GMP S1 SKI
13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq
14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq
15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn
16 Ratuati SH GMP S1 PKn
17 Ibnu Dwi Kustadiono
MPd GMP S2 IPAFisika
18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris
19 Istianah Sri Hardiniati
SAg GMP S1 BArab
20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok
21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi
Sejarah
22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris
23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes
24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI
25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia
26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika
27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika
28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK
29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes
30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK
31 Juliawati SPd BP S1 BPBK
32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI
82
(1) (2) (3) (4) (5)
33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia
34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits
35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI
36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi
Fisika
37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih
38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi
39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun
Pelajaran 2015201694
Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru
IPA Biologi diantaranya adalah
1 Fatry Nurlaelah SPd
2 Deden Purnama SPd
3 Murni SPd
Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat
dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang
ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang
menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu
Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat
dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau
bidangnya
Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang
juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan
94
Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
83
menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai
oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang
sebagai berikut
No Nama Pendidikan Ket
(1) (2) (3) (4)
1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU
2 Ahmad Sanadi MAN TU
3 Wahyuni Utami SMK TU
4 Fatimah SPd S1 TU
5 Hasnawaty SPd S1 TU
6 Nilakurniawati SAp S1 TU
7 Irman MAN TU
8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU
9 Jaharuddin SLTA TU
10 Ainul Yakin SMA TU
11 Hendra Jayadi SE S1 TU
12 Rati Kurniawati SMA TU
13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun
14 Sanafiah SLTA
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
15 Hermansyah MTs Satpam
16 Abdul Hamid MTs
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201695
(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang
Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi
yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena
siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
95
Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20
Juni 2016
84
mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi
faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan
sebagai subyek belajar
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN
Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar
menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan
keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan
negaranya
Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran
20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata
pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri
karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan
Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang
maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih
aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk
lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 73 72 145
VIII 66 67 133
IX 63 70 133
Jumlah 202 209 411
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696
96
Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
85
Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses
belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas
VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A
sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang
tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak
133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E
2 Hasil Penelitian
a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah
dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan
standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah
sebagai berikut
Data Hasil Belajar Biologi (pretest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 40 30
Nilai Tertinggi 70 70
Rata-rata 562 554
SD 106 282
Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan
informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen
maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah
dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata
86
kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka
masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia
b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang
telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Data Hasil Belajar Biologi (postest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 65 50
Nilai Tertinggi 975 825
Rata-rata 80 688
SD 53 229
Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada
tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas
eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik
biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa
menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai
65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan
rentang nilai 50-825
c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan
perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan
87
sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing
kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut
Kelas pretest postest
Eksperimen 562 80
Kontrol 554 688
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik
biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau
kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan
dalam bentuk yang menarik
d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-
rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini
menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol
dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil
belajar biologi yang diperoleh adalah 029
Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran
dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria
88
efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan
pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria
selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1
orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria
tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik
biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena
dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat
perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan
pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena
selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria
tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria
kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif
maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas
kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang
atau rendah
B Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data
berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data
posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang
89
sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 562 554
thitung 013
ttabel 200
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat
kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho
diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan
awal yang sama
Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat
dilihat tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 80 688
thitung 248
ttabel 200
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas
90
VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel
pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena
thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini
diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan
kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media
komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Pembahasan
Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses
belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai
menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat
menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya
91
menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan
memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97
Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang
perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol
memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan
bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah
diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa
yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran
berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada
saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman
bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna
untuk menumbuhkan gairah belajar98
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest
menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih
kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan
perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh
nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan
nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
97
Azhar Media Pembelajaran h 24 98
Amna Pemanfaatan Media h 155
92
eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi
oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar
Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi
dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam
membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama
melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media
komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam
mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media
komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang
diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh
tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran
dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan
stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99
menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam
komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang
konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh
dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga
akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut
Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan
mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir
99
Rachmawati Pengembangan Media h 19
93
kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan
belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa
sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100
dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan
kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat
digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan
membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang
luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan
meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar
Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-
Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062
gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan
kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif
dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai
KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol
yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik
dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan
menguasai materi sistem pencernaan pada manusia
Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi
100
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10
94
perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam
menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung
materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun
perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik
biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan
ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode
ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi
Menurut Mahmud101
bahwa faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu
lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang
digunakan oleh guru102
Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara
kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar
yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran
Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan
101
Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102
Ibid h 101
95
tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103
Sehingga
dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar
khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus
menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat
mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari
keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun
Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media
pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap
pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi
dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat
Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media
pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu
upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media
komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik
memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi
disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan
pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa
Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan
ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu
103
Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016
96
lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis
dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan
belajar
Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi
efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik
biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa
tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh
komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell
Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi
hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung
untuk tujuan edukatif (pendidikan)104
Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca
Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang
104
Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69
97
pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori
tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia
anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa
digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan
pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar
BAB VI
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media
komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar
dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak
menggunakan media komik biologi
Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen
yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu
dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062
dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji
kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan
ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih
besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan
demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik
biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat
pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif
terhadap hasil belajar siswa
99
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran
sebagai berikut
1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media
pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses
belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi
2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media
dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia
3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan
media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran
para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan
hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan
tingkatan usia siswa
4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang
menarik dan beragam pada saat ini
5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka
hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan
memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi
yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997
Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015
Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal
Didaktika Vol (XII) 2011
Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007
Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2007
Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada
Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata
artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc
Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi
Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014
Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan
blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html
Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam
httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL
ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press
2015
Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012
Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem
Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi
(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga 2014
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil
2015
101
Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar
kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru
Algensindo 2009
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja
Rosdakarya 2004
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas
terbuka 2007
Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia
2015
Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap
prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga
2011
Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural
Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan
Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004
Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung
Alfabeta 2009
------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara
2009
------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta
2006
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik
dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik
Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful
20Hadi pdf
102
Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi
Aksara 2014
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012
Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo
glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN
104
Lampiran 5
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas ekspeimen
Proses penelitian kelas ekspeimen
105
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas kontrol
106
107
108
109
110
111
Lampiran 11
Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES
SKOR DATA DIBOBOT
Jumlah Subyek = 27
Butir Soal = 40
Bobot untuk jawaban benar = 1
Bobot untuk jawaban salah = 0
No
urut
No
subyek KodeNama Benar Salah Kosong
Skor
Asli
Skor
bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14
123
RELIABILITAS TES
Rata-rata = 1759
Simpang Baku = 4 41
Korelasi XY = 059
Reliabilitas Tes = 074
No
urut
No
subyek KodeNama
Skor
Ganjil
Skor
Genap
Skor
Total
1 1 nabila 11 11 22
2 2 nurwa 15 14 29
3 3 ridwan 7 7 14
4 4 leni 9 8 17
5 5 intan 10 8 18
6 6 sakti 7 9 16
7 7 ismail 7 4 11
8 8 adittia 6 4 10
9 9 aldi 7 10 17
10 10 yanti 14 12 26
11 11 asma 9 9 18
12 12 zulka 6 8 14
13 13 sati 9 10 19
14 14 wahyudi 9 6 15
15 15 vasha 7 9 16
16 16 ismal 9 6 15
17 17 sofiah 12 8 20
18 18 ami 9 7 16
19 19 lia 11 12 23
20 20 awalia 9 8 17
21 21 muttaqin 10 10 20
22 22 aulia 3 8 11
23 23 andy 10 13 23
24 24 nada 10 9 19
25 25 lina 9 7 16
26 26 iwa 8 11 19
27 27 maulana 7 7 14
124
KELOMPOK UNGGUL amp ASOR
Kelompok Unggul
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1
3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1
4 23 andy 23 - - - - - 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1
6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1
2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1
3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -
4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -
5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -
6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1
3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1
4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -
5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1
7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5
125
22 23 24 25 26 27 28
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1
2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -
3 19 lia 23 1 - - - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1
5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1
6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -
3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1
4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -
6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1
7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 1 1 - - -
3 19 lia 23 1 - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 1 1 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2
126
Kelompok Asor
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1
2 3 ridwan 14 - - - - - - -
3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1
4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1
5 7 ismail 11 - - - - - - 1
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - - - 1 -
Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -
5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -
6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -
7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 16 ismal 15 - - 1 - - - -
2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1
3 12 zulka 14 - - - - - - 1
4 27 maulana 14 - - - 1 - - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1
6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -
7 8 adittia 10 - - 1 - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3
22 23 24 25 26 27 28
127
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 16 ismal 15 - 1 - - - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1
3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -
4 27 maulana 14 - 1 - - - - -
5 7 ismail 11 - - - - - - -
6 22 aulia 11 - - - - - - -
7 8 adittia 10 - 1 - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1
2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - 1 - - - - -
4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1
5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 16 ismal 15 1 1 1 - -
2 3 ridwan 14 1 - - - -
3 12 zulka 14 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 1 - 1 - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - -
6 22 aulia 11 1 1 1 - -
7 8 adittia 10 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0
128
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7
Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
129
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat Kesukaran
() Tafsiran
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
130
KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan
1 1 0363 Signifikan
2 2 0568 Sangat Signifikanf
3 3 -0116 -
4 4 0414 Sangat Signifikan
5 5 0528 Sangat Signifikan
6 6 0435 Sangat Signifikan
7 7 0391 Signifikan
8 8 -0102 -
9 9 0621 Sangat Signifikan
10 10 -0063 -
11 11 NAN NAN
12 12 -0017 -
13 13 0577 Sangat Signifikan
14 14 0446 Sangat Signifikan
15 15 0412 Sangat Signifikan
16 16 0260 -
17 17 -0030 -
18 18 0470 Sangat Signifikan
19 19 0441 Sangat Signifikan
20 20 0476 Sangat Signifikan
21 21 0298 -
22 22 0529 Sangat Signifikan
23 23 -0155 -
24 24 0067 -
25 25 0192 -
26 26 0043 -
27 27 0539 Sangat Signifikan
28 28 0416 Sangat Signifikan
29 29 -0078 -
30 30 0040 -
31 31 0329 Signifikan
32 32 0127 -
33 33 0317 Signifikan
131
34 34 0363 Signifikan
35 35 -0029 -
36 36 0167 -
37 37 0005 -
38 38 -0126 -
39 39 0470 Sangat Signifikan
40 40 0203 -
Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut
df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001
10 0576 0708 60 0250 0325
15 0482 0606 70 0233 0302
20 0423 0549 80 0217 0283
25 0381 0496 90 0205 0267
30 0349 0449 100 0195 0254
40 0304 0393 125 0174 0228
50 0273 0354 gt150 0159 0208
Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung
132
KUALITAS PENGECOH
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli A B C D
1 1 0-- 14 8-- 5++ 0
2 2 7 3- 6++ 11- 0
3 3 11+ 15- 0-- 1 0
4 4 14 0-- 12--- 1-- 0
5 5 4+ 6 8++ 9+ 0
6 6 4+ 18 3++ 2+ 0
7 7 1+ 3-- 22 1+ 0
8 8 18--- 5+ 2-- 2 0
9 9 5 6++ 10+ 6++ 0
10 10 1++ 24 2-- 0-- 0
11 11 0 27 0 0 0
12 12 7++ 5 14-- 1-- 0
13 13 12- 5 10+ 0-- 0
14 14 17++ 6 8++ 6++ 0
15 15 11- 7 5+ 4+ 0
16 16 14 7- 4++ 2- 0
17 17 5++ 14 4++ 4++ 0
18 18 6++ 8- 12 1-- 0
19 19 8 9+ 5++ 5++ 0
20 20 0-- 5-- 19 3++ 0
21 21 16 4++ 2+ 5+ 0
22 22 10+ 10+ 7 3- 0
23 23 1- 17 6-- 3++ 0
24 24 4 6++ 8++ 9++ 0
25 25 19--- 4- 2-- 2 0
26 26 8++ 6++ 4 9++ 0
27 27 3+ 7+ 5++ 12 0
28 28 11 10-- 1-- 5++ 0
29 29 6++ 5+ 12- 4 0
30 30 12--- 12 2- 1-- 0
31 31 14 5++ 6+ 2- 0
32 32 0-- 1+ 22 4--- 0
33 33 1++ 1++ 1++ 24 0
133
34 34 2- 7++ 9+ 9 0
35 35 11--- 3+ 1-- 12 0
36 36 0-- 0-- 2--- 25 0
37 37 3--- 23 1+ 0-- 0
38 38 15 8-- 3+ 1-- 0
39 39 7 6++ 11- 3- 0
40 40 9++ 5 10+ 3- 0
Keterangan
Kunci Jawaban
++ Sangat Baik
+ Baik
- Kurang Baik
-- Buruk
--- Sangat Buruk
134
REKAP ANALISIS BUTIR
Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40
Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27
No
Butir
Baru
No
Buitr
Asli
D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi
1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan
2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan
3 3 - 1429 Sukar -0118 -
4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan
5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan
6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan
7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan
8 8 000 Sukar -0071 -
9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan
10 10 - 1429 Mudah -0088 -
11 11 000 Mudah NAN NAN
12 12 - 1429 Sukar -0021 -
13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan
14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan
15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan
16 16 4286 Sedang 0269 -
17 17 - 1429 Sedang -0039 -
18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan
19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan
20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan
21 21 2857 Sedang 0288 -
22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan
23 23 - 1429 Sedang -0179 -
24 24 - 1429 Sukar 0063 -
25 25 1429 Sukar 0190 -
26 26 000 Sukar 0039 -
27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan
28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan
29 29 000 Sukar -0081 -
30 30 000 Sedang 0033 -
31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan
135
32 32 1429 Mudah 0109 -
33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan
34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan
35 35 1429 Sedang -0019 -
36 36 1429 Mudah 0170 -
37 37 1429 Mudah 0009 -
38 38 - 2857 Sedang -0136 -
39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan
40 40 2857 Sukar 0221 -
136
137
138
139
140
141
144
145
146
147
ii
EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
IPA-BIOLOGI MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
KELAS VIII E MTsN TALIWANG SUMBAWA BARAT
TAHUN PELAJARAN 20152016
Skripsi
diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan IPA Biologi
Oleh
F a t h a t un
NIM 151125053
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
MATARAM
2016
iii
v
vi
vii
MOTTO
يا ن حياة الد
اع ال
مت
يء ف
ن ش
م م وتيت
ما أ
ف
ى وا وعل
ذين آمن
ى لل
بق
ير وأ
ه خ
الل
وما عند
ون
لوك
هم يت
ورى( رب
(63الش
Artinya
Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu maka itu adalah kesenangan
hidup di dunia Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik
dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Tuhan
mereka bertawakal (QS Asy-Syura (42) 36)1
1 Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007)
h 487
viii
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah karya kecil ini kupersembahkan untuk
1 Ayahanda dan ibunda tercinta (ABakar Muslim dan Siti Hajar) maaf karena
baru sekarang aku bisa merampungkannya
2 Kakak-kakak terbaik yang selalu memberikan dukungan (Kak Hadi Kak
Yunita dan Kak Fitri)
3 Semua orang yang tidak bisa kusebut satu persatu yang telah mengiringi
langkahku hingga amanah ini selesai
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat
dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh
kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang
diridhai Allah SWT
Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak
yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang
sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada
1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram
2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Mataram
3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA
Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi
Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini
6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
x
7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa
Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung
8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang
telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan
penelitian
9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan
IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama
lain
10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa
tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih
sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul
Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang
selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan
skripsi ini
13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan
informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu
Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah
dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu
xi
xii
ABSTRAK
FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada
Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran
20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)
dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada
kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen
penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan
ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas
menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis gain score dan uji-t
Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran
berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi
pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa
kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok
kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha
diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada
kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)
Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada
Manusia
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii i
HALAMAN PERNYATAAN iv
HALAMAN NOTA DINAS v
HALAMAN PENGESAHAN vi
HALAMAN MOTTO vii
HALAMAN PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK xii
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan dan Batasan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8
A Kajian Teori 8
1 Media 8
a Pengertian Media 8
xiv
b Macam-macam Media 9
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12
2 Media Komik 15
a Pengertian Komik 15
b Macam-macam Komik 16
c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18
3 Media Komik Biologi 20
4 Hasil Belajar 22
a Pengertian Hasil Belajar 22
b Macam-macam Hasil Belajar 23
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27
a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30
e Organ Pencernaan Manusia 31
B Penelitian yang Relevan 34
C Kerangka Teori 36
D Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN 39
A Desain dan Pendekatan Penelitian 39
B Populasi dan Teknik sampling 41
xv
C Instrument Penelitian 43
D Teknik Pengumpulan Data 44
E Teknik Analisis Data 46
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52
A Validitas Instrumen 52
B Pengumpulan dan Penyajian Data 58
C Analisis Data 65
D Hasil Analisis 73
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76
A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76
1 Lokasi Penelitian 76
2 Hasil Penelitian 85
B Pengujian Hipotesis 88
C Pembahasan 90
BAB VI PENUTUP 98
A Simpulan 98
B Saran 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42
Tabel 33 Interpretasi N-gain 46
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53
Tabel 42 Daya Pembeda 54
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55
Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 58
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 60
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 61
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan
Nilai Posttest 63
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83
xvii
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
Gambar 22 Anatomi Mulut 31
Gambar 23 Kerongkongan 32
Gambar 24 Lambung 32
Gambar 25 Usus Halus 33
Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33
Gambar 27 Anus 34
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
Lampiran 4 Kunci Jawaban
Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian
Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
Lampiran 8 Tabel Distribusi Z
Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F
Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t
Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy
Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES
Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai
bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran
yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi
sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh
perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan
sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari
upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi
tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah
mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk
membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai
tujuan pembelajaran
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi
fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis
induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains
untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran
biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif
2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii
4 Trianto Model Pembelajaran h 137
5 Ibid h 143
2
sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa
Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan
Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi dalam belajar
Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri
menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan
tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami
menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip
dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan
adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk
menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang
menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak
gambar dan ilustrasi seperti komik
Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang
lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku
teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal
tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap
peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku
komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana
6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok
Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9
3
perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-
gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para
pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik
daripada buku pelajaran 7
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik
membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8
Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk
menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang
pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah
terjadinya proses belajar yang optimal
Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah
mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik
bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat
belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun
modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa
diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut
Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga
untuk tujuan edukatif10
Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat
sebagai media pembelajaran
7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf
Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79
9 Ibid h 78
10 Ibid h 77
4
Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat
yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11
Gambar yang
sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat
komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat
mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai
sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan
dengan lebih mudah dan menarik
Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan
buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi
yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA
biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12
Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam
biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga
sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan
media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan
materi sistem pencernaan pada manusia tersebut
Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah
dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat
beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai
dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu
dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi
11
Ibid 12
Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016
5
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi
Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo
B Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan
menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut
1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016
2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul
ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih
bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT
Gramedia
3 Materi sistem pencernaan pada manusia
4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif
yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)
C Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada
6
manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun
pelajaran 20152016
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan
dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan
pada manusia
b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian
mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa
2 Manfaat Praktis
a Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media
komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih
tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi
b Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam
pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media
mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta
7
sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media
pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi
efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya
c Manfaat bagi Madrasah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang
diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai
media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu
pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi
d Manfaat bagi Pemerintah Setempat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada
pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran
khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga
pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang
semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah
yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi
penerus bangsa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A Kajian Teori
1 Media
a Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13
Sementara itu secara
istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar14
Association of Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi15
Sedangkan National
Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda
yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan16
Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa
media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke
penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media
13
Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14
Ibid 15
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran
(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16
Ahmad Media Instruksional h 2
9
memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif
b Macam-Macam Media
Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4
(empat) macamjenis yaitu 17
1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board
gambar-gambar grafik peta dan lain-lain
2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-
lain
3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi
4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya
dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan
pertunjukan melalui pameran museum
Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan
dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep
apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran biologi antara lain 18
a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda
yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-
macam media asli antara lain
1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium
dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan
17
Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal
Didaktika Vol XII (2011) h 158 18
Ibid h 159
10
tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun
percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak
kaca yang berisi serangga
2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio
pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain
Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat
menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena
terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh
sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta
didik Macam-macam media tiruan antara lain19
1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian
tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran
hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan
seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali
sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi
dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati
diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan
dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan
plastik yang semula cair kemudian membeku
2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan
mineral dan lain-lain
19
Ibid
11
b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan
ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-
kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik
dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik
(media gambar) media poster media karikatur media komik media
gambar bersambung atau berseri
c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang
menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti
papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)
papan magnet papan demonstrasi papan paku
d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat
dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot
yang bergerak dan media sorot mikro
e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni
dapat didengar seperti radio dan piringan hitam
f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan
dilihat seperti televisi dan komputer
g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak
dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran
Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai
Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan
berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga
memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar
12
mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang
sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi
siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian
menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik
secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak
membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media
Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut
Amna antara lain21
a Sebagai alat bantu belajar
Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan
yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman
yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan
akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada
beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu
1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga
mengurangi verbalisme
2 Memperbesar perhatian siswa
3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar
sehingga membuat pelajaran lebih menetap
4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa
20
Ibid h 160 21
Ibid h 154
13
5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat
dalam gambaran hidup
6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan
berbahasa
7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih
mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar
b Sebagai alat komunikasi
Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan
(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah
dipahami
c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru
Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka
guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan
media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan
terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan
dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan
berguna 22
1 Menumbuhkan gairah belajar
22
Ibid h 155
14
2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu
pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika
media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan lebih baik
Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan
media dalam proses belajar siswa yaitu23
1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati
melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain
23
Azhar Media Pembelajaran h 24
15
Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara
siswa dengan lingkungannya
2 Media Komik
a Pengertian Komik
Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca24
Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama
membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan
erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
24
Ahmad Media Instruksional h 78
16
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca25
Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan
yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun
bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat
digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik
menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku
yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor
b Macam-Macam Komik
Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi
sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk
komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis
komik yaitu 26
1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis
asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk
menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya
Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi
lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan
25
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo
2009) h 69 26
Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497
1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430
WITA
17
diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari
Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana
2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri
sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China
Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga
legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat
menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran
dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan
memenangkannya
3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan
hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh
yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka
maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi
anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari
sehingga memudahkan orang untuk memahaminya
4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika
digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan
untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di
mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya
bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang
kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya
5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang
bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan
18
tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi
para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu
fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau
tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)
Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan
komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan
berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy
c Kelebihan dan Kekurangan Komik
Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun
kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping
sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam
pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan
Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari
komik adalah 27
1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang
menyenangkan
2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan
keterampilan membaca
3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik
hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya
27
Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi
Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov
orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530
WITA
19
4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang
dijumpainya lagi dalam bacaan lain
5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan
propoganda yang menentang prasangka
6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang
tertahan
7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku
komik yang memiliki sifat yang dikaguminya
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik
efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca
dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi
manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik
mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk
membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan
sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang
menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28
1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih
berguna
2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman
membaca dalam komik
3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah
28
Ibid h 10-11
20
4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan
merangsang dan sering menakutkan anak
5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya
6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong
timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja
7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak
menarik
8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini
mendorong timbulnya prasangka
Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai
media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya
membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata
dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk
tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang
komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru
harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat
menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik
yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya
3 Media Komik biologi
Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan
sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan
pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan
21
Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk
kategori penjualan terbaik (best seller)
Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik
siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan
menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah
dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi
yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan
menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29
Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi
dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu
menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa
Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan
cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya
sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat
yang dimiliki tokoh tersebut30
Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami
dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif
Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang
mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan
mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan
29
Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi
Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776
6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30
Ibid h 19
22
kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita
bergambar membuat informasi lebih mudah diserap
4 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)
menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional
Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan
keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti
sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari
adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian
berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan
pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat
diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar
dalam bentuk real atau non real
Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar
(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik
buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan
prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya
31
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya
2004) h 22
23
b Macam-Macam Hasil Belajar
Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga
bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat
psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar
tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap
informasi verbal dan keterampilan motorik32
Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi
menjadi tiga ranah yakni 33
1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman
aplikasi analisis sintesis dan evaluasi
2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap
3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima
pengalaman belajar
Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang
berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34
1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi
kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini
32
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h
118 33
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)
h 28 34
Ibid h 29
24
berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya
2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan
menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk
menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam
bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan
ringkasan dan prediksi
3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah
kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya
pada situasi baru atau pada situasi konkrit
4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk
memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar
struktur organisasinya dapat dimengerti
5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang
baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen
menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)
menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek
peristiwa dan informasi lainnya
6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan
untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan
25
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil
belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor
struktual
1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35
a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan
dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang
mengandung berbagai komponen
b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan
melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata
c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat
berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata
pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam
arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu
juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara
sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan
membangkitkan minat pada objek tersebut
d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
35
Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94
26
e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan
sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik
sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun
sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan
sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar
2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar
dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan
keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat
a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi
antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga
b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru
dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran
dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode
belajar dan tugas rumah
c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu
terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan
36
Ibid h 101
27
masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh
sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya
mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak
kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya
Untuk itu perlu diatur waktunya
3 Faktor struktural
Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua
hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran
Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial
dan kinestetis37
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia
a Pengertian Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan
37
Ibid h 102 38
Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan
blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April
2016 pukul 1500 WITA
28
mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada
manusia terbagi atas 5 macam yaitu
1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut
Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti
sendok garpu sumpit dan lain sebagainya
2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik
dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan keinginan kita
3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses
mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses
ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah
enzim
4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan
ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis
transport aktif dan difusi
5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak
dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi
29
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua
kelompok yaitu
1 Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan
dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai
bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau
lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa
Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut
faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan
anus39
Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
anus
2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu
saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah
terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui
sebuah saluran
39
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h
48
30
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia
1 Kelenjar ludah 12 Hati
2 Parotis 13 Kantung empedu
3 Submandibularis 14 duodenum
(bawah rahang) 15 Saluran empedu
4 Sublingualis 16 Kolon
(bawah lidah) 17 Kolon transversum
5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden
6 Amandel 19 Kolon descenden
7 Lidah 20 Ileum
8 Esofagus 21 Sekum
9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing
10 Lambung 23 RektumPoros usus
11 Saluran pankreas 24 Anus
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40
d Gangguan Sistem Pencernaan
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan manusia diantaranya41
1) Apendiktis adalah radang usus buntu
2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu
cepat
3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang
air besar)
4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung
5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis
6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit
40
Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41
Lutvia Anatomi Fisiologi h 70
31
e Organ Pencernaan Manusia
Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut
kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6
(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya
(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian
yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir
dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung
dengan faring42
Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-
bagiannya
Mulut terdiri dari
1 Langit-langit
2 Gigi
3 Gusi
4 Tulang langit-langit
5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6 Amandel
7 Lidah
8 Anak lidah
Gambar 22 Anatomi Mulut43
(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang
panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44
Otot
pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke
lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar
anatomi kerongkongan
42
Ibid h 50 43
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44
Lutvia Anatomi Fisiologi h 54
32
Gambar 23 Kerongkongan45
(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga
bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46
Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin
enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi
lambung beserta bagian-bagiannya
Gambar 24 Lambung47
(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter
Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)
45
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46
Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6
33
jejunum dan ileum48
Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta
bagian-bagiannya
Gambar 25 Usus Halus49
(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos
pada dindingnya50
Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil
pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan
bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51
Struktur usus besar terdiri dari
1 Usus buntu
2 Kolon asedens (kolon naik)
3 Kolon transversum (kolon datar)
4 Kolon desendens (kolon turun)
5 Rektum
Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52
(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah
keluar dari tubuh53
Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot
sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi
48
Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50
Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51
Ibid 52
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53
Lutvia Anatomi Fisiologi h 68
34
rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama
anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang
air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya
Gambar 27 Anus54
B Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik
telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk
dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain
1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran
Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)
Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and
carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan
komik sains biologi55
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada
54
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55
Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual
(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran
20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h
xv
35
sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas
media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang
pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL)
2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV
MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)
Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya
bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
IPA siswa kelas IV56
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek
penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan
Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV
3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi
Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10
Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika
mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik
matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih
56
Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI
Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Mataram Mataram 2013) h 60
36
menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam
belajar matematika57
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati
menggunakan komik matematika
Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa
penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan
penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Kerangka Teori
Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan
materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media
pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan
Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa
mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
57
Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar
pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran
20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h
xvi
37
Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat
pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah
menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat
siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan
terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi
sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini
akan membuat hasil belajar akan menurun
Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi
diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan
kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar
siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga
merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat
menyenangkan dan dapat menghilangkan stress
Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar
mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA
Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem
pencernaan pada manusia
38
D Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka
hipotesis penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E
MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
BAB III
METODE PENELITIAN
A Desain dan Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik
biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan
serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)
Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam
penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara
mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada
kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik
sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan
58
Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)
h 75
40
media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini
sebagai berikut
No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan
1 Kamis 16 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Pretest
VIII D
(kelas kontrol) Pretest
2 Senin 19 Juni 2016
(Pertemuan I)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
3 Kamis 23 Juni 2016
(Pertemuan II)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
4 Senin 27 Juni 2016
(Pertemuan III)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
5 Kamis 30 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Post-test
VIII D
(kelas kontrol) Post-test
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest
control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan
sebagai berikut 59
59
Ibid h 76
R O1 X O2
R O3 O4
41
Keterangan
R Pengambilan sampel secara random
X Perlakuan
O1 Pretest kelas eksperimen
O2 Posttest kelas eksperimen
O3 Pretest kelas kontrol
O4 Posttest kelas kontrol
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil
pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak berbeda secara signifikan
B Populasi dan Teknik Sampling
1 Populasi Penelitian
Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel
dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian
populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan
antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-
peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60
60
Ibid h 80
42
Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian61
Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian
pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat
diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan
rincian sebagai berikut
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 VIII A 15 12 27
2 VIII B 16 11 27
3 VIII C 13 14 27
4 VIII D 14 12 26
5 VIII E 8 18 26
Jumlah 66 67 133
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang
2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62
Dari
definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk
memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi
penelitian
Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti
berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa
untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan
61
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta
2006) h 130 62
Ibid h 131
43
penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil
diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63
Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai
kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol
yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas
terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random
sampling
C Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah64
Dalam penelitian ini untuk
mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan
hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui
terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok
eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest
Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar
pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem
pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya
Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif
yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi
63
Ibid h 134 64
Ibid h 160
44
(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam
penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman
observasi65
D Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka
diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah
peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut
1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana
dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66
Tes digunakan untuk
memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes
obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini
digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan
tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari
sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan
media komik biologi
2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
65
Sugiyono Metode Penelitian h 222 66
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h
53
45
berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses
pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi
observasi partisipan dan observasi non partisipan67
Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan
yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut
terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan
metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa
3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti
barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah
dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian
dan sebagainya68
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan
catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana
gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi
(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat
dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail
67
Sugiyono Metode Penelitian h 145 68
Suharsimi Prosedur Penelitian h 231
46
E Teknik Analisis Data
1 Uji Peningkatan Hasil
Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti
menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan
pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan
rumus normalized gain sebagai berikut69
N gain =
Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan
kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70
Persentase () Tafsiran
gt76 Efektif
56-75 Cukup efektif
40-55 Kurang efektif
lt 40 Tidak efektif
Tabel 33 Interpretasi N-gain
2 Uji Beda
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda
Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat
analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas
69
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah 2006) h 71 70
Ibid h 72
47
a Uji Normalitas
Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada
dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian
normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors
menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam
keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan
untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan
yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji
data berkelompok71
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam
penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah
digunakan peneliti adalah uji Liliefors
Lo = F(Zi)-S(Zi)
Keterangan
Lo = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku72
Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji
liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai
71
Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992
googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231
WITA 72
Ibid h 2
48
terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap
data dengan persamaan
Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data
S = Simpangan baku73
Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing
nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan
jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka
F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi
Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi
dinyatakan oleh S (Zi) maka 74
S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi
menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga
mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak
selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan
interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari
tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan
73
Ibid 74
Ibid
49
harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel
yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75
b Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah
kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan
membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama
besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena
datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas
yang digunakan adalah Uji F yaitu 76
Fhitung lt Ftabel = varians data homogen
Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen
c Uji Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang
homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian
hipotesis
Ho microA microB
Ha microA gt microB
75
Ibid 76
Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175
50
Keterangan
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar
siswa
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa
microA Rerata nilai kelas eksperimen
microB Rerata nilai kelas kontrol
Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi
normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan
rumus sebagai berikut77
Dimana
Keterangan
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= banyaknya data kelompok eksperimen
= banyaknya data kelompok kontrol
= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen
= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol
t = hasil hitung distribusi t
S = nilai deviasi gabungan
77
Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239
51
Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 005 dengan kriteria
Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima
Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
E Validitas Instrumen
Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir
soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas
instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji
instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates
1 Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana
suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah
menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau
kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78
Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal
dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan
rumus daya pembeda
DP =
78
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273
53
Dimana
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
bawah
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
Atas
n = 27 x N
Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79
Nilai Daya Pembeda Kriteria
Below - 019 Buruk (poor)
020 - 029 Cukup (satisfactory)
030 - 039 Baik (good)
040 - up Baik Sekali (very good)
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan
menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria
buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang
berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada
tabel berikut
79
Ibid h 274
54
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
Tabel 42 Daya Pembeda
55
2 Tingkat Kesukaran
Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung
dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80
Keterangan
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah peserta didik
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan
kriteria sebagai berikut81
Nilai Daya Pembeda Kriteria
gt070 Mudah
030-070 Sedang
lt030 Sukar
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates
terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori
sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates
dapat dilihat pada tabel berikut
80
Ibid h 272 81
Ibid
56
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat
Kesukaran () Tafsiran
(1) (2) (3) (4) (5)
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
Tabel 44 Tingkat kesukaan
57
3 Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi
hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam
penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan
dalam penilaian hasil belajar82
Validitas isi ini sering disebut juga
validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes
relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut
juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam
indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang
tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak
menyimpang dari fungsi instrumen83
4 Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik84
Pengujian reliabilitas
instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085
Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila
dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment
maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel
82
Ibid h 248 83
Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84
Ibid h 178 85
Ibid h 187
58
karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487
5 Uji Coba Instrumen
Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh
informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena
baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi
bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum
diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada
siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan
jumlah 27 orang siswa
F Pengumpulan dan Penyajian Data
1 Data Hasil Pretest dan Posttest
Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest
dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E
(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam
penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa
pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada
tabel berikut
No Urut Kelas Kontrol
No Urut Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 65 70 1 65 80
2 55 60 2 45 775
3 55 75 3 575 95
4 65 70 4 65 775
59
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5 50 60 5 625 80
6 50 675 6 50 75
7 525 80 7 40 75
8 575 60 8 525 775
9 525 675 9 50 725
10 55 75 10 625 95
11 65 75 11 65 80
12 325 65 12 525 725
13 50 675 13 60 775
14 475 60 14 70 975
15 55 70 15 475 775
16 45 65 16 60 825
17 625 80 17 45 775
18 625 675 18 60 775
19 625 65 19 55 90
20 30 50 20 45 775
21 65 70 21 625 85
22 65 70 22 625 90
23 55 825 23 55 70
24 575 65 24 60 875
25 70 825 25 50 675
26 575 70 26 625 65
sum 1440 1790 sum 14625 2080
Xi 554 688 Xi 562 80
Nilai
tertinggi 70 825
Nilai
tertinggi 70 975
Nilai
terendah 30 50
Nilai
terendah 40 65
SDt 282 229 SDt 106 53
Varians 913 591 Varians 616 695
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik
observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai
bahan laporan penelitian
2 Data Hasil Observasi
Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP
dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada
pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan
60
pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar
observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang
dianalisis menggunakan rumus 86
N =
Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80
tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
Pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan dan
mempersiapkan media
Komik biologi
Kegiatan Inti
d Guru memberikan suatu
materi menggunakan
media Komik biologi
e Guru membimbing
siswa untuk mengamati
materi
f Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya
Penutup
g Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
radic
radic
radic
radic
radic
radic
radic
86
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka
2007) h 427
61
(1) (2) (3) (4) (5)
materi yang telah
dipelajari
Skor 6
Rata-rata 857
Kriteria Sangat Baik
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran
di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor
sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka
kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan
RPP tergolong sangat baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan
dan mempersiapkan
materi dari buku paket
IPA biologi
Kegiatan Inti d Guru menjelaskan
sambil membimbing
siswa untuk mengamati
materi
e Guru meminta siswa
untuk mengerjakan LKS
Penutup
f Guru membahas LKS
radic
radic
radic
radic
radic
radic
62
(1) (2) (3) (4) (5)
yang dikerjakan oleh
siswa
g Guru memberikan
penguatan tehadap
materi
radic
Skor 5
Rata-rata 714
Kriteria Cukup
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses
pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh
skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian
maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait
keterlaksanaan RPP tergolong cukup
3 Data Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-
masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah
Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari
data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa
saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa
merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil
wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan
kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975
siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah
Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah
dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65
63
Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses
pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa
siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani
materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem
pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat
siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran
tersebut
Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang
memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas
eksperimen (kelas VIII E)87
No Kategori
Siswa Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3) (4)
1
Siswa yang
mendapat
nilai
tertinggi
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Sangat
membantu
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Sangat
membantu
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Sangat senang
2
Siswa yang
mendapat
sedang
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Lebih mudah
karena
menggunakan
media komik
2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik
87
Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016
64
(1) (2) (3) (4)
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
karena cerita
komiknya
menarik
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak Karena
membaca
menggunakan
media komik
lebih mudah
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Perasaan saya
sangat senang
sekali
3
Siswa yang
mendapat
rendah
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Menarik
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Ya karena
saya tidak
terbiasa
membaca
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
memotivasi
saya untuk
lebih sering
membaca juga
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Alhamdulillah
senang
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai
Posttest
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya
media komik biologi karena dapat membantunya memahami
pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk
cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa
senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik
65
sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan
pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam
pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan
karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih
termotivasi untuk sering membaca
G Analisis Data
1 Analisis hasil belajar
Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan
N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada
tabel berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 80 043 Kurang Efektif
2 45 775 059 Cukup Efektif
3 575 95 088 Efektif
4 65 775 036 Tidak Efektif
5 625 80 067 Cukup Efektif
6 50 75 065 Cukup Efektif
7 40 75 058 Cukup Efektif
8 525 775 063 Cukup Efektif
9 50 725 065 Cukup Efektif
10 625 95 087 Efektif
11 65 80 066 Cukup Efektif
12 525 725 062 Cukup Efektif
13 60 775 064 Cukup Efektif
14 70 975 092 Efektif
15 475 775 067 Cukup Efektif
16 60 825 056 Cukup Efektif
17 45 775 059 Cukup Efektif
18 60 775 063 Cukup Efektif
19 55 90 078 Efektif
20 45 775 059 Cukup Efektif
21 625 85 060 Cukup Efektif
22 625 90 073 Cukup Efektif
23 55 70 063 Cukup Efektif
24 60 875 069 Cukup Efektif
66
(1) (2) (3) (4) (5)
25 50 675 035 Tidak Efektif
26 625 65 007 Tidak Efektif
sum 14625 2080 1604
Rata-rata N-gain 062
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen
Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel
berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 70 014 Tidak Efektif
2 55 60 011 Tidak Efektif
3 55 75 044 Kurang Efektif
4 65 70 014 Tidak Efektif
5 50 60 020 Tidak Efektif
6 50 675 035 Tidak Efektif
7 525 80 058 Cukup Efektif
8 575 60 006 Tidak Efektif
9 525 675 031 Tidak Efektif
10 55 75 044 Kurang Efektif
11 65 75 028 Tidak Efektif
12 325 65 048 Kurang Efektif
13 50 675 035 Tidak Efektif
14 475 60 024 Tidak Efektif
15 55 70 033 Tidak Efektif
16 45 65 036 Tidak Efektif
17 625 80 047 Kurang Efektif
18 625 675 013 Tidak Efektif
19 625 65 007 Tidak Efektif
20 30 50 028 Tidak Efektif
21 65 70 014 Tidak Efektif
22 65 70 014 Tidak Efektif
23 55 825 061 Cukup Efektif
24 575 65 018 Tidak Efektif
25 70 825 042 Kurang Efektif
26 575 70 029 Tidak Efektif
sum 1440 1790 754
Rata-rata N-gain 029
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol
67
Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan
rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel
berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil
dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung
lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas
eksperimen sebagai berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002
2 45
4
-112 -106 03554 014 015 001
3 45 -112 -106 03554 014 015 001
4 45 -112 -106 03554 014 015 001
5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001
6 50
8
-62 -058 02190 028 031 003
7 50 -62 -058 02190 028 031 003
8 50 -62 -058 02190 028 031 003
9 525 10
-37 -035 01368 036 038 002
10 525 -37 -035 01368 036 038 002
11 55 12
-12 -011 00438 045 046 001
12 55 -12 -011 00438 045 046 001
13 575 13 13 012 00478 054 050 004
14 60
17
38 035 01368 063 065 002
15 60 38 035 01368 063 065 002
16 60 38 035 01368 063 065 002
17 60 38 035 01368 063 065 002
18 625
22
63 059 02224 072 085 013
19 625 63 059 02224 072 085 013
20 625 63 059 02224 072 085 013
21 625 63 059 02224 072 085 013
22 625 63 059 02224 072 085 013
23 65 25 88 083 02967 079 095 016
68
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
24 65 25
88 083 02967 079 095 016
25 65 88 083 02967 079 095 016
26 70 26 138 130 04032 090 1 010
sum 14625
Xi 562
SD 106
Lhitung 016
Ltabel 0174
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015
2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013
3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003
4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005
5 50
7
-54 -119 03830 011 026 015
6 50 -54 -119 03830 011 026 015
7 50 -54 -119 03830 011 026 015
8 525 9
-29 -010 00438 045 034 011
9 525 -29 -010 00438 045 034 011
10 55
14
-04 -001 00040 049 053 004
11 55 -04 -001 00040 049 053 004
12 55 -04 -001 00040 049 053 004
13 55 -04 -001 00040 049 053 004
14 55 -04 -001 00040 049 053 004
15 575
17
21 007 00279 052 065 013
16 575 21 007 00279 052 065 013
17 575 21 007 00279 052 065 013
18 625
20
71 125 03944 089 076 013
19 625 71 125 03944 089 076 013
20 625 71 125 03944 089 076 013
21 65
25
96 134 04099 091 095 004
22 65 96 134 04099 091 095 004
23 65 96 134 04099 091 095 004
24 65 96 134 04099 091 095 004
25 65 96 134 04099 091 095 004
26 70 1 146 151 04345 093 1 007
sum 1440
Xi 554
SD 282
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
69
Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji
normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai
berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003
2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006
3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008
4 725 5
-75 -141 04207 007 019 012
5 725 -75 141 04207 007 019 012
6 75 7
-5 -094 03264 017 026 009
7 75 -5 -094 03264 017 026 009
8 775
15
-25 -047 01808 031 046 015
9 775 -25 -047 01808 031 046 015
10 775 -25 -047 01808 031 046 015
11 775 -25 -047 01808 031 046 015
12 775 -25 -047 01808 031 046 015
13 775 -25 -047 01808 031 046 015
14 775 -25 -047 01808 031 046 015
15 775 -25 -047 01808 031 046 015
16 80
18
00 00 0000 050 065 015
17 80 00 00 0000 050 065 015
18 80 00 00 0000 050 065 015
19 825 19 25 047 01808 068 073 005
20 85 20 5 094 03264 082 076 006
21 875 21 75 141 04207 092 080 012
22 90 23
10 188 04699 097 088 009
23 90 10 188 04699 097 088 009
24 95 25
15 283 04977 099 095 004
25 95 15 283 04977 099 095 004
26 975 26 175 330 04995 099 1 001
sum 2080
Xi 80
SD 53
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
70
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000
2 60
5
-88 -138 04162 008 019 011
3 60 -88 -138 04162 008 019 011
4 60 -88 -138 04162 008 019 011
5 60 -88 -138 04162 008 019 011
6 65
9
-38 -116 03770 012 026 014
7 65 -38 -116 03770 012 026 014
8 65 -38 -116 03770 012 026 014
9 65 -38 -116 03770 012 026 014
10 675
13
-13 -006 00239 047 050 003
11 675 -13 -006 00239 047 050 003
12 675 -13 -006 00239 047 050 003
13 675 -13 -006 00239 047 050 003
14 70
19
12 105 03531 085 073 012
15 70 12 105 03531 085 073 012
16 70 12 105 03531 085 073 012
17 70 12 105 03531 085 073 012
18 70 12 105 03531 085 073 012
19 70 -12 105 03531 085 073 012
20 75
22
62 126 03962 089 084 005
21 75 62 126 03962 089 084 005
22 75 62 126 03962 089 084 005
23 80 24
112 149 04319 093 092 001
24 80 112 149 04319 093 092 001
25 825 25 137 159 04441 094 1 006
26 825 26 137 159 04441 094 1 006
sum 1790
Xi 688
SD 229
Lhitung 014
Ltabel 0174
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan
kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok
itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak
71
homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 562 554
SDt 106 282
Varians 616 913
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
= 148
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti
bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen
Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada
tabel berikut
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 80 688
SDt 53 229
Varians 695 591
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
72
= 118
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti
kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen
Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data
dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut
Dimana
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
4538
2130
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
73
Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol
dapat dilihat sebagai berikut
27625
1630
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
H Hasil Analisis
Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest
kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0
lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi
normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai
74
Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel
pada kelas kontrol juga berdistribusi normal
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)
diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt
0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal
Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih
kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas
kontrol juga berdistribusi normal
Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka
dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok
berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji
homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka
disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga
berasal dari populasi yang homogen
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)
maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata
75
skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
mempunyai kemampuan awal yang sama
Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)
maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas
control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas
eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Lokasi dan Hasil
1 Lokasi Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu
lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan
Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A
tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn
8241 m2
dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan
memadai
MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan
membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa
Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari
madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan
UUD 194588
Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah
mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni
a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002
b Drs M Nur Yasin 20032008
c Zainuddin SAg MPd 20092015
88
Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016
77
d Abd Aziz SAg 2015sekarang89
MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel
Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat
strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di
samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan
1) Sebelah Selatan MAN Taliwang
2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk
3) Sebelah Utara Jalan raya
4) Sebelah Timur persawahan90
Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN
Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga
pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk
menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih
baik dari sebelumnya
(a) Sarana dan Prasarana
Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan
prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar
Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN
Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII
sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa
kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas
IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang
89
Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90
Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016
78
dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada
jam 0700 sd 1330 WITA
Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak
yang tertera dalam tabel berikut ini
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik
3 Ruang Waka 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik
6 Ruang Lab Komputer 1 Baik
7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Osim 1 Baik
10 Ruang BPBK 1 Baik
11 Ruang Aula 1 Baik
12 Ruang Kelas 15 Baik
13 Kantin 2 Baik
14 Gudang 1 Baik
15 Kamar Mandi 8 Baik
16 Kamar mandi guru 3 Baik
17 Mushallah 1 Baik
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691
91
Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
79
Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat
dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan
banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung
sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung
terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan
adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai
berikut
No Jenis Meubler Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik
2 MejaKursi kepala 11 set Baik
3 Meja Kursi guru 5017 set Baik
4 Kursi tamu 1 set Baik
5 Papan tulis 15 buah Baik
6 Almari 15 buah Baik
7 Mesin Tik 1 buah Baik
8 Berangkas 1 buah Baik
9 Printer 3 buah Baik
10 Rak buku 15 buah Baik
11 AC 1 buah Baik
12 Filling kabinet 2 buah Baik
13 Jam dinding 8 buah Baik
14 Komputer 15 bauh Baik
15 Kulkas 1 buah Baik
16 TV 1 buah Baik
17 Kipas angin 9 buah Baik
18 Laptop 5 buah Baik
19 LCD 2 buah Baik
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692
Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai
92
Ibid
80
dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
No Jenis Jumlah Satuan Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Globe 6 Buah Baik
2 Peta Indonesia 4 Buah Baik
3 Hidrostatistika 1 Set Baik
4 Kit Mekanik 1 Set Baik
5 Kit Optik 1 Set Baik
6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik
7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik
8 Alat matematika 1 Set Baik
9 Alat reguler 1 Set Baik
10 Alat IPS 1 Set Baik
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201693
Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana
prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses
belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi
dan pranan dalam proses belajar mengajar
(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang
Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti
akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-
dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN
Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini
93
Ibid
81
No Nama Jabatan Pend Mengajar
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI
2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad
Kesiswaan S1 IPABiologi
3 Hamzanwadi SPdi Wakamad
Humas S1
IPS Geografi
Ekonomi
4 Andi Rusmin Cahyadin
SPd
Wakamad
Sarana dan
Prasarana
S1 B Indonesia
5 Bahruddin SPd Wakamad
Kurikulum S1 B Inggris
6 Jalaluddin SAg Kepala
Perpustakaan S1 IPAFisika
7 Hermi SPd GMP S1 Matematika
8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris
10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris
12 Arinah SAg GMP S1 SKI
13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq
14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq
15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn
16 Ratuati SH GMP S1 PKn
17 Ibnu Dwi Kustadiono
MPd GMP S2 IPAFisika
18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris
19 Istianah Sri Hardiniati
SAg GMP S1 BArab
20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok
21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi
Sejarah
22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris
23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes
24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI
25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia
26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika
27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika
28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK
29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes
30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK
31 Juliawati SPd BP S1 BPBK
32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI
82
(1) (2) (3) (4) (5)
33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia
34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits
35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI
36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi
Fisika
37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih
38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi
39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun
Pelajaran 2015201694
Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru
IPA Biologi diantaranya adalah
1 Fatry Nurlaelah SPd
2 Deden Purnama SPd
3 Murni SPd
Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat
dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang
ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang
menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu
Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat
dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau
bidangnya
Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang
juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan
94
Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
83
menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai
oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang
sebagai berikut
No Nama Pendidikan Ket
(1) (2) (3) (4)
1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU
2 Ahmad Sanadi MAN TU
3 Wahyuni Utami SMK TU
4 Fatimah SPd S1 TU
5 Hasnawaty SPd S1 TU
6 Nilakurniawati SAp S1 TU
7 Irman MAN TU
8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU
9 Jaharuddin SLTA TU
10 Ainul Yakin SMA TU
11 Hendra Jayadi SE S1 TU
12 Rati Kurniawati SMA TU
13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun
14 Sanafiah SLTA
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
15 Hermansyah MTs Satpam
16 Abdul Hamid MTs
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201695
(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang
Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi
yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena
siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
95
Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20
Juni 2016
84
mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi
faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan
sebagai subyek belajar
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN
Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar
menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan
keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan
negaranya
Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran
20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata
pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri
karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan
Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang
maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih
aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk
lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 73 72 145
VIII 66 67 133
IX 63 70 133
Jumlah 202 209 411
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696
96
Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
85
Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses
belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas
VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A
sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang
tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak
133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E
2 Hasil Penelitian
a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah
dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan
standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah
sebagai berikut
Data Hasil Belajar Biologi (pretest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 40 30
Nilai Tertinggi 70 70
Rata-rata 562 554
SD 106 282
Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan
informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen
maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah
dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata
86
kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka
masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia
b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang
telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Data Hasil Belajar Biologi (postest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 65 50
Nilai Tertinggi 975 825
Rata-rata 80 688
SD 53 229
Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada
tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas
eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik
biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa
menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai
65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan
rentang nilai 50-825
c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan
perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan
87
sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing
kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut
Kelas pretest postest
Eksperimen 562 80
Kontrol 554 688
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik
biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau
kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan
dalam bentuk yang menarik
d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-
rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini
menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol
dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil
belajar biologi yang diperoleh adalah 029
Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran
dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria
88
efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan
pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria
selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1
orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria
tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik
biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena
dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat
perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan
pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena
selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria
tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria
kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif
maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas
kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang
atau rendah
B Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data
berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data
posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang
89
sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 562 554
thitung 013
ttabel 200
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat
kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho
diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan
awal yang sama
Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat
dilihat tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 80 688
thitung 248
ttabel 200
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas
90
VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel
pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena
thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini
diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan
kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media
komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Pembahasan
Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses
belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai
menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat
menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya
91
menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan
memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97
Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang
perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol
memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan
bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah
diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa
yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran
berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada
saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman
bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna
untuk menumbuhkan gairah belajar98
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest
menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih
kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan
perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh
nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan
nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
97
Azhar Media Pembelajaran h 24 98
Amna Pemanfaatan Media h 155
92
eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi
oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar
Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi
dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam
membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama
melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media
komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam
mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media
komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang
diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh
tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran
dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan
stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99
menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam
komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang
konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh
dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga
akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut
Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan
mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir
99
Rachmawati Pengembangan Media h 19
93
kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan
belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa
sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100
dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan
kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat
digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan
membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang
luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan
meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar
Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-
Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062
gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan
kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif
dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai
KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol
yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik
dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan
menguasai materi sistem pencernaan pada manusia
Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi
100
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10
94
perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam
menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung
materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun
perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik
biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan
ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode
ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi
Menurut Mahmud101
bahwa faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu
lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang
digunakan oleh guru102
Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara
kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar
yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran
Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan
101
Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102
Ibid h 101
95
tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103
Sehingga
dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar
khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus
menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat
mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari
keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun
Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media
pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap
pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi
dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat
Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media
pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu
upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media
komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik
memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi
disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan
pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa
Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan
ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu
103
Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016
96
lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis
dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan
belajar
Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi
efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik
biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa
tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh
komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell
Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi
hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung
untuk tujuan edukatif (pendidikan)104
Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca
Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang
104
Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69
97
pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori
tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia
anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa
digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan
pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar
BAB VI
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media
komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar
dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak
menggunakan media komik biologi
Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen
yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu
dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062
dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji
kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan
ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih
besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan
demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik
biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat
pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif
terhadap hasil belajar siswa
99
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran
sebagai berikut
1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media
pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses
belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi
2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media
dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia
3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan
media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran
para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan
hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan
tingkatan usia siswa
4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang
menarik dan beragam pada saat ini
5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka
hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan
memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi
yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997
Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015
Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal
Didaktika Vol (XII) 2011
Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007
Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2007
Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada
Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata
artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc
Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi
Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014
Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan
blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html
Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam
httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL
ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press
2015
Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012
Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem
Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi
(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga 2014
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil
2015
101
Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar
kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru
Algensindo 2009
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja
Rosdakarya 2004
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas
terbuka 2007
Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia
2015
Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap
prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga
2011
Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural
Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan
Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004
Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung
Alfabeta 2009
------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara
2009
------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta
2006
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik
dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik
Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful
20Hadi pdf
102
Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi
Aksara 2014
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012
Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo
glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN
104
Lampiran 5
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas ekspeimen
Proses penelitian kelas ekspeimen
105
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas kontrol
106
107
108
109
110
111
Lampiran 11
Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES
SKOR DATA DIBOBOT
Jumlah Subyek = 27
Butir Soal = 40
Bobot untuk jawaban benar = 1
Bobot untuk jawaban salah = 0
No
urut
No
subyek KodeNama Benar Salah Kosong
Skor
Asli
Skor
bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14
123
RELIABILITAS TES
Rata-rata = 1759
Simpang Baku = 4 41
Korelasi XY = 059
Reliabilitas Tes = 074
No
urut
No
subyek KodeNama
Skor
Ganjil
Skor
Genap
Skor
Total
1 1 nabila 11 11 22
2 2 nurwa 15 14 29
3 3 ridwan 7 7 14
4 4 leni 9 8 17
5 5 intan 10 8 18
6 6 sakti 7 9 16
7 7 ismail 7 4 11
8 8 adittia 6 4 10
9 9 aldi 7 10 17
10 10 yanti 14 12 26
11 11 asma 9 9 18
12 12 zulka 6 8 14
13 13 sati 9 10 19
14 14 wahyudi 9 6 15
15 15 vasha 7 9 16
16 16 ismal 9 6 15
17 17 sofiah 12 8 20
18 18 ami 9 7 16
19 19 lia 11 12 23
20 20 awalia 9 8 17
21 21 muttaqin 10 10 20
22 22 aulia 3 8 11
23 23 andy 10 13 23
24 24 nada 10 9 19
25 25 lina 9 7 16
26 26 iwa 8 11 19
27 27 maulana 7 7 14
124
KELOMPOK UNGGUL amp ASOR
Kelompok Unggul
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1
3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1
4 23 andy 23 - - - - - 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1
6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1
2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1
3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -
4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -
5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -
6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1
3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1
4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -
5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1
7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5
125
22 23 24 25 26 27 28
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1
2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -
3 19 lia 23 1 - - - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1
5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1
6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -
3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1
4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -
6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1
7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 1 1 - - -
3 19 lia 23 1 - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 1 1 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2
126
Kelompok Asor
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1
2 3 ridwan 14 - - - - - - -
3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1
4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1
5 7 ismail 11 - - - - - - 1
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - - - 1 -
Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -
5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -
6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -
7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 16 ismal 15 - - 1 - - - -
2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1
3 12 zulka 14 - - - - - - 1
4 27 maulana 14 - - - 1 - - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1
6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -
7 8 adittia 10 - - 1 - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3
22 23 24 25 26 27 28
127
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 16 ismal 15 - 1 - - - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1
3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -
4 27 maulana 14 - 1 - - - - -
5 7 ismail 11 - - - - - - -
6 22 aulia 11 - - - - - - -
7 8 adittia 10 - 1 - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1
2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - 1 - - - - -
4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1
5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 16 ismal 15 1 1 1 - -
2 3 ridwan 14 1 - - - -
3 12 zulka 14 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 1 - 1 - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - -
6 22 aulia 11 1 1 1 - -
7 8 adittia 10 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0
128
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7
Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
129
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat Kesukaran
() Tafsiran
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
130
KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan
1 1 0363 Signifikan
2 2 0568 Sangat Signifikanf
3 3 -0116 -
4 4 0414 Sangat Signifikan
5 5 0528 Sangat Signifikan
6 6 0435 Sangat Signifikan
7 7 0391 Signifikan
8 8 -0102 -
9 9 0621 Sangat Signifikan
10 10 -0063 -
11 11 NAN NAN
12 12 -0017 -
13 13 0577 Sangat Signifikan
14 14 0446 Sangat Signifikan
15 15 0412 Sangat Signifikan
16 16 0260 -
17 17 -0030 -
18 18 0470 Sangat Signifikan
19 19 0441 Sangat Signifikan
20 20 0476 Sangat Signifikan
21 21 0298 -
22 22 0529 Sangat Signifikan
23 23 -0155 -
24 24 0067 -
25 25 0192 -
26 26 0043 -
27 27 0539 Sangat Signifikan
28 28 0416 Sangat Signifikan
29 29 -0078 -
30 30 0040 -
31 31 0329 Signifikan
32 32 0127 -
33 33 0317 Signifikan
131
34 34 0363 Signifikan
35 35 -0029 -
36 36 0167 -
37 37 0005 -
38 38 -0126 -
39 39 0470 Sangat Signifikan
40 40 0203 -
Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut
df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001
10 0576 0708 60 0250 0325
15 0482 0606 70 0233 0302
20 0423 0549 80 0217 0283
25 0381 0496 90 0205 0267
30 0349 0449 100 0195 0254
40 0304 0393 125 0174 0228
50 0273 0354 gt150 0159 0208
Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung
132
KUALITAS PENGECOH
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli A B C D
1 1 0-- 14 8-- 5++ 0
2 2 7 3- 6++ 11- 0
3 3 11+ 15- 0-- 1 0
4 4 14 0-- 12--- 1-- 0
5 5 4+ 6 8++ 9+ 0
6 6 4+ 18 3++ 2+ 0
7 7 1+ 3-- 22 1+ 0
8 8 18--- 5+ 2-- 2 0
9 9 5 6++ 10+ 6++ 0
10 10 1++ 24 2-- 0-- 0
11 11 0 27 0 0 0
12 12 7++ 5 14-- 1-- 0
13 13 12- 5 10+ 0-- 0
14 14 17++ 6 8++ 6++ 0
15 15 11- 7 5+ 4+ 0
16 16 14 7- 4++ 2- 0
17 17 5++ 14 4++ 4++ 0
18 18 6++ 8- 12 1-- 0
19 19 8 9+ 5++ 5++ 0
20 20 0-- 5-- 19 3++ 0
21 21 16 4++ 2+ 5+ 0
22 22 10+ 10+ 7 3- 0
23 23 1- 17 6-- 3++ 0
24 24 4 6++ 8++ 9++ 0
25 25 19--- 4- 2-- 2 0
26 26 8++ 6++ 4 9++ 0
27 27 3+ 7+ 5++ 12 0
28 28 11 10-- 1-- 5++ 0
29 29 6++ 5+ 12- 4 0
30 30 12--- 12 2- 1-- 0
31 31 14 5++ 6+ 2- 0
32 32 0-- 1+ 22 4--- 0
33 33 1++ 1++ 1++ 24 0
133
34 34 2- 7++ 9+ 9 0
35 35 11--- 3+ 1-- 12 0
36 36 0-- 0-- 2--- 25 0
37 37 3--- 23 1+ 0-- 0
38 38 15 8-- 3+ 1-- 0
39 39 7 6++ 11- 3- 0
40 40 9++ 5 10+ 3- 0
Keterangan
Kunci Jawaban
++ Sangat Baik
+ Baik
- Kurang Baik
-- Buruk
--- Sangat Buruk
134
REKAP ANALISIS BUTIR
Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40
Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27
No
Butir
Baru
No
Buitr
Asli
D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi
1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan
2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan
3 3 - 1429 Sukar -0118 -
4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan
5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan
6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan
7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan
8 8 000 Sukar -0071 -
9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan
10 10 - 1429 Mudah -0088 -
11 11 000 Mudah NAN NAN
12 12 - 1429 Sukar -0021 -
13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan
14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan
15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan
16 16 4286 Sedang 0269 -
17 17 - 1429 Sedang -0039 -
18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan
19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan
20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan
21 21 2857 Sedang 0288 -
22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan
23 23 - 1429 Sedang -0179 -
24 24 - 1429 Sukar 0063 -
25 25 1429 Sukar 0190 -
26 26 000 Sukar 0039 -
27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan
28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan
29 29 000 Sukar -0081 -
30 30 000 Sedang 0033 -
31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan
135
32 32 1429 Mudah 0109 -
33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan
34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan
35 35 1429 Sedang -0019 -
36 36 1429 Mudah 0170 -
37 37 1429 Mudah 0009 -
38 38 - 2857 Sedang -0136 -
39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan
40 40 2857 Sukar 0221 -
136
137
138
139
140
141
144
145
146
147
iii
v
vi
vii
MOTTO
يا ن حياة الد
اع ال
مت
يء ف
ن ش
م م وتيت
ما أ
ف
ى وا وعل
ذين آمن
ى لل
بق
ير وأ
ه خ
الل
وما عند
ون
لوك
هم يت
ورى( رب
(63الش
Artinya
Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu maka itu adalah kesenangan
hidup di dunia Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik
dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Tuhan
mereka bertawakal (QS Asy-Syura (42) 36)1
1 Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007)
h 487
viii
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah karya kecil ini kupersembahkan untuk
1 Ayahanda dan ibunda tercinta (ABakar Muslim dan Siti Hajar) maaf karena
baru sekarang aku bisa merampungkannya
2 Kakak-kakak terbaik yang selalu memberikan dukungan (Kak Hadi Kak
Yunita dan Kak Fitri)
3 Semua orang yang tidak bisa kusebut satu persatu yang telah mengiringi
langkahku hingga amanah ini selesai
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat
dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh
kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang
diridhai Allah SWT
Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak
yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang
sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada
1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram
2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Mataram
3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA
Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi
Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini
6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
x
7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa
Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung
8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang
telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan
penelitian
9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan
IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama
lain
10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa
tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih
sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul
Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang
selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan
skripsi ini
13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan
informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu
Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah
dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu
xi
xii
ABSTRAK
FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada
Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran
20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)
dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada
kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen
penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan
ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas
menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis gain score dan uji-t
Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran
berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi
pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa
kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok
kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha
diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada
kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)
Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada
Manusia
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii i
HALAMAN PERNYATAAN iv
HALAMAN NOTA DINAS v
HALAMAN PENGESAHAN vi
HALAMAN MOTTO vii
HALAMAN PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK xii
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan dan Batasan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8
A Kajian Teori 8
1 Media 8
a Pengertian Media 8
xiv
b Macam-macam Media 9
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12
2 Media Komik 15
a Pengertian Komik 15
b Macam-macam Komik 16
c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18
3 Media Komik Biologi 20
4 Hasil Belajar 22
a Pengertian Hasil Belajar 22
b Macam-macam Hasil Belajar 23
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27
a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30
e Organ Pencernaan Manusia 31
B Penelitian yang Relevan 34
C Kerangka Teori 36
D Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN 39
A Desain dan Pendekatan Penelitian 39
B Populasi dan Teknik sampling 41
xv
C Instrument Penelitian 43
D Teknik Pengumpulan Data 44
E Teknik Analisis Data 46
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52
A Validitas Instrumen 52
B Pengumpulan dan Penyajian Data 58
C Analisis Data 65
D Hasil Analisis 73
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76
A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76
1 Lokasi Penelitian 76
2 Hasil Penelitian 85
B Pengujian Hipotesis 88
C Pembahasan 90
BAB VI PENUTUP 98
A Simpulan 98
B Saran 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42
Tabel 33 Interpretasi N-gain 46
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53
Tabel 42 Daya Pembeda 54
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55
Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 58
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 60
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 61
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan
Nilai Posttest 63
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83
xvii
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
Gambar 22 Anatomi Mulut 31
Gambar 23 Kerongkongan 32
Gambar 24 Lambung 32
Gambar 25 Usus Halus 33
Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33
Gambar 27 Anus 34
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
Lampiran 4 Kunci Jawaban
Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian
Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
Lampiran 8 Tabel Distribusi Z
Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F
Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t
Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy
Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES
Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai
bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran
yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi
sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh
perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan
sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari
upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi
tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah
mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk
membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai
tujuan pembelajaran
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi
fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis
induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains
untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran
biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif
2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii
4 Trianto Model Pembelajaran h 137
5 Ibid h 143
2
sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa
Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan
Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi dalam belajar
Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri
menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan
tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami
menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip
dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan
adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk
menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang
menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak
gambar dan ilustrasi seperti komik
Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang
lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku
teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal
tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap
peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku
komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana
6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok
Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9
3
perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-
gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para
pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik
daripada buku pelajaran 7
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik
membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8
Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk
menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang
pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah
terjadinya proses belajar yang optimal
Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah
mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik
bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat
belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun
modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa
diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut
Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga
untuk tujuan edukatif10
Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat
sebagai media pembelajaran
7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf
Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79
9 Ibid h 78
10 Ibid h 77
4
Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat
yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11
Gambar yang
sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat
komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat
mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai
sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan
dengan lebih mudah dan menarik
Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan
buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi
yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA
biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12
Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam
biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga
sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan
media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan
materi sistem pencernaan pada manusia tersebut
Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah
dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat
beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai
dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu
dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi
11
Ibid 12
Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016
5
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi
Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo
B Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan
menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut
1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016
2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul
ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih
bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT
Gramedia
3 Materi sistem pencernaan pada manusia
4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif
yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)
C Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada
6
manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun
pelajaran 20152016
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan
dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan
pada manusia
b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian
mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa
2 Manfaat Praktis
a Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media
komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih
tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi
b Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam
pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media
mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta
7
sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media
pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi
efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya
c Manfaat bagi Madrasah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang
diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai
media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu
pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi
d Manfaat bagi Pemerintah Setempat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada
pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran
khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga
pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang
semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah
yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi
penerus bangsa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A Kajian Teori
1 Media
a Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13
Sementara itu secara
istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar14
Association of Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi15
Sedangkan National
Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda
yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan16
Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa
media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke
penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media
13
Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14
Ibid 15
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran
(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16
Ahmad Media Instruksional h 2
9
memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif
b Macam-Macam Media
Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4
(empat) macamjenis yaitu 17
1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board
gambar-gambar grafik peta dan lain-lain
2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-
lain
3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi
4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya
dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan
pertunjukan melalui pameran museum
Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan
dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep
apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran biologi antara lain 18
a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda
yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-
macam media asli antara lain
1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium
dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan
17
Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal
Didaktika Vol XII (2011) h 158 18
Ibid h 159
10
tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun
percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak
kaca yang berisi serangga
2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio
pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain
Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat
menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena
terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh
sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta
didik Macam-macam media tiruan antara lain19
1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian
tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran
hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan
seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali
sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi
dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati
diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan
dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan
plastik yang semula cair kemudian membeku
2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan
mineral dan lain-lain
19
Ibid
11
b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan
ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-
kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik
dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik
(media gambar) media poster media karikatur media komik media
gambar bersambung atau berseri
c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang
menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti
papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)
papan magnet papan demonstrasi papan paku
d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat
dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot
yang bergerak dan media sorot mikro
e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni
dapat didengar seperti radio dan piringan hitam
f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan
dilihat seperti televisi dan komputer
g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak
dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran
Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai
Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan
berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga
memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar
12
mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang
sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi
siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian
menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik
secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak
membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media
Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut
Amna antara lain21
a Sebagai alat bantu belajar
Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan
yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman
yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan
akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada
beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu
1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga
mengurangi verbalisme
2 Memperbesar perhatian siswa
3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar
sehingga membuat pelajaran lebih menetap
4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa
20
Ibid h 160 21
Ibid h 154
13
5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat
dalam gambaran hidup
6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan
berbahasa
7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih
mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar
b Sebagai alat komunikasi
Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan
(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah
dipahami
c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru
Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka
guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan
media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan
terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan
dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan
berguna 22
1 Menumbuhkan gairah belajar
22
Ibid h 155
14
2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu
pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika
media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan lebih baik
Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan
media dalam proses belajar siswa yaitu23
1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati
melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain
23
Azhar Media Pembelajaran h 24
15
Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara
siswa dengan lingkungannya
2 Media Komik
a Pengertian Komik
Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca24
Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama
membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan
erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
24
Ahmad Media Instruksional h 78
16
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca25
Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan
yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun
bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat
digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik
menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku
yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor
b Macam-Macam Komik
Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi
sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk
komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis
komik yaitu 26
1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis
asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk
menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya
Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi
lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan
25
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo
2009) h 69 26
Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497
1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430
WITA
17
diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari
Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana
2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri
sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China
Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga
legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat
menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran
dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan
memenangkannya
3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan
hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh
yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka
maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi
anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari
sehingga memudahkan orang untuk memahaminya
4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika
digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan
untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di
mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya
bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang
kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya
5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang
bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan
18
tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi
para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu
fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau
tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)
Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan
komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan
berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy
c Kelebihan dan Kekurangan Komik
Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun
kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping
sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam
pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan
Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari
komik adalah 27
1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang
menyenangkan
2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan
keterampilan membaca
3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik
hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya
27
Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi
Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov
orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530
WITA
19
4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang
dijumpainya lagi dalam bacaan lain
5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan
propoganda yang menentang prasangka
6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang
tertahan
7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku
komik yang memiliki sifat yang dikaguminya
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik
efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca
dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi
manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik
mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk
membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan
sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang
menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28
1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih
berguna
2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman
membaca dalam komik
3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah
28
Ibid h 10-11
20
4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan
merangsang dan sering menakutkan anak
5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya
6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong
timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja
7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak
menarik
8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini
mendorong timbulnya prasangka
Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai
media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya
membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata
dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk
tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang
komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru
harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat
menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik
yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya
3 Media Komik biologi
Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan
sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan
pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan
21
Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk
kategori penjualan terbaik (best seller)
Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik
siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan
menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah
dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi
yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan
menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29
Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi
dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu
menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa
Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan
cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya
sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat
yang dimiliki tokoh tersebut30
Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami
dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif
Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang
mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan
mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan
29
Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi
Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776
6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30
Ibid h 19
22
kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita
bergambar membuat informasi lebih mudah diserap
4 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)
menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional
Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan
keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti
sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari
adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian
berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan
pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat
diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar
dalam bentuk real atau non real
Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar
(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik
buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan
prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya
31
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya
2004) h 22
23
b Macam-Macam Hasil Belajar
Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga
bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat
psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar
tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap
informasi verbal dan keterampilan motorik32
Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi
menjadi tiga ranah yakni 33
1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman
aplikasi analisis sintesis dan evaluasi
2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap
3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima
pengalaman belajar
Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang
berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34
1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi
kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini
32
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h
118 33
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)
h 28 34
Ibid h 29
24
berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya
2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan
menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk
menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam
bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan
ringkasan dan prediksi
3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah
kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya
pada situasi baru atau pada situasi konkrit
4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk
memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar
struktur organisasinya dapat dimengerti
5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang
baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen
menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)
menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek
peristiwa dan informasi lainnya
6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan
untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan
25
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil
belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor
struktual
1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35
a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan
dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang
mengandung berbagai komponen
b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan
melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata
c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat
berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata
pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam
arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu
juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara
sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan
membangkitkan minat pada objek tersebut
d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
35
Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94
26
e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan
sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik
sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun
sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan
sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar
2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar
dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan
keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat
a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi
antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga
b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru
dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran
dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode
belajar dan tugas rumah
c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu
terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan
36
Ibid h 101
27
masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh
sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya
mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak
kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya
Untuk itu perlu diatur waktunya
3 Faktor struktural
Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua
hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran
Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial
dan kinestetis37
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia
a Pengertian Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan
37
Ibid h 102 38
Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan
blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April
2016 pukul 1500 WITA
28
mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada
manusia terbagi atas 5 macam yaitu
1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut
Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti
sendok garpu sumpit dan lain sebagainya
2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik
dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan keinginan kita
3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses
mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses
ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah
enzim
4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan
ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis
transport aktif dan difusi
5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak
dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi
29
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua
kelompok yaitu
1 Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan
dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai
bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau
lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa
Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut
faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan
anus39
Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
anus
2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu
saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah
terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui
sebuah saluran
39
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h
48
30
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia
1 Kelenjar ludah 12 Hati
2 Parotis 13 Kantung empedu
3 Submandibularis 14 duodenum
(bawah rahang) 15 Saluran empedu
4 Sublingualis 16 Kolon
(bawah lidah) 17 Kolon transversum
5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden
6 Amandel 19 Kolon descenden
7 Lidah 20 Ileum
8 Esofagus 21 Sekum
9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing
10 Lambung 23 RektumPoros usus
11 Saluran pankreas 24 Anus
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40
d Gangguan Sistem Pencernaan
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan manusia diantaranya41
1) Apendiktis adalah radang usus buntu
2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu
cepat
3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang
air besar)
4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung
5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis
6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit
40
Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41
Lutvia Anatomi Fisiologi h 70
31
e Organ Pencernaan Manusia
Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut
kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6
(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya
(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian
yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir
dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung
dengan faring42
Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-
bagiannya
Mulut terdiri dari
1 Langit-langit
2 Gigi
3 Gusi
4 Tulang langit-langit
5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6 Amandel
7 Lidah
8 Anak lidah
Gambar 22 Anatomi Mulut43
(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang
panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44
Otot
pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke
lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar
anatomi kerongkongan
42
Ibid h 50 43
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44
Lutvia Anatomi Fisiologi h 54
32
Gambar 23 Kerongkongan45
(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga
bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46
Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin
enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi
lambung beserta bagian-bagiannya
Gambar 24 Lambung47
(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter
Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)
45
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46
Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6
33
jejunum dan ileum48
Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta
bagian-bagiannya
Gambar 25 Usus Halus49
(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos
pada dindingnya50
Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil
pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan
bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51
Struktur usus besar terdiri dari
1 Usus buntu
2 Kolon asedens (kolon naik)
3 Kolon transversum (kolon datar)
4 Kolon desendens (kolon turun)
5 Rektum
Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52
(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah
keluar dari tubuh53
Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot
sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi
48
Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50
Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51
Ibid 52
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53
Lutvia Anatomi Fisiologi h 68
34
rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama
anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang
air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya
Gambar 27 Anus54
B Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik
telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk
dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain
1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran
Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)
Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and
carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan
komik sains biologi55
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada
54
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55
Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual
(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran
20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h
xv
35
sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas
media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang
pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL)
2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV
MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)
Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya
bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
IPA siswa kelas IV56
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek
penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan
Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV
3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi
Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10
Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika
mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik
matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih
56
Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI
Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Mataram Mataram 2013) h 60
36
menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam
belajar matematika57
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati
menggunakan komik matematika
Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa
penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan
penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Kerangka Teori
Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan
materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media
pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan
Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa
mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
57
Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar
pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran
20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h
xvi
37
Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat
pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah
menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat
siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan
terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi
sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini
akan membuat hasil belajar akan menurun
Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi
diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan
kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar
siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga
merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat
menyenangkan dan dapat menghilangkan stress
Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar
mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA
Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem
pencernaan pada manusia
38
D Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka
hipotesis penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E
MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
BAB III
METODE PENELITIAN
A Desain dan Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik
biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan
serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)
Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam
penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara
mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada
kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik
sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan
58
Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)
h 75
40
media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini
sebagai berikut
No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan
1 Kamis 16 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Pretest
VIII D
(kelas kontrol) Pretest
2 Senin 19 Juni 2016
(Pertemuan I)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
3 Kamis 23 Juni 2016
(Pertemuan II)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
4 Senin 27 Juni 2016
(Pertemuan III)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
5 Kamis 30 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Post-test
VIII D
(kelas kontrol) Post-test
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest
control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan
sebagai berikut 59
59
Ibid h 76
R O1 X O2
R O3 O4
41
Keterangan
R Pengambilan sampel secara random
X Perlakuan
O1 Pretest kelas eksperimen
O2 Posttest kelas eksperimen
O3 Pretest kelas kontrol
O4 Posttest kelas kontrol
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil
pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak berbeda secara signifikan
B Populasi dan Teknik Sampling
1 Populasi Penelitian
Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel
dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian
populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan
antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-
peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60
60
Ibid h 80
42
Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian61
Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian
pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat
diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan
rincian sebagai berikut
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 VIII A 15 12 27
2 VIII B 16 11 27
3 VIII C 13 14 27
4 VIII D 14 12 26
5 VIII E 8 18 26
Jumlah 66 67 133
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang
2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62
Dari
definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk
memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi
penelitian
Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti
berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa
untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan
61
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta
2006) h 130 62
Ibid h 131
43
penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil
diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63
Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai
kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol
yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas
terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random
sampling
C Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah64
Dalam penelitian ini untuk
mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan
hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui
terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok
eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest
Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar
pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem
pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya
Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif
yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi
63
Ibid h 134 64
Ibid h 160
44
(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam
penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman
observasi65
D Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka
diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah
peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut
1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana
dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66
Tes digunakan untuk
memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes
obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini
digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan
tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari
sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan
media komik biologi
2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
65
Sugiyono Metode Penelitian h 222 66
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h
53
45
berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses
pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi
observasi partisipan dan observasi non partisipan67
Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan
yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut
terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan
metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa
3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti
barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah
dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian
dan sebagainya68
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan
catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana
gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi
(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat
dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail
67
Sugiyono Metode Penelitian h 145 68
Suharsimi Prosedur Penelitian h 231
46
E Teknik Analisis Data
1 Uji Peningkatan Hasil
Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti
menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan
pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan
rumus normalized gain sebagai berikut69
N gain =
Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan
kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70
Persentase () Tafsiran
gt76 Efektif
56-75 Cukup efektif
40-55 Kurang efektif
lt 40 Tidak efektif
Tabel 33 Interpretasi N-gain
2 Uji Beda
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda
Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat
analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas
69
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah 2006) h 71 70
Ibid h 72
47
a Uji Normalitas
Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada
dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian
normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors
menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam
keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan
untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan
yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji
data berkelompok71
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam
penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah
digunakan peneliti adalah uji Liliefors
Lo = F(Zi)-S(Zi)
Keterangan
Lo = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku72
Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji
liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai
71
Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992
googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231
WITA 72
Ibid h 2
48
terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap
data dengan persamaan
Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data
S = Simpangan baku73
Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing
nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan
jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka
F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi
Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi
dinyatakan oleh S (Zi) maka 74
S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi
menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga
mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak
selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan
interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari
tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan
73
Ibid 74
Ibid
49
harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel
yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75
b Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah
kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan
membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama
besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena
datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas
yang digunakan adalah Uji F yaitu 76
Fhitung lt Ftabel = varians data homogen
Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen
c Uji Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang
homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian
hipotesis
Ho microA microB
Ha microA gt microB
75
Ibid 76
Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175
50
Keterangan
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar
siswa
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa
microA Rerata nilai kelas eksperimen
microB Rerata nilai kelas kontrol
Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi
normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan
rumus sebagai berikut77
Dimana
Keterangan
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= banyaknya data kelompok eksperimen
= banyaknya data kelompok kontrol
= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen
= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol
t = hasil hitung distribusi t
S = nilai deviasi gabungan
77
Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239
51
Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 005 dengan kriteria
Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima
Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
E Validitas Instrumen
Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir
soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas
instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji
instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates
1 Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana
suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah
menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau
kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78
Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal
dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan
rumus daya pembeda
DP =
78
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273
53
Dimana
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
bawah
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
Atas
n = 27 x N
Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79
Nilai Daya Pembeda Kriteria
Below - 019 Buruk (poor)
020 - 029 Cukup (satisfactory)
030 - 039 Baik (good)
040 - up Baik Sekali (very good)
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan
menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria
buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang
berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada
tabel berikut
79
Ibid h 274
54
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
Tabel 42 Daya Pembeda
55
2 Tingkat Kesukaran
Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung
dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80
Keterangan
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah peserta didik
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan
kriteria sebagai berikut81
Nilai Daya Pembeda Kriteria
gt070 Mudah
030-070 Sedang
lt030 Sukar
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates
terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori
sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates
dapat dilihat pada tabel berikut
80
Ibid h 272 81
Ibid
56
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat
Kesukaran () Tafsiran
(1) (2) (3) (4) (5)
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
Tabel 44 Tingkat kesukaan
57
3 Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi
hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam
penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan
dalam penilaian hasil belajar82
Validitas isi ini sering disebut juga
validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes
relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut
juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam
indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang
tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak
menyimpang dari fungsi instrumen83
4 Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik84
Pengujian reliabilitas
instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085
Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila
dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment
maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel
82
Ibid h 248 83
Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84
Ibid h 178 85
Ibid h 187
58
karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487
5 Uji Coba Instrumen
Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh
informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena
baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi
bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum
diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada
siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan
jumlah 27 orang siswa
F Pengumpulan dan Penyajian Data
1 Data Hasil Pretest dan Posttest
Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest
dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E
(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam
penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa
pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada
tabel berikut
No Urut Kelas Kontrol
No Urut Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 65 70 1 65 80
2 55 60 2 45 775
3 55 75 3 575 95
4 65 70 4 65 775
59
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5 50 60 5 625 80
6 50 675 6 50 75
7 525 80 7 40 75
8 575 60 8 525 775
9 525 675 9 50 725
10 55 75 10 625 95
11 65 75 11 65 80
12 325 65 12 525 725
13 50 675 13 60 775
14 475 60 14 70 975
15 55 70 15 475 775
16 45 65 16 60 825
17 625 80 17 45 775
18 625 675 18 60 775
19 625 65 19 55 90
20 30 50 20 45 775
21 65 70 21 625 85
22 65 70 22 625 90
23 55 825 23 55 70
24 575 65 24 60 875
25 70 825 25 50 675
26 575 70 26 625 65
sum 1440 1790 sum 14625 2080
Xi 554 688 Xi 562 80
Nilai
tertinggi 70 825
Nilai
tertinggi 70 975
Nilai
terendah 30 50
Nilai
terendah 40 65
SDt 282 229 SDt 106 53
Varians 913 591 Varians 616 695
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik
observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai
bahan laporan penelitian
2 Data Hasil Observasi
Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP
dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada
pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan
60
pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar
observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang
dianalisis menggunakan rumus 86
N =
Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80
tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
Pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan dan
mempersiapkan media
Komik biologi
Kegiatan Inti
d Guru memberikan suatu
materi menggunakan
media Komik biologi
e Guru membimbing
siswa untuk mengamati
materi
f Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya
Penutup
g Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
radic
radic
radic
radic
radic
radic
radic
86
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka
2007) h 427
61
(1) (2) (3) (4) (5)
materi yang telah
dipelajari
Skor 6
Rata-rata 857
Kriteria Sangat Baik
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran
di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor
sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka
kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan
RPP tergolong sangat baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan
dan mempersiapkan
materi dari buku paket
IPA biologi
Kegiatan Inti d Guru menjelaskan
sambil membimbing
siswa untuk mengamati
materi
e Guru meminta siswa
untuk mengerjakan LKS
Penutup
f Guru membahas LKS
radic
radic
radic
radic
radic
radic
62
(1) (2) (3) (4) (5)
yang dikerjakan oleh
siswa
g Guru memberikan
penguatan tehadap
materi
radic
Skor 5
Rata-rata 714
Kriteria Cukup
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses
pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh
skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian
maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait
keterlaksanaan RPP tergolong cukup
3 Data Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-
masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah
Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari
data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa
saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa
merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil
wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan
kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975
siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah
Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah
dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65
63
Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses
pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa
siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani
materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem
pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat
siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran
tersebut
Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang
memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas
eksperimen (kelas VIII E)87
No Kategori
Siswa Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3) (4)
1
Siswa yang
mendapat
nilai
tertinggi
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Sangat
membantu
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Sangat
membantu
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Sangat senang
2
Siswa yang
mendapat
sedang
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Lebih mudah
karena
menggunakan
media komik
2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik
87
Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016
64
(1) (2) (3) (4)
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
karena cerita
komiknya
menarik
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak Karena
membaca
menggunakan
media komik
lebih mudah
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Perasaan saya
sangat senang
sekali
3
Siswa yang
mendapat
rendah
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Menarik
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Ya karena
saya tidak
terbiasa
membaca
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
memotivasi
saya untuk
lebih sering
membaca juga
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Alhamdulillah
senang
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai
Posttest
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya
media komik biologi karena dapat membantunya memahami
pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk
cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa
senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik
65
sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan
pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam
pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan
karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih
termotivasi untuk sering membaca
G Analisis Data
1 Analisis hasil belajar
Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan
N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada
tabel berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 80 043 Kurang Efektif
2 45 775 059 Cukup Efektif
3 575 95 088 Efektif
4 65 775 036 Tidak Efektif
5 625 80 067 Cukup Efektif
6 50 75 065 Cukup Efektif
7 40 75 058 Cukup Efektif
8 525 775 063 Cukup Efektif
9 50 725 065 Cukup Efektif
10 625 95 087 Efektif
11 65 80 066 Cukup Efektif
12 525 725 062 Cukup Efektif
13 60 775 064 Cukup Efektif
14 70 975 092 Efektif
15 475 775 067 Cukup Efektif
16 60 825 056 Cukup Efektif
17 45 775 059 Cukup Efektif
18 60 775 063 Cukup Efektif
19 55 90 078 Efektif
20 45 775 059 Cukup Efektif
21 625 85 060 Cukup Efektif
22 625 90 073 Cukup Efektif
23 55 70 063 Cukup Efektif
24 60 875 069 Cukup Efektif
66
(1) (2) (3) (4) (5)
25 50 675 035 Tidak Efektif
26 625 65 007 Tidak Efektif
sum 14625 2080 1604
Rata-rata N-gain 062
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen
Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel
berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 70 014 Tidak Efektif
2 55 60 011 Tidak Efektif
3 55 75 044 Kurang Efektif
4 65 70 014 Tidak Efektif
5 50 60 020 Tidak Efektif
6 50 675 035 Tidak Efektif
7 525 80 058 Cukup Efektif
8 575 60 006 Tidak Efektif
9 525 675 031 Tidak Efektif
10 55 75 044 Kurang Efektif
11 65 75 028 Tidak Efektif
12 325 65 048 Kurang Efektif
13 50 675 035 Tidak Efektif
14 475 60 024 Tidak Efektif
15 55 70 033 Tidak Efektif
16 45 65 036 Tidak Efektif
17 625 80 047 Kurang Efektif
18 625 675 013 Tidak Efektif
19 625 65 007 Tidak Efektif
20 30 50 028 Tidak Efektif
21 65 70 014 Tidak Efektif
22 65 70 014 Tidak Efektif
23 55 825 061 Cukup Efektif
24 575 65 018 Tidak Efektif
25 70 825 042 Kurang Efektif
26 575 70 029 Tidak Efektif
sum 1440 1790 754
Rata-rata N-gain 029
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol
67
Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan
rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel
berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil
dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung
lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas
eksperimen sebagai berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002
2 45
4
-112 -106 03554 014 015 001
3 45 -112 -106 03554 014 015 001
4 45 -112 -106 03554 014 015 001
5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001
6 50
8
-62 -058 02190 028 031 003
7 50 -62 -058 02190 028 031 003
8 50 -62 -058 02190 028 031 003
9 525 10
-37 -035 01368 036 038 002
10 525 -37 -035 01368 036 038 002
11 55 12
-12 -011 00438 045 046 001
12 55 -12 -011 00438 045 046 001
13 575 13 13 012 00478 054 050 004
14 60
17
38 035 01368 063 065 002
15 60 38 035 01368 063 065 002
16 60 38 035 01368 063 065 002
17 60 38 035 01368 063 065 002
18 625
22
63 059 02224 072 085 013
19 625 63 059 02224 072 085 013
20 625 63 059 02224 072 085 013
21 625 63 059 02224 072 085 013
22 625 63 059 02224 072 085 013
23 65 25 88 083 02967 079 095 016
68
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
24 65 25
88 083 02967 079 095 016
25 65 88 083 02967 079 095 016
26 70 26 138 130 04032 090 1 010
sum 14625
Xi 562
SD 106
Lhitung 016
Ltabel 0174
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015
2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013
3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003
4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005
5 50
7
-54 -119 03830 011 026 015
6 50 -54 -119 03830 011 026 015
7 50 -54 -119 03830 011 026 015
8 525 9
-29 -010 00438 045 034 011
9 525 -29 -010 00438 045 034 011
10 55
14
-04 -001 00040 049 053 004
11 55 -04 -001 00040 049 053 004
12 55 -04 -001 00040 049 053 004
13 55 -04 -001 00040 049 053 004
14 55 -04 -001 00040 049 053 004
15 575
17
21 007 00279 052 065 013
16 575 21 007 00279 052 065 013
17 575 21 007 00279 052 065 013
18 625
20
71 125 03944 089 076 013
19 625 71 125 03944 089 076 013
20 625 71 125 03944 089 076 013
21 65
25
96 134 04099 091 095 004
22 65 96 134 04099 091 095 004
23 65 96 134 04099 091 095 004
24 65 96 134 04099 091 095 004
25 65 96 134 04099 091 095 004
26 70 1 146 151 04345 093 1 007
sum 1440
Xi 554
SD 282
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
69
Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji
normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai
berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003
2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006
3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008
4 725 5
-75 -141 04207 007 019 012
5 725 -75 141 04207 007 019 012
6 75 7
-5 -094 03264 017 026 009
7 75 -5 -094 03264 017 026 009
8 775
15
-25 -047 01808 031 046 015
9 775 -25 -047 01808 031 046 015
10 775 -25 -047 01808 031 046 015
11 775 -25 -047 01808 031 046 015
12 775 -25 -047 01808 031 046 015
13 775 -25 -047 01808 031 046 015
14 775 -25 -047 01808 031 046 015
15 775 -25 -047 01808 031 046 015
16 80
18
00 00 0000 050 065 015
17 80 00 00 0000 050 065 015
18 80 00 00 0000 050 065 015
19 825 19 25 047 01808 068 073 005
20 85 20 5 094 03264 082 076 006
21 875 21 75 141 04207 092 080 012
22 90 23
10 188 04699 097 088 009
23 90 10 188 04699 097 088 009
24 95 25
15 283 04977 099 095 004
25 95 15 283 04977 099 095 004
26 975 26 175 330 04995 099 1 001
sum 2080
Xi 80
SD 53
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
70
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000
2 60
5
-88 -138 04162 008 019 011
3 60 -88 -138 04162 008 019 011
4 60 -88 -138 04162 008 019 011
5 60 -88 -138 04162 008 019 011
6 65
9
-38 -116 03770 012 026 014
7 65 -38 -116 03770 012 026 014
8 65 -38 -116 03770 012 026 014
9 65 -38 -116 03770 012 026 014
10 675
13
-13 -006 00239 047 050 003
11 675 -13 -006 00239 047 050 003
12 675 -13 -006 00239 047 050 003
13 675 -13 -006 00239 047 050 003
14 70
19
12 105 03531 085 073 012
15 70 12 105 03531 085 073 012
16 70 12 105 03531 085 073 012
17 70 12 105 03531 085 073 012
18 70 12 105 03531 085 073 012
19 70 -12 105 03531 085 073 012
20 75
22
62 126 03962 089 084 005
21 75 62 126 03962 089 084 005
22 75 62 126 03962 089 084 005
23 80 24
112 149 04319 093 092 001
24 80 112 149 04319 093 092 001
25 825 25 137 159 04441 094 1 006
26 825 26 137 159 04441 094 1 006
sum 1790
Xi 688
SD 229
Lhitung 014
Ltabel 0174
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan
kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok
itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak
71
homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 562 554
SDt 106 282
Varians 616 913
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
= 148
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti
bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen
Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada
tabel berikut
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 80 688
SDt 53 229
Varians 695 591
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
72
= 118
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti
kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen
Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data
dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut
Dimana
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
4538
2130
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
73
Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol
dapat dilihat sebagai berikut
27625
1630
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
H Hasil Analisis
Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest
kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0
lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi
normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai
74
Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel
pada kelas kontrol juga berdistribusi normal
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)
diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt
0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal
Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih
kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas
kontrol juga berdistribusi normal
Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka
dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok
berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji
homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka
disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga
berasal dari populasi yang homogen
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)
maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata
75
skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
mempunyai kemampuan awal yang sama
Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)
maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas
control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas
eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Lokasi dan Hasil
1 Lokasi Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu
lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan
Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A
tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn
8241 m2
dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan
memadai
MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan
membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa
Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari
madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan
UUD 194588
Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah
mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni
a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002
b Drs M Nur Yasin 20032008
c Zainuddin SAg MPd 20092015
88
Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016
77
d Abd Aziz SAg 2015sekarang89
MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel
Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat
strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di
samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan
1) Sebelah Selatan MAN Taliwang
2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk
3) Sebelah Utara Jalan raya
4) Sebelah Timur persawahan90
Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN
Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga
pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk
menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih
baik dari sebelumnya
(a) Sarana dan Prasarana
Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan
prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar
Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN
Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII
sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa
kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas
IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang
89
Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90
Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016
78
dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada
jam 0700 sd 1330 WITA
Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak
yang tertera dalam tabel berikut ini
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik
3 Ruang Waka 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik
6 Ruang Lab Komputer 1 Baik
7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Osim 1 Baik
10 Ruang BPBK 1 Baik
11 Ruang Aula 1 Baik
12 Ruang Kelas 15 Baik
13 Kantin 2 Baik
14 Gudang 1 Baik
15 Kamar Mandi 8 Baik
16 Kamar mandi guru 3 Baik
17 Mushallah 1 Baik
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691
91
Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
79
Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat
dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan
banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung
sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung
terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan
adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai
berikut
No Jenis Meubler Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik
2 MejaKursi kepala 11 set Baik
3 Meja Kursi guru 5017 set Baik
4 Kursi tamu 1 set Baik
5 Papan tulis 15 buah Baik
6 Almari 15 buah Baik
7 Mesin Tik 1 buah Baik
8 Berangkas 1 buah Baik
9 Printer 3 buah Baik
10 Rak buku 15 buah Baik
11 AC 1 buah Baik
12 Filling kabinet 2 buah Baik
13 Jam dinding 8 buah Baik
14 Komputer 15 bauh Baik
15 Kulkas 1 buah Baik
16 TV 1 buah Baik
17 Kipas angin 9 buah Baik
18 Laptop 5 buah Baik
19 LCD 2 buah Baik
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692
Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai
92
Ibid
80
dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
No Jenis Jumlah Satuan Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Globe 6 Buah Baik
2 Peta Indonesia 4 Buah Baik
3 Hidrostatistika 1 Set Baik
4 Kit Mekanik 1 Set Baik
5 Kit Optik 1 Set Baik
6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik
7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik
8 Alat matematika 1 Set Baik
9 Alat reguler 1 Set Baik
10 Alat IPS 1 Set Baik
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201693
Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana
prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses
belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi
dan pranan dalam proses belajar mengajar
(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang
Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti
akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-
dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN
Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini
93
Ibid
81
No Nama Jabatan Pend Mengajar
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI
2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad
Kesiswaan S1 IPABiologi
3 Hamzanwadi SPdi Wakamad
Humas S1
IPS Geografi
Ekonomi
4 Andi Rusmin Cahyadin
SPd
Wakamad
Sarana dan
Prasarana
S1 B Indonesia
5 Bahruddin SPd Wakamad
Kurikulum S1 B Inggris
6 Jalaluddin SAg Kepala
Perpustakaan S1 IPAFisika
7 Hermi SPd GMP S1 Matematika
8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris
10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris
12 Arinah SAg GMP S1 SKI
13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq
14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq
15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn
16 Ratuati SH GMP S1 PKn
17 Ibnu Dwi Kustadiono
MPd GMP S2 IPAFisika
18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris
19 Istianah Sri Hardiniati
SAg GMP S1 BArab
20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok
21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi
Sejarah
22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris
23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes
24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI
25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia
26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika
27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika
28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK
29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes
30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK
31 Juliawati SPd BP S1 BPBK
32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI
82
(1) (2) (3) (4) (5)
33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia
34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits
35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI
36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi
Fisika
37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih
38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi
39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun
Pelajaran 2015201694
Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru
IPA Biologi diantaranya adalah
1 Fatry Nurlaelah SPd
2 Deden Purnama SPd
3 Murni SPd
Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat
dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang
ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang
menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu
Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat
dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau
bidangnya
Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang
juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan
94
Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
83
menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai
oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang
sebagai berikut
No Nama Pendidikan Ket
(1) (2) (3) (4)
1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU
2 Ahmad Sanadi MAN TU
3 Wahyuni Utami SMK TU
4 Fatimah SPd S1 TU
5 Hasnawaty SPd S1 TU
6 Nilakurniawati SAp S1 TU
7 Irman MAN TU
8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU
9 Jaharuddin SLTA TU
10 Ainul Yakin SMA TU
11 Hendra Jayadi SE S1 TU
12 Rati Kurniawati SMA TU
13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun
14 Sanafiah SLTA
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
15 Hermansyah MTs Satpam
16 Abdul Hamid MTs
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201695
(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang
Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi
yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena
siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
95
Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20
Juni 2016
84
mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi
faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan
sebagai subyek belajar
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN
Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar
menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan
keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan
negaranya
Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran
20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata
pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri
karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan
Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang
maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih
aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk
lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 73 72 145
VIII 66 67 133
IX 63 70 133
Jumlah 202 209 411
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696
96
Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
85
Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses
belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas
VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A
sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang
tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak
133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E
2 Hasil Penelitian
a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah
dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan
standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah
sebagai berikut
Data Hasil Belajar Biologi (pretest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 40 30
Nilai Tertinggi 70 70
Rata-rata 562 554
SD 106 282
Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan
informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen
maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah
dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata
86
kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka
masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia
b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang
telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Data Hasil Belajar Biologi (postest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 65 50
Nilai Tertinggi 975 825
Rata-rata 80 688
SD 53 229
Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada
tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas
eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik
biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa
menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai
65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan
rentang nilai 50-825
c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan
perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan
87
sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing
kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut
Kelas pretest postest
Eksperimen 562 80
Kontrol 554 688
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik
biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau
kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan
dalam bentuk yang menarik
d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-
rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini
menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol
dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil
belajar biologi yang diperoleh adalah 029
Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran
dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria
88
efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan
pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria
selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1
orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria
tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik
biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena
dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat
perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan
pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena
selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria
tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria
kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif
maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas
kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang
atau rendah
B Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data
berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data
posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang
89
sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 562 554
thitung 013
ttabel 200
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat
kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho
diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan
awal yang sama
Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat
dilihat tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 80 688
thitung 248
ttabel 200
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas
90
VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel
pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena
thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini
diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan
kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media
komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Pembahasan
Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses
belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai
menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat
menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya
91
menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan
memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97
Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang
perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol
memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan
bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah
diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa
yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran
berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada
saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman
bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna
untuk menumbuhkan gairah belajar98
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest
menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih
kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan
perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh
nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan
nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
97
Azhar Media Pembelajaran h 24 98
Amna Pemanfaatan Media h 155
92
eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi
oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar
Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi
dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam
membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama
melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media
komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam
mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media
komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang
diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh
tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran
dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan
stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99
menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam
komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang
konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh
dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga
akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut
Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan
mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir
99
Rachmawati Pengembangan Media h 19
93
kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan
belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa
sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100
dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan
kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat
digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan
membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang
luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan
meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar
Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-
Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062
gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan
kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif
dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai
KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol
yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik
dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan
menguasai materi sistem pencernaan pada manusia
Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi
100
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10
94
perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam
menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung
materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun
perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik
biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan
ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode
ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi
Menurut Mahmud101
bahwa faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu
lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang
digunakan oleh guru102
Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara
kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar
yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran
Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan
101
Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102
Ibid h 101
95
tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103
Sehingga
dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar
khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus
menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat
mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari
keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun
Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media
pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap
pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi
dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat
Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media
pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu
upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media
komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik
memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi
disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan
pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa
Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan
ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu
103
Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016
96
lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis
dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan
belajar
Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi
efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik
biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa
tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh
komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell
Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi
hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung
untuk tujuan edukatif (pendidikan)104
Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca
Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang
104
Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69
97
pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori
tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia
anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa
digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan
pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar
BAB VI
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media
komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar
dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak
menggunakan media komik biologi
Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen
yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu
dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062
dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji
kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan
ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih
besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan
demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik
biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat
pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif
terhadap hasil belajar siswa
99
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran
sebagai berikut
1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media
pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses
belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi
2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media
dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia
3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan
media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran
para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan
hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan
tingkatan usia siswa
4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang
menarik dan beragam pada saat ini
5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka
hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan
memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi
yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997
Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015
Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal
Didaktika Vol (XII) 2011
Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007
Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2007
Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada
Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata
artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc
Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi
Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014
Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan
blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html
Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam
httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL
ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press
2015
Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012
Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem
Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi
(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga 2014
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil
2015
101
Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar
kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru
Algensindo 2009
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja
Rosdakarya 2004
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas
terbuka 2007
Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia
2015
Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap
prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga
2011
Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural
Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan
Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004
Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung
Alfabeta 2009
------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara
2009
------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta
2006
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik
dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik
Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful
20Hadi pdf
102
Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi
Aksara 2014
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012
Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo
glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN
104
Lampiran 5
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas ekspeimen
Proses penelitian kelas ekspeimen
105
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas kontrol
106
107
108
109
110
111
Lampiran 11
Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES
SKOR DATA DIBOBOT
Jumlah Subyek = 27
Butir Soal = 40
Bobot untuk jawaban benar = 1
Bobot untuk jawaban salah = 0
No
urut
No
subyek KodeNama Benar Salah Kosong
Skor
Asli
Skor
bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14
123
RELIABILITAS TES
Rata-rata = 1759
Simpang Baku = 4 41
Korelasi XY = 059
Reliabilitas Tes = 074
No
urut
No
subyek KodeNama
Skor
Ganjil
Skor
Genap
Skor
Total
1 1 nabila 11 11 22
2 2 nurwa 15 14 29
3 3 ridwan 7 7 14
4 4 leni 9 8 17
5 5 intan 10 8 18
6 6 sakti 7 9 16
7 7 ismail 7 4 11
8 8 adittia 6 4 10
9 9 aldi 7 10 17
10 10 yanti 14 12 26
11 11 asma 9 9 18
12 12 zulka 6 8 14
13 13 sati 9 10 19
14 14 wahyudi 9 6 15
15 15 vasha 7 9 16
16 16 ismal 9 6 15
17 17 sofiah 12 8 20
18 18 ami 9 7 16
19 19 lia 11 12 23
20 20 awalia 9 8 17
21 21 muttaqin 10 10 20
22 22 aulia 3 8 11
23 23 andy 10 13 23
24 24 nada 10 9 19
25 25 lina 9 7 16
26 26 iwa 8 11 19
27 27 maulana 7 7 14
124
KELOMPOK UNGGUL amp ASOR
Kelompok Unggul
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1
3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1
4 23 andy 23 - - - - - 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1
6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1
2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1
3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -
4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -
5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -
6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1
3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1
4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -
5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1
7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5
125
22 23 24 25 26 27 28
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1
2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -
3 19 lia 23 1 - - - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1
5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1
6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -
3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1
4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -
6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1
7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 1 1 - - -
3 19 lia 23 1 - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 1 1 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2
126
Kelompok Asor
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1
2 3 ridwan 14 - - - - - - -
3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1
4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1
5 7 ismail 11 - - - - - - 1
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - - - 1 -
Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -
5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -
6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -
7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 16 ismal 15 - - 1 - - - -
2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1
3 12 zulka 14 - - - - - - 1
4 27 maulana 14 - - - 1 - - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1
6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -
7 8 adittia 10 - - 1 - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3
22 23 24 25 26 27 28
127
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 16 ismal 15 - 1 - - - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1
3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -
4 27 maulana 14 - 1 - - - - -
5 7 ismail 11 - - - - - - -
6 22 aulia 11 - - - - - - -
7 8 adittia 10 - 1 - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1
2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - 1 - - - - -
4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1
5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 16 ismal 15 1 1 1 - -
2 3 ridwan 14 1 - - - -
3 12 zulka 14 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 1 - 1 - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - -
6 22 aulia 11 1 1 1 - -
7 8 adittia 10 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0
128
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7
Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
129
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat Kesukaran
() Tafsiran
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
130
KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan
1 1 0363 Signifikan
2 2 0568 Sangat Signifikanf
3 3 -0116 -
4 4 0414 Sangat Signifikan
5 5 0528 Sangat Signifikan
6 6 0435 Sangat Signifikan
7 7 0391 Signifikan
8 8 -0102 -
9 9 0621 Sangat Signifikan
10 10 -0063 -
11 11 NAN NAN
12 12 -0017 -
13 13 0577 Sangat Signifikan
14 14 0446 Sangat Signifikan
15 15 0412 Sangat Signifikan
16 16 0260 -
17 17 -0030 -
18 18 0470 Sangat Signifikan
19 19 0441 Sangat Signifikan
20 20 0476 Sangat Signifikan
21 21 0298 -
22 22 0529 Sangat Signifikan
23 23 -0155 -
24 24 0067 -
25 25 0192 -
26 26 0043 -
27 27 0539 Sangat Signifikan
28 28 0416 Sangat Signifikan
29 29 -0078 -
30 30 0040 -
31 31 0329 Signifikan
32 32 0127 -
33 33 0317 Signifikan
131
34 34 0363 Signifikan
35 35 -0029 -
36 36 0167 -
37 37 0005 -
38 38 -0126 -
39 39 0470 Sangat Signifikan
40 40 0203 -
Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut
df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001
10 0576 0708 60 0250 0325
15 0482 0606 70 0233 0302
20 0423 0549 80 0217 0283
25 0381 0496 90 0205 0267
30 0349 0449 100 0195 0254
40 0304 0393 125 0174 0228
50 0273 0354 gt150 0159 0208
Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung
132
KUALITAS PENGECOH
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli A B C D
1 1 0-- 14 8-- 5++ 0
2 2 7 3- 6++ 11- 0
3 3 11+ 15- 0-- 1 0
4 4 14 0-- 12--- 1-- 0
5 5 4+ 6 8++ 9+ 0
6 6 4+ 18 3++ 2+ 0
7 7 1+ 3-- 22 1+ 0
8 8 18--- 5+ 2-- 2 0
9 9 5 6++ 10+ 6++ 0
10 10 1++ 24 2-- 0-- 0
11 11 0 27 0 0 0
12 12 7++ 5 14-- 1-- 0
13 13 12- 5 10+ 0-- 0
14 14 17++ 6 8++ 6++ 0
15 15 11- 7 5+ 4+ 0
16 16 14 7- 4++ 2- 0
17 17 5++ 14 4++ 4++ 0
18 18 6++ 8- 12 1-- 0
19 19 8 9+ 5++ 5++ 0
20 20 0-- 5-- 19 3++ 0
21 21 16 4++ 2+ 5+ 0
22 22 10+ 10+ 7 3- 0
23 23 1- 17 6-- 3++ 0
24 24 4 6++ 8++ 9++ 0
25 25 19--- 4- 2-- 2 0
26 26 8++ 6++ 4 9++ 0
27 27 3+ 7+ 5++ 12 0
28 28 11 10-- 1-- 5++ 0
29 29 6++ 5+ 12- 4 0
30 30 12--- 12 2- 1-- 0
31 31 14 5++ 6+ 2- 0
32 32 0-- 1+ 22 4--- 0
33 33 1++ 1++ 1++ 24 0
133
34 34 2- 7++ 9+ 9 0
35 35 11--- 3+ 1-- 12 0
36 36 0-- 0-- 2--- 25 0
37 37 3--- 23 1+ 0-- 0
38 38 15 8-- 3+ 1-- 0
39 39 7 6++ 11- 3- 0
40 40 9++ 5 10+ 3- 0
Keterangan
Kunci Jawaban
++ Sangat Baik
+ Baik
- Kurang Baik
-- Buruk
--- Sangat Buruk
134
REKAP ANALISIS BUTIR
Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40
Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27
No
Butir
Baru
No
Buitr
Asli
D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi
1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan
2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan
3 3 - 1429 Sukar -0118 -
4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan
5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan
6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan
7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan
8 8 000 Sukar -0071 -
9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan
10 10 - 1429 Mudah -0088 -
11 11 000 Mudah NAN NAN
12 12 - 1429 Sukar -0021 -
13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan
14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan
15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan
16 16 4286 Sedang 0269 -
17 17 - 1429 Sedang -0039 -
18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan
19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan
20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan
21 21 2857 Sedang 0288 -
22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan
23 23 - 1429 Sedang -0179 -
24 24 - 1429 Sukar 0063 -
25 25 1429 Sukar 0190 -
26 26 000 Sukar 0039 -
27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan
28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan
29 29 000 Sukar -0081 -
30 30 000 Sedang 0033 -
31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan
135
32 32 1429 Mudah 0109 -
33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan
34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan
35 35 1429 Sedang -0019 -
36 36 1429 Mudah 0170 -
37 37 1429 Mudah 0009 -
38 38 - 2857 Sedang -0136 -
39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan
40 40 2857 Sukar 0221 -
136
137
138
139
140
141
144
145
146
147
v
vi
vii
MOTTO
يا ن حياة الد
اع ال
مت
يء ف
ن ش
م م وتيت
ما أ
ف
ى وا وعل
ذين آمن
ى لل
بق
ير وأ
ه خ
الل
وما عند
ون
لوك
هم يت
ورى( رب
(63الش
Artinya
Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu maka itu adalah kesenangan
hidup di dunia Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik
dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Tuhan
mereka bertawakal (QS Asy-Syura (42) 36)1
1 Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007)
h 487
viii
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah karya kecil ini kupersembahkan untuk
1 Ayahanda dan ibunda tercinta (ABakar Muslim dan Siti Hajar) maaf karena
baru sekarang aku bisa merampungkannya
2 Kakak-kakak terbaik yang selalu memberikan dukungan (Kak Hadi Kak
Yunita dan Kak Fitri)
3 Semua orang yang tidak bisa kusebut satu persatu yang telah mengiringi
langkahku hingga amanah ini selesai
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat
dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh
kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang
diridhai Allah SWT
Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak
yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang
sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada
1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram
2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Mataram
3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA
Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi
Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini
6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
x
7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa
Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung
8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang
telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan
penelitian
9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan
IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama
lain
10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa
tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih
sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul
Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang
selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan
skripsi ini
13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan
informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu
Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah
dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu
xi
xii
ABSTRAK
FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada
Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran
20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)
dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada
kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen
penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan
ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas
menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis gain score dan uji-t
Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran
berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi
pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa
kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok
kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha
diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada
kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)
Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada
Manusia
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii i
HALAMAN PERNYATAAN iv
HALAMAN NOTA DINAS v
HALAMAN PENGESAHAN vi
HALAMAN MOTTO vii
HALAMAN PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK xii
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan dan Batasan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8
A Kajian Teori 8
1 Media 8
a Pengertian Media 8
xiv
b Macam-macam Media 9
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12
2 Media Komik 15
a Pengertian Komik 15
b Macam-macam Komik 16
c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18
3 Media Komik Biologi 20
4 Hasil Belajar 22
a Pengertian Hasil Belajar 22
b Macam-macam Hasil Belajar 23
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27
a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30
e Organ Pencernaan Manusia 31
B Penelitian yang Relevan 34
C Kerangka Teori 36
D Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN 39
A Desain dan Pendekatan Penelitian 39
B Populasi dan Teknik sampling 41
xv
C Instrument Penelitian 43
D Teknik Pengumpulan Data 44
E Teknik Analisis Data 46
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52
A Validitas Instrumen 52
B Pengumpulan dan Penyajian Data 58
C Analisis Data 65
D Hasil Analisis 73
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76
A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76
1 Lokasi Penelitian 76
2 Hasil Penelitian 85
B Pengujian Hipotesis 88
C Pembahasan 90
BAB VI PENUTUP 98
A Simpulan 98
B Saran 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42
Tabel 33 Interpretasi N-gain 46
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53
Tabel 42 Daya Pembeda 54
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55
Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 58
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 60
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 61
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan
Nilai Posttest 63
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83
xvii
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
Gambar 22 Anatomi Mulut 31
Gambar 23 Kerongkongan 32
Gambar 24 Lambung 32
Gambar 25 Usus Halus 33
Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33
Gambar 27 Anus 34
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
Lampiran 4 Kunci Jawaban
Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian
Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
Lampiran 8 Tabel Distribusi Z
Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F
Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t
Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy
Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES
Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai
bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran
yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi
sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh
perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan
sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari
upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi
tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah
mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk
membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai
tujuan pembelajaran
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi
fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis
induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains
untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran
biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif
2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii
4 Trianto Model Pembelajaran h 137
5 Ibid h 143
2
sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa
Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan
Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi dalam belajar
Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri
menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan
tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami
menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip
dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan
adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk
menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang
menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak
gambar dan ilustrasi seperti komik
Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang
lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku
teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal
tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap
peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku
komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana
6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok
Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9
3
perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-
gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para
pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik
daripada buku pelajaran 7
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik
membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8
Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk
menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang
pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah
terjadinya proses belajar yang optimal
Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah
mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik
bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat
belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun
modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa
diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut
Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga
untuk tujuan edukatif10
Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat
sebagai media pembelajaran
7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf
Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79
9 Ibid h 78
10 Ibid h 77
4
Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat
yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11
Gambar yang
sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat
komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat
mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai
sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan
dengan lebih mudah dan menarik
Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan
buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi
yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA
biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12
Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam
biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga
sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan
media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan
materi sistem pencernaan pada manusia tersebut
Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah
dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat
beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai
dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu
dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi
11
Ibid 12
Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016
5
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi
Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo
B Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan
menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut
1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016
2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul
ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih
bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT
Gramedia
3 Materi sistem pencernaan pada manusia
4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif
yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)
C Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada
6
manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun
pelajaran 20152016
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan
dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan
pada manusia
b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian
mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa
2 Manfaat Praktis
a Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media
komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih
tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi
b Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam
pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media
mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta
7
sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media
pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi
efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya
c Manfaat bagi Madrasah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang
diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai
media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu
pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi
d Manfaat bagi Pemerintah Setempat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada
pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran
khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga
pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang
semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah
yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi
penerus bangsa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A Kajian Teori
1 Media
a Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13
Sementara itu secara
istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar14
Association of Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi15
Sedangkan National
Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda
yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan16
Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa
media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke
penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media
13
Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14
Ibid 15
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran
(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16
Ahmad Media Instruksional h 2
9
memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif
b Macam-Macam Media
Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4
(empat) macamjenis yaitu 17
1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board
gambar-gambar grafik peta dan lain-lain
2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-
lain
3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi
4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya
dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan
pertunjukan melalui pameran museum
Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan
dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep
apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran biologi antara lain 18
a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda
yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-
macam media asli antara lain
1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium
dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan
17
Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal
Didaktika Vol XII (2011) h 158 18
Ibid h 159
10
tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun
percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak
kaca yang berisi serangga
2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio
pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain
Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat
menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena
terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh
sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta
didik Macam-macam media tiruan antara lain19
1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian
tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran
hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan
seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali
sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi
dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati
diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan
dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan
plastik yang semula cair kemudian membeku
2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan
mineral dan lain-lain
19
Ibid
11
b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan
ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-
kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik
dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik
(media gambar) media poster media karikatur media komik media
gambar bersambung atau berseri
c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang
menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti
papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)
papan magnet papan demonstrasi papan paku
d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat
dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot
yang bergerak dan media sorot mikro
e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni
dapat didengar seperti radio dan piringan hitam
f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan
dilihat seperti televisi dan komputer
g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak
dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran
Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai
Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan
berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga
memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar
12
mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang
sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi
siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian
menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik
secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak
membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media
Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut
Amna antara lain21
a Sebagai alat bantu belajar
Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan
yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman
yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan
akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada
beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu
1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga
mengurangi verbalisme
2 Memperbesar perhatian siswa
3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar
sehingga membuat pelajaran lebih menetap
4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa
20
Ibid h 160 21
Ibid h 154
13
5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat
dalam gambaran hidup
6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan
berbahasa
7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih
mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar
b Sebagai alat komunikasi
Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan
(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah
dipahami
c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru
Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka
guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan
media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan
terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan
dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan
berguna 22
1 Menumbuhkan gairah belajar
22
Ibid h 155
14
2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu
pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika
media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan lebih baik
Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan
media dalam proses belajar siswa yaitu23
1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati
melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain
23
Azhar Media Pembelajaran h 24
15
Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara
siswa dengan lingkungannya
2 Media Komik
a Pengertian Komik
Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca24
Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama
membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan
erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
24
Ahmad Media Instruksional h 78
16
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca25
Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan
yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun
bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat
digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik
menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku
yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor
b Macam-Macam Komik
Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi
sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk
komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis
komik yaitu 26
1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis
asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk
menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya
Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi
lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan
25
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo
2009) h 69 26
Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497
1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430
WITA
17
diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari
Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana
2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri
sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China
Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga
legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat
menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran
dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan
memenangkannya
3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan
hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh
yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka
maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi
anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari
sehingga memudahkan orang untuk memahaminya
4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika
digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan
untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di
mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya
bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang
kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya
5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang
bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan
18
tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi
para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu
fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau
tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)
Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan
komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan
berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy
c Kelebihan dan Kekurangan Komik
Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun
kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping
sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam
pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan
Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari
komik adalah 27
1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang
menyenangkan
2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan
keterampilan membaca
3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik
hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya
27
Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi
Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov
orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530
WITA
19
4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang
dijumpainya lagi dalam bacaan lain
5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan
propoganda yang menentang prasangka
6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang
tertahan
7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku
komik yang memiliki sifat yang dikaguminya
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik
efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca
dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi
manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik
mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk
membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan
sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang
menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28
1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih
berguna
2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman
membaca dalam komik
3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah
28
Ibid h 10-11
20
4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan
merangsang dan sering menakutkan anak
5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya
6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong
timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja
7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak
menarik
8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini
mendorong timbulnya prasangka
Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai
media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya
membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata
dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk
tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang
komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru
harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat
menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik
yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya
3 Media Komik biologi
Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan
sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan
pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan
21
Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk
kategori penjualan terbaik (best seller)
Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik
siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan
menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah
dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi
yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan
menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29
Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi
dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu
menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa
Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan
cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya
sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat
yang dimiliki tokoh tersebut30
Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami
dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif
Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang
mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan
mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan
29
Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi
Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776
6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30
Ibid h 19
22
kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita
bergambar membuat informasi lebih mudah diserap
4 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)
menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional
Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan
keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti
sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari
adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian
berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan
pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat
diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar
dalam bentuk real atau non real
Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar
(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik
buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan
prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya
31
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya
2004) h 22
23
b Macam-Macam Hasil Belajar
Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga
bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat
psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar
tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap
informasi verbal dan keterampilan motorik32
Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi
menjadi tiga ranah yakni 33
1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman
aplikasi analisis sintesis dan evaluasi
2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap
3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima
pengalaman belajar
Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang
berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34
1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi
kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini
32
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h
118 33
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)
h 28 34
Ibid h 29
24
berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya
2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan
menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk
menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam
bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan
ringkasan dan prediksi
3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah
kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya
pada situasi baru atau pada situasi konkrit
4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk
memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar
struktur organisasinya dapat dimengerti
5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang
baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen
menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)
menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek
peristiwa dan informasi lainnya
6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan
untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan
25
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil
belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor
struktual
1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35
a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan
dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang
mengandung berbagai komponen
b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan
melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata
c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat
berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata
pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam
arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu
juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara
sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan
membangkitkan minat pada objek tersebut
d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
35
Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94
26
e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan
sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik
sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun
sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan
sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar
2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar
dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan
keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat
a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi
antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga
b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru
dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran
dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode
belajar dan tugas rumah
c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu
terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan
36
Ibid h 101
27
masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh
sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya
mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak
kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya
Untuk itu perlu diatur waktunya
3 Faktor struktural
Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua
hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran
Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial
dan kinestetis37
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia
a Pengertian Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan
37
Ibid h 102 38
Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan
blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April
2016 pukul 1500 WITA
28
mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada
manusia terbagi atas 5 macam yaitu
1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut
Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti
sendok garpu sumpit dan lain sebagainya
2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik
dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan keinginan kita
3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses
mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses
ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah
enzim
4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan
ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis
transport aktif dan difusi
5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak
dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi
29
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua
kelompok yaitu
1 Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan
dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai
bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau
lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa
Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut
faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan
anus39
Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
anus
2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu
saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah
terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui
sebuah saluran
39
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h
48
30
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia
1 Kelenjar ludah 12 Hati
2 Parotis 13 Kantung empedu
3 Submandibularis 14 duodenum
(bawah rahang) 15 Saluran empedu
4 Sublingualis 16 Kolon
(bawah lidah) 17 Kolon transversum
5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden
6 Amandel 19 Kolon descenden
7 Lidah 20 Ileum
8 Esofagus 21 Sekum
9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing
10 Lambung 23 RektumPoros usus
11 Saluran pankreas 24 Anus
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40
d Gangguan Sistem Pencernaan
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan manusia diantaranya41
1) Apendiktis adalah radang usus buntu
2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu
cepat
3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang
air besar)
4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung
5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis
6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit
40
Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41
Lutvia Anatomi Fisiologi h 70
31
e Organ Pencernaan Manusia
Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut
kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6
(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya
(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian
yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir
dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung
dengan faring42
Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-
bagiannya
Mulut terdiri dari
1 Langit-langit
2 Gigi
3 Gusi
4 Tulang langit-langit
5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6 Amandel
7 Lidah
8 Anak lidah
Gambar 22 Anatomi Mulut43
(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang
panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44
Otot
pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke
lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar
anatomi kerongkongan
42
Ibid h 50 43
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44
Lutvia Anatomi Fisiologi h 54
32
Gambar 23 Kerongkongan45
(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga
bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46
Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin
enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi
lambung beserta bagian-bagiannya
Gambar 24 Lambung47
(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter
Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)
45
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46
Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6
33
jejunum dan ileum48
Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta
bagian-bagiannya
Gambar 25 Usus Halus49
(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos
pada dindingnya50
Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil
pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan
bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51
Struktur usus besar terdiri dari
1 Usus buntu
2 Kolon asedens (kolon naik)
3 Kolon transversum (kolon datar)
4 Kolon desendens (kolon turun)
5 Rektum
Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52
(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah
keluar dari tubuh53
Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot
sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi
48
Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50
Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51
Ibid 52
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53
Lutvia Anatomi Fisiologi h 68
34
rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama
anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang
air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya
Gambar 27 Anus54
B Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik
telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk
dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain
1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran
Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)
Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and
carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan
komik sains biologi55
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada
54
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55
Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual
(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran
20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h
xv
35
sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas
media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang
pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL)
2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV
MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)
Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya
bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
IPA siswa kelas IV56
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek
penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan
Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV
3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi
Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10
Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika
mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik
matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih
56
Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI
Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Mataram Mataram 2013) h 60
36
menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam
belajar matematika57
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati
menggunakan komik matematika
Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa
penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan
penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Kerangka Teori
Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan
materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media
pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan
Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa
mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
57
Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar
pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran
20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h
xvi
37
Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat
pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah
menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat
siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan
terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi
sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini
akan membuat hasil belajar akan menurun
Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi
diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan
kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar
siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga
merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat
menyenangkan dan dapat menghilangkan stress
Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar
mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA
Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem
pencernaan pada manusia
38
D Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka
hipotesis penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E
MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
BAB III
METODE PENELITIAN
A Desain dan Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik
biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan
serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)
Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam
penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara
mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada
kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik
sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan
58
Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)
h 75
40
media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini
sebagai berikut
No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan
1 Kamis 16 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Pretest
VIII D
(kelas kontrol) Pretest
2 Senin 19 Juni 2016
(Pertemuan I)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
3 Kamis 23 Juni 2016
(Pertemuan II)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
4 Senin 27 Juni 2016
(Pertemuan III)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
5 Kamis 30 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Post-test
VIII D
(kelas kontrol) Post-test
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest
control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan
sebagai berikut 59
59
Ibid h 76
R O1 X O2
R O3 O4
41
Keterangan
R Pengambilan sampel secara random
X Perlakuan
O1 Pretest kelas eksperimen
O2 Posttest kelas eksperimen
O3 Pretest kelas kontrol
O4 Posttest kelas kontrol
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil
pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak berbeda secara signifikan
B Populasi dan Teknik Sampling
1 Populasi Penelitian
Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel
dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian
populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan
antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-
peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60
60
Ibid h 80
42
Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian61
Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian
pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat
diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan
rincian sebagai berikut
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 VIII A 15 12 27
2 VIII B 16 11 27
3 VIII C 13 14 27
4 VIII D 14 12 26
5 VIII E 8 18 26
Jumlah 66 67 133
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang
2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62
Dari
definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk
memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi
penelitian
Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti
berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa
untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan
61
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta
2006) h 130 62
Ibid h 131
43
penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil
diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63
Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai
kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol
yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas
terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random
sampling
C Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah64
Dalam penelitian ini untuk
mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan
hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui
terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok
eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest
Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar
pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem
pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya
Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif
yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi
63
Ibid h 134 64
Ibid h 160
44
(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam
penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman
observasi65
D Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka
diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah
peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut
1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana
dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66
Tes digunakan untuk
memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes
obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini
digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan
tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari
sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan
media komik biologi
2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
65
Sugiyono Metode Penelitian h 222 66
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h
53
45
berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses
pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi
observasi partisipan dan observasi non partisipan67
Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan
yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut
terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan
metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa
3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti
barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah
dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian
dan sebagainya68
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan
catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana
gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi
(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat
dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail
67
Sugiyono Metode Penelitian h 145 68
Suharsimi Prosedur Penelitian h 231
46
E Teknik Analisis Data
1 Uji Peningkatan Hasil
Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti
menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan
pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan
rumus normalized gain sebagai berikut69
N gain =
Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan
kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70
Persentase () Tafsiran
gt76 Efektif
56-75 Cukup efektif
40-55 Kurang efektif
lt 40 Tidak efektif
Tabel 33 Interpretasi N-gain
2 Uji Beda
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda
Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat
analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas
69
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah 2006) h 71 70
Ibid h 72
47
a Uji Normalitas
Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada
dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian
normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors
menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam
keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan
untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan
yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji
data berkelompok71
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam
penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah
digunakan peneliti adalah uji Liliefors
Lo = F(Zi)-S(Zi)
Keterangan
Lo = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku72
Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji
liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai
71
Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992
googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231
WITA 72
Ibid h 2
48
terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap
data dengan persamaan
Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data
S = Simpangan baku73
Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing
nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan
jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka
F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi
Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi
dinyatakan oleh S (Zi) maka 74
S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi
menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga
mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak
selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan
interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari
tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan
73
Ibid 74
Ibid
49
harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel
yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75
b Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah
kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan
membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama
besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena
datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas
yang digunakan adalah Uji F yaitu 76
Fhitung lt Ftabel = varians data homogen
Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen
c Uji Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang
homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian
hipotesis
Ho microA microB
Ha microA gt microB
75
Ibid 76
Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175
50
Keterangan
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar
siswa
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa
microA Rerata nilai kelas eksperimen
microB Rerata nilai kelas kontrol
Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi
normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan
rumus sebagai berikut77
Dimana
Keterangan
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= banyaknya data kelompok eksperimen
= banyaknya data kelompok kontrol
= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen
= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol
t = hasil hitung distribusi t
S = nilai deviasi gabungan
77
Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239
51
Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 005 dengan kriteria
Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima
Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
E Validitas Instrumen
Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir
soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas
instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji
instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates
1 Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana
suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah
menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau
kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78
Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal
dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan
rumus daya pembeda
DP =
78
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273
53
Dimana
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
bawah
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
Atas
n = 27 x N
Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79
Nilai Daya Pembeda Kriteria
Below - 019 Buruk (poor)
020 - 029 Cukup (satisfactory)
030 - 039 Baik (good)
040 - up Baik Sekali (very good)
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan
menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria
buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang
berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada
tabel berikut
79
Ibid h 274
54
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
Tabel 42 Daya Pembeda
55
2 Tingkat Kesukaran
Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung
dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80
Keterangan
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah peserta didik
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan
kriteria sebagai berikut81
Nilai Daya Pembeda Kriteria
gt070 Mudah
030-070 Sedang
lt030 Sukar
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates
terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori
sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates
dapat dilihat pada tabel berikut
80
Ibid h 272 81
Ibid
56
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat
Kesukaran () Tafsiran
(1) (2) (3) (4) (5)
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
Tabel 44 Tingkat kesukaan
57
3 Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi
hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam
penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan
dalam penilaian hasil belajar82
Validitas isi ini sering disebut juga
validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes
relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut
juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam
indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang
tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak
menyimpang dari fungsi instrumen83
4 Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik84
Pengujian reliabilitas
instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085
Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila
dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment
maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel
82
Ibid h 248 83
Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84
Ibid h 178 85
Ibid h 187
58
karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487
5 Uji Coba Instrumen
Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh
informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena
baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi
bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum
diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada
siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan
jumlah 27 orang siswa
F Pengumpulan dan Penyajian Data
1 Data Hasil Pretest dan Posttest
Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest
dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E
(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam
penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa
pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada
tabel berikut
No Urut Kelas Kontrol
No Urut Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 65 70 1 65 80
2 55 60 2 45 775
3 55 75 3 575 95
4 65 70 4 65 775
59
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5 50 60 5 625 80
6 50 675 6 50 75
7 525 80 7 40 75
8 575 60 8 525 775
9 525 675 9 50 725
10 55 75 10 625 95
11 65 75 11 65 80
12 325 65 12 525 725
13 50 675 13 60 775
14 475 60 14 70 975
15 55 70 15 475 775
16 45 65 16 60 825
17 625 80 17 45 775
18 625 675 18 60 775
19 625 65 19 55 90
20 30 50 20 45 775
21 65 70 21 625 85
22 65 70 22 625 90
23 55 825 23 55 70
24 575 65 24 60 875
25 70 825 25 50 675
26 575 70 26 625 65
sum 1440 1790 sum 14625 2080
Xi 554 688 Xi 562 80
Nilai
tertinggi 70 825
Nilai
tertinggi 70 975
Nilai
terendah 30 50
Nilai
terendah 40 65
SDt 282 229 SDt 106 53
Varians 913 591 Varians 616 695
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik
observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai
bahan laporan penelitian
2 Data Hasil Observasi
Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP
dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada
pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan
60
pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar
observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang
dianalisis menggunakan rumus 86
N =
Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80
tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
Pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan dan
mempersiapkan media
Komik biologi
Kegiatan Inti
d Guru memberikan suatu
materi menggunakan
media Komik biologi
e Guru membimbing
siswa untuk mengamati
materi
f Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya
Penutup
g Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
radic
radic
radic
radic
radic
radic
radic
86
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka
2007) h 427
61
(1) (2) (3) (4) (5)
materi yang telah
dipelajari
Skor 6
Rata-rata 857
Kriteria Sangat Baik
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran
di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor
sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka
kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan
RPP tergolong sangat baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan
dan mempersiapkan
materi dari buku paket
IPA biologi
Kegiatan Inti d Guru menjelaskan
sambil membimbing
siswa untuk mengamati
materi
e Guru meminta siswa
untuk mengerjakan LKS
Penutup
f Guru membahas LKS
radic
radic
radic
radic
radic
radic
62
(1) (2) (3) (4) (5)
yang dikerjakan oleh
siswa
g Guru memberikan
penguatan tehadap
materi
radic
Skor 5
Rata-rata 714
Kriteria Cukup
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses
pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh
skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian
maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait
keterlaksanaan RPP tergolong cukup
3 Data Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-
masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah
Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari
data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa
saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa
merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil
wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan
kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975
siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah
Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah
dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65
63
Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses
pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa
siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani
materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem
pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat
siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran
tersebut
Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang
memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas
eksperimen (kelas VIII E)87
No Kategori
Siswa Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3) (4)
1
Siswa yang
mendapat
nilai
tertinggi
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Sangat
membantu
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Sangat
membantu
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Sangat senang
2
Siswa yang
mendapat
sedang
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Lebih mudah
karena
menggunakan
media komik
2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik
87
Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016
64
(1) (2) (3) (4)
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
karena cerita
komiknya
menarik
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak Karena
membaca
menggunakan
media komik
lebih mudah
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Perasaan saya
sangat senang
sekali
3
Siswa yang
mendapat
rendah
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Menarik
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Ya karena
saya tidak
terbiasa
membaca
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
memotivasi
saya untuk
lebih sering
membaca juga
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Alhamdulillah
senang
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai
Posttest
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya
media komik biologi karena dapat membantunya memahami
pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk
cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa
senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik
65
sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan
pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam
pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan
karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih
termotivasi untuk sering membaca
G Analisis Data
1 Analisis hasil belajar
Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan
N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada
tabel berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 80 043 Kurang Efektif
2 45 775 059 Cukup Efektif
3 575 95 088 Efektif
4 65 775 036 Tidak Efektif
5 625 80 067 Cukup Efektif
6 50 75 065 Cukup Efektif
7 40 75 058 Cukup Efektif
8 525 775 063 Cukup Efektif
9 50 725 065 Cukup Efektif
10 625 95 087 Efektif
11 65 80 066 Cukup Efektif
12 525 725 062 Cukup Efektif
13 60 775 064 Cukup Efektif
14 70 975 092 Efektif
15 475 775 067 Cukup Efektif
16 60 825 056 Cukup Efektif
17 45 775 059 Cukup Efektif
18 60 775 063 Cukup Efektif
19 55 90 078 Efektif
20 45 775 059 Cukup Efektif
21 625 85 060 Cukup Efektif
22 625 90 073 Cukup Efektif
23 55 70 063 Cukup Efektif
24 60 875 069 Cukup Efektif
66
(1) (2) (3) (4) (5)
25 50 675 035 Tidak Efektif
26 625 65 007 Tidak Efektif
sum 14625 2080 1604
Rata-rata N-gain 062
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen
Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel
berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 70 014 Tidak Efektif
2 55 60 011 Tidak Efektif
3 55 75 044 Kurang Efektif
4 65 70 014 Tidak Efektif
5 50 60 020 Tidak Efektif
6 50 675 035 Tidak Efektif
7 525 80 058 Cukup Efektif
8 575 60 006 Tidak Efektif
9 525 675 031 Tidak Efektif
10 55 75 044 Kurang Efektif
11 65 75 028 Tidak Efektif
12 325 65 048 Kurang Efektif
13 50 675 035 Tidak Efektif
14 475 60 024 Tidak Efektif
15 55 70 033 Tidak Efektif
16 45 65 036 Tidak Efektif
17 625 80 047 Kurang Efektif
18 625 675 013 Tidak Efektif
19 625 65 007 Tidak Efektif
20 30 50 028 Tidak Efektif
21 65 70 014 Tidak Efektif
22 65 70 014 Tidak Efektif
23 55 825 061 Cukup Efektif
24 575 65 018 Tidak Efektif
25 70 825 042 Kurang Efektif
26 575 70 029 Tidak Efektif
sum 1440 1790 754
Rata-rata N-gain 029
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol
67
Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan
rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel
berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil
dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung
lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas
eksperimen sebagai berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002
2 45
4
-112 -106 03554 014 015 001
3 45 -112 -106 03554 014 015 001
4 45 -112 -106 03554 014 015 001
5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001
6 50
8
-62 -058 02190 028 031 003
7 50 -62 -058 02190 028 031 003
8 50 -62 -058 02190 028 031 003
9 525 10
-37 -035 01368 036 038 002
10 525 -37 -035 01368 036 038 002
11 55 12
-12 -011 00438 045 046 001
12 55 -12 -011 00438 045 046 001
13 575 13 13 012 00478 054 050 004
14 60
17
38 035 01368 063 065 002
15 60 38 035 01368 063 065 002
16 60 38 035 01368 063 065 002
17 60 38 035 01368 063 065 002
18 625
22
63 059 02224 072 085 013
19 625 63 059 02224 072 085 013
20 625 63 059 02224 072 085 013
21 625 63 059 02224 072 085 013
22 625 63 059 02224 072 085 013
23 65 25 88 083 02967 079 095 016
68
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
24 65 25
88 083 02967 079 095 016
25 65 88 083 02967 079 095 016
26 70 26 138 130 04032 090 1 010
sum 14625
Xi 562
SD 106
Lhitung 016
Ltabel 0174
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015
2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013
3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003
4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005
5 50
7
-54 -119 03830 011 026 015
6 50 -54 -119 03830 011 026 015
7 50 -54 -119 03830 011 026 015
8 525 9
-29 -010 00438 045 034 011
9 525 -29 -010 00438 045 034 011
10 55
14
-04 -001 00040 049 053 004
11 55 -04 -001 00040 049 053 004
12 55 -04 -001 00040 049 053 004
13 55 -04 -001 00040 049 053 004
14 55 -04 -001 00040 049 053 004
15 575
17
21 007 00279 052 065 013
16 575 21 007 00279 052 065 013
17 575 21 007 00279 052 065 013
18 625
20
71 125 03944 089 076 013
19 625 71 125 03944 089 076 013
20 625 71 125 03944 089 076 013
21 65
25
96 134 04099 091 095 004
22 65 96 134 04099 091 095 004
23 65 96 134 04099 091 095 004
24 65 96 134 04099 091 095 004
25 65 96 134 04099 091 095 004
26 70 1 146 151 04345 093 1 007
sum 1440
Xi 554
SD 282
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
69
Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji
normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai
berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003
2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006
3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008
4 725 5
-75 -141 04207 007 019 012
5 725 -75 141 04207 007 019 012
6 75 7
-5 -094 03264 017 026 009
7 75 -5 -094 03264 017 026 009
8 775
15
-25 -047 01808 031 046 015
9 775 -25 -047 01808 031 046 015
10 775 -25 -047 01808 031 046 015
11 775 -25 -047 01808 031 046 015
12 775 -25 -047 01808 031 046 015
13 775 -25 -047 01808 031 046 015
14 775 -25 -047 01808 031 046 015
15 775 -25 -047 01808 031 046 015
16 80
18
00 00 0000 050 065 015
17 80 00 00 0000 050 065 015
18 80 00 00 0000 050 065 015
19 825 19 25 047 01808 068 073 005
20 85 20 5 094 03264 082 076 006
21 875 21 75 141 04207 092 080 012
22 90 23
10 188 04699 097 088 009
23 90 10 188 04699 097 088 009
24 95 25
15 283 04977 099 095 004
25 95 15 283 04977 099 095 004
26 975 26 175 330 04995 099 1 001
sum 2080
Xi 80
SD 53
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
70
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000
2 60
5
-88 -138 04162 008 019 011
3 60 -88 -138 04162 008 019 011
4 60 -88 -138 04162 008 019 011
5 60 -88 -138 04162 008 019 011
6 65
9
-38 -116 03770 012 026 014
7 65 -38 -116 03770 012 026 014
8 65 -38 -116 03770 012 026 014
9 65 -38 -116 03770 012 026 014
10 675
13
-13 -006 00239 047 050 003
11 675 -13 -006 00239 047 050 003
12 675 -13 -006 00239 047 050 003
13 675 -13 -006 00239 047 050 003
14 70
19
12 105 03531 085 073 012
15 70 12 105 03531 085 073 012
16 70 12 105 03531 085 073 012
17 70 12 105 03531 085 073 012
18 70 12 105 03531 085 073 012
19 70 -12 105 03531 085 073 012
20 75
22
62 126 03962 089 084 005
21 75 62 126 03962 089 084 005
22 75 62 126 03962 089 084 005
23 80 24
112 149 04319 093 092 001
24 80 112 149 04319 093 092 001
25 825 25 137 159 04441 094 1 006
26 825 26 137 159 04441 094 1 006
sum 1790
Xi 688
SD 229
Lhitung 014
Ltabel 0174
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan
kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok
itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak
71
homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 562 554
SDt 106 282
Varians 616 913
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
= 148
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti
bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen
Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada
tabel berikut
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 80 688
SDt 53 229
Varians 695 591
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
72
= 118
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti
kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen
Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data
dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut
Dimana
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
4538
2130
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
73
Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol
dapat dilihat sebagai berikut
27625
1630
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
H Hasil Analisis
Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest
kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0
lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi
normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai
74
Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel
pada kelas kontrol juga berdistribusi normal
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)
diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt
0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal
Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih
kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas
kontrol juga berdistribusi normal
Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka
dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok
berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji
homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka
disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga
berasal dari populasi yang homogen
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)
maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata
75
skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
mempunyai kemampuan awal yang sama
Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)
maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas
control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas
eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Lokasi dan Hasil
1 Lokasi Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu
lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan
Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A
tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn
8241 m2
dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan
memadai
MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan
membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa
Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari
madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan
UUD 194588
Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah
mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni
a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002
b Drs M Nur Yasin 20032008
c Zainuddin SAg MPd 20092015
88
Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016
77
d Abd Aziz SAg 2015sekarang89
MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel
Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat
strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di
samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan
1) Sebelah Selatan MAN Taliwang
2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk
3) Sebelah Utara Jalan raya
4) Sebelah Timur persawahan90
Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN
Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga
pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk
menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih
baik dari sebelumnya
(a) Sarana dan Prasarana
Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan
prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar
Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN
Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII
sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa
kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas
IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang
89
Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90
Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016
78
dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada
jam 0700 sd 1330 WITA
Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak
yang tertera dalam tabel berikut ini
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik
3 Ruang Waka 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik
6 Ruang Lab Komputer 1 Baik
7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Osim 1 Baik
10 Ruang BPBK 1 Baik
11 Ruang Aula 1 Baik
12 Ruang Kelas 15 Baik
13 Kantin 2 Baik
14 Gudang 1 Baik
15 Kamar Mandi 8 Baik
16 Kamar mandi guru 3 Baik
17 Mushallah 1 Baik
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691
91
Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
79
Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat
dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan
banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung
sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung
terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan
adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai
berikut
No Jenis Meubler Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik
2 MejaKursi kepala 11 set Baik
3 Meja Kursi guru 5017 set Baik
4 Kursi tamu 1 set Baik
5 Papan tulis 15 buah Baik
6 Almari 15 buah Baik
7 Mesin Tik 1 buah Baik
8 Berangkas 1 buah Baik
9 Printer 3 buah Baik
10 Rak buku 15 buah Baik
11 AC 1 buah Baik
12 Filling kabinet 2 buah Baik
13 Jam dinding 8 buah Baik
14 Komputer 15 bauh Baik
15 Kulkas 1 buah Baik
16 TV 1 buah Baik
17 Kipas angin 9 buah Baik
18 Laptop 5 buah Baik
19 LCD 2 buah Baik
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692
Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai
92
Ibid
80
dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
No Jenis Jumlah Satuan Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Globe 6 Buah Baik
2 Peta Indonesia 4 Buah Baik
3 Hidrostatistika 1 Set Baik
4 Kit Mekanik 1 Set Baik
5 Kit Optik 1 Set Baik
6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik
7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik
8 Alat matematika 1 Set Baik
9 Alat reguler 1 Set Baik
10 Alat IPS 1 Set Baik
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201693
Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana
prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses
belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi
dan pranan dalam proses belajar mengajar
(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang
Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti
akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-
dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN
Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini
93
Ibid
81
No Nama Jabatan Pend Mengajar
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI
2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad
Kesiswaan S1 IPABiologi
3 Hamzanwadi SPdi Wakamad
Humas S1
IPS Geografi
Ekonomi
4 Andi Rusmin Cahyadin
SPd
Wakamad
Sarana dan
Prasarana
S1 B Indonesia
5 Bahruddin SPd Wakamad
Kurikulum S1 B Inggris
6 Jalaluddin SAg Kepala
Perpustakaan S1 IPAFisika
7 Hermi SPd GMP S1 Matematika
8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris
10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris
12 Arinah SAg GMP S1 SKI
13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq
14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq
15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn
16 Ratuati SH GMP S1 PKn
17 Ibnu Dwi Kustadiono
MPd GMP S2 IPAFisika
18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris
19 Istianah Sri Hardiniati
SAg GMP S1 BArab
20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok
21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi
Sejarah
22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris
23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes
24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI
25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia
26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika
27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika
28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK
29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes
30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK
31 Juliawati SPd BP S1 BPBK
32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI
82
(1) (2) (3) (4) (5)
33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia
34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits
35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI
36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi
Fisika
37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih
38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi
39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun
Pelajaran 2015201694
Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru
IPA Biologi diantaranya adalah
1 Fatry Nurlaelah SPd
2 Deden Purnama SPd
3 Murni SPd
Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat
dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang
ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang
menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu
Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat
dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau
bidangnya
Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang
juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan
94
Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
83
menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai
oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang
sebagai berikut
No Nama Pendidikan Ket
(1) (2) (3) (4)
1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU
2 Ahmad Sanadi MAN TU
3 Wahyuni Utami SMK TU
4 Fatimah SPd S1 TU
5 Hasnawaty SPd S1 TU
6 Nilakurniawati SAp S1 TU
7 Irman MAN TU
8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU
9 Jaharuddin SLTA TU
10 Ainul Yakin SMA TU
11 Hendra Jayadi SE S1 TU
12 Rati Kurniawati SMA TU
13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun
14 Sanafiah SLTA
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
15 Hermansyah MTs Satpam
16 Abdul Hamid MTs
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201695
(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang
Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi
yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena
siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
95
Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20
Juni 2016
84
mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi
faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan
sebagai subyek belajar
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN
Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar
menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan
keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan
negaranya
Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran
20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata
pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri
karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan
Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang
maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih
aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk
lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 73 72 145
VIII 66 67 133
IX 63 70 133
Jumlah 202 209 411
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696
96
Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
85
Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses
belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas
VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A
sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang
tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak
133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E
2 Hasil Penelitian
a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah
dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan
standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah
sebagai berikut
Data Hasil Belajar Biologi (pretest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 40 30
Nilai Tertinggi 70 70
Rata-rata 562 554
SD 106 282
Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan
informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen
maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah
dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata
86
kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka
masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia
b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang
telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Data Hasil Belajar Biologi (postest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 65 50
Nilai Tertinggi 975 825
Rata-rata 80 688
SD 53 229
Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada
tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas
eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik
biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa
menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai
65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan
rentang nilai 50-825
c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan
perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan
87
sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing
kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut
Kelas pretest postest
Eksperimen 562 80
Kontrol 554 688
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik
biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau
kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan
dalam bentuk yang menarik
d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-
rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini
menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol
dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil
belajar biologi yang diperoleh adalah 029
Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran
dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria
88
efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan
pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria
selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1
orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria
tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik
biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena
dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat
perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan
pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena
selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria
tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria
kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif
maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas
kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang
atau rendah
B Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data
berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data
posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang
89
sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 562 554
thitung 013
ttabel 200
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat
kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho
diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan
awal yang sama
Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat
dilihat tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 80 688
thitung 248
ttabel 200
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas
90
VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel
pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena
thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini
diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan
kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media
komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Pembahasan
Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses
belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai
menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat
menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya
91
menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan
memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97
Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang
perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol
memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan
bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah
diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa
yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran
berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada
saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman
bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna
untuk menumbuhkan gairah belajar98
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest
menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih
kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan
perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh
nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan
nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
97
Azhar Media Pembelajaran h 24 98
Amna Pemanfaatan Media h 155
92
eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi
oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar
Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi
dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam
membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama
melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media
komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam
mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media
komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang
diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh
tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran
dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan
stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99
menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam
komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang
konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh
dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga
akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut
Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan
mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir
99
Rachmawati Pengembangan Media h 19
93
kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan
belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa
sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100
dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan
kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat
digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan
membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang
luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan
meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar
Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-
Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062
gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan
kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif
dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai
KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol
yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik
dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan
menguasai materi sistem pencernaan pada manusia
Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi
100
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10
94
perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam
menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung
materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun
perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik
biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan
ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode
ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi
Menurut Mahmud101
bahwa faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu
lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang
digunakan oleh guru102
Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara
kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar
yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran
Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan
101
Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102
Ibid h 101
95
tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103
Sehingga
dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar
khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus
menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat
mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari
keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun
Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media
pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap
pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi
dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat
Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media
pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu
upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media
komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik
memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi
disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan
pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa
Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan
ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu
103
Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016
96
lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis
dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan
belajar
Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi
efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik
biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa
tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh
komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell
Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi
hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung
untuk tujuan edukatif (pendidikan)104
Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca
Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang
104
Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69
97
pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori
tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia
anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa
digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan
pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar
BAB VI
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media
komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar
dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak
menggunakan media komik biologi
Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen
yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu
dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062
dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji
kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan
ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih
besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan
demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik
biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat
pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif
terhadap hasil belajar siswa
99
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran
sebagai berikut
1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media
pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses
belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi
2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media
dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia
3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan
media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran
para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan
hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan
tingkatan usia siswa
4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang
menarik dan beragam pada saat ini
5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka
hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan
memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi
yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997
Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015
Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal
Didaktika Vol (XII) 2011
Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007
Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2007
Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada
Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata
artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc
Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi
Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014
Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan
blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html
Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam
httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL
ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press
2015
Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012
Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem
Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi
(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga 2014
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil
2015
101
Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar
kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru
Algensindo 2009
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja
Rosdakarya 2004
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas
terbuka 2007
Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia
2015
Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap
prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga
2011
Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural
Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan
Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004
Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung
Alfabeta 2009
------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara
2009
------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta
2006
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik
dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik
Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful
20Hadi pdf
102
Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi
Aksara 2014
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012
Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo
glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN
104
Lampiran 5
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas ekspeimen
Proses penelitian kelas ekspeimen
105
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas kontrol
106
107
108
109
110
111
Lampiran 11
Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES
SKOR DATA DIBOBOT
Jumlah Subyek = 27
Butir Soal = 40
Bobot untuk jawaban benar = 1
Bobot untuk jawaban salah = 0
No
urut
No
subyek KodeNama Benar Salah Kosong
Skor
Asli
Skor
bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14
123
RELIABILITAS TES
Rata-rata = 1759
Simpang Baku = 4 41
Korelasi XY = 059
Reliabilitas Tes = 074
No
urut
No
subyek KodeNama
Skor
Ganjil
Skor
Genap
Skor
Total
1 1 nabila 11 11 22
2 2 nurwa 15 14 29
3 3 ridwan 7 7 14
4 4 leni 9 8 17
5 5 intan 10 8 18
6 6 sakti 7 9 16
7 7 ismail 7 4 11
8 8 adittia 6 4 10
9 9 aldi 7 10 17
10 10 yanti 14 12 26
11 11 asma 9 9 18
12 12 zulka 6 8 14
13 13 sati 9 10 19
14 14 wahyudi 9 6 15
15 15 vasha 7 9 16
16 16 ismal 9 6 15
17 17 sofiah 12 8 20
18 18 ami 9 7 16
19 19 lia 11 12 23
20 20 awalia 9 8 17
21 21 muttaqin 10 10 20
22 22 aulia 3 8 11
23 23 andy 10 13 23
24 24 nada 10 9 19
25 25 lina 9 7 16
26 26 iwa 8 11 19
27 27 maulana 7 7 14
124
KELOMPOK UNGGUL amp ASOR
Kelompok Unggul
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1
3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1
4 23 andy 23 - - - - - 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1
6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1
2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1
3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -
4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -
5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -
6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1
3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1
4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -
5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1
7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5
125
22 23 24 25 26 27 28
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1
2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -
3 19 lia 23 1 - - - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1
5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1
6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -
3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1
4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -
6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1
7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 1 1 - - -
3 19 lia 23 1 - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 1 1 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2
126
Kelompok Asor
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1
2 3 ridwan 14 - - - - - - -
3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1
4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1
5 7 ismail 11 - - - - - - 1
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - - - 1 -
Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -
5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -
6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -
7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 16 ismal 15 - - 1 - - - -
2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1
3 12 zulka 14 - - - - - - 1
4 27 maulana 14 - - - 1 - - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1
6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -
7 8 adittia 10 - - 1 - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3
22 23 24 25 26 27 28
127
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 16 ismal 15 - 1 - - - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1
3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -
4 27 maulana 14 - 1 - - - - -
5 7 ismail 11 - - - - - - -
6 22 aulia 11 - - - - - - -
7 8 adittia 10 - 1 - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1
2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - 1 - - - - -
4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1
5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 16 ismal 15 1 1 1 - -
2 3 ridwan 14 1 - - - -
3 12 zulka 14 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 1 - 1 - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - -
6 22 aulia 11 1 1 1 - -
7 8 adittia 10 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0
128
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7
Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
129
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat Kesukaran
() Tafsiran
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
130
KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan
1 1 0363 Signifikan
2 2 0568 Sangat Signifikanf
3 3 -0116 -
4 4 0414 Sangat Signifikan
5 5 0528 Sangat Signifikan
6 6 0435 Sangat Signifikan
7 7 0391 Signifikan
8 8 -0102 -
9 9 0621 Sangat Signifikan
10 10 -0063 -
11 11 NAN NAN
12 12 -0017 -
13 13 0577 Sangat Signifikan
14 14 0446 Sangat Signifikan
15 15 0412 Sangat Signifikan
16 16 0260 -
17 17 -0030 -
18 18 0470 Sangat Signifikan
19 19 0441 Sangat Signifikan
20 20 0476 Sangat Signifikan
21 21 0298 -
22 22 0529 Sangat Signifikan
23 23 -0155 -
24 24 0067 -
25 25 0192 -
26 26 0043 -
27 27 0539 Sangat Signifikan
28 28 0416 Sangat Signifikan
29 29 -0078 -
30 30 0040 -
31 31 0329 Signifikan
32 32 0127 -
33 33 0317 Signifikan
131
34 34 0363 Signifikan
35 35 -0029 -
36 36 0167 -
37 37 0005 -
38 38 -0126 -
39 39 0470 Sangat Signifikan
40 40 0203 -
Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut
df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001
10 0576 0708 60 0250 0325
15 0482 0606 70 0233 0302
20 0423 0549 80 0217 0283
25 0381 0496 90 0205 0267
30 0349 0449 100 0195 0254
40 0304 0393 125 0174 0228
50 0273 0354 gt150 0159 0208
Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung
132
KUALITAS PENGECOH
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli A B C D
1 1 0-- 14 8-- 5++ 0
2 2 7 3- 6++ 11- 0
3 3 11+ 15- 0-- 1 0
4 4 14 0-- 12--- 1-- 0
5 5 4+ 6 8++ 9+ 0
6 6 4+ 18 3++ 2+ 0
7 7 1+ 3-- 22 1+ 0
8 8 18--- 5+ 2-- 2 0
9 9 5 6++ 10+ 6++ 0
10 10 1++ 24 2-- 0-- 0
11 11 0 27 0 0 0
12 12 7++ 5 14-- 1-- 0
13 13 12- 5 10+ 0-- 0
14 14 17++ 6 8++ 6++ 0
15 15 11- 7 5+ 4+ 0
16 16 14 7- 4++ 2- 0
17 17 5++ 14 4++ 4++ 0
18 18 6++ 8- 12 1-- 0
19 19 8 9+ 5++ 5++ 0
20 20 0-- 5-- 19 3++ 0
21 21 16 4++ 2+ 5+ 0
22 22 10+ 10+ 7 3- 0
23 23 1- 17 6-- 3++ 0
24 24 4 6++ 8++ 9++ 0
25 25 19--- 4- 2-- 2 0
26 26 8++ 6++ 4 9++ 0
27 27 3+ 7+ 5++ 12 0
28 28 11 10-- 1-- 5++ 0
29 29 6++ 5+ 12- 4 0
30 30 12--- 12 2- 1-- 0
31 31 14 5++ 6+ 2- 0
32 32 0-- 1+ 22 4--- 0
33 33 1++ 1++ 1++ 24 0
133
34 34 2- 7++ 9+ 9 0
35 35 11--- 3+ 1-- 12 0
36 36 0-- 0-- 2--- 25 0
37 37 3--- 23 1+ 0-- 0
38 38 15 8-- 3+ 1-- 0
39 39 7 6++ 11- 3- 0
40 40 9++ 5 10+ 3- 0
Keterangan
Kunci Jawaban
++ Sangat Baik
+ Baik
- Kurang Baik
-- Buruk
--- Sangat Buruk
134
REKAP ANALISIS BUTIR
Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40
Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27
No
Butir
Baru
No
Buitr
Asli
D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi
1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan
2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan
3 3 - 1429 Sukar -0118 -
4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan
5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan
6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan
7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan
8 8 000 Sukar -0071 -
9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan
10 10 - 1429 Mudah -0088 -
11 11 000 Mudah NAN NAN
12 12 - 1429 Sukar -0021 -
13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan
14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan
15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan
16 16 4286 Sedang 0269 -
17 17 - 1429 Sedang -0039 -
18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan
19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan
20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan
21 21 2857 Sedang 0288 -
22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan
23 23 - 1429 Sedang -0179 -
24 24 - 1429 Sukar 0063 -
25 25 1429 Sukar 0190 -
26 26 000 Sukar 0039 -
27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan
28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan
29 29 000 Sukar -0081 -
30 30 000 Sedang 0033 -
31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan
135
32 32 1429 Mudah 0109 -
33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan
34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan
35 35 1429 Sedang -0019 -
36 36 1429 Mudah 0170 -
37 37 1429 Mudah 0009 -
38 38 - 2857 Sedang -0136 -
39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan
40 40 2857 Sukar 0221 -
136
137
138
139
140
141
144
145
146
147
vi
vii
MOTTO
يا ن حياة الد
اع ال
مت
يء ف
ن ش
م م وتيت
ما أ
ف
ى وا وعل
ذين آمن
ى لل
بق
ير وأ
ه خ
الل
وما عند
ون
لوك
هم يت
ورى( رب
(63الش
Artinya
Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu maka itu adalah kesenangan
hidup di dunia Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik
dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Tuhan
mereka bertawakal (QS Asy-Syura (42) 36)1
1 Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007)
h 487
viii
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah karya kecil ini kupersembahkan untuk
1 Ayahanda dan ibunda tercinta (ABakar Muslim dan Siti Hajar) maaf karena
baru sekarang aku bisa merampungkannya
2 Kakak-kakak terbaik yang selalu memberikan dukungan (Kak Hadi Kak
Yunita dan Kak Fitri)
3 Semua orang yang tidak bisa kusebut satu persatu yang telah mengiringi
langkahku hingga amanah ini selesai
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat
dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh
kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang
diridhai Allah SWT
Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak
yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang
sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada
1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram
2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Mataram
3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA
Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi
Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini
6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
x
7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa
Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung
8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang
telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan
penelitian
9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan
IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama
lain
10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa
tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih
sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul
Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang
selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan
skripsi ini
13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan
informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu
Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah
dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu
xi
xii
ABSTRAK
FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada
Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran
20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)
dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada
kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen
penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan
ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas
menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis gain score dan uji-t
Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran
berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi
pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa
kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok
kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha
diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada
kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)
Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada
Manusia
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii i
HALAMAN PERNYATAAN iv
HALAMAN NOTA DINAS v
HALAMAN PENGESAHAN vi
HALAMAN MOTTO vii
HALAMAN PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK xii
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan dan Batasan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8
A Kajian Teori 8
1 Media 8
a Pengertian Media 8
xiv
b Macam-macam Media 9
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12
2 Media Komik 15
a Pengertian Komik 15
b Macam-macam Komik 16
c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18
3 Media Komik Biologi 20
4 Hasil Belajar 22
a Pengertian Hasil Belajar 22
b Macam-macam Hasil Belajar 23
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27
a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30
e Organ Pencernaan Manusia 31
B Penelitian yang Relevan 34
C Kerangka Teori 36
D Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN 39
A Desain dan Pendekatan Penelitian 39
B Populasi dan Teknik sampling 41
xv
C Instrument Penelitian 43
D Teknik Pengumpulan Data 44
E Teknik Analisis Data 46
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52
A Validitas Instrumen 52
B Pengumpulan dan Penyajian Data 58
C Analisis Data 65
D Hasil Analisis 73
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76
A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76
1 Lokasi Penelitian 76
2 Hasil Penelitian 85
B Pengujian Hipotesis 88
C Pembahasan 90
BAB VI PENUTUP 98
A Simpulan 98
B Saran 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42
Tabel 33 Interpretasi N-gain 46
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53
Tabel 42 Daya Pembeda 54
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55
Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 58
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 60
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 61
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan
Nilai Posttest 63
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83
xvii
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
Gambar 22 Anatomi Mulut 31
Gambar 23 Kerongkongan 32
Gambar 24 Lambung 32
Gambar 25 Usus Halus 33
Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33
Gambar 27 Anus 34
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
Lampiran 4 Kunci Jawaban
Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian
Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
Lampiran 8 Tabel Distribusi Z
Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F
Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t
Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy
Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES
Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai
bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran
yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi
sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh
perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan
sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari
upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi
tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah
mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk
membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai
tujuan pembelajaran
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi
fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis
induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains
untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran
biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif
2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii
4 Trianto Model Pembelajaran h 137
5 Ibid h 143
2
sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa
Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan
Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi dalam belajar
Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri
menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan
tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami
menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip
dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan
adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk
menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang
menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak
gambar dan ilustrasi seperti komik
Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang
lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku
teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal
tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap
peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku
komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana
6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok
Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9
3
perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-
gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para
pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik
daripada buku pelajaran 7
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik
membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8
Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk
menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang
pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah
terjadinya proses belajar yang optimal
Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah
mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik
bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat
belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun
modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa
diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut
Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga
untuk tujuan edukatif10
Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat
sebagai media pembelajaran
7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf
Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79
9 Ibid h 78
10 Ibid h 77
4
Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat
yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11
Gambar yang
sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat
komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat
mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai
sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan
dengan lebih mudah dan menarik
Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan
buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi
yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA
biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12
Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam
biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga
sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan
media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan
materi sistem pencernaan pada manusia tersebut
Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah
dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat
beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai
dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu
dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi
11
Ibid 12
Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016
5
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi
Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo
B Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan
menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut
1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016
2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul
ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih
bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT
Gramedia
3 Materi sistem pencernaan pada manusia
4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif
yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)
C Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada
6
manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun
pelajaran 20152016
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan
dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan
pada manusia
b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian
mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa
2 Manfaat Praktis
a Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media
komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih
tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi
b Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam
pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media
mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta
7
sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media
pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi
efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya
c Manfaat bagi Madrasah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang
diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai
media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu
pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi
d Manfaat bagi Pemerintah Setempat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada
pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran
khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga
pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang
semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah
yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi
penerus bangsa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A Kajian Teori
1 Media
a Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13
Sementara itu secara
istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar14
Association of Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi15
Sedangkan National
Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda
yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan16
Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa
media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke
penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media
13
Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14
Ibid 15
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran
(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16
Ahmad Media Instruksional h 2
9
memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif
b Macam-Macam Media
Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4
(empat) macamjenis yaitu 17
1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board
gambar-gambar grafik peta dan lain-lain
2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-
lain
3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi
4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya
dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan
pertunjukan melalui pameran museum
Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan
dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep
apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran biologi antara lain 18
a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda
yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-
macam media asli antara lain
1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium
dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan
17
Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal
Didaktika Vol XII (2011) h 158 18
Ibid h 159
10
tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun
percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak
kaca yang berisi serangga
2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio
pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain
Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat
menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena
terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh
sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta
didik Macam-macam media tiruan antara lain19
1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian
tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran
hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan
seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali
sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi
dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati
diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan
dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan
plastik yang semula cair kemudian membeku
2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan
mineral dan lain-lain
19
Ibid
11
b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan
ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-
kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik
dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik
(media gambar) media poster media karikatur media komik media
gambar bersambung atau berseri
c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang
menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti
papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)
papan magnet papan demonstrasi papan paku
d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat
dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot
yang bergerak dan media sorot mikro
e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni
dapat didengar seperti radio dan piringan hitam
f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan
dilihat seperti televisi dan komputer
g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak
dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran
Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai
Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan
berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga
memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar
12
mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang
sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi
siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian
menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik
secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak
membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media
Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut
Amna antara lain21
a Sebagai alat bantu belajar
Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan
yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman
yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan
akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada
beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu
1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga
mengurangi verbalisme
2 Memperbesar perhatian siswa
3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar
sehingga membuat pelajaran lebih menetap
4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa
20
Ibid h 160 21
Ibid h 154
13
5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat
dalam gambaran hidup
6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan
berbahasa
7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih
mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar
b Sebagai alat komunikasi
Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan
(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah
dipahami
c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru
Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka
guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan
media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan
terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan
dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan
berguna 22
1 Menumbuhkan gairah belajar
22
Ibid h 155
14
2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu
pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika
media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan lebih baik
Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan
media dalam proses belajar siswa yaitu23
1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati
melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain
23
Azhar Media Pembelajaran h 24
15
Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara
siswa dengan lingkungannya
2 Media Komik
a Pengertian Komik
Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca24
Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama
membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan
erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
24
Ahmad Media Instruksional h 78
16
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca25
Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan
yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun
bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat
digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik
menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku
yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor
b Macam-Macam Komik
Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi
sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk
komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis
komik yaitu 26
1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis
asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk
menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya
Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi
lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan
25
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo
2009) h 69 26
Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497
1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430
WITA
17
diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari
Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana
2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri
sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China
Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga
legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat
menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran
dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan
memenangkannya
3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan
hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh
yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka
maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi
anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari
sehingga memudahkan orang untuk memahaminya
4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika
digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan
untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di
mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya
bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang
kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya
5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang
bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan
18
tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi
para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu
fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau
tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)
Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan
komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan
berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy
c Kelebihan dan Kekurangan Komik
Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun
kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping
sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam
pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan
Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari
komik adalah 27
1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang
menyenangkan
2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan
keterampilan membaca
3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik
hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya
27
Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi
Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov
orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530
WITA
19
4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang
dijumpainya lagi dalam bacaan lain
5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan
propoganda yang menentang prasangka
6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang
tertahan
7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku
komik yang memiliki sifat yang dikaguminya
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik
efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca
dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi
manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik
mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk
membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan
sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang
menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28
1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih
berguna
2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman
membaca dalam komik
3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah
28
Ibid h 10-11
20
4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan
merangsang dan sering menakutkan anak
5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya
6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong
timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja
7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak
menarik
8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini
mendorong timbulnya prasangka
Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai
media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya
membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata
dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk
tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang
komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru
harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat
menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik
yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya
3 Media Komik biologi
Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan
sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan
pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan
21
Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk
kategori penjualan terbaik (best seller)
Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik
siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan
menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah
dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi
yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan
menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29
Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi
dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu
menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa
Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan
cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya
sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat
yang dimiliki tokoh tersebut30
Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami
dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif
Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang
mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan
mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan
29
Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi
Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776
6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30
Ibid h 19
22
kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita
bergambar membuat informasi lebih mudah diserap
4 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)
menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional
Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan
keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti
sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari
adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian
berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan
pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat
diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar
dalam bentuk real atau non real
Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar
(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik
buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan
prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya
31
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya
2004) h 22
23
b Macam-Macam Hasil Belajar
Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga
bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat
psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar
tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap
informasi verbal dan keterampilan motorik32
Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi
menjadi tiga ranah yakni 33
1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman
aplikasi analisis sintesis dan evaluasi
2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap
3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima
pengalaman belajar
Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang
berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34
1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi
kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini
32
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h
118 33
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)
h 28 34
Ibid h 29
24
berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya
2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan
menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk
menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam
bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan
ringkasan dan prediksi
3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah
kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya
pada situasi baru atau pada situasi konkrit
4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk
memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar
struktur organisasinya dapat dimengerti
5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang
baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen
menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)
menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek
peristiwa dan informasi lainnya
6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan
untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan
25
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil
belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor
struktual
1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35
a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan
dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang
mengandung berbagai komponen
b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan
melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata
c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat
berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata
pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam
arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu
juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara
sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan
membangkitkan minat pada objek tersebut
d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
35
Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94
26
e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan
sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik
sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun
sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan
sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar
2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar
dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan
keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat
a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi
antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga
b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru
dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran
dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode
belajar dan tugas rumah
c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu
terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan
36
Ibid h 101
27
masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh
sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya
mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak
kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya
Untuk itu perlu diatur waktunya
3 Faktor struktural
Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua
hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran
Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial
dan kinestetis37
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia
a Pengertian Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan
37
Ibid h 102 38
Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan
blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April
2016 pukul 1500 WITA
28
mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada
manusia terbagi atas 5 macam yaitu
1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut
Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti
sendok garpu sumpit dan lain sebagainya
2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik
dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan keinginan kita
3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses
mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses
ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah
enzim
4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan
ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis
transport aktif dan difusi
5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak
dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi
29
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua
kelompok yaitu
1 Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan
dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai
bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau
lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa
Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut
faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan
anus39
Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
anus
2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu
saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah
terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui
sebuah saluran
39
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h
48
30
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia
1 Kelenjar ludah 12 Hati
2 Parotis 13 Kantung empedu
3 Submandibularis 14 duodenum
(bawah rahang) 15 Saluran empedu
4 Sublingualis 16 Kolon
(bawah lidah) 17 Kolon transversum
5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden
6 Amandel 19 Kolon descenden
7 Lidah 20 Ileum
8 Esofagus 21 Sekum
9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing
10 Lambung 23 RektumPoros usus
11 Saluran pankreas 24 Anus
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40
d Gangguan Sistem Pencernaan
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan manusia diantaranya41
1) Apendiktis adalah radang usus buntu
2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu
cepat
3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang
air besar)
4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung
5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis
6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit
40
Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41
Lutvia Anatomi Fisiologi h 70
31
e Organ Pencernaan Manusia
Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut
kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6
(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya
(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian
yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir
dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung
dengan faring42
Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-
bagiannya
Mulut terdiri dari
1 Langit-langit
2 Gigi
3 Gusi
4 Tulang langit-langit
5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6 Amandel
7 Lidah
8 Anak lidah
Gambar 22 Anatomi Mulut43
(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang
panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44
Otot
pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke
lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar
anatomi kerongkongan
42
Ibid h 50 43
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44
Lutvia Anatomi Fisiologi h 54
32
Gambar 23 Kerongkongan45
(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga
bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46
Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin
enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi
lambung beserta bagian-bagiannya
Gambar 24 Lambung47
(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter
Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)
45
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46
Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6
33
jejunum dan ileum48
Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta
bagian-bagiannya
Gambar 25 Usus Halus49
(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos
pada dindingnya50
Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil
pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan
bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51
Struktur usus besar terdiri dari
1 Usus buntu
2 Kolon asedens (kolon naik)
3 Kolon transversum (kolon datar)
4 Kolon desendens (kolon turun)
5 Rektum
Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52
(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah
keluar dari tubuh53
Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot
sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi
48
Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50
Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51
Ibid 52
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53
Lutvia Anatomi Fisiologi h 68
34
rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama
anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang
air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya
Gambar 27 Anus54
B Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik
telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk
dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain
1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran
Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)
Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and
carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan
komik sains biologi55
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada
54
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55
Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual
(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran
20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h
xv
35
sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas
media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang
pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL)
2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV
MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)
Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya
bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
IPA siswa kelas IV56
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek
penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan
Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV
3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi
Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10
Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika
mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik
matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih
56
Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI
Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Mataram Mataram 2013) h 60
36
menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam
belajar matematika57
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati
menggunakan komik matematika
Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa
penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan
penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Kerangka Teori
Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan
materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media
pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan
Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa
mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
57
Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar
pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran
20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h
xvi
37
Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat
pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah
menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat
siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan
terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi
sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini
akan membuat hasil belajar akan menurun
Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi
diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan
kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar
siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga
merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat
menyenangkan dan dapat menghilangkan stress
Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar
mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA
Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem
pencernaan pada manusia
38
D Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka
hipotesis penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E
MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
BAB III
METODE PENELITIAN
A Desain dan Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik
biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan
serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)
Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam
penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara
mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada
kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik
sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan
58
Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)
h 75
40
media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini
sebagai berikut
No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan
1 Kamis 16 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Pretest
VIII D
(kelas kontrol) Pretest
2 Senin 19 Juni 2016
(Pertemuan I)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
3 Kamis 23 Juni 2016
(Pertemuan II)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
4 Senin 27 Juni 2016
(Pertemuan III)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
5 Kamis 30 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Post-test
VIII D
(kelas kontrol) Post-test
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest
control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan
sebagai berikut 59
59
Ibid h 76
R O1 X O2
R O3 O4
41
Keterangan
R Pengambilan sampel secara random
X Perlakuan
O1 Pretest kelas eksperimen
O2 Posttest kelas eksperimen
O3 Pretest kelas kontrol
O4 Posttest kelas kontrol
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil
pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak berbeda secara signifikan
B Populasi dan Teknik Sampling
1 Populasi Penelitian
Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel
dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian
populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan
antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-
peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60
60
Ibid h 80
42
Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian61
Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian
pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat
diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan
rincian sebagai berikut
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 VIII A 15 12 27
2 VIII B 16 11 27
3 VIII C 13 14 27
4 VIII D 14 12 26
5 VIII E 8 18 26
Jumlah 66 67 133
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang
2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62
Dari
definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk
memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi
penelitian
Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti
berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa
untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan
61
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta
2006) h 130 62
Ibid h 131
43
penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil
diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63
Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai
kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol
yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas
terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random
sampling
C Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah64
Dalam penelitian ini untuk
mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan
hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui
terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok
eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest
Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar
pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem
pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya
Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif
yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi
63
Ibid h 134 64
Ibid h 160
44
(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam
penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman
observasi65
D Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka
diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah
peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut
1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana
dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66
Tes digunakan untuk
memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes
obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini
digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan
tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari
sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan
media komik biologi
2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
65
Sugiyono Metode Penelitian h 222 66
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h
53
45
berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses
pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi
observasi partisipan dan observasi non partisipan67
Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan
yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut
terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan
metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa
3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti
barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah
dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian
dan sebagainya68
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan
catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana
gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi
(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat
dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail
67
Sugiyono Metode Penelitian h 145 68
Suharsimi Prosedur Penelitian h 231
46
E Teknik Analisis Data
1 Uji Peningkatan Hasil
Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti
menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan
pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan
rumus normalized gain sebagai berikut69
N gain =
Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan
kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70
Persentase () Tafsiran
gt76 Efektif
56-75 Cukup efektif
40-55 Kurang efektif
lt 40 Tidak efektif
Tabel 33 Interpretasi N-gain
2 Uji Beda
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda
Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat
analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas
69
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah 2006) h 71 70
Ibid h 72
47
a Uji Normalitas
Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada
dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian
normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors
menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam
keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan
untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan
yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji
data berkelompok71
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam
penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah
digunakan peneliti adalah uji Liliefors
Lo = F(Zi)-S(Zi)
Keterangan
Lo = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku72
Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji
liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai
71
Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992
googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231
WITA 72
Ibid h 2
48
terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap
data dengan persamaan
Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data
S = Simpangan baku73
Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing
nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan
jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka
F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi
Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi
dinyatakan oleh S (Zi) maka 74
S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi
menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga
mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak
selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan
interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari
tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan
73
Ibid 74
Ibid
49
harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel
yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75
b Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah
kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan
membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama
besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena
datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas
yang digunakan adalah Uji F yaitu 76
Fhitung lt Ftabel = varians data homogen
Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen
c Uji Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang
homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian
hipotesis
Ho microA microB
Ha microA gt microB
75
Ibid 76
Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175
50
Keterangan
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar
siswa
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa
microA Rerata nilai kelas eksperimen
microB Rerata nilai kelas kontrol
Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi
normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan
rumus sebagai berikut77
Dimana
Keterangan
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= banyaknya data kelompok eksperimen
= banyaknya data kelompok kontrol
= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen
= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol
t = hasil hitung distribusi t
S = nilai deviasi gabungan
77
Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239
51
Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 005 dengan kriteria
Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima
Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
E Validitas Instrumen
Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir
soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas
instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji
instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates
1 Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana
suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah
menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau
kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78
Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal
dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan
rumus daya pembeda
DP =
78
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273
53
Dimana
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
bawah
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
Atas
n = 27 x N
Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79
Nilai Daya Pembeda Kriteria
Below - 019 Buruk (poor)
020 - 029 Cukup (satisfactory)
030 - 039 Baik (good)
040 - up Baik Sekali (very good)
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan
menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria
buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang
berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada
tabel berikut
79
Ibid h 274
54
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
Tabel 42 Daya Pembeda
55
2 Tingkat Kesukaran
Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung
dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80
Keterangan
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah peserta didik
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan
kriteria sebagai berikut81
Nilai Daya Pembeda Kriteria
gt070 Mudah
030-070 Sedang
lt030 Sukar
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates
terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori
sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates
dapat dilihat pada tabel berikut
80
Ibid h 272 81
Ibid
56
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat
Kesukaran () Tafsiran
(1) (2) (3) (4) (5)
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
Tabel 44 Tingkat kesukaan
57
3 Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi
hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam
penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan
dalam penilaian hasil belajar82
Validitas isi ini sering disebut juga
validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes
relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut
juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam
indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang
tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak
menyimpang dari fungsi instrumen83
4 Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik84
Pengujian reliabilitas
instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085
Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila
dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment
maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel
82
Ibid h 248 83
Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84
Ibid h 178 85
Ibid h 187
58
karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487
5 Uji Coba Instrumen
Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh
informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena
baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi
bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum
diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada
siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan
jumlah 27 orang siswa
F Pengumpulan dan Penyajian Data
1 Data Hasil Pretest dan Posttest
Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest
dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E
(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam
penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa
pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada
tabel berikut
No Urut Kelas Kontrol
No Urut Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 65 70 1 65 80
2 55 60 2 45 775
3 55 75 3 575 95
4 65 70 4 65 775
59
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5 50 60 5 625 80
6 50 675 6 50 75
7 525 80 7 40 75
8 575 60 8 525 775
9 525 675 9 50 725
10 55 75 10 625 95
11 65 75 11 65 80
12 325 65 12 525 725
13 50 675 13 60 775
14 475 60 14 70 975
15 55 70 15 475 775
16 45 65 16 60 825
17 625 80 17 45 775
18 625 675 18 60 775
19 625 65 19 55 90
20 30 50 20 45 775
21 65 70 21 625 85
22 65 70 22 625 90
23 55 825 23 55 70
24 575 65 24 60 875
25 70 825 25 50 675
26 575 70 26 625 65
sum 1440 1790 sum 14625 2080
Xi 554 688 Xi 562 80
Nilai
tertinggi 70 825
Nilai
tertinggi 70 975
Nilai
terendah 30 50
Nilai
terendah 40 65
SDt 282 229 SDt 106 53
Varians 913 591 Varians 616 695
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik
observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai
bahan laporan penelitian
2 Data Hasil Observasi
Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP
dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada
pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan
60
pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar
observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang
dianalisis menggunakan rumus 86
N =
Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80
tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
Pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan dan
mempersiapkan media
Komik biologi
Kegiatan Inti
d Guru memberikan suatu
materi menggunakan
media Komik biologi
e Guru membimbing
siswa untuk mengamati
materi
f Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya
Penutup
g Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
radic
radic
radic
radic
radic
radic
radic
86
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka
2007) h 427
61
(1) (2) (3) (4) (5)
materi yang telah
dipelajari
Skor 6
Rata-rata 857
Kriteria Sangat Baik
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran
di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor
sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka
kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan
RPP tergolong sangat baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan
dan mempersiapkan
materi dari buku paket
IPA biologi
Kegiatan Inti d Guru menjelaskan
sambil membimbing
siswa untuk mengamati
materi
e Guru meminta siswa
untuk mengerjakan LKS
Penutup
f Guru membahas LKS
radic
radic
radic
radic
radic
radic
62
(1) (2) (3) (4) (5)
yang dikerjakan oleh
siswa
g Guru memberikan
penguatan tehadap
materi
radic
Skor 5
Rata-rata 714
Kriteria Cukup
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses
pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh
skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian
maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait
keterlaksanaan RPP tergolong cukup
3 Data Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-
masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah
Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari
data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa
saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa
merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil
wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan
kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975
siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah
Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah
dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65
63
Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses
pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa
siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani
materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem
pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat
siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran
tersebut
Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang
memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas
eksperimen (kelas VIII E)87
No Kategori
Siswa Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3) (4)
1
Siswa yang
mendapat
nilai
tertinggi
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Sangat
membantu
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Sangat
membantu
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Sangat senang
2
Siswa yang
mendapat
sedang
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Lebih mudah
karena
menggunakan
media komik
2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik
87
Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016
64
(1) (2) (3) (4)
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
karena cerita
komiknya
menarik
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak Karena
membaca
menggunakan
media komik
lebih mudah
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Perasaan saya
sangat senang
sekali
3
Siswa yang
mendapat
rendah
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Menarik
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Ya karena
saya tidak
terbiasa
membaca
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
memotivasi
saya untuk
lebih sering
membaca juga
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Alhamdulillah
senang
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai
Posttest
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya
media komik biologi karena dapat membantunya memahami
pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk
cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa
senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik
65
sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan
pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam
pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan
karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih
termotivasi untuk sering membaca
G Analisis Data
1 Analisis hasil belajar
Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan
N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada
tabel berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 80 043 Kurang Efektif
2 45 775 059 Cukup Efektif
3 575 95 088 Efektif
4 65 775 036 Tidak Efektif
5 625 80 067 Cukup Efektif
6 50 75 065 Cukup Efektif
7 40 75 058 Cukup Efektif
8 525 775 063 Cukup Efektif
9 50 725 065 Cukup Efektif
10 625 95 087 Efektif
11 65 80 066 Cukup Efektif
12 525 725 062 Cukup Efektif
13 60 775 064 Cukup Efektif
14 70 975 092 Efektif
15 475 775 067 Cukup Efektif
16 60 825 056 Cukup Efektif
17 45 775 059 Cukup Efektif
18 60 775 063 Cukup Efektif
19 55 90 078 Efektif
20 45 775 059 Cukup Efektif
21 625 85 060 Cukup Efektif
22 625 90 073 Cukup Efektif
23 55 70 063 Cukup Efektif
24 60 875 069 Cukup Efektif
66
(1) (2) (3) (4) (5)
25 50 675 035 Tidak Efektif
26 625 65 007 Tidak Efektif
sum 14625 2080 1604
Rata-rata N-gain 062
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen
Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel
berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 70 014 Tidak Efektif
2 55 60 011 Tidak Efektif
3 55 75 044 Kurang Efektif
4 65 70 014 Tidak Efektif
5 50 60 020 Tidak Efektif
6 50 675 035 Tidak Efektif
7 525 80 058 Cukup Efektif
8 575 60 006 Tidak Efektif
9 525 675 031 Tidak Efektif
10 55 75 044 Kurang Efektif
11 65 75 028 Tidak Efektif
12 325 65 048 Kurang Efektif
13 50 675 035 Tidak Efektif
14 475 60 024 Tidak Efektif
15 55 70 033 Tidak Efektif
16 45 65 036 Tidak Efektif
17 625 80 047 Kurang Efektif
18 625 675 013 Tidak Efektif
19 625 65 007 Tidak Efektif
20 30 50 028 Tidak Efektif
21 65 70 014 Tidak Efektif
22 65 70 014 Tidak Efektif
23 55 825 061 Cukup Efektif
24 575 65 018 Tidak Efektif
25 70 825 042 Kurang Efektif
26 575 70 029 Tidak Efektif
sum 1440 1790 754
Rata-rata N-gain 029
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol
67
Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan
rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel
berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil
dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung
lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas
eksperimen sebagai berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002
2 45
4
-112 -106 03554 014 015 001
3 45 -112 -106 03554 014 015 001
4 45 -112 -106 03554 014 015 001
5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001
6 50
8
-62 -058 02190 028 031 003
7 50 -62 -058 02190 028 031 003
8 50 -62 -058 02190 028 031 003
9 525 10
-37 -035 01368 036 038 002
10 525 -37 -035 01368 036 038 002
11 55 12
-12 -011 00438 045 046 001
12 55 -12 -011 00438 045 046 001
13 575 13 13 012 00478 054 050 004
14 60
17
38 035 01368 063 065 002
15 60 38 035 01368 063 065 002
16 60 38 035 01368 063 065 002
17 60 38 035 01368 063 065 002
18 625
22
63 059 02224 072 085 013
19 625 63 059 02224 072 085 013
20 625 63 059 02224 072 085 013
21 625 63 059 02224 072 085 013
22 625 63 059 02224 072 085 013
23 65 25 88 083 02967 079 095 016
68
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
24 65 25
88 083 02967 079 095 016
25 65 88 083 02967 079 095 016
26 70 26 138 130 04032 090 1 010
sum 14625
Xi 562
SD 106
Lhitung 016
Ltabel 0174
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015
2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013
3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003
4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005
5 50
7
-54 -119 03830 011 026 015
6 50 -54 -119 03830 011 026 015
7 50 -54 -119 03830 011 026 015
8 525 9
-29 -010 00438 045 034 011
9 525 -29 -010 00438 045 034 011
10 55
14
-04 -001 00040 049 053 004
11 55 -04 -001 00040 049 053 004
12 55 -04 -001 00040 049 053 004
13 55 -04 -001 00040 049 053 004
14 55 -04 -001 00040 049 053 004
15 575
17
21 007 00279 052 065 013
16 575 21 007 00279 052 065 013
17 575 21 007 00279 052 065 013
18 625
20
71 125 03944 089 076 013
19 625 71 125 03944 089 076 013
20 625 71 125 03944 089 076 013
21 65
25
96 134 04099 091 095 004
22 65 96 134 04099 091 095 004
23 65 96 134 04099 091 095 004
24 65 96 134 04099 091 095 004
25 65 96 134 04099 091 095 004
26 70 1 146 151 04345 093 1 007
sum 1440
Xi 554
SD 282
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
69
Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji
normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai
berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003
2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006
3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008
4 725 5
-75 -141 04207 007 019 012
5 725 -75 141 04207 007 019 012
6 75 7
-5 -094 03264 017 026 009
7 75 -5 -094 03264 017 026 009
8 775
15
-25 -047 01808 031 046 015
9 775 -25 -047 01808 031 046 015
10 775 -25 -047 01808 031 046 015
11 775 -25 -047 01808 031 046 015
12 775 -25 -047 01808 031 046 015
13 775 -25 -047 01808 031 046 015
14 775 -25 -047 01808 031 046 015
15 775 -25 -047 01808 031 046 015
16 80
18
00 00 0000 050 065 015
17 80 00 00 0000 050 065 015
18 80 00 00 0000 050 065 015
19 825 19 25 047 01808 068 073 005
20 85 20 5 094 03264 082 076 006
21 875 21 75 141 04207 092 080 012
22 90 23
10 188 04699 097 088 009
23 90 10 188 04699 097 088 009
24 95 25
15 283 04977 099 095 004
25 95 15 283 04977 099 095 004
26 975 26 175 330 04995 099 1 001
sum 2080
Xi 80
SD 53
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
70
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000
2 60
5
-88 -138 04162 008 019 011
3 60 -88 -138 04162 008 019 011
4 60 -88 -138 04162 008 019 011
5 60 -88 -138 04162 008 019 011
6 65
9
-38 -116 03770 012 026 014
7 65 -38 -116 03770 012 026 014
8 65 -38 -116 03770 012 026 014
9 65 -38 -116 03770 012 026 014
10 675
13
-13 -006 00239 047 050 003
11 675 -13 -006 00239 047 050 003
12 675 -13 -006 00239 047 050 003
13 675 -13 -006 00239 047 050 003
14 70
19
12 105 03531 085 073 012
15 70 12 105 03531 085 073 012
16 70 12 105 03531 085 073 012
17 70 12 105 03531 085 073 012
18 70 12 105 03531 085 073 012
19 70 -12 105 03531 085 073 012
20 75
22
62 126 03962 089 084 005
21 75 62 126 03962 089 084 005
22 75 62 126 03962 089 084 005
23 80 24
112 149 04319 093 092 001
24 80 112 149 04319 093 092 001
25 825 25 137 159 04441 094 1 006
26 825 26 137 159 04441 094 1 006
sum 1790
Xi 688
SD 229
Lhitung 014
Ltabel 0174
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan
kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok
itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak
71
homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 562 554
SDt 106 282
Varians 616 913
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
= 148
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti
bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen
Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada
tabel berikut
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 80 688
SDt 53 229
Varians 695 591
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
72
= 118
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti
kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen
Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data
dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut
Dimana
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
4538
2130
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
73
Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol
dapat dilihat sebagai berikut
27625
1630
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
H Hasil Analisis
Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest
kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0
lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi
normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai
74
Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel
pada kelas kontrol juga berdistribusi normal
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)
diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt
0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal
Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih
kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas
kontrol juga berdistribusi normal
Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka
dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok
berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji
homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka
disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga
berasal dari populasi yang homogen
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)
maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata
75
skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
mempunyai kemampuan awal yang sama
Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)
maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas
control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas
eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Lokasi dan Hasil
1 Lokasi Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu
lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan
Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A
tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn
8241 m2
dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan
memadai
MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan
membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa
Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari
madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan
UUD 194588
Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah
mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni
a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002
b Drs M Nur Yasin 20032008
c Zainuddin SAg MPd 20092015
88
Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016
77
d Abd Aziz SAg 2015sekarang89
MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel
Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat
strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di
samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan
1) Sebelah Selatan MAN Taliwang
2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk
3) Sebelah Utara Jalan raya
4) Sebelah Timur persawahan90
Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN
Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga
pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk
menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih
baik dari sebelumnya
(a) Sarana dan Prasarana
Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan
prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar
Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN
Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII
sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa
kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas
IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang
89
Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90
Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016
78
dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada
jam 0700 sd 1330 WITA
Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak
yang tertera dalam tabel berikut ini
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik
3 Ruang Waka 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik
6 Ruang Lab Komputer 1 Baik
7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Osim 1 Baik
10 Ruang BPBK 1 Baik
11 Ruang Aula 1 Baik
12 Ruang Kelas 15 Baik
13 Kantin 2 Baik
14 Gudang 1 Baik
15 Kamar Mandi 8 Baik
16 Kamar mandi guru 3 Baik
17 Mushallah 1 Baik
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691
91
Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
79
Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat
dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan
banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung
sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung
terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan
adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai
berikut
No Jenis Meubler Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik
2 MejaKursi kepala 11 set Baik
3 Meja Kursi guru 5017 set Baik
4 Kursi tamu 1 set Baik
5 Papan tulis 15 buah Baik
6 Almari 15 buah Baik
7 Mesin Tik 1 buah Baik
8 Berangkas 1 buah Baik
9 Printer 3 buah Baik
10 Rak buku 15 buah Baik
11 AC 1 buah Baik
12 Filling kabinet 2 buah Baik
13 Jam dinding 8 buah Baik
14 Komputer 15 bauh Baik
15 Kulkas 1 buah Baik
16 TV 1 buah Baik
17 Kipas angin 9 buah Baik
18 Laptop 5 buah Baik
19 LCD 2 buah Baik
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692
Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai
92
Ibid
80
dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
No Jenis Jumlah Satuan Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Globe 6 Buah Baik
2 Peta Indonesia 4 Buah Baik
3 Hidrostatistika 1 Set Baik
4 Kit Mekanik 1 Set Baik
5 Kit Optik 1 Set Baik
6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik
7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik
8 Alat matematika 1 Set Baik
9 Alat reguler 1 Set Baik
10 Alat IPS 1 Set Baik
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201693
Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana
prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses
belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi
dan pranan dalam proses belajar mengajar
(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang
Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti
akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-
dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN
Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini
93
Ibid
81
No Nama Jabatan Pend Mengajar
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI
2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad
Kesiswaan S1 IPABiologi
3 Hamzanwadi SPdi Wakamad
Humas S1
IPS Geografi
Ekonomi
4 Andi Rusmin Cahyadin
SPd
Wakamad
Sarana dan
Prasarana
S1 B Indonesia
5 Bahruddin SPd Wakamad
Kurikulum S1 B Inggris
6 Jalaluddin SAg Kepala
Perpustakaan S1 IPAFisika
7 Hermi SPd GMP S1 Matematika
8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris
10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris
12 Arinah SAg GMP S1 SKI
13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq
14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq
15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn
16 Ratuati SH GMP S1 PKn
17 Ibnu Dwi Kustadiono
MPd GMP S2 IPAFisika
18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris
19 Istianah Sri Hardiniati
SAg GMP S1 BArab
20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok
21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi
Sejarah
22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris
23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes
24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI
25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia
26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika
27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika
28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK
29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes
30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK
31 Juliawati SPd BP S1 BPBK
32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI
82
(1) (2) (3) (4) (5)
33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia
34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits
35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI
36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi
Fisika
37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih
38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi
39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun
Pelajaran 2015201694
Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru
IPA Biologi diantaranya adalah
1 Fatry Nurlaelah SPd
2 Deden Purnama SPd
3 Murni SPd
Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat
dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang
ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang
menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu
Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat
dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau
bidangnya
Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang
juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan
94
Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
83
menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai
oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang
sebagai berikut
No Nama Pendidikan Ket
(1) (2) (3) (4)
1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU
2 Ahmad Sanadi MAN TU
3 Wahyuni Utami SMK TU
4 Fatimah SPd S1 TU
5 Hasnawaty SPd S1 TU
6 Nilakurniawati SAp S1 TU
7 Irman MAN TU
8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU
9 Jaharuddin SLTA TU
10 Ainul Yakin SMA TU
11 Hendra Jayadi SE S1 TU
12 Rati Kurniawati SMA TU
13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun
14 Sanafiah SLTA
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
15 Hermansyah MTs Satpam
16 Abdul Hamid MTs
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201695
(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang
Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi
yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena
siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
95
Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20
Juni 2016
84
mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi
faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan
sebagai subyek belajar
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN
Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar
menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan
keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan
negaranya
Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran
20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata
pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri
karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan
Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang
maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih
aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk
lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 73 72 145
VIII 66 67 133
IX 63 70 133
Jumlah 202 209 411
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696
96
Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
85
Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses
belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas
VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A
sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang
tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak
133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E
2 Hasil Penelitian
a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah
dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan
standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah
sebagai berikut
Data Hasil Belajar Biologi (pretest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 40 30
Nilai Tertinggi 70 70
Rata-rata 562 554
SD 106 282
Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan
informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen
maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah
dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata
86
kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka
masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia
b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang
telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Data Hasil Belajar Biologi (postest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 65 50
Nilai Tertinggi 975 825
Rata-rata 80 688
SD 53 229
Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada
tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas
eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik
biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa
menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai
65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan
rentang nilai 50-825
c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan
perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan
87
sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing
kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut
Kelas pretest postest
Eksperimen 562 80
Kontrol 554 688
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik
biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau
kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan
dalam bentuk yang menarik
d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-
rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini
menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol
dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil
belajar biologi yang diperoleh adalah 029
Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran
dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria
88
efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan
pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria
selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1
orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria
tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik
biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena
dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat
perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan
pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena
selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria
tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria
kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif
maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas
kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang
atau rendah
B Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data
berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data
posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang
89
sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 562 554
thitung 013
ttabel 200
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat
kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho
diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan
awal yang sama
Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat
dilihat tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 80 688
thitung 248
ttabel 200
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas
90
VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel
pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena
thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini
diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan
kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media
komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Pembahasan
Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses
belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai
menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat
menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya
91
menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan
memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97
Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang
perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol
memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan
bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah
diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa
yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran
berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada
saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman
bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna
untuk menumbuhkan gairah belajar98
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest
menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih
kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan
perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh
nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan
nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
97
Azhar Media Pembelajaran h 24 98
Amna Pemanfaatan Media h 155
92
eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi
oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar
Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi
dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam
membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama
melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media
komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam
mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media
komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang
diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh
tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran
dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan
stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99
menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam
komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang
konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh
dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga
akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut
Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan
mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir
99
Rachmawati Pengembangan Media h 19
93
kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan
belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa
sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100
dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan
kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat
digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan
membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang
luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan
meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar
Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-
Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062
gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan
kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif
dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai
KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol
yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik
dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan
menguasai materi sistem pencernaan pada manusia
Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi
100
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10
94
perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam
menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung
materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun
perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik
biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan
ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode
ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi
Menurut Mahmud101
bahwa faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu
lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang
digunakan oleh guru102
Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara
kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar
yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran
Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan
101
Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102
Ibid h 101
95
tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103
Sehingga
dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar
khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus
menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat
mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari
keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun
Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media
pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap
pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi
dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat
Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media
pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu
upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media
komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik
memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi
disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan
pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa
Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan
ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu
103
Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016
96
lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis
dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan
belajar
Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi
efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik
biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa
tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh
komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell
Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi
hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung
untuk tujuan edukatif (pendidikan)104
Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca
Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang
104
Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69
97
pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori
tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia
anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa
digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan
pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar
BAB VI
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media
komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar
dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak
menggunakan media komik biologi
Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen
yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu
dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062
dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji
kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan
ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih
besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan
demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik
biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat
pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif
terhadap hasil belajar siswa
99
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran
sebagai berikut
1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media
pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses
belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi
2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media
dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia
3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan
media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran
para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan
hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan
tingkatan usia siswa
4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang
menarik dan beragam pada saat ini
5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka
hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan
memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi
yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997
Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015
Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal
Didaktika Vol (XII) 2011
Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007
Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2007
Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada
Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata
artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc
Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi
Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014
Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan
blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html
Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam
httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL
ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press
2015
Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012
Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem
Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi
(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga 2014
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil
2015
101
Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar
kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru
Algensindo 2009
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja
Rosdakarya 2004
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas
terbuka 2007
Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia
2015
Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap
prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga
2011
Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural
Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan
Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004
Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung
Alfabeta 2009
------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara
2009
------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta
2006
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik
dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik
Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful
20Hadi pdf
102
Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi
Aksara 2014
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012
Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo
glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN
104
Lampiran 5
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas ekspeimen
Proses penelitian kelas ekspeimen
105
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas kontrol
106
107
108
109
110
111
Lampiran 11
Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES
SKOR DATA DIBOBOT
Jumlah Subyek = 27
Butir Soal = 40
Bobot untuk jawaban benar = 1
Bobot untuk jawaban salah = 0
No
urut
No
subyek KodeNama Benar Salah Kosong
Skor
Asli
Skor
bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14
123
RELIABILITAS TES
Rata-rata = 1759
Simpang Baku = 4 41
Korelasi XY = 059
Reliabilitas Tes = 074
No
urut
No
subyek KodeNama
Skor
Ganjil
Skor
Genap
Skor
Total
1 1 nabila 11 11 22
2 2 nurwa 15 14 29
3 3 ridwan 7 7 14
4 4 leni 9 8 17
5 5 intan 10 8 18
6 6 sakti 7 9 16
7 7 ismail 7 4 11
8 8 adittia 6 4 10
9 9 aldi 7 10 17
10 10 yanti 14 12 26
11 11 asma 9 9 18
12 12 zulka 6 8 14
13 13 sati 9 10 19
14 14 wahyudi 9 6 15
15 15 vasha 7 9 16
16 16 ismal 9 6 15
17 17 sofiah 12 8 20
18 18 ami 9 7 16
19 19 lia 11 12 23
20 20 awalia 9 8 17
21 21 muttaqin 10 10 20
22 22 aulia 3 8 11
23 23 andy 10 13 23
24 24 nada 10 9 19
25 25 lina 9 7 16
26 26 iwa 8 11 19
27 27 maulana 7 7 14
124
KELOMPOK UNGGUL amp ASOR
Kelompok Unggul
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1
3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1
4 23 andy 23 - - - - - 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1
6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1
2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1
3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -
4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -
5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -
6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1
3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1
4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -
5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1
7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5
125
22 23 24 25 26 27 28
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1
2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -
3 19 lia 23 1 - - - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1
5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1
6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -
3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1
4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -
6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1
7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 1 1 - - -
3 19 lia 23 1 - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 1 1 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2
126
Kelompok Asor
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1
2 3 ridwan 14 - - - - - - -
3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1
4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1
5 7 ismail 11 - - - - - - 1
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - - - 1 -
Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -
5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -
6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -
7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 16 ismal 15 - - 1 - - - -
2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1
3 12 zulka 14 - - - - - - 1
4 27 maulana 14 - - - 1 - - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1
6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -
7 8 adittia 10 - - 1 - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3
22 23 24 25 26 27 28
127
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 16 ismal 15 - 1 - - - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1
3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -
4 27 maulana 14 - 1 - - - - -
5 7 ismail 11 - - - - - - -
6 22 aulia 11 - - - - - - -
7 8 adittia 10 - 1 - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1
2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - 1 - - - - -
4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1
5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 16 ismal 15 1 1 1 - -
2 3 ridwan 14 1 - - - -
3 12 zulka 14 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 1 - 1 - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - -
6 22 aulia 11 1 1 1 - -
7 8 adittia 10 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0
128
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7
Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
129
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat Kesukaran
() Tafsiran
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
130
KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan
1 1 0363 Signifikan
2 2 0568 Sangat Signifikanf
3 3 -0116 -
4 4 0414 Sangat Signifikan
5 5 0528 Sangat Signifikan
6 6 0435 Sangat Signifikan
7 7 0391 Signifikan
8 8 -0102 -
9 9 0621 Sangat Signifikan
10 10 -0063 -
11 11 NAN NAN
12 12 -0017 -
13 13 0577 Sangat Signifikan
14 14 0446 Sangat Signifikan
15 15 0412 Sangat Signifikan
16 16 0260 -
17 17 -0030 -
18 18 0470 Sangat Signifikan
19 19 0441 Sangat Signifikan
20 20 0476 Sangat Signifikan
21 21 0298 -
22 22 0529 Sangat Signifikan
23 23 -0155 -
24 24 0067 -
25 25 0192 -
26 26 0043 -
27 27 0539 Sangat Signifikan
28 28 0416 Sangat Signifikan
29 29 -0078 -
30 30 0040 -
31 31 0329 Signifikan
32 32 0127 -
33 33 0317 Signifikan
131
34 34 0363 Signifikan
35 35 -0029 -
36 36 0167 -
37 37 0005 -
38 38 -0126 -
39 39 0470 Sangat Signifikan
40 40 0203 -
Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut
df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001
10 0576 0708 60 0250 0325
15 0482 0606 70 0233 0302
20 0423 0549 80 0217 0283
25 0381 0496 90 0205 0267
30 0349 0449 100 0195 0254
40 0304 0393 125 0174 0228
50 0273 0354 gt150 0159 0208
Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung
132
KUALITAS PENGECOH
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli A B C D
1 1 0-- 14 8-- 5++ 0
2 2 7 3- 6++ 11- 0
3 3 11+ 15- 0-- 1 0
4 4 14 0-- 12--- 1-- 0
5 5 4+ 6 8++ 9+ 0
6 6 4+ 18 3++ 2+ 0
7 7 1+ 3-- 22 1+ 0
8 8 18--- 5+ 2-- 2 0
9 9 5 6++ 10+ 6++ 0
10 10 1++ 24 2-- 0-- 0
11 11 0 27 0 0 0
12 12 7++ 5 14-- 1-- 0
13 13 12- 5 10+ 0-- 0
14 14 17++ 6 8++ 6++ 0
15 15 11- 7 5+ 4+ 0
16 16 14 7- 4++ 2- 0
17 17 5++ 14 4++ 4++ 0
18 18 6++ 8- 12 1-- 0
19 19 8 9+ 5++ 5++ 0
20 20 0-- 5-- 19 3++ 0
21 21 16 4++ 2+ 5+ 0
22 22 10+ 10+ 7 3- 0
23 23 1- 17 6-- 3++ 0
24 24 4 6++ 8++ 9++ 0
25 25 19--- 4- 2-- 2 0
26 26 8++ 6++ 4 9++ 0
27 27 3+ 7+ 5++ 12 0
28 28 11 10-- 1-- 5++ 0
29 29 6++ 5+ 12- 4 0
30 30 12--- 12 2- 1-- 0
31 31 14 5++ 6+ 2- 0
32 32 0-- 1+ 22 4--- 0
33 33 1++ 1++ 1++ 24 0
133
34 34 2- 7++ 9+ 9 0
35 35 11--- 3+ 1-- 12 0
36 36 0-- 0-- 2--- 25 0
37 37 3--- 23 1+ 0-- 0
38 38 15 8-- 3+ 1-- 0
39 39 7 6++ 11- 3- 0
40 40 9++ 5 10+ 3- 0
Keterangan
Kunci Jawaban
++ Sangat Baik
+ Baik
- Kurang Baik
-- Buruk
--- Sangat Buruk
134
REKAP ANALISIS BUTIR
Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40
Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27
No
Butir
Baru
No
Buitr
Asli
D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi
1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan
2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan
3 3 - 1429 Sukar -0118 -
4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan
5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan
6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan
7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan
8 8 000 Sukar -0071 -
9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan
10 10 - 1429 Mudah -0088 -
11 11 000 Mudah NAN NAN
12 12 - 1429 Sukar -0021 -
13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan
14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan
15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan
16 16 4286 Sedang 0269 -
17 17 - 1429 Sedang -0039 -
18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan
19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan
20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan
21 21 2857 Sedang 0288 -
22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan
23 23 - 1429 Sedang -0179 -
24 24 - 1429 Sukar 0063 -
25 25 1429 Sukar 0190 -
26 26 000 Sukar 0039 -
27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan
28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan
29 29 000 Sukar -0081 -
30 30 000 Sedang 0033 -
31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan
135
32 32 1429 Mudah 0109 -
33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan
34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan
35 35 1429 Sedang -0019 -
36 36 1429 Mudah 0170 -
37 37 1429 Mudah 0009 -
38 38 - 2857 Sedang -0136 -
39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan
40 40 2857 Sukar 0221 -
136
137
138
139
140
141
144
145
146
147
vii
MOTTO
يا ن حياة الد
اع ال
مت
يء ف
ن ش
م م وتيت
ما أ
ف
ى وا وعل
ذين آمن
ى لل
بق
ير وأ
ه خ
الل
وما عند
ون
لوك
هم يت
ورى( رب
(63الش
Artinya
Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu maka itu adalah kesenangan
hidup di dunia Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik
dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Tuhan
mereka bertawakal (QS Asy-Syura (42) 36)1
1 Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007)
h 487
viii
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah karya kecil ini kupersembahkan untuk
1 Ayahanda dan ibunda tercinta (ABakar Muslim dan Siti Hajar) maaf karena
baru sekarang aku bisa merampungkannya
2 Kakak-kakak terbaik yang selalu memberikan dukungan (Kak Hadi Kak
Yunita dan Kak Fitri)
3 Semua orang yang tidak bisa kusebut satu persatu yang telah mengiringi
langkahku hingga amanah ini selesai
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat
dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh
kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang
diridhai Allah SWT
Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak
yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang
sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada
1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram
2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Mataram
3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA
Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi
Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini
6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
x
7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa
Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung
8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang
telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan
penelitian
9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan
IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama
lain
10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa
tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih
sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul
Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang
selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan
skripsi ini
13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan
informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu
Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah
dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu
xi
xii
ABSTRAK
FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada
Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran
20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)
dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada
kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen
penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan
ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas
menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis gain score dan uji-t
Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran
berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi
pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa
kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok
kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha
diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada
kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)
Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada
Manusia
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii i
HALAMAN PERNYATAAN iv
HALAMAN NOTA DINAS v
HALAMAN PENGESAHAN vi
HALAMAN MOTTO vii
HALAMAN PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK xii
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan dan Batasan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8
A Kajian Teori 8
1 Media 8
a Pengertian Media 8
xiv
b Macam-macam Media 9
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12
2 Media Komik 15
a Pengertian Komik 15
b Macam-macam Komik 16
c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18
3 Media Komik Biologi 20
4 Hasil Belajar 22
a Pengertian Hasil Belajar 22
b Macam-macam Hasil Belajar 23
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27
a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30
e Organ Pencernaan Manusia 31
B Penelitian yang Relevan 34
C Kerangka Teori 36
D Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN 39
A Desain dan Pendekatan Penelitian 39
B Populasi dan Teknik sampling 41
xv
C Instrument Penelitian 43
D Teknik Pengumpulan Data 44
E Teknik Analisis Data 46
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52
A Validitas Instrumen 52
B Pengumpulan dan Penyajian Data 58
C Analisis Data 65
D Hasil Analisis 73
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76
A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76
1 Lokasi Penelitian 76
2 Hasil Penelitian 85
B Pengujian Hipotesis 88
C Pembahasan 90
BAB VI PENUTUP 98
A Simpulan 98
B Saran 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42
Tabel 33 Interpretasi N-gain 46
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53
Tabel 42 Daya Pembeda 54
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55
Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 58
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 60
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 61
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan
Nilai Posttest 63
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83
xvii
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
Gambar 22 Anatomi Mulut 31
Gambar 23 Kerongkongan 32
Gambar 24 Lambung 32
Gambar 25 Usus Halus 33
Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33
Gambar 27 Anus 34
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
Lampiran 4 Kunci Jawaban
Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian
Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
Lampiran 8 Tabel Distribusi Z
Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F
Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t
Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy
Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES
Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai
bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran
yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi
sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh
perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan
sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari
upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi
tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah
mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk
membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai
tujuan pembelajaran
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi
fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis
induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains
untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran
biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif
2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii
4 Trianto Model Pembelajaran h 137
5 Ibid h 143
2
sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa
Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan
Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi dalam belajar
Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri
menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan
tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami
menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip
dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan
adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk
menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang
menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak
gambar dan ilustrasi seperti komik
Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang
lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku
teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal
tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap
peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku
komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana
6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok
Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9
3
perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-
gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para
pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik
daripada buku pelajaran 7
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik
membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8
Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk
menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang
pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah
terjadinya proses belajar yang optimal
Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah
mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik
bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat
belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun
modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa
diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut
Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga
untuk tujuan edukatif10
Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat
sebagai media pembelajaran
7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf
Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79
9 Ibid h 78
10 Ibid h 77
4
Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat
yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11
Gambar yang
sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat
komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat
mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai
sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan
dengan lebih mudah dan menarik
Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan
buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi
yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA
biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12
Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam
biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga
sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan
media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan
materi sistem pencernaan pada manusia tersebut
Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah
dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat
beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai
dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu
dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi
11
Ibid 12
Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016
5
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi
Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo
B Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan
menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut
1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016
2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul
ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih
bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT
Gramedia
3 Materi sistem pencernaan pada manusia
4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif
yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)
C Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada
6
manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun
pelajaran 20152016
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan
dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan
pada manusia
b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian
mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa
2 Manfaat Praktis
a Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media
komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih
tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi
b Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam
pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media
mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta
7
sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media
pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi
efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya
c Manfaat bagi Madrasah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang
diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai
media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu
pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi
d Manfaat bagi Pemerintah Setempat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada
pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran
khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga
pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang
semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah
yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi
penerus bangsa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A Kajian Teori
1 Media
a Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13
Sementara itu secara
istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar14
Association of Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi15
Sedangkan National
Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda
yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan16
Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa
media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke
penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media
13
Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14
Ibid 15
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran
(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16
Ahmad Media Instruksional h 2
9
memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif
b Macam-Macam Media
Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4
(empat) macamjenis yaitu 17
1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board
gambar-gambar grafik peta dan lain-lain
2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-
lain
3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi
4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya
dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan
pertunjukan melalui pameran museum
Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan
dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep
apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran biologi antara lain 18
a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda
yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-
macam media asli antara lain
1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium
dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan
17
Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal
Didaktika Vol XII (2011) h 158 18
Ibid h 159
10
tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun
percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak
kaca yang berisi serangga
2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio
pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain
Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat
menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena
terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh
sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta
didik Macam-macam media tiruan antara lain19
1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian
tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran
hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan
seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali
sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi
dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati
diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan
dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan
plastik yang semula cair kemudian membeku
2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan
mineral dan lain-lain
19
Ibid
11
b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan
ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-
kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik
dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik
(media gambar) media poster media karikatur media komik media
gambar bersambung atau berseri
c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang
menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti
papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)
papan magnet papan demonstrasi papan paku
d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat
dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot
yang bergerak dan media sorot mikro
e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni
dapat didengar seperti radio dan piringan hitam
f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan
dilihat seperti televisi dan komputer
g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak
dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran
Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai
Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan
berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga
memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar
12
mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang
sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi
siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian
menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik
secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak
membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media
Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut
Amna antara lain21
a Sebagai alat bantu belajar
Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan
yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman
yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan
akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada
beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu
1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga
mengurangi verbalisme
2 Memperbesar perhatian siswa
3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar
sehingga membuat pelajaran lebih menetap
4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa
20
Ibid h 160 21
Ibid h 154
13
5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat
dalam gambaran hidup
6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan
berbahasa
7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih
mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar
b Sebagai alat komunikasi
Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan
(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah
dipahami
c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru
Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka
guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan
media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan
terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan
dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan
berguna 22
1 Menumbuhkan gairah belajar
22
Ibid h 155
14
2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu
pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika
media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan lebih baik
Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan
media dalam proses belajar siswa yaitu23
1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati
melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain
23
Azhar Media Pembelajaran h 24
15
Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara
siswa dengan lingkungannya
2 Media Komik
a Pengertian Komik
Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca24
Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama
membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan
erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
24
Ahmad Media Instruksional h 78
16
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca25
Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan
yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun
bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat
digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik
menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku
yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor
b Macam-Macam Komik
Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi
sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk
komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis
komik yaitu 26
1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis
asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk
menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya
Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi
lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan
25
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo
2009) h 69 26
Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497
1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430
WITA
17
diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari
Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana
2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri
sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China
Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga
legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat
menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran
dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan
memenangkannya
3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan
hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh
yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka
maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi
anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari
sehingga memudahkan orang untuk memahaminya
4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika
digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan
untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di
mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya
bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang
kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya
5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang
bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan
18
tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi
para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu
fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau
tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)
Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan
komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan
berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy
c Kelebihan dan Kekurangan Komik
Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun
kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping
sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam
pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan
Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari
komik adalah 27
1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang
menyenangkan
2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan
keterampilan membaca
3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik
hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya
27
Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi
Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov
orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530
WITA
19
4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang
dijumpainya lagi dalam bacaan lain
5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan
propoganda yang menentang prasangka
6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang
tertahan
7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku
komik yang memiliki sifat yang dikaguminya
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik
efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca
dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi
manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik
mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk
membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan
sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang
menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28
1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih
berguna
2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman
membaca dalam komik
3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah
28
Ibid h 10-11
20
4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan
merangsang dan sering menakutkan anak
5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya
6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong
timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja
7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak
menarik
8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini
mendorong timbulnya prasangka
Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai
media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya
membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata
dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk
tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang
komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru
harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat
menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik
yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya
3 Media Komik biologi
Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan
sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan
pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan
21
Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk
kategori penjualan terbaik (best seller)
Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik
siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan
menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah
dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi
yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan
menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29
Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi
dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu
menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa
Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan
cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya
sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat
yang dimiliki tokoh tersebut30
Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami
dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif
Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang
mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan
mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan
29
Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi
Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776
6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30
Ibid h 19
22
kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita
bergambar membuat informasi lebih mudah diserap
4 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)
menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional
Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan
keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti
sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari
adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian
berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan
pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat
diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar
dalam bentuk real atau non real
Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar
(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik
buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan
prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya
31
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya
2004) h 22
23
b Macam-Macam Hasil Belajar
Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga
bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat
psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar
tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap
informasi verbal dan keterampilan motorik32
Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi
menjadi tiga ranah yakni 33
1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman
aplikasi analisis sintesis dan evaluasi
2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap
3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima
pengalaman belajar
Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang
berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34
1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi
kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini
32
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h
118 33
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)
h 28 34
Ibid h 29
24
berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya
2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan
menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk
menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam
bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan
ringkasan dan prediksi
3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah
kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya
pada situasi baru atau pada situasi konkrit
4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk
memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar
struktur organisasinya dapat dimengerti
5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang
baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen
menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)
menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek
peristiwa dan informasi lainnya
6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan
untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan
25
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil
belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor
struktual
1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35
a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan
dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang
mengandung berbagai komponen
b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan
melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata
c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat
berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata
pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam
arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu
juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara
sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan
membangkitkan minat pada objek tersebut
d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
35
Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94
26
e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan
sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik
sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun
sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan
sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar
2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar
dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan
keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat
a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi
antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga
b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru
dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran
dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode
belajar dan tugas rumah
c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu
terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan
36
Ibid h 101
27
masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh
sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya
mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak
kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya
Untuk itu perlu diatur waktunya
3 Faktor struktural
Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua
hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran
Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial
dan kinestetis37
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia
a Pengertian Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan
37
Ibid h 102 38
Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan
blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April
2016 pukul 1500 WITA
28
mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada
manusia terbagi atas 5 macam yaitu
1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut
Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti
sendok garpu sumpit dan lain sebagainya
2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik
dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan keinginan kita
3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses
mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses
ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah
enzim
4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan
ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis
transport aktif dan difusi
5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak
dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi
29
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua
kelompok yaitu
1 Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan
dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai
bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau
lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa
Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut
faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan
anus39
Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
anus
2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu
saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah
terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui
sebuah saluran
39
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h
48
30
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia
1 Kelenjar ludah 12 Hati
2 Parotis 13 Kantung empedu
3 Submandibularis 14 duodenum
(bawah rahang) 15 Saluran empedu
4 Sublingualis 16 Kolon
(bawah lidah) 17 Kolon transversum
5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden
6 Amandel 19 Kolon descenden
7 Lidah 20 Ileum
8 Esofagus 21 Sekum
9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing
10 Lambung 23 RektumPoros usus
11 Saluran pankreas 24 Anus
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40
d Gangguan Sistem Pencernaan
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan manusia diantaranya41
1) Apendiktis adalah radang usus buntu
2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu
cepat
3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang
air besar)
4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung
5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis
6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit
40
Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41
Lutvia Anatomi Fisiologi h 70
31
e Organ Pencernaan Manusia
Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut
kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6
(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya
(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian
yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir
dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung
dengan faring42
Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-
bagiannya
Mulut terdiri dari
1 Langit-langit
2 Gigi
3 Gusi
4 Tulang langit-langit
5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6 Amandel
7 Lidah
8 Anak lidah
Gambar 22 Anatomi Mulut43
(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang
panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44
Otot
pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke
lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar
anatomi kerongkongan
42
Ibid h 50 43
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44
Lutvia Anatomi Fisiologi h 54
32
Gambar 23 Kerongkongan45
(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga
bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46
Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin
enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi
lambung beserta bagian-bagiannya
Gambar 24 Lambung47
(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter
Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)
45
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46
Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6
33
jejunum dan ileum48
Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta
bagian-bagiannya
Gambar 25 Usus Halus49
(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos
pada dindingnya50
Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil
pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan
bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51
Struktur usus besar terdiri dari
1 Usus buntu
2 Kolon asedens (kolon naik)
3 Kolon transversum (kolon datar)
4 Kolon desendens (kolon turun)
5 Rektum
Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52
(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah
keluar dari tubuh53
Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot
sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi
48
Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50
Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51
Ibid 52
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53
Lutvia Anatomi Fisiologi h 68
34
rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama
anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang
air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya
Gambar 27 Anus54
B Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik
telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk
dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain
1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran
Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)
Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and
carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan
komik sains biologi55
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada
54
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55
Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual
(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran
20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h
xv
35
sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas
media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang
pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL)
2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV
MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)
Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya
bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
IPA siswa kelas IV56
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek
penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan
Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV
3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi
Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10
Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika
mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik
matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih
56
Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI
Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Mataram Mataram 2013) h 60
36
menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam
belajar matematika57
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati
menggunakan komik matematika
Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa
penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan
penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Kerangka Teori
Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan
materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media
pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan
Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa
mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
57
Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar
pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran
20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h
xvi
37
Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat
pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah
menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat
siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan
terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi
sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini
akan membuat hasil belajar akan menurun
Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi
diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan
kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar
siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga
merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat
menyenangkan dan dapat menghilangkan stress
Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar
mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA
Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem
pencernaan pada manusia
38
D Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka
hipotesis penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E
MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
BAB III
METODE PENELITIAN
A Desain dan Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik
biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan
serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)
Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam
penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara
mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada
kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik
sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan
58
Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)
h 75
40
media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini
sebagai berikut
No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan
1 Kamis 16 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Pretest
VIII D
(kelas kontrol) Pretest
2 Senin 19 Juni 2016
(Pertemuan I)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
3 Kamis 23 Juni 2016
(Pertemuan II)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
4 Senin 27 Juni 2016
(Pertemuan III)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
5 Kamis 30 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Post-test
VIII D
(kelas kontrol) Post-test
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest
control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan
sebagai berikut 59
59
Ibid h 76
R O1 X O2
R O3 O4
41
Keterangan
R Pengambilan sampel secara random
X Perlakuan
O1 Pretest kelas eksperimen
O2 Posttest kelas eksperimen
O3 Pretest kelas kontrol
O4 Posttest kelas kontrol
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil
pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak berbeda secara signifikan
B Populasi dan Teknik Sampling
1 Populasi Penelitian
Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel
dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian
populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan
antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-
peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60
60
Ibid h 80
42
Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian61
Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian
pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat
diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan
rincian sebagai berikut
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 VIII A 15 12 27
2 VIII B 16 11 27
3 VIII C 13 14 27
4 VIII D 14 12 26
5 VIII E 8 18 26
Jumlah 66 67 133
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang
2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62
Dari
definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk
memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi
penelitian
Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti
berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa
untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan
61
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta
2006) h 130 62
Ibid h 131
43
penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil
diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63
Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai
kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol
yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas
terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random
sampling
C Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah64
Dalam penelitian ini untuk
mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan
hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui
terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok
eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest
Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar
pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem
pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya
Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif
yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi
63
Ibid h 134 64
Ibid h 160
44
(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam
penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman
observasi65
D Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka
diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah
peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut
1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana
dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66
Tes digunakan untuk
memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes
obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini
digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan
tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari
sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan
media komik biologi
2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
65
Sugiyono Metode Penelitian h 222 66
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h
53
45
berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses
pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi
observasi partisipan dan observasi non partisipan67
Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan
yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut
terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan
metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa
3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti
barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah
dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian
dan sebagainya68
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan
catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana
gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi
(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat
dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail
67
Sugiyono Metode Penelitian h 145 68
Suharsimi Prosedur Penelitian h 231
46
E Teknik Analisis Data
1 Uji Peningkatan Hasil
Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti
menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan
pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan
rumus normalized gain sebagai berikut69
N gain =
Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan
kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70
Persentase () Tafsiran
gt76 Efektif
56-75 Cukup efektif
40-55 Kurang efektif
lt 40 Tidak efektif
Tabel 33 Interpretasi N-gain
2 Uji Beda
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda
Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat
analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas
69
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah 2006) h 71 70
Ibid h 72
47
a Uji Normalitas
Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada
dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian
normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors
menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam
keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan
untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan
yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji
data berkelompok71
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam
penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah
digunakan peneliti adalah uji Liliefors
Lo = F(Zi)-S(Zi)
Keterangan
Lo = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku72
Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji
liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai
71
Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992
googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231
WITA 72
Ibid h 2
48
terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap
data dengan persamaan
Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data
S = Simpangan baku73
Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing
nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan
jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka
F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi
Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi
dinyatakan oleh S (Zi) maka 74
S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi
menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga
mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak
selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan
interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari
tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan
73
Ibid 74
Ibid
49
harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel
yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75
b Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah
kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan
membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama
besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena
datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas
yang digunakan adalah Uji F yaitu 76
Fhitung lt Ftabel = varians data homogen
Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen
c Uji Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang
homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian
hipotesis
Ho microA microB
Ha microA gt microB
75
Ibid 76
Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175
50
Keterangan
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar
siswa
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa
microA Rerata nilai kelas eksperimen
microB Rerata nilai kelas kontrol
Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi
normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan
rumus sebagai berikut77
Dimana
Keterangan
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= banyaknya data kelompok eksperimen
= banyaknya data kelompok kontrol
= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen
= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol
t = hasil hitung distribusi t
S = nilai deviasi gabungan
77
Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239
51
Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 005 dengan kriteria
Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima
Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
E Validitas Instrumen
Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir
soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas
instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji
instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates
1 Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana
suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah
menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau
kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78
Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal
dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan
rumus daya pembeda
DP =
78
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273
53
Dimana
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
bawah
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
Atas
n = 27 x N
Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79
Nilai Daya Pembeda Kriteria
Below - 019 Buruk (poor)
020 - 029 Cukup (satisfactory)
030 - 039 Baik (good)
040 - up Baik Sekali (very good)
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan
menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria
buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang
berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada
tabel berikut
79
Ibid h 274
54
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
Tabel 42 Daya Pembeda
55
2 Tingkat Kesukaran
Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung
dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80
Keterangan
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah peserta didik
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan
kriteria sebagai berikut81
Nilai Daya Pembeda Kriteria
gt070 Mudah
030-070 Sedang
lt030 Sukar
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates
terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori
sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates
dapat dilihat pada tabel berikut
80
Ibid h 272 81
Ibid
56
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat
Kesukaran () Tafsiran
(1) (2) (3) (4) (5)
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
Tabel 44 Tingkat kesukaan
57
3 Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi
hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam
penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan
dalam penilaian hasil belajar82
Validitas isi ini sering disebut juga
validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes
relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut
juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam
indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang
tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak
menyimpang dari fungsi instrumen83
4 Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik84
Pengujian reliabilitas
instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085
Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila
dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment
maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel
82
Ibid h 248 83
Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84
Ibid h 178 85
Ibid h 187
58
karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487
5 Uji Coba Instrumen
Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh
informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena
baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi
bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum
diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada
siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan
jumlah 27 orang siswa
F Pengumpulan dan Penyajian Data
1 Data Hasil Pretest dan Posttest
Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest
dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E
(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam
penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa
pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada
tabel berikut
No Urut Kelas Kontrol
No Urut Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 65 70 1 65 80
2 55 60 2 45 775
3 55 75 3 575 95
4 65 70 4 65 775
59
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5 50 60 5 625 80
6 50 675 6 50 75
7 525 80 7 40 75
8 575 60 8 525 775
9 525 675 9 50 725
10 55 75 10 625 95
11 65 75 11 65 80
12 325 65 12 525 725
13 50 675 13 60 775
14 475 60 14 70 975
15 55 70 15 475 775
16 45 65 16 60 825
17 625 80 17 45 775
18 625 675 18 60 775
19 625 65 19 55 90
20 30 50 20 45 775
21 65 70 21 625 85
22 65 70 22 625 90
23 55 825 23 55 70
24 575 65 24 60 875
25 70 825 25 50 675
26 575 70 26 625 65
sum 1440 1790 sum 14625 2080
Xi 554 688 Xi 562 80
Nilai
tertinggi 70 825
Nilai
tertinggi 70 975
Nilai
terendah 30 50
Nilai
terendah 40 65
SDt 282 229 SDt 106 53
Varians 913 591 Varians 616 695
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik
observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai
bahan laporan penelitian
2 Data Hasil Observasi
Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP
dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada
pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan
60
pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar
observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang
dianalisis menggunakan rumus 86
N =
Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80
tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
Pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan dan
mempersiapkan media
Komik biologi
Kegiatan Inti
d Guru memberikan suatu
materi menggunakan
media Komik biologi
e Guru membimbing
siswa untuk mengamati
materi
f Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya
Penutup
g Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
radic
radic
radic
radic
radic
radic
radic
86
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka
2007) h 427
61
(1) (2) (3) (4) (5)
materi yang telah
dipelajari
Skor 6
Rata-rata 857
Kriteria Sangat Baik
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran
di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor
sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka
kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan
RPP tergolong sangat baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan
dan mempersiapkan
materi dari buku paket
IPA biologi
Kegiatan Inti d Guru menjelaskan
sambil membimbing
siswa untuk mengamati
materi
e Guru meminta siswa
untuk mengerjakan LKS
Penutup
f Guru membahas LKS
radic
radic
radic
radic
radic
radic
62
(1) (2) (3) (4) (5)
yang dikerjakan oleh
siswa
g Guru memberikan
penguatan tehadap
materi
radic
Skor 5
Rata-rata 714
Kriteria Cukup
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses
pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh
skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian
maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait
keterlaksanaan RPP tergolong cukup
3 Data Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-
masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah
Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari
data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa
saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa
merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil
wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan
kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975
siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah
Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah
dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65
63
Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses
pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa
siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani
materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem
pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat
siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran
tersebut
Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang
memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas
eksperimen (kelas VIII E)87
No Kategori
Siswa Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3) (4)
1
Siswa yang
mendapat
nilai
tertinggi
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Sangat
membantu
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Sangat
membantu
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Sangat senang
2
Siswa yang
mendapat
sedang
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Lebih mudah
karena
menggunakan
media komik
2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik
87
Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016
64
(1) (2) (3) (4)
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
karena cerita
komiknya
menarik
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak Karena
membaca
menggunakan
media komik
lebih mudah
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Perasaan saya
sangat senang
sekali
3
Siswa yang
mendapat
rendah
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Menarik
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Ya karena
saya tidak
terbiasa
membaca
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
memotivasi
saya untuk
lebih sering
membaca juga
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Alhamdulillah
senang
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai
Posttest
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya
media komik biologi karena dapat membantunya memahami
pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk
cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa
senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik
65
sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan
pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam
pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan
karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih
termotivasi untuk sering membaca
G Analisis Data
1 Analisis hasil belajar
Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan
N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada
tabel berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 80 043 Kurang Efektif
2 45 775 059 Cukup Efektif
3 575 95 088 Efektif
4 65 775 036 Tidak Efektif
5 625 80 067 Cukup Efektif
6 50 75 065 Cukup Efektif
7 40 75 058 Cukup Efektif
8 525 775 063 Cukup Efektif
9 50 725 065 Cukup Efektif
10 625 95 087 Efektif
11 65 80 066 Cukup Efektif
12 525 725 062 Cukup Efektif
13 60 775 064 Cukup Efektif
14 70 975 092 Efektif
15 475 775 067 Cukup Efektif
16 60 825 056 Cukup Efektif
17 45 775 059 Cukup Efektif
18 60 775 063 Cukup Efektif
19 55 90 078 Efektif
20 45 775 059 Cukup Efektif
21 625 85 060 Cukup Efektif
22 625 90 073 Cukup Efektif
23 55 70 063 Cukup Efektif
24 60 875 069 Cukup Efektif
66
(1) (2) (3) (4) (5)
25 50 675 035 Tidak Efektif
26 625 65 007 Tidak Efektif
sum 14625 2080 1604
Rata-rata N-gain 062
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen
Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel
berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 70 014 Tidak Efektif
2 55 60 011 Tidak Efektif
3 55 75 044 Kurang Efektif
4 65 70 014 Tidak Efektif
5 50 60 020 Tidak Efektif
6 50 675 035 Tidak Efektif
7 525 80 058 Cukup Efektif
8 575 60 006 Tidak Efektif
9 525 675 031 Tidak Efektif
10 55 75 044 Kurang Efektif
11 65 75 028 Tidak Efektif
12 325 65 048 Kurang Efektif
13 50 675 035 Tidak Efektif
14 475 60 024 Tidak Efektif
15 55 70 033 Tidak Efektif
16 45 65 036 Tidak Efektif
17 625 80 047 Kurang Efektif
18 625 675 013 Tidak Efektif
19 625 65 007 Tidak Efektif
20 30 50 028 Tidak Efektif
21 65 70 014 Tidak Efektif
22 65 70 014 Tidak Efektif
23 55 825 061 Cukup Efektif
24 575 65 018 Tidak Efektif
25 70 825 042 Kurang Efektif
26 575 70 029 Tidak Efektif
sum 1440 1790 754
Rata-rata N-gain 029
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol
67
Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan
rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel
berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil
dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung
lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas
eksperimen sebagai berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002
2 45
4
-112 -106 03554 014 015 001
3 45 -112 -106 03554 014 015 001
4 45 -112 -106 03554 014 015 001
5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001
6 50
8
-62 -058 02190 028 031 003
7 50 -62 -058 02190 028 031 003
8 50 -62 -058 02190 028 031 003
9 525 10
-37 -035 01368 036 038 002
10 525 -37 -035 01368 036 038 002
11 55 12
-12 -011 00438 045 046 001
12 55 -12 -011 00438 045 046 001
13 575 13 13 012 00478 054 050 004
14 60
17
38 035 01368 063 065 002
15 60 38 035 01368 063 065 002
16 60 38 035 01368 063 065 002
17 60 38 035 01368 063 065 002
18 625
22
63 059 02224 072 085 013
19 625 63 059 02224 072 085 013
20 625 63 059 02224 072 085 013
21 625 63 059 02224 072 085 013
22 625 63 059 02224 072 085 013
23 65 25 88 083 02967 079 095 016
68
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
24 65 25
88 083 02967 079 095 016
25 65 88 083 02967 079 095 016
26 70 26 138 130 04032 090 1 010
sum 14625
Xi 562
SD 106
Lhitung 016
Ltabel 0174
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015
2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013
3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003
4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005
5 50
7
-54 -119 03830 011 026 015
6 50 -54 -119 03830 011 026 015
7 50 -54 -119 03830 011 026 015
8 525 9
-29 -010 00438 045 034 011
9 525 -29 -010 00438 045 034 011
10 55
14
-04 -001 00040 049 053 004
11 55 -04 -001 00040 049 053 004
12 55 -04 -001 00040 049 053 004
13 55 -04 -001 00040 049 053 004
14 55 -04 -001 00040 049 053 004
15 575
17
21 007 00279 052 065 013
16 575 21 007 00279 052 065 013
17 575 21 007 00279 052 065 013
18 625
20
71 125 03944 089 076 013
19 625 71 125 03944 089 076 013
20 625 71 125 03944 089 076 013
21 65
25
96 134 04099 091 095 004
22 65 96 134 04099 091 095 004
23 65 96 134 04099 091 095 004
24 65 96 134 04099 091 095 004
25 65 96 134 04099 091 095 004
26 70 1 146 151 04345 093 1 007
sum 1440
Xi 554
SD 282
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
69
Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji
normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai
berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003
2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006
3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008
4 725 5
-75 -141 04207 007 019 012
5 725 -75 141 04207 007 019 012
6 75 7
-5 -094 03264 017 026 009
7 75 -5 -094 03264 017 026 009
8 775
15
-25 -047 01808 031 046 015
9 775 -25 -047 01808 031 046 015
10 775 -25 -047 01808 031 046 015
11 775 -25 -047 01808 031 046 015
12 775 -25 -047 01808 031 046 015
13 775 -25 -047 01808 031 046 015
14 775 -25 -047 01808 031 046 015
15 775 -25 -047 01808 031 046 015
16 80
18
00 00 0000 050 065 015
17 80 00 00 0000 050 065 015
18 80 00 00 0000 050 065 015
19 825 19 25 047 01808 068 073 005
20 85 20 5 094 03264 082 076 006
21 875 21 75 141 04207 092 080 012
22 90 23
10 188 04699 097 088 009
23 90 10 188 04699 097 088 009
24 95 25
15 283 04977 099 095 004
25 95 15 283 04977 099 095 004
26 975 26 175 330 04995 099 1 001
sum 2080
Xi 80
SD 53
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
70
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000
2 60
5
-88 -138 04162 008 019 011
3 60 -88 -138 04162 008 019 011
4 60 -88 -138 04162 008 019 011
5 60 -88 -138 04162 008 019 011
6 65
9
-38 -116 03770 012 026 014
7 65 -38 -116 03770 012 026 014
8 65 -38 -116 03770 012 026 014
9 65 -38 -116 03770 012 026 014
10 675
13
-13 -006 00239 047 050 003
11 675 -13 -006 00239 047 050 003
12 675 -13 -006 00239 047 050 003
13 675 -13 -006 00239 047 050 003
14 70
19
12 105 03531 085 073 012
15 70 12 105 03531 085 073 012
16 70 12 105 03531 085 073 012
17 70 12 105 03531 085 073 012
18 70 12 105 03531 085 073 012
19 70 -12 105 03531 085 073 012
20 75
22
62 126 03962 089 084 005
21 75 62 126 03962 089 084 005
22 75 62 126 03962 089 084 005
23 80 24
112 149 04319 093 092 001
24 80 112 149 04319 093 092 001
25 825 25 137 159 04441 094 1 006
26 825 26 137 159 04441 094 1 006
sum 1790
Xi 688
SD 229
Lhitung 014
Ltabel 0174
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan
kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok
itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak
71
homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 562 554
SDt 106 282
Varians 616 913
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
= 148
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti
bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen
Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada
tabel berikut
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 80 688
SDt 53 229
Varians 695 591
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
72
= 118
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti
kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen
Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data
dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut
Dimana
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
4538
2130
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
73
Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol
dapat dilihat sebagai berikut
27625
1630
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
H Hasil Analisis
Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest
kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0
lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi
normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai
74
Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel
pada kelas kontrol juga berdistribusi normal
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)
diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt
0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal
Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih
kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas
kontrol juga berdistribusi normal
Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka
dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok
berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji
homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka
disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga
berasal dari populasi yang homogen
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)
maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata
75
skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
mempunyai kemampuan awal yang sama
Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)
maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas
control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas
eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Lokasi dan Hasil
1 Lokasi Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu
lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan
Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A
tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn
8241 m2
dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan
memadai
MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan
membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa
Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari
madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan
UUD 194588
Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah
mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni
a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002
b Drs M Nur Yasin 20032008
c Zainuddin SAg MPd 20092015
88
Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016
77
d Abd Aziz SAg 2015sekarang89
MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel
Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat
strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di
samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan
1) Sebelah Selatan MAN Taliwang
2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk
3) Sebelah Utara Jalan raya
4) Sebelah Timur persawahan90
Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN
Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga
pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk
menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih
baik dari sebelumnya
(a) Sarana dan Prasarana
Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan
prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar
Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN
Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII
sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa
kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas
IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang
89
Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90
Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016
78
dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada
jam 0700 sd 1330 WITA
Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak
yang tertera dalam tabel berikut ini
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik
3 Ruang Waka 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik
6 Ruang Lab Komputer 1 Baik
7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Osim 1 Baik
10 Ruang BPBK 1 Baik
11 Ruang Aula 1 Baik
12 Ruang Kelas 15 Baik
13 Kantin 2 Baik
14 Gudang 1 Baik
15 Kamar Mandi 8 Baik
16 Kamar mandi guru 3 Baik
17 Mushallah 1 Baik
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691
91
Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
79
Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat
dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan
banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung
sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung
terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan
adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai
berikut
No Jenis Meubler Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik
2 MejaKursi kepala 11 set Baik
3 Meja Kursi guru 5017 set Baik
4 Kursi tamu 1 set Baik
5 Papan tulis 15 buah Baik
6 Almari 15 buah Baik
7 Mesin Tik 1 buah Baik
8 Berangkas 1 buah Baik
9 Printer 3 buah Baik
10 Rak buku 15 buah Baik
11 AC 1 buah Baik
12 Filling kabinet 2 buah Baik
13 Jam dinding 8 buah Baik
14 Komputer 15 bauh Baik
15 Kulkas 1 buah Baik
16 TV 1 buah Baik
17 Kipas angin 9 buah Baik
18 Laptop 5 buah Baik
19 LCD 2 buah Baik
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692
Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai
92
Ibid
80
dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
No Jenis Jumlah Satuan Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Globe 6 Buah Baik
2 Peta Indonesia 4 Buah Baik
3 Hidrostatistika 1 Set Baik
4 Kit Mekanik 1 Set Baik
5 Kit Optik 1 Set Baik
6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik
7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik
8 Alat matematika 1 Set Baik
9 Alat reguler 1 Set Baik
10 Alat IPS 1 Set Baik
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201693
Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana
prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses
belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi
dan pranan dalam proses belajar mengajar
(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang
Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti
akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-
dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN
Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini
93
Ibid
81
No Nama Jabatan Pend Mengajar
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI
2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad
Kesiswaan S1 IPABiologi
3 Hamzanwadi SPdi Wakamad
Humas S1
IPS Geografi
Ekonomi
4 Andi Rusmin Cahyadin
SPd
Wakamad
Sarana dan
Prasarana
S1 B Indonesia
5 Bahruddin SPd Wakamad
Kurikulum S1 B Inggris
6 Jalaluddin SAg Kepala
Perpustakaan S1 IPAFisika
7 Hermi SPd GMP S1 Matematika
8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris
10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris
12 Arinah SAg GMP S1 SKI
13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq
14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq
15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn
16 Ratuati SH GMP S1 PKn
17 Ibnu Dwi Kustadiono
MPd GMP S2 IPAFisika
18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris
19 Istianah Sri Hardiniati
SAg GMP S1 BArab
20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok
21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi
Sejarah
22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris
23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes
24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI
25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia
26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika
27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika
28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK
29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes
30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK
31 Juliawati SPd BP S1 BPBK
32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI
82
(1) (2) (3) (4) (5)
33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia
34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits
35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI
36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi
Fisika
37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih
38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi
39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun
Pelajaran 2015201694
Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru
IPA Biologi diantaranya adalah
1 Fatry Nurlaelah SPd
2 Deden Purnama SPd
3 Murni SPd
Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat
dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang
ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang
menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu
Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat
dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau
bidangnya
Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang
juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan
94
Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
83
menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai
oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang
sebagai berikut
No Nama Pendidikan Ket
(1) (2) (3) (4)
1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU
2 Ahmad Sanadi MAN TU
3 Wahyuni Utami SMK TU
4 Fatimah SPd S1 TU
5 Hasnawaty SPd S1 TU
6 Nilakurniawati SAp S1 TU
7 Irman MAN TU
8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU
9 Jaharuddin SLTA TU
10 Ainul Yakin SMA TU
11 Hendra Jayadi SE S1 TU
12 Rati Kurniawati SMA TU
13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun
14 Sanafiah SLTA
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
15 Hermansyah MTs Satpam
16 Abdul Hamid MTs
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201695
(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang
Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi
yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena
siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
95
Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20
Juni 2016
84
mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi
faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan
sebagai subyek belajar
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN
Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar
menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan
keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan
negaranya
Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran
20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata
pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri
karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan
Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang
maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih
aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk
lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 73 72 145
VIII 66 67 133
IX 63 70 133
Jumlah 202 209 411
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696
96
Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
85
Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses
belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas
VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A
sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang
tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak
133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E
2 Hasil Penelitian
a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah
dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan
standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah
sebagai berikut
Data Hasil Belajar Biologi (pretest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 40 30
Nilai Tertinggi 70 70
Rata-rata 562 554
SD 106 282
Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan
informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen
maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah
dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata
86
kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka
masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia
b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang
telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Data Hasil Belajar Biologi (postest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 65 50
Nilai Tertinggi 975 825
Rata-rata 80 688
SD 53 229
Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada
tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas
eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik
biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa
menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai
65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan
rentang nilai 50-825
c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan
perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan
87
sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing
kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut
Kelas pretest postest
Eksperimen 562 80
Kontrol 554 688
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik
biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau
kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan
dalam bentuk yang menarik
d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-
rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini
menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol
dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil
belajar biologi yang diperoleh adalah 029
Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran
dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria
88
efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan
pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria
selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1
orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria
tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik
biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena
dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat
perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan
pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena
selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria
tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria
kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif
maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas
kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang
atau rendah
B Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data
berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data
posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang
89
sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 562 554
thitung 013
ttabel 200
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat
kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho
diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan
awal yang sama
Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat
dilihat tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 80 688
thitung 248
ttabel 200
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas
90
VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel
pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena
thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini
diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan
kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media
komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Pembahasan
Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses
belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai
menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat
menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya
91
menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan
memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97
Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang
perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol
memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan
bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah
diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa
yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran
berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada
saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman
bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna
untuk menumbuhkan gairah belajar98
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest
menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih
kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan
perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh
nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan
nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
97
Azhar Media Pembelajaran h 24 98
Amna Pemanfaatan Media h 155
92
eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi
oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar
Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi
dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam
membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama
melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media
komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam
mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media
komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang
diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh
tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran
dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan
stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99
menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam
komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang
konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh
dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga
akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut
Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan
mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir
99
Rachmawati Pengembangan Media h 19
93
kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan
belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa
sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100
dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan
kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat
digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan
membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang
luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan
meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar
Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-
Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062
gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan
kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif
dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai
KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol
yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik
dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan
menguasai materi sistem pencernaan pada manusia
Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi
100
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10
94
perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam
menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung
materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun
perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik
biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan
ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode
ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi
Menurut Mahmud101
bahwa faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu
lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang
digunakan oleh guru102
Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara
kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar
yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran
Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan
101
Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102
Ibid h 101
95
tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103
Sehingga
dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar
khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus
menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat
mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari
keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun
Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media
pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap
pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi
dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat
Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media
pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu
upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media
komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik
memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi
disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan
pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa
Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan
ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu
103
Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016
96
lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis
dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan
belajar
Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi
efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik
biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa
tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh
komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell
Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi
hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung
untuk tujuan edukatif (pendidikan)104
Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca
Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang
104
Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69
97
pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori
tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia
anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa
digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan
pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar
BAB VI
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media
komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar
dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak
menggunakan media komik biologi
Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen
yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu
dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062
dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji
kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan
ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih
besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan
demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik
biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat
pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif
terhadap hasil belajar siswa
99
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran
sebagai berikut
1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media
pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses
belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi
2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media
dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia
3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan
media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran
para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan
hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan
tingkatan usia siswa
4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang
menarik dan beragam pada saat ini
5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka
hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan
memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi
yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997
Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015
Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal
Didaktika Vol (XII) 2011
Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007
Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2007
Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada
Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata
artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc
Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi
Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014
Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan
blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html
Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam
httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL
ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press
2015
Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012
Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem
Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi
(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga 2014
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil
2015
101
Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar
kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru
Algensindo 2009
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja
Rosdakarya 2004
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas
terbuka 2007
Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia
2015
Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap
prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga
2011
Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural
Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan
Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004
Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung
Alfabeta 2009
------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara
2009
------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta
2006
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik
dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik
Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful
20Hadi pdf
102
Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi
Aksara 2014
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012
Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo
glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN
104
Lampiran 5
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas ekspeimen
Proses penelitian kelas ekspeimen
105
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas kontrol
106
107
108
109
110
111
Lampiran 11
Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES
SKOR DATA DIBOBOT
Jumlah Subyek = 27
Butir Soal = 40
Bobot untuk jawaban benar = 1
Bobot untuk jawaban salah = 0
No
urut
No
subyek KodeNama Benar Salah Kosong
Skor
Asli
Skor
bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14
123
RELIABILITAS TES
Rata-rata = 1759
Simpang Baku = 4 41
Korelasi XY = 059
Reliabilitas Tes = 074
No
urut
No
subyek KodeNama
Skor
Ganjil
Skor
Genap
Skor
Total
1 1 nabila 11 11 22
2 2 nurwa 15 14 29
3 3 ridwan 7 7 14
4 4 leni 9 8 17
5 5 intan 10 8 18
6 6 sakti 7 9 16
7 7 ismail 7 4 11
8 8 adittia 6 4 10
9 9 aldi 7 10 17
10 10 yanti 14 12 26
11 11 asma 9 9 18
12 12 zulka 6 8 14
13 13 sati 9 10 19
14 14 wahyudi 9 6 15
15 15 vasha 7 9 16
16 16 ismal 9 6 15
17 17 sofiah 12 8 20
18 18 ami 9 7 16
19 19 lia 11 12 23
20 20 awalia 9 8 17
21 21 muttaqin 10 10 20
22 22 aulia 3 8 11
23 23 andy 10 13 23
24 24 nada 10 9 19
25 25 lina 9 7 16
26 26 iwa 8 11 19
27 27 maulana 7 7 14
124
KELOMPOK UNGGUL amp ASOR
Kelompok Unggul
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1
3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1
4 23 andy 23 - - - - - 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1
6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1
2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1
3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -
4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -
5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -
6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1
3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1
4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -
5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1
7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5
125
22 23 24 25 26 27 28
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1
2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -
3 19 lia 23 1 - - - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1
5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1
6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -
3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1
4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -
6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1
7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 1 1 - - -
3 19 lia 23 1 - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 1 1 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2
126
Kelompok Asor
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1
2 3 ridwan 14 - - - - - - -
3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1
4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1
5 7 ismail 11 - - - - - - 1
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - - - 1 -
Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -
5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -
6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -
7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 16 ismal 15 - - 1 - - - -
2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1
3 12 zulka 14 - - - - - - 1
4 27 maulana 14 - - - 1 - - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1
6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -
7 8 adittia 10 - - 1 - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3
22 23 24 25 26 27 28
127
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 16 ismal 15 - 1 - - - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1
3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -
4 27 maulana 14 - 1 - - - - -
5 7 ismail 11 - - - - - - -
6 22 aulia 11 - - - - - - -
7 8 adittia 10 - 1 - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1
2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - 1 - - - - -
4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1
5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 16 ismal 15 1 1 1 - -
2 3 ridwan 14 1 - - - -
3 12 zulka 14 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 1 - 1 - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - -
6 22 aulia 11 1 1 1 - -
7 8 adittia 10 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0
128
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7
Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
129
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat Kesukaran
() Tafsiran
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
130
KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan
1 1 0363 Signifikan
2 2 0568 Sangat Signifikanf
3 3 -0116 -
4 4 0414 Sangat Signifikan
5 5 0528 Sangat Signifikan
6 6 0435 Sangat Signifikan
7 7 0391 Signifikan
8 8 -0102 -
9 9 0621 Sangat Signifikan
10 10 -0063 -
11 11 NAN NAN
12 12 -0017 -
13 13 0577 Sangat Signifikan
14 14 0446 Sangat Signifikan
15 15 0412 Sangat Signifikan
16 16 0260 -
17 17 -0030 -
18 18 0470 Sangat Signifikan
19 19 0441 Sangat Signifikan
20 20 0476 Sangat Signifikan
21 21 0298 -
22 22 0529 Sangat Signifikan
23 23 -0155 -
24 24 0067 -
25 25 0192 -
26 26 0043 -
27 27 0539 Sangat Signifikan
28 28 0416 Sangat Signifikan
29 29 -0078 -
30 30 0040 -
31 31 0329 Signifikan
32 32 0127 -
33 33 0317 Signifikan
131
34 34 0363 Signifikan
35 35 -0029 -
36 36 0167 -
37 37 0005 -
38 38 -0126 -
39 39 0470 Sangat Signifikan
40 40 0203 -
Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut
df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001
10 0576 0708 60 0250 0325
15 0482 0606 70 0233 0302
20 0423 0549 80 0217 0283
25 0381 0496 90 0205 0267
30 0349 0449 100 0195 0254
40 0304 0393 125 0174 0228
50 0273 0354 gt150 0159 0208
Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung
132
KUALITAS PENGECOH
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli A B C D
1 1 0-- 14 8-- 5++ 0
2 2 7 3- 6++ 11- 0
3 3 11+ 15- 0-- 1 0
4 4 14 0-- 12--- 1-- 0
5 5 4+ 6 8++ 9+ 0
6 6 4+ 18 3++ 2+ 0
7 7 1+ 3-- 22 1+ 0
8 8 18--- 5+ 2-- 2 0
9 9 5 6++ 10+ 6++ 0
10 10 1++ 24 2-- 0-- 0
11 11 0 27 0 0 0
12 12 7++ 5 14-- 1-- 0
13 13 12- 5 10+ 0-- 0
14 14 17++ 6 8++ 6++ 0
15 15 11- 7 5+ 4+ 0
16 16 14 7- 4++ 2- 0
17 17 5++ 14 4++ 4++ 0
18 18 6++ 8- 12 1-- 0
19 19 8 9+ 5++ 5++ 0
20 20 0-- 5-- 19 3++ 0
21 21 16 4++ 2+ 5+ 0
22 22 10+ 10+ 7 3- 0
23 23 1- 17 6-- 3++ 0
24 24 4 6++ 8++ 9++ 0
25 25 19--- 4- 2-- 2 0
26 26 8++ 6++ 4 9++ 0
27 27 3+ 7+ 5++ 12 0
28 28 11 10-- 1-- 5++ 0
29 29 6++ 5+ 12- 4 0
30 30 12--- 12 2- 1-- 0
31 31 14 5++ 6+ 2- 0
32 32 0-- 1+ 22 4--- 0
33 33 1++ 1++ 1++ 24 0
133
34 34 2- 7++ 9+ 9 0
35 35 11--- 3+ 1-- 12 0
36 36 0-- 0-- 2--- 25 0
37 37 3--- 23 1+ 0-- 0
38 38 15 8-- 3+ 1-- 0
39 39 7 6++ 11- 3- 0
40 40 9++ 5 10+ 3- 0
Keterangan
Kunci Jawaban
++ Sangat Baik
+ Baik
- Kurang Baik
-- Buruk
--- Sangat Buruk
134
REKAP ANALISIS BUTIR
Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40
Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27
No
Butir
Baru
No
Buitr
Asli
D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi
1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan
2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan
3 3 - 1429 Sukar -0118 -
4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan
5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan
6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan
7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan
8 8 000 Sukar -0071 -
9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan
10 10 - 1429 Mudah -0088 -
11 11 000 Mudah NAN NAN
12 12 - 1429 Sukar -0021 -
13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan
14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan
15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan
16 16 4286 Sedang 0269 -
17 17 - 1429 Sedang -0039 -
18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan
19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan
20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan
21 21 2857 Sedang 0288 -
22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan
23 23 - 1429 Sedang -0179 -
24 24 - 1429 Sukar 0063 -
25 25 1429 Sukar 0190 -
26 26 000 Sukar 0039 -
27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan
28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan
29 29 000 Sukar -0081 -
30 30 000 Sedang 0033 -
31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan
135
32 32 1429 Mudah 0109 -
33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan
34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan
35 35 1429 Sedang -0019 -
36 36 1429 Mudah 0170 -
37 37 1429 Mudah 0009 -
38 38 - 2857 Sedang -0136 -
39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan
40 40 2857 Sukar 0221 -
136
137
138
139
140
141
144
145
146
147
viii
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah karya kecil ini kupersembahkan untuk
1 Ayahanda dan ibunda tercinta (ABakar Muslim dan Siti Hajar) maaf karena
baru sekarang aku bisa merampungkannya
2 Kakak-kakak terbaik yang selalu memberikan dukungan (Kak Hadi Kak
Yunita dan Kak Fitri)
3 Semua orang yang tidak bisa kusebut satu persatu yang telah mengiringi
langkahku hingga amanah ini selesai
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat
dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh
kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang
diridhai Allah SWT
Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak
yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang
sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada
1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram
2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Mataram
3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA
Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi
Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini
6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
x
7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa
Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung
8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang
telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan
penelitian
9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan
IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama
lain
10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa
tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih
sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul
Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang
selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan
skripsi ini
13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan
informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu
Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah
dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu
xi
xii
ABSTRAK
FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada
Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran
20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)
dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada
kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen
penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan
ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas
menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis gain score dan uji-t
Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran
berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi
pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa
kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok
kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha
diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada
kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)
Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada
Manusia
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii i
HALAMAN PERNYATAAN iv
HALAMAN NOTA DINAS v
HALAMAN PENGESAHAN vi
HALAMAN MOTTO vii
HALAMAN PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK xii
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan dan Batasan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8
A Kajian Teori 8
1 Media 8
a Pengertian Media 8
xiv
b Macam-macam Media 9
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12
2 Media Komik 15
a Pengertian Komik 15
b Macam-macam Komik 16
c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18
3 Media Komik Biologi 20
4 Hasil Belajar 22
a Pengertian Hasil Belajar 22
b Macam-macam Hasil Belajar 23
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27
a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30
e Organ Pencernaan Manusia 31
B Penelitian yang Relevan 34
C Kerangka Teori 36
D Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN 39
A Desain dan Pendekatan Penelitian 39
B Populasi dan Teknik sampling 41
xv
C Instrument Penelitian 43
D Teknik Pengumpulan Data 44
E Teknik Analisis Data 46
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52
A Validitas Instrumen 52
B Pengumpulan dan Penyajian Data 58
C Analisis Data 65
D Hasil Analisis 73
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76
A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76
1 Lokasi Penelitian 76
2 Hasil Penelitian 85
B Pengujian Hipotesis 88
C Pembahasan 90
BAB VI PENUTUP 98
A Simpulan 98
B Saran 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42
Tabel 33 Interpretasi N-gain 46
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53
Tabel 42 Daya Pembeda 54
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55
Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 58
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 60
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 61
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan
Nilai Posttest 63
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83
xvii
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
Gambar 22 Anatomi Mulut 31
Gambar 23 Kerongkongan 32
Gambar 24 Lambung 32
Gambar 25 Usus Halus 33
Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33
Gambar 27 Anus 34
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
Lampiran 4 Kunci Jawaban
Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian
Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
Lampiran 8 Tabel Distribusi Z
Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F
Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t
Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy
Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES
Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai
bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran
yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi
sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh
perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan
sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari
upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi
tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah
mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk
membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai
tujuan pembelajaran
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi
fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis
induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains
untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran
biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif
2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii
4 Trianto Model Pembelajaran h 137
5 Ibid h 143
2
sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa
Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan
Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi dalam belajar
Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri
menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan
tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami
menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip
dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan
adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk
menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang
menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak
gambar dan ilustrasi seperti komik
Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang
lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku
teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal
tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap
peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku
komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana
6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok
Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9
3
perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-
gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para
pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik
daripada buku pelajaran 7
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik
membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8
Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk
menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang
pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah
terjadinya proses belajar yang optimal
Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah
mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik
bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat
belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun
modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa
diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut
Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga
untuk tujuan edukatif10
Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat
sebagai media pembelajaran
7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf
Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79
9 Ibid h 78
10 Ibid h 77
4
Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat
yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11
Gambar yang
sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat
komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat
mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai
sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan
dengan lebih mudah dan menarik
Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan
buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi
yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA
biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12
Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam
biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga
sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan
media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan
materi sistem pencernaan pada manusia tersebut
Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah
dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat
beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai
dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu
dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi
11
Ibid 12
Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016
5
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi
Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo
B Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan
menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut
1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016
2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul
ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih
bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT
Gramedia
3 Materi sistem pencernaan pada manusia
4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif
yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)
C Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada
6
manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun
pelajaran 20152016
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan
dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan
pada manusia
b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian
mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa
2 Manfaat Praktis
a Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media
komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih
tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi
b Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam
pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media
mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta
7
sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media
pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi
efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya
c Manfaat bagi Madrasah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang
diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai
media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu
pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi
d Manfaat bagi Pemerintah Setempat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada
pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran
khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga
pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang
semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah
yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi
penerus bangsa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A Kajian Teori
1 Media
a Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13
Sementara itu secara
istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar14
Association of Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi15
Sedangkan National
Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda
yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan16
Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa
media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke
penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media
13
Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14
Ibid 15
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran
(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16
Ahmad Media Instruksional h 2
9
memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif
b Macam-Macam Media
Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4
(empat) macamjenis yaitu 17
1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board
gambar-gambar grafik peta dan lain-lain
2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-
lain
3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi
4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya
dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan
pertunjukan melalui pameran museum
Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan
dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep
apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran biologi antara lain 18
a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda
yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-
macam media asli antara lain
1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium
dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan
17
Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal
Didaktika Vol XII (2011) h 158 18
Ibid h 159
10
tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun
percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak
kaca yang berisi serangga
2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio
pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain
Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat
menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena
terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh
sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta
didik Macam-macam media tiruan antara lain19
1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian
tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran
hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan
seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali
sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi
dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati
diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan
dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan
plastik yang semula cair kemudian membeku
2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan
mineral dan lain-lain
19
Ibid
11
b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan
ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-
kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik
dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik
(media gambar) media poster media karikatur media komik media
gambar bersambung atau berseri
c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang
menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti
papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)
papan magnet papan demonstrasi papan paku
d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat
dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot
yang bergerak dan media sorot mikro
e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni
dapat didengar seperti radio dan piringan hitam
f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan
dilihat seperti televisi dan komputer
g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak
dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran
Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai
Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan
berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga
memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar
12
mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang
sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi
siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian
menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik
secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak
membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media
Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut
Amna antara lain21
a Sebagai alat bantu belajar
Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan
yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman
yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan
akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada
beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu
1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga
mengurangi verbalisme
2 Memperbesar perhatian siswa
3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar
sehingga membuat pelajaran lebih menetap
4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa
20
Ibid h 160 21
Ibid h 154
13
5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat
dalam gambaran hidup
6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan
berbahasa
7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih
mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar
b Sebagai alat komunikasi
Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan
(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah
dipahami
c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru
Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka
guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan
media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan
terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan
dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan
berguna 22
1 Menumbuhkan gairah belajar
22
Ibid h 155
14
2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu
pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika
media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan lebih baik
Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan
media dalam proses belajar siswa yaitu23
1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati
melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain
23
Azhar Media Pembelajaran h 24
15
Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara
siswa dengan lingkungannya
2 Media Komik
a Pengertian Komik
Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca24
Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama
membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan
erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
24
Ahmad Media Instruksional h 78
16
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca25
Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan
yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun
bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat
digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik
menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku
yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor
b Macam-Macam Komik
Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi
sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk
komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis
komik yaitu 26
1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis
asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk
menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya
Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi
lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan
25
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo
2009) h 69 26
Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497
1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430
WITA
17
diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari
Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana
2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri
sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China
Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga
legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat
menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran
dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan
memenangkannya
3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan
hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh
yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka
maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi
anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari
sehingga memudahkan orang untuk memahaminya
4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika
digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan
untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di
mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya
bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang
kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya
5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang
bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan
18
tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi
para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu
fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau
tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)
Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan
komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan
berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy
c Kelebihan dan Kekurangan Komik
Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun
kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping
sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam
pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan
Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari
komik adalah 27
1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang
menyenangkan
2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan
keterampilan membaca
3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik
hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya
27
Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi
Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov
orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530
WITA
19
4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang
dijumpainya lagi dalam bacaan lain
5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan
propoganda yang menentang prasangka
6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang
tertahan
7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku
komik yang memiliki sifat yang dikaguminya
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik
efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca
dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi
manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik
mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk
membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan
sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang
menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28
1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih
berguna
2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman
membaca dalam komik
3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah
28
Ibid h 10-11
20
4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan
merangsang dan sering menakutkan anak
5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya
6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong
timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja
7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak
menarik
8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini
mendorong timbulnya prasangka
Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai
media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya
membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata
dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk
tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang
komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru
harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat
menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik
yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya
3 Media Komik biologi
Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan
sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan
pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan
21
Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk
kategori penjualan terbaik (best seller)
Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik
siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan
menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah
dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi
yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan
menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29
Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi
dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu
menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa
Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan
cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya
sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat
yang dimiliki tokoh tersebut30
Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami
dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif
Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang
mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan
mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan
29
Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi
Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776
6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30
Ibid h 19
22
kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita
bergambar membuat informasi lebih mudah diserap
4 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)
menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional
Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan
keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti
sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari
adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian
berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan
pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat
diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar
dalam bentuk real atau non real
Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar
(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik
buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan
prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya
31
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya
2004) h 22
23
b Macam-Macam Hasil Belajar
Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga
bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat
psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar
tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap
informasi verbal dan keterampilan motorik32
Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi
menjadi tiga ranah yakni 33
1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman
aplikasi analisis sintesis dan evaluasi
2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap
3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima
pengalaman belajar
Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang
berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34
1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi
kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini
32
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h
118 33
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)
h 28 34
Ibid h 29
24
berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya
2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan
menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk
menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam
bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan
ringkasan dan prediksi
3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah
kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya
pada situasi baru atau pada situasi konkrit
4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk
memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar
struktur organisasinya dapat dimengerti
5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang
baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen
menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)
menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek
peristiwa dan informasi lainnya
6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan
untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan
25
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil
belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor
struktual
1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35
a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan
dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang
mengandung berbagai komponen
b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan
melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata
c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat
berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata
pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam
arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu
juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara
sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan
membangkitkan minat pada objek tersebut
d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
35
Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94
26
e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan
sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik
sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun
sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan
sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar
2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar
dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan
keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat
a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi
antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga
b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru
dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran
dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode
belajar dan tugas rumah
c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu
terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan
36
Ibid h 101
27
masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh
sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya
mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak
kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya
Untuk itu perlu diatur waktunya
3 Faktor struktural
Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua
hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran
Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial
dan kinestetis37
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia
a Pengertian Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan
37
Ibid h 102 38
Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan
blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April
2016 pukul 1500 WITA
28
mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada
manusia terbagi atas 5 macam yaitu
1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut
Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti
sendok garpu sumpit dan lain sebagainya
2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik
dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan keinginan kita
3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses
mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses
ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah
enzim
4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan
ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis
transport aktif dan difusi
5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak
dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi
29
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua
kelompok yaitu
1 Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan
dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai
bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau
lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa
Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut
faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan
anus39
Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
anus
2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu
saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah
terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui
sebuah saluran
39
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h
48
30
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia
1 Kelenjar ludah 12 Hati
2 Parotis 13 Kantung empedu
3 Submandibularis 14 duodenum
(bawah rahang) 15 Saluran empedu
4 Sublingualis 16 Kolon
(bawah lidah) 17 Kolon transversum
5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden
6 Amandel 19 Kolon descenden
7 Lidah 20 Ileum
8 Esofagus 21 Sekum
9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing
10 Lambung 23 RektumPoros usus
11 Saluran pankreas 24 Anus
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40
d Gangguan Sistem Pencernaan
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan manusia diantaranya41
1) Apendiktis adalah radang usus buntu
2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu
cepat
3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang
air besar)
4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung
5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis
6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit
40
Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41
Lutvia Anatomi Fisiologi h 70
31
e Organ Pencernaan Manusia
Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut
kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6
(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya
(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian
yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir
dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung
dengan faring42
Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-
bagiannya
Mulut terdiri dari
1 Langit-langit
2 Gigi
3 Gusi
4 Tulang langit-langit
5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6 Amandel
7 Lidah
8 Anak lidah
Gambar 22 Anatomi Mulut43
(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang
panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44
Otot
pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke
lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar
anatomi kerongkongan
42
Ibid h 50 43
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44
Lutvia Anatomi Fisiologi h 54
32
Gambar 23 Kerongkongan45
(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga
bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46
Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin
enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi
lambung beserta bagian-bagiannya
Gambar 24 Lambung47
(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter
Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)
45
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46
Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6
33
jejunum dan ileum48
Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta
bagian-bagiannya
Gambar 25 Usus Halus49
(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos
pada dindingnya50
Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil
pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan
bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51
Struktur usus besar terdiri dari
1 Usus buntu
2 Kolon asedens (kolon naik)
3 Kolon transversum (kolon datar)
4 Kolon desendens (kolon turun)
5 Rektum
Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52
(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah
keluar dari tubuh53
Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot
sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi
48
Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50
Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51
Ibid 52
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53
Lutvia Anatomi Fisiologi h 68
34
rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama
anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang
air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya
Gambar 27 Anus54
B Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik
telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk
dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain
1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran
Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)
Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and
carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan
komik sains biologi55
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada
54
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55
Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual
(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran
20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h
xv
35
sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas
media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang
pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL)
2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV
MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)
Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya
bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
IPA siswa kelas IV56
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek
penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan
Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV
3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi
Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10
Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika
mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik
matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih
56
Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI
Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Mataram Mataram 2013) h 60
36
menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam
belajar matematika57
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati
menggunakan komik matematika
Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa
penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan
penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Kerangka Teori
Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan
materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media
pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan
Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa
mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
57
Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar
pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran
20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h
xvi
37
Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat
pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah
menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat
siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan
terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi
sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini
akan membuat hasil belajar akan menurun
Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi
diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan
kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar
siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga
merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat
menyenangkan dan dapat menghilangkan stress
Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar
mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA
Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem
pencernaan pada manusia
38
D Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka
hipotesis penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E
MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
BAB III
METODE PENELITIAN
A Desain dan Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik
biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan
serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)
Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam
penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara
mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada
kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik
sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan
58
Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)
h 75
40
media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini
sebagai berikut
No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan
1 Kamis 16 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Pretest
VIII D
(kelas kontrol) Pretest
2 Senin 19 Juni 2016
(Pertemuan I)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
3 Kamis 23 Juni 2016
(Pertemuan II)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
4 Senin 27 Juni 2016
(Pertemuan III)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
5 Kamis 30 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Post-test
VIII D
(kelas kontrol) Post-test
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest
control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan
sebagai berikut 59
59
Ibid h 76
R O1 X O2
R O3 O4
41
Keterangan
R Pengambilan sampel secara random
X Perlakuan
O1 Pretest kelas eksperimen
O2 Posttest kelas eksperimen
O3 Pretest kelas kontrol
O4 Posttest kelas kontrol
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil
pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak berbeda secara signifikan
B Populasi dan Teknik Sampling
1 Populasi Penelitian
Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel
dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian
populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan
antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-
peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60
60
Ibid h 80
42
Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian61
Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian
pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat
diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan
rincian sebagai berikut
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 VIII A 15 12 27
2 VIII B 16 11 27
3 VIII C 13 14 27
4 VIII D 14 12 26
5 VIII E 8 18 26
Jumlah 66 67 133
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang
2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62
Dari
definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk
memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi
penelitian
Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti
berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa
untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan
61
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta
2006) h 130 62
Ibid h 131
43
penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil
diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63
Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai
kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol
yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas
terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random
sampling
C Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah64
Dalam penelitian ini untuk
mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan
hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui
terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok
eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest
Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar
pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem
pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya
Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif
yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi
63
Ibid h 134 64
Ibid h 160
44
(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam
penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman
observasi65
D Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka
diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah
peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut
1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana
dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66
Tes digunakan untuk
memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes
obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini
digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan
tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari
sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan
media komik biologi
2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
65
Sugiyono Metode Penelitian h 222 66
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h
53
45
berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses
pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi
observasi partisipan dan observasi non partisipan67
Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan
yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut
terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan
metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa
3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti
barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah
dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian
dan sebagainya68
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan
catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana
gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi
(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat
dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail
67
Sugiyono Metode Penelitian h 145 68
Suharsimi Prosedur Penelitian h 231
46
E Teknik Analisis Data
1 Uji Peningkatan Hasil
Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti
menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan
pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan
rumus normalized gain sebagai berikut69
N gain =
Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan
kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70
Persentase () Tafsiran
gt76 Efektif
56-75 Cukup efektif
40-55 Kurang efektif
lt 40 Tidak efektif
Tabel 33 Interpretasi N-gain
2 Uji Beda
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda
Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat
analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas
69
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah 2006) h 71 70
Ibid h 72
47
a Uji Normalitas
Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada
dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian
normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors
menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam
keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan
untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan
yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji
data berkelompok71
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam
penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah
digunakan peneliti adalah uji Liliefors
Lo = F(Zi)-S(Zi)
Keterangan
Lo = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku72
Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji
liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai
71
Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992
googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231
WITA 72
Ibid h 2
48
terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap
data dengan persamaan
Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data
S = Simpangan baku73
Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing
nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan
jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka
F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi
Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi
dinyatakan oleh S (Zi) maka 74
S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi
menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga
mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak
selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan
interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari
tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan
73
Ibid 74
Ibid
49
harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel
yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75
b Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah
kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan
membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama
besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena
datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas
yang digunakan adalah Uji F yaitu 76
Fhitung lt Ftabel = varians data homogen
Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen
c Uji Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang
homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian
hipotesis
Ho microA microB
Ha microA gt microB
75
Ibid 76
Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175
50
Keterangan
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar
siswa
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa
microA Rerata nilai kelas eksperimen
microB Rerata nilai kelas kontrol
Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi
normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan
rumus sebagai berikut77
Dimana
Keterangan
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= banyaknya data kelompok eksperimen
= banyaknya data kelompok kontrol
= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen
= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol
t = hasil hitung distribusi t
S = nilai deviasi gabungan
77
Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239
51
Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 005 dengan kriteria
Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima
Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
E Validitas Instrumen
Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir
soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas
instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji
instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates
1 Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana
suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah
menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau
kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78
Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal
dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan
rumus daya pembeda
DP =
78
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273
53
Dimana
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
bawah
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
Atas
n = 27 x N
Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79
Nilai Daya Pembeda Kriteria
Below - 019 Buruk (poor)
020 - 029 Cukup (satisfactory)
030 - 039 Baik (good)
040 - up Baik Sekali (very good)
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan
menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria
buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang
berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada
tabel berikut
79
Ibid h 274
54
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
Tabel 42 Daya Pembeda
55
2 Tingkat Kesukaran
Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung
dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80
Keterangan
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah peserta didik
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan
kriteria sebagai berikut81
Nilai Daya Pembeda Kriteria
gt070 Mudah
030-070 Sedang
lt030 Sukar
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates
terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori
sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates
dapat dilihat pada tabel berikut
80
Ibid h 272 81
Ibid
56
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat
Kesukaran () Tafsiran
(1) (2) (3) (4) (5)
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
Tabel 44 Tingkat kesukaan
57
3 Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi
hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam
penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan
dalam penilaian hasil belajar82
Validitas isi ini sering disebut juga
validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes
relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut
juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam
indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang
tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak
menyimpang dari fungsi instrumen83
4 Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik84
Pengujian reliabilitas
instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085
Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila
dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment
maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel
82
Ibid h 248 83
Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84
Ibid h 178 85
Ibid h 187
58
karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487
5 Uji Coba Instrumen
Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh
informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena
baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi
bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum
diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada
siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan
jumlah 27 orang siswa
F Pengumpulan dan Penyajian Data
1 Data Hasil Pretest dan Posttest
Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest
dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E
(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam
penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa
pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada
tabel berikut
No Urut Kelas Kontrol
No Urut Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 65 70 1 65 80
2 55 60 2 45 775
3 55 75 3 575 95
4 65 70 4 65 775
59
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5 50 60 5 625 80
6 50 675 6 50 75
7 525 80 7 40 75
8 575 60 8 525 775
9 525 675 9 50 725
10 55 75 10 625 95
11 65 75 11 65 80
12 325 65 12 525 725
13 50 675 13 60 775
14 475 60 14 70 975
15 55 70 15 475 775
16 45 65 16 60 825
17 625 80 17 45 775
18 625 675 18 60 775
19 625 65 19 55 90
20 30 50 20 45 775
21 65 70 21 625 85
22 65 70 22 625 90
23 55 825 23 55 70
24 575 65 24 60 875
25 70 825 25 50 675
26 575 70 26 625 65
sum 1440 1790 sum 14625 2080
Xi 554 688 Xi 562 80
Nilai
tertinggi 70 825
Nilai
tertinggi 70 975
Nilai
terendah 30 50
Nilai
terendah 40 65
SDt 282 229 SDt 106 53
Varians 913 591 Varians 616 695
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik
observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai
bahan laporan penelitian
2 Data Hasil Observasi
Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP
dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada
pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan
60
pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar
observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang
dianalisis menggunakan rumus 86
N =
Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80
tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
Pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan dan
mempersiapkan media
Komik biologi
Kegiatan Inti
d Guru memberikan suatu
materi menggunakan
media Komik biologi
e Guru membimbing
siswa untuk mengamati
materi
f Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya
Penutup
g Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
radic
radic
radic
radic
radic
radic
radic
86
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka
2007) h 427
61
(1) (2) (3) (4) (5)
materi yang telah
dipelajari
Skor 6
Rata-rata 857
Kriteria Sangat Baik
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran
di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor
sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka
kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan
RPP tergolong sangat baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan
dan mempersiapkan
materi dari buku paket
IPA biologi
Kegiatan Inti d Guru menjelaskan
sambil membimbing
siswa untuk mengamati
materi
e Guru meminta siswa
untuk mengerjakan LKS
Penutup
f Guru membahas LKS
radic
radic
radic
radic
radic
radic
62
(1) (2) (3) (4) (5)
yang dikerjakan oleh
siswa
g Guru memberikan
penguatan tehadap
materi
radic
Skor 5
Rata-rata 714
Kriteria Cukup
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses
pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh
skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian
maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait
keterlaksanaan RPP tergolong cukup
3 Data Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-
masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah
Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari
data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa
saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa
merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil
wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan
kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975
siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah
Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah
dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65
63
Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses
pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa
siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani
materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem
pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat
siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran
tersebut
Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang
memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas
eksperimen (kelas VIII E)87
No Kategori
Siswa Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3) (4)
1
Siswa yang
mendapat
nilai
tertinggi
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Sangat
membantu
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Sangat
membantu
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Sangat senang
2
Siswa yang
mendapat
sedang
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Lebih mudah
karena
menggunakan
media komik
2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik
87
Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016
64
(1) (2) (3) (4)
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
karena cerita
komiknya
menarik
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak Karena
membaca
menggunakan
media komik
lebih mudah
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Perasaan saya
sangat senang
sekali
3
Siswa yang
mendapat
rendah
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Menarik
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Ya karena
saya tidak
terbiasa
membaca
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
memotivasi
saya untuk
lebih sering
membaca juga
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Alhamdulillah
senang
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai
Posttest
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya
media komik biologi karena dapat membantunya memahami
pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk
cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa
senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik
65
sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan
pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam
pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan
karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih
termotivasi untuk sering membaca
G Analisis Data
1 Analisis hasil belajar
Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan
N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada
tabel berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 80 043 Kurang Efektif
2 45 775 059 Cukup Efektif
3 575 95 088 Efektif
4 65 775 036 Tidak Efektif
5 625 80 067 Cukup Efektif
6 50 75 065 Cukup Efektif
7 40 75 058 Cukup Efektif
8 525 775 063 Cukup Efektif
9 50 725 065 Cukup Efektif
10 625 95 087 Efektif
11 65 80 066 Cukup Efektif
12 525 725 062 Cukup Efektif
13 60 775 064 Cukup Efektif
14 70 975 092 Efektif
15 475 775 067 Cukup Efektif
16 60 825 056 Cukup Efektif
17 45 775 059 Cukup Efektif
18 60 775 063 Cukup Efektif
19 55 90 078 Efektif
20 45 775 059 Cukup Efektif
21 625 85 060 Cukup Efektif
22 625 90 073 Cukup Efektif
23 55 70 063 Cukup Efektif
24 60 875 069 Cukup Efektif
66
(1) (2) (3) (4) (5)
25 50 675 035 Tidak Efektif
26 625 65 007 Tidak Efektif
sum 14625 2080 1604
Rata-rata N-gain 062
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen
Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel
berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 70 014 Tidak Efektif
2 55 60 011 Tidak Efektif
3 55 75 044 Kurang Efektif
4 65 70 014 Tidak Efektif
5 50 60 020 Tidak Efektif
6 50 675 035 Tidak Efektif
7 525 80 058 Cukup Efektif
8 575 60 006 Tidak Efektif
9 525 675 031 Tidak Efektif
10 55 75 044 Kurang Efektif
11 65 75 028 Tidak Efektif
12 325 65 048 Kurang Efektif
13 50 675 035 Tidak Efektif
14 475 60 024 Tidak Efektif
15 55 70 033 Tidak Efektif
16 45 65 036 Tidak Efektif
17 625 80 047 Kurang Efektif
18 625 675 013 Tidak Efektif
19 625 65 007 Tidak Efektif
20 30 50 028 Tidak Efektif
21 65 70 014 Tidak Efektif
22 65 70 014 Tidak Efektif
23 55 825 061 Cukup Efektif
24 575 65 018 Tidak Efektif
25 70 825 042 Kurang Efektif
26 575 70 029 Tidak Efektif
sum 1440 1790 754
Rata-rata N-gain 029
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol
67
Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan
rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel
berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil
dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung
lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas
eksperimen sebagai berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002
2 45
4
-112 -106 03554 014 015 001
3 45 -112 -106 03554 014 015 001
4 45 -112 -106 03554 014 015 001
5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001
6 50
8
-62 -058 02190 028 031 003
7 50 -62 -058 02190 028 031 003
8 50 -62 -058 02190 028 031 003
9 525 10
-37 -035 01368 036 038 002
10 525 -37 -035 01368 036 038 002
11 55 12
-12 -011 00438 045 046 001
12 55 -12 -011 00438 045 046 001
13 575 13 13 012 00478 054 050 004
14 60
17
38 035 01368 063 065 002
15 60 38 035 01368 063 065 002
16 60 38 035 01368 063 065 002
17 60 38 035 01368 063 065 002
18 625
22
63 059 02224 072 085 013
19 625 63 059 02224 072 085 013
20 625 63 059 02224 072 085 013
21 625 63 059 02224 072 085 013
22 625 63 059 02224 072 085 013
23 65 25 88 083 02967 079 095 016
68
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
24 65 25
88 083 02967 079 095 016
25 65 88 083 02967 079 095 016
26 70 26 138 130 04032 090 1 010
sum 14625
Xi 562
SD 106
Lhitung 016
Ltabel 0174
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015
2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013
3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003
4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005
5 50
7
-54 -119 03830 011 026 015
6 50 -54 -119 03830 011 026 015
7 50 -54 -119 03830 011 026 015
8 525 9
-29 -010 00438 045 034 011
9 525 -29 -010 00438 045 034 011
10 55
14
-04 -001 00040 049 053 004
11 55 -04 -001 00040 049 053 004
12 55 -04 -001 00040 049 053 004
13 55 -04 -001 00040 049 053 004
14 55 -04 -001 00040 049 053 004
15 575
17
21 007 00279 052 065 013
16 575 21 007 00279 052 065 013
17 575 21 007 00279 052 065 013
18 625
20
71 125 03944 089 076 013
19 625 71 125 03944 089 076 013
20 625 71 125 03944 089 076 013
21 65
25
96 134 04099 091 095 004
22 65 96 134 04099 091 095 004
23 65 96 134 04099 091 095 004
24 65 96 134 04099 091 095 004
25 65 96 134 04099 091 095 004
26 70 1 146 151 04345 093 1 007
sum 1440
Xi 554
SD 282
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
69
Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji
normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai
berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003
2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006
3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008
4 725 5
-75 -141 04207 007 019 012
5 725 -75 141 04207 007 019 012
6 75 7
-5 -094 03264 017 026 009
7 75 -5 -094 03264 017 026 009
8 775
15
-25 -047 01808 031 046 015
9 775 -25 -047 01808 031 046 015
10 775 -25 -047 01808 031 046 015
11 775 -25 -047 01808 031 046 015
12 775 -25 -047 01808 031 046 015
13 775 -25 -047 01808 031 046 015
14 775 -25 -047 01808 031 046 015
15 775 -25 -047 01808 031 046 015
16 80
18
00 00 0000 050 065 015
17 80 00 00 0000 050 065 015
18 80 00 00 0000 050 065 015
19 825 19 25 047 01808 068 073 005
20 85 20 5 094 03264 082 076 006
21 875 21 75 141 04207 092 080 012
22 90 23
10 188 04699 097 088 009
23 90 10 188 04699 097 088 009
24 95 25
15 283 04977 099 095 004
25 95 15 283 04977 099 095 004
26 975 26 175 330 04995 099 1 001
sum 2080
Xi 80
SD 53
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
70
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000
2 60
5
-88 -138 04162 008 019 011
3 60 -88 -138 04162 008 019 011
4 60 -88 -138 04162 008 019 011
5 60 -88 -138 04162 008 019 011
6 65
9
-38 -116 03770 012 026 014
7 65 -38 -116 03770 012 026 014
8 65 -38 -116 03770 012 026 014
9 65 -38 -116 03770 012 026 014
10 675
13
-13 -006 00239 047 050 003
11 675 -13 -006 00239 047 050 003
12 675 -13 -006 00239 047 050 003
13 675 -13 -006 00239 047 050 003
14 70
19
12 105 03531 085 073 012
15 70 12 105 03531 085 073 012
16 70 12 105 03531 085 073 012
17 70 12 105 03531 085 073 012
18 70 12 105 03531 085 073 012
19 70 -12 105 03531 085 073 012
20 75
22
62 126 03962 089 084 005
21 75 62 126 03962 089 084 005
22 75 62 126 03962 089 084 005
23 80 24
112 149 04319 093 092 001
24 80 112 149 04319 093 092 001
25 825 25 137 159 04441 094 1 006
26 825 26 137 159 04441 094 1 006
sum 1790
Xi 688
SD 229
Lhitung 014
Ltabel 0174
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan
kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok
itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak
71
homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 562 554
SDt 106 282
Varians 616 913
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
= 148
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti
bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen
Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada
tabel berikut
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 80 688
SDt 53 229
Varians 695 591
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
72
= 118
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti
kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen
Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data
dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut
Dimana
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
4538
2130
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
73
Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol
dapat dilihat sebagai berikut
27625
1630
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
H Hasil Analisis
Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest
kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0
lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi
normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai
74
Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel
pada kelas kontrol juga berdistribusi normal
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)
diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt
0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal
Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih
kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas
kontrol juga berdistribusi normal
Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka
dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok
berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji
homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka
disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga
berasal dari populasi yang homogen
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)
maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata
75
skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
mempunyai kemampuan awal yang sama
Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)
maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas
control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas
eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Lokasi dan Hasil
1 Lokasi Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu
lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan
Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A
tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn
8241 m2
dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan
memadai
MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan
membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa
Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari
madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan
UUD 194588
Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah
mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni
a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002
b Drs M Nur Yasin 20032008
c Zainuddin SAg MPd 20092015
88
Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016
77
d Abd Aziz SAg 2015sekarang89
MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel
Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat
strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di
samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan
1) Sebelah Selatan MAN Taliwang
2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk
3) Sebelah Utara Jalan raya
4) Sebelah Timur persawahan90
Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN
Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga
pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk
menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih
baik dari sebelumnya
(a) Sarana dan Prasarana
Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan
prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar
Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN
Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII
sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa
kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas
IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang
89
Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90
Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016
78
dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada
jam 0700 sd 1330 WITA
Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak
yang tertera dalam tabel berikut ini
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik
3 Ruang Waka 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik
6 Ruang Lab Komputer 1 Baik
7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Osim 1 Baik
10 Ruang BPBK 1 Baik
11 Ruang Aula 1 Baik
12 Ruang Kelas 15 Baik
13 Kantin 2 Baik
14 Gudang 1 Baik
15 Kamar Mandi 8 Baik
16 Kamar mandi guru 3 Baik
17 Mushallah 1 Baik
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691
91
Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
79
Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat
dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan
banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung
sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung
terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan
adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai
berikut
No Jenis Meubler Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik
2 MejaKursi kepala 11 set Baik
3 Meja Kursi guru 5017 set Baik
4 Kursi tamu 1 set Baik
5 Papan tulis 15 buah Baik
6 Almari 15 buah Baik
7 Mesin Tik 1 buah Baik
8 Berangkas 1 buah Baik
9 Printer 3 buah Baik
10 Rak buku 15 buah Baik
11 AC 1 buah Baik
12 Filling kabinet 2 buah Baik
13 Jam dinding 8 buah Baik
14 Komputer 15 bauh Baik
15 Kulkas 1 buah Baik
16 TV 1 buah Baik
17 Kipas angin 9 buah Baik
18 Laptop 5 buah Baik
19 LCD 2 buah Baik
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692
Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai
92
Ibid
80
dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
No Jenis Jumlah Satuan Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Globe 6 Buah Baik
2 Peta Indonesia 4 Buah Baik
3 Hidrostatistika 1 Set Baik
4 Kit Mekanik 1 Set Baik
5 Kit Optik 1 Set Baik
6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik
7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik
8 Alat matematika 1 Set Baik
9 Alat reguler 1 Set Baik
10 Alat IPS 1 Set Baik
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201693
Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana
prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses
belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi
dan pranan dalam proses belajar mengajar
(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang
Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti
akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-
dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN
Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini
93
Ibid
81
No Nama Jabatan Pend Mengajar
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI
2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad
Kesiswaan S1 IPABiologi
3 Hamzanwadi SPdi Wakamad
Humas S1
IPS Geografi
Ekonomi
4 Andi Rusmin Cahyadin
SPd
Wakamad
Sarana dan
Prasarana
S1 B Indonesia
5 Bahruddin SPd Wakamad
Kurikulum S1 B Inggris
6 Jalaluddin SAg Kepala
Perpustakaan S1 IPAFisika
7 Hermi SPd GMP S1 Matematika
8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris
10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris
12 Arinah SAg GMP S1 SKI
13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq
14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq
15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn
16 Ratuati SH GMP S1 PKn
17 Ibnu Dwi Kustadiono
MPd GMP S2 IPAFisika
18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris
19 Istianah Sri Hardiniati
SAg GMP S1 BArab
20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok
21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi
Sejarah
22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris
23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes
24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI
25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia
26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika
27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika
28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK
29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes
30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK
31 Juliawati SPd BP S1 BPBK
32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI
82
(1) (2) (3) (4) (5)
33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia
34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits
35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI
36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi
Fisika
37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih
38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi
39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun
Pelajaran 2015201694
Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru
IPA Biologi diantaranya adalah
1 Fatry Nurlaelah SPd
2 Deden Purnama SPd
3 Murni SPd
Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat
dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang
ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang
menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu
Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat
dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau
bidangnya
Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang
juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan
94
Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
83
menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai
oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang
sebagai berikut
No Nama Pendidikan Ket
(1) (2) (3) (4)
1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU
2 Ahmad Sanadi MAN TU
3 Wahyuni Utami SMK TU
4 Fatimah SPd S1 TU
5 Hasnawaty SPd S1 TU
6 Nilakurniawati SAp S1 TU
7 Irman MAN TU
8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU
9 Jaharuddin SLTA TU
10 Ainul Yakin SMA TU
11 Hendra Jayadi SE S1 TU
12 Rati Kurniawati SMA TU
13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun
14 Sanafiah SLTA
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
15 Hermansyah MTs Satpam
16 Abdul Hamid MTs
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201695
(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang
Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi
yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena
siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
95
Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20
Juni 2016
84
mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi
faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan
sebagai subyek belajar
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN
Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar
menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan
keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan
negaranya
Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran
20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata
pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri
karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan
Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang
maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih
aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk
lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 73 72 145
VIII 66 67 133
IX 63 70 133
Jumlah 202 209 411
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696
96
Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
85
Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses
belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas
VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A
sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang
tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak
133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E
2 Hasil Penelitian
a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah
dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan
standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah
sebagai berikut
Data Hasil Belajar Biologi (pretest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 40 30
Nilai Tertinggi 70 70
Rata-rata 562 554
SD 106 282
Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan
informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen
maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah
dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata
86
kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka
masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia
b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang
telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Data Hasil Belajar Biologi (postest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 65 50
Nilai Tertinggi 975 825
Rata-rata 80 688
SD 53 229
Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada
tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas
eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik
biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa
menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai
65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan
rentang nilai 50-825
c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan
perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan
87
sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing
kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut
Kelas pretest postest
Eksperimen 562 80
Kontrol 554 688
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik
biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau
kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan
dalam bentuk yang menarik
d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-
rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini
menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol
dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil
belajar biologi yang diperoleh adalah 029
Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran
dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria
88
efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan
pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria
selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1
orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria
tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik
biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena
dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat
perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan
pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena
selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria
tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria
kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif
maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas
kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang
atau rendah
B Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data
berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data
posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang
89
sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 562 554
thitung 013
ttabel 200
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat
kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho
diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan
awal yang sama
Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat
dilihat tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 80 688
thitung 248
ttabel 200
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas
90
VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel
pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena
thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini
diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan
kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media
komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Pembahasan
Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses
belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai
menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat
menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya
91
menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan
memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97
Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang
perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol
memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan
bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah
diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa
yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran
berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada
saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman
bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna
untuk menumbuhkan gairah belajar98
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest
menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih
kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan
perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh
nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan
nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
97
Azhar Media Pembelajaran h 24 98
Amna Pemanfaatan Media h 155
92
eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi
oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar
Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi
dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam
membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama
melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media
komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam
mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media
komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang
diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh
tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran
dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan
stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99
menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam
komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang
konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh
dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga
akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut
Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan
mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir
99
Rachmawati Pengembangan Media h 19
93
kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan
belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa
sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100
dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan
kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat
digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan
membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang
luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan
meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar
Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-
Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062
gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan
kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif
dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai
KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol
yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik
dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan
menguasai materi sistem pencernaan pada manusia
Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi
100
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10
94
perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam
menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung
materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun
perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik
biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan
ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode
ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi
Menurut Mahmud101
bahwa faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu
lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang
digunakan oleh guru102
Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara
kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar
yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran
Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan
101
Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102
Ibid h 101
95
tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103
Sehingga
dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar
khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus
menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat
mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari
keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun
Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media
pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap
pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi
dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat
Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media
pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu
upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media
komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik
memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi
disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan
pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa
Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan
ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu
103
Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016
96
lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis
dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan
belajar
Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi
efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik
biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa
tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh
komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell
Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi
hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung
untuk tujuan edukatif (pendidikan)104
Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca
Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang
104
Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69
97
pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori
tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia
anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa
digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan
pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar
BAB VI
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media
komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar
dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak
menggunakan media komik biologi
Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen
yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu
dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062
dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji
kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan
ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih
besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan
demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik
biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat
pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif
terhadap hasil belajar siswa
99
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran
sebagai berikut
1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media
pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses
belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi
2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media
dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia
3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan
media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran
para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan
hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan
tingkatan usia siswa
4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang
menarik dan beragam pada saat ini
5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka
hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan
memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi
yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997
Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015
Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal
Didaktika Vol (XII) 2011
Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007
Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2007
Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada
Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata
artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc
Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi
Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014
Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan
blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html
Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam
httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL
ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press
2015
Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012
Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem
Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi
(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga 2014
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil
2015
101
Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar
kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru
Algensindo 2009
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja
Rosdakarya 2004
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas
terbuka 2007
Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia
2015
Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap
prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga
2011
Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural
Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan
Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004
Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung
Alfabeta 2009
------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara
2009
------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta
2006
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik
dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik
Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful
20Hadi pdf
102
Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi
Aksara 2014
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012
Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo
glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN
104
Lampiran 5
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas ekspeimen
Proses penelitian kelas ekspeimen
105
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas kontrol
106
107
108
109
110
111
Lampiran 11
Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES
SKOR DATA DIBOBOT
Jumlah Subyek = 27
Butir Soal = 40
Bobot untuk jawaban benar = 1
Bobot untuk jawaban salah = 0
No
urut
No
subyek KodeNama Benar Salah Kosong
Skor
Asli
Skor
bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14
123
RELIABILITAS TES
Rata-rata = 1759
Simpang Baku = 4 41
Korelasi XY = 059
Reliabilitas Tes = 074
No
urut
No
subyek KodeNama
Skor
Ganjil
Skor
Genap
Skor
Total
1 1 nabila 11 11 22
2 2 nurwa 15 14 29
3 3 ridwan 7 7 14
4 4 leni 9 8 17
5 5 intan 10 8 18
6 6 sakti 7 9 16
7 7 ismail 7 4 11
8 8 adittia 6 4 10
9 9 aldi 7 10 17
10 10 yanti 14 12 26
11 11 asma 9 9 18
12 12 zulka 6 8 14
13 13 sati 9 10 19
14 14 wahyudi 9 6 15
15 15 vasha 7 9 16
16 16 ismal 9 6 15
17 17 sofiah 12 8 20
18 18 ami 9 7 16
19 19 lia 11 12 23
20 20 awalia 9 8 17
21 21 muttaqin 10 10 20
22 22 aulia 3 8 11
23 23 andy 10 13 23
24 24 nada 10 9 19
25 25 lina 9 7 16
26 26 iwa 8 11 19
27 27 maulana 7 7 14
124
KELOMPOK UNGGUL amp ASOR
Kelompok Unggul
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1
3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1
4 23 andy 23 - - - - - 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1
6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1
2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1
3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -
4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -
5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -
6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1
3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1
4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -
5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1
7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5
125
22 23 24 25 26 27 28
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1
2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -
3 19 lia 23 1 - - - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1
5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1
6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -
3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1
4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -
6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1
7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 1 1 - - -
3 19 lia 23 1 - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 1 1 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2
126
Kelompok Asor
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1
2 3 ridwan 14 - - - - - - -
3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1
4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1
5 7 ismail 11 - - - - - - 1
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - - - 1 -
Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -
5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -
6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -
7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 16 ismal 15 - - 1 - - - -
2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1
3 12 zulka 14 - - - - - - 1
4 27 maulana 14 - - - 1 - - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1
6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -
7 8 adittia 10 - - 1 - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3
22 23 24 25 26 27 28
127
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 16 ismal 15 - 1 - - - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1
3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -
4 27 maulana 14 - 1 - - - - -
5 7 ismail 11 - - - - - - -
6 22 aulia 11 - - - - - - -
7 8 adittia 10 - 1 - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1
2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - 1 - - - - -
4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1
5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 16 ismal 15 1 1 1 - -
2 3 ridwan 14 1 - - - -
3 12 zulka 14 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 1 - 1 - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - -
6 22 aulia 11 1 1 1 - -
7 8 adittia 10 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0
128
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7
Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
129
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat Kesukaran
() Tafsiran
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
130
KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan
1 1 0363 Signifikan
2 2 0568 Sangat Signifikanf
3 3 -0116 -
4 4 0414 Sangat Signifikan
5 5 0528 Sangat Signifikan
6 6 0435 Sangat Signifikan
7 7 0391 Signifikan
8 8 -0102 -
9 9 0621 Sangat Signifikan
10 10 -0063 -
11 11 NAN NAN
12 12 -0017 -
13 13 0577 Sangat Signifikan
14 14 0446 Sangat Signifikan
15 15 0412 Sangat Signifikan
16 16 0260 -
17 17 -0030 -
18 18 0470 Sangat Signifikan
19 19 0441 Sangat Signifikan
20 20 0476 Sangat Signifikan
21 21 0298 -
22 22 0529 Sangat Signifikan
23 23 -0155 -
24 24 0067 -
25 25 0192 -
26 26 0043 -
27 27 0539 Sangat Signifikan
28 28 0416 Sangat Signifikan
29 29 -0078 -
30 30 0040 -
31 31 0329 Signifikan
32 32 0127 -
33 33 0317 Signifikan
131
34 34 0363 Signifikan
35 35 -0029 -
36 36 0167 -
37 37 0005 -
38 38 -0126 -
39 39 0470 Sangat Signifikan
40 40 0203 -
Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut
df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001
10 0576 0708 60 0250 0325
15 0482 0606 70 0233 0302
20 0423 0549 80 0217 0283
25 0381 0496 90 0205 0267
30 0349 0449 100 0195 0254
40 0304 0393 125 0174 0228
50 0273 0354 gt150 0159 0208
Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung
132
KUALITAS PENGECOH
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli A B C D
1 1 0-- 14 8-- 5++ 0
2 2 7 3- 6++ 11- 0
3 3 11+ 15- 0-- 1 0
4 4 14 0-- 12--- 1-- 0
5 5 4+ 6 8++ 9+ 0
6 6 4+ 18 3++ 2+ 0
7 7 1+ 3-- 22 1+ 0
8 8 18--- 5+ 2-- 2 0
9 9 5 6++ 10+ 6++ 0
10 10 1++ 24 2-- 0-- 0
11 11 0 27 0 0 0
12 12 7++ 5 14-- 1-- 0
13 13 12- 5 10+ 0-- 0
14 14 17++ 6 8++ 6++ 0
15 15 11- 7 5+ 4+ 0
16 16 14 7- 4++ 2- 0
17 17 5++ 14 4++ 4++ 0
18 18 6++ 8- 12 1-- 0
19 19 8 9+ 5++ 5++ 0
20 20 0-- 5-- 19 3++ 0
21 21 16 4++ 2+ 5+ 0
22 22 10+ 10+ 7 3- 0
23 23 1- 17 6-- 3++ 0
24 24 4 6++ 8++ 9++ 0
25 25 19--- 4- 2-- 2 0
26 26 8++ 6++ 4 9++ 0
27 27 3+ 7+ 5++ 12 0
28 28 11 10-- 1-- 5++ 0
29 29 6++ 5+ 12- 4 0
30 30 12--- 12 2- 1-- 0
31 31 14 5++ 6+ 2- 0
32 32 0-- 1+ 22 4--- 0
33 33 1++ 1++ 1++ 24 0
133
34 34 2- 7++ 9+ 9 0
35 35 11--- 3+ 1-- 12 0
36 36 0-- 0-- 2--- 25 0
37 37 3--- 23 1+ 0-- 0
38 38 15 8-- 3+ 1-- 0
39 39 7 6++ 11- 3- 0
40 40 9++ 5 10+ 3- 0
Keterangan
Kunci Jawaban
++ Sangat Baik
+ Baik
- Kurang Baik
-- Buruk
--- Sangat Buruk
134
REKAP ANALISIS BUTIR
Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40
Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27
No
Butir
Baru
No
Buitr
Asli
D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi
1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan
2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan
3 3 - 1429 Sukar -0118 -
4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan
5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan
6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan
7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan
8 8 000 Sukar -0071 -
9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan
10 10 - 1429 Mudah -0088 -
11 11 000 Mudah NAN NAN
12 12 - 1429 Sukar -0021 -
13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan
14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan
15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan
16 16 4286 Sedang 0269 -
17 17 - 1429 Sedang -0039 -
18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan
19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan
20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan
21 21 2857 Sedang 0288 -
22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan
23 23 - 1429 Sedang -0179 -
24 24 - 1429 Sukar 0063 -
25 25 1429 Sukar 0190 -
26 26 000 Sukar 0039 -
27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan
28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan
29 29 000 Sukar -0081 -
30 30 000 Sedang 0033 -
31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan
135
32 32 1429 Mudah 0109 -
33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan
34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan
35 35 1429 Sedang -0019 -
36 36 1429 Mudah 0170 -
37 37 1429 Mudah 0009 -
38 38 - 2857 Sedang -0136 -
39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan
40 40 2857 Sukar 0221 -
136
137
138
139
140
141
144
145
146
147
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat
dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh
kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang
diridhai Allah SWT
Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak
yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang
sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada
1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram
2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Mataram
3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA
Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi
Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini
6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
x
7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa
Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung
8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang
telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan
penelitian
9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan
IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama
lain
10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa
tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih
sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul
Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang
selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan
skripsi ini
13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan
informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu
Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah
dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu
xi
xii
ABSTRAK
FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada
Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran
20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)
dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada
kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen
penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan
ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas
menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis gain score dan uji-t
Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran
berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi
pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa
kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok
kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha
diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada
kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)
Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada
Manusia
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii i
HALAMAN PERNYATAAN iv
HALAMAN NOTA DINAS v
HALAMAN PENGESAHAN vi
HALAMAN MOTTO vii
HALAMAN PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK xii
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan dan Batasan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8
A Kajian Teori 8
1 Media 8
a Pengertian Media 8
xiv
b Macam-macam Media 9
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12
2 Media Komik 15
a Pengertian Komik 15
b Macam-macam Komik 16
c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18
3 Media Komik Biologi 20
4 Hasil Belajar 22
a Pengertian Hasil Belajar 22
b Macam-macam Hasil Belajar 23
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27
a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30
e Organ Pencernaan Manusia 31
B Penelitian yang Relevan 34
C Kerangka Teori 36
D Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN 39
A Desain dan Pendekatan Penelitian 39
B Populasi dan Teknik sampling 41
xv
C Instrument Penelitian 43
D Teknik Pengumpulan Data 44
E Teknik Analisis Data 46
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52
A Validitas Instrumen 52
B Pengumpulan dan Penyajian Data 58
C Analisis Data 65
D Hasil Analisis 73
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76
A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76
1 Lokasi Penelitian 76
2 Hasil Penelitian 85
B Pengujian Hipotesis 88
C Pembahasan 90
BAB VI PENUTUP 98
A Simpulan 98
B Saran 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42
Tabel 33 Interpretasi N-gain 46
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53
Tabel 42 Daya Pembeda 54
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55
Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 58
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 60
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 61
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan
Nilai Posttest 63
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83
xvii
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
Gambar 22 Anatomi Mulut 31
Gambar 23 Kerongkongan 32
Gambar 24 Lambung 32
Gambar 25 Usus Halus 33
Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33
Gambar 27 Anus 34
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
Lampiran 4 Kunci Jawaban
Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian
Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
Lampiran 8 Tabel Distribusi Z
Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F
Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t
Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy
Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES
Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai
bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran
yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi
sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh
perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan
sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari
upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi
tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah
mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk
membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai
tujuan pembelajaran
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi
fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis
induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains
untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran
biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif
2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii
4 Trianto Model Pembelajaran h 137
5 Ibid h 143
2
sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa
Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan
Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi dalam belajar
Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri
menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan
tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami
menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip
dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan
adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk
menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang
menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak
gambar dan ilustrasi seperti komik
Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang
lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku
teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal
tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap
peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku
komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana
6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok
Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9
3
perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-
gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para
pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik
daripada buku pelajaran 7
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik
membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8
Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk
menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang
pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah
terjadinya proses belajar yang optimal
Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah
mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik
bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat
belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun
modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa
diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut
Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga
untuk tujuan edukatif10
Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat
sebagai media pembelajaran
7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf
Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79
9 Ibid h 78
10 Ibid h 77
4
Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat
yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11
Gambar yang
sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat
komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat
mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai
sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan
dengan lebih mudah dan menarik
Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan
buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi
yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA
biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12
Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam
biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga
sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan
media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan
materi sistem pencernaan pada manusia tersebut
Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah
dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat
beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai
dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu
dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi
11
Ibid 12
Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016
5
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi
Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo
B Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan
menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut
1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016
2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul
ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih
bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT
Gramedia
3 Materi sistem pencernaan pada manusia
4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif
yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)
C Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada
6
manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun
pelajaran 20152016
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan
dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan
pada manusia
b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian
mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa
2 Manfaat Praktis
a Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media
komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih
tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi
b Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam
pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media
mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta
7
sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media
pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi
efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya
c Manfaat bagi Madrasah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang
diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai
media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu
pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi
d Manfaat bagi Pemerintah Setempat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada
pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran
khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga
pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang
semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah
yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi
penerus bangsa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A Kajian Teori
1 Media
a Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13
Sementara itu secara
istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar14
Association of Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi15
Sedangkan National
Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda
yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan16
Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa
media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke
penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media
13
Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14
Ibid 15
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran
(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16
Ahmad Media Instruksional h 2
9
memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif
b Macam-Macam Media
Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4
(empat) macamjenis yaitu 17
1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board
gambar-gambar grafik peta dan lain-lain
2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-
lain
3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi
4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya
dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan
pertunjukan melalui pameran museum
Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan
dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep
apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran biologi antara lain 18
a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda
yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-
macam media asli antara lain
1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium
dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan
17
Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal
Didaktika Vol XII (2011) h 158 18
Ibid h 159
10
tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun
percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak
kaca yang berisi serangga
2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio
pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain
Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat
menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena
terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh
sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta
didik Macam-macam media tiruan antara lain19
1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian
tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran
hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan
seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali
sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi
dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati
diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan
dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan
plastik yang semula cair kemudian membeku
2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan
mineral dan lain-lain
19
Ibid
11
b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan
ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-
kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik
dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik
(media gambar) media poster media karikatur media komik media
gambar bersambung atau berseri
c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang
menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti
papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)
papan magnet papan demonstrasi papan paku
d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat
dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot
yang bergerak dan media sorot mikro
e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni
dapat didengar seperti radio dan piringan hitam
f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan
dilihat seperti televisi dan komputer
g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak
dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran
Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai
Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan
berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga
memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar
12
mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang
sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi
siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian
menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik
secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak
membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media
Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut
Amna antara lain21
a Sebagai alat bantu belajar
Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan
yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman
yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan
akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada
beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu
1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga
mengurangi verbalisme
2 Memperbesar perhatian siswa
3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar
sehingga membuat pelajaran lebih menetap
4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa
20
Ibid h 160 21
Ibid h 154
13
5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat
dalam gambaran hidup
6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan
berbahasa
7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih
mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar
b Sebagai alat komunikasi
Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan
(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah
dipahami
c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru
Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka
guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan
media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan
terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan
dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan
berguna 22
1 Menumbuhkan gairah belajar
22
Ibid h 155
14
2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu
pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika
media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan lebih baik
Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan
media dalam proses belajar siswa yaitu23
1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati
melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain
23
Azhar Media Pembelajaran h 24
15
Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara
siswa dengan lingkungannya
2 Media Komik
a Pengertian Komik
Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca24
Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama
membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan
erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
24
Ahmad Media Instruksional h 78
16
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca25
Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan
yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun
bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat
digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik
menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku
yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor
b Macam-Macam Komik
Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi
sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk
komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis
komik yaitu 26
1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis
asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk
menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya
Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi
lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan
25
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo
2009) h 69 26
Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497
1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430
WITA
17
diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari
Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana
2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri
sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China
Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga
legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat
menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran
dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan
memenangkannya
3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan
hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh
yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka
maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi
anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari
sehingga memudahkan orang untuk memahaminya
4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika
digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan
untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di
mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya
bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang
kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya
5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang
bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan
18
tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi
para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu
fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau
tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)
Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan
komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan
berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy
c Kelebihan dan Kekurangan Komik
Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun
kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping
sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam
pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan
Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari
komik adalah 27
1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang
menyenangkan
2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan
keterampilan membaca
3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik
hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya
27
Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi
Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov
orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530
WITA
19
4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang
dijumpainya lagi dalam bacaan lain
5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan
propoganda yang menentang prasangka
6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang
tertahan
7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku
komik yang memiliki sifat yang dikaguminya
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik
efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca
dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi
manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik
mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk
membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan
sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang
menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28
1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih
berguna
2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman
membaca dalam komik
3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah
28
Ibid h 10-11
20
4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan
merangsang dan sering menakutkan anak
5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya
6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong
timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja
7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak
menarik
8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini
mendorong timbulnya prasangka
Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai
media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya
membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata
dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk
tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang
komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru
harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat
menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik
yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya
3 Media Komik biologi
Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan
sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan
pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan
21
Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk
kategori penjualan terbaik (best seller)
Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik
siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan
menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah
dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi
yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan
menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29
Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi
dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu
menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa
Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan
cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya
sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat
yang dimiliki tokoh tersebut30
Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami
dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif
Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang
mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan
mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan
29
Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi
Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776
6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30
Ibid h 19
22
kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita
bergambar membuat informasi lebih mudah diserap
4 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)
menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional
Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan
keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti
sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari
adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian
berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan
pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat
diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar
dalam bentuk real atau non real
Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar
(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik
buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan
prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya
31
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya
2004) h 22
23
b Macam-Macam Hasil Belajar
Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga
bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat
psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar
tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap
informasi verbal dan keterampilan motorik32
Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi
menjadi tiga ranah yakni 33
1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman
aplikasi analisis sintesis dan evaluasi
2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap
3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima
pengalaman belajar
Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang
berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34
1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi
kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini
32
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h
118 33
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)
h 28 34
Ibid h 29
24
berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya
2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan
menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk
menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam
bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan
ringkasan dan prediksi
3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah
kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya
pada situasi baru atau pada situasi konkrit
4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk
memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar
struktur organisasinya dapat dimengerti
5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang
baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen
menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)
menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek
peristiwa dan informasi lainnya
6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan
untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan
25
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil
belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor
struktual
1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35
a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan
dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang
mengandung berbagai komponen
b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan
melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata
c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat
berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata
pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam
arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu
juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara
sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan
membangkitkan minat pada objek tersebut
d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
35
Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94
26
e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan
sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik
sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun
sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan
sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar
2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar
dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan
keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat
a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi
antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga
b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru
dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran
dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode
belajar dan tugas rumah
c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu
terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan
36
Ibid h 101
27
masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh
sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya
mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak
kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya
Untuk itu perlu diatur waktunya
3 Faktor struktural
Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua
hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran
Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial
dan kinestetis37
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia
a Pengertian Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan
37
Ibid h 102 38
Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan
blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April
2016 pukul 1500 WITA
28
mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada
manusia terbagi atas 5 macam yaitu
1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut
Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti
sendok garpu sumpit dan lain sebagainya
2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik
dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan keinginan kita
3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses
mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses
ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah
enzim
4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan
ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis
transport aktif dan difusi
5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak
dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi
29
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua
kelompok yaitu
1 Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan
dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai
bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau
lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa
Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut
faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan
anus39
Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
anus
2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu
saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah
terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui
sebuah saluran
39
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h
48
30
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia
1 Kelenjar ludah 12 Hati
2 Parotis 13 Kantung empedu
3 Submandibularis 14 duodenum
(bawah rahang) 15 Saluran empedu
4 Sublingualis 16 Kolon
(bawah lidah) 17 Kolon transversum
5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden
6 Amandel 19 Kolon descenden
7 Lidah 20 Ileum
8 Esofagus 21 Sekum
9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing
10 Lambung 23 RektumPoros usus
11 Saluran pankreas 24 Anus
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40
d Gangguan Sistem Pencernaan
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan manusia diantaranya41
1) Apendiktis adalah radang usus buntu
2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu
cepat
3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang
air besar)
4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung
5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis
6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit
40
Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41
Lutvia Anatomi Fisiologi h 70
31
e Organ Pencernaan Manusia
Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut
kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6
(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya
(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian
yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir
dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung
dengan faring42
Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-
bagiannya
Mulut terdiri dari
1 Langit-langit
2 Gigi
3 Gusi
4 Tulang langit-langit
5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6 Amandel
7 Lidah
8 Anak lidah
Gambar 22 Anatomi Mulut43
(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang
panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44
Otot
pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke
lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar
anatomi kerongkongan
42
Ibid h 50 43
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44
Lutvia Anatomi Fisiologi h 54
32
Gambar 23 Kerongkongan45
(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga
bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46
Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin
enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi
lambung beserta bagian-bagiannya
Gambar 24 Lambung47
(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter
Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)
45
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46
Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6
33
jejunum dan ileum48
Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta
bagian-bagiannya
Gambar 25 Usus Halus49
(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos
pada dindingnya50
Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil
pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan
bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51
Struktur usus besar terdiri dari
1 Usus buntu
2 Kolon asedens (kolon naik)
3 Kolon transversum (kolon datar)
4 Kolon desendens (kolon turun)
5 Rektum
Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52
(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah
keluar dari tubuh53
Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot
sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi
48
Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50
Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51
Ibid 52
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53
Lutvia Anatomi Fisiologi h 68
34
rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama
anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang
air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya
Gambar 27 Anus54
B Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik
telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk
dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain
1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran
Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)
Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and
carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan
komik sains biologi55
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada
54
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55
Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual
(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran
20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h
xv
35
sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas
media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang
pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL)
2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV
MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)
Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya
bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
IPA siswa kelas IV56
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek
penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan
Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV
3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi
Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10
Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika
mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik
matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih
56
Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI
Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Mataram Mataram 2013) h 60
36
menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam
belajar matematika57
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati
menggunakan komik matematika
Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa
penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan
penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Kerangka Teori
Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan
materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media
pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan
Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa
mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
57
Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar
pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran
20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h
xvi
37
Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat
pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah
menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat
siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan
terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi
sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini
akan membuat hasil belajar akan menurun
Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi
diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan
kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar
siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga
merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat
menyenangkan dan dapat menghilangkan stress
Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar
mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA
Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem
pencernaan pada manusia
38
D Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka
hipotesis penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E
MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
BAB III
METODE PENELITIAN
A Desain dan Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik
biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan
serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)
Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam
penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara
mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada
kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik
sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan
58
Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)
h 75
40
media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini
sebagai berikut
No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan
1 Kamis 16 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Pretest
VIII D
(kelas kontrol) Pretest
2 Senin 19 Juni 2016
(Pertemuan I)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
3 Kamis 23 Juni 2016
(Pertemuan II)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
4 Senin 27 Juni 2016
(Pertemuan III)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
5 Kamis 30 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Post-test
VIII D
(kelas kontrol) Post-test
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest
control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan
sebagai berikut 59
59
Ibid h 76
R O1 X O2
R O3 O4
41
Keterangan
R Pengambilan sampel secara random
X Perlakuan
O1 Pretest kelas eksperimen
O2 Posttest kelas eksperimen
O3 Pretest kelas kontrol
O4 Posttest kelas kontrol
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil
pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak berbeda secara signifikan
B Populasi dan Teknik Sampling
1 Populasi Penelitian
Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel
dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian
populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan
antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-
peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60
60
Ibid h 80
42
Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian61
Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian
pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat
diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan
rincian sebagai berikut
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 VIII A 15 12 27
2 VIII B 16 11 27
3 VIII C 13 14 27
4 VIII D 14 12 26
5 VIII E 8 18 26
Jumlah 66 67 133
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang
2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62
Dari
definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk
memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi
penelitian
Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti
berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa
untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan
61
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta
2006) h 130 62
Ibid h 131
43
penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil
diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63
Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai
kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol
yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas
terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random
sampling
C Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah64
Dalam penelitian ini untuk
mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan
hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui
terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok
eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest
Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar
pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem
pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya
Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif
yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi
63
Ibid h 134 64
Ibid h 160
44
(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam
penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman
observasi65
D Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka
diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah
peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut
1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana
dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66
Tes digunakan untuk
memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes
obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini
digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan
tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari
sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan
media komik biologi
2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
65
Sugiyono Metode Penelitian h 222 66
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h
53
45
berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses
pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi
observasi partisipan dan observasi non partisipan67
Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan
yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut
terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan
metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa
3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti
barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah
dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian
dan sebagainya68
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan
catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana
gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi
(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat
dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail
67
Sugiyono Metode Penelitian h 145 68
Suharsimi Prosedur Penelitian h 231
46
E Teknik Analisis Data
1 Uji Peningkatan Hasil
Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti
menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan
pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan
rumus normalized gain sebagai berikut69
N gain =
Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan
kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70
Persentase () Tafsiran
gt76 Efektif
56-75 Cukup efektif
40-55 Kurang efektif
lt 40 Tidak efektif
Tabel 33 Interpretasi N-gain
2 Uji Beda
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda
Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat
analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas
69
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah 2006) h 71 70
Ibid h 72
47
a Uji Normalitas
Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada
dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian
normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors
menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam
keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan
untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan
yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji
data berkelompok71
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam
penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah
digunakan peneliti adalah uji Liliefors
Lo = F(Zi)-S(Zi)
Keterangan
Lo = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku72
Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji
liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai
71
Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992
googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231
WITA 72
Ibid h 2
48
terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap
data dengan persamaan
Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data
S = Simpangan baku73
Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing
nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan
jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka
F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi
Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi
dinyatakan oleh S (Zi) maka 74
S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi
menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga
mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak
selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan
interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari
tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan
73
Ibid 74
Ibid
49
harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel
yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75
b Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah
kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan
membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama
besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena
datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas
yang digunakan adalah Uji F yaitu 76
Fhitung lt Ftabel = varians data homogen
Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen
c Uji Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang
homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian
hipotesis
Ho microA microB
Ha microA gt microB
75
Ibid 76
Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175
50
Keterangan
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar
siswa
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa
microA Rerata nilai kelas eksperimen
microB Rerata nilai kelas kontrol
Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi
normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan
rumus sebagai berikut77
Dimana
Keterangan
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= banyaknya data kelompok eksperimen
= banyaknya data kelompok kontrol
= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen
= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol
t = hasil hitung distribusi t
S = nilai deviasi gabungan
77
Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239
51
Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 005 dengan kriteria
Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima
Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
E Validitas Instrumen
Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir
soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas
instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji
instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates
1 Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana
suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah
menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau
kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78
Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal
dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan
rumus daya pembeda
DP =
78
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273
53
Dimana
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
bawah
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
Atas
n = 27 x N
Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79
Nilai Daya Pembeda Kriteria
Below - 019 Buruk (poor)
020 - 029 Cukup (satisfactory)
030 - 039 Baik (good)
040 - up Baik Sekali (very good)
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan
menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria
buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang
berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada
tabel berikut
79
Ibid h 274
54
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
Tabel 42 Daya Pembeda
55
2 Tingkat Kesukaran
Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung
dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80
Keterangan
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah peserta didik
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan
kriteria sebagai berikut81
Nilai Daya Pembeda Kriteria
gt070 Mudah
030-070 Sedang
lt030 Sukar
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates
terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori
sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates
dapat dilihat pada tabel berikut
80
Ibid h 272 81
Ibid
56
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat
Kesukaran () Tafsiran
(1) (2) (3) (4) (5)
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
Tabel 44 Tingkat kesukaan
57
3 Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi
hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam
penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan
dalam penilaian hasil belajar82
Validitas isi ini sering disebut juga
validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes
relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut
juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam
indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang
tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak
menyimpang dari fungsi instrumen83
4 Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik84
Pengujian reliabilitas
instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085
Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila
dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment
maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel
82
Ibid h 248 83
Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84
Ibid h 178 85
Ibid h 187
58
karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487
5 Uji Coba Instrumen
Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh
informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena
baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi
bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum
diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada
siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan
jumlah 27 orang siswa
F Pengumpulan dan Penyajian Data
1 Data Hasil Pretest dan Posttest
Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest
dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E
(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam
penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa
pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada
tabel berikut
No Urut Kelas Kontrol
No Urut Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 65 70 1 65 80
2 55 60 2 45 775
3 55 75 3 575 95
4 65 70 4 65 775
59
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5 50 60 5 625 80
6 50 675 6 50 75
7 525 80 7 40 75
8 575 60 8 525 775
9 525 675 9 50 725
10 55 75 10 625 95
11 65 75 11 65 80
12 325 65 12 525 725
13 50 675 13 60 775
14 475 60 14 70 975
15 55 70 15 475 775
16 45 65 16 60 825
17 625 80 17 45 775
18 625 675 18 60 775
19 625 65 19 55 90
20 30 50 20 45 775
21 65 70 21 625 85
22 65 70 22 625 90
23 55 825 23 55 70
24 575 65 24 60 875
25 70 825 25 50 675
26 575 70 26 625 65
sum 1440 1790 sum 14625 2080
Xi 554 688 Xi 562 80
Nilai
tertinggi 70 825
Nilai
tertinggi 70 975
Nilai
terendah 30 50
Nilai
terendah 40 65
SDt 282 229 SDt 106 53
Varians 913 591 Varians 616 695
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik
observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai
bahan laporan penelitian
2 Data Hasil Observasi
Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP
dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada
pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan
60
pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar
observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang
dianalisis menggunakan rumus 86
N =
Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80
tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
Pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan dan
mempersiapkan media
Komik biologi
Kegiatan Inti
d Guru memberikan suatu
materi menggunakan
media Komik biologi
e Guru membimbing
siswa untuk mengamati
materi
f Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya
Penutup
g Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
radic
radic
radic
radic
radic
radic
radic
86
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka
2007) h 427
61
(1) (2) (3) (4) (5)
materi yang telah
dipelajari
Skor 6
Rata-rata 857
Kriteria Sangat Baik
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran
di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor
sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka
kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan
RPP tergolong sangat baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan
dan mempersiapkan
materi dari buku paket
IPA biologi
Kegiatan Inti d Guru menjelaskan
sambil membimbing
siswa untuk mengamati
materi
e Guru meminta siswa
untuk mengerjakan LKS
Penutup
f Guru membahas LKS
radic
radic
radic
radic
radic
radic
62
(1) (2) (3) (4) (5)
yang dikerjakan oleh
siswa
g Guru memberikan
penguatan tehadap
materi
radic
Skor 5
Rata-rata 714
Kriteria Cukup
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses
pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh
skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian
maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait
keterlaksanaan RPP tergolong cukup
3 Data Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-
masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah
Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari
data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa
saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa
merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil
wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan
kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975
siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah
Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah
dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65
63
Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses
pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa
siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani
materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem
pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat
siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran
tersebut
Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang
memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas
eksperimen (kelas VIII E)87
No Kategori
Siswa Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3) (4)
1
Siswa yang
mendapat
nilai
tertinggi
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Sangat
membantu
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Sangat
membantu
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Sangat senang
2
Siswa yang
mendapat
sedang
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Lebih mudah
karena
menggunakan
media komik
2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik
87
Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016
64
(1) (2) (3) (4)
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
karena cerita
komiknya
menarik
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak Karena
membaca
menggunakan
media komik
lebih mudah
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Perasaan saya
sangat senang
sekali
3
Siswa yang
mendapat
rendah
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Menarik
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Ya karena
saya tidak
terbiasa
membaca
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
memotivasi
saya untuk
lebih sering
membaca juga
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Alhamdulillah
senang
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai
Posttest
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya
media komik biologi karena dapat membantunya memahami
pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk
cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa
senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik
65
sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan
pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam
pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan
karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih
termotivasi untuk sering membaca
G Analisis Data
1 Analisis hasil belajar
Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan
N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada
tabel berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 80 043 Kurang Efektif
2 45 775 059 Cukup Efektif
3 575 95 088 Efektif
4 65 775 036 Tidak Efektif
5 625 80 067 Cukup Efektif
6 50 75 065 Cukup Efektif
7 40 75 058 Cukup Efektif
8 525 775 063 Cukup Efektif
9 50 725 065 Cukup Efektif
10 625 95 087 Efektif
11 65 80 066 Cukup Efektif
12 525 725 062 Cukup Efektif
13 60 775 064 Cukup Efektif
14 70 975 092 Efektif
15 475 775 067 Cukup Efektif
16 60 825 056 Cukup Efektif
17 45 775 059 Cukup Efektif
18 60 775 063 Cukup Efektif
19 55 90 078 Efektif
20 45 775 059 Cukup Efektif
21 625 85 060 Cukup Efektif
22 625 90 073 Cukup Efektif
23 55 70 063 Cukup Efektif
24 60 875 069 Cukup Efektif
66
(1) (2) (3) (4) (5)
25 50 675 035 Tidak Efektif
26 625 65 007 Tidak Efektif
sum 14625 2080 1604
Rata-rata N-gain 062
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen
Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel
berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 70 014 Tidak Efektif
2 55 60 011 Tidak Efektif
3 55 75 044 Kurang Efektif
4 65 70 014 Tidak Efektif
5 50 60 020 Tidak Efektif
6 50 675 035 Tidak Efektif
7 525 80 058 Cukup Efektif
8 575 60 006 Tidak Efektif
9 525 675 031 Tidak Efektif
10 55 75 044 Kurang Efektif
11 65 75 028 Tidak Efektif
12 325 65 048 Kurang Efektif
13 50 675 035 Tidak Efektif
14 475 60 024 Tidak Efektif
15 55 70 033 Tidak Efektif
16 45 65 036 Tidak Efektif
17 625 80 047 Kurang Efektif
18 625 675 013 Tidak Efektif
19 625 65 007 Tidak Efektif
20 30 50 028 Tidak Efektif
21 65 70 014 Tidak Efektif
22 65 70 014 Tidak Efektif
23 55 825 061 Cukup Efektif
24 575 65 018 Tidak Efektif
25 70 825 042 Kurang Efektif
26 575 70 029 Tidak Efektif
sum 1440 1790 754
Rata-rata N-gain 029
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol
67
Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan
rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel
berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil
dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung
lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas
eksperimen sebagai berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002
2 45
4
-112 -106 03554 014 015 001
3 45 -112 -106 03554 014 015 001
4 45 -112 -106 03554 014 015 001
5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001
6 50
8
-62 -058 02190 028 031 003
7 50 -62 -058 02190 028 031 003
8 50 -62 -058 02190 028 031 003
9 525 10
-37 -035 01368 036 038 002
10 525 -37 -035 01368 036 038 002
11 55 12
-12 -011 00438 045 046 001
12 55 -12 -011 00438 045 046 001
13 575 13 13 012 00478 054 050 004
14 60
17
38 035 01368 063 065 002
15 60 38 035 01368 063 065 002
16 60 38 035 01368 063 065 002
17 60 38 035 01368 063 065 002
18 625
22
63 059 02224 072 085 013
19 625 63 059 02224 072 085 013
20 625 63 059 02224 072 085 013
21 625 63 059 02224 072 085 013
22 625 63 059 02224 072 085 013
23 65 25 88 083 02967 079 095 016
68
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
24 65 25
88 083 02967 079 095 016
25 65 88 083 02967 079 095 016
26 70 26 138 130 04032 090 1 010
sum 14625
Xi 562
SD 106
Lhitung 016
Ltabel 0174
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015
2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013
3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003
4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005
5 50
7
-54 -119 03830 011 026 015
6 50 -54 -119 03830 011 026 015
7 50 -54 -119 03830 011 026 015
8 525 9
-29 -010 00438 045 034 011
9 525 -29 -010 00438 045 034 011
10 55
14
-04 -001 00040 049 053 004
11 55 -04 -001 00040 049 053 004
12 55 -04 -001 00040 049 053 004
13 55 -04 -001 00040 049 053 004
14 55 -04 -001 00040 049 053 004
15 575
17
21 007 00279 052 065 013
16 575 21 007 00279 052 065 013
17 575 21 007 00279 052 065 013
18 625
20
71 125 03944 089 076 013
19 625 71 125 03944 089 076 013
20 625 71 125 03944 089 076 013
21 65
25
96 134 04099 091 095 004
22 65 96 134 04099 091 095 004
23 65 96 134 04099 091 095 004
24 65 96 134 04099 091 095 004
25 65 96 134 04099 091 095 004
26 70 1 146 151 04345 093 1 007
sum 1440
Xi 554
SD 282
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
69
Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji
normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai
berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003
2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006
3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008
4 725 5
-75 -141 04207 007 019 012
5 725 -75 141 04207 007 019 012
6 75 7
-5 -094 03264 017 026 009
7 75 -5 -094 03264 017 026 009
8 775
15
-25 -047 01808 031 046 015
9 775 -25 -047 01808 031 046 015
10 775 -25 -047 01808 031 046 015
11 775 -25 -047 01808 031 046 015
12 775 -25 -047 01808 031 046 015
13 775 -25 -047 01808 031 046 015
14 775 -25 -047 01808 031 046 015
15 775 -25 -047 01808 031 046 015
16 80
18
00 00 0000 050 065 015
17 80 00 00 0000 050 065 015
18 80 00 00 0000 050 065 015
19 825 19 25 047 01808 068 073 005
20 85 20 5 094 03264 082 076 006
21 875 21 75 141 04207 092 080 012
22 90 23
10 188 04699 097 088 009
23 90 10 188 04699 097 088 009
24 95 25
15 283 04977 099 095 004
25 95 15 283 04977 099 095 004
26 975 26 175 330 04995 099 1 001
sum 2080
Xi 80
SD 53
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
70
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000
2 60
5
-88 -138 04162 008 019 011
3 60 -88 -138 04162 008 019 011
4 60 -88 -138 04162 008 019 011
5 60 -88 -138 04162 008 019 011
6 65
9
-38 -116 03770 012 026 014
7 65 -38 -116 03770 012 026 014
8 65 -38 -116 03770 012 026 014
9 65 -38 -116 03770 012 026 014
10 675
13
-13 -006 00239 047 050 003
11 675 -13 -006 00239 047 050 003
12 675 -13 -006 00239 047 050 003
13 675 -13 -006 00239 047 050 003
14 70
19
12 105 03531 085 073 012
15 70 12 105 03531 085 073 012
16 70 12 105 03531 085 073 012
17 70 12 105 03531 085 073 012
18 70 12 105 03531 085 073 012
19 70 -12 105 03531 085 073 012
20 75
22
62 126 03962 089 084 005
21 75 62 126 03962 089 084 005
22 75 62 126 03962 089 084 005
23 80 24
112 149 04319 093 092 001
24 80 112 149 04319 093 092 001
25 825 25 137 159 04441 094 1 006
26 825 26 137 159 04441 094 1 006
sum 1790
Xi 688
SD 229
Lhitung 014
Ltabel 0174
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan
kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok
itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak
71
homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 562 554
SDt 106 282
Varians 616 913
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
= 148
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti
bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen
Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada
tabel berikut
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 80 688
SDt 53 229
Varians 695 591
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
72
= 118
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti
kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen
Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data
dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut
Dimana
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
4538
2130
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
73
Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol
dapat dilihat sebagai berikut
27625
1630
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
H Hasil Analisis
Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest
kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0
lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi
normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai
74
Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel
pada kelas kontrol juga berdistribusi normal
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)
diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt
0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal
Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih
kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas
kontrol juga berdistribusi normal
Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka
dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok
berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji
homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka
disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga
berasal dari populasi yang homogen
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)
maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata
75
skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
mempunyai kemampuan awal yang sama
Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)
maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas
control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas
eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Lokasi dan Hasil
1 Lokasi Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu
lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan
Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A
tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn
8241 m2
dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan
memadai
MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan
membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa
Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari
madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan
UUD 194588
Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah
mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni
a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002
b Drs M Nur Yasin 20032008
c Zainuddin SAg MPd 20092015
88
Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016
77
d Abd Aziz SAg 2015sekarang89
MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel
Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat
strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di
samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan
1) Sebelah Selatan MAN Taliwang
2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk
3) Sebelah Utara Jalan raya
4) Sebelah Timur persawahan90
Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN
Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga
pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk
menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih
baik dari sebelumnya
(a) Sarana dan Prasarana
Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan
prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar
Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN
Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII
sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa
kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas
IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang
89
Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90
Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016
78
dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada
jam 0700 sd 1330 WITA
Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak
yang tertera dalam tabel berikut ini
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik
3 Ruang Waka 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik
6 Ruang Lab Komputer 1 Baik
7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Osim 1 Baik
10 Ruang BPBK 1 Baik
11 Ruang Aula 1 Baik
12 Ruang Kelas 15 Baik
13 Kantin 2 Baik
14 Gudang 1 Baik
15 Kamar Mandi 8 Baik
16 Kamar mandi guru 3 Baik
17 Mushallah 1 Baik
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691
91
Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
79
Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat
dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan
banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung
sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung
terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan
adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai
berikut
No Jenis Meubler Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik
2 MejaKursi kepala 11 set Baik
3 Meja Kursi guru 5017 set Baik
4 Kursi tamu 1 set Baik
5 Papan tulis 15 buah Baik
6 Almari 15 buah Baik
7 Mesin Tik 1 buah Baik
8 Berangkas 1 buah Baik
9 Printer 3 buah Baik
10 Rak buku 15 buah Baik
11 AC 1 buah Baik
12 Filling kabinet 2 buah Baik
13 Jam dinding 8 buah Baik
14 Komputer 15 bauh Baik
15 Kulkas 1 buah Baik
16 TV 1 buah Baik
17 Kipas angin 9 buah Baik
18 Laptop 5 buah Baik
19 LCD 2 buah Baik
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692
Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai
92
Ibid
80
dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
No Jenis Jumlah Satuan Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Globe 6 Buah Baik
2 Peta Indonesia 4 Buah Baik
3 Hidrostatistika 1 Set Baik
4 Kit Mekanik 1 Set Baik
5 Kit Optik 1 Set Baik
6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik
7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik
8 Alat matematika 1 Set Baik
9 Alat reguler 1 Set Baik
10 Alat IPS 1 Set Baik
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201693
Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana
prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses
belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi
dan pranan dalam proses belajar mengajar
(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang
Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti
akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-
dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN
Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini
93
Ibid
81
No Nama Jabatan Pend Mengajar
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI
2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad
Kesiswaan S1 IPABiologi
3 Hamzanwadi SPdi Wakamad
Humas S1
IPS Geografi
Ekonomi
4 Andi Rusmin Cahyadin
SPd
Wakamad
Sarana dan
Prasarana
S1 B Indonesia
5 Bahruddin SPd Wakamad
Kurikulum S1 B Inggris
6 Jalaluddin SAg Kepala
Perpustakaan S1 IPAFisika
7 Hermi SPd GMP S1 Matematika
8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris
10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris
12 Arinah SAg GMP S1 SKI
13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq
14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq
15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn
16 Ratuati SH GMP S1 PKn
17 Ibnu Dwi Kustadiono
MPd GMP S2 IPAFisika
18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris
19 Istianah Sri Hardiniati
SAg GMP S1 BArab
20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok
21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi
Sejarah
22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris
23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes
24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI
25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia
26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika
27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika
28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK
29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes
30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK
31 Juliawati SPd BP S1 BPBK
32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI
82
(1) (2) (3) (4) (5)
33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia
34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits
35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI
36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi
Fisika
37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih
38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi
39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun
Pelajaran 2015201694
Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru
IPA Biologi diantaranya adalah
1 Fatry Nurlaelah SPd
2 Deden Purnama SPd
3 Murni SPd
Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat
dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang
ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang
menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu
Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat
dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau
bidangnya
Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang
juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan
94
Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
83
menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai
oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang
sebagai berikut
No Nama Pendidikan Ket
(1) (2) (3) (4)
1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU
2 Ahmad Sanadi MAN TU
3 Wahyuni Utami SMK TU
4 Fatimah SPd S1 TU
5 Hasnawaty SPd S1 TU
6 Nilakurniawati SAp S1 TU
7 Irman MAN TU
8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU
9 Jaharuddin SLTA TU
10 Ainul Yakin SMA TU
11 Hendra Jayadi SE S1 TU
12 Rati Kurniawati SMA TU
13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun
14 Sanafiah SLTA
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
15 Hermansyah MTs Satpam
16 Abdul Hamid MTs
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201695
(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang
Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi
yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena
siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
95
Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20
Juni 2016
84
mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi
faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan
sebagai subyek belajar
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN
Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar
menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan
keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan
negaranya
Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran
20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata
pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri
karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan
Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang
maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih
aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk
lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 73 72 145
VIII 66 67 133
IX 63 70 133
Jumlah 202 209 411
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696
96
Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
85
Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses
belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas
VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A
sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang
tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak
133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E
2 Hasil Penelitian
a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah
dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan
standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah
sebagai berikut
Data Hasil Belajar Biologi (pretest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 40 30
Nilai Tertinggi 70 70
Rata-rata 562 554
SD 106 282
Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan
informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen
maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah
dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata
86
kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka
masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia
b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang
telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Data Hasil Belajar Biologi (postest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 65 50
Nilai Tertinggi 975 825
Rata-rata 80 688
SD 53 229
Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada
tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas
eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik
biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa
menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai
65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan
rentang nilai 50-825
c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan
perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan
87
sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing
kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut
Kelas pretest postest
Eksperimen 562 80
Kontrol 554 688
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik
biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau
kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan
dalam bentuk yang menarik
d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-
rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini
menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol
dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil
belajar biologi yang diperoleh adalah 029
Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran
dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria
88
efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan
pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria
selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1
orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria
tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik
biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena
dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat
perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan
pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena
selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria
tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria
kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif
maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas
kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang
atau rendah
B Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data
berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data
posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang
89
sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 562 554
thitung 013
ttabel 200
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat
kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho
diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan
awal yang sama
Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat
dilihat tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 80 688
thitung 248
ttabel 200
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas
90
VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel
pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena
thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini
diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan
kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media
komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Pembahasan
Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses
belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai
menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat
menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya
91
menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan
memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97
Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang
perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol
memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan
bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah
diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa
yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran
berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada
saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman
bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna
untuk menumbuhkan gairah belajar98
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest
menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih
kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan
perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh
nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan
nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
97
Azhar Media Pembelajaran h 24 98
Amna Pemanfaatan Media h 155
92
eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi
oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar
Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi
dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam
membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama
melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media
komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam
mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media
komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang
diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh
tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran
dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan
stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99
menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam
komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang
konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh
dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga
akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut
Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan
mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir
99
Rachmawati Pengembangan Media h 19
93
kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan
belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa
sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100
dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan
kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat
digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan
membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang
luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan
meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar
Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-
Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062
gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan
kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif
dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai
KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol
yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik
dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan
menguasai materi sistem pencernaan pada manusia
Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi
100
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10
94
perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam
menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung
materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun
perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik
biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan
ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode
ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi
Menurut Mahmud101
bahwa faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu
lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang
digunakan oleh guru102
Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara
kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar
yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran
Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan
101
Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102
Ibid h 101
95
tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103
Sehingga
dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar
khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus
menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat
mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari
keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun
Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media
pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap
pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi
dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat
Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media
pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu
upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media
komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik
memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi
disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan
pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa
Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan
ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu
103
Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016
96
lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis
dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan
belajar
Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi
efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik
biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa
tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh
komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell
Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi
hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung
untuk tujuan edukatif (pendidikan)104
Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca
Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang
104
Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69
97
pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori
tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia
anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa
digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan
pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar
BAB VI
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media
komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar
dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak
menggunakan media komik biologi
Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen
yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu
dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062
dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji
kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan
ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih
besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan
demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik
biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat
pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif
terhadap hasil belajar siswa
99
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran
sebagai berikut
1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media
pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses
belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi
2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media
dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia
3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan
media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran
para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan
hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan
tingkatan usia siswa
4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang
menarik dan beragam pada saat ini
5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka
hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan
memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi
yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997
Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015
Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal
Didaktika Vol (XII) 2011
Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007
Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2007
Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada
Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata
artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc
Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi
Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014
Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan
blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html
Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam
httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL
ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press
2015
Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012
Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem
Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi
(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga 2014
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil
2015
101
Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar
kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru
Algensindo 2009
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja
Rosdakarya 2004
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas
terbuka 2007
Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia
2015
Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap
prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga
2011
Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural
Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan
Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004
Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung
Alfabeta 2009
------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara
2009
------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta
2006
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik
dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik
Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful
20Hadi pdf
102
Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi
Aksara 2014
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012
Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo
glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN
104
Lampiran 5
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas ekspeimen
Proses penelitian kelas ekspeimen
105
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas kontrol
106
107
108
109
110
111
Lampiran 11
Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES
SKOR DATA DIBOBOT
Jumlah Subyek = 27
Butir Soal = 40
Bobot untuk jawaban benar = 1
Bobot untuk jawaban salah = 0
No
urut
No
subyek KodeNama Benar Salah Kosong
Skor
Asli
Skor
bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14
123
RELIABILITAS TES
Rata-rata = 1759
Simpang Baku = 4 41
Korelasi XY = 059
Reliabilitas Tes = 074
No
urut
No
subyek KodeNama
Skor
Ganjil
Skor
Genap
Skor
Total
1 1 nabila 11 11 22
2 2 nurwa 15 14 29
3 3 ridwan 7 7 14
4 4 leni 9 8 17
5 5 intan 10 8 18
6 6 sakti 7 9 16
7 7 ismail 7 4 11
8 8 adittia 6 4 10
9 9 aldi 7 10 17
10 10 yanti 14 12 26
11 11 asma 9 9 18
12 12 zulka 6 8 14
13 13 sati 9 10 19
14 14 wahyudi 9 6 15
15 15 vasha 7 9 16
16 16 ismal 9 6 15
17 17 sofiah 12 8 20
18 18 ami 9 7 16
19 19 lia 11 12 23
20 20 awalia 9 8 17
21 21 muttaqin 10 10 20
22 22 aulia 3 8 11
23 23 andy 10 13 23
24 24 nada 10 9 19
25 25 lina 9 7 16
26 26 iwa 8 11 19
27 27 maulana 7 7 14
124
KELOMPOK UNGGUL amp ASOR
Kelompok Unggul
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1
3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1
4 23 andy 23 - - - - - 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1
6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1
2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1
3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -
4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -
5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -
6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1
3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1
4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -
5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1
7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5
125
22 23 24 25 26 27 28
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1
2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -
3 19 lia 23 1 - - - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1
5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1
6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -
3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1
4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -
6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1
7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 1 1 - - -
3 19 lia 23 1 - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 1 1 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2
126
Kelompok Asor
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1
2 3 ridwan 14 - - - - - - -
3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1
4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1
5 7 ismail 11 - - - - - - 1
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - - - 1 -
Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -
5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -
6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -
7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 16 ismal 15 - - 1 - - - -
2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1
3 12 zulka 14 - - - - - - 1
4 27 maulana 14 - - - 1 - - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1
6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -
7 8 adittia 10 - - 1 - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3
22 23 24 25 26 27 28
127
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 16 ismal 15 - 1 - - - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1
3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -
4 27 maulana 14 - 1 - - - - -
5 7 ismail 11 - - - - - - -
6 22 aulia 11 - - - - - - -
7 8 adittia 10 - 1 - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1
2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - 1 - - - - -
4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1
5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 16 ismal 15 1 1 1 - -
2 3 ridwan 14 1 - - - -
3 12 zulka 14 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 1 - 1 - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - -
6 22 aulia 11 1 1 1 - -
7 8 adittia 10 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0
128
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7
Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
129
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat Kesukaran
() Tafsiran
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
130
KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan
1 1 0363 Signifikan
2 2 0568 Sangat Signifikanf
3 3 -0116 -
4 4 0414 Sangat Signifikan
5 5 0528 Sangat Signifikan
6 6 0435 Sangat Signifikan
7 7 0391 Signifikan
8 8 -0102 -
9 9 0621 Sangat Signifikan
10 10 -0063 -
11 11 NAN NAN
12 12 -0017 -
13 13 0577 Sangat Signifikan
14 14 0446 Sangat Signifikan
15 15 0412 Sangat Signifikan
16 16 0260 -
17 17 -0030 -
18 18 0470 Sangat Signifikan
19 19 0441 Sangat Signifikan
20 20 0476 Sangat Signifikan
21 21 0298 -
22 22 0529 Sangat Signifikan
23 23 -0155 -
24 24 0067 -
25 25 0192 -
26 26 0043 -
27 27 0539 Sangat Signifikan
28 28 0416 Sangat Signifikan
29 29 -0078 -
30 30 0040 -
31 31 0329 Signifikan
32 32 0127 -
33 33 0317 Signifikan
131
34 34 0363 Signifikan
35 35 -0029 -
36 36 0167 -
37 37 0005 -
38 38 -0126 -
39 39 0470 Sangat Signifikan
40 40 0203 -
Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut
df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001
10 0576 0708 60 0250 0325
15 0482 0606 70 0233 0302
20 0423 0549 80 0217 0283
25 0381 0496 90 0205 0267
30 0349 0449 100 0195 0254
40 0304 0393 125 0174 0228
50 0273 0354 gt150 0159 0208
Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung
132
KUALITAS PENGECOH
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli A B C D
1 1 0-- 14 8-- 5++ 0
2 2 7 3- 6++ 11- 0
3 3 11+ 15- 0-- 1 0
4 4 14 0-- 12--- 1-- 0
5 5 4+ 6 8++ 9+ 0
6 6 4+ 18 3++ 2+ 0
7 7 1+ 3-- 22 1+ 0
8 8 18--- 5+ 2-- 2 0
9 9 5 6++ 10+ 6++ 0
10 10 1++ 24 2-- 0-- 0
11 11 0 27 0 0 0
12 12 7++ 5 14-- 1-- 0
13 13 12- 5 10+ 0-- 0
14 14 17++ 6 8++ 6++ 0
15 15 11- 7 5+ 4+ 0
16 16 14 7- 4++ 2- 0
17 17 5++ 14 4++ 4++ 0
18 18 6++ 8- 12 1-- 0
19 19 8 9+ 5++ 5++ 0
20 20 0-- 5-- 19 3++ 0
21 21 16 4++ 2+ 5+ 0
22 22 10+ 10+ 7 3- 0
23 23 1- 17 6-- 3++ 0
24 24 4 6++ 8++ 9++ 0
25 25 19--- 4- 2-- 2 0
26 26 8++ 6++ 4 9++ 0
27 27 3+ 7+ 5++ 12 0
28 28 11 10-- 1-- 5++ 0
29 29 6++ 5+ 12- 4 0
30 30 12--- 12 2- 1-- 0
31 31 14 5++ 6+ 2- 0
32 32 0-- 1+ 22 4--- 0
33 33 1++ 1++ 1++ 24 0
133
34 34 2- 7++ 9+ 9 0
35 35 11--- 3+ 1-- 12 0
36 36 0-- 0-- 2--- 25 0
37 37 3--- 23 1+ 0-- 0
38 38 15 8-- 3+ 1-- 0
39 39 7 6++ 11- 3- 0
40 40 9++ 5 10+ 3- 0
Keterangan
Kunci Jawaban
++ Sangat Baik
+ Baik
- Kurang Baik
-- Buruk
--- Sangat Buruk
134
REKAP ANALISIS BUTIR
Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40
Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27
No
Butir
Baru
No
Buitr
Asli
D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi
1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan
2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan
3 3 - 1429 Sukar -0118 -
4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan
5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan
6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan
7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan
8 8 000 Sukar -0071 -
9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan
10 10 - 1429 Mudah -0088 -
11 11 000 Mudah NAN NAN
12 12 - 1429 Sukar -0021 -
13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan
14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan
15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan
16 16 4286 Sedang 0269 -
17 17 - 1429 Sedang -0039 -
18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan
19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan
20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan
21 21 2857 Sedang 0288 -
22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan
23 23 - 1429 Sedang -0179 -
24 24 - 1429 Sukar 0063 -
25 25 1429 Sukar 0190 -
26 26 000 Sukar 0039 -
27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan
28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan
29 29 000 Sukar -0081 -
30 30 000 Sedang 0033 -
31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan
135
32 32 1429 Mudah 0109 -
33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan
34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan
35 35 1429 Sedang -0019 -
36 36 1429 Mudah 0170 -
37 37 1429 Mudah 0009 -
38 38 - 2857 Sedang -0136 -
39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan
40 40 2857 Sukar 0221 -
136
137
138
139
140
141
144
145
146
147
x
7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa
Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung
8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang
telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan
penelitian
9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan
IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama
lain
10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa
tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih
sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul
Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang
selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan
skripsi ini
13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan
informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu
Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah
dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu
xi
xii
ABSTRAK
FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada
Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran
20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)
dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada
kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen
penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan
ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas
menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis gain score dan uji-t
Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran
berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi
pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa
kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok
kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha
diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada
kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)
Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada
Manusia
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii i
HALAMAN PERNYATAAN iv
HALAMAN NOTA DINAS v
HALAMAN PENGESAHAN vi
HALAMAN MOTTO vii
HALAMAN PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK xii
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan dan Batasan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8
A Kajian Teori 8
1 Media 8
a Pengertian Media 8
xiv
b Macam-macam Media 9
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12
2 Media Komik 15
a Pengertian Komik 15
b Macam-macam Komik 16
c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18
3 Media Komik Biologi 20
4 Hasil Belajar 22
a Pengertian Hasil Belajar 22
b Macam-macam Hasil Belajar 23
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27
a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30
e Organ Pencernaan Manusia 31
B Penelitian yang Relevan 34
C Kerangka Teori 36
D Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN 39
A Desain dan Pendekatan Penelitian 39
B Populasi dan Teknik sampling 41
xv
C Instrument Penelitian 43
D Teknik Pengumpulan Data 44
E Teknik Analisis Data 46
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52
A Validitas Instrumen 52
B Pengumpulan dan Penyajian Data 58
C Analisis Data 65
D Hasil Analisis 73
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76
A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76
1 Lokasi Penelitian 76
2 Hasil Penelitian 85
B Pengujian Hipotesis 88
C Pembahasan 90
BAB VI PENUTUP 98
A Simpulan 98
B Saran 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42
Tabel 33 Interpretasi N-gain 46
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53
Tabel 42 Daya Pembeda 54
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55
Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 58
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 60
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 61
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan
Nilai Posttest 63
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83
xvii
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
Gambar 22 Anatomi Mulut 31
Gambar 23 Kerongkongan 32
Gambar 24 Lambung 32
Gambar 25 Usus Halus 33
Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33
Gambar 27 Anus 34
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
Lampiran 4 Kunci Jawaban
Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian
Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
Lampiran 8 Tabel Distribusi Z
Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F
Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t
Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy
Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES
Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai
bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran
yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi
sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh
perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan
sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari
upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi
tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah
mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk
membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai
tujuan pembelajaran
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi
fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis
induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains
untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran
biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif
2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii
4 Trianto Model Pembelajaran h 137
5 Ibid h 143
2
sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa
Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan
Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi dalam belajar
Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri
menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan
tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami
menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip
dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan
adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk
menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang
menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak
gambar dan ilustrasi seperti komik
Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang
lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku
teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal
tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap
peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku
komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana
6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok
Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9
3
perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-
gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para
pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik
daripada buku pelajaran 7
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik
membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8
Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk
menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang
pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah
terjadinya proses belajar yang optimal
Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah
mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik
bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat
belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun
modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa
diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut
Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga
untuk tujuan edukatif10
Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat
sebagai media pembelajaran
7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf
Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79
9 Ibid h 78
10 Ibid h 77
4
Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat
yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11
Gambar yang
sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat
komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat
mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai
sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan
dengan lebih mudah dan menarik
Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan
buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi
yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA
biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12
Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam
biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga
sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan
media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan
materi sistem pencernaan pada manusia tersebut
Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah
dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat
beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai
dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu
dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi
11
Ibid 12
Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016
5
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi
Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo
B Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan
menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut
1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016
2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul
ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih
bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT
Gramedia
3 Materi sistem pencernaan pada manusia
4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif
yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)
C Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada
6
manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun
pelajaran 20152016
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan
dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan
pada manusia
b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian
mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa
2 Manfaat Praktis
a Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media
komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih
tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi
b Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam
pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media
mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta
7
sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media
pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi
efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya
c Manfaat bagi Madrasah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang
diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai
media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu
pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi
d Manfaat bagi Pemerintah Setempat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada
pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran
khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga
pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang
semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah
yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi
penerus bangsa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A Kajian Teori
1 Media
a Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13
Sementara itu secara
istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar14
Association of Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi15
Sedangkan National
Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda
yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan16
Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa
media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke
penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media
13
Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14
Ibid 15
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran
(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16
Ahmad Media Instruksional h 2
9
memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif
b Macam-Macam Media
Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4
(empat) macamjenis yaitu 17
1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board
gambar-gambar grafik peta dan lain-lain
2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-
lain
3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi
4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya
dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan
pertunjukan melalui pameran museum
Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan
dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep
apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran biologi antara lain 18
a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda
yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-
macam media asli antara lain
1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium
dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan
17
Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal
Didaktika Vol XII (2011) h 158 18
Ibid h 159
10
tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun
percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak
kaca yang berisi serangga
2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio
pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain
Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat
menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena
terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh
sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta
didik Macam-macam media tiruan antara lain19
1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian
tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran
hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan
seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali
sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi
dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati
diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan
dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan
plastik yang semula cair kemudian membeku
2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan
mineral dan lain-lain
19
Ibid
11
b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan
ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-
kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik
dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik
(media gambar) media poster media karikatur media komik media
gambar bersambung atau berseri
c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang
menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti
papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)
papan magnet papan demonstrasi papan paku
d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat
dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot
yang bergerak dan media sorot mikro
e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni
dapat didengar seperti radio dan piringan hitam
f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan
dilihat seperti televisi dan komputer
g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak
dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran
Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai
Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan
berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga
memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar
12
mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang
sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi
siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian
menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik
secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak
membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media
Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut
Amna antara lain21
a Sebagai alat bantu belajar
Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan
yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman
yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan
akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada
beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu
1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga
mengurangi verbalisme
2 Memperbesar perhatian siswa
3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar
sehingga membuat pelajaran lebih menetap
4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa
20
Ibid h 160 21
Ibid h 154
13
5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat
dalam gambaran hidup
6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan
berbahasa
7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih
mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar
b Sebagai alat komunikasi
Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan
(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah
dipahami
c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru
Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka
guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan
media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan
terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan
dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan
berguna 22
1 Menumbuhkan gairah belajar
22
Ibid h 155
14
2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu
pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika
media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan lebih baik
Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan
media dalam proses belajar siswa yaitu23
1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati
melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain
23
Azhar Media Pembelajaran h 24
15
Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara
siswa dengan lingkungannya
2 Media Komik
a Pengertian Komik
Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca24
Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama
membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan
erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
24
Ahmad Media Instruksional h 78
16
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca25
Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan
yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun
bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat
digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik
menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku
yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor
b Macam-Macam Komik
Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi
sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk
komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis
komik yaitu 26
1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis
asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk
menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya
Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi
lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan
25
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo
2009) h 69 26
Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497
1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430
WITA
17
diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari
Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana
2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri
sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China
Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga
legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat
menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran
dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan
memenangkannya
3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan
hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh
yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka
maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi
anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari
sehingga memudahkan orang untuk memahaminya
4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika
digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan
untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di
mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya
bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang
kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya
5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang
bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan
18
tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi
para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu
fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau
tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)
Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan
komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan
berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy
c Kelebihan dan Kekurangan Komik
Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun
kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping
sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam
pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan
Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari
komik adalah 27
1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang
menyenangkan
2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan
keterampilan membaca
3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik
hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya
27
Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi
Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov
orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530
WITA
19
4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang
dijumpainya lagi dalam bacaan lain
5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan
propoganda yang menentang prasangka
6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang
tertahan
7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku
komik yang memiliki sifat yang dikaguminya
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik
efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca
dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi
manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik
mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk
membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan
sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang
menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28
1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih
berguna
2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman
membaca dalam komik
3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah
28
Ibid h 10-11
20
4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan
merangsang dan sering menakutkan anak
5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya
6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong
timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja
7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak
menarik
8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini
mendorong timbulnya prasangka
Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai
media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya
membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata
dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk
tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang
komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru
harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat
menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik
yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya
3 Media Komik biologi
Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan
sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan
pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan
21
Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk
kategori penjualan terbaik (best seller)
Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik
siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan
menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah
dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi
yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan
menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29
Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi
dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu
menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa
Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan
cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya
sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat
yang dimiliki tokoh tersebut30
Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami
dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif
Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang
mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan
mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan
29
Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi
Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776
6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30
Ibid h 19
22
kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita
bergambar membuat informasi lebih mudah diserap
4 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)
menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional
Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan
keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti
sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari
adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian
berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan
pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat
diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar
dalam bentuk real atau non real
Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar
(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik
buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan
prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya
31
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya
2004) h 22
23
b Macam-Macam Hasil Belajar
Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga
bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat
psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar
tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap
informasi verbal dan keterampilan motorik32
Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi
menjadi tiga ranah yakni 33
1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman
aplikasi analisis sintesis dan evaluasi
2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap
3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima
pengalaman belajar
Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang
berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34
1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi
kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini
32
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h
118 33
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)
h 28 34
Ibid h 29
24
berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya
2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan
menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk
menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam
bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan
ringkasan dan prediksi
3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah
kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya
pada situasi baru atau pada situasi konkrit
4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk
memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar
struktur organisasinya dapat dimengerti
5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang
baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen
menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)
menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek
peristiwa dan informasi lainnya
6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan
untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan
25
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil
belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor
struktual
1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35
a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan
dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang
mengandung berbagai komponen
b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan
melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata
c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat
berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata
pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam
arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu
juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara
sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan
membangkitkan minat pada objek tersebut
d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
35
Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94
26
e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan
sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik
sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun
sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan
sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar
2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar
dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan
keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat
a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi
antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga
b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru
dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran
dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode
belajar dan tugas rumah
c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu
terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan
36
Ibid h 101
27
masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh
sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya
mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak
kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya
Untuk itu perlu diatur waktunya
3 Faktor struktural
Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua
hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran
Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial
dan kinestetis37
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia
a Pengertian Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan
37
Ibid h 102 38
Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan
blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April
2016 pukul 1500 WITA
28
mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada
manusia terbagi atas 5 macam yaitu
1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut
Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti
sendok garpu sumpit dan lain sebagainya
2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik
dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan keinginan kita
3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses
mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses
ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah
enzim
4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan
ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis
transport aktif dan difusi
5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak
dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi
29
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua
kelompok yaitu
1 Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan
dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai
bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau
lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa
Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut
faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan
anus39
Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
anus
2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu
saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah
terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui
sebuah saluran
39
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h
48
30
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia
1 Kelenjar ludah 12 Hati
2 Parotis 13 Kantung empedu
3 Submandibularis 14 duodenum
(bawah rahang) 15 Saluran empedu
4 Sublingualis 16 Kolon
(bawah lidah) 17 Kolon transversum
5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden
6 Amandel 19 Kolon descenden
7 Lidah 20 Ileum
8 Esofagus 21 Sekum
9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing
10 Lambung 23 RektumPoros usus
11 Saluran pankreas 24 Anus
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40
d Gangguan Sistem Pencernaan
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan manusia diantaranya41
1) Apendiktis adalah radang usus buntu
2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu
cepat
3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang
air besar)
4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung
5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis
6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit
40
Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41
Lutvia Anatomi Fisiologi h 70
31
e Organ Pencernaan Manusia
Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut
kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6
(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya
(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian
yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir
dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung
dengan faring42
Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-
bagiannya
Mulut terdiri dari
1 Langit-langit
2 Gigi
3 Gusi
4 Tulang langit-langit
5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6 Amandel
7 Lidah
8 Anak lidah
Gambar 22 Anatomi Mulut43
(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang
panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44
Otot
pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke
lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar
anatomi kerongkongan
42
Ibid h 50 43
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44
Lutvia Anatomi Fisiologi h 54
32
Gambar 23 Kerongkongan45
(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga
bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46
Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin
enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi
lambung beserta bagian-bagiannya
Gambar 24 Lambung47
(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter
Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)
45
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46
Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6
33
jejunum dan ileum48
Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta
bagian-bagiannya
Gambar 25 Usus Halus49
(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos
pada dindingnya50
Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil
pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan
bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51
Struktur usus besar terdiri dari
1 Usus buntu
2 Kolon asedens (kolon naik)
3 Kolon transversum (kolon datar)
4 Kolon desendens (kolon turun)
5 Rektum
Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52
(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah
keluar dari tubuh53
Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot
sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi
48
Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50
Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51
Ibid 52
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53
Lutvia Anatomi Fisiologi h 68
34
rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama
anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang
air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya
Gambar 27 Anus54
B Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik
telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk
dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain
1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran
Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)
Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and
carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan
komik sains biologi55
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada
54
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55
Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual
(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran
20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h
xv
35
sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas
media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang
pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL)
2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV
MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)
Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya
bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
IPA siswa kelas IV56
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek
penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan
Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV
3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi
Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10
Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika
mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik
matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih
56
Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI
Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Mataram Mataram 2013) h 60
36
menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam
belajar matematika57
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati
menggunakan komik matematika
Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa
penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan
penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Kerangka Teori
Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan
materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media
pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan
Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa
mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
57
Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar
pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran
20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h
xvi
37
Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat
pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah
menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat
siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan
terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi
sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini
akan membuat hasil belajar akan menurun
Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi
diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan
kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar
siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga
merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat
menyenangkan dan dapat menghilangkan stress
Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar
mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA
Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem
pencernaan pada manusia
38
D Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka
hipotesis penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E
MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
BAB III
METODE PENELITIAN
A Desain dan Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik
biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan
serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)
Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam
penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara
mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada
kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik
sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan
58
Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)
h 75
40
media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini
sebagai berikut
No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan
1 Kamis 16 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Pretest
VIII D
(kelas kontrol) Pretest
2 Senin 19 Juni 2016
(Pertemuan I)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
3 Kamis 23 Juni 2016
(Pertemuan II)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
4 Senin 27 Juni 2016
(Pertemuan III)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
5 Kamis 30 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Post-test
VIII D
(kelas kontrol) Post-test
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest
control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan
sebagai berikut 59
59
Ibid h 76
R O1 X O2
R O3 O4
41
Keterangan
R Pengambilan sampel secara random
X Perlakuan
O1 Pretest kelas eksperimen
O2 Posttest kelas eksperimen
O3 Pretest kelas kontrol
O4 Posttest kelas kontrol
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil
pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak berbeda secara signifikan
B Populasi dan Teknik Sampling
1 Populasi Penelitian
Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel
dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian
populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan
antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-
peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60
60
Ibid h 80
42
Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian61
Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian
pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat
diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan
rincian sebagai berikut
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 VIII A 15 12 27
2 VIII B 16 11 27
3 VIII C 13 14 27
4 VIII D 14 12 26
5 VIII E 8 18 26
Jumlah 66 67 133
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang
2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62
Dari
definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk
memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi
penelitian
Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti
berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa
untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan
61
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta
2006) h 130 62
Ibid h 131
43
penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil
diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63
Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai
kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol
yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas
terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random
sampling
C Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah64
Dalam penelitian ini untuk
mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan
hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui
terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok
eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest
Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar
pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem
pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya
Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif
yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi
63
Ibid h 134 64
Ibid h 160
44
(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam
penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman
observasi65
D Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka
diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah
peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut
1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana
dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66
Tes digunakan untuk
memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes
obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini
digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan
tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari
sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan
media komik biologi
2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
65
Sugiyono Metode Penelitian h 222 66
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h
53
45
berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses
pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi
observasi partisipan dan observasi non partisipan67
Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan
yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut
terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan
metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa
3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti
barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah
dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian
dan sebagainya68
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan
catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana
gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi
(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat
dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail
67
Sugiyono Metode Penelitian h 145 68
Suharsimi Prosedur Penelitian h 231
46
E Teknik Analisis Data
1 Uji Peningkatan Hasil
Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti
menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan
pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan
rumus normalized gain sebagai berikut69
N gain =
Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan
kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70
Persentase () Tafsiran
gt76 Efektif
56-75 Cukup efektif
40-55 Kurang efektif
lt 40 Tidak efektif
Tabel 33 Interpretasi N-gain
2 Uji Beda
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda
Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat
analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas
69
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah 2006) h 71 70
Ibid h 72
47
a Uji Normalitas
Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada
dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian
normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors
menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam
keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan
untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan
yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji
data berkelompok71
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam
penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah
digunakan peneliti adalah uji Liliefors
Lo = F(Zi)-S(Zi)
Keterangan
Lo = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku72
Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji
liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai
71
Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992
googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231
WITA 72
Ibid h 2
48
terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap
data dengan persamaan
Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data
S = Simpangan baku73
Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing
nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan
jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka
F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi
Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi
dinyatakan oleh S (Zi) maka 74
S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi
menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga
mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak
selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan
interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari
tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan
73
Ibid 74
Ibid
49
harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel
yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75
b Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah
kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan
membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama
besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena
datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas
yang digunakan adalah Uji F yaitu 76
Fhitung lt Ftabel = varians data homogen
Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen
c Uji Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang
homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian
hipotesis
Ho microA microB
Ha microA gt microB
75
Ibid 76
Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175
50
Keterangan
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar
siswa
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa
microA Rerata nilai kelas eksperimen
microB Rerata nilai kelas kontrol
Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi
normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan
rumus sebagai berikut77
Dimana
Keterangan
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= banyaknya data kelompok eksperimen
= banyaknya data kelompok kontrol
= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen
= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol
t = hasil hitung distribusi t
S = nilai deviasi gabungan
77
Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239
51
Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 005 dengan kriteria
Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima
Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
E Validitas Instrumen
Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir
soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas
instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji
instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates
1 Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana
suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah
menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau
kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78
Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal
dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan
rumus daya pembeda
DP =
78
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273
53
Dimana
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
bawah
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
Atas
n = 27 x N
Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79
Nilai Daya Pembeda Kriteria
Below - 019 Buruk (poor)
020 - 029 Cukup (satisfactory)
030 - 039 Baik (good)
040 - up Baik Sekali (very good)
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan
menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria
buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang
berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada
tabel berikut
79
Ibid h 274
54
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
Tabel 42 Daya Pembeda
55
2 Tingkat Kesukaran
Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung
dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80
Keterangan
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah peserta didik
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan
kriteria sebagai berikut81
Nilai Daya Pembeda Kriteria
gt070 Mudah
030-070 Sedang
lt030 Sukar
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates
terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori
sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates
dapat dilihat pada tabel berikut
80
Ibid h 272 81
Ibid
56
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat
Kesukaran () Tafsiran
(1) (2) (3) (4) (5)
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
Tabel 44 Tingkat kesukaan
57
3 Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi
hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam
penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan
dalam penilaian hasil belajar82
Validitas isi ini sering disebut juga
validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes
relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut
juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam
indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang
tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak
menyimpang dari fungsi instrumen83
4 Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik84
Pengujian reliabilitas
instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085
Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila
dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment
maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel
82
Ibid h 248 83
Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84
Ibid h 178 85
Ibid h 187
58
karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487
5 Uji Coba Instrumen
Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh
informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena
baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi
bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum
diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada
siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan
jumlah 27 orang siswa
F Pengumpulan dan Penyajian Data
1 Data Hasil Pretest dan Posttest
Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest
dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E
(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam
penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa
pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada
tabel berikut
No Urut Kelas Kontrol
No Urut Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 65 70 1 65 80
2 55 60 2 45 775
3 55 75 3 575 95
4 65 70 4 65 775
59
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5 50 60 5 625 80
6 50 675 6 50 75
7 525 80 7 40 75
8 575 60 8 525 775
9 525 675 9 50 725
10 55 75 10 625 95
11 65 75 11 65 80
12 325 65 12 525 725
13 50 675 13 60 775
14 475 60 14 70 975
15 55 70 15 475 775
16 45 65 16 60 825
17 625 80 17 45 775
18 625 675 18 60 775
19 625 65 19 55 90
20 30 50 20 45 775
21 65 70 21 625 85
22 65 70 22 625 90
23 55 825 23 55 70
24 575 65 24 60 875
25 70 825 25 50 675
26 575 70 26 625 65
sum 1440 1790 sum 14625 2080
Xi 554 688 Xi 562 80
Nilai
tertinggi 70 825
Nilai
tertinggi 70 975
Nilai
terendah 30 50
Nilai
terendah 40 65
SDt 282 229 SDt 106 53
Varians 913 591 Varians 616 695
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik
observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai
bahan laporan penelitian
2 Data Hasil Observasi
Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP
dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada
pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan
60
pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar
observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang
dianalisis menggunakan rumus 86
N =
Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80
tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
Pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan dan
mempersiapkan media
Komik biologi
Kegiatan Inti
d Guru memberikan suatu
materi menggunakan
media Komik biologi
e Guru membimbing
siswa untuk mengamati
materi
f Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya
Penutup
g Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
radic
radic
radic
radic
radic
radic
radic
86
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka
2007) h 427
61
(1) (2) (3) (4) (5)
materi yang telah
dipelajari
Skor 6
Rata-rata 857
Kriteria Sangat Baik
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran
di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor
sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka
kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan
RPP tergolong sangat baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan
dan mempersiapkan
materi dari buku paket
IPA biologi
Kegiatan Inti d Guru menjelaskan
sambil membimbing
siswa untuk mengamati
materi
e Guru meminta siswa
untuk mengerjakan LKS
Penutup
f Guru membahas LKS
radic
radic
radic
radic
radic
radic
62
(1) (2) (3) (4) (5)
yang dikerjakan oleh
siswa
g Guru memberikan
penguatan tehadap
materi
radic
Skor 5
Rata-rata 714
Kriteria Cukup
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses
pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh
skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian
maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait
keterlaksanaan RPP tergolong cukup
3 Data Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-
masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah
Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari
data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa
saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa
merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil
wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan
kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975
siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah
Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah
dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65
63
Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses
pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa
siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani
materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem
pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat
siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran
tersebut
Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang
memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas
eksperimen (kelas VIII E)87
No Kategori
Siswa Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3) (4)
1
Siswa yang
mendapat
nilai
tertinggi
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Sangat
membantu
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Sangat
membantu
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Sangat senang
2
Siswa yang
mendapat
sedang
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Lebih mudah
karena
menggunakan
media komik
2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik
87
Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016
64
(1) (2) (3) (4)
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
karena cerita
komiknya
menarik
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak Karena
membaca
menggunakan
media komik
lebih mudah
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Perasaan saya
sangat senang
sekali
3
Siswa yang
mendapat
rendah
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Menarik
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Ya karena
saya tidak
terbiasa
membaca
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
memotivasi
saya untuk
lebih sering
membaca juga
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Alhamdulillah
senang
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai
Posttest
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya
media komik biologi karena dapat membantunya memahami
pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk
cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa
senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik
65
sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan
pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam
pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan
karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih
termotivasi untuk sering membaca
G Analisis Data
1 Analisis hasil belajar
Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan
N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada
tabel berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 80 043 Kurang Efektif
2 45 775 059 Cukup Efektif
3 575 95 088 Efektif
4 65 775 036 Tidak Efektif
5 625 80 067 Cukup Efektif
6 50 75 065 Cukup Efektif
7 40 75 058 Cukup Efektif
8 525 775 063 Cukup Efektif
9 50 725 065 Cukup Efektif
10 625 95 087 Efektif
11 65 80 066 Cukup Efektif
12 525 725 062 Cukup Efektif
13 60 775 064 Cukup Efektif
14 70 975 092 Efektif
15 475 775 067 Cukup Efektif
16 60 825 056 Cukup Efektif
17 45 775 059 Cukup Efektif
18 60 775 063 Cukup Efektif
19 55 90 078 Efektif
20 45 775 059 Cukup Efektif
21 625 85 060 Cukup Efektif
22 625 90 073 Cukup Efektif
23 55 70 063 Cukup Efektif
24 60 875 069 Cukup Efektif
66
(1) (2) (3) (4) (5)
25 50 675 035 Tidak Efektif
26 625 65 007 Tidak Efektif
sum 14625 2080 1604
Rata-rata N-gain 062
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen
Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel
berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 70 014 Tidak Efektif
2 55 60 011 Tidak Efektif
3 55 75 044 Kurang Efektif
4 65 70 014 Tidak Efektif
5 50 60 020 Tidak Efektif
6 50 675 035 Tidak Efektif
7 525 80 058 Cukup Efektif
8 575 60 006 Tidak Efektif
9 525 675 031 Tidak Efektif
10 55 75 044 Kurang Efektif
11 65 75 028 Tidak Efektif
12 325 65 048 Kurang Efektif
13 50 675 035 Tidak Efektif
14 475 60 024 Tidak Efektif
15 55 70 033 Tidak Efektif
16 45 65 036 Tidak Efektif
17 625 80 047 Kurang Efektif
18 625 675 013 Tidak Efektif
19 625 65 007 Tidak Efektif
20 30 50 028 Tidak Efektif
21 65 70 014 Tidak Efektif
22 65 70 014 Tidak Efektif
23 55 825 061 Cukup Efektif
24 575 65 018 Tidak Efektif
25 70 825 042 Kurang Efektif
26 575 70 029 Tidak Efektif
sum 1440 1790 754
Rata-rata N-gain 029
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol
67
Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan
rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel
berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil
dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung
lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas
eksperimen sebagai berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002
2 45
4
-112 -106 03554 014 015 001
3 45 -112 -106 03554 014 015 001
4 45 -112 -106 03554 014 015 001
5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001
6 50
8
-62 -058 02190 028 031 003
7 50 -62 -058 02190 028 031 003
8 50 -62 -058 02190 028 031 003
9 525 10
-37 -035 01368 036 038 002
10 525 -37 -035 01368 036 038 002
11 55 12
-12 -011 00438 045 046 001
12 55 -12 -011 00438 045 046 001
13 575 13 13 012 00478 054 050 004
14 60
17
38 035 01368 063 065 002
15 60 38 035 01368 063 065 002
16 60 38 035 01368 063 065 002
17 60 38 035 01368 063 065 002
18 625
22
63 059 02224 072 085 013
19 625 63 059 02224 072 085 013
20 625 63 059 02224 072 085 013
21 625 63 059 02224 072 085 013
22 625 63 059 02224 072 085 013
23 65 25 88 083 02967 079 095 016
68
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
24 65 25
88 083 02967 079 095 016
25 65 88 083 02967 079 095 016
26 70 26 138 130 04032 090 1 010
sum 14625
Xi 562
SD 106
Lhitung 016
Ltabel 0174
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015
2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013
3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003
4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005
5 50
7
-54 -119 03830 011 026 015
6 50 -54 -119 03830 011 026 015
7 50 -54 -119 03830 011 026 015
8 525 9
-29 -010 00438 045 034 011
9 525 -29 -010 00438 045 034 011
10 55
14
-04 -001 00040 049 053 004
11 55 -04 -001 00040 049 053 004
12 55 -04 -001 00040 049 053 004
13 55 -04 -001 00040 049 053 004
14 55 -04 -001 00040 049 053 004
15 575
17
21 007 00279 052 065 013
16 575 21 007 00279 052 065 013
17 575 21 007 00279 052 065 013
18 625
20
71 125 03944 089 076 013
19 625 71 125 03944 089 076 013
20 625 71 125 03944 089 076 013
21 65
25
96 134 04099 091 095 004
22 65 96 134 04099 091 095 004
23 65 96 134 04099 091 095 004
24 65 96 134 04099 091 095 004
25 65 96 134 04099 091 095 004
26 70 1 146 151 04345 093 1 007
sum 1440
Xi 554
SD 282
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
69
Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji
normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai
berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003
2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006
3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008
4 725 5
-75 -141 04207 007 019 012
5 725 -75 141 04207 007 019 012
6 75 7
-5 -094 03264 017 026 009
7 75 -5 -094 03264 017 026 009
8 775
15
-25 -047 01808 031 046 015
9 775 -25 -047 01808 031 046 015
10 775 -25 -047 01808 031 046 015
11 775 -25 -047 01808 031 046 015
12 775 -25 -047 01808 031 046 015
13 775 -25 -047 01808 031 046 015
14 775 -25 -047 01808 031 046 015
15 775 -25 -047 01808 031 046 015
16 80
18
00 00 0000 050 065 015
17 80 00 00 0000 050 065 015
18 80 00 00 0000 050 065 015
19 825 19 25 047 01808 068 073 005
20 85 20 5 094 03264 082 076 006
21 875 21 75 141 04207 092 080 012
22 90 23
10 188 04699 097 088 009
23 90 10 188 04699 097 088 009
24 95 25
15 283 04977 099 095 004
25 95 15 283 04977 099 095 004
26 975 26 175 330 04995 099 1 001
sum 2080
Xi 80
SD 53
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
70
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000
2 60
5
-88 -138 04162 008 019 011
3 60 -88 -138 04162 008 019 011
4 60 -88 -138 04162 008 019 011
5 60 -88 -138 04162 008 019 011
6 65
9
-38 -116 03770 012 026 014
7 65 -38 -116 03770 012 026 014
8 65 -38 -116 03770 012 026 014
9 65 -38 -116 03770 012 026 014
10 675
13
-13 -006 00239 047 050 003
11 675 -13 -006 00239 047 050 003
12 675 -13 -006 00239 047 050 003
13 675 -13 -006 00239 047 050 003
14 70
19
12 105 03531 085 073 012
15 70 12 105 03531 085 073 012
16 70 12 105 03531 085 073 012
17 70 12 105 03531 085 073 012
18 70 12 105 03531 085 073 012
19 70 -12 105 03531 085 073 012
20 75
22
62 126 03962 089 084 005
21 75 62 126 03962 089 084 005
22 75 62 126 03962 089 084 005
23 80 24
112 149 04319 093 092 001
24 80 112 149 04319 093 092 001
25 825 25 137 159 04441 094 1 006
26 825 26 137 159 04441 094 1 006
sum 1790
Xi 688
SD 229
Lhitung 014
Ltabel 0174
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan
kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok
itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak
71
homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 562 554
SDt 106 282
Varians 616 913
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
= 148
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti
bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen
Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada
tabel berikut
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 80 688
SDt 53 229
Varians 695 591
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
72
= 118
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti
kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen
Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data
dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut
Dimana
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
4538
2130
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
73
Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol
dapat dilihat sebagai berikut
27625
1630
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
H Hasil Analisis
Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest
kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0
lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi
normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai
74
Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel
pada kelas kontrol juga berdistribusi normal
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)
diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt
0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal
Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih
kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas
kontrol juga berdistribusi normal
Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka
dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok
berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji
homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka
disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga
berasal dari populasi yang homogen
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)
maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata
75
skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
mempunyai kemampuan awal yang sama
Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)
maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas
control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas
eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Lokasi dan Hasil
1 Lokasi Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu
lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan
Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A
tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn
8241 m2
dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan
memadai
MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan
membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa
Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari
madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan
UUD 194588
Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah
mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni
a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002
b Drs M Nur Yasin 20032008
c Zainuddin SAg MPd 20092015
88
Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016
77
d Abd Aziz SAg 2015sekarang89
MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel
Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat
strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di
samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan
1) Sebelah Selatan MAN Taliwang
2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk
3) Sebelah Utara Jalan raya
4) Sebelah Timur persawahan90
Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN
Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga
pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk
menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih
baik dari sebelumnya
(a) Sarana dan Prasarana
Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan
prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar
Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN
Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII
sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa
kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas
IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang
89
Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90
Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016
78
dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada
jam 0700 sd 1330 WITA
Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak
yang tertera dalam tabel berikut ini
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik
3 Ruang Waka 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik
6 Ruang Lab Komputer 1 Baik
7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Osim 1 Baik
10 Ruang BPBK 1 Baik
11 Ruang Aula 1 Baik
12 Ruang Kelas 15 Baik
13 Kantin 2 Baik
14 Gudang 1 Baik
15 Kamar Mandi 8 Baik
16 Kamar mandi guru 3 Baik
17 Mushallah 1 Baik
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691
91
Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
79
Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat
dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan
banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung
sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung
terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan
adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai
berikut
No Jenis Meubler Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik
2 MejaKursi kepala 11 set Baik
3 Meja Kursi guru 5017 set Baik
4 Kursi tamu 1 set Baik
5 Papan tulis 15 buah Baik
6 Almari 15 buah Baik
7 Mesin Tik 1 buah Baik
8 Berangkas 1 buah Baik
9 Printer 3 buah Baik
10 Rak buku 15 buah Baik
11 AC 1 buah Baik
12 Filling kabinet 2 buah Baik
13 Jam dinding 8 buah Baik
14 Komputer 15 bauh Baik
15 Kulkas 1 buah Baik
16 TV 1 buah Baik
17 Kipas angin 9 buah Baik
18 Laptop 5 buah Baik
19 LCD 2 buah Baik
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692
Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai
92
Ibid
80
dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
No Jenis Jumlah Satuan Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Globe 6 Buah Baik
2 Peta Indonesia 4 Buah Baik
3 Hidrostatistika 1 Set Baik
4 Kit Mekanik 1 Set Baik
5 Kit Optik 1 Set Baik
6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik
7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik
8 Alat matematika 1 Set Baik
9 Alat reguler 1 Set Baik
10 Alat IPS 1 Set Baik
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201693
Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana
prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses
belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi
dan pranan dalam proses belajar mengajar
(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang
Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti
akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-
dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN
Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini
93
Ibid
81
No Nama Jabatan Pend Mengajar
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI
2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad
Kesiswaan S1 IPABiologi
3 Hamzanwadi SPdi Wakamad
Humas S1
IPS Geografi
Ekonomi
4 Andi Rusmin Cahyadin
SPd
Wakamad
Sarana dan
Prasarana
S1 B Indonesia
5 Bahruddin SPd Wakamad
Kurikulum S1 B Inggris
6 Jalaluddin SAg Kepala
Perpustakaan S1 IPAFisika
7 Hermi SPd GMP S1 Matematika
8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris
10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris
12 Arinah SAg GMP S1 SKI
13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq
14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq
15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn
16 Ratuati SH GMP S1 PKn
17 Ibnu Dwi Kustadiono
MPd GMP S2 IPAFisika
18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris
19 Istianah Sri Hardiniati
SAg GMP S1 BArab
20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok
21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi
Sejarah
22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris
23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes
24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI
25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia
26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika
27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika
28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK
29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes
30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK
31 Juliawati SPd BP S1 BPBK
32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI
82
(1) (2) (3) (4) (5)
33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia
34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits
35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI
36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi
Fisika
37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih
38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi
39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun
Pelajaran 2015201694
Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru
IPA Biologi diantaranya adalah
1 Fatry Nurlaelah SPd
2 Deden Purnama SPd
3 Murni SPd
Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat
dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang
ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang
menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu
Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat
dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau
bidangnya
Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang
juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan
94
Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
83
menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai
oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang
sebagai berikut
No Nama Pendidikan Ket
(1) (2) (3) (4)
1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU
2 Ahmad Sanadi MAN TU
3 Wahyuni Utami SMK TU
4 Fatimah SPd S1 TU
5 Hasnawaty SPd S1 TU
6 Nilakurniawati SAp S1 TU
7 Irman MAN TU
8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU
9 Jaharuddin SLTA TU
10 Ainul Yakin SMA TU
11 Hendra Jayadi SE S1 TU
12 Rati Kurniawati SMA TU
13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun
14 Sanafiah SLTA
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
15 Hermansyah MTs Satpam
16 Abdul Hamid MTs
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201695
(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang
Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi
yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena
siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
95
Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20
Juni 2016
84
mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi
faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan
sebagai subyek belajar
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN
Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar
menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan
keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan
negaranya
Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran
20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata
pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri
karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan
Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang
maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih
aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk
lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 73 72 145
VIII 66 67 133
IX 63 70 133
Jumlah 202 209 411
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696
96
Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
85
Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses
belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas
VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A
sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang
tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak
133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E
2 Hasil Penelitian
a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah
dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan
standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah
sebagai berikut
Data Hasil Belajar Biologi (pretest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 40 30
Nilai Tertinggi 70 70
Rata-rata 562 554
SD 106 282
Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan
informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen
maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah
dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata
86
kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka
masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia
b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang
telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Data Hasil Belajar Biologi (postest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 65 50
Nilai Tertinggi 975 825
Rata-rata 80 688
SD 53 229
Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada
tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas
eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik
biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa
menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai
65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan
rentang nilai 50-825
c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan
perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan
87
sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing
kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut
Kelas pretest postest
Eksperimen 562 80
Kontrol 554 688
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik
biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau
kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan
dalam bentuk yang menarik
d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-
rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini
menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol
dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil
belajar biologi yang diperoleh adalah 029
Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran
dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria
88
efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan
pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria
selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1
orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria
tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik
biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena
dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat
perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan
pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena
selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria
tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria
kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif
maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas
kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang
atau rendah
B Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data
berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data
posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang
89
sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 562 554
thitung 013
ttabel 200
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat
kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho
diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan
awal yang sama
Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat
dilihat tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 80 688
thitung 248
ttabel 200
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas
90
VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel
pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena
thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini
diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan
kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media
komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Pembahasan
Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses
belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai
menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat
menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya
91
menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan
memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97
Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang
perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol
memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan
bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah
diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa
yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran
berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada
saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman
bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna
untuk menumbuhkan gairah belajar98
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest
menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih
kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan
perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh
nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan
nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
97
Azhar Media Pembelajaran h 24 98
Amna Pemanfaatan Media h 155
92
eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi
oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar
Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi
dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam
membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama
melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media
komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam
mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media
komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang
diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh
tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran
dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan
stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99
menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam
komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang
konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh
dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga
akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut
Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan
mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir
99
Rachmawati Pengembangan Media h 19
93
kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan
belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa
sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100
dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan
kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat
digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan
membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang
luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan
meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar
Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-
Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062
gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan
kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif
dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai
KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol
yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik
dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan
menguasai materi sistem pencernaan pada manusia
Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi
100
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10
94
perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam
menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung
materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun
perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik
biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan
ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode
ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi
Menurut Mahmud101
bahwa faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu
lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang
digunakan oleh guru102
Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara
kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar
yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran
Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan
101
Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102
Ibid h 101
95
tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103
Sehingga
dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar
khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus
menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat
mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari
keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun
Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media
pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap
pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi
dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat
Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media
pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu
upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media
komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik
memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi
disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan
pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa
Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan
ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu
103
Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016
96
lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis
dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan
belajar
Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi
efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik
biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa
tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh
komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell
Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi
hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung
untuk tujuan edukatif (pendidikan)104
Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca
Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang
104
Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69
97
pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori
tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia
anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa
digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan
pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar
BAB VI
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media
komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar
dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak
menggunakan media komik biologi
Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen
yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu
dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062
dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji
kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan
ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih
besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan
demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik
biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat
pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif
terhadap hasil belajar siswa
99
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran
sebagai berikut
1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media
pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses
belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi
2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media
dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia
3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan
media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran
para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan
hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan
tingkatan usia siswa
4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang
menarik dan beragam pada saat ini
5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka
hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan
memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi
yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997
Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015
Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal
Didaktika Vol (XII) 2011
Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007
Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2007
Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada
Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata
artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc
Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi
Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014
Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan
blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html
Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam
httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL
ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press
2015
Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012
Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem
Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi
(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga 2014
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil
2015
101
Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar
kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru
Algensindo 2009
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja
Rosdakarya 2004
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas
terbuka 2007
Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia
2015
Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap
prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga
2011
Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural
Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan
Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004
Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung
Alfabeta 2009
------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara
2009
------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta
2006
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik
dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik
Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful
20Hadi pdf
102
Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi
Aksara 2014
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012
Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo
glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN
104
Lampiran 5
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas ekspeimen
Proses penelitian kelas ekspeimen
105
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas kontrol
106
107
108
109
110
111
Lampiran 11
Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES
SKOR DATA DIBOBOT
Jumlah Subyek = 27
Butir Soal = 40
Bobot untuk jawaban benar = 1
Bobot untuk jawaban salah = 0
No
urut
No
subyek KodeNama Benar Salah Kosong
Skor
Asli
Skor
bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14
123
RELIABILITAS TES
Rata-rata = 1759
Simpang Baku = 4 41
Korelasi XY = 059
Reliabilitas Tes = 074
No
urut
No
subyek KodeNama
Skor
Ganjil
Skor
Genap
Skor
Total
1 1 nabila 11 11 22
2 2 nurwa 15 14 29
3 3 ridwan 7 7 14
4 4 leni 9 8 17
5 5 intan 10 8 18
6 6 sakti 7 9 16
7 7 ismail 7 4 11
8 8 adittia 6 4 10
9 9 aldi 7 10 17
10 10 yanti 14 12 26
11 11 asma 9 9 18
12 12 zulka 6 8 14
13 13 sati 9 10 19
14 14 wahyudi 9 6 15
15 15 vasha 7 9 16
16 16 ismal 9 6 15
17 17 sofiah 12 8 20
18 18 ami 9 7 16
19 19 lia 11 12 23
20 20 awalia 9 8 17
21 21 muttaqin 10 10 20
22 22 aulia 3 8 11
23 23 andy 10 13 23
24 24 nada 10 9 19
25 25 lina 9 7 16
26 26 iwa 8 11 19
27 27 maulana 7 7 14
124
KELOMPOK UNGGUL amp ASOR
Kelompok Unggul
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1
3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1
4 23 andy 23 - - - - - 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1
6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1
2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1
3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -
4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -
5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -
6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1
3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1
4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -
5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1
7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5
125
22 23 24 25 26 27 28
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1
2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -
3 19 lia 23 1 - - - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1
5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1
6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -
3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1
4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -
6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1
7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 1 1 - - -
3 19 lia 23 1 - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 1 1 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2
126
Kelompok Asor
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1
2 3 ridwan 14 - - - - - - -
3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1
4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1
5 7 ismail 11 - - - - - - 1
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - - - 1 -
Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -
5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -
6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -
7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 16 ismal 15 - - 1 - - - -
2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1
3 12 zulka 14 - - - - - - 1
4 27 maulana 14 - - - 1 - - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1
6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -
7 8 adittia 10 - - 1 - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3
22 23 24 25 26 27 28
127
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 16 ismal 15 - 1 - - - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1
3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -
4 27 maulana 14 - 1 - - - - -
5 7 ismail 11 - - - - - - -
6 22 aulia 11 - - - - - - -
7 8 adittia 10 - 1 - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1
2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - 1 - - - - -
4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1
5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 16 ismal 15 1 1 1 - -
2 3 ridwan 14 1 - - - -
3 12 zulka 14 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 1 - 1 - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - -
6 22 aulia 11 1 1 1 - -
7 8 adittia 10 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0
128
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7
Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
129
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat Kesukaran
() Tafsiran
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
130
KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan
1 1 0363 Signifikan
2 2 0568 Sangat Signifikanf
3 3 -0116 -
4 4 0414 Sangat Signifikan
5 5 0528 Sangat Signifikan
6 6 0435 Sangat Signifikan
7 7 0391 Signifikan
8 8 -0102 -
9 9 0621 Sangat Signifikan
10 10 -0063 -
11 11 NAN NAN
12 12 -0017 -
13 13 0577 Sangat Signifikan
14 14 0446 Sangat Signifikan
15 15 0412 Sangat Signifikan
16 16 0260 -
17 17 -0030 -
18 18 0470 Sangat Signifikan
19 19 0441 Sangat Signifikan
20 20 0476 Sangat Signifikan
21 21 0298 -
22 22 0529 Sangat Signifikan
23 23 -0155 -
24 24 0067 -
25 25 0192 -
26 26 0043 -
27 27 0539 Sangat Signifikan
28 28 0416 Sangat Signifikan
29 29 -0078 -
30 30 0040 -
31 31 0329 Signifikan
32 32 0127 -
33 33 0317 Signifikan
131
34 34 0363 Signifikan
35 35 -0029 -
36 36 0167 -
37 37 0005 -
38 38 -0126 -
39 39 0470 Sangat Signifikan
40 40 0203 -
Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut
df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001
10 0576 0708 60 0250 0325
15 0482 0606 70 0233 0302
20 0423 0549 80 0217 0283
25 0381 0496 90 0205 0267
30 0349 0449 100 0195 0254
40 0304 0393 125 0174 0228
50 0273 0354 gt150 0159 0208
Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung
132
KUALITAS PENGECOH
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli A B C D
1 1 0-- 14 8-- 5++ 0
2 2 7 3- 6++ 11- 0
3 3 11+ 15- 0-- 1 0
4 4 14 0-- 12--- 1-- 0
5 5 4+ 6 8++ 9+ 0
6 6 4+ 18 3++ 2+ 0
7 7 1+ 3-- 22 1+ 0
8 8 18--- 5+ 2-- 2 0
9 9 5 6++ 10+ 6++ 0
10 10 1++ 24 2-- 0-- 0
11 11 0 27 0 0 0
12 12 7++ 5 14-- 1-- 0
13 13 12- 5 10+ 0-- 0
14 14 17++ 6 8++ 6++ 0
15 15 11- 7 5+ 4+ 0
16 16 14 7- 4++ 2- 0
17 17 5++ 14 4++ 4++ 0
18 18 6++ 8- 12 1-- 0
19 19 8 9+ 5++ 5++ 0
20 20 0-- 5-- 19 3++ 0
21 21 16 4++ 2+ 5+ 0
22 22 10+ 10+ 7 3- 0
23 23 1- 17 6-- 3++ 0
24 24 4 6++ 8++ 9++ 0
25 25 19--- 4- 2-- 2 0
26 26 8++ 6++ 4 9++ 0
27 27 3+ 7+ 5++ 12 0
28 28 11 10-- 1-- 5++ 0
29 29 6++ 5+ 12- 4 0
30 30 12--- 12 2- 1-- 0
31 31 14 5++ 6+ 2- 0
32 32 0-- 1+ 22 4--- 0
33 33 1++ 1++ 1++ 24 0
133
34 34 2- 7++ 9+ 9 0
35 35 11--- 3+ 1-- 12 0
36 36 0-- 0-- 2--- 25 0
37 37 3--- 23 1+ 0-- 0
38 38 15 8-- 3+ 1-- 0
39 39 7 6++ 11- 3- 0
40 40 9++ 5 10+ 3- 0
Keterangan
Kunci Jawaban
++ Sangat Baik
+ Baik
- Kurang Baik
-- Buruk
--- Sangat Buruk
134
REKAP ANALISIS BUTIR
Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40
Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27
No
Butir
Baru
No
Buitr
Asli
D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi
1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan
2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan
3 3 - 1429 Sukar -0118 -
4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan
5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan
6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan
7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan
8 8 000 Sukar -0071 -
9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan
10 10 - 1429 Mudah -0088 -
11 11 000 Mudah NAN NAN
12 12 - 1429 Sukar -0021 -
13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan
14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan
15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan
16 16 4286 Sedang 0269 -
17 17 - 1429 Sedang -0039 -
18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan
19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan
20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan
21 21 2857 Sedang 0288 -
22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan
23 23 - 1429 Sedang -0179 -
24 24 - 1429 Sukar 0063 -
25 25 1429 Sukar 0190 -
26 26 000 Sukar 0039 -
27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan
28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan
29 29 000 Sukar -0081 -
30 30 000 Sedang 0033 -
31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan
135
32 32 1429 Mudah 0109 -
33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan
34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan
35 35 1429 Sedang -0019 -
36 36 1429 Mudah 0170 -
37 37 1429 Mudah 0009 -
38 38 - 2857 Sedang -0136 -
39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan
40 40 2857 Sukar 0221 -
136
137
138
139
140
141
144
145
146
147
xi
xii
ABSTRAK
FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada
Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran
20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)
dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada
kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen
penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan
ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas
menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis gain score dan uji-t
Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran
berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi
pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa
kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok
kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha
diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada
kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)
Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada
Manusia
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii i
HALAMAN PERNYATAAN iv
HALAMAN NOTA DINAS v
HALAMAN PENGESAHAN vi
HALAMAN MOTTO vii
HALAMAN PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK xii
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan dan Batasan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8
A Kajian Teori 8
1 Media 8
a Pengertian Media 8
xiv
b Macam-macam Media 9
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12
2 Media Komik 15
a Pengertian Komik 15
b Macam-macam Komik 16
c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18
3 Media Komik Biologi 20
4 Hasil Belajar 22
a Pengertian Hasil Belajar 22
b Macam-macam Hasil Belajar 23
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27
a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30
e Organ Pencernaan Manusia 31
B Penelitian yang Relevan 34
C Kerangka Teori 36
D Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN 39
A Desain dan Pendekatan Penelitian 39
B Populasi dan Teknik sampling 41
xv
C Instrument Penelitian 43
D Teknik Pengumpulan Data 44
E Teknik Analisis Data 46
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52
A Validitas Instrumen 52
B Pengumpulan dan Penyajian Data 58
C Analisis Data 65
D Hasil Analisis 73
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76
A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76
1 Lokasi Penelitian 76
2 Hasil Penelitian 85
B Pengujian Hipotesis 88
C Pembahasan 90
BAB VI PENUTUP 98
A Simpulan 98
B Saran 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42
Tabel 33 Interpretasi N-gain 46
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53
Tabel 42 Daya Pembeda 54
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55
Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 58
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 60
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 61
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan
Nilai Posttest 63
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83
xvii
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
Gambar 22 Anatomi Mulut 31
Gambar 23 Kerongkongan 32
Gambar 24 Lambung 32
Gambar 25 Usus Halus 33
Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33
Gambar 27 Anus 34
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
Lampiran 4 Kunci Jawaban
Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian
Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
Lampiran 8 Tabel Distribusi Z
Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F
Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t
Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy
Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES
Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai
bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran
yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi
sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh
perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan
sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari
upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi
tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah
mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk
membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai
tujuan pembelajaran
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi
fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis
induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains
untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran
biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif
2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii
4 Trianto Model Pembelajaran h 137
5 Ibid h 143
2
sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa
Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan
Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi dalam belajar
Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri
menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan
tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami
menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip
dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan
adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk
menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang
menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak
gambar dan ilustrasi seperti komik
Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang
lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku
teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal
tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap
peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku
komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana
6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok
Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9
3
perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-
gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para
pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik
daripada buku pelajaran 7
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik
membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8
Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk
menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang
pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah
terjadinya proses belajar yang optimal
Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah
mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik
bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat
belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun
modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa
diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut
Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga
untuk tujuan edukatif10
Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat
sebagai media pembelajaran
7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf
Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79
9 Ibid h 78
10 Ibid h 77
4
Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat
yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11
Gambar yang
sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat
komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat
mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai
sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan
dengan lebih mudah dan menarik
Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan
buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi
yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA
biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12
Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam
biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga
sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan
media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan
materi sistem pencernaan pada manusia tersebut
Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah
dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat
beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai
dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu
dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi
11
Ibid 12
Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016
5
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi
Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo
B Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan
menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut
1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016
2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul
ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih
bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT
Gramedia
3 Materi sistem pencernaan pada manusia
4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif
yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)
C Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada
6
manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun
pelajaran 20152016
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan
dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan
pada manusia
b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian
mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa
2 Manfaat Praktis
a Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media
komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih
tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi
b Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam
pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media
mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta
7
sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media
pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi
efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya
c Manfaat bagi Madrasah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang
diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai
media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu
pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi
d Manfaat bagi Pemerintah Setempat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada
pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran
khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga
pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang
semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah
yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi
penerus bangsa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A Kajian Teori
1 Media
a Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13
Sementara itu secara
istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar14
Association of Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi15
Sedangkan National
Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda
yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan16
Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa
media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke
penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media
13
Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14
Ibid 15
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran
(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16
Ahmad Media Instruksional h 2
9
memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif
b Macam-Macam Media
Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4
(empat) macamjenis yaitu 17
1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board
gambar-gambar grafik peta dan lain-lain
2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-
lain
3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi
4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya
dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan
pertunjukan melalui pameran museum
Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan
dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep
apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran biologi antara lain 18
a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda
yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-
macam media asli antara lain
1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium
dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan
17
Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal
Didaktika Vol XII (2011) h 158 18
Ibid h 159
10
tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun
percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak
kaca yang berisi serangga
2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio
pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain
Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat
menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena
terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh
sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta
didik Macam-macam media tiruan antara lain19
1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian
tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran
hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan
seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali
sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi
dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati
diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan
dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan
plastik yang semula cair kemudian membeku
2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan
mineral dan lain-lain
19
Ibid
11
b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan
ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-
kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik
dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik
(media gambar) media poster media karikatur media komik media
gambar bersambung atau berseri
c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang
menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti
papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)
papan magnet papan demonstrasi papan paku
d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat
dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot
yang bergerak dan media sorot mikro
e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni
dapat didengar seperti radio dan piringan hitam
f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan
dilihat seperti televisi dan komputer
g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak
dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran
Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai
Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan
berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga
memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar
12
mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang
sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi
siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian
menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik
secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak
membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media
Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut
Amna antara lain21
a Sebagai alat bantu belajar
Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan
yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman
yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan
akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada
beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu
1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga
mengurangi verbalisme
2 Memperbesar perhatian siswa
3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar
sehingga membuat pelajaran lebih menetap
4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa
20
Ibid h 160 21
Ibid h 154
13
5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat
dalam gambaran hidup
6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan
berbahasa
7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih
mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar
b Sebagai alat komunikasi
Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan
(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah
dipahami
c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru
Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka
guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan
media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan
terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan
dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan
berguna 22
1 Menumbuhkan gairah belajar
22
Ibid h 155
14
2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu
pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika
media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan lebih baik
Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan
media dalam proses belajar siswa yaitu23
1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati
melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain
23
Azhar Media Pembelajaran h 24
15
Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara
siswa dengan lingkungannya
2 Media Komik
a Pengertian Komik
Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca24
Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama
membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan
erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
24
Ahmad Media Instruksional h 78
16
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca25
Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan
yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun
bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat
digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik
menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku
yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor
b Macam-Macam Komik
Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi
sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk
komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis
komik yaitu 26
1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis
asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk
menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya
Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi
lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan
25
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo
2009) h 69 26
Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497
1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430
WITA
17
diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari
Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana
2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri
sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China
Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga
legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat
menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran
dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan
memenangkannya
3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan
hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh
yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka
maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi
anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari
sehingga memudahkan orang untuk memahaminya
4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika
digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan
untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di
mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya
bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang
kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya
5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang
bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan
18
tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi
para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu
fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau
tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)
Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan
komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan
berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy
c Kelebihan dan Kekurangan Komik
Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun
kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping
sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam
pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan
Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari
komik adalah 27
1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang
menyenangkan
2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan
keterampilan membaca
3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik
hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya
27
Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi
Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov
orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530
WITA
19
4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang
dijumpainya lagi dalam bacaan lain
5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan
propoganda yang menentang prasangka
6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang
tertahan
7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku
komik yang memiliki sifat yang dikaguminya
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik
efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca
dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi
manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik
mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk
membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan
sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang
menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28
1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih
berguna
2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman
membaca dalam komik
3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah
28
Ibid h 10-11
20
4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan
merangsang dan sering menakutkan anak
5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya
6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong
timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja
7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak
menarik
8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini
mendorong timbulnya prasangka
Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai
media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya
membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata
dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk
tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang
komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru
harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat
menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik
yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya
3 Media Komik biologi
Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan
sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan
pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan
21
Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk
kategori penjualan terbaik (best seller)
Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik
siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan
menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah
dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi
yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan
menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29
Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi
dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu
menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa
Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan
cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya
sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat
yang dimiliki tokoh tersebut30
Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami
dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif
Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang
mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan
mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan
29
Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi
Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776
6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30
Ibid h 19
22
kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita
bergambar membuat informasi lebih mudah diserap
4 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)
menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional
Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan
keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti
sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari
adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian
berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan
pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat
diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar
dalam bentuk real atau non real
Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar
(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik
buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan
prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya
31
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya
2004) h 22
23
b Macam-Macam Hasil Belajar
Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga
bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat
psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar
tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap
informasi verbal dan keterampilan motorik32
Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi
menjadi tiga ranah yakni 33
1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman
aplikasi analisis sintesis dan evaluasi
2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap
3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima
pengalaman belajar
Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang
berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34
1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi
kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini
32
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h
118 33
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)
h 28 34
Ibid h 29
24
berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya
2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan
menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk
menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam
bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan
ringkasan dan prediksi
3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah
kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya
pada situasi baru atau pada situasi konkrit
4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk
memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar
struktur organisasinya dapat dimengerti
5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang
baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen
menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)
menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek
peristiwa dan informasi lainnya
6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan
untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan
25
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil
belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor
struktual
1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35
a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan
dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang
mengandung berbagai komponen
b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan
melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata
c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat
berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata
pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam
arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu
juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara
sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan
membangkitkan minat pada objek tersebut
d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
35
Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94
26
e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan
sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik
sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun
sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan
sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar
2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar
dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan
keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat
a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi
antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga
b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru
dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran
dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode
belajar dan tugas rumah
c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu
terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan
36
Ibid h 101
27
masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh
sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya
mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak
kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya
Untuk itu perlu diatur waktunya
3 Faktor struktural
Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua
hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran
Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial
dan kinestetis37
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia
a Pengertian Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan
37
Ibid h 102 38
Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan
blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April
2016 pukul 1500 WITA
28
mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada
manusia terbagi atas 5 macam yaitu
1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut
Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti
sendok garpu sumpit dan lain sebagainya
2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik
dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan keinginan kita
3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses
mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses
ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah
enzim
4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan
ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis
transport aktif dan difusi
5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak
dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi
29
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua
kelompok yaitu
1 Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan
dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai
bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau
lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa
Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut
faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan
anus39
Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
anus
2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu
saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah
terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui
sebuah saluran
39
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h
48
30
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia
1 Kelenjar ludah 12 Hati
2 Parotis 13 Kantung empedu
3 Submandibularis 14 duodenum
(bawah rahang) 15 Saluran empedu
4 Sublingualis 16 Kolon
(bawah lidah) 17 Kolon transversum
5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden
6 Amandel 19 Kolon descenden
7 Lidah 20 Ileum
8 Esofagus 21 Sekum
9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing
10 Lambung 23 RektumPoros usus
11 Saluran pankreas 24 Anus
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40
d Gangguan Sistem Pencernaan
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan manusia diantaranya41
1) Apendiktis adalah radang usus buntu
2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu
cepat
3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang
air besar)
4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung
5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis
6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit
40
Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41
Lutvia Anatomi Fisiologi h 70
31
e Organ Pencernaan Manusia
Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut
kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6
(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya
(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian
yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir
dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung
dengan faring42
Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-
bagiannya
Mulut terdiri dari
1 Langit-langit
2 Gigi
3 Gusi
4 Tulang langit-langit
5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6 Amandel
7 Lidah
8 Anak lidah
Gambar 22 Anatomi Mulut43
(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang
panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44
Otot
pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke
lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar
anatomi kerongkongan
42
Ibid h 50 43
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44
Lutvia Anatomi Fisiologi h 54
32
Gambar 23 Kerongkongan45
(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga
bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46
Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin
enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi
lambung beserta bagian-bagiannya
Gambar 24 Lambung47
(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter
Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)
45
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46
Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6
33
jejunum dan ileum48
Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta
bagian-bagiannya
Gambar 25 Usus Halus49
(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos
pada dindingnya50
Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil
pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan
bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51
Struktur usus besar terdiri dari
1 Usus buntu
2 Kolon asedens (kolon naik)
3 Kolon transversum (kolon datar)
4 Kolon desendens (kolon turun)
5 Rektum
Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52
(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah
keluar dari tubuh53
Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot
sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi
48
Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50
Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51
Ibid 52
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53
Lutvia Anatomi Fisiologi h 68
34
rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama
anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang
air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya
Gambar 27 Anus54
B Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik
telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk
dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain
1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran
Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)
Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and
carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan
komik sains biologi55
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada
54
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55
Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual
(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran
20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h
xv
35
sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas
media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang
pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL)
2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV
MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)
Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya
bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
IPA siswa kelas IV56
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek
penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan
Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV
3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi
Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10
Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika
mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik
matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih
56
Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI
Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Mataram Mataram 2013) h 60
36
menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam
belajar matematika57
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati
menggunakan komik matematika
Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa
penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan
penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Kerangka Teori
Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan
materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media
pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan
Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa
mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
57
Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar
pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran
20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h
xvi
37
Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat
pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah
menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat
siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan
terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi
sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini
akan membuat hasil belajar akan menurun
Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi
diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan
kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar
siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga
merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat
menyenangkan dan dapat menghilangkan stress
Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar
mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA
Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem
pencernaan pada manusia
38
D Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka
hipotesis penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E
MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
BAB III
METODE PENELITIAN
A Desain dan Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik
biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan
serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)
Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam
penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara
mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada
kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik
sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan
58
Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)
h 75
40
media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini
sebagai berikut
No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan
1 Kamis 16 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Pretest
VIII D
(kelas kontrol) Pretest
2 Senin 19 Juni 2016
(Pertemuan I)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
3 Kamis 23 Juni 2016
(Pertemuan II)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
4 Senin 27 Juni 2016
(Pertemuan III)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
5 Kamis 30 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Post-test
VIII D
(kelas kontrol) Post-test
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest
control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan
sebagai berikut 59
59
Ibid h 76
R O1 X O2
R O3 O4
41
Keterangan
R Pengambilan sampel secara random
X Perlakuan
O1 Pretest kelas eksperimen
O2 Posttest kelas eksperimen
O3 Pretest kelas kontrol
O4 Posttest kelas kontrol
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil
pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak berbeda secara signifikan
B Populasi dan Teknik Sampling
1 Populasi Penelitian
Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel
dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian
populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan
antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-
peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60
60
Ibid h 80
42
Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian61
Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian
pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat
diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan
rincian sebagai berikut
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 VIII A 15 12 27
2 VIII B 16 11 27
3 VIII C 13 14 27
4 VIII D 14 12 26
5 VIII E 8 18 26
Jumlah 66 67 133
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang
2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62
Dari
definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk
memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi
penelitian
Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti
berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa
untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan
61
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta
2006) h 130 62
Ibid h 131
43
penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil
diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63
Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai
kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol
yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas
terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random
sampling
C Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah64
Dalam penelitian ini untuk
mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan
hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui
terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok
eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest
Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar
pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem
pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya
Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif
yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi
63
Ibid h 134 64
Ibid h 160
44
(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam
penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman
observasi65
D Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka
diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah
peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut
1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana
dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66
Tes digunakan untuk
memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes
obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini
digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan
tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari
sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan
media komik biologi
2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
65
Sugiyono Metode Penelitian h 222 66
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h
53
45
berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses
pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi
observasi partisipan dan observasi non partisipan67
Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan
yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut
terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan
metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa
3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti
barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah
dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian
dan sebagainya68
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan
catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana
gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi
(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat
dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail
67
Sugiyono Metode Penelitian h 145 68
Suharsimi Prosedur Penelitian h 231
46
E Teknik Analisis Data
1 Uji Peningkatan Hasil
Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti
menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan
pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan
rumus normalized gain sebagai berikut69
N gain =
Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan
kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70
Persentase () Tafsiran
gt76 Efektif
56-75 Cukup efektif
40-55 Kurang efektif
lt 40 Tidak efektif
Tabel 33 Interpretasi N-gain
2 Uji Beda
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda
Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat
analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas
69
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah 2006) h 71 70
Ibid h 72
47
a Uji Normalitas
Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada
dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian
normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors
menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam
keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan
untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan
yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji
data berkelompok71
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam
penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah
digunakan peneliti adalah uji Liliefors
Lo = F(Zi)-S(Zi)
Keterangan
Lo = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku72
Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji
liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai
71
Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992
googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231
WITA 72
Ibid h 2
48
terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap
data dengan persamaan
Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data
S = Simpangan baku73
Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing
nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan
jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka
F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi
Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi
dinyatakan oleh S (Zi) maka 74
S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi
menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga
mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak
selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan
interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari
tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan
73
Ibid 74
Ibid
49
harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel
yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75
b Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah
kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan
membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama
besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena
datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas
yang digunakan adalah Uji F yaitu 76
Fhitung lt Ftabel = varians data homogen
Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen
c Uji Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang
homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian
hipotesis
Ho microA microB
Ha microA gt microB
75
Ibid 76
Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175
50
Keterangan
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar
siswa
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa
microA Rerata nilai kelas eksperimen
microB Rerata nilai kelas kontrol
Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi
normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan
rumus sebagai berikut77
Dimana
Keterangan
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= banyaknya data kelompok eksperimen
= banyaknya data kelompok kontrol
= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen
= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol
t = hasil hitung distribusi t
S = nilai deviasi gabungan
77
Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239
51
Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 005 dengan kriteria
Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima
Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
E Validitas Instrumen
Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir
soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas
instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji
instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates
1 Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana
suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah
menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau
kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78
Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal
dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan
rumus daya pembeda
DP =
78
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273
53
Dimana
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
bawah
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
Atas
n = 27 x N
Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79
Nilai Daya Pembeda Kriteria
Below - 019 Buruk (poor)
020 - 029 Cukup (satisfactory)
030 - 039 Baik (good)
040 - up Baik Sekali (very good)
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan
menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria
buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang
berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada
tabel berikut
79
Ibid h 274
54
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
Tabel 42 Daya Pembeda
55
2 Tingkat Kesukaran
Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung
dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80
Keterangan
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah peserta didik
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan
kriteria sebagai berikut81
Nilai Daya Pembeda Kriteria
gt070 Mudah
030-070 Sedang
lt030 Sukar
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates
terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori
sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates
dapat dilihat pada tabel berikut
80
Ibid h 272 81
Ibid
56
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat
Kesukaran () Tafsiran
(1) (2) (3) (4) (5)
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
Tabel 44 Tingkat kesukaan
57
3 Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi
hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam
penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan
dalam penilaian hasil belajar82
Validitas isi ini sering disebut juga
validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes
relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut
juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam
indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang
tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak
menyimpang dari fungsi instrumen83
4 Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik84
Pengujian reliabilitas
instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085
Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila
dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment
maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel
82
Ibid h 248 83
Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84
Ibid h 178 85
Ibid h 187
58
karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487
5 Uji Coba Instrumen
Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh
informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena
baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi
bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum
diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada
siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan
jumlah 27 orang siswa
F Pengumpulan dan Penyajian Data
1 Data Hasil Pretest dan Posttest
Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest
dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E
(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam
penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa
pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada
tabel berikut
No Urut Kelas Kontrol
No Urut Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 65 70 1 65 80
2 55 60 2 45 775
3 55 75 3 575 95
4 65 70 4 65 775
59
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5 50 60 5 625 80
6 50 675 6 50 75
7 525 80 7 40 75
8 575 60 8 525 775
9 525 675 9 50 725
10 55 75 10 625 95
11 65 75 11 65 80
12 325 65 12 525 725
13 50 675 13 60 775
14 475 60 14 70 975
15 55 70 15 475 775
16 45 65 16 60 825
17 625 80 17 45 775
18 625 675 18 60 775
19 625 65 19 55 90
20 30 50 20 45 775
21 65 70 21 625 85
22 65 70 22 625 90
23 55 825 23 55 70
24 575 65 24 60 875
25 70 825 25 50 675
26 575 70 26 625 65
sum 1440 1790 sum 14625 2080
Xi 554 688 Xi 562 80
Nilai
tertinggi 70 825
Nilai
tertinggi 70 975
Nilai
terendah 30 50
Nilai
terendah 40 65
SDt 282 229 SDt 106 53
Varians 913 591 Varians 616 695
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik
observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai
bahan laporan penelitian
2 Data Hasil Observasi
Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP
dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada
pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan
60
pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar
observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang
dianalisis menggunakan rumus 86
N =
Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80
tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
Pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan dan
mempersiapkan media
Komik biologi
Kegiatan Inti
d Guru memberikan suatu
materi menggunakan
media Komik biologi
e Guru membimbing
siswa untuk mengamati
materi
f Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya
Penutup
g Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
radic
radic
radic
radic
radic
radic
radic
86
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka
2007) h 427
61
(1) (2) (3) (4) (5)
materi yang telah
dipelajari
Skor 6
Rata-rata 857
Kriteria Sangat Baik
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran
di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor
sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka
kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan
RPP tergolong sangat baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan
dan mempersiapkan
materi dari buku paket
IPA biologi
Kegiatan Inti d Guru menjelaskan
sambil membimbing
siswa untuk mengamati
materi
e Guru meminta siswa
untuk mengerjakan LKS
Penutup
f Guru membahas LKS
radic
radic
radic
radic
radic
radic
62
(1) (2) (3) (4) (5)
yang dikerjakan oleh
siswa
g Guru memberikan
penguatan tehadap
materi
radic
Skor 5
Rata-rata 714
Kriteria Cukup
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses
pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh
skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian
maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait
keterlaksanaan RPP tergolong cukup
3 Data Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-
masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah
Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari
data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa
saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa
merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil
wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan
kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975
siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah
Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah
dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65
63
Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses
pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa
siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani
materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem
pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat
siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran
tersebut
Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang
memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas
eksperimen (kelas VIII E)87
No Kategori
Siswa Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3) (4)
1
Siswa yang
mendapat
nilai
tertinggi
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Sangat
membantu
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Sangat
membantu
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Sangat senang
2
Siswa yang
mendapat
sedang
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Lebih mudah
karena
menggunakan
media komik
2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik
87
Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016
64
(1) (2) (3) (4)
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
karena cerita
komiknya
menarik
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak Karena
membaca
menggunakan
media komik
lebih mudah
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Perasaan saya
sangat senang
sekali
3
Siswa yang
mendapat
rendah
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Menarik
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Ya karena
saya tidak
terbiasa
membaca
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
memotivasi
saya untuk
lebih sering
membaca juga
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Alhamdulillah
senang
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai
Posttest
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya
media komik biologi karena dapat membantunya memahami
pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk
cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa
senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik
65
sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan
pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam
pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan
karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih
termotivasi untuk sering membaca
G Analisis Data
1 Analisis hasil belajar
Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan
N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada
tabel berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 80 043 Kurang Efektif
2 45 775 059 Cukup Efektif
3 575 95 088 Efektif
4 65 775 036 Tidak Efektif
5 625 80 067 Cukup Efektif
6 50 75 065 Cukup Efektif
7 40 75 058 Cukup Efektif
8 525 775 063 Cukup Efektif
9 50 725 065 Cukup Efektif
10 625 95 087 Efektif
11 65 80 066 Cukup Efektif
12 525 725 062 Cukup Efektif
13 60 775 064 Cukup Efektif
14 70 975 092 Efektif
15 475 775 067 Cukup Efektif
16 60 825 056 Cukup Efektif
17 45 775 059 Cukup Efektif
18 60 775 063 Cukup Efektif
19 55 90 078 Efektif
20 45 775 059 Cukup Efektif
21 625 85 060 Cukup Efektif
22 625 90 073 Cukup Efektif
23 55 70 063 Cukup Efektif
24 60 875 069 Cukup Efektif
66
(1) (2) (3) (4) (5)
25 50 675 035 Tidak Efektif
26 625 65 007 Tidak Efektif
sum 14625 2080 1604
Rata-rata N-gain 062
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen
Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel
berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 70 014 Tidak Efektif
2 55 60 011 Tidak Efektif
3 55 75 044 Kurang Efektif
4 65 70 014 Tidak Efektif
5 50 60 020 Tidak Efektif
6 50 675 035 Tidak Efektif
7 525 80 058 Cukup Efektif
8 575 60 006 Tidak Efektif
9 525 675 031 Tidak Efektif
10 55 75 044 Kurang Efektif
11 65 75 028 Tidak Efektif
12 325 65 048 Kurang Efektif
13 50 675 035 Tidak Efektif
14 475 60 024 Tidak Efektif
15 55 70 033 Tidak Efektif
16 45 65 036 Tidak Efektif
17 625 80 047 Kurang Efektif
18 625 675 013 Tidak Efektif
19 625 65 007 Tidak Efektif
20 30 50 028 Tidak Efektif
21 65 70 014 Tidak Efektif
22 65 70 014 Tidak Efektif
23 55 825 061 Cukup Efektif
24 575 65 018 Tidak Efektif
25 70 825 042 Kurang Efektif
26 575 70 029 Tidak Efektif
sum 1440 1790 754
Rata-rata N-gain 029
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol
67
Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan
rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel
berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil
dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung
lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas
eksperimen sebagai berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002
2 45
4
-112 -106 03554 014 015 001
3 45 -112 -106 03554 014 015 001
4 45 -112 -106 03554 014 015 001
5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001
6 50
8
-62 -058 02190 028 031 003
7 50 -62 -058 02190 028 031 003
8 50 -62 -058 02190 028 031 003
9 525 10
-37 -035 01368 036 038 002
10 525 -37 -035 01368 036 038 002
11 55 12
-12 -011 00438 045 046 001
12 55 -12 -011 00438 045 046 001
13 575 13 13 012 00478 054 050 004
14 60
17
38 035 01368 063 065 002
15 60 38 035 01368 063 065 002
16 60 38 035 01368 063 065 002
17 60 38 035 01368 063 065 002
18 625
22
63 059 02224 072 085 013
19 625 63 059 02224 072 085 013
20 625 63 059 02224 072 085 013
21 625 63 059 02224 072 085 013
22 625 63 059 02224 072 085 013
23 65 25 88 083 02967 079 095 016
68
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
24 65 25
88 083 02967 079 095 016
25 65 88 083 02967 079 095 016
26 70 26 138 130 04032 090 1 010
sum 14625
Xi 562
SD 106
Lhitung 016
Ltabel 0174
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015
2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013
3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003
4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005
5 50
7
-54 -119 03830 011 026 015
6 50 -54 -119 03830 011 026 015
7 50 -54 -119 03830 011 026 015
8 525 9
-29 -010 00438 045 034 011
9 525 -29 -010 00438 045 034 011
10 55
14
-04 -001 00040 049 053 004
11 55 -04 -001 00040 049 053 004
12 55 -04 -001 00040 049 053 004
13 55 -04 -001 00040 049 053 004
14 55 -04 -001 00040 049 053 004
15 575
17
21 007 00279 052 065 013
16 575 21 007 00279 052 065 013
17 575 21 007 00279 052 065 013
18 625
20
71 125 03944 089 076 013
19 625 71 125 03944 089 076 013
20 625 71 125 03944 089 076 013
21 65
25
96 134 04099 091 095 004
22 65 96 134 04099 091 095 004
23 65 96 134 04099 091 095 004
24 65 96 134 04099 091 095 004
25 65 96 134 04099 091 095 004
26 70 1 146 151 04345 093 1 007
sum 1440
Xi 554
SD 282
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
69
Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji
normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai
berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003
2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006
3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008
4 725 5
-75 -141 04207 007 019 012
5 725 -75 141 04207 007 019 012
6 75 7
-5 -094 03264 017 026 009
7 75 -5 -094 03264 017 026 009
8 775
15
-25 -047 01808 031 046 015
9 775 -25 -047 01808 031 046 015
10 775 -25 -047 01808 031 046 015
11 775 -25 -047 01808 031 046 015
12 775 -25 -047 01808 031 046 015
13 775 -25 -047 01808 031 046 015
14 775 -25 -047 01808 031 046 015
15 775 -25 -047 01808 031 046 015
16 80
18
00 00 0000 050 065 015
17 80 00 00 0000 050 065 015
18 80 00 00 0000 050 065 015
19 825 19 25 047 01808 068 073 005
20 85 20 5 094 03264 082 076 006
21 875 21 75 141 04207 092 080 012
22 90 23
10 188 04699 097 088 009
23 90 10 188 04699 097 088 009
24 95 25
15 283 04977 099 095 004
25 95 15 283 04977 099 095 004
26 975 26 175 330 04995 099 1 001
sum 2080
Xi 80
SD 53
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
70
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000
2 60
5
-88 -138 04162 008 019 011
3 60 -88 -138 04162 008 019 011
4 60 -88 -138 04162 008 019 011
5 60 -88 -138 04162 008 019 011
6 65
9
-38 -116 03770 012 026 014
7 65 -38 -116 03770 012 026 014
8 65 -38 -116 03770 012 026 014
9 65 -38 -116 03770 012 026 014
10 675
13
-13 -006 00239 047 050 003
11 675 -13 -006 00239 047 050 003
12 675 -13 -006 00239 047 050 003
13 675 -13 -006 00239 047 050 003
14 70
19
12 105 03531 085 073 012
15 70 12 105 03531 085 073 012
16 70 12 105 03531 085 073 012
17 70 12 105 03531 085 073 012
18 70 12 105 03531 085 073 012
19 70 -12 105 03531 085 073 012
20 75
22
62 126 03962 089 084 005
21 75 62 126 03962 089 084 005
22 75 62 126 03962 089 084 005
23 80 24
112 149 04319 093 092 001
24 80 112 149 04319 093 092 001
25 825 25 137 159 04441 094 1 006
26 825 26 137 159 04441 094 1 006
sum 1790
Xi 688
SD 229
Lhitung 014
Ltabel 0174
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan
kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok
itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak
71
homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 562 554
SDt 106 282
Varians 616 913
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
= 148
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti
bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen
Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada
tabel berikut
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 80 688
SDt 53 229
Varians 695 591
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
72
= 118
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti
kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen
Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data
dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut
Dimana
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
4538
2130
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
73
Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol
dapat dilihat sebagai berikut
27625
1630
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
H Hasil Analisis
Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest
kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0
lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi
normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai
74
Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel
pada kelas kontrol juga berdistribusi normal
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)
diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt
0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal
Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih
kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas
kontrol juga berdistribusi normal
Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka
dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok
berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji
homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka
disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga
berasal dari populasi yang homogen
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)
maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata
75
skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
mempunyai kemampuan awal yang sama
Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)
maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas
control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas
eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Lokasi dan Hasil
1 Lokasi Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu
lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan
Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A
tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn
8241 m2
dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan
memadai
MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan
membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa
Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari
madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan
UUD 194588
Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah
mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni
a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002
b Drs M Nur Yasin 20032008
c Zainuddin SAg MPd 20092015
88
Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016
77
d Abd Aziz SAg 2015sekarang89
MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel
Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat
strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di
samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan
1) Sebelah Selatan MAN Taliwang
2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk
3) Sebelah Utara Jalan raya
4) Sebelah Timur persawahan90
Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN
Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga
pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk
menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih
baik dari sebelumnya
(a) Sarana dan Prasarana
Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan
prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar
Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN
Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII
sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa
kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas
IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang
89
Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90
Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016
78
dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada
jam 0700 sd 1330 WITA
Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak
yang tertera dalam tabel berikut ini
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik
3 Ruang Waka 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik
6 Ruang Lab Komputer 1 Baik
7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Osim 1 Baik
10 Ruang BPBK 1 Baik
11 Ruang Aula 1 Baik
12 Ruang Kelas 15 Baik
13 Kantin 2 Baik
14 Gudang 1 Baik
15 Kamar Mandi 8 Baik
16 Kamar mandi guru 3 Baik
17 Mushallah 1 Baik
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691
91
Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
79
Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat
dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan
banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung
sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung
terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan
adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai
berikut
No Jenis Meubler Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik
2 MejaKursi kepala 11 set Baik
3 Meja Kursi guru 5017 set Baik
4 Kursi tamu 1 set Baik
5 Papan tulis 15 buah Baik
6 Almari 15 buah Baik
7 Mesin Tik 1 buah Baik
8 Berangkas 1 buah Baik
9 Printer 3 buah Baik
10 Rak buku 15 buah Baik
11 AC 1 buah Baik
12 Filling kabinet 2 buah Baik
13 Jam dinding 8 buah Baik
14 Komputer 15 bauh Baik
15 Kulkas 1 buah Baik
16 TV 1 buah Baik
17 Kipas angin 9 buah Baik
18 Laptop 5 buah Baik
19 LCD 2 buah Baik
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692
Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai
92
Ibid
80
dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
No Jenis Jumlah Satuan Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Globe 6 Buah Baik
2 Peta Indonesia 4 Buah Baik
3 Hidrostatistika 1 Set Baik
4 Kit Mekanik 1 Set Baik
5 Kit Optik 1 Set Baik
6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik
7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik
8 Alat matematika 1 Set Baik
9 Alat reguler 1 Set Baik
10 Alat IPS 1 Set Baik
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201693
Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana
prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses
belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi
dan pranan dalam proses belajar mengajar
(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang
Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti
akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-
dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN
Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini
93
Ibid
81
No Nama Jabatan Pend Mengajar
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI
2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad
Kesiswaan S1 IPABiologi
3 Hamzanwadi SPdi Wakamad
Humas S1
IPS Geografi
Ekonomi
4 Andi Rusmin Cahyadin
SPd
Wakamad
Sarana dan
Prasarana
S1 B Indonesia
5 Bahruddin SPd Wakamad
Kurikulum S1 B Inggris
6 Jalaluddin SAg Kepala
Perpustakaan S1 IPAFisika
7 Hermi SPd GMP S1 Matematika
8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris
10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris
12 Arinah SAg GMP S1 SKI
13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq
14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq
15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn
16 Ratuati SH GMP S1 PKn
17 Ibnu Dwi Kustadiono
MPd GMP S2 IPAFisika
18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris
19 Istianah Sri Hardiniati
SAg GMP S1 BArab
20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok
21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi
Sejarah
22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris
23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes
24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI
25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia
26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika
27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika
28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK
29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes
30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK
31 Juliawati SPd BP S1 BPBK
32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI
82
(1) (2) (3) (4) (5)
33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia
34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits
35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI
36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi
Fisika
37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih
38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi
39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun
Pelajaran 2015201694
Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru
IPA Biologi diantaranya adalah
1 Fatry Nurlaelah SPd
2 Deden Purnama SPd
3 Murni SPd
Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat
dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang
ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang
menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu
Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat
dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau
bidangnya
Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang
juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan
94
Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
83
menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai
oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang
sebagai berikut
No Nama Pendidikan Ket
(1) (2) (3) (4)
1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU
2 Ahmad Sanadi MAN TU
3 Wahyuni Utami SMK TU
4 Fatimah SPd S1 TU
5 Hasnawaty SPd S1 TU
6 Nilakurniawati SAp S1 TU
7 Irman MAN TU
8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU
9 Jaharuddin SLTA TU
10 Ainul Yakin SMA TU
11 Hendra Jayadi SE S1 TU
12 Rati Kurniawati SMA TU
13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun
14 Sanafiah SLTA
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
15 Hermansyah MTs Satpam
16 Abdul Hamid MTs
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201695
(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang
Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi
yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena
siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
95
Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20
Juni 2016
84
mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi
faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan
sebagai subyek belajar
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN
Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar
menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan
keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan
negaranya
Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran
20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata
pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri
karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan
Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang
maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih
aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk
lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 73 72 145
VIII 66 67 133
IX 63 70 133
Jumlah 202 209 411
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696
96
Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
85
Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses
belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas
VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A
sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang
tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak
133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E
2 Hasil Penelitian
a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah
dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan
standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah
sebagai berikut
Data Hasil Belajar Biologi (pretest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 40 30
Nilai Tertinggi 70 70
Rata-rata 562 554
SD 106 282
Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan
informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen
maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah
dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata
86
kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka
masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia
b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang
telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Data Hasil Belajar Biologi (postest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 65 50
Nilai Tertinggi 975 825
Rata-rata 80 688
SD 53 229
Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada
tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas
eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik
biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa
menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai
65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan
rentang nilai 50-825
c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan
perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan
87
sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing
kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut
Kelas pretest postest
Eksperimen 562 80
Kontrol 554 688
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik
biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau
kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan
dalam bentuk yang menarik
d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-
rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini
menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol
dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil
belajar biologi yang diperoleh adalah 029
Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran
dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria
88
efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan
pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria
selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1
orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria
tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik
biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena
dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat
perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan
pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena
selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria
tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria
kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif
maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas
kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang
atau rendah
B Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data
berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data
posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang
89
sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 562 554
thitung 013
ttabel 200
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat
kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho
diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan
awal yang sama
Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat
dilihat tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 80 688
thitung 248
ttabel 200
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas
90
VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel
pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena
thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini
diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan
kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media
komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Pembahasan
Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses
belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai
menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat
menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya
91
menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan
memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97
Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang
perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol
memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan
bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah
diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa
yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran
berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada
saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman
bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna
untuk menumbuhkan gairah belajar98
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest
menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih
kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan
perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh
nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan
nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
97
Azhar Media Pembelajaran h 24 98
Amna Pemanfaatan Media h 155
92
eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi
oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar
Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi
dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam
membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama
melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media
komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam
mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media
komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang
diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh
tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran
dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan
stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99
menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam
komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang
konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh
dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga
akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut
Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan
mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir
99
Rachmawati Pengembangan Media h 19
93
kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan
belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa
sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100
dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan
kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat
digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan
membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang
luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan
meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar
Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-
Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062
gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan
kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif
dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai
KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol
yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik
dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan
menguasai materi sistem pencernaan pada manusia
Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi
100
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10
94
perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam
menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung
materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun
perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik
biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan
ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode
ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi
Menurut Mahmud101
bahwa faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu
lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang
digunakan oleh guru102
Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara
kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar
yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran
Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan
101
Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102
Ibid h 101
95
tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103
Sehingga
dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar
khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus
menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat
mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari
keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun
Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media
pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap
pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi
dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat
Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media
pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu
upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media
komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik
memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi
disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan
pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa
Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan
ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu
103
Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016
96
lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis
dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan
belajar
Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi
efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik
biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa
tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh
komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell
Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi
hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung
untuk tujuan edukatif (pendidikan)104
Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca
Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang
104
Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69
97
pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori
tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia
anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa
digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan
pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar
BAB VI
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media
komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar
dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak
menggunakan media komik biologi
Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen
yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu
dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062
dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji
kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan
ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih
besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan
demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik
biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat
pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif
terhadap hasil belajar siswa
99
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran
sebagai berikut
1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media
pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses
belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi
2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media
dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia
3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan
media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran
para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan
hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan
tingkatan usia siswa
4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang
menarik dan beragam pada saat ini
5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka
hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan
memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi
yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997
Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015
Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal
Didaktika Vol (XII) 2011
Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007
Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2007
Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada
Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata
artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc
Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi
Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014
Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan
blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html
Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam
httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL
ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press
2015
Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012
Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem
Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi
(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga 2014
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil
2015
101
Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar
kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru
Algensindo 2009
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja
Rosdakarya 2004
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas
terbuka 2007
Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia
2015
Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap
prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga
2011
Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural
Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan
Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004
Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung
Alfabeta 2009
------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara
2009
------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta
2006
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik
dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik
Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful
20Hadi pdf
102
Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi
Aksara 2014
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012
Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo
glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN
104
Lampiran 5
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas ekspeimen
Proses penelitian kelas ekspeimen
105
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas kontrol
106
107
108
109
110
111
Lampiran 11
Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES
SKOR DATA DIBOBOT
Jumlah Subyek = 27
Butir Soal = 40
Bobot untuk jawaban benar = 1
Bobot untuk jawaban salah = 0
No
urut
No
subyek KodeNama Benar Salah Kosong
Skor
Asli
Skor
bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14
123
RELIABILITAS TES
Rata-rata = 1759
Simpang Baku = 4 41
Korelasi XY = 059
Reliabilitas Tes = 074
No
urut
No
subyek KodeNama
Skor
Ganjil
Skor
Genap
Skor
Total
1 1 nabila 11 11 22
2 2 nurwa 15 14 29
3 3 ridwan 7 7 14
4 4 leni 9 8 17
5 5 intan 10 8 18
6 6 sakti 7 9 16
7 7 ismail 7 4 11
8 8 adittia 6 4 10
9 9 aldi 7 10 17
10 10 yanti 14 12 26
11 11 asma 9 9 18
12 12 zulka 6 8 14
13 13 sati 9 10 19
14 14 wahyudi 9 6 15
15 15 vasha 7 9 16
16 16 ismal 9 6 15
17 17 sofiah 12 8 20
18 18 ami 9 7 16
19 19 lia 11 12 23
20 20 awalia 9 8 17
21 21 muttaqin 10 10 20
22 22 aulia 3 8 11
23 23 andy 10 13 23
24 24 nada 10 9 19
25 25 lina 9 7 16
26 26 iwa 8 11 19
27 27 maulana 7 7 14
124
KELOMPOK UNGGUL amp ASOR
Kelompok Unggul
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1
3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1
4 23 andy 23 - - - - - 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1
6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1
2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1
3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -
4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -
5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -
6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1
3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1
4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -
5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1
7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5
125
22 23 24 25 26 27 28
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1
2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -
3 19 lia 23 1 - - - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1
5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1
6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -
3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1
4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -
6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1
7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 1 1 - - -
3 19 lia 23 1 - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 1 1 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2
126
Kelompok Asor
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1
2 3 ridwan 14 - - - - - - -
3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1
4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1
5 7 ismail 11 - - - - - - 1
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - - - 1 -
Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -
5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -
6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -
7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 16 ismal 15 - - 1 - - - -
2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1
3 12 zulka 14 - - - - - - 1
4 27 maulana 14 - - - 1 - - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1
6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -
7 8 adittia 10 - - 1 - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3
22 23 24 25 26 27 28
127
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 16 ismal 15 - 1 - - - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1
3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -
4 27 maulana 14 - 1 - - - - -
5 7 ismail 11 - - - - - - -
6 22 aulia 11 - - - - - - -
7 8 adittia 10 - 1 - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1
2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - 1 - - - - -
4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1
5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 16 ismal 15 1 1 1 - -
2 3 ridwan 14 1 - - - -
3 12 zulka 14 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 1 - 1 - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - -
6 22 aulia 11 1 1 1 - -
7 8 adittia 10 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0
128
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7
Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
129
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat Kesukaran
() Tafsiran
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
130
KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan
1 1 0363 Signifikan
2 2 0568 Sangat Signifikanf
3 3 -0116 -
4 4 0414 Sangat Signifikan
5 5 0528 Sangat Signifikan
6 6 0435 Sangat Signifikan
7 7 0391 Signifikan
8 8 -0102 -
9 9 0621 Sangat Signifikan
10 10 -0063 -
11 11 NAN NAN
12 12 -0017 -
13 13 0577 Sangat Signifikan
14 14 0446 Sangat Signifikan
15 15 0412 Sangat Signifikan
16 16 0260 -
17 17 -0030 -
18 18 0470 Sangat Signifikan
19 19 0441 Sangat Signifikan
20 20 0476 Sangat Signifikan
21 21 0298 -
22 22 0529 Sangat Signifikan
23 23 -0155 -
24 24 0067 -
25 25 0192 -
26 26 0043 -
27 27 0539 Sangat Signifikan
28 28 0416 Sangat Signifikan
29 29 -0078 -
30 30 0040 -
31 31 0329 Signifikan
32 32 0127 -
33 33 0317 Signifikan
131
34 34 0363 Signifikan
35 35 -0029 -
36 36 0167 -
37 37 0005 -
38 38 -0126 -
39 39 0470 Sangat Signifikan
40 40 0203 -
Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut
df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001
10 0576 0708 60 0250 0325
15 0482 0606 70 0233 0302
20 0423 0549 80 0217 0283
25 0381 0496 90 0205 0267
30 0349 0449 100 0195 0254
40 0304 0393 125 0174 0228
50 0273 0354 gt150 0159 0208
Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung
132
KUALITAS PENGECOH
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli A B C D
1 1 0-- 14 8-- 5++ 0
2 2 7 3- 6++ 11- 0
3 3 11+ 15- 0-- 1 0
4 4 14 0-- 12--- 1-- 0
5 5 4+ 6 8++ 9+ 0
6 6 4+ 18 3++ 2+ 0
7 7 1+ 3-- 22 1+ 0
8 8 18--- 5+ 2-- 2 0
9 9 5 6++ 10+ 6++ 0
10 10 1++ 24 2-- 0-- 0
11 11 0 27 0 0 0
12 12 7++ 5 14-- 1-- 0
13 13 12- 5 10+ 0-- 0
14 14 17++ 6 8++ 6++ 0
15 15 11- 7 5+ 4+ 0
16 16 14 7- 4++ 2- 0
17 17 5++ 14 4++ 4++ 0
18 18 6++ 8- 12 1-- 0
19 19 8 9+ 5++ 5++ 0
20 20 0-- 5-- 19 3++ 0
21 21 16 4++ 2+ 5+ 0
22 22 10+ 10+ 7 3- 0
23 23 1- 17 6-- 3++ 0
24 24 4 6++ 8++ 9++ 0
25 25 19--- 4- 2-- 2 0
26 26 8++ 6++ 4 9++ 0
27 27 3+ 7+ 5++ 12 0
28 28 11 10-- 1-- 5++ 0
29 29 6++ 5+ 12- 4 0
30 30 12--- 12 2- 1-- 0
31 31 14 5++ 6+ 2- 0
32 32 0-- 1+ 22 4--- 0
33 33 1++ 1++ 1++ 24 0
133
34 34 2- 7++ 9+ 9 0
35 35 11--- 3+ 1-- 12 0
36 36 0-- 0-- 2--- 25 0
37 37 3--- 23 1+ 0-- 0
38 38 15 8-- 3+ 1-- 0
39 39 7 6++ 11- 3- 0
40 40 9++ 5 10+ 3- 0
Keterangan
Kunci Jawaban
++ Sangat Baik
+ Baik
- Kurang Baik
-- Buruk
--- Sangat Buruk
134
REKAP ANALISIS BUTIR
Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40
Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27
No
Butir
Baru
No
Buitr
Asli
D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi
1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan
2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan
3 3 - 1429 Sukar -0118 -
4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan
5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan
6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan
7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan
8 8 000 Sukar -0071 -
9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan
10 10 - 1429 Mudah -0088 -
11 11 000 Mudah NAN NAN
12 12 - 1429 Sukar -0021 -
13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan
14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan
15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan
16 16 4286 Sedang 0269 -
17 17 - 1429 Sedang -0039 -
18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan
19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan
20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan
21 21 2857 Sedang 0288 -
22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan
23 23 - 1429 Sedang -0179 -
24 24 - 1429 Sukar 0063 -
25 25 1429 Sukar 0190 -
26 26 000 Sukar 0039 -
27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan
28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan
29 29 000 Sukar -0081 -
30 30 000 Sedang 0033 -
31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan
135
32 32 1429 Mudah 0109 -
33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan
34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan
35 35 1429 Sedang -0019 -
36 36 1429 Mudah 0170 -
37 37 1429 Mudah 0009 -
38 38 - 2857 Sedang -0136 -
39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan
40 40 2857 Sukar 0221 -
136
137
138
139
140
141
144
145
146
147
xii
ABSTRAK
FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada
Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran
20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)
dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada
kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen
penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan
ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas
menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis gain score dan uji-t
Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran
berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi
pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa
kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok
kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha
diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada
kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)
Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada
Manusia
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii i
HALAMAN PERNYATAAN iv
HALAMAN NOTA DINAS v
HALAMAN PENGESAHAN vi
HALAMAN MOTTO vii
HALAMAN PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK xii
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan dan Batasan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8
A Kajian Teori 8
1 Media 8
a Pengertian Media 8
xiv
b Macam-macam Media 9
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12
2 Media Komik 15
a Pengertian Komik 15
b Macam-macam Komik 16
c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18
3 Media Komik Biologi 20
4 Hasil Belajar 22
a Pengertian Hasil Belajar 22
b Macam-macam Hasil Belajar 23
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27
a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30
e Organ Pencernaan Manusia 31
B Penelitian yang Relevan 34
C Kerangka Teori 36
D Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN 39
A Desain dan Pendekatan Penelitian 39
B Populasi dan Teknik sampling 41
xv
C Instrument Penelitian 43
D Teknik Pengumpulan Data 44
E Teknik Analisis Data 46
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52
A Validitas Instrumen 52
B Pengumpulan dan Penyajian Data 58
C Analisis Data 65
D Hasil Analisis 73
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76
A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76
1 Lokasi Penelitian 76
2 Hasil Penelitian 85
B Pengujian Hipotesis 88
C Pembahasan 90
BAB VI PENUTUP 98
A Simpulan 98
B Saran 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42
Tabel 33 Interpretasi N-gain 46
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53
Tabel 42 Daya Pembeda 54
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55
Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 58
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 60
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 61
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan
Nilai Posttest 63
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83
xvii
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
Gambar 22 Anatomi Mulut 31
Gambar 23 Kerongkongan 32
Gambar 24 Lambung 32
Gambar 25 Usus Halus 33
Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33
Gambar 27 Anus 34
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
Lampiran 4 Kunci Jawaban
Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian
Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
Lampiran 8 Tabel Distribusi Z
Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F
Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t
Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy
Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES
Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai
bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran
yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi
sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh
perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan
sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari
upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi
tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah
mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk
membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai
tujuan pembelajaran
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi
fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis
induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains
untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran
biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif
2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii
4 Trianto Model Pembelajaran h 137
5 Ibid h 143
2
sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa
Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan
Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi dalam belajar
Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri
menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan
tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami
menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip
dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan
adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk
menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang
menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak
gambar dan ilustrasi seperti komik
Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang
lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku
teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal
tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap
peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku
komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana
6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok
Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9
3
perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-
gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para
pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik
daripada buku pelajaran 7
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik
membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8
Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk
menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang
pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah
terjadinya proses belajar yang optimal
Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah
mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik
bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat
belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun
modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa
diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut
Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga
untuk tujuan edukatif10
Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat
sebagai media pembelajaran
7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf
Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79
9 Ibid h 78
10 Ibid h 77
4
Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat
yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11
Gambar yang
sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat
komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat
mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai
sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan
dengan lebih mudah dan menarik
Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan
buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi
yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA
biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12
Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam
biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga
sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan
media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan
materi sistem pencernaan pada manusia tersebut
Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah
dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat
beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai
dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu
dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi
11
Ibid 12
Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016
5
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi
Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo
B Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan
menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut
1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016
2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul
ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih
bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT
Gramedia
3 Materi sistem pencernaan pada manusia
4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif
yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)
C Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada
6
manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun
pelajaran 20152016
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan
dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan
pada manusia
b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian
mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa
2 Manfaat Praktis
a Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media
komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih
tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi
b Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam
pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media
mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta
7
sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media
pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi
efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya
c Manfaat bagi Madrasah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang
diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai
media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu
pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi
d Manfaat bagi Pemerintah Setempat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada
pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran
khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga
pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang
semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah
yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi
penerus bangsa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A Kajian Teori
1 Media
a Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13
Sementara itu secara
istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar14
Association of Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi15
Sedangkan National
Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda
yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan16
Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa
media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke
penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media
13
Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14
Ibid 15
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran
(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16
Ahmad Media Instruksional h 2
9
memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif
b Macam-Macam Media
Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4
(empat) macamjenis yaitu 17
1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board
gambar-gambar grafik peta dan lain-lain
2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-
lain
3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi
4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya
dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan
pertunjukan melalui pameran museum
Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan
dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep
apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran biologi antara lain 18
a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda
yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-
macam media asli antara lain
1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium
dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan
17
Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal
Didaktika Vol XII (2011) h 158 18
Ibid h 159
10
tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun
percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak
kaca yang berisi serangga
2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio
pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain
Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat
menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena
terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh
sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta
didik Macam-macam media tiruan antara lain19
1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian
tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran
hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan
seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali
sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi
dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati
diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan
dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan
plastik yang semula cair kemudian membeku
2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan
mineral dan lain-lain
19
Ibid
11
b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan
ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-
kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik
dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik
(media gambar) media poster media karikatur media komik media
gambar bersambung atau berseri
c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang
menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti
papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)
papan magnet papan demonstrasi papan paku
d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat
dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot
yang bergerak dan media sorot mikro
e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni
dapat didengar seperti radio dan piringan hitam
f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan
dilihat seperti televisi dan komputer
g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak
dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran
Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai
Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan
berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga
memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar
12
mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang
sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi
siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian
menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik
secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak
membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media
Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut
Amna antara lain21
a Sebagai alat bantu belajar
Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan
yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman
yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan
akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada
beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu
1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga
mengurangi verbalisme
2 Memperbesar perhatian siswa
3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar
sehingga membuat pelajaran lebih menetap
4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa
20
Ibid h 160 21
Ibid h 154
13
5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat
dalam gambaran hidup
6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan
berbahasa
7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih
mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar
b Sebagai alat komunikasi
Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan
(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah
dipahami
c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru
Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka
guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan
media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan
terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan
dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan
berguna 22
1 Menumbuhkan gairah belajar
22
Ibid h 155
14
2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu
pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika
media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan lebih baik
Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan
media dalam proses belajar siswa yaitu23
1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati
melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain
23
Azhar Media Pembelajaran h 24
15
Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara
siswa dengan lingkungannya
2 Media Komik
a Pengertian Komik
Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca24
Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama
membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan
erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
24
Ahmad Media Instruksional h 78
16
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca25
Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan
yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun
bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat
digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik
menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku
yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor
b Macam-Macam Komik
Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi
sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk
komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis
komik yaitu 26
1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis
asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk
menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya
Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi
lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan
25
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo
2009) h 69 26
Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497
1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430
WITA
17
diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari
Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana
2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri
sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China
Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga
legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat
menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran
dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan
memenangkannya
3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan
hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh
yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka
maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi
anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari
sehingga memudahkan orang untuk memahaminya
4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika
digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan
untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di
mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya
bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang
kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya
5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang
bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan
18
tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi
para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu
fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau
tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)
Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan
komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan
berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy
c Kelebihan dan Kekurangan Komik
Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun
kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping
sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam
pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan
Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari
komik adalah 27
1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang
menyenangkan
2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan
keterampilan membaca
3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik
hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya
27
Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi
Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov
orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530
WITA
19
4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang
dijumpainya lagi dalam bacaan lain
5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan
propoganda yang menentang prasangka
6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang
tertahan
7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku
komik yang memiliki sifat yang dikaguminya
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik
efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca
dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi
manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik
mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk
membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan
sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang
menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28
1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih
berguna
2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman
membaca dalam komik
3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah
28
Ibid h 10-11
20
4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan
merangsang dan sering menakutkan anak
5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya
6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong
timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja
7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak
menarik
8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini
mendorong timbulnya prasangka
Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai
media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya
membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata
dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk
tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang
komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru
harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat
menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik
yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya
3 Media Komik biologi
Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan
sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan
pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan
21
Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk
kategori penjualan terbaik (best seller)
Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik
siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan
menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah
dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi
yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan
menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29
Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi
dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu
menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa
Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan
cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya
sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat
yang dimiliki tokoh tersebut30
Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami
dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif
Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang
mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan
mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan
29
Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi
Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776
6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30
Ibid h 19
22
kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita
bergambar membuat informasi lebih mudah diserap
4 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)
menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional
Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan
keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti
sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari
adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian
berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan
pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat
diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar
dalam bentuk real atau non real
Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar
(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik
buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan
prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya
31
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya
2004) h 22
23
b Macam-Macam Hasil Belajar
Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga
bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat
psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar
tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap
informasi verbal dan keterampilan motorik32
Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi
menjadi tiga ranah yakni 33
1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman
aplikasi analisis sintesis dan evaluasi
2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap
3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima
pengalaman belajar
Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang
berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34
1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi
kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini
32
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h
118 33
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)
h 28 34
Ibid h 29
24
berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya
2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan
menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk
menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam
bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan
ringkasan dan prediksi
3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah
kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya
pada situasi baru atau pada situasi konkrit
4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk
memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar
struktur organisasinya dapat dimengerti
5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang
baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen
menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)
menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek
peristiwa dan informasi lainnya
6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan
untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan
25
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil
belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor
struktual
1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35
a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan
dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang
mengandung berbagai komponen
b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan
melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata
c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat
berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata
pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam
arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu
juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara
sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan
membangkitkan minat pada objek tersebut
d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
35
Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94
26
e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan
sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik
sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun
sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan
sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar
2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar
dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan
keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat
a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi
antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga
b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru
dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran
dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode
belajar dan tugas rumah
c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu
terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan
36
Ibid h 101
27
masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh
sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya
mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak
kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya
Untuk itu perlu diatur waktunya
3 Faktor struktural
Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua
hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran
Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial
dan kinestetis37
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia
a Pengertian Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan
37
Ibid h 102 38
Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan
blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April
2016 pukul 1500 WITA
28
mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada
manusia terbagi atas 5 macam yaitu
1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut
Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti
sendok garpu sumpit dan lain sebagainya
2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik
dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan keinginan kita
3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses
mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses
ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah
enzim
4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan
ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis
transport aktif dan difusi
5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak
dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi
29
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua
kelompok yaitu
1 Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan
dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai
bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau
lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa
Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut
faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan
anus39
Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
anus
2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu
saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah
terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui
sebuah saluran
39
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h
48
30
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia
1 Kelenjar ludah 12 Hati
2 Parotis 13 Kantung empedu
3 Submandibularis 14 duodenum
(bawah rahang) 15 Saluran empedu
4 Sublingualis 16 Kolon
(bawah lidah) 17 Kolon transversum
5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden
6 Amandel 19 Kolon descenden
7 Lidah 20 Ileum
8 Esofagus 21 Sekum
9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing
10 Lambung 23 RektumPoros usus
11 Saluran pankreas 24 Anus
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40
d Gangguan Sistem Pencernaan
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan manusia diantaranya41
1) Apendiktis adalah radang usus buntu
2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu
cepat
3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang
air besar)
4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung
5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis
6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit
40
Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41
Lutvia Anatomi Fisiologi h 70
31
e Organ Pencernaan Manusia
Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut
kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6
(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya
(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian
yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir
dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung
dengan faring42
Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-
bagiannya
Mulut terdiri dari
1 Langit-langit
2 Gigi
3 Gusi
4 Tulang langit-langit
5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6 Amandel
7 Lidah
8 Anak lidah
Gambar 22 Anatomi Mulut43
(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang
panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44
Otot
pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke
lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar
anatomi kerongkongan
42
Ibid h 50 43
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44
Lutvia Anatomi Fisiologi h 54
32
Gambar 23 Kerongkongan45
(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga
bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46
Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin
enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi
lambung beserta bagian-bagiannya
Gambar 24 Lambung47
(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter
Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)
45
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46
Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6
33
jejunum dan ileum48
Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta
bagian-bagiannya
Gambar 25 Usus Halus49
(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos
pada dindingnya50
Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil
pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan
bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51
Struktur usus besar terdiri dari
1 Usus buntu
2 Kolon asedens (kolon naik)
3 Kolon transversum (kolon datar)
4 Kolon desendens (kolon turun)
5 Rektum
Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52
(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah
keluar dari tubuh53
Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot
sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi
48
Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50
Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51
Ibid 52
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53
Lutvia Anatomi Fisiologi h 68
34
rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama
anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang
air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya
Gambar 27 Anus54
B Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik
telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk
dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain
1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran
Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)
Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and
carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan
komik sains biologi55
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada
54
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55
Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual
(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran
20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h
xv
35
sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas
media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang
pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL)
2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV
MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)
Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya
bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
IPA siswa kelas IV56
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek
penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan
Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV
3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi
Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10
Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika
mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik
matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih
56
Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI
Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Mataram Mataram 2013) h 60
36
menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam
belajar matematika57
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati
menggunakan komik matematika
Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa
penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan
penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Kerangka Teori
Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan
materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media
pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan
Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa
mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
57
Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar
pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran
20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h
xvi
37
Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat
pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah
menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat
siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan
terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi
sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini
akan membuat hasil belajar akan menurun
Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi
diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan
kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar
siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga
merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat
menyenangkan dan dapat menghilangkan stress
Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar
mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA
Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem
pencernaan pada manusia
38
D Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka
hipotesis penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E
MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
BAB III
METODE PENELITIAN
A Desain dan Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik
biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan
serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)
Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam
penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara
mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada
kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik
sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan
58
Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)
h 75
40
media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini
sebagai berikut
No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan
1 Kamis 16 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Pretest
VIII D
(kelas kontrol) Pretest
2 Senin 19 Juni 2016
(Pertemuan I)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
3 Kamis 23 Juni 2016
(Pertemuan II)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
4 Senin 27 Juni 2016
(Pertemuan III)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
5 Kamis 30 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Post-test
VIII D
(kelas kontrol) Post-test
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest
control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan
sebagai berikut 59
59
Ibid h 76
R O1 X O2
R O3 O4
41
Keterangan
R Pengambilan sampel secara random
X Perlakuan
O1 Pretest kelas eksperimen
O2 Posttest kelas eksperimen
O3 Pretest kelas kontrol
O4 Posttest kelas kontrol
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil
pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak berbeda secara signifikan
B Populasi dan Teknik Sampling
1 Populasi Penelitian
Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel
dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian
populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan
antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-
peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60
60
Ibid h 80
42
Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian61
Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian
pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat
diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan
rincian sebagai berikut
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 VIII A 15 12 27
2 VIII B 16 11 27
3 VIII C 13 14 27
4 VIII D 14 12 26
5 VIII E 8 18 26
Jumlah 66 67 133
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang
2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62
Dari
definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk
memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi
penelitian
Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti
berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa
untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan
61
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta
2006) h 130 62
Ibid h 131
43
penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil
diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63
Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai
kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol
yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas
terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random
sampling
C Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah64
Dalam penelitian ini untuk
mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan
hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui
terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok
eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest
Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar
pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem
pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya
Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif
yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi
63
Ibid h 134 64
Ibid h 160
44
(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam
penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman
observasi65
D Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka
diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah
peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut
1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana
dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66
Tes digunakan untuk
memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes
obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini
digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan
tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari
sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan
media komik biologi
2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
65
Sugiyono Metode Penelitian h 222 66
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h
53
45
berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses
pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi
observasi partisipan dan observasi non partisipan67
Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan
yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut
terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan
metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa
3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti
barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah
dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian
dan sebagainya68
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan
catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana
gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi
(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat
dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail
67
Sugiyono Metode Penelitian h 145 68
Suharsimi Prosedur Penelitian h 231
46
E Teknik Analisis Data
1 Uji Peningkatan Hasil
Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti
menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan
pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan
rumus normalized gain sebagai berikut69
N gain =
Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan
kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70
Persentase () Tafsiran
gt76 Efektif
56-75 Cukup efektif
40-55 Kurang efektif
lt 40 Tidak efektif
Tabel 33 Interpretasi N-gain
2 Uji Beda
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda
Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat
analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas
69
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah 2006) h 71 70
Ibid h 72
47
a Uji Normalitas
Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada
dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian
normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors
menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam
keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan
untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan
yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji
data berkelompok71
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam
penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah
digunakan peneliti adalah uji Liliefors
Lo = F(Zi)-S(Zi)
Keterangan
Lo = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku72
Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji
liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai
71
Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992
googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231
WITA 72
Ibid h 2
48
terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap
data dengan persamaan
Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data
S = Simpangan baku73
Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing
nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan
jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka
F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi
Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi
dinyatakan oleh S (Zi) maka 74
S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi
menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga
mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak
selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan
interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari
tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan
73
Ibid 74
Ibid
49
harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel
yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75
b Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah
kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan
membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama
besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena
datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas
yang digunakan adalah Uji F yaitu 76
Fhitung lt Ftabel = varians data homogen
Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen
c Uji Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang
homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian
hipotesis
Ho microA microB
Ha microA gt microB
75
Ibid 76
Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175
50
Keterangan
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar
siswa
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa
microA Rerata nilai kelas eksperimen
microB Rerata nilai kelas kontrol
Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi
normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan
rumus sebagai berikut77
Dimana
Keterangan
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= banyaknya data kelompok eksperimen
= banyaknya data kelompok kontrol
= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen
= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol
t = hasil hitung distribusi t
S = nilai deviasi gabungan
77
Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239
51
Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 005 dengan kriteria
Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima
Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
E Validitas Instrumen
Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir
soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas
instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji
instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates
1 Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana
suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah
menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau
kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78
Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal
dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan
rumus daya pembeda
DP =
78
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273
53
Dimana
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
bawah
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
Atas
n = 27 x N
Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79
Nilai Daya Pembeda Kriteria
Below - 019 Buruk (poor)
020 - 029 Cukup (satisfactory)
030 - 039 Baik (good)
040 - up Baik Sekali (very good)
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan
menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria
buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang
berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada
tabel berikut
79
Ibid h 274
54
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
Tabel 42 Daya Pembeda
55
2 Tingkat Kesukaran
Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung
dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80
Keterangan
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah peserta didik
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan
kriteria sebagai berikut81
Nilai Daya Pembeda Kriteria
gt070 Mudah
030-070 Sedang
lt030 Sukar
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates
terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori
sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates
dapat dilihat pada tabel berikut
80
Ibid h 272 81
Ibid
56
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat
Kesukaran () Tafsiran
(1) (2) (3) (4) (5)
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
Tabel 44 Tingkat kesukaan
57
3 Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi
hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam
penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan
dalam penilaian hasil belajar82
Validitas isi ini sering disebut juga
validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes
relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut
juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam
indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang
tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak
menyimpang dari fungsi instrumen83
4 Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik84
Pengujian reliabilitas
instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085
Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila
dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment
maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel
82
Ibid h 248 83
Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84
Ibid h 178 85
Ibid h 187
58
karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487
5 Uji Coba Instrumen
Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh
informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena
baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi
bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum
diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada
siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan
jumlah 27 orang siswa
F Pengumpulan dan Penyajian Data
1 Data Hasil Pretest dan Posttest
Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest
dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E
(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam
penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa
pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada
tabel berikut
No Urut Kelas Kontrol
No Urut Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 65 70 1 65 80
2 55 60 2 45 775
3 55 75 3 575 95
4 65 70 4 65 775
59
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5 50 60 5 625 80
6 50 675 6 50 75
7 525 80 7 40 75
8 575 60 8 525 775
9 525 675 9 50 725
10 55 75 10 625 95
11 65 75 11 65 80
12 325 65 12 525 725
13 50 675 13 60 775
14 475 60 14 70 975
15 55 70 15 475 775
16 45 65 16 60 825
17 625 80 17 45 775
18 625 675 18 60 775
19 625 65 19 55 90
20 30 50 20 45 775
21 65 70 21 625 85
22 65 70 22 625 90
23 55 825 23 55 70
24 575 65 24 60 875
25 70 825 25 50 675
26 575 70 26 625 65
sum 1440 1790 sum 14625 2080
Xi 554 688 Xi 562 80
Nilai
tertinggi 70 825
Nilai
tertinggi 70 975
Nilai
terendah 30 50
Nilai
terendah 40 65
SDt 282 229 SDt 106 53
Varians 913 591 Varians 616 695
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik
observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai
bahan laporan penelitian
2 Data Hasil Observasi
Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP
dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada
pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan
60
pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar
observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang
dianalisis menggunakan rumus 86
N =
Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80
tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
Pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan dan
mempersiapkan media
Komik biologi
Kegiatan Inti
d Guru memberikan suatu
materi menggunakan
media Komik biologi
e Guru membimbing
siswa untuk mengamati
materi
f Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya
Penutup
g Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
radic
radic
radic
radic
radic
radic
radic
86
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka
2007) h 427
61
(1) (2) (3) (4) (5)
materi yang telah
dipelajari
Skor 6
Rata-rata 857
Kriteria Sangat Baik
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran
di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor
sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka
kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan
RPP tergolong sangat baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan
dan mempersiapkan
materi dari buku paket
IPA biologi
Kegiatan Inti d Guru menjelaskan
sambil membimbing
siswa untuk mengamati
materi
e Guru meminta siswa
untuk mengerjakan LKS
Penutup
f Guru membahas LKS
radic
radic
radic
radic
radic
radic
62
(1) (2) (3) (4) (5)
yang dikerjakan oleh
siswa
g Guru memberikan
penguatan tehadap
materi
radic
Skor 5
Rata-rata 714
Kriteria Cukup
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses
pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh
skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian
maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait
keterlaksanaan RPP tergolong cukup
3 Data Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-
masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah
Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari
data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa
saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa
merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil
wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan
kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975
siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah
Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah
dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65
63
Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses
pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa
siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani
materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem
pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat
siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran
tersebut
Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang
memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas
eksperimen (kelas VIII E)87
No Kategori
Siswa Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3) (4)
1
Siswa yang
mendapat
nilai
tertinggi
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Sangat
membantu
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Sangat
membantu
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Sangat senang
2
Siswa yang
mendapat
sedang
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Lebih mudah
karena
menggunakan
media komik
2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik
87
Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016
64
(1) (2) (3) (4)
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
karena cerita
komiknya
menarik
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak Karena
membaca
menggunakan
media komik
lebih mudah
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Perasaan saya
sangat senang
sekali
3
Siswa yang
mendapat
rendah
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Menarik
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Ya karena
saya tidak
terbiasa
membaca
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
memotivasi
saya untuk
lebih sering
membaca juga
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Alhamdulillah
senang
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai
Posttest
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya
media komik biologi karena dapat membantunya memahami
pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk
cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa
senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik
65
sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan
pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam
pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan
karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih
termotivasi untuk sering membaca
G Analisis Data
1 Analisis hasil belajar
Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan
N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada
tabel berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 80 043 Kurang Efektif
2 45 775 059 Cukup Efektif
3 575 95 088 Efektif
4 65 775 036 Tidak Efektif
5 625 80 067 Cukup Efektif
6 50 75 065 Cukup Efektif
7 40 75 058 Cukup Efektif
8 525 775 063 Cukup Efektif
9 50 725 065 Cukup Efektif
10 625 95 087 Efektif
11 65 80 066 Cukup Efektif
12 525 725 062 Cukup Efektif
13 60 775 064 Cukup Efektif
14 70 975 092 Efektif
15 475 775 067 Cukup Efektif
16 60 825 056 Cukup Efektif
17 45 775 059 Cukup Efektif
18 60 775 063 Cukup Efektif
19 55 90 078 Efektif
20 45 775 059 Cukup Efektif
21 625 85 060 Cukup Efektif
22 625 90 073 Cukup Efektif
23 55 70 063 Cukup Efektif
24 60 875 069 Cukup Efektif
66
(1) (2) (3) (4) (5)
25 50 675 035 Tidak Efektif
26 625 65 007 Tidak Efektif
sum 14625 2080 1604
Rata-rata N-gain 062
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen
Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel
berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 70 014 Tidak Efektif
2 55 60 011 Tidak Efektif
3 55 75 044 Kurang Efektif
4 65 70 014 Tidak Efektif
5 50 60 020 Tidak Efektif
6 50 675 035 Tidak Efektif
7 525 80 058 Cukup Efektif
8 575 60 006 Tidak Efektif
9 525 675 031 Tidak Efektif
10 55 75 044 Kurang Efektif
11 65 75 028 Tidak Efektif
12 325 65 048 Kurang Efektif
13 50 675 035 Tidak Efektif
14 475 60 024 Tidak Efektif
15 55 70 033 Tidak Efektif
16 45 65 036 Tidak Efektif
17 625 80 047 Kurang Efektif
18 625 675 013 Tidak Efektif
19 625 65 007 Tidak Efektif
20 30 50 028 Tidak Efektif
21 65 70 014 Tidak Efektif
22 65 70 014 Tidak Efektif
23 55 825 061 Cukup Efektif
24 575 65 018 Tidak Efektif
25 70 825 042 Kurang Efektif
26 575 70 029 Tidak Efektif
sum 1440 1790 754
Rata-rata N-gain 029
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol
67
Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan
rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel
berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil
dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung
lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas
eksperimen sebagai berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002
2 45
4
-112 -106 03554 014 015 001
3 45 -112 -106 03554 014 015 001
4 45 -112 -106 03554 014 015 001
5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001
6 50
8
-62 -058 02190 028 031 003
7 50 -62 -058 02190 028 031 003
8 50 -62 -058 02190 028 031 003
9 525 10
-37 -035 01368 036 038 002
10 525 -37 -035 01368 036 038 002
11 55 12
-12 -011 00438 045 046 001
12 55 -12 -011 00438 045 046 001
13 575 13 13 012 00478 054 050 004
14 60
17
38 035 01368 063 065 002
15 60 38 035 01368 063 065 002
16 60 38 035 01368 063 065 002
17 60 38 035 01368 063 065 002
18 625
22
63 059 02224 072 085 013
19 625 63 059 02224 072 085 013
20 625 63 059 02224 072 085 013
21 625 63 059 02224 072 085 013
22 625 63 059 02224 072 085 013
23 65 25 88 083 02967 079 095 016
68
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
24 65 25
88 083 02967 079 095 016
25 65 88 083 02967 079 095 016
26 70 26 138 130 04032 090 1 010
sum 14625
Xi 562
SD 106
Lhitung 016
Ltabel 0174
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015
2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013
3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003
4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005
5 50
7
-54 -119 03830 011 026 015
6 50 -54 -119 03830 011 026 015
7 50 -54 -119 03830 011 026 015
8 525 9
-29 -010 00438 045 034 011
9 525 -29 -010 00438 045 034 011
10 55
14
-04 -001 00040 049 053 004
11 55 -04 -001 00040 049 053 004
12 55 -04 -001 00040 049 053 004
13 55 -04 -001 00040 049 053 004
14 55 -04 -001 00040 049 053 004
15 575
17
21 007 00279 052 065 013
16 575 21 007 00279 052 065 013
17 575 21 007 00279 052 065 013
18 625
20
71 125 03944 089 076 013
19 625 71 125 03944 089 076 013
20 625 71 125 03944 089 076 013
21 65
25
96 134 04099 091 095 004
22 65 96 134 04099 091 095 004
23 65 96 134 04099 091 095 004
24 65 96 134 04099 091 095 004
25 65 96 134 04099 091 095 004
26 70 1 146 151 04345 093 1 007
sum 1440
Xi 554
SD 282
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
69
Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji
normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai
berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003
2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006
3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008
4 725 5
-75 -141 04207 007 019 012
5 725 -75 141 04207 007 019 012
6 75 7
-5 -094 03264 017 026 009
7 75 -5 -094 03264 017 026 009
8 775
15
-25 -047 01808 031 046 015
9 775 -25 -047 01808 031 046 015
10 775 -25 -047 01808 031 046 015
11 775 -25 -047 01808 031 046 015
12 775 -25 -047 01808 031 046 015
13 775 -25 -047 01808 031 046 015
14 775 -25 -047 01808 031 046 015
15 775 -25 -047 01808 031 046 015
16 80
18
00 00 0000 050 065 015
17 80 00 00 0000 050 065 015
18 80 00 00 0000 050 065 015
19 825 19 25 047 01808 068 073 005
20 85 20 5 094 03264 082 076 006
21 875 21 75 141 04207 092 080 012
22 90 23
10 188 04699 097 088 009
23 90 10 188 04699 097 088 009
24 95 25
15 283 04977 099 095 004
25 95 15 283 04977 099 095 004
26 975 26 175 330 04995 099 1 001
sum 2080
Xi 80
SD 53
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
70
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000
2 60
5
-88 -138 04162 008 019 011
3 60 -88 -138 04162 008 019 011
4 60 -88 -138 04162 008 019 011
5 60 -88 -138 04162 008 019 011
6 65
9
-38 -116 03770 012 026 014
7 65 -38 -116 03770 012 026 014
8 65 -38 -116 03770 012 026 014
9 65 -38 -116 03770 012 026 014
10 675
13
-13 -006 00239 047 050 003
11 675 -13 -006 00239 047 050 003
12 675 -13 -006 00239 047 050 003
13 675 -13 -006 00239 047 050 003
14 70
19
12 105 03531 085 073 012
15 70 12 105 03531 085 073 012
16 70 12 105 03531 085 073 012
17 70 12 105 03531 085 073 012
18 70 12 105 03531 085 073 012
19 70 -12 105 03531 085 073 012
20 75
22
62 126 03962 089 084 005
21 75 62 126 03962 089 084 005
22 75 62 126 03962 089 084 005
23 80 24
112 149 04319 093 092 001
24 80 112 149 04319 093 092 001
25 825 25 137 159 04441 094 1 006
26 825 26 137 159 04441 094 1 006
sum 1790
Xi 688
SD 229
Lhitung 014
Ltabel 0174
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan
kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok
itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak
71
homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 562 554
SDt 106 282
Varians 616 913
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
= 148
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti
bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen
Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada
tabel berikut
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 80 688
SDt 53 229
Varians 695 591
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
72
= 118
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti
kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen
Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data
dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut
Dimana
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
4538
2130
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
73
Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol
dapat dilihat sebagai berikut
27625
1630
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
H Hasil Analisis
Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest
kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0
lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi
normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai
74
Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel
pada kelas kontrol juga berdistribusi normal
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)
diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt
0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal
Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih
kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas
kontrol juga berdistribusi normal
Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka
dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok
berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji
homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka
disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga
berasal dari populasi yang homogen
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)
maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata
75
skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
mempunyai kemampuan awal yang sama
Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)
maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas
control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas
eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Lokasi dan Hasil
1 Lokasi Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu
lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan
Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A
tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn
8241 m2
dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan
memadai
MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan
membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa
Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari
madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan
UUD 194588
Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah
mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni
a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002
b Drs M Nur Yasin 20032008
c Zainuddin SAg MPd 20092015
88
Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016
77
d Abd Aziz SAg 2015sekarang89
MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel
Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat
strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di
samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan
1) Sebelah Selatan MAN Taliwang
2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk
3) Sebelah Utara Jalan raya
4) Sebelah Timur persawahan90
Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN
Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga
pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk
menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih
baik dari sebelumnya
(a) Sarana dan Prasarana
Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan
prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar
Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN
Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII
sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa
kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas
IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang
89
Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90
Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016
78
dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada
jam 0700 sd 1330 WITA
Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak
yang tertera dalam tabel berikut ini
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik
3 Ruang Waka 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik
6 Ruang Lab Komputer 1 Baik
7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Osim 1 Baik
10 Ruang BPBK 1 Baik
11 Ruang Aula 1 Baik
12 Ruang Kelas 15 Baik
13 Kantin 2 Baik
14 Gudang 1 Baik
15 Kamar Mandi 8 Baik
16 Kamar mandi guru 3 Baik
17 Mushallah 1 Baik
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691
91
Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
79
Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat
dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan
banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung
sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung
terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan
adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai
berikut
No Jenis Meubler Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik
2 MejaKursi kepala 11 set Baik
3 Meja Kursi guru 5017 set Baik
4 Kursi tamu 1 set Baik
5 Papan tulis 15 buah Baik
6 Almari 15 buah Baik
7 Mesin Tik 1 buah Baik
8 Berangkas 1 buah Baik
9 Printer 3 buah Baik
10 Rak buku 15 buah Baik
11 AC 1 buah Baik
12 Filling kabinet 2 buah Baik
13 Jam dinding 8 buah Baik
14 Komputer 15 bauh Baik
15 Kulkas 1 buah Baik
16 TV 1 buah Baik
17 Kipas angin 9 buah Baik
18 Laptop 5 buah Baik
19 LCD 2 buah Baik
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692
Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai
92
Ibid
80
dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
No Jenis Jumlah Satuan Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Globe 6 Buah Baik
2 Peta Indonesia 4 Buah Baik
3 Hidrostatistika 1 Set Baik
4 Kit Mekanik 1 Set Baik
5 Kit Optik 1 Set Baik
6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik
7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik
8 Alat matematika 1 Set Baik
9 Alat reguler 1 Set Baik
10 Alat IPS 1 Set Baik
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201693
Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana
prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses
belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi
dan pranan dalam proses belajar mengajar
(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang
Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti
akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-
dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN
Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini
93
Ibid
81
No Nama Jabatan Pend Mengajar
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI
2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad
Kesiswaan S1 IPABiologi
3 Hamzanwadi SPdi Wakamad
Humas S1
IPS Geografi
Ekonomi
4 Andi Rusmin Cahyadin
SPd
Wakamad
Sarana dan
Prasarana
S1 B Indonesia
5 Bahruddin SPd Wakamad
Kurikulum S1 B Inggris
6 Jalaluddin SAg Kepala
Perpustakaan S1 IPAFisika
7 Hermi SPd GMP S1 Matematika
8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris
10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris
12 Arinah SAg GMP S1 SKI
13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq
14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq
15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn
16 Ratuati SH GMP S1 PKn
17 Ibnu Dwi Kustadiono
MPd GMP S2 IPAFisika
18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris
19 Istianah Sri Hardiniati
SAg GMP S1 BArab
20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok
21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi
Sejarah
22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris
23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes
24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI
25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia
26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika
27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika
28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK
29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes
30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK
31 Juliawati SPd BP S1 BPBK
32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI
82
(1) (2) (3) (4) (5)
33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia
34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits
35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI
36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi
Fisika
37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih
38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi
39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun
Pelajaran 2015201694
Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru
IPA Biologi diantaranya adalah
1 Fatry Nurlaelah SPd
2 Deden Purnama SPd
3 Murni SPd
Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat
dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang
ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang
menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu
Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat
dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau
bidangnya
Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang
juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan
94
Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
83
menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai
oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang
sebagai berikut
No Nama Pendidikan Ket
(1) (2) (3) (4)
1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU
2 Ahmad Sanadi MAN TU
3 Wahyuni Utami SMK TU
4 Fatimah SPd S1 TU
5 Hasnawaty SPd S1 TU
6 Nilakurniawati SAp S1 TU
7 Irman MAN TU
8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU
9 Jaharuddin SLTA TU
10 Ainul Yakin SMA TU
11 Hendra Jayadi SE S1 TU
12 Rati Kurniawati SMA TU
13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun
14 Sanafiah SLTA
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
15 Hermansyah MTs Satpam
16 Abdul Hamid MTs
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201695
(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang
Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi
yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena
siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
95
Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20
Juni 2016
84
mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi
faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan
sebagai subyek belajar
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN
Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar
menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan
keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan
negaranya
Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran
20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata
pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri
karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan
Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang
maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih
aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk
lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 73 72 145
VIII 66 67 133
IX 63 70 133
Jumlah 202 209 411
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696
96
Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
85
Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses
belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas
VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A
sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang
tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak
133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E
2 Hasil Penelitian
a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah
dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan
standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah
sebagai berikut
Data Hasil Belajar Biologi (pretest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 40 30
Nilai Tertinggi 70 70
Rata-rata 562 554
SD 106 282
Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan
informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen
maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah
dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata
86
kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka
masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia
b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang
telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Data Hasil Belajar Biologi (postest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 65 50
Nilai Tertinggi 975 825
Rata-rata 80 688
SD 53 229
Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada
tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas
eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik
biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa
menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai
65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan
rentang nilai 50-825
c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan
perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan
87
sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing
kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut
Kelas pretest postest
Eksperimen 562 80
Kontrol 554 688
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik
biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau
kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan
dalam bentuk yang menarik
d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-
rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini
menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol
dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil
belajar biologi yang diperoleh adalah 029
Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran
dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria
88
efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan
pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria
selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1
orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria
tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik
biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena
dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat
perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan
pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena
selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria
tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria
kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif
maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas
kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang
atau rendah
B Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data
berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data
posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang
89
sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 562 554
thitung 013
ttabel 200
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat
kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho
diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan
awal yang sama
Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat
dilihat tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 80 688
thitung 248
ttabel 200
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas
90
VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel
pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena
thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini
diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan
kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media
komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Pembahasan
Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses
belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai
menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat
menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya
91
menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan
memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97
Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang
perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol
memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan
bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah
diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa
yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran
berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada
saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman
bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna
untuk menumbuhkan gairah belajar98
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest
menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih
kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan
perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh
nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan
nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
97
Azhar Media Pembelajaran h 24 98
Amna Pemanfaatan Media h 155
92
eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi
oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar
Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi
dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam
membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama
melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media
komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam
mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media
komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang
diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh
tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran
dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan
stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99
menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam
komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang
konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh
dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga
akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut
Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan
mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir
99
Rachmawati Pengembangan Media h 19
93
kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan
belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa
sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100
dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan
kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat
digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan
membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang
luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan
meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar
Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-
Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062
gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan
kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif
dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai
KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol
yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik
dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan
menguasai materi sistem pencernaan pada manusia
Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi
100
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10
94
perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam
menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung
materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun
perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik
biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan
ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode
ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi
Menurut Mahmud101
bahwa faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu
lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang
digunakan oleh guru102
Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara
kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar
yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran
Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan
101
Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102
Ibid h 101
95
tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103
Sehingga
dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar
khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus
menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat
mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari
keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun
Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media
pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap
pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi
dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat
Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media
pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu
upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media
komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik
memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi
disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan
pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa
Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan
ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu
103
Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016
96
lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis
dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan
belajar
Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi
efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik
biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa
tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh
komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell
Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi
hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung
untuk tujuan edukatif (pendidikan)104
Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca
Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang
104
Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69
97
pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori
tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia
anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa
digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan
pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar
BAB VI
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media
komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar
dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak
menggunakan media komik biologi
Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen
yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu
dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062
dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji
kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan
ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih
besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan
demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik
biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat
pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif
terhadap hasil belajar siswa
99
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran
sebagai berikut
1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media
pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses
belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi
2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media
dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia
3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan
media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran
para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan
hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan
tingkatan usia siswa
4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang
menarik dan beragam pada saat ini
5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka
hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan
memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi
yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997
Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015
Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal
Didaktika Vol (XII) 2011
Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007
Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2007
Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada
Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata
artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc
Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi
Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014
Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan
blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html
Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam
httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL
ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press
2015
Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012
Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem
Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi
(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga 2014
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil
2015
101
Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar
kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru
Algensindo 2009
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja
Rosdakarya 2004
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas
terbuka 2007
Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia
2015
Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap
prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga
2011
Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural
Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan
Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004
Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung
Alfabeta 2009
------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara
2009
------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta
2006
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik
dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik
Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful
20Hadi pdf
102
Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi
Aksara 2014
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012
Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo
glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN
104
Lampiran 5
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas ekspeimen
Proses penelitian kelas ekspeimen
105
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas kontrol
106
107
108
109
110
111
Lampiran 11
Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES
SKOR DATA DIBOBOT
Jumlah Subyek = 27
Butir Soal = 40
Bobot untuk jawaban benar = 1
Bobot untuk jawaban salah = 0
No
urut
No
subyek KodeNama Benar Salah Kosong
Skor
Asli
Skor
bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14
123
RELIABILITAS TES
Rata-rata = 1759
Simpang Baku = 4 41
Korelasi XY = 059
Reliabilitas Tes = 074
No
urut
No
subyek KodeNama
Skor
Ganjil
Skor
Genap
Skor
Total
1 1 nabila 11 11 22
2 2 nurwa 15 14 29
3 3 ridwan 7 7 14
4 4 leni 9 8 17
5 5 intan 10 8 18
6 6 sakti 7 9 16
7 7 ismail 7 4 11
8 8 adittia 6 4 10
9 9 aldi 7 10 17
10 10 yanti 14 12 26
11 11 asma 9 9 18
12 12 zulka 6 8 14
13 13 sati 9 10 19
14 14 wahyudi 9 6 15
15 15 vasha 7 9 16
16 16 ismal 9 6 15
17 17 sofiah 12 8 20
18 18 ami 9 7 16
19 19 lia 11 12 23
20 20 awalia 9 8 17
21 21 muttaqin 10 10 20
22 22 aulia 3 8 11
23 23 andy 10 13 23
24 24 nada 10 9 19
25 25 lina 9 7 16
26 26 iwa 8 11 19
27 27 maulana 7 7 14
124
KELOMPOK UNGGUL amp ASOR
Kelompok Unggul
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1
3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1
4 23 andy 23 - - - - - 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1
6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1
2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1
3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -
4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -
5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -
6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1
3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1
4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -
5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1
7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5
125
22 23 24 25 26 27 28
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1
2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -
3 19 lia 23 1 - - - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1
5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1
6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -
3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1
4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -
6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1
7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 1 1 - - -
3 19 lia 23 1 - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 1 1 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2
126
Kelompok Asor
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1
2 3 ridwan 14 - - - - - - -
3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1
4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1
5 7 ismail 11 - - - - - - 1
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - - - 1 -
Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -
5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -
6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -
7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 16 ismal 15 - - 1 - - - -
2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1
3 12 zulka 14 - - - - - - 1
4 27 maulana 14 - - - 1 - - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1
6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -
7 8 adittia 10 - - 1 - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3
22 23 24 25 26 27 28
127
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 16 ismal 15 - 1 - - - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1
3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -
4 27 maulana 14 - 1 - - - - -
5 7 ismail 11 - - - - - - -
6 22 aulia 11 - - - - - - -
7 8 adittia 10 - 1 - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1
2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - 1 - - - - -
4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1
5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 16 ismal 15 1 1 1 - -
2 3 ridwan 14 1 - - - -
3 12 zulka 14 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 1 - 1 - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - -
6 22 aulia 11 1 1 1 - -
7 8 adittia 10 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0
128
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7
Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
129
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat Kesukaran
() Tafsiran
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
130
KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan
1 1 0363 Signifikan
2 2 0568 Sangat Signifikanf
3 3 -0116 -
4 4 0414 Sangat Signifikan
5 5 0528 Sangat Signifikan
6 6 0435 Sangat Signifikan
7 7 0391 Signifikan
8 8 -0102 -
9 9 0621 Sangat Signifikan
10 10 -0063 -
11 11 NAN NAN
12 12 -0017 -
13 13 0577 Sangat Signifikan
14 14 0446 Sangat Signifikan
15 15 0412 Sangat Signifikan
16 16 0260 -
17 17 -0030 -
18 18 0470 Sangat Signifikan
19 19 0441 Sangat Signifikan
20 20 0476 Sangat Signifikan
21 21 0298 -
22 22 0529 Sangat Signifikan
23 23 -0155 -
24 24 0067 -
25 25 0192 -
26 26 0043 -
27 27 0539 Sangat Signifikan
28 28 0416 Sangat Signifikan
29 29 -0078 -
30 30 0040 -
31 31 0329 Signifikan
32 32 0127 -
33 33 0317 Signifikan
131
34 34 0363 Signifikan
35 35 -0029 -
36 36 0167 -
37 37 0005 -
38 38 -0126 -
39 39 0470 Sangat Signifikan
40 40 0203 -
Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut
df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001
10 0576 0708 60 0250 0325
15 0482 0606 70 0233 0302
20 0423 0549 80 0217 0283
25 0381 0496 90 0205 0267
30 0349 0449 100 0195 0254
40 0304 0393 125 0174 0228
50 0273 0354 gt150 0159 0208
Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung
132
KUALITAS PENGECOH
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli A B C D
1 1 0-- 14 8-- 5++ 0
2 2 7 3- 6++ 11- 0
3 3 11+ 15- 0-- 1 0
4 4 14 0-- 12--- 1-- 0
5 5 4+ 6 8++ 9+ 0
6 6 4+ 18 3++ 2+ 0
7 7 1+ 3-- 22 1+ 0
8 8 18--- 5+ 2-- 2 0
9 9 5 6++ 10+ 6++ 0
10 10 1++ 24 2-- 0-- 0
11 11 0 27 0 0 0
12 12 7++ 5 14-- 1-- 0
13 13 12- 5 10+ 0-- 0
14 14 17++ 6 8++ 6++ 0
15 15 11- 7 5+ 4+ 0
16 16 14 7- 4++ 2- 0
17 17 5++ 14 4++ 4++ 0
18 18 6++ 8- 12 1-- 0
19 19 8 9+ 5++ 5++ 0
20 20 0-- 5-- 19 3++ 0
21 21 16 4++ 2+ 5+ 0
22 22 10+ 10+ 7 3- 0
23 23 1- 17 6-- 3++ 0
24 24 4 6++ 8++ 9++ 0
25 25 19--- 4- 2-- 2 0
26 26 8++ 6++ 4 9++ 0
27 27 3+ 7+ 5++ 12 0
28 28 11 10-- 1-- 5++ 0
29 29 6++ 5+ 12- 4 0
30 30 12--- 12 2- 1-- 0
31 31 14 5++ 6+ 2- 0
32 32 0-- 1+ 22 4--- 0
33 33 1++ 1++ 1++ 24 0
133
34 34 2- 7++ 9+ 9 0
35 35 11--- 3+ 1-- 12 0
36 36 0-- 0-- 2--- 25 0
37 37 3--- 23 1+ 0-- 0
38 38 15 8-- 3+ 1-- 0
39 39 7 6++ 11- 3- 0
40 40 9++ 5 10+ 3- 0
Keterangan
Kunci Jawaban
++ Sangat Baik
+ Baik
- Kurang Baik
-- Buruk
--- Sangat Buruk
134
REKAP ANALISIS BUTIR
Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40
Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27
No
Butir
Baru
No
Buitr
Asli
D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi
1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan
2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan
3 3 - 1429 Sukar -0118 -
4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan
5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan
6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan
7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan
8 8 000 Sukar -0071 -
9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan
10 10 - 1429 Mudah -0088 -
11 11 000 Mudah NAN NAN
12 12 - 1429 Sukar -0021 -
13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan
14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan
15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan
16 16 4286 Sedang 0269 -
17 17 - 1429 Sedang -0039 -
18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan
19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan
20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan
21 21 2857 Sedang 0288 -
22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan
23 23 - 1429 Sedang -0179 -
24 24 - 1429 Sukar 0063 -
25 25 1429 Sukar 0190 -
26 26 000 Sukar 0039 -
27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan
28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan
29 29 000 Sukar -0081 -
30 30 000 Sedang 0033 -
31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan
135
32 32 1429 Mudah 0109 -
33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan
34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan
35 35 1429 Sedang -0019 -
36 36 1429 Mudah 0170 -
37 37 1429 Mudah 0009 -
38 38 - 2857 Sedang -0136 -
39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan
40 40 2857 Sukar 0221 -
136
137
138
139
140
141
144
145
146
147
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii i
HALAMAN PERNYATAAN iv
HALAMAN NOTA DINAS v
HALAMAN PENGESAHAN vi
HALAMAN MOTTO vii
HALAMAN PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK xii
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan dan Batasan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8
A Kajian Teori 8
1 Media 8
a Pengertian Media 8
xiv
b Macam-macam Media 9
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12
2 Media Komik 15
a Pengertian Komik 15
b Macam-macam Komik 16
c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18
3 Media Komik Biologi 20
4 Hasil Belajar 22
a Pengertian Hasil Belajar 22
b Macam-macam Hasil Belajar 23
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27
a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30
e Organ Pencernaan Manusia 31
B Penelitian yang Relevan 34
C Kerangka Teori 36
D Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN 39
A Desain dan Pendekatan Penelitian 39
B Populasi dan Teknik sampling 41
xv
C Instrument Penelitian 43
D Teknik Pengumpulan Data 44
E Teknik Analisis Data 46
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52
A Validitas Instrumen 52
B Pengumpulan dan Penyajian Data 58
C Analisis Data 65
D Hasil Analisis 73
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76
A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76
1 Lokasi Penelitian 76
2 Hasil Penelitian 85
B Pengujian Hipotesis 88
C Pembahasan 90
BAB VI PENUTUP 98
A Simpulan 98
B Saran 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42
Tabel 33 Interpretasi N-gain 46
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53
Tabel 42 Daya Pembeda 54
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55
Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 58
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 60
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP 61
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan
Nilai Posttest 63
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83
xvii
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30
Gambar 22 Anatomi Mulut 31
Gambar 23 Kerongkongan 32
Gambar 24 Lambung 32
Gambar 25 Usus Halus 33
Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33
Gambar 27 Anus 34
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
Lampiran 4 Kunci Jawaban
Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian
Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
Lampiran 8 Tabel Distribusi Z
Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F
Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t
Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy
Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES
Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang
Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah
Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai
bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran
yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi
sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh
perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan
sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari
upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi
tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah
mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk
membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai
tujuan pembelajaran
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi
fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis
induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains
untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran
biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif
2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii
4 Trianto Model Pembelajaran h 137
5 Ibid h 143
2
sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa
Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan
Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi dalam belajar
Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri
menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan
tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami
menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip
dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan
adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk
menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang
menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak
gambar dan ilustrasi seperti komik
Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang
lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku
teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal
tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap
peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku
komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana
6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok
Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9
3
perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-
gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para
pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik
daripada buku pelajaran 7
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik
membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8
Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk
menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang
pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah
terjadinya proses belajar yang optimal
Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah
mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik
bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat
belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun
modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa
diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut
Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga
untuk tujuan edukatif10
Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat
sebagai media pembelajaran
7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf
Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79
9 Ibid h 78
10 Ibid h 77
4
Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat
yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11
Gambar yang
sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat
komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat
mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai
sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan
dengan lebih mudah dan menarik
Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan
buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi
yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA
biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12
Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam
biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga
sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan
media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan
materi sistem pencernaan pada manusia tersebut
Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah
dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat
beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai
dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu
dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi
11
Ibid 12
Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016
5
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi
Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo
B Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan
menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut
1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016
2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul
ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih
bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT
Gramedia
3 Materi sistem pencernaan pada manusia
4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif
yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)
C Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada
6
manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun
pelajaran 20152016
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan
dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan
pada manusia
b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian
mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar
siswa
2 Manfaat Praktis
a Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media
komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih
tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi
b Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam
pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media
mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta
7
sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media
pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi
efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya
c Manfaat bagi Madrasah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang
diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai
media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu
pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi
d Manfaat bagi Pemerintah Setempat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada
pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran
khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga
pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang
semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah
yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi
penerus bangsa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A Kajian Teori
1 Media
a Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13
Sementara itu secara
istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar14
Association of Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi15
Sedangkan National
Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda
yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan16
Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa
media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke
penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media
13
Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14
Ibid 15
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran
(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16
Ahmad Media Instruksional h 2
9
memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif
b Macam-Macam Media
Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4
(empat) macamjenis yaitu 17
1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board
gambar-gambar grafik peta dan lain-lain
2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-
lain
3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi
4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya
dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan
pertunjukan melalui pameran museum
Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan
dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep
apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran biologi antara lain 18
a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda
yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-
macam media asli antara lain
1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium
dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan
17
Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal
Didaktika Vol XII (2011) h 158 18
Ibid h 159
10
tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun
percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak
kaca yang berisi serangga
2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio
pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain
Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat
menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena
terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh
sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta
didik Macam-macam media tiruan antara lain19
1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian
tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran
hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan
seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali
sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi
dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati
diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan
dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan
plastik yang semula cair kemudian membeku
2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan
mineral dan lain-lain
19
Ibid
11
b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan
ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-
kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik
dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik
(media gambar) media poster media karikatur media komik media
gambar bersambung atau berseri
c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang
menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti
papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)
papan magnet papan demonstrasi papan paku
d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat
dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot
yang bergerak dan media sorot mikro
e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni
dapat didengar seperti radio dan piringan hitam
f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan
dilihat seperti televisi dan komputer
g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak
dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran
Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai
Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan
berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga
memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar
12
mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang
sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi
siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian
menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik
secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak
membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20
c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media
Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut
Amna antara lain21
a Sebagai alat bantu belajar
Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan
yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman
yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan
akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada
beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu
1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga
mengurangi verbalisme
2 Memperbesar perhatian siswa
3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar
sehingga membuat pelajaran lebih menetap
4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa
20
Ibid h 160 21
Ibid h 154
13
5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat
dalam gambaran hidup
6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan
berbahasa
7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih
mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar
b Sebagai alat komunikasi
Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan
(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah
dipahami
c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru
Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka
guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan
media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan
terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan
dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan
berguna 22
1 Menumbuhkan gairah belajar
22
Ibid h 155
14
2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu
pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika
media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan lebih baik
Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan
media dalam proses belajar siswa yaitu23
1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati
melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain
23
Azhar Media Pembelajaran h 24
15
Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara
siswa dengan lingkungannya
2 Media Komik
a Pengertian Komik
Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca24
Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama
membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan
erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
24
Ahmad Media Instruksional h 78
16
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca25
Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan
yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun
bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat
digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik
menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku
yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor
b Macam-Macam Komik
Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi
sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk
komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis
komik yaitu 26
1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis
asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk
menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya
Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi
lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan
25
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo
2009) h 69 26
Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497
1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430
WITA
17
diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari
Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana
2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri
sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China
Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga
legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat
menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran
dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan
memenangkannya
3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan
hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh
yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka
maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi
anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari
sehingga memudahkan orang untuk memahaminya
4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika
digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan
untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di
mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya
bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang
kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya
5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang
bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan
18
tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi
para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu
fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau
tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)
Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan
komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan
berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy
c Kelebihan dan Kekurangan Komik
Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun
kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping
sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam
pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan
Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari
komik adalah 27
1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang
menyenangkan
2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan
keterampilan membaca
3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik
hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya
27
Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi
Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov
orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530
WITA
19
4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang
dijumpainya lagi dalam bacaan lain
5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan
propoganda yang menentang prasangka
6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang
tertahan
7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku
komik yang memiliki sifat yang dikaguminya
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik
efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca
dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi
manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik
mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk
membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan
sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang
menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28
1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih
berguna
2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman
membaca dalam komik
3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah
28
Ibid h 10-11
20
4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan
merangsang dan sering menakutkan anak
5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya
6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong
timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja
7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak
menarik
8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini
mendorong timbulnya prasangka
Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai
media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya
membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata
dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk
tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang
komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru
harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat
menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik
yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya
3 Media Komik biologi
Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan
sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan
pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan
21
Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk
kategori penjualan terbaik (best seller)
Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik
siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan
menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah
dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi
yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan
menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29
Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi
dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu
menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa
Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan
cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya
sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat
yang dimiliki tokoh tersebut30
Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami
dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif
Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang
mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan
mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan
29
Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi
Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776
6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30
Ibid h 19
22
kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita
bergambar membuat informasi lebih mudah diserap
4 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)
menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional
Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan
keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti
sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari
adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian
berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan
pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat
diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar
dalam bentuk real atau non real
Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar
(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik
buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan
prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya
31
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya
2004) h 22
23
b Macam-Macam Hasil Belajar
Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga
bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat
psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar
tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap
informasi verbal dan keterampilan motorik32
Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi
menjadi tiga ranah yakni 33
1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman
aplikasi analisis sintesis dan evaluasi
2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap
3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima
pengalaman belajar
Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang
berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34
1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi
kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini
32
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h
118 33
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)
h 28 34
Ibid h 29
24
berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya
2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan
menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk
menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam
bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan
ringkasan dan prediksi
3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah
kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya
pada situasi baru atau pada situasi konkrit
4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk
memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar
struktur organisasinya dapat dimengerti
5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang
baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen
menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)
menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek
peristiwa dan informasi lainnya
6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan
untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan
25
c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil
belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor
struktual
1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35
a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan
dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang
mengandung berbagai komponen
b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan
melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata
c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat
berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata
pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam
arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu
juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara
sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan
membangkitkan minat pada objek tersebut
d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
35
Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94
26
e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan
sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik
sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun
sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan
sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar
2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar
dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan
keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat
a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi
antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga
b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru
dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran
dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode
belajar dan tugas rumah
c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu
terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan
36
Ibid h 101
27
masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh
sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya
mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak
kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya
Untuk itu perlu diatur waktunya
3 Faktor struktural
Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua
hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran
Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial
dan kinestetis37
5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia
a Pengertian Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan
37
Ibid h 102 38
Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan
blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April
2016 pukul 1500 WITA
28
mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada
manusia terbagi atas 5 macam yaitu
1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut
Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti
sendok garpu sumpit dan lain sebagainya
2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik
dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan keinginan kita
3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses
mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses
ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah
enzim
4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan
ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis
transport aktif dan difusi
5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak
dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi
29
b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua
kelompok yaitu
1 Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan
dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai
bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau
lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa
Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut
faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan
anus39
Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
anus
2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu
saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah
terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui
sebuah saluran
39
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h
48
30
c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia
1 Kelenjar ludah 12 Hati
2 Parotis 13 Kantung empedu
3 Submandibularis 14 duodenum
(bawah rahang) 15 Saluran empedu
4 Sublingualis 16 Kolon
(bawah lidah) 17 Kolon transversum
5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden
6 Amandel 19 Kolon descenden
7 Lidah 20 Ileum
8 Esofagus 21 Sekum
9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing
10 Lambung 23 RektumPoros usus
11 Saluran pankreas 24 Anus
Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40
d Gangguan Sistem Pencernaan
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan manusia diantaranya41
1) Apendiktis adalah radang usus buntu
2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu
cepat
3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang
air besar)
4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung
5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis
6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit
40
Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41
Lutvia Anatomi Fisiologi h 70
31
e Organ Pencernaan Manusia
Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut
kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6
(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya
(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian
yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir
dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung
dengan faring42
Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-
bagiannya
Mulut terdiri dari
1 Langit-langit
2 Gigi
3 Gusi
4 Tulang langit-langit
5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6 Amandel
7 Lidah
8 Anak lidah
Gambar 22 Anatomi Mulut43
(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang
panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44
Otot
pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke
lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar
anatomi kerongkongan
42
Ibid h 50 43
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44
Lutvia Anatomi Fisiologi h 54
32
Gambar 23 Kerongkongan45
(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga
bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46
Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin
enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi
lambung beserta bagian-bagiannya
Gambar 24 Lambung47
(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter
Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)
45
Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46
Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6
33
jejunum dan ileum48
Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta
bagian-bagiannya
Gambar 25 Usus Halus49
(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos
pada dindingnya50
Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil
pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan
bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51
Struktur usus besar terdiri dari
1 Usus buntu
2 Kolon asedens (kolon naik)
3 Kolon transversum (kolon datar)
4 Kolon desendens (kolon turun)
5 Rektum
Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52
(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah
keluar dari tubuh53
Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot
sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi
48
Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49
Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50
Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51
Ibid 52
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53
Lutvia Anatomi Fisiologi h 68
34
rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama
anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang
air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya
Gambar 27 Anus54
B Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik
telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk
dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain
1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran
Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)
Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and
carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan
komik sains biologi55
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada
54
Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55
Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual
(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran
20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h
xv
35
sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas
media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang
pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL)
2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV
MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)
Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya
bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
IPA siswa kelas IV56
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek
penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan
Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV
3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi
Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10
Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika
mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik
matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih
56
Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI
Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Mataram Mataram 2013) h 60
36
menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam
belajar matematika57
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu
peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati
menggunakan komik matematika
Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa
penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan
penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Kerangka Teori
Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan
materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media
pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan
Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa
mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
57
Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar
pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran
20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h
xvi
37
Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat
pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah
menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat
siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan
terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi
sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini
akan membuat hasil belajar akan menurun
Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi
diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan
kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar
siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga
merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat
menyenangkan dan dapat menghilangkan stress
Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar
mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA
Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem
pencernaan pada manusia
38
D Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka
hipotesis penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E
MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
BAB III
METODE PENELITIAN
A Desain dan Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik
biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan
serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)
Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam
penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara
mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada
kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik
sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan
58
Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)
h 75
40
media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini
sebagai berikut
No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan
1 Kamis 16 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Pretest
VIII D
(kelas kontrol) Pretest
2 Senin 19 Juni 2016
(Pertemuan I)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
3 Kamis 23 Juni 2016
(Pertemuan II)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
4 Senin 27 Juni 2016
(Pertemuan III)
VIII E
(kelas eksperimen)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia (media komik
biologi)
VIII D
(kelas kontrol)
Pemberian materi tentang
sistem pencernaan pada
manusia
5 Kamis 30 Juni 2016
VIII E
(kelas eksperimen) Post-test
VIII D
(kelas kontrol) Post-test
Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest
control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan
sebagai berikut 59
59
Ibid h 76
R O1 X O2
R O3 O4
41
Keterangan
R Pengambilan sampel secara random
X Perlakuan
O1 Pretest kelas eksperimen
O2 Posttest kelas eksperimen
O3 Pretest kelas kontrol
O4 Posttest kelas kontrol
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil
pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak berbeda secara signifikan
B Populasi dan Teknik Sampling
1 Populasi Penelitian
Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel
dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian
populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan
antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-
peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60
60
Ibid h 80
42
Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian61
Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian
pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat
diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan
rincian sebagai berikut
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 VIII A 15 12 27
2 VIII B 16 11 27
3 VIII C 13 14 27
4 VIII D 14 12 26
5 VIII E 8 18 26
Jumlah 66 67 133
Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang
2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62
Dari
definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk
memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi
penelitian
Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti
berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa
untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan
61
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta
2006) h 130 62
Ibid h 131
43
penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil
diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63
Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai
kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol
yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas
terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random
sampling
C Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah64
Dalam penelitian ini untuk
mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan
hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui
terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok
eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest
Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar
pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem
pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya
Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif
yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi
63
Ibid h 134 64
Ibid h 160
44
(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam
penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman
observasi65
D Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka
diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah
peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut
1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana
dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66
Tes digunakan untuk
memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes
obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini
digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan
tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari
sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan
media komik biologi
2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
65
Sugiyono Metode Penelitian h 222 66
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h
53
45
berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses
pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi
observasi partisipan dan observasi non partisipan67
Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan
yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut
terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan
metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa
3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti
barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah
dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian
dan sebagainya68
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan
catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana
gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi
(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat
dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail
67
Sugiyono Metode Penelitian h 145 68
Suharsimi Prosedur Penelitian h 231
46
E Teknik Analisis Data
1 Uji Peningkatan Hasil
Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti
menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan
pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan
rumus normalized gain sebagai berikut69
N gain =
Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan
kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70
Persentase () Tafsiran
gt76 Efektif
56-75 Cukup efektif
40-55 Kurang efektif
lt 40 Tidak efektif
Tabel 33 Interpretasi N-gain
2 Uji Beda
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda
Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat
analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas
69
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah 2006) h 71 70
Ibid h 72
47
a Uji Normalitas
Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada
dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian
normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors
menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam
keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan
untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan
yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji
data berkelompok71
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam
penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah
digunakan peneliti adalah uji Liliefors
Lo = F(Zi)-S(Zi)
Keterangan
Lo = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku72
Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji
liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai
71
Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992
googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231
WITA 72
Ibid h 2
48
terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap
data dengan persamaan
Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data
S = Simpangan baku73
Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing
nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan
jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka
F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi
Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi
dinyatakan oleh S (Zi) maka 74
S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi
menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga
mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak
selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan
interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari
tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan
73
Ibid 74
Ibid
49
harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel
yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75
b Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah
kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan
membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama
besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena
datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas
yang digunakan adalah Uji F yaitu 76
Fhitung lt Ftabel = varians data homogen
Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen
c Uji Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang
homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian
hipotesis
Ho microA microB
Ha microA gt microB
75
Ibid 76
Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175
50
Keterangan
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar
siswa
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa
microA Rerata nilai kelas eksperimen
microB Rerata nilai kelas kontrol
Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi
normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan
rumus sebagai berikut77
Dimana
Keterangan
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= banyaknya data kelompok eksperimen
= banyaknya data kelompok kontrol
= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen
= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol
t = hasil hitung distribusi t
S = nilai deviasi gabungan
77
Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239
51
Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 005 dengan kriteria
Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima
Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
E Validitas Instrumen
Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir
soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas
instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji
instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates
1 Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana
suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah
menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau
kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78
Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal
dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan
rumus daya pembeda
DP =
78
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273
53
Dimana
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
bawah
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok
Atas
n = 27 x N
Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79
Nilai Daya Pembeda Kriteria
Below - 019 Buruk (poor)
020 - 029 Cukup (satisfactory)
030 - 039 Baik (good)
040 - up Baik Sekali (very good)
Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan
menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria
buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang
berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada
tabel berikut
79
Ibid h 274
54
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
Tabel 42 Daya Pembeda
55
2 Tingkat Kesukaran
Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung
dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80
Keterangan
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah peserta didik
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan
kriteria sebagai berikut81
Nilai Daya Pembeda Kriteria
gt070 Mudah
030-070 Sedang
lt030 Sukar
Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates
terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori
sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates
dapat dilihat pada tabel berikut
80
Ibid h 272 81
Ibid
56
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat
Kesukaran () Tafsiran
(1) (2) (3) (4) (5)
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
Tabel 44 Tingkat kesukaan
57
3 Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi
hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam
penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan
dalam penilaian hasil belajar82
Validitas isi ini sering disebut juga
validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes
relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut
juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam
indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang
tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak
menyimpang dari fungsi instrumen83
4 Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik84
Pengujian reliabilitas
instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085
Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila
dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment
maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel
82
Ibid h 248 83
Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84
Ibid h 178 85
Ibid h 187
58
karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan
rt(1) = 0487
5 Uji Coba Instrumen
Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh
informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena
baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi
bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum
diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada
siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan
jumlah 27 orang siswa
F Pengumpulan dan Penyajian Data
1 Data Hasil Pretest dan Posttest
Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest
dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E
(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam
penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa
pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada
tabel berikut
No Urut Kelas Kontrol
No Urut Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 65 70 1 65 80
2 55 60 2 45 775
3 55 75 3 575 95
4 65 70 4 65 775
59
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5 50 60 5 625 80
6 50 675 6 50 75
7 525 80 7 40 75
8 575 60 8 525 775
9 525 675 9 50 725
10 55 75 10 625 95
11 65 75 11 65 80
12 325 65 12 525 725
13 50 675 13 60 775
14 475 60 14 70 975
15 55 70 15 475 775
16 45 65 16 60 825
17 625 80 17 45 775
18 625 675 18 60 775
19 625 65 19 55 90
20 30 50 20 45 775
21 65 70 21 625 85
22 65 70 22 625 90
23 55 825 23 55 70
24 575 65 24 60 875
25 70 825 25 50 675
26 575 70 26 625 65
sum 1440 1790 sum 14625 2080
Xi 554 688 Xi 562 80
Nilai
tertinggi 70 825
Nilai
tertinggi 70 975
Nilai
terendah 30 50
Nilai
terendah 40 65
SDt 282 229 SDt 106 53
Varians 913 591 Varians 616 695
Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik
observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai
bahan laporan penelitian
2 Data Hasil Observasi
Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP
dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada
pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan
60
pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar
observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang
dianalisis menggunakan rumus 86
N =
Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80
tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
Pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan dan
mempersiapkan media
Komik biologi
Kegiatan Inti
d Guru memberikan suatu
materi menggunakan
media Komik biologi
e Guru membimbing
siswa untuk mengamati
materi
f Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya
Penutup
g Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
radic
radic
radic
radic
radic
radic
radic
86
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka
2007) h 427
61
(1) (2) (3) (4) (5)
materi yang telah
dipelajari
Skor 6
Rata-rata 857
Kriteria Sangat Baik
Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran
di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor
sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka
kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan
RPP tergolong sangat baik
No Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati
Keterlaksanaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b Motivasi Guru
memberikan
penghargaanpenguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c Guru menyediakan
dan mempersiapkan
materi dari buku paket
IPA biologi
Kegiatan Inti d Guru menjelaskan
sambil membimbing
siswa untuk mengamati
materi
e Guru meminta siswa
untuk mengerjakan LKS
Penutup
f Guru membahas LKS
radic
radic
radic
radic
radic
radic
62
(1) (2) (3) (4) (5)
yang dikerjakan oleh
siswa
g Guru memberikan
penguatan tehadap
materi
radic
Skor 5
Rata-rata 714
Kriteria Cukup
Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan
Keterlaksanaan RPP
Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses
pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh
skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian
maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait
keterlaksanaan RPP tergolong cukup
3 Data Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-
masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah
Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari
data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa
saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa
merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil
wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan
kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975
siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah
Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah
dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65
63
Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses
pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa
siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani
materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem
pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat
siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran
tersebut
Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang
memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas
eksperimen (kelas VIII E)87
No Kategori
Siswa Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3) (4)
1
Siswa yang
mendapat
nilai
tertinggi
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Sangat
membantu
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Sangat
membantu
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Sangat senang
2
Siswa yang
mendapat
sedang
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Lebih mudah
karena
menggunakan
media komik
2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik
87
Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016
64
(1) (2) (3) (4)
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
karena cerita
komiknya
menarik
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Tidak Karena
membaca
menggunakan
media komik
lebih mudah
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Perasaan saya
sangat senang
sekali
3
Siswa yang
mendapat
rendah
1 Bagaimana tanggapan anda tentang
pembelajaran IPA Biologi dengan
media komik biologi
Menarik
2 Apakah anda tertarik terhadap
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi
Ya
3 Apakah anda kesulitan ketika
proses pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi (ya
atau tidak) apa alasannya
Ya karena
saya tidak
terbiasa
membaca
4 Apakah pembelajaran IPA Biologi
dengan media komik biologi dapat
membantu memotivasi anda dalam
belajar
Ya
memotivasi
saya untuk
lebih sering
membaca juga
5 Bagaimana perasaan anda setelah
belajar materi sistem pencernaan
pada manusia dengan media komik
biologi
Alhamdulillah
senang
Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai
Posttest
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya
media komik biologi karena dapat membantunya memahami
pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk
cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa
senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik
65
sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan
pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam
pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan
karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih
termotivasi untuk sering membaca
G Analisis Data
1 Analisis hasil belajar
Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan
N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada
tabel berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 80 043 Kurang Efektif
2 45 775 059 Cukup Efektif
3 575 95 088 Efektif
4 65 775 036 Tidak Efektif
5 625 80 067 Cukup Efektif
6 50 75 065 Cukup Efektif
7 40 75 058 Cukup Efektif
8 525 775 063 Cukup Efektif
9 50 725 065 Cukup Efektif
10 625 95 087 Efektif
11 65 80 066 Cukup Efektif
12 525 725 062 Cukup Efektif
13 60 775 064 Cukup Efektif
14 70 975 092 Efektif
15 475 775 067 Cukup Efektif
16 60 825 056 Cukup Efektif
17 45 775 059 Cukup Efektif
18 60 775 063 Cukup Efektif
19 55 90 078 Efektif
20 45 775 059 Cukup Efektif
21 625 85 060 Cukup Efektif
22 625 90 073 Cukup Efektif
23 55 70 063 Cukup Efektif
24 60 875 069 Cukup Efektif
66
(1) (2) (3) (4) (5)
25 50 675 035 Tidak Efektif
26 625 65 007 Tidak Efektif
sum 14625 2080 1604
Rata-rata N-gain 062
Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen
Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel
berikut
Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 70 014 Tidak Efektif
2 55 60 011 Tidak Efektif
3 55 75 044 Kurang Efektif
4 65 70 014 Tidak Efektif
5 50 60 020 Tidak Efektif
6 50 675 035 Tidak Efektif
7 525 80 058 Cukup Efektif
8 575 60 006 Tidak Efektif
9 525 675 031 Tidak Efektif
10 55 75 044 Kurang Efektif
11 65 75 028 Tidak Efektif
12 325 65 048 Kurang Efektif
13 50 675 035 Tidak Efektif
14 475 60 024 Tidak Efektif
15 55 70 033 Tidak Efektif
16 45 65 036 Tidak Efektif
17 625 80 047 Kurang Efektif
18 625 675 013 Tidak Efektif
19 625 65 007 Tidak Efektif
20 30 50 028 Tidak Efektif
21 65 70 014 Tidak Efektif
22 65 70 014 Tidak Efektif
23 55 825 061 Cukup Efektif
24 575 65 018 Tidak Efektif
25 70 825 042 Kurang Efektif
26 575 70 029 Tidak Efektif
sum 1440 1790 754
Rata-rata N-gain 029
Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol
67
Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan
rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel
berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil
dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung
lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas
eksperimen sebagai berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002
2 45
4
-112 -106 03554 014 015 001
3 45 -112 -106 03554 014 015 001
4 45 -112 -106 03554 014 015 001
5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001
6 50
8
-62 -058 02190 028 031 003
7 50 -62 -058 02190 028 031 003
8 50 -62 -058 02190 028 031 003
9 525 10
-37 -035 01368 036 038 002
10 525 -37 -035 01368 036 038 002
11 55 12
-12 -011 00438 045 046 001
12 55 -12 -011 00438 045 046 001
13 575 13 13 012 00478 054 050 004
14 60
17
38 035 01368 063 065 002
15 60 38 035 01368 063 065 002
16 60 38 035 01368 063 065 002
17 60 38 035 01368 063 065 002
18 625
22
63 059 02224 072 085 013
19 625 63 059 02224 072 085 013
20 625 63 059 02224 072 085 013
21 625 63 059 02224 072 085 013
22 625 63 059 02224 072 085 013
23 65 25 88 083 02967 079 095 016
68
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
24 65 25
88 083 02967 079 095 016
25 65 88 083 02967 079 095 016
26 70 26 138 130 04032 090 1 010
sum 14625
Xi 562
SD 106
Lhitung 016
Ltabel 0174
Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015
2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013
3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003
4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005
5 50
7
-54 -119 03830 011 026 015
6 50 -54 -119 03830 011 026 015
7 50 -54 -119 03830 011 026 015
8 525 9
-29 -010 00438 045 034 011
9 525 -29 -010 00438 045 034 011
10 55
14
-04 -001 00040 049 053 004
11 55 -04 -001 00040 049 053 004
12 55 -04 -001 00040 049 053 004
13 55 -04 -001 00040 049 053 004
14 55 -04 -001 00040 049 053 004
15 575
17
21 007 00279 052 065 013
16 575 21 007 00279 052 065 013
17 575 21 007 00279 052 065 013
18 625
20
71 125 03944 089 076 013
19 625 71 125 03944 089 076 013
20 625 71 125 03944 089 076 013
21 65
25
96 134 04099 091 095 004
22 65 96 134 04099 091 095 004
23 65 96 134 04099 091 095 004
24 65 96 134 04099 091 095 004
25 65 96 134 04099 091 095 004
26 70 1 146 151 04345 093 1 007
sum 1440
Xi 554
SD 282
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
69
Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji
normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai
berikut
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003
2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006
3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008
4 725 5
-75 -141 04207 007 019 012
5 725 -75 141 04207 007 019 012
6 75 7
-5 -094 03264 017 026 009
7 75 -5 -094 03264 017 026 009
8 775
15
-25 -047 01808 031 046 015
9 775 -25 -047 01808 031 046 015
10 775 -25 -047 01808 031 046 015
11 775 -25 -047 01808 031 046 015
12 775 -25 -047 01808 031 046 015
13 775 -25 -047 01808 031 046 015
14 775 -25 -047 01808 031 046 015
15 775 -25 -047 01808 031 046 015
16 80
18
00 00 0000 050 065 015
17 80 00 00 0000 050 065 015
18 80 00 00 0000 050 065 015
19 825 19 25 047 01808 068 073 005
20 85 20 5 094 03264 082 076 006
21 875 21 75 141 04207 092 080 012
22 90 23
10 188 04699 097 088 009
23 90 10 188 04699 097 088 009
24 95 25
15 283 04977 099 095 004
25 95 15 283 04977 099 095 004
26 975 26 175 330 04995 099 1 001
sum 2080
Xi 80
SD 53
Lhitung 015
Ltabel 0174
Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
70
No Xi Fk X-
Xi
Zi=(X-
Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)
[F(Zi)-
S(Zi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000
2 60
5
-88 -138 04162 008 019 011
3 60 -88 -138 04162 008 019 011
4 60 -88 -138 04162 008 019 011
5 60 -88 -138 04162 008 019 011
6 65
9
-38 -116 03770 012 026 014
7 65 -38 -116 03770 012 026 014
8 65 -38 -116 03770 012 026 014
9 65 -38 -116 03770 012 026 014
10 675
13
-13 -006 00239 047 050 003
11 675 -13 -006 00239 047 050 003
12 675 -13 -006 00239 047 050 003
13 675 -13 -006 00239 047 050 003
14 70
19
12 105 03531 085 073 012
15 70 12 105 03531 085 073 012
16 70 12 105 03531 085 073 012
17 70 12 105 03531 085 073 012
18 70 12 105 03531 085 073 012
19 70 -12 105 03531 085 073 012
20 75
22
62 126 03962 089 084 005
21 75 62 126 03962 089 084 005
22 75 62 126 03962 089 084 005
23 80 24
112 149 04319 093 092 001
24 80 112 149 04319 093 092 001
25 825 25 137 159 04441 094 1 006
26 825 26 137 159 04441 094 1 006
sum 1790
Xi 688
SD 229
Lhitung 014
Ltabel 0174
Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan
kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok
itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak
71
homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 562 554
SDt 106 282
Varians 616 913
Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
= 148
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti
bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen
Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada
tabel berikut
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Xi 80 688
SDt 53 229
Varians 695 591
Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung =
=
72
= 118
Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-
1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti
kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen
Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data
dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut
Dimana
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
4538
2130
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
73
Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol
dapat dilihat sebagai berikut
27625
1630
Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut
H Hasil Analisis
Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest
kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0
lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi
normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai
74
Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel
pada kelas kontrol juga berdistribusi normal
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)
diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt
0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal
Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih
kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas
kontrol juga berdistribusi normal
Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka
dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok
berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji
homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka
disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga
berasal dari populasi yang homogen
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)
maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata
75
skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
mempunyai kemampuan awal yang sama
Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan
derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)
maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas
control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas
eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa
Barat tahun pelajaran 20152016
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Lokasi dan Hasil
1 Lokasi Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu
lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan
Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A
tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn
8241 m2
dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan
memadai
MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan
membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa
Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari
madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan
UUD 194588
Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah
mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni
a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002
b Drs M Nur Yasin 20032008
c Zainuddin SAg MPd 20092015
88
Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016
77
d Abd Aziz SAg 2015sekarang89
MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel
Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat
strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di
samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan
1) Sebelah Selatan MAN Taliwang
2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk
3) Sebelah Utara Jalan raya
4) Sebelah Timur persawahan90
Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN
Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga
pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk
menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih
baik dari sebelumnya
(a) Sarana dan Prasarana
Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan
prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar
Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN
Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII
sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa
kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas
IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang
89
Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90
Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016
78
dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada
jam 0700 sd 1330 WITA
Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak
yang tertera dalam tabel berikut ini
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik
3 Ruang Waka 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik
6 Ruang Lab Komputer 1 Baik
7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Osim 1 Baik
10 Ruang BPBK 1 Baik
11 Ruang Aula 1 Baik
12 Ruang Kelas 15 Baik
13 Kantin 2 Baik
14 Gudang 1 Baik
15 Kamar Mandi 8 Baik
16 Kamar mandi guru 3 Baik
17 Mushallah 1 Baik
Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691
91
Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
79
Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat
dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan
banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung
sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung
terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan
adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai
berikut
No Jenis Meubler Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik
2 MejaKursi kepala 11 set Baik
3 Meja Kursi guru 5017 set Baik
4 Kursi tamu 1 set Baik
5 Papan tulis 15 buah Baik
6 Almari 15 buah Baik
7 Mesin Tik 1 buah Baik
8 Berangkas 1 buah Baik
9 Printer 3 buah Baik
10 Rak buku 15 buah Baik
11 AC 1 buah Baik
12 Filling kabinet 2 buah Baik
13 Jam dinding 8 buah Baik
14 Komputer 15 bauh Baik
15 Kulkas 1 buah Baik
16 TV 1 buah Baik
17 Kipas angin 9 buah Baik
18 Laptop 5 buah Baik
19 LCD 2 buah Baik
Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692
Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai
92
Ibid
80
dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
No Jenis Jumlah Satuan Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Globe 6 Buah Baik
2 Peta Indonesia 4 Buah Baik
3 Hidrostatistika 1 Set Baik
4 Kit Mekanik 1 Set Baik
5 Kit Optik 1 Set Baik
6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik
7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik
8 Alat matematika 1 Set Baik
9 Alat reguler 1 Set Baik
10 Alat IPS 1 Set Baik
Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201693
Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana
prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses
belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi
dan pranan dalam proses belajar mengajar
(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang
Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti
akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-
dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN
Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini
93
Ibid
81
No Nama Jabatan Pend Mengajar
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI
2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad
Kesiswaan S1 IPABiologi
3 Hamzanwadi SPdi Wakamad
Humas S1
IPS Geografi
Ekonomi
4 Andi Rusmin Cahyadin
SPd
Wakamad
Sarana dan
Prasarana
S1 B Indonesia
5 Bahruddin SPd Wakamad
Kurikulum S1 B Inggris
6 Jalaluddin SAg Kepala
Perpustakaan S1 IPAFisika
7 Hermi SPd GMP S1 Matematika
8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris
10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi
Sejarah
11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris
12 Arinah SAg GMP S1 SKI
13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq
14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq
15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn
16 Ratuati SH GMP S1 PKn
17 Ibnu Dwi Kustadiono
MPd GMP S2 IPAFisika
18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris
19 Istianah Sri Hardiniati
SAg GMP S1 BArab
20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok
21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi
Sejarah
22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris
23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes
24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI
25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia
26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika
27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika
28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK
29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes
30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK
31 Juliawati SPd BP S1 BPBK
32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI
82
(1) (2) (3) (4) (5)
33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia
34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits
35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI
36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi
Fisika
37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih
38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi
39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP
Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun
Pelajaran 2015201694
Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru
IPA Biologi diantaranya adalah
1 Fatry Nurlaelah SPd
2 Deden Purnama SPd
3 Murni SPd
Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat
dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang
ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang
menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu
Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat
dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang
mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau
bidangnya
Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang
juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan
94
Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
83
menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai
oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang
sebagai berikut
No Nama Pendidikan Ket
(1) (2) (3) (4)
1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU
2 Ahmad Sanadi MAN TU
3 Wahyuni Utami SMK TU
4 Fatimah SPd S1 TU
5 Hasnawaty SPd S1 TU
6 Nilakurniawati SAp S1 TU
7 Irman MAN TU
8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU
9 Jaharuddin SLTA TU
10 Ainul Yakin SMA TU
11 Hendra Jayadi SE S1 TU
12 Rati Kurniawati SMA TU
13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun
14 Sanafiah SLTA
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
15 Hermansyah MTs Satpam
16 Abdul Hamid MTs
Petugas
Kebersihan
Tukang Sapu
Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran
2015201695
(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang
Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi
yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena
siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
95
Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20
Juni 2016
84
mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi
faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan
sebagai subyek belajar
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN
Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar
menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan
keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan
negaranya
Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran
20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata
pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri
karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan
Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang
maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih
aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk
lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 73 72 145
VIII 66 67 133
IX 63 70 133
Jumlah 202 209 411
Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696
96
Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016
85
Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses
belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas
VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A
sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang
tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak
133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E
2 Hasil Penelitian
a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah
dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan
standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah
sebagai berikut
Data Hasil Belajar Biologi (pretest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 40 30
Nilai Tertinggi 70 70
Rata-rata 562 554
SD 106 282
Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan
informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen
maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah
dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata
86
kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka
masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia
b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang
telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Data Hasil Belajar Biologi (postest)
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 65 50
Nilai Tertinggi 975 825
Rata-rata 80 688
SD 53 229
Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada
tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas
eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik
biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa
menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai
65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan
rentang nilai 50-825
c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan
perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan
87
sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing
kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut
Kelas pretest postest
Eksperimen 562 80
Kontrol 554 688
Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik
biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau
kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan
dalam bentuk yang menarik
d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-
rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini
menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol
dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil
belajar biologi yang diperoleh adalah 029
Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran
dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria
88
efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan
pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria
selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1
orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria
tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik
biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena
dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat
perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan
pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena
selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria
tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria
kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif
maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas
kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang
atau rendah
B Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data
berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data
posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang
89
sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 562 554
thitung 013
ttabel 200
Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat
kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho
diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan
awal yang sama
Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat
dilihat tabel berikut
Keterangan Eksperimen Kontrol
N 26 26
Rata-rata 80 688
thitung 248
ttabel 200
Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut
Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas
90
VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia
kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran
20152016
Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel
pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena
thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini
diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan
kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media
komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri
Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016
C Pembahasan
Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses
belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem
pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai
menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat
menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya
91
menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan
memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97
Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang
perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol
memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan
bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah
diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa
yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran
berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada
saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman
bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna
untuk menumbuhkan gairah belajar98
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest
menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih
kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan
perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh
nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan
nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
97
Azhar Media Pembelajaran h 24 98
Amna Pemanfaatan Media h 155
92
eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi
oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar
Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi
dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam
membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama
melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media
komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam
mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media
komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang
diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh
tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran
dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan
stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99
menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam
komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang
konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh
dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga
akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut
Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan
mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir
99
Rachmawati Pengembangan Media h 19
93
kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan
belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa
sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100
dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan
kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat
digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan
membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang
luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan
meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar
Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-
Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062
gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan
kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif
dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai
KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol
yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik
dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan
menguasai materi sistem pencernaan pada manusia
Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi
100
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10
94
perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam
menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung
materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun
perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik
biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan
ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode
ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi
Menurut Mahmud101
bahwa faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu
lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang
digunakan oleh guru102
Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara
kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar
yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran
Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu
pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan
101
Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102
Ibid h 101
95
tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103
Sehingga
dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar
khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus
menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat
mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari
keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun
Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media
pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap
pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi
dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat
Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media
pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu
upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media
komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik
memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi
disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan
pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa
Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan
ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu
103
Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016
96
lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis
dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan
belajar
Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi
efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik
biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa
tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh
komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell
Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi
hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung
untuk tujuan edukatif (pendidikan)104
Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah
mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun
beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan
Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang
ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca
serta untuk memperluas minat baca
Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang
104
Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69
97
pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori
tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia
anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa
digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan
pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar
BAB VI
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media
komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar
dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak
menggunakan media komik biologi
Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen
yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu
dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062
dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji
kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan
ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih
besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan
demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik
biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang
Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat
pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif
terhadap hasil belajar siswa
99
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran
sebagai berikut
1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media
pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses
belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi
2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media
dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi
materi sistem pencernaan pada manusia
3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan
media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran
para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan
hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan
tingkatan usia siswa
4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang
menarik dan beragam pada saat ini
5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka
hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan
memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi
yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997
Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran
kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin
tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015
Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal
Didaktika Vol (XII) 2011
Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007
Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2007
Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada
Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata
artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc
Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi
Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014
Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan
blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html
Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam
httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL
ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf
Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press
2015
Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012
Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem
Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi
(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga 2014
Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil
2015
101
Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar
kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru
Algensindo 2009
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja
Rosdakarya 2004
Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas
terbuka 2007
Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia
2015
Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap
prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012
Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga
2011
Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural
Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan
Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004
Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung
Alfabeta 2009
------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007
Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara
2009
------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta
2006
Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik
dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik
Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful
20Hadi pdf
102
Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi
Aksara 2014
Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006
Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012
Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo
glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN
104
Lampiran 5
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas ekspeimen
Proses penelitian kelas ekspeimen
105
Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang
Proses penelitian kelas kontrol
106
107
108
109
110
111
Lampiran 11
Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES
SKOR DATA DIBOBOT
Jumlah Subyek = 27
Butir Soal = 40
Bobot untuk jawaban benar = 1
Bobot untuk jawaban salah = 0
No
urut
No
subyek KodeNama Benar Salah Kosong
Skor
Asli
Skor
bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14
123
RELIABILITAS TES
Rata-rata = 1759
Simpang Baku = 4 41
Korelasi XY = 059
Reliabilitas Tes = 074
No
urut
No
subyek KodeNama
Skor
Ganjil
Skor
Genap
Skor
Total
1 1 nabila 11 11 22
2 2 nurwa 15 14 29
3 3 ridwan 7 7 14
4 4 leni 9 8 17
5 5 intan 10 8 18
6 6 sakti 7 9 16
7 7 ismail 7 4 11
8 8 adittia 6 4 10
9 9 aldi 7 10 17
10 10 yanti 14 12 26
11 11 asma 9 9 18
12 12 zulka 6 8 14
13 13 sati 9 10 19
14 14 wahyudi 9 6 15
15 15 vasha 7 9 16
16 16 ismal 9 6 15
17 17 sofiah 12 8 20
18 18 ami 9 7 16
19 19 lia 11 12 23
20 20 awalia 9 8 17
21 21 muttaqin 10 10 20
22 22 aulia 3 8 11
23 23 andy 10 13 23
24 24 nada 10 9 19
25 25 lina 9 7 16
26 26 iwa 8 11 19
27 27 maulana 7 7 14
124
KELOMPOK UNGGUL amp ASOR
Kelompok Unggul
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1
3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1
4 23 andy 23 - - - - - 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1
6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1
2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1
3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -
4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -
5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -
6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -
7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1
2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1
3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1
4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -
5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1
7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1
Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5
125
22 23 24 25 26 27 28
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1
2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -
3 19 lia 23 1 - - - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1
5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1
6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -
3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1
4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -
6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1
7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -
2 10 yanti 26 1 1 - - -
3 19 lia 23 1 - - 1 1
4 23 andy 23 1 1 1 1 1
5 1 nabila 22 1 1 - 1 -
6 17 sofiah 20 1 1 1 - -
7 21 muttaqin 20 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2
126
Kelompok Asor
1 2 3 4 5 6 7
No
urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1
2 3 ridwan 14 - - - - - - -
3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1
4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1
5 7 ismail 11 - - - - - - 1
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - - - 1 -
Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4
8 9 10 11 12 13 14
No
urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -
5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -
6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -
7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0
15 16 17 18 19 20 21
No
urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 16 ismal 15 - - 1 - - - -
2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1
3 12 zulka 14 - - - - - - 1
4 27 maulana 14 - - - 1 - - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1
6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -
7 8 adittia 10 - - 1 - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3
22 23 24 25 26 27 28
127
No
urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 16 ismal 15 - 1 - - - - -
2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1
3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -
4 27 maulana 14 - 1 - - - - -
5 7 ismail 11 - - - - - - -
6 22 aulia 11 - - - - - - -
7 8 adittia 10 - 1 - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1
29 30 31 32 33 34 35
No
urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1
2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -
3 12 zulka 14 - 1 - - - - -
4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1
5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -
6 22 aulia 11 - - - 1 - - -
7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3
36 37 38 39 40
No
urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40
1 16 ismal 15 1 1 1 - -
2 3 ridwan 14 1 - - - -
3 12 zulka 14 1 1 1 - -
4 27 maulana 14 1 - 1 - -
5 7 ismail 11 - 1 1 - -
6 22 aulia 11 1 1 1 - -
7 8 adittia 10 1 1 - - -
Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0
128
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7
Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()
1 1 5 1 4 5714
2 2 4 0 4 5714
3 3 0 1 - 1 - 1429
4 4 6 2 4 5714
5 5 5 1 4 5714
6 6 7 3 4 5714
7 7 7 4 3 4286
8 8 0 0 0 000
9 9 4 0 4 5714
10 10 6 7 - 1 - 1429
11 11 7 7 0 000
12 12 1 2 - 1 - 1429
13 13 4 0 4 5714
14 14 3 0 3 4286
15 15 3 0 3 4286
16 16 5 2 3 4286
17 17 3 4 - 1 - 1429
18 18 6 2 4 5714
19 19 3 1 2 2857
20 20 6 2 4 5714
21 21 5 3 2 2857
22 22 5 0 5 7143
23 23 3 4 - 1 - 1429
24 24 1 2 - 1 - 1429
25 25 1 0 1 1429
26 26 1 1 0 000
27 27 5 1 4 5714
28 28 4 1 3 4286
29 29 1 1 0 000
30 30 3 3 0 000
31 31 6 4 2 2857
32 32 7 6 1 1429
33 33 7 5 2 2857
34 34 3 0 3 4286
35 35 4 3 1 1429
36 36 7 6 1 1429
37 37 6 5 1 1429
38 38 3 5 - 2 - 2857
39 39 4 0 4 5714
40 40 2 0 2 2857
129
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat Kesukaran
() Tafsiran
1 1 14 5185 Sedang
2 2 7 2593 Sukar
3 3 1 370 Sukar
4 4 14 5185 Sedang
5 5 6 2222 Sukar
6 6 18 6667 Sedang
7 7 22 8148 Mudah
8 8 2 741 Sukar
9 9 5 1852 Sukar
10 10 24 8889 Mudah
11 11 27 10000 Mudah
12 12 5 1852 Sukar
13 13 5 1852 Sukar
14 14 6 2222 Sukar
15 15 7 2593 Sukar
16 16 14 5185 Sedang
17 17 14 5185 Sedang
18 18 12 4444 Sedang
19 19 8 2963 Sukar
20 20 19 7037 Mudah
21 21 16 5926 Sedang
22 22 7 2593 Sukar
23 23 17 6296 Sedang
24 24 4 1481 Sukar
25 25 2 741 Sukar
26 26 4 1481 Sukar
27 27 12 4444 Sedang
28 28 11 4074 Sedang
29 29 4 1481 Sukar
30 30 12 4444 Sedang
31 31 14 5185 Sedang
32 32 22 8148 Mudah
33 33 24 8889 Mudah
34 34 9 3333 Sedang
35 35 12 4444 Sedang
36 36 25 9259 Mudah
37 37 23 8519 Mudah
38 38 15 5556 Sedang
39 39 7 2593 Sukar
40 40 5 1852 Sukar
130
KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan
1 1 0363 Signifikan
2 2 0568 Sangat Signifikanf
3 3 -0116 -
4 4 0414 Sangat Signifikan
5 5 0528 Sangat Signifikan
6 6 0435 Sangat Signifikan
7 7 0391 Signifikan
8 8 -0102 -
9 9 0621 Sangat Signifikan
10 10 -0063 -
11 11 NAN NAN
12 12 -0017 -
13 13 0577 Sangat Signifikan
14 14 0446 Sangat Signifikan
15 15 0412 Sangat Signifikan
16 16 0260 -
17 17 -0030 -
18 18 0470 Sangat Signifikan
19 19 0441 Sangat Signifikan
20 20 0476 Sangat Signifikan
21 21 0298 -
22 22 0529 Sangat Signifikan
23 23 -0155 -
24 24 0067 -
25 25 0192 -
26 26 0043 -
27 27 0539 Sangat Signifikan
28 28 0416 Sangat Signifikan
29 29 -0078 -
30 30 0040 -
31 31 0329 Signifikan
32 32 0127 -
33 33 0317 Signifikan
131
34 34 0363 Signifikan
35 35 -0029 -
36 36 0167 -
37 37 0005 -
38 38 -0126 -
39 39 0470 Sangat Signifikan
40 40 0203 -
Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut
df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001
10 0576 0708 60 0250 0325
15 0482 0606 70 0233 0302
20 0423 0549 80 0217 0283
25 0381 0496 90 0205 0267
30 0349 0449 100 0195 0254
40 0304 0393 125 0174 0228
50 0273 0354 gt150 0159 0208
Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung
132
KUALITAS PENGECOH
Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40
No Butir
Baru No Butir Asli A B C D
1 1 0-- 14 8-- 5++ 0
2 2 7 3- 6++ 11- 0
3 3 11+ 15- 0-- 1 0
4 4 14 0-- 12--- 1-- 0
5 5 4+ 6 8++ 9+ 0
6 6 4+ 18 3++ 2+ 0
7 7 1+ 3-- 22 1+ 0
8 8 18--- 5+ 2-- 2 0
9 9 5 6++ 10+ 6++ 0
10 10 1++ 24 2-- 0-- 0
11 11 0 27 0 0 0
12 12 7++ 5 14-- 1-- 0
13 13 12- 5 10+ 0-- 0
14 14 17++ 6 8++ 6++ 0
15 15 11- 7 5+ 4+ 0
16 16 14 7- 4++ 2- 0
17 17 5++ 14 4++ 4++ 0
18 18 6++ 8- 12 1-- 0
19 19 8 9+ 5++ 5++ 0
20 20 0-- 5-- 19 3++ 0
21 21 16 4++ 2+ 5+ 0
22 22 10+ 10+ 7 3- 0
23 23 1- 17 6-- 3++ 0
24 24 4 6++ 8++ 9++ 0
25 25 19--- 4- 2-- 2 0
26 26 8++ 6++ 4 9++ 0
27 27 3+ 7+ 5++ 12 0
28 28 11 10-- 1-- 5++ 0
29 29 6++ 5+ 12- 4 0
30 30 12--- 12 2- 1-- 0
31 31 14 5++ 6+ 2- 0
32 32 0-- 1+ 22 4--- 0
33 33 1++ 1++ 1++ 24 0
133
34 34 2- 7++ 9+ 9 0
35 35 11--- 3+ 1-- 12 0
36 36 0-- 0-- 2--- 25 0
37 37 3--- 23 1+ 0-- 0
38 38 15 8-- 3+ 1-- 0
39 39 7 6++ 11- 3- 0
40 40 9++ 5 10+ 3- 0
Keterangan
Kunci Jawaban
++ Sangat Baik
+ Baik
- Kurang Baik
-- Buruk
--- Sangat Buruk
134
REKAP ANALISIS BUTIR
Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40
Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27
No
Butir
Baru
No
Buitr
Asli
D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi
1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan
2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan
3 3 - 1429 Sukar -0118 -
4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan
5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan
6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan
7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan
8 8 000 Sukar -0071 -
9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan
10 10 - 1429 Mudah -0088 -
11 11 000 Mudah NAN NAN
12 12 - 1429 Sukar -0021 -
13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan
14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan
15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan
16 16 4286 Sedang 0269 -
17 17 - 1429 Sedang -0039 -
18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan
19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan
20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan
21 21 2857 Sedang 0288 -
22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan
23 23 - 1429 Sedang -0179 -
24 24 - 1429 Sukar 0063 -
25 25 1429 Sukar 0190 -
26 26 000 Sukar 0039 -
27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan
28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan
29 29 000 Sukar -0081 -
30 30 000 Sedang 0033 -
31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan
135
32 32 1429 Mudah 0109 -
33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan
34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan
35 35 1429 Sedang -0019 -
36 36 1429 Mudah 0170 -
37 37 1429 Mudah 0009 -
38 38 - 2857 Sedang -0136 -
39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan
40 40 2857 Sukar 0221 -
136
137
138
139
140
141
144
145
146
147